Top Banner

of 21

hadist ke 9

Jul 06, 2018

Download

Documents

fadlyjoo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 hadist ke 9

    1/21

    Abu Hurairah Abdurrahman bin Shahr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.bersabda, “Apa yang kularang jauhilah, dan apa yang aku perintahkan laksanakanlahsemampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalahbanyak bertanya dan berselisih dengan Nabi mereka.” (HR ukhari dan !uslim"

    #R$%NS& HA'&S

    )ara ulama mengatakan bahwa hadits ini sangat penting, karenanya layak untuk diha*al ddikaji. &mam Nawawi berkata, “Hadits ini merupakan dasar-dasar &slam yang sangatpenting dan merupakan +awamiul alimm (uapan yang singkat dan padat", yang hanyadimiliki Rasulullah saw. 'i dalamnya menakup berbagai hukum yang jumlahnya tidakerbatas.” &bnu Hajar al-Haitamy berkata, “&ni adalah hadits yang sangat penting.

    !erupakan dasar agama dan rukun &slam, maka patut diha*al dan diperhatikan.” #ngkapasenada juga banyak dil/ntarkan /leh ulama-ulama lain.

    0ang menjadikan hadits ini sangat penting, adalah perintah untuk senantiasa k/mitmenerhadap syariat Allah swt, baik yang berupa larangan maupun perintah, tanpa melakukan

    penambahan atau pengurangan.

    1AAR %1AAN$ HA'&S

    !uslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. berpidat/ dihadapan kami seraya berkata, “2ahai sekalian manusia, telah diwajibkan kepada kalianbadah haji, maka berhajilah.” Se/rang laki-laki bertanya, “0a Rasulallah, apakah dilakuka

    setiap tahun3” Rasulullah diam. Hingga /rang tadi mengulanginya sampai tiga kali. !akaRasulullah pun menjawab, “Andai saya jawab ya, tentulah akan diwajibkan setiap tahun.'an kalian tidak akan mampu.”Setelah itu Rasulullah bersabda, “iarkanlah apa yang saya

    diamkan. Sesungguhnya kehanuran umat sebelummu adalah karena mereka banyakbertanya dan berselisih dengan nabi-nabi mereka. +ika saya perintahkan kepada kalianuntuk mengerjakan sesuatu maka tunaikanlah semampu kalian. 'an jika aku larang sesuamaka tinggalkanlah.” (Shahih !uslim, al-Hajj, 4ardhul Hajji !arr/tan *il #mri. Haditsn/m/r 5667"

    Riwayat lain menyebutkan bahwa /rang yang bertanya tersebut adalah A8ra bin Habis ra.bnu 9Abbas ra. meriwayatkan bahwa A8ra bin Habis bertanya kepada Rasulullah, “0a

    Rasulallah, haji dilakukan setiap tahun atau sekali3” Rasulullah menjawab, “Sekali, danbarangsiapa yang mampu maka kerjakanlah dengan segala kerelaan.” (Sunan &bnu !ajah,4ardhul Hajji, hadits n/. :;;

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    2/21

    mempunyai berbagai pengertian, namun demikian kesemuanya mengau pada dua hal,yaitu haram dan makruh.

    a. 1arangan yang si*atnya haram.Adalah perbuatan yang dilarang /leh Allah melalui Nabi!uhammad saw. dengan berbagai dalil yang menunjukkan bahwa berbuatan tersebutadalah haram. +ika perbuatan ini dilanggar maka akan dihukum dengan hukuman yangsetimpal, sesuai dengan ketentuan syara, baik di dunia maupun di akhirat.

    >/nt/h larangan yang bersi*at haram adalah? larangan ber@ina, minum minuman keras,makan barang riba, menuri, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan menurut syariah,membuka aurat di depan /rang yang bukan muhrim, berdusta, menipu, suap, ghibah,namimah, berbuat kerusakan dan berbagai perbuatan lain yang jelas-jelas dilarang Allahdan Rasul-Nya.Semua perbuatan itu harus ditinggalkan seketika. Se/rang muslim tidakb/leh melakukannya keuali dalam keadaan darurat terpaksaB. &tupun dengan berbagaisyarat dan aturan yang ditetapkan /leh syariat.

    b. 1arangan yang si*atnya makruh1arangan ini kadang disebut dengan nahy tan@ihi.

    !erupakan larangan terhadap suatu perbuatan, namun dalil-dalil yang ada tidakmenyatakan bahwa larangan tersebut si*atnya haram. Namun hanya bersi*at makruh. +ikaarangan tersebut dilanggar, maka tidak ada hukuman.

    >/nt/h, larangan yang bersi*at makruh? larangan makan bawang mentah baik merahmaupun putihB atau yang sejenisnya berbauB bagi yang masuk masjid untuk shalatberjamaah. erbagai larangan tersebut b/leh dilakukan baik sedikit maupun keseluruhan,meskipun sebaiknya ditinggalkan.

    :. eterpaksaan menyebabkan dib/lehkannya melanggar larangan.ita mengetahui bahwa

    setiap yang diharamkan, maka wajib dijauhi. Namun sese/rang kadang mengalami k/ndisyang memaksanya untukmelakukan sesuatu yang diharamkan. Andai ia tidakmelakukannya, tentu akan berakibat *atal bagi dirinya. 'alam k/ndisi seperti ini syariatmemberikan keringanan, dengan memb/lehkan /rang yang terpaksa, untuk melakukansesuatu yang sebenarnya dalam k/ndisi n/rmalB dilarang.

    Allah ber*irman? “C.api barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannyaB sedang iasebenarnya tidak sengaja dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada d/sa baginya.Sesungguhnya Allah !aha )engampun lagi !aha )enyayang.” (al-a8arah? 576"

    Ayat ini lah yang dijadikan landasan /leh para ulama untuk merumuskan kaidah *i8ih, “Ad'laruratu tubihul mahdhurat” yakni keterpaksaan menyebabkan dib/lehkannya larangan-arangan.

    Sebagai /nt/h dib/lehkannya makan bangkai bagi /rang yang tidak memiliki makanansama sekali, dib/lehkannya membuka aurat dalam rangka ber/bat ke d/kter, tidakditerapkannya hukuman p/t/ng tangan terhadap /rang yang menuri karena terpaksa, daain sebagainya.

    !eskipun demikian perlu diingat bahwa banyak masyarakat yang memahami kaidah ini

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    3/21

    seara gl/bal tanpa merini pengertian dan batasan-batasan darurat keterpaksaanB, danidak memahami sejauh mana dib/lehkannya melakukan sesuatu yang haram dalam k/nderpaksa. arenanya masalah ini harus kita perhatikan benar-benar hingga kita tidakerper/s/k ke dalam satu kesalahan.

