7/21/2019 Hasil analisis butir soal dengan ASCAL http://slidepdf.com/reader/full/hasil-analisis-butir-soal-dengan-ascal 1/10 A. Pendahuluan Dalam teori tes klasik, tingkat kesukaran dan daya beda sangat menentukan kualitas soal. Namun, karakteristik butir soal yang dihasilkan teori tes klasik inkonsisten (berubah-ubah) bergantung pada kelompok peserta tes. Selain itu, kelemahan lainnya adalah tingkat kesukaran dan daya beda butir soal juga bergantung pada kelompok peserta tes. Namun pada kenyataanya, kemampuan seseorang untuk menjawab bergantung pada kemampuan individu peserta tes itu sendiri, bukan berdasarkan kemampuan kelompok peserta tes. Untuk mengatasi kelemahan pada teori tes klasik para ahli pengukuran mengembangkan model yang tidak terkait dengan sampel. odel ini selanjutnya dikenal dengan nama teori tes modern. enurut teori respons butir, perilaku seseorang dapat dijelaskan oleh karakteristik orang yang bersangkutan sampai pada batas-batas tertentu. Dalam teori tes klasik, penghitungan analisis soal dapat menggunakan program komputer, yaitu Iteman. Sedangkan dalam teori respons butir, penghitungan analisis soal juga dapat menggunakan program komputer, salah satunya !S"!#. $edua program ini adalah program buatan Assessment System Corporation dan termasuk dalam paket % MicroCAT Testing System& 'erikut adalah data hasil es Semester ata elajaran 'ahasa *nggris kelas + SD di suatu Sekolah Dasar Swasta dengan jumlah butir soal dan / peserta tes. $emudian data diatas analisis dengan menggunakan program *teman dan !S"!# dengan hasil seperti berikut 1
Berikut ini adalah laporan dari hasil analisis soal dengan program ascal.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dalam teori tes klasik, tingkat kesukaran dan daya beda sangat
menentukan kualitas soal. Namun, karakteristik butir soal yang dihasilkan teori
tes klasik inkonsisten (berubah-ubah) bergantung pada kelompok peserta tes.Selain itu, kelemahan lainnya adalah tingkat kesukaran dan daya beda butir soal
juga bergantung pada kelompok peserta tes. Namun pada kenyataanya,
kemampuan seseorang untuk menjawab bergantung pada kemampuan individu
peserta tes itu sendiri, bukan berdasarkan kemampuan kelompok peserta tes.
Untuk mengatasi kelemahan pada teori tes klasik para ahli pengukuran
mengembangkan model yang tidak terkait dengan sampel. odel ini selanjutnya
dikenal dengan nama teori tes modern. enurut teori respons butir, perilaku
seseorang dapat dijelaskan oleh karakteristik orang yang bersangkutan sampai
pada batas-batas tertentu.
Dalam teori tes klasik, penghitungan analisis soal dapat menggunakan
program komputer, yaitu Iteman. Sedangkan dalam teori respons butir,
penghitungan analisis soal juga dapat menggunakan program komputer, salah
satunya !S"!#. $edua program ini adalah program buatan Assessment System
Corporation dan termasuk dalam paket % MicroCAT Testing System&
'erikut adalah data hasil es Semester ata elajaran 'ahasa *nggris
kelas + SD di suatu Sekolah Dasar Swasta dengan jumlah butir soal dan /
peserta tes.
$emudian data diatas analisis dengan menggunakan program *teman
15 Mudah Terima Diterima Baik Baik Baik Baik Diterima
16 Sedang
Terima
Diterima Baik
Baik Baik
KurangBaik
Dirterima
1 Mudah
Terima
Diterima
Kurangbaik
Baik Baik Baik
Ditolak
1!Sukar
RevisiDirevi
si BaikBai
k
Kurang
Baik BaikDiteri
ma
1"Sedang
Tolak DitolakKurang
BaikBai
k
Kurang
BaikKurang
Baik Ditolak
20 Mudah
RevisiDirevi
si BaikBai
k Baik BaikDiteri
ma
Dari kedua hasil analisis soal kedua program, terlihat adanya perbedaan
pengambilan keputusan apakah soal tersebut diterima, direvisi, atau ditolak. 2al
ini dikarenakan program iteman menggunakan teori tes klasik, sedangkan !S"!#
menggunakan teori respons butir.
erdapat nomor soal dimana dalam program iteman soal tersebut diterima,
namun dalam program !S"!# menjadi direvisi ataupun ditolak, begitupula
sebaliknya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa adanya teori respons butir
adalah untuk melengkapi kelemahan dari teori tes klasik. Dalam program iteman,tingkat kesukaran dan daya beda bergantung pada kelompok peserta tes (kelas).
>leh karena itu, ketika kelompok (kelas) yang mengerjakan soal itu berbeda hasil