Top Banner
Metabolisme Besi & Hemolisis Lucky Resa Santoso 121 0211 036
19

Hemolisis Dan Metabolisme Fe

Feb 11, 2016

Download

Documents

Annisa Aprianti

,
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

Metabolisme Besi&

Hemolisis Lucky Resa Santoso

121 0211 036

Page 2: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

Hemolisis(Destruksi Eritrosit)

Page 3: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• RBC rata-rata bersirkulasi selama 120hari sebelum dihancurkan.

• Meskipun tidak memiliki inti, mitokondria, RE, dll. Tetapi RBC memiliki enzim di sitoplasma untuk kelanngsungan metabolisme, dan mmpertahankan kelenturan membran.

• Namun kemampuan metabolik sel ini akan semaki menurun.

Page 4: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

RBC rapuh (kelenturan <<) robek sewaktu melewati kapiler atau sel-sel ini terperas sewaktu melewati pulpa merah limpa Hb yg dilepaskan segera difagosit makrofag di banyak bagian tubuh (terutama di sel Kupffer hati), makrofag limpa, dan makrofag sumsum tulang. besi akan dilepaskan kembali ke dalam darah diagkut oleh transferin porfirin dari molekul hemoglobin diubah menjadi pigmen bilirubin

Page 5: Hemolisis Dan Metabolisme Fe
Page 6: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Besi merupakan elemen vital yang sangt dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan Hb, Mioglobin, dan Enzim (peroksidase, katalase,dll)

• Besi di salam tubuh tidak pernah dalam keadaan logam bebas, tetapi selalu dalam keadaan diikat oleh protein tertentu.

Page 7: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

Metabolisme Besi

Page 8: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Besi merupakan elemen vital yang sangt dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan Hb, Mioglobin, dan Enzim (peroksidase, katalase,dll)

• Besi di salam tubuh tidak pernah dalam keadaan logam bebas, tetapi selalu dalam keadaan diikat oleh protein tertentu.

Page 9: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Besi terdapat dlm berbagai jaringan dlm tubuh berupa:1. senyawa besi fungsional 2. besi cadangan3. besi transport (besi yg berikatan dng protein tertentu dlm fungsinya untuk mengangkut besi daro satu kompartemen ke kompartemn lainnya.

Page 10: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Dalam keadaan normal, seorang laki-laki dewasa mempunyai kandungan besi 55mg/kgBB dan wanita dewasa 35mg/kgBB.

Kandungan besi laki-laki dewasa BB 75 kgSenyawa besi fungsional Hemoglobin 2300 mg

Mioglobin 320 mg

Enzim-enzim 80 mg

Senyawa besi transportasi Transferin 3 mg

Senyawa besi cadangan Feritin 700 mg

homosiderin 300 mg

TOTAL 3803 mg

Page 11: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Angka kecukupan Besi untuk Indonesia sbb:Bayi : 3-5 mgBalita : 8-9 mgAnk sekolah : 10mgRmj lk : 14-17 mgRmj pr : 14-25 mgDewasa lk : 13mgDewasa pr : 14-26 mgibu hamil : + 20mgIbu menyusui : + 2mg

Page 12: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

ABSORBSI BESI

• Absorbsi paling banyak terjadi di bagian proksimal duodenum, disebabkan pH dari asam lambung dan kepadatan protein tertentu yang diperlukan untuk absorbsi besi pd epitel usus.

Page 13: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

Faktor mempengaruhi absorpsi Besi (Fe)

Menghambat absorpsi

• Besi inorganik• Fe bervalensi 3 (Fe3+)• Suasana alkali• Infeksi • DMT-1 (divalent metal

transporter) & ferroportin di duodenum berkurang

• Ekses besi• Teh• Eritropoisis menurun

Memudahkan absorpsi

• Besi organik• Fe valensi 2 (ferro)• Suasana asam• Defisiensi Fe• Eritropoisis meningkat• Kehamilan • Ekspresi DMT-1 dan

ferroportin meningkat

Page 14: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

• Proses absorbsi besi dibagi menjadi 3 fase:

1.Fase luminal: makanan diolah lambung, dan siap diabsorbsi di duodenum

2.Fase mukosal: proses penyerapan di duodenum

3.Proses korporeal: proses transportasi besi dalam sirkulasi.

Page 15: Hemolisis Dan Metabolisme Fe
Page 16: Hemolisis Dan Metabolisme Fe
Page 17: Hemolisis Dan Metabolisme Fe
Page 18: Hemolisis Dan Metabolisme Fe
Page 19: Hemolisis Dan Metabolisme Fe

DAFTAR PUSTAKA

• Biokimia Dasar A, UI. Hal. 56• Hematologi Kapita Selekta• Prinsip dasar Ilmu Gizi, Sunita A, hal. 254• Ilmu Penyakit Dalam UI, hal 1128