Top Banner
1 PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEBEL PADA PT.NADIRA PRIMA DI SEMARANG Milad Nufal Akbar Eisha Lataruva, SE, MM ABSTRACT This study aims to determine the effect of the product, the perception of price, promotion, and distribution of furniture purchasing decisions on the PT. Nadira Prima in Semarang. Where the independent variables are product, price perception, promotion, and distribution affect the purchase decision as the dependent variable. The research was conducted at PT. Nadira Prima in Semarang. Methods of data collection in this study is the questionnaire filled out by respondents are employees of PT. Nadira Prima in Semarang who worked at Prima Nadira in Semarang. Sampling as many as 97 respondents in this study using a non probability sampling methods. The independent variable in this study consisted of the product, the perception of price, promotion, and distribution, while the dependent variable is the purchase decision. Analysis used in this research include test validity, test reliability, test the assumptions of classical, linear multiple regression analysis and hypothesis testing which includes the t test, F test, and coefficient of determination (R2). The results of analysis using multiple linear regression can be seen that the variable has a positive effect on product purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Second, variable rates have a positive perception towards purchasing decisions PT. Nadira Prima Semarang. Third, the promotion of a positive influence on purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Fourth, the variable distribution of positive influence on purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Results of analysis using the t test can be known product, the perception of price, promotion, and distribution significantly influence the purchase decisions of PT. Nadira Prima Semarang. The results of analysis using the coefficient of determination is known that 51.7% variable purchase decision can be explained by variations of the variables product, price perception, promotion, and distribution, while 37.9% explained by other variables that are not included in this study. Key words: Products, Perceptions of Price, Promotion, Distribution, Purchasing Decisions
28

hasil koefisien determinasi

Jan 13, 2017

Download

Documents

lekhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: hasil koefisien determinasi

1

PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, DISTRIBUSI

DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

MEBEL PADA PT.NADIRA PRIMA DI SEMARANG

Milad Nufal Akbar

Eisha Lataruva, SE, MM

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the product, the perception of

price, promotion, and distribution of furniture purchasing decisions on the PT.

Nadira Prima in Semarang. Where the independent variables are product, price

perception, promotion, and distribution affect the purchase decision as the

dependent variable.

The research was conducted at PT. Nadira Prima in Semarang. Methods of

data collection in this study is the questionnaire filled out by respondents are

employees of PT. Nadira Prima in Semarang who worked at Prima Nadira in

Semarang. Sampling as many as 97 respondents in this study using a non

probability sampling methods. The independent variable in this study consisted of

the product, the perception of price, promotion, and distribution, while the

dependent variable is the purchase decision. Analysis used in this research include

test validity, test reliability, test the assumptions of classical, linear multiple

regression analysis and hypothesis testing which includes the t test, F test, and

coefficient of determination (R2).

The results of analysis using multiple linear regression can be seen that the

variable has a positive effect on product purchase decisions PT. Nadira Prima

Semarang. Second, variable rates have a positive perception towards purchasing

decisions PT. Nadira Prima Semarang. Third, the promotion of a positive

influence on purchase decisions PT. Nadira Prima Semarang. Fourth, the variable

distribution of positive influence on purchase decisions PT. Nadira Prima

Semarang. Results of analysis using the t test can be known product, the

perception of price, promotion, and distribution significantly influence the

purchase decisions of PT. Nadira Prima Semarang. The results of analysis using

the coefficient of determination is known that 51.7% variable purchase decision

can be explained by variations of the variables product, price perception,

promotion, and distribution, while 37.9% explained by other variables that are not

included in this study.

Key words: Products, Perceptions of Price, Promotion, Distribution, Purchasing

Decisions

Page 2: hasil koefisien determinasi

2

PENDAHULUAN

Saat ini industri permebelan Indonesia pada umumnya mengalami

kelesuan. Hal ini karena beberapa faktor diantaranya, krisis global dan sulitnya

mencari bahan baku kayu (karena adanya pembatasan dalam penebangan kayu).

