Page 1
HALAMAN JUDUL
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA
PERUSAHAAN TERHADAP KEUNGGULAN
BERSAING DENGAN LOYALITAS NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung
Buah Batu)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RANI NOVIANI
NIM 21314299
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
Page 3
iii
HALAMAN JUDUL
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA
PERUSAHAAN TERHADAP KEUNGGULAN
BERSAING DENGAN LOYALITAS NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung
Buah Batu)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RANI NOVIANI
NIM 21314299
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
Page 4
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Page 7
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Page 8
viii
MOTTO
Jangan Mudah Menyerah
Rani Noviani
Jangan meremehkan perkara kecil. Jangan
biarkan ia menggerogoti kekuatanmu. Jangan
biarkan ia terakumulasi hingga menjadi seperti
bola salju. Identifikasi masalahmu sedari awal
dan pecahkan setiap perkara kecil sebelum
menumpuk dan menggunung
Layyinah al-Himshi
Ketika Allah SWT membukakan pengertian
bagimu tentang penolakan-Nya maka
penolakan itu berubah menjadi pemberian
Ibnu Athailah
Page 9
ix
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan rahmat dan kebaikan Allah SWT akhirnya karya sederhana ini dapat saya
selesaikan. Maka izinkan saya untuk mempersembahkan skripsi sederhana ini
untuk orang-orang terkasih dan tersayang yang turut berjuang bersama-sama saya
untuk menyelesaikan karya ini.
1. Allah SWT yang selalu membukakan pintu dan jalan-Nya saat pintu dan jalan
lain tertutup.
2. Untuk keluarga kecilku di Bandung yang telah memberikan banyak pengertian
dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi ini.
3. Untuk keluarga keduaku di Sruwen yang sudah banyak membantu memberikan
solusi dan saran serta bantuan baik materi maupun non materi selama saya
kuliah di IAIN Salatiga.
4. Untuk adik-adikku dan kakak-kakakku karena telah memotivasiku untuk terus
berjuang dan bertahan dalam mengerjakan skripsi ini.
5. Untuk teman-temanku yang telah menemani dan saling membantu selama
menjalani rutinitas sebagai mahasiswa di IAIN Salatiga. Untuk Wahyu, Fitri,
Rezza, Anik, Lilis, Lili, Nila, Desi, Nurul dan masih banyak teman lainnya
yang tidak bisa penulis tuliskan satu-persatu terimakasih karena sudah banyak
memberi kenangan dan pembelajaran yang baik selama saya kuliah di IAIN
Salatiga.
Page 10
x
6. Untuk dosen pembimbingku, Pak Taufikur Rahman, M. Si yang sudah begitu
sabar dalam membimbing saya dan teman-teman yang lainnya selama proses
pengerjaan skripsi.
7. Untuk seluruh dosen IAIN Salatiga, yang telah memberikan banyak ilmu yang
insyaallah akan bermanfaat untuk kehidupan saya kedepannya.
8. Untuk seluruh staf akademik yang telah banyak membantu keperluan seluruh
mahasiswa IAIN Salatiga.
9. Untuk pegawai perpustakaan yang selalu memberikan pelayanan terbaik yang
senantiasa diupayakan untuk kenyamanan mahasiswa IAIN Salatiga.
10. Untuk semua penulis buku yang bukunya saya baca dan pencipta lagu yang
lagunya selalu saya dengarkan selama mengerjakan skripsi telah membuat saya
merasa baik-baik saja dan selalu dapat bertahan.
Page 11
xi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA PERUSAHAAN
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DENGAN LOYALITAS
NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu)”. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan
serta bantuan berbagai pihak penulisan ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M. Si selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Taufikur Rahman, M. Si selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan hingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Page 12
xii
5. Ibu Sylvianty selaku Branch Manager Bank Syariah Mandiri KC Bandung
Buah Batu.
6. Bapak Mulyana selaku Branch Operation and Service Manager Bank Syariah
Mandiri KC Bandung Buah Batu.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah
Batu.
8. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Karyawan dan karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan
serta bantuannya.
10. Kedua orang tuaku yang telah membimbing dan memberikan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kesabaran
dan dukungan yang luar biasa.
11. Kakak dan adikku terimakasih karena telah melakukan banyak hal untuk
memberikan motivasi.
12. Keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukungku.
13. Teman-temanku yang selalu menemani hari-hariku selama kuliah di IAIN
Salatiga. Terima kasih untuk Wahyu, Fitri, Rezza, Anik, Lilis, Lili, Nila, Desi,
Nurul dan teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
14. Rekan-rekan mahsiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
jurusan Perbankan S1.
15. Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu. Terimakasih atas doa dan bantuannya.
Page 13
xiii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini. Tiada
untaian kata yang dapat penulis pikirkan selain ucapkan
Alhamduillahirobil’allamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Jaza kumullah khairan katsiran
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
Page 14
xiv
ABSTRAK
Noviani, Rani. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan
terhadap Keunggulan Bersaing dengan Loyalitas Nasabah sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KC
Bandung Buah Batu). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing:
Taufikur Rahman, M. Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan dan citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing dengan loyalitas
nasabah sebagai variabel intervening. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang
berjumlah 6.179 nasabah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Adapun jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 153 nasabah.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada 153 nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu. Data yang
diperoleh kemudian diuji dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 23.
Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linieritas), uji
koefisien determinasi, uji t-test, uji F-test dan uji path analysis.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t-test yang menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing, citra perusahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keunggulan bersaing. Hasil uji F-test menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keunggulan bersaing dengan pengaruh sebesar 54,1% sedangkan sisanya 45,9%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah, citra perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, loyalitas nasabah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing, loyalitas
nasabah tidak berperan sebagai variabel mediasi pengaruh kualitas pelayanan
terhadap keunggulan bersaing, loyalitas nasabah berperan sebagai variabel
mediasi pengaruh antara citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan, Loyalitas Nasabah dan
Keunggulan Bersaing
Page 15
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN LOGO ......................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................iv
PENGESAHAN ............................................................................................................... v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................................... xiv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 12
A. Telaah Pustaka .............................................................................................. 12
B. Kerangka Teori ............................................................................................. 22
1. Teori Pembelajaran Perilaku (Behavioral Learning Theory) .............. 22
2. Keunggulan Bersaing .......................................................................... 26
3. Kualitas Pelayanan .............................................................................. 32
4. Citra Perusahaan .................................................................................. 36
5. Loyalitas Pelanggan ............................................................................ 40
C. Kerangka Penelitian ...................................................................................... 44
D. Hipotesis ....................................................................................................... 45
Page 16
xvi
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 56
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 56
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 56
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 57
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 58
E. Skala Pengukuran ......................................................................................... 58
F. Definisi Konsep dan Operasional ................................................................. 59
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 62
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................... 63
1. Uji Validitas ........................................................................................ 63
2. Uji Reliabilitas..................................................................................... 63
3. Asumsi Klasik ..................................................................................... 63
4. Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 65
5. Uji Parsial (t test)................................................................................. 66
6. Uji Pengaruh Simultan (F test) ............................................................ 66
7. Analisis Path ........................................................................................ 67
I. Alat Analisis ................................................................................................. 70
BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 71
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................... 71
1. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 71
2. Profil Responden berdasarkan Usia .................................................... 72
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................... 73
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................... 74
5. Profil Nasabah berdasarkan Penghasilan Perbulan ............................. 76
B. Analisis Data ................................................................................................. 77
1. Uji Instrumen Penelitian...................................................................... 77
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 80
3. Koefisien Determinasi ......................................................................... 85
4. Uji Parsial (t test)................................................................................. 86
5. Uji Pengaruh Simultan (F test) ............................................................ 87
6. Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ....................................................... 88
Page 17
xvii
7. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan ............................... 97
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 108
A. Kesimpulan ................................................................................................. 108
B. Saran ........................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 111
LAMPIRAN .................................................................................................................. 116
Page 18
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 12
Tabel 3. 1 Skala Pengukuran .................................................................................. 59
Tabel 3. 2 Definisi Konsep dan Operasional Variabel ........................................... 60
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 71
Tabel 4. 2 Usia Responden.................................................................................... 72
Tabel 4. 3 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 73
Tabel 4. 4 Pekerjaan Responden ........................................................................... 75
Tabel 4. 5 Penghasilan Perbulan Responden ........................................................ 76
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 78
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 79
Tabel 4. 8 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Test ..................................................... 81
Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................. 82
Tabel 4. 10 Uji Durbin Watson Model Utama (Persamaan 1) .............................. 84
Tabel 4. 11 Hasil Uji Durbin Watson Model Kuadratik (Persamaan 2) ............... 85
Tabel 4. 12 Koefisien Determinasi........................................................................ 86
Tabel 4. 13 Hasil Uji Parsial (t-test)...................................................................... 87
Tabel 4. 14 Hasil Uji Pengaruh Simultan (F test) ................................................. 88
Tabel 4. 15 Model Summary Persamaan 1 ........................................................... 91
Tabel 4. 16 Hasil Uji Coeficient Persamaan 1 ...................................................... 91
Tabel 4. 17 Model Summary Persamaan 2 ........................................................... 92
Tabel 4. 18 Hasil Uji Coefficient Persamaan 2 ..................................................... 93
Tabel 4. 19 Hasil Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 107
Page 19
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 44
Gambar 4. 1 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas .................................................. 83
Gambar 4. 2 Model Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................ 94
Page 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan bisnis sangatlah kompetitif. Hal tersebut salah
satunya disebabkan karena semakin mudahnya akses bagi negara lain untuk
menawarkan produk serta jasanya di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, maka
industri didalam negeri diharapkan dapat bersaing dengan industri-industri
global. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan dengan perbankan global
lainnya. Sebagai lembaga tumpuan perekonomian negara, baik perbankan
konvensional dan perbankan syariah keduanya diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan dan tetap survive di dalam persaingan global.
Kontribusi perbankan syariah dan perbankan konvensional dalam
persaingan global, diharapkan mampu menjaga stabilitas perekonomian
Indonesia. Dengan menggunakan landasan syariat Islam, perbankan syariah
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah pada layanan keuangan syariah.
Sehingga hal tersebut dapat menambah alternatif pilihan bagi masyarakat
pengguna jasa perbankan di Indonesia. Namun di sisi lain, hal tersebut
menimbulkan persaingan antar perbankan yang semakin kompetitif. Dalam
kondisi demikian, perbankan syariah perlu membenahi kembali strategi
bersaingnya agar posisinya didalam persaingan tetap kuat dan mampu bertahan.
Page 21
2
Perbankan syariah dapat menerapkan kombinasi beberapa strategi bersaing
untuk mempertahankan kemampulabaan jangka panjang. Namun pada dasarnya,
tujuan akhir dari setiap penerapan strategi tersebut adalah untuk meraih
keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing tumbuh dari suatu nilai atau manfaat setara atau lebih
tinggi, yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan biaya yang relatif lebih
rendah dibandingkan perusahaan lainnya (Porter, 1993: 3). Meraih keunggulan
bersaing bukanlah suatu hal yang mudah termasuk bagi sektor perbankan
syariah. Hal tersebut dikarenakan, baik bank syariah maupun bank konvensional
menawarkan berbagai variasi produk perbankan yang manfaatnya relatif sama.
Karena menawarkan jasa yang relatif sama, maka bank syariah hendaknya
memberikan sesuatu yang berbeda namun tetap bernilai bagi nasabah.
Untuk menjadi unik dan berbeda, perbankan syariah tidak selalu harus
menciptakannya melalui suatu hal yang benar-benar baru. Diferensiasi dapat
bersumber dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan dalam operasional kerja
perbankan syariah. Terkait dengan hal tersebut Porter (1993), menyatakan
bahwa terkadang perusahaan terlalu mengusahakan keunikan yang justru tidak
bernilai bagi pelanggan. Maka dari itu selain berbeda dengan pesaing,
diferensiasi haruslah memperhatikan nilai manfaat yang dapat diterima bagi
pelanggan. Salah satu aktifitas yang seringkali dilakukan dalam operasional
kerja perbankan adalah memberikan pelayanan bagi nasabah.
Handayani dkk (2009: 5), menyatakan bahwa penciptaan nilai dalam
layanan yang prima bagi pelanggan dapat menjadi faktor pembeda antar
Page 22
3
perusahaan jasa yang satu dengan perusahaan jasa lainnya. Meskipun terkadang
perusahaan jasa terlihat sama dalam hal fasilitas, peralatan dan layanan. Namun
sebenarnya bagi pelanggan setiap perusahaan jasa tersebut tidaklah sama, dalam
hal performa layanannya. Lebih lanjut Tjiptono (2008: 24), menyatakan bahwa
kunci kesuksesan dalam persaingan antara lain dengan memberikan nilai dan
kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk atau jasa yang
berkualitas dengan harga bersaing.
Selain berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan dapat
menciptakan loyalitas pelanggan. Konsumen yang loyal memberikan banyak
manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Konsumen yang loyal adalah
konsumen yang akan merasa senang setelah merasakan pelayanan perusahaan,
akan kembali menggunakan jasa perusahaan dan mempromosikan perusahaan
tersebut kepada konsumen lainnya. Konsumen yang loyal merupakan sebuah
anuitas, yang akan menjadi sumber pemasukan kas perusahaan (Handayani dkk,
2009: 4). Dengan kata lain, dapat dilihat suatu keterkaitan bahwa kualitas
pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan nasabah kemudian menciptakan
loyalitas dan berdampak pada keunggulan bersaing.
Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara kualitas
pelayanan dengan keunggulan bersaing. Diantaranya hasil penelitian Sudarti dan
Putri (2013) menyatakan adanya pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing. Penelitian Sudarti dan Putri (2013) mendukung hasil
penelitian Zeithmal (dalam Chang dan Chen, 1998) yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan memberikan dampak yang sangat kuat pada perilaku
Page 23
4
konsumen termasuk dalam meningkatkan loyalitas terhadap produk, kemauan
membayar lebih dan keengganan untuk berpindah pada produk lain. Selanjutnya
hasil penelitian Wilar dkk (2017), menunjukkan bahwa kualitas layanan
berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing Bank BCA Manado.
Dengan kata lain, setiap peningkatan keunggulan bersaing dipengaruhi oleh
kualitas layanan.
Adapun hasil penelitian Makalew dkk (2016) menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan tidak signifikan dalam mempengaruhi keunggulan bersaing, hal
tersebut diduga karena adanya pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan
nasabah. Selanjutnya penelitian Tahuman (2016), yang mencoba menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan serta dampaknya terhadap
keunggulan bersaing menyatakan bahwa kualitas pelayanan tidak signifikan
dalam mempengaruhi loyalitas nasabah untuk mencapai keunggulan bersaing.
Selain kualitas pelayanan, perbankan syariah dapat membedakan posisinya
di dalam persaingan melalui diferensiasi citra. Diferensiasi citra berkaitan
dengan bagaimana posisi produk atau jasa perusahaan dalam persepsi atau
pemikiran pelanggan (Kotler, 2005: 359). Zyman (2000: 88), menyatakan bahwa
perusahaan yang berhasil menciptakan citra akan sangat membantu dalam
penjualan produk mereka. Hal tersebut disebabkan karena, sebagian besar
konsumen akan menggunakan persepsinya terhadap perusahaan tertentu
sebelum akhirnya mereka menjatuhkan pilihan (Dirgantoro, 2002: 25).
Membangun citra atau image perusahaan merupakan upaya yang dapat
dilakukan saat perusahaan ingin meraih keunggulan melalui kedekatan dengan
Page 24
5
pelanggan. Hal tersebut terkait dengan seberapa mampu produk atau jasa suatu
perusahaan terpikirkan pertama kali dalam benak pelanggan saat mereka hendak
memenuhi kebutuhannya. Reaksi dan spontanitas seperti itulah yang diharapkan
oleh perusahaan saat mengupayakan membangun citra perusahaan (Dirgantoro,
2002: 25). Ketika suatu perusahaan mampu menciptakan hubungan yang baik
dengan konsumennya, maka konsumen akan lebih terikat pada produk atau jasa
perusahaan yang bersangkutan bahkan saat perusahaan tersebut tersaingi oleh
merek lain (Zyman, 2000: 131).
Menurut Yudiana dan Setyono (2016), perusahaan yang memiliki citra yang
baik akan memperoleh beberapa manfaat diantaranya mendorong konsumen
untuk membeli produk yang ditawarkan, mempertinggi keunggulan bersaing,
mendorong semangat kerja karyawan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain itu, Apriyanti dkk (2017) menyatakan bahwa citra perusahaan yang baik
mampu meningkatkan penjualan perusahaan, meningkatkan pangsa pasar serta
menjaga loyalitas pelanggan. Lebih lanjut Bloemer et. al dalam Apriyanti dkk
(2017) menekankan akan pentingnya loyalitas sebagai dasar bagi perusahaan
untuk bertahan dalam menghadapi persaingan. Loyalitas pelanggan dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya citra yang baik, kualitas pelayanan dan
kepuasan pelanggan. Menurutnya faktor-faktor pembentuk loyalitas tersebut
berperan penting dalam meningkatkan posisi persaingan.
Beberapa bukti empiris menyatakan adanya keterkaitan antara citra
perusahaan, loyalitas dan keunggulan bersaing. Diantaranya penelitian Prabowo
(2010), yang menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh signifikan
Page 25
6
terhadap loyalitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik citra
perusahaan maka akan semakin tinggi loyalitas. Selanjutnya hasil penelitian
Nuraini (2014), menyatakan bahwa citra berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Sebagai dampak lanjutan dari loyalitas, Tahuman (2016)
menyatakan bahwa loyalitas pelanggan berpengaruh signifikan terhadap
keunggulan bersaing. Tahuman (2016), menyarankan agar loyalitas pelanggan
senantiasa dipertahankan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya.
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Saputra (2013), yang menyatakan
bahwa citra perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Kemudian hasil penelitian Jamaan (2016), menyatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara citra perusahaan terhadap loyalitas
nasabah. Adapun Apriyanti dkk (2017), menyatakan bahwa citra perusahaan
berpengaruh namun tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah. Terkait dengan
pengaruh loyalitas terhadap keunggulan bersaing, Maliana (2012) menyatakan
bahwa loyalitas nasabah berpengaruh negatif terhadap keunggulan bersaing.
Didalam penelitian ini, peneliti menambahkan variabel intervening yaitu
loyalitas nasabah. Variabel intervening merupakan variabel penyela/antara yang
terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2012: 39). Bukti empiris menunjukkan adanya
ketidakonsistensian hasil penelitian terkait loyalitas nasabah sebagai variabel
intervening antara kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing.
Page 26
7
Diantaranya hasil penelitian Sudarti dan Putri (2013), yang menyatakan bahwa
loyalitas nasabah terbukti tidak memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing. Namun hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Sunarto
(2006), yang menyatakan bahwa loyalitas nasabah menjadi pemediasi antara
kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing.
Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu merupakan salah satu bank
syariah yang sangat memperhatikan kualitas pelayanannya bagi nasabah secara
menyeluruh. Hal tersebut dapat dilihat pada perhatian Branch Manager pada hal
yang kecil sekalipun yakni memberikan pelayanan sebelum nasabah memasuki
kantor pelayanan dalam upayanya untuk meningkatkan keunggulan bersaing.
Bentuk pelayanan tersebut yakni dengan memberikan kenyamanan pada nasabah
yang hendak parkir. Mengingat bahwa lokasi Bank Syariah Mandiri KC
Bandung Buah Batu yang terletak di ruas jalan yang cukup padat, tentunya
nasabah sangat memerlukan bantuan jasa dari tukang parkir. Melihat kebutuhan
tersebut maka Branch Manager Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu
memfokuskan pelayanannya dengan memberikan pelayanan bagi nasabah yang
hendak parkir. Hal tersebut tentunya sangat membantu keperluan nasabah dan
menciptakan kesan yang berbeda dalam benak nasabah terkait pelayanan yang
diberikan oleh Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
Pemberian pelayanan yang berbeda namun sangat bernilai bagi nasabah
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu mengingat bahwa
mereka berlokasi dalam lingkungan persaingan antar industri perbankan yang
cukup kompetitif, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan
Page 27
8
loyalitas nasabah yang berujung pada keunggulan bersaing. Hal tersebut dapat
dilihat bahwa disepanjang ruas jalan Buah Batu Bandung terdapat lebih dari 9
bank lainnya baik konvensional maupun syariah. Maka dari itu memberikan
pelayanan yang berbeda dan bernilai tentunya akan sangat membantu Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu untuk dapat meraih keunggulan
bersaing. Adapun beberapa penelitian terdahulu masih menunjukkan
inkonsistensi hasil penelitian terkait keterkaitan antara kualitas pelayanan, citra
perusahaan, loyalitas nasabah dan keunggulan bersaing. Maka dari itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Kualitas Pelayanan
dan Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing dengan Loyalitas Nasabah
sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KC
Bandung Buah Batu)".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu?
2. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu?
3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu?
4. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu?
Page 28
9
5. Bagaimana pengaruh loyalitas nasabah terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu?
6. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dimediasi oleh loyalitas
nasabah?
7. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dimediasi oleh loyalitas
nasabah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing
Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
2. Mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
3. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
4. Mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
5. Mengetahui pengaruh loyalitas nasabah terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu.
6. Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing
Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dimediasi oleh loyalitas
nasabah.
Page 29
10
7. Mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dimediasi oleh loyalitas
nasabah.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Bank
Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan citra
perusahaan dalam upaya meningkatkan loyalitas nasabah demi mencapai
keunggulan bersaing.
