HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV MI MATHLAUL HUDA CICALENGKA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh ROBIATUL ADAWIAH NIM 1811018300037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
116
Embed
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44513/1/ROBIATUL... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi yang berjudul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV MI
MATHLAUL HUDA CICALENGKA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
ROBIATUL ADAWIAH
NIM 1811018300037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV MI
MATHLAUL HUDA CICALENGKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )
Oleh:
Pembimbing:
DEDEK KUSTIAWATI, M.Pd NIP.
ROBIATUL ADAWIAH NIM. 1811018300037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang
Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. disusun
oleh Robiatul Adawiah, Nomor Induk Mahasiswa: 1811018300037, Jurusan
Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak nuntuk diujikann pada
sidang munaqasah sesuain dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 20 November 2014
Yang mengesahkan, :
Dosen Pembimbing Skripsi
Dedek Kustiawati, M. Pd NIP. -
ABSTRAK
Robiatul Adawiah. NIM 1811018300037. “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV MI. Mathlaul Huda Cicalengka. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil belajar matematika materi bangun ruang sederhana pada siswa kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka dapat diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes matematika semester I dan II. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 13. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70.
Respon siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil respon semester 1 dan respon semester 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 10.15. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 78.
Aktifitas siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes aktifitas 1 dan 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 10. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah ini ditampilkan grafik perbedaan dari kedua hasil tes tersebut.
Kata Kunci: Hasil Belajar,Aktifitas dan Respon Siswa
i
KATA PENGANTAR
Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan
judul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada
Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. dapat diselesaikan dan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Fauzan MA, Ketua Jurusan Pendidikan PGMI Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dedek Kustiawati, M.Pd pembimbing skripsi, yang senantiasa
memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi
ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
5. Ibu Suhaeriyah, S.Pd I . Kepala sekolah MI. Mathlaul Huda Cicalengka yang
telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan penelitian disekolah yang
Ibu pimpin.
ii
6. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha MI. Mathlaul Huda
Cicalengka yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik membangun
untuk menyelesaikan tugas penulis.
7. Sahabat-sahabatku Kelas A32 Jurusan PGMI yang selalu memotivasi penulis
dalam menyusun skripsi.
8. Ayahanda H.Muhtar(Alm) dan Ibunda Sumariah tercinta, yang selalu
meneteskan air mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang telah
mengasuh, mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun
materil, sehingga penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini.
9. Teruntuk Suami dan Anakku Akbar yang tiada hentinya memberikan suport
dan do`a yang tidak pernah henti-hentinya. Dan yang selalu ada disaat penulis
kehilangan semangat, yang telah membuat hari-hari penulis selalu bahagia
terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan kepada penulis.
10. Kakak-kakakku Neni, Juhdi, Ubay dan adikku Jimmi tiada hentinya
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa
baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih
banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah …………………….....…………… 4
C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ......................... 4
BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL TINDAKAN ...........................................
6
A. Acuan Teori Area dan Fokus Penelitian yang Diteliti .. 6
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 22
A. Metode Penelitian ……………...................................... 22
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian …………... 22
C. Teknik Analisis Data ……………………………….. 22
D. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data …………… 23
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………….. 23
F. Instrumen Penelitian ………………………………… 25
iv
. G. Prosedur penelitian…………………………………. 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 29
Deskripsi Data dan Pembahasan. ……………………… 29
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................... 50
A. Kesimpulan..................................................................... 50
B. Saran............................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 51
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1: Bentuk Penilaian Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran 26
Tabel 4.1: Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
33
Tabel 4.2: Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana 35
Tabel 4.3: Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
37
Tabel 4.4: Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana 39
Tabel 4.5: Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014 42
Tabel 4.6: Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang 44
Tabel 4.7: Hasil Belajar Matematika:Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka 48
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1: Hitagram Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
34
Gambar 4.2: Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana 36
Gambar 4.3: Hitagram Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
38
Gambar 4.4: Grafik Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana 41
Gambar 4.5: Hitagram Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014 43
Gambar 4.6: Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang 46
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan disekolah/madrasah dilakukan sebagai amanat Undang-
undang Dasar 1945. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Pasal 19 ayat ke-1 menyatakan “Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis”,1 ini berarti proses
pembelajaran dikelas harus memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta
didik untuk berkreasi, dan guru sebagai fasilitator belajar harus mampu
menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa agar tujuan pembelajaran yang
direncanakan bisa tercapai dengan baik.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI
No. 22 Tahun 2006, menyebutkan bahwa, dalam setiap kesempatan
pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah
yang sesuai dengan situasi (contextual problem)2. Melalui mata pelajaran
matematika, peserta didik atau siswa diarahkan untuk mampu memecahkan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur, dan efektif 3 . Lebih lanjut dikemukakan dalam salah satu
tujuan mata pelajaran matematika adalah: “Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh”.4
1Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19 ayat ke-
1(Jakarta: 2013) 2 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi (Jakarta:2006) 3 Erman Suherman dkk, Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer, (Bandung:
UPI,2003), hal.89 4 Supinah, Titik Sutanti, Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di
SD,(Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2010), hal.1
2
Dalam implementasi pembelajaran dikelas keadaan tersebut diatas harus
mampu diciptakan oleh seorang guru sehingga siswa dapat belajar dengan
sebaik - baiknya tanpa ada perasaan sekedar memenuhi rutinitas sekolah,dan
terpaksa karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, tetapi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran siswa harus merasa belajar adalah suatu
kegiatan yang dapat memberikan jawaban dari apa yang diinginkannya.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru5. Dengan demikian belajar akan bermakna dan memberi
arti dan manfaat bagi siswa, karena yang baru biasanya menarik, akan lebih
menarik lagi jika dikemas dengan kemasan yang menarik, sehingga dengan
sendirinya akan tumbuh keinginan dalam diri siswa untuk belajar lebih baik,
belajar dengan baik pastilah berimplikasi pada hasil belajar yang baik pula.
