Hadits Arbain ke 9: Memilih yang Mudah dan Meninggalkan yang
SulitAl-Wafi; Imam Nawawi; !"Musthafa ieb al-#ughaAbu Hurairah
Abdurrahman bin Shahr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, Apayang kularang jauhilah, dan apa yang aku perintahkan
laksanakanlah semampu kalian.Sesungguhnya yang membinasakan
umat-umat sebelum kalian adalah banyak bertanya danberselisih
dengan Nabi mereka. (HR ukhari dan !uslim"#R$%NS&
HA'&(S)ara ulama mengatakan bahwa hadits ini sangat penting,
karenanya layak untuk diha*al dan dikaji.&mamNawawi berkata,
Hadits ini merupakan dasar-dasar &slamyang sangat penting
danmerupakan +awami,ul -alimm (u.apan yang singkat dan padat", yang
hanya dimiliki Rasulullahsaw. 'i dalamnyamen.akupberbagai
hukumyangjumlahnyatidakterbatas.&bnuHajar al-Haitamy berkata,
&ni adalah hadits yang sangat penting. !erupakan dasar agama
dan rukun &slam,maka patut diha*al dan diperhatikan. #ngkapan
senada juga banyak dil/ntarkan /leh ulama-ulamalain.0ang menjadikan
hadits ini sangat penting, adalah perintah untuk senantiasa
k/mitmen terhadapsyariat Allah swt, baik yang berupa larangan
maupun perintah, tanpa melakukan penambahan ataupengurangan.1A(AR
%1A-AN$ HA'&(S!uslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
bahwasannya Rasulullah saw. berpidat/ di hadapankami seraya
berkata, 2ahai sekalian manusia, telah diwajibkan kepada kalian
ibadah haji, makaberhajilah. Se/rang laki-laki bertanya, 0a
Rasulallah, apakah dilakukan setiap tahun3 Rasulullahdiam. Hingga
/rang tadi mengulanginya sampai tiga kali. !aka Rasulullah pun
menjawab, Andaisaya jawab ya, tentulah akan diwajibkan setiap
tahun. 'an kalian tidak akan mampu.Setelah itu Rasulullah bersabda,
iarkanlah apa yang saya diamkan. Sesungguhnya kehan.uranumat
sebelummu adalah karena mereka banyak bertanya dan berselisih
dengan nabi-nabi mereka.+ika saya perintahkan kepada kalian untuk
mengerjakan sesuatu maka tunaikanlah semampu kalian.'an jika aku
larang sesuatu maka tinggalkanlah. (Shahih !uslim, al-Hajj, 4ardhul
Hajji !arr/tan*il #mri. Hadits n/m/r 5667"Riwayat lain menyebutkan
bahwa /rang yang bertanya tersebut adalah A8ra, bin Habis ra.
&bnu9Abbas ra. meriwayatkan bahwa A8ra, bin Habis bertanya
kepada Rasulullah, 0a Rasulallah, hajidilakukan setiap tahun atau
sekali3 Rasulullah menjawab, Sekali, dan barangsiapa yang mampumaka
kerjakanlah dengan segala kerelaan. (Sunan &bnu !ajah, 4ardhul
Hajji, hadits n/. :;;/nt/hlaranganyangbersi*at haramadalah?
laranganber@ina, minumminumankeras, makanbarang riba, men.uri,
membunuh tanpa alasan yang dibenarkan menurut syariah, membuka
aurat didepan /rang yang bukan muhrim, berdusta, menipu, suap,
ghibah, namimah, berbuat kerusakan danberbagai perbuatan lain yang
jelas-jelas dilarang Allah dan Rasul-Nya.Semua perbuatanituharus
ditinggalkanseketika. Se/rangmuslimtidakb/lehmelakukannyake.uali
dalam keadaan darurat AterpaksaB. &tupun dengan berbagai syarat
dan aturan yang ditetapkan/leh syariat.b. 1arangan yang si*atnya
makruh1arangan ini kadang disebut dengan nahy tan@ihi. !erupakan
larangan terhadap suatu perbuatan, namun dalil-dalil yang ada tidak
menyatakan bahwa larangan tersebut si*atnya haram. Namun hanya
bersi*at makruh. +ika larangan tersebut dilanggar, maka tidak ada
hukuman.>/nt/h, larangan yang bersi*at makruh? larangan makan
bawang mentah Abaik merah maupun putihB atau yang sejenisnya
AberbauB bagi yang masuk masjid untuk shalat berjamaah. erbagai
larangan tersebut b/leh dilakukan baik sedikit maupun keseluruhan,
meskipun sebaiknya ditinggalkan.:. -eterpaksaan menyebabkan
dib/lehkannya melanggar larangan.-ita mengetahui bahwa setiap yang
diharamkan, maka wajib dijauhi. Namun sese/rang kadang mengalami
k/ndisi yang memaksanya untukmelakukan sesuatu yang diharamkan.
