Top Banner
HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina : Juan Kasma,SE.,M.Ak Oleh: 21111058 Nicky Prameswary 21111060 Rizki Sugiarti 21111064 Tresna Fatria 21111065 Nurrisa Ayuningtyas 21111073 Faisal Aris Munandar 21111076 Gendis Yulianda Pratiwi 21111085 Gartina Wulan Utami 21111090 Ina Raspati PROGRAM STUDI AKUNTANSI
57

HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

Jan 23, 2023

Download

Documents

dewi triwahyuni
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

HARGA TRANSFERMakalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah

Manajemen Pajak

Dosen Pembina :

Juan Kasma,SE.,M.AkOleh:

21111058 Nicky Prameswary

21111060 Rizki Sugiarti

21111064 Tresna Fatria

21111065 Nurrisa Ayuningtyas

21111073 Faisal Aris Munandar

21111076 Gendis Yulianda Pratiwi

21111085 Gartina Wulan Utami

21111090 Ina Raspati

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Page 2: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014

2

Page 3: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah subhanahu wa ta’ala atas segala curahan rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga tugas pembuatan maklah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak dengan judul materi “Harga Transfer”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasihkepada: 1. Juan Kasma,SE.,M.Ak selaku dosen pembina yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk serta saran penyusunan

makalah ini.

2. Keluarga besar penulis atas doa, cinta, restu, kasih

sayang, dukungan, semangat, nasehat dan perhatian yang

diberikan kepada penulis baik secara moril maupun

materil sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.

3. Semua rekan-rekan 3 Akuntansi 2 dan rekan rekan

spesialisasi perpajakan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terimakasih untuk kebersamaan dan kerjasamanya.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas ini. Bantuan, saran, semangat dan

dukungannya sangatlah berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan yang penulis buat masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulisan laporan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas semua bantuan dan kerjasamanya. Semoga laporan ini dapat

3

Page 4: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

bermanfaat bagi penulis khususnya juga bagi semua pihak umumnya.

Bandung, Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ..........................................….2DAFTAR ISI ............................................... 3

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .......................................4

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah ...................................5

1.2.2 Tujuan .............................................5

1.3 Perusahaan Multinasional .............................6

1.4 Hubungan Istimewa ....................................6

1.5 Harga Transfer

1.5.1...........................Pengertian Harga Transfer

...................................................8

1.5.2................................Tujuan Harga Transfer

....................................................9

4

Page 5: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

1.5.3...............................Metode Harga Transfer

..................................................11

1.6 Harga Transfer Ganda ................................12

1.7 Isu-isu Internasional Dalam Harga Transfer ..........13

1.8 Perusahaa Multinasional dan Aspek Pajaknya ..........14

1.9 Perlakuan Harga Transfer Di Indonesia ...............16

1.10 Penangkal Harga Transfer ............................17

1.11 Advanced pricing Agreement (APA) ....................17

BAB II PEMBAHASAN 2.1............... Contoh Kasus Harga Transfer Negoisasi

20

2.2... Contoh Kasus Harga Transfer Dasar Biaya .......21

2.3 Contoh Kasus Harga Transfer atas Dasar Harga

Pasar.................................................22

2.4 Contoh Kasus Perbandingan Harga Transfer dengan

Tidak Menggunakan Harga Transfer ...................26

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan ....................................32

DAFTAR PUSTAKA ............................................33

5

Page 6: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan yang organisasinya telah

dibagi-bagi menjadi pusat-pusat laba, transfer barang

atau jasa antar pusat laba tersebut menimbulkan masalah

penentuan harga transfer, karena masing-masing pusat

laba diukur kinerjanya berdasarkan laba, sehingga setiap

transfer barang atau jasa antar pusat laba akan berdampak

terhadap laba masing - masing pihak yang terkait.

Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai

cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil biasanya

ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian

pemasaran.Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar

penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divis dan

lini produk.Bahkan disni manajemen punjak juga menetapkan

tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta serta

pemberian persetujuan atas ususlan harga dari manajemen

dibawahnya.

6

Page 7: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Perusahaan yang melakukan pengembangan bisnisnya

secara pesat, selalu melakukan diversivikasi usahanya

untuk memasuki berbagai pasar.Diversivikasi merupakan

sutu usaha manajemen puncak untuk menghadapi

ketidakpastiaan yang semakkin tinggi dalam lingkungan

bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses

diversivikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak,

semakin diperlukan metode-metode untuk mengintegrasi

unit-unit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer

merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme

integrasi dalam perusahaan yang mendiversisifikasi.

Masalah penentuan Harga Transfer dijumpai dalam

perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat –

pusat laba, dan antara pusat laba yang dibentuk terjadi

transfer barang atau jasa. Latar belakang timbulnya

masalah harga transfer dapat dihubungkan dengan proses

diferensiasi bisnis dan perluna integrasi dalam

organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

7

Page 8: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

1.2.1 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Harga Transfer ?

2. Apa Tujuan Harga Transfer ?

3. Apa Dasar Hukum Harga Transfer dalam Perpajakan ?

4. Ada Berapakah Metode – Metode pada Harga Transfer ?

1.2.2 Maksud dan Tujuan

1) Untuk Mengetahui Definisi Harga Transfer

2) Untuk mengetahui Tujuan Harga Transfer

3) Untuk Mengetahui Metode – Metode Harga Transfer

4) Untuk Mengetahui Dasar Hukum Berkaitan dengan Harga

Transfer

1.3 PERUSAHAAN MULTINASIONAL

8

Page 9: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Perusahaan Multinasional (Multinational

Corporation/MNC) adalah perusahaan yang beroperasi

melewati lintas batas antarnegara, yang terikat hubungan

istimewa, baik karena penyertaan modal saham, pengendalian

manajemen atau penggunaan teknologi; dapat berupa anak

perusahaan, cabang perusahaan, agen, dan sebagainya dengan

berbagai motif.

Ada tiga motif utama berdirinya MNC :

Bermotif memperluas usahanya dalam rangka mencari bahan

baku (raw material seeker) dan menjual produknya ke luar

negeri. Bahkan, pemerintah tidak tahu berapa banyak dan

apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan asing tersebut

(seperti PT Freeport (timah dan emas) di Irian Jaya, PT

Caltex (minyak) di Riau, dan PT Port Newman (minyak) di

Batu Binjai NTB).