Namun pada kenyataannya proses pembelajaran seperti yang kita alami
masih menitik beratkan pada pembelajaran langsung yang pada umumnya
didominasi oleh guru, siswa masih secara pasif menerima apa yang diberikan
guru, pada umumnya hanya satu arah. Belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup
sejak ia masih bayi sampai meninggal dunia. Salah satu pertandanya bahwa
seseorang telah belajar adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.6
Seorang guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan yang ditujukan untuk
kepentingan proses belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi:
“pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Hal tersebut tidak
mungkin tercapai jika sistem pendidikan tradisional masih mendominasi
kegiatan belajar mengajar, untuk itu perlu sistem pembelajaran yang
5H. Wina Sanjaya, Prof.Dr,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada Media Groupm 2012),Cet ke- 9, hal.129
9Suyono dan Hariyanto,Belajar dan Pembelajaran(PT.Remaja Rosdakarya:2012)hal 9 10Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan(PT.Remaja Rosdakarya:1990)hal84
7
mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari segi guru proses belajar
tersebut dapat diamati secara tidak langsung artinya proses belajar
yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati tetapi dapat
dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut dapat “tampak” lewat
perilaku siswa mempelajari bahan belajar.
b. Faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar adalah suatu proses yang ,menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.
Berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-
macam faktor. Adapun faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua
golongan:11
1) Faktor yang ada pada organisme itu sendiri ( Individual) Contoh:
Faktor kematangan /pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan
faktor pribadi.
a) Kematangan
Anak umur 6 bulan otot-otot dan tulangnya masih lemah, berat
badan dan kekuatan tenaganya belum ada keseimbangan yang
harmonis, keberanian untuk mencoba belum ada. Demikian pula
kita tidak dapat mengajar ilmu pasti kepada siswa kelas rendah di
sekolah dasar, semua itu disebabkan pertumbuhan mental yang
belum matang untuk menerima pelajaran itu. Mengajarkan
sesuatu yang baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi
telah memungkinkannya, atau apabila potensi-potensi jasmani
atau rohaninya telah matang untuk itu.
b) Kecerdasan
Dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengan berhasil
baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh taraf kecerdasannya. Jelas
kiranya intelegensi pun turut memegang peran.
11 Ibid hal102
8
c) Latihan dan Ulangan
Karena terlatih,karena sering kali mengulang sesuatu maka
kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi
semakin dikuasai dan semakin mendalam. Sebaliknya tanpa
latihan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya dapat menjadi
hilang atau berkurang. Karena latihan sering kali mengalami
sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu.
Makin besar minat makin besar pula perhatiannya sehingga
memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.
d) Motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk
melakukan sesuatu. Siswa dapat menyadari apa gunanya belajar
dan apa tujuan yang hendak dicapai dari pelajaran itu,jika diberi
perangsang,diberi motivasi yang baik dan sesuai.
e) Faktor pribadi
Tiap orang memiliki sifat-sifat kepribadiannya yang berbeda
antara seseorang dengan yang lainnya. Faktor pribadi seseorang
ini turut pula memegang peranan dalam belajar.
2) Faktor yang ada diluar individu (Sosial) Contoh: faktor keluarga /
keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang
tersedia.
a) Faktor Keluarga
Ada keluarga miskin ada pula keluarga yang kaya, ada pula
keluarga yang bahagia dan sebaliknya, suasana keadaan keluarga
yang bermacam-macam itu mau tidak mau dapat menentukan
bagaimana pengalaman belajar yang dialami dan pencapaian
hasil yang diraih oleh siswa.
b) Guru dan Cara Mengajar
Terutama dalam belajar disekolah,faktor guru dan cara mengajar
merupakan faktor penting pula. Bagaimana sikap dan
9
kepribadian guru,tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki
guru dan bagaiman cara guru tersebut mengajarkan kepada
siswanya.
c) Alat-alat Pelajaan
Yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang
diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang
baik dari guru-gurunya,kecakapan guru dalam menggunakan
alat-alat itu akan mempermudah dan mempercepat belajar siswa.
d) Lingkungan dan Kesempatan
Seorang anak dari keluarga yang baik memiliki inteligensi yang
baik,bersekolah di sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-
alatnya baik,belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Masih
ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya,misal
karena jarak antara rumah dan sekolah itu terlalu
jauh,memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga
melelahkan.Banyak pula siswa yang tidak dapat belajar dengan
hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya,akibatnya
tidak ada kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan
setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta
faktor-faktor lain terjadi diluar kemampuannya.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
Dari tiga faktor pendekatan belajar sebagaimana pemaparan diatas
peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
adanya perubahan pada diri seseorang seperti pemahaman, pengetahuan,
tingkah laku, keterampilan serta kebiasaan yang ada pada diri individu yang
sedang belajar. Hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh faktor yang ada
pada diri siswa ataupun yang ada diluar diri siswa.