    )ara ulama, membatasi keterpaksaan pada k/ndisi yang dialami sese/rang dan k/ndisiersebut benar-benar menganam nyawanya, menganam hilangnya salah satu angg/ta

    ubuhnya, menyebabkan sese/rang tidak mampu menjalankan kehidupan seara n/rmalatau menyebabkan penderitaan yang tidak bisa ditanggung. )ara ulama juga membatasisejauh mana sese/rang dib/lehkan melakukan sesuatu yang dilarang dalam keadaanerpaksa. atasan ini tertuang dalam sebuah kaidah berikut ini, “eadaan darurat itu

    disesuaikan kadar kebutuhannya.” aidah ini disimpulkan dari *irman Allah, “..tidaksengaja dan tidak melampaui batasC.” (al-a8arah? 576"

    'engan demikian sese/rang dib/lehkan melakukan sesuatu yang dilarang dalam keadaanerpaksaB sekedar memenuhi kebutuhan. arenanya barangsiapa yang terpaksa hingga

    harus makan bangkai maka ia tidak b/leh memenuhi perutnya dengan bangkai, terlebih

    menyimannya.

    arangsiapa terpaksa menuri untuk memberi makan keluarganya, maka ia tidak b/lehmengambil lebih dari kebutuhannya sehari semalam. arangsiapa terpaksa membuka auradi depan d/kter untuk kepentingan peng/batan maka tidak b/leh membuka di tempat lainyang tidak ada sangkut pautnya dengan peng/batan. ukan merupakan keterpaksaan bagiwanita ber/bat ke d/kter laki-laki, padahal ada d/kter wanita.

    ukan suatu keterpaksaan sebah usaha yang bertujuan menumpuk kekayaan dunia,memenuhi kebutuhan mewah dan bahkan men/nt/h kebiasaan masyarakat yang s/k

    m/dern dan senantiasa memburu barang imp/r. !/dal yang sedikit bukanlah keterpaksaauntuk melakukan riba hutang di bankB hingga ia bisa mengembangkan usaha. Rumah yansederhana dan keil bukanlah keterpaksaan untuk melakukan apa saja demi mendapatkanrumah yang besar dan mewah. ukan suatu keterpaksaan bagi wanita yang memiliki suamuntuk bekerja di luar rumah bahkan ikhtila* dengan para lelaki yang bukan muhrimnya.ahkan seandainya ia harus menari na*kah, dan ada peluang kerja yang bebas ikhtila*,maka ia tidak b/leh memilih tempat kerja yang berikhtila*. Semua itu dilandaskan padakaidah, 'arul !a*asid mu8addamun 9alaa jalbil mashalih meninggalkan pintu-pintukerusakan harus didahulukan daripada mendatangkann pintu-pintu kebaikanB.

    arangsiapa yang sedang melakukan urusan dengan /rang lain, atau sebuah instansi,bukanlah suatu keterpaksaan hingga ia main suap, agar urusannya mudah. arangsiapayang bergaul dengan masyarakat atau berusaha untuk mendekati dan mendakwahisese/rang, maka bukan merupakan suatu keterpaksaan, kalau ia harus menemaninya dimeja judi, di kedai-kedai minuman keras, di tempat-tempat mesum dan mendiamkankemunkaran yang terjadi.'emi mendapatkan kasih sayang suami, se/rang istri tidakdiperb/lehkan melakukan hal-hal yang melanggar syariat.

    6. /mitmen terhadap perintah.)erintah, dalam al-=uran maupun sunnah mempunyai

    pengertian beragam. Namun demikian, para ulama sepakat bahwa asal kata perintah adala

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    4/21

    halab permintaanB. )ermintaan ini menakup dua hal yang asasi, yaitu? wajib dan sunnanilah yang dimaksud dalam sabda Nabi, “'an apa-apa yang aku perintahkan kepada

    kalian.” Artinya, sesuatu yang diperintahkan baik bersi*at wajib maupun sunnah.

    a. )erintah yang bersi*at wajib)erintah wajib adalah perintah Allah swt. melalui Nabi!uhammad saw. kepada umat &slam untuk melakukan sesuatu perbuatan dan didasariberbagai dalil yang menyatakan bahwa perintah tersebut wajib. !aka perintah tersebut

    wajib dilaksanakan dan jika ditinggalkan tentu akan mendapat hukuman, dan jikadilakukann maka akan mendapat pahala.>/nt/hnya? perintah untuk mendirikan shalat,mengeluarkan @akat, puasa, amar maru* nahi munkar, menepati janji, menerapkan hukumAllah dan berbagai perbuatan lainnya yang jelas-jelas diperintahkan /leh Allah dan Rasul-Nya, dalam bentuk yang mengikat.Semua perintah tersebut wajib dilaksanakan dansedikitpun tidak b/leh disepelekan. euali jika hilang salah satu syarat diwajibkannya atakarena adanya halangan dalam pelaksanaannya.

    b. )erintah yang bersi*at sunnahAdalah perintah Allah swt. melalui Nabi !uhammad sawkepada kaum muslimin untuk melakukan suatu perbuatan dan didasari berbagai dalil yan

    menyatakan bahwa perintah tersebut sunnah. Artinya, se/rang muslim tidak wajibmelakukan perbuatan tersebut. +ika ditinggalkan, maka tidak mendapatkan hukuman.Namun jika dikerjakan maka akan mendapat pahala, /nt/hnya? perintah untuk melakukashalat Rawathib sunnahB, perintah ad@an, perintah untuk memperbanyak na*kah untukkeluarga, perintah in*ak untuk kebaikan, perintah untuk menatat hutang, perintah makandengan tangan kanan, dan berbagai perbuatan lainnya yang diperintahkan Allah dan RasuNya namun dalam bentuk yang tidak mengikat.

    Sebagai se/rang muslim tentu lebih baik mengerjakan perintah-pertintah ini, meskipunb/leh ditinggalkan. arena dengan melakukannya sese/rang akan mendapatkan pahala.

    !eskipun demikian tidak ada d/sa bagi /rang yang meninggalkannya.

    D. esukaran mendatangkan kemudahan.ita ketahui bahwa syariat Allah menghendakieriptanya kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. arena itulah, terdapat berbaga

    kemudahan bagi se/rang hamba. Allah swt ber*irman,“Allah menghendaki kemudahan bakalian, dan tidak menghendaki kesusahan.” (al-a8arah? 5;E"“'ia sekali-sekali tidakmenjadikan satu kesulitan untuk kamu dalam urusan agama.” (al-Hajj? 7;"

    Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya agama ini adalah mudah. !aka mudahkanlahdan jangan mempersulit.” (HR ukhari"arena itulah Allah memb/lehkan berbuka puasabagi /rang yang berpuasa dan melakukan perjalanan atau sakit, memb/lehkan untuk men8ashar shalat bagi /rang yang bepergian, memb/lehkan tayamum bagi /rang yang hendakberwudlu tapi tidak menemukan air atau karena kulitnya tidak b/leh terkena air karenasakitB, dan berbagai hal lainnya yang kemudian disebut /leh para ulama dengan istilahrukhshah dispensasiB.

    erdasarkan pada realita bahwa Allah memberikan kemudahan kepada hamba-hamba-Nydan dari hadits yang menjadi tema utama, maka para ulama menyimpulkan kaidah al-asya88ah tajlibut taisiir kesukaran itu menyebabkan adanya kemudahanB. aidah ini

    mempunyai pengertian bahwa ketika sese/rang berada dalam suatu k/ndisi yang sangat

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    5/21

    sulit dan berat baginya untuk melaksanakan suatu kewajiban, maka kesusahan tersebutmerupakan penyebab untuk mendapat kemudahan dan keringanan, hingga ia bisamenunaikan dengan mudah.

    >/nt/h pelaksanana kaidah ini adalah t/leransi terhadap sebagian benda najis karena susadihilangkan. !isalnya darah yang diakibatkan karena lua, darah yang sangat sedikit/nt/hnya darah nyamukB, tanah jalan yang kadang berampur dengan najis dan lain

    sebagainya. Semua najis di atas bisa dit/leransi dianggap bersihB. arena jika tidak makaakan sangat merep/tkan. &ni adalah bentuk dari keringanan di atas.

