Tribun Forum 10 JUMA JUMA JUMA JUMA JUMAT 14 DESEMBER 2012 Panjang tulisan maksimum 3.000 karakter. Materi dikirim via e-mail [email protected], [email protected], atau kirim langsung ke redaksi Tribun Jabar di Jalan Sekelimus Utara 2-4 Bandung menggunakan CD atau disket. Sertakan foto diri, fotokopi identitas yang masih berlaku, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Transportasi Umum di Kota Toulouse t-Book Interaktif dan HOTLINE Tribun Jabar siap membantu Anda mulai soal air, listrik, telepon, KTP, paspor, pajak, izin usaha, layanan rumah sakit, bank, sampai layanan taksi. Wartawan kami dengan senang hati akan menuliskan di halaman yang sudah menjadi bacaan wajib pejabat ini. Cukup fax (022) 7530655, e- mail: [email protected], [email protected], atau sms: ketik hl (spasi) pesan kirim ke 08157 3000 100. Bisa juga melalui surat. BALAD TRIBUN WALI Kota Bandung Dada Rosada meminta kepada Inspektorat Kota Bandung untuk segera mengevaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bandung terutama di bidang pelayanan yang mempunyai nilai kurang. Per- mintaan Dada terkait hasil survei Komisi Pem- berantasan Korupsi (KPK) mengenai integritas sektor publik bahwa Kota Bandung bersama Kota Depok, Cirebon dan Bekasi mendapat nilai di bawah enam alias masuk di bawah nilai standar. Kinerja yang harus dievaluasi, kata Dada, tiga SKPD di sektor publik terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Dada minta, setelah dievaluasi, ada perbaikan di SKPD-SKPD tersebut. Dada juga meminta Inspektorat membentuk tim dalam melakukan evaluasi tersebut. “Saya minta segera bentuk tim untuk melakukan evaluasi ini. Kalau perlu segera ajukan surat tugasnya kepada saya untuk ditandangani,” ujar Dada usai acara peringatan hari AIDS internasional di Bandung Timur Plaza, Jalan AH. Nasution, Rabu (12/12). Dada mengaku kecewa dengan hasil survei yang dilakukan oleh KPK tersebut. Namun ia tak akan menyikapinya dengan memperbaiki kekurangan yang ada. Mangga silakan tulis komentar Anda. Irwan Cii Pngembara Yah, mudah-mdahan aja Kota Bandung jadi kota yang aman dan sejahtera. Amin. Saya yakin Kang Dada pasti bisa. Semangat 45. Gigao Hanya wacana atau apa ini, pak. Terjun langsung dan inspeksi mendadak kalau mau... Bang Bent Sudah acak-acakan baru dirapikan. Kenapa tidak sebelumnya dijaga biar tetap tertata rapi. Rony Ibnu’zauzyhasani Laksanakan instruksi wali kota dengan segera agar semuanya jadi lancar. Imam Susilo Ayo Kang Dada, berikan yang terbaik sebelum habis masa jabatan. Jangan biarkan ‘kutu’ membuat gatal hari tua akang. Evaluasi semua satuan kerja dan benahi hal-hal yang dirasa kurang. Banyu Biru Patah Hati Jika memang seperti ini kenapa tidak segera memperbaikinya. Sebagai pemimpin harus lebih tegas lagi. Pertahankan Citra Bandung! Della Karamoy Dapat nilai di bawah 6? Di bawah standar? Bandung itu kota yang terkenal baik dalam segala hal. Jika dapat nilai di bawah 6 otomatis akan mencoreng nama baik Bandung juga. Semoga dengan nilai ini bisa membangkitkan kinerja para pejabat untuk menjadi lebih baik lagi dan bekerja lebih sungguh-sungguh. Pertahankan citra baik Kota Bandung dan perbaiki segala kekurangannya. Keep our city as great as before. Thank you! Inten Rohmana Hakim Pemerintah harus segera membenahi masalah tersebut sehingga tidak menular kemana-mana. Dan mulai sekarang utamakan pelayanan. Bila pelayanan baik citra Kota Bandung pun akan segera membaik. Tetet Rohaeti Riadi Kalau sudah ada kejadian baru bertindak adanya pengawasana. Coba kalau sebelumnya atau secara rutin pengawasan dilakukan biar tertib. KANDER TURNIP Wartawan Tribun TIDAK adil rasanya jika kita membandingkan secara langsung antara transportasi umum di Prancis dengan Indonesia. Komparasi terdekat yang dapat kita lakukan, mungkin dengan membandingkan transportasi umum di Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Namun, bagi mahasiswa rantau seperti saya, mendapatkan pelayanan yang baik dan manu- siawi pada transportasi umum selama saya berkuliah di Paris hingga kini di kota Toulouse, Prancis, memberikan kesan betapa besarnya perhatian pemerintah setempat terhadap