Bermotif mencari pasar (market seeker). Setelah

terpenuhinya pasar dalam negara tersebut, perusahaan

multinasional ini berusaha mencari pasar-pasar baru

untuk memasarkan produknya. Hal ini dapat memperluas

jangkauan pemasaran barang tersebut.

9

Page 10: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Bermotif menimumkan biaya (cost minimazer), seperti

keringanan pajak, tenaga kerja murah, harga tanah murah,

biaya pengolahan limbah dengan syarat ringan,

menghindari adanya batasan kuota di negaranya, dan

pelayanan purnajual cepat.

1.4 HUBUNGAN ISTIMEWA

Terdapat hubungan istimewa antara induk perusahaan

dengan anak perusahaannya atau cabang-cabangnya atau

perwakilannya yang berada di dalam negeri maupun di luar

negeri, di Indonesia diatur dalam Pasal 18 ayat (3), (3a),

dan (4) UU PPh, yang menyatakan sebagai berikut:

(3) Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan

kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta

menentukan utang sebagai modal untuk menghitung

besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang

mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya

sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak

dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan

metode perbandingan harga antara pihak yang independen,

10

Page 11: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau

metode lainnya.

(3a) Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan

perjanjian dengan Wajib Pajak dan bekerja sama dengan

pihak otoritas pajak negara lain untuk menentukan harga

transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), yang

berlaku selama suatu periode tertentu dan mengawasi

pelaksanaannya serta melakukan renegosiasi setelah

periode tertentu tersebut berakhir.

(4) Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat

(3)sampai dengan ayat (3d), Pasal 9 ayat (1) huruf f,

dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila:

a.Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau

tidak langsung paling rendah 25% (dua puluh lima

persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib

Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua puluh

lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau

hubungan di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang

disebut terakhir;

11

Page 12: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

b.Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua

atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan

yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau

c.Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun

semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke

samping satu derajat.

1.5 HARGA TRANSFER

1.5.1 Pengertian Harga Transfer

Harga transfer sering juga disebut intracompany

pricing, intercorporate pricing,interdivisional

pricing,atau internal pricing. Pengertian harga transfer

dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pengertian yang bersifat

netrl dan pengertian yang bersifat peyoratif. Pengertian

Netral mengasumsikan bahwa harga transfer adalah murni

merupakan strategi dan taktik bisnis tanpa motif

pengurangan beban pajak. Sedangkan pengertian Peyoratif

mengasumsikan harga transfer sebagai upaya untuk menghemat

beban pajak derngan taktik,antara lain menggeser laba ke

Negara yang tariff pajaknya rendah.

12

Page 13: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

a. Pengertian Netral

Berikut merupakan pengertian harga transfer secara

netral.

Harga transfer adalah penentuan harga atau imbalan

sehubungan dengan penyerahan barang,jasa,atau

pengalihan teknologi antar perusahaan yang mempunyai

hubungan istimewa (Dr, Gunadi, MSc., Ak.)

Harga transfer adalah penentuan harga balas jasa

suatu transaksi antar unit dalam suatu perusahaan

atau antar perusahaan dalam suatu grup (Sophar

Lumbantoruan).

A transfer price is a price used to measure the value

of goods or services furnished by a profit center to

other responsibility centers within a company (Robert

N. Anthony, Glenn A. Welsch, dan James S.Reece)

Harga transfer adalah penentuan dari harga pertukaran

pada saat unit unit bisnis yang berbeda didalam suatu

perusahaan bertukar produk atau jasa. Produk produk

tersebut mungkin merupakn produk akhir yang dapat

dijual pada pelanggan luar atau produk menengah yang

13

Page 14: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

merupakan kommponen produk akhir (Edward J. Blocher,

Kung H. Chen, dan Thomas W. lin).

b. Pengertian Peyoratif

Transfer prices are the amount charged by one segment

of an organization for a product that it supplies to

another segment of the same organization in

multinasional campanies, transfer prices are used to

minimize worldwide income taxes and import duties

(Charles T.Horngren dan Gary L.Sunden).

Harga transfer adalah suatu rekayasa manipulasi harga

secara sistematis dengan maksud mengurangi laba

artificial, membuat seolah-olah perusahaan rugi,

menghindari pajak atau bea di suatu negara (Dr.

Gunadi, m.Sc., Ak.).

Harga transfer adalah suatu perbuatan pemberian harga

faktur (invoice) pada barang- barang (juga jasa-jasa)

yang diserahkan antarbagian/cabang suatu perusahaan

multinasional (Prof.Dr.Rochmat Soemitro, S.H.).

1.5.2 Tujuan Harga Transfer

14

Page 15: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Dengan globalisasi bisnis, aspek internasional dari

harga transfer menjadi suatu perhatian yang lebih kritis,

terutama dengan adanya isu-isu pajak. tujuan internasional

yang lain mencakup meminimalkan beban – beban pajak,

pengendalian devisa, dan berkenaan dengan risiko

pengambilalihan oleh pemerintah asing. Fenomena perusahaan

multinasional dalam ekspansinya cenderung mengoperasikan

usahanya secara desentralisasi dan melaksanakan konsep

cost revenue profit dan corporate profit center concepts,

yang dapat mengukur dan menilai kinerja dan motivasi

setiap divisi/unit yang bersangkutan dalam rangka mencapai

tujuan perusahaan . Untuk mencapai tujuan tersebut antara

lain digunakan sistem harga transfer . Transfer pricing

multinasional berhubungan dengan transaksi antardivisi

dalam satu unit hukum (entitas) atau antarentitas dalam

satu kesatuan ekonomi yang meliputi berbagai wilayah

kedaulatan negara.

