HASIL SURVEY TERHADAP KONDISI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DI WILAYAH PROVINSI BALI DALAM TAHUN 2017 Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar Januari, 2018
HASIL SURVEY TERHADAP
KONDISI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT DI WILAYAH PROVINSI BALI DALAM
TAHUN 2017
Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar Januari, 2018
LAPORAN
HASIL SURVEY TERHADAP KONDISI
KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT DI WILAYAH PROVINSI BALI
DALAM TAHUN 2017
TIM SURVEY :
Prof. Dr. I Made Arya Utama,SH.,M.Hum.
Dr. Jimmy Z. Usfunan, SH.,MH
Ketut Ardha Chandra, S.Kom.
Ida Bagus Wahyu Ari Palguna, S.Kom.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
JANUARI, 2018
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 2 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi/Tuhan Yang Mahaesa, karena atas rahmat dan perkenan-Nyalan
maka laporan hasil survey terkait ketentraman dan ketertiban
masyarakat di Bali dalam Tahun 2017 dapat diselesaikan. Laporan ini
meneliti tentang pendapat responden terkait 9 (sembilan) indikator yang
diteliti dan diduga dapat mempengaruhi ketentraman dan ketertiban
masyarakat, yakni premanisme, korupsi, narkoba, kejahatan jalanan,
rasa aman, lalu lintas, pungutan liar, bencana alam dan terorisme.
Peneliti menyadari penelitian ini merupakan penelitian awal
atau exploratif sehingga belum mencerminkan secara utuh persoalan
ketentraman dan ketertiban masyarakat di Bali. Namun melalui hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendulum atau pemicu untuk
penelitian-penelitian lainnya yang lebih mendalam dan mendasar.
Dengan kata lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran awal terkait kedudukan, fungsi, dan peran beberapa instansi
terkait dalam penyelesaian persoalan di bidang ketentraman dan
ketertiban masyarakat.
Dalam kesempatan yang terhormat ini, perkenankan kami
menyampai terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penelitian awal ini. Semoga kontribusi dan peran serta yang telah
diberikan dapat bermanfaat bagi upaya mewujudkan ketentraman dan
ketertiban masyarakat Bali. Akhirnya, semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Denpasar, 3 Januari 2018
Ketua Tim Peneliti,
Prof. Dr. I Made Arya Utama,SH.,M.Hum.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 3 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
A. PENGANTAR ................................................................................... 5
B. INDIKATOR SURVEY ..................................................................... 9
C. METODE SURVEY .......................................................................... 9
C.1. Responden ................................................................................... 9
C.2. Sarana Survey ........................................................................... 10
D. HASIL SURVEY ............................................................................. 10
D.1. Penanganan Premanisme .......................................................... 10
D.2. Penanganan Korupsi ................................................................. 13
D.3. Penanganan Narkoba ................................................................ 16
D.4. Penanganan Penanggulangan Bencana ..................................... 18
D.5. Terorisme .................................................................................. 21
D.6. Kejahatan Jalanan ..................................................................... 24
D.7. Rasa Aman ................................................................................ 27
D.8. Lalu Lintas ................................................................................ 29
D.9. SABER PUNGLI ...................................................................... 32
E. Analisis Hasil Survey ....................................................................... 35
E.1. Tingkat intensitas terhadap masalah ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang terjadi dalam Tahun 2017 ..................................... 35
E.2. Tingkat Penanganan terhadap masalah ketentraman dan
ketertiban masyarakat yang terjadi dalam Tahun 2017..................... 36
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 4 4
E.3. Instansi yang paling diharapkan dalam menyelesaikan masalah
ketentraman dan ketertiban masyarakat yang terjadi dalam Tahun
2017 .................................................................................................. 37
E.4. Instansi yang dinilai paling dominan dalam menyelesaikan
masalah ketentraman dan ketertiban masyarakat yang terjadi dalam
Tahun 2017 ....................................................................................... 38
E.5. Tingkat peran instansi yang dimaksud pada point E.4. di atas
dalam menyelesaikan masalah ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang terjadi .................................................................... 39
dalam Tahun 2017 ............................................................................ 39
F. PENUTUP ........................................................................................ 40
F.1. Kesimpulan ................................................................................ 40
F.2. Rekomendasi ............................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 44
LAMPIRAN .......................................................................................... 45
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 5 5
A. PENGANTAR
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah Negara
Hukum.” Dalam hal ini, sudah seharusnya bahwa hukum harus dijadikan
panglima dalam dinamika kehidupan berbangsa, bernegara,
berpemerintahan, dan bermasyarakat. Bukan sebaliknya politik atau
ekonomi dijadikan panglima dalam penataan kehiudpan berbangsa dan
bernegara. Hal ini sejalan dengan amanat alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 yang pada hakikatnya menetapkan dalam mewujudkan
kesejahteraan rakyat diperlukan adanya aturan hukum berupa konstitusi
beserta produk hukum jabarannya. Oleh karena melalui aturan hukum
maka akan dapat diwujudkan adanya kepastian, keadilan, dan ketertiban
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, berpemerintahan, dan
bermasyarakat.
Mengenai Negara hukum yang dianut Negara Indonesia
adalah dalam artian materiil yang juga diistilahkan dengan Negara
Kesejahteraan (Welfare State) atau “Negara Kemakmuran”.1 Mengenai
tujuan yang hendak dicapai oleh Negara Indonesia adalah terwujudnya
masyarakat adil dan makmur baik spiritual maupun materiil berdasarkan
Pancasila, sehingga disebut juga sebagai negara hukum yang memiliki
karakteristik khas yang disesuaikan dengan kondisi bangsa Indonesia,
yakni menggunakan tolok ukur berupa fislafat Bangsa Indonesia yakni
1E. Utrecht, 1960, Pengantar Hukum Administrasi Negara
Indonesia, Penerbit FHPM Univ. Negeri Padjadjaran, Cet. ke-4,
Bandung, hlm. 21-22.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 6 6
Pancasila. Dengan demikian, Negara Indonesia ialah Negara Hukum
(rechtsstaat) berdasarkan Pancasila.2
Bagir Manan mengemukakan mengenai ciri-ciri minimal dari
negara berdasarkan atas hukum, yaitu :3
a. semua tindakan harus berdasarkan atas hukum;
b. ada ketentuan yang menjamin hak-hak dasar dan hak-hak
lainnya;
c. ada kelembagaan yang bebas untuk menilai perbuatan
penguasa terhadap masyarakat (badan peradilan yang bebas);
d. ada pembagian kekuasaan.
Berdasarkan keempat unsur negara hukum di atas, unsur semua tindakan
(termasuk Pemerintah) harus berdasarkan hukum (unsur pertama) dan
adanya jaminan (termasuk melalui hukum) terhadap hak-hak asasi
manusia (unsur kedua).
Pemerintahan yang berdasarkan hukum merupakan
pemerintahan yang menjunjung supremasi hukum dan tidak berdasarkan
kepada kemauan manusianya. Sudikno Mertokusumo mengatakan
dengan sebutan “the governance not by man but by law”.4 Pada negara
yang berdasarkan atas hukum maka hukum ditempatkan sebagai acuan
tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahannya
2Sjachran Basah,1985, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan
Peradilan Administrasi di Indonesia, Penerbit Alumni, Cet. ke-1,
Bandung, hlm. 11; lihat juga Padmo Wahjono, 1983, Sistem Hukum
Nasional Dalam Negara Hukum Pancasila, CV. Rajawali, 1983, hlm. 2.
3Bagir Manan, 1994, Dasar-Dasar Sistem Ketatanegaraan
Republik Indonesia Menurut UUD 1945, Univ. Padjadjaran, Bandung,
hlm. 19. 4Sudikno Mertokusumo, 2000, Upaya Meningkatkan
Supremasi Hukum, dalam Majalah Justitia Et Pax, Fak Hukum Univ.