kelancaran mobilitas warga yang kiranya dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk memperjuangkan hal yang sama di Indonesia. Perjalanan sehari-hari di sini menjadi begitu lancar, dikarenakan ketersediaan dan ketepatan waktu kedatangan dari semua moda transportasi. Hal menarik yang saya catat adalah, hanya ada satu Dewan Transportasi saja yang mengurusi masalah transportasi, mulai dari perencanaan, pembangunan sarana dan prasarana, serta regulasi. Dewan transportasi tersebut kemudian menunjuk satu perusaha- an/konsorsium yang bernama “Tisseo” untuk menjalankan operasional semua moda trans- portasi seperti MRT (kereta bawah tanah), Tram, Bus di Kota Toulouse. Banyak kesamaan dengan Bandung Toulouse yang merupakan kota terbesar ke-4 di Prancis, memiliki banyak kesamaan dengan kota Bandung. Di Toulouse terdapat pusat perakit- an pesawat terbesar di dunia yaitu Airbus, dan memiliki sejumlah universitas dan institut teknologi terbaik yang ada di Prancis. Hal tersebut membuat Kota Toulouse secara demografis dan tata ruang memiliki banyak kesamaan dengan Kota Bandung. Kota Toulouse memiliki 2 jalur MRT (kereta bawah tanah) otomatis tanpa supir yang merupakan sarana transportasi utama bagi warga Kota Toulouse, 1 jalur Tram, dan 115 trayek bus yang melayani warga tiap harinya. Bus dan Tram yang datang sekitar 10-15 menit sekali berfungsi hanya sebagai feeder (pengumpan) kepada MRT yang memiliki frekuensi waktu kedatangan dan keberangkatan lebih cepat, yakni setiap 3 menit sekali dengan jam operasional jam 05:30 hingga pukul 01:00 setiap harinya. MRT Toulouse membentang sepanjang 12,5 km dengan 18 stasiun untuk jalur A, dan 15 km dengan 20 stasiun pada jalur B. Dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam, maka perjalanan dari stasiun pertama hingga stasiun terakhir dapat dicapai dengan waktu tempuh hanya 22 menit saja. Berarti jika MRT dapat diimplementasikan di Bandung, maka waktu tempuh dari Kopo ke Cimahi yang berjarak sekitar 11 km, hanya akan membu- tuhkan waktu kurang dari 22 menit. Satu jadwal, satu tiket, satu tarif Pengoperasian dan pengelolaan semua jenis moda transportasi (MRT, Tram, Bus) di semua kota di Prancis termasuk Toulouse, telah terinte- grasi dalam satu pengelo- laan sebuah perusahaan. Hal ini pada akhirnya memudahkan ma- syarakat, dengan hanya perlu membeli satu tiket untuk semua jenis moda transportasi. Sebagai contoh, jika saya harus berangkat dari rumah menuju kampus, dimana saya harus berganti dari bus ke MRT, maka saya hanya perlu membeli 1 tiket transportasi saja seharga 1,6 euro atau seharga Rp 20 ribu. Biasanya ditiap kota, 1 tiket transportasi akan dapat terus digunakan sepuasnya dalam kurun waktu 1,5 jam. Harga tiket akan semakin murah jika kita membeli paket tiket harian, 2 harian, 3 harian, atau dengan kartu langganan ming- guan, bulanan, hingga tahunan. Pemerintah kota Toulouse juga memberikan potongan harga tiket hingga 80 % dari harga normal kepada mahasiswa, anak-anak, lansia, hingga gratis bagi pahlawan veteran perang. Penumpang pun tidak perlu antre di loket untuk membeli tiket, karena mesin tiket otomatis telah banyak tersedia disetiap stasiun. Akses informasi yang lengkap Warga Kota Toulouse, begitu pula penduduk Prancis pada umumnya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang minim. Bahkan petugas stasiun hingga petugas loket tiket pun akan sangat susah untuk diajak berbicara bahasa Inggris. Masalah umum bagi pendatang adalah pencarian informasi tentang moda transportasi apa yang harus mereka pakai untuk menuju ke suatu tempat. Namun, berkat terintegrasinya layanan transportasi membuat pihak pengelola transportasi membuat suatu sistem layanan informasi terpadu yang menggabungkan pusat pelayanan informasi di stasiun-stasiun besar, pembagian peta transportasi secara gratis kepada penumpang, hingga akses informasi melalui internet yang menyediakan fitur lengkap dalam Bahasa Inggris. Setiap warga hanya perlu mengetahui apa nama stasiun MRT terdekat dari rumahnya dan stasiun MRT terdekat ke tempat tujuannya. Jika tempat tinggal kita jauh dari stasiun MRT, maka kita bisa menggunakan