HASIL PENINGGALAN MEGALITIKUM Pendahuluan Proses kehidupan manusia memiliki perjalanan yang panjang, dari dimulainya pergerakan zaman prasejarah. Hingga zaman sejarah yang muncul dengan berbagai peradaban manusia yang kompleks. Zaman prasejarah merupakan zaman di mana peradaban manusia masih sangat rendah. Ketika itu, peradaban yang mulai dibangun terus berproses. Manusia mulai mengeksplorasi, dan mempelajari. Perkembangan intelegensi mereka menjadi salah satu faktor proses tumbuhnya peradapan mereka sendiri. Mereka mendapatkan pengalaman baru di luar kebudayaan lama sehingga melunturkan beberapa kebiasaan kebudayaan sebelumnya. Bentuk perkembangan kebudayaan mereka, terekam lewat benda-benda yang mereka tinggalkan. Awal kehidupan mereka baru dapat terlacak sekitar 600.000 tahun kemudian. Bukti kehidupan mereka saat itu terlihat dari sisa peralatan keseharian mereka yang ditemukan saat ini. Ketika manusia menuangkan pemikiran abstarknya lewat objek visual, dalam proses tersebut ada penghormatan yang mengarah pada tujuan kepercayaan di sana. Lukisan dinding yang dibuat pada zaman Berakhirnya jaman pra-sejarah setiap bangsa tidak selalu sama kurun waktunya karena dipengaruhi oleh cepat lambatnya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HASIL PENINGGALAN MEGALITIKUM
Pendahuluan
Proses kehidupan manusia memiliki perjalanan yang panjang, dari dimulainya
pergerakan zaman prasejarah. Hingga zaman sejarah yang muncul dengan berbagai
peradaban manusia yang kompleks.
Zaman prasejarah merupakan zaman di mana peradaban manusia masih sangat
rendah. Ketika itu, peradaban yang mulai dibangun terus berproses. Manusia mulai
mengeksplorasi, dan mempelajari. Perkembangan intelegensi mereka menjadi salah satu
faktor proses tumbuhnya peradapan mereka sendiri. Mereka mendapatkan pengalaman baru
di luar kebudayaan lama sehingga melunturkan beberapa kebiasaan kebudayaan sebelumnya.
Bentuk perkembangan kebudayaan mereka, terekam lewat benda-benda yang mereka
tinggalkan. Awal kehidupan mereka baru dapat terlacak sekitar 600.000 tahun kemudian.
Bukti kehidupan mereka saat itu terlihat dari sisa peralatan keseharian mereka yang
ditemukan saat ini. Ketika manusia menuangkan pemikiran abstarknya lewat objek visual,
dalam proses tersebut ada penghormatan yang mengarah pada tujuan kepercayaan di sana.
Lukisan dinding yang dibuat pada zaman
Berakhirnya jaman pra-sejarah setiap bangsa tidak selalu sama kurun waktunya
karena dipengaruhi oleh cepat lambatnya atau perkembangan bangsa yang bersangkutan
dalam mengenal tulisan.
Pengertian
Zaman megalitikum merupakan zaman dimana manusia mulai membangun struktur
atau monument yang terbuat dari batu besar. Megalit berasal dari kata dalam bahasa Yunani
megas berarti besar, dan lithos berarti batu. Zaman ini muncul sebelum zaman Neolithikum
dan berkembang antara zaman Neolitikum dan zaman logam.
Dalam kehidupan sosial pada zaman ini manusia melakukan banyak kegiatan yang
menyangkut kehidupannya. Mereka sudah mepunyai aktifitas seperti berbaur dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam. Ketika itu manusia sudah mengenal kepercayaan.
Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh
nenek moyang. Hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan manusia ketika itu. Hasil
kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan
secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.
Tumulus adalah sebuah gundukan tanah pemakaman besar. Cairn adalah tumpukan batu. Dan batu besar berdiri sendiri disebut menhir. Ketika batu-batu disusun menjadi sebuah lingkaran besar ini disebut Cromlech a.
Contohnya hasil kebudayaan zaman megalitikum: kapak persegi, kapak lonjong,
Plain, Inggris yang didirikan sekitar tahun 2.500 SM sampai 1.600 SM. Ia mencakup bangunan tambak tanah yang mengelilingi batu besar berdiri tegak dalam bulatan, yang dikenal sebagai megalitikum. Dan terdiri dari batu besar alami yang disusun berdiri secara melingkar. Monumen ini dibuat oleh kebudayaan yang tidak meninggalkan catatan tertulis sehingga sulit memastikan tujuan stonehenge didirikan, tetapi banyak ilmuwan yang percaya bahwa monumen ini digunakan sebagai pusat seremonial atau agama. Batu-batu raksasa di situs ini kemungkinan berasal dari tambang batu, yang terletak sekitar 40 kilometer utara lokasi Stonehenge di Marlborough Downs.
Stonehenge merupakan nama yang diberikan kepada tugu peringatan yang dikenal sebagai henge yang terdiri dari kurungan atau lingkaran tambak dengan parit di dalam. Sebagaimana yang sering terjadi dalam istilah arkeologi ini merupakan istilah warisan dari penguasa zaman kuno Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgar
Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan.
Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7 M.