Atmadjaya, Yogyakarta, Edisi Bulan Mei-Juni 2000 Thn. XX Nomor
19, hlm. 2.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 7 7
(supremasi hukum).5 Dalam hal ini dianut suatu “ajaran kedaulatan
hukum”6 yang menempatkan hukum pada kedudukan tertinggi. Hukum
dijadikan guiding principle bagi segala aktifitas organ-organ negara,
pemerintahan, pejabat-pejabat beserta rakyatnya. Hal ini sejalan dengan
prinsip pemencaran kekuasaan atau “pembagian kekuasaan pemerintahan
(distribution of power) yang dianut oleh UUD 1945”7 yang
dimaksudkan untuk membatasi dan mencegah kemungkinan
penumpukan maupun penyalahgunaan kekuasaan pada badan/lembaga
atau pejabat penyelenggara pemerintahan. Lord Acton dalam kaitan di
atas sebagaimana dikutip Sri Soemantri Martosoewignjo mengatakan
“Power tends to corrupt; and absolute power tends to corrupt
absolutly”8 yang pada intinya bermakna bagaimanapun kecilnya
kekuasaan itu cendrung disalahgunakan. Hal ini berpotensi
menimbulkan adanya penyalahgunaan wewenang, kesewenang-
wenangan, ataupun bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan dampak negatif antara lain berupa tindakan
korupsi, premanisme, penyalahgunaan narkoba, terorisme, kejahatan
jalanan, bencana alam yang mengganggu rasa aman masyarakat maupun
ketertiban berlalu lintas. Hal ini tentu membanwa dampak negatif
terhadap ketertiban dalam bernegara, berbangsa, berpemerintahan, dan
5Bagir Manan, Op. cit., hlm. 18.
6Ismail Suny, 1984, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Aksara
Baru, Jakarta, hlm. 8. 7I Gde Pantja Astawa, 2000, Hak Angket Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia Menurut Undang-Undang Dasar 1945,
Disertasi, Univ. Padjadjaran, Bandung, hlm. 255. 8Sri Soemantri Martosoewignjo, 2001, Undang-Undang Dasar
1945, Kedudukan dan Artinya dalam Kehidupan Bernegara, Univ.
Padjadjaran Bandung, Bandung, hlm. 7.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 8 8
bermasyarakat, sehingga perlu kesadaran dari seluruh komponen bangsa
dan negara Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah untuk
menghindarkan terjadinya hal-hal tersebut.
Mendasarkan pada hal di atas, maka persoalan tindakan
korupsi, premanisme, penyalahgunaan narkoba, terorisme, kejahatan
jalanan, bencana alam, rasa aman maupun lalu lintas merupakan
berbagai persoalan yang dijumpai oleh penyelenggara pemerintahan di
tingkat pusat sampai ke tingkat daerah maupun desa. Dalam kaitan itu,
menarik dikaji fungsi yang telah dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah
di daerah Bali dalam menangani persoalan tindakan korupsi,
premanisme, penyalahgunaan narkoba, terorisme, kejahatan jalanan,
bencana alam, rasa aman maupun lalu lintas pada Tahun 2017 sebagai
bentuk evaluasi atas berbagai kebijakan maupun tindakan konkret yang
telah dilakukan. Pada pihak lain, melalui hasil evaluasi melalui survey
kepada beberapa responden mahasiswa dan alumni Fakultas Hukum
Universitas Udayana yang dipilih secara acak, maka akan dapat
ditemukan persepsi mahasiswa sebagai bagian masyarakat Bali terhadap
kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat Bali dalam tahun 2017.
Hasil ini selanjutnya dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait,
khususnya aparatur Pemerintahan di Provinsi Bali untuk
mengembangkan kebijakan yang dapat mencegah, meminimalisir,
bahkan menghilangkan tindakan-tindakan yang merugikan bangsa,
negara, dan masyarakat Indonesia, seperti perbuatan korupsi,
premanisme, penyalahgunaan narkoba, terorisme, kejahatan jalanan,
bencana alam, gangguan terhadap rasa aman maupun lalu lintas.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 9 9
B. INDIKATOR SURVEY
Mengenai indikator yang survey untuk dapat memahami
kondisi ketentraman dan ketertiban masyarakat di Bali dalam Tahun
2017 dilakukan terhadap 9 (sembilan) aspek. Adapun kesembilan
indikator yang dimaksudkan berkaitan dengan :
1. Penanganan Premanisme
2. Penanganan Korupsi
3. Penanganan Narkoba
4. Penanganan Penanggulangan Bencana
5. Terorisme
6. Kejahatan Jalanan
7. Rasa Aman
8. Lalu Lintas
9. Saber Pungli
C. METODE SURVEY
C.1. Responden
Adapun responden yang ikut serta dalam survey ini berjumlah
70 orang yang terdiri atas 35 laki-laki dan 35 perempuan. Responden
merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana yang ditelah
memiliki pengetahuan tentang Ilmu Hukum dan penegakan hukum di
daerah Bali, sehingga diharapkan mampu memberikan jawaban yang
obyektif terkait dengan persoalan ketentraman dan ketertiban
masyarakat Bali. Sementara itu, tingkat pendidikan responden adalah S1
sebanyak 64 orang dan dengan tingkat pendidikan S2 6 orang,
sebagaimana dilampirkan dalam laporan ini.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 10 10
C.2. Sarana Survey
Pelaksanaan kegiatan survey ini dilakukan melalui pengisian
kuesioner berbasis online yang tersedia pada halaman website dengan
alamat url: https://kuisoner-fh-unud.000webhostapp.com. Harapannya,
dengan menggunakan sarana online akan memudahkan responden dalam
mengisi kuesioner survey serta memudahkan analisis survey secara real
time. Pada pihak lain, mengenai data statistik hasil survey dapat
dipantau melalui halaman website dengan alamat url: https://kuisoner-
fh-unud.000webhostapp.com/statistik_ketentraman.php.
D. HASIL SURVEY
D.1. Penanganan Premanisme
Premanisme pada hakikatnya merupakan suatu perbuatan tanpa
aturan yang dilakukan di luar norma atau hukum yang terjadi di jalanan
atau tempat-tempat umum yang bersifat membahayakan keselamatan
orang dan barang yang sebagian besar dilakukan oleh orang-orang yang
tidak memiliki pekerjaan tetap. Fenomena premanisme di Indonesia
maupun di daerah Bali muncul sebagai akibat kondisi perekonomian
semakin sulit dan angka pengangguran semakin tinggi. Akibatnya
kelompok masyarakat usia kerja mulai mencari cara pintas untuk
mendapatkan penghasilan, antara lain melalui tindakan pemerasan
dalam bentuk penyediaan jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Berikut adalah hasil statistik dari data survey yang diisi oleh responden
terkait pertanyaan penanganan premanisme di daerah Bali dalam tahun
2017, yakni :
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 11 11
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
premanisme di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 11.43%
Sering Terjadi 47.14%
Jarang Terjadi 41.43%
Tidak Terjadi 0%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan premanisme yang terjadi di wilayah Provinsi
Bali saat ini ?
Sangat Baik 2.86%
Baik 61.43%
Kurang Baik 28.57%
Tidak Baik 7.14%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan premanisme di wilayah Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 8.57%
Polda Bali beserta jajarannya 71.43%
Pemda beserta jajarannya 11.43%
Desa pakraman beserta jajarannya 8.57%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan premanisme yang terjadi di wilayah Provinsi
Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 4.29%
Polda Bali beserta jajarannya 74.29%
Pemda beserta jajarannya 5.71%
Desa Pakraman beserta jajarannya 15.71%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 12 12
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan premanisme yang terjadi di wilayah Provinsi
Bali saat ini ?