bus yang bisa kita cari tahu letak haltenya melalui portal informasi MRT di internet, lengkap dengan perhitungan waktu tempuh yang dibutuhkan. Pelayanan yang manusiawi Salah satu hal yang paling berkesan bagi saya adalah ketika menyaksikan setiap penumpang bus mengucapkan salam dan terima kasih kepada supir bus ketika mereka naik dan turun dari bus. Perilaku supir bus yang ramah dan profesional didalam menjalankan tugasnya ikut memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang bus. Dengan gaji yang tinggi, supir bus yang harus melalui serangkaian pelatihan sebelum bertugas, tidak lagi harus mengejar setoran, karena setiap bus telah diatur jadwal keda- sorot Ancaman Rusuh KALAU ditanya satu per satu, kemungkinan besar tidak ada satu orang pun warga Kabupaten Garut yang menginginkan daerahnya mengalami kerusuhan. Kerusuhan, di mana pun dan oleh penyebab apapun tidak akan menyenangkan, melainkan justru merugikan. Ibaratnya, kalah jadi arang, menang jadi abu. Kerusuhan akan merugikan siapapun, baik pelaku maupun korbannya. Pernyataan bernada ancaman itu muncul dalam pemberi- taan di berbagai media massa di Jawa Barat kemarin. Salah satu penasihat hukum bupati Garut mengeluarkan pernya- taan akan menuntut para anggota DPRD Kabupaten Garut jika sampai Aceng HM Fikri lengser dari jabatannya sebagai bupati Garut. Selain itu, dia tidak menjamin keamanan Garut karena jika Aceng turun maka warga pendukungnya akan memunculkan gejolak dan kerusuhan. Memang bukan pada tempatnya bagi seorang penasihat hukum bupati untuk menjamin aman tidaknya kehidupan di Garut. Jaminan keamanan, menurut perundang-undangan, adalah tugas dan tanggungjawab pihak kepolisian. Dalam pelaksanaannya, polisi dibantu TNI, dan berbagai elemen masyarakat, termasuk di antaranya Satpol PP, Linmas, elemen pemuda, dan lain-lain. Karena itulah, ketika ancaman itu muncul di beberapa media massa, memang sikap yang tepat kalau kemudian Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana menanggapi dengan memberi kepastian bahwa tidak akan terjadi kerusuhan di daerah itu jika bupati dilengserkan atau mundur dari jabatannya. Menurut Kapolres, selama ini koordinasi antara polisi dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama di Garut sudah sangat baik. Berbagai pihak di Garut pun selalu bekerja sama untuk menjaga kondusivitas keamanan di Kabupaten Garut. Di sisi lain, masyarakat Kabupaten Garut pun bukan tipe yang suka kerusuhan. Masyarakat Garut adalah orang- orang yang cinta damai. Selama ini, di Kabupaten Garut bisa dikatakan jarang terjadi kerusuhan besar yang menelan korban jiwa. Kalaupun ada kericuhan yang cukup mengundang perhatian masyarakat pada pertengahan Desember tahun lalu, itu sifatnya lokal ketika terjadi unjukrasa yang menuntut Bupati melengserkan Sekda waktu itu. Memang ada beberapa orang yang menjadi korban terluka. Namun situasi Garut selanjutnya tetap kondusif. Kita tidak menafikan adanya para pendukung Aceng yang tidak senang jika orang nomor satu di Garut itu dilengserkan. Namun kita berharap masalah-masalah yang terjadi di Garut bisa diselesaikan dengan suasana hati dan kepala yang dingin, bukan dengan emosi, apalagi anarki. Karena para anggota DPRD Kabupaten Garut sudah membentuk panitia khusus (Pansus) dan sudah bekerja, bahkan kemarin berkonsultasi dengan Komisi III DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri, ya kita tunggu saja prosesnya. Mudah-mudahan hasil kerja Pansus bisa menghasilkan keputusan yang terbaik bagi semua pihak. Seandainya keputusan yang rencananya akan diumumkan 19 Desember mendatang itu tidak memuaskan beberapa pihak, pihak-pihak yang merasa dirugikan itu bisa menem- puh jalur hukum yang semestinya. Atau mencari solusi lain yang lebih elegan dan mencerahkan. Bukan dengan aksi rusuh karena masyarakat kita sudah capek dengan suguhan kerusuhan di beberapa daerah selama ini. Masyarakat tentu ingin damai, tenang, aman dalam berusaha dan bekerja serta menjalani kehidupan sehari-hari. (*) tangannya di tiap halte. Hal lain yang turut menjadi perhatian besar saya adalah pelayanan yang sangat manusiawi bagi setiap penumpang, termasuk