Andai ia tidak melakukannya, tentu akan berakibat *atal bagi
dirinya. 'alam k/ndisi seperti ini syariat memberikan keringanan,
dengan memb/lehkan /rang yang terpaksa, untuk melakukan sesuatu
yangsebenarnya Adalam k/ndisi n/rmalB dilarang.Allah ber*irman?
C.(api barangsiapa dalam keadaan terpaksa AmemakannyaB sedang
iasebenarnya tidak sengaja dan tidak pula melampaui batas, maka
tidak ada d/sa baginya.Sesungguhnya Allah !aha )engampun lagi !aha
)enyayang. (al-a8arah? 576"Ayat ini
lahyangdijadikanlandasan/lehparaulamauntukmerumuskankaidah*i8ih,
Adl-'laruratu tubihul mahdhurat yakni keterpaksaan menyebabkan
dib/lehkannya larangan-larangan.Sebagai
./nt/hdib/lehkannyamakanbangkai bagi /rangyangtidakmemiliki
makanansamasekali, dib/lehkannya membuka aurat dalamrangka ber/bat
ke d/kter, tidak diterapkannyahukuman p/t/ng tangan terhadap /rang
yang men.uri karena terpaksa, dan lain
sebagainya.!eskipundemikianperludiingat bahwabanyakmasyarakat
yangmemahami kaidahini se.aragl/bal tanpa merin.i pengertian dan
batasan-batasan darurat AketerpaksaanB, dan tidak
memahamisejauhmanadib/lehkannyamelakukansesuatuyangharamdalamk/ndisi
terpaksa. -arenanyamasalah ini harus kita perhatikan benar-benar
hingga kita tidak terper/s/k ke dalam satu kesalahan.)araulama,
membatasi keterpaksaanpadak/ndisi yangdialami sese/rangdank/ndisi
tersebutbenar-benar mengan.am nyawanya, mengan.am hilangnya salah
satu angg/ta
tubuhnya,menyebabkansese/rangtidakmampumenjalankankehidupanse.aran/rmal
ataumenyebabkanpenderitaan yang tidak bisa ditanggung. )ara ulama
juga membatasi sejauh mana sese/rangdib/lehkan melakukan sesuatu
yang dilarang dalam keadaan terpaksa. atasan ini tertuang
dalamsebuahkaidahberikut ini, -eadaandarurat itudisesuaikankadar
kebutuhannya.-aidahinidisimpulkan dari *irman Allah, ..tidak
sengaja dan tidak melampaui batasC. (al-a8arah? 576"'engan demikian
sese/rang dib/lehkan melakukan sesuatu yang dilarang Adalam keadaan
terpaksaBsekedar memenuhi kebutuhan. -arenanya barangsiapa yang
terpaksa hingga harus makan bangkai maka ia tidak b/leh memenuhi
perutnya dengan bangkai, terlebih menyimannya.arangsiapa terpaksa
men.uri untuk memberi makan keluarganya, maka ia tidak b/leh
mengambillebihdari kebutuhannyasehari semalam.