Sangat Baik 8.57%
Baik 74.29%
Kurang Baik 14.29%
Tidak Baik 2.86%
Data di atas menunjukkan bahwa pendapat responden terhadap
premanisme di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017 masih sering
terjadi yakni 47.14% dan 41.43% berpendapat jarang terjadi. Adapun
penanganan yang telah dilakukan saat ini, 61.43% responden
berpendapat telah baik dan 28.57% berpendapat kurang baik. Dari 4
(empat) instansi yang terkait dengan persoalan ketentraman dan
ketertiban masyarakat (TNI, POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman
beserta jajarannya), maka yang diharapkan reponden untuk menangani
persoalan premanisme secara efektif di wilayah Provinsi Bali adalah
jajaran Polda Bali (71.43%). Data ini berkorelasi dengan instansi yang
dipandang oleh responden telah melakukan tindakan nyata dalam
menangani persoalan premanisme yakni oleh Polda Bali beserta
jajarannya (74.29%). Sementara itu, mengenai peran yang telah
dilakukan oleh Polda Bali beserta jajarannya dalam menangani
persoalan premanisme di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian besar
responden yakni 74,29% menyatakan telah baik, 8,57 % sangat baik,
dan 2,86% tidak baik.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 13 13
D.2. Penanganan Korupsi
Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi menetapkan sebagai berikut :
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)
Ada 3 (tiga) unsur yang dapat disimak dari konsep korupsi di
atas, yakni adanya (1) penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan; (2) Perbuatan
tersebut menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi; (3). Perbuatan tersebut dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara. Adapun seseorang yang melalukan korupsi
disebut dengan koruptor. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh para
koruptor tentunya akan merugikan masyarakat. Berikut adalah hasil
statistik dari data survey yang diisi oleh responden terkait penanganan
korupsi di daerah Bali dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
persoalan korupsi di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 22.86%
Sering Terjadi 41.43%
Jarang Terjadi 35.71%
Tidak Terjadi 0%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 14 14
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan korupsi yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
Sangat Baik 7.14%
Baik 44.29%
Kurang Baik 38.57%
Tidak Baik 10%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan korupsi di wilayah Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 48.57%
Pemda beserta jajarannya 50%
Desa pakraman beserta jajarannya 0%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan korupsi yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
TNI beserta jajarannya 2.86%
Polda Bali beserta jajarannya 57.14%
Pemda beserta jajarannya 40%
Desa Pakraman beserta jajarannya 0%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan korupsi yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
Sangat Baik 2.86%
Baik 62.86%
Kurang Baik 30%
Tidak Baik 4.29%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 15 15
Menyimak data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap
korupsi di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017 sebagian besar
menyatakan sering terjadi yakni 41.43%, yang berpendapat jarang
terjadi 35.71%, sangat sering terjadi 22.86%, dan tidak ada yang
berpendapat tidak pernah terjadi. Penanganan korupsi yang telah
dilakukan saat ini, menurut pendapat responden sebagian besar
menyatakan telah baik yakni 44.29%, berpendapat kurang baik 38.57%,
dan tidak baik 10%. Dari 4 (empat) instansi yang terkait dengan
persoalan ketentraman dan ketertiban masyarakat (TNI, POLDA,
PEMDA, dan Desa Pakraman beserta jajarannya), maka yang
diharapkan reponden untuk menangani persoalan korupsi secara efektif
di wilayah Provinsi Bali adalah jajaran Pemda Bali 50%, sementara itu
pendapat untuk diakukan oleh jajaran Polda Bali sebanyak 48,57%,
jajaran TNI 1.43%, dan tidak ada berpendapat dilakukan oleh jajaran
Desa Pakraman. Data ini tidak berkorelasi dengan instansi yang
dipandang oleh responden telah melakukan tindakan nyata dalam
menangani persoalan korupsi. Adapun instansi yang dipandang telah
melakukan tindakan nyata dalam penanganan korupsi yakni Polda Bali
beserta jajarannya 57.14%, sedangkan pendapat untuk Pemda dan
jajarannya 40%, TNI dan jajarannya 2,86%, serta tidak ada pendapat
yang menyatakan Desa Pakraman dan jajarannya telah berperan dalam
menangani korupsi. Sementara itu, mengenai peran yang telah dilakukan
oleh Polda Bali beserta jajarannya dalam menangani persoalan korupsi
di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian besar responden yakni
62.86% menyatakan telah baik, 30% kurang baik, 2.86% sangat baik,
dan 4.29% tidak baik.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 16 16
D.3. Penanganan Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
bahan adiktif. Narkoba adalah obat, bahan, zat dan bukan tergolong
makanan jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntikkan dapat
menyebabkan ketergantungan dan berpengaruh terhadap kerja otak,
demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah,
pernapasan dan lain-lain). Oleh karena itu, mengenai dampak negatif
terhadap seseorang yang menyalahgunakan narkoba antara lain berupa
Gangguan pada sistem saraf (Kejang-kejang, imajinasi, dan halusinasi),
gangguan pada jantung dan pembuluh darah, gangguan terhadap
kesehatan reproduksi (penurunan fungsi hormon reproduksi dan
gangguan fungsi seksual), gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada
remaja perempuan (perubahan periode menstruasi), bagi pengguna
narkoba melalui jarum suntik yang secara bergantian dapat tertular
penyakit hepatitis B, C, dan HIV. Berikut ini adalah hasil statistik dari
data survey yang diisi oleh responden terkait penanganan narkoba di
daerah Bali dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
persoalan narkoba di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 34.29%
Sering Terjadi 48.57%
Jarang Terjadi 17.14%
Tidak Terjadi 0%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan persoalan narkoba yang terjadi di wilayah
Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 7.14%
Baik 48.57%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 17 17
Kurang Baik 38.57%
Tidak Baik 5.71%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan narkoba di wilayah Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 88.57%
Pemda beserta jajarannya 8.57%
Desa pakraman beserta jajarannya 1.43%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan narkoba yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 90%
Pemda beserta jajarannya 8.57%
Desa Pakraman beserta jajarannya 0%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan narkoba yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
Sangat Baik 10%
Baik 62.86%
Kurang Baik 22.86%
Tidak Baik 4.29%
Data di atas menunjukkan mengenai pendapat responden terhadap
penyalahgunaan narkoba di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017
sering terjadi yakni 48.57%, sangat sering terjadi 34.29%, jarang terjadi
17.14%, dan tidak ada yang menjawab tidak pernah terjadi. Penanganan
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 18 18
terhadap penyalahgunaan narkoba yang telah dilakukan dalam tahun
2017, data di atas menunjukkan pendapat reponden 48.57% telah baik,
sementara itu 38.57% menyatakan kurang baik, 7,14% menyatakan
sangat baik serta 5,71% tidak baik. Dari 4 (empat) instansi yang terkait
dengan persoalan ketentraman dan ketertiban masyarakat (TNI,
POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman beserta jajarannya), maka yang
diharapkan reponden untuk menangani persoalan penanganan
penyalahgunaan narkoba secara efektif di wilayah Provinsi Bali dalam
tahun 2017 adalah jajaran Polda Bali 88.57%, sedangkan harapan
kepada Pemda beserta jajarannya sebanyak 8.57%, kepada TNI dan
Desa Pakraman beserta jajarannya masing-masing 1,43 %. Data ini
berkorelasi dengan instansi yang dipandang oleh responden telah
melakukan tindakan nyata dalam menangani persoalan penanganan
penyalahgunaan narkoba yakni oleh Polda Bali beserta jajarannya 90%.
Sementara itu, mengenai peran yang telah dilakukan oleh Polda Bali
beserta jajarannya dalam menangani persoalan penanganan
penyalahgunaan narkoba di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian
besar responden yakni 62.86% menyatakan telah baik, 10% sangat
baik, 22.86% kurang baik, dan 4.29% tidak baik.
D.4. Penanganan Penanggulangan Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis. Wujud bencana alam dapat berupa
peristiwa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, kekringan yang tidak jarang sebagai akibat dari perbuatan
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 19 19
manusia. Berikut adalah hasil statistik dari data survey yang diisi oleh
responden terkait penanganan penanggulangan bencana di daerah Bali
dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
bencana alam yang terjadi di wilayah Provinsi Bali saat
ini ?
Sangat Sering Terjadi 10%
Sering Terjadi 37.14%
Jarang Terjadi 52.86%
Tidak Terjadi 0%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan penanggulangan bencana alam yang terjadi
di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 30%
Baik 61.43%
Kurang Baik 7.14%
Tidak Baik 1.43%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan penanggulangan bencana alam di wilayah
Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 24.29%
Polda Bali beserta jajarannya 8.57%
Pemda beserta jajarannya 61.43%
Desa pakraman beserta jajarannya 5.71%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan penanggulangan bencana alam yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 22.86%
Polda Bali beserta jajarannya 8.57%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 20 20
Pemda beserta jajarannya 52.86%
Desa Pakraman beserta jajarannya 15.71%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan penanggulangan bencana alam yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 27.14%
Baik 67.14%
Kurang Baik 4.29%
Tidak Baik 1.43%
Data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap bencana alam di
wilayah Provinsi Bali dalam tahun 2017 masih sangat jarang terjadi
yakni 52.86%, sedangkan pendapat yang menyatakan sering terjadi
37.14%, sangat sering terjadi 10 %, dan tidak ada yang menjawab tidak
pernah terjadi. Penanganan terhadap bencana alam yang telah dilakukan
dalam tahun 2017, data di atas menunjukkan pendapat reponden 61.43%
telah baik, sementara itu sangat baik 30%, menyatakan kurang baik
7.14%, dan 1.43% menyatakan tidak baik. Dari 4 (empat) instansi yang
terkait dengan persoalan ketentraman dan ketertiban masyarakat (TNI,
POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman beserta jajarannya), maka yang
diharapkan reponden untuk menangani persoalan penanganan bencana
alam secara efektif di wilayah Provinsi Bali dalam tahun 2017 adalah
jajaran Pemda Bali 61.43%, sedangkan harapan kepada TNI beserta
jajarannya sebanyak 24.29%, kepada Polda Bali beserta jajarannya
8.57%, dan harapan kepada Desa Pakraman beserta jajarannya 5.71 %.