    >/nt/h lain dari bentuk kemudahan ini adalah t/leransi terhadap ketidakjelasan saturansaksi, misalnya 2> umum. !eskipun tari* per/rang jelas, namun jangka waktu /rang

    yang masuk 2> berbeda-beda, bahkan jumlah pengguna air masing-masing /rang jugaberbeda. Namun demikian masalah ini tidak bisa dibatasi, misalnya masuk 2> lebih daridua jam biayanya dua kali lipat, karena akan sangat merep/tkan. !aka untuk mengatasimasalah ini syara memberi keringangan dan menganggap transaksi yang demikian sahadanya.

    atasan-batasan k/ndisi sulit yang mendapatkan kemudahan./ndisi sulit kadangmenimbulkan kesalahpahaman bagi sebagian /rang. Ada yang menyangka bahwa setiapkesulitan meskipun dalam bentuk yang paling sederhana dapat menyebabkan kemudahansehingga mereka sering menggunakannya sebagai alasan untuk meninggalkan kewajiban.arena itulah para ulama kemudian menjelaskan berbagai batasan dan rambu-rambuerhadap k/ndisi sulit yang mendapatkan keringanan.

    esulitan yang selalu menyertai pelaksanaan kewajiban, karena merupakan karakter darikewajiban tersebut. esulitan seperti ini tidak akan mendapatkan keringanan sama sekali.

    !isalnya se/rang yang berpuasa tidak b/leh berbuka, karena rasa lapar. Se/rang muslimyang mampu untuk menunaikan ibadah haji, tidak b/leh men/lak untuk melaksanakan,dengan alasan ibadah haji itu berat baginya, harus menempuh jarak yang jauh danmeninggalkan keluarga. Se/rang muslim tidak b/leh meninggalkan amar maru* nahimunkar dengan alasan karena kewajiban ini beresik/ pada dirinya. Semua ini bukanmerupakan alasan karena merupakan k/nsekuensi yang la@im.

    esulitan yang yang bukan merupakan karakter sebuah kewajiban. esulitan seperti inidalam beberapa k/ndisi mendapatkan keringanan, karena bukan merupakan karakterkewajiban dan bahkan tidak terjadi ketika dalam keadaan n/rmal. )ara ulama membagikesulitan ini dalam dua tingkatan?

    a. esulitan yang ringan, misalnya? perjalanan singkat , sakit ringan, kekurangan harta dansebagainya. esulitan-kesulitan seperti ini tidak mempunyai pengaruh terhadap kewajibandan tidak mendapatkan keringanan. arena maslahat yang didapat dengan menjalankankewajiban lebih besar dari kesulitan yang ia rasakan.

    b. esulitan yang besar, yang bisa menganam jiwa, harta atau keh/rmatannnya. !isalnyaada /rang yang hendak menunaikan ibadah haji, namun ia mengetahui bahkan keadaan

    perjalanan sedang tidak aman, seperti banyak peramp/kan atau di sekitar rumahnya send

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    6/21

    banyak terjadi peramp/kan, lalu ia khawatir kejadian seperti ini dapat menganam diri,harta, atau keluarganya. 'alam k/ndisi seperti ini ia b/leh menunda keberangkatan.

    F. agian kewajiban yang mudah tidak b/leh ditinggalkan karena adanya bagian yang sulital maysur laa yasyuthul bil masurB.Satu kaidah *i8ih yang dirumuskan para ulama dengan

    mengau pada hadits di atas. &mam Suyuthi dalam kitab Asybah wa An-Nadhirmenyebutkan bahwa &bnu Subky berkata, “aidah tersebut termasuk kaidah yang paling

    masyhur yang dipetik dari hadits Nabi, 9+ika aku perintahkan kepada kalian, makaakukanlah semampu kalian.”!aksudnya, dalam k/ndisi tertentu kadang-kadang se/rangmuslim tidak bisa menjalankan suatu kewajiban seara utuh. !aka ia diharuskanmelakukan bagian yang ia mampu. agian-bagian yang sulit tidak b/leh dijadikan alasanuntuk meninggalkan semua bagian kewajiban.

    >/nt/h? ketika hendak shalat, ia tidak bisa berdiri, maka ia tetap harus melakukan shalatdengan k/ndisi yang bisa ia lakukan. >/nt/h lain, sese/rang yang hendak berwudlu danhanya mendapatkan air yang sangat sedikit yang diperkirakan tidak menukupi untukmembasuh bagian-bagian yang wajib, maka ia tidak b/leh langsung melakukan tayamum.

    harus terlebih dahulu berwudlu dengan air yang ada, siapa tahu menukupi. Namun jikamemang tidak menukupi barulah ia bertayamum. Se/rang muslim yang mendapatkanpenutup aurat yang hanya ukup untuk menutupi sebagian saja maka ia haru menutupisebagian itu. Se/rang yang sembuh dari sakitnya di siang bulan Ramadlan, hendaklah iamenahan hal-hal yang membatalkan puasa, begitu juga wanita yang selesai haidnya, sertaain-lainnya.

    aidah ini juga didasari sebuah hadits berikut. Amra bin Husain berkata, “Saya mempunysakit wasir, lalu saya bertanya kepada Rasulullah saw. perihal pelaksanaan shalat.” Nabibersabda, “Shalatlah dengan berdiri, jika tidak bisa maka dengan duduk, jika tidak bisa

    maka dengan berbaring.” (HR ukhari"

    Semua yang ada dalam syariat Allah, baik haram, makruh, wajib, maupun sunnah,semuanya masih berada dalam kemampuan manusia, karena Allah tidak membebanihamba-Nya di luar kemampuannya. Allah ber*irman yang artinya? “Allah tidak akanmembebani hamba-Nya keuali sesuai dengan kemampuannya.” (al-a8arah? :;

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    7/21

    /nt/hnya betapa banyakdalam masyarakat kita /rang yang senantiasa puasa, shalat, bahkan 8iyamul lail tiapmalam, namun ia tetap menjalankan bisnisnya seara riba. >/nt/h lain, wanita yangmengeluarkan @akat hartanya seara sempurna, tetapi ia tetap tidak mengenakan jilbabnyaSemua itu tentunya tidak sesuai dengan syariat, tidak sesuai dengan apa yang di/nt/hkan/leh Rasulullah, para shahabatnya dan /rang-/rang yang bersama mereka dalam gerb/ng

    ketakwaan. arena dasar ibadah adalah menjauhi semua larangan Allah. Hal ini merupakaalan kesuksesan untuk memerangi na*su. Rasulullah saw. bersabda, “Hindarilah berbagaiarangan, nisaya engkau akan menjadi manusia yang paling baik ibadahnya.” (HR

    irmid@i"

    Aisyah ra. berkata, “arangsiapa yang ingin menjadi /rang yang lebih utama dari /rangyang ahli ibadah, hendaklah ia menjauhi d/sa.”etika ditanya tentang /rang-/rang yangergiur /leh kemaksiatan akan tetapi tidak melakukannya, #mar ra. berkata, “!ereka

    adalah /rang-/rang yang hatinya mendapat ujian dari Allah. !ereka akan mendapatampunan dan pahala kebaikan yang besar.”

    bnu 9#mar berkata, “eberapa dirham yang dijauhkan dari yang haram, jauh lebih baikdaripada bershada8ah seratus ribu dirham.”Hasan ashri berkata, “idak ada ibadah yangebih baik dari meninggalkan apa yang dilarang /leh Allah swt.”#mar bin Abdul A@i@

    berkata, “akwa bukan sekadar 8iyamulail dan puasa di siang hari. Akan tetapi melakukanapa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan larangan-Nya. jika ditambah dengan amaperbuatan yang lain, maka itu lebih baik lagi.”

