Top Banner

of 40

Hand Out Siskom s1 Bsn

Jul 07, 2018

Download

Documents

Indra Yatna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    1/40

    HAND OUT 

     SISTEM KOMUNIKASI-S1

    Disusun Oleh : Ir. Bambang Sumajudin MT 

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEKOMNIKASI 

    BANDNG !""" 

    0

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    2/40

    PENDAHULUAN   ( #arame$er Kinerja Sis$em Transmisi   )

    Pada kuliah ini pembaca dianggap telah memahami konsep dasar modulasi dan demodulasi

    analog maupun dijital yang sederhana ( bahasan detail mengenai konsep modulasi dan

    demodulasi terdapat dalam kuliah Sistem Komunikasi atau Siskom 1 ) .

    Misal direncanakan sistem transmisi  sinyal informasi analog   dengan B ! k"#

    menggunakan transmisi radio dengan modulasi tertentu ( dapat berupa $M atau %M ) .

    &ikehendaki kualitas sinyal in'ormasi di output receier dengan S* ≥ +0 dB .

    ,ambar 1 melukiskan sistem transmisi tersebut .

      T R A N S M I T E R  G TX  

     frek pembawa = f  p    P TX  

    sinyal in'ormasi MODULATOR   POWER  

    ( pemodulasi ) AM / FM   Amplifier

     

      Gambar 1

      R E C E I V E R  G  RX 

      F dem T  A

     sinyal PRE - RF    S i  

    in'ormasi ( S o ) DEMODULATOR   Amplifier + 

    - *oise ( N o ) AM / FM   MIXER + IF

     

    F  pra-deteksi 

     S i    P TX   - G TX / oss transmisi - G  RX   ( dalam dB ) .

     S i leel daya sinyal yang ditangkap receier  P TX   daya sinyal pancar di 2ransmiter

    G TX 3 G  RX   ,ain antena 2ransmiter dan 4eceier 

    oss transmisi redaman yang besarnya tergantung panjangjarak lintasan ( d  ) 3

    curah hujan dan 'rekuensi carrier (  f  p  ) .

    1

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    3/40

     N o  *oise yang besarnya merupakan hasil akumulasi dari noise internal perangkat

    demodulator 3 noise internal perngkat pre/4% ampli'ier - M5674 - 5% dan noise dari

    antena receier.

     F dem ( *oise 'igure demodulator ) parameter noise internal perangkat demodulator .

     F  pra-deteksi   parameter noise internal perangkat pre/4% ampli'ier - M5674 dan 5%

    T  A merupakan parameter noise yang berasal dari antena penerima .

    eel sinyal terima S i   tergantung pada parameter/parameter  P TX   3 G TX   3 G  RX   3 oss

    transmisi 3 F dem  . Selanjutnya nilai  S i   3 F  pra-deteksi   3 T  A  dan jenis modulasi akan

    menentukan  perbadingan daya sinyal informasi terhadap daya noise S/N di output receiver .

    Besar B transmisi yang dibutuhkan akan tergantung dari jenis modulasi yang digunakan dan

    B sinyal in'ormasi .

    Pada kasus transmisi data dijital  3 laju transmisi ( laju data ) dinyatakan dalam bit per detik 

    ( bps ) sedangkan kualitas sinyal di output demodulator ( detektor data recoery ) dinyatakan

    dalam Bit 7rror 4ate ( B74 3 misal B74 harus ≤ 10/!

     ) . Pada kasus ini transmisi menggunakan

    modulasi dijital  seperti BPSK 3 8PSK 3 9! 8$M 3 %SK 3 MSK 3 ,MSK dan lain/lain . :adi nilai

     S i   akan menentukan B74 di output detektor . &engan menggunakan $nalog to &igital ;onerter 

    ( $&; ) sinyal informasi analog dapat diubah menjadi format sinyal dijital   kemudian dapatditransmisikan dengan modulasi dijital dengan parameter per'ormansi dijital .

    &ari ilustrasi tersebut beberapa parameter kinerja transmisi yang sering digunakan dalam

    transmisi sinyal in'ormasi adalah

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    4/40

    Pembahasan tentang teori modulasi dan demodulasi pada kuliah ini lebih dititik/beratkan pada

     bahasan kinerja modulasi dan demodulasi tersebut .

    I.1 Fungsi distribusi !"u#ng $u%u"#ti& d#n Fungsi $!r##t#n !"u#ng .

    Misalkan suatu sinyal random @(t) seperti gambar ?.1 <

      @(t)

      gambar ?.1

      t (detik )

    Kita akan lebih memperhatikan nilai @(t) yang bersi'at acak ( random ) seperti ditunjukkan pada

    gambar di atas . Misalkan < @(t1  ) @

    1  @( t

    ?  ) @

    ?  @(t

    n  ) @

    n  dan seterusnya

    Selanjutnya kita definisikan variabel random  6 merupakan bilangan real yang

    menyatakan nilai @(t) yang bersi'at random tersebut . :adi untuk contoh kasus tersebut ariabel

    random 6 dapat berharga @1

    3 @?  3 @

    ndan seterusnya . Selanjutnya kita sepakati penulisan

    variabel random menggunakan notasi huruf kapital sedangkan nilai variabel random dengan

    huruf kecil "  Misalkan suatu ariabel random 6 memiliki 'ungsi distribusi peluang kumulati' 

    seperti gambar ?.? . &ari gambar tersebut dapat diambil beberapa contoh sbb <

      %(@) gambar ?.?

      1

     

    03A

     

    /? /1 0 1 ? + Be&erapa siat u%si distri&usi kumulati F( x) adala *

    1) F( -∞ ) = 0 ) F( x1 ) ≤  F( x

    ! ) "i#$ % x

    1 ≤  x

    !) F(∞

     ) = 1 &) Pel'$ ( x1 ≤

      X≤

      x!  ) = F( x

    ! )

      F( x1 )

    *) 0≤

      F(x)≤

      1

    +atata *  dalam beberapa te#t book penulisan $#! adalah F  # # !

    &ide'inisikan 'ungsi kerapatan peluang   atau probability density 'unction  f @ ! 

    yaitu <d#

     #d$  #  f  

      )()(   =

    +

     peluang ( 6 ≤  1 ) %(1) 03A A0

     peluang ( 6 ≤  /? ) %(/?) 0

     peluang ( 6 ≤  /+ ) %(/+) 0

     peluang ( 6 ≤  ? ) %(?) 1 100

     peluang ( 6 ≤  + ) %(+) 1 100

    :adi density 'unction  f @ ! merupakan

    turunan diferensiasi ! dari cumulatie

    distribution 'unction %(@)

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    5/40

    Sebagai contoh < Suatu ariabel random $ dengan 'ungsi distribusi kumulati sbb <

    %(a) /030! a?  - 03?! a - 039! dan /? ≤  a ≤  +

    ;ontoh < peluang ( /1 ≤  $ ≤  ? ) %( ? ) / %( /1 ) 03C9 / 03+9 039 90

    •  peluang ( $ ≤  0 ) %( 0 ) 039! 9! peluang ( $ ≤  ?3A ) CC39!

    •  peluang ( $ ≤  13D ) %( 13D ) 03C1 C1 peluang ( $ ≤  + ) 100

    •  peluang ( $ ≤  ?3D ) %( ?3D ) 03CC CC

    %ungsi kerapatan peluang untuk contoh di atas <

     f #!  %>( @ ) / 030Ea - 03?! dan /? ≤  a ≤  +  f#!

     

    03?!

    @

      /? /1 0 1 ? +

    Beberapa si'at 'ungsi kerapatan peluang  f#! <

    1).  f#!  ≥  0 @ sembarang ∞   ?). ∫ ∞−=

     #

    d# #  f   # )()(%

     

    +). ∫ ∞

    ∞−

    =1)(   d# #  f     !). Pel'$ ( x1 ≤  X ≤  x

    !  ) = ∫ 

    ?

    1

    @

    @

    )(   d# #  f  

    I.' V#ri#b!" r#nd(% )#ussi#n

    Suatu random ariabel 6 dinamakan Gaussian apabila memiliki density 'unction f#! 

    sebagai berikut <   )?)(e@p(?

    1

    )(

      ??

    ? σ πσ  m # #  f     −−=   ( '. )

    m mean ( nilai rata/rata statistik >e #pe#tated value> dari random ariabel 6 )

    ∫ ∞

    ∞−

    ==   d# #  f   # %   & m )(.FG ∫ ∞

    ∞−

    −=−=   d# #  f  m #m %   &  )(.)(F)G( ???σ  

    σ?  variance  σ  dinamakan standar deviasi 

    Bila ariabel random ,aussian 6 tersebut merupakan ariabel dari sinyal tegangan atau

    arus @(t) yang bersi'at random pada beban dengan impedansi 1 Hhm maka dapat diartikan <

    1). m merupakan komponen tegangan dc sinyal tersebut .

    ?). m?  komponen daya dc sinyal tersebut

    !

    Bila kita perhatikan luas di ba=ah kura f#! ( daerah arsir ) 1

    catatan ' dalam beberapa te#t book

     penulisan f#! adalah f  ##!

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    6/40

    +). variance σ?  komponen daya ac sinyal @(t) tersebut

    !). σ  standar deiasi ( nilai rms sinyal tersebut )

    D). m? - σ?  total daya rata/rata sinyal tersebut

    9). &ide'inisikan  ( @σ ) 3 yaitu <

     ( @σ ) ∫ ∞

     #

    d# #  f   )3(   σ     dan )?e@p(?

    1)3(   ??

    ?σ 

    πσ σ    # #  f     −=

    $tau  ( @ ) ∫ ∞

     #

    d# #  f   )13(   dan )?e@p(?