Data ini berkorelasi dengan instansi yang dipandang oleh responden
telah melakukan tindakan nyata dalam menangani persoalan penanganan
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 21 21
bencana alam yakni oleh Pemda Bali beserta jajarannya 52.86%.
Sementara itu, mengenai peran yang telah dilakukan oleh TNI beserta
jajarannya 22.86%, Desa Pakraman beserta jajarannya 15.71% dan
peran Polda Bali beserta jajarannya menurut reponden sebanyak 8.57%.
Selanjutnya mengenai peran yang telah dilakukan oleh Pemda Bali
beserta jajarannya dalam menangani persoalan penanggulangan bencana
alam di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian besar responden yakni
67.14% menyatakan telah baik, 27.14% sangat baik, 4.29% kurang
baik, dan 1.43% tidak baik.
D.5. Terorisme
Menurut Pasal 6 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme (berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 telah
ditetapkan menjadi Undang-Undang) ditetapkan konsep terorisme
sebagai berikut :
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut
terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang
bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau
hilangnya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan
kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang
strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas
internasional, dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun.
Dengan demikian, terorisme pada hakikatnya merupakan serangan-
serangan sengaja dan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan takut atau suasana teror terhadap sekelompok masyarakat.
Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara
peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 22 22
korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Berikut
adalah hasil statistik dari data survey yang diisi oleh responden terkait
penanganan terorisme di daerah Bali dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
persoalan terorisme di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 1.43%
Sering Terjadi 17.14%
Jarang Terjadi 70%
Tidak Terjadi 11.43%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan terorisme yang terjadi di wilayah Provinsi
Bali saat ini ?
Sangat Baik 18.57%
Baik 71.43%
Kurang Baik 10%
Tidak Baik 0%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan terorisme di wilayah Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 28.57%
Polda Bali beserta jajarannya 62.86%
Pemda beserta jajarannya 7.14%
Desa pakraman beserta jajarannya 1.43%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan terorisme yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
TNI beserta jajarannya 27.14%
Polda Bali beserta jajarannya 67.14%
Pemda beserta jajarannya 4.29%
Desa Pakraman beserta jajarannya 1.43%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 23 23
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan terorisme yang terjadi di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
Sangat Baik 18.57%
Baik 72.86%
Kurang Baik 8.57%
Tidak Baik 0%
Data di atas memberikan petunjuk mengenai pendapat responden
terhadap terorisme di wilayah Provinsi Bali dalam tahun 2017 adalah
jarang terjadi yakni 70%, sering terjadi 17.14%, tidak terjadi 11.43%,
dan 1,43% sangat sering terjadi. Penanganan terhadap terorisme yang
telah dilakukan dalam tahun 2017, data di atas menunjukkan pendapat
reponden 71.43% telah baik, sementara itu 18.57% menyatakan sangat
baik, 10% kurang baik dan tidak ada yang berpendapat tidak baik. Dari
4 (empat) instansi yang terkait dengan persoalan ketentraman dan
ketertiban masyarakat (TNI, POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman
beserta jajarannya), maka yang diharapkan reponden untuk menangani
persoalan terorisme secara efektif di wilayah Provinsi Bali dalam tahun
2017 adalah jajaran Polda Bali 62.86%, sedangkan harapan kepada TNI
dan jajarannya 28.57%, Pemda beserta jajarannya sebanyak 7.14%, dan
1,43% kepada Desa Pakraman beserta jajarannya. Data ini berkorelasi
dengan instansi yang dipandang oleh responden telah melakukan
tindakan nyata dalam menangani persoalan penanganan terorisme yakni
oleh Polda Bali beserta jajarannya 67.14%. Sementara itu, mengenai
peran yang telah dilakukan oleh Polda Bali beserta jajarannya dalam
menangani persoalan penanganan terorisme di wilayah Bali dalam tahun
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 24 24
2017 sebagian besar responden yakni 72.86% menyatakan telah baik,
18.57% sangat baik, 8.57 % kurang baik, dan 0% tidak baik (tidak ada
yang berpendapat tidak baik).
D.6. Kejahatan Jalanan
Kejahatan jalanan atau yang biasa dikenal dengan street crimes
merupakan jenis kejahatan tradisional yang sangat meresahkan warga
masyarakat. Beberapa contoh tindakan yang dapat dikualifikasikan
sebagai kejahatan jalanan antara lain penjambretan, penodongan,
pencurian, pemerkosaan, penganiayaan, perampokan, pembunuhan, dan
sebagainya. Berikut adalah hasil statistik dari data survey yang diisi oleh
responden terkait tindakan kejahatan jalanan di daerah Bali dalam tahun
2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
persoalan kejahatan jalanan di wilayah Provinsi Bali saat
ini ?
Sangat Sering Terjadi 25.71%
Sering Terjadi 54.29%
Jarang Terjadi 20%
Tidak Terjadi 0%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah
Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 4.29%
Baik 44.29%
Kurang Baik 48.57%
Tidak Baik 2.86%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 25 25
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan kejahatan jalanan di wilayah Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 92.86%
Pemda beserta jajarannya 2.86%
Desa pakraman beserta jajarannya 2.86%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah
Provinsi Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 2.86%
Polda Bali beserta jajarannya 88.57%
Pemda beserta jajarannya 4.29%
Desa Pakraman beserta jajarannya 4.29%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah
Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 4.29%
Baik 62.86%
Kurang Baik 30%
Tidak Baik 2.86%
Data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap kejahatan
jalanan di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017 adalah sering terjadi
yakni 54.29%, sangat sering terjadi 25.71%, jarang terjadi 20%, dan
tidak ada yang menjawab tidak terjadi. Penanganan terhadap kejahatan
jalanan yang telah dilakukan dalam tahun 2017, data di atas
menunjukkan pendapat reponden 48.57% kurang baik, sementara itu
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 26 26
44.29% menyatakan telah baik, 4,29% sangat baik serta 2,86% tidak
baik. Dari 4 (empat) instansi yang terkait dengan persoalan ketentraman
dan ketertiban masyarakat (TNI, POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman
beserta jajarannya), maka yang diharapkan reponden untuk menangani
persoalan kejahatan jalanan secara efektif di wilayah Provinsi Bali
dalam tahun 2017 adalah jajaran Polda Bali 92.86%, harapan kepada
TNI 1,43%, Desa Pakraman beserta jajarannya sebanyak 2.86%, dan
2,86% kepada Pemda Bali beserta jajarannya. Data ini berkorelasi
dengan instansi yang dipandang oleh responden telah melakukan
tindakan nyata dalam menangani persoalan penanganan kejahatan
jalanan yakni oleh Polda Bali beserta jajarannya 88.57%. Sementara itu,
mengenai peran yang telah dilakukan oleh Polda Bali beserta jajarannya
dalam menangani persoalan penanganan kejahatan jalanan di wilayah
Bali dalam tahun 2017 sebagian besar responden yakni 62.86%
menyatakan telah baik, 30% kurang baik, 4.29 % sangat baik, dan
2.86% menyatakan tidak baik.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 27 27
D.7. Rasa Aman
Rasa aman berkaitan dengan perasaan masyarakat yang
terbebas dari bahaya atau terlindungi dari sesuatu yang membuat
perasaan menjadi tidak nyaman yang secara konstitusional dilindungi
melalui Pasal 28 A-28 I UUD 1945 serta Pasal 30 UU No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menetapkan “Setiap orang
berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.” Dengan kata lain,
rasa aman adalah perasaan yang tentram tanpa ada rasa takut atau
tertindas oleh orang lain. Contoh kasus dalam pelanggaran hak atas rasa
aman ini antara lain tindakan penculikan, tawuran. Berikut adalah hasil
statistik dari data survey yang diisi oleh responden terkait perlindungan
rasa aman di daerah Bali dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
persoalan yang menganggu rasa aman masyarakat di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 15.71%
Sering Terjadi 54.29%
Jarang Terjadi 27.14%
Tidak Terjadi 2.86%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
pemberian rasa aman kepada masyarakat yang
berlangsung di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 10%
Baik 54.29%
Kurang Baik 34.29%
Tidak Baik 1.43%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 28 28
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk memberikan
jaminan rasa aman kepada masyarakat di wilayah
Provinsi Bali ?
