42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo, yang luas wilayahnya 64,79 KM atau sekitar 0,53% dari luas Provinsi Gorontalo, curah hujan diwilayah ini tercatat sekitar 11 mm s/d 266 mm pertahun. Secara umum, suhu udara di Gorontalo rata-rata pada siang hari 32 0 C, sedangkan suhu udara rata- rata pada malam hari 23 0 C. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 79,9%. Secara geografis wilayah Kota Gorontalo terletak antara 00 0 28’ 17” – 00 0 35’ 56” Lintang Utara (LU) dan 1220 59’ 44” – 1230 05’ 59” Bujur Timur (BT) dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Batas Utara : Kecamatan Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango 2. Batas Timur : Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango 3. Batas Selatan : Teluk Tomini 4. Batas Barat : Kecamatan Telaga dan Batuda’a Kabupaten Gorontalo Kini Kota Gorontalo terdiri dari 9 Kecamatan dengan 50 Kelurahan yaitu: 1. Kecamatan Kota Barat : 7 Kelurahan 2. Kecamatan Dungingi : 5 Kelurahan 3. Kecamatan Kota Selatan : 5 Kelurahan 4. Kecamatan Kota Tengah : 6 Kelurahan
16
Embed
HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/798/10/2013-2-13201-811409065-bab4-09012014090846.pdfHASIL DAN PEMBAHASAN ... makan diperoleh bahwa total bakteri tertinggi yaitu berada pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo,
yang luas wilayahnya 64,79 KM atau sekitar 0,53% dari luas Provinsi Gorontalo,
curah hujan diwilayah ini tercatat sekitar 11 mm s/d 266 mm pertahun. Secara umum,
suhu udara di Gorontalo rata-rata pada siang hari 320 C, sedangkan suhu udara rata-
rata pada malam hari 230 C.
Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 79,9%. Secara geografis
wilayah Kota Gorontalo terletak antara 000 28’ 17” – 000 35’ 56” Lintang Utara (LU)
dan 1220 59’ 44” – 1230 05’ 59” Bujur Timur (BT) dengan batas-batas sebagai
berikut:
1. Batas Utara : Kecamatan Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango
2. Batas Timur : Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango
3. Batas Selatan : Teluk Tomini
4. Batas Barat : Kecamatan Telaga dan Batuda’a Kabupaten Gorontalo
Kini Kota Gorontalo terdiri dari 9 Kecamatan dengan 50 Kelurahan yaitu:
1. Kecamatan Kota Barat : 7 Kelurahan
2. Kecamatan Dungingi : 5 Kelurahan
3. Kecamatan Kota Selatan : 5 Kelurahan
4. Kecamatan Kota Tengah : 6 Kelurahan
43
5. Kecamatan Kota Timur : 6 Kelurahan
6. Kecamatan Kota Utara : 6 Kelurahan
7. Kecamatan Sipatana : 5 Kelurahan
8. Kecamatan Dumbo Raya : 5 Kelurahan
9. Kecamatan Hulondalangi : 5 Kelurahan
4.1.2 Hasil Analisis Univariat
Penelitian mengenai cemaran Staphylococcus aureus pada daging ayam goreng
tepung ini dilakukan selama 10 hari yaitu dari tanggal 6 November sampai 15
November 2013. Dengan pengujian laboratorium, di laboratorium Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo. Menggunakan metode cawan hitung
(Plate Count) untuk mengetahui keberadaan bakteri Staphylococcus aureus pada
daging ayam goreng tepung. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 18 sampel yang dibagi menjadi 6 sampel dari Rumah
Makan, 6 sampel dari Warung Makan, dan 6 Sampel dari Gerobak Pinggir Jalan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa hasil laboratorium untuk
pengujian cemaran Staphylococcus aureus pada daging ayam goreng tepung yang
berasal dari rumah makan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
44
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Cemaran Staphylococcus aureus Pada Daging Ayam Goreng Tepung di Rumah Makan di Kota Gorontalo Tahun 2013