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti dan menjadi referensi pengembangan
ilmu yang akan datang.
3. Bagi IAIN Salatiga
Menjadi informasi lapangan terkait kontribusi kualitas pelayanan, citra
perusahaan dan loyalitas nasabah terhadap keunggulan bersaing bank
syariah.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dalam lima bagian utama yang meliputi, bagian
pendahuluan, pembahasan, metode penelitian, analisis data dan kesimpulan.
Dengan penjelasan masing-masing babnya sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, bab ini merupakan bagian yang berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Page 30
11
Bab II landasan teori, bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi
pemaparan penelitian terdahulu serta posisi peneliti terkini. Selain itu bab ini
juga membahas kerangka teori yang merupakan bangunan teori sebagai landasan
penguat untuk menganalisis hasil penelitian. Kerangka penelitian yang
menggambarkan model penelitian serta hipotesis penelitian.
Bab III metode penelitian, bab ini sebagian besar membahas tentang
penelitian dan data yang relevan untuk digunakan dalam penelitian. Bab metode
penelitian meliputi jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian, dan alat analisis.
Bab IV analisis data, bab ini membahas tentang deskripsi objek yang diteliti
dan analisis data. Dalam bagian ini akan membahas hasil dari pengujian
instrumen penelitian untuk mengetahui hasil penelitian.
Bab V penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran. Selain itu pada bab ini
peneliti akan menyajikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan.
Pada bab ini, peneliti juga akan memberikan saran baik kepada Bank Syariah
Mandiri KC Bandung Buah Batu juga kepada para peneliti yang selanjutnya.
Page 31
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan
dengan Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan terhadap
Keunggulan Bersaing dengan Loyalitas Nasabah sebagai Variabel
Intervening ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Variabel Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian
Isu: Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan Bersaing
1 Omega
Wulan Wilar
dkk
(2017)
Variabel
Independen:
- Diferensiasi
Produk
- Kualitas
Layanan
- Citra Merek
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Diferensiasi produk
berpengaruh
terhadap
keunggulan
bersaing
- Kualitas layanan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keunggulan
bersaing
- Citra merek tidak
berpengaruh
terhadap
keunggulan
bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel loyalitas
nasabah sebagai
variabel
intervening
Page 32
13
2.
Meyta
Pritandhari
(2015)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kepuasan
Nasabah
- Kualitas
Pelayanan
- Loyalitas
Nasabah
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Diantara variabel
reputasi merek,
kepuasan nasabah,
kualitas pelayanan
adalah variabel yang
paling dominan dalam
mempengaruhi
loyalitas nasabah.
- Semakin bagus
kualitas pelayanan
maka semakin tinggi
tingkat loyalitas dan
keunggulan bersaing
antar lembaga
keuangan.
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel loyalitas
nasabah sebagai
variabel
intervening
3. G.A
Makalew
dkk
(2016)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kualitas
Layanan
- Loyalitas
Nasabah
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Reputasi merek
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
- Loyalitas nasabah
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
- Kualitas layanan
berpengaruh negatif
terhadap keunggulan
bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel loyalitas
nasabah sebagai
variabel
intervening
Isu: Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
1. Ainul Yaqin
dan Aniek M
Ilfitriah
(2014)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
Variabel
Dependen:
- Kepuasan
Nasabah
- Loyalitas
Nasabah
- Kualitas pelayanan
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap kepuasan
nasabah
- Kualitas pelayanan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
2. Muhammad
Zakiy dan
Evrita Putri
(2017)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Layanan
- Kepuasan nasabah
mampu memediasi
secara penuh (full
mediation) pengaruh
kualitas layanan
terhadap loyalitas
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
Page 33
14
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
Variabel
Intervening:
- Kepuasan
Nasabah
nasabah Bank
Syariah.
3. Mukkadam
(2014) Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Semakin baik kualitas
pelayanan yang
diberikan maka
semakin tinggi
loyalitas nasabah
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
4. Rusdiarti
(2004)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
- Nilai
Pelayanan
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Kualitas pelayanan
dan nilai pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
5. Falla Ilhami
Saputra
(2013)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Layanan
- Citra
Perusahaan
Variabel Intervening:
- Kepuasan
Pelanggan
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Pelanggan
- Citra perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kepuasan pelanggan
- Kualitas layanan
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan
- Citra perusahaan
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
- Kepuasan pelanggan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
- Kepuasan nasabah
berperan sebagai
variabel mediasi
antara pengaruh
Penelitian ini:
- Tidak
menggunakan
variabel
intervening
kepuasan nasabah
Page 34
15
kualitas layanan dan
citra perusahaan
terhadap loyalitas
pelanggan
6. Zainuddin
Tahuman
(2016)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kualitas
Layanan
Variabel
Dependen:
- Kepuasan
Nasabah
- Loyalitas
Nasabah
- Keunggulan
Bersaing
- Reputasi merek
signifikan
mempengaruhi
kepuasan nasabah
- Reputasi merek
signifikan
mempengaruhi
loyalitas nasabah
- Kualitas layanan
signifikan
mempengaruhi
kepuasan nasabah
- Kualitas layanan tidak
signifikan
mempengaruhi
loyalitas nasabah
- Loyalitas nasabah
signifikan
mempengaruhi
keunggulan bersaing
Penelitian ini:
- Menambahkan
variabel
independen citra
perusahaan
Isu: Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Keunggulan Bersaing
1. Ana
Kadarningsih
(2013)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
Outlet
- Diferensiasi
- Citra
Perusahaan
- Kualitas
Hubungan
Dengan
Outlet
- Adaptibilitas
Lingkungan
Variabel
Dependen:
- Kinerja
Selling-In
Variabel
Intervening:
- Keunggulan
Bersaing
Kualitas pelayanan
outlet, diferensiasi, citra
perusahaan, kualitas
hubungan dengan
outlet, adaptabilitas
lingkungan memiliki
pengaruh yang positif
terhadap keunggulan
bersaing. Dan
keunggulan bersaing
memiliki pengaruh yang
searah terhadap kinerja
selling-in
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel
keunggulan
bersaing sebagai
variabel dependen
Page 35
16
2. Ni Putu Diah
Erna Dewi
dan Ni Ketut
Seminari
(2017)
Variabel
Independen:
- Diferensiasi
Pelayanan
- Diferensiasi
Personil
- Diferensiasi
Citra
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Diferensiasi
pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
- Diferensiasi personil
berpengaruh
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
- Diferensiasi citra
berpengaruh
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
3. Nicky
Hannry
Ronaldo
Tampi
(2015)
Variabel
Independen:
- Diferensiasi
Produk
- Diferensiasi
Layanan
- Diferensiasi
Citra
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Kinerja
Pemasaran
- Pengaruh diferensiasi
produk terhadap
keunggulan bersaing
secara parsial
signifikan
- Pengaruh diferensiasi
layanan terhadap
keunggulan bersaing
secara parsial tidak
signifikan.
- Pengaruh diferensiasi
citra terhadap
keunggulan bersaing
secara parsial tidak
signifikan
- Pengaruh keunggulan
bersaing terhadap
variabel kinerja
pemasaran secara
parsial signifikan.
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
Isu: Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah
1. Muhamad
Ismail
Prabowo
(2010)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
Variabel
Intervening
- Citra
Perusahaan
- Kepercayaan
- Kepuasan
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Variabel citra
perusahaan, kepuasan
dan kepercayaan
sebagai variabel yang
memediasi kualitas
pelayanan terhadap
loyalitas nasabah pada
Bank BRI cabang
Sragen.
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
Page 36
17
2. Fitria Astuti
(2016)
Variabel
Independen:
- Citra Bank
Variabel
Intervening
- Kepuasan
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Citra bank
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
nasabah
- Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
- Citra bank
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
- Kepuasan nasabah
mampu memediasi
pengaruh citra bank
terhadap loyalitas
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan sebagai
variabel
independen
3. Alifah
Nuraini
(2014)
Variabel
Independen:
- Citra
- Pelayanan
- Aksesoris
Jasa
- Keragaman
Produk
- Nilai Nasabah
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Citra bank
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Pelayanan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Aksesoris jasa tidak
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Keragaman produk
tidak berpengaruh
positif signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
- Nilai nasabah tidak
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan sebagai
variabel
independen
4. Apriyanti
dkk
(2017)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Layanan
- Citra
Perusahaan
Variabel
Intervening:
- Kepuasan
Nasabah
- Kualitas layanan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Citra perusahaan
berpengaruh positif
tapi tidak signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
- Kualitas layanan
berpengaruh positif
dan signifikan
Penelitian ini:
- Tidak
menggunakan
variabel kepuasan
nasabah
Page 37
18
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
terhadap kepuasan
nasabah
- Citra perusahaan
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
nasabah
- Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah
- Kepuasan nasabah
memediasi secara
parsial dan signifikan
pengaruh kualitas
layanan terhadap
loyalitas nasabah
- Kepuasan nasabah
memediasi secara
parsial dan signifikan
pengaruh citra
perusahaan terhadap
loyalitas nasabah
5. Royhan
Jamaan
(2016)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
- Citra
Perusahaan
Variabel
Intervening:
- Kepercayaan
Nasabah
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
- Kualitas pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepercayaan nasabah
- Citra perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepercayaan nasabah
- Kualitas pelayanan
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
- Citra perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Kepercayaan nasabah
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Kualitas pelayanan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
melalui kepercayaan
nasabah
Penelitian ini:
- Tidak
menggunakan
variabel
kepercayaan
nasabah
Page 38
19
- Citra perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
melalui kepercayaan
nasabah
6. Fetria Eka
Yudiana dan
Joko
Setyono
(2016)
Variabel
Independen:
- Corporate
Social
Responsibility
Variabel
Dependen:
- Loyalitas
Nasabah
Variabel
Intervening:
- Corporate
Image
- Kepuasan
Nasabah
- Corporate Social
Responsibility
berpengaruh secara
positif signifikan
terhadap corporate
image/citra perbankan
- Corporate Social
Responsibility
berpengaruh secara
positif signifikan
terhadap kepuasan
nasabah
- Corporate Image/
citra perbankan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Corporate Social
Responsibility
berpengaruh positif
namun belum
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
- Corporate image dan
kepuasan nasabah
berperan sebagai
variabel intervening
antara Corporate
Social Responsibility
terhadap loyalitas
nasabah
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan sebagai
variabel
independen
Isu: Pengaruh Loyalitas Nasabah Terhadap Keunggulan Bersaing
1. G. A
Makalew
dkk
(2016)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kualitas
Layanan
- Loyalitas
Nasabah
- Reputasi merek
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
- Loyalitas nasabah
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keunggulan bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel loyalitas
Page 39
20
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Kualitas layanan
berpengaruh negatif
terhadap keunggulan
bersaing
nasabah sebagai
variabel
intervening
2. Hendra
Sutanto
(2005)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kepuasan
Pelanggan
- Kepercayaan
Pelanggan
Variabel
Intervening:
- Loyalitas
Pelanggan
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Reputasi merek
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap strategi
membangun loyalitas
nasabah
- Kepuasan pelanggan
berpengaruh positif
dan signifkan terhadap
strategi membangun
loyalitas nasabah
- Kepercayaan
pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap strategi
membangun loyalitas
nasabah
- Strategi membangun
loyalitas nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keunggulan
bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel kualitas
pelayanan dan citra
perusahaan sebagai
variabel
independen
- Menggunakan
variabel loyalitas
nasabah sebagai
variabel intervening
3. Ella Maliana
(2012) Variabel
Independen:
- Kualitas
Layanan
- Kepuasan
Nasabah
Variabel
Intervening:
- Loyalitas
Nasabah
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
- Kualitas layanan
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
nasabah
- Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
- Loyalitas nasabah
berpengaruh negatif
terhadap keunggulan
bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan
sebagai variabel
independen
Isu: Pengaruh Loyalitas Nasabah Sebagai Variabel Intervening
1. Sunarto
(2006) Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Loyalitas nasabah
memediasi pengaruh
kualitas pelayanan
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan
Page 40
21
- Kepuasan
Nasabah
- Kualitas
Pelayanan
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
Variabel
Intervening:
- Loyalitas
Nasabah
terhadap keunggulan
bersaing
sebagai variabel
independen
2. Ken Sudarti
dan Illa
Fitria Andika
Putri
(2013)
Variabel
Independen:
- Reputasi
Merek
- Kepuasan
Nasabah
- Kualitas
Pelayanan
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
Variabel
Intervening:
- Loyalitas
Nasabah
- Loyalitas nasabah
tidak memediasi
pengaruh kualitas
pelayanan terhadap
keunggulan bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan
sebagai variabel
independen
3. Yenny
Rachmawati
Setiawan
(2008)
Variabel
Independen:
- Kualitas
Pelayanan
- Kepuasan
Nasabah
- Inovasi
Variabel
Dependen:
- Keunggulan
Bersaing
Variabel
Intervening:
- Loyalitas
Nasabah
- Loyalitas memediasi
pengaruh kualitas
pelayanan, kepuasan
nasabah dan inovasi
terhadap keunggulan
bersaing
Penelitian ini:
- Menggunakan
variabel citra
perusahaan
sebagai variabel
independen
Sumber: Penelitian terdahulu
Page 41
22
Berdasarkan data penelitian terdahulu yang disajikan dalam tabel 2.1 dapat
dilihat adanya inkonsistensi hasil penelitian. Penelitian Pritandhari (2015) dan
Wilar dkk (2017), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing Selanjutnya penelitian Makalew dkk
(2016), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh negatif terhadap
keunggulan bersaing. Terkait pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing, penelitian Kardaningsih (2013) dan Dewi & Seminari (2017),
menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif terhadap keunggulan
bersaing sedangkan hasil penelitian Tampi (2015) menyatakan bahwa
diferensiasi citra secara parsial tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing.
Adapun terkait pengaruh loyalitas sebagai variabel intervening, hasil
penelitian Sunarto (2006) dan Setiawan (2008) menyatakan bahwa loyalitas
berperan sebagai variabel intervening sedangkan hasil penelitian Sudarti dan
Putri (2013) menyatakan bahwa loyalitas tidak berperan sebagai variabel
intervening pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing.
Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengatasi research gap yang terjadi
terkait pengaruh kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing dengan loyalitas sebagai variabel intervening.
B. Kerangka Teori
1. Teori Pembelajaran Perilaku (Behavioral Learning Theory)
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran terjadi
sebagai respons seseorang terhadap kejadian-kejadian di luar dirinya
(eksternal). Jadi, pengikut teori ini tidak memperhatikan proses dalam pikiran
Page 42
23
manusia, tetapi pada aspek-aspek perilaku yang bisa diamati. Pikiran manusia
digambarkan sebagai kotak hitam yang menerima stimulus dan mengeluarkan
respon. Pandangan ini menurunkan dua mazhab (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:
88-92), yaitu:
a. Classical Conditioning
Mazhab ini mengacu pada pembelajaran dimana stimulus yang
mengakibatkan respons tertentu dipasangkan dengan stimulus lain yang
pada mulanya tidak menghasilkan respon bila berdiri sendiri. Lama
kelamaan, stimulus yang kedua itu menghasilkan respons yang sama
dengan stimulus yang pertama karena stimulus kedua diasosiasikan
dengan stimulus yang pertama.
b. Instrumental Conditioning (Operant Conditioning)
Mazhab ini mengutamakan kepuasan dalam menggunakan atau
mengkonsumsi produk. Pengikut mazhab ini mengatakan bahwa kepuasan
akan menimbulkan conditioning. Dengan kata lain, stimulus yang
menghasilkan respons paling memuaskanlah yang akan disimpan dalam
memori manusia. Jadi, pembelajaran terjadi melalui proses uji coba,
sehingga kebiasaan akan terbentuk sebagai hasil dari ganjaran positif yang
diterima pada waktu memberikan respons atau pada waktu berperilaku.
Konsumen juga belajar dari penggunaan dan konsumsi produk, jasa,
toko atau gerai yang mereka kunjungi. Pada proses ini terjadi yang
dinamakan ‘pelanggan’ (costumer) untuk produk ataupun gerai tertentu.
Apabila setiap kali mereka membeli produk dan mengkonsumsinya
Page 43
24
mereka mendapatkan ganjaran positif, maka mereka akan melakukan
pembelian berkali-kali sehingga terjadilah loyalitas. Inilah yang dikejar
oleh para pemasar. Banyak penulis menyatakan bahwa loyalitas konsumen
adalah harta paling berharga bagi perusahaan karena dengan loyalitas,
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mencari konsumen
baru. Konsumen yang loyal menyebarkan informasi yang positif tentang
produk/merek maupun perusahaan.
Sekali loyalitas pelanggan dapat dibangun, akan memberikan manfaat
yang besar bagi perusahaan (Hasan, 2013: 121-122), antara lain:
a. Mengurangi Biaya Pemasaran
Pelanggan yang setia dapat mengurangi biaya pemasaran. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan
baru enam kali lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk
mempertahankan pelanggan yang ada. Biaya iklan dan bentuk-bentuk
promosi lain dikeluarkan dalam jumlah besar belum tentu dapat
menarik pelanggan baru karena tidak gampang membentuk sikap
positif terhadap merek.
b. Trade Leverage
Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan.
Sebuah produk dengan merek yang memiliki pelanggan setia akan
menarik para distributor untuk memberikan ruang yang lebih besar
dibandingkan dengan merek lain di toko yang sama. Merek yang
memiliki citra kualitas tinggi, akan memaksa konsumen membeli
Page 44
25
secara berulang-ulang merek yang sama bahkan mengajak konsumen
lain untuk membeli merek tersebut.
c. Menarik Pelanggan Baru
Pelanggan yang puas dengan merek yang dibelinya dapat
mempengaruhi konsumen lain. Pelanggan yang tidak puas akan
menyampaikan ketidakpuasannya kepada 8 hingga 10 orang.
Sebaliknya bila puas akan menceritakan bahkan merekomendasikan
kepada orang lain untuk memilih produk yang telah memberikan
kepuasan.
d. Merespons Ancaman Pesaing
Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu
merespons tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika
pesaing mengembangkan produk yang lebih superior, perusahaan
memiliki kesempatan untuk membuat produk yang lebih baik dalam
jangka waktu tertentu karena bagi pesaing relatif sulit untuk
mempengaruhi pelanggan-pelanggan yang setia. Mereka butuh waktu
yang relatif lama. Karena pentingnya loyalitas pelanggan maka
loyalitas pelanggan terhadap merek dianggap sebagai aset perusahaan
dan berdampak besar terhadap pangsa pasar serta profitability
perusahaan.
e. Nilai Kumulatif Bisnis Berkelanjutan
Upaya mempertahankan (retensi) pelanggan dan loyal pada produk
perusahaan selama costumer lifetime value, dengan cara menyediakan
Page 45
26
produk yang konstan dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit
yang lebih rendah. Cara ini akan mengakibatkan:
1) Perusahaan dapat berbisnis dengan pelanggan tertentu untuk periode
yang lebih panjang.
2) Pelanggan tetap setia lebih lama.
3) Pelanggan membeli lebih banyak ketika perusahaan
memperkenalkan produk dan memperbarui produk-produk yang
ada.
4) Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek dan
iklan-iklan pesaing serta kurang peka terhadap harga.
5) Biaya pelayanan lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan
pelanggan baru karena transaksi yang sudah rutin.
Kondisi itulah yang dapat menghasilkan laba yang jauh lebih besar
daripada pembelian individual.
2. Keunggulan Bersaing
a. Pengertian Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat
yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. Nilai
atau manfaat inilah yang sedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul
berasal dari penawaran harga yang lebih rendah ketimbang harga pesaing
untuk manfaat setara atau penawaran manfaat unik yang melebihi harga
yang ditawarkan (Porter, 1993: 3). Tjiptono (2008: 13), mendefinisikan
Page 46
27
keunggulan bersaing sebagai sesuatu yang memungkinkan perusahaan
untuk memperoleh laba lebih tinggi daripada rata-rata.
Sementara itu Dirgantoro (2002: 13-14), menyatakan bahwa
keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan untuk
pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai
adalah apa yang pembeli bersedia bayar. Sedangkan nilai yang unggul
berasal dari tawaran harga yang lebih rendah daripada pesaing.
Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang
perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari
banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain,
memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya.
Menurut Kotler (2005: 93), keunggulan bersaing adalah kemampuan
perusahaan melakukan dengan baik satu atau lebih cara yang tidak dapat
atau tidak akan ditandingi para pesaing. Apapun keunggulan bersaingnya,
keunggulan itu harus dilihat oleh pelanggan sebagai keunggulan
pelanggan. Lebih lanjut Hasan (2013: 278), menyatakan agar setiap bisnis
memiliki keunikan daya saing tertentu maka perusahaan perlu membentuk
model yang diinginkan sebagai upaya menciptakan daya saing perusahaan
dengan indikator daya saing utama sebuah bisnis unggul yaitu:
1. Superior skill, mencakup kemampuan keahlian teknis produksi, pasar,
teknik manajerial dan operasional dalam menjalankan bisnis.
2. Superior resources, mencakup jaringan distribusi, brand image,
kapabilitas produksi, sales force, teknologi, sumber daya alam yang
Page 47
28
dapat menghasilkan cost leadership ataupun diferensiasi yang
memberikan nilai superior bagi konsumen.
3. Superior performance, dalam setiap pertukaran value dalam kegiatan
mendesain, memproduksi, memasarkan, men-deliver dan support
produk yang baik.
b. Jenis Keunggulan Bersaing
Pada dasarnya keunggulan bersaing terdiri atas dua jenis yaitu:
keunggulan biaya dan diferensiasi (Porter, 1993: 12-13).