Tujuan yang ingin dicapai dalam harga transfer antara lain

sebagai berikut:

1. Memaksimalkan penghasilan global

15

Page 16: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2. Mengamankan posisi kompetitif anak/ cabang perusahaan

dan penetrasi pasar

3. Evaluasi kinerja anak/ cabang perusahaan mancanegara

4. Menghindarkan pengendalian devisa

5. Mengatrol kreditabel asosiasi

6. Mengurang resiko moneter

7. Mengatur cash flow anak/ cabang yang memadai

8. Membina hubungan baik dengan administrasi setempat

9. Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk

10.Mengurangi resiko pengambilalihan oleh pemerintah

1.5.3 Metode Harga Transfer

Beberapa metode harga transfer yang sering digunakan

oleh perusahaan-perusahaan multinasional dan

16

Page 17: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

divisionalisasi/ departementasi dalam melakukan aktifitas

keuangannya adalah:

1. Harga Transfer Dasar Biaya (Cost-Based Transfer

Pricing)

Perusahaan yang menggunakan metode transfer atas dasar

biaya menetapkan harga transfer atas biaya variabel dan

tetap yang bisa dibagi dalam tiga pemilihan bentuk,

yaitu biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah

mark-up (full cost plus markup), dan gabungan antara

biaya variabel dan tetap (variable cost plus fixed fee).

2. Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Basis

Transfer Pricing)

Apabila ada suatu pasar yang sempurna, metode transfer

pricing atas dasar harga pasar inilah merupakan ukuran

yang paling memadai karena sifatnya yang independen.

Namun keterbatasan informasi pasar terkadang menjadi

kendala dalam mengunakan transfer pricing yang

berdasarkan harga pasar.

3. Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer Prices)

17

Page 18: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan

memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang

berkepentingan dengan transfer pricing untuk

menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga

transfer negosiasian mencerminkan prespektif

kontrolabilitas yang inheren dalam pusat-pusat

pertanggungjawaban karena setiap divisi yang

berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan

bertanggung jawab atas harga transfer yang

dinegosiasikan.

4. Penentuan Harga Berdasarkan Arbitrase

Pendekatan ini menekankan pada harga transfer

berdasarkan interaksi kedua divisi dan pada tingkat yang

dianggap terbaik bagi kepentingan perusahaan tanpa

adanya pemaksaan oleh salah satu divisi mengenai

keputusan akhir. Pendekatan ini mengesampingkan tujuan

konsep pusat pertanggungjawaban laba.

18

Page 19: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

1.6 HARGA TRANSFER GANDA

Untuk memenuhi disparitas pertanggungjawaban dari dua

divisi, dikenal juga harga transfer ganda. Misalnya,

divisi penerima dapat mempertimbangkan penerapan harga

transfer berdasarkan biaya diferensial. Sebaliknya, divisi

yang melakukan transfer dapat mempertimbangkan unsur laba

dalam penentuan harga transfer dan memungkinkan kinerja

divisi.

Prosedur aplikasi pendekatan ini dapat berupa:

1. Pemakaian harga transfer berdasarkan harga pasar,

negosiasi, atau arbitrase oleh divisi yang melakukan

transfer dalam menghitung penghasilan dari penyerahan

antar perusahaan.

2. Biaya variabel divisi yang melakukan transfer plus

margin kontribusi atas beban tetap, ditransfer kepada

divisi penerima.

3. Total laba per divisi akan lebih besar daripada laba

perusahaan, dan laba divisi produksi akan dieliminasi

dalam penysunan laporan keuangan.

19

Page 20: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

1.7 ISU-ISU INTERNASIONAL DALAM HARGA TRANSFER

Penelitian akhir-akhir ini telah menemukan bahwa

lebih dari 80% perusahaan-perusahaan multinasional (MNC)

melihat transfer pricing sebagai suatu isu pajak

internasional utama, dan lebih dari setengah dari

perusahaan ini mengatakan bahwa isu ini adalah isu yang

paling penting. Sebagian besar negara sekarang menerima

perjanjian modal Organization of Economic Cooperation and

Development (OECD), yang menyatakan bahwa harga-harga

transfer sebaiknya disesuaikan dengan menggunakan standar

arm’s-length, artinya pada suatu harga yang akan dicapai

oleh pihak-pihak yang independen. Sementara perjanjian

model tersebut diterima secara luas, terdapat perbedaan-

perbedaan dalam cara negara-negara menerapkannya. Meskipun

demikian, terdapat dukungan yang kuat di seluruh dunia

terhadap suatu pendekatan untuk membatasi usaha-usaha oleh

MNC untuk mengurangi kewajiban pajak dengan menetapkan

harga-harga transfer yang berbeda dengan arm’s-length

20

Page 21: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

standard tersebut. (Edward J. Blocher, Kun H. Chen, dan

Thomas W. Lin., 1999)

Arm’s-length Standard

Menurut Arm’s-length standard, harga-harga transfer

seharusnya ditetapkan supaya dapat mencerminkan harga yang

akan disusun oleh pihak-pihak yang tidak terkait yang

bertindak secara bebas. Arm’s-length standard diterapkan

dalam banyak cara, tetapi metode yang paling banyak

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Comparable uncontrolled pricing method

Metode ini mengevaluasi kewajaran harga transfer dengan

mengacu kepada tingkat harga yang terjadi antara unit yang

independen atau antara perusahaan multinasional dengan

unit yang independen. Secara teoritis metode ini termasuk

yang paling baik, namun dalam pelaksanaannya terdapat

beberapa kendala, misalnya perbedaan kuantitas, kualitas,

kondisi, waktu penjualan, merek dagang, pangsa pasar, dan

geografis pasar.

2. Resale pricing method

21

Page 22: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Metode ini ditetapkan untuk produk yang ditransfer ke

anggota group lainnya untuk dijual kembali. Kewajaran

harga transfer didekati dengan pengurangan harga penjualan

kepada pihak independen dengan suatu mark up yang wajar

(sebanyak laba dan biaya si penjual).

3. Cost plus pricing method

Metode ini mendekati kewajaran harga transfer dengan

menambahkan markup yang wajar pada harga pokok pihak yang

mentransfer. Pendekatan ini umumnya dipakai dalam hal

penyerahan barang setengah jadi (semifinished product)

atau salah satu anggota group sebagai subkontaktor dari

yang lainnya.

4. Other method

Dalam keadaan tertentu, kombinasi ketiga metode diatas

perlu diterapkan atau mungkin menggunakan metode lain,

misalnya alokasi laba yang diperoleh grup perusahaan dalam

transaksi tertentu, kalkulasi tingkat keuntungan yang

pantas pada investasi wajib pajak (Frederick D. S. Choi

dan Genhard G. Mueller, 1985).