    Semua itu mengisyaratkan kepada kita bahwa meninggalkan maksiat lebih utama daripad

    menjalankan perintah. Namun sekali lagi, bahwa hal itu tidak berarti bahwa se/rang!uslim bisa meremehkan kewajiban. Sebagaimana yang sering diutarakan /leh /rang-/rang yang hatinya sakit. !ereka tidak menjalankan kewajiban sedikitpun, namun merekamengklaim bahwa lebih bertakwa daripada /rang-/rang yang shalat, puasa dan melakukanberbagai ibadah lainnya. arena mereka tidak melakukan perbuatan yang dilarang. !erekbergaul di tengah masyarakat dengan baik, tidak pernah membuat /nar dan lain sebagainy!ereka inilah /rang-/rang yang menyimpang jauh dari ajaran &slam, bahkanmenyelewengkan maksud dan pengertian &slam yang sebenarnya.

    7. !enegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil man*aat dar-ul ma*asid

    mu8addamun 9ala jalbil mashalihB.&ni adalah satu kaidah *i8ih yang dirumuskan para ahli

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    8/21

    *i8ih dari ketegasan syariat dalam masalah larangan. !aksudnya, manakala suatu perkaramemiliki sisi man*aat dan sisi ma*sadah kerusakanB. +ika diperhatikan sisi man*aat makaakan timbul ma*sadah, dan jika diperhatikan sisi ma*sadah maka akan hilang man*aatnya.'alam k/ndisi seperti ini yang harus diperhatikan adalah sisi ma*sadah. arena kerusakanmudah sekali menjalar, seperti api yang melahap kayu bakar.

    >/nt/h? tidak diperb/lehkan menjual anggur kepada /rang yang akan membuatnya menja

    khamr, meskipun ia berani membayar dengan harga yang sangat tinggi. idakdiperb/lehkan membuat atau menjual khamr, meskipun mendatangkan keuntungan yangbesar. 2anita tidak b/leh bekerja ditempat yang berampur dengan laki-laki yang bukanmuhrim. egitu juga dengan kaum laki-laki. arena sisi negati*nya lebih d/minan.

    aidah ini juga didukung hadits Nabi yang melarang wanita melakukan perjalanan se/randiri, tanpa disertai suami atau salah satu mahramnya. Abu Hurairah ra. meriwayatkanbahwa Rasulullah saw. bersabda, “idak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah danhari kiamat, melalukan perjalanan dengan jarak yang ditempuh selama satu hari, keualidengan mahramnya.” (HR ukhari dan !uslim"

    )erlu diketahui bahwa yang menjadi t/l/k ukur maslahat dan ma*sadah yang terdapatdalam perkara itu adalah kebiasaan yang sudah la@im. arenanya, jika sebuah perbuatan,biasanya mendatangkan ma*sadah, maka perbuatan tersebut tidak b/leh dikerjakan.!a*sadah di sini bukanlah ma*sadah yang jauh lebih keil dibandingkan denganmaslahatnya. !isalnya ada satu perbuatan yang mengandung ma*sadah. Namun perbuatatu juga jelas-jelas membawa man*aat yang lebih besar dari ma*sadah yang ditimbulkan.

    !aka perbuatan tersebut b/leh dilakukan , mengingat besarnya maslahat yang akanditimbulkan.

    >/nt/h? mem/t/ng bagian tubuh yang terluka untuk menyelamatkan nyawa /rang tersebuarena jika dibiarkan maka keselamatan nyawa /rang tersebut akan teranam. erb/h/ngdalam rangka menyelesaikan permusuhan dua /rang yang bertikai. arena jika pertikaianersebut dibiarkan, maka akan mengakibatkan permusuhan yang berkepanjangan atau

    bahkan kekaauan yang semakin meluas.

    ;. )enyebab kehanuran umat terdahulu.Rasulullah saw. telah menjelaskan kepada kitabahwa penyebab kehanuran umat-umat terdahulu adalah akibat dua perkara. 0aitu banybertanya yang tidak berguna dan tidak k/mitmen dengan syariat Allah.

    Rasulullah saw. telah melarang para shahabat agar tidak banyak bertanya, karenadikhawatirkan dengan jawaban yang diberikanB justru memberatkan mereka, agar tidakdisibukkan /leh hal-hal yang tidak ada gunanya, dan sebagai langkah pre*enti* dari sikapsaling bantah yang tidak ada ujungnya.

    ukhari meriwayatkan dari !ughirah bin Syubah, bahwa Rasulullah saw. melarang “8ilawa 8/l” uapan yang belum jelas sumbernyaB, banyak bertanya dan menghamburkan hartarenanya kita dapati para shahabat, !uhajirin dan Anshar, tidak menanyakan sesuatu pumeskipun mereka ingin mengetahuinya. Sebagai aplikasi dari larangan tersebut. !erekala

    generasi terbaik yang menjadikan segala kehendaknya mengikuti apa yang datang dari

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    9/21

    Rasulullah saw. Atau bisa juga karena mereka tidak perlu bertanya, karena mereka hidupbersama Rasulullah saw. yang segera menyampaikan kepada mereka setiap wahyu yangurun.

    enyataannya wahyu dari langit tidak putus hingga akhir wa*at Nabi saw. Setiap terjadisuatu peristiwa, Rasulullah saw. segera menjelaskan kepada mereka, berbagai perkara yanmereka butuhkan berkaitan dengan masalah agama, meskipun tanpa didahului pertanyaan

    sehingga tidak menyebabkan keraguan, atau agar mereka tidak terjerumus dalam kesesataAllah swt. ber*irman, “Allah menjelaskan kepada kalian, agar kalian tidak tersesat.” (an-Nisaa? 57

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    10/21

    uga3” Rasulullah menjawab, “0a.” Saat itu kami sungguh sangat senang.

    . !aam-maam pertanyaan.a. )ertanyaan yang diperintahI ersi*at *ardlu 9ain,arenasetiap /rang wajib menanyakannya. Adapun pertanyaan yang bersi*at *ardlu 9ain adalahpertanyaan yang berkenaan dengan urusan agama yang harus ia lakukan. Seperti yangberkaitan dengan bersui, shalat, puasa Ramadlan, @akat, haji, jual beli, nikah dan perkaraperkara lain, sesuai dengan kebutuhan masing-masing mukalla* /rang yang sudah dibeba

    kewajibanB. Allah ber*irman? “!aka tanyakanlah kepada /rang yang mengerti, jika kalianidak mengetahui.” (an-Nahl? D6"'alam hadits Nabi disebutkan, “!enuntut ilmumerupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR aiha8i" termasuk wanita muslimah.

    I 4ardlu ki*ayahArtinya tidak semua /rang wajib menanyakannya, ukup sebagian saja.yang terpenting, ada /rang yang menanyakanya. arena jika tidak ada yang bertanya makseluruh kaum muslimin mendapat d/sa. )ertanyaan yang si*atnya *ardlu ki*ayah ini adalahpertanyaan yang bertujuan untuk mendalami permasalahan. !isalnya mendalami masalah*i8ih, mendalami hadits, ta*sir dan lain sebagainya. )ertanyaan seperti ini bukan hanyabertujuan untuk pengamalan, namun juga bertujuan untuk menjaga kemurnian agama,

    mengeluarkan *atwa, mengemban amanah dakwah dan untuk mengajarkan kepadamasyarakat berbagai masalah yang diperlukan, sehingga mereka tidak terper/s/k ke dalamembah kesesatan.

    4irman Allah? “idak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang".mengapa tidak pergi dari tiap-tiap g/l/ngan di antara mereka beberapa /rang untukmemperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepadkaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjagadirinya.” (at-aubah? 5::"

    !akna senada juga diisyaratkan Nabi melalui haditsnya,”Hendaklah /rang yang hadirmengajarkan kepada /rang yang tidak hadir.” (!utta*a8 9alaiH"

    etika &bnu Abbas ra. ditanya perihal luasnya ilmu yang dimiliki, ia menjawab, “Sayadikaruniai Allah lisan yang selalu bertanya dan hati yang selalu ber*ikir.”