arangsiapaterpaksamembukaaurat di depand/kteruntuk kepentingan
peng/batan maka tidak b/leh membuka di tempat lain yang tidak ada
sangkutpautnya dengan peng/batan. ukan merupakan keterpaksaan bagi
wanita ber/bat ke d/kter laki-laki, padahal ada d/kter
wanita.ukansuatuketerpaksaansebahusahayangbertujuanmenumpukkekayaandunia,
memenuhikebutuhan mewah dan bahkan men./nt/h kebiasaan masyarakat
yang s/k m/dern dan senantiasamemburu barang imp/r. !/dal yang
sedikit bukanlah keterpaksaan untuk melakukan riba Ahutangdi bankB
hingga ia bisa mengembangkan usaha. Rumah yang sederhana danke.il
bukanlahketerpaksaan untuk melakukan apa saja demi mendapatkan
rumah yang besar dan mewah. ukansuatu keterpaksaan bagi wanita yang
memiliki suami untuk bekerja di luar rumah bahkan ikhtila*dengan
para lelaki yang bukan muhrimnya. ahkan seandainya ia harus men.ari
na*kah, dan adapeluangkerjayangbebasikhtila*,
makaiatidakb/lehmemilihtempat kerjayangberikhtila*.Semua itu
dilandaskan pada kaidah, 'ar,ul !a*asid mu8addamun 9alaa jalbil
mashalihAmeninggalkan pintu-pintu kerusakan harus didahulukan
daripada mendatangkann pintu-pintukebaikanB.arangsiapa yang sedang
melakukan urusan dengan /rang lain, atau sebuah instansi, bukanlah
suatu keterpaksaan hingga ia main suap, agar urusannya mudah.
arangsiapa yang bergaul dengan masyarakat atau berusaha untuk
mendekati dan mendakwahi sese/rang, maka bukan merupakan suatu
keterpaksaan, kalau ia harus menemaninya di meja judi, di
kedai-kedai minuman keras, di tempat-tempat mesum dan mendiamkan
kemunkaran yang terjadi.'emi mendapatkan kasih sayang suami,
se/rang istri tidak diperb/lehkan melakukan hal-hal yang melanggar
syariat.6. -/mitmen terhadap perintah.)erintah, dalam al-=ur,an
maupun sunnah mempunyai pengertian beragam. Namun demikian, para
ulama sepakat bahwa asal kata perintah adalah thalab ApermintaanB.
)ermintaan ini men.akup dua hal yang asasi, yaitu? wajib dan
sunnah. &nilah yang dimaksud dalam sabda Nabi, 'an apa-apa yang
aku perintahkan kepada kalian. Artinya, sesuatu yang diperintahkan
baik bersi*at wajib maupun sunnah.a. )erintah yang bersi*at
wajib)erintah wajib adalah perintah Allah swt. melalui Nabi
!uhammad saw. kepada umat &slam untuk melakukan sesuatu
perbuatan dan didasari berbagai dalil yang menyatakan bahwa
perintah tersebut wajib. !aka perintah tersebut wajib dilaksanakan
dan jika ditinggalkan tentu akan mendapat hukuman, dan jika
dilakukann maka akan mendapat pahala.>/nt/hnya? perintah untuk
mendirikan shalat, mengeluarkan @akat, puasa, amar ma,ru* nahi
munkar, menepati janji, menerapkan hukum Allah dan berbagai
perbuatan lainnya yang jelas-jelas diperintahkan /leh Allah dan
Rasul-Nya, dalam bentuk yang mengikat.Semua perintah tersebut wajib
dilaksanakan dan sedikitpun tidak b/leh disepelekan. -e.uali jika
hilang salah satu syarat diwajibkannya atau karena adanya halangan
dalam pelaksanaannya.b. )erintah yang bersi*at sunnahAdalah
perintah Allah swt. melalui Nabi !uhammad saw. kepada kaum muslimin
untuk melakukansuatu perbuatan dan didasari berbagai dalil yang
menyatakan bahwa perintah tersebut sunnah. Artinya, se/rang muslim
tidak wajib melakukan perbuatan tersebut. +ika ditinggalkan, maka
tidak mendapatkan hukuman. Namun jika dikerjakan maka akan mendapat
pahala, ./nt/hnya? perintah untuk melakukan shalat Rawathib
AsunnahB, perintah ad@an, perintah untuk memperbanyak na*kah untuk
keluarga, perintah in*ak untuk kebaikan, perintah untuk men.atat
hutang, perintah makan dengan tangan kanan, dan berbagai perbuatan
lainnya yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya namun dalam bentuk
yang tidak mengikat.Sebagai se/rang muslim tentu lebih baik
mengerjakan perintah-pertintah ini, meskipun b/leh ditinggalkan.
-arena dengan melakukannya sese/rang akan mendapatkan pahala.