22

Page 23: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

1.8 PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN ASPEK PAJAKNYA

Perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia

dalam arti perusahaan-perusahaan multinasional Indonesia

yang mempunyai unit (anak perusahaan/ cabang/ perwakilan)

di luar negeri maupun perusahaan-perusahaan multinasional

di luar negeri yang mempunyai unit (anak perusahaan/

cabang/ perwakilan) di Indonesia pada umumnya akan

senantiasa berusaha dengan instrumen harga transfer,

mencapai salah satu tujuannya memaksimalkan keuntungan

dengan berupaya meminimalkan beban pajaknya, terutama

pajak penghasilan badan (corporation income tax).

Upaya yang dilakukan dengan pergeseran harga dari

negara yang beban pajaknya tinggi ke negara yang beban

pajaknya rendah atau nihil. Selain itu, diadakan pula

perjanjian bilateral di bidang perpajakan, dengan maksud

antara lain untuk menghindarkan pengenaan pajak berganda,

sehingga beban pajak dapat ditekan.

Gambar

23

Page 24: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Penentuan Harga Transfer Domestik dan Internasional

24

Page 25: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Sebagai contoh, pembebanan harga transfer yang rendah

untuk anak perusahaan asing mungkin akan mengurangi

pembayaran bea cukai sebagai akibat dari batas-batas

internasional, atau mungkin membantu anak perusahaan untuk

bersaing dalam pasar asing dengan mempertahankan biaya

anak perusahaan yang rendah. Di sisi lain, membebankan

suatu harga transfer yang tinggi mungkin membantu MNC

mengurangi laba pada negeri yang telah memperketat kendali

pengiriman uang asing, atau mungkin memberikan kemudahan

bagi MNC memindahkan pendapatan dari suatu negara yang

memiliki tingkat pajak pendapatan yang tinggi ke suatu

negara dengan tingkat pajak rendah (tax haven country).

1.9 PERLAKUAN HARGA TRANSFER DI INDONESIA

Harga transfer dapat terjadi baik antarwajib pajak

dalam negeri maupun antara wajib pajak dalam negeri dengan

pihak luar negeri. Terhadap transaksi antara wajib pajak

yang mempunyai hubungan istimewa, undang-undang perpajakan

Indonesia menganut asas material (substance over form

rule). Hubungan istimewa tersebut dapat mengakibatkan

25

Page 26: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

kekurangwajaran harga, biaya, atau imbalan lain yang

direalisasikan dalam suatu transaksi usaha.

Kekurangwajaran tersebut dapat terjadi pada:

• harga penjualan

• harga pembelian

• alokasi biaya administrasi dan umum (biaya overhead)

• pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh

pemegang saham

• pembayaran komisi, lisensi, waralaba, sewa, royalti,

imbalan jasa manajemen, imbalan jasa teknik, dan

imbalan jasa lainnya

Contoh kasus kekurangwajaran perlakuan harga transfer di

Indonesia

1. Harga Penjualan

PT.A memiliki 25% saham PT.B Atas barang penyerahan

barang ke PT.B. PT. A membebankan harga jual Rp.160,-

per unit, berbeda dengan harga yang diperhitungkan

atas penyerahan barang yang sama kepada Pt.X (tidak

ada ubungan istimewa) yaitu Rp.200,-per unit

26

Page 27: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Perlakuan Perpajakan :

Dalam contoh tersebut , harga pasar sebanding

(comparable uncontrolled price) atas barang yang sama

adalah yang dijual kepada PT.X yang tidak ada

hubungan istimewa . Dengan demikian harga yang wajar

adalah Rp.200,- per unit. Harga ini dipakai sebagai

dasar perhitungan penghasilan dan/ atau pengenaan

pajak.

Jika PT.A adalah pengusaha kena pajak (PKP) , ia

harus menyetor kekurangan PPN-nya (dan PPnBM

terutang)

Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan SKP dan

PT.A tidak boleh menerbtkan faktur pajak atas

kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kredit

pajak bagi PT.A

2. Harga Pembelian

H Ltd Hongkong memiliki 25% saham PT.B. PT.B

mengimpor barang produksi H Ltd dengan harga Rp3000,-

per unit . Produk tersebut dijual kembali kepada PT.Y

27

Page 28: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(tidak memiliki hubungan istimewa) dengan harga

Rp3500,- per unit

Perlakuan Perpajakan :

Pada contoh tersebut diatas, pertama-tama dicari

harga pasar sebanding untuk barang yang sama, sejenis

atau serupa atas pembelian /impor dari pihak yang

tidak ada hubungan istimewa aau antar pihak-pihak

yang tidak ada hubungan istimewa (ama halnya dengan

kasus harga penjualan) . Apabila ditemui

kesulitan ,maka pendekatan harga jual minus dapat

diterapkan, yaitu dengan mengurangkan laba kotor

(mark up) yang wajar ditambah biaya lainnya yang

dikeluarkan wajib pajak

Dari harga jual barang kepada pihak yang tidak ada

hubungan istimewa . Apabila laba yang wajar diperoleh

adalah Rp750,- maa harga wajar untuk perpajakan atas

pembelian barang dari H Ltd di hongkong adalah

Rp2750,- (3500 – 750) . Harga ini merupakan dasar

perhitungan harga pokok PT.B dan selisih Rp250,-

antara pembayaran uang ke H Ltd di hongkong dengan

28

Page 29: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

harga pokok yang seharusnya diperhitungkan dianggap

sebagai pembayaran deviden terselubung.