    1)13(   ? # #  f     −=

    π 

    Si'at/si'at 'ungsi (#) <

    1). Peluang ( sinyal random ,aussian I @ ) 8 ( # ) # @σ 

    ?). ( # )  ( /# ) +). ( 0 ) 03D

    !). Peluang ( a J sinyal random J b ) ( aσ ) / ( bσ ) a dan b ≥ 0

     *ilai 'ungsi 8(@) dapat diliha$ pada lampiran .

    %&n$&h 'asus :

    Dere$an sin(al N)* ni+&lar , - / 0 1 ber2am+ur n&ise dile3a$'an +ada sua$u sam+ler

     

    ,aussian N&ise , m 4 0 5 da(a ra$a6ra$a 4 b7 1

    Bila $a' ada n&ise , n&ise 4 0 1 jelas bah3a &u$+u$ sam+ler han(a memili'i 7 'emung'inan

     (ai$u , - dan 0 1 . Karena +engaruh n&ise ma'a 'emung'inan nilai sam+ler menjadi , -

    N&ise dan 0 - N&ise 1 4 , - N&ise dan N&ise 1Misal'an bl&' De2isi&n mela'u'an &+erasi sbb :

    Bila Ou$+u$ sam+ler ≥  0/8 ma'a Ou$+u$ De2isi&n 4 -

    Bila Ou$+u$ sam+ler

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    7/40

    #eluang sin(al N)* berharga - 4 #eluang sin(al N)* berharga 0 4 *+,

    #eluang , harga sam+el n&ise - *+, V  1 4 #eluang , harga sam+el n&ise *+, V  1

      4 , 0/8 9 σ  1 5 σ   4 b 

    adi #eluang salah 4 0/8 /   , 0/8 9b 1 - 0/8 /   , 0/8 9b 1 

    4 , 0/8 9b 1 

    N&ise (ang menggangu hasil de$e'si 9 dem&dulasi dalam '&muni'asi umumn(a 

    da+a$ diasumsi'an sebagai sin(al rand&m Gaussian dengan mean 4 m 4 0 .

    I.0 Pr(s!s r#nd(%

    Misalkan kita mengamati m buah sinyal tegangan yang bersi'at random seperti gambar ?.+

      @1(t)

      gambar 7.; , Ilus$rasi sua$u +r&ses rand&m '&n$in(u 1

      t (detik )

    t1

      t?

      @?(t)

     

    t (detik )

    t1

      t?

      @m

    (t) m 4 bilangan bula$ sanga$ besar

    t (detik )

    t1

      t?

    Suatu random proses 6(t 3 s) dapat merepresentasikan suatu sekumpulan kejadian pada saat t

    ariabel dan s adalah ariabel kejadian (outcome) dari nilai tegangan tiap sinyal @(t) 3 jadi t dan s

    keduanya ariabel . Bila s adalah kejadian tertentu (pada contoh ini tegangan tertentu) maka

    random proses dapat dipandang merepresentasikan banyak kejadian s pada =aktu tertentu( misal t t

    1) dalam hal ini s adalah ariabel kejadian .

    9

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    8/40

    Pada t t1 ada m buah harga tegangan yaitu @

    1(t

    1) 3 @

    ?( t

    1 ) @

    +( t

    1) . . @

    m(t

    1) dst .

     (ika t1 adalah sembarang tertentu maka dapa kita definisikan  6

    1  adalah random ariabel dari

     proses random pada saat t tertentu yaitu < 61  6( t

    1) 6( t

    1 3 s) 3 s adalah ariabel .

     *ilai harapan dari 6 dinamakan ensemble aerage . Si'at statistik dari 6 tersebut menyatakansi'at statistik dari proses random pada saat t

    1. Selanjutnya 'ormulasi 'ungsi distribusi kumulati' 

     pada bahasan sebelumnya dapat dituliskan <

    F ( x1  ,

    1 ) = pel'$ ( X(,

    1) ≤  x

    1  ) = pel'$ ( X

    1  ≤  x

    1  )

     0ar%a ekseptasi ( mea ) dari  X1

     ( atau x(,1) )  ∫ 

    ∞−

    === 111111 )(.F6G6   d#t  #  f   # & 

     #1 = variabel dari nilai @(t

    1) 

     Nilai rata-rata 1aktu dari 2(t) dideiisika <  #    A  #t! .  t d t  #) 

    ) )    ∫ −∞→ )(?1

    .lim

    I. Aut($(r!"#si d#n $(r!"#si si"#ng

    $utokorelasi dari proses random 6(t) adalah < R 66

    ( t1 3 t

    ? )  $ G 6(t

    1  ) 6(t

    ?  ) F

    misalkan t?

    t1 - τ  3 maka R 

    66( t

    1 3 t

    ? ) R 

    66( t

    1 3 t

    1 - τ  )

    Suatu proses random dinamakan wide sense stasionary stasioner dalam arti luas ! bila  'R 

    66( t

    n 3 t

    n - τ  ) R 

    66( t

    m 3 t

    m - τ  ) R 

    66( τ  ) dan t

    m  ≠  t

    n

    )ime autocorelation function dari #(t) didefinisikan sbb '

    =ℜ   )(τ  ##   A  #( t ) . #( t - τ )  .

    Suatu proses random #(t)  dinamakan er%odik bila '

     A  #(t) .  E  *G #(t) F   dan =ℜ   )(τ  ##   R 66( τ  )

    Suatu proses random #(t) dan y(t) dinamakan  joitl" er%odi#  bila '

    1). #(t) dan y(t) masing masing ergodik dan

    ?). =ℜ   )(τ  #y   A  #( t ) . y( t - τ )  . =  R66( τ  )

    &ua buah random ariabel $ dan B dinamakan saling bebas ( independent ) bila 'ungsi

    kerapatan peluang dari ariabel random $ hanya merupakan 'ungsi ariabel random $ dan 'ungsi

    kerapatan peluang ariabel random B hanya merupakan 'ungsi dari ariabel random B .

    Sebagai contoh praktis dalm kehidupan sehari/hari adalah < misal dua orang 6 dan tak saling

    kenal bertempat tinggal di ? kota yang terpisah maka kita dapat mengatakan peluang 6 sedangduduk sama sekali tak tergantung terhadap apa yang dilakukan oleh 3 juga sebaliknya .

    A

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    9/40

    Misal $ ariabel random dengan dengan ruang sample kegiatan 6 pada 10 pagi ( misal makan 3

    minum 3 duduk 3 berdiri dll ) 3

     dan B ariabel random dengan dengan ruang sample kegiatan pada 10 pagi ( misal makan 3

    minum 3 duduk 3 berdiri dll ) .

    Bila ariabel random ; dan & memiliki ruang sampel 6 dan ( X $ 2 3il$$ re$l )

    Misalkan ariable random ; dan & adalah saling bebas ( iepee, ) maka <

    Bila random c(t) dan d(t) memeiliki korelasi silang 0 3yaitu <

      R6

    ( t1 3 t

    ? )  $ G 6(t

    1  ) (t

    ?  ) F 0

      maka c(t) dan d(t) dinamakan saling 4r,544$l 

    Bila dua buah sinyal random c(t) dan d(t) saling bebas maka pasti memenuhi <

      R6

    ( t1

     3 t?

     )  $ G 6(t1

      ) (t?

      ) F  $ G 6(t1

      ) F . $ G (t?

      ) F

    maka c(t) dan d(t) dinamakan '64rel$,e

    &ua buah random ariabel yang saling bebas ( independent) maka pasti uncorelated tapi

    sebalinya bila ? buah random ariabel yang uncorelated tak selalu saling bebas .

    ;ontoh sinyal noise @(t) dan y(t) dari sumber yang berbeda 3 menurut pendapat anda < apakah

    saling bebas L 3 apakah uncorelated L 3 apakah nilai korelasi silangnya 0 L

     Pem&a#a diarapka &ear-&ear memaami &e&erapa siat-siat statistik "aitu *

    kosep sali% &e&as (idepedet) , u#orelated , orto%oal , stasioer dalam arti 

    luas da er%odik ' Pada kulia ii semua si"al radom diasumsika er%odik .

    I., S!$tru% r##t d#2#3 P(4!r s!$tr#" d!nsit2 5 sin2#" r#nd(%

    Misalkan suatu proses random 6(t) 3 dan @2(t) dide'inisikan sebagai segmen (portion) dari

    sampel sinyal random @(t) dalam selang /2 hingga 2 ( 2 bilangan berhingga ) sbb <

     @2(t) @(t) untuk /2 J t J 2 dan @

    2(t) 0 untuk t diluar daerah tersebut .

    $sumsikan juga misal untuk 2 berhingga dipenuhi kriteria < ∞

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    10/40

    &ide'inisikan ω  (62   trans'ormasi %ourier dari harga mutlak @2(t) 3 maka <

    Spektrum rapat daya sinyal @(t) dide'inisikan sebagai 7XX

    ( ω) ) 

     & 

    )    ?

    F)(6G.

    ?

    2

    lim 

    ∞→

    ω  

    Satuan 7XX

    ( ω) adalah att "# . Si'at/si'at dari spektrum rapat daya ( PS& ) sinyal <

    1). 7XX

    ( ω) ≥  0 dan 7XX

    ( ω) real

    ?). 7XX

    ( ω) 7XX

    ( /ω) 6(t) real

    +). ∫ ∞

    ∞/

    )(S?

    166   ω  ω  

    π  

    d     A $  G X!(t) F

    !) 722

    ( ω) ω? . 7XX

    ( ω) dt t d#t  y   )()(   =

    D) ∫ ∞

    ∞/

    ).e@p().(S?