    I !adub (dianjurkan"Artinya, se/rang muslim dianjurkan untuk menanyakannya. >/nt/hmenanyakan berbagai amalan sunnah, atau untuk memperjelas hal-hal seputar sah ataubatalnya suatu perbuatan.

    b. )ertanyaan yang dilarangI HaramArtinya /rang yang bertanya akan mendapat d/sa.)ertanyaan tentang sesuatu yang sengaja dirahasiakan /leh Allah, dan telah ditegaskanbahwa masalah tersebut menjadi urusan Allah. !isalnya tentang waktu tibanya kiamat,hakekat ruh, rahasia 8adla dan adar dan lain sebagainya.

    I )ertanyaan yang bertujuan untuk mengejek'iriwayatkan /leh &mam ukhari, bahwa &bnAbbas ra. berkata, “Sekel/mp/k /rang bertanya kepada Nabi, dengan maksud mengejek.Salah satu di antara mereka ada yang bertanya, “Siapa bapakku3” sementara yang lainkehilangan untanya dan bertanya, “'imana untaku3” maka turunlah ayat, “Hai /rang-/ran

    yang beriman, janganlah kamu bertanya kepada Nabimu, hal-hal yang jika diterangkan

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    11/21

    kepadamu, nisaya menyusahkan kamu.” (al-!aidah? 5E5"

    I ertanya tentang mukji@at dengan sikap menantang, sebagaimana dilakukan /leh /rang/rang musyrik.

    I !enanyakan sesuatu yang rumit dan hampir tidak bisa dijawab.

    mam Ahmad dan Abu 'awud meriwayatkan dari !uawiyah ra. bahwa Nabi saw. melaranalghuluthath, yaitu perkara-perkara yang sangat rumit. 1arangan ini lebih disebabkankarena masalah-masalah tersebut tidak mendatangkan man*aat bagi agama, bahkanmungkin tidak pernah terjadi.

    'alam sebuah hadits disebutkan, “Akan datang kepada umatku, suatu kaum yangmenanyakan kepada para ulama berbagai permasalahan yang rumit, mereka inilah seburuburuk umatku.” (HR habrani"

    a. )ertanyaan makruh, yakni lebih baik ditinggalkan. 2alaupun jika ditanyakan tidak

    berd/sa.

    I )ertanyaan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 0aitu pertanyaan yang tidak adaman*aatnya untuk dijawab, bahkan bisa jadi akan membuka aib si penanya. 'alam sebuahriwayat disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. ditanya tentang sesuatu yang tidakdisukainya. etika pertanyaan tersebut semakin banyak, beliau pun marah. 1alu beliauberkata, “anyakan kepadaku apa-apa yang ingin kalian tanyakan.” Salah se/rang bertanySiapa bapakku yan Rasulallah3” Nabi menjawab, “apakmu adalah Hud@ai*ah.” 0angainnya bertanya, “Siapa bapakku ya Rasulallah3” Rasulullah menjawab, “apakmu adalah

    Salim, budaknya Syaibah.” etika #mar ra. mengetahui bahwa muka Rasulullah saw.

    mengisyaratkan kemarahan, ia pun berkata, “0a Rasulallah, kami bertaubat kepada Allah.HR ukhari dan !uslim".

    I ertanya tentang sesuatu yang didiamkan /leh syara. Artinya tidak ditegaskan halal ataharamnya. arena dikhawatirkan justru akan semakin menambah beban.

    Rasulullah bersabda, “esalahan yang paling besar bagi umat &slam terhadap umat &slamainnya, adalah menanyakan sesuatu yang sebenarnya didiamkan /leh syara. 1antas karen

    pertanyaannya, menjadi diharamkan.” (HR !uslim"

    Riwayat lain menyebutkan, “CGrang yang bertanya tentang sesuatu seara berlebihan.”mam Nawawi berpendapat bahwa larangan ini khusus pada masa Nabi saw., setelah semu

    hukum syariat sempurna, larangan ini tidak berlaku lagi. arena tidak ada kemungkinnanditetapkannya suatu hukum baru.

    ukhari dan !uslim meriwayatkan bahwa se/rang laki-laki bertanya kepada Rasulullahsaw. tentang se/rang laki-laki yang membunuh se/rang laki-laki lain yang kedapatanbersama istrinya. 0akni saat turun ayat tentang hukum bagi pelaku @ina yang mensyaratkaadanya empat /rang saksi. ernyata Rasulullah tidak suka dengan pertanyaan itu.

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    12/21

    b. !ubah0aitu pertanyaan-pertanyaan selain yang terakup dalam jenis pertanyaan di atamam Nawawi menukil dari al-hathabi dan ulama lainnya, ketika meng/mentari sabda

    Rasulullah saw., “esalahan yang paling besar bagi umat &slam terhadap umat &slamC”?Hadits ini ditujukan untuk /rang yang bertanya seara berlebihan dan tidak ada gunanya

    Sedangkan /rang yang bertanya karena terpaksa maka tidaklah mengapa. arena Allah swelah ber*irman, “!aka tanyakanlah kepada /rang-/rang yang mengerti.” (al-Anbiyaa? 7"

    5. !emahami dan mengamalkan lebih diutamakan daripada bertanya.Se/rang !uslimhendaknya lebih mementingkan untuk mengkaji dan berusaha memahami semua masalahyang datang dari Allah dan Rasul-Nya. +ika yang didapati adaplah perkara yang bersi*atn/rmati*, maka hendaklah ia meyakini kebenarannya. Namun jika yang didapat adalahperkara yang bersi*at aplikat*, maka bersegeralah untuk mengaplikasikannya. arangsiapayang bersegera melaksanakannya seperti ini, maka ia berhak mendapatkan kebahagiaan ddunia dan keselamatan di akhirat. Sedangkan /rang yang menempuh kiat itu dan hanyadisibukkan /leh berbagai pertanyaan yang menyeruak dalam jiwanya, maka ia termasuk/rang-/rang yang telah mendapat peringatan dari Rasulullah. !ereka ini k/ndisinya tidakauh berbeda dengan ahli kitab, yang binasa akibat banyak bertanya dan tidak mentaati

    perintah.

    'emikianlah k/ndisi para shahabat dan abiin, dalam menuntut ilmu yang berman*aat,baik dari al-=uran maupun sunnah. etika ditanya tentang mengusap Hajar Aswad, &bnu#mar ra. berkata, “Saya melihat Rasulullah saw. mengusap dan meniumnya.” 1aki-laki itbertanya, “agaimana jika penuhh sesak dan aku tidak bisa menapainya3” &bnu #marmenjawab, “ahukah kamu rukun 0amani3 Aku melihat Rasulullah saw. mengusap danmeniumnya.” (HR ukhari dan lainnya"0ang dimaksud /leh &bnu #mar ra. adalah tidakada gunanya mewajibkan sesuatu yang tidak mungkin atau sulit dilakukan, karena akanmengikis semangat untuk mengikuti sunnah.

    :. Sikap para ulama.Semua imam, berusaha mengkaji dan mendalami nilai-nilai yangerkandung dalam al-=uran, melalui pena*siran Nabi saw. atau uapan para Shahabat dan

    abiin. +uga senantiasa mempelajari hadits Nabi saw., mengetahui mana hadits yangshahih, dan mana hadits yang dlai*. emudian berusaha memahami dan mengaplikasikanberbagai nilai yang ada. !ereka juga mengkaji pendapat para shahabat, dalam berbagaimasalah, ta*si*, hadits, masalah halal dan haram, dan lain sebagainya. &nilahyang merekaempuh, maka siapapun yang tidak mengikuti jejak mereka, akan sesat dan menyesatkan.