3. alokasi biaya administrasi dan umum (biaya overhead)

Pusat perusahaan (Head Office) diluar negeri dari BUT

di Indnesia sering mengalokasikan biaya administrasi

dan umum (overhead cost)nkepada BUT tersebut. Biaya

yang di Alokasikan tersebut antara lain adalah :

a. Biaya training karyawan BUT di Indonesia yang

diselenggarakan kantor pusat diluar negeri;

b. Biaya Perjalanan dinas direksi kantor pusat

tersebut masing – masing BUT;

c. Noaya Administrasi/Manajemen lainnya dari kantor

pusat yang merupakan biaya penyelenggaraan

perusahaan;

d. Biaya riset dan pengembangan yang dikeluarkan

kantor pusat

Perlakuan Perpajakan:

Alokasi biaya-biaya tersebut diatas diperbolehkan

sepanjang sebanding dengan manfaat yang diperoleh

masing masing BUT dan bukan merupakan duplikasi

29

Page 30: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

biaya. Biaya kantor Pusat yang boleh di alokasikan

keada BUT tidak termasuk bunga atas penggunaan dana

kantor pusat, kecuali untuk jenis perbankan,dan

royalty/sewa atas harta kantor pusat. Dalam hal

berlaku perjanjian penghindaran pajak berganda maka

pengalokasian biaya kantor pusat, kepada BUT adalah

seperti yang di atur dalam perjanjian tersebut.

Kewajaran biaya training diatas dapat diuji dengan

membandingkan jumlah biaya training yang sama atau

sejenis,yang diselenggarakan oleh pihak pihak yang

tidak mempunyai hubungan istimewa . Untuk biaya

lainnya, maka besarnya biaya yang dapat dialokasikan

di hitung berdasarkan factor-faktor tertentu yang

dapat mencerminkan dengan baik proporsi manfaat yang

dierimanya, misalnya perbandingan dengan peredaran.

4. pembebanan bunga atas pemberian pinjaman oleh

pemegang saham

H Ltd hongkong memiliki 80% saham PT.c Dengan modal

yang belum disetor sebesar Rp200.000.000,. H Ltd juga

memberikan pinjaman sebesar Rp500.000.000 dengan30

Page 31: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

bunga 25% aau Rp125.000.000 setahun. Tingkat bunga

setempat yang berlaku adalah 20%.

Perlakuan Perjakan :

a) Penentuan kembali jumlah utang PT.C pinjaman

sebesar Rp200.000.000 diaggap sebagai penyetoran

modal terselubung, sehingga besar hutang PT.C yang

dapat diakui ada;ah sebesar Rp300.000.000

(Rp500.000.000 – Rp200.000.000)

b) Perhitungan pajak penghasilan bagi PT.C pengurangan

biaya bunga yang dapat dibebankan adalah

Rp60.0000.000 (20% x 300.000.000) yang berarti

koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih

Rp65.000.000 (125.000.000 – 60.000.000) dianggap

sebagai pembayaran deviden kelluar negeri yang

dikenakan pajak penghasilan pasal 26 sebesar 20%

atau dianggap dengan tarif sesuai dengan perjanjian

penghindaran pajak yang berlaku

Keterangan PT. C (WP)

(juta)

PT.C (Fiskal)

(Juta)

Pinjaman 500.000.000 300.000.000

31

Page 32: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Bunga 125.000.000

(25% x

500.000.000)

60.000.000

(20% x

300.000.000)

Penurunan Laba 125.000.000 60.000.000

Pengurangan

PPh

31.250.000

(25% x

125.000.000)

15.000.000

(20% x

60.000.000)

Selisih PPh sebesar 16.250.000 (31.250.000 –

15.000.000)

Maka degan menggunakan Transfer Pricing Perusahaan

dapat menghemat beban pajak sebesar Rp16.250.000

32

Page 33: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Selain itu, ada pula indikator dari manipulasi harga

transfer, yaitu antara lain:

• SPT Tahunan PPh Badan melaporkan rugi dalam beberapa

tahun berturut-turut

• Peredaran usaha tinggi tapi laba yang diperoleh kecil

• Transaksi hubungan istimewa yang cukup besar

• Rugi yang tidak dapat dijelaskan

Untuk meminimalkan atau mengurangi praktik penghindaran

pajak, Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan peraturan baru

yang dituangkan dalam Peraturan Dirjen Pajak No.

PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan

Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebagai perubahan

atas PER-43/PJ/2010.

1.10PENANGKAL HARGA TRANSFER

33

Page 34: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Ada beberapa prosedur yang dapat ditempuh untuk

menanggulangi manuver pajak melalui harga transfer sebagai

berikut.

• Menyingkap praktik bisnis antarperusahaan secara

lengkap sehingga dapat dievaluasi keinginan harga

transfer.

• Harmonisasi pemajakan internasional untuk meniadakan

disparitas beban pajak.

• Kerja sama internasional.

• Advanced Pricing Agreement (APA)

1.11ADVANCED PRICING AGREEMENT (APA)

Advanced Pricing Agreement (APA) adalah persetujuan

di antara Internal Revenue Service (IRS) dan perusahaan

dengan menggunakan harga-harga transfer, untuk menetapkan

harga transfer yang disepakati. APA biasanya diperoleh

sebelum perusahaan terikat dalam transfer. Maksud dari

program APA adalah memecahkan masalah perselisihan harga

transfer dengan cara tepat dan menghindari proses

pengadilan yang menghabiskan banyak biaya.

34

Page 35: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Kesepakatan yang dibuat dalam APA terjadi antara

wajib pajak dengan otoritas pajak, bisa terjadi dengan

satu otoritas pajak dan juga dengan dua otoritas pajak

dari negara yang berbeda. Apabila APA dilakukan antara

wajib pajak dengan otoritas pajak dalam satu negara maka

disebut unilateral APA, sedangkan apabila APA dibuat oleh

wajib pajak dengan dua atau lebih otoritas pajak dari

negara yang berbeda maka disebut multilateral APA.

Manfaat APA

Beberapa manfaat dari diselenggarankannya APA adalah

sebagai berikut :

• Memberikan kepastian kepada wajib pajak atas semua

penghitungan mengenai harga transaksi dengan

menggunakan metode yang disetujui.

• Memberikan kepastian terhadap kegiatan wajib pajak

termasuk kepastian mengenai kewajiban pajak yang

berkaitan dengan harga transfer.

• Mengurangi biaya dan waktu pada saat diaudit, karena

selama periode APA berlaku harga transaksi yang telah

disepakati oleh wajib pajak dan otoritas pajak.

35

Page 36: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

• Dapat mencegah praktik harga transfer yang tidak

benar dan semata-mata hanya untuk menghindari pajak.