    166   ω  ωτ  ω  

    π  

    d   j    A  R66

    ( t 3 t -τ  )

    dan 7XX

    ( ω) ∫ ∞

    −}+=/

    ).e@p(.)t3t( $M 66   τ  ωτ  τ     d   j +

    $tau spektrum rapat daya 7XX

    ( ω) merupakan trans'ormasi 'ourrier dari rata/rata =aktu

    auto korelasi  A  R66

    ( t 3 t -τ  ) 8

    9). :ika proses random stasioner dalam arti luas maka si'at nomor lima menjadi <

    ∫ ∞

    ∞/

    ).e@p().(S?

    166   ω  ωτ  ω  

    π  

    d   j    R66

    (τ  )

    dan 7XX

    ( ω) ∫ ∞

    −=/

    ).e@p(.)(4 66

      τ  ωτ  τ     d   j

    A) :ika #(t) a(t) . b(t) maka <

    79

    ( ω) 7A:

    ( ω) ∫ ∞

    −}+=/

    ).e@p(.)t3t(4  $M$B   τ  ωτ  τ     d   j

    dan jika #(t) stasioner dalam arti luas maka <

    79

    ( ω) ∫ ∞

    −=/

    ).e@p(.)(4 $B

      τ  ωτ  τ     d   j

    E) &aya rata/rata sinyal @(t) PXX

      ∫ −∞→

    dt t  %  & ) ) 

    ).F(G.lim?

    ?

    1

       A   $  G 6? (t) F

    Pembuktian si'at/si'at tersebut diserahkan pada pembaca sebagai latihan atau dapat dilihat

     pada te@t book diantaranya <

    C

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    11/40

    1) Probability 4andom Nariables and 4andom Signal Principles 3  ,&-).N "

     ,&0&S2 (r

    ?) ;HMMO*5;$25H* SS27MS 3 $n 5ntroduction to Signals and *oise in

    7lectrical ;ommunication 3  *" 0ruce 3arlson

    +atata ' sifat nomor 1 2 4 2 5 2 6 dan 7 akan sering kali digunakan "

    Spektrum rapat daya yang dimaksud di atas adalah spektrum 4 sisi artinya dapat 

    digambarkan memiliki komponen frekuensi negatif dan positip . &ari si'at nomor ? dapat

    dide'inisikan spektrum rapat daya satu sisi sebagai berikut .

    Bila spektrum dua sisi sinyal randon @(t) < 7XX

    ( ω)  f  ( ω ) /∞ ≤  ω  ≤  ∞

    maka spektrum satu sisi sinyal @(t) < 7XX( ω) ? . f  ( ω ) 0 ≤  ω  ≤  ∞

    Dalam 'uliah ini bila $a' disebu$'an ma'a (ang dima'sud adalah s+e'$rum 7 sisi

     Pem&a#a arus dapat mem&edaka kosep u%si kerapata pelua% , u%si distri&usi 

    kumulati da po1er spektral desit" ( PS3 )

    F';i #er$p$,$ pel'$  f #!  dan 'ungsi distribusi kumulati' %>( @ ) melukiskan

    salah satu parameter si'at statistik sinyal random @(t) .

    P4

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    12/40

      ∫ ∞

    ∞/

    ).(S)"(66

    ?df    f    f  

    Sebagai contoh misalkan suatu sinyal random < 6(t) B ;os ( ωo  t - θ )

    B 3 ωo 

    konstanta bilangan real sedangkanθ

      random ariabel dengan 'ungsi kerapatan

    uni'orm dalam selang ( 0 3 π? ) .

        ( α ) uas daerah arsir 1

      0 π?

     $  G 6(t)? F  $ G B? ;os? ( ωo  t - θ  ) F  $  G 03D B

    ? - 03D B? ;os ( ?ωo t - ?θ ) F

    03D B? - 03D B? .   θ θ ω π 

    π 

    d .).?.t?(;os.?

    0

    D30

    0

    +∫   

    0?& :!  -  ).t?(SinB

    0

    ?

    ω π 

     

    &aya rata/rata @(t) PXX

       A   $  G 6? (t) F

      PXX

       A   03D B?  -  )?.t(Sin?

    B

    π   0?& :! 

    X2( ω) dt t   jt  #

    )e@p()(   ω −∫ −

      dt t   jt ) 

    ).e@p().(;osB   ω θ ω    −+∫ −

     

    B.2 e@p ( j θ )F).G(

    F).G(

    ) Sin

    o

    o

    ω ω 

    ω ω 

    −  - B.2 e@p ( /j θ )

    F).G(

    F).G(

    ) Sin

    o

    o

    ω ω 

    ω ω 

    +

    ω  (62 ? .).(.).(   ω ω   ∗

    ) )    %  % ) 

     %  &  ) 

    .?

    F.)(.G  ?ω 

     

    .F)..G(?

    F).G(...

    F)..G(?

    F).G(..

    ?   ?

    ?

    ?

    ??

    ++

    +−

    ) Sin) 

    ) Sin)  0

    o

    o

    o

    o

    ω ω 

    ω ω 

    ω ω 

    ω ω π 

    sedangkan < .)(...

    )..(sin.

    lim

    ?

    ?

    k ) k 

    ) k ) 

    δ π 

    =

    ∞→

    11

      ( α ) π ?

    π ?

    maka PS& sinyal @(t) < 7XX

    ( ω) { }.)(.).(.?

    ?

    oo

     0ω ω δ ω ω δ 

    π ++−

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    13/40

    I.7 N(is! 

    Sumber noise dalam sistem komunikasi yang mengakibatkan menurunnya per'ormansi

    output detektor ataupun demodulator berasal dari banyak sumber noise 3 diantaranya <

    a). $kibat dari pergerakan elektron dalam semi konduktor ( > shot noise > ) .

     b). $kibat pergerakan elektron dalam konduktor yang panas ( > thermal noise > ) .

    c). Berasal dari sinar kosmis ruang angkasa .

    ,aussian noise adalah noise dengan 'ungsi kerapatan peluang ( pd' ) mengikuti 'ungsi

    ,aussian seperti pada sub/bab 1.? persamaan 1.1 . &alam prakteknya noise/noise yang terjadi

    mungkin saja lebih mendekati 'ungsi kerapatan peluang aplacian 3 Oni'orm atau lainnya .

    Sebagai contoh noise akibat kuantisasi lebih mendekati 'ungsi kerapatan Oni'orm . 2etapi

    kebanyakan noise lebih mendekati ,aussian .

    Wite %aussia oise  adalah ,aussian noise yang memiliki po=er spektral density

    ( PS& ) konstan di semua daerah 'rekuensi ( /∞ ≤  ω  ≤  ∞ )

    7@@

    ( ω) ?

    0Q   /∞ ≤  ω  ≤  ∞  3  ,S8 tersebut dinyatakan dalam 4 sisi 

    atau < 7@@

    ( ω) 0η    0 ≤  ω  ≤  ∞  3  ,S8 tersebut dinyatakan dalam 1 sisi

    Korelasi silang noise tersebut <  R **

    (τ  ) ?

    0Q  . δ( τ )

    2otal energi noise tersebut ∫ ∞

    ∞/

    )(S?

    1 **   ω  ω  

    π  

    d    ∞

      R **

    (τ  ) 7@@

    ( ω)

    ?

    0Q

    ?

    0Q

     τ

    Suatu 4esistor dengan temperatur 2o

      K akan membangkitkan noise dgn PS& satu/sisi <

    1?

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    14/40

    7@@

    ( ω) 1.

    .e@p

    ..

    −   

      ) 

    k ω α 

    ω α 

      α  A39! @ 10/1?

      ω  ? π  f   k 13+E @ 10/?+

     

    untuk    

      

    αω e@p   JJ 1 maka 7

    @@( ω) #8T att "# ( rapat daya noise dalam satu/sisi )

     Bad limited Wite oise  adalah noise dengan PS& konstan ( tak nol ) pada B terbatas .

    ;ontoh 1< Suatu  ow9pass noise yaitu < =hite noise yang dile=atkan pada suatu P% dengan

    'rekuensi cut o'' ω@ 

    7@@

    ( ω) ( "# )

     

    03D.η

      /ω@  ω@  ω@  ? .π . f @ 

    03D.η P% ideal So(t) dengan PS& < 7@@( ω)

    =hite noise 'rekuensi cut o'' ω@  daya noise output *o σ?  ( variance )

     *o σ?  ( variance ) 03D.η  @  ? . f @  η  f @  att

    Band idth ( B ) satu/sisi So(t)  f @  "#

    ;ontoh ?<  0and9pass noise yaitu < suatu =hite noise yang dile=atkan pada suatu BP%

    7@@( ω) ( "# )

     

    03D.η

      /ω p

    / ω@  /ω

     p - ω

    @  ω

     p/ ω

    @  ω

     p - ω

    &aya noise output BP% *o σ?  ( variance ) 03D.η  @  ? . f @  η  f @  att

    1+

     R **(τ  ) ( )

    R

    R

    ?

    Q   Sin

    π  

     R **

    (τ  ) ( )

    R?

    R?

    ?

    Q   Sin

    π 

     ;os( ωoτ )

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    15/40

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    16/40

    Misalkan suatu sistem liniar ( misal < ampli'ier ) diberi input =hite noise <

    n(t)   >(  ) no(t) daya noise di output @

    4  σ?

    &aya noise di output @4 akan tergantung dari 'ungsi trans'er ampli'ier "(  f   ) 3 atau dengan kata

    lain banyaknya komponen spektral noise yang dile=atkan oleh ampli'ier tersebut tergantung dari

    lebar daerah pass/band dari ampli'ier tersebut .

     

    K K 

     

     f  : 

     

    @4  = ∫ ∫ ∫ 

    ∞∞

    ∞==

    0

    ??

     **

    ?.)"(..)"(

    ?.).(S)"(

    //

    df    f  df    f  df    f    f     η η 

     

    &ide'inisikan B noise ekuialen :@  satu-sisi  yaitu <

    @4  = ∫ ∞ =

    0

    ?...)"(

     N  0 ; df    f     η η   

    :adi B noise ekuialen :@ 

    .

    )"(

    .   0

    ?

    $mp

     ; 

    df    f  ∫ ∞

    I.> T!%!r#tur d!r#u !$ui=#"!n 3 T ! 5 d#n N(is! &igur! 3 F 5

    Misalkan suatu $mpli'ier dengan B noise ekuialen B *

      dan ,ain , .

    @(t) Am+li

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    17/40

    Pada $mpli'ier ideal 3 jika @(t) adalah =hite noise dengan PS& satu/sisi η 3 maka <

    PO

    η., . B *

      att 3 dalam kuliah ini η  digunakan sebagai lambang PS& satu/sisi

    Pada prakteknya ( realistis Ampliier  ) 3 jika @(t) 0 3 maka <

    PO η., . B *  . - *int/$mp  0., . B *  . - *int/$mp  *int/$mp  *int  att 

    Bila realistis $mpli'ier diberi input =hite noise dengan PS& satu/sisi η 3 maka <

    PO

    η., . B *

      - *int

      att .

     *oise *int

      dalam prakteknya berasal dari noise internal perangkat ( komponen elektronik 

    $mpli'ier ) tersebut yang besarnya dapat berubah tergantung leel sinyal input 3 temperatur ruang

    ( temperatur sekeliling ampli'ier ) dll . )etapi kenyataan praktek menunjukkan untuk range level 

    input tertentu yang relatif cukup kecil dan range temperatur ruang yang juga cukup kecil 

    ternyata harga N int 

     dapat dianggap konstan perubahannya kecil ! .

    &ari kenyataan tersebut kita dapat memodelkan realistis ampli'ier sbb <

      k 13+E @ 10/?+

      ( konstanta Bolt#man )

    @(t) 4ealistis

      $mpli'ier 3 , 3 B *

      y(t) 3 daya output PO

      ηe  = # 8 Te  Te  = )emperatur derau ekuivalen *mplifier   (o K )

    &ari model tersebut di atas kita mengasumsikan bah=a noise internal tersebut berasal dari thermal

    noise dengan PS& konstan ηe  "# 3 tapi sebenarnya belum tentu demikian .

    :adi kini spesiikasi realistis Ampliier   adalah < ? :@ 

    dan  Te 

    2emperatur derau Te  hanyalah abstraksi untuk memodelkan terjadinya noise internal 2 jadi

    bukan temperatur fisik amplifier ataupun temperatur ruang lingkungan *mplifier ! "

    &engan model tersebut maka < *int

    ηe  ., . B *  k. 2e  η., . B *  2e (o Kelin )

    :ika ampli'ier tersebut diberi input sinyal sebesar 7i bercampur =hite noise η dengan asumsi <

    PS& sinyal terletak dalam daerah pass/band ampli'ier tersebut 3 maka <

      PO

    η., . B *

      - ηe  ., . B *  - 7i. , ( η  - k 2e ) ., . B *  - 7i. ,

    Komponen daya noise di output @4  ( η  - k 2e ) ., . B *  att

    19

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    18/40

    Komponen daya sinyal di output 74  7i. , . att

     8idefinisikan kualitas sinyal terhadap noise S / N adalah perbandingan daya sinyal terhadap

    daya noise maka '  ( 7 / @ )output  74  @4 

    74  @4  7i  ( ( η  - k .2e ) .B * )  ( tanpa satuan )

    &i input ampli'ier kita tidak dapat mende'inisikan nilai S * 3 sebab =hite noise memiliki B

    yang sangat lebar sehingga total daya noise input tak hingga .

    &i input ampli'ier kita dapat menyatakan besaran S η

    Salah satu spesi'ikasi noise perangkat telah kita ketahui adalah 2e 3 cara lain menyatakan

    spesi'ikasi tersebut adalah dengan noise 'igure .

    &ide'inisikan *oise 'igure ( F  ) suatu perangkat dengan temperatur derau 2e  adalah <

    $gar diperhatikan bah=a *oise 'igure F   ≠ ( )

    .=),=) 

     IN,=) 

     N 

     N S 

     

    Beberapa literatur yang menuliskan F   ( )

    .=),=) 

     IN,=) 

     N S 

     N S 

     

    I.1* N(is! &igur! s#"ur#n %!r!d#% d#n N(is! &igur! sist!% $#s$#d!

    Suatu saluran koa@ial akan membangkitan noise tergantung dari temperatur 'isik koa@ial

    dan besar redaman koa@ial tersebut . Model saluaran mereadam dapat digambarkan sbb <

     η

    A$i = = 1/L  

    η

    :

      $ :@ 

    ∞  temperatur 'isik T$m3 o K B

    1A

      F  ?C0

    1  e) +   F  ( dB ) 10 @ l4 

    ?C01

      e) +   dB

     

    IN)AT ? ? ?

    DEFINISI INI

    S A L A H

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    19/40

    Te-;$l'r$ = Te redaman ( loss ) saluran

    Model di atas melukiskan suatu saluran kabel meredam yang kedua ujungnya dalam kondisi

    match dan kedua ujungnya tak diberi input sehingga tentu saja berlaku <η

    :.

    4apat daya derauη

    A η

    : # .T$m3  T$m3  temperatur 'isik saluran kabel .

     ηA

    = η:

    = #8T$m3  = ( #8T$m3  + #8Te  ) x  ( 1/L )

    m$#$ %

    Misalkan + buah ampli'ier disusun kaskade dan input 0 ( input short circuit ) 3 bagaimana noise

    'igure gabungan sistem kaskade tersebut <

    @(t) 0 Te 6 F ; Te 6 F ; Te 6 F ;

    1   B

     N. η

    A

    !6 B

     N5η

    :

    *  6 B

     N7  η

    η

    A

    1 . #8Te1  η: 1 . !. #8Te1  + ! . #8Te! 

    η

    1 .

    !. 8

     * 8 #8Te1  + ! .  *. #8Te!  + * . #8Te* 

    # 1 .

    !. 8

     * 8

       

      

     ++

    ?1

    +?

    1  .

    1  GG

    G

    ) ) 

      eee

      ; =

    1 .

    !.

     * 

    η # x  ; . x. 8 T; 8

    η

    Ontuk * buah susunan kaskade akan diperoleh <

    1E

    Te-;$l'r$ = Te  = T$m3  ( L - 1 )

    F ;$l'r$ ?C0

    1  e) +  

    ?C0

    )1.(1

    −+

      1) amb

    :ika T$m3 ?C0o K 3 maka < F ;$l'r$  oss L

    $3'$

      ; .

    Te-$3'$

      = T; 

     

    ++=   ?1

      ...) ) 

    ) )   ee s

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    20/40

    2emperatur derau ekuialen gabungan

      

     

     

     

     ++++

    =1?1?1

    +?

    1....

    .........

    1   N GGG

    GG

    G

    ) ) ) 

    eN eee s

    &engan manipulasi matematik diperoleh juga <

     *oise 'igure sistem kaskade    

      

     ++

    −+

    −−=1?1

    1

    ?1

    1+?

    1....

    .......1

    ..

    1   N 

     N 

    GGG

     $ 

    GG

     $ 

    G

     $  $  $  s

    +oto-#oto soal *

    @481 &ua buah penguat (; dan &) dengan karakteristik sebagai berikut <

    2ec  1D000 K ,;  10 dB B noise eki ; 10 M"#

     %& 1A dB ,&  ?+ dB B noise eki & D M"#

    input

    7i  C M   D out 

    η   7i = 90 p 

    4apat spektral daya noise di input ; adalah  η = 9 @ 10/?0

      "#

     0itu% *  S* di titik M dan S* di Hutput

      dan hitung daya sinyal S5  agar S* di output minimal 10 dB

     Solusi *

    ( S* )M

      ( ) ( )   N3 3 

     I 

    3  N3 3 

    3  I 

     > 

     > 

     0e) k 

    G 0e) k 

    GS 

     N 

    ..

    ...

    ...

    ...

    +=

    +=

    η η  

    ( )   A?+?01?

    10..1D00.10..+E31..10.9

    10..90

     # # #

     #

    −−

    +. .   +3A!..

    10..0A3E

    10..9001+

    1+

    =−−

     #

     #

    ( S* )M

      10 @ log ( A!3+ ) dB 1? :

     FD

     = 1A dB D0 kali  Te = ( F - 1 ) 8 !G0 TeD = ( D0 / 1 ) . ?C0 DD10o K 

    2emperatur derau ekuialen gabungan

     

     

     

     

     

     +=   ...

    3 G

    e) 

    e) )   8

    3  s 

    10

    1!?10..1D00 +   ?C?131

    Band idth noise eTuialen < B *&

      D M"# H  B *;

      10 M"# 3 maka <

    1C

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    21/40

    ( S* )out

      ( ) ( )

      ...

    ...

    ...

    ...

     N8

     I 

    ).)  N8

    ).)  I 

    .=) 

    .=) 

     0 s) k 

    G 0 s) k 

    GS 

     N 

    +=

    +=

    η η  

    ( S* )out

      ( )

      E311C..10.D..?C10..10..+E31.10..9

    10..909?+?0

    1?

    =+   −−

     # # # # #

     #  !0? :

    ( S* )out

      ( )

      dB.10...

    ....   =

    +=

     N8

     I 

    .=) 

    .=) 

     0 s) k 

     N 

    η   10 kali 3 maka <

    7I = 10 @  (  9 @ 10

    /?0  - 13+E @ 10

    /?+ @  ?C10 ) @  D .10

    9  D @ 10

    /1?  D p

    @48!  Suatu P% memiliki karakteristik seperti gambar di ba=ah ini .

    ?)(  1,$   f   

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    22/40

      uas kura ( ,ain maksimum )

    uas kura + @ ! - 03D @ ? - 03D @ ( 13D @ ? ) - 03D @ ( 13D @ ! ) 1A3D

    :@ ;$,'-;i;i = 1?& / * = &?* M>K

    3)8  2otal daya di output P4  7i. , - k 2e  ., . B *  att

    input short/circuit artinya @(t) 0 3 maka < 13! @ 10/1?

      P4  0 . , - k 2e  ., . B * 

    Maka < 2e . ( 13! @ 10/1?

      ) ( k ., . B *

      )

    2e . ( 13! @ 10/1?

      ) ( 13+E @ 10/?+

     @  + @  +3E+ @ 10 9

      ) EE?A3?o K

    @4i;e fi're LPF = FLPF. 1 - ( EE?A3??C0 ) +13! 1& :

    6)8  7i. 10

    /10  att rapat daya noise input η  ! @ 10/

    ?0  "#

    ( S* )HO2

      ( ) ( )

      1,$  N 

     I 

     1,$  1,$  N 

     1,$  I 

    .

    .

     0e) k 

    G 0e) k 

    GS 

     N 

    −−   +=

    +=

    ..

    ...

    ...

    ...

    η η  

    ( 7/@ )OUT

      ( )

      109..10.E+3D...?3EE?A..10..+E31.10..!

    10.9?+?0

    10

    =+   −−

     # # # # #  !0?!& :

    @48*  Suatu sistem disusun kaskade seperti gambar berikut 3

      B *B 10 Mh# B *; ?3D Mh#

      A

    7i  :   

    η  oss 9 dB C  R 

      ,B + dB ,; ?0 dB

      %B

    A dB 2e;

    ?000 0 K 

    a) "itung S* di titik C  dan R   bila diketahui <

      Si  13D @ 10/11

      dan η  ? @ 10/?0  "#

     b) Bila susunan diubah men jadi : - A -   hitung 7/@ i 4',p', ( i R )

     Solusi *

    $)8 @4i;e fi're ;$l'r$ = L4;; = L = J : = 2e$. ( !/1 ) @ ?C0 EA0o K

    ?1

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    23/40

    %B

      A dB D 2eB  ( D/1 ) @ ?C0 1190o K

    2emperatur derau gabungan $ / B 2$B

         

     

     

     

     += 

      

      

     +   .

    1....

     1

    e) 

    e) 

    G

    e) 

    e) 

      0

     *

     0

     * *

     

    2$B

      ..

    !1

    1190.EA0..

       

     

     

     

     +   DD10 o K

    ( S* )8

      ( ) ( )   N0 *0

     I 

     0 * N0 *0

     0 * I 

    ?

    ?

     0) k 

    GG 0) k 

    GGS 

     N 

    ..

    ...

    ....

    ....

    +=

    +=

    η η  

    ( 7/@ )C

      ( )

      A31C..10.10...DD10..10..+E31.10..?

    10..D319?+?0

    11

    =+   −−

     # # # # #

     #  1!?G :

    2$B;

         

     

     

     

     ++= 

      

      

     ++

     0 0 * *  G

     1

    e) 

     1

    e) 

    e) 

    GG

    e) 

    G

    e) 

    e) 

      3  0

     *

    3  0

     *..   1

    .1

    .....   ,B  + dB ? kali

    2$B;

     

    !1.?

    ?000..

    !1

    1190..EA0

     #

    ++   CD10 o K 3 selanjutnya dengan cara seperti di atas <

    ( 7/@ )R 

     

    ( )  A3+C..

    10.D3?...CD10..10..+E31.10..?

    10..D319?+?0

    11

    =+

      −−

     # # # # #

     #  1J :

    3)8 :il$ ;';'$ i'3$5 me "$i : - A - ? e$ 6$r$ ;eper,i i $,$; m$#$ %

    2B$;

     

    !1.?

    ?000..

    ?

    EA0..1190

     #

    ++   DDCD o K

    ( 7/@ )R 

      ( )

      A391..10.D3?...DDCD..10..+E31.10..?

    10..D319?+?0

    11

    =+   −−

     # # # # #

     #  1?G :

    II. Kin!r@# M(du"#si d#n D!%(du"#si #n#"(g 

    Pada sub bab ini akan diuraikan bagaimana kualitas ( S* ) output demodulator $M dan

    %M serta B transmisi yang dibutuhkan . Pembahasan lebih diarahkan pada kualitas S* di

    output demodulator .

    II.1 Kin!r@# M(du"#si d#n D!%(du"#si AM-SS9 d#n DS9-SC 

    ??

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    24/40

    Misalkan sinyal $M/SSB/SB dengan pemodulasi sinussoidal tunggal dengan 'rekuensi    2 

     <

    7(,) =  A 4; ( ωp - ω

    x) , . ω

    p  = ! @ π @   

     p    

     p  'rekuensi pemba=a

    Misalkan sinyal tersebut bercampur dengan =hite noise di input demodulator SSB ( titik $ ) <

    A BP%/5% :    P% OUT

      %rek cut o''    8 

          2 

      7O  ? @O

      D

    ;arrier 

    4ecoery ,ambar ?.1 ( 8emodulator SS09S0 )

    Pass/band BP%/5% (    P 

     -   8 

      ------   P 

      ) sinyal di & 4; ( ωp  ) , .

    &aya rata/rata sinyal SSB di input ( titik $ )  S i   0?&  A5

     

    Persamaan sinyal di titik ;  A 4; ( ωp - ω

    x) , . @  4; ( ω

    p  ) , .

    = 0?& 8 A 4; (ω

    x) , . + 0?& 8 A 4; ( !8

    ω

    p -ω

    x) , .

    P% hanya mele=atkan komponen 'rekuensi rendah sehingga persamaan sinyal di output <

     "(,) = 0?& 8 A 4; (ω

    x) , .

    &aya sinyal in'ormasi  "(,) di output =  S 9

        0?& x ( 0?& A )5  0?1!& A

    5  = 0?!& S 

    i  

    Besar rapat daya noise di B di $ tetapi terletak dalam spektrum yang terbatas

    PS& ? sisi di B 7@:

    ( f ) ( "# )

     

    03D η$

      / f  p  / f  p - f M   f  p/ f M   f  p 

    :ika rapat daya noise di B digambarkan dalam satu/sisi <

    7@:

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di B

    η$

      0  f  p

    / f M

       f  p

     

    ?+

    η

    A

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    25/40

    &engan translasi spektrum maka rapat daya noise di ; <

      7@

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di ;

    &aerah spektrum noise yang dile=atkan P%

    03?D η$

      0  f M

      ? f  p

    / f M

      ? f  p

     

    $i $$ 4i;e i 4',p', = @O

      = 0?!&η

    Ax    

    M  = 0?!&

    η

    A    

    M$#$ % ( 7/@ )O-77:

      = ( 0?!& S i   )/ ( 0?!&

    η

    A    

    M  ) = (  S 

    i   )/ (

    η

    A    

    M  )

    n$u' dem&dulasi AM6SSB 6 SB a'an di+er&leh hasil (ang sama .

    Pada analisis tersebut menggunakan pemodulasi sinussoidal tunggal 3 tetapi hasil yang diperoleh

    dapat digunakan untuk pemodulasi sembarang .

    Kini kita analisis untuk kasus sinyal $M/&SB/S; dengan sinyal pemodulasi m(t)  <

    7(,) = m(t) 4; ( ωp ,

     )

    Misalkan sinyal tersebut bercampur dengan =hite noise di input demodulator ( titik $ ) <

    A BP%/5% :    P% OUT

      %rek cut o''    8 

          2 

      7O  ? @O

      D

    ;arrier 

    4ecoery ,ambar ?.? ( &emodulator $M/&SB/S; )

    &iagram blok demodulator $M/&SB/S; adalah sama dengan demodulator $M/SSB .

    Pass/band BP%/5% (    P 

     -   8 

      ------   P 

     :    8 

     )

    &aya rata/rata sinyal $M/&SB/S; di input ( titik $ )  S i  

     S i   .)( ?t S  03D .)( ?t m   03D @  daya sinyal m(t)

    Persamaan sinyal di titik ; m(t) 4; !( ωp

    , ) = 0?& m(t) : 0?& m(t) 4; ( !ωp

    , )

    P% hanya mele=atkan komponen 'rekuensi rendah sehingga persamaan sinyal di output <

     "(,) = 0?& m(t)

    &aya sinyal in'ormasi  "(,) di output demodulator   =  S 9

        0?!& .)( ?t m   = 0?& S i  

    ?!

    η

    A

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    26/40

      PS& ? sisi di B 7@:

    ( f ) ( "# )

      03D η$

      / f  p

     / f M

      / f  p

     - f M

       f  p

    / f M

       f  p

     - f M

     

    7@:

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di B

    η$

      0  f  p

    / f M

       f  p

     -  f M

     

    &engan translasi spektrum maka rapat daya noise di ; <

      7@

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di ;

    &aerah spektrum noise yang dile=atkan P%

    03D η$   03?D η$

      0  f M

      ? f  p

    / f M

      ? f  p

     - f M

     

    $i $$ 4i;e i 4',p', = @O

      = 0?&η

    Ax    

    M  = 0?&

    η

    A    

    M$#$ % ( 7/@ )OUT-AM-D7:-7

      = (  S i   )/ ( η

    A    

    M  )

    II.' Kin!r@# M(du"#si d#n D!%(du"#si AM- DS9-FC 

    Misalkan sinyal $M/&SB/%; dengan pemodulasi m(t) 3 7(,) =  A  1 + m(t) . 4; (ω

    p , )

    dideteksi dengan detektor sinkron seperti gambar ?.? .

    Pass/band BP%/5% (    P 

     -   8 

      ------   P 

     :    8 

     )

    &aya rata/rata sinyal $M/&SB/%; di input ( titik $ )  S i   = 0?& A

    5  + 0?& A

    5  .)( ?t m  

    Persamaan sinyal di titik ;  A  1 + m(t) . 4; ! ( ωp , )

    = 0?& A : 0?& A m(t)  + 0?& A m(t) 4; ( !8ωp , )

    ?D

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    27/40

    P% hanya mele=atkan komponen 'rekuensi rendah sehingga persamaan sinyal di output <

     "(,) = 0?& A m(t)  + 0?& A sinyal dc di redam oleh kopling kapasitor 

    :adi  "(,) = 0?& A m(t) 

    &aya sinyal in'ormasi  "(,) di output demodulator   =  S 9

        .)( ?t  y 03?D A5  .)( ?t m  

    atau S 9

       (   )   i?

    ?

    .S)(m.??.

    )(m

    +  daya noise di output sama dengan kasus $M/&SB/S;

    @O

      = 0?& ηA

    x    M

      = 0?& ηA

        M

     

    M$#$ % ( 7/@ )OUT-AM-D7:-F

     ( e$ e,e#,4r ;i#r4 ) =( )   >   f  t 

    $

    iS..)(m1

    )(m

    ?

    ?

    η +

    i#$ pem4'l$;i ;i';;4i$l ,'$l m(,) = m 4;(ωx

    , ) m$#$ .)( ?t m 0?& m!

    M$#$ % ( 7/@ )OUT-AM-D7:-F

     ( e$ e,e#,4r ;i#r4 ) =( )   >   f  m

    m

    $

    iS..?

      ?

    ?

    η +

     Sekara% kita aalisis utuk kasus deteksi si"al A8-3SB-F+ de%a detektor selu&u% '

    Sinyal $M/&SB/%; - noise < 7(,) =  A  1 + m(t) . 4; ( ωp , ) + (,)

     

    7(,) A 7(,) :

      :PF-IF De,e#,4r

      A

    (,) :

    (,) 7el'3'

    (,)

    Sinyal mt! memiliki B    8 

      sehingga sinyal $M tersebut memiliki B ?   8 

     

    Pass/band BP%/5% daerah spektrum sinyal S(t) ( B BP%/5% ?   8 

      )

    :adi sinyal S(t) di $ di B

    A

    (,) dapat dipandang sebagai =hite noise dengan PS& η$

    :

    (,)  band/pass noise ( band/limitted noise )

      7@:

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di B

    η$

    ?9

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    28/40

      0  f  p

    / f M

       f  p

     -  f M

     *oise di B dapat dinyatakan dalam bentuk kuadratur noise <

    :

    (,) = x(,) 4; ( ω

    p , ) -

    (,) 7i ( ω

    p , )

    7@X

    ( f  ) 7@2

    ( f  ) 3 x(,) $

    (,) ;$li iepee,

    η$

      0  f M

    Kita nyatakan sinyal - noise di B 6(t) 3 maka <

    6(t)  A  1 + m(t) . 4; (ω

    p

     , ) + x

    (,) 4; (ω

    p

     , ) -

    (,) 7i (ω

    p

     , ) $,$' %

     X(,) =  A ( 1 + m(t)  ) + x(,) . 4; (

    ω

    p , ) - 

    (,) 7i (

    ω

    p , ) = R(,) 4;

    ω

    p , +

    θ

    (,) .

    4(t) ( )   ( )?? )(tn..(t).n Fm(t)1G$ y@   +++   selubung sinyal 6(t)

    Selanjutnya kita batasi permasalahan untuk kasus ( +/N ) di B ;; . maka *

      A  1 + m(t) . (,) ? ;e5i$ m$#$ % R(,) ≈  ( )   .(t).n Fm(t)1G$ ?@++

    $tau R(,) =   A  1 + m(t)  . + x(,) =  A  +  A m(t)  +

    x(,)

     A = komponen dc 3   A m(t) = komponen in'ormasi  ? x(,) = komponen noise

    komponen dc di output akan diredam oleh kopling kapasiti' maka < y(t)  A m(t) 

     S 9

        .)( ?t  y  A5  .)( ?t m  

    &aya noise rata/rata di output @O

      !   8 

     ηA

      dan telah kita ketahui <

    &aya rata/rata sinyal $M/&SB/%; di input ( titik $ )  S i   = 0?& A

    5  + 0?& A

    5  .)( ?t m  

    M$#$ % ( 7/@ )OUT-AM-D7:-F

     ( e$ e,e#,4r ;el'3' ) =(   )   >   f  t 

    $

    iS..)(m1

    )(m?

    ?

    η +

    Bila kita perhatikan hasil tersebut sama dengan kasus deteksi sinyal $M/&SB/%; dengan deteksi

    sinkron . :adi untuk pemodulasi sinussoidal < m(,) = m 4;(ω

    x, )

    M$#$ % ( 7/@ )OUT-AM-D7:-F

     ( e$ e,e#,4r ;el'3' ) =( )   >   f  m

    m

    $

    iS..?   ?

    ?

    η +

    ?A

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    29/40

    II.0 Kin!r@# M(du"#si d#n D!%(du"#si FM 

    Misalkan suatu sinyal %M dengan pemodulasi sinussoidal 'rekuensi  f m

      amplituda pemodulasi

    sebesar  *m

      dan 'rekuensi pemba=a  f  p

      .ω

    p = !

    π

        p

      ?ω

    m = !

    π

       m

      . 

    7(,) =  A p  4; ωp , + β 7i ( ωm , ) . β =  Am mω =

    k  

    7(,) A : D E

       S i 

      Pr$- Limi,,er1,

    1(88)  = 1 e,e#,4r  S 

    9

      ηA

      e,e#;i Di;#rimi$,4r ;el'3' @9

    Misalkan sinyal %M tersebut bercampur dengan =hite noise n$

    (t) dengan PS& η$

     

    Sinyal %M di $ di B di ; ( dengan asumsi imitter beroperasi sempurna )

     *oise di ; merupakan 7@

    ( f  ) ( "# ) PS& satu/sisi di ;

     band/pass noise η$   B carson

      0  f  p

     

    xD

    (,)  1,

    1-87(,)8.  = / A

     p  ω

    p + β 4;( ω

    m , ). 8 7i ω

    p , + β 7i ( ω

    m , ) . β = A

    mω =k 

     

    &etektor selubung akan mele=atkan selubung sinyal xD

    (,)  . Keluaran detektor sebung setelah

    dile=atkan kopling kapasiti' yang meredam sinyal dc xO

    (,)  / A p

     β 4;( ωm

     , )

    :adi daya sinyal in'ormasi di output demodulator 7O  0?&  A p β

     .!

      0?&  A p  Am mω =k 

      .!

     

    Sekanrang kita analisis noise yang mele=ati &emodulator . &i titik ; 3 sinyal %M yang

     bercampur noise dapat dinyatakan sebagai berikut <

    7(,) + 4i;e =  A p

     4; ω

    p , +

    β

     7i (ω

    m , ) . +

    x(,) 4; (

    ω

    p , ) -

    (,) 7i (

    ω

    p , )

    i#$ ωp

    β  ? m$#$ %

    x

    (,) = 7(,) + 4i;e =  A p

     4; ( ωp , ) +

    x(,) 4; ( ω

    p , ) -

    (,) 7i ( ω

    p , )

    x

    (,) =      A p

     + x(,) . !  +

    (,). !  0?&  84; ω

    p , + θ(,) .

    ?E

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    30/40

    :ika di input &iskriminator ;* cukup kecil JJ 1 dan imitter bekerka sempurna 3 maka di

    titik ; dapat dituliskan sbb < x

    (,) = 7(,) + 4i;e =  A 4

    4; ωp , + θ(,) .

    θ(,) =    

      

      A

    (,)

    L

    =tana   ≅     

     

      

      A

    (,)

    L

    =  ? m$#$ % x

    (,) =  A

     44; ω

    p , +   

     

      

      A

    (,)

    L

    = .

    "ubungan input output diskriminator < xD

    (,)  1,

    (,)8.1-8xA   m$#$ %

    xD

    (,)  / A 4

     ω

    p +

    t d 

    .      

      

      A

    (,)

    L

    = . 8 7i

    ω

    p , +   

     

      

      A

    (,)

    L

    = . ;e,el$5 mele(  )Di;# 

     = "8!π    8

    Maka PS& noise di & η

    D (   ) = 8π!   ! η

    A  8 Fre#'e;i 6', 4ff LPF =   

    &aya noise yang dile=atkan oleh detektor selubung @O

      ∫ −

     > 

     > 

      f  

      f  

    η

    A  8

    π

    !   ! d f 

    @O

      +

    E η

    A  π!  +

     >   f     3 sedangkan  S     0?&  A p  Am mω =k    .

    !  0?&  A

     p 

        .

    ( 7/@ )O

     

     >  >    f  

     *

      f  

      f  

     *

     , 

    η ?..

    ?

    +  ??

       

      

      ∆    >  *

     I 

     >    f  

      f  

      f  

    ...

    ?

    +?

    η    

      

      ∆

      Ontuk mengatasi kualitas ( 7/@ )O

      maka ditambahkan Pre/emphasis dan &e/emphasis

      x(,)  Pre-Emp5$;i; ? >

    P(  ) M4'l$,4r FM

    7$l'r$

      7O

     - @O

      radio

      De-Emp5$;i; ? >D

    (  ) Dem4'l$,4r FM

    $r$#,eri;,i# >P

    (  ) $ >D

    (  ) %

    1)8 >P

    (  ) 8 >D

    (  ) = 1 ','# 0 H   m

      H   M

     

    ?C

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    31/40

    !)8 ∫ −

     > 

     > 

      f  

      f  

    η

    A  8 π!   ! 

    ?)(  f    

     > 

      f  

      f  

    η

    A  8 π!   ! d f   atau <

    Misalkan P ∫ −

     > 

     > 

      f  

      f  

       ! ?

    )(  f    

     > 

      f  

      f  

       ! d f   3 maka <

    ( 7/@ )O

       >  *

     I 

     >    f  

      f  

      f  

    ...

    ?

    +?

    η    

      

      ∆  . P P dinamakan 'aktor perbaikkan &e/7mphasis

     S   

      daya sinyal %M yang ditangkap antena ∆ f   deiasi 'rekuensi sinyal %M

       8 

      merupakan 'rekuensi cut/o'' P% pada detektor selubung di &emodulator %M

    III.1 Kin!r@# D!t!$si sin2#" b#s!-b#nd Di@it#" , 2&n$&h 'asus N)*6bi+&lar 1

    @(t) $ B ; & 7

     *4U/Bipolar P% Sample &ecision

    noise 3 η$   and "old

      f  s

     f  s  b) 

    1   'rekuensi sampling ( Diagram bl&' De$e'$&r N)*6Bi+&lar   )

    %rekuensi cut o'' P% ≥  B sinyal *4U/bipolar 

    4apat daya noise di B di $ 3 jadi <η:  ηA  . Perbedaan noise di $ dengan di B adalah <

     *oise di $ masih memiliki spektrum yang sangat lebar sedangkan noise di B memiliki spektrum

    yang terbatas selebar pass/band P% .

    Penting untuk diperhatikan bah=a rumus yang menghubungkan rapat daya noise di input

    integrator dengan daya rms noise di sampler output akan sering digunakan dalam menganalisis

    kenerja detektor sinyal dijital <

     

    η

    !4',

     = @4',

     = 0?&8 ηX

     T3

    Nariance ( daya noise ) yang terdapat dititik & σ

    !D

     = @D

     = 0?&8η

    A T

    3

    Bila sinyal *4U/bipolar di $ adalah < -N atau / N dengan laju R 3  1/T

    3

    -N

      Sinyal *4U/bipolar < @(t)

    +0

    ( )∫ b) 

    d 0

    ....

    ( )∫ b) 

    d 0

    ....

    Sample

    and

    "old

     f  s

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    32/40

      /N

    -N2 b

      Sinyal di titik ;

      / N2 b

    Maka tegangan sinyal di titik & ada ? kemungkinan < ND

     = +NT3  atau -NT

    Blok &ecision akan menghasilkan NE

     = +N "i#$ % ND

     + D

    (,) 0

    NE

     = -N "i#$ % ND

     + D

    (,) H 0

    )enung'an ring'asan de

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    33/40

    Maka B74 di output &etektor *4U/bipolar   

     

     

     

     

     *

    b & 

    ?η 

    .

    Perlu diperhatikan bah=a pada uraian tersebut tiap blok bagian detektor diasumsikan tidak 

    membangkitkan noise internal ( *oise 'igure 1 ( 0 dB ) ) . :ika detektor membangkitkan noise

    dengan temperatur derau ekuialen total 2s  3 maka <

     

     *4U/bipolar 3  S   

      De,e#,4r out

      @R9-3ip4l$r  :ER =

      *oise 3η

    A  Temper$,'r er$' T

    7

    η

      = (η

    A+ # T

    7  )    $ 

    &  S 

      'T 

    &

    Bila pulse shapping 0 T

    ( )  menggunakan P% raissed cosine maka B yang dibutuhkan untuk 

    mentransmisikan sinyal dijital 03D @  R& ( 1 - α )

    α  < role o'' 'actor 3 yang merupakan parameter 'iter raissed cosine untuk membatasi lebar pita

    sinyal *4U bipolar sebelum ditransmisikan . "arga α < 0 ≤  α  ≤  1

      P C

    ;i$l @R9-3ip4l$r ie$l p'l;e ;5$ppi ;$l'r$ fil,er

    :W ;$$, le3$r ( LPF )  0 T

    ( )   0  S

    ( )  peerim$

       0  R ( ) 

    i P $ i C % ;i$l @R9 3ip4l$r

    :W ,er3$,$; = 03D @  R& ( 1 - α ) Hutput   De,e#,4r

    detetektor    @R9-3ip

    $gar tak terjadi inter'erensi antar simbol (  Inter Symbol Interference 5S5 ) maka menurut *yTuist

     salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah <

     0 T

    ( )  x  0  S

    ( )  x  0  R

    ( ) < Respo ilter Raissed +osie =  0( )  +aissed 3osine 

     ' 

    Misal dapat dipilih <  0 T

    ( )  =  0( )  +aissed 3osine 

    $  0  S

    ( )  x  0  R

    ( ) < .

    dalam hal ini  0  R

    ( ) merupaka ilter ekualisasi di peerima '

    III.1 Kin!r@# D!t!$si sin2#" 9PSK d#n PSK 

    &iagram blok demodulator BPSK 

    +?

       

      

     

    η b & ?.

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    34/40

      @(t) $ B ; 5

    sinyal BPSK BP%/5% P% dan &etektor

    - noise 3 η$ . *4U/bipolar  

      &

      ;arrier 

    Sinyal BPSK < 4ecoery sinyal di & < ;os( ω p t )

    di $ di B < x(,) = d(t) ' 4;(ω

    p , )

    @;

    (t) dt!" ;os?( ω p

     t ) 03D dt!  - 03D dt!" ;os( ? ω p

     t )

    Selanjutnya P% dalam detektor *4U/bipolar akan meredam komponen 'rekuensi tinggi sehingga

    yang dile=atkan hanya komponen 03D dt!

    @(t) 7 % , " 5

     *4U/Bipolar P% Sample &ecisionnoise 3 η$   and "old

      f  s

    sehingga @;

    (t) 03D dt!  .

    2egangan sinyal di " ada ? kemungkinan < N>

     = + 0?& N T &  atau N

    > = - 0?& N T 

    PS& noise di % < η% . 03?D η$ . 0 J  f   J 'rekuensi cut o'' P%

    Nariance ( daya noise ) yang terdapat dititik " σ

    !>

     = @>

     = 0?&8 ηF

     T3 = 0?1!&8 η

    A T

    &aya sinyal BPSK di $ <  S   

      = 0?& N ! 

    7nergi sinyal BPSK di $ tiap perioda bit <  $ & = 0?&8 N ! 8 T 

    &  3 maka <

    Maka Peluang error decision ( :i, Err4r R$,e )   

     

     

     

     

     

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    35/40

      @(t) $ B ; 7

      sinyal 8PSK BP%/5% &etektor

    - noise 3 η$ . *4U/bipolar  

     

    ;os(ω p t ) parallel ,

    daya sinyal 8PSK di $ ,? R& ( . : ) 6 R

    & < laju bit sinyal informasi

    C(nt(;-(nt(; s(#"

    @481 Suatu receier %M dengan diagram blok seperti gambar di ba=ah ini 3 dimaksudkan untuk 

    mendeteksi sinyal %M dengan 'rekuensi pemodulasi maksimum 1D k"# dan deiasi

    'rekuensi maksimum D0 k"# .

      Atea

       S  A

      +$9*mp >I%&+ I$9*mp 8etektor ,$  

      * 0 3 8 $> & dan 8emphasis $ 

      FRF

      = G : T e-MIX  = !J104  F

    IF = 10 :

    RF

     = !0 : MIX

      = J : IF

     = * :

    &iketahui < 2emperatur antena ?000 o K. Sinyal pemodulasi sinusoidal 1D k"# 3 amplituda

     pemodulasi diatur hingga diperoleh indek modulasi ?3D .

    %aktor perbaikkan deemphasis 9 dB . 2hreshold &iskriminator %M 1+ dB.

    Pertanyaan <

    a). "itung (S*) di & agar &iskriminator bekerja 9 dB di atas threshold .

    +!

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    36/40

     b). "itung daya sinyal %M di masukkan 4%/$mp ( titik A ) agar kondisi sesuai point a)

      tercapai dan hitung S* di output titik % .

    c). Bila 'rekuensi pemodulasi diturunkankan menjadi D k"# 3 amplituda pemodulasi di pemancar 

    dinaikkan ?3D kali semula sedangkan daya sinyal %M yang ditangkap di masukkan 4%

    $mpli'ier adalah tetap sama sesuai point b) 3 hitung S* di output titik  $  .

     Solusi *

    $)8  (S*) di & 1+ - 9 dB .@ dB

    ;atatan < 2hreshold &iskriminator 1+ dB artinya &etektor %M hanya dapat beroperasi bila

      S* di input detektor I 1+ dB .

    3)8  F  RF 

      C dB E maka Te-RF   ?C0 @ ( E/1 ) !0*04 

    F  F 

      10 dB 10 maka Te-F   ?C0 @ ( 10/1 ) !J104

      T e-MIX  = !J104 

    RF

     = !0 : = 100 X ? MIX

      = J : = X ? IF

     = * : = ! X

    )emperature derau gabungan ( A ---D ) = Te-A 3   >I%  +$ 

     I$ 

     +$ 

     >I%  +$ 

    GG

    G

    ) )    eee

    .....   −−−   ++  

    Te-A 3  !..100

    ?910..

    100

    ?910..?0+0

     #++   !0*G?1

    &aya noise di &  N  3 ( k T Atea  - k Te-A 3  ) @. B N-F   @ G  RF-Amp  @ G  8X   @ G  F 

    &aya sinyal di &  S  3

       S  A

     @ G  RF-Amp

      @ G  8X 

      @ G  F 

     ( 7/@ )D

      =IF-@xAD-eA,e$

    A

    8:) T#  T#  (

     7

    +  = 1G : = 0 X

     B N-F 

      ? @ ( 1D - D0 ) k"# 1D0 k"# 1D0000 "#

    M$#$  S  A

        #   @ ( T Atea

      - Te-A 3  ) @. B N-F   @ 0

     S  A

        13+E @ 10/?+ @  ( ?000 - ?0+C31 ) @ 1D0000 @  E0 039A @ 10/1?  0?J pW$,, 

    ( 7/@ )F

      = >  8

     8

     >    f  

      f  

      f  

    ...

