Bacaan niat shalat jenazahNiat shalat jenazah, boleh dilafadzkan
bagi yang suka, bagi yang tidak suka, cukup dalam hati saja.
Ushallii 'alaa haadzal mayyiti lillaahi ta'aala
Aku niat menshalatkan mayyit ini, karena Allah Ta'aala
Lafadz
/haadzal mayyitidiganti dengan
/haadzihil mayyitatijika mayatnya perempuan.
Bacaan setelah takbir pertama.Setelah takbir pertama, bacaan
yang dibaca adalah surat Al Fatihah. Menurut qoul ulama fiqih yang
shahih, bacaan Fatihah dalam shalat jenazah tidak diawali dengan
bacaan iftitah dan tidak disertai membaca surat pendek setelahnya,
seperti halnya shalat pada umumnya. Namun disunatkan membaca
ta'awwudz dahulu sebelum membaca Fatihah.
A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim
Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk
Lalu selanjutnya membaca surat Al Fatihah.
Bacaan setelah takbir ke dua.Bacaan setelah takbir kedua yaitu
membaca shalawat kepada Nabi.
Allaahumma shalli 'alaa muhammadin, wa 'alaa aali muhammadin,
kamaa shallaita 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Wa
baarik 'alaa muhammadin, wa 'alaa aali muhammadin, kamaa baarakta
'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Fil 'aalamiina innaka
hamiidum majiid.
Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.
Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan
istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung.
Bacaan setelah takbir ke tigaSetelah takbir ke tiga, membaca doa
di bawah ini :
Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim
nuzuulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin
wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul
abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa
ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi
fitnatal qabri wa 'adzaabannaar.
Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia,
ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah
kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun
sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya
dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga
yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik,
hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.
Bacaan setelah takbir ke empatSetelah takbir ke empat, membaca
doa di bawah ini :
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah
Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan
janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.
Bacaan salam.Setelah membaca doa takbir ke empat, bacala
salam.
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
"Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk
kalian semua"
Pengertian, Hukum, Sunnah, Jenis, Tata Cara dan ManfaatHajiA.
Pengertian Haji Haji berasal dari Bahasa Arab : (Hajj) adalah rukun
(tiang agama) Islam yang kelima setelah mengucap dua
kalimatsyahadat,salat5 waktu, mengeluarkan zakat dan puasa di bulan
Ramadhon. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang
dilaksanakan kaummuslimsedunia yang mampu (material, fisik, dan
keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di
beberapa tempat diArab Saudipada suatu waktu yang dikenal
sebagaimusim haji(bulanZulhijah). Hal ini berbeda dengan
ibadahumrahyang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.Kegiatan inti
ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam
bermalam diMina,wukuf(berdiam diri) diPadang Arafahpada tanggal 9
Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu
simbolisasisetan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia
lazim juga menyebut hari rayaIdul AdhasebagaiHari Raya Hajikarena
bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.Secaralughawi, haji
berarti menyengaja atau menuju, mengunjungi, atau berziarah.
Menurut etimologi (bahasa) kata haji mempunyai artiqashd, yakni
tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara, haji ialah
menuju keBaitullahdan tempat-tempat tertentu untuk memenuhi
panggilan Allah dan mengharapkan rida Nya yang telah ditentukan
syarat dan waktunya serta melaksanakan amalan-amalan ibadah
tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam
definisi diatas, selain Kabah dan Masa(tempat sai), juga Arafah,
Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah
bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari
pertama bulan Zulhijah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf,
sai, wukuf,mazbitdi Muzdalifah, melontar jumrah,mabitdi Mina, dan
lain-lain.Apabila seorang muslim menjalankan ibadah haji maka ia
akan di beri gelar haji, haji adalah sebutan ataugelaruntuk
priamuslimyang telah berhasil menjalankan ibadahhaji. Umum
digunakan sebagai tambahan di depan nama dan sering disingkat
dengan H. Dalam hal ini biasanya para Haji membubuhkan gelarnya
dianggap oleh mayoritas masyarakat sebagai tauladan maupun contoh
di daerah mereka. Bisa dikatakan sebagaiguruatau panutan untuk
memberikan contoh sikap secara lahiriah dan batiniah dalam
segiIslamsehari-hari.B. Hukum Haji Hukum menunaikan ibadah haji
adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu dan berkewajiban itu
hanya sekali seumur hidup. Apabila melakukannya lebih dari satu
kali, maka haji yang kedua dan seterusnya hukumnya sunnah.1. Sesuai
dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran (3) : 97.Artinya : Dan
(diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang orang yang mampu
mengadakan perjalanan kesana.Adapun yang dimaksud istitaah (mampu
dan kuasa) dalam melaksanakan ibadah haji adalah sebagai berikut.1.