TNI beserta jajarannya 5.71%
Polda Bali beserta jajarannya 72.86%
Pemda beserta jajarannya 7.14%
Desa pakraman beserta jajarannya 14.29%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam memberikan
rasa aman kepada masyarakat yang berlangsung di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 7.14%
Polda Bali beserta jajarannya 74.29%
Pemda beserta jajarannya 8.57%
Desa Pakraman beserta jajarannya 10%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam memberikan
rasa aman kepada masayarakat di wilayah Provinsi Bali
saat ini ?
Sangat Baik 5.71%
Baik 70%
Kurang Baik 22.86%
Tidak Baik 1.43%
Data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap gangguan rasa
aman di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017 adalah sering terjadi
yakni 54.29%, sangat sering terjadi 15.71%, jarang terjadi 27.14%, dan
2,86% yang menjawab tidak terjadi. Penanganan terhadap pemberian
rasa aman yang telah dilakukan dalam tahun 2017, data di atas
menunjukkan pendapat reponden 54.29% telah baik, sementara itu
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 29 29
34.29% menyatakan kurang baik, 10% menyatakan sangat baik, serta
1.43% menyatakan tidak baik. Dari 4 (empat) instansi yang terkait
dengan persoalan ketentraman dan ketertiban masyarakat (TNI,
POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman beserta jajarannya), maka yang
diharapkan reponden untuk menangani persoalan rasa aman secara
efektif di wilayah Provinsi Bali dalam tahun 2017 adalah jajaran Polda
Bali 72.86%, harapan kepada Pemda Bali 7,14%, Desa Pakraman
beserta jajarannya masing-masing sebanyak 14.29%, dan berharap
kepada TNI beserta jajarannya sebanyak 5.71%. Data ini berkorelasi
dengan instansi yang dipandang oleh responden telah melakukan
tindakan nyata dalam menangani persoalan penanganan jaminan rasa
aman yakni oleh Polda Bali beserta jajarannya 74.29%. Sementara itu,
mengenai peran yang telah dilakukan oleh Polda Bali beserta jajarannya
dalam menangani persoalan penanganan jaminan rasa aman di wilayah
Bali dalam tahun 2017 sebagian besar responden yakni 70%
menyatakan telah baik, 22.86% kurang baik, 5.71 % sangat baik, dan
1,43% menyatakan tidak baik.
D.8. Lalu Lintas
Pasal 1 angka 2 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan menetapkan “Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan
dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan”. Lalu Lintas yang diharapkan
adalah lalu lintas yang aman, selamat, tertib, lancar, Dengan demikian,
keselamatan berlalu lintas merupakan suatu program untuk menurunkan
angka kecelakaan beserta seluruh akibatnya. Salah satu upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas dilakukan melalui
peningkatan pengawasan kelaikan jalan, sarana dan prasarana jalan,
serta kelaikan kendaraan bermotor. Berikut adalah hasil statistik dari
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 30 30
data survey yang diisi oleh responden terkait penanganan lalu lintas di
daerah Bali dalam tahun 2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
gangguan keselamatan berlalu lintas di wilayah Provinsi
Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 30%
Sering Terjadi 48.57%
Jarang Terjadi 21.43%
Tidak Terjadi 0%
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan keselamatan berlalu lintas yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 2.86%
Baik 64.29%
Kurang Baik 30%
Tidak Baik 2.86%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk menyelesaikan
persoalan keselamatan berlalu lintas di wilayah Provinsi
Bali ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 90%
Pemda beserta jajarannya 7.14%
Desa pakraman beserta jajarannya 1.43%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam menyelesaikan
persoalan keselamatan berlalu lintas yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 92.86%
Pemda beserta jajarannya 5.71%
Desa Pakraman beserta jajarannya 0%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 31 31
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam menyelesaikan
persoalan keselamatan berlalu lintas yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 5.71%
Baik 70%
Kurang Baik 21.43%
Tidak Baik 2.86%
Data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap gangguan
keselamatan berlalu lintas di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017
adalah sangat sering terjadi yakni 30%, sering terjadi 48.57%, jarang
terjadi 21.43%, dan tidak ada yang menjawab tidak terjadi. Penanganan
terhadap gangguan keselamatan berlalu lintas yang telah dilakukan
dalam tahun 2017, data di atas menunjukkan pendapat reponden 64.29%
telah baik, sementara itu 30% menyatakan kurang baik, dan 2.86%
masing-masing menyatakan sangat baik serta tidak baik. Dari 4 (empat)
instansi yang terkait dengan persoalan ketentraman dan ketertiban
masyarakat (TNI, POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman beserta
jajarannya), maka yang diharapkan reponden untuk menangani
persoalan lalu lintas secara efektif di wilayah Provinsi Bali dalam tahun
2017 adalah jajaran Polda Bali 90%, sedangkan harapan kepada Pemda
Bali beserta jajarannya 7.14%, kepada TNI beserta jajarannya sebanyak
1.43% responden, dan tidak ada berharap kepada Desa Pakraman
beserta jajarannya. Data ini berkorelasi dengan instansi yang dipandang
oleh responden telah melakukan tindakan nyata dalam menangani
persoalan penanganan jaminan lalu lintas yakni oleh Polda Bali beserta
jajarannya 92.86%. Sementara itu, mengenai peran yang telah dilakukan
oleh Polda Bali beserta jajarannya dalam menangani persoalan lalu
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 32 32
lintas di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian besar responden yakni
70% menyatakan telah baik, 21.43% kurang baik, 5.71 % sangat baik,
dan 2.86% menyatakan tidak baik.
D.9. SABER PUNGLI
Saber Pungli singkatan dari Sapu Bersih Pungutan Liar. Upaya
ini dilakukan mengingat praktik pungutan liar di Indonesia baik di pusat
maupun di daerah dipandang telah merusak sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu upaya
pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif, efisien, dan mampu
menimbulkan efek jera kepada pelakunya. Dengan demikian,
pembentukan Satuan Tugas Saber Pungli (Satgas Saber Pungli) yang
diatur dengan Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2016 merupakan salah
satu bagian kebijakan pemerintah dalam melaksanakan reformasi di
bidang penegakan hukum. Maksud dan tujuan dari program ini agar
menjadikan pemerintah yang bersih, jujur, dan adil dari kegiatan
pungutan liar guna meningkatkan kemajuan bangsa dan negara bidang
hukum. Berikut adalah hasil statistik dari data survey yang diisi oleh
responden terkait penanganan Saberpungli di daerah Bali dalam tahun
2017, yakni :
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
tindakan Sapu bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Sering Terjadi 17.14%
Sering Terjadi 52.86%
Jarang Terjadi 30%
Tidak Terjadi 0%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 33 33
2. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan
penanganan dalam Sapu bersih Pungutan Liar (Saber
Pungli) yang terjadi di wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 7.14%
Baik 51.43%
Kurang Baik 32.86%
Tidak Baik 8.57%
3. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang diharapkan paling berperan untuk melakukan Sapu
bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di wilayah Provinsi
Bali ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 38.57%
Pemda beserta jajarannya 57.14%
Desa pakraman beserta jajarannya 2.86%
4. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., siapa instansi
yang telah berperan paling dominan dalam melaksanakan
Sapu bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
TNI beserta jajarannya 1.43%
Polda Bali beserta jajarannya 40%
Pemda beserta jajarannya 54.29%
Desa Pakraman beserta jajarannya 4.29%
5. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr., bagaimana peran
yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dimaksud pada
jawaban pertanyaan angka 4 di atas dalam melakukan
Sapu bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang terjadi di
wilayah Provinsi Bali saat ini ?
Sangat Baik 4.29%
Baik 60%
Kurang Baik 28.57%
Tidak Baik 7.14%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 34 34
Data di atas menunjukkan pendapat responden terhadap tindakan sapu
bersih Pungutan Liar di wilayah Provonsi Bali dalam tahun 2017 adalah
sering terjadi yakni 52.86%, jarang terjadi 30%, sangat sering terjadi
17.14%, dan tidak ada yang menjawab tidak terjadi. Penanganan
terhadap Pungutan Liar yang telah dilakukan dalam tahun 2017, data di
atas menunjukkan pendapat reponden 51.43% telah baik, sementara itu
32.86% menyatakan kurang baik, 8,57% menyatakan tidak baik, dan
7.14% berpendapat sangat baik. Dari 4 (empat) instansi yang terkait
dengan persoalan ketentraman dan ketertiban masyarakat (TNI,
POLDA, PEMDA, dan Desa Pakraman beserta jajarannya), maka yang
diharapkan reponden untuk menangani persoalan pungutan liar secara
efektif di wilayah Provinsi Bali dalam tahun 2017 adalah jajaran Pemda
Bali 57.14%, sedangkan harapan kepada Polda Bali beserta jajarannya
38.57%, kepada Desa Pakraman beserta jajarannya 2.86%, dan
berharap kepada TNI beserta jajarannya sebanyak 1.43% responden.