Stonehenge I
Stonehenge pertama terdiri dari lingkaran batu dengan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Lapisan lingkaran ini dibuat sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan lingkaran terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey. Dua puluh lima dari lubang Aubrey tersimpan abu pemakaman yang diletakkan dua abad setelah pembangunan Stonehenge. Kemudian ditemukan kembali 30 abu lain yang diletakkan di dalam parit kawasan lingkaran. Begitu pula dibagian lain dalam kawasan Stonehenge. Ditemukannya tembikar Neolitikum Akhir memberikan gamban kehidupan manusia pada masa itu.
Stonehenge II =
Bukti lapisan fase kedua tidak lagi terlihat. Namun beberapa lubang tiang yang tersisa membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal 3000 SM. Beberapa kesan papan yang didapati diletakkan pada pintu masuk. Memiliki kesamaan dengan tempat Woodhenge yang terletak tidak jauh dari situs tersebut.
Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit telah dibuat. dari lubang tersebut dikenal dengan sebutan lubang Q dan R yang digali di tengah-tengan lokasi. Lubang tersebut mengandung 80 batu biru tegak yang dibawa dari bukit Preseli, 250 batu di Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis dolerite bertanda tetapi turut termasuk contoh batu rhyolite, gunung berapi tufa, dan myolite dan seberat 4 ton.
Pintu masuk yang lebar menjadikannya selaras dengan arah matahari ketika naik pada pertengahan musim panas hingga matahari terbenam pertengahan musim sejuk masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan sebelum diselesaikan, sementara batu biru terlihat telah dipindah dan kemudian menutup lubang Q dan R. Diperkirakan hal ini dilakukan pada fase Stonehenge IIIb. Stonehenge IIIa diduga dibangun oleh orang Beaker.
Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir millennium ketiga 74 SM mendapati dibawanya 20 batu Sarsen dari kueri di lokasi Marlborough Downs. Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan pasak dan ruas. Membentuk lingkaran batu berdiameter 30 meter dengan atap batu (lintel) di atas. Setiap bongkah batu memiliki berat 25 ton.
Batu orthostat lebar hanya sedikit gunakan dibagian atas agar memberi kesan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit digunakan untuk memberi kesan bundar pada monumen.
Di dalam ini ini terletak lima trilithon batu sarsen diproses dan disusun dalam bentuk ladam. Dengan posisi batu tegak dan lima batu alang, yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Diperkirakan terdapat struktur pendukung bangunan tersebut yakni, jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk yang terdiri dari dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Dan penyelesaiannya dibuatlah dua batu portal besar yang dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan (Slaughter Stone) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Proses stonehenge pada masa itu diperkirakan hasil kerja kebudayaan Wessex pada Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.
Stonehenge IIIc
Selepasnya Zaman Perunggu, dalam proses Stonehenge IIIc pembangunan yang dilakukan tidak seteliti masa sebelumnya, batu biru yang dibangun terlihat mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang diberi nama kurang sesuai dengan fungsi sebelumnya yakni Batu Penyembahan (Altar Stone). Terdapat dua lubang bulatan yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi ini terbiarkan sekitar 1500 SM.
Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya (Avenue) disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunannya.
Teori mengenai Stonehenge
Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan pembuatan bangunan permanen dalam bentuk batu.
Alexander Thom berpendapat bahawa lokasi tersebut digunakan sebagai penanda titik balik matahari yang diatur menurut ukuran megalitikum., sebagian berpendapat bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno.
Banyak pendapat mengenai tehnik yang digunakan untuk membangun Stonehenge. Seperti ketika batu biru dibawa dari Wales dengan tenaga manusia Dalam suatu percobaan memindahkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut. Namun pada replikanya batu tersebut tenggelam di laut bergelora di Selat Bristol. Selanjutnya dalam proses mendirikan batu diperkirakan penggunaan kayu dan tali sebagai alat bantu. Dan untuk batu alang pengangkatan dilakukan secara berangsur-angsur dengan menggunakan bangku panjang kayu
Ukiran senjata pada sarsen adalah keunikan seni megalitikum di Kepulauan Britania (British Isles) di mana desain lebih abstrak digemari, begitu juga dengan aturan bentuk ladam kuda dan mengatur batu dalam bentuk bundar merupakan hasil kebudayaan yang luar biasa
Batu Tumit atau Heelstone.
Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai 'Batu Tumit' (Heel Stone) terletak di luar pintu masuk Stonehenge.
Batu Tumit (The Heel Stone) pada suatu masa dikenal sebagai Friar's Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini.
Seekor jembalang telah membawa batu ini dari wanita di Irlandia, membalutnya, dan membawanya ke dataran Salisbury. Salah satu dari batu tersebut jatuh ke dalam Sungai Avon, bakinya dibawa ke dataran. Jembalang tersebut kemudian menjerit, "Tak seorang pun akan tahu bagaimana batu ini di bawa ke sini." Seorang pendeta menjawab, "Itu yang kaupikirkan!" Dengan itu jembalang tersebut melontarkan batu kepadanya dan mengenai tumitnya. Batu tersebut tersebut melekat di tanah dan tetap di situ.
Sebagian pendapat mengklaim Tumit Friar ( "Friar's Heel" ) adalah perubahan nama "Freya's He-ol" atau "Freya Sul", dari nama Dewa Jerman Freya