No Lokasi Total Bakteri
(Koloni/gram) Interpretasi
1 Rumah Makan 1 8,0x10 Memenuhi Syarat 2 Rumah Makan 2 8,0x10 Memenuhi Syarat 3 Rumah Makan 3 2,0x10 Memenuhi Syarat 4 Rumah Makan 4 1,0x10 Memenuhi Syarat 5 Rumah Makan 5 7,0x10 Memenuhi Syarat 6 Rumah Makan 6 7,0x10 Memenuhi Syarat
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, hasil pemeriksaan melalui uji mikrobiologi untuk
jumlah Staphylococcus aureus pada daging ayam goreng tepung yang diambil di
rumah makan yaitu sebanyak 6 sampel yang tersebar di wilayah Kota Gorontalo
diperoleh hasil bahwa, semua sampel positif mengandung bakteri Staphylococcus
aureus, Tetapi tidak melebihi ambang batas atau masih memenuhi syarat sesuai
dengan SNI 7388-2009 (Badan Standar Nasional 2009) tentang batas maksimum
cemaran Staphylococcus aureus pada daging ayam olahan yaitu 1x102 Koloni/gram.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, cemaran Staphylococcus
aureus pada daging ayam goreng tepung dari 6 sampel yang berasal dari rumah
makan diperoleh bahwa total bakteri tertinggi yaitu berada pada sampel rumah makan
1 dan rumah makan 2 di mana total bakterinya yaitu masing –masing 8x10
Koloni/gram sedangkan yang terendah yaitu sampel yang berada pada rumah makan
4 dengan total bakteri 1,0x10 Koloni/gram. Lebih jelasnya untuk mengetahui jumlah
total bakteri Staphylococcus aureus pada sampel rumah makan yang ada di kota
Gorontalo dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Sumber: Data Primer Gambar 4.1 Distribusi Cemaran
Tepung
Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa
pada masing-masing sampel
makan semuanya masih memenuhi syarat di bawah 1,0x10
sebayak 100 Koloni/gram
rumah makan 1 dan rumah makan 2 dengan masing
sebanyak 80 koloni
berada pada rumah makan 4 denga
atau 1,0x10 Koloni/gram.
warung makan dapat d
0
20
40
60
80
RM1
80
Tota
l Bak
teri
Kol
oni/g
r
Ket: Memenuhi Syarat
RM: Rumah Makan
Distribusi CemaranAyam Goreng Tepung di Rumah Makan Berdasarkan Total
Sumber: Data Primer
Distribusi Cemaran Staphylococcus aureus Pada Daging Ayam GorengTepung di Rumah Makan Berdasarkan total koloni/gr
Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa total koloni bakteri Staphylococcus aureus
masing sampel daging ayam goreng tepung yang berasal dari ruma
makan semuanya masih memenuhi syarat di bawah 1,0x102
oloni/gram (SNI 7388-2009). total koloni bakteri tertinggi berada pada
rumah makan 1 dan rumah makan 2 dengan masing-masing total
koloni bakteri atau 8,0x10 Koloni/gram, sedangkan yang terendah
berada pada rumah makan 4 dengan total koloni bakteri sebanyak
oloni/gram. Selanjutnya untuk sampel daging ayam goreng tepung pada
warung makan dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
RM2 RM3 RM4 RM5 RM6
80
20
10
70 70
Ket: Memenuhi Syarat
RM: Rumah Makan
Distribusi Cemaran Staphylococcus aureus Pada Daging Ayam Goreng Tepung di Rumah Makan Berdasarkan Total
Koloni/gr
45
Pada Daging Ayam Goreng oloni/gr
Staphylococcus aureus
yang berasal dari rumah
2 Koloni/gram atau
tertinggi berada pada
total koloni bakteri
oloni/gram, sedangkan yang terendah
bakteri sebanyak 10 koloni bakteri
Selanjutnya untuk sampel daging ayam goreng tepung pada
Pada Daging Ayam Goreng Tepung di Rumah Makan Berdasarkan Total
46
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Cemaran Staphylococcus aureus Pada Daging Ayam Goreng Tepung di Warung Makan di Kota Gorontalo Tahun 2013