Data ini berkorelasi dengan instansi yang dipandang oleh responden
telah melakukan tindakan nyata dalam menangani persoalan pungutan
liar selama ini yakni oleh Pemda Bali beserta jajarannya 54.29%, Polda
Bali beserta jajarannya 40%, Desa Pakraman beserta jajarannya 4.29%,
dan TNI beserta jajarannya 1.43%. Sementara itu, mengenai peran yang
telah dilakukan oleh Pemda Bali beserta jajarannya dalam menangani
persoalan pungutan liar di wilayah Bali dalam tahun 2017 sebagian
besar responden yakni 60% menyatakan telah baik, 28.57% kurang
baik, 7.14 % tidak baik, dan 4.29% menyatakan sangat baik.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 35 35
E. Analisis Hasil Survey
E.1. Tingkat intensitas terhadap masalah ketentraman dan
ketertiban masyarakat yang terjadi dalam Tahun 2017
INDIKATOR SANGAT
SERING
TERJADI
SERING
TERJADI
JARANG
TERJADI
TIDAK
TERJADI PERMASALAHAN
PREMANISME 11.43% 47.14% 41.43% 0.00%
KORUPSI 22.86% 41.43% 35.71% 0.00%
NARKOBA 34.29% 48.57% 17.14% 0.00%
BENCANA 10.00% 37.14% 52.86% 0.00%
TERORISME 1.43% 17.14% 70.00% 11.43%
KEJAHATAN JALANAN
25.71% 54.29% 20.00% 0.00%
RASA AMAN 15.71% 54.29% 27.14% 2.86%
LALU LINTAS 30.00% 48.57% 21.43% 0.00%
SABER PUNGLI 17.14% 52.86% 30.00% 0.00%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 36 36
KESIMPULAN :
PANDANGAN RESPONDEN TERHADAP PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI DI
DAERAH BALI DALAM TAHUN 2017 YAITU
PERMASALAHAN PREMANISME, KORUPSI,
NARKOBA, KEJAHATAN JALANAN, GANGGUAN
RASA AMAN, LALU LINTAS DAN PUNGUTAN LIAR.
SEMENTARA ITU YANG JARANG TERJADI YAITU PERSOALAN BENCANA ALAM DAN TERORISME.
E.2. Tingkat Penanganan terhadap masalah ketentraman dan
ketertiban masyarakat yang terjadi dalam Tahun 2017
INDIKATOR
PERMASALAHAN
SANGAT
BAIK BAIK
KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
PREMANISME 2.86% 61.43% 28.57% 7.14%
KORUPSI 7.14% 44.29% 38.57% 10.00%
NARKOBA 7.14% 48.57% 38.57% 5.71%
BENCANA 30.00% 61.43% 7.14% 1.43%
TERORISME 18.57% 71.43% 10.00% 0.00%
KEJAHATAN
JALANAN 4.29% 44.29% 48.57% 2.86%
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 37 37
RASA AMAN 10.00% 54.29% 34.29% 1.43%
LALU LINTAS 2.86% 64.29% 30.00% 2.86%
SABER PUNGLI 7.14% 51.43% 32.86% 8.57%
KESIMPULAN :
PANDANGAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT
PENANGANAN PERMASALAHAN YANG ADA DI DAERAH BALI DALAM TAHUN 2017 UMUMNYA
BERPENDAPAT TELAH BAIK DALAM PENANGANAN
PREMANISME, KORUPSI, NARKOBA, BENCANA
ALAM, TERORISME, GANGGUAN RASA AMAN,
LALU LINTAS DAN PUNGUTAN LIAR. SEMENTARA
ITU PENDAPAT KURANG BAIK DIJUMPAI DALAM PENANGANAN KEJAHATAN JALANAN.
E.3. Instansi yang paling diharapkan dalam menyelesaikan masalah
ketentraman dan ketertiban masyarakat yang terjadi dalam Tahun
2017
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 38 38
INDIKATOR
PERMASALAHAN TNI POLDA BALI PEMDA
DESA
PAKRAMAN
PREMANISME 8.57% 71.43% 11.43% 8.57%
KORUPSI 1.43% 48.57% 50.00% 0.00%
NARKOBA 1.43% 88.57% 8.57% 1.43%
BENCANA 24.29% 8.57% 61.43% 5.71%
TERORISME 28.57% 62.86% 7.14% 1.43%
KEJAHATAN JALANAN 1.43% 92.86% 2.86% 2.86%
RASA AMAN 5.71% 72.86% 7.14% 14.29%
LALU LINTAS 1.43% 90.00% 7.14% 1.43%
SABER PUNGLI 1.43% 38.57% 57.14% 2.86%
KESIMPULAN :
PANDANGAN RESPONDEN TERHADAP INSTANSI YANG PALING DIHARAPKAN MENGATASI
PERMASALAHAN PADA KASUS PREMANISME,
NARKOBA, TERORISME, KEJAHATAN JALANAN,
RASA AMAN, DAN LALU LINTAS ADALAH POLDA
BALI BESERTA JAJARANNYA SEDANGKAN PADA
KASUS KORUPSI, BENCANA DAN SABER PUNGLI
DIHARAPKAN DISELESAIKAN PEMDA BALI
BESERTA JAJARANNYA
E.4. Instansi yang dinilai paling dominan dalam menyelesaikan
masalah ketentraman dan ketertiban masyarakat yang terjadi
dalam Tahun 2017
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 39 39
INDIKATOR
PERMASALAHAN TNI
POLDA
BALI PEMDA
DESA
PAKRAMAN
PREMANISME 4.29% 74.29% 5.71% 15.71%
KORUPSI 2.86% 57.14% 40.00% 0.00%
NARKOBA 1.43% 90.00% 8.57% 0.00%
BENCANA 22.86% 8.57% 52.86% 15.71%
TERORISME 27.14% 67.14% 4.29% 1.43%
KEJAHATAN JALANAN 2.86% 88.57% 4.29% 4.29%
RASA AMAN 7.14% 74.29% 8.57% 10.00%
LALU LINTAS 1.43% 92.86% 5.71% 0.00%
SABER PUNGLI 1.43% 40.00% 54.29% 4.29%
KESIMPULAN :
PANDANGAN RESPONDEN TERHADAP INSTANSI
YANG PALING DOMINAN DALAM MENGATASI
MASALAH PADA KASUS PREMANISME,
KORUPSI, NARKOBA, TERORISME,
KEJAHATANAN JALANAN, RASA AMAN, LALU
LINTAS YAITU POLDA BALI BESERTA
JAJARANNYA, SEDANGKAN PADA KASUS
BENCANA ALAM DAN SABER PUNGLI YANG
BERPERAN DOMINAN YAITU PEMDA BALI
BESERTA JAJARANNYA.
E.5. Tingkat peran instansi yang dimaksud pada point E.4. di atas
dalam menyelesaikan masalah ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang terjadi dalam Tahun 2017
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 40 40
INDIKATOR
PERMASALAHAN
SANGAT
BAIK BAIK
KURANG
BAIK TIDAK BAIK
PREMANISME 8.57% 74.29% 14.29% 2.86%
KORUPSI 2.86% 62.86% 30.00% 4.29%
NARKOBA 10.00% 62.86% 22.86% 4.29%
BENCANA 27.14% 67.14% 4.29% 1.43%
TERORISME 18.57% 72.86% 8.57% 0.00%
KEJAHATAN
JALANAN 4.29% 62.86% 30.00% 2.86%
RASA AMAN 5.71% 70.00% 22.86% 1.43%
LALU LINTAS 5.71% 70.00% 21.43% 2.86%
SABER PUNGLI 4.29% 60.00% 28.57% 7.14%
KESIMPULAN
PANDANGAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT
PERAN POLDA BALI BESERTA JAJARANNYA
DALAM MENANGANI PREMANISME, KORUPSI,
NARKOBA, TERORISME, KEJAHATANAN
JALANAN, RASA AMAN, LALU LINTAS
DIKEMUKAKAN TELAH BAIK DEMIKIAN PULA
PERAN DARI PEMDA BALI BESERTA
JAJARANNYA DALAM MENANGANI KASUS
BENCANA ALAM DAN SABER PUNGLI
DIKEMUKAKAN TELAH BAIK.