1. Keunggulan Biaya
Dalam strategi keunggulan biaya, perusahaan berusaha menjadi
produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Produsen berbiaya
rendah biasanya menjual produk standar atau produk yang tidak
banyak perniknya (no-frill product) dan memusatkan perhatian pada
usaha mencapai keunggulan biaya dari semua sumber yang ada.
Terkait dengan sumber keunggulan biaya, Dirgantoro (2002: 14)
menyatakan bahwa sumber keunggulan biaya bervariasi dan
tergantung kepada struktur industri.
2. Diferensiasi
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha untuk menjadi
unik dalam industrinya pada sejumlah dimensi tertentu yang secara
umum dihargai pembeli. Perusahaan memilih satu atau beberapa
atribut yang oleh banyak pembeli dalam industri tersebut dipandang
penting dan menempatkan dirinya secara unik untuk memenuhi
Page 48
29
kebutuhan tersebut. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap
industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri, sistem
pengiriman produk, rancangan pemasaran serta berbagai cara lain.
Perusahaan yang dapat mencapai dan melestarikan diferensiasinya
akan menjadi perusahaan di atas rata-rata dalam industrinya jika harga
premium yang ditetapkannya melebihi biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk memperoleh keunikan.
Kotler (2005: 350-359), menyatakan bahwa perusahaan dapat
mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut lima dimensi yaitu:
a. Diferensiasi Produk
Diferensiasi yang berkaitan dengan bentuk, fitur, mutu kinerja,
daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya (style) dalam
karakteristik produk.
b. Diferensiasi Pelayanan
Diferensiasi yang berkaitan dengan aspek-aspek kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan,
konsultasi pelanggan serta pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personalia
Diferensiasi yang berkaitan dengan mempekerjakan dan melatih
orang-orang yang lebih baik daripada pesaing. Personalia yang
terlatih menunjukkan enam karakteristik diantaranya: kemampuan,
kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap,
komunikatif.
Page 49
30
d. Diferensiasi Saluran
Diferensiasi yang berkaitan dengan perancangan saluran distribusi
terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian, dan kinerja
saluran-saluran tersebut.
e. Diferensiasi Citra
Diferensiasi yang dilakukan melalui cara masyarakat dalam
mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya. Identitas
yang efektif akan mampu melakukan tiga hal: Pertama,
memantapkan karakter produk dan proporsi nilai. Kedua,
menyampaikan karakter dengan cara yang khas. Ketiga,
memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra
mental.
c. Karakteristik Keunggulan Bersaing
Menurut Tjiptono (2008: 13-15), keunggulan bersaing memiliki lima
karakteristik yaitu sebagai berikut:
1. Kompetensi Khusus
Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau
dilakukan perusahaan yang memberinya kekuatan untuk menghadapi
pesaing.
2. Menciptakan Persaingan Tidak Sempurna
Pemasar dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan jalan beralih
diri atau menghindari pasar persaingan sempurna. Cara yang dilakukan
Page 50
31
dapat dengan melakukan diferensiasi produk, memberi kualitas yang
tinggi atau menekankan aspek keunikan merek.
3. Berkesinambungan
Keunggulan bersaing yang baik adalah yang tidak mudah ditiru oleh
pesaing.
4. Kesesuaian Dengan Lingkungan Eksternal
Keunggulan bersaing dapat diraih dengan pemenuhan kebutuhan pasar
secara lebih baik. Lingkungan eksternal bisa merupakan peluang dan
sekaligus ancaman bagi setiap perusahaan.
5. Laba yang Lebih Besar Daripada Laba Rata-rata Dalam Industri
Sasaran akhir keunggulan bersaing adalah untuk memperoleh laba yang
lebih besar daripada laba rata-rata.
d. Indikator Keunggulan Bersaing
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
keunggulan bersaing bersumber dari penelitian Keltner dalam Tahuman
(2016). Adapun indikator-indikator tersebut antara lain:
1. Kemampuan bersaing, mengacu pada persepsi para nasabah bahwa
bank yang bersangkutan akan mampu bersaing dengan bank-bank
lainnya dalam jangka panjang.
2. Keluasan jaringan, mengacu pada persepsi nasabah bahwa seiring
dengan bertambahnya jumlah nasabah maka bank akan terus
mengembangkan jaringannya agar jangkauan pelayanannya lebih
luas.
Page 51
32
3. Peningkatan sumber dana, mengacu pada persepsi nasabah bahwa
seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah maka sumber dana
pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank akan meningkat.
4. Keunggulan teknologi, mengacu pada kelebihan yang dimiliki bank
dalam hal teknologi guna mendukung kelancaran transaksi para
nasabahnya.
3. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut Handayani dkk (2009: 7-8), layanan merupakan sebuah
paradigma perusahaan untuk menciptakan sebuah value abadi bagi
pelanggan melalui produk barang maupun jasa. Selain itu, setiap bisnis
adalah bisnis layanan karena berasal dari kata "service" berasal dari kata
"serve" yang berarti "menyampaikan" tidak hanya untuk industri jasa.
Setiap bisnis adalah service business, sehingga service adalah jiwa dari
perusahaan dan sikap untuk bertahan serta memenangkan persaingan di
masa depan. Lebih lanjut Tjiptono dan Chandra (2016: 48), menyatakan
bahwa bagi organisasi yang berorientasi layanan, service excellent
merupakan prioritas strategik dan diyakini berdampak signifikan pada
terciptanya nilai superior, kepuasan pelanggan, keunggulan bersaing,
pertumbuhan bisnis dan profitabilitas.
Adapun yang dimaksud dengan jasa menurut Zeithmal dan Baner
dalam Handayani dkk (2009: 7), adalah seluruh kegiatan yang meliputi
aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk fisik atau
Page 52
33
konstruksi, umumnya dikonsumsi sekaligus pada saat diproduksi dan
memberikan nilai tambah dalam berbagai bentuk (kenyamanan, hiburan,
ketepatan waktu, kemudahan dan kesehatan) yang pada dasarnya tidak
berwujud. Sedangkan menurut Mursid (2003: 116), jasa adalah kegiatan
yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri yang pada hakikatnya
bersifat tidak teraba dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan tidak
harus terikat pada produk atau jasa.
Meskipun terdapat berbagai definisi tentang service, John dalam
Tjiptono dan Chandra (2016: 11), menyatakan bahwa secara garis besar
konsep "service", mengacu pada tiga lingkup definisi utama yaitu industri,
output atau penawaran dan proses. Dalam konteks industri, istilah jasa
digunakan untuk menggambarkan berbagai sub-sektor dalam kategorisasi
aktivitas ekonomi seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel,
personal services, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik. Dalam
lingkup penawaran, jasa dipandang sebagai produk intangible yang
outputnya lebih berupa aktivitas ketimbang objek fisik. Sebagai proses,
jasa mencerminkan penyampaian jasa inti, interaksi personal, kinerja
(performances) dalam artian luas serta pengalaman layanan.
Adapun yang dimaksud kualitas layanan menurut Tjiptono (2008:
491), adalah cerminan perbandingan antara tingkat layanan yang
disampaikan perusahaan dibandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas
layanan diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi atau
Page 53
34
melampaui harapan pelanggan. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas
layanan ada dua yaitu: expected service dan perceived service. Bila jasa
yang dirasakan (perceived service) lebih kecil daripada yang diharapkan
(expected service), maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada
penyedia jasa yang bersangkutan. Sebaliknya bila jasa yang dirasakan
(perceived service) lebih besar daripada yang diharapkan (expected
service), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan
penyedia jasa itu lagi.
Menurut Parasurman et. al dalam Tjiptono (2008: 146-147), pada
dasarnya terdapat lima gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian
layanan atau jasa antara lain:
1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen
Terjadi ketika perusahaan tidak dapat merasakan atau memahami apa
yang diinginkan para pelanggan secara tepat. Akibatnya manajemen
tidak mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya didesain, dan jasa-
jasa pendukung/sekunder apa saja yang diinginkan konsumen.
2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan
spesifikasi kualitas jasa.
Terjadi ketika perusahaan memiliki kemampuan untuk memahami
secara tepat apa yang dinginkan oleh pelanggan namun mereka tidak
menyusun suatu standar kinerja tertentu yang jelas. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh tiga faktor yaitu: tidak adanya komitmen total
Page 54
35
terhadap kualitas jasa, kekurangan sumberdaya atau karena adanya
kelebihan permintaan.
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.
Beberapa hal yang menyebabkan gap antara spesifikasi kualitas jasa
dan penyampaian jasa antara lain karena karyawan yang belum
terlatih, beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar
kinerja yang ditetapkan.
4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Terjadi ketika komunikasi eksternal perusahaan tidak sesuai dengan
jasa yang disampaikan oleh perusahaan sehingga menyebabkan
distorsi pada harapan pelanggan dan menyebabkan terjadinya persepsi
negatif terhadap kualitas jasa perusahaan yang bersangkutan.
5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan
dengan cara yang berlainan atau juga bisa keliru mempersepsikan
kualitas jasa tersebut.
b. Dimensi Kualitas Pelayanan
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas pelayanan
didasarkan pada model SERVQUAL Parasurman et. al dalam Tjiptono
(2008: 26). Adapun indikator-indikator tersebut antara lain:
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi.
Page 55
36
2. Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan secara segera, akurat dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf dan karyawan
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap.
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
risiko atau keragu-raguan.
5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan
para pelanggan.
4. Citra Perusahaan
a. Pengertian Citra Perusahaan
Menurut Kotler (2005: 359) "Citra adalah cara masyarakat
mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya. Supaya bisa
berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi dan
kontak merek yang tersedia". Menurut Zyman (2000: 90), citra sebenarnya
merupakan totalitas gabungan dari segala sesuatu yang diketahui atau
dipikirkan oleh para konsumen bahwa mereka tahu tentang perusahaan dan
produk entitas bisnis yang bersangkutan. Adapun menurut Gassing dan
Suryanto (2016: 155), citra berkaitan dengan gambaran yang dimiliki
orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk. Citra
adalah salah satu aset penting dari organisasi yang selayaknya terus-
Page 56
37
menerus dibangun dan dipelihara. Citra tidak dapat direkayasa, melainkan
dibentuk oleh masyarakat. Komunikasi dan keterbukaan merupakan usaha
ideal untuk membangun citra positif.
Lebih lanjut Zyman (2000: 88), menyatakan bahwa para pemasar
yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan menjual
produk seringkali tidak melakukan pekerjaan baik untuk keduanya.
Jelasnya banyak perusahaan berhasil menciptakan citra yang sangat
membantu penjualan produk mereka. Yudiana dan Setyono (2016),
menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh bagi perusahaan karena
memiliki citra yang baik merupakan faktor yang sangat penting karena
akan mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan,
mempertinggi kemampuan bersaing, mendorong semangat kerja karyawan
dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Adapun yang dimaksud dengan citra perusahaan (corporate image)
menurut Ruslan (2007: 75), adalah jenis citra yang berkaitan dengan sosok
perusahaan sebagai tujuan utamanya. Menurut Suwandi (2011), citra
perusahaan menunjukkan kesan objek terhadap perusahaan yang terbentuk
dengan memproses informasi sepanjang waktu dari berbagai sumber
informasi terpercaya.
b. Faktor Pembentukan Citra
Menurut Gassing dan Suryanto (2016: 157-158), citra sebuah
organisasi terbentuk dari beragam sebab antara lain:
Page 57
38
1. Identitas Fisik
Secara fisik, sebuah organisasi atau individu dapat dilihat dari
pengenal visual, audio dan media komunikasi yang digunakan.
2. Identitas Non Fisik
Identitas non fisik berhubungan dengan identitas organisasi yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.
3. Kualitas Hasil, Mutu dan Pelayanan
Citra sebuah organisasi juga dibentuk oleh hasil dan mutu produk.
Dalam artian, semakin baik sebuah hasil kerja dengan dibarengi mutu
yang terjaga, citra organisasi tentu akan semakin baik.
4. Aktivitas dan Pola Hubungan
Aktivitas dan pola hubungan dengan individu, jaringan dan sumber
daya di luar organisasi mencerminkan citra organisasi.
c. Manfaat Citra Perusahaan
Menurut Siswanto dalam Gassing dan Suryanto (2016: 159-160),
mengemukakan citra yang baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap
Dimana citra yang baik dan kuat akan menjadi identitas atau
kepribadian perusahaan yang tidak mudah ditiru perusahaan lain
sekaligus melindungi perusahaan dari pesaing
Page 58
39
2. Menjadi perisai selama masa kritis
Perusahaan yang memiliki citra baik dan kuat akan lebih mudah
mendapatkan dukungan serta maaf dari masyarakat atas kesalahannya.
3. Menjadi daya tarik eksekutif andal
Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan mampu
menarik, memotivasi dan menahan eksekutif andal yang merupakan
aset penting penggerak roda perusahaan.
4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran
Dengan citra yang sudah terbentuk dengan baik, dalam menerjunkan
produk baru di pasar maka kegiatan melakukan strategi pemasaran tidak
akan sebesar saat belum adanya citra.
5. Penghematan biaya operasional
Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan membutuhkan
biaya untuk mempromosikan produk lebih sedikit atau lebih hemat
dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan yang belum memiliki
citra atau bahkan belum dikenal oleh konsumen.
d. Indikator Citra Perusahaan
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel citra
perusahaan bersumber dari Harrison dalam Yudiana dan Setyono (2016).
Adapun indikator-indikator tersebut antara lain:
1. Personality. Personality disini adalah keseluruhan karakteristik
perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang
Page 59
40
dapat dipercaya dan perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial.
2. Reputation. Reputation disini adalah hal yang telah dilakukan
perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman
sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah
bank.
3. Value. Value disini adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan
dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang
peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap
permintaan maupun keluhan pelanggan.
4. Corporate Identity. Corporate identity disini adalah komponen-
komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap
perusahaan seperti logo, warna dan slogan.
5. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Menurut Barnes (2001: 38), loyalitas adalah bukti dari emosi yang
mentransformasikan perilaku pembelian berulang menjadi satu hubungan.
Menciptakan emosi dan perasaan positif sangat penting dalam
membangun hubungan. Loyalitas pelanggan sejati tidak mungkin tercipta
tanpa adanya hubungan emosional. Pelanggan yang memiliki loyalitas
sejati merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan. Ikatan
emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong
Page 60
41
mereka untuk terus berbisnis dengan perusahaan tersebut dan membuat
rekomendasi.
Menurut Griffin (2005: 5), konsep loyalitas pelanggan lebih banyak
dikaitkan dengan perilaku (behaviour) daripada dengan sikap. Pelanggan
yang loyal akan menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan
sebagai pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu
oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Istilah nonrandom merupakan
kuncinya. Seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka positif
mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Lebih lanjut Tjiptono (2008:
485) menyatakan bahwa pelanggan yang loyal terhadap merek tertentu
cenderung 'terikat' pada merek tersebut dan bakal membeli produk yang
sama lagi sekalipun terdapat banyak alternatif lainnya.
Hasan (2013: 123), menyatakan bahwa loyalitas merupakan konsep
yang nampak mudah dibicarakan dalam aktivitas sehari-hari tetapi
menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya. Dalam banyak literatur,
loyalitas menunjukkan pada:
1) Konsep generik, loyalitas merek menunjukkan kecenderungan
komitmen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat
konsistensi yang tinggi.
2) Konsep perilaku, pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan
loyalitas merek (brand loyalty). Perbedaannya, bila loyalitas merek
mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu,
Page 61
42
perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama
secara berulang-ulang.
3) Konsep pembelian ulang, merupakan hasil dominan perusahaan (1)
yang berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif
yang tersedia (2) yang terus-menerus melakukan promosi untuk
memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang
sama.
b. Faktor-faktor Penentu Loyalitas
Menurut Griffin (2005: 20-24), terdapat dua faktor penting yang
menentukan loyalitas yaitu: keterkaitan (attachment) yang tinggi terhadap
produk atau jasa tertentu dibanding terhadap produk atau jasa pesaing
potensial dan pembelian yang berulang.
1. Keterkaitan yang dirasakan pelanggan terhadap produk atau jasa
dibentuk dua dimensi yaitu tingkat preferensi dan tingkat diferensiasi
produk yang dihasilkan. Disklasifikasi-silang kedua dimensi tersebut
akan menghasilkan empat kemungkinan keterkaitan relatif yaitu:
a) Keterkaitan rendah, terjadi jika preferensi pembeli kuat namun
tidak didukung adanya diferensiasi produk.
b) Keterkaitan tinggi, terjadi jika preferensi pembeli lemah namun
didukung dengan adanya diferensiasi produk.
c) Keterkaitan terendah, terjadi jika preferensi pembeli lemah diikuti
dengan ketiadaan diferensiasi produk.
Page 62
43
d) Keterkaitan tertinggi, terjadi jika preferensi pembeli kuat dan
diikuti dengan ketersediaan diferensiasi produk.
2. Disklasifikasi-silang antara keterkaitan relatif dengan pembelian
berulang akan menghasilkan empat jenis loyalitas yaitu:
a) Tanpa Loyalitas
Merupakan kombinasi dari keterkaitan rendah dikombinasikan
dengan tingkat pembelian berulang yang rendah.
b) Loyalitas yang Lemah
Merupakan kombinasi dari keterkaitan yang rendah dengan
pembelian berulang yang tinggi.
c) Loyalitas Tersembunyi
Merupakan hasil dari kombinasi keterkaitan yang tinggi dengan
pembelian berulang yang rendah. Dengan memahami faktor
situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi maka
perusahaan akan memperoleh strategi untuk mengatasi hal
strategi tersebut.
d) Loyalitas Premium
Merupakan kombinasi dari keterkaitan yang tinggi dengan
pembelian berulang yang tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas
yang lebih disukai oleh semua pelanggan di setiap perusahaan.
Pada tingkat preferensi yang tinggi tersebut pelanggan bangga
karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan
senang membagi pengetahuan mereka kepada orang lain.
Page 63
44
c. Indikator Loyalitas Pelanggan
Menurut Griffin (2005) indikator loyalitas pelanggan antara lain:
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur.
2. Membeli diluar lini produk.
3. Mereferensikan produk kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan akan daya tarik pesaing.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian Sumber: Dikembangkan untuk penelitian tahun 2018
Dari kerangka penelitian di atas penulis menggunakan model analisis jalur
(path analysis). Adapun persamaan matematis untuk kerangka penelitian di atas
adalah sebagai berikut:
Z = α + p3X1 + p4X2 + e1......................................... (1)
p1
p2
p3
p4
p5
Kualitas
Pelayanan
X1
Citra
Perusahaan
X2
Loyalitas
Nasabah
Z
Keunggulan
Bersaing
Y
Page 64
45
Y = α + p1X1 + p2X2 + p5Z + e2.............................. (2)
Keterangan:
1. XI= Kualitas Pelayanan
2. X2= Citra Perusahaan
3. Z= Loyalitas Nasabah
4. Y= Keunggulan Bersaing
5. p1= Pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing
6. p2= Pengaruh langsung citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing
7. (p3 x p5) = Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap keunggulan
bersaing melalui loyalitas nasabah.
8. (p4 x p5) = Pengaruh tidak langsung citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing melalui loyalitas nasabah.
9. p1 + (p3 x p5) = Total pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan
bersaing
10. p2 + (p4 x p5) = Total pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing
D. Hipotesis
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing
Menurut Rangkuti (2006: 17), salah satu cara agar suatu penjualan jasa
lebih unggul dibandingkan para pesaingnya adalah dengan memberikan
pelayanan yang berkualitas dan bernilai. Penyampaian layanan yang
berkualitas dewasa ini dianggap suatu strategi yang esensial agar perusahaan
sukses dan dapat bertahan. Penerapan manajemen kualitas dalam industri jasa
Page 65
46
menjadi kebutuhan pokok apabila ingin berkompetisi di pasar domestik
apalagi global. Kinerja layanan bank yang sesuai dengan harapan pelanggan
menyebabkan bank tersebut akan memiliki keunggulan bersaing di mata
konsumen (Makalew dkk, 2016).
Buzzel dan Gale dalam Handayani dkk (2009: 3), menyatakan untuk
jangka panjang faktor tunggal terpenting yang mempengaruhi performa unit-
unit bisnis adalah kualitas dari produk atau layanan. Sebuah kualitas akan
meningkatkan performa dalam dua cara: (1) dalam jangka pendek, kualitas
yang superior akan meningkatkan keuntungan melalui harga yang mahal (2)
untuk jangka waktu yang lebih panjang, superioritas dan peningkatan kualitas
merupakan cara yang lebih efektif untuk menumbuhkan bisnis. Kualitas
membawa perusahaan kepada ekspansi pasar dan peningkatan pangsa pasar.
Pertumbuhan yang dihasilkan menunjukkan bahwa kompetitor dengan
kualitas superior akan memperoleh keuntungan atas lawannya.
Beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing diantaranya hasil
penelitian Sudarti dan Putri (2013), menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
membawa perusahaan pada keunggulan dalam bersaing. Selanjutnya hasil
penelitian Pritandhari (2010) dan Wilar dkk (2017), menunjukkan hasil
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis pertama (H1) yang
dirumuskan adalah:
Page 66
47
H1= Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
2. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing
Menurut Zyman (2000: 88-89), para pemasar yang tidak menciptakan
hubungan antara penciptaan citra dan menjual produk seringkali tidak
menciptakan pekerjaan yang baik untuk keduanya. Jelasnya, banyak
perusahaan berhasil menciptakan citra yang sangat membantu penjualan
produk mereka. Menurut Sutojo dalam Gassing dan Suryanto (2016: 159),
salah satu manfaat yang diperoleh dari terbentuknya citra perusahaan yang
baik adalah daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap, dimana
citra perusahaan yang baik dan kuat akan menjadi identitas atau kepribadian
perusahaan yang tidak mudah ditiru perusahaan lain sekaligus melindungi
perusahaan dari pesaing.