10
2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari kata yunani “mathein” atau
“mathenein”yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat
hubungannya dengan kata sansaketra “medha” atau “widya” yang
artinya ialah “kepandaian”, “ketahuan” atau “inteligensi”. Matematika
disebut juga ilmu pasti karena didalam matematika semua hal sudah
pasti dan tidak pernah dapat berubah lagi.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk
diajarkan di MI/SD karena matematika sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari siswa dan diperlukan sebagai dasar untuk mempelajari
matematika lanjut dan mata pelajaran lain. Seorang guru MI yang akan
mengajar mata pelajaran matematika memerlukan pemahaman yang
memadai tentang hakikat matematika dan bagaimana matematika yang
memiliki karekteristik unik dan khas harus diajarkan kepada siswa.
Pemahaman tentang hakikat matematika merupakan syarat mutlak bagi
guru untuk dapat mengajar dengan baik.
Beberapa definisi tentang matematika:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah tentang struktur-struktur yang logika.
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan yang ketat.12
12
Wati Susilawati,Belajar dan Pembelajaran matematika Edisi I I(Bandung:Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Gunung Djati:2009) hal.6
11
Matematika merupakan pelajaran yang penting . Matematika
merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan secara
umum.Matematika juga banyak digunakan dalam kehidupansehari-hari
yang melibatkan bilangan dan kuantifikasi.13Selain itu matematika
adalah ratunya ilmu14 (Mathematics is Queen of the Sciences)
maksudnya antara lain bahwa matematika itu tidak bergantung kepada
bidang studi lain, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus
menggunakan simbol dan istilah yang cermat yang disepakati secara
bersama.
Penunjukan kuantitas kepada hubungan, pola, dan struktur. Bagle
menyatakan bahwa sasaram atau objek penelaahan matematika adalah
fakta, konsep, operasi dan prinsip. Objek penelaahan tersebut
menggunakan simbol-simbol yang kosong dari arti, dalam arti ciri ini
yang memungkinkan dapat memasuki wilayah bidang studi atau cabang
lain.15
Bruner dalam Mustangin berpendapat bahwa belajar matematika
adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur abstrak yang
terdapat didalam matematika serta mencari hubungan antara konsep-
konsep dan struktur matematika. Siswa akan lebih mudah mempelajari
sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui siswa
tersebut, karena untuk mempelajari suatu materi mateatika yang baru,
pengalaman belajar yang lalu dari siswa itu akan mempengaruhi
terjadinya proses belajar materi matematika tersebut.16
Kreatifitas seorang siswa sangat diperlukan dalam belajar
matematika hal ini karena sikap kreatif akan sangat mendorong tingkat
penalaran siswa yang menjadi tujuan pengajaran matematika. Sikap
kreatif diwujudkan dalam bentuk adanya suatu variasi cara siswa dalam
13Turmudi dan Aljupri,Pembelajaran Matematika (Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI:2009) hal 4 14Rusefendi,Pengajaran Matematika Modern (Tarsito:1980)hal 148 15Esti Yuli Widayanti dkk,Pembelajaran Matematika MI(Learning Assistance Program for
Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:2009)hal 7 16Opcit hal 9
12
belajar. Ketika guru matematika memberikan tugas maka ia mempunyai
jalan yang bermacam-macam dalam menyelesaikannya. Sikap kreatif
didukung oleh tidak mudah puas apa yang diperoleh, tidak lekas putus
asa, tekun, serius, disiplin, rajin, dan ingin mandiri. Ketika siswa
menjawab pertanyaan guru dan jawabannya diluar dugaanya maka itulah
indikator kreatif ada dalam diri siswa.
Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar
matematik berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep-
konsep, dan sturktur–struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang
diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan
struktur. Dengan mengenal konsep dan sturktur yang tercakup dalam
bahan yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami materi yang
harus dikuasainya itu. Ini menunjukan bahwa materi yang mempunyai
suatu pola atau struktur tertentu akan lebih dipahami dan diinginkan
siswa.Bruner,melalui teorinya, mengungkapkan bahwa dalam proses
belajar siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-
benda (alat peraga). Melalui alat peraga yang ditelitinya itu. Siswa akan
melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat
dalam benda yang sedang diperhatikannya itu. Keteraturan tersebut
kemudian oleh anak di hubungkan dengan keterangan intuitif yang telah
melekat pada dirinya.
Nampaklah, bahwa Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa
dalam proses belajar secara penuh. Lebih disukai lagi biar proses ini
berlangsung ditempat yang khusus, yang dilengkapi dengan objek-objek
untuk di manipulasi siswa,misalnya laboratorium.
Bruner Menemukan bahwa dalam proses belajarnya siswa
melewati tiga tahap,yaitu:
1) Tahap Enaktif
Dalam tahap ini siswa secara langsung terlihat dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek.
2) Tahap Ikonik
13
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan
mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek pada tahapan
sebelumnya.siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi
tanpa ketergantungan terhadap objek riil.17
3) Tahap Simbolik
Tahap yang mengajak siswa mengenali simbol-simbol secara
langsung dan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek
b. Kegunaan Matematika
1) Matematika sebagai pelayanan ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu
yang penemuaan dan pengembangan nya bergantung dari
matematika.
Contoh: Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk.
2) Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh : Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan
proses perhitungan matematika yang berkaitan dengan
bilangan dan operasi hitung.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Proses belajar akan menghasilkan suatu yang biasanya disebut
dengan istilah hasil belajar. hasil belajar dapat dilihat dari apa yang
dilakukan oleh siswa,yang sebelumnya tidak dapat dibuktikan dengan
perbuatan.
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan
sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha.
Hasil belajar tampak sebagian terjadi perrubahan tingkah laku pada
diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan,sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadi peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibangding dengan sebelumnya,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap kurang sopan menjadi sopan.
Menurut Gagne ada lima kemampuan ditinjau dari segi-segi yang
diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi, kemampuan itu perlu
dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan sebagai macam
penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk
memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda.18
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang
instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
mencapai tujuan belajar. Variabel yang dapat mempengaruhi kegiatan
proses sistem pembelajaran diantaranya adalah guru, faktor siswa,
sarana, alat media yang tersedia, serta faktor lingkungan. 19
Salah satu tandanya bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Hasil belajar berkaitan
dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan
tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru
dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar.20
Sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil
belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui pembelajar,
18Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar & Pembelajaran(Jakarta: Erlangga:2011) hal 118 19Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta;Kencana Prenada
Media Group :2009) Hal 15 20Op.cit hal 127
15
konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi
dengan bahan yang dipelajari.
Hasil belajar digunakan untuk memotivasi siswa dan guru untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran
harus didukung oleh siswa guru,kepala sekolah dan orang tua.
Blom membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu:21
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis
dan evaluasi.
2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
penerimaan, partisipasi, penilaian penentuan sikap, organisasi dan
pembentukan pola hidup.
3) Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemmpauan bertindak yang terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan yang terbiasagerakan kompleks, penyesuaian
pola gerak dan kreativitas.
Maka dapat disimpulkan hasil belajar merupakan sebuah proses
yang menghasilkan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik
pada individu tersebut selain itu menambah kemampuan pada aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Karena pada
mulanya belajar adalah akibat dorongan rasa ingin tahu dari individu
tersebut.
4. Materi Bangun Ruang Sederhana
a. Materi Belajar Pertemuan pertama
Sifat-sifat Bangun Ruang (kubus dan balok).
1. Kubus
Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah
persegi yang berukuran sama. Sifat-sifat bangun ruang kubus yaitu:
21Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran(Jakarta,Rineka Cipta:2006)hal 26-30
16
a. Terdiri dari 6 sisi. Sisi-sisi kubus tersebut berbentuk persegi (bujur
sangkar) yang berukuran sama.
b. Terdiri dari 12 rusuk. Rusuk-rusuk kubus tersebut mempunyai
panjang yang sama.
c. Terdiri dari 8 titik sudut.
2. Balok
Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang
(enam buah) persegi panjang di mana setiap pasang persegi panjang
saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama. Sifat-sifat bangun
ruang balok yaitu:
a. Terdiri dari 6 sisi. Sisinya berbentuk persegi panjang dan sisi
yang berhadapan sama besar.
b. Terdiri dari 12 rusuk.
c. Terdiri dari 8 titik sudut.
3. Tabung
Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung,
atas, dan bawah. Tabung mempunyai 2 buah rusuk, tetapi tidak
mempunyai titik sudut.
17
4. Kerucut
Bangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi, yaitu sisi alas dan
lengkung. Kerucut hanya mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik
sudut yang biasa disebut titik puncak.
5. Bola
Bangun ruang bola hanya memiliki sebuah sisi lengkung yang
menutupi seluruh bagian ruangnya
b. Materi Belajar Pertemuan Kedua
1. Jaring-jaring kubus
Bangun ruang kubus terbentuk dari bangun datar persegi. Gabungan
dari beberapa persegi yang membentuk kubus disebut jaring-jaring
kubus. Kubus mempunyai lebih dari satu jaring-jaring, beberapa di
antaranya yaitu sebagai berikut:
18
2. Jaring-jaring balok
Bangun ruang balok terbentuk dari bangun datar persegi panjang.
Gabungan dari beberapa persegi panjang yang membentuk balok
disebut jaring-jaring balok. Balok mempunyai lebih dari satu jaring-
jaring, beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
3. Jaring-jaring Limas Bangun ruang limas terbentuk dari gabungan bangun datar segitiga untuk sisi atasnya., dan persegi atau persegi panjang pada sisi alasnya. Jaring-jaring, limas beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
4. Jaring-Jaring Kerucut Bangun ruang kerucut terbentuk dari gabungan bangun datar segitiga untuk sisi atasnya., dan lingkaran pada sisi alasnya. Jaring-jaring, kerucut yaitu sebagai berikut:
19
5. Jaring-jaring Tabung
Bangun ruang tabung terbentuk dari gabungan bangun datar persegi
atau persegi panjang untuk sisi atasnya., dan lingkaran pada sisi alas
dan tutupnya. Jaring-jaring, tabung yaitu sebagai berikut:
6. Jaring-jaring Prisma
Bangun ruang prisma terbentuk dari gabungan bangun datar persegi atau persegi panjang untuk sisi sampingnya.,dan segitiga, persegi, persegi panjang atau segi banyak pada alas dan tutupnya. Bangun prisma diberi nama sesuai bentuk alas dan tutupnya. Jaring-jaring, prisma diantaranya yaitu sebagai berikut:
PrismaKubus
20
PrismaBalok
PrismaSegibanyak
Prismasegitiga
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Sholihat, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Konsep
Bangun Datar Melalui Model Kooperatif Tipe Student Team Achievemen
Division, Bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil evaluasi
pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil 51,61% atau rata-rata nilai
sebesar 64,19 sedangkan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus II
diperoleh hasil 74,19% atau rata-rata nilai sebesar 70,32. Dengan demikian
hasil evaluasi pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.