!eskipun demikian tidak ada d/sa bagi /rang yang meninggalkannya.D.
-esukaran mendatangkan kemudahan.-ita ketahui bahwa syariat Allah
menghendaki ter.iptanya kebahagiaan manusia di dunia dan di
akhirat. -arena itulah, terdapat berbagai kemudahan bagi se/rang
hamba. Allah swt ber*irman,Allah menghendaki kemudahan bagi kalian,
dan tidak menghendaki kesusahan. (al-a8arah? 5;E"'ia sekali-sekali
tidak menjadikan satu kesulitan untuk kamu dalam urusan agama.
(al-Hajj? 7;"Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya agama ini
adalah mudah. !aka mudahkanlah dan jangan mempersulit. (HR
ukhari"-arena itulah Allah memb/lehkan berbuka puasa bagi /rang
yang berpuasa dan melakukan perjalanan atau sakit, memb/lehkan
untuk meng-8ashar shalat bagi /rang yang bepergian, memb/lehkan
tayamum bagi /rang yang hendak berwudlu tapi tidak menemukan air
atau karena kulitnya tidak b/leh terkena air Akarena sakitB, dan
berbagai hal lainnya yang kemudian disebut /lehpara ulama dengan
istilah rukhshah AdispensasiB.erdasarkan pada realita bahwa Allah
memberikan kemudahan kepada hamba-hamba-Nya, dan darihadits yang
menjadi tema utama, maka para ulama menyimpulkan kaidah al-asya88ah
tajlibut taisiirAkesukaran itu menyebabkan adanya kemudahanB.
-aidah ini mempunyai pengertian bahwa ketika sese/rang berada dalam
suatu k/ndisi yang sangat sulit dan berat baginya untuk
melaksanakan suatu kewajiban, maka kesusahan tersebut merupakan
penyebab untuk mendapat kemudahan dan keringanan, hingga ia bisa
menunaikan dengan mudah.>/nt/h pelaksanana kaidah ini adalah
t/leransi terhadap sebagian benda najis karena susah dihilangkan.
!isalnya darah yang diakibatkan karena lua, darah yang sangat
sedikit A./nt/hnya darah nyamukB, tanah jalan yang kadang ber.ampur
dengan najis dan lain sebagainya. Semua najis di atas bisa
dit/leransi Adianggap bersihB. -arena jika tidak maka akan sangat
merep/tkan. &ni adalah bentuk dari keringanan di atas.>/nt/h
lain dari bentuk kemudahan ini adalah t/leransi terhadap
ketidakjelasan satu transaksi, misalnya 2> umum. !eskipun tari*
per/rang jelas, namun jangka waktu /rang yang masuk 2>
berbeda-beda, bahkan jumlah pengguna air masing-masing /rang juga
berbeda. Namun demikian masalah ini tidak bisa dibatasi, misalnya
masuk 2> lebih dari dua jam biayanya dua kali lipat, karena akan
sangat merep/tkan. !aka untuk mengatasi masalah ini syara, memberi
keringangan dan menganggap transaksi yang demikian sah
adanya.atasan-batasan k/ndisi sulit yang mendapatkan
kemudahan.-/ndisi sulit kadang menimbulkan kesalahpahaman bagi
sebagian /rang. Ada yang menyangka bahwa setiap kesulitan meskipun
dalam bentuk yang paling sederhana dapat menyebabkan kemudahan
sehingga mereka sering menggunakannya sebagai alasan untuk
meninggalkan kewajiban. -arena itulah para ulama kemudian
menjelaskan berbagai batasan dan rambu-rambu terhadap k/ndisi sulit
yang mendapatkan keringanan.-esulitan yang selalu menyertai
pelaksanaan kewajiban, karena merupakan karakter dari
kewajibantersebut. -esulitan seperti ini tidak akan mendapatkan
keringanan sama sekali. !isalnya se/rang yang berpuasa tidak b/leh
berbuka, karena rasa lapar. Se/rang muslim yang mampu untuk
menunaikan ibadah haji, tidak b/leh men/lak untuk melaksanakan,
dengan alasan ibadah haji itu berat baginya, harus menempuh jarak
yang jauh dan meninggalkan keluarga. Se/rang muslim tidak b/leh
meninggalkan amar ma,ru* nahi munkar dengan alasan karena kewajiban
ini beresik/ pada dirinya. Semua ini bukan merupakan alasan karena
merupakan k/nsekuensi yang [email protected] yang yang bukan
merupakan karakter sebuah kewajiban. -esulitan seperti ini dalam
beberapa k/ndisi mendapatkan keringanan, karena bukan merupakan
karakter kewajiban dan bahkan tidak terjadi ketika dalam keadaan
n/rmal. )ara ulama membagi kesulitan ini dalam dua tingkatan?a.
