37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkalan menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar matematika di kelas VI SD menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yaitu antara guru kelas V (observer), kepala sekolah dan peneliti sebagai berikut : Awal pra siklus siswa kelas VI, skor rata – rata hasil ulangan harian pelajaran matematika rendah. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran siswa diberikan pemahaman melalui metode ceramah, belum memanfaatkan model dan media pembelajaran sehingga anak hanya berangan-angan belaka dalam memahami materi . Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada pra siklus No Interval frekuensi % KKM 1 85 - 94 1 0,6 75 2 75 - 84 3 16,7 3 65 - 74 4 22,2 4 55 - 64 5 27,8 5 45 - 54 5 27,8 Tuntas 4 22,2 Tidak tuntas 14 77,8 Jumlah 18 100 Dari data tersebut terlihat baru 4 siswa atau 22,2% yang tuntas, sedangkan sisanya 14 siswa atau 77,8% belum tuntas. Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Matematika pada Pra Siklus 22% 78% Tuntas Belum tuntas
12
Embed
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3734/5/T1_262012011_BAB IV.pdfpenilaian terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus
Gambaran yang dijadikan pangkalan menentukan permasalahan upaya peningkatan
hasil belajar matematika di kelas VI SD menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah yaitu antara guru kelas V (observer), kepala sekolah dan peneliti sebagai berikut :
Awal pra siklus siswa kelas VI, skor rata – rata hasil ulangan harian pelajaran
matematika rendah. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran siswa diberikan
pemahaman melalui metode ceramah, belum memanfaatkan model dan media
pembelajaran sehingga anak hanya berangan-angan belaka dalam memahami materi .
Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada pra siklus
No Interval frekuensi % KKM
1 85 - 94 1 0,6 75
2 75 - 84 3 16,7
3 65 - 74 4 22,2
4 55 - 64 5 27,8
5 45 - 54 5 27,8
Tuntas 4 22,2
Tidak tuntas 14 77,8
Jumlah 18 100
Dari data tersebut terlihat baru 4 siswa atau 22,2% yang tuntas, sedangkan sisanya
14 siswa atau 77,8% belum tuntas.
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Matematika pada Pra Siklus
22%
78%
Tuntas Belum tuntas
38
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus 1
Dalam perencanaan tindakan pembelajaran mengacu pada hasil observasi kondisi pra
siklus, sehingga pada siklus 1 ini diupayakan memperbaiki pembelajaran yang ada untuk
mencapai kompetensi dasar matematika kelas VI semester I, yaitu tentang satuan debit.
Setelah menemukan masalah, selanjutnya dilakukan diskusi dan mengidentifikasi faktor
penyebab masalah untuk dicarikan jalan keluarnya. Kelemahan yang ada di lapangan
yang menghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah minat belajar siswa
masih kurang, keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang, perhatian dan
kemandirian siswa kurang dan adanya perbedaan kemampuan masing-masing individu.
Hasil kerja kolaboratif bersama guru kelas V sebagai observer dan kepala sekolah
disepakati bahwa penyebab masalah tersebut diatas dapat ditinjau dari dua sisi yaitu :
1. Siswa yang menganggap matematika suatu pelajaran yang sulit untuk dipahami,
kesulitan memahami materi ajar, kurangnya minat belajar dan keaktifan, perhatian
terhadap pelajaran kurang.
2. Guru kurang mendorong siswa untuk aktif, kurang memperhatikan dan memahami
karakteristik setiap individu siswa, penyampaian materi cenderung monoton
(kurang bervariasi), penyampaian tugas kurang terperinci, kurang dapat
memanfaatkan waktu, penyampaian materi ajar terlalu singkat, pemamanfaatn
media kurang optimal, dan tidak ada bimbingan.
Berdasarkan pada penyebab permasalahan tersebut, maka tindakan yang akan
dilakukan sebagai solusi masalah dalam pembelajaran matematika adalah :
1. Dalam pembelajaran menggunakan media power point bertujuan memperjelas
konsep materi, menarik perhatian dan dapat menyamakan persepsi.
2. Model pembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah (PBL), dengan pertimbangan guru masih memiliki kesempatan untuk
menjelaskan konsep kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji ketrampilan
siswa melalui latihan-latihan dibawah arahan dan bimbingan guru.
3. Pembelajaran berbasis masalah secara khusus melibatkan pebelajar bekerja
pada masalah dalam kelompok kecil yang terdiri dari lima orang dengan bantuan
asisten sebagai tutor. Masalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru.
39
Analisis dan penyelesaian terhadap masalah itu menghasilkan perolehan
pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah.Dalam hal ini guru bertindak
sebagai fasilitator, pembimbing dan pengendali ketertiban kerja kelompok.
Pelaksanaan tindakan siklus 1 terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1, dan
2, yang dilaksanakan senin dan rabu sesuai jadwal pelajaran matematika kelas VI tanggal
19 dan 21 Agustus 2013. Tiap pertemuan 3 jam pelajaran durasi 3 x 35 menit. Pertemuan
1 kegiatan pembelajaran dan pertemuan ke -2 untuk evaluasi pembelajaran. Hal-hal yang
dilakukan dalam kegiatan ini adalah menyusun RPP matematika beserta instrumen