2. Iva Vitrianim Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions) Siswa Kelas IV MI . Arrohmat Sumberingin Sanan Kulon Blitar.
Bahwa hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions). Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata nilai tes
21
siswa, yaitu rata-rata nilai pre test 56,5 dan pada siklus I meningkat
menjadi 71,83 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 87,25.
Pada siklus I aktivitas dan nilai siswa barada pada kategori "cukup" dan
mengalami perbaikan pada siklus II dengan kategori "sangat baik". Dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions) siswa menjadi lebih aktif, kreatif, lebih termotivasi dan lebih
percaya diri dalam proses pembelajaran. berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas IV MI Arrohmat Ringinsari Sumberingin
Sanankulon Blitar.
3. Ade Mustikawati, Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Autis dan
Hiperaktif di Sekolah Inklusif (Studi Kasus SDN Lebak Bulus 06 Pagi)hal
ini dapat ditunjukan bahwa evaluasi pembelajaran matematika SDN Lebak
Bulus 06 pagi tidak berbeda dengan evaluasi yang dilaksanakan pada
sekolah regular hanya saja cara pelaksanaannya yang berbeda. Nilai Kriteia
Ketuntasan (KKM) bagi siswa autis dan hiperaktif disamakan dengan siswa
regular.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai judul skripsi ini yaitu, “Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Ruang Sederhana Pada Kelas IV MI Mathlaul Huda
Cicalengka”, maka yang akan dibahas adalah hal yang berkaitan dengan
hasil belajar dan Materi Bangun Ruang. Metode penelitian yang akan
dipergunakan adalah metode kualittif yang berbentuk deskriptif yang
dikenal dengan metode deskriptif kualittif.
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Mathlaul Huda Cicalengka Kecamatan
Pagedangan tahun pelajaran 2013-2014. Alasan pemelihan lokasi karena suatu
pertimabangan agar lebih mudah melakukan penelitian di madrasah tersesut
dan sudah mengenal karateristik kemampuan siswa. Populasi dalam penelitian
ini adalah 22 orang terdiri atas Kepala MI , wali kelas dan 20 peserta
didik.22 Karena jumlahnya kurang dari seratus maka menggunakan
keseluruhan populasi. Sehingga tidak diperlukan teknik penarikan sampel.
C. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis. 23
22
Hasil wawancara dengan kepala MI Matlaul Huda, Jum’at, 3 Juni 2011 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,Alpabeta,
CV. 2011) Cet14, h 245.
23
Dari hasil pengumpulan data yang dijadikan hipotesis, akan mendapat
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan analisis data model Miles and Huberman, yang dilakukan
pengumpulan data dalam periode tertentu. Khususnya data Reduktion (Ruksi
Data), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari pola dan temanya.
Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu melakukan
kegiatan beberapa langkah yaitu :
1. Mengumpulkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi
bangun ruang sederhana.
2. Mengidentifikasikan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
materi bangun ruang sederhana.
3. Mengelompokkan hasil keaktifan dan respon siswa dalam belajar
matematika materi bangun ruang sederhana.
4. Membuat kesimpulan setelah mengkoreksi hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi bangun ruang sederhana.
D. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data
Portofolio sebagai asemen autentik dapat diterapkan pada berbagai mata
pelajaran dan berbagai jenjang pendidikan. Dianjurkan 3 (tiga) langkah dalam
menerapkan portofolio, yaitu:
a. Persiapan, pada langkah ini kegiatan yang harus dilakukan meliputi:
b. Mengatur portofolio
c. Pemberian nilai akhir portofolio.24
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan :
1. Fortofolio
24 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana
Prima,2009) Cet, h. 236
24
David & Roger dalam Harun Rasyid dan Mansur, mendefenisikan
portofolio sebagai kumpulan bukti atau keterangan yang berkaitan dengan
siswa atau sekelompok siswa yang menujukkan kemajuan akademik,
prestasi, keterampilan dan sikap. Berdasarkan defenisi di atas portofolio
merupakan kumpulan (koleksi) terbaik yang dimiliki siswa baik berupa
pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakulikuler maupun ekstrakulikuler,
yang paling berarti sebagai kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata
pelajaran) tertentu. Jadi portopolio adalah suatu metode pengukuran
dengan melibatkan peserta didik untuk menilai kemajuan dalam bidang
study tersebut.25
Adapun dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang
sederhana diharapkan hasil belajar siswa dapat mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimar (KKM) yang sudah ditentukan oleh guru atau
pendidik.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.26
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa
dalam pelajaran matematika pada materi bangun ruang sederhana. Untuk
lebih jelasnya mengenai instrumen penelitian akan dibahas secara
terperinci pada pembahasan yang terpisah.
25 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana
Prima,2009)Cet, h. 230.231 26 Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. XII, h.