Masalah dalam Penyelenggaraan APA

Hal yang harus dipertimbangkan dalam penyelenggaraan APA

yaitu kemungkinan adanya potensi kerugian, yaitu:

• Pengorbanan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk

penyelenggaraan APA.

• Wajib pajak harus mengungkapkan informasi yang

mungkin merupakan rahasia perusahaan kepada otoritas

pajak.

Yang perlu diperhatikan, bahwa APA tidak menjamin wajib

pajak untuk tidak diaudit olehotoritas pajak. Masalah-

masalah yang tidak tercakup dalam APA masih dapat diaudit

dalam kriteria audit yang biasa dilakukan. APA tidak

berlaku retroaktif sehingga masalah hargatransfer yang ada

sebelum APA disepakati tidak dapat diselesaikan dengan

APA.

(Sumber Materi Dari Buku Erly Suandi Perencanaan Pajak)

36

Page 37: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Contoh Kasus Harga Transfer Negosiasi

PT. Batu Halak dengan dua divisi yang saling

melakukan transaksi, yaitu Divisi Penjual (A) dan Divisi

pembeli (B). Divisi A bekerja dengan full capacity dan

menjual produknya ke pasar luar. Jika Divisi A tidak

menjual kepada pasar luar/regular atau, dijual ke divisi

B, maka Divisi A dapat menghemat biaya pemasaran dan

37

Page 38: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

distribusi $ 700/unit.. Perusahaan bekerja selama 250

hari/tahun, dan informasi kedua Divisi adalah berikut

ini :

Kedua

divisi

sepakat dan setuju melakukan harga transfer negosiasi ,

dengan menjual produk dari Divisi A ke produk B , maka

Divisi tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran dan

distribusi variabel.

Harga transfer Minimumnya $ 500.000 - $ 10.000 = $

490.000 atau

per unitnya $490.000/ 12.500 = $ 39,20. Disini

Divis A tidak meraih

38

Divisi

A

Divisi B

Unit terjual perhari 50 unit 40 unitPer tahuni 250 hari 12.500 10.000Harga Jual $40 $

500.000

$ 400.000

Biaya manufaktur

variabel

200.000 120.000

Biaya distribusi

variabel

10.000 15.000

Biaya tetap/tahun $

120.000

$ 110.000

Page 39: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

laba atau rugi, namun Divisi B meraih laba = 40

x 10.000=$400.000.

Harga maksimum adaah $ 50.000 atau per unit

$50.000/12.500 = $40/unit.

Kedua divisi hendak merealiser harga transfer

negosiasi yang sudah disepakati, yaitu:

($ 40 + 39,20 )/2 = $ 39,60.

Dengan adanya harga trsnsfer Negosiasi ini maka

tambahan laba untuk

perusahaan adalah :

Tambahan laba Divisi A = ( $ 39,60 -$ 39,20)x 40 unit

= $ 16/unit atau pe rhari 10.000x $16 = $ 160.000.

Tambahan laba Divisi B = ( $ 40 -$ 39,60) x 40 $

16/unit.

Tambahan laba untuk perusahaan ($ 40-39,20) 40 = 0,8

x $ 40 = $ 32./Unit.

2.2 Contoh Kasus Harga Transfer Dasar Biaya

Contoh : Harga transfer dnegan Biaya Variabel.

Divisi A dan B adalah 2 divisi yang disentraliser

dari PT. Doremi. Divisi A memproduksi kulit yang

digunakan dalam memproduksi sepatu oleh Divisi B.

Informasi kedua divisi untuk tahun 2006:

39

Page 40: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Divisi A

Dapat menjual kulit ke pasar regular 1.000 gulung

dengan harga $ 100/gulung., sedangkan ke divisi B sebesar

600 gulung dengan harga yang sama. Biaya variabel untuk

memproduksi kulit $ 50/gulung, biaya tetap $ 120.000/thn.

Satu gulung kulit menghasilkan satu pasang sepatu.

Divisi B.

Jumlah produksi 600 pasang sepatu, karena

gulung kulit hanya dapat menghasilkan 1 pasang sepatu.

Divisi B menjual 600 sepatu dengan harga $ 250/unit. Biaya

variabel tambahan untuk memproduksi kulit menjadi sepatu

sebesr 140/unit, biaya tetap $180.000/tahun.

Jawaban

Divisi A:

Penjualan ke pihak luar 1.000 x $ 100 = $100.000

Penjualan ke Dibisi B 600 x 50 = .30.000 $ 130.000

Biaya Overhead : $ 50 x 1.600 = $ 80.000 BIaya tetap 120.000/12 10.000

$ 90.000

40

Page 41: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Laba kotor dengan-------------Harga Transfer Biaya Variabel

$ 40.000Divisi B.(Sepatu)

Penjualan 600 pasang X $ 250 $150.000

Harga Transfer variabel 600 x $ 50 = $30.000

Biaya tambahan variabel 600 x $14084.000

Biaya tetap $180.000/12 15.000 $129.000

Laba kotor dengan biaya variabel----------- Dalam penetapan harga transfer $

21.000

2.3 Contoh Kasus Harga Transfer atas Dasar Harga

Pasar

McDonald Ltd. memiliki bisnis utama restoran siap

saji, disamping juga sebagai produsen makanan kecil dan

minuman dengan kualitas prima. Salah satu divisi yang

dimiliki dan sudah beroperasi adalah Dunkin Donald yang

menjual makanan siap saji. Selain menjual makanan Dunkin

Donald juga menjual aneka minuman baik ringan maupun semi

41

Page 42: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

keras. Salah satu jenis minuman yang dijual adalah bir

klutuk. Dalam kegiatan bisnisnya, McDonald Ltd. baru saja

membeli divisi usaha baru yaitu Plamongan Beverage yang

menghasilakn bir klutuk. Dalam perjalanannya, Manajer

Divisi Bir Klutuk telah melobi Manajer Divisi Dunkin

Donald untuk penjualan di restoran siap saji Dunkin

Donald. Manajer Divisi Dunkin Donal sepakat bahwa kualitas

bir klutuk Plamongan Beverage sebanding dengan kualitas

aneka minuman bir yang biasa mereka jual. Persoalannya

adalah masalah harga.