-esulitan yang ringan, misalnya? perjalanan singkat , sakit ringan,
kekurangan harta dan sebagainya. -esulitan-kesulitan seperti ini
tidak mempunyai pengaruh terhadap kewajiban dan tidakmendapatkan
keringanan. -arena maslahat yang didapat dengan menjalankan
kewajiban lebih besardari kesulitan yang ia rasakan.b. -esulitan
yang besar, yang bisa mengan.am jiwa, harta atau keh/rmatannnya.
!isalnya ada /rang yang hendak menunaikan ibadah haji, namun ia
mengetahui bahkan keadaan perjalanan sedang tidak aman, seperti
banyak peramp/kan atau di sekitar rumahnya sendiri banyak terjadi
peramp/kan, lalu ia khawatir kejadian seperti ini dapat mengan.am
diri, harta, atau keluarganya. 'alam k/ndisi seperti ini ia b/leh
menunda keberangkatan.F. agian kewajiban yang mudah tidak b/leh
ditinggalkan karena adanya bagian yang sulit Aal maysur laa
yasyuthul bil ma,surB.Satu kaidah *i8ih yang dirumuskan para ulama
dengan menga.u pada hadits di atas. &mam Suyuthi dalam kitab
Asybah wa An-Nadhir menyebutkan bahwa &bnu Subky berkata,
-aidah tersebut termasuk kaidah yang paling masyhur yang dipetik
dari hadits Nabi, 9+ika aku perintahkan kepada kalian, maka
lakukanlah semampu kalian.,!aksudnya, dalam k/ndisi tertentu
kadang-kadang se/rang muslim tidak bisa menjalankan suatu kewajiban
se.ara utuh. !aka ia diharuskan melakukan bagian yang ia mampu.
agian-bagian yang sulit tidak b/leh dijadikan alasan untuk
meninggalkan semua bagian kewajiban.>/nt/h? ketika hendak
shalat, ia tidak bisa berdiri, maka ia tetap harus melakukan shalat
dengan k/ndisi yang bisa ia lakukan. >/nt/h lain, sese/rang yang
hendak berwudlu dan hanya mendapatkan air yang sangat sedikit yang
diperkirakan tidak men.ukupi untuk membasuh bagian-bagian yang
wajib, maka ia tidak b/leh langsung melakukan tayamum. &a harus
terlebih dahulu berwudlu dengan air yang ada, siapa tahu men.ukupi.
Namun jika memang tidak men.ukupi barulah ia bertayamum. Se/rang
muslim yang mendapatkan penutup aurat yang hanya .ukup untuk
menutupi sebagian saja maka ia haru menutupi sebagian itu. Se/rang
yang sembuh dari sakitnya di siang bulan Ramadlan, hendaklah ia
menahan hal-hal yang membatalkan puasa, begitu juga wanita yang
selesai haidnya, serta lain-lainnya.-aidah ini juga didasari sebuah
hadits berikut. Amra bin Husain berkata, Saya mempunyai sakit
wasir, lalu saya bertanya kepada Rasulullah saw. perihal
pelaksanaan shalat. Nabi bersabda, Shalatlah dengan berdiri, jika
tidak bisa maka dengan duduk, jika tidak bisa maka dengan
berbaring. (HR ukhari"Semua yang ada dalam syariat Allah, baik
haram, makruh, wajib, maupun sunnah, semuanya masih berada dalam
kemampuan manusia, karena Allah tidak membebani hamba-Nya di luar
kemampuannya. Allah ber*irman yang artinya? Allah tidak akan
membebani hamba-Nya ke.uali sesuai dengan kemampuannya. (al-a8arah?
:;/nt/h, menanyakan berbagai amalan sunnah, atau untuk memperjelas
hal-hal seputar sah atau batalnya suatu perbuatan.b. )ertanyaan
yang dilarangI HaramArtinya /rang yang bertanya akan mendapat d/sa.