Hasil penelitian Kadarningsih (2013), menunjukkan bahwa citra
perusahaan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Hasil penelitian
Kadarningsih (2013), menguatkan hasil penelitian Smith dan Barclay (1999)
bahwa citra perusahaan dengan pesan yang efektif memiliki keterkaitan
dengan tingkat penjualan. Selanjutnya hasil penelitian Dewi dan Seminari
(2017), menunjukkan bahwa diferensiasi citra berpengaruh positif terhadap
keunggulan bersaing. Diferensiasi citra merupakan upaya yang dapat
dilakukan oleh perusahaan agar produknya mudah dikenali oleh konsumen.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis kedua (H2) yang dirumuskan
adalah:
Page 67
48
H2= Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah
Menurut Rusdiarti (2004), kualitas pelayanan merupakan salah satu
faktor kunci bagi keberhasilan bank sebagai perusahaan jasa dan tidak dapat
dipungkiri dalam dunia bisnis saat ini, karena tidak ada yang lebih penting
lagi bagi sebuah bank kecuali menempatkan masalah kepuasan dan loyalitas
terhadap nasabah melalui pelayanan sebagai salah satu komitmen bisnisnya.
Adapun Saputra (2013), menyatakan bahwa mempertahankan pengguna
jasa/pelanggan agar memperoleh kepuasan dan loyalitas yang tinggi,
dibutuhkan strategi yang dapat diimplementasikan oleh pihak manajemen.
Salah satu strategi yang penting adalah memberikan kualitas pelayanan yang
prima. Lebih lanjut Barnes (2003: 41), menyatakan bahwa ketika pelanggan
bertahan karena merasa nyaman dengan nilai dan pelayanan yang mereka
dapat maka mereka akan lebih mungkin menjadi pelanggan yang loyal.
Loyalitas ini mengarah pada pembelian yang berulang, perekomendasian dan
proporsi pembelanjaan yang meningkat.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara
kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah, diantaranya hasil penelitian
yang dilakukan oleh Mukadam (2014), menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah dalam artian
bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka akan semakin
tinggi tingkat loyalitas nasabah. Selanjutnya hasil penelitian Rusdiarti (2004),
Page 68
49
pada Bank BPD Semarang menyatakan bahwa kualitas pelayanan secara
simultan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Artinya semakin baik
kualitas pelayanan yang diterima nasabah maka semakin tinggi loyalitas
nasabah. Hasil penelitian Yaqin dan Ilfitriah (2014), menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ketiga (H3) yang dirumuskan
adalah:
H3: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
4. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Nasabah
Menurut Zyman (2000: 95), konsumen akan memiliki citra suatu
perusahaan baik perusahaan tersebut secara sadar berusaha untuk
menciptakannya atau tidak. Segala sesuatu yang dilihat atau didengar oleh
konsumen mengenai perusahaan akan menciptakan citra bagi perusahaan
tersebut. Dan citra tersebut akan mempengaruhi keputusan mereka untuk
membeli atau tidak. Adapun menurut Hasan (2014: 121), loyalitas pelanggan
merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada suatu merek. Pelanggan
menyukai merek, merek menjadi top of mind (merek pertama yang muncul)
jika mengingat sebuah kategori produk. Komitmen merek yang mendalam
memaksa preferensi pilihan untuk melakukan pembelian membantu
pelanggan mengidentifikasi perbedaan mutu, sehingga ketika berbelanja akan
Page 69
50
lebih efisien. Argumentasi ini memperkuat dan menjadi penting bagi
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
Lebih lanjut menurut Prabowo (2010), untuk menciptakan image
perusahaan yang positif atau yang baik dapat dilakukan dengan membantu
pelanggan melihat keistimewaan produk melalui cara terbaik, melakukan apa
saja yang mungkin untuk menampilkan image positif dari perusahaan serta
layanan dan mengembangkan hubungan yang mampu membuat pelanggan
merasa diistimewakan dan dihargai secara pribadi. Apriyanti dkk (2017),
menyatakan bahwa citra perusahaan membentuk pola pikir konsumen untuk
membuat sebuah persepsi. Banyak penulis menyatakan bahwa citra
perusahaan yang baik membantu meningkatkan penjualan perusahaan dan
pangsa pasarnya dan membangun serta menjaga hubungan dengan para
pelanggan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara citra
perusahaan terhadap loyalitas nasabah, diantaranya hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nuraini (2014) pada BPD DIY Syariah Yogyakarta
menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Selanjutnya hasil penelitian Prabowo (2010),
menyatakan hasil yang sejalan yakni bahwa citra perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Cabang Sragen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik citra perusahaan maka akan
semakin meningkatkan loyalitas nasabah. Hasil penelitian lainnya yang
Page 70
51
menunjukkan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
ditunjukkan oleh hasil penelitian Astuti (2016).
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis keempat (H4) yang
dirumuskan adalah:
H4: Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
5. Pengaruh Loyalitas Nasabah terhadap Keunggulan Bersaing
Menurut Barnes (2002: 45), pelanggan yang loyal memiliki potensi yang
jauh lebih besar untuk menghasilkan keuntungan karena mereka lebih
mungkin membayar dengan harga penuh. Mereka tidak menunggu obralan
untuk membeli. Mereka tidak menumpuk barang pada saat diskon. Mereka
membantu perusahaan memaksimalkan persentase dari produk dan jasa yang
mereka dijual dengan harga penuh dan karena itu meningkatkan keuntungan.
Adapun menurut Hasan (2014: 121), loyalitas pelanggan akan menjadi kunci
sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara
berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas pelanggan memiliki nilai strategik bagi
perusahaan.
Hasil penelitian Makalew dkk (2016), menunjukkan bahwa loyalitas
nasabah berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Loyalitas
pelanggan akan membuat perusahaan memiliki sumber pemasukkan sehingga
akan membuat perusahaan tersebut mampu bersaing dalam jangka panjang.
Hal tersebut dapat dipahami mengingat bahwa dalam persaingan yang
semakin meningkat, maka loyalitas nasabah menjadi faktor yang penting
Page 71
52
karena pelanggan yang loyal sulit untuk dibujuk agar berpindah ke
perusahaan lain. Selanjutnya hasil penelitian Sutanto (2005) menyatakan
bahwa loyalitas pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kelima (H5) yang dirumuskan
adalah:
H5= Loyalitas nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing.
6. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing melalui
Loyalitas Nasabah.
Yaqin dan Illfitriah (2014), menyatakan bahwa kualitas pelayanan
memberi pengaruh yang positif signifikan terhadap loyalitas nasabah. Dalam
artian semakin berkualitas pelayanan yang diberikan maka semakin tinggi
loyalitas nasabah terhadap suatu entitas bisnis. Dalam persaingan yang
semakin kompetitif loyalitas konsumen sangat dibutuhkan untuk kepentingan
jangka panjang. Hasil penelitian Mukaddam (2014), menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan yang dalam penelitiannya ditekankan sebagai tingkat
keunggulan (excellent) pemenuhan antara harapan dan keinginan nasabah
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Loyalitas nasabah memiliki peran
penting dalam sebuah perusahaan. Karena dengan loyalitas nasabah akan
berdampak terhadap kinerja perusahaan dan dapat mempertahankan hidup
perusahaan. Hal tersebut, menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnya.
Page 72
53
Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang erat
antara loyalitas terhadap keunggulan bersaing diantaranya hasil penelitian
Makalew dkk (2016), yang menunjukkan bahwa loyalitas nasabah
mempengaruhi keunggulan bersaing bank. Hal tersebut terjadi karena
loyalitas nasabah dalam jangka panjang dapat menjadi sumber keunggulan
untuk mencapai keunggulan bersaing. Ferdinand dalam Sudarti dan Putri
(2013), menjelaskan bahwa keunggulan perusahaan dapat ditimbulkan dari
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan berbagai sumber daya dan
kapabilitasnya sebagai asset stratejik. Keberhasilan pengelolaan aset stratejik
ini akan menentukan keunggulan khas perusahaan yang mampu menciptakan
posisi diferensial dibanding para pesaing.
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, dapat dipahami bahwa
loyalitas nasabah menjadi variabel penghubung keterkaitan antara kualitas
pelayanan terhadap keunggulan bersaing. Dugaan tersebut diperkuat oleh
hasil penelitian Sunarto (2006) yang menunjukkan bahwa loyalitas nasabah
memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis ketiga (H6) yang dirumuskan
adalah:
H6= Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing yang dimediasi loyalitas nasabah.
Page 73
54
7. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing melalui
Loyalitas Nasabah.
Persaingan dalam bidang jasa menjadi tantangan dalam upaya
membangun citra yang kuat untuk meraih loyalitas konsumen. Citra yang
melekat pada perusahaan menjadi tolak ukur bagi masyarakat untuk menilai
suatu entitas bisnis. Baik atau buruknya citra perusahaan akan berada dalam
benak konsumen sehingga membentuk sebuah opini terkait keputusannya
untuk menggunakan produk atau jasa suatu perusahaan. Maka dari itu
penciptaan citra harus selalu dipertahankan agar tercipta opini yang baik
secara berkepanjangan (Hakim, 2015). Menurut Apriyanti dkk (2017), citra
perusahaan membentuk pola pikir konsumen untuk membuat sebuah
persepsi. Banyak penulis menyatakan bahwa citra perusahaan yang baik
membantu meningkatkan penjualan perusahaan, membangun serta menjaga
hubungan dengan loyalitas pelanggan.
Lebih lanjut Zyman (2000: 88), menyatakan pentingnya bagi perusahaan
untuk selalu memperhatikan keterkaitan antara produk atau jasa yang
ditawarkan dengan penciptaan citra. Banyak perusahaan berhasil
menciptakan citra yang sangat membantu penjualan produk mereka. Fishbein
dan Ajzen dalam Prabowo (2010), menyatakan bahwa sikap secara fungsional
berhubungan dengan minat, dimana memprediksikan suatu tingkah laku.
Konsekuensinya citra perusahaan sebagai sikap berpengaruh terhadap minat
seperti customer loyalty (loyalitas nasabah).
Page 74
55
Bharadwaj dalam Tahuman (2016), menyatakan bahwa loyalitas
pelanggan merupakan salah satu sumber untuk membangun keunggulan
bersaing bagi perusahaan jasa. Loyalitas pelanggan akan membuat
perusahaan memiliki sumber pendapatan yang pasti (dari pelanggan loyal)
sehingga akan membuat perusahaan tersebut mampu bersaing dalam jangka
panjang. Pritandhari (2016), menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
merupakan salah satu faktor penting yang diupayakan dalam pemasaran
modern. Loyalitas sangat penting karena diharapkan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang
terjalin dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis keempat (H7) yang
dirumuskan adalah:
H7= Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing yang dimediasi oleh loyalitas nasabah.
Page 75
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 8), metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Penelitian ini menganalisa Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra
Perusahaan Terhadap Keunggulan Bersaing dengan Loyalitas Nasabah sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung
Buah Batu).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berlokasi di Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang
Bandung Buah Batu yang beralamat di Jl. Buah Batu No. 249A Bandung
40265. Adapun alasan dipilihnya BSM KC Bandung Buah sebagai lokasi
penelitian karena letaknya yang berada dalam lingkungan persaingan antar
industri perbankan yang cukup kompetitif. Selanjutnya pelaksanaan penelitian
akan dilakukan pada bulan Agustus 2018.
Page 76
57
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:
80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan BSM Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buah Batu yang berjumlah 6.179.
Berdasarkan populasi sebanyak 6.179 dan dengan tingkat kesalahan
sebesar 8%, maka penentuan sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan
rumus Slovin (Sujarweni, 2015: 82) sebagai berikut:
n = N
1 + (N × e²)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = populasi
e = prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih diinginkan
Sehingga penentuan sampel adalah sebagai berikut:
n = 6.179
1 + (6.179 × 0,082)
= 152,3
Dari perhitungan di atas, jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 152,3
untuk mewakili populasi 6.179 tetapi jumlah sampel tersebut peneliti bulatkan
sehingga sampel yang digunakan adalah 153 nasabah.
Page 77
58
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2012:85)
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah responden yang
sudah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandung Bubat selama 6
bulan sampai 1 tahun atau lebih dari 1 tahun, karena dengan jangka waktu
tersebut diharapkan nasabah telah mengetahui secara mendalam kualitas
layanan, biaya serta manfaat selama menjadi nasabah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer, yang diperoleh langsung dari responden. Adapun teknik yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012: 142).
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
interval. Skala interval merupakan skala berupa ranking yang dapat dipilih
sesuai dengan pendapat responden, yang diranking bisa berupa preferensi,
perilaku dan sebagainya (Bawono, 2006: 31). Kategori skala dalam penelitian
ini menggunakan rentang angka dari 1-10. Dengan asumsi semakin positif
jawaban responden direfleksikan dengan rentang nilai semakin ke kanan yang
menunjukkan skor yang semakin tinggi. Sebaliknya semakin negatif jawaban
Page 78
59
responden direfleksikan dengan rentang nilai semakin ke kiri yang
menunjukkan skor yang semakin rendah. Tabel 3.1 merupakan tabel skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3. 1
Skala Pengukuran
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono (2008: 491), kualitas layanan mencerminkan
perbandingan antara tingkat layanan yang disampaikan perusahaan
dibandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas layanan diwujudkan melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi atau melampaui harapan pelanggan.
2. Citra Perusahaan
Menurut Rahmasari dalam Yudiana dan Setyono (2016), citra
perusahaan (perbankan) adalah respon masyarakat terhadap perbankan
yang diwujudkan dalam ide atau keyakinan masyarakat terhadap produk
yang ditawarkan oleh perbankan tersebut.
3. Loyalitas Nasabah
Menurut Barnes (2001: 38), loyalitas adalah bukti dari emosi yang
mentransformasikan perilaku pembelian berulang menjadi suatu hubungan.
Dimana pelanggan merasakan kedekatan dengan penyedia jasa atau
perusahaan yang bersangkutan.
Page 79
60
4. Keunggulan Bersaing
Menurut Tjiptono (2018: 13), keunggulan bersaing adalah sesuatu yang
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba lebih tinggi daripada
laba rata-rata.
Untuk lebih memudahkan dalam memahami variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3. 2
Definisi Konsep dan Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sumber Skala
1. Kualitas
Pelayanan
Menurut
Tjiptono (2008:
491), kualitas
layanan
mencerminkan
perbandingan
antara tingkat
layanan yang
disampaikan
perusahaan
dibandingkan
ekspektasi
pelanggan.
Tangible (Bukti
Fisik):
- Fasilitas fisik
- Perlengkapan
- Pegawai
- Sarana
komunikasi
Reliability
(Keandalan):
- Pelayanan
sesuai janji
- Pelayanan
akurat
- Pelayanan
memuaskan.
Responsiveness
(Daya Tanggap):
- Kontribusi
staff dan
karyawan
untuk
membantu
nasabah.
- Staff dan
pegawai
tanggap dalam
memberikan
pelayanan.
Assurance
(Jaminan):
Parasurman
et. al dalam
Tjiptono
(2008, 26)
Interval
Page 80
61
- Pengetahuan
yang dimiliki
para staf
- Kemampuan
yang dimiliki
para staf
- Kesopanan
yang dimiliki
oleh para staf
- Sifat dapat
dipercaya yang
dimiliki para
staf
- Bebas dari
bahaya, risiko
atau keragu-
raguan.
Empathy
(Empati):
- Kemudahan
berkomunikasi
dengan bank
- Memahami
kebutuhan
nasabah
2.
Citra
Perusahaan
Menurut
Rahmasari
dalam Yudiana
dan Setyono
(2016), citra
perusahaan
(perbankan)
adalah respon
masyarakat
terhadap
perbankan yang
diwujudkan
dalam ide atau
keyakian
masyarakat
terhadap
produk yang
ditawarkan oleh
perbankan
tersebut.
- Personality,
keseluruhan
karakteristik
perusahaan
yang dipahami
oleh publik
- Reputation,
hal yang
dilakukan
perusahaan
dan diyakini
oleh publik
- Value, nilai-
nilai yang
dimiliki
perusahaan
- Corporate
Identity,
komponen-
komponen
yang
memudahkan
publik untuk
Harrison
dalam
Yudiana
dan
Setyono
(2016)
Interval
Page 81
62
mengenal
perusahaan
3. Loyalitas Menurut Barnes
(2001: 38),
loyalitas adalah
bukti dari emosi
yang
mentransformasi
kan perilaku
pembelian
berulang
menjadi suatu
hubungan.
- Melakukan
pembelian ulang
secara teratur
- Membeli diluar
lini produk
- Mereferensikan
produk kepada
orang lain
- Tidak mudah
terpengaruh
oleh penawaran
dari perbankan
lain.
Griffin
(2005)
Interval
4. Keunggulan
Bersaing
Menurut
Tjiptono (2018:
13), keunggulan
bersaing adalah
sesuatu yang
memungkinkan
perusahaan
untuk
memperoleh
laba lebih tinggi
daripada laba
rata-rata.
- Kemampuan
bersaing
- Keluasan
jaringan
- Peningkatan
sumber dana
- Keunggulan
teknologi
Keltner
dalam
Tahuman
(2016)
Interval
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 102-103), instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian.
Titik tolak dari penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel
penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut
diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang
akan diukur. Dari indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan. Adapun instrumen penelitian dalam penelitian ini
Page 82
63
adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Valid berarti instrumen penelitian yang digunakan dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 121). Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
signifikansi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan semua
indikator valid (Ghozali, 2018: 51-52).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel-variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Nunnally dalam Ghozali, 2018: 45-46).
3. Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Page 83
64
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yakni dengan
melakukan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov. Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal (Ghozali, 2018: 165-167).
b. Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai
tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozalli,
2018 : 107-108).
c. Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada atau
Page 84
65
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot, dengan ketentuan:
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskdastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2018: 137-138).
d. Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.
Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris
sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Adapun uji yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu dengan mendasarkan pada nilai D-W untuk masing-
masing model. Jika nilai D-W model utama lebih besar dari nilai DU
(batas atas) dan kurang dari (4-DU) maka dapat disimpulkan bahwa
model utama berbentuk linier (Ghozali, 2018: 167).
4. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
Page 85
66
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2018:
97).
5. Uji Parsial (t test)
Menurut Ghozali (2018: 98-99), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria
dalam pengambilan keputusan pada uji T adalah dengan membandingkan
nilai statistik t dengan nilai t kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t
hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel maka hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.
6. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Menurut Ghozali (2018: 98), uji pengaruh bersama-sama (joint)
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-
sama atau joint mempengaruhi variabel dependen. Uji hipotesis seperti ini
dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan terhadap garis regresi yang
diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan linear terhadap
X1,X2 dan X3. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan: jika nilai F lebih besar daripada 4 maka
H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
Page 86
67
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen
7. Analisis Path
Menurut Ghozali (2018: 245-251), analisis jalur (path analysis)
digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam hal ini
adalah variabel loyalitas nasabah yang menyebabkan pengaruh variabel
independen (kualitas pelayanan dan citra perusahaan) terhadap variabel
dependen (keunggulan bersaing) menjadi hubungan tidak langsung
(indirrect effect). Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi.
Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu
persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dua
persamaan tersebut antara lain:
Z = α + p3X1 + p4X2 + e1 (1)
Y = α + p1X1 + p2X2 + p5Z + e2 (2)
Keterangan:
1. XI= Kualitas Pelayanan
2. X2= Citra Perusahaan
3. Z= Loyalitas Nasabah
4. Y= Keunggulan Bersaing
5. Besarnya niali 𝑒1 = √(1 − 𝑅2)
6. Besarnya niali 𝑒2 = √(1 − 𝑅2)
Page 87
68
Persamaan (1) digunakan untuk menghitung pengaruh kualitas
pelayanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah. Dalam
persamaan (1), kualitas pelayanan dan citra perusahaan berperan sebagai
variabel independen sedangkan variabel loyalitas nasabah berperan
sebagai variabel dependen. Selanjutnya persamaan (2) digunakan untuk
menghitung pengaruh kualitas pelayanan, citra perusahaan dan loyalitas
nasabah terhadap keunggulan bersaing. Dalam persamaan (2), kualitas
pelayanan, citra perusahaan dan loyalitas nasabah berperan sebagai
variabel independen sedangkan variabel keunggulan bersaing berperan
sebagai variabel dependen. Selanjutnya persamaan (1) dan (2) digunakan
untuk menghitung pengaruh kualitas pelayanan dan citra perusahaan
terhadap keunggulan bersaing dengan loyalitas nasabah sebagai variabel
intervening.
Standardize koefisien untuk kualitas pelayanan dan citra perusahaan
pada persamaan (1) akan menghasilkan nilai p3 dan p4. Sedangkan
koefisien untuk kualitas pelayanan, citra perusahaan dan loyalitas nasabah
pada persamaan (2) akan menghasilkan nilai p1, p2 dan p5.
