Top Banner
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM DISUSUN OLEH : FARHAM ASSAGGAF D51113008 KHAERUL FAJRI D51113009 PALLAWA RUKKA HAMTY D51113010 TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA
38

Hakekat Manusia Menurut Islam

Apr 20, 2023

Download

Documents

nanas nanas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hakekat Manusia Menurut Islam

MAKALAHPENDIDIKAN AGAMA

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

DISUSUN OLEH :

FARHAM ASSAGGAF D51113008

KHAERUL FAJRI D51113009

PALLAWA RUKKA HAMTY D51113010

TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

Page 2: Hakekat Manusia Menurut Islam

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT,

yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut

Islam”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas

yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di

Universitas Negeri Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih

banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun

materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.

Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat

kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

Page 3: Hakekat Manusia Menurut Islam

khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas

dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah

C. Metode Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

Page 4: Hakekat Manusia Menurut Islam

A. Hakikat Manusia Menurut Islam

1. Pengertian Hakikat

2. Pengertian Manusia

B. Tujuan Penciptaan Manusia

C. Fungsi dan Peran Manusia

D. Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba dan

Khalifah Allah SWT

E. Asal Mula Manusia “ Teori Evolusi

Darwin dan Teori Al Qur’an

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: Hakekat Manusia Menurut Islam

A. Latar Belakang

Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam

adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun

senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut

sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan

keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’

diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu

menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558).

Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan

yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral

untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran

dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’

ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân,

mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun

kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna

spesifiknya.Kata nâs misalnya lebih merujuk pada makna

manusia sebagai makhluk sosial.Sedangkan kata basyar

Page 6: Hakekat Manusia Menurut Islam

lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk

biologis.Begitu juga dengan kata-kata lainnya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu ?

2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan

peran manusia ?

3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan

khalifah Allah SWT ?

4) Bagaimana konsep manusia dalam islam?

C. Metode Penulisan

1) Membaca buku yang bersangkutan untuk materi hakikat

manusia dalam islam

2) Memperdalam poin – poin yang telah diberikan

3) Sesuai dengan Teori yang telah diberikan

Page 7: Hakekat Manusia Menurut Islam

D. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.

2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta

fungsi dan peran manusia

3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai

hamba dan khalifah Allah SWT

4) Untuk mengetahui konsep manusia dalam islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

1. Pengertian Hakikat

Page 8: Hakekat Manusia Menurut Islam

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau

sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala

sesuatu.Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti

dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa

sesuatu.Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat

adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu

sendiri.Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri

manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata

diri mencari sebenar-benar diri.Sama dengan pengertian

itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan

rahasia.Hakikat  adalah berupa apa yang membuat sesuatu

terwujud. Dengankata lain dapat dirumuskan, Hakikat

adalah unsur utama yang mengujudkan sesuatu. Hakikat

mengacu kepada  faktor utama yang lebih fundamental.

Faktor utama tersebut wajib ada dan merupakan suatu

kemestian.Hakekat selalu ada dalam keadaan sifatnya

tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut

sesuatu tidak akan bermakna sebagai wujud yang kita

maksudkan. Karena hakekat merupakan faktor utama yang

wajib ada, maka esensi-nya itu tidak dapat dipungkiri

Page 9: Hakekat Manusia Menurut Islam

atau dinafikan.   Keberadaannya (eksistensi-nya) itu di

setiap tempat dan waktu tidak berubah. Dengan kata lain

hakikat itu adalah pokok atau inti dari yang ada. Tidak

akan pernah ada sebuah atribut jika tidak ada hakikat.

2. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata 

“manu” (Sansekerta),  “mens” (Latin), yang berarti

berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi

(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia

dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah

gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau

seorang individu.Manusia adalah makhluk paling sempurna

yang pernah diciptakan oleh Allah swt.Kesempurnaan yang

dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan

tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini.Al-Quran

menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu

pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan

dan terhadap filosofis yang mendasari.

