Top Banner
PEMBIMBING : Bapak H. Muhammad basri ALKOHOLISME DISUSUN OLEH: KELOMPOK II 1. NURFADILLAH (NH0110312) 7. NURLENA (NH0110318) 2. NURHAFIFAH (NH0110313) 8. NURMIYANTI (NH0110319) 3. NURHIDAYAH (NH0110314) 9. NURREZKIANI (NH0110320) 4. NURHIDAYAH LAKA (NH0110315) 10. NURSARINA (NH0110321) 5. NURHIKMAH (NH0110316) 11. NURSATRIANI H.B (NH0110322) 6. NURJUMIATI (NH0110317)
22

HASIL MAKALAH

Jan 28, 2023

Download

Documents

Abu Hafizh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HASIL MAKALAH

PEMBIMBING : Bapak H. Muhammad basri

ALKOHOLISME

DISUSUN OLEH:KELOMPOK II

1. NURFADILLAH (NH0110312) 7. NURLENA (NH0110318)2. NURHAFIFAH (NH0110313) 8. NURMIYANTI (NH0110319)3. NURHIDAYAH (NH0110314) 9. NURREZKIANI (NH0110320)4. NURHIDAYAH LAKA (NH0110315) 10. NURSARINA (NH0110321)5. NURHIKMAH (NH0110316) 11. NURSATRIANI H.B

(NH0110322)6. NURJUMIATI (NH0110317)

Page 2: HASIL MAKALAH

STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR

2010/2011

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan puja syukur ke hadirat ALLAH SWT

karena atas petunjuk dan hidayatnya, akhirnya makalah dengan

judul “REGURGITASI KATUP MITRAL” ini dapat diselesaikan walaupun

masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,

karena sesungguhnya manusia itu tak pernah luput dari kesalahan.

Makalah yang saya susun ini dengan tujuan agar teman-teman

tahu tentang apa yang dimaksud dengan Regurgitasi Katup Mitral,

dan dengan pembahasan makalah ini juga kita semua dapat

mengetahui serta mempelajarinya lebih mendalam dan menjadi suatu

pengetahuan bagi kita semua.

Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada

pembimbing yang telah memberikan tugas kepada saya, karena dengan

tugas inilah saya dapat belajar dan mungkin lebih giat dan

semangat untuk melakukan tugas ini agar dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat

terselesaikan semata-mata karena pertolongan ALLAH SWT, Semoga

apa yang disampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk

kita semua. Akhir kata Wassalamualaikum wr,wb.

Penyusun

Page 3: HASIL MAKALAH

Febrina

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………i

Daftar Isi ……………………………………………………………ii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang ……………………………………………………………B. Tujuan ……………………………………………………………

BAB II. Pembahasan

A. Pokok Permasalahan ……………………………………………………………B. Faktor Penyebab ……………………………………………………………C. Penanganan Masalah ……………………………………………………………D. Pihak-pihak yang dilibatkan ……………………………………………………………

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………B. Saran ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: HASIL MAKALAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia yang kompetitif dewasa ini, yang hidup

hingga harapan layak merupakan penyebab penderitaan bagi

banyak orang. Pemuda mengalah dengan tantangan dan tekanan

duniawi dan percobaan dengan alkohol dan obat-obatan.

Alkoholisme dapat menyebabkan masalah kesehatan yang

serius seperti sirosis hati, disfungsi ginjal, penyakit

jantung, sindrom alkohol pada janin dan gangguan lain organ-

organ tubuh, sistem saraf pusat dan kode genetik.

Konsekuensi dari penyalahgunaan alkohol melampaui rezim

masalah medis. Kehilangan kontrol diri adalah fitur utama

penyalahgunaan alkohol. Akibatnya, penyalahgunaan alkohol

Page 5: HASIL MAKALAH

memberikan jalan untuk masalah-masalah terkait seperti

kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, penyalahgunaan fisik

anggota keluarga dan luka-luka akibat perbuatan sendiri.

Pengobatan terbaik datang dalam bentuk suku dan

masyarakat pribumi terpadu mengambil inisiatif untuk

menaklukkan pelecehan. Sekutu dalam menyebabkan ini termasuk

orang tua dan keluarga, personil sekolah, penyedia layanan

sosial, dan fisik dan mental penyedia layanan kesehatan. Di

samping itu, pengadilan, penegakan hukum dan pemerintahan

suku personil dapat memberikan bantuan yang berharga juga.

The muncul sikap optimisme juga telah mengambil upaya ke

depan. Keyakinan bahwa sukses adalah mungkin membuka jalan

untuk menolak penyalahgunaan. Warisan suku, tradisi dan

nilai-nilai spiritual juga diakui sebagai tambahan sumber

daya vital. Perasaan kesukuan seseorang kebanggaan dan

persatuan perlu ditularkan. Tradisi dan nilai-nilai ini

harus diungkapkan untuk menanamkan rasa harga diri yang

positif dan memperkuat perjuangan melawan penyalahgunaan

alkohol.

Alkoholisme bukan kemunduran suatu individu tetapi

melibatkan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Bahkan, ia memiliki potensi untuk menelan generasi. Sangat

secara bertahap, pengguna alkohol menjadi pelaku alkohol.

Setelah itu, persepsi realitas mulai berubah dan individu

Page 6: HASIL MAKALAH

menjadi budak terhadap pelecehan dan dikelilingi oleh

perasaan putus asa dan putus asa.

B. Tujuan

- Untuk mengetahui apa itu Alkoholisme

- Untuk mengetahui Bahaya yang ada pada Alkoholisme

- Untuk mengetahui Penyebab dan Gejala serta Pengobatan

pada Alkoholisme

- Serta kita dapat memahami dan menghindari Alkoholisme

Page 7: HASIL MAKALAH

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pokok Permasalahan

Alkoholisme adalah simtoma klinis yang ditandai dengan

kecenderungan untuk meminum alkohol lebih dari pada yang

direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan kebiasaan

minum minuman keras walaupun dengan konsekuensi sosial dan

pekerjaan yang merugikan.

Paparan kronis terhadap etanol, senyawa organik yang

terdapat di dalam alkohol, akan merusak mitokondria

hepatosit dengan meningkatkan reaksi oksidasi terhadap DNA

yang terdapat di dalam mitokondria, yang kemudian

berpengaruh pada respirasi selular pada rantai pernafasan

beserta respirasomnya. Disamping itu, etanol juga

menginduksi pembentukan ROS dan stres oksidatif.

 "Alkohol adalah sebuah molekul sangat kecil yang

dapat terangkut dalam aliran darah, dan tidak seperti

Page 8: HASIL MAKALAH

obat-obat lain, ukurannya begitu kecil sehingga dapat

masuk ke dalam setiap sel. Karena itu kemampuannya

untuk mendatangkan bahaya dan kerusakan tak pernah

berakhir," kata Sheila Blume, M.D, direktur medis programpenanggulangan alkoholime New York, Amerika Serikat.

Di bawah ini gambar dari minuman akohol:

Para peneliti tahu bahwa penyalahgunaan alkohol dapat

menyebabkan kerusakan sangat parah pada berbagai organ,

tetapi minum alkohol secara berlebihan tidak memberikan

dampak yang sama pada setiap orang.

Resiko penggunan alkohol

Alkohol dapat mempengaruhi kerja tubuh dan pikiran.

Pengaruh alcohol sangat berbahaya, tidak hanya dari segi

kesehatan, tetapi alcohol juga akan menganggu pertumbuhan,

Page 9: HASIL MAKALAH

menambah kondisi stress, melambankan aktivitas dan dapat

mengubah emosi.

Konsumsi alcohol yang berkepanjangan dapat menghambat

liver untuk memproduksi enzim yang diperlukan dalam proses

pencernaan, merusak kemampuan tubuh dalam menyerap protein

dan lemak, nutris esensial serta vitamin A,D,E,K.

Toksin yang dihasilkan oleh alcohol mempunyai efek yang

sangat berbahaya liver akan mengalamai perlemakan, kemudian

berkembang menjadi hepatitis dan biasanya akan berakibat

fatal yaitu sirosis. Selain itu organ lain seperti pancreas,

otak dan system syaraf pusat perlahan akan dirusak tanpa

menimbulkan rasa sakit. Wanita hamil yang alkoholisme dapat

melahirkan bayi yang abnormal dan keterbelakangan mental.

Saran :

Vitamin C dosis tinggi juga dibutuhkan untuk menangkal

efek radikal dari alcohol dan menekan efek stress dan

emosional penderita. Yang terpenting, bersamaan dengan itu

penderita harus belajar menurunkan dosis alcohol secara

perlahan sampai berhenti sama sekali sehingga ketergantungan

alcohol dapat diatasi.

Menurut Atkinson penderita alkoholisme umumnya melewati

empat tahap yang meliputi : Pra Alkoholik, Prodormal, Gawat,

Koronis

Page 10: HASIL MAKALAH

a.PraAlkoholik

Pada tahap ini individu minum-minum bersama-sama teman

sebayanya dan terkadang minum agak banyak untuk meredakan

ketegangan dan melupakan masalah yang dialaminya.

b.Prodormal

Pada tahap ini individu minum secara sembunyi-sembunyi. Ia

masih tetap sadar dan relatif koheren tetapi kemudian tidak

lagi dapat mengingat kejadian-kejadian yang pernah dialaminya.

c.Gawat

Pada tahap ini semua kendali hilang. Penderita akan minum dan

melanjutkannya sampai pingsan atau sakit.

d.Kronis

Pada tahap ini hidup penderita hanya untuk minum, minum terus-

menerus tanpa berhenti. Kondisi tubuhnya sudah terbiasa dengan

alkohol, sehingga ia mengalami gejala-gejala penarikan diri

tanpa alkohol dan gejala-gejala gangguan fisiologis.

Adapun gejala yang ditimbulkan dalam jangka panjang dari

alkoholisme yaitu

1. Kadar asam urat yg rendah Anemia, cacat lahir

2. Kadar niasin yg rendah Pellagra (kerusakan kulit,diare,

depresi)

3. Kerongkongan Peradangan (esofagitis, kanker

4. Lambung Peradangan (gastritis), ulkus

5. Hati Peradangan (hepatitis), sirosis, kanker

Page 11: HASIL MAKALAH

6. Pankreas Peradangan (pankreatitis), kadar gula darah

rendah, kanker

7. Jantung Denyut jantung abnormal (aritmia, gagal jantung

8. Pembuluh darah Tekanan darah tinggi, aterosklerosis,

stroke

9. Otak Kebingungan, berkurangnya koordinasi, ingatan

jangka pendek yg buruk, psikosa Saraf

10. Berkurangnya kemampuan untuk berjalan (kerusakan saraf

di lengan dan tungkai yg mengendalikan pergerakan

Selain gejala dalam jangka panjang, adapula gejala

ringan meliputi gemetar, lemah, berkeringat dan mual. Beberapa pecandu

mengalami kejang (diseburt epilepsi alkoholisme). Peminum berat yang berhenti

minum bisa mengalami halusinasi alkohol. Mereka mengalami

halusinasi dan mendengar suara-suara yang tampaknya menuduh

dan mengancam, menyebabkan ketakutan dan teror. Halusinasi

alkohol bisa berlangsung berhari-hari dan dapat dikendalikan

dengan obat-obatan anti-psikosa (seperti klorpromazin atau

tioridazin).

Jika tidak diobati, gejala putus alkohol dapat

menyebabkan sekumpulan gejala yang lebih serius yang disebut

Delirium Tremens (DTs). DTs biasanya tidak segera terjadi,

tetapi muncul sekitar 2-10 hari setelah berhenti minum.

Pada DTs, pecandu pada awalnya merasakan cemas,

kemudian terjadi kebingungan, sulit tidur, mimpi buruk,

keringat berlebihan dan depresi berat. Denyut nadi cenderung

menjadi lebih cepat. Bisa terjadi demam.

Page 12: HASIL MAKALAH

Episode ini bisa meningkat menjadi halusinasi, ilusi

yang menimbulkan rasa takut dan gelisah dan disorientasi

terhadap halusinasi lihat yang menimbulkan teror.

Benda yang terlihat dalam cahaya terang menimbulkan rasa

takut.

Pada akhirnya, penderita menjadi sangat kebingungan dan

mengalami disorientasi berat.

Penderita DTs kadang merasa lantai bergerak, dinding roboh

dan ruangan berputar.

Tangan menjadi gemetar yang kadang menjalar ke kepala dan

seluruh tubuh, dan sebagian besar penderita menjadi sangat

tidak terkoordinasi. DTs bisa berakibat fatal, apalagi jika

tidak diobat.