Setelah dilakukan analisis regresi melalui 2 persamaan di atas dapat
digunakan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra
perusahaan terhadap keunggulan bersaing dengan loyalitas nasabah
sebagai variabel intervening dengan menggunakan nilai p1, p2, p3, p4 dan
p5 yang diperoleh dari kedua persamaan diatas. Berikut rumus perhitungan
analisis jalur (path analysis):
Page 88
69
Pengaruh langsung X1 ke Y : p1
Pengaruh tak langsung X1 ke Z ke Y : p3 x p5
Total pengaruh (korelasi X1 ke Y) : p1 + (p3 x p5)
Pengaruh langsung X2 ke Y : p2
Pengaruh tak langsung X2 ke Z ke Y : p4 x p5
Total pengaruh (korelasi X2 ke Y) : p2 + (p4 x p5)
Untuk mengetahui signifikansi variabel intervening dalam penelitian
ini, yang dirumuskan dengan perkalian (p3 x p5) dan (p4 x p5) diuji dengan
Sobel test untuk mencari standar error dari masing-masing koefisien
indirect effect (Sp3p5) dan (Sp4p5) yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝42 + 𝑝42𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
Berdasarkan hasil 𝑆𝑝3𝑝5 dan 𝑆𝑝4𝑝5 tersebut maka selanjutnya dapat
dihitung t statistik pengaruh variabel intervening dengan rumus sebagai
berikut:
𝑡 =𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5
𝑡 =𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5
Nilai t hitung diatas digunakan untuk menguji hipotesis yang
menyatakan ada tidaknya pengaruh variabel intervening dalam penelitian.
Dengan ketentuan, apabila t hitung lebih besar dati t tabel maka hipotesis
Page 89
70
diterima atau dengan kata lain ada pengaruh mediasi dalam penelitian.
Sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak
atau dengan kata lain tidak ada pengaruh mediasi dalam penelitian.
I. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS
Statistic 23. IMB SPSS Statistic 23 merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik
secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki
oleh para pengambil keputusan.
Page 90
71
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung
Buah Batu. Adapun objek dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Bandung Buah Batu dengan kriteria telah menjadi
nasabah selama 6 bulan sampai dengan 1 tahun atau lebih dari 1 tahun.
Karakteristik responden dalam penelitian ini didasarkan atas jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan per bulan. Berikut ini
hasil pengelompokkan data responden berdasarkan kuesioner yang telah
disebarkan.
1. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden yang pertama, dikelompokkan berdasarkan
jenis kelamin yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Adapun data profil
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
ini:
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 80 52,3 52,3 52,3
Perempuan 73 47,7 47,7 100,0
Total 153 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Page 91
72
Dari tabel 4.1, dapat diketahui profil responden yakni nasabah Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buah Batu yang dikelompokkan
berdasarkan jenis kelaminnya terdiri atas:
a. Nasabah laki-laki berjumlah 80 orang atau sebesar 52,3%.
b. Nasabah perempuan berjumlah 73 orang atau sebesar 47,7%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan jenis kelaminnya didominasi oleh nasabah laki-
laki dengan persentase sebesar 52,3%.
2. Profil Responden berdasarkan Usia
Karakteristik responden yang kedua, dikelompokkan berdasarkan usia
yaitu nasabah yang berusia <20 tahun, 20-30 tahun, 30-40 tahun dan >40
tahun. Adapun data profil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4. 2
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <20 tahun 4 2,6 2,6 2,6
20-30 tahun 65 42,5 42,5 45,1
30-40 tahun 52 34,0 34,0 79,1
>40 tahun 32 20,9 20,9 100,0
Total 153 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.2, dapat diketahui profil responden yakni nasabah Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buah Batu yang dikelompokkan
berdasarkan usianya terdiri atas:
Page 92
73
a. Nasabah yang berusia dibawah 20 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar
2,6%.
b. Nasabah yang berusia 20-30 tahun sebanyak 65 orang atau sebesar
42,5%.
c. Nasabah yang berusia 30-40 tahun sebanyak 52 orang atau sebesar
34%.
d. Nasabah yang berusia di atas 40 tahun berjumlah 32 orang atau sebesar
20,9%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan usianya didominasi oleh nasabah yang berusia
diantara 20 sampai 30 tahun dengan persentase sebanyak 42,5%.
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden yang ketiga, dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhir yaitu SMP, SMA, Akademi/Diploma, S1 dan S2.
Adapun data profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat
pada tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4. 3
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 2 1,3 1,3 1,3
SMA 25 16,3 16,3 17,6
Akademi/Diploma 31 20,3 20,3 37,9
S1 82 53,6 53,6 91,5
S2 13 8,5 8,5 100,0
Total 153 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Page 93
74
Dari tabel 4.3, dapat diketahui profil responden yakni nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMP berjumlah 2 orang atau
sebesar 1,3%.
b. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMA berjumlah 25 orang atau
sebesar 16,3%.
c. Nasabah dengan pendidikan terakhir akademi/diploma sebanyak 31
orang atau sebesar 20,3%.
d. Nasabah dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 82 orang atau
sebesar 53,6%.
e. Nasabah dengan pendidikan terakhir S2 berjumlah 13 orang atau
sebesar 8,5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhirnya didominasi oleh nasabah
dengan pendidikan terakhir di tingkat strata-1 atau S1 sebesar 53,6%.
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden yang keempat, dikelompokkan berdasarkan
jenis pekerjaan responden yang terdiri dari PNS, karyawan swasta,
pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta dan lainnya. Adapun data
profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel
4.4 dibawah ini:
Page 94
75
Tabel 4. 4
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 8 5,2 5,2 5,2
Karyawan Swasta 94 61,4 61,4 66,7
Pelajar/Mahasiswa 8 5,2 5,2 71,9
Ibu Rumah Tangga 18 11,8 11,8 83,7
Wiraswasta 10 6,5 6,5 90,2
Lainnya 15 9,8 9,8 100,0
Total 153 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.4, dapat diketahui profil responden yakni nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah yang bekerja sebagai PNS berjumlah 8 orang atau sebesar
5,2%.
b. Nasabah yang bekerja sebagai karyawan swasta berjumlah 94 orang
atau sebesar 61,4%.
c. Nasabah yang termasuk pelajar/mahasiswa berjumlah 8 orang atau
sebesar 5,2%.
d. Nasabah yang merupakan ibu rumah tangga berjumlah 18 orang atau
sebesar 11,8%.
e. Nasabah yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 10 orang atau
sebesar 6,5%.
f. Nasabah yang bekerja dengan jenis pekerjaan lainnya berjumlah 15
orang atau sebesar 9,8%.
Page 95
76
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yakni
nasabah dalam penelitian ini berdasarkan jenis pekerjaannya didominasi
oleh nasabah yang bekerja sebagai karyawan swasta dengan presentase
sebanyak 61,4%.
5. Profil Nasabah berdasarkan Penghasilan Perbulan
Karakteristik responden yang kelima, dikelompokkan berdasarkan
penghasilan perbulan yang terdiri dari <3 juta, 3 juta-5 juta, 5 juta-7 juta dan
>7 juta. Adapun data profil responden berdasarkan penghasilan perbulan
dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4. 5
Penghasilan Perbulan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <3 juta 56 36,6 36,6 36,6
3 juta - 5 juta 63 41,2 41,2 77,8
5 juta - 7 juta 24 15,7 15,7 93,5
>7 juta 10 6,5 6,5 100,0
Total 153 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.5, dapat diketahui profil responden yakni nasabah Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah dengan penghasilan <3 juta berjumlah 56 orang atau sebesar
36,6%.
b. Nasabah dengan penghasilan antara 3 juta sampai 5 juta berjumlah 63
orang atau sebesar 41,2%.
Page 96
77
c. Nasabah dengan penghasilan antara 5 juta sampai 7 juta berjumlah 24
orang atau sebesar 15,7%.
d. Nasabah dengan penghasilan diatas 7 juta berjumlah 10 orang atau
sebesar 6,5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan penghasilan perbulannya didominasi oleh
nasabah yang berpenghasilan antara 3 juta sampai 5 juta dalam sebulan
dengan presentase sebanyak 41,2%.
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika nilai r hitung lebih
besar dari r tabel maka dapat disimpulkan semua indikator valid
(Ghozali, 2018: 51-52). Hasil uji validitas dalam penelitian ini disajikan
dalam tabel 4.6 dibawah ini.
Page 97
78
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel
(N=153
Sig. 0,05)
sig Keterangan
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
0,724
0,682
0,775
0,734
0,827
0,769
0,864
0,844
0,613
0,805
0,860
0,875
0,828
0,688
0,752
0,636
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,134
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Citra
Perusahaan
(X2)
Q17
Q18
Q19
Q20
0,904
0,915
0,892
0,762
0,134
0,134
0,134
0,134
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Loyalitas
Nasabah
(Z)
Q21
Q22
Q23
Q24
0,929
0,926
0,940
0,901
0,134
0,134
0,134
0,134
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Keunggulan
Bersaing
(Y)
Q25
Q26
Q27
Q28
0,872
0,895
0,801
0,776
0,134
0,134
0,134
0,134
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh indikator yang digunakan
didalam penelitian ini memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari nilai
r tabel (0,134) dengan level signifikansi 5% dan jumlah responden
sebanyak 153. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh indikator dalam penelitian ini dinyatakan valid.
Page 98
79
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel-variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally dalam Ghozali, 2018: 45-46). Tabel
4.7 menunjukkan bahwa instrumen penelitian memperoleh nilai
cronbach alpha diatas 0,70 yang menandakan bahwa instrumen dalam
penelitian ini termasuk dalam reliabel atau handal dalam mengukur
jawaban nasabah secara konsisten.
Tabel 4. 7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Item Cronbach
Alpha
Keterangan
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
0,958
0,958
0,957
0,958
0,956
0,957
0,954
0,955
0,961
0,956
0,955
0,955
0,956
0,959
0,957
0,959
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Page 99
80
Citra Perusahaan
(X2) Q17
Q18
Q19
Q20
0,815
0,806
0,824
0,937
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Loyalitas
Nasabah
(Z)
Q21
Q22
Q23
Q24
0,919
0,920
0,912
0,942
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Keunggulan
Bersaing
(Y)
Q25
Q26
Q27
Q28
0,780
0,763
0,826
0,871
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018: 165-167), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis statistik yakni dengan melakukan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Tabel 4.8,
menunjukkan hasil uji Test Statistic K-S untuk sqrtKP, sqrtCP, lgLN
dan lgKB. Nilai Test Statistic Kolmogrov-Smirnov untuk sqrtKP,
sqrtCP, lgLN dan lgKB masing-masing adalah 0,068, 0,109, 0,089,
0,112 dan tidak signifikan pada 0,05. Namun menurut Ghozali (2018:
178), karena monte carlo untuk sqrtKP= 0,464, sqrtCP= 0,052, lgLN=
0,227 dan lgKB= 0,071 > 0,05), maka kita tidak dapat menolak H0 yang
Page 100
81
mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan
kata lain residual terdistribusi secara normal.
Tabel 4. 8
Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sqrtKP sqrtCP lgLN lgKB
N 153 153 134 132
Normal
Parametersa,b
Mean 4,4087 2,0464 ,8097 ,7602
Std. Deviation 1,57739 1,02373 ,28211 ,22346
Most Extreme
Differences
Absolute ,068 ,109 ,089 ,112
Positive ,039 ,082 ,068 ,093
Negative -,068 -,109 -,089 -,112
Test Statistic ,068 ,109 ,089 ,112
Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c ,000c ,011c ,000c
Monte Carlo Sig.
(2-tailed)
Sig. ,464d ,052d ,227d ,071d
99%
Confidence
Interval
Lower
Bound ,451 ,046 ,216 ,065
Upper
Bound ,476 ,057 ,238 ,078
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 113410539.
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
b) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
Page 101
82
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozalli, 2018 : 107-108). Hasil
uji multikolonieritas antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah
ini.
Tabel 4. 9
Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Independen VIF Tolerance Keterangan
Kualitas Pelayanan
Citra Perusahaan
Loyalitas Nasabah
2,185
2,430
1,627
0,458
0,412
0,615
Non Multikolonieritas
Non Multikolonieritas
Non Multikolonieritas
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Tabel 4.9 menunjukkan tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Selanjutnya
hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan bahwa variabel bebas
dalam penelitian ini memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance
diatas 0,10. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala
multikolonieritas dalam model regresi.
c) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018: 137-138), uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan ketentuan:
Page 102
83
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskdastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Adapun hasil pengujian heteroskedastisitas ditujukkan oleh gambar
4.1 dibawah ini.
Gambar 4. 1 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
Page 103
84
dipakai untuk memprediksi keunggulan bersaing yang didasarkan
masukkan dari variabel independen yaitu kualitas pelayanan, citra
perusahaan dan loyalitas nasabah.
d) Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.
Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris
sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Adapun uji yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu dengan mendasarkan pada nilai D-W untuk masing-
masing model. Jika nilai D-W persamaan utama lebih besar dari nilai
DU (batas atas) dan kurang dari (4-DU) maka dapat disimpulkan bahwa
model utama berbentuk linear (Ghozali, 2018: 167). Hasil uji linieritas
model utama dengan menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat
pada tabel 4.10.
Tabel 4. 10
Uji Durbin Watson
Model Utama (Persamaan 1)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,783a ,614 ,604 ,14154 1,779
a. Predictors: (Constant), lgLN, sqrtKP, sqrtCP
b. Dependent Variable: lgKB
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Page 104
85
Tabel 4. 11
Hasil Uji Durbin Watson
Model Kuadratik (Persamaan 2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,795a ,632 ,613 ,13990 1,747
a. Predictors: (Constant), lgLN2, sqrtKP, sqrtCP, sqrtCP2, lgLN, sqrtKP2
b. Dependent Variable: lgKB
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Berdasarkan output SPSS yang ditunjukkan oleh tabel 4.10, terlihat
bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,779. Jika dibandingkan dengan
nilai pada tabel Durbin-Watson dengan jumlah observasi (n)= 153 dan
variabel independen 3 (k=3) diperoleh nilai tabel dl (lower)= 1,696 dan
du (upper)= 1,776. Oleh karena nilai D-W= 1,779 lebih besar dari nilai
du= 1,776 dan kurang dari (4-du) maka dapat disimpulkan bahwa
model penelitian berbentuk linier.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2018:
97). Adapun nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan
oleh tabel 4.12 dibawah ini.
Page 105
86
Tabel 4. 12
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,740a ,548 ,541 ,15147
a. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Dari tampilan output SPSS model summary pada tabel 4.12 diatas dapat
dilihat besarnya nilai adjusted R² adalah 0,541, hal ini dapat diartikan
bahwa 54,1% variasi variabel dependen keunggulan bersaing dapat
dijelaskan oleh variasi dari variabel kualitas pelayanan dan citra
perusahaan. Sedangkan sisanya (100% - 54,1% = 45,9%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain diluar model penelitian ini.
4. Uji Parsial (t test)
Menurut Ghozali (2018: 98-99), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria
dalam pengambilan keputusan pada uji T adalah dengan membandingkan
nilai statistik t dengan nilai t kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t
hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel maka hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen dapat diterima. Adapun
besarnya nilai t tabel dalam penelitian ini dengan tingkat signifikansi 5%
dan N sebanyak 153-2= 151 adalah sebesar 1, 976. Tabel 4.13
menunjukkan hasil uji statistik T dalam penelitian ini.
Page 106
87
Tabel 4. 13
Hasil Uji Parsial (t-test)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,234 ,048 4,931 ,000
sqrtKP ,066 ,014 ,407 4,756 ,000
sqrtCP ,095 ,021 ,390 4,557 ,000
a. Dependent Variable: lgKB
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai
t statistik variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara berturut-
turut adalah sebesar 4,756 dan 4,4557 dan signifikan pada tingkat 0,05.
Nilai t statistik variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan lebih besar
jika dibandingkan dengan nilai t tabel 1,976 dan signifikan pada tingkat
0,05 berdasarkan hal tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.
5. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Menurut Ghozali (2018: 98), uji pengaruh bersama-sama (joint)
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-
sama atau joint mempengaruhi variabel dependen. Uji hipotesis seperti ini
dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan terhadap garis regresi yang
diobservasi maupun estimasi, apakah Y berhubungan linear terhadap
X1,X2 dan X3. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan: jika nilai F lebih besar daripada 4 maka
Page 107
88
H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen. Adapun hasil uji statistik F dalam penelitian ini ditunjukkan
oleh tabel 4.14 dibawah ini.
Tabel 4. 14
Hasil Uji Pengaruh Simultan (F test)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,582 2 1,791 78,056 ,000b
Residual 2,960 129 ,023
Total 6,542 131
a. Dependent Variable: lgKB
b. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa
nilai F test sebesar 78,056 lebih besar dari 4 dengan probabilitas 0,000.
Karena nilai F test lebih besar dari 4 dan signifikan pada 0,000 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen kualitas pelayanan (sqrtKP) dan
citra perusahaan (sqrtCP) secara bersama-sama mempengaruhi variabel
keunggulan bersaing.
6. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Ghozali (2018: 245-251), analisis jalur (path analysis)
digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam hal ini
adalah variabel loyalitas nasabah yang menyebabkan pengaruh variabel
independen (kualitas pelayanan dan citra perusahaan) terhadap variabel
dependen (keunggulan bersaing) menjadi hubungan tidak langsung
Page 108
89
(indirrect effect). Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi.
Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu
persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dua
persamaan tersebut antara lain:
Z = α + p3X1 + p4X2 + e1 (1)
Y = α + p1X1 + p2X2 + p5Z + e2 (2)
Keterangan:
1) X1 = Kualitas Pelayanan
2) X2 = Citra Perusahaan
3) Z = Loyalitas Nasabah
4) Y = Keunggulan Bersaing
5) Standardize koefisien untuk X1 dan X2 pada persamaan (1) akan
memberikan nilai path atau jalur untuk p3 dan p4.
6) Standardize koefisien untuk X1, X2 dan Z pada persamaan (2) akan
memberikan nilai path atau jalur untuk p1, p2, dan p5.
Setelah nilai setiap koefisien jalur (p1, p2, p3, p4 dan p5) diketahui,
maka selanjutnya akan dilakukan penghitungan besarnya pengaruh tidak
langsung yang dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsung (p3
x p5 dan p4 x p5). Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (p3 x p5 dan p4 x p5) selanjutnya akan diuji signifikansinya
melalui Sobel test. Sobel test dilakukan dengan terlebih dulu menghitung
nilai standar error dari koefisien indirect effect dalam hal ini (p3 x p5 dan
p4 x p5) dengan rumus sebagai berikut:
Page 109
90
𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝42 + 𝑝42𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
Selanjutnya nilai 𝑆𝑝3𝑝5 dan 𝑆𝑝4𝑝5 akan digunakan untuk mencari
nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5 𝑡 =
𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5
Setelah nilai t hitung didapat maka selanjutnya nilai tersebut akan
dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan
jumlah responden 153. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: apabila
nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima atau dengan
kata lain ada pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya, apabila t
hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak atau dengan kata lain
tidak ada pengaruh mediasi dalam penelitian.
a) Hasil Persamaan Regresi (1)
Persamaan regresi (1) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1 (Kualitas Pelayanan) dan X2 (Citra Perusahaan) terhadap
Z (Loyalitas Nasabah). Persamaan (1) akan menghasilkan nilai
koefisien untuk jalur path p3 dan p4. Persamaan diuji menggunakan
bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut:
Page 110
91
Tabel 4. 15
Model Summary
Persamaan 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,630a ,397 ,387 ,22082
a. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Tabel 4.15, menunjukkan nilai R Square sebesar 0,397 hal tersebut
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 (Kualitas
Pelayanan) dan X2 (Citra Perusahaan) terhadap Z (Loyalitas Nasabah)
adalah sebesar 39,7% sementara sisanya 60,3% merupakan kontribusi
dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Selanjutnya nilai e1 didapat dari rumus 𝑒1 = √(1 − 0,397) = 0,603.
Selanjutnya tabel 4.16 menunjukkan nilai koefisien jalur atau path
untuk p3 dan p4.
Tabel 4. 16
Hasil Uji Coeficient
Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,318 ,066 4,796 ,000
sqrtKP ,038 ,020 ,192 1,903 ,059
sqrtCP ,142 ,030 ,474 4,682 ,000
a. Dependent Variable: lgLN
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Hasil output SPSS pada tabel 4.16, memberikan nilai
unstandardized coefficients beta untuk kualitas pelayanan pada
Page 111
92
persamaan (1) sebesar 0,038 dan tidak signifikan pada 0,059 yang
berarti kualitas pelayanan tidak mempengaruhi loyalitas nasabah. Nilai
koefisien unstandardized beta 0,038 merupakan nilai path untuk jalur
p3. Selanjutnya nilai unstandardized beta citra perusahaan pada
persamaan (1) sebesar 0,142 dan signifikan pada 0,000 yang berarti
citra perusahaan mempengaruhi loyalitas nasabah. Nilai koefisien
unstandardized beta 0,142 merupakan nilai path untuk jalur p4.
b) Hasil Persamaan Regresi (2)
Persamaan regresi (2) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1 (Kualitas Pelayanan), X2 (Citra Perusahaan) dan Z
(Loyalitas Nasabah) terhadap Y (Keunggulan Bersaing). Persamaan (2)
akan menghasilkan nilai koefisien untuk jalur path p1, p2 dan p5.
