BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No. 74 Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Masih banyak daerah yang secara geografis terpencil, berpenduduk usia sekolah dasar relatif 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli
dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik
dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program
pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar
kompetensi guru.
Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74
Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No. 74
Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh
melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang
memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Masih banyak daerah yang secara geografis terpencil, berpenduduk
usia sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan
murid dari berbagai tingkat yang berjumlah sedikit dengan menggunakan
standar sekolah regular. Dengan penugasan guru untuk mengajar kelas
rangkap tanpa desain pembelajaran yang benar bukan merupakan pilihan yang
bijaksana. Jalan keluarnya adalah menyelenggarakan pembelajaran untuk anak
dari tingkat kelas yang berbeda dalam satu ruang belajar. Model multi-grade
untuk Rintisan PPGT SD Terintergasi, yaitu model PPGT yang membekali
calon guru agar memiliki kemampuan mengelola lebih dari kelas di SD (kelas
1, 2 dan 3 dalam satu ruang belajar, dan kelas 4, 5 dan 6 dalam satu ruang
belajar lainnya.
Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Terintegrasi
(berkewenangan ganda), untuk selanjutnya disebut Rintisan Program PPGT
1
adalah penddikan profesi guru yang diselenggarakan dalam kurun waktu yang
bersamaan dengan program akademik substansi bidang.
Studi maupun akademik kependidikan, dilanjutkan dengan PPL yang
intensif di sekolah mitra dan diakhiri dengan uji kompetensi serta memiliki
kewenangan ganda dalam melaksanakan tugas sebagai guru yang terdiri atas
kewenangan utama dan kewenangan tambahan sebagai guru SMP pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tujuan
umum mata kuliah Magang Program Studi PGSD Program pendidik Profesi
Guru Terintergasi (PGSD P3GT) adalah menghasilkan calon guru yang
memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru lebih
mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti
mampu melakukan kegiatan praktik mengajar dalam mata kuliah PPL.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, Jln. W.R. Supratman 03
Pematang Gubernur, Muara Bangkahulu.
Waktu : 20-25 April 2015
2
BAB II
PELAKSANAAN
A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan
1. Menelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan
Guru
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing lembaga
pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari
tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat pendidikan, kalender dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
3
a. Mengungkapkan Aspek-Aspek/Komponen yang ada dalam
Kurikulum
Setelah kami menelaah kurikulum di SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu, komponen yang ada dalam kurikulum adalah sebagai
berikut:
1) Cover/halaman judul
2) Lembar pengesahan
3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang
penunjukkan tim pengembangan kurikulum
4) Susunan tim pengembangan kurikulum
5) Berita acara pengembangan kurikulum
6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum
7) Profil sekolah I
8) Visi, misi, dan tujuan
9) Profil sekolah II
10) Kata pengantar
11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17
Kota Bengkulu
13) Struktur dan muatan kurikulum
14) Kalender pendidikan
15) Ketentuan seragam sekolah
16) Poin pelanggaran tata tertib sekolah
17) Surat pernyataan
b. Menelaah setiap Aspek-Aspek dalam Komponen Kurikulum
1) Cover/halaman judul
Terdapat identitas yang tepat “Kurikulum SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu Tahun Pelajaran 2014/2015.
Terdapat logo pendidikan nasional.
4
Terdapat tulisan Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu
2013.
2) Lembar pengesahan
Terdapat nama penanggung jawab, ketua, dan sekretaris tim
pengembangan kurikulum.
Ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah dan kepala
dinas pendidikan nasional Kota Bengkulu.
3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang
penunjukkan tim pengembangan kurikulum
4) Susunan tim pengembangan kurikulum
Tim pengembangan kurikulum berjumlah 19 orang berdasarkan
pangkat dan golongannya.
5) Berita acara pengembangan kurikulum
Ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.
6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum
Terdapat nama, pangkat/golongan, jabatan dan tanda tangan.
7) Profil Sekolah Menengah Pertama I
Berisi kabupaten/kota, nama sekolah dan alamat sekolah.
8) Visi, misi, dan tujuan
Terdapat indikator visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
9) Profil Sekolah Menengah Pertama II
Berisi identitas sekolah yang lengkap
Lokasi sekolah
Pendidik dan tenaga pendidikan
Siswa, kelas, prestasi akademik dan nonakademik sekolah
10) Kata pengantar
Berisi puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesainya penyusunan KTSP SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu.
5
11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Berisi acuan dan landasan pengembangan KTSP SMP Negeri
17 Kota Bengkulu.
12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17
Kota Bengkulu
Berisi visi, misi, tujuan, motto, budaya, dan program unggulan
SMP Negeri 17 Kota Bengkulu.
13) Struktur dan muatan kurikulum
Struktur kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam suatu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai
IX.
Muatan kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata
pelajaran, sebagai berikut:
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Wujudnya: Pendidikan Agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
Wujudnya: Pendidikan Kewarganegaraan.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Wujudnya:
1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelompok mata pelajaran estetika
Wujudnya: Seni Budaya
6
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Wujudnya: Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri dimuat dalam isi kurikulum.