Menguasai tata cara pelaksanaan haji2. Syarat mampu bagi laki-laki
dan perempuan adalah:(a) mampu dari sisi bekal dan kendaraan,(b)
sehat jasmani , artinya tidak dalam keadaan sakit atau mengidap
penyakit yang dapat membahayakan dirinya atau jemaah lain. Selain
itu juga adanya persiapan mental dengan cara menyucikan hati
seperti berdoa, berzikir atau bersedekah,(c) jalan penuh rasa
aman,(d) mampu melakukan perjalanan.3. Mampu dari sisi bekal
mencakup kelebihan dari tiga kebutuhan:(a) nafkah bagi keluarga
yang ditinggal dan yang diberi nafkah(b) kebutuhan keluarga berupa
tempat tinggal dan pakaian,(c) penunaian utang.4. Syarat mampu yang
khusus bagi perempuan adalah:(a) ditemani suami atau mahrom,(b)
tidak berada dalam masa iddah.5. Memiliki biaya untuk perjalanan ke
tempat haji.2. Dalil As SunnahDari Ibnu Umar, Nabishallallahu
alaihi wa sallambersabda, Islam dibangun di atas lima perkara:
bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan
mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari no. 8
dan Muslim no. 16).Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian
dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan wajibnya.Dari Abu
Hurairah, ia berkata, . - - Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallampernah berkhutbah di tengah-tengah kami. Beliau bersabda,
Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian,
maka berhajilah. Lantas ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, apakah
setiap tahun (kami mesti berhaji)? Beliau lantas diam, sampai orang
tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallamlantas bersabda, Seandainya aku mengatakan iya, maka tentu
haji akan diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu
kalian sanggup (HR. Muslim no. 1337). Sungguh banyak sekali hadits
yang menyebutkan wajibnya haji hingga mencapai derajat mutawatir
(jalur yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji
itu wajib.B. Latar Belakang Ibadah Haji Orang-orangArabpada zaman
jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari
nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan
tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf,
sai, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak
yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu,
Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap
menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara
(syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Quran dan sunnah rasul.
Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa
yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutamanabi
Ibrahim(nabinya agamaTauhid). Ritualthawafdidasarkan pada ibadah
serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim.
Ritualsai, yakni berlari antara bukitShafadanMarwah(daerah agak
tinggi di sekitar Kabah yang sudah menjadi satu kesatuanMasjid Al
Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua
nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknyanabi Ismail.
Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat
bertemunyanabi Adamdan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari
kelahiran seluruh umat manusia.C. Jenis Ibadah HajiSetiap jamaah
bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.
Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana
terlihat dalam hadis berikut.Aisyah RA berkata: Kami berangkat
beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Di
antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula
yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah
ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang
berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia
tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.Berikut
adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud. Haji ifrad, berarti
menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang
bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun
menyendirikanumrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah
haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram dimiqat-nya, orang
tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah
haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali
untuk melaksanakan umrah. Haji tamattu, mempunyai arti
bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah
terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian
mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji,
ditahun yang sama. Tamattu dapat juga berarti melaksanakan ibadah
di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih
dahulu pulang ke negeri asal. Haji qiran, mengandung arti
menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud
disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk
melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan
tetap berpakaian ihram sejakmiqat makanidan melaksanakan semua
rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan
waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti
melakukan dua thawaf dan dua sai.D. Syarat Wajib Haji Syarat hai
adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan
melaksanakan ibadah haji. Syarat tersebut sebagai berikut.1)
Beragama Islam 2) Telah dewasa (baligh) 3) Berakal sehat 4) Merdeka
(bukan budak atau hamba) 5) Mampu (istitaah).Catatan :Anak yang
belum dewasa apabila menunaikan ibadah haji maka hukumnya sunnah
sehingga ia harus mengulang menunaikan ibadah haji karena hukumnya
masih wajib baginya apabila sudah dewasa.E. Syarat Sah Haji1) Islam
2)Berakal 3)Miqot zamani, artinya haji dilakukan di waktu tertentu
(pada bulan-bulan haji), tidak di waktu lainnya. Abullah bin Umar,
mayoritas sahabat dan ulama sesudahnya berkata bahwa waktu tersebut
adalah bulan Syawwal, Dzulqodah, dan sepuluh hari (pertama) dari
bulan Dzulhijja 4)Miqot makani, artinya haji (penunaian rukun dan
wajib haji) dilakukan di tempat tertentu yang telah ditetapkan,
tidak sah dilakukan tempat lainnya. Wukuf dilakukan di daerah
Arofah. Thowaf dilakukan di sekeliling Kabah. Sai dilakukan di
jalan antara Shofa dan Marwah. Dan seterusnya.F. Rukun HajiRukun
haji adalah rangjaian amalan haji yang harus dikerjakan. Apabila
amalan tersebut tidak dikerjakan. Apabila amalan tersebut tidak
dikerjakan maka ibadah hajinya tidak sah atau batal dan tidak boleh
diganti dengandamataudenda. Akan tetapi, harus mengulang hajinya
pada waktu yang lain.Adapun yang termasuk rukun haji adalah sebagai
berikut.1. Ihram2. Wukuf di Arafah3. Thowaf ifadhoh4. Sai5. Tahalul
(bercukur)6. Tertib dan berurutan.Jika salah satu dari rukun ini
tidak ada, maka haji yang dilakukan tidak sah.Rukun pertama:
IhramYang dimaksud dengan ihram adalah niatan untuk masuk dalam
manasik haji. Siapa yang meninggalkan niat ini, hajinya tidak sah.