Di satu sisi, produsen sulit mencari bahan baku kayu, karena adanya

peraturan pemerintah yang membatasi dan menebang kayu secara liar berdampak

pada bahan baku yang semakin sulit. Akibatnya beberapa perusahaan yang

memproduksi kayu menjadi bahan mebel banyak yang gulung tikar atau bangkrut.

Di sisi lain, semakin sedikitnya jumlah pembeli, baik dari pembeli lokal maupun

mancanegara. Beberapa sebab semakin sedikitnya pembeli mancanegara

disebabkan oleh beberapa hal seperti, adanya produsen mebel dari negara pesaing

(Cina dan Malaysia) yang menawarkan mebel dengan harga yang murah dan

kualitasnya tidak kalah dengan mebel dari Indonesia serta semakin rendahnya

kemampuan para pembeli mancanegara akibat terkena krisis global

(www.kapanlagi.com/g/).

Salah satu perusahaan mebel Indonesia yang masih tetap berdiri hingga

sekarang adalah PT. Nadira Prima, Kawasan Industri Terboyo Park, Blok J No. 6

Semarang. Namun demikian, beberapa tahun terakhir, penjualannya mengalami

penurunan. Berikut adalah data penjualan mebel PT. Nadira Prima, Kawasan

Industri Terboyo Park, Blok J No. 6 Semarang yaitu tahun 2010 :

Page 3: hasil koefisien determinasi

3

Tabel 1.1

Penjualan Mebel PT. Nadira Prima

Tahun 2010

(Dalam rupiah)

TAHUN Penjualan Penurunan

Januari 2.758.950.000

Februari 2.792.140.000 33.190.000

Maret 2.658.950.000 (-133.190.000)

April 2.592.740.000 (-662.100.000)

Mei 2.505.450.000 (-87.290.000)

Juni 2.202.500.000 (-302.950.000)

Juli 1.908.500.000 (-294.000.000)

Agustus 1.850.000.000 (-58.500.000)

September 1.425.000.000 (-425.000.000)

Jumlah 20.794.230.000 -1.333.950.000

Rata-Rata 2.310.470.000 -166.743.750

Sumber : PT. Nadira Prima Semarang, tahun 2010

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa dari tahun 2010, penjualan mebel pada PT.

Nadira Prima rata-rata mengalami penurunan sebesar Rp. 166.743.750. Total

penurunan pada Tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.333.950.000. Terdapat indikasi

bahwa penurunn penjualan dipengaruhi oleh produk, harga, promosi dan

distribusi. Hal ini karena produk yang dibuat kadang-kadang terjadi kesalahan

dalam ukuran dan bentuknya ataupun terdapat kerusakan (dalam 2 bulan terakhir

telah terjadi komplain dari pelanggan sebanyak 8 kali), promosi kurang maksimal

karena promosi hanya dilakukan melalui pameran dan juga melakukan

penawaran-penawaran terhadap calon pembeli (pameran hanya 2 kali selama

tahun 2010) serta distribusinya yang kurang cepat (dalam 2 bulan terakhir ini telah

terjadi komplai keterlambatan pengiriman sebanyak 4 kali), sehingga perusahaan

Page 4: hasil koefisien determinasi

4

mendapatkan komplain dari kesalahan-kesalahan tersebut(Sumber wawancara

dengan Miladania Mifta Rizka, General Manager PT. Nadira Prima, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul “PENGARUH PRODUK, PERSEPSI HARGA, PROMOSI, DAN

DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEBEL PADA

PT. NADIRA PRIMA DI SEMARANG”

1.1. Rumusan Masalah

Keputusan pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti produk, harga, promosi dan distribusi, tidak terkecuali pembelian mebel.