Page 10: Hakekat Manusia Menurut Islam

Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia

sebagai homo volens (makhluk berkeinginan).Menurut

aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki

perilaku interaksi antara komponen biologis (id),

psikologis (ego), dan social (superego).Di dalam diri

manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional

(akali), dan moral (nilai).

Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia

sebagai homo mehanibcus (manusia mesin).Behavior lahir

sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang

menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif

dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam

bawa sadar yang tidak nampak).Behavior yang

menganalisis prilaku yang Nampak saja.

Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia

terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap

lingkungannya, tidak disebabkan aspek.

Para penganut teori kognitif menyebut manusia

sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran

ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang

Page 11: Hakekat Manusia Menurut Islam

bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang

selalu berfikir.Penganut teori kognitif mengecam

pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak

nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa.

Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami,

dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa

kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi

memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan

dan al-nas.

Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali

salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum

(sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti

kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat

biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung

kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan

minum (al-mu’minuum : 33).

Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65

kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana

maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak

Page 12: Hakekat Manusia Menurut Islam

diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada

sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk

yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-

ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi

(becoming) dan terus bergerak maju ke arah

kesempurnaan.

Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-

zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal

quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami

buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam

perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia

sebagai makhluk social atau secara kolektif.

Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai

makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia

sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang

tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau

makhluk lain.

Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.

Page 13: Hakekat Manusia Menurut Islam

2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur).Fungsinya hanya untuk menghidupkan

jasmani saja.

3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan

yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia.Potensi yang dimiliki

manusia dapat di kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan

potensi rohania.Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya

menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social dan sekaligus

makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk social untuk

menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan hidupnya, karena

manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain

manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala

kepuasannya bila hidup berkumpul bersama manusia.

B. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

Manusia diciptakan Allah bukan secara main-main,

Page 14: Hakekat Manusia Menurut Islam

  Artinya:“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu

main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan

dikembalikan kepada Kami?” [Al-Mu’minun: 115]

Untuk mengemban amanah atau tugas keagamaan:

  Artinya:“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada

langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk

memikul amanat itu, dan mereka khawatir tidak dapat melaksanakannya

(berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu

sangat dzalim dan sangat bodoh.” [Al-Ahzab; 72]

Untuk Mengabdi atau Beribadah

  Artinya :“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

mereka beribadah kepadaKu”. [Adz-Dzariyat: 56]

Page 15: Hakekat Manusia Menurut Islam

            Ayat ini mengindikasikan tentang tujuan

penciptaan manusia sebagai hamba Allah. Indikasi ini

dapat dipahami dari klausa kata “Li ya’budun”  yang

berarti agar mereka mengabdi kepada-Ku.Maksudnya Allah

menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka

beribadah kepada Allah, bukan karena Allah membutuhkan

manusia. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu

Abbas: Atinya, melainkan supaya mereka mau tunduk

beribadah kepada-Ku, baik secara sukarela maupun

terpaksa”. Dan itu pula yang menjadi pilihan Ibnu

Jarir. Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: “Yakni supaya

mereka mengenal-Ku.

Seorang hamba perlu taat dan patuh kepada semua

arahan tuannya, lebih-lebih lagi jika diberi dan

dikurniakan dengan segala macam bantuan, kemudahan dan

keamanan oleh tuannya. Oleh itu, kita mesti melakukan

segala arahan dengan penuh pengertian bahwa kita

menyerahkan segala-galanya kepada tuan kita.

Page 16: Hakekat Manusia Menurut Islam

Kata kunci ‘penyerahan’ ini yang menjadi intipati

kepada Islam yaitu penyerahan secara keseluruhan

terhadap Allah SWT.Mereka yang dipandang oleh Allah

dengan pangkat ‘Hamba’ ini pasti beroleh keuntungan di

dunia dan di akhirat.

Tanggungjawab sebagai abdi merupakan suatu

tanggungjawab individu atau fardhu ain.Ia meliputi

kepada kemestian untuk memahami lapangan akidah dan

tauhid, syariat dan akhlak.