Dalilnya adalah sabda Nabishallallahu alaihi wa sallam,
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang
akan mendapatkan apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim
no. 1907)Wajib ihram mencakup:1. Ihram dari miqot.2. Tidak memakai
pakaian berjahit (yang menunjukkan lekuk badan atau anggota tubuh).
Laki-laki tidak diperkenankan memakai baju, jubah, mantel, imamah,
penutup kepala, khuf atau sepatu (kecuali jika tidak mendapati
khuf). Wanita tidak diperkenankan memakai niqob (penutup wajah) dan
sarung tangan.3. Bertalbiyah.Mengucapkan niat haji atau umroh atau
kedua-duanya, sebaiknya dilakukan setelah shalat, setelah berniat
untuk manasik. Namun jika berniat ketika telah naik kendaraan, maka
itu juga boleh sebelum sampai di miqot. Jika telah sampai miqot
namun belum berniat, berarti dianggap telah melewati miqot tanpa
berihram.Lafazh talbiyah: . . . Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik
laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan nimata, laka wal mulk,
laa syariika lak. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab
panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku
menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan
kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). Ketika
bertalbiyah, laki-laki disunnahkan mengeraskan suara.Rukun kedua:
Wukuf di ArafahWukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling
penting. Siapa yang luput dari wukuf di Arafah, hajinya tidak sah.
Ibnu Rusyd berkata, Para ulama sepakat bahwa wukuf di Arafah adalah
bagian dari rukun haji dan siapa yang luput, maka harus ada haji
pengganti (di tahun yang lain). Nabishallallahu alaihi wa
sallambersabda, Haji adalah wukuf di Arafah. (HR. An Nasai no.
3016, Tirmidzi no. 889, Ibnu Majah no. 3015. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits inishahih).Yang dimaksud wukuf adalah hadir
dan berada di daerah mana saja di Arafah, walaupun dalam keadaan
tidur, sadar, berkendaraan, duduk, berbaring atau berjalan, baik
pula dalam keadaan suci atau tidak suci (seperti haidh, nifas atau
junub) (Fiqih Sunnah, 1: 494). Waktu dikatakan wukuf di Arafah
adalah waktu mulai dari matahari tergelincir (waktu zawal) pada
hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga waktu terbit fajar Shubuh (masuk
waktu Shubuh) pada hari nahr (10 Dzulhijjah). Jika seseorang wukuf
di Arafah selain waktu tersebut, wukufnya tidak sah berdasarkan
kesepakatan para ulama (Al Mawsuah Al Fiqhiyah, 17: 49-50).Jika
seseorang wukuf di waktu mana saja dari waktu tadi, baik di
sebagian siang atau malam, maka itu sudah cukup. Namun jika ia
wukuf di siang hari, maka ia wajib wukuf hingga matahari telah
tenggelam. Jika ia wukuf di malam hari, ia tidak punya keharusan
apa-apa. Madzab Imam Syafii berpendapat bahwa wukuf di Arafah
hingga malam adalah sunnah (Fiqih Sunnah, 1: 494).Sayid Sabiq
mengatakan, Naik keJabal Rahmahdan meyakini wukuf di situ afdhol
(lebih utama), itu keliru, itu bukan termasuk ajaran Rasul
shallallahu alaihi wa sallam-. (Fiqih Sunnah, 1: 495)Rukun ketiga:
Thowaf Ifadhoh (Thowaf Ziyaroh)Thowaf adalah mengitari Kabah
sebanyak tujuh kali. Dalilnya adalah firman Allah Taala, Dan
hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang
tua itu (Baitullah). (QS. Al Hajj: 29)Syarat-syarat thowaf:1.
Berniat ketika melakukan thowaf.2. Suci dari hadats (menurut
pendapat mayoritas ulama).3. Menutup aurat karena thowaf itu
seperti shalat.4. Thowaf dilakukan di dalam masjid walau jauh dari
Kabah.5. Kabah berada di sebelah kiri orang yang berthowaf.6.