Salah satu produsen mebel adalah PT. Nadira Prima. Permasalahannya adalah

mebel produksi PT. Nadira Prima sudah dikenal kualitasnya oleh masyarakat,

namun demikian untuk akhir-akhir ini penjualannya menurun. Penurunan tersebut

dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya produk yang rendah

kualitasnya, harga yang relatif mahal, promosi yang kurang gencar serta distribusi

(pengiriman) yang sering terlambat kepada konsumen.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian mebel pada

PT. Nadira Prima di Semarang ?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian

mebel pada PT. Nadira Prima di Semarang ?

3. Apakah terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian mebel pada

PT. Nadira Prima di Semarang ?

4. Apakah terdapat pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian mebel

pada PT. Nadira Prima di Semarang

Page 5: hasil koefisien determinasi

5

TELAAH TEORI

Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke

tangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan

perubahan bentuk barang (Alma, 2004:1). Menurut Angipora (2004:5), pemasaran

adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang

menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yan terurai.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi

atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler,

2009:240). Definisi lain keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang

merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong,2008:181). Konsumen dapat

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, ada dua

faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu

sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi (Kotler,2005:227).

Produk

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud,

termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang

menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang

diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Alma,2004:139). Definisi

lain produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata di dalamnya

sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan

pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya (Angipora,2002:152).

Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah

masalah pengembangan produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh

personalia dalam perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah

ada. Di samping itu juga dapat menyewa para peneliti guna menciptakan produk

baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan atau

tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko seperti

penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif,

Page 6: hasil koefisien determinasi

6

adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses

produksi.

Produk yang diinginkan konsumen adalah produk yang berkualitas,

menarik dan tentunya cocok bagi konsumen. Dari uraian tersebut dapat diketahui

bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh produk yang salah

satunya berkualitas, sehingga dapat dibuat suatu hipotesis :

H1 : Produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian.

Persepsi Harga

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang

dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan

yang menyertainya (Angipora,2002: 268). Definisi lain harga adalah jumlah uang

yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang

atau jasa dalam transaksi bisnis normal (Tandjung,2004:78).

Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar

harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Dalam

hal ini, kembali bagian pemasaran melalui para tenaga penjualnya mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang

berguna untuk penetapan harga karena tenaga penjual yang berhubungan langsung

dengan konsumen.

Harga yang diinginkan konsumen adalah terjangkau, bersaing dengan

merek lain serta sesuai dengan kualitasnya. Dari uraian tersebut dapat diketahui

bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh harga. Oleh karena

itu dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H2 : Persepsi harga berpengaruh secara positif terhadap keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian.

Promosi

Promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak

yang berkepentingan sekarang, dan yang akan datang serta masyarakat

(Kotler,2005:247). Definisi lain promosi adalah mengkomunikasikan informasi

Page 7: hasil koefisien determinasi

7

antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk

mempengaruhi sikap dan perilaku (Cannon,dkk,2008:69).

Suatu produk apabila ingin dikenal oleh masyarakat, maka harus

dipromosikan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi,

diantara melalui iklan, brosur dan papan nama. Dengan demikian semakin sering

dipromosikan suatu produk, maka keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian semakin tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat

hipotesis sebagai berikut :

H4 : Promosi berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian.

Distribusi

Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus

barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai

(Angipora,2002:295). Sedangkan menurut Lamb, dkk, (2001:8), saluran distribusi

adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan

pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke

pengguna bisnis atau pelanggan.

Nabhan dan Kresnaini (2005) menyatakan bahwa distribusi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Konsumen menginginkan suatu produk yang

dibeli dalam kondisi selalu ada (ready stock), tersedia cukup banyak dan lengkap.

Dengan demikian, konsumen tidak perlu mencari di tempat lain apabila konsumen

membutuhkan suatu produk. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa

keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh distribusi yang lengkap,

selalu ada dan tersedia cukup banyak, sehingga dapat dijelaskan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Distribusi berpengaruh secara positif terhadap keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian.

