49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dskripsi Tempat Penelitian 1. Deskripsi lokasi penelitian Pada tanggal 19 Januari 1967 pengurus Yayasan Pendidikan Kristen “Widhodho” dengan suratnya Nomor : 132/C.1/1966 mendirikan SMK Kristen “PENABUR” Purworejo. SMK/SMEA PENABUR adalah sekolah yang MENABUR benih ilmu, pengetahuan, sikap, jiwa dan budi pekerti yang baik berdasrkan CINTA KASIH kepada Tuhan,sesama dan lingkungan. Sejak tahun 1966/1967 pemerintah mengadakan perubahan dari SMEA, STM, SMKK, menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). ( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo, 2007). SMK Kristen “Penabur” Purworejo secara geografis terletak di Jalan Dr. Setia Budi No. 18 Purworejo. Berdasarkan hasil observasi, baik observasi fisik sekolah maupun observasi kegiatan belajar mengajar di kelas maka diperoleh kesimpulan bahwa: SMK Kristen ”Penabur” Purworejo terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Purworejo, sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi umum. Selain itu SMK Kristen Penabur Purworejo sudah mendapatkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Disisi lain dari letak yang strategis juga memiliki kelemahan yaitu membuat situasi dan kondisi belajar mengajar kurang kondusif dikarenakan kebisingan kendaraan
30
Embed
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dskripsi Tempat …eprints.uny.ac.id/16359/7/5 BAB IV.pdf · Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan “WIDODO” dan Depdiknas, serta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dskripsi Tempat Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
Pada tanggal 19 Januari 1967 pengurus Yayasan Pendidikan
Kristen “Widhodho” dengan suratnya Nomor : 132/C.1/1966 mendirikan
SMK Kristen “PENABUR” Purworejo. SMK/SMEA PENABUR adalah
sekolah yang MENABUR benih ilmu, pengetahuan, sikap, jiwa dan budi
pekerti yang baik berdasrkan CINTA KASIH kepada Tuhan,sesama dan
lingkungan. Sejak tahun 1966/1967 pemerintah mengadakan perubahan
dari SMEA, STM, SMKK, menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo, 2007).
SMK Kristen “Penabur” Purworejo secara geografis terletak di
Jalan Dr. Setia Budi No. 18 Purworejo. Berdasarkan hasil observasi, baik
observasi fisik sekolah maupun observasi kegiatan belajar mengajar di
kelas maka diperoleh kesimpulan bahwa: SMK Kristen ”Penabur”
Purworejo terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat kota Purworejo,
sehingga mudah untuk dijangkau dengan alat transportasi umum. Selain
itu SMK Kristen Penabur Purworejo sudah mendapatkan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Disisi lain dari letak yang
strategis juga memiliki kelemahan yaitu membuat situasi dan kondisi
belajar mengajar kurang kondusif dikarenakan kebisingan kendaraan
50
bermotor yang melintas. ( Profil SMK Kristen “Penabur” Purworejo,
2007).
a). Kondisi Fisik
Tabel 7. Kondisi Fisik Sekolah
No Nama ruang Jumlah Fasilitas/sarana kondisi
1. Ruang Kelas 18 Meja,kursi,, Papan Tulis, Kapur, Penghapus
Baik
2. Ruang Guru 1 Meja, kursi Baik 3. Ruang Kepala
Sekolah 1 Meja, kursi, komputer Baik
4. Ruang Tata Usaha 1 Meja, kursi, komputer Baik 5. Ruang BP/BK 1 Meja, kursi Baik 6. Perpustakaan 1 Meja, kursi,buku Baik 7. Ruang keterampilan