    6. )ertanyaan terhadap sesuatu yang belum terjadi.ertanya tentang suatu ilmu adalaherpuji, manakala pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengamalkannya, bukan untukperdebatan. arena itu, banyak shahabat dan abiin yang tidak suka terhadap pertanyaanentang hal-hal yang belum terjadi.

    Amru bin !ur/h menyebutkan bahwa #mar ra. berkata, “Aku peringatkan kepada kalianuntuk tidak menanyakan tentang hal-hal yang belum terjadi, karena kita sudah disibukkandengna hal-hal yanga sudah terjadi.”

    'ari &bnu #mar, ia berkata, “+anganlah kalian bertanya perihal sesuatu yang belum terjad

    karena saya mendengar #mar bin hathathab ra. melaknat /rang yang menanyakan

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    13/21

    masalah yang belum terjadi.”

    etika ditanya tentang sesuatu, Jaid bin sabit ra. balik bertanya, “Apakah sudah terjadi3”Si penanya menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkan hingga masalah ini terjadi.”

    !asru8 berkata, “Aku bertanya kepada #bay bin aab tentang sesuatu, maka ia berkata,Apakah sudah terjadi3” Aku menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkanlah hingga masalahni terjadi. +ika sudah terjadi akan kuberitahu bagaimana pendapatku.”

    Asy-Syaby menyebutkan bahwa ketika ditanya tentang sesuatu, Ammar ra. balik bertanyaApakah sudah terjadi3” jika si penanya menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkanlah hingg

    masalah ini terjadi. +ika sudah terjadi aku akan berusaha menari jawabannya.”

    !asih banyak lagi riwayat senanda, baik di masa shahabat maupun abiin. 'alam kitab a!arasiil, Abu 'awud meriwayatkan dari !uad@ bin +abal ra. bahwa Rasulullah saw.bersabda, “+anganlah kalian menyegerakan datangnya musibah. +ika kalian tidakmenjalankan kewajiban, nisaya masih ada dari kalangan kaum muslimin /rangyang

    berkata benar dan mendapat kemudahan. +ika kalian menyegerakan musibah nisaya kaliakan tererai berai.”

    D. ertanya dengan tujuan mengamalkan.adang-kadang, beberapa shahabat menanyakansuatu hukum yang sangat mungkin akan terjadi. Sedangkan mereka tidak tinggal jauh dariNabi saw. !ereka ingin sekali mengetahui hukum tersebut, sebelum perkara itu terjadi,agar mengetahui jawabannya saat perkara itu terjadi, sehingga bisa mengamalkannya.

    )ertanyaan seperti ini dibenarkan /leh Rasulullah saw. eberapa hadits berikutmenunjukkkan b/lehnya pertanyaan tersebut.?Ra*i bin Hudaij ra. bertanya kepada

    Rasulullah saw., “0a Rasulallah, bes/k kami menghadapi musuh, sedang kami tidakmemiliki pisau. Apakah kami b/leh menyembelih dengan kulit tebu3” Rasulullah menjawaSelama darahnya mengalir dan menyebut bismillah maka makanlah. euali dengan gigi

    dan kuku.” (HR ukhari dan !uslim"

    Abu Hurairah ra. meneritakan bahwa se/rang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “0aRasulullah, sesungguhnya kami akan menyeberangi lautan berlayarB, sedang kami hanyamembawa air tawarB sedikit. +ika air tersebut kami gunakan untuk berwudlu, kami akankehausan. Apakah kami b/leh berwudlu dengan air laut3” Rasulullah saw. menjawab, “1autu sui dan halal bangkainya.” (HR 1ima &mam Hadits"

    F. etaatan dan kepatuhan merupakan jalan keselamatan.Rasulullah telah memperingatkakita agar tidak menempuh jalan yang telah ditempuh /leh kaum yang bersikap penuhkeraguan dan senantiasa melanggar para Rasul-Nya. arena sikapnya ini, mereka akhirnymendapat siksa dan beban yang sangat berat. !aka sungguh Allah telah memberikankarunia yang sangat besar bagi umat &slam, karena telah mengajarkan kita untuk berkata?

    ami dengar dan ami taat.” (mereka berd/a"? “Ampunilah ami 0a uhan ami dankepada %ngkaulah tempat kembali.” (mereka berd/a"? “0a uhan ami, janganlah %ngkau

    hukum ami jika ami lupa atau ami tersalah. 0a uhan ami, janganlah %ngkau

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    14/21

    bebankan kepada ami beban yang berat sebagaimana %ngkau bebankan kepada /rang-/rang sebelum kami. 0a uhan ami, janganlah %ngkau pikulkan kepada ami apa yang tsanggup ami memikulnya. beri maa*lah kamiK ampunilah kamiK dan rahmatilah kami.%ngkaulah pen/l/ng ami, !aka t/l/nglah ami terhadap kaum yang ka*ir.” (al-a8arah?:;F-:;

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    15/21

    Allah swt. ber*irman? “'an arangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaranbaginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan /rang-/rang mukmin, ami biarkan iaeluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan ami masukkan ia ke dalam

    +ahannam, dan +ahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (an-Nisaa? 55F"Rasulullahsaw. bersabda, “arangsiapa yang keluar dari ketaatan dan meninggalkan jamaah,kemudian mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.” (HR !uslim" dan dalam sabdanyayang lain, “arangsiapa yang datang kepada kalian, hendak memeah belah kalian padaha

    pada saat itu kalian bersatu di bawah naungan satu pemimpin, maka bunuhlah /rang itu.”HR !uslim"

    ;. erpegang teguh terhadap syariat Allah swt. merupakan jalan menuju persatuan.Allahelah menetapkan semua kebaikan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan. Sedangka

    berbagai permasalahan dalam al-=uran yang bersi*at mujmal gl/balB dijelaskan riniann/leh Rasulullah saw. melalui hadits-hadits nya. karenanya, persatuan hanya bisa digalangdengan ara berpegang teguh pada al-=uran dan hadits. Allah ber*irman?

    'an berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama" Allah, dan janganlah kamu

    bererai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa+ahiliyah" bermusuh-musuhan, !aka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamukarena nikmat Allah, /rang-/rang yang bersaudaraK dan kamu telah berada di tepi jurangneraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. 'emikianlah Allah menerangkanayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali &mraan? 5E6"

    'iriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara+ika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka kalian tidak akan sesat selamanya. 'uahal itu adalah kitabullah dan sunnahku.” (HR al-Hakim"

    . )erselisihan dalam masalah agama.)enyebab utama perpeahan umat adalah perbedaandalam masalah-masalah agama, sehingga menyebabkan perselisihan dalam masalah-masalah *undamental, yang akan membawa perpeahan dan tererai berai dalam berbagaialan kesesatan. arenanya, dalam al-=uran kita temukan perintah untuk senantiasa

    k/mitmen pada hukum-hukum Allah dan menjauhi setiap penyakit yang berusahamenembus kemurniaannya. Allah ber*irman?

    'ia mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuhdan apa yang telah ami wahyukan kepadamu dan apa yang telah ami wasiatkan kepadabrahim, !usa dan &sa, yaitu? egakkanlah agama dan janganlah kamu berpeah-belahentangnya.” (asy-Syura? 56"

    'alam rangka mengantisipasi perpeahan, Rasulullah saw. menyuruh kita untukmempelajari dan mengamalkan al-=uran dan as-Sunnah. +ika terjadi perbedaan pendapadan dapat mengarah pada perselisihan, maka Rasulullah saw. menyarankan untuk berhenhingga hati dan pikiran kembali jernih dan dapat mempelajari al-=uran dan Sunnahdengan penuh keikhlasan.