di dalamnya para ibu hamil, orang lansia, penyandang cacat dan para ibu yang membawa kereta bayi. Setiap bus dirancang sedemikian rupa sehingga tersedia ruangan khusus bagi para ibu yang membawa kereta bayi dan bagi para penyandang cacat. Peran serta dari masing-masing penum- pang pun sangat terasa ketika kursi prioritas bagi wanita hamil, lansia dan anak-anak akan tetap dibiarkan kosong hingga orang yang berhak duduk diatasnya. Kesadaran publik Dengan alasan kenyamanan dan efisiensi biaya operasional, pemeriksaan tiket terhadap penumpang pun hanya dilakukan secara acak dengan denda yang cukup besar. Oleh karenanya kejujuran dan kesadaran penumpang menjadi salah satu bagian penting dalam keberhasilan sistem angkutan umum disini. Keberhasilan sistem trans- portasi di Toulouse juga di Eropa pada umumnya, juga ditunjang oleh kesadaran publik yang tinggi didalam berkendara dan menaati peraturan lalu lintas sehingga operasional dari Bus dan Tram yang menggunakan jalan yang sama menjadi tepat waktu dan lancar karena jalurnya tidak diambil oleh kendaraan pribadi. Harapan bagi Indonesia Kita perlu bangga, seriring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, saat ini kita memiliki kemampuan di dalam memba- ngun sarana dan prasarana yang ditunjang dengan melimpahnya ahli-ahli transportasi dan perusa- haan dalam negeri yang mampu membangun sendiri sarana dan prasarana transportasi. Mulai dari PT. LEN yang ahli dalam bidang persinyalan dan kelistrikan kereta api, hingga PT. INKA yang terus menghasilkan kereta-kereta kelas dunia bagi pasar kereta api dunia. Namun, lagi-lagi kebijakan yang konstruktif, terintegrasi dan tidak tumpang tindih antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum, dinas tata ruang, warga serta pihak-pihak pengelola angkutan umum mutlak diperlu- kan guna memecahkan perma- salahan transportasi di Indonesia. Dan semoga di masa yang tidak akan lama lagi, harapan kita akan kenyamanan transportasi di Indonesia akan dapat segera terwujud. *** Toulouse-France, Desember 2012 RENCANA PEMELIHARAAN JARINGAN LISTRIK DENGAN HORMAT, DALAM rangka meningkatkan kehandalan layanan listrik PLN Area Bandung akan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan jaringan pada: HARI JUMAT, 14 DESEMBER 2012 Rayon Bandung Timur: Pukul 10.00-11.00 WIB Komp.Surapati Core, Jl. Padasuka, Jl.PHH. Mustofa, dan sekitarnya. Rayon Bandung Utara: Pukul 13.00-16.00 WIB Jl. Bbk. Ciamis, Jl. Kebon Sirih, Jl. Aceh, Jl. Wastu Kencana, dan sekitarnya. Demikian disampaikan, “Mohon maaf listrik di lokasi terlampir untuk sementara tidak dapat dipergunakan dikarenakan ada pemeliharaan.” Hormat kami, CECEP MULYA SUKMANA, Humas PLN Area Bandung Pembatas Jalan Pajajaran KANG, Jalan Pajajaran sudah waktunya diberi pembatas jalan. Pertama jalannya lebar, dan kedua banyak penyeberang jalan, sehingga akan sangat membahayakan kalau tidak dikasih pembatas. Terima kasih atas perhatiannya. 087821074xxx Potong Dahan Kering KEPADA Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung yth. Kami warga masyarakat pengguna jalan yang setiap hari melintasi Jalan Seram memohon agar kiranya kepada dinas terkait untuk memotong dahan-dahan kering yang masih ada di pohon sepanjang jalan tersebut. Sebab, saya hampir mengalami kecelakaan, sewaktu hujan deras hampir tertimpa kendaraan kami. Sebelum ada yang jadi korban. Terima kasih atas perhatiannya. Japar M, Cimenyan, 085722396xxx Dukung 1.000 Persen SAYA acungkan dua jempol, Saya dukung 1000 persen untuk dinas gabungan yang siap menyegel kendaraan parkir liar, atau parkir seenaknya sendiri. Bravo Dishub. Terima kasih. 085294097xxx Parkir di Bahu Jalan SEBELUM wacana 4 in 1 dilaksanakan, a) tertibkan dulu akses kendaraan dari Pasteur/tol Pasteur, disana masih banyak kendaraan parkir di bahu jalan baik pribadi, taksi maupun travel, 2) lajur paling kiri menuju Gunungbatu/dari arah Soerya Sumantri harus bebas hambatan oleh kendaraan yang menunggu di lampu setopan. Insya Allah kemacetan akan berkurang....! 08122339xxx M. NUGRAHA PRATAMA Penerima Beasiswa Unggulan Master Public Policy & Development Toulouse School of Economics