150
25
3. Studi Dokumentasi
yaitu mempelajari data-data berupa catatan atau arsip yang berkaitan
dengan data MI Mathlaul Huda Cicalengka, administrasi pembelajaran dan
lainnya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya baik, dalam dari lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah. Instrumen hasil belajar matematika materi bangun ruang
sederhana pada siswa kelas IV MI Matlaul Huda Cicalengka:
a. Defenisi Konseptual
Peneliti mengamati anak anak yang mengerti sampai anak anak yang
belum mengerti menjadi mengerti dan paham dalam mempelajari
matematika pada materi bangun ruang sederhana dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian ada dua teknik untuk mengevaluasi
perkembangan anak melalui kegiatan belajar matematika yaitu observasi
secara induvidu. Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan guru dalam
setiap pembelajaran dengan cara mengamati berbagai macam aktifitas
anak dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan evaluasi adalah praktek
membuat bangun ruang sederhana selama dalam kegiatan.
b. Defenisi Operasional
Dalam meteri bangun ruang sederhana akan memperoleh skor tentang
hasil penilaian pembelajaran matematika.
c. Kisi-kisi instrument hasil belajar matematika pada materi bangun ruang
sederhana.
menggambarkan bangun ruang sederhana merupakan tes tertulis yang
digunakan untuk melihat kemampuan anak dalam mempelajari
matematika materi bangun ruang sederhana sesuai kriteria yang
ditentukan. Indikator yang dinilai adalah kualitas gambar bangun ruang
26
sederhana, keaktifan siswa, dan respon siwa dalam mengikuti pembelajran
matematika materi bangun ruang sederhana
d. Deskripsi kriteria penilaian.
Tabel 3.1
BENTUK PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Matlaul Huda Cicalengka
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)
Materi Pokok : Bangun Ruang Sederhana
No Indikator Penilaian
Kelompok
I II III dst
1. Aktivitas
siswa
Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan Pendapat
Menanggapi Pernyataan
2. Kemampua
n dalam presentasi
Kemampuan menyampaik
an materi hasil diskusi
Kemampuan Menjawab pertanyaan
27
Petunjuk Pengisian:
- Untuk aktivitas siswa, cukup guru yang menilai langsung saat terjadi diskusi antar kelompok, sedangkan kemampuan dalam presentasi tiap kelompok akan mendapat penilaian dari kelompok lain (point nomor 2).
- Rentang pemberian nilai pada point nomor 2 yaitu 60-80 yang dinilai dari kelompok lain. Sedangkan penilaian pada pointer nomor 1 yaitu dengan memberi tanda ceklish (√). Maksimal ceklish yaitu 5 dengan skor masing2 ceklish yaitu 20.27
G. Prosedur penelitian
Untuk mewujudkan peningkatan pengembangan kemampuan belajar siswa
pada pembelajaran matematikan meteri bangun ruang sederhana yang baik dan
benar dan agar anak senang belajar matematika, maka prosedur perbaikan
kegiatan yang dilaksanakan mengacu kepada tahap analisis. Tahap pelaksanaan
pengamatan, observasi, kegiatan anak dalam belajar matematika materi bangun
ruang sederhana yang dilaksanakan oleh peneliti dan mengumpulkan data (hasil
belajar) setelah kegiatan.
Berdasarkan data yang terkumpul oleh observer, peneliti melakukan
analisis data dan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, kemudian
mendiskusikan kepada teman guru untuk melanjutkan pada kesimpulan data yang
diproleh tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana.
Bertitik tolak dari dasar penelitian ini, maka untuk menganalisis data
tersebut agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan, maka penulis akan
memproses melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing Data, proses editing merupakan proses dimana penulis melakukan
klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Dalam hal ini,
penilis mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses
penelitian.Kemudian data tersebut dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.
2. Pengkodean Data, yaitu penulis menterjemah data ke dalam kode-kode dalam
bentuk angka untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana penyimpangan.
3. Cek Kesalahan, penulis melakukan pengecekan kesalahan sebelum data-data
diinput ke komputer. Hal ini berguna untuk melihat apakah langkah-langkah
sebelumnya sudah diselesaikan tanpa ada kesalahanyang serius.
4. Tabulating, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab dinyatakan dalam
bentuk tabel yang sebelumnya telah diberikan kode dan dihitung
presentasenya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap jawaban
alternatifnya.
5. Analisis dan Interpretasi Data, sesudah data diolah sesuai dengan ketentuan
seperti sebelumnya, maka penulis akan menganalisis dan
menginterprestasikannya sebagai jawaban dari hasil tes yang telah disebarkan
kepada responden.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data dan Pembahasan
Penelitian berjudul Hasil Belajar Matematika Materi Bangun
Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka
telah dilaksanakan. dimulai tanggal 5 Mei 2014 sampai dengan 21 Mei
2014. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap pertemuan dan hasil belajar
siswa diakhir tindakan. Berikut adalah hasil gambaran dan deskripsi
keadaan siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diadakan
tindakan.
Sebelum pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran) dilakukan.
Peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan (observasi) untuk
keperluan data yang relevan dalam kegiatan penelitian. Observasi tersebut
dilaksanakan di awal atau sebelum diadakan tindakan. Hal ini penting
dilakukan sebagai gambaran awal keadaan siswa secara riil, bukan sebagai
pembanding apabila nantinya proses pembelajaran telah dilakukan.
Observasi yang dilakukan untuk hal melihat respon dan kegiatan
pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas. Sedangkan untuk
mengetahui hasil belajar dilakukan test.
30
1. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.28 Hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat
perhatian dalam dunia pendidikan karena hasil belajar menentukan
tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Di dalam Kamus
Bahasa Indonesia “Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari
usaha.”29 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses
untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.30
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.31 Sedangkan menurut Agus Suprijono, “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Rosda
karya, 2010), h.87 29
Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005), h. 180 30
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9
31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1989), h.