    Rasulullah saw. bersabda, “aa dan pelajarilah al-=uran, selama hatimu bersatu. +ika

    kalian berselisih paham, maka berhentilah.” (HR ukhari"

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    16/21

    'alam hadits yang menjadi tema pembahasan ini Rasulullah saw. juga seara jelas telahmengisyaratkan bahwa kehanuran umat diakibatkan karena berselisih dengan Rasul.'engan kata lain, ini adalah bentuk tidak adanya k/mitmen terhadap syariat Allah.

    5E. ahaya mengikuti hawa na*suSungguh suatu kenistaan, jika *akt/r perpeahan dalamagama adalah kepentingan pribadi dan hawa na*su. arenanya, kita mendapati di dalam a=uran, bahwa /rang-/rang yang berusaha membuat perpeahan tersebut bukanlah

    ermasuk dalam barisan /rang-/rang &slam. Allah ber*irman?

    Sesungguhnya /rang-/rang yang memeah belah agamanya dan mereka terpeah menjadbeberapa g/l/ngan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka.sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserahB kepada Allah. emudian Allah akanmemberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (al Anam? 5F"

    )erselisihan yang disebabkan /leh hawa na*su dan tidak didasari kebenaran, akanberdampak pada perpeahan. &nilah yang menyebabkan hanur dan binasanya umaterdahulu. Sebagaimana yang telah diisyaratkan /leh Rasulullah saw. dalam sabdanya,

    Sesungguhnya penyebab kehanuran /rang-/rang sebelum kamu adalah banyaknyapertanyaan mereka dan perselisihannya terhadap rasul-rasul mereka.” ini pula yangdiisyaratkan Allah dalam bentuk peringatan, “'an janganlah kamu semua menyerupai/rang-/rang yang bererai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelaskepada mereka. mereka itulah /rang-/rang yang mendapat siksa yang berat.” (Ali 9&mraan5EF"

    emudian ditegaskan dalam ayat-Nya yang lain, “'an tidaklah /rang-/rang yang diberikitab itu bererai berai keuali setelah datang kepada mereka keterangan.” (al-ayyinah? D

    Adapun perbedaan pandangan dalam masalah *uru yang didasari pada dalil maka hal itubukan suatu pr/blem. arena, biasanya perbedaan seperti ini tidak mengarah padaperpeahan, bahkan menunjukkan *leksibelitas syariah dan kebebasan berpendapat.

    )erbedaan-perbedaan seperti itu juga terjadi pada @aman Rasulullah saw. dan beliaumemb/lehkannya. 'alam sebuah riwayat disebutkan bahwa &bnu !asud ra. mendengarse/rang laki-laki yang membaa sebuah ayat. Namun baaan tersebut berbeda dengan apayang ia dengar dari Nabi saw. !aka &bnu !asud ra. mengajak laki-laki tersebut menghadRasulullah saw. dan mengadukannya. !elihat sikap &bnu !asud ra., wajah Rasulullahmengisyaratkan ketidak senangan lalu bersabda, “amu berdua benar, karenanya, baalahdan jangan berselisih karena kaum sebelum kamu berselisih kemudian mereka binasa.” (Hukhari"

    Rasulullah saw. memb/lehkan perbedaan dalam baaan al-=uran. arena masing-masingpihak memiliki dasar rujukan. 'imana al-=uran diturunkan dalam beberapa dialek Arab.)erbedaan yang dilarang adalah perbedaan pendapat yang didasari pada kepentinganpribadi, padahal bukti dan penjelasan telah diberikan.

    55. Sikap para ulama.Semua imam, berusaha mengkaji dan mendalami nilai-nilai yang

    erkandung dalam al-=uran, melalui pena*siran Nabi saw. atau uapan para Shahabat dan

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    17/21

    abiin. +uga senantiasa mempelajari hadits Nabi saw., mengetahui mana hadits yangshahih, dan mana hadits yang dlai*. emudian berusaha memahami dan mengaplikasikanberbagai nilai yang ada. !ereka juga mengkaji pendapat para shahabat, dalam berbagaimasalah, ta*si*, hadits, masalah halal dan haram, dan lain sebagainya. &nilahyang merekaempuh, maka siapapun yang tidak mengikuti jejak mereka, akan sesat dan menyesatkan.

    5:. )ertanyaan terhadap sesuatu yang belum terjadi.ertanya tentang suatu ilmu adalah

    erpuji, manakala pertanyaan itu dimaksudkan untuk mengamalkannya, bukan untukperdebatan. arena itu, banyak shahabat dan abiin yang tidak suka terhadap pertanyaanentang hal-hal yang belum terjadi.

    Amru bin !ur/h menyebutkan bahwa #mar ra. berkata, “Aku peringatkan kepada kalianuntuk tidak menanyakan tentang hal-hal yang belum terjadi, karena kita sudah disibukkandengna hal-hal yanga sudah terjadi.”

    'ari &bnu #mar, ia berkata, “+anganlah kalian bertanya perihal sesuatu yang belum terjadkarena saya mendengar #mar bin hathathab ra. melaknat /rang yang menanyakan

    masalah yang belum terjadi.”

    etika ditanya tentang sesuatu, Jaid bin sabit ra. balik bertanya, “Apakah sudah terjadi3”Si penanya menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkan hingga masalah ini terjadi.”

    !asru8 berkata, “Aku bertanya kepada #bay bin aab tentang sesuatu, maka ia berkata,Apakah sudah terjadi3” Aku menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkanlah hingga masalahni terjadi. +ika sudah terjadi akan kuberitahu bagaimana pendapatku.”

    Asy-Syaby menyebutkan bahwa ketika ditanya tentang sesuatu, Ammar ra. balik bertanya

    Apakah sudah terjadi3” jika si penanya menjawab, “elum.” &a berkata, “iarkanlah hinggmasalah ini terjadi. +ika sudah terjadi aku akan berusaha menari jawabannya.”

    !asih banyak lagi riwayat senanda, baik di masa shahabat maupun abiin. 'alam kitab a!arasiil, Abu 'awud meriwayatkan dari !uad@ bin +abal ra. bahwa Rasulullah saw.bersabda, “+anganlah kalian menyegerakan datangnya musibah. +ika kalian tidakmenjalankan kewajiban, nisaya masih ada dari kalangan kaum muslimin /rangyangberkata benar dan mendapat kemudahan. +ika kalian menyegerakan musibah nisaya kaliakan tererai berai.”

    56. ertanya dengan tujuan mengamalkan.adang-kadang, beberapa shahabat menanyakasuatu hukum yang sangat mungkin akan terjadi. Sedangkan mereka tidak tinggal jauh dariNabi saw. !ereka ingin sekali mengetahui hukum tersebut, sebelum perkara itu terjadi,agar mengetahui jawabannya saat perkara itu terjadi, sehingga bisa mengamalkannya.