Berikut ini adalah informasi tentang produk dan biaya

untuk kedua divisi tersebut periode bulan April 2007:

42

Page 43: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Berdasarkan data diatas, berapa harga transfer yang harus

ditetapkan dan disepakati oleh kedua divisi tersebut, jika

digunakan market-based transfer pricing?.

43

Divisi Plamongan Beverage

Kapasitas Produksi pabrik divisi bir

klutuk per bulan.

10.000 liter

Biaya produksi variabel per liter bir

klutuk.

$ 8.

Total biaya tetap per bulan $ 70.000

Harga jual bir klutuk yang sudah

beredar di pasar

$ 20. per botol

(asumsi tiap 1

liter

dikemas menjadi 2

botol)

Divisi Dunkin Donald

Harga pokok yang dipatok untuk

minuman jenis bir klutuk

$ 18. per botol

Penjualan normal bir klutuk

per bulan

2.000 liter

Page 44: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Jawab:

Selama ini Plamongan Beverage telah menjual bir

klutuk dengan harga pasar $ 20 per botol. Sebenarnya tanpa

membeli dari Plamongan Beverage, Dunkin Donald dapat

membeli bir klutuk dari pemasok luar dengan harga Rp 18.

per botol. Namun kenapa Dunkin Donald bersedia membeli bir

klutuk tersebut dari Plamongan Beverage, padahal harga

dari pemasok lebih rendah dibanding dengan harga jual

Plamongan Beverage.

Dalam beberapa skema penetapan harga, transfer

pricing akan diturunkan sampai Rp 18. dan Dunkin Donald

akan diarahkan untuk membeli dari Plamongan Beverage

sepanjang Plamongan Beverage bersedia menjual.

Harga pasar luar untuk bir jahe yang dihasilkan oleh

Plamongan Beverage adalah   $ 20 per barel. Walaupun

begitu,  Dunkin Donald dapat membeli seluruh bir jahe 

yang diinginkannya dari  pemasok luar seharga $ 18 per

barel. Mengapa  Dunkin Donald bersedia membeli dari

Plamongan Beverage, padahal di pasar harganya lebih

rendah? Dalam beberapa skema, harga transfer akan

diturunkan sampai $ 18, harga pasar penjual luar, dan44

Page 45: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Dunkin Donald akan diarahkan untuk membeli dari Imperial

Beverage sepanjang Plamongan Beverage bersedia menjual.

Perspektif penjual:

Harga transfer ≥ biaya variabel per unit + (margin

kontribusi total pada hilangnya penjualan / jumlah unit

yang ditransfer)

Perspektif pembeli:

Harga transfer ≤ biaya yang dibayarkan kepada pemasok

luar.

Berdasarkan kasus di atas:

Devisi penjual, akan tertarik dalam proposal hanya jika:

Karena devisi penjual memiliki kapasitas menganggur, tidak

ada kehilangan penjualan reguler, karena biaya variabel

per unit adalah 8, harga transfer terendah yang dapat

diterima divisi penjualan juga sebesar 8.

Perhitungan:

Harga transfer ≤ 8 + ( 0 / 2000) = 8

Devisi Pembeli, akan dapat membeli yang serupa dari suatu

penjual luar seharga 18. Oleh karena itu, devisi pembeli

45

Page 46: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

tidak akan bersedia membayar lebih dari 18 per unit.

Mengkombinasikan persyaratan-persyaratan divisi penjual

maupun divisi pembeli, jangkauan harga-harga transfer yang

dapat diterima dalam situasi ini adalah:

8 ≤ harga transfer ≤ 18

Jika divisi Plamongan B menjual ke konsumen luar sebanyak

9.000 barel, dan pihak divisi pembeli atau Dunkin Donald

masih membutuhkan bir sebanyak 2.000 barel, apakah harga

transfer akan terjadi?

Jawab:

Harga transfer ≥ biaya variabel + ( margin kontribusi pada

produk hilang / jumlah unit yang ditransfer)

Harga transfer ≥ $ 8  + ( $ 20 - $ 8 ) 1000 / 2000

Harga transfer ≥ $ 8 + ( 12 / 2 )

Harga transfer ≥ $ 8 + $ 6

Harga transfer ≥ $ 14

Jadi kesimpulannya harga transfer yang terjadi:

$ 14 ≤ Harga transfer ≤  $ 18

46

Page 47: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2.4 Contoh Kasus Perbandingan Harga Transfer dengan

Tidak Menggunakan Harga Transfer

Xco, sebuah perusahaan manufaktur yang didirikan dan

berkedudukan dinegara A, menjual barang kepada perusahaan

afiliasinya,Yco, yang didirikan dan berkedudukan di negara

B Xco dapat mengurangi beban pajak terutangnya dengan cara

melakukan transfer pricing yang dilakukan tersebut

tersebut dapat mengurangi total beban pajak dari grup

perusahaan multinasional Xco dan Yco apabila :

1) Tarif pajak negara B lebih rendah dibandingkan degan

negara A

2) Negara B adalah yang dikategorikan sebagai tax haven

country (negara dengan tarif pajak yang rendah dan

memiliki kerahasiaan informasi)

3) Meskipun tarif pajak di negara B lebih tinggi

dibandingkan dengan tarifpajak di negara A, transfer

pricing tetap bisadilakukan apabila Yco mengalami

kerugian atau dinegara B terdapat banyak celah

( Loophole) yang dapat dimanfaatkan.

47

Page 48: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Gambaran sederhana tentang praktik tranferpricing yang

bertujuan untuk mengurangi beban pajak yang terutang.

Mengacu pada contoh sebelumnya , Xco ditahun2011 memiliki

laporan laba rugi yang dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Laporan LabaRugi Perusahaan Xco ,2011

Uraian JumlahPenjualan 20.000.000Harga Pokok Penjualan 11.500.000Laba Kotor 8.500.000Biaya Operasi 2.500.000Laba bersihSebelumPajak

6.000.000

Pajak (30%) 1.800.000

Uumlah penjualn sebesar 20.000.000 tersebut adalah

penjualan kepada perusahaan independen Zcorp,di negara

C.Diatas transaksi tersebut Xcodapat memperoleh laba

bersihsebelumpajak sebesar 6.000.000 . Dengan tarif pajak

sebesar 30%di negara A,Xco dapat memperoleh laba bersih

setelah pajak sebesar 4.200.000.