)ertanyaan tentang sesuatu yang sengaja dirahasiakan /leh Allah,
dan telah ditegaskan bahwa masalah tersebut menjadi urusan Allah.
!isalnya tentang waktu tibanya kiamat, hakekat ruh, rahasia 8adla,
dan adar dan lain sebagainya.I )ertanyaan yang bertujuan untuk
mengejek'iriwayatkan /leh &mam ukhari, bahwa &bnu Abbas ra.
berkata, Sekel/mp/k /rang bertanya kepada Nabi, dengan maksud
mengejek. Salah satu di antara mereka ada yang bertanya, Siapa
bapakku3 sementara yang lain kehilangan untanya dan bertanya,
'imana untaku3 maka turunlahayat, Hai /rang-/rang yang beriman,
janganlah kamu bertanya kepada Nabimu, hal-hal yang jika
diterangkan kepadamu, nis.aya menyusahkan kamu. (al-!aidah? 5E5"I
ertanya tentang mukji@at dengan sikap menantang, sebagaimana
dilakukan /leh /rang-/rang musyrik.I !enanyakan sesuatu yang rumit
dan hampir tidak bisa dijawab.&mam Ahmad dan Abu 'awud
meriwayatkan dari !uawiyah ra. bahwa Nabi saw. melarang
alghuluthath, yaitu perkara-perkara yang sangat rumit. 1arangan ini
lebih disebabkan karena masalah-masalah tersebut tidak mendatangkan
man*aat bagi agama, bahkan mungkin tidak pernah terjadi.'alam
sebuah hadits disebutkan, Akan datang kepada umatku, suatu kaum
yang menanyakan kepada para ulama berbagai permasalahan yang rumit,
mereka inilah seburuk-buruk umatku. (HR (habrani"a. )ertanyaan
makruh, yakni lebih baik ditinggalkan. 2alaupun jika ditanyakan
tidak berd/sa.I )ertanyaan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 0aitu
pertanyaan yang tidak ada man*aatnya untuk dijawab, bahkan bisa
jadi akan membuka aib si penanya. 'alam sebuah riwayat disebutkan
bahwa suatu ketika Rasulullah saw. ditanya tentang sesuatu yang
tidak disukainya. -etika pertanyaan tersebut semakin banyak, beliau
pun marah. 1alu beliau berkata, (anyakan kepadaku apa-apa yangingin
kalian tanyakan. Salah se/rang bertanya, Siapa bapakku yan
Rasulallah3 Nabi menjawab, apakmu adalah Hud@ai*ah. 0ang lainnya
bertanya, Siapa bapakku ya Rasulallah3 Rasulullah menjawab, apakmu
adalah Salim, budaknya Syaibah. -etika #mar ra. mengetahui bahwa
muka Rasulullah saw. mengisyaratkan kemarahan, ia pun berkata, 0a
Rasulallah, kami bertaubat kepada Allah. (HR ukhari dan !uslim".I
ertanya tentang sesuatu yang didiamkan /leh syara,. Artinya tidak
ditegaskan halal atau haramnya. -arena dikhawatirkan justru akan
semakin menambah beban.Rasulullah bersabda, -esalahan yang paling
besar bagi umat &slam terhadap umat &slam lainnya, adalah
menanyakan sesuatu yang sebenarnya didiamkan /leh syara,. 1antas
karena pertanyaannya, menjadi diharamkan. (HR !uslim"Riwayat lain
menyebutkan, CGrang yang bertanya tentang sesuatu se.ara
berlebihan. &mam Nawawi berpendapat bahwa larangan ini khusus
pada masa Nabi saw., setelah semua hukum syariatsempurna, larangan
ini tidak berlaku lagi. -arena tidak ada kemungkinnan ditetapkannya
suatu hukum baru.ukhari dan !uslim meriwayatkan bahwa se/rang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang se/rang laki-laki
yang membunuh se/rang laki-laki lain yang kedapatan bersama
istrinya. 0akni saat turun ayat tentang hukum bagi pelaku @ina yang
mensyaratkan adanya empat /rang saksi. (ernyata Rasulullah tidak
suka dengan pertanyaan itu.b. !ubah0aitu pertanyaan-pertanyaan
selain yang ter.akup dalam jenis pertanyaan di atas. &mam
Nawawi menukil dari al--hathabi dan ulama lainnya, ketika
meng/mentari sabda Rasulullah saw., -esalahan yang paling besar
bagi umat &slam terhadap umat &slamC? Hadits ini ditujukan
untuk/rang yang bertanya se.ara berlebihan dan tidak ada gunanya.