Persamaan diuji menggunakan bantuan SPSS dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4. 17
Model Summary
Persamaan 2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,783a ,614 ,604 ,14154
a. Predictors: (Constant), lgLN, sqrtKP, sqrtCP
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Tabel 4.17 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,614 hal tersebut
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 (Kualitas
Pelayanan), X2 (Citra Perusahaan) dan Z (Loyalitas Nasabah) terhadap
Y (Keunggulan Bersaing) adalah sebesar 61,4% sementara sisanya
Page 112
93
38,6% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini. Selanjutnya nilai e2 didapat dari rumus 𝑒2 =
√(1 − 0,614) = 0,386.
Selanjutnya tabel 4.18 menunjukkan nilai koefisien jalur atau path
untuk p1, p2 dan p5.
Tabel 4. 18
Hasil Uji Coefficient
Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,152 ,050 3,061 ,003
sqrtKP ,053 ,014 ,320 3,829 ,000
sqrtCP ,053 ,022 ,219 2,485 ,014
lgLN ,294 ,057 ,370 5,135 ,000
a. Dependent Variable: lgKB
Sumber: Output SPSS 23, data primer yang diolah 2018
Hasil output SPSS pada tabel 4.18 memberikan nilai
unstandardized coefficients beta untuk kualitas pelayanan pada
persamaan (2) sebesar 0,053 dan signifikan pada 0,000 yang berarti
kualitas pelayanan signifikan mempengaruhi keunggulan bersaing.
Nilai koefisien unstandardized beta 0,053 merupakan nilai path untuk
jalur p1. Selanjutnya nilai unstandardized beta citra perusahaan pada
persamaan (2) sebesar 0,053 dan signifikan pada 0,014 yang berarti
citra perusahaan mempengaruhi keunggulan bersaing. Nilai koefisien
unstandardized beta 0,053 merupakan nilai path untuk jalur p2.
Sedangkan nilai unstandardized loyalitas nasabah adalah 0,294 dan
Page 113
94
signifikan pada 0,000 yang berarti loyalitas nasabah mempengaruhi
keunggulan bersaing. Nilai koefisien ini merupakan nilai path untuk
jalur p5. Berdasarkan tabel 4.15, 4,16, 4.17 dan 4,18 kemudian
menghasilkan model path analysis sebagai berikut:
Gambar 4. 2 Model Analisis Jalur (Path Analysis)
Dikembangkan untuk penelitian 2018
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, hasil analisis jalur menunjukkan
beberapa informasi diantaranya:
a) Besarnya pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap keunggulan
bersaing ditunjukkan dengan nilai p1= 0,053.
b) Besarnya pengaruh langsung citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing ditunjukkan dengan nilai p2= 0,053.
c) Besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
ditunjukkan dengan nilai p3= 0,038.
Kualitas
Pelayanan
X1
Citra
Perusahaan
X2
Loyalitas
Nasabah
Z
Keunggulan
Bersaing
Y
p5
0,294 e2
0,386
e1
0,603
Page 114
95
d) Besarnya pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah
ditunjukkan dengan nilai p4=0,142.
e) Besarnya pengaruh loyalitas nasabah terhadap keunggulan bersaing
ditunjukkan dengan nilai p5= 0,294.
f) Besarnya pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing melalui loyalitas nasabah dapat dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu p3 x p5 (0,038 x 0,294)
= 0,011.
g) Besarnya pengaruh tidak langsung citra perusahaan terhadap
keunggulan bersaing dapat dihitung dengan mengalikan koefisien
tidak langsungnya yaitu p4 x p5 (0,142 x 0,294) = 0,042.
Selanjutnya pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (p3 x p5) = 0,011 dan (p4 x p5) = 0,042 harus diuji tingkat
signifikansinya dengan Sobel test sebagai berikut:
1) Uji Signifikansi Koefisien (p3 x p5 = 0,011)
Hitung standar error dari koefisien indirrect effect (Sp3p5)
𝑆𝑝3𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝52
𝑆𝑝3𝑝5 = √(0,294)2(0,020)2 + (0,038)2(0,057)² + (0,020)2(0,057)2
𝑆𝑝3𝑝5 = √0,0000345744 + 0,0000046916 + 0,0000012996
𝑆𝑝3𝑝5 = √0,0000405656
𝑆𝑝3𝑝5 = 0,006369113 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 0,006
Page 115
96
Berdasarkan hasil 𝑆𝑝3𝑝5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑝3𝑝5
𝑆𝑝3𝑝5 =
0,011
0,006 = 1,833
Adapun nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N sebanyak
150-2=148 maka diperoleh t tabel sebesar 1,976.
Oleh karena nilai t hitung (1,833) lebih kecil dari nilai t tabel
(1,976) maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,011 tidak
signifikan yang berarti loyalitas nasabah tidak berperan sebagai
variabel mediasi antara pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing adalah secara
langsung dan tidak melalui loyalitas nasabah.
2) Uji Signifikansi Koefisien (p4 x p5 = 0,042)
Hitung standar error dari koefisien indirrect (Sp4p5)
𝑆𝑝4𝑝5 = √𝑝52𝑆𝑝42 + 𝑝42𝑆𝑝52 + 𝑆𝑝42𝑆𝑝52
𝑆𝑝4𝑝5 = √(0,294)2(0,030)2 + (0,142)2(0,057)² + (0,030)2(0,057)2
𝑆𝑝4𝑝5 = √0,000077724 + 0,0000655128 + 0,0000029241
𝑆𝑝4𝑝5 = √0,0001461609
𝑆𝑝4𝑝5 = 0,0120897022 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 0,012
Page 116
97
Berdasarkan hasil 𝑆𝑝4𝑝5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑝4𝑝5
𝑆𝑝4𝑝5 =
0,042
0,012 = 3,5
Adapun nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N sebanyak
150-2=148 maka diperoleh t tabel sebesar 1,976.
Oleh karena nilai t hitung (3,5) lebih besar dari nilai t tabel (1,976)
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,042 signifikan,
yang berarti loyalitas nasabah berperan sebagai variabel mediasi antara
pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan
bersaing terjadi secara tidak langsung yaitu melalui variabel loyalitas
nasabah.
7. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan
a) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing
Hasil pengujian hipotesis pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing yang ditunjukkan oleh tabel 4.18, diperoleh nilai
unstandardized beta kualitas pelayanan sebesar 0,053 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan
bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pada kualitas
pelayanan dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa
Page 117
98
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Wilar dkk (2017), yang
menyatakan bahwa setiap peningkatan keunggulan bersaing
dipengaruhi oleh kualitas layanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Pritandhari (2015) pada BMT Amanah Ummah
Sukoharjo, yang menyatakan bahwa dengan memiliki kualitas
pelayanan yang baik maka nasabah akan merasa puas sehingga mereka
tidak akan berpaling ke BMT atau lembaga lain. Lebih lanjut Buzzel
dan Gale dalam Handayani dkk (2009: 3), menyatakan bahwa untuk
jangka panjang faktor tunggal terpenting yang mempengaruhi performa
unit-unit bisnis adalah kualitas dari produk atau layanan. Namun hasil
penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Makalew dkk
(2016), yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh negatif
terhadap keunggulan bersaing.
b) Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing
Hasil pengujian hipotesis pengaruh citra perusahaan terhadap
keunggulan bersaing yang ditunjukkan oleh tabel 4.18, diperoleh nilai
unstandardized beta citra perusahaan sebesar 0,053 dan signifikan pada
tingkat 0,014. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa citra
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan
bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pada citra
perusahaan dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Sehingga dapat
Page 118
99
disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa citra
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan
bersaing diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kadarningsih (2013),
yang menyatakan bahwa citra perusahaan memiliki pengaruh yang
positif terhadap keunggulan bersaing. Hasil penelitian ini juga
mendukung hasil penelitian Dewi dan Seminari (2017), menyatakan
bahwa diferensiasi citra berpengaruh positif terhadap keunggulan
bersaing. Diferensiasi citra merupakan upaya yang dapat dilakukan
oleh perusahaan agar produknya mudah dikenali oleh konsumen. Hal
serupa juga dikatakan oleh Sutojo dalam Gassing dan Suryanto (2016:
159) yang menyatakan bahwa salah satu manfaat yang diperoleh dari
terbentuknya citra perusahaan yang baik adalah daya saing jangka
menengah dan panjang yang mantap, dimana citra perusahaan yang
baik dan kuat akan menjadi identitas atau kepribadian perusahaan yang
tidak mudah ditiru perusahaan lain sekaligus melindungi perusahaan
dari pesaing. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tampi (2015), yang menyatakan bahwa
diferensiasi citra secara parsial tidak signifikan mempengaruhi
keunggulan bersaing.
Page 119
100
c) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah
Hasil pengujian hipotesis pengaruh kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah yang ditunjukkan oleh tabel 4.16 menunjukkan nilai
unstandardized beta variabel kualitas pelayanan sebesar 0,038 dan tidak
signifikan pada 0,059. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis ketiga (H3) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah ditolak.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan selama melakukan
penelitian di Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu terkait
dengan kualitas pelayanan, peneliti mengamati bahwa staff front office
yaitu teller saat itu hanya terdiri dari satu orang sedangkan nasabah
yang membutuhkan pelayanan cukup banyak. Akibatnya nasabah harus
mengantri dalam waktu yang cukup lama. Tentunya hal ini
menyebabkan ketidaknyamanan bagi nasabah. Padahal menurut Barnes
(2003: 41), memberikan kecepatan pelayanan merupakan salah satu
cara untuk menambah nilai yang dapat meningkatkan kenyamanan
konsumen sehingga mereka memiliki alasan untuk menjadi pelanggan
yang loyal. Adapun menurut Handayani dkk (2009: 4) dalam industri
jasa, senjata kompetitif yang paling penting adalah performance.
Performa dari layanan akan membedakan perusahaan jasa yang satu
dengan yang lainnya, performa dari layananlah yang menciptakan
Page 120
101
konsumen yang loyal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tahuman (2016), yang menyatakan bahwa kualitas
layanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hasil penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian Saputra (2013) pada PT Bank BNI 46
Sentra Kredit Kecil Surabaya yang menyatakan bahwa kualitas layanan
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal
tersebut dikarenakan pelanggan yang datang ke bank kurang
mendapatkan pelayanan yang baik karena faktor banyaknya nasabah
sementara pelayanan yang diberikan oleh Bank BNI 46 Surabaya
terbatas. Akibatnya nasabah merasa kurang nyaman terhadap pelayanan
yang diberikan dan pada akhirnya membuat nasabah menjadi tidak
loyal terhadap Bank BNI 46 Surabaya.
Selain karena alasan ketidaknyamanan, hal lain yang menyebabkan
kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah studi
kasus pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu yaitu
kritisnya penilaian oleh nasabah dengan latar belakang pendidikan S1
yang merupakan responden dominan dalam penelitian ini dalam
memberikan penilaian terkait pelayanan yang diberikan oleh Bank
Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu. Sehingga dalam hal
keterkaitan antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
menyebabkan hasil tidak berpengaruhnya kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah studi kasus pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung
Buah Batu. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayat (2009), yang
Page 121
102
menyatakan bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan
oleh Bank belum tentu dapat membuat nasabah menjadi loyal kepada
perusahaan. Kondisi ini mungkin disebabkan karena nasabah sudah
semakin kritis terhadap masalah-masalah layanan perbankan. Lebih
lanjut Parasurman et. al dalam Tjiptono (2008: 146-147) menyatakan
adanya lima gap yang dapat menyebabkan kegagalan penyampaian
layanan atau jasa yang baiknya diperhatikan oleh perusahaan untuk
mengatasi kegagalan penyampaian jasa antara lain: gap antara harapan
konsumen dan persepsi manajemen, gap antara persepsi manajemen
terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa, gap antara
spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap antara penyampaian
dan konsumsi eksternal serta gap antara jasa yang dirasakan dan jasa
yang diharapkan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Yaqin dan Ilfitria
(2014), Zakiy dan Putri (2017), Mukaddam (2014) dan Rusdiarti (2004)
yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
d) Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Nasabah
Hasil pengujian hipotesis pengaruh citra perusahaan terhadap
loyalitas nasabah yang ditunjukkan oleh tabel 4.16 menunjukkan nilai
unstandardized beta variabel citra perusahaan sebesar 0,142 dan
signifikan pada 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
Page 122
103
nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan citra perusahaan
akan diikuti dengan peningkatan pada loyalitas nasabah. Berdasarkan
hal tersebut maka hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa citra
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nuraini (2014) pada Bank BPD DIY Syariah yang menunjukkan
bahwa salah satu faktor yang membuat nasabah memiliki loyalitas yang
tinggi adalah karena citra yang baik dari Bank BPD DIY Syariah,
penilaian yang baik dari orang lain yang kemudian melekat pada bank
akan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2016) dan
Yudiana dan Setyono (2016) yang menyatakan bahwa citra perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah. Namun hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Jamaan (2016) dan Apriyanti dkk (2017), yang menyatakan bahwa citra
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
e) Pengaruh Loyalitas Nasabah terhadap Keunggulan Bersaing
Hasil pengujian hipotesis pengaruh loyalitas nasabah terhadap
keunggulan bersaing yang ditunjukkan oleh tabel 4.18 menunjukkan
nilai unstandardized beta variabel loyalitas nasabah sebesar 0,294 dan
signifikan pada 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa loyalitas
nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing.
Page 123
104
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis kelima (H5) yang menyatakan
bahwa loyalitas nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Makalew dkk (2016),
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara loyalitas nasabah
terhadap keunggulan bersaing hal tersebut dapat dipahami mengingat
dalam persaingan yang semakin meningkat maka loyalitas pelanggan
menjadi faktor yang penting karena pelanggan yang loyal sulit untuk
dibujuk agar berpindah ke perusahaan lain. Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian Sutanto (2005), yang menyatakan bahwa
loyalitas nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan
bersaing. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Maliana (2012), yang menyatakan bahwa loyalitas
nasabah berpengaruh negatif terhadap keunggulan bersaing.
f) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keunggulan Bersaing
melalui Loyalitas Nasabah.
Berdasarkan uji Sobel test dapat diketahui bahwa pengaruh kualitas
pelayanan terhadap keunggulan bersaing yang dimediasi loyalitas
nasabah menunjukkan nilai t hitung = 1,833 lebih kecil dari nilai t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu 1,976. Maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi 0,011 tidak signifikan yang berarti loyalitas
nasabah tidak berperan sebagai variabel mediasi antara pengaruh
kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing. Sehingga dapat
Page 124
105
disimpulkan bahwa hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keunggulan bersaing yang dimediasi oleh loyalitas nasabah ditolak.
Hal tersebut disebabkan bahwa pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap keunggulan bersaing tanpa melalui loyalitas
nasabah sebesar 0,053 lebih besar daripada koefisien mediasi melalui
loyalitas nasabah sebesar 0,011. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas
nasabah bukan variabel intervening yang menjadi penentu dalam
mencapai keunggulan bersaing. Dalam artian tidak adanya variabel
loyalitas nasabah akan menyebabkan kualitas pelayanan tetap
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing Bank Syariah Mandiri KC
Bandung Buah Batu.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian Sudarti dan Putri (2013)
yang menyatakan bahwa loyalitas nasabah tidak memediasi pengaruh
kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing, loyalitas nasabah
bukan penentu dalam mencapai keunggulan bersaing artinya kualitas
pelayanan terhadap keunggulan bersaing memiliki pengaruh langsung
yang lebih besar dari pengaruh tidak langsungnya. Namun, hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sunarto (2006) dan Sekawati (2008) yang menyatakan bahwa loyalitas
nasabah memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan
bersaing.
Page 125
106
g) Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing
melalui Loyalitas Nasabah
Berdasarkan uji Sobel test dapat diketahui bahwa pengaruh citra
perusahaan terhadap keunggulan bersaing yang dimediasi loyalitas
nasabah menunjukkan nilai t hitung = 3,5 lebih besar dari nilai t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu 1,976. Maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien mediasi 0,042 signifikan, yang berarti loyalitas
nasabah berperan sebagai variabel mediasi antara pengaruh citra
perusahaan terhadap keunggulan bersaing. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa citra perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing yang
dimediasi oleh loyalitas nasabah diterima.
Baik atau buruknya citra perusahaan akan berada dalam benak
konsumen sehingga membentuk sebuah opini terkait keputusannya
untuk menggunakan produk atau jasa suatu perusahaan. Maka dari itu
penciptaan citra harus selalu dipertahankan agar tercipta opini yang
baik secara berkepanjangan (Hakim, 2015). Menurut Apriyanti dkk
(2017), citra perusahaan membentuk pola pikir konsumen untuk
membuat sebuah persepsi. Banyak penulis menyatakan bahwa citra
perusahaan yang baik membantu meningkatkan penjualan perusahaan,
membangun serta menjaga hubungan dengan loyalitas pelanggan.
Selanjutnya hasil penelitian Pritandhari (2016), menyatakan bahwa
loyalitas pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang
Page 126
107
diupayakan dalam pemasaran modern. Loyalitas sangat penting karena
diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang
atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan uraian tahap uji hipotesis dan pembuatan kesimpulan
berikut peneliti sajikan ringkasan hasil uji hipotesis penelitian dalam
tabel 4.19 dibawah ini.
Tabel 4. 19
Hasil Uji Hipotesis Penelitian
No. Keterangan Keputusan
1. H1: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing
Diterima
2. H2: Citra perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing
Diterima
3. H3: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah
Ditolak
4. H4: Citra perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah
Diterima
5. H5: Loyalitas nasabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing
Diterima
6. H6: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing yang
dimediasi oleh loyalitas nasabah
Ditolak
7. H7: Citra perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing yang
dimediasi oleh loyalitas nasabah
Diterima
Page 127
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai Pengaruh
Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Keunggulan Bersaing
Dengan Loyalitas Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada
Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu), maka dapat disimpulkan:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kualitas
pelayanan meningkat maka keunggulan bersaing akan meningkat.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra perusahaan
terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa ketika citra
perusahaan meningkat maka keunggulan bersaing juga akan meningkat.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa
perubahan peningkatan kualitas layanan adalah searah positif namun tidak
nyata terhadap peningkatan loyalitas nasabah.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra perusahaan
terhadap loyalitas nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa ketika citra
perusahaan meningkat maka loyalitas nasabah juga akan meningkat.
Page 128
109
5. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara loyalitas nasabah
terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
loyalitas nasabah meningkat maka keunggulan bersaing juga akan
meningkat.
6. Loyalitas nasabah tidak berperan sebagai variabel intervening atau tidak
mampu memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap keunggulan
bersaing. Dengan kata lain, pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keunggulan bersaing adalah secara langsung dan tidak melalui variabel
loyalitas nasabah.
7. Loyalitas nasabah berperan sebagai variabel intervening atau mampu
memediasi pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing.
Dengan kata lain, pengaruh citra perusahaan terhadap keunggulan bersaing
adalah secara tidak langsung yaitu melalui variabel loyalitas nasabah. Hal
ini menunjukkan bahwa peningkatan citra perusahaan akan meningkatkan
loyalitas nasabah dan pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan
bersaing.
B. Saran
1. Saran untuk objek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Bandung Buah Batu agar dapat mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanan serta citra perusahaan agar dapat meningkatkan
keunggulan bersaing.
Page 129
110
2. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar dapat menambahkan variasi
variabel penelitian seperti reputasi merek, citra merek dan diferensiasi
produk.
Page 130
111
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti dkk, 2017. Analisis Kualitas Layanan dan Citra Perusahaan Terhadap
Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening
(Studi Empirik Nasabah Tabungan Tandamata Bank BJB Cabang Serang).
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa. Vol. 1, No. 2.
Astuti, Fitri. 2016. Pengaruh Citra Bank Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Nasabah di PD. BPR Bank Pasar Kulon Progo (Studi Kasus pada PD. BPR
Kulon Progo). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas PGRI
Yogyakarta.
Barnes, James G. Alih bahasa oleh Winardi, Andreas. 2003. Rahasia Manajemen
Hubungan Pelanggan. Yogyakarta: ANDI
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Dewi, Ni Putu Diah Erna, Ni Ketut Seminari. 2017. Pengaruh Strategi Diferensiasi
Terhadap Upaya Membangun Keunggulan Bersaing Pada Hotel Alila Ubud.
E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 6, No. 11.
Dirgantoro, Crown. 2002. Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Gassing, Syarifuddin S & Suryanto. 2016. Public Relations. Yogyakarta: ANDI
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25 Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Griffin, Jill. Tanpa Tahun. Costumer Loyalty: Menumbuhkan dan
Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya.
2005. Jakarta: Erlangga. (https://books.
google.co.id/books?isbn=979741762X, diakses pada 11 Agustus 2018)
Hakim, A. Rahman. 2015. Strategi Citra Perusahaan (Corporate Image) Pada PT.
Bank Syariah Mandiri, Tbk. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah.
Handayani dkk, 2009. The Official MIM Academy Coursebook Service Operation.
ESENSI.
Page 131
112
Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus – kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS
Hidayat, Rachmad. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai
Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol II, No. 1.
Jamaan, Royhan. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan
Terhadap Kepercayaan Nasabah Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas
Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri). Skripsi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.
Kardaningsih, Ana. 2013. Keunggulan Bersaing: Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya Dan Dampaknya Pada Kinerja Selling-in Studi Pada
Outlet Binaan PT. Indosat Semarang. Media Ekonomi & Teknologi Informasi.
Vol. 21, No. 1.
Kotler, Philip. Alih bahasa oleh Molan, Benyamin. 2005. Manajemen Pemasaran
Jilid 1. Jakarta: PT. INDEKS
Makalew, Grace Anastasia, Lisbeth. L, Hendra. N. 2016. Analisis Pengaruh
Reputasi Merek, Kualitas Layanan dan Loyalitas Nasabah Terhadap
Keunggulan Bersaing (Studi Pada Nasabah Taplus Anak PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Manado). Jurnal EMBA, Vol.