Dalam rangka memperkecil jumlah pajak terutang perusahaan

XCo mendirikan perusahaan YCo (Anak Perusahaan ) di Negara

B yang dikategorikan sebagai Tax Haven Country , yang

Memiliki Tarif Pajak 10% . Perusahaan Yco berfungsi

48

Page 49: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

sebagai invoicing center atau dengan kata lain Yco tidak

melakukan fungsi apapun .

Skema Transfer pricing Perusahaan Xco dan Yco :

NEGARA ANEGARA B

INVOICE 14 JT

BARANG INVOICE

NEGARA C 2O JT

49

XCO AFFILIASI YCO AFFILIASI

Z CORP INDEPENDEN

Page 50: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Perusahaan XCO menjual produknya keaffiliasinya YCO yang

berdomisili dinegara B dengan harga sebesar 14 juta

kemudian YCO menjual kepada pihak independen Zcorp, yang

berdomisili dinegara C sebesar 20 juta . walaupun demikian

produk tersebut Pada dasarnya dikirim langsung dari XCO

kepada Zcorp .

LAPORAN LABA RUGI XCO PADA TAHUN 2011

URAIAN JUMLAH

PENJUALAN 14.000.000

HARGA POKOK PENJUALAN 11.500.000

LABA KOTOR 2.500.000

BIAYAOPERASI 2.500.000

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 0

PAJAK (30%) 0

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 0

LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN YCO, 2011

URAIAN JUMLAH

PENJUALAN 20.000.000

HARGA POKOK PENJUALAN 14.000.000

LABA KOTOR 6.000.000

BIAYAOPERASI 500.000

50

Page 51: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 5.500.000

PAJAK (10%) 550.000

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 4.950.000

LAPORAN LABA RUGI GROUP PERUSAHAAN DENGAN TRANSFER PRICING

URAIAN XCO YCO LABA GROUP

PENJUALAN 14.000.000 20.000.000 20.000.000

HARGA POKOKPENJUALAN

11.500.000 14.000.000 11.500.000

LABA KOTOR 2.500.000 6.000.000 8.500.000

BIAYA OPERASI 2.500.000 500.000 3.000.000

LABA BERSIHSEBELUM PAJAK

0 5.500.000 5.500.000

PAJAK 0 550.000 550.000

LABA BERSIHSETELAH PAJAK

0 4.950.000 4.950.000

Dengan adanya skema tersebut, jika XCO melakukanskema transfer pricing dengan melakukan suatu transaksiaffiliasi dengan YCO, laba bersih setelah pajak yangdidapatkan oleh group perusahaan multinasional tersebut(4.950.000) akan lebih besar jika dibandingkan dengantanpaskema transfer pricing (4.200.000). dalam hal inigroup perusahaan multinasional tersebut akan mendapatkantambahan laba bersih setelah pajak sebesar 750.000.

51

Page 52: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PERBANDINGAN LABA RUGI GROUP PERUSAHAAN XCO DAN YCO 2011

URAIAN TANPA TRANSFERPRICING

DENGAN TRANSFERPRICING

PENJUALAN 20.000.000 20.000.000

HARGA POKOKPENJUALAN

11.500.000 11.500.000

LABA KOTOR 8.500.000 8.500.000

BIAYAOPERASI 2.500.000 3.000.000

LABA BERSIHSEBELUM PAJAK

6.000.000 5.500.000

PAJAK 1.800.000 550.000

LABA BERSIHSETELAH PAJAK

4.200.000 4.950.000

JUMLAH PENGHEMATANPAJAK

750.000

Maka degan menggunakan Transfer Pricing Perusahaan dapat

menghemat beban pajak sebesar Rp750.000

Dalam ilustrasi tersebut, group perusahaan

multinasional hanya akan membayar sebesar 550.000 dengan

adanya transfer pricing, bandingan dengan jumlah yang

harus dibayar sebelum adanya skema transfer pricing

(1.800.000). Dengan demikian, skema transfer pricing jelas

akan sangat menguntungkan bagi group perusahaan

52

Page 53: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

multinasional tersebut, yang ditunjukan dengan semakin

kecilnya beban pajak yang pada akhirnya memperbesar laba

bersih setelah pajak.

Lalu bagaimana implikasi skema transfer pricing diatas

bagi negara A ?

Negara A akan dirugikan sebesar (1.800.000),

yangdihitung berdasarkan selisih antara perolehan pajak

sebelum adanya skema transfer pricing (1.800.000) dengan

perolehan pajak dengan adanya skema perolehan transfer

pricing (0 , karena XCO tidak memperoleh laba bersih sama

sekali ). Oleh karena itu , tidak mengherankan jika skema

transfer pricing menjadi hal yang menarik perhatian

otoritas pajak diberbagai negara.

53

Page 54: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Transaksi transfer pricing adalah transaksi yang

terjadi antara pihak – pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, sehingga harga yang terjadi tidak bersifat arm’s

54

Page 55: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

length. Implementasi transfer pricing cenderung dilakukan

oleh perusahaan multinasional dengan tujuan untuk

penghindaran pajak.

Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi

transfer pricing adalah berkurangnya atau hilangnya

potensi penerimaan pajak yang seharusnya diperoleh .

Dan menurut kelompok kami dengan adanya transfer

pricing bisa menghemat dan meminimalkan beban pajak.

DAFTAR PUSTAKA55

Page 56: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Suandy, Erly. (2011). Perencanaan Pajak (Edisi 5). Jakarta:

Salemba Empat

pajak.go.id/dmdocuments/ UU - 36 - 2008 .pdf/

politik.kompasiana.com/2010/04/01/lika-liku-transfer-pricing-

mengendus-penghindaran-pajak-melalui-manipulasi-transfer-

pricing-107419.html/

Pohan, Chairil Anwar. (2003). Manajemen Perpajakan. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama

Darrusalam, Dani Saptriadi, dkk. (2003). Transfer Pricing. Dani

Darruasalam Tax Center

56

Page 57: HARGA TRANSFER Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Pajak Dosen Pembina

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

57