    )ertanyaan seperti ini dibenarkan /leh Rasulullah saw. eberapa hadits berikutmenunjukkkan b/lehnya pertanyaan tersebut.?Ra*i bin Hudaij ra. bertanya kepadaRasulullah saw., “0a Rasulallah, bes/k kami menghadapi musuh, sedang kami tidakmemiliki pisau. Apakah kami b/leh menyembelih dengan kulit tebu3” Rasulullah menjawa

    Selama darahnya mengalir dan menyebut bismillah maka makanlah. euali dengan gigi

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    18/21

    dan kuku.” (HR ukhari dan !uslim"

    Abu Hurairah ra. meneritakan bahwa se/rang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “0aRasulullah, sesungguhnya kami akan menyeberangi lautan berlayarB, sedang kami hanyamembawa air tawarB sedikit. +ika air tersebut kami gunakan untuk berwudlu, kami akankehausan. Apakah kami b/leh berwudlu dengan air laut3” Rasulullah saw. menjawab, “1autu sui dan halal bangkainya.” (HR 1ima &mam Hadits"

    5D. etaatan dan kepatuhan merupakan jalan keselamatan.Rasulullah telahmemperingatkan kita agar tidak menempuh jalan yang telah ditempuh /leh kaum yangbersikap penuh keraguan dan senantiasa melanggar para Rasul-Nya. arena sikapnya ini,mereka akhirnya mendapat siksa dan beban yang sangat berat. !aka sungguh Allah telahmemberikan karunia yang sangat besar bagi umat &slam, karena telah mengajarkan kitauntuk berkata?

    ami dengar dan ami taat.” (mereka berd/a"? “Ampunilah ami 0a uhan ami dankepada %ngkaulah tempat kembali.” (mereka berd/a"? “0a uhan ami, janganlah %ngkau

    hukum ami jika ami lupa atau ami tersalah. 0a uhan ami, janganlah %ngkaubebankan kepada ami beban yang berat sebagaimana %ngkau bebankan kepada /rang-/rang sebelum kami. 0a uhan ami, janganlah %ngkau pikulkan kepada ami apa yang tsanggup ami memikulnya. beri maa*lah kamiK ampunilah kamiK dan rahmatilah kami.%ngkaulah pen/l/ng ami, !aka t/l/nglah ami terhadap kaum yang ka*ir.” (al-a8arah?:;F-:;

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    19/21

    k/k/h untuk menghadapi kekuatan jahat.

    Rasulullah saw. benar-benar telah memperingatkan kita, agar kita tidak berselisih. arenaperselisihan akan mengakibatkan timbulnya kel/mp/k-kel/mp/k yang enderung salingera, bahkan saling bunuh. Rasulullah saw. bahkan mengg/l/ngkan hal ini ke dalamkeku*uran atau jalan menuju keku*uran. Sebagaimana disebutkan dalam sabdanya,+anganlah kalian sepeninggalanku kelak, kembali kepada keku*uran, sebagaimana kalian

    membunuh sebagian yang lain.” (HR !uslim"

    Al-=uran juga telah menegaskan bahwa permusuhan tersebut hanyalah perilaku /rang-/rang ka*ir, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat, “'an janganlah kamu menyerupai/rang-/rang yang tererai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepadmereka. mereka itulah /rang-/rang yang mendapat siksa yang berat.” (Ali &mraan? 5EF"

    5

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    20/21

    dalam masalah-masalah agama, sehingga menyebabkan perselisihan dalam masalah-masalah *undamental, yang akan membawa perpeahan dan tererai berai dalam berbagaialan kesesatan. arenanya, dalam al-=uran kita temukan perintah untuk senantiasa

    k/mitmen pada hukum-hukum Allah dan menjauhi setiap penyakit yang berusahamenembus kemurniaannya. Allah ber*irman?

    'ia mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh

    dan apa yang telah ami wahyukan kepadamu dan apa yang telah ami wasiatkan kepadabrahim, !usa dan &sa, yaitu? egakkanlah agama dan janganlah kamu berpeah-belahentangnya.” (asy-Syura? 56"

    'alam rangka mengantisipasi perpeahan, Rasulullah saw. menyuruh kita untukmempelajari dan mengamalkan al-=uran dan as-Sunnah. +ika terjadi perbedaan pendapadan dapat mengarah pada perselisihan, maka Rasulullah saw. menyarankan untuk berhenhingga hati dan pikiran kembali jernih dan dapat mempelajari al-=uran dan Sunnahdengan penuh keikhlasan.

    Rasulullah saw. bersabda, “aa dan pelajarilah al-=uran, selama hatimu bersatu. +ikakalian berselisih paham, maka berhentilah.” (HR ukhari"

    'alam hadits yang menjadi tema pembahasan ini Rasulullah saw. juga seara jelas telahmengisyaratkan bahwa kehanuran umat diakibatkan karena berselisih dengan Rasul.'engan kata lain, ini adalah bentuk tidak adanya k/mitmen terhadap syariat Allah.

    5. ahaya mengikuti hawa na*suSungguh suatu kenistaan, jika *akt/r perpeahan dalamagama adalah kepentingan pribadi dan hawa na*su. arenanya, kita mendapati di dalam a=uran, bahwa /rang-/rang yang berusaha membuat perpeahan tersebut bukanlah

    ermasuk dalam barisan /rang-/rang &slam. Allah ber*irman?

    Sesungguhnya /rang-/rang yang memeah belah agamanya dan mereka terpeah menjadbeberapa g/l/ngan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka.sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserahB kepada Allah. emudian Allah akanmemberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (al Anam? 5F"

    )erselisihan yang disebabkan /leh hawa na*su dan tidak didasari kebenaran, akanberdampak pada perpeahan. &nilah yang menyebabkan hanur dan binasanya umaterdahulu. Sebagaimana yang telah diisyaratkan /leh Rasulullah saw. dalam sabdanya,Sesungguhnya penyebab kehanuran /rang-/rang sebelum kamu adalah banyaknya

    pertanyaan mereka dan perselisihannya terhadap rasul-rasul mereka.” ini pula yangdiisyaratkan Allah dalam bentuk peringatan, “'an janganlah kamu semua menyerupai/rang-/rang yang bererai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelaskepada mereka. mereka itulah /rang-/rang yang mendapat siksa yang berat.” (Ali 9&mraan5EF"

    emudian ditegaskan dalam ayat-Nya yang lain, “'an tidaklah /rang-/rang yang diberikitab itu bererai berai keuali setelah datang kepada mereka keterangan.” (al-ayyinah? D

  • 8/18/2019 hadist ke 9

    21/21

    Adapun perbedaan pandangan dalam masalah *uru yang didasari pada dalil maka hal itubukan suatu pr/blem. arena, biasanya perbedaan seperti ini tidak mengarah padaperpeahan, bahkan menunjukkan *leksibelitas syariah dan kebebasan berpendapat.

    )erbedaan-perbedaan seperti itu juga terjadi pada @aman Rasulullah saw. dan beliaumemb/lehkannya. 'alam sebuah riwayat disebutkan bahwa &bnu !asud ra. mendengarse/rang laki-laki yang membaa sebuah ayat. Namun baaan tersebut berbeda dengan apa

    yang ia dengar dari Nabi saw. !aka &bnu !asud ra. mengajak laki-laki tersebut menghadRasulullah saw. dan mengadukannya. !elihat sikap &bnu !asud ra., wajah Rasulullahmengisyaratkan ketidak senangan lalu bersabda, “amu berdua benar, karenanya, baalahdan jangan berselisih karena kaum sebelum kamu berselisih kemudian mereka binasa.” (Hukhari"

    Rasulullah saw. memb/lehkan perbedaan dalam baaan al-=uran. arena masing-masingpihak memiliki dasar rujukan. 'imana al-=uran diturunkan dalam beberapa dialek Arab.)erbedaan yang dilarang adalah perbedaan pendapat yang didasari pada kepentinganpribadi, padahal bukti dan penjelasan telah diberikan.

    :E. isa disimpulkan bahwa haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup bagi /rang yangmampu