Page 8: hasil koefisien determinasi

8

2.1. Kerangka Pemikiran :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Produk

( X1 )

Persepsi

Harga

( X2 )

Promosi

( X3 )

Distribusi

( X4 )

Keputusan

Pembelian

( Y )

Page 9: hasil koefisien determinasi

9

METODE PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2,

yaitu : 1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel lain. 2. Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi

variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Persepsi

Harga (X2), Promosi (X3) dan Distribusi (X4). Sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

Indikator pengukuran dalam penelitian ini adalah:

1. Produk (X1)

a. Variasi produk

b. Kualitas produk

c. Desain produk

d. Jaminan (garansi) yang ditawarkan

2. Persepsi Harga (X2)

a. Keterjangkauan harga

b. Harga produk pesaing

c. Diskon atau allowance (potongan pembelian)

d. Periode Pembayaran

3. Promosi (X3)

a. Periklanan yang menarik

b. Promosi penjualan

c. Publisitas Pesaing

d. Public Relation

4. Distribusi (X4)

a. Lokasi Toko

b. Jaringan Toko yang dimiliki

c. Ketersediaan Produk

d. Distribusi pesaing

Page 10: hasil koefisien determinasi

10

5. Keputusan Pembelian ( Y )

a. Pilihan merek

b. Penentuan saat pembelian

c. Jumlah pembelian

d. Rekomendasi kepada orang lain

Penentuan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mebel

PT Nadira Prima, Kawasan Industri Terboyo Park, Blok J No.6 Semarang. Karena

jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui maka penentuan jumlah

sampel yang digunakan menggunakan rumus sebagaimana berikut (Rao Purba

dalam Nancy, 2005):

n = = 2

2

)1,0(4

96,196,04 ≈97

Keterangan:

n : Jumlah sampel

Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 % = 1,96

moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,

disini ditetapkan sebesar 10 %.

Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang

harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar :

n = 96,04 ≈97

Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang

besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah

sebesar 97 responden. (Supranto, 2001).Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Sedangkan

Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa

Page 11: hasil koefisien determinasi

11

dijadikan sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono,2005:77).

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari

pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :

a. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1

b. Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2

c. Untuk jawaban netral diberi nilai = 3

d. Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4

e. Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

Metode Analisis

Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali,2005:45). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig.

≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali, 2005:47).

Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2005:41). Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap

pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara

konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan

hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka

dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2005:42).

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,2005:42) : Hasil α > 0,60 =

reliabel dan Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

Page 12: hasil koefisien determinasi

12

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam

model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Untuk menguji

suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan

grafik normal plot (Ghozali, 2005:112). Pada grafik normal plot, dengan asumsi :

Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali,2005: 105).

Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik,

apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas

(Ghozali, 2005:105).

Dasar pengambilan keputusan : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-

point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk

Page 13: hasil koefisien determinasi

13

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2005:92) :

a. Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1

b. Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau

lebih variabel prediktor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium (variabel

terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara

dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman

dan Akbar,2006:241).

Rumus (Usman dan Akbar,2006:242) :

exbxbxbxbaY 44332211

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu

produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi

(X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan

pembelian (Y). Kriteria yang digunakan adalah :

a) H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas, produk (X1), persepsi harga

(X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) secara simultan

terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y)

b) Ha : b1 - b3 > 0, artinya ada pengaruh positif yang signifikan

dari variabel bebas, produk (X1), persepsi harga (X2), promosi

(X3), dan distribusi (X4) secara simultan terhadap variabel

terikat, yaitu keputusan pembelian (Y)

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a)

b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k).

c) Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 14: hasil koefisien determinasi

14

d) Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Pengujian Hipotesis (Uji – t)

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan uji – t.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat, maka langkah-langkahnya :

Koefisien Determinasi (RSquare)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model (produk, harga, distribusi dan promosi) dalam menerangkan

variasi variabel dependen/tidak bebas (keputusan pembelian). Banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

(Adjusted R Square) pada

saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R

2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Ghozali,2005:83).