Thowaf dilakukan sebanyak tujuh kali putaran.7. Thowaf dilakukan
berturut-turut tanpa ada selang jika tidak ada hajat.8. Memulai
thowaf dari Hajar Aswad.Catatan:1. Ulama Syafiiyah berkata, Jika
idh-tibaa dan roml dilakukan saat thowaf qudum kemudian melakukan
sai setelah itu, maka idh-tibaa dan roml tidak perlu diulangi lagi
dalam thowaf ifadhoh. Namun jika sai (haji) diakhirkan hingga
thowaf ifadhoh, maka disunnahkan melakukan idh-tibaa dan roml
ketika itu (Fiqih Sunnah, 1: 480).2. Tidak ada bacaan dzikir atau
doa tertentu untuk setiap putaran saat thowaf. Sebagian jamaah
menganjurkan demikian, namun tidak ada dalil pendukung dalam hal
ini, bahkan sering memberatkan.Rukun keempat: SaiSai adalah
berjalan antara Shofa dan Marwah dalam rangka ibadah.
Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Lakukanlah sai karena
Allah mewajibkan kepada kalian untuk melakukannya. (HR. Ahmad 6:
421. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits
tersebuthasan).Syarat sai:1. Niat.2. Berurutan antara thowaf, lalu
sai.3. Dilakukan berturut-turut antara setiap putaran. Namun jika
ada sela waktu sebentar antara putaran, maka tidak mengapa, apalagi
jika benar-benar butuh.4. Menyempurnakan hingga tujuh kali
putaran.5. Dilakukan setelah melakukan thowaf yang shahih.Rukun
kelima : TahallulTahalul (bercukur), yaitu menggunting rambut
sebagai tanda mengakhiri rangkaian ibadah haji / umrah dengan kadar
minimal 3 helai rambut. Tahalul termasuk salah satu rukun haji
sebagai penghalal terhadap beberapa hal yang diharamkan dalam
hajiRukun keenam : Tertib dan berurutanYaitu melaksanakan semua
amalan haji yang termasuk rukun Islam secara berurutan dari awal
sampai akhir.F. Wajib HajiRangkaian kegiatan yang harus dilakukan
dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak
dikerjakan harus membayar dam (denda).Yang termasuk wajib haji
adalah ;1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani,
dilakukan setelah berpakaian ihram2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina)3.
Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah4. Mabit di Mina pada
hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).5. Melontar Jumrah
Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13
Zulhijah).6. Tawaf Wada, Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum
meninggalkan kota Mekah.7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang
waktu ihram.G. Sunah Hajia. Sunah-Sunnah Ihram:1. Mandi ketika
ihramBerdasarkan hadits Zaid bin Tsabit bahwasanya beliau melihat
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengganti pakaiannya untuk ihram
lalu mandi.2. Memakai minyak wangi di badan sebelum
ihramBerdasarkan hadits Aisyah ia berkata, Aku pernah memberi
wewangian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk ihramnya
sebelum berihram dan untuk tahallulnya sebelum melakukan thawaf di
Kabah.3. Berihram dengan kain ihram (baik yang atas maupun yang
bawah) yang berwarna putihBerdasarkan hadits Ibnu Abbas, ia
berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berangkat dari
Madinah setelah beliau menyisir rambut dan memakai minyak, lalu
beliau dan para Sahabat memakai rida dan izar (kain ihram yang atas
dan yang bawah).Adapun disunnahkannya yang berwarna putih
berdasarkan hadits Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: .Pakailah pakaianmu yang putih,
sesungguhnya pakaian yang putih adalah pakaianmu yang terbaik dan
kafankanlah orang-orang yang wafat di antara kalian dengannya.4.
Shalat di lembah Aqiq bagi orang yang melewatinyaBerdasarkan hadits
Umar, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda di lembah Aqiq: : : Tadi malam, telah datang
kepadaku utusan Rabb-ku dan berkata, Shalatlah di lembah yang
diberkahi ini dan katakan (niatkan) umrah dalam haji.5. Mengangkat
suara ketika membaca talbiyahBerdasarkan hadits as-Saib bin
Khalladi, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: .Telah datang kepadaku Jibril dan memerintahkan kepadaku
agar aku memerintahkan para Sahabatku supaya mereka mengeraskan
suara mereka ketika membaca talbiyah.Oleh karena itu, dulu para
Sahabat Rasulullah berteriak. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, Dulu
ketika Sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berihram
suara mereka telah parau sebelum mencapai Rauha.6.Bertahmid,
bertasbih dan bertakbir sebelum mulai ihramBerdasarkan hadits Anas,
ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam shalat Zhuhur
empat rakaat di Madinah sedangkan kami bersama beliau, dan beliau
shalat Ashar di Dzul Hulaifah dua rakaat, beliau menginap di sana
sampai pagi, lalu menaiki kendaraan hingga sampai di Baidha,
kemudian beliau memuji Allah bertasbih dan bertakbir, lalu beliau
berihram untuk haji dan umrah.7. Berihram menghadap
KiblatBerdasarkan hadits Nafi, ia berkata, Dahulu ketika Ibnu Umar
selesai melaksanakan shalat Shubuh di Dzul Hulaifah, ia
memerintahkan agar rombongan mulai berjalan. Maka rombongan pun
berjalan, lalu ia naik ke kendaraan. Ketika rombongan telah sama
rata, ia berdiri menghadap Kiblat dan bertalbiyah Ia mengi-ra
dengan pasti bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
mengerjakan hal ini.