4, No. 3. Manado: Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi.
Maliana, Ella. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah Untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing Pada PT. Bank Permata, Tbk. Surabaya. Skripsi. Jawa
Timur: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”.
Mukaddam. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
(Studi di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bangun Drajat Warga
(BDW) Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga
Mursid. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nuraini, Alifah. 2014. Analisis Pengaruh Citra, Pelayanan, Aksesoris Jasa,
Keragaman Produk dan Nilai Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi
Kasus Pada BPD DIY Syariah Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
Prabowo, Muhammad Ismail. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra
Perusahaan, Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi
Page 132
113
Kasus Pada Nasabah Bank BRI Cabang Sragen). Skripsi. Surakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Prasetijo, Ristiayanti & John. J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: ANDI
Pritandhari, Meyta. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas
Pelanggan Dan Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Pada
BMT Amanah Ummah Sukoharjo). JURNAL PROMOSI Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro.
Porter, Michael E. Alih bahasa oleh Dharma, Agus; Maulana, Agus; Jasjfi, E;
Suprapto, Ujian Wahyu. 1993. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan
Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan & Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
(https://books.google.co.id/books/id=1aQqbP6MNJo, diakses pada 9
Agustus 2018)
Rusdarti. 2004. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelayanan Terhadap
Loyalitas Nasabah Pada Bank BPD Jawa Tengah Cabang Semarang. Jurnal
Bisnis Strategi. Vol. 13.Semarang: Jurusan Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
Ruslan, Rosady. 2007. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Saputra, Falla Ilhami. 2013. Kualitas Layanan, Citra dan Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada PT. Bank BNI 46 Sentra
Kredit Kecil Surabaya). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 11, No. 3.
Setiawan, Yenny Rachmawati. 2008. Pengaruh Kepuasan Pelayanan Terhadap
Loyalitas Nasabah dan Strategi Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Pada
Bank Permata Cabang Yogyakarta. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol.
VII, No. 1.
Sudarti, Ken dan Illa Fitria Andika Putri. 2013. Peningkatan Loyalitas Pelanggan
Melalui Reputasi Merek, Kepuasan Nasabah dan Kualitas Pelayanan Untuk
Mencapai Keunggulan Bersaing. Media Ekonomi dan Manajamen. Vol. 27,
No. 1. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Agung Semarang.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Page 133
114
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Sunarto. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan
dan Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi pada Tabungan
Britama BRI Kanca Kendal). Tesis. Semarang: Program Studi Magister
Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Sutanto, Hendra. 2005. Strategi Membangun Loyalitas Pelanggan untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan (Studi Kasus pada Nasabah PT.
BCA Tbk Cabang Semarang). Tesis. Semarang: Program Studi Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Suwandi, Imam Mulyana Dwi. 2011. Citra Perusahaan. Seri Manajemen
Pemasaran, www.e-imam.uni.acc, (https://oeconomicus.
Files.wordpress.com/2007/07/citra-perusahaan.pdf, diakses pada 10 Agustus
2018.
Tahuman, Zainuddin. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas
Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing. Jurnal Riset
Bisnis dan Manajemen. Vol. 4, No. 3.
Tampi, Nicky Hannry Ronaldo, 2015. Analisis Strategi Diferensiasi Produk,
Diferensiasi Layanan Dan Diferensiasi Citra Terhadap Keunggulan Bersaing
Dan Kinerja Pemasaran (Studi Pada PT.Telkomsel Grapari Manado). Jurnal
EMBA, Vol. 3, No. 4. Manado: Program Studi Magister Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: ANDI
Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. 2016. Service, Quality & Satisfaction Edisi
4. Yogyakarta: ANDI
Willar, Omega Wulan, Frederik. G, Djurwati Soepeno. 2018. Analisis Strategi
Diferensiasi Produk, Kualitas Layanan dan Citra Merek Terhadap
Keunggulan Bersaing Pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Kantor Cabang
Utama Manado. Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 3. Manado: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi.
Yaqin, Ainul, Aniek Maschudah. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Pengguna E-Banking di Surabaya.
Journal of Business and Banking. Vol. 4, No. 2. Surabaya: STIE Perbanas.
Yudiana, Fetria Eka, Joko Setyono. 2016. Analisis Corporate Social Responsibility,
Loyalitas Nasabah, Corporate Image dan Kepuasan Nasabah Pada Perbankan
Syariah. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Vol. 10, No. 1.
Page 134
115
Zakiy, Muhammad, Evrita Putri. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Loyalitas Nasabah Bank Syariah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 3, No. 1.
Yogyakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Zyman, Sergio. Alih bahasa oleh MS, Yoseph Bambang. 2000. Matinya
Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Page 135
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Page 136
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Dalam rangka melengkapi data yang diperlukan untuk memenuhi tugas akhir,
bersama ini peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi dalam
mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terkait "Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Citra Perusahaan terhadap Keunggulan Bersaing dengan Loyalitas Nasabah sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buah Batu)".
Peneliti memahami bahwa waktu Bapak/Ibu/Saudara/i sangatlah terbatas dan
berharga, namun peneliti berharap atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi dan
menjawab kuesioner ini dengan lengkap dan benar sesuai dengan keyakinan
Bapak/Ibu/Saudara/i.
Setiap jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan bantuan yang tidak ternilai bagi
peneliti. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Rani Noviani
Page 137
IDENTITAS RESPONDEN
Mohon diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban yang tersedia.
1. Usia : a. < 20 tahun c. 30-40 tahun
b. 20-30 tahun d. > 40 tahun
2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
3. Pendidikan terakhir : a. SMP d. Strata- 1 (S1)
b. SMA e. Strata- 2 (S2)
c. Akademi/Diploma f. Strata- 3 (S3)
4. Pekerjaan : a. PNS d. Ibu Rumah Tangga
b. Karyawan Swasta e. Wiraswasta
c. Pelajar/Mahasiswa f. Lainnya
5. Penghasilan perbulan : a. > 3.000.000
b. 3.000.000 – 5.000.000
c. 5.000.000 – 7.000.000
d. > 7.000.000
6. Jangka waktu menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri :
a. < 6 bulan
b. 6 bulan – 1 tahun
c. > 1 tahun
7. Apakah Anda bertransaki dengan Bank Syariah Mandiri minimal satu kali dalam
sebulan?
a. Ya b. Tidak
Page 138
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Saudara/i cukup memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang
tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Jika penilaian Bapak/Ibu/Saudara/i
semakin baik (positif) maka berikan tanda centang diantara angka 5-10 sebaliknya jika
penilaian Bapak/Ibu/Saudara/i semakin tidak suka (negatif) maka berikan tanda centang
diantara angka 5-1.
DAFTAR PERTANYAAN
Kualitas Pelayanan: Bukti Fisik (Tangible)
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Ruang pelayanan Bank Syariah Mandiri
bersih dan nyaman
2. Bank Syariah Mandiri menyediakan
perlengkapan untuk memperlancar proses
transaksi seperti: form penarikan, setoran
dan transfer
3. Karyawan Bank Syariah Mandiri
berpenampilan rapi
4. Bank Syariah Mandiri memiliki sarana
komunikasi yang memudahkan nasabah
untuk bertransaksi dengan bank
Kualitas Pelayanan: Keandalan (Reliability)
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Karyawan Bank Syariah Mandiri
menyelesaikan pelayanan dengan tepat
waktu sesuai yang dijanjikan
2. Teller Bank Syariah Mandiri memberikan
pelayanan dengan cepat dan tepat
3. Pelayanan yang diberikan oleh karyawan
Bank Syariah Mandiri memuaskan
nasabah
Kualitas Pelayanan: Daya Tanggap (Responsiveness)
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Karyawan Bank Syariah Mandiri selalu
bersedia membantu nasabah
Page 139
2. Karyawan Bank Syariah Mandiri selalu
siap dalam merespon permintaan nasabah
Kualitas Pelayanan: Jaminan (Assurance)
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya merasa terjamin karena pengetahuan
yang dimiliki oleh karyawan Bank
Syariah Mandiri
2. Saya merasa terjamin karena kemampuan
karyawan Bank Syariah Mandiri
3. Saya merasa terjamin karena kesopanan
karyawan Bank Syariah Mandiri
4. Karyawan Bank Syariah Mandiri dapat
dipercaya
5. Saya tidak merasakan keraguan terhadap
Bank Syariah Mandiri
Kualitas Pelayanan: Empati (Empathy)
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Bank Syariah Mandiri memberikan
kemudahan bagi nasabah untuk
berkomunikasi dengan pihak bank
2. Bank Syariah Mandiri mampu memahami
kebutuhan nasabah
Citra Perusahaan
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Bank Syariah Mandiri adalah bank yang
amanah dan dapat dipercaya
2. Bank Syariah Mandiri memiliki kinerja
kemanan transaksi yang baik
3. Bank Syariah Mandiri memiliki budaya
perusahaan yang mengutamakan
kebutuhan dan harapan nasabah
4. Bank Syariah Mandiri memiliki logo dan
slogan yang mudah dikenali oleh
masyarakat
Loyalitas Nasabah
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya bersedia untuk menggunakan produk
Bank Syariah Mandiri secara
berkelanjutan
2. Saya menggunakan lebih dari satu produk
Bank Syariah Mandiri
Page 140
3. Saya merasa senang untuk menyarankan
dan mempromosikan Bank Syariah
Mandiri kepada orang lain
4. Saya tetap menggunakan jasa Bank
Syariah Mandiri walaupun masih banyak
jasa perbankan lainnya.
Keunggulan Bersaing
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya merasa bahwa Bank Syariah Mandiri
dapat bersaing dengan lembaga perbankan
lainnya
2. Saya merasa bahwa Bank Syariah Mandiri
dengan nasabah yang semakin banyak
akan menambah kembali jaringan
kantornya di wilayah lain
3. Saya merasa bahwa dengan banyaknya
nasabah yang dimiliki maka kinerja Bank
Syariah Mandiri akan semakin meningkat
4. Saya merasa bahwa teknologi yang
dimiliki Bank Syariah Mandiri akan
memperlancar transaksi nasabah
Page 141
Lampiran 2 Hasil Kuesioner
No. X1 (Kualitas Pelayanan)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
9
9
9
9
7
9
9
10
9
9
9
10
9
9
10
9
9
9
8
8
8
7
10
10
9
10
8
8
8
7
8
10
8
8
10
9
7
9
6
8
8
8
8
10
8
10
8
9
10
10
8
10
10
10
9
10
8
10
8
9
10
10
8
10
8
8
10
8
10
10
10
10
9
10
7
6
7
10
10
10
7
10
7
9
7
6
8
8
10
9
8
10
9
8
9
9
9
10
10
10
9
9
9
10
9
10
10
9
9
10
7
9
9
8
10
10
10
7
9
8
7
7
8
10
10
9
10
9
7
9
7
10
8
8
9
10
8
10
8
8
8
8
9
10
9
10
8
9
7
9
8
10
10
9
9
9
7
8
10
7
10
10
9
7
9
8
7
5
8
9
9
7
7
9
7
9
8
7
8
7
8
9
8
10
7
8
8
7
8
8
9
10
7
7
7
9
8
9
10
8
9
9
7
8
9
6
7
9
9
10
9
7
7
5
7
10
9
8
9
8
7
9
5
7
7
7
8
7
3
7
8
8
8
8
8
9
9
10
9
7
7
9
8
9
10
9
9
10
7
8
10
7
6
9
9
10
9
7
7
5
6
10
10
9
9
9
7
9
6
10
8
7
9
7
3
8
9
9
8
9
9
9
10
10
8
10
8
9
8
9
10
9
9
10
8
8
10
7
8
10
9
10
9
8
7
5
8
10
10
9
9
9
7
9
6
9
8
7
8
8
5
10
8
8
8
8
9
10
10
10
8
10
8
10
9
10
10
10
10
10
8
9
10
7
9
10
10
10
9
9
7
5
7
10
9
10
10
9
8
9
8
10
8
7
10
9
7
10
8
8
8
9
8
10
10
10
6
10
9
9
8
10
10
9
8
10
8
9
10
8
9
10
10
10
10
8
7
5
7
10
8
10
10
9
8
9
7
10
8
7
8
9
6
10
9
8
7
9
9
9
9
10
9
7
8
8
8
9
9
8
9
9
8
8
10
7
9
9
9
10
8
8
7
5
8
8
8
8
10
8
7
9
6
8
8
7
7
8
6
9
8
9
8
8
8
9
9
10
9
8
8
8
9
9
9
9
9
9
8
8
10
7
9
9
9
10
9
8
7
5
8
8
9
8
10
8
7
9
6
9
8
7
8
8
6
9
8
9
9
8
9
10
9
10
9
10
8
8
8
9
10
9
8
10
7
8
10
7
9
10
10
10
9
8
7
5
6
9
10
9
10
9
8
9
7
9
8
7
10
8
7
9
7
9
9
8
8
10
9
10
8
10
7
8
8
9
10
10
10
10
8
8
10
8
9
10
10
10
9
8
7
6
7
8
8
8
10
9
8
9
7
9
8
8
9
9
8
9
9
9
9
7
8
6
9
10
8
10
8
7
8
9
9
10
8
9
9
8
10
8
9
9
10
10
9
8
7
5
8
10
9
8
10
9
7
9
8
10
8
8
7
9
7
6
8
8
8
8
8
10
9
9
7
8
7
7
9
8
8
9
9
9
8
8
10
7
8
10
10
10
9
7
7
5
7
10
9
8
10
9
7
9
7
8
8
7
8
8
6
9
7
8
9
8
9
10
9
8
7
8
8
7
10
8
10
9
9
9
9
8
10
6
9
9
9
10
9
7
7
5
6
10
10
8
10
9
8
9
7
9
8
7
8
8
6
9
Page 142
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
9
8
10
10
10
10
10
10
10
8
8
7
8
7
9
8
10
8
8
9
9
9
8
9
8
8
8
8
9
9
6
8
8
10
10
10
10
9
9
7
9
9
8
8
10
9
8
10
8
8
10
8
10
10
10
10
10
10
10
8
7
7
10
7
10
9
10
8
8
9
9
10
9
10
8
8
8
8
9
9
7
10
10
7
10
10
10
10
10
8
10
10
8
8
10
10
8
10
8
7
10
8
10
10
10
10
10
10
10
9
7
5
10
7
9
8
10
9
8
9
9
9
9
9
7
9
9
8
9
9
7
10
9
10
10
10
10
10
9
9
10
10
9
8
10
10
8
10
9
7
10
8
10
10
10
10
10
9
10
8
5
5
10
7
9
8
10
8
8
9
9
9
10
9
7
8
8
8
9
9
8
9
7
7
10
10
10
9
9
9
10
9
8
8
10
10
8
10
8
5
8
8
10
10
10
10
10
9
10
9
8
6
8
8
9
7
10
7
7
8
9
8
9
9
7
8
7
7
8
9
5
9
8
9
10
7
9
9
8
8
8
9
7
7
7
8
8
10
9
8
8
8
10
10
10
10
10
9
10
9
9
6
7
8
10
8
10
7
7
8
9
8
9
9
7
8
7
7
8
9
6
10
9
9
10
6
9
9
9
8
9
9
7
7
8
8
8
10
9
9
8
8
10
10
10
10
10
9
10
9
8
5
8
8
9
9
10
8
7
8
9
8
9
9
8
8
8
7
8
9
6
10
9
9
10
8
10
9
9
9
9
10
8
7
10
8
8
10
9
8
9
8
10
10
10
10
10
9
10
8
9
5
8
7
9
8
10
8
7
9
9
9
10
8
8
9
8
7
9
9
8
9
10
10
10
9
10
10
9
9
10
10
8
7
10
9
8
10
8
9
8
8
10
10
5
10
5
9
10
8
8
5
8
7
9
9
10
8
7
9
9
9
10
8
8
9
8
7
9
9
7
8
10
10
10
9
10
10
9
8
10
10
8
7
10
8
8
10
8
8
9
8
10
10
10
10
10
9
10
8
7
6
8
7
9
8
9
8
8
9
9
9
9
8
8
8
8
8
9
9
6
8
8
10
9
9
9
9
8
9
9
9
8
8
9
9
8
10
8
7
9
8
9
10
10
10
10
9
10
9
8
6
8
7
8
9
9
8
8
9
9
9
9
8
8
8
8
8
9
9
6
9
8
10
9
9
9
9
8
8
9
9
8
8
9
9
8
9
9
8
9
8
9
10
10
10
10
9
10
9
9
5
10
7
9
8
10
8
8
9
9
9
9
8
7
8
8
8
9
9
7
10
9
10
10
9
10
10
9
9
10
9
8
8
9
9
8
9
9
9
9
8
9
10
10
10
10
9
10
9
8
6
10
7
8
8
10
8
8
9
9
9
9
8
8
8
8
8
9
9
7
8
8
10
10
9
10
10
9
8
10
9
8
8
9
9
8
9
9
8
9
8
9
10
10
10
10
9
10
9
8
5
10
7
8
8
10
8
8
9
9
9
9
8
9
8
8
8
9
9
8
9
8
10
9
9
9
10
9
8
6
9
8
8
6
9
8
9
9
8
9
8
9
5
10
10
10
9
10
9
5
6
8
7
7
8
10
8
7
8
9
8
9
9
8
8
8
7
8
9
7
9
8
10
8
8
10
10
9
8
10
9
8
7
9
9
8
9
9
5
9
8
9
10
5
9
10
9
10
9
8
7
7
7
7
8
10
9
7
8
9
9
9
9
9
8
9
7
8
9
7
10
8
10
10
9
9
9
9
9
10
9
9
7
9
9
8
9
9
8
Page 143
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
7
8
7
10
8
8
10
8
10
9
9
9
10
10
10
9
7
9
10
10
10
10
8
8
8
10
8
9
9
9
8
7
10
9
9
9
9
7
10
9
10
9
6
10
10
8
10
9
8
8
7
10
8
10
8
10
9
10
7
10
10
8
10
10
10
10
8
10
10
10
10
10
8
8
10
9
8
9
10
8
10
8
10
9
10
8
10
7
10
10
10
9
7
10
10
8
10
9
10
10
5
9
8
10
8
9
10
9
10
9
9
9
10
10
10
9
9
10
10
10
10
10
7
9
9
10
8
9
9
9
9
8
10
9
9
9
9
7
10
10
7
9
7
10
10
9
10
9
10
9
5
10
7
10
7
8
9
7
7
9
9
9
10
10
10
8
9
10
10
10
10
10
7
8
8
9
8
8
9
7
10
7
10
8
9
7
9
7
10
9
7
9
8
9
10
8
10
8
9
7
6
9
6
7
7
8
7
8
9
8
8
9
10
10
10
7
8
8
10
10
10
10
7
8
8
7
3
7
7
7
9
6
7
7
7
7
8
7
9
9
10
9
5
9
10
9
10
7
9
8
6
10
7
6
7
9
7
9
9
9
9
9
10
10
10
8
8
9
10
10
10
10
7
8
9
7
3
9
7
7
10
7
6
9
7
7
9
7
9
9
10
9
6
9
10
9
10
9
10
9
5
10
7
8
7
8
8
9
9
9
9
9
10
10
10
9
9
9
10
10
10
10
8
8
8
8
5
8
10
8
10
7
8
8
10
8
9
7
10
9
10
9
6
9
10
9
10
8
10
9
5
10
7
9
7
10
9
10
10
9
10
10
10
10
10
8
9
10
10
10
10
10
8
9
10
9
7
8
10
8
10
7
9
8
10
8
9
8
10
10
10
9
8
9
10
8
10
8
9
10
5
10
8
9
7
8
9
10
10
9
9
8
10
5
10
9
8
10
10
5
10
5
8
9
8
9
6
6
10
9
10
8
9
6
10
9
9
8
10
10
10
9
7
9
10
8
10
6
8
10
6
10
7
9
7
7
8
8
10
8
8
9
10
10
10
9
9
9
9
10
10
10
8
8
7
8
6
9
7
8
10
7
9
9
7
8
8
7
9
9
10
9
6
9
10
8
10
9
8
8
6
10
7
9
7
8
8
8
10
8
9
9
10
10
10
8
8
9
9
10
10
10
8
8
8
8
6
9
8
8
10
7
9
9
8
8
8
7
9
9
10
9
6
9
10
9
10
9
9
8
5
10
7
9
7
10
8
9
10
9
9
8
10
10
10
8
9
10
10
10
10
10
7
8
10
8
7
9
10
8
10
7
9
9
10
8
9
8
10
10
10
9
7
9
10
9
10
9
10
9
6
10
8
9
8
9
9
8
10
9
10
10
10
10
10
8
8
10
10
10
10
10