Untuk menjadi Khalifah

Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti.Ia

menjelaskan bahawa Allah mengamanahkan manusia sebagai

‘pengganti’ untuk mentadbir bumi dengan merujuk kepada

manual dan panduan daripadaNya. Mengingat kejadian yang

Page 17: Hakekat Manusia Menurut Islam

diabadikan dalam Al-Qur’an, ketika Allah Swt berdialog

dengan malaikat soal rencana menciptakan khalifah di

bumi.

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para

Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,

“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan

menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan

mensucikan na

ma-mu?”Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui.” [Al-Baqarah: 30]

Dan Allah menjadikan kita (manusia) di muka bumi,

yang dibedakan derajat satu dengan yang lain, untuk

menguji manusia.

Page 18: Hakekat Manusia Menurut Islam

Artinya:“Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi,

dan Dia mengangkat derajat sebagian kamu diatas yang lain, untuk

mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.

Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat member hukuman, dan sungguh,

Dia Maha pengampun, Maha penyayang .” [Al-An-‘Am: 165]

Amanah ini sangat besar dan berat.Perkara ini

merupakan suatu tanggungjawab sosial atau fardhu

kifayah yang perlu dilaksanakan bagi menjamin kehidupan

yang harmoni, aman dan adil.Ia meliputi segala aspek

kehidupan seperti cabang seperti memberi peluang

pendidikan, memastikan bidang pertanian dan penghasilan

bahan makan yang halal lagi baik, menyediakan kemudahan

kesehatan serta tempat kediaman yang baik. “Setiap dari

kamu merupakan pemimpin dan setiap dari kamu akan ditanya

mengenai apa yang kamu pimpin.” (hadis riwayat Bukhari no. 893 dan

Muslim no. 1829).

Page 19: Hakekat Manusia Menurut Islam

Untuk menjadi da’i

 Artinya:     “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang

dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang

makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya Ahli kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka.Diantara

mereka ada yang beriman, namun kebanyakan diantara mereka adalah

orang-orang fasik.” [Ali Imran: 110]

C. FUNGSI DAN PERAN MANUSIA

Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan

yang diberikan Allah kepada manusia yaitu :

Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini

berarti hanya bersedia mengabdi kepada Allah dan

tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk

tidak mengabdi kepada nafsu dan syahwat.Yang

dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau

Page 20: Hakekat Manusia Menurut Islam

melaksanakan apapun perintah Allah meski terdapat

resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga

tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal

ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak

Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembahKu”

Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini,

manusia bersaksi kepada Allahbahwa hanya Dialah

Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak

ingkar di hari akhir nanti.Sehingga manusia sesuai

fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang

tuanya yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau

beragama selain Islam. Hal ini tercantum dalam QS

Al A’raf : 172

“Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari

sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap

jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini

Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan

Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang

demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak

Page 21: Hakekat Manusia Menurut Islam

mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah

orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan

Tuhan)”

Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah

untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah

ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu

untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah

bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden

tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah

seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam

dengan syariah-syariah yang telah diajarkan

Rosulullah kepada umat manusia.Dan manusia yang

beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab

ini.Karena kholifah adalah wali Allah yang

mempusakai dunia ini.

Sehingga seorang khalifah harus benar-benar memiliki

akhlak Al Quran dan Al Hadis. Dengan berpedoman pada

QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia

adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran

Allah) sehingga manusia harus :

Page 22: Hakekat Manusia Menurut Islam

1. . Belajar. Manusia sebagai khalifah harus mau

belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah

yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.Hal ini

tercantum juga di dalam QS An Naml: 15-16 dan

QS Al Mukmin: 54

2. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah

diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk

mengajarkannya kepada manusia lain.Yang

dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan

juga Al Bayan

3. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk

disampaikan kepada manusia lain tetapi juga

untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus

diamalkan akan membudaya. Hal ini tercantum

pula di dalam QS Al Mu’min:35

Dari ketiga peran tersebut,maka semua yang dilakukan

oleh khalifah harus untuk kebersamaan sesama umat

manusia dan hamba Allah serta pertanggungjawabannya

kepada Allah, diri sendiri, dan masyarakat.