Mata pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. PKn
3. Matematika
4. Bahasa Indonesia
5. Bahasa Inggris
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Penjaskes
10. Kerajianan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Muatan lokal
Mengembangkan dua muatan lokal, yaitu:
1. Kain besurek
2. Kesenian daerah.
Kegiatan pengembangan diri
1. Pramuka
2. PMR
3. Paskibraka
4. Karate
5. Imtaq/Risma
6. Iqra/baca Alquran
7. Sanggar seni (tari dan musik dol)
8. Olahraga (basket, voly, bola kaki, futsal)
7
Pengaturan beban belajar
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk SMP
Negeri 17 Kota Bengkulu tertera pada tabel berikut:
Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka
Jumlah jam pembelajaran perminggu
Minggu efektif pertahun pelajaran
Waktu pembelajaran pertahun
Jumlah jam pertahun @ 60 menit
VII40 38 35
53.200 menit(1.330 jam pelajaran)
887 jamVIIIIX
Tabel 2.1 Pengaturan Beban Belajar
Ketuntasan belajar
Standar ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Komponen Kelas dan KKMVII VIII IX
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama2. PKn3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Alam7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Penjaskes10. Teknologi Informasi dan
KomunikasiB. Muatan Lokal
1. Kain Besurek2. Kesenian Daerah
C. Pengembangan Diri
757575707070707575
70
7575B
757575727070707575
70
7575B
757578757070707575
70
8075B
Tabel 2.2 Ketuntasan Belajar
8
Standar Kompetensi Lulusan
SKL dari sepuluh mata pelajaran.
Pengembangan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Berisi langkah penyusunan silabus pembelajaran.
c. Menelaah Kaitan antara Komponen-komponen Kurikulum
Dari komponen kurikulum dan kesesuaiannya dengan KTSP
terdapat hubungan yang singkron, jadi sudah terdapat kesesuaian
antara komponen kurikulum dengan KTSP karena komponen tersebut
disusun untuk melengkapi adanya kurikulum yang sekarang yaitu
KTSP.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan
pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1)
Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan pe-
serta didik. Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan
independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berikut komponen kurikulum :
1) Tujuan
Konsep dasar dalam menentukan tujuan suatu pembelajaran
yaitu berlandaskan atas pencapaian setiap indikator yang terdapat
9
dalam setiap Kompetensi Dasar. Dalam satu indikator kita bisa
membuat beberapa tujuan pembelajaran sehingga akan muncul
banyak tujuan dalam satu kompetensi dasar sebagaimana yang
terlihat pada tujuan yang ada pada (RPP).
2) Materi
Penyusunan materi berdasarkan pada tujuan-tujuan yang
telah dibuat hal ini berhubungan dengan pencapaian dari pada
proses pembelajaran yang akan dilakukan. Kelengkapan suatu
materi ajar dilihat dari sejauh mana pencapaian tujuan yang sudah
terpenuhi, jadi semakin banyak tujuan pembelajaran maka akan
semakin lengkap materi yang akan disampaikan dan proses
pembelajaran akan semakin komplit.
3) Organisasi
Untuk menstuktur pengetahuan peserta didik maka materi
perlu disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh peserta
didik dalam hal ini dimulai dari pemberian motivasi kepada siswa
berupa pertanyaan atau pernyataan yang mampu membangkitkan
semangat siswa untuk belajar. Kemudian materi disusun dari
tingkat kognisi yang paling sederhana menuju tingkat analisis yang
rumit mulai dari tingkat memahami, membedakan, mensintesis,
kemudian ke tingkat analisis sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Selain itu dalam mengorganisasikan pemahaman siswa
juga dibutuhkan kolom kegiatan siswa atau tes pemahaman siswa
berupa soal latihan pada setiap pokok bahasan setelah
menyampaikan suatu materi hal ini berfungsi untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa khususnya terhadap materi yang
diajarkan saat itu beserta tidak lupa juga kita menaruhkan
informasi-informasi sains yang berhubungan dengan maateri yang
disampaikan untuk membuka pemikiran siswa dalam memahami
fenomena alam yang bersangkutan.
10
4) Evaluasi
Sebagaimana tuntutan hasil pembelajaran tidak hanya
dituntut kemampuan dalam bidang kognitif saja melainkan juga
afektif dan psikomotor sehingga bentuk evaluasi hasil belajar juga
diperlikan penyesuaian. sebagaimana seperti yang terdapat pada
bentuk evaluasi diatas yaitu evalausi dalam bidang kognitf, afektif
dan psikomotorik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
komponen-komponen kurikulum tersebut saling berhubungan.
Artinya antara satu komponen kurikulum dengan komponen
lainnya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
d. Menelaah Kaitan antara Kurikulum dengan Komponen RPP
Buatan Guru
Guru membuat silabus dan RPP berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang terdapat pada kurikulum. Dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat aspek, yaitu:
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. SKL dari mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: