perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DENGAN PELAYANAN TENAGA KESEHATAN PADA PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA DI PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH IAN ROSSALIA PRADHITA PUTERI R0107031 Telah dpertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji KTI Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS Pada Hari.............,....................2011 Pembimbing Utama Nama : Ropitasari, SSiT, M.kes ............................ NIP : - Pembimbing Pendamping Nama : M.Nur Dewi, SST, M.Kes ............................ NIP : - Ketua Penguji Nama : dr. Hari Purnomo Sidik, MMR ............................ NIP : 1949 0101 197603 1 001 Sekertaris Nama : dr. Endang Listyaningsih, M.Kes ............................ NIP : 1964 0810 199802 2 001 Surakarta,.......................2011 Ketua Tim KTI (Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK) NIP. 1950 0913 19800 1 002
51
Embed
HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DENGAN .../Hubungan... · adanya hubungan tetapi lemah, dan p 0,02 < 0,05 dengan parameter positif. Kesimpulan : Terdapat hubungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DENGAN PELAYANAN TENAGA KESEHATAN PADA PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA DI
PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
IAN ROSSALIA PRADHITA PUTERI R0107031
Telah dpertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji KTI
Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari.............,....................2011
Pembimbing Utama Nama : Ropitasari, SSiT, M.kes ............................ NIP : - Pembimbing Pendamping Nama : M.Nur Dewi, SST, M.Kes ............................ NIP : - Ketua Penguji Nama : dr. Hari Purnomo Sidik, MMR ............................ NIP : 1949 0101 197603 1 001 Sekertaris Nama : dr. Endang Listyaningsih, M.Kes ............................ NIP : 1964 0810 199802 2 001
IAN ROSSALIA PRADHITA PUTRI, R0107031, HUBUNGAN PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PROGRAM PKMS DI PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA. PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
Latar Belakang : Di Puskesmas Purwosari telah melaksanakan pelayanan PKMS selam 4 tahun, namun sampai sekarang belum diteliti menganai pelayanan tenaga kesehatan denga tingkat kepuasan pasien, sehingga perlu penelitian selanjutnya.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan tenaga kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien pada program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional melalui kuisioner tentang pelayanan tenaga kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien. Populasi aktualnya yaitu pasien PKMS Poli KIA dibulan Juli 2011. Sampel yang diambil sebanyak 69 orang dengan kriteria yang sudah ditentukan hasil pengumpulan data diolah dengan metode statistik Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,05. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (33,3%) pasien menyatakan pelayanan tenaga kesehatan yang diberikan tinggi dan (33,4 %) pasien menyatakan puas. Hasil rhitung 0,312 > rtabel 0,301 sehingga menunjukan adanya hubungan tetapi lemah, dan p 0,02 < 0,05 dengan parameter positif. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pelayanan tenaga kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien pada program PKMS.
Kata Kunci: Pelayanan Tenaga Kesehatan, Tingkat Kepuasan Pasien, PKMS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan sebagai suatu upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan. Kesehatan
masyarakat yang masih rendah, antara lain disebabkan oleh tidak adanya
kemampuan masyarakat untuk menjamin kesehatan, selain iru hal tersebut
disebabkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang
dipengaruhi oleh tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan
biaya kesehatan yang mahal ( PERWALI No. 25 tahun 2010).
Untuk menjamin kesehatan masyarakat, pemerintah berupaya mengatasi
hambatan dan kendala melalui berbagai pelaksanaan kebijakan. Salah
satudiantaranya yaitu melalui suatu program kesehatan yang bertujuan untuk
menjamin kesejateraan kesehatan masyarakat. Salah satu program kesehatan
pemerintah melalui Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk
program kesehatan Pemerintah Kota Surakarta (PERDA No 8 tahun 2007).
Program kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota
Surakarta adalah Program Pemeliharaan Masyarakat Surakarta
(PKMS),yaitu merupakan suatu upaya pemeliharaan pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan. Salah satu bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kemudahan Pemerintah Kota Surakarta dalam pelayanan kesehatan
masyarakat yaitu melalui pemberian kartu berobat. Dua jenis kartu berobat
PKMS yaitu Silver Card dan Gold card, silver card digunakan oleh
masyarakat Surakarta yang mendaftar sebagai peserta dan gold card untuk
warga miskin yang tidak mempunyai jaminan kesehatan (PERDA No 8
tahun 2007).
Pemerintah Kota Surakarta membentuk program PKMS yang
memprioritaskan pelayanan dibidang kesehatan, khususnya kesehatan ibu
dan anak. Masyarakat Surakarta yang berjumlah 522.935 jiwa, telah terdata
sebagai peserta PKMS sebanyak 207.871 jiwa, terdiri dari peserta PKMS
gold sebanyak 6,28% dan peserta PKMS silver sebanyak 93,72%. Terdapat
jumlah rata-rata 7.274 pasien PKMS setiap tahunnya, rata-rata angka
kejadian pasien di Poli Umum 58,21%, di Poli gigi 9,40%, dan Poli KIA
sebanyak 32,39%, diantaranya terdapat ANC, ibu hamil resiko tinggi, bayi
balita sakit, BBLR, dan lain-lain (DinKes Surakarta, 2010).
Ukuran keberhasilan program pelayanan kesehatan salah satunya
ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan dicapai
apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diharapkan. Kepuasan dapat dicapai dengan pelayanan
secara berkala melakukan survei indeks kepuasan masyarakat (Ratminto dan
Winarsih, 2005).
Puskesmas Purwosari Surakarta, merupakan salah satu Puskesmas milik
pemerintah Kota Surakarta, terletak di sisi barat Kota Surakarta, terletak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
ditengah Kota Surakarta, sehingga tingkat ekonomi dan sosial budaya sudah
cukup tinggi, sehingga masyarakatnya lebih bisa menilai baik atau buruknya
pelayanan yang diberikan. Di Puskesmas purwosari sudah mempunyai
pelayanan PKMS selama 4 tahun, tetapi sampai saat ini belum diteliti
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan sehingga belum
diketahui tingkat penerimaan masyarakat dengan adanya program PKMS di
Puskesmas Purwosari. Masyarakat yang mempunyai tingkat ekonomi
cukup berpendapat bahwa bila suatu pelayanan dibebani biaya yang mahal,
maka pelayanan yang diterima semakin berkualitas.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti ingin mengetahui
Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien dengan Pelayanan Tenaga Kesehatan
Pada Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta.
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Novita Kumala Sari, dengan
judul “Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap
di Bangsal Mawar RSUD dr. Moewardi, Surakarta“. Dalam penelitian
sebelumnya didapatkan hasil kualitas pelayanan rawat inap sesuai dengan
harapan, sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
B. Perumusan Masalah
Adakah hubungan pelayanan tenaga kesehatan dengan tingkat
kepuasan pasien pada program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Surakarta?.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pelayanan tenaga kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien pada program Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kualitas pelayanan tenaga kesehatan pada program PKMS.
b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta PKMS.
c. Menganalisis hubungan pelayanan tenaga kesehatan program PKMS.
dengan tingkat kepuasan pasien.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan
tentang memahami hubungan pelayanan tenaga kesehatan dengan tingkat
kepuasan pasien pada program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Surakarta tnya.
2. Manfaat Aplikatif
a. Institusi Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat
kepuasan pasien peserta PKMS.
b. Masyarakat
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama peserta PKMS
terhadap instansi kesehata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pelayanan Tenaga Kesehatan
1. Definisi Pelayanan tenaga kesehatan
a. Definisi Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud,
cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, dan pelanggan
lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa
tersebut. Definisi jasa dalam strategi pemasaran harus diamati dengan
baik karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa
barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat
bergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja atau penampilan
yang ditawarkan oleh pihak produsen (Supranto, 2006)
Olsen dan Wiyckoff dalam Zulian (2005) mendefinisikan jasa
pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara
eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang
maupun jasa pelayanan.
b. Definisi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. (DinKes,
2010).
Tenaga Kesehatan merupakan komponen terpenting dalam pelayanan
kesehatan dalam mencapai kepuasan pasien, sehingga Menurut
Sabarguna (2004), Pelayanan dikesehatan harus menyediakan sumber
daya manusia yang handal karena :
1) Tanggung jawab mutu pelayanan akan berada pada tenaga kerja.
2) Kepuasan pasien tergantung pula faktor pelayanan Tenaga
Kesehatan walaupun dengan bantuan alat.
Jadi pelayanan tenaga kesehatan adalah sekumpulan tindakan oleh
tenaga terlatih di bidang kesehatan baik secara nyata dan tidak nyata,
atas kemudahan untuk mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan (
Sabarguna,2004).
2. Faktor – faktor Kualitas pelayanan
Faktor dan indikator kualitas pelayanan yang mempengarui kepuasan
pasien menurut Tjiptono, (2005) yaitu :
a. Kehandalan : dimensi ini menunjukan kemampuan memberikan
pelayanan secara akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung
jawab atas apa yang dijanjikan, dan tidak pernah memberikan janji
yang berlebihan dan selalu memenuhi janji
b. Ketanggapan : Dimensi ini mencakup keinginan membantu pasien dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Jaminan : dimens ini terdiri dari empat hal :
1) competency : mencakup pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki pemberi pelayanan
2) courtesy : mencakup kesopanan, rasa hormat, perhatian dan
keramahan pelayanan
3) credibility : mencakup kepercayaan pasien karena kejujuran dari
pemberi jasa
4) security : mencakup kebebasan dari bahaya, risiko dan keragu –
raguan
d. Empati : dalam dimensi ini terdiri dari tiga hal yaitu :
1) assesibility : hal ini mencakup kemudahan menghubungi
2) cominicattion skill : hal ini mencakup pemberian informasi kepada
pasien dengan bahasa yang dapat dimengerti dan mendengarkan
tanggapan serta pertanyaan pasien
3) undersstanding the costumer : mencakup perlunya mengetahui
kebutuhan pasien
e. Tampilan : dimensi ini mencakup kondisi fisik fasilitas, peralatan serta
tampilan kerja
3. Level Harapan Pelanggan Mengenai Kualitas Pelayanan (Tjiptono, 2005)
a. Level Pertama
Harapan pelanggan yang paling sederhana dan berbentuk asumsi, must
have, atau take it for granted. Misalnya, saya berharap bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
menyimpan uang saya dengan aman dan menangani saldo rekening
saya dengan benar.
b. Level Kedua
Harapan yang lebih tinggi daripada level pertama yaitu kepuasan
dicerminkan dalam pemenuhan persyaratan dan/atau spesifikasi.
Misalnya, saya pergi ke bank dan teller-nya ternyata sangat ramah,
informatif, dan suka menolong transaksi-transaksi saya.
c. Level Ketiga
Harapan yang lebih tinggi daripada level pertama dan kedua yaitu
menuntut kesenangan atau jasa yang bagus sehingga membuat
pelanggan tertarik. Misalnya, semua karyawan melayani saya dengan
penuh respek dan menjelaskan segala sesuatunya dengan cermat.
Namun, yang paling mengesankan adalah ketika mereka menelepon
saya di rumah di hari berikutnya dan menanyakan apakah saya baik-
baik saja.
4. Strategi Kualitas Layanan (Tjiptono, 2005)
a. Atribut Layanan Pelanggan
Penyampaian layanan harus tepat waktu, akurat, dengan perhatian dan
keramahan. Hal ini penting karena jasa tidak berwujud fisik
(intangible), tidak tahan lama (perishable), sangat variatif (variable),
dan tidak terpisahkan antara produksi dengan konsumsi (inseparable).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Pendekatan untuk Penyempurnaan Kualitas Jasa
Penyempurnaan kualitas jasa merupakan aspek penting dalam rangka
menciptakan kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan oleh faktor
biaya, waktu penerapan program, dan pengaruh layanan pelanggan.
Ketiga faktor ini merupakan inti pemahaman dan penerapan suatu
sistem yang responsif terhadap pelanggan dan organisasi untuk
pencapaian kepuasan optimum.
c. Sistem Umpan Balik untuk Kualitas Layanan Pelanggan
Umpan balik sangat dibutuhkan untuk evaluasi dan perbaikan
berkesinambungan. Perusahaan perlu mengembangkan sistem
responsif terhadap kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
Informasi umpan balik harus difokuskan pada hal-hal sebagai berikut:
1) Memahami persepsi pelanggan terhadap perusahaan, jasa
perusahaan, dan para pesaing.
2) Mengukur dan memperbaiki kinerja perusahaan.
3) Mengubah bidang-bidang terkuat perusahaan menjadi faktor
pembeda pasar.
4) Mengubah kelemahan menjadi peluang berkembang sebelum
pesaing melakukannya.
5) Mengembangkan sarana komunikasi internal agar setiap orang tahu
apa yang mereka lakukan.
6) Menunjukkan komitmen kualitas perusahaan pada pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d. Implementasi
Manajemen harus menentukan cakupan kualitas jasa dan level layanan
pelanggan sebagai bagian dari proses implementasi dan kebijakan
organisasi. Manajemen juga harus menentukan rencana implementasi
mencakup jadwal waktu, tugas-tugas, dan siklus pelaporan.
5. Tujuan Peningkatan Kualitas Berkelanjutan
Peningkatan kualitas rumah sakit harus dimulai sejak awal sebelum
dituntut oleh masyarakat. Peningkatan kualitas rumah sakit bertujuan
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi komponen kualitas secara jelas.
b. Memiliki pengalaman meningkatkan kualitas.
c. Dirangsang untuk dapat menciptakan peningkatan yang berlanjut
Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang di uji Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang di uji Searah, senakin besar nilai suatu variabel semakin besar pula nilai variabel lainya. Berlawanan Arah, Semakin besar nilai suatu variabel, semakin kecil nilai variabel lainya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Purwosari terletak di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta
dengan luas wilayah + 0,0843km2, kepadatan penduduk sebesar 15.708 per
m2. Secara administratif Kelurahan Purwosari terdiri dari 14 Rw dan 52 Rt.
Jumlah penduduk di Kelurahan Purwosari sebanyak 12.562 orang yang terdiri
dari 6.328 orang laki-laki dan 6.592 orang perempuan.
Responden yang digunakan dalam penelitian adalah pasien Puskesmas
Purwosari Surakarta. Puskesmas Purwosari yang berdiri sejak 1 april 1993,
terletak di Jalan Flamboyan Dalam No. 2 Rt 2 Rw XI Kecamatan Laweyan,
Kelurahan Sriwedari, Kota Surakarta dengan mempunyai puskesmas
pembantu yaitu Puskesmas Purwosari, Puskesmas Jajar, dan Puskesmas
Kerten. Mempunyai beberapa poli kesehatan diantaranya yaitu poli KIA.
B. Analisa Data
Populasi 196 diambil pada rata-rata pengunjung PKMS di Puskesmas
Purwosari Surakarta, dengan didapatkan jumlah sample 69 orang, yang
menjadi responden dari tanggal 18 – 22 Juli 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden
berdasarkan umur responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data
responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%) 20-30 th 24 34,8 31-40 th 32 46,4 41-50 th 13 18,8 Jumlah 69 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden
terbanyak yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah yang
berusia antara 31 – 40 tahun yaitu sebesar 46,4%.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden
berdasarkan pendidikan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi
data responden sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 22 31,8
SMP 37 53,6 SMA/K 10 14,6 Jumlah 69 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden
terbanyak yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah yang
berpendidikan SMP yaitu sebesar 53,6%.
c. Karakeristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden
berdasarkan pekerjaan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi
data responden sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Ibu Rumah Tangga 30 43,4
Buruh 22 31,4 Swasta 17 25,2 Jumlah 69 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan hasil distribusi data (menggunakan analisis
univariate) diketahui bahwa responden terbanyak yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar
43,4%.
d. Distribusi Data Pelayanan Tenaga Kesehatan
Hasil Data Kuesioner Pelayanan Tenaga Kesehatan
1) Hasil distribusi frekuensi pada indikator Administrasi dan
pendaftaran disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 didtribusi frekuensi pada indikator Andinistrasi dan
pendaftaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
No Butir Soal SR R S T ST f P(%) f P(%) f P(%) f P(%) f P(%)
1 2
Administrasi Ketepatan waktu
2 3
2,9 4,3
2 4
2,9 5,8
3 7
4,3 10,1
40 32
57,9 46,3
22 32
31,8 46,3
Dari indicator administrasi dan pendaftaran dalam kategori tinggi,
didapatkan 40 responden (57,9%) menyatakan pelayanan tinggi
dalam administrasi, dan 32 responden (46,3%) dalam ketepatan
waktu pelayanan dalam kategori tinggi.
2) Hasil distribusi frekuensi pada indikator pemeriksaan disajikan
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 distribusi frekuensi pada indikator pemeriksaan
No Butir Soal SR R S T ST f P(%) f P(%) f P(%) f P(%) f P(%)