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS

(Statistical Package for Social Science).

Page 15: hasil koefisien determinasi

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji Validitas Variabel Produk

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan x1.1

Pertanyaan x1.2

Pertanyaan x1.3

Pertanyaan x1.4

0,463

0,415

0,376

0,377

0,198

0,198

0,198

0,198

Valid

Valid

Valid

Valid

Uji Validitas Variabel Persepsi Harga

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan x2.1

Pertanyaan x2.2

Pertanyaan x2.3

Pertanyaan x2.4

0,535

0,499

0,627

0,699

0,198

0,198

0,198

0,198

Valid

Valid

Valid

Valid

Uji Validitas Variabel Promosi

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan x3.1

Pertanyaan x3.2

Pertanyaan x3.3

Pertanyaan x3.4

0,474

0,423

0,453

0,408

0,198

0,198

0,198

0,198

Valid

Valid

Valid

Valid

Uji Validitas Variabel Distribusi

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan x4.1

Pertanyaan x4.2

Pertanyaan x4.3

Pertanyaan x4.4

0,522

0,550

0,640

0,557

0,198

0,198

0,198

0,198

Valid

Valid

Valid

Valid

Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Pertanyaan y.1

Pertanyaan y.2

Pertanyaan y.3

Pertanyaan y.4

0,964

0,930

0,949

0,956

0,198

0,198

0,198

0,198

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil nilai korelasi jawaban responden dengan nilai total pada masing-

masing variabel diperoleh hasil yang signifikan yaitu nilai sig. < α = 0,05, dengan

Page 16: hasil koefisien determinasi

16

demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan variabel

produk, persepsi harga, promosi, distribusi dan keputusan pembelian dinyatakan

valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

Uji Reliabilitas

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Item Nilai Alpha Keputusan

Produk x1.1 - x1.4 0,628 Reliabel

Persepsi Harga x2.1 – x2.4 0,782 Reliabel

Promosi x3.1 – x3.4 0,658 Reliabel

Distribusi x4.1 – x4.4 0,765 Reliabel

Keputusan Pembelian y1 – y4 0,978 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Hasil uji reliabilitas memperlihatkan, nilai cronbach’s alpha semua

variabel lebih besar atau di atas 0,60, yang menunjukkan indikator dari variabel

produk, harga, distribusi, promosi dan keputusan pembelian dinyatakan reliabel

sebagai alat ukur variabel.

Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas (Normal P-P Plot)

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Page 17: hasil koefisien determinasi

17

Grafik Normal P-P Plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik

menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal, dengan demikian model

regresi berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

TABEL 4.12 PENGUJIAN MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Toleranc

e VIF

1 (Constant)

Produk .866 1.155

persepsi harga .886 1.128

Promosi .963 1.039

Distribusi .910 1.099

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Nilai tolerance masing-masing variabel independen di atas 0,1 dan nilai

VIF di bawah 10, sehingga antar variabel independen produk, harga, distribusi

dan promosi tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Page 18: hasil koefisien determinasi

18

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik

tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka pada model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Tabel Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -31.520 4.565 -6.905 .000

produk .858 .165 .397 5.208 .000

persepsi harga .455 .141 .244 3.236 .002

promosi .766 .168 .330 4.564 .000

distribusi .720 .147 .363 4.887 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Dalam penelitian ini digunakan hasil uji regresi yang standardized

dikarenakan untuk menyamakan ukuran variabel independen (Produk, Persepsi

Harga, Promosi dan Distribusi) yang tidak sama. Keuntungan menggunakan hasil

regresi yang standardized yaitu mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran

pada variabel independen.