    ?

    +?

    η    

      

      ∆   @ P ..

    .

    ..)....(

    ....

     I$  >I%  +$  *8e *N) 

     I$  >I%  +$ 

    GGG) ) k 

    GGGS S    *

     8

     8

    −+=

    η  

    .)....(

    ....

     *8e *N)    ) ) k 

    S S   *

     8

     8

    −+=

    η .

    M$#$ % ( 7/@ )F

      = ..

    ?

    +?

     

     

     

     

     

      ∆

     >   f  

      f  @ 

     > 

     *

      f  ) ) k 

     *8e *N)    .)....(

    ...

    −+

     @ P P 9 dB ! 6

    +D

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    37/40

    ( 7/@ )F

      = .1D000

    D0000.

    ?

    +  ?

       

       @ 

    1D000..).13?0+C?000.(..10..+E31

    ..10..9A30.

    ?+

    1?

     # # #

     #

    +−−

      @ ! D+!?+ 6

    ?* :

    ;ara lain adalah dengan memanipulasi persamaan ( 7/@ )F

      = >  8

     8

     >    f  

      f  

      f  

    .

    ..

    ?

    +?

    η  

     

     

     

     

      ∆   @ P

    menjadi  ( 7/@ )F

      = ..

    ..?

    +?

     I$  N  0

      f  

      f  

     8

     8

     >    −   

      

      ∆η 

      @  >   f  

     0  I$  N −   @  P

     jadi  ( 7/@ )F

      = ..?

    +?

       

      

      ∆

     >   f  

      f    ( 7/@ )D

      @  >   f  

     0  I$  N −   @  P atau <

    ( 7/@ )F

      = ( 7/@ )D

      @ 

     > 

     I$  N 

     >   f  

     0

      f  

      f     −  

     

     

     

      ∆..

    ?

    +?

      @  P

    ( 7/@ )F

      = E0  @ 1D000

    .)D00001D000.(..?.

    1D000

    D0000.

    ?

    +  ? +

       

         #   @  ! D+!?+ 6 ?* :

    6)8  ∆ f   k  f   @  $m  3 jadi bila amplituda pemodulasi dinaikkan ?3D kali semula maka <

      ∆ f   ?3D @  ∆ f   semula ?3D @  D0 k"# 3 sehingga <

      ( 7/@ )F  = .

    .

    .?

    +?

       

     

     

      ∆

     >   f  

     semula  f  

    @  ( 7/@ )D  @   >   f  

     0  I$  N −

      @  P

    ?

    .      

     

     

     

    ∆ semula  f  

      f  

     

    ( 7/@ )F

      = D+!?+ @  ( ?3D )?  = ***G* X = &&?! :

    +atata *  &alam hal ini perubahan 'rekuensi pemodulasi tak mempengaruhi ( S* )%  .

    @48!)  Suatu sistem penerima dengan modulasi dijital dirancang untuk menangkap

    modulasi dijital dengan laju bit ?D9 kBps .

    a). "itung B 5% ideal bila digunakan modulasi BPSK 

     b). "itung B 5% ideal bila digunakan modulasi 8PSK 

    c). Sistem pradeteksi memiliki penguat 4% dengan ,ain ?9 dB dan suhu derau !0004 

    Suhu derau antena *0004  

      :ika B74 dikehendaki 03001 hitung daya sinyal di input penguat 4% jika modulasi BPSK .

     Solusi *

    $)8  Bila digunakan modulasi BPSK 3 B/5% ideal  R& ( . : ) 6 < > , maka

    +9

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    38/40

      :W-IF = 1 8 !&J #>K = !&J #>K

    3)8  Bila digunakan modulasi 8PSK 3 B/5% ideal 0?& 8  R& ( . : ) 6 < > , maka

      :W-IF = 0?& 8 !&J #>K = 1! #>K

    6)8

     Atea Gai pe%uat RF < 5 dB < 00 X

      T  At 

     

     A Pe%uat B 3etektor + 

      S  A

       RF BPS= 

    &aya sinyal d B  =  S  B

        !00 . S  A

       $ &    !00 . S 

     A  T 

    PS& noise di B η

    :  k . ( T 

     At   -  T 

     RF   ) . !00   13+E @ 10/?+  ( ?000 - +000 ) @ !00

    &ikehendaki B74   

     

     

     

     

     0

    b & ?η 

    .?.   03001 dari tabel ? ( +30C ) 03001 maka <

      S  A

      03D @  ( +30C )? @  k . ( T  At 

      -  T  RF 

      ) @   R&  0?0* pW$,,

    @48*)  Spesi'ikasi suatu perangkat receier BPSK menyebutkan bah=a <

      *oise 'igure perangkat receier C dB dan untuk mendapatkan B74 03001 maka

    membutuhkan leel sinyal BPSK di input 4eceier sebesar /A0 dB .

    Selanjutnya 4eceier tersebut dirangkai seperti gambar di ba=ah ini <

    754P

      '&a>ial

    2emperatur $ntena 0004  ? ,ain $ntena ?+ dB 3 oss koa@ial ? dB

    #er$an(aan :

    !1. Hi$ung EI)# bila di'ehenda'i BE) 4 0/00!

    71. Hi$ung EI)# bila di'ehenda'i BE) 4 0/0008

    %a$a$an : da(a sin(al di in+u$ '&a> 4 EI)# /  Gain An$ena

    +A

    #erang'a$

    )E%EIE) B#SK

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    39/40

      Guna'an Tabel 1

     =ualitas detektor ( 3emodulator dijital ) se#ara umum

    &727K2H4 yang bagus memiliki ? kriteria <

    1. *oise internal yang sangat kecil ( idealnya tak membangkitkan noise )

      *oise internal dipengaruhi kualitas hard =are komponen detektor .

    ?. Prinsip deteksinya menggunakan pendekatan >match 'ilter > .

      Match 'ilter dapat diartikan sebagai >'ilter yang di pas kan > sehingga 'ilter

    tersebut akan mele=atkan daya sinyal dengan maksimal tapi

    meredam noise secara maksimal yang masuk bersama sinyal in'ormasi .

    Hutput detektor akan memiliki peluang salah ( error ) deteksi yang dikenal dengan

    nama Bit $rror rate ( B$R ) seperti kura di ba=ah ini .

    Kura tersebut hanya mempertimbangkan pengaruh noise dan po=er sinyal terima 3

    artinya 2iming 4ecoery sempurna 3 tidak terjadi 5S5 dan tak ada gangguan/

    gangguan lain selain noise .

     =etera%a %am&ar  < E3  P

    R   @  T

    3  @

    4 η

    R   - η

    I, - De,e#,4r  .

    η

    I, - De,e#,4r  rapat daya noise yang berasal dari internal perangkat detektor.

    Semua noise yang timbul terjadi diasumsikan memiliki karakteristik ,aussian .

    Parameter per'ormansi ( kinerja ) sistem transmisi dijital secara garis besar terdiri

    dari beberapa point <

    .)' B$R , S$R , F$R  yang merupakan laju kesalahan bit 3 simbol ataupun

    'rame 3 misal B74 10/9  . aju kesalahan deteksi dapat diperkecil hingga

    nilai tertentu dengan metoda penambahan bit parity sehingga sejumlah bit

    error dalam suatu 'rame dapat dikoreksi kembali ( %7; ) .

    Metoda error corecting ini banyak jenisnya dan terus berkembang .

    Penambahan blok %7; ini akan memperbaiki kinerja B74 tapi akan

    memperbesar laju transmisi 3 B dan delay transmisi yang dibutuhkan .

    5)' 4aju trasmisi  dalam bit per detik ( bps) . aju transmisi dapat diturunkan

    hingga nilai tertentu dengan metoda kompresi yang cocok 3 misal dengan

    teknik $&P;M ( $dapti' &elta P;M ) 3 &;M7 ( &igital ;hannel

    +E

    Gam&ar '5>

  • 8/18/2019 Hand Out Siskom s1 Bsn

    40/40

    Multiplication 7Tuipment ) 3 Nocoder dll . Metoda kompresi sinyal ini terus

     berkembang . Penambahan blok kompresi ini akan mengakibatkan delay

    transmisi akibat adanya =aktu proses kompresi dan dekompresi .

    7)' BW trasmisi   atau lebar spektrum 'rekuensi yang dibutuhkan tergantung dari

    laju bit per detik atau simbol per detik yang dibutuhkan . Sehingga

    menurunkan laju transmisi berarti pula menurunkan B yang dibutuhkan .

    Masalah B transmisi ini mulai dapat diatasi   dengan berkembangnya

    teknologi saluran 'iber optik .

    )' 3ela" trasmisi merupakan jumlah total dari =aktu propagasi ( besarnya

    tergantung jarak transmisi ) 3 delay proses 'ormatting dalam 7nkoding 3

    delay proses &ekoding 3 delay proses 7nkoding/&ekoding untuk %7; 3 delay

     proses kompresi / dekompresi 3 delay proses Scrambler / &escrambler 3 delay

     proses Multiple@ing / &emultiple@ing dan delay proses repeater regenerati' .

    Omumnya delay propagasi serta proses kompresi / dekompresi relati' lebih

    menentukan dari delay / delay lainnya .

    Batasan besarnya B74 dan delay transmisi yang diperbolehkan tergantung dari

     jenis sinyal yang ditransmisikan serta mode transmisi ( real time atau tidak real time

    ) .