b. Sunnah-Sunnah Ketika Masuk Kota Makkah:8, 9, 10. Menginap di
Dzu Thuwa, mandi untuk memasuki kota Makkah dan masuk kota Makkah
pada siang hariDari Nafi, ia berkata, Dahulu ketika Ibnu Umar telah
dekat dengan kota Makkah, ia menghentikan talbiyah, kemudian beliau
menginap di Dzu Thuwa, shalat Subuh di sana dan mandi. Beliau
mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
mengerjakan hal ini.11. Memasuki kota Makkah dari ats-Tsaniyah
al-Ulya (jalan atas)Berdasarkan hadits Ibnu Umar, ia berkata, Dulu
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memasuki kota Makkah dari
ats-Tsaniyah al-ulya (jalan atas) dan keluar dari ats-Tsaniyah
as-Sufla (jalan bawah).12. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke
dalam masjid haram dan membaca: .Aku berlindung kepada Allah Yang
Mahaagung, dengan wajah-Nya Yang Mahamulia dan kekuasaan-Nya yang
abadi, dari syaitan yang terkutuk. Dengan Nama Allah dan semoga
shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, Ya Allah,
bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.13. Mengangkat tangan ketika
melihat KabahApabila ia melihat Kabah, mengangkat tangan jika mau,
karena hal ini benar shahih dari Ibnu Abbas. Kemudian berdoa dengan
doa yang mudah dan apabila ia mau berdoa dengan doanya Umar juga
baik, sebab doa ini pun shahih dari Umar. Doa beliau: .Ya Allah,
Engkau pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, serta
hidupkanlah kami, wahai Rabb kami dengan keselamatan.
c. Sunah-Sunnah Thawaf14. Al-IdhthibaYaitu memasukkan
tengah-tengah kain ihram di bawah ketiak kanan dan menyelempangkan
ujungnya di pundak kiri sehingga pundak kanan terbuka, berdasarkan
hadits Yala bin Umayyah bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam thawaf dengan idhthiba.15. Mengusap Hajar AswadBerdasarkan
hadits Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Aku melihat
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika tiba di Makkah
mengusap Hajar Aswad di awal thawaf, beliau thawaf sambil
berlari-lari kecil di tiga putaran pertama dari tujuh putaran
thawaf.16. Mencium Hajar AswadBerdasarkan hadits Zaid bin Aslam
dari ayahnya, ia berkata, Aku melihat Umar bin al-Khaththab
Radhiyallahu anhu mencium Hajar As-wad dan berkata, Seandainya aku
tidak melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menciummu,
niscaya aku tidak akan menciummu.17. Sujud di atas Hajar
AswadBerdasarkan hadits Ibnu Umar, ia berkata, Aku melihat Umar bin
al-Khaththab mencium Hajar Aswad lalu sujud di atasnya kemudian ia
kembali menciumnya dan sujud di atasnya, kemudian ia berkata,
Beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.18.
Bertakbir setiap melewati Hajar AswadBerdasarkan hadits Ibnu Abbas,
ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam thawaf mengelilingi
Kabah di atas untanya, setiap beliau melewati Hajar Aswad beliau
memberi isyarat dengan sesuatu yang ada pada beliau kemudian
bertakbir.19. Berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama thawaf
yang pertama kali (thawaf qudum)Berdasarkan hadits Ibnu Umar,
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika thawaf
mengitari Kabah, thawaf yang pertama kali, beliau berlari-lari
kecil tiga putaran dan berjalan empat putaran, dimulai dari Hajar
Aswad dan berakhir kembali di Hajar Aswad.20. Mengusap rukun
YamaniBerdasarkan hadits Ibnu Umar, ia berkata, Aku tidak pernah
melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengusap Kabah
kecuali dua rukun Yamani (rukun Yamani dan Hajar Aswad).21. Berdoa
di antara dua rukun (rukun Yamani dan Hajar Aswad) dengan doa
sebagai berikut: .Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka.22.
Shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim setelah
thawafBerdasarkan hadits Ibnu Umar, ia berkata, Setelah tiba,
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam thawaf mengelilingi Kabah
tujuh kali, kemudian beliau shalat dua rakaat di belakang maqam
Ibrahim dan sai antara Shafa dan Marwah. Selanjutnya beliau
berkata: .Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat contoh
yang baik bagimu.23. Sebelum shalat di belakang Maqam Ibrahim
membaca: .Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim itu tempat
shalat.Kemudian membaca dalam shalat dua rakaat itu surat
al-Ikhlash dan surat al-Kaafirun, berdasarkan hadits Jabir
bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau
sampai di maqam Ibrahim Alaihissallam beliau membaca: .Dan
jadikanlah sebagian maqam Ibrahim itu tempat shalat.Lalu beliau
shalat dua rakaat, beliau membaca dalam shalat dua rakaat itu { }
dan{ }.24. Iltizam tempat di antara Hajar Aswad dan pintu Kabah
dengan cara menempelkan dada, wajah dan lengannya pada
KabahBerdasarkan hadits Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya,
ia berkata, Aku pernah thawaf bersama Abdullah bin Amr, ketika kami
telah selesai dari tujuh putaran tersebut kami shalat di belakang
Kabah. Lalu aku bertanya, Apakah engkau tidak memohon perlindungan
kepada Allah? Ia menjawab, Aku berlindung kepada Allah dari api
Neraka.Berkata (perawi), Setelah itu ia pergi dan mengusap Hajar
Aswad. Lalu beliau berdiri di antara Hajar Aswad dan pintu Kabah,
beliau menempelkan dada, tangannya dan pipinya ke dinding Kabah,
kemudian berkata, Aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam melakukan hal ini.25. Minum air zamzam dan mencuci kepala
dengannyaBerdasarkan hadits Jabir bahwasanya Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam mengerjakan hal tersebut.d. Sunnah-Sunnah Sai:26.
Mengusap Hajar Aswad (seperti yang telah lalu)27. Membaca:
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah.
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullaah atau berumrah,
maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai di antara keduanya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan suatu ke-bajikan dengan kerelaan hati,
maka sesungguhnya Allah Mahamen syukuri kebaikan lagi
Mahamengetahui. [Al-Baqarah: 158]Kemudian membaca: .Kami mulai
dengan apa yang dimulai oleh Allah.Bacaan ini dibaca setelah dekat
dengan Shafa ketika mau melakukan sai.[23]28. Berdoa di ShafaKetika
berada di Shafa, menghadap Kiblat dan membaca: .Tidak ada ilah yang
berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Mahaesa, tiada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala puji dan
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada ilah yang berhak
diibadahi dengan benar selain Allah semata. Yang melaksanakan
janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan golongan
musuh sendirian.29. Berlari-lari kecil dengan sungguh-sungguh
antara dua tanda hijau30. Ketika berada di Marwah mengerjakan
seperti apa yang dilakukan di Shafa, baik menghadap Kiblat,
bertakbir maupun berdoae. Sunnah-Sunnah Ketika Keluar dari Mina:31.
Ihram untuk haji pada hari Tarwiyah dari tempat tinggal
masing-masing32. Shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya di Mina
pada hari Tarwiyah, serta menginap di sana hingga shalat Shubuh dan
matahari telah terbit33. Pada hari Arafah, menjamak shalat Zhuhur
dan Ashar di Namirah34. Tidak meninggalkan Arafah sebelum matahari
tenggelam.F. Larangan Dalam HajiBagi jemaah haji atau umrah
terdapat larangan yang tidak boleh diabaikan. Larangan tersebut
adalah sebagai berikut.1) Larangan bagi jemaah haji laki laki
memakai pakaian yang dijahit dan memakai tutup kepala. 2) Larangan
bagi jemaah perempuan memakai tutup muka dan sarung tangan.Larangan
bagi jemaah haji laki laki dan perempuan antara lain memakai
wewangian, mencabut dan mencukur rambut dan bulu badan, memotong
kuku, menikah atau menjadi wali nikah, berhubungan suami istri,
memburu, membunuh binatang, berkata yang tidak senonoh, dan berbuat
maksiat.H. Pengertian dan Jenis DamPengertian Dam dari segi bahasa
ialah darah, yakni denda yang dikenakan oleh jemaah haji yang
melanggar larangan atau meninggalkan wajib haji atau umroh.1.