Berdasarkan dari nilai coeffients maka dapat dibuat persamaan linear regresi

berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

Y = 0,397 X1 + 0,244 X2 + 0,330X3 + 0,363X4

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

X1 = produk

Page 19: hasil koefisien determinasi

19

X2 = persepsi harga

X3 = promosi

X4 = distribusi

Uji t

Tabel Hasil Uji – t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -31.520 4.565 -6.905 .000

produk .858 .165 .397 5.208 .000

persepsi harga .455 .141 .244 3.236 .002

promosi .766 .168 .330 4.564 .000

distribusi .720 .147 .363 4.887 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Ketentuan penerimaan hipotesis secara parsial, yaitu apabila nilai sig. t ≤ α = 0,05,

maka hipotesis diterima. Sedangkan apabila nilai sig. t > α = 0,05 maka hipotesis

ditolak. Dalam tabel terlihat signifikasi < 0,05 maka pengujian hippotesis secara

parsial diterima.

Uji f

Tabel Hasil Uji – f

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 878.672 4 219.668 26.685 .000a

Residual 757.348 92 8.232

Total 1636.021 96

a. Predictors: (Constant), distribusi, promosi, persepsi harga, produk

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Page 20: hasil koefisien determinasi

20

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji simultan antara produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan

pembelian didapatkan nilai F sebesar 26,685 dengan sig. < α = 0,05. Hasil ini

menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan produk, harga, distribusi dan

promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan,

diterima.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk menjelaskan seberapa

besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap

variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R

square.

TABEL 4.16

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .733a .537 .517 2.869

a. Predictors: (Constant), distribusi, promosi, persepsi harga, produk

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,517. Hal ini berarti 51,7 persen keputusan

pembelian dapat dijelaskan oleh variabel produk, persepsi harga, promosi, dan

distribusi. Sedangkan sisanya sebesar 48,3 persen (100%-51,7%) keputusan

pembelian dijelaskan oleh variabel lain selain keempat variabel tersebut.

Page 21: hasil koefisien determinasi

21

Pembahasan

Pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien positif. Hasil

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008), dan Abubakar

(2005) yang menyatakan bahwa variabel produk mempunyai hubungan searah

dengan keputusan pembelian. Bila persepsi pelanggan pada variabel produk

semakin besar maka keputusan pembelian juga akan semakin besar.

Alma (2004:139) menyatakan produk adalah seperangkat atribut baik

berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga,

nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik

serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan

keinginannya. Salah satu tugas utama dan tanggung jawab yang berkecimpung di

bidang manajemen pemasaran adalah memikirkan desain produk. Produk yang

dibuat adalah produk yang dibutuhkan konsumen, karena itu bagian pemasaran

seolah-olah bertugas sebagai “mata” perusahaan, yang harus selalu jeli dalam

mengamati kebutuhan konsumen. Mereka yang ada di bagian ini harus secara

terus menerus memberikan saran, perbaikan atau kalau perlu, perubahan desain

produk, disesuaikan dengan keinginan pembeli (Anoraga,2000:220).

Pengaruh variabel persepsi harga terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi harga memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah yang

koefisien positif. Hasil ini memberikan bukti bahwa semakin tinggi tingkat

variabel persepsi harga maka keputusan pembelian akan semakin besar pula.

Menurut Swasta, (1997:246) penentuan harga yang terjangkau,

mempertimbangkan harga produk pesaing, terdapat diskon atau allowance

(potongan pembelian), dan mempunyai periode pembayaran. Harga seperti itu

dapat menjadi hal yang menarik bagi konsumen dalam membeli produk.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008),

Abubakar (2005) dan Satmoko dkk, (2005) yang menyatakan bahwa variabel

Page 22: hasil koefisien determinasi

22

variabel harga mempunyai hubungan searah dengan keputusan pembelian. Bila

variabel harga oleh pelanggan terhadap produk semakin besar maka keputusan

pembelian juga akan bergerak ke arah yang sama. Tandjung (2004:78)

menyatakan harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli

dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal.

Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau

tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada

kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal.

Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk

mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa

yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga

yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan

tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat

menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.

Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien positif. Hasil

ini memberikan bahwa promosi yang semakin tinggi maka keputusan pembelian

akan semakin besar.