F. PENUTUP
F.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah diuraikan terkait
dengan 9 (sembilan) indikator yang diteliti, yakni premanisme, korupsi,
narkoba, kejahatan jalanan, rasa aman, lalu lintas, pungutan liar,
bencana alam dan terorisme, maka dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan khusus dan kesimpulan umum. Adapun kesimpulan khusus
yang dimaksudkan terkait persoalan ketentraman dan ketertiban di
wilayah Bali dalam Tahun 2017 adalah :
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 41 41
a. bahwa mengenai permasalahan yang sering terjadi mengganggu
ketentraman dan ketertiban di daerah Bali dalam Tahun 2017 adalah
masalah premanisme, korupsi, narkoba, kejahatan jalanan, rasa
aman, lalu lintas, dan pungutan liar. Sementara itu, gangguan yang
jarang terjadi adalah persoalan bencana alam dan terorisme;
b. bahwa terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban di daerah Bali
dalam Tahun 2017, penangannya terhadap semua gangguan yang
terjadi diperoleh data telah berlangsung dengan baik.
c. bahwa mengenai instansi yang diharapkan untuk mengatasi gangguan
ketentraman dan ketertiban di daerah Bali dalam Tahun 2017,
sebagian besar berpendapat dilakukan oleh instansi Polda Bali
beserta jajarannya untuk 6 (enam) hal yakni premanisme, narkoba,
terorisme, kejahatan jalanan, rasa aman, dan lalu lintas. Sementara
itu harapan kepada Pemda Bali beserta jajarannya ditujukan dalam
menyelesaikan persoalan korupsi, bencana alam dan saber pungli.
d. bahwa instansi Polda Bali maupun Pemda Bali beserta jajarannya
yang diharapkan untuk mengatasi gangguan ketentraman dan
ketertiban di daerah Bali dalam Tahun 2017 sebagaimana dimaksud
point c di atas, diperoleh data sebagian besar menyatakan telah
melaksanakan tugasnya dengan baik, meskipun dalam beberapa hal
dijumpai juga pendapat yang menyatakan kurang baik, seperti dalam
menangani korupsi oleh Pemda beserta jajarannya dijumpai pendapat
30.00% menyatakan kurang baik, demikian pula penanganan
kejahatan jalanan oleh Polda Bali beserta jajarannya diperoleh data
30.00% menyatakan kurang baik.
Dalam pada itu, mengenai kesimpulan umum yang dapat disampaikan
terkait penanganan persoalan ketentraman dan ketertiban di wilayah Bali
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 42 42
dalam Tahun 2017 dalam 9 (sembilan) indikator yang diteliti, yakni
premanisme, korupsi, narkoba, kejahatan jalanan, rasa aman, lalu lintas,
pungutan liar, bencana alam dan terorisme adalah :
1. bahwa dalam tahun 2017 kondisi ketentraman dan ketertiban
masyarakat di daerah Bali telah kondusif, bahkan persoalan
terorisme dan bencana alam diperoleh data jarang terjadi. Sementara
itu, gangguan premanisme, korupsi, narkoba, kejahatan jalanan, rasa
aman, lalu lintas, pungutan liar masih dijumpai meskipun tidak
sangat sering.
2. bahwa peran dan fungsi Polda Bali beserta jajarannya dalam
mewujudkan ketentraman dan ketertiban di daerah Bali dalam tahun
2017 sebagian besar responden menyatakan telah baik dan dirasakan
keberadaannya sehingga tumpuan harapan mereka dalam
mewujudkan ketentraman dan ketertiban dibebankan dan/atau
dipercayakan kepada Polda Bali beserta jajarannya.
F.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah
dikemukakan terkait dengan 9 (sembilan) indikator yang diteliti, yakni
premanisme, korupsi, narkoba, kejahatan jalanan, rasa aman, lalu lintas,
pungutan liar, bencana alam dan terorisme, adapun rekomendasi yang
dapat disampaikan adalah :
a. Kepada pimpinan Polda Bali yang telah berhasil dengan sangat
baik mengoptimalkan jajarannya dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat serta dipercaya dalam mewujudkan
ketentraman dan ketertiban diharapkan agar terus
meningkatkan kemampuan aparatur atau personilnya untuk
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 43 43
dapat mewujudkan pelayanan yang sangat baik bagi
masyarakat;
b. Kepada Pemda Bali berserta jajarannya yang dipersepsikan
responden mampu menyelesaikan masalah korupsi dan bencana
alam dengan baik agar terus meningkatkan kemampuannya
mencegah terjadinya korupsi di Pemda Bali beserta aparatur
pemerintahannya sampai ke tingkat desa serta mencegah
dan/atau menanggulangi bencana alam di daerah Bali.
c. Kepada Polda dan Pemda Bali beserta jajarannya dalam
mengoptimalkan peran sertanya mewujudkan ketentraman dan
ketertiban masyarakat di daerah Bali agar terus meningkatkan
koordinasi serta kerjasamanya dengan instansi terkait lainnya,
seperti TNI, Desa Pakraman, Kejaksaan, dan lembaga
Pengadilan beserta jajarannya di daerah Bali.
Hasil Survey Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Bali, 2017 44 44
DAFTAR PUSTAKA
Bagir Manan, 1994, Dasar-Dasar Sistem Ketatanegaraan Republik
Indonesia Menurut UUD 1945, Univ. Padjadjaran, Bandung.
E. Utrecht, 1960, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia,
Penerbit FHPM Univ. Negeri Padjadjaran, Cet. ke-4, Bandung.
I Gde Pantja Astawa, 2000, Hak Angket Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia Menurut Undang-Undang Dasar 1945, Disertasi,
Univ. Padjadjaran, Bandung.
Ismail Suny, 1984, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Aksara Baru,
Jakarta.
Padmo Wahjono, 1983, Sistem Hukum Nasional Dalam Negara Hukum
Pancasila, CV. Rajawali, 1983.
Sjachran Basah, 1985, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan
Administrasi di Indonesia, Penerbit Alumni, Cet. ke-1,
Bandung.
Sri Soemantri Martosoewignjo, 2001, Undang-Undang Dasar 1945,
Kedudukan dan Artinya dalam Kehidupan Bernegara, Univ.
Padjadjaran Bandung, Bandung.
Sudikno Mertokusumo, 2000, Upaya Meningkatkan Supremasi Hukum,
dalam Majalah Justitia Et Pax, Fak Hukum Univ. Atmadjaya,
Yogyakarta, Edisi Bulan Mei-Juni 2000 Thn. XX Nomor 19.
LAMPIRAN
BIODATA RESPONDEN
NAMA
JENIS
KELAMIN UMUR NO HP PEKERJAAN PENDIDIKAN ALAMAT
A. A. Gde Yoga
Putra L 22
0857926
68322 Belum Bekerja S1
Jalan Untung
Surapati Gang
Beringin Nomor 7
Lingku...
A.A.Angga
Primantari P 24
0819166
55801
BELUM
BEKERJA S1
Jalan A.Yani Gang
Merpati No. 6
Denpasar
Ajeng
Parameswari
Sekarsih P 19
0815147
51374 Mahasiswa S1 Jl. Sokasati No. 3
ARI SANJAYA
kRISNA L 22
0812384
45801
BELUM
BEKERJA S1
JL JAYA GIRI VIII
NO 5
Arya Utama L 22
0811111
12234 Swasta S1 Denpasar Bali
Bagus Krisna
Dwipayana L 21
0831193
31901 Mahasiswa S1
Btn sanggulan kediri-
tabanan bali
Bima Bagus
Wicaksono L 27
0813330
12794 Mahasiswa S1 Jimbaran asri
CINTYA DWI
SANTOSO
CANGI P 22
0813397
40255
Lembaga
sertifikasi S1 Jl. Pidada XI No. 35
Dessy Ghea
Herrayani P 21
0896202
31000 Pegawai swasta S1
Jln.Pulau Pinang Gg
1 no 7
Deviera dika
putri P 20
0896990
95505 Mahasiswa S1
Jalan raya pemogan
gang mertha santi
Dewa Ayu Indra
Dewi P 22
0812395
2712 - S1
Jalan Trijata Gang
Jatayu No.12
Denpasar
Dewa Ayu
Meza Rachel
Andraina P 25
0812399
99842 - S2
Jalan Sekar Tunjung
IV no 9
Dewa Gede
Agung adi
wijaya L 32
0813390
01060 pegawai kontrak S1
Jl. sumandang 3A
no.4 Batubulan
gianyar
Dwi Juniadi L 21
0813396
86119 Mahasiswa S1 Jln sokasati
Dwi Kherisna
Payadnya L 26
0821444
07988 Swasta S2
Jalan Banteng Nomor
28 Denpasar,
Kecamatan
Denpasa...