Sedangkan /rang yang bertanya karena terpaksa maka tidaklah
mengapa. -arena Allah swt. telah ber*irman, !aka tanyakanlah kepada
/rang-/rang yang mengerti. (al-Anbiyaa,? 7"5. !emahami dan
mengamalkan lebih diutamakan daripada bertanya.Se/rang !uslim
hendaknya lebih mementingkan untuk mengkaji dan berusaha memahami
semua masalah yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. +ika yang
didapati adaplah perkara yang bersi*at n/rmati*, maka hendaklah ia
meyakini kebenarannya. Namun jika yang didapat adalah perkara
yangbersi*at aplikat*, maka bersegeralah untuk mengaplikasikannya.
arangsiapa yang bersegera melaksanakannya seperti ini, maka ia
berhak mendapatkan kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Sedangkan /rang yang menempuh kiat itu dan hanya disibukkan /leh
berbagai pertanyaan yang menyeruak dalam jiwanya, maka ia termasuk
/rang-/rang yang telah mendapat peringatan dari Rasulullah. !ereka
ini k/ndisinya tidak jauh berbeda dengan ahli kitab, yang
binasaakibat banyak bertanya dan tidak mentaati
perintah.'emikianlah k/ndisi para shahabat dan (abi,in, dalam
menuntut ilmu yang berman*aat, baik dari al-=ur,an maupun sunnah.
-etika ditanya tentang mengusap Hajar Aswad, &bnu #mar ra.
berkata, Saya melihat Rasulullah saw. mengusap dan men.iumnya.
1aki-laki itu bertanya, agaimana jika penuhh sesak dan aku tidak
bisa men.apainya3 &bnu #mar menjawab, (ahukah kamu rukun
0amani3 Aku melihat Rasulullah saw. mengusap dan men.iumnya. (HR
ukhari dan lainnya"0ang dimaksud /leh &bnu #mar ra. adalah
tidak ada gunanya mewajibkan sesuatu yang tidak mungkin atau sulit
dilakukan, karena akan mengikis semangat untuk mengikuti sunnah.:.
Sikap para ulama.Semua imam, berusaha mengkaji dan mendalami
nilai-nilai yang terkandung dalam al-=ur,an, melalui pena*siran
Nabi saw. atau u.apan para Shahabat dan (abi,in. +uga senantiasa
mempelajari hadits Nabi saw., mengetahui mana hadits yang shahih,
dan mana hadits yang dlai*. -emudian berusaha memahami dan
mengaplikasikan berbagai nilai yang ada. !ereka juga mengkaji
pendapat para shahabat, dalam berbagai masalah, ta*si*, hadits,
masalah halal dan haram, dan lain sebagainya.&nilahyang mereka
tempuh, maka siapapun yang tidak mengikuti jejak mereka, akan sesat
dan menyesatkan.6. )ertanyaan terhadap sesuatu yang belum
terjadi.ertanya tentang suatu ilmu adalah terpuji, manakala
pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengamalkannya, bukan untuk
perdebatan. -arena itu, banyak shahabat dan (abi,in yang tidak suka
terhadap pertanyaan tentang hal-hal yang belum terjadi.Amru bin
!ur/h menyebutkan bahwa #mar ra. berkata, Aku peringatkan kepada
kalian untuk tidak menanyakan tentang hal-hal yang belum terjadi,
karena kita sudah disibukkan dengna hal-hal yanga sudah
terjadi.'ari &bnu #mar, ia berkata, +anganlah kalian bertanya
perihal sesuatu yang belum terjadi, karena saya mendengar #mar bin
-hathathab ra. melaknat /rang yang menanyakan masalah yang belum
terjadi.-etika ditanya tentang sesuatu, Jaid bin (sabit ra. balik
bertanya, Apakah sudah terjadi3 Si penanya menjawab, elum. &a
berkata, iarkan hingga masalah ini terjadi.!asru8 berkata, Aku
bertanya kepada #bay bin -a,ab tentang sesuatu, maka ia berkata,
Apakah sudah terjadi3 Aku menjawab, elum. &a berkata, iarkanlah
hingga masalah ini terjadi. +ika sudah terjadi akan kuberitahu
bagaimana pendapatku.Asy-Sya,by menyebutkan bahwa ketika ditanya
tentang sesuatu, Ammar ra. balik bertanya, Apakah sudah terjadi3
jika si penanya menjawab, elum. &a berkata, iarkanlah hingga
masalah ini terjadi. +ika sudah terjadi aku akan berusaha men.ari
jawabannya.!asih banyak lagi riwayat senanda, baik di masa shahabat
maupun (abi,in. 'alam kitab al-!arasiil, Abu 'awud meriwayatkan
dari !uad@ bin +abal ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, +anganlah
kalian menyegerakan datangnya musibah. +ika kalian tidak
menjalankan kewajiban, nis.aya masih ada dari kalangan kaum
muslimin /rangyang berkata benar dan mendapat kemudahan. +ika
kalian menyegerakan musibah nis.aya kalian akan ter.erai berai.D.