Masalah lainnya secara langsung berhubungan dengan efek

racun dari alkohol terhadap otak dan hati. Kerusakan hati

karena alkohol menyebabkan hati tidak mampu membuang bahan-

bahan racun dari dalam tubuh sehingga menyebabkan koma

hepatikum.

Pecandu yang mengalami koma hepatikum, tampak

mengantuk, setengah sadar dan kebingungan, dan biasanya

tangannya gemetar. Koma hepatikum bisa berakibat fatal dan

harus segera diobati Sindroma Korsakoff (Psikosa Amnesik

Korsakoff) biasanya terjadi pada pecandu yang meminum

sejumlah besar alkohol secara rutin, terutama yang mengalami

malnutrisi (kurang gizi) dan kekurangan vitamin B (terutama

Page 13: HASIL MAKALAH

tiamin).

Penderita mengalami kehilangan ingatan jangka pendeknya.

Ingatannya sangat buruk sehingga penderita sering mengarang-

ngarang cerita untuk menutupi kemampuan ingatnnya yang

berkurang. Sindroma Korsakoff kadang terjadi setelah

serangan DTs.

Efek biologis

Alkohol dengan cepat diserap dari usus halus ke dalam

peredaran darah.

Penyerapan alkohol terjadi lebih cepat dibandingkan

metabolisme dan pembuangannya dari tubuh, sehingga kadar

alkohol dalam darah meningkat dengan cepat.

Sejumlah kecil alkohol dalam darah dibuang ke dalam air

kemih, keringat dan udara pernafasan. Sebagian besar alkohol

dimetabolisme di hati dan menghasilkan sekitar 210

kalori/100 gram (7 kalori per mililiter) dari alkohol murni

yang diminum.

Alkohol segera menekan fungsi otak; seberapa beratnya

tergantung kepada kadarnya di dalam darah; semakin tinggi

kadarnya, semakin berat gangguan yang terjadi.

Kadar alkohol dapat diukur dalam darah atau dapat

diperkirakan dengan mengukur jumlahnya dalam contoh udara

yang dihembuskan.

Page 14: HASIL MAKALAH

Penggunaan alkohol jangka jumlah yang berlebihan bisa

merusak berbagai organ di tubuh, terutama hati, otak dan

jantung. Alkohol cenderung menyebabkan toleransi, sehingga

seseorang yang secara teratur minum lebih dari 2 gelas

alkohol/hari, bisa mengkonsumsi alkohol lebih banyak

daripada non-alkoholik, tanpa mengalami intoksikasi.

Pecandu alkohol juga dapat menjadi toleransi terhadap

obat-obatan anti-depresi lainnya. Sebagai contoh, pecandu

yang minum barbiturat/benzodiazepin biasanya membutuhkan

dosis yang lebih besar untuk memperoleh efek pengobatannya.

Toleransi tampaknya tidak merubah cara metabolisme atau

pembuangan alkohol.

Alkohol bahkan menyebabkan otak dan jaringan lainnya

menyesuaikan diri dengan kehadiran alkohol.

Bila seorang pecandu tiba-tiba berhenti minum, akan

terjadi gejala putus obat.

Sindroma putus obat alkohol biasanya dimulai dalam 12-48 jam

setelah seseorang berhenti meminum alkohol.

B. Faktor Penyebab Alkoholisme

Penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol belum

diketahui secara pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu-

satunya faktor penyebab. Dari orang-orang yang meminum

alkohol, sekitar 10% menjadi pecandu. Pecandu alkohol

memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan

pecandu zat lainnya. Juga, alkoholisme lebih sering diderita

Page 15: HASIL MAKALAH

para anak-anak pecandu dari pada anak-anak yang diadopsi,

yang memperlihatkan bahwa alkoholisme melibatkan kelainan

genetik atau biokimia.

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa orang yang

beresiko menjadi alkoholik tidak mudah mengalami keracunan,

karena itu otak mereka kurang sensitif terhadap efek yang

ditimbulkan oleh alkohol. Selain kemungkinan kelainan

genetik, latar belakang dan kepribadian tertentu dapat

menjadi faktor pendukung seseorang menjadi pecandu.

Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan

dari mereka yang hubungan dengan orang tuanya kurang

harmonis. Pecandu alkohol cenderung merasa terisolasi,

sendiri, malu, depresi atau bermusuhan. Mereka biasa

memamerkan perilaku perusakan diri, dan mungkin secara

seksual tidak dewasa. Meskipun demikian, penyalahgunaan dan

ketergantungan alkohol sangat umum sehingga pecandu mudah

dikenali diantara orang-orang dengan berbagai kepribadian.

C. Perencanaan Penanganan Alkoholisme

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani

pecandu alkohol yaitu sebagai berikut :

1. Hilangkan minuman keras dari sekitar anda

Page 16: HASIL MAKALAH

Jika anda ingin memenangkan pertempuran melawan

minuman keras, itu sangat penting bagi anda untuk

menghindari minuman keras. Tidak ada gunanya menyatakan

bahwa anda berencana untuk berhenti minum tetapi anda

masih memiliki sejumlah botol minuman keras.

2. Jauhi teman-teman yang masih minum minuman keras.

Karna bila anda masih berteman dengan mereka, maka

anda dapat terpengaruh lagi untuk meminum minuman

keras.

3. Carilah kesibukan untuk diri anda.

Coba dan libatkanlah diri anda dalam kegiatan-

kegiatan yang positif.

Selain cara diatas penanganan alkohol juga bisa dilakukan

dengan pengobatan yaitu : Alkoholik yang menderita

gejala putus obat biasanya mengobati dirinya dengan meminum

lagi. Beberapa penderita mencari penyelesaian medis karena

mereka tidak ingin berlanjut minum minuman keras atau karena

gejala putus obatnya terlalu berat.

Pada kasus ini, pertama-tama diperiksa kemungkinan

cedera kepala yang terjadi karena komplikasinya. Kemudian

digambarkan jenis gejala putus obatnya, ditentukan berapa

banyak seseorang biasanya minum dan dicari tahu kapan

terakhir minum.

Page 17: HASIL MAKALAH

Karena kekurangan vitamin menyebabkan gejala putus obat

yang mengancam jiwa, maka dokter unit gawat darurat biasanya

memberikan memberikan vitamin B kompleks (terutama tiamin)

dan vitamin C dosis besar lewat infus.

Cairan infus, magnesium dan glukosa sering diberikan untuk

mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk menghindari

dehidrasi.

Diberikan benzodiazepin selama beberapa hari untuk

menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat. Obat-

obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil

pecandu dengan halusinasi alkoholik.

DTs bisa berakibat fatal dan diobati dengan lebih

agresif untuk mengendalikan demam tinggi dan agitasi yang

berat. Biasanya diperlukan cairan infus, obat penurun panas

(seperti asetaminofen), obat penenang dan pengawasan yang

ketat.

Dengan pengobatan tersebut, DTs biasanya akan menghilang

dalam waktu 12-24 jam setelah timbulnya gejala.

Setelah masalah medis darurat berhasil diatasi, program

detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai. Pada tahap

pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan.

Kemudian seorang pecandu harus mengubah perilakunya.

Tanpa bantuan, sebagian besar pecandu akan kambuh dalam

beberapa hari atau beberapa minggu.\

Pengobatan kelompok dipercaya lebih baik dari pada

penyuluhan dari orang ke orang, tetapi pengobatannya harus

Page 18: HASIL MAKALAH

disesuaikan dengan individu pecandu. Dukungan dari anggota

keluarga sangat diperlukan. Terapi obat-obatan Kadang-kadang

seorang alkoholik bisa menghindari minum alkohol dengan

mengkonsumsi obat tertentu.

Disulfiram (antabuse) bisa diperoleh dengan resep dokter.

Obat ini terlibat dalam metabolisme alkohol, membentuk

asetaldehid, suatu metabolit alkohol yang terdapat dalam

darah.

Asetaldehid merupakan racun dan menyebabkan kemerahan

pada wajah, sakit kepala berdenyut, denyut jantung yang

cepat, pernafasan cepat dan berkeringat dalam waktu 5-15

menit seteleh minum alkohol. 30-60 menit kemudian terjadi

mual dan muntah-muntah. Reaksi ini terjadi selama 1-3 jam.

Timbulnya reaksi tersebut (karena minum alkohol setelah

menelan disulfiram), sangat menyiksa, sehingga pecandu

memilih menghindari alcohol.