Page 23: Hakekat Manusia Menurut Islam

D. TANGGUNGJAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH

ALLAH SWT

Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba Allah SWT

Manusia memiliki banyak tanggungjawab sebagai hamba

Allah SWT

Kelompok kami menyimpulkan tanggungjawab sebagai hamba

Allah SWT sebagai berikut :

1. Manusia diciptakan Allah swt dengan tanggung

jawab yang luas yang perlu dilaksanakan, kerana ia

akan disoalkan tentang amanah yang diberikan

kepadanya di hari akhirat nanti. Allah swt,

mencipta manusia dengan tujuan tertentu yaitu

untuk dikembalikan semula kepadaNya, dan mereka

dipertanggung jawabkan atas setiap usaha dan amal

yang berkaitan dengan perintah keagamaan semasa ia

hidup di dunia. Mereka akan diadil dan diberi

Page 24: Hakekat Manusia Menurut Islam

pembalasan di hari pembalasan sama ada ditempatkan

di Syurga tau neraka.

2. Sabda Nabi saw, dari Ibnu Umar ra katanya, "

Saya mendengar rasulullah saw bersabda",

maksudnya:

"Semua orang dari engkau sekalian itu adalah

pengembala, dan dipertanggung jawabkan terhadap

apa yang digembalainya. Seorang pemimpin adalah

pengembala dan akan ditanya tentang

pengembalaanya;

Seorang lelaki adalah pengembala dalam keluarganya

dan akan ditanya tentang pengembalaannya; Seorang

isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan

akan ditanya tentang pengembalaannya;

Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya

dan akan ditanya tentang pengembalaanya. Maka

semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala

dan akan ditanya tentang pengembalaannya."

- ( Muttafaq 'alaih) Tanggung jawab manusia

terhadap allah swt adalah seperti berikut:

Page 25: Hakekat Manusia Menurut Islam

1) Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan

melakukan amal soleh mengikut syariat yang

ditetapakan oleh agama melalui RasulNya.

2) Melaksanakan amanah Allah swt memelihara dan

mengawal agama Allah serta ajaran Allah swt seperti

FirmanNya; Surah Al Ahzab; 72 "Sesungguhnya Kami

telah kemukakan tanggung jawab amanah (Kami) kepada

langit dan bumi serata gunung-gunung (untuk memikul)

maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak

dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka

persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu)

manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup

memikulnya. (ingatlah) sesungguhnya tabiat

kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman

dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak

patut dikerjakan." - (Surah Al Ahzab: 72)

3) Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, iaitu

sebagai khalifah Allah swt bertanggung jawab

menyebarkan Islam, meninggikan kalimah Allah swt dan

supaya manusia menjadi orang Islam.

Page 26: Hakekat Manusia Menurut Islam

Firman Allah swt,: " Dan hendaklah ada di antara

kamu segolongan umat yang menyeru (berdakwah) kepada

kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyeru berbuat

kebaik, serta melarang dari kemungkaran (buruk dan

keji ). Dan mereka yang bersifat demikian ialah

orang-orang yang berjaya."- ( Surah Ali imran: 104)

4) Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam

dengan berdakwah dan melaksanakan syariat Islam

yang telah ditetapkan agama.

5) Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan

keluarga dari azab neraka.

Tanggungjawab Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT

Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah

pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakilNya

di bumi.Dengan ini manusia berkewajiban menegakkan

kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan

kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari

jalan Allah.

 Firman Allah SWT :

Page 27: Hakekat Manusia Menurut Islam

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:

Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah.

Berkata Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka

bumi ini orang yang melakukan kerusakan dan menumpahkan

darah, sedangkan kami sentiasa bertasbih dan bertaqdis

dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui

apa yang kamu tidak ketahui.”