mejahit 1 Meja, kursi, mesin jahit Baik
8. Ruang UKS 1 Meja, kursi,bangsal, Baik 9. Ruang OSIS 1 Meja, kursi, papan tulis,
kapur Baik
10. Ruang Laboratorium Komputer
2 Meja, Kursi, Komputer, Papan Tulis, Spidol.
Baik
11. Ruang multimedia 1 Layar LCD, OHP, papan tulis, spidol
Baik
12. Ruang bengkel teknik jaringan komputer
1 Papan tulis, kapur, alat praktikum
Baik
13. Koperasi 1 Meja, kursi, alat tulis, komputer dan mesin
fhotocopy
Baik
14. Kamar Mandi/WC guru
2 Bak mandi dan kloset baik
15. Kamar mandi/WC siswa
4 Bak mandi dan kloset Baik
16. Lapangan 1 Tiang bendera, ring basket, tiang net volly
Baik
17. Aula 1 Baik 18. T. Parkir Siswa 2 Papan parkir Baik 19. T. Parkir Guru &
tamu 1 Papan parkir Baik
20. Kantin 2 Meja, kursi, almari makanan
Baik
21. Gudang 1 Alat perkakas Baik 22. Ruang musik 1 Alat-alat musik, almari Baik
51
b). Kondisi non-Fisik
Siswa SMK Kristen “Penabur” berasal dari golongan
ekonomi menengah kebawah. Secara akademis input yang dimiliki
dibawah rata-rata. Jumlah keseluruhan siswa SMK Kristen “Penabur”
Purworejo tahun ajaran 2012/2013 adalah 389 siswa. Jumlah guru
yang ada di SMK Kristen “Penabur” Purworejo sebanyak 36 guru
yang terdiri dari 7 guru yang berstatus PNS, 22 guru tetap yayasan dan
7 guru tidak tetap (TT), dimana masing-masing guru adalah guru yang
berkompeten dibidangnya. Karyawan tersebar dalam beberapa unit,
yaitu tata usaha, petugas perpustakaan, penjaga kantin, satpam,
petugas koperasi, serta petugas kebersihan sekolah. Secara
keseluruhan jumlah karyawan yang berada di SMK Kristen “Penabur”
Purworejo ada 12 orang, yang terdiri dari 9 karyawan tetap Yayasan
dan 3 karyawan tidak tetap. Dimana menurut pengamatan kami para
karyawan cukup disiplin dan bertanggungjawab dalam bekerja. SMK
Kristen “Penabur” Purworejo memiliki 3 guru bimbingan konseling.
BK bertugas untuk menangani permasalahan siswa dan mengevaluasi
pelaksanaan bimbingan konseling dan penyusunan statistik hasil
evaluasi bimbingan konseling. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki
SMK Kristen “Penabur” Purworejo antara lain basket, paduan suara,
pramuka, kulintang dan kempo. (Profil SMK Kristen “Penabur”
Purworejo, 2007)
52
Kepala Sekolah berkedudukan dibawah pengurus yayasan
“WIDODO” dan Depdiknas, serta sejajar dengan Komite Sekolah dan
Majelis Sekolah. Kepala Sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah
bidang kesiswaaan, bidang sarana dan prasarana serta bidang
kurikulum. Kepala Sekolah membawahi wakil kepala sekolah, tata
usaha, guru-guru dan karyawan. SMK Kristen “Penabur” Purworejo
memiliki organisasi intra sekolah yang kepengurusannya terdiri dari
kelas X dan XI.
2. Visi, misi, dan tujuan Sekolah
a. Visi sekolah
Terwujudnya Kasih Allah dalam pendidikan kejuruan yang
menyiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dan mampu
bersaing di dunia kerja.
b. Misi Sekolah
Mengajar dan mendidik siswa dalam terang kasih Allah.
Memberi pengetahuan, keterampilan dan latihan agar siswa siap
memasuki dunia kerja dengan bekal profesionalisme.
c. Tujuan Sekolah
1) Menyiapkan peserta didik untuk menjadi calon tenaga kerja yang
profesional sehingga mampu bersaing di era global.
2) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik.
3) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
penuh kasih.
53
B. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pra-Tindakan
Kegiatan penelitian tindakan kelas akan di laksanakan di SMK
Kristen “Penabur” Purworejo. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut,
peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin penelitian kepada
pihak sekolah. Setelah ijin disetujui, pihak sekolah meminta surat
perijinan dari pihak kampus yang menyatakan peneliti akan melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut. Setelah surat rekomendasi dari kampus di
serahkan kepada pihak sekolah, maka peneliti sudah di perbolehkan untuk
melaksanakan penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti di berikan kesempatan
untuk meneliti di kelas X TKJ dengan alasan bahwa kelas tersebut merupakan
kelas berbeda jauh dengan kelas-kelas yang lain tingkat prestasinya. Selain itu
juga, kelas X TKJ yang merupakan mayoritas Siswa laki-laki paling nakal dan
ramai. Peneliti memperkenalkan metode Snowball Drilling yakni dengan
langkah-langkahnya. Adapun langkah-langkah Implementasi metode
pembelajaran Snowball Drilling adalah sebagai berikut.
a. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda dan
menggelindingkan bola salju berupa soal latihan.
b. Guru menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta
didik yang akan menjawab soal nomor 1.
c. Jika soal peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal
nomor tersebut langsung benar, maka peserta didik itu diberi
54
kesempatan menunjuk salah satu temannya menjawab soal berikutnya
yaitu soal nomor 2.
d. Jika peserta didik yang pertama mendapat kesempatan menjawab soal
nomor 1 gagal, maka harus meenjawab pertanyaan yang berikutnya.
e. Peserta didik tersebut menjawab pertanyaan berikutnya sehingga
peserta didik tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu.
f. Jika pada putaran pertama terdapat soal yang belum dijawab, maka
dijawab oleh peserta didik yang mendapat giliran. Mekanisme giliran
menjawab sama seperti yang diuraiakan diatas.
g. Diakhir guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari
peserta didik ( Suprijono, 2012:106).
Peneliti mengadakan dialog dengan Ibu Hari Rumanti sebagai
guru mata pelajaran IPS kelas X untuk membahas metode penelitian.
Metode pembelajaran Snowball Drilling memang belum pernah di
gunakanan oleh guru mata pelajaran. Dengan Metode pembelajaran
Snowball Drilling, diharapkan prestasi belajar IPS materi Sejarah siswa
kelas X TKJ dapat meningkat.
Peneliti juga melakukan observasi perangkat pembelajaran guna
mengetahui apakah guru mata pelajaran IPS tersebut sudah membuat
perangkat pembelajaran atau tidak. Setelah peneliti malakukan observasi
tersebut, peneliti telah menemukan hasil yang diperoleh selama obeservasi.
55
Kelas X di SMK Kristen Penabur Purworejo tahun ajaran
2012/2013 sebanyak 5 kelas yang terdiri dari kelas X AK 1 dan AK 2, X
PJ, X AP, dan X TKJ. Peneliti di tunjuk untuk meneliti kelas X TKJ
dengan jumlah siswa 22 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 15 orang dan
jumah siswa perempuan 7 orang. Dengan jumlah siswa laki-laki yang lebih
banyak daripada perempuan membuat suasana kelas sangat ribut. Peneliti
melakukan observasi kelas, yang mana peneliti telah menemukan bahwa
guru mata pelajaran sudah melaksanakan KBM dengan benar. Materi yang
tercantum dalam mata pelajaran IPS materi sejarah adalah proses
kebangkitan Nasional yang terdapat pada BAB 3. Peneliti melaksanakan
penelitan dengan Materi BAB 3 sesuai dengan basis peneliti.
Peneliti melihat guru mata pelajaran menyampaikan materi
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan memberikan
tugas pada saat pelaksanaan KBM. Berdasarkan pengamatan peneliti,
siswa terlihat kurang semangat pada saat guru mata pelajaran
menyampaikan materi. Siswa-siswa lebih banyak berbicara sendiri di
bandingkan mendengar gurunya bicara. Peneliti melakukan dialog dengan
guru mata pelajaran mengenai prestasi siswa selama ini, guru menjelaskan
bahwa mata pelajaran IPS tidak terdaftar dalam UN sehinga siswa tidak
semangat mengikuti pembelajaran karena di anggap tidak penting.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah melaksanakan Observasi perangkat pembelajaran dan observasi
kelas, peneliti kemudian melaksanakan tindakan. Dalam penelitian ini,
56
peneliti menggunakan tiga siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 1 x
pertemuan sesuai dengan jadwal sekolah. Tiap siklus yang dilaksanakan
terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Perencanaan
Dalam siklus I ini peneliti membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi.
Materi yang akan disampaikan adalah masuk dan berkembangnya
kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Peneliti juga
mempersiapkan soal pre-tes dan post-tes. Dalam siklus 1 ini
peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball Drilling.
2) Pelaksanaan Tindakan
Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 12
November 2012. Kegiatan dilaksanakan 2 jam pembelajaran (90
menit) pada jam ke 4-5. Peneliti membagi kegiatan pelaksanaan
penelitian menjadi tiga tahap yaitu.
a) Kegiatan Awal
Dalam tahap ini peneliti membuka pembelajaran
dengan doa pembuka, kemudian peneliti menyapa siswa
dengan mengucapkan salam. Peneliti kemudian mengabsen
siswa satu persatu. Setelah mengabsen siswa, peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti kemudian