Melanggar pantang larang dalam Ihram2. Meninggalkan perkara-perkara
yang wajib dalam ibadah haji atau umrah3. Mengerjakan Haji Tamattu
atau Haji Qiran, menurut syarat-syaratnya4. Berlaku Ihsar bagi
orang yang berniat ihram5. Melanggar Nazar semasa mengerjakan
haji6. Luput Wuquf di Arafah7. Meninggalkan Tawaf WadaDam sebagai
penggantiAda beberapa hal wajib saat melakukan ibadah haji yang
bisa digantikan dengan Dam sebagai berikut ini:1. Dam Hadyu.Yaitu
dam yang diwajibkan bagi mereka yang melaksanakan haji Tamattu atau
haji Qiran, dan jika tidak mampu membeli binatang hadyu, maka wajib
melaksanakan puasa selama 10 hari. Tiga hari dilakukan pada masa
haji dan yang tujuh hari dilakukan setelah kembali ke kampung
halaman.Hal ini berdasarkan pada firman Allah Subhannahu wa Taala
:Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di
dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) binatang hadyu yang
mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang hadyu atau
tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan
tujuh hari (lagi) apa-bila kamu telah pulang kembali2. Dam Fidyah
(tebusan).Yaitu dam yang diwajibkan atas orang yang sedang dalam
ihram, lalu mencukur rambutnya karena sakit atau sesuatu yang
mengganggu kepalanya, seperti kutu dan lain sebagainya, berdasarkan
pada firman Allah:Maka jika ada di antara kamu yang sakit atau ada
gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya
untuk berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurbanAyat ini
ditafsirkan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sebagaimana
tersebut dalam hadits Kaab bin Ujrah Radhiallaahu anhu , ia
berkata:Bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
melewatinya pada masa Hudaibiyyah, lalu berkata: Sungguh kutu
kepalamu telah menggang-gumu?, Ia berkata: Ya!Maka beliaupun
bersabda: Cukurlah kemudian sembelih-lah seekor kambing atau
berpuasalah tiga hari atau berilah makan berupa tiga sha kurma yang
dibagikan kepada enam orang miskin.'3. Dam Jazaa.Yaitu dam yang
wajib dibayar oleh orang yang sedang berihram bila membu-nuh
binatang buruan darat. Adapun bina-tang buruan laut, maka tidak ada
dendanya.4. Dam Ihshar.Dam yang wajib dibayar oleh jamaah haji yang
tertahan atau terkepung sehingga tidak dapat menyempurnakan manasik
hajinya, baik tertahannya disebabkan karena sakit, terhalang oleh
musuh atau sebab-sebab lainnya, sementara dia tidak mengucapkan
persyaratannya pada awal ihramnya. Hal ini berdasarkan firman Allah
Subhannahu wa Taala Maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh
atau karena sakit), sembelihlah binatang hadyu yang mudah didapat5.
Dam Jima.Yaitu dam yang diwajibkan kepada jamaah haji yang dengan
sengaja mengum-puli isterinya ditengah pelaksanaan iba-dah
haji.Dalam kitabnya Ahkaamul Hajj Syaikh Abdullah bin Ibrahim
al-Qarawi menuturkan: Adapun orang yang mengerjakan hal-hal yang
menjerumuskan kepada jima (senggama), maka wajib bagi-nya
menyembelih seekor kambing untuk para fuqara yang bermukim di tanah
Haram. Adapun jima, apabila dilakukan sebelum tahallul yang pertama
(sebelum melempar jumratul Aqabah,-Pent), maka perbuatan itu
merusak (membatalkan) ibadah hajinya, hanya saja ibadah tersebut
wajib disempurnakan dan wajib bagi pelakunya menyembelih seekor
unta untuk dibagikan kepada para fuqara di tanah suci. Apabila
tidak mendapatkan/tidak mampu, maka wajib berpuasa selama se-puluh
hari, tiga hari pada masa haji dan tujuh hari jika telah kembali
kepada ke-luarganya. Hal ini berdasarkan pada pendapat Umar (bin
al-Khaththab), Ali (bin Abi Thalib) dan Abu Hurairah Radhiallaahu
anhu , se-bagaimana yang diriwayatkan oleh Malik dan yang lainnya.
Demikian pula pendapat tersebut adalah pendapat Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Umar dan Abdul-lah bin Amr bin al-Ash Radhiallaahu
anhu , sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad, al-Hakim serta
ad-Daruqthni dan yang lainnya dari mereka.I. Fungsi HajiDiantara
fungsi haji adalah sebagai berikut.a. Hikmah Haji Secara Umum1)
Pernyataan ketaatan seorang kepada Tuhannya.2) Ibadah haji
merupakan sarana untuk menunjukkan kebesaran Allah.3) Ibadah haji
merupakan ujian iman4) Ibadah haji merupakan kongres akbar5) Ibadah
haji memberikan jaminan yang besar dari Allah berupa ampunan dari
dosa dan surga.6) Mempererat ukuwah Islamiyah antarsesama muslim
dari berbagai penjuru dunia.7) Perwujudan solidaritas Islam yang
tidak terbatas oleh suku, bangsa, ras, kulit, dan negara.b. Hikmah
Haji Bagi Pelakunya1) Memperteguh iman dan takwa kepada Allah
swt.2) Dapat mengambil pelajaran dari segal penderitaan yang
dirasakan selama mengerjakan ibadah haji.3) Memperkuat fisik dan
mental4) Menumbuhkan semangat berkorban karena ibadah haji
memerlukan pengorbanan yang besar, baik tenaga, waktu, maupun
biaya.5) Mengenal tempat tempat bersejarah, seperti Kabah, Bukit
Safa dan Marwah, sumur zam -zam, dan Hajar Aswad.