Hasil ini mendukung pernyataan Wijayanti (2008), dan Abubakar (2005)

yang menyatakan bahwa variabel promosi mempunyai hubungan searah dengan

keputusan pembelian. Bila semakin tinggi maka keputusan pembelian juga akan

bergerak ke arah yang sama. Kotler (2005:247) menyatakan promosi adalah

proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

sekarang, dan yang akan datang serta masyarakat. Agar perusahaan berhasil

terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, harus

mengkomunikasikan sejumlah informasi tentang perusahaan, produk, struktur

harga, dan sistem distribusi kepada sejumlah pemirsa yang meliputi konsumen,

perantara perdagangan dan media. Komunikasi pemasaran mengacu pada

promosi, dapat digunakan untuk mendapatkan keunggulan daya saing

Page 23: hasil koefisien determinasi

23

(Boyd,2000:64). Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah

untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan

tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing, sehingga hal

ini dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.

Pengaruh variabel distribusi terhadap keputusan pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel distribusi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan arah koefisien

positif. Hasil ini memberikan bahwa semakin lancarnya distribusi yang dilakukan

oleh perusahaan maka akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang

semakin besar.

Hasil ini mendukung pernyataan Satmoko dkk (2005) yang menyatakan

bahwa variabel distribusi mempunyai hubungan searah dengan keputusan

pembelian. Hasil tersebut sama dengan teori Lamb, dkk (2001:8) yang

menyatakan bahwa distribusii berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Bila

semakin tinggi maka keputusan pembelian juga akan bergerak ke arah yang sama.

Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-

barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai

(Angipora,2002:295). Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke

tangan konsumen. Manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam

mengevaluasi penampilan para penyalur. Bila perusahaan merencanakan suatu

pasar tertentu, yang pertama kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk

sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi

penyalur di daerah itu. Suatu produk yang cepat dan merata kepada konsumen,

maka berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.

Page 24: hasil koefisien determinasi

24

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel produk memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan

menunjukkan produk yang semakin tinggi yang akan menciptakan

peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

2. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel persepsi harga

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil temuan menunjukkan persepsi harga yang semakin tinggi yang akan

menciptakan peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

3. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel promosi memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. . Hasil

temuan menunjukkan promosi yang semakin tinggi yang akan menciptakan

peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

4. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel distribusi memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan

menunjukkan distribusi yang semakin tinggi yang akan menciptakan

peningkatan keputusan pembelian konsumen pada produk.

5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda maka didapatkan hasil persamaan

regresi sebesar Y = 0,397 X1 + 0,244 X2 + 0,330X3 + 0,363X4. Dari hasil

koefesien regresi yang didapat menunjukkan, produk (b1=0,397) menjadi

faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian, kemudian

distribusi (b4=0,363), kemudian promosi (b3=0,330), sementara persepsi

harga (b2=0,244) menjadi faktor terendah yang mempengaruhi keputusan

pembelian.

6. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F (secara bersama-sama

atau simultan) dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel yaitu produk (X1),

persepsi harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) terhadap variabel

Page 25: hasil koefisien determinasi

25

terikat keputusan pembelian (Y) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 26,685

dengan angka signifikansi (P Value) sebesar 0,000<0,05.

7. Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah 0,517. Hal ini berarti

sebesar 51,7 persen perubahan variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan

oleh perubahan variabel produk (X1), persepsi harga (X2), promosi (X3), dan

distribusi (X4) secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 48,3 persen

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Saran-Saran

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

a. Pihak Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu untuk

meningkatkan produk yang dihasilkan dalam hal menawarkan mebel

dengan berbagai variasi produk, kualitas yang baik. Dari wawancara

dengan konsumen produk yang baik yaitu memiliki ukuran yang tepat

dan sesuai dengan desain yang diminta konsumen, finishing yang rapi,

kuaitas bahan kayu yang baik dan disertai dengan jaminan yang handal

(contoh mempunyai garansi perbaikan maupun penggantian).

b. Pihak Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu meningkatkan

harga yang terjangkau, harga bersaing, ada potongan harga dan harga

sesuai kualitas produk serta memberikan kelonggaran jangka waktu

pelunasan pembayaran.

c. PT. Nadira Prima Semarang perlu melakukan beberapa hal seperti

mengembangkan dan memperhatikan promosi dengan memasang iklan

melalui berbagai media (contoh misalnya media elektronik yaitu

melalui radio, media cetak melalui iklan di koran), papan nama,

promosi dengan menyebar brosur/kartu nama, promosi dengan memberi

hadiah, dan promosi melalui media koran, mengadakan berbagai

promosi penjualan untuk memperkenalkan produk-produknya (misal

pameran, cuci gudang dll).

Page 26: hasil koefisien determinasi

26

d. Manajemen PT. Nadira Prima Semarang perlu melakukan beberapa hal

seperti mengembangkan dan memperhatikan distribusi dengan

mempunyai lokasi toko yang strategis (contoh mudah dijangkau dan

mudah ditemukan pelanggan), memiliki banyak jaringan distribusi

untuk memasarkan produk-produknya (misal toko, agensi, swalayan,

dan ritel), selalu mempunyai produk yang diinginkan oleh pelanggan,

dan distribusi produk PT Nadira Prima lebih baik daripada distribusi

oleh pesaing.

e. Saran untuk penelitian mendatang, penelitian ini hanya memfokuskan

pada kajian empat variabel yaitu produk, persepsi harga, promosi dan

distribusi. Sehingga hanya mampu menjelaskan keputusan pembelian

sebesar 51,7%. Penambahan variabel lain perlu dilakukan dalam

penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang

lebih luas tentang keputusan pembelian.

f. Untuk penelitan yang akan datang disarankan untuk meneliti produk-

produk lain yang mungkin mengalami permasalahan yang hampir sama

dengan produk mebel PT. Nadira Prima. Dengan mengambil contoh

produk atau objek penelitian lain maka permasalahan yang dialami

dalam pengaruh produk, persepsi harga, promosi dan distribusi terhadap

keputusan pembelian tentu juga berbeda, sehingga hal ini dapat

dijadikan sebagai pembanding sekaligus melengkapi penelitian ini.

Page 27: hasil koefisien determinasi

27

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Rusydi. 2005. “Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap

Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh”.

Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6. No. 3. Juli. Hal. 54 – 62.

Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.

Cetakan Kelima. CV. Alfabeta. Bandung.

Angipora, Marius. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Binsis. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta.

Jakarta.

Boyd, Walker, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan

Strategis dengan Orientasi Global. Erlangga. Jakarta.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi Keempat.

Cetakan Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro. Semarang.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran.

Edisi Kesebelas. Jilid 1. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran.

Edisi Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Salemba

Empat. Jakarta.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi.

Badan Peneribit UNDIP. Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk

Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Satmoko S., T. Ekowati, B.M.Setiawan dan Intan Sari. 2005. “Analisis Efektivitas

Marketing Mix Terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken

(KFC) Di Kota Magelang”. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan

Veteriner 2005. Hal. 738 – 743. Fakultas Peternakan. Undip. Semarang.

Page 28: hasil koefisien determinasi

28

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Diterjemahkan oleh Kwan

Men Yon. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta.

Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Cetakan Pertama. UII

Press. Yogyakarta.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan 3. PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Swastha, Basu. 1997. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Tandjung, Jenu Widjaja. 2004, Marketing Management. Edisi Kedua. Cetakan

Kedua. Bayumedia Publishing. Malang.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi

Baru Cetakan Ketujuh. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Edisi

Kedua. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Wijayanti, Ratna. 2008. ”Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Konsumen terhadap Pembersih Wajah Ovale”. Jurnal Aplikasi

Manajemen. Volume 6. Nomo 2. Agustus. Hal. 138 – 154. Universitas

Achmad Yani. Banjarmasin.