Gilang Prawira L 19
0815473
52152 Mahasiswa S1
jln. kerta winangun 1
no.12
Gusti Ayu
Krisma
Aryastuti P 20
0815472
84153 - S1
Banjar Temesi, Desa
Temesi, Gianyar
I Dewa Gede
Adi Wiranjaya L 22
0858292
19082 - S1
Br. Dajan Peken
Sembung, Mengwi,
Badung
I Gede
Ardiawan L 20
0877615
79788 Mahasiswa S1 Abianbase
I GEDE SIDI
PURNAMA,S.
H L 26
0857385
55557 PETANI S1
DESA
MANIKLIYU.
KINTAMANI.
BANGLI
I Gede Yudi
Arsawan L 19
0812363
28755 Mahasiswa S1
Jl.Pesona Utama
No.6
I gusti agung
ayu patrecia
marthavira P 20
0822366
08228 Mahasiswi S1
Jl. Nuansa Utama
XXXII no 17
lingkungan mekar
sari...
I Gusti Ayu
Agung Diyah
Nitisuari P 19
0896691
60027 mahasiswa S1
pondok indah III no.
4B
I Gusti Ayu Istri
Raka P 17
0831147
87694 Mahasiswa S1
Br. Tengah
Blahbatuh
I Gusti Ayu
Pradnyahari
Oka Sunu P 20
0895330
588707 Mahasiswi S1
Jl. Bhayangkara No.
5, Br Pasek, Jagapati,
Abianse...
I GUSTI
NGURAH
KETUT
TRIADI
YULIARDANA L 23
0857371
24098
WIRASWAST
A S1
Jalan Kertha
Petasikan IX No. 8
I Kadek Anjas
Pajar Sedayu L 20
0819996
51457 Mahasiswa S1
Br. Seseh, Singapadu,
Sukawati, Gianyar
I Kadek Krisma
Eka Suastrawan L 19
0812366
32955 Mahasiswa S1
Perumahan Kesambi
Raya Blok D.5
I Kadek
Suasnawa,Sh,M.
,Kn L 33
0813532
78809 Swasta S2
dusun/Banjar Tengah
Sibetan, Desa SIbetan
Kecamata...
I Ketut Satria
Wiradharma
Sumertajaya L 22
0852381
14056
BELUM
BEKERJA S1
Perumahan Graha
Antasura Permai No
25
I Made Adi
Guntara L 19
0812366
04440
Pelajar-
Mahasiswa S1
JL Pulau Bungin Gg
Damar 1 No 3
I MADE
ARYAWAN
SADDEWA L 25
0877883
38765 Swasta S2
Jalan Campuhan Asri
I, Blok CC. No.85,
Dalung, Kab...
I MADE DWI
PRASETYA L 20
0821458
48056 Mahasiswa S1
JL. GADUNG NO.
43 DPS
I putu putra
widiarista L 18
0812367
86868 Mahasiswa S1
Jalan. Subak dalem
III denpasar tengah
I Putu Raditya
Sudwika Utama L 20
0812363
7599 Mahasiswa S1
Jln Tegal Dukuh V
No. 22
I Putu Sauca
Arimbawa
Tusan L 36
0813386
33953
Kejaksaan
Negeri Den S2
Jl. Tangkuban Perahu
No 107 X Kelurahan
Padangsamb
I Putu Widhi
Semarajaya L 24
0812363
21265 Swasta S1
JL. Bedahulu 17
XXIV No.17
Denpasar
Ida ayu trisila
dewi P 18 - Mahasiswa S1
Jalan gunung merapi
no.18
Ida bagus gde
satya wibawa
antara L 22
0877615
79788 Swasta S1
Jalan danau buyan no
32 sanur bali
Indriani Gita
Arjana P 24
+628778
6697048
BELUM
BEKERJA S1 Jalan Gurita
Ivansyah L 22
0819156
66716 Mahasiswa S1
Jln. Merdeka III no. 6
Renon, Denpasar
Ketut purnama
sari P 0
0831148
83557 - S1
Jln kapten agung no
7a
Ketut Puspa
Dewik P 18
0878022
45432 Mahasiswa S1
Br.Pregae Mengwi
Badung
Komang
Andyana
Prayoga L 21
0819330
64369 Mahasiswa S1
Jl. Pulau Serangan
No.12A
Komang Ayu
Nuriasih P 0
0813382
67925 Mahasiswa S1
Jalan Tukad
Batangari II No. 22
KOMANG
PRAWIRA
NUGRAHA L -22
0877305
30788 MAHASISWA S1
JALAN GUNUNG
GEDE GANG
MANGGIS NO 11
DENPASAR
BARA...
Lani Eka
Kumala Dewi P 21
0812379
44208 Belum Bekerja S1
Jalan Kebo Iwa
Selatan, gang
Mangga no.10
Laurencia bunga P 21
0813163
67685 mahasiswa S1 jl.pemuda
Made krisnanda
wicaksana L 18
0811388
0667 - S1
Jl. Raya pemogan
gang nusa indah no.
A-1
Ni Kadek Ayu
Purnama Dewi P 23
0813380
95818
Karyawan
Swasta S1
Lingkungan Kuwum,
Jalan Kuwum I, Gang
Ceruring Nom...
ni kadek dwi
anggianti P 19
0822362
40727 pelajar S1
kutuh kelod ubud
gianyar
Ni Kadek
RaiMadani P 19
0831160
67667 Mahasiswa S1
Br.Pausan,buahan
kaja
,payangan,gianyar
Ni Ketut Winda
Puspita P 22
0857373
57548
Pelajar/Mahasis
wa S1
Jl. Raya Basangkasa
No.33, Seminyak
Ni Luh Putu
Ayu Mery
Candrawati P 24
0821443
94222
Karyawan
Swasta S1
Jalan Gunung
Andakasa Lingk.
Penamparan Gang
Menur...
Ni Luh Widiary
Rahayu Putri P 19
0857385
24504 Mahasiswa S1 Kesiman, Denpasar
Ni Made Sinta
Paramitha
Raisila P 18
0898138
9519 Mahasiswa S1 Tabanan
Ni Putu Erna
Ayu Triani P 18
0857392
99639 Mahasiswa S1
Jalan lalang temu
nomer 10 a bukit
jimbaran
Ni Putu Tya
Suindrayani P 18
0895264
10114 mahasiswa S1
Br. Kaja kauh, beng,
gianyar, bali
NI WAYAN
ARIKA P 18
0878615
08418 MAHASISWI S2
Jl. Trengguli 1 no 38
,DENPASAR
TIMUR
CINTYA
ANGGA DEWI
Nyoman mya
ariastuti dewi P 20
0852376
01685 Mahasiswa S1 Marga, tabanan
Owen Henadi
Hendra Dihardja L 26
0812390
86906 Swasta S1
Jl. Taman Jimbaran
Uma D F1
Pande Nyoman
Yori Pratana L 22
0812384
45740 tidak ada S1
jalan ciung wenara no
7 gianyar
Priska Debora
Samosir P 22
0852102
43832 pegawai Swasta S1
Perum. Villa Bekasi
Indah 1 Blok B2
No.23, RT 8 RW...
Putu Diah
Indriyani P 18
0813389
31949 Mahasiswa S1
Jln. Teratai Gg.
Pancoran bulan no
5D lingk negara...
Putu Gede Agus
Eka Sanjaya L 18
0831140
22359 Mahasiswa S1
Perum. Grha Anyar,
Bukit Jimbaran, Kuta
Selatan, B...
putu juliantika
dewi P 18
0896559
46920 - S1
br. luglug desa
ketewel, kecamatan
sukawati
Putu Tresna
Nararya
Indranugraha L 19
0821451
43460 Tidak bekerja S1
Perumahan taman
mahayu II nomor 18
Rizki amaliasari P 18
0857431
74747 Mahasiswa S1 Jl bleng bong sari
syifa nabihah P 18
0821506
62156 mahasiswa S1 Jl. Pulau yoni
YOGA L 19
0859659
28843 Mahasiswa S1 Sidakarya denpasa