ertanya dengan tujuan mengamalkan.-adang-kadang, beberapa shahabat
menanyakan suatu hukum yang sangat mungkin akan terjadi. Sedangkan
mereka tidak tinggal jauh dari Nabi saw. !ereka ingin sekali
mengetahui hukum tersebut, sebelum perkara itu terjadi, agar
mengetahui jawabannya saat perkara itu terjadi, sehingga bisa
mengamalkannya.)ertanyaan seperti ini dibenarkan /leh Rasulullah
saw. eberapa hadits berikut menunjukkkan b/lehnya pertanyaan
tersebut.?Ra*i, bin Hudaij ra. bertanya kepada Rasulullah saw., 0a
Rasulallah, bes/k kami menghadapi musuh, sedang kami tidak memiliki
pisau. Apakah kami b/leh menyembelih dengan kulit tebu3 Rasulullah
menjawab, Selama darahnya mengalir dan menyebut bismillah maka
makanlah. -e.uali dengan gigi dan kuku. (HR ukhari dan !uslim"Abu
Hurairah ra. men.eritakan bahwa se/rang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah, 0a Rasulullah, sesungguhnya kami akan menyeberangi
lautan AberlayarB, sedang kami hanya membawa air AtawarB sedikit.
+ika air tersebut kami gunakan untuk berwudlu, kami akan kehausan.
Apakah kami b/leh berwudlu dengan air laut3 Rasulullah saw.
menjawab, 1aut itu su.i dan halal bangkainya. (HR 1ima &mam
Hadits"F. -etaatan dan kepatuhan merupakan jalan
keselamatan.Rasulullah telah memperingatkan kita agar tidak
menempuh jalan yang telah ditempuh /leh kaum yang bersikap penuh
keraguan dan senantiasa melanggar para Rasul-Nya. -arena sikapnya
ini, mereka akhirnya mendapat siksa dan beban yang sangat berat.
!aka sungguh Allah telah memberikan karunia yang sangat besar bagi
umat &slam, karena telah mengajarkan kita untuk berkata?-ami
dengar dan -ami taat. (mereka berd/a"? Ampunilah -ami 0a (uhan -ami
dan kepada %ngkaulah tempat kembali. (mereka berd/a"? 0a (uhan
-ami, janganlah %ngkau hukum -ami jika -ami lupa atau -ami
tersalah. 0a (uhan -ami, janganlah %ngkau bebankan kepada -ami
beban yang berat sebagaimana %ngkau bebankan kepada /rang-/rang
sebelum kami. 0a (uhan -ami, janganlah %ngkau pikulkan kepada -ami
apa yang tak sanggup -ami memikulnya. beri ma,a*lah kamiK ampunilah
kamiK dan rahmatilah kami. %ngkaulah pen/l/ng -ami, !aka t/l/nglah
-ami terhadap kaum yang ka*ir. (al-a8arah? :;F-:;/nt/h? tidak
diperb/lehkan menjual anggur kepada /rang yang akan membuatnya
menjadi khamermeskipun ia berani membayar dengan harga lebih
tinggi.