Umrah1.Pengertian dan hukum umrahMenurut bahasa umrah berarti
ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah
adalah menziarahi kabah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah
di sertai syarat-syarat tertentu.Umrah di sebut juga dengan haji
kecil, umrah ada dua macam yaitu:a.Umrah sunnah,yaitu umrah yang
dilaksanakan sewaktu-waktu atau kapan saja di luar batas waktu haji
(bulan-bulan haji).b.Umrah wajib yaituyang dilaksanakan dalam
rangkaian ibadah haji dan dilaksanakan pada batas waktu haji
(bulan-bulan haji).Hukum melaksanakan ibadah umrah adalah fardhu
ain (wajib) atas tiap-tiap orang islam laki-laki atau perempuan
bagi yang mampu. Untuk umrah kedua, ketiga dan seterusnya hukunya
sunnah. Allah berfirman: .(196)Artinya:Dan sempurnakanlah ibadah
haji dan umroh karena alloh , jika kamu terkepung ( terhalang oleh
musuh atau karena sakit ), maka sembelilah korban[2]. Yang mudah di
dapat dan jangan kamu mencukur kepalamu[3]sebelum korban sampai
ketempat penyembelihannya . jika ada diantara kamu yang sakit atau
ada gangguan di kepalanya ( lalu ia bercukur ), maka wajiblah
atasnya berfid-yah , yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban
. Apabila kaumu telah merasa aman , maka bagi siapa yang ingin
mengerjakan Umrah sebelum haji ( di dalam bulan haji ) ( wajiblah
ia menyembelih ) korban yang mudah di dapat . Tetapi jika ia tidak
menemukan ( binatang korban atau tidak mampu ), maka wajib berpuasa
tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari ( lagi ) apabila kamu
telah pulang kembali . itulah sepuluh hari yang sempurna .
Dermikian itu ( kewajiban membayar fid-yah ) bagi orang orang yang
keluarganya tidak berada ( di sekitar ) masjidil haram ( orang
orang yang bukan penduduk kota mekkah) dan bertaqwalah kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaanNya.
2.Syarat, rukun dan wajib umraha.Syarat-syarat umrah itu ada
lima, yaitu :1.Islam2.Baligh3.Berakal sehat4.Merdeka5.Kuasa atau
mampu mengerjakannyab.Rukun umrah itu ada lima, yaitu :1.Ihram,
yaitu niat memulai mengerjakan ibadah umrah.2.Tawaf, yaitu
mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali3.Sai4.Tahalul (mencukur atau
menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut)5.Tertib
(dilakukan secara berurutan)
c.Wajib umrah ada dua macam, yaitu sebagai berikut :1.Niat ihram
dari miqat2.Meninggalkan dari segala larangan umrah , sebagaimana
halnya larangan dalam mengerjakan haji3.3.Miqat umrahSeperti halnya
dalam ibadah haji, dalam ibadah umrahnya terdapat miqat maqani yang
pada prinsipnya sama dengan miqat makani untuk haji,yaitu tempat
memulai ihram sebagaimana telah diuraikan di atas.4.Larangan dalam
ibadah umrahKarena umrah merupakan ibadah yang khususdikerjakan di
tanah suci Mekah, maka larangan-larangan yang terdapat pada ibadah
haji berlaku juga dalam umrah.5.Tata urutan (praktik) pelaksanaan
umrahf.Melakukan ihram dengan niat umrah dari miqat makani yang
telah di tentukan, sebelumm berihram ada beberapa ha yang perlu
dilakukan:i.Memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak,
mandi, menyisir rambut dan merapikan jenggot.ii.Memakai
mwangi-wangian.iii.Mengganti pakaian biasa dengan pakaian
ihram.iv.Mengerjakan shalat sunah dua rakaat.Setelah melakukan
hal-hal tersebut di atasbarulah memulai dengann mengucapkan
niat:
Artinya:Ya Allah aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah
umrah.g.Masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf sebanyak
tujuh kali sekali putaran, yang di mulai dari sudut hajar aswad dan
berakhir di sana pula.h.Selesai tawaf, dilanjutkan dengan sai
antara bukit Safa dan Marwah, perjalanan dari bukit safa dan marwah
di hitung satu kali, sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan berakhir
di bukit marwah. Setiap sampai di dua bukit tersebut, kita berhenti
sejenak untuk memanjatkan doa sambil menghadap ke kabah.i.Selesai
sai dilanjutkan tahallul. Dengan demikian bebaslah kita dari segala
larangan ihram. Tahallul juga menandai selesainya pelaksanaan
umrah
III.Perbedaan haji dan umrahHaji dilaksanakan pada bulan-bulan
tertentu, yaitu syawal, zulkaidah dan zulhijjah. Sedangkan umrah
waktunya tidak di tentukan boleh di laksanakan sewaktu-waktu.Dalam
ibadah haji ada perintah hukum di padang Arafah sedangkan dalam
ibadah umrah tidak ada rukun wukuf di padang Arafah.Dalam ibadah
haji ada dua kali tahallul, yaitu tahallul pertamatahallul
soghirdan tahallul kedua adalahtahallul akbar.Sedangkan dalam umrah
cukup dengan sekali tahallul saja.