31
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaiannya sendiri.32
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk. dalam buku Evaluasi
Pembelajaran karangan Zainal Arifin, “Hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor”.33
1) Domain Kognitif
Domain kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan ialah tingkat
kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau
mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
b) Yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan responden mampu memahami arti atau
konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan.
Dalam tingkat ini responden dituntut kemampuannya untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya
dalam situasi yang baru baginya.
d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu tingkat kemampuan responden
untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau suatu
32
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Dari penjelasan hasil penelitian diatas, bisa disimpulkan bahwa Mata
Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memerlukan
pemahaman dan latihan yang maksimal untuk mendapatkan hasil belajar yang
bagus dan memuaskan. Akan tetapi hal tersebut akan berbeda ketika dalam
diri seorang peserta didik mengalami kesulitan untuk mempelajari
Matematika, yang tentunya disebabkan oleh banyak faktor baik faktor intern
maupun faktor ekstern.Selain itu, efek dari kesulitan belajar ini pun, ternyata
berpengaruh pada hasil belajar siswa.Hasil belajar yang dituangkan dalam
bentuk angka. Oleh karena itu perlu adanya upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk menngatasi kesulitan belajar itu, sehingga hasil belajar siswa
bisa dicapai dengan maksimal
Dari uraian-uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya dalam
penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika materi
bangun ruang sederhana pada siswa kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka
dapat diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes
matematika semester I dan II. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang
mengalami peningkatan sebesar 13. Demikian pula dengan angka yang sering
muncul dari hasil tes 60 menjadi 70.
50
Respon siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada
hasil respon semester 1 dan respon semester 2 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata
yang mengalami peningkatan sebesar 10.15. Demikian pula dengan angka
yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 78.
Aktifitas siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada
hasil tes aktifitas 1 dan 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi
bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami
peningkatan sebesar 10. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari
hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah ini ditampilkan grafik perbedaan dari kedua
hasil tes tersebut.
B. Saran-saran
1. Bagi siswa dapat memahami pembelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana dengan mengaitkan dengan pembelajaran bidang studi
lainya seperti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuna Sosial hingga dapat mudah memahaminya terutama pada
materi bangun ruang sederhana.
2. Hendaknya para guru juga terus belajar untuk memahami dan menerapkan
metode-metode belajar siswa di Madrasah, di rumah dan di masyarakat.
Sehingga dapat menjadi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, dan
murid dapat meniru dan membiasakan bersikap yang dilandasi dengan
keatifan siswa dalam belajar..
51
3. Bagi sekolah hendaknya setiap pembelajaran harus disesuaikan dengan
kurikulum yang belaku dan tidak menentukan Krtiteria Ketuntasan
Maksimum (KKM) yang tidak sesuai pada kemampuan siswa. Untuk
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa agar media pembelajaran
matematika berupa bangun ruang dapat disiapkan.
52
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta: 2006 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: UPI, 2003 Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, UPI PRESS,
Bandung: 2006 Esti Yuli Widayanti dkk, Pembelajaran Matematika MI, Learning Assistance
Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:2009 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar. Bandung, CV Wacana
Prima, 2009. Hasil wawancara dengan kepala MI Matlaul Huda, Jum’at, 3 Juni 2011 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:2006 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosda karya, 2010. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda karya, 1989. Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya:1990. Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19
ayat ke-1. Jakarta: 2013 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Aprindo, 2005. Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011 Rusefendi, Pengajaran Matematika Modern.Tarsito:1980. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung,
Alpabeta, CV. 2011.
53
Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Suharsiwi, Media pembelajaran. Tangerang: Interpersona pustaka, 2011. Sumadi Suryabarata, Psikologi Pendidikan. PT. Rajagrafindo Persada: 2011 Supinah, Titik Sutanti, Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD,
Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2010.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011. Turmudi dan Aljupri, Pembelajaran Matematika. Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama RI:2009. wahid-biyobe.blogspot.com/2012/09/contoh-lembar-penilaian-keaktifan-
siswa.html. Wati Susilawati, Belajar dan Pembelajaran matematika Edisi I I. Bandung:
Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Gunung Djati:2009. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta; Kencana
Prenada Media Group :2009. Wina Sanjaya, Prof.Dr,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. disusun oleh Robiatul Adawiah, Nomor Induk Mahasiswa: 1811018300037, Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal, 20 Nopember 2014.
Jakarta, 20 Nopember 2014 Dosen Pembimbing Skripsi
Dedek Kustiawati, M. Pd NIP. -
DAFTAR UJI REFERENSI
Nama NIM Jurusan/Prodi Judul
: : : :
ROBIATUL ADAWIAH 1811018300037 Kependidikan/PGMI “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”.
No Bab Footnote
Pengarang dan Judul Buku Paraf
1.
I
1 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19 ayat ke-I (Jakarta.2013)
2. 2 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi (Jakarta:2006)
c. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum
dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
d. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
Pertemuan ke-2 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama
beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar
tersebut dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun
ini? (sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di
depan siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak,
kemudian guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah
pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru memberikan reward pada kelompok yang paling baguskerjasamanya.
b. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
c. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
d. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
Pertemuan ke-3 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali
tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama beberpa
bangun datar dengan menggambar bangun datar tersebut dipapan
tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun ini?
(sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di depan
siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak, kemudian
guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah pembelajaran
dengan baik maka kalian akan dapat menjawab permasalahan
tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun
ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok
yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
H. Penilaian
1. Penilaian proses :
dilakukan dalam bentuk observasi pada saat siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran, melakukan diskusi dan presentasi, yaitu keterlibatan dan
aktivitas siswa dalam kelompok, serta partisipasi individual siswa selama
proses pembelajaran. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian unjuk
kerja/aktifitas (contoh terlampir).
2. Penilaian hasil :
didasarkan pada hasil kerja siswa seperti penyelesaianpermasalahan
pada lembar kerja dan lembar tugas atau latihan
3.
4.
Bentuk Instrumen Soal:
Isian/essay
Contoh Soal (terlampir pada lembar permasalahan)
I. Sumber Belajar
1. Penjelasan Guru
2. Buku BSE Matematika Kurikulum KTSP
3. LKS hasil pengembangan guru
J. Media Belajar
1. Model –model Bangun Ruang
2. Model – model Bangun Datar
3. Carta/Poster Bangun Ruang
Tangerang, 05 Mei 2014 Mengetahui, Kepala MI Mathlaul Huda .
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum
dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan
individu maupun kelompok
Pertemuan ke-2 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan
nama beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar
tersebut dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah
bentuk bangun yang berbeda-beda. Coba sekarang kamu
identifikasi sisi, rusuk dan titik sudut bangun-bangun tersebut
kita mulai dengan bangun ini? (sambil mengangkat sebuah
bangun dan menunjukannya di depan siswa).” Anak diberi
kesempatan berpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan
kepada siswa: “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian
akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir
dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu
dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi
Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan
individu maupun kelompok
Pertemuan ke-3 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama
beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar tersebut
dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun
ini? (sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di
depan siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak,
kemudian guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah
pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi
Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun
ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok
yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi
Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma
dan limas b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
H. Penilaian
1. Penilaian proses : dilakukan dalam bentuk observasi pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, melakukan diskusi dan presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok, serta partisipasi individual siswa selama proses pembelajaran. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian unjuk kerja/aktifitas (contoh terlampir).
2. Penilaian hasil : didasarkan pada hasil kerja siswa seperti penyelesaianpermasalahan pada lembar kerja dan lembar tugas atau latihan
3.
.
Bentuk Instrumen Soal: Isian/essay Contoh Soal (terlampir pada lembar permasalahan)
I. Sumber Belajar 1. Penjelasan Guru 2. Buku BSE Matematika Kurikulum KTSP 3. LKS hasil pengembangan guru
J. Media Belajar 1. Model –model Bangun Ruang 2. Model – model Bangun Datar 3. Carta/Poster Bangun Ruang
Tangerang, 05 Mei 2014 Mengetahui, Kepala MI Mathlaul Huda .
1. Buatlah jaring-jaring kubus dan balok dengan menambahkan bagian sisi agar
mudah direkatkan!
2. Buatlah bangun ruang kubus dan balok dari jaring-jaring yang telah kamu
buat!
SOAL POSTTEST Nama Siswa : Kode Siswa : Nyatakanlah banyak sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun dibawah ini! 1. Gambarlah dua macam jaring-jaring kubus yang berbeda! 2. Gambarlah dua macam jaring-jaring balok yang berbeda! 3. Gambarlah dua macam jaring-jarring limas segitiga yang berbeda! 4. Gambarlah jaring-jaring tabung dan kerucut! 5. Gambarlah jaring-jaring limas segiempat dan prisma tegak segitiga!
Skor Jawaban Benar 4 x 5 = 20
Penilaian = x 100 = 100
KUNCI JAWABAN
o. Jawaban
Lampiran 4
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Mathlaul Huda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Sifat-sifat bangun Ruang Sederhana
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diamati Keterlaksanaan
Ket. Ya Tdk
Keantusiasan siswa mengikuti peambelajaran
Perhatian terhadap penjelasan guru Saling membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok
Siswa membantu temannya untuk menjelaskan materi yang dikuasai kepada temannya yang belum bisa
Memanfaatkan potensi anggota kelompok
Siswa member kesempatan kepada temannya untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok
Siswa aktif bekerjasama dalam pembelajaran dikelas
Siswa aktif berdiskusi Siswa menghargai pendapat teman lain dalam mengemukakan pendapat
10 Siswa membuat ringkasan hasil diskusi
Tangerang, Mei 2014
Mengetahui Kepala Madrasah, Observer,
Lampiran perhitungan mengunakan SPSS
FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 13:05:37
Comments
Input Active
Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data
File
20
Missing Value Handling Definition of
Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor
Time 00:00:02.19
Elapsed
Time 00:00:02.44
[DataSet0]
Statistics
ResfonI
N Valid 20
Missing 0
Mean 62.75
Median 60.00
Mode 70
Std. Deviation 10.062
Variance 101.250
Range 35
Minimum 45
Maximum 80
Sum 1255
ResfonI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 45 2 10.0 10.0 10.0
50 1 5.0 5.0 15.0
55 3 15.0 15.0 30.0
60 5 25.0 25.0 55.0
70 6 30.0 30.0 85.0
75 2 10.0 10.0 95.0
80 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI ResfonII
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/HISTOGRAM
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 13:29:55
Comments
Input Data D:\skripsi wiwi\Respon I.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.