Alkoholik yang baru pulih, tidak dapat langsung

mengkonsumsi disulfiram setelah berhenti minum alkohol; obat

ini hanya diminum setelah beberapa hari tidak minum alkohol.

Disulfiram bisa mempengaruhi metabolisme alkohol sampai 3-7

hari setelah dosis terakhir obat ini.

Beratnya reaksi terhadap alkohol yang berhubungan

dengan pengobatan, menyebabkan disulfiram tidak boleh

diberikan kepada wanita hamil atau pecandu yang memiliki

penyakit yang serius.

Page 19: HASIL MAKALAH

Obat lainnya adalah naltrekson, yang bisa membantu

mengurangi ketergantungan pecandu jika digunakan sebagai

bagian dari program pengobatan menyeluruh.

Naltrekson merubah efek alkohol pada endorfin tertentu di

otak, yang mungkin berhubungan dengan keinginan untuk minum

alkohol.

Naltrekson tidak menyebabkan reaksi seperti disulfiram.

Tetapi pecandu yang mendapatkan naltrekson bisa terus

menerus minum alkohol. Naltrekson tidak boleh diberikan

kepada penderita hepatitis atau penyakit hati.

D. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam Penanganan

Alkoholisme

Dalam masalah ini pihak-pihak yang dapat dilibatkan

antara lain

1. orang-orang disekitar anda, seperti keluarga dan

sahabat. Jangan mencoba untuk berhenti sendiri,

biarkan keluarga anda membantu anda. Mereka bisa

mengawasi anda dan membantu menjaga anda sehingga

anda tidak kembali ke cara hidup lama.

2. Polisi, dalam hal ini polisi bertugas dalam

penyergapan pusat pembuatan alkohol serta tempat-

tempat yang sering dijadikan sebagai tempat untuk

mengkonsumsi alkohol tersebut.

Page 20: HASIL MAKALAH

3. Instansi kesehatan, disini instansi kesehatan

berperan untuk memberikan sosialisasi tentang

akibat-akibat yang dapat ditimbulkan apabila

mengkonsumsi alkohol

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Minum minuman beralkohol secukupnya, dua takar per hari

untuk pria, ada manfaatnya, termasuk menurunkan risiko

menderita penyakit jantung. Akan tetapi dalam jumlah lebih

besar, alkohol menjadi racun yang mempengaruhi setiap sel

dalam tubuh. Maka dari itu alcohol juga dapat berdampak baik

dan dapat berdampak buruk pada manusia atau seseorang yang

mengkonsumsi alcohol tersebut. Karena Alkoholisme adalah

simtoma klinis yang ditandai dengan kecenderungan untuk

meminum alkohol lebih dari pada yang direncanakan, kegagalan

usaha untuk menghentikan kebiasaan minum-minuman keras

walaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang

merugikan.

Page 21: HASIL MAKALAH

B. Saran

Saran kami bagi pembaca yaitu jangan pernah mencoba

yang namanya alkohol khususnya bagi kaula muda karena dapat

menghancurkan masa depan kalian, selain itu banyak pula

akibat-akibat yang ditimbulkan seperti yang telah dipaparkan

dalam pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

Apotik online dan media informasi obat - penyakit : m e d i c a st o r e . c o m

Berry, Ralph E.; Boland James P. The Economic Cost of Alcohol AbuseThe Free Press, New York, 1977 ISBN 0-02-903080-3

Royce, James E. and Scratchley, David Alcoholism and Other Drug Problems Free Press, March 1996 ISBN-10: 0-684-82314-4 ISBN-13: 978-0-684-82314-0

Page 22: HASIL MAKALAH

Valliant, George E., The Natural History of Alcoholism Revisited, HarvardUniversity Press, May 1995 ISBN-10: 0-674-60378-8 ISBN-13: 978-0-674-60378-3

Pence, Gregory, "Kant on Whether Alcoholism is a Disease," Ch. 2, The Elements of Bioethics, McGraw-Hill Books, 2007 ISBN-10: 0-073-13277-2.

Milam, Dr. James R. and Ketcham, Katherine Under The Influence: AGuide to the Myths and Realities of Alcoholism. Bantam, 1983, ISBN 0-553-27487-2

Warren Thompson, MD, FACP. “Alcoholism.” Emedicine.com, June6, 2007. Retrieved 2007-09-02.

Etiology and Natural History of Alcoholism . National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.