 (Al-Baqarah:30)

Di kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah

dipilih oleh Allah melaksanakan tanggungjawab

tersebut.Ini sudah tentu kerana manusia merupakan

makhluk yang paling istimewa.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab

amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-

ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan

memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya

(kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk

memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan

persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya.

Page 28: Hakekat Manusia Menurut Islam

(Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia

adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat

perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan.”(Al-Ahzab:

72)

- Optimalisasi Kemampuan

Dengan berbagai kelebihan tersebut, sangat penting

bagi manusia untuk dapat mengembangkan diri dan

mengoptimalkan kemampuanya.Optimalisasi kemampuan

tercermin dalam pemanfaatan kemampuan dari manusia

itu sendiri terhadap potensi-potensi yang

dimilikinya.Manusia diberikan kelebihan fisik

tersebut guna memasimalkan tugas kekhalifahan di

bumi.Dengan otak manusia diharapkan kehidupan di

bumi secara umum dapat berkembang dengan baik dan

terjaga dari kerusakan.Dengan tangan, manusia

Page 29: Hakekat Manusia Menurut Islam

diharapkan memiliki kemampuan mencipta, dalam arti

memnafaatkan potensi sumber daya dari Allah.Dengan

lisan manusia diharapkan memiliki kemampuan

komunikasi yang baik.Dari hal-hal tersebut di atas

maka jelaslah bahwa optimalisasi kemampuan

tercermin dari optimalisasi potensi materi yang

dimiliki oleh manusia dari Allah.Sekarang kita

bisa melihat hasilnya yaitu dengan adanya kapal,

pesawat terbang, motor, mobil, dan teknologi

lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk

kemashlahatan makhluk- manusia, hewan, dan

tumbuhan.

- Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sesungguhnya semua fasilitas yang sudah tersedia

di dunia secara gratus seperti tumbuhan, binatang,

angin, udara, air dan apapun adalah untuk manusia.

Tentunya hal tersebut dimaksudkan untuk membantu

kekhalifahan manusia di bumi.Allah berkali-kali

mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu hal,

janganlah pernah melampaui batas.Artinya manusia

Page 30: Hakekat Manusia Menurut Islam

harus bisa berlaku normal sebagaimana adanya.

Allah mengatakan bahwasanya potensi-potensi alam

itu tidak akan pernah habis tetapi hal tersebut

berlaku apabila manusia memnafaatkan dengan

sewajarnya dan sebenarnya hal negatif ini tidak

akan terjadi apabila manusia taat dan patuhpada

perintah Allah. Janganlah melampaui batas.

Optimalisasi alam bukanlah dengan tindakan

mengeruk sebanyak-banyaknya potensi alam

semesta.Akan tetapi, optimalisasi sebenarnya

dimaksudkan untuk mengatur semaksimal mungkin

perihal pengelolaan alam.Sehingga tidak terjadi

ketidakseimbangan ekosistem. Hutan tidak akan

habis hanya oleh karena alasan industrialisasi

atau perluasan masalah tempat tinggal. Dengan

potensi otak manusia telah diberi akal untuk

berpikir bagaimana menyeimbangakan segala potensi

kehidupan dan alam semesta.

Page 31: Hakekat Manusia Menurut Islam

E. Asal Mula Manusia “Teori Evolusi Darwin dan Nabi

Adam a.s”

Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka

yang terpikir pertama kali dipikiran adalah teori

evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles

Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera,

sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an,

dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s.

Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencari

bukti untuk memastikan asal mula manusia.

1. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern

berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama

proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah

dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan

bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia

Page 32: Hakekat Manusia Menurut Islam

modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat

kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini :

a. Australophithecines 

b. Homo habilis

c. Homo erectus

d. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia

yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan

sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari

selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah

jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam

berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan

kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan

rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam

rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo

Habilis> Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis

secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini

adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

Page 33: Hakekat Manusia Menurut Islam

2. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam

a.s)

Proses penciptaan manusia menurut al-qur’an ada 6

tingkat =

1. Nutfah (Q.S. al – insan : 2)

2. Alaqah (Q.S. al – mukminun : 14)

3. Mudghah (Q.S. al – mukminun : 14), (Q.S. al hajj :

05)

4. Izam dan Lahm (Q.S. al – mukminun : 14)

5. Nasy’ah halqan akhar

6. Nafkhur-ruh (Q.S. al - a’raf : 172)

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia,

ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul

manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut

manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam

Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,

'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat

kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka,

apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan

Page 34: Hakekat Manusia Menurut Islam

ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan

bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29). 

Firman inilah yang membuat malaikat bersujud

kepada manusia, sementara iblis tetap dalam

kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman

Allah.Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh

makhluk Allah yaitu kesombongan.Karena kesombongan

tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah

dipastikan masuk neraka.Kemudian Allah menciptakan Hawa

sebagi teman hidup Adam.Allah berpesan pada Adam dan

Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga,

namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam

dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan.Allah menghukum

Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada

akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.Taubat mereka diterima

oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca

Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal

sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu

pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri.Inilah

Page 35: Hakekat Manusia Menurut Islam

keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi

penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi

yang Allah ciptakan.Dari Adam inilah cikal bakal

manusia diseluruh permukaan bumi.Melalui pernikahannya

dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke

berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati

lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya

diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman

Allah SWT yang berbunyi:

"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami

angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari

yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang

sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-

Isra' [17]: 70)

Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia.

Tentang siapa sebenarnya manusia pertama di bumi,

mugkin kami lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia

pertama sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Quran.

Apakah kalian setuju bahwa Nabi Adam a.s adalah nenek

Page 36: Hakekat Manusia Menurut Islam

moyang manusia?Tergantung pada kepercayaan kalian

masing-masing.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa

kompleks.Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh

Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena

dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian.

Kita sebagai manusia harus menjadi individu yang

berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam hal

agama kita juga mempunyai banyak kekurangan maka dari

itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena

kita sama-sama makhluk yang diciptakan tidak ada

bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat

Page 37: Hakekat Manusia Menurut Islam

banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai umat

manusia.

A. Saran

     Dari penulisan makalah ini penulis menyarankan

agar kita sebagai manusia harus menjadi individu yang

berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Manusia itu

tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita

jalani pasti selalu ada masalah yang tidak bisa kita

selesaikan, oleh karena itu  juga membutuhkan bantuan

dari orang lain, karena manusia adalah makhluk social.

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abudin. 1998. AL-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah.Jakarta : PT. aaaaaaRaja Grafindo Persada.

Departemen Agama RI.2001. Pendidikan Agama Islam PadaPerguruan aaaaaTinggi Umum. Jakarta : Direktorat JenderalKelembagaan Agama Islam.

Page 38: Hakekat Manusia Menurut Islam

Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Materi Instruksional PendidikanAgama Islam, aaaaaJakarta : Direktorat Perguruan TinggiAgama Islam, 2004

Machendrawaty & Ahmad. 2004. Pengembangan MasyarakatIslam. Jakarta : aaaaaRineka Cipta.

Muhammadong.2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : TimDosen aaaaaaPendidikan Agama Islam Universitas NegeriMakassar.

Abdullah, Abd. Malik.2009. Pendidikan Agama Islam.Makassar : TimDosen Penididikan Agama Islam Universitas NegeriMakassar.

http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html

http://suaratauhid.com/tujuan-agung-penciptaan-jin-dan-manusia-adalah-beribadah-hanya-kepada-allah.html

http://limubermanfaat.blogspot.com/2011/01/fungsi-dan-

peran-manusia.html

http://fahiroh-sukma.blogspot.com/2012/03/tujuan-

penciptaan-manusia.html

http://raden-ganis-saputra.blogspot.com/2012/06/tanggung-jawab-manusia-sebagai-hamba.html