8
8
9
9
8
8
10
7
10
8
9
8
10
7
9
8
10
10
10
9
7
9
10
9
10
8
8
8
5
10
8
9
8
7
9
8
10
9
10
8
10
10
10
7
8
6
10
10
10
10
9
8
7
9
7
8
10
8
10
8
9
8
10
8
9
7
9
10
10
9
8
9
10
9
10
8
9
8
6
10
7
8
7
8
8
8
10
9
9
9
5
10
10
8
8
10
10
10
10
10
8
8
8
8
6
7
8
7
10
7
8
7
8
7
9
7
10
10
10
9
7
9
10
9
9
7
9
8
7
10
6
9
7
8
8
8
10
9
9
9
10
5
9
8
9
10
10
5
9
10
9
8
8
8
6
7
8
8
10
6
9
7
8
8
9
8
9
9
10
9
7
9
10
9
8
7
10
8
Page 144
147
148
149
150
151
152
153
10
8
8
9
9
9
8
7
8
8
9
8
9
9
10
9
8
9
9
9
10
7
8
8
9
8
9
8
9
7
7
8
7
8
8
9
7
7
8
8
8
8
9
8
7
8
9
8
9
10
8
7
9
8
9
8
10
8
7
9
8
9
7
10
8
8
9
9
9
8
10
8
8
9
8
9
9
10
8
8
9
8
9
8
10
8
8
9
7
9
9
10
8
8
9
9
9
8
10
8
7
8
8
8
8
10
9
7
8
7
8
9
No. X2 (Citra Perusahaan) Z (Loyalitas Nasabah) Y (Keunggulan Bersaing)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
8
9
9
7
8
10
10
9
9
7
8
8
10
9
10
9
10
10
9
9
7
8
8
10
10
10
9
8
7
6
7
8
10
8
10
9
10
9
6
9
8
8
9
8
8
10
9
9
8
7
8
8
10
9
10
10
10
10
8
9
7
7
8
10
10
10
10
8
7
6
7
9
9
9
10
9
10
9
7
8
9
8
8
8
9
10
9
8
8
8
7
8
10
9
9
9
9
10
8
9
7
7
8
9
10
10
9
8
7
6
7
9
10
9
9
9
10
9
6
10
9
8
10
8
9
10
9
6
9
8
6
6
10
9
8
9
9
9
10
9
8
7
9
10
9
10
10
7
9
5
8
8
8
8
10
9
10
9
8
8
8
8
9
9
9
9
8
8
9
9
7
7
5
9
9
8
9
9
9
9
10
7
8
10
10
10
9
8
7
5
6
8
9
9
9
9
8
9
7
9
7
8
8
9
8
10
8
7
9
9
7
5
5
9
8
9
9
10
8
9
10
7
7
9
10
10
8
7
7
5
5
8
7
10
9
9
9
9
7
8
9
9
9
9
8
8
7
9
9
9
6
5
5
9
8
9
9
9
9
8
10
7
8
10
10
10
9
8
8
5
5
8
6
9
10
9
7
9
7
10
8
8
8
10
8
10
7
8
9
10
7
6
5
9
9
9
9
9
8
8
10
8
8
10
10
10
10
8
7
4
5
9
5
9
9
9
8
9
7
7
9
9
8
9
8
8
6
9
9
9
7
10
8
9
10
8
8
10
10
9
10
8
8
10
10
10
9
8
7
5
8
9
9
9
10
9
7
9
8
10
7
8
9
9
8
9
7
8
9
10
8
10
8
9
10
9
8
10
10
9
10
7
8
9
9
10
10
8
7
5
8
9
10
9
10
8
8
9
8
9
8
9
8
8
8
9
7
8
9
9
8
10
7
9
10
8
8
9
8
8
10
7
8
9
9
10
9
8
7
7
8
10
8
9
10
9
8
9
8
8
9
8
8
8
8
10
9
8
8
8
8
10
8
9
10
8
8
10
7
9
10
7
7
10
9
10
10
7
7
10
7
10
10
7
10
9
8
9
7
10
Page 145
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
7
8
9
9
7
10
9
8
10
10
10
10
10
10
10
8
8
6
8
7
8
8
10
9
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
6
10
10
10
10
8
10
10
9
8
10
10
9
8
8
8
9
9
6
10
9
9
10
10
10
9
10
10
10
9
8
5
9
8
7
8
9
9
8
9
9
9
9
10
8
9
9
9
9
9
7
9
10
10
10
8
10
10
9
8
10
9
9
8
8
7
9
8
6
9
9
8
8
10
10
10
10
9
10
9
8
5
9
7
9
8
10
8
8
9
9
9
9
10
8
9
8
8
9
9
6
10
10
9
9
7
9
10
9
8
10
9
8
9
9
8
10
9
5
9
7
8
10
10
5
10
10
10
10
9
7
5
8
7
8
7
10
9
8
9
9
10
9
10
10
9
9
8
9
9
8
8
10
10
8
9
10
9
9
8
10
9
9
8
8
8
10
7
3
8
9
8
10
10
10
10
9
9
10
9
6
5
10
7
7
8
9
9
8
8
10
9
9
8
9
8
9
8
8
9
7
9
9
9
9
8
10
10
9
9
9
8
9
8
8
7
8
8
4
5
9
8
10
10
10
10
9
8
10
9
5
4
10
7
7
8
9
7
8
8
9
9
9
8
8
8
7
8
8
9
7
7
10
10
8
7
9
10
9
8
10
8
7
8
8
7
8
8
3
7
9
8
10
10
10
10
8
8
10
8
5
5
10
7
7
8
10
8
8
8
10
10
9
8
8
9
8
8
8
9
7
6
9
9
8
8
10
10
9
8
8
7
8
8
8
8
8
7
3
8
8
8
10
5
10
10
9
9
10
9
5
4
10
7
7
8
9
7
8
9
10
9
9
8
9
9
7
8
9
9
7
5
9
9
9
8
10
10
9
8
10
7
7
8
9
8
8
8
7
8
8
8
10
10
10
10
10
9
10
9
7
5
8
7
7
8
10
9
8
9
10
10
9
9
10
9
9
8
9
9
8
9
9
10
10
8
10
10
9
8
8
6
9
8
9
8
9
8
7
10
9
8
10
10
10
10
10
9
10
9
7
4
9
7
7
8
10
9
8
8
9
9
9
9
10
9
9
8
8
9
8
10
9
10
10
8
9
9
8
8
9
7
9
8
9
7
8
9
6
9
9
8
10
10
5
10
10
9
10
9
8
5
9
7
7
8
10
9
8
9
9
9
9
9
8
8
9
8
9
9
8
8
9
10
10
8
9
9
9
8
9
7
9
8
9
7
8
9
5
10
9
8
10
10
10
10
5
9
10
9
5
5
9
7
7
8
8
8
8
8
9
9
9
9
7
9
8
8
8
9
7
10
7
10
10
7
10
9
9
8
10
9
8
8
Page 146
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
10
9
8
10
8
8
6
10
8
8
8
9
9
8
10
9
9
10
8
10
10
7
8
10
10
10
10
10
9
9
9
9
7
9
10
8
9
8
8
9
10
8
9
8
10
10
9
9
6
10
10
9
8
10
9
8
5
10
7
8
8
9
9
9
10
9
10
10
8
10
9
8
8
10
9
10
9
10
8
9
9
9
6
8
10
8
9
7
8
8
10
8
9
8
10
10
9
9
7
10
9
9
8
10
9
8
5
10
7
7
7
9
8
9
9
9
9
9
7
10
10
8
8
10
10
10
10
10
8
9
9
8
6
9
10
7
9
7
7
9
10
7
9
8
9
10
9
9
6
9
9
7
8
10
9
7
5
10
7
9
8
10
9
8
10
9
9
9
9
5
10
8
8
5
10
5
10
10
10
9
10
9
5
7
10
6
9
7
9
8
10
6
9
7
10
9
9
9
8
10
10
9
8
10
9
6
5
10
7
8
8
10
7
10
10
9
8
9
10
10
10
9
9
9
9
10
10
10
9
9
9
7
3
9
9
7
10
7
8
9
9
7
9
8
10
10
10
9
7
10
10
9
8
10
9
5
4
10
7
7
7
8
8
7
7
9
9
9
10
10
10
9
8
10
10
10
10
10
9
9
9
8
4
9
9
7
10
7
7
9
9
7
9
8
9
10
10
9
7
8
9
8
8
10
8
5
5
10
7
8
7
8
8
10
10
9
9
9
10
10
10
9
8
8
8
10
10
10
8
8
8
8
3
9
9
6
10
7
8
9
9
6
9
8
10
10
10
9
7
8
9
9
8
10
9
5
4
10
8
8
8
8
7
10
10
9
9
9
5
10
10
10
8
10
10
10
10
5
8
8
8
7
3
9
10
7
10
8
8
9
10
7
9
8
10
10
10
9
7
8
8
8
8
10
9
7
5
10
8
8
8
8
8
9
10
9
8
8
10
10
10
9
8
8
10
10
10
10
10
9
8
8
7
9
9
7
10
8
8
9
9
7
9
7
10
10
10
9
8
9
10
9
8
10
9
7
4
10
7
8
8
9
8
9
10
8
9
8
10
10
10
9
8
9
10
10
10
10
10
9
9
8
7
9
10
8
10
7
8
9
10
8
8
8
9
9
10
9
8
9
9
9
8
10
9
8
5
10
7
8
7
8
9
9
10
9
8
8
10
5
10
8
8
9
10
5
10
10
8
8
8
9
6
9
9
8
10
7
8
9
9
8
9
8
9
9
10
9
8
9
10
9
8
10
9
5
5
10
7
7
7
8
9
7
10
9
8
8
10
10
10
8
8
10
8
10
10
5
7
9
8
9
5
8
8
8
10
7
7
8
8
8
9
8
10
9
10
9
7
9
Page 147
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
9
8
9
8
10
8
10
9
8
9
8
9
8
9
9
9
8
9
9
10
9
8
9
8
9
8
9
9
8
9
10
9
9
8
8
9
9
9
9
9
9
6
9
8
8
10
9
8
9
9
9
8
10
8
6
9
7
9
9
8
8
9
8
9
8
10
9
6
9
7
9
10
7
8
8
7
8
8
10
9
5
9
6
9
8
8
8
8
9
8
8
10
9
5
9
7
10
10
8
8
8
8
8
8
10
9
9
9
9
9
10
9
8
9
9
9
8
10
9
8
9
10
9
10
9
8
8
7
8
9
10
9
8
9
8
9
10
9
8
9
8
9
9
10
9
8
8
10
7
10
8
8
8
9
8
9
Page 148
Lampiran 3 Hasil Output Uji SPSS
1. Hasil Uji Validitas
a. Kualitas Pelayanan
Correlations
Bukti
Fisik
Bukti
Fisik
Bukti
Fisik
Bukti
Fisik
Keand
alan
Keand
alan
Keand
alan
Daya
Tangg
ap
Daya
Tangg
ap
Jamin
an
Jamin
an
Jamin
an
Jamin
an
Jamin
an Empati Empati
Kualitas
Pelayanan
Bukti
Fisik
Pearson
Correlati
on
1 ,591** ,693** ,563** ,595** ,472** ,634** ,603** ,414** ,715** ,714** ,597** ,662** ,508** ,511** ,389** ,724**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Bukti
Fisik
Pearson
Correlati
on
,591** 1 ,615** ,720** ,523** ,512** ,658** ,630** ,419** ,493** ,531** ,671** ,602** ,375** ,501** ,351** ,682**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Page 149
Bukti
Fisik
Pearson
Correlati
on
,693** ,615** 1 ,748** ,563** ,518** ,685** ,706** ,481** ,656** ,674** ,719** ,650** ,488** ,584** ,443** ,774**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Bukti
Fisik
Pearson
Correlati
on
,563** ,720** ,748** 1 ,510** ,412** ,616** ,616** ,362** ,619** ,589** ,623** ,668** ,455** ,572** ,382** ,734**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Kean
dala
n
Pearson
Correlati
on
,595** ,523** ,563** ,510** 1 ,898** ,830** ,697** ,438** ,750** ,801** ,726** ,666** ,597** ,654** ,559** ,827**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Kean
dala
n
Pearson
Correlati
on
,472** ,512** ,518** ,412** ,898** 1 ,824** ,703** ,412** ,680** ,750** ,737** ,585** ,494** ,602** ,509** ,769**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Page 150
Kean
dala
n
Pearson
Correlati
on
,634** ,658** ,685** ,616** ,830** ,824** 1 ,807** ,586** ,744** ,805** ,804** ,702** ,615** ,691** ,586** ,865**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Daya
Tang
gap
Pearson
Correlati
on
,603** ,630** ,706** ,616** ,697** ,703** ,807** 1 ,664** ,652** ,719** ,842** ,784** ,557** ,654** ,573** ,844**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Daya
Tang
gap
Pearson
Correlati
on
,414** ,419** ,481** ,362** ,438** ,412** ,586** ,664** 1 ,419** ,433** ,529** ,511** ,381** ,434** ,626** ,613**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Jami
nan
Pearson
Correlati
on
,715** ,493** ,656** ,619** ,750** ,680** ,744** ,652** ,419** 1 ,904** ,682** ,661** ,577** ,645** ,496** ,805**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Page 151
Jami
nan
Pearson
Correlati
on
,714** ,531** ,674** ,589** ,801** ,750** ,805** ,719** ,433** ,904** 1 ,801** ,777** ,664** ,681** ,578** ,859**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Jami
nan
Pearson
Correlati
on
,597** ,671** ,719** ,623** ,726** ,737** ,804** ,842** ,529** ,682** ,801** 1 ,824** ,621** ,644** ,560** ,874**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Jami
nan
Pearson
Correlati
on
,662** ,602** ,650** ,668** ,666** ,585** ,702** ,784** ,511** ,661** ,777** ,824** 1 ,654** ,690** ,526** ,828**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Jami
nan
Pearson
Correlati
on
,508** ,375** ,488** ,455** ,597** ,494** ,615** ,557** ,381** ,577** ,664** ,621** ,654** 1 ,526** ,384** ,687**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Page 152
Emp
ati
Pearson
Correlati
on
,511** ,501** ,584** ,572** ,654** ,602** ,691** ,654** ,434** ,645** ,681** ,644** ,690** ,526** 1 ,567** ,753**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Emp
ati
Pearson
Correlati
on
,389** ,351** ,443** ,382** ,559** ,509** ,586** ,573** ,626** ,496** ,578** ,560** ,526** ,384** ,567** 1 ,636**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
Kuali
tas
Pela
yana
n
Pearson
Correlati
on
,724** ,682** ,774** ,734** ,827** ,769** ,865** ,844** ,613** ,805** ,859** ,874** ,828** ,687** ,753** ,636** 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153 153
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Page 153
b. Citra Perusahaan
Correlations
Citra
Perusahaan
Citra
Perusahaan
Citra
Perusahaan
Citra
Perusahaan
Citra
Perusahaan
Citra
Perusahaan
Pearson
Correlation 1 ,870** ,816** ,505** ,904**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Citra
Perusahaan
Pearson
Correlation ,870** 1 ,815** ,547** ,915**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Citra
Perusahaan
Pearson
Correlation ,816** ,815** 1 ,495** ,892**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Citra
Perusahaan
Pearson
Correlation ,505** ,547** ,495** 1 ,762**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Citra
Perusahaan
Pearson
Correlation ,904** ,915** ,892** ,762** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Page 154
c. Loyalitas Nasabah
Correlations
Loyalitas Loyalitas Loyalitas Loyalitas
Loyalitas
Nasabah
Loyalitas Pearson
Correlation 1 ,830** ,868** ,752** ,929**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Loyalitas Pearson
Correlation ,830** 1 ,830** ,767** ,926**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Loyalitas Pearson
Correlation ,868** ,830** 1 ,784** ,940**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Loyalitas Pearson
Correlation ,752** ,767** ,784** 1 ,901**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Loyalitas
Nasaba
h
Pearson
Correlation ,929** ,926** ,940** ,901** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
d. Keunggulan Bersaing
Correlations
Keunggulan
Bersaing
Keunggulan
Bersaing
Keunggulan
Bersaing
Keunggulan
Bersaing
Keunggulan
Bersaing
Keunggulan
Bersaing
Pearson
Correlation 1 ,821** ,622** ,504** ,872**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Keunggulan
Bersaing
Pearson
Correlation ,821** 1 ,631** ,561** ,895**
Page 155
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Keunggulan
Bersaing
Pearson
Correlation ,622** ,631** 1 ,459** ,801**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Keunggulan
Bersaing
Pearson
Correlation ,504** ,561** ,459** 1 ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
Keunggulan
Bersaing
Pearson
Correlation ,872** ,895** ,801** ,776** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 153 153 153 153 153
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Hasil Uji Reliabilitas
a. Kualitas Pelayanan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Bukti Fisik 128,8235 199,133 ,716 ,726 ,958
Bukti Fisik 128,5686 197,589 ,680 ,705 ,958
Bukti Fisik 128,5556 196,775 ,770 ,756 ,957
Bukti Fisik 129,0392 195,156 ,695 ,780 ,958
Keandalan 129,5294 188,080 ,827 ,877 ,956
Keandalan 129,2353 189,576 ,765 ,884 ,957
Keandalan 128,9477 189,524 ,898 ,857 ,954
Daya Tanggap 128,6536 191,820 ,864 ,826 ,955
Daya Tanggap 129,0065 195,743 ,586 ,619 ,961
Jaminan 129,1373 194,948 ,810 ,874 ,956
Jaminan 129,0523 194,708 ,878 ,919 ,955
Jaminan 128,7778 192,095 ,875 ,862 ,955
Jaminan 128,8105 195,694 ,836 ,831 ,956
Jaminan 128,9739 198,236 ,653 ,546 ,959
Empati 129,2614 193,326 ,748 ,619 ,957
Page 156
Empati 129,1569 197,804 ,628 ,578 ,959
b. Citra Perusahaan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Citra Perusahaan 25,9020 9,392 ,830 ,791 ,815
Citra Perusahaan 25,9412 9,279 ,854 ,799 ,806
Citra Perusahaan 26,0980 9,286 ,798 ,714 ,824
Citra Perusahaan 26,1765 9,541 ,546 ,307 ,937
c. Loyalitas Nasabah
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Loyalitas 24,7386 17,576 ,878 ,795 ,919
Loyalitas 25,0131 16,671 ,867 ,757 ,920
Loyalitas 24,9869 16,408 ,892 ,810 ,912
Loyalitas 24,9869 16,158 ,812 ,662 ,940
d. Keunggulan Bersaing
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keunggulan Bersaing 25,6667 8,789 ,767 ,693 ,780
Keunggulan Bersaing 25,6536 8,491 ,804 ,718 ,763
Keunggulan Bersaing 25,8497 9,392 ,653 ,443 ,826
Keunggulan Bersaing 25,9281 8,870 ,570 ,335 ,871
Page 157
3. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,152 ,050 3,061 ,003
sqrtKP ,053 ,014 ,320 3,829 ,000 ,458 2,185
sqrtCP ,053 ,022 ,219 2,485 ,014 ,412 2,430
lgLN ,294 ,057 ,370 5,135 ,000 ,615 1,627
a. Dependent Variable: lgKB
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Page 158
5. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sqrtKP sqrtCP lgLN lgKB
N 153 153 134 132
Normal Parametersa,b Mean 4,4087 2,0464 ,8097 ,7602
Std. Deviation 1,57739 1,02373 ,28211 ,22346
Most Extreme
Differences
Absolute ,068 ,109 ,089 ,112
Positive ,039 ,082 ,068 ,093
Negative -,068 -,109 -,089 -,112
Test Statistic ,068 ,109 ,089 ,112
Asymp. Sig. (2-tailed) ,079c ,000c ,011c ,000c
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. ,464d ,052d ,227d ,071d
99%
Confiden
ce
Interval
Lower
Bound ,451 ,046 ,216 ,065
Upper
Bound ,476 ,057 ,238 ,078
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 113410539.
6. Hasil Uji Linieritas
a. Persamaan Model Utama
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,783a ,614 ,604 ,14154 1,779
a. Predictors: (Constant), lgLN, sqrtKP, sqrtCP
b. Dependent Variable: lgKB
Page 159
b. Persamaan Model Kuadratik
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,795a ,632 ,613 ,13990 1,747
a. Predictors: (Constant), lgLN2, sqrtKP, sqrtCP, sqrtCP2, lgLN, sqrtKP2
b. Dependent Variable: lgKB
7. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,740a ,548 ,541 ,15147
a. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
8. Hasil Uji Parsial t-test
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,234 ,048 4,931 ,000
sqrtKP ,066 ,014 ,407 4,756 ,000
sqrtCP ,095 ,021 ,390 4,557 ,000
a. Dependent Variable: lgKB
9. Hasil Uji Pengaruh Simultan F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,582 2 1,791 78,056 ,000b
Residual 2,960 129 ,023
Total 6,542 131
a. Dependent Variable: lgKB
b. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
Page 160
10. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
a. Hasil Persamaan Regresi (1)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,630a ,397 ,387 ,22082
a. Predictors: (Constant), sqrtCP, sqrtKP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,318 ,066 4,796 ,000
sqrtKP ,038 ,020 ,192 1,903 ,059
sqrtCP ,142 ,030 ,474 4,682 ,000
a. Dependent Variable: lgLN
b. Hasil Persamaan Regresi (2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,783a ,614 ,604 ,14154
a. Predictors: (Constant), lgLN, sqrtKP, sqrtCP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,152 ,050 3,061 ,003
sqrtKP ,053 ,014 ,320 3,829 ,000
sqrtCP ,053 ,022 ,219 2,485 ,014
lgLN ,294 ,057 ,370 5,135 ,000
a. Dependent Variable: lgKB
Page 161
Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rani Noviani
Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 10 November 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
2002 – 2008 SDN CIKADUT V BANDUNG
2008 – 2011 SMPN 49 BANDUNG
2011 – 2014 SMK ICB CINTA NIAGA BANDUNG
2014 – 2018 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Page 162
Lampiran 5. Lembar Konsultasi
Page 163
Lampiran 6. Satuan Kredit Kegiatan (SKK)
Page 169
Lampiran 7. Surat Tugas Pembimbing
Page 170
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian