LAPORAN PRAKTIKUMMEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA
Kelompok VII :1.Adnan Kusuma Putra1306369415
2.Andhika Rizky Yuandri1306369402
3.Andrean Wardani1306369453
4.Humayri Sidqi1306369440
5.Shodikin Martanto1306369434
6.Yoel Priatama1306369421
PJ Kelompok:Adnan Kusuma Putra
Asisten Modul:Zainuddin Zuhri
Tanggal Praktikum:4 Oktober 2014
Tanggal Disetujui:
Nilai Laporan:
Paraf Asisten:
LABORATIRIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAIJURUSAN TEKNIK
SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA2014MODUL H.07KEHILANGAN
TEKANAN (ENERGI) PADA ALIRAN DALAM PIPA MELALUILENGKUNGAN,
PERUBAHAN PENAMPANG DAN KATUP7.1TujuanPercobaanMenentukan Koefisien
Kehilangan Energi dari lengkungan, perubahan penampang, dan katup
pada pipa serta mengetahui karakteristik-karakteristiknya.
7.2TeoriDasar Untuk menyatakan kehilangan tekanan (energi) h,
sehubungan dengan head kecepatan yang hilang pada bentuk
lengkungan, perubahan penampang dan katupdalam jaringan pipa pada
percobaan ini, dinyatakan:
Dimana : = Koefisien Kehilangan Energi = Kecepatan Aliran yang
Tinggi = Percepatan Gravitasi
7.3 Peralatan1. Meja Hidrolika2. Perangkat peraga Kehilangan
Energi Pada Aliran Melalui Pipa yang dilengkapi
pipa124356789101113
12
Keterangan Gambar: 1. Pipa Aliran Masuk 8. Lengkung Panjang
(large bend) 2. Delapan Manometer 9. Dial Reading 3. Pompa Tangan
10. Lengkung Pendek (small bend) 4. Lengkung Berjenjang (mitre) 11.
Lengkung 4505. Pembesaran Penampang (expansion) 12. Katup Pengatur
Aliran 6. Lubang Keluar / Masuk Udara 13. Lengkung Siku (elbow) 7.
Pengecilan Penampang (contraction)
7.5 Cara Kerja
1. Meletakkan alat percobaan di atas meja Hidrolika,2.
Menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai dari meja hidrolika
dan memasukkan pipa aliran keluar ke dalam tangki pengukur
volume,3. Membuka katup pengatur aliran suplai sepenuhnya, demikian
juga katup pengatur aliran pada alat percobaan4. Membuka katup
udara pada manometer, membiarkan manometer terisi penuhdan tunggu
hingga gelembung udara sudah tidak terlihat lagi pada manometer,5.
Mengatur katup suplai aliran pada alat percobaan hingga didapat
pembacaanmanometer yang jelas. Menambahkan tekanan pada jika
diperlukan pada manometer dengan menggunakan pompa tangan,6.
Mencatat pembacaan pada manometer, pembacaan debit pada alat ukur
penampang berubah kemudian hitung debit aliran dengan menggunakan
jumlah volume yang keluar dalam waktu tertentu, dengan menggunakan
gelas ukur dan stopwatch,7. Memenuhkan lagi hinggatumpah air tabung
manometer, untuk mengatur debit aliran dan memakai katup
penghubung, sementara katup pengatur aliran dibuka penuh,8.
Mengatur katup penyambung, sehingga pembacaan pada dial pengukur
debit menunjuk pada angka angka yang jelas lalucatatlah pembacaan
tersebut,9. Mengulangilangkah1 -8 untuk setiap variasi debit.
7.6 Pengolahan Data7.6.1 Tabel Hasil Data PengamatanBerikut
adalah dua tabel hasil data
pengamatanFlowrate(LPM)V(m3)T(second)Q(L/s)Mitre Enlargement
contraction
h1h2h2h3h3h4
5.00.0001802.970.0606060.0940.0910.0910.0920.0920.090
7.50.0003183.130.1015970.4720.4650.4650.4650.4650.459
10.00.0004503.200.1406250.1920.1770.1770.1800.1800.170
12.50.0005182.820.1836880.3040.2760.2760.2810.2810.263
15.00.0007102.950.2406780.3070.2690.2690.2790.2790.254
Flowrate(LPM)Q(L/s)Long bend Short bend 45oElbow
h4h5h5h6h6h7h7h8
5.00.0606060.0900.0630.0630.0480.0480.0450.0450.043
7.50.1015970.4590.4290.4290.4240.4240.3950.3950.387
10.00.1406250.1700.1440.1440.1370.1370.1060.1060.104
12.50.1836880.2630.2410.2410.2290.2290.2040.2040.185
15.00.2406780.2540.2340.2340.2170.2170.1820.1820.155
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Pertama
NoPressure (psi) Volume (Litre)Volume (m3)T (second)
1100.1350.0001353.14
2120.1450.0001453.19
3140.1500.0001503.07
4160.1600.0001603.20
5180.1650.0001653.13
6200.1700.0001702.89
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Kedua
7.6.2 Hubungan head loss dan kuadratik kecepatan aliran
Nilai kehilangan tekanan (energi) dapat ditentukan melalui
persamaan kehilangan tekanan:
Pada persamaan di atas, nilai kehilangan tekanan () sebanding
dengan , nilai kecepatan kuadrat (v2) sebanding dengan , dan
sebanding dengan b , sehingga nilai koefisien kehilangan energi
tang diperoleh dalam percobaan dapat dihitung dengan rumus:
dimana konstanta b didapatkan dengan menggunakan analisis
regresi linier berikut ini:
No.Flowrate (LPM)V (m3)T (sec)Q (m3/sec)A (m2) = Q/A(m/s)2
(m2/s2)
150.0001802.976.06E-050.00031421.93E-013.72E-02
27.50.0003183.130.0001020.00031423.25E-011.05E-01
3100.0004503.200.0001410.00031424.49E-012.01E-01
412.50.0005182.820.0001840.00031425.86E-013.43E-01
5100.0007102.950.0002410.00031427.67E-015.88E-01
Tabel 3. Pengolahan Data Hasil Head Loss dan kuadratik kecepatan
aliran
a) Lengkung Berjenjeang (Mitre)Untuk lengkung berjenjang
(Mitre), kehilangan tekanan () merupakan selisih dari pembacaan
manometer 1 (h1) dan manometer 2 (h2)Lengkung Berjenjang
(Mitre)
No.h1 (m)h2 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.0940.0910.0030.03720.0001115970.001383776
20.4720.4650.0070.1050.0007377110.011106468
30.1920.1770.0150.2010.0030207660.040555684
40.3040.2760.0280.3430.0096024340.117610628
50.3070.2690.0380.5880.0223565780.346133351
0.035829090.5167899
Tabel 4. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Kehilangan
Energi Pada Mitre
0.06933008 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
lengkung mitre berdasarkan literatur adalah 1.27, maka kesalahan
relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
3.72E-020.0030.069330082.58E-03-1.56E-020.000244013-0.01520.000231
1.05E-010.0070.069330087.28E-03-1.09E-020.000119254-0.01120.000125
2.01E-010.0150.069330081.39E-02-4.26E-031.81873E-05-0.00321.02E-05
3.43E-010.0280.069330082.38E-025.58E-033.11388E-050.00989.6E-05
5.88E-010.0380.069330084.08E-022.26E-020.0005092280.01980.000392
0.0182-2.66E-039.22E-040.000855
Tabel 5. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi untuk
lengkung mitre
Nilai koefisien determinasinya adalah:
1.078362571.03844238Kemudian data kehilangan tekanan (() dan
kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan ke dalam grafik yang
menunjukan antara head loss dengan kuadratik kecepatan aliran
Grafik 1. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
b) Pembesaran Penampang (enlargement)Untuk pembesaran penampang
(enlargement), kehilangan tekanan merupakan selisih dari pembacaan
manometer dua (h2) dan manometer tiga (h3) Pembesaran Penampang
(enlargement)
No.h2 (m)h3 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.0910.0920.0010.03720.00003720.0013838
20.4650.46500.10500.011025
30.1770.180.0030.2010.0006030.040401
40.2760.2810.0050.3430.0017150.117649
50.2690.2790.010.5880.005880.345744
0.00823520.5162028
Tabel 6. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk pembesaran penampang (enlargement)
0.015953419 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.27, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0010.01595345.93E-04-3.21E-031.03E-05-0.00280.00000784
0.10500.01595341.68E-03-2.12E-034.52E-06-0.00380.00001444
0.2010.0030.01595343.21E-03-5.93E-043.52E-07-0.00080.00000064
0.3430.0050.01595345.47E-031.67E-032.80E-060.00120.00000144
0.5880.010.01595349.38E-035.58E-033.11E-050.00620.00003844
0.00381.33E-034.91E-050.0000628
Tabel 7. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk pembesaran penampang (enlargement)
Nilai koefisien determinasinya adalah: 0.7820.884Kemudian data
kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan
ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan kuadratik
kecepatan aliran
Grafik 2. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
c) Pengecilan Penampang (contaction)Untuk pengecilan penampang
(contraction), kehilangan tekanan () merupakan selisih dari
pembacaan manometer tiga (h3) dan manometer empat (h4)
Pengecilan Penampang (contraction)
No.h3 (m)h4 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.0920.0900.0010.03727.44E-050.0013838
20.4650.45900.1050.000630.011025
30.180.1700.0030.2010.002010.040401
40.2810.2630.0050.3430.0061740.117649
50.2790.2540.010.5880.01470.345744
0.02358840.5162028
Tabel 8. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Pengecilan Penampang (contraction)
0.045695994 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.89, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0020.045695991.70E-03-1.05E-021.10E-04-0.01020.00010404
0.1050.0060.045695994.80E-03-7.40E-035.48E-05-0.00620.00003844
0.2010.010.045695999.18E-03-3.02E-039.09E-06-0.00220.00000484
0.3430.0180.045695991.57E-023.47E-031.21E-050.00580.00003364
0.5880.0250.045695992.69E-021.47E-022.15E-040.01280.00016384
0.0122-2.77E-034.01E-040.0003448
Tabel 9. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Pengecilan Penampang (contraction)
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.16 1.078939234Kemudian
data kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2)
dituangkan ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan
kuadratik kecepatan aliran
Grafik 3. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
d) Long BendUntuk long bend,, kehilangan tekanan () merupakan
selisih dari pembacaan manometer tiga (h4) dan manometer empat
(h5)
Contraction
No.h4 (m)h5 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.090.0630.0270.03720.00100440.0013838
20.4590.4290.030.1050.003150.011025
30.170.1440.0260.2010.0052260.040401
40.2630.2410.0220.3430.0075460.117649
50.2540.2340.020.5880.011760.345744
0.02868640.5162028
Tabel 10. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Long Bend
0.055571957 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.5, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0270.055571962.07E-03-2.29E-025.26E-040.0024E-06
0.1050.030.055571965.84E-03-1.92E-023.67E-040.0050.000025
0.2010.0260.055571961.12E-02-1.38E-021.91E-040.0011E-06
0.3430.0220.055571961.91E-02-5.94E-033.53E-05-0.0039E-06
0.5880.020.055571963.27E-027.68E-035.89E-05-0.0050.000025
0.025-5.42E-021.18E-030.000064
Tabel 11. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Long Bend
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.84 1.35Kemudian data
kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan
ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan kuadratik
kecepatan aliran
Grafik 4. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
e) Short BendUntuk long bend,, kehilangan tekanan () merupakan
selisih dari pembacaan manometer tiga (h5) dan manometer empat
(h6)
Short Bend
No.h5 (m)h6 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.0630.0480.0150.03720.0005580.0013838
20.4290.4240.0050.1050.0005250.011025
30.1440.1370.0070.2010.0014070.040401
40.2410.2290.0120.3430.0041160.117649
50.2340.2170.0170.5880.0099960.345744
0.0166020.5162028
Tabel 12. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Short Bend
0.032161778 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.56, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0150.032161781.20E-03-2.38E-025.67E-04-0.010.0001
0.1050.0050.032161783.38E-03-2.16E-024.68E-04-0.020.0004
0.2010.0070.032161786.46E-03-1.85E-023.44E-04-0.0180.000324
0.3430.0120.032161781.10E-02-1.40E-021.95E-04-0.0130.000169
0.5880.0170.032161781.89E-02-6.09E-033.71E-05-0.0080.000064
0.0112-8.40E-021.61E-030.001057
Tabel 13. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Short Bend
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.52 1.23Kemudian data
kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan
ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan kuadratik
kecepatan aliran
Grafik 5. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
f) 45oUntuk 45o, kehilangan tekanan () merupakan selisih dari
pembacaan manometer tiga (h6) dan manometer empat (h7)
45
No.h6 (m)h7 (m)y = h (m)x=2xyx2
10.0480.0450.0030.03720.00011160.0013838
20.4240.3950.0290.1050.0030450.011025
30.1370.1060.0310.2010.0062310.040401
40.2290.2040.0250.3430.0085750.117649
50.2170.1820.0350.5880.020580.345744
0.03854260.5162028
Tabel 14. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk 45o
0.074665616 x2Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 1.22, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0030.074665622.78E-03-2.22E-024.94E-04-0.02160.00046656
0.1050.0290.074665627.84E-03-1.72E-022.94E-040.00440.00001936
0.2010.0310.074665621.50E-02-9.99E-039.98E-050.00640.00004096
0.3430.0250.074665622.56E-026.10E-043.72E-070.00041.6E-07
0.5880.0350.074665624.39E-021.89E-023.57E-040.01040.00010816
0.0246-2.99E-021.25E-030.0006352
Tabel 15. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk 45o
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.96 1.4004Kemudian data
kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan
ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan kuadratik
kecepatan aliran
Grafik 6. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
g) ElbowUntuk Elbow, kehilangan tekanan () merupakan selisih
dari pembacaan manometer tiga (h7) dan manometer empat (h8)
Elbow
No.h7h8 (m)y = h (m)x=xyx2
10.0450.0430.0020.03727.44E-050.0013838
20.3950.3870.0080.1050.000840.011025
30.1060.1040.0020.2010.0004020.040401
40.2040.1850.0190.3430.0065170.117649
50.1820.1550.0270.5880.0158760.345744
0.02370940.5162028
Tabel 16. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk elbow
0.045930398 x2Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 8.5, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x = v2y=h(m)bf(x)=bxf(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0020.0459303981.71E-03-9.89E-039.78E-05-0.00960.00009216
0.1050.0080.0459303984.82E-03-6.78E-034.59E-05-0.00360.00001296
0.2010.0020.0459303989.23E-03-2.37E-035.61E-06-0.00960.00009216
0.3430.0190.0459303981.58E-024.15E-031.73E-050.00740.00005476
0.5880.0270.0459303982.70E-021.54E-022.37E-040.01540.00023716
0.01165.25E-044.04E-040.0004892
Tabel 17. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Elbow
Nilai koefisien determinasinya adalah: 0.826 0.908Kemudian data
kehilangan tekanan (() dan kuadrat kecepatan aliran (v2) dituangkan
ke dalam grafik yang menunjukan antara head loss dengan kuadratik
kecepatan aliran
Grafik 7. Hubungan head loss dengan kuadrat kecepatan aliran
7.6.3Hubungan head loss dengan kecepatan aliranSebagaimana
pengolahan data diatas, pengolahan data ini juga menggunakan
persamaan untuk menghitung kehilangan tekanan. Hanya saja pada
pengolahan data kedua ini, nilai kecepatan kuadrat (v2) sebanding
dengan x2.
Dimana sebanding dengan b. Sehingga nilai koefisien kehilangan
energi yang diperoleh dalam percobaan dapat dihitung dengan
rumus:
Dan konstanta b didapatkan dengan menggunakan analisis regresi
linear berikut ini:
Flowrate(LPM)V(m)T(s)Q(m/s)A(m)V = Q/A(m/s)x = V(m/s)
50.000186.06E-050.00031421.93E-013.72E-025
7.50.0003180.0001020.00031423.25E-011.05E-017.5
100.000450.0001410.00031424.49E-012.01E-0110
12.50.0005180.0001840.00031425.86E-013.43E-0112.5
100.000710.0002410.00031427.67E-015.88E-0110
Tabel 18. Pengolahan Data Hubungan Head Loss dan Kecepatan
Aliran
a) Lengkung berjenjang (mitre)Lengkung berjenjang (mitre)
h1h2y=hx=vxyx
0,0460,0430,0030,1939700870,0001128730,001415595
0,0720,0650,0070,2015962610,0002844870,001651695
0,120,1050,0150,4721596650,0033440210,049699902
0,180,1550,0250,5801454380,0084142180,113278509
0,2320,1950,0370,7268075730,0195452220,279047269
0.0358290850.516789907
Tabel 19. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Kehilangan
Energi Pada Mitre
Sehingga nilai koefisien kehilangan energi untuk lengkung
berjenjang yang diperoleh pada percobaan adalah:
Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk lengkung
berjenjang berdasarkan literatur adalah 1.27, maka kesalahan
relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien korelasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut.
x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
3.72E-020.0030.069330082.58E-03-1.56E-020.000244013-0.01520.000231
1.05E-010.0070.069330087.28E-03-1.09E-020.000119254-0.01120.000125
2.01E-010.0150.069330081.39E-02-4.26E-031.81873E-05-0.00321.02E-05
3.43E-010.0280.069330082.38E-025.58E-033.11388E-050.00989.6E-05
5.88E-010.0380.069330084.08E-022.26E-020.0005092280.01980.000392
0.0182-2.66E-039.22E-040.000855
Tabel 20. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Korelasi
Nilai koefisien determinasinya adalah:Nilai koefisien
determinasinya adalah: 1.07836257sehingga nilai koefisien
korelasinya:1.03844238b) Pembesaran Penampang (enlargement)Untuk
pembesaran penampang (enlargement), kehilangan tekanan merupakan
selisih dari pembacaan manometer dua (h2) dan manometer tiga (h3)
Pembesaran Penampang (enlargement)
No.h2 (m)h3 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.0910.0920.0010.03720.00003720.0013838
20.4650.46500.10500.011025
30.1770.180.0030.2010.0006030.040401
40.2760.2810.0050.3430.0017150.117649
50.2690.2790.010.5880.005880.345744
0.00823520.5162028
Tabel 21. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk pembesaran penampang (enlargement)
0.015953419Sehingga nilai koefisien kehilangan energi untuk
lengkung berjenjang yang diperoleh pada percobaan adalah:
Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk pembesaran
penampang berdasarkan literatur adalah 0.27, maka kesalahan relatif
yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0010.01595345.93E-04-3.21E-031.03E-05-0.00280.00000784
0.10500.01595341.68E-03-2.12E-034.52E-06-0.00380.00001444
0.2010.0030.01595343.21E-03-5.93E-043.52E-07-0.00080.00000064
0.3430.0050.01595345.47E-031.67E-032.80E-060.00120.00000144
0.5880.010.01595349.38E-035.58E-033.11E-050.00620.00003844
0.00381.33E-034.91E-050.0000628
Tabel 22. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk pembesaran penampang (enlargement)
Nilai koefisien determinasinya adalah: 0.782sehingga nilai
koefisien korelasinya:0.884
c) Pengecilan Penampang (contaction)Untuk pengecilan penampang
(contraction), kehilangan tekanan () merupakan selisih dari
pembacaan manometer tiga (h3) dan manometer empat (h4)
Pengecilan Penampang (contraction)
No.h3 (m)h4 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.0920.0900.0010.03727.44E-050.0013838
20.4650.45900.1050.000630.011025
30.180.1700.0030.2010.002010.040401
40.2810.2630.0050.3430.0061740.117649
50.2790.2540.010.5880.01470.345744
0.02358840.5162028
Tabel 23. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Pengecilan Penampang (contraction)
0.045695994 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.89, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0020.045695991.70E-03-1.05E-021.10E-04-0.01020.00010404
0.1050.0060.045695994.80E-03-7.40E-035.48E-05-0.00620.00003844
0.2010.010.045695999.18E-03-3.02E-039.09E-06-0.00220.00000484
0.3430.0180.045695991.57E-023.47E-031.21E-050.00580.00003364
0.5880.0250.045695992.69E-021.47E-022.15E-040.01280.00016384
0.0122-2.77E-034.01E-040.0003448
Tabel 24. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Pengecilan Penampang (contraction)
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.16sehingga nilai
koefisien korelasinya: 1.078939234
d) Long BendUntuk long bend,, kehilangan tekanan () merupakan
selisih dari pembacaan manometer tiga (h4) dan manometer empat
(h5)
Contraction
No.h4 (m)h5 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.090.0630.0270.03720.00100440.0013838
20.4590.4290.030.1050.003150.011025
30.170.1440.0260.2010.0052260.040401
40.2630.2410.0220.3430.0075460.117649
50.2540.2340.020.5880.011760.345744
0.02868640.5162028
Tabel 25. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Long Bend
0.055571957 Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 0.5, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0270.055571962.07E-03-2.29E-025.26E-040.0024E-06
0.1050.030.055571965.84E-03-1.92E-023.67E-040.0050.000025
0.2010.0260.055571961.12E-02-1.38E-021.91E-040.0011E-06
0.3430.0220.055571961.91E-02-5.94E-033.53E-05-0.0039E-06
0.5880.020.055571963.27E-027.68E-035.89E-05-0.0050.000025
0.025-5.42E-021.18E-030.000064
Tabel 26. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Long Bend
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.84sehingga nilai
koefisien korelasinya: 1.35
e) Short BendUntuk long bend,, kehilangan tekanan () merupakan
selisih dari pembacaan manometer tiga (h5) dan manometer empat
(h6)
Short Bend
No.h5 (m)h6 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.0630.0480.0150.03720.0005580.0013838
20.4290.4240.0050.1050.0005250.011025
30.1440.1370.0070.2010.0014070.040401
40.2410.2290.0120.3430.0041160.117649
50.2340.2170.0170.5880.0099960.345744
0.0166020.5162028
Tabel 27. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk Short Bend0.032161778 Dengan nilai koefisien
kehilangan energi untuk pembesaran penampang berdasarkan literatur
adalah 0.56, maka kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0150.032161781.20E-03-2.38E-025.67E-04-0.010.0001
0.1050.0050.032161783.38E-03-2.16E-024.68E-04-0.020.0004
0.2010.0070.032161786.46E-03-1.85E-023.44E-04-0.0180.000324
0.3430.0120.032161781.10E-02-1.40E-021.95E-04-0.0130.000169
0.5880.0170.032161781.89E-02-6.09E-033.71E-05-0.0080.000064
0.0112-8.40E-021.61E-030.001057
Tabel 28. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Short Bend
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.52sehingga nilai
koefisien korelasinya: 1.23
f) 45oUntuk 45o, kehilangan tekanan () merupakan selisih dari
pembacaan manometer tiga (h6) dan manometer empat (h7)
45
No.h6 (m)h7 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.0480.0450.0030.03720.00011160.0013838
20.4240.3950.0290.1050.0030450.011025
30.1370.1060.0310.2010.0062310.040401
40.2290.2040.0250.3430.0085750.117649
50.2170.1820.0350.5880.020580.345744
0.03854260.5162028
Tabel 29. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk 45o
0.074665616 x2Dengan nilai koefisien kehilangan energi untuk
pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 1.22, maka
kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0030.074665622.78E-03-2.22E-024.94E-04-0.02160.00046656
0.1050.0290.074665627.84E-03-1.72E-022.94E-040.00440.00001936
0.2010.0310.074665621.50E-02-9.99E-039.98E-050.00640.00004096
0.3430.0250.074665622.56E-026.10E-043.72E-070.00041.6E-07
0.5880.0350.074665624.39E-021.89E-023.57E-040.01040.00010816
0.0246-2.99E-021.25E-030.0006352
Tabel 30. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk 45o
Nilai koefisien determinasinya adalah: 1.96sehingga nilai
koefisien korelasinya: 1.4004
g) ElbowUntuk Elbow, kehilangan tekanan () merupakan selisih
dari pembacaan manometer tiga (h7) dan manometer empat (h8)
Elbow
No.h7h8 (m)y = h (m)x2=2x2yx4
10.0450.0430.0020.03727.44E-050.0013838
20.3950.3870.0080.1050.000840.011025
30.1060.1040.0020.2010.0004020.040401
40.2040.1850.0190.3430.0065170.117649
50.1820.1550.0270.5880.0158760.345744
0.02370940.5162028
Tabel 31. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien kehilangan
tekanan untuk elbow0.045930398 x2Dengan nilai koefisien kehilangan
energi untuk pembesaran penampang berdasarkan literatur adalah 8.5,
maka kesalahan relatif yang diperoleh:
Nilai koefisien relasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut:x2 = v2y=h(m)bf(x)=bx2f(x)-(f(x)-)2y-(y-)2
0.03720.0020.0459303981.71E-03-9.89E-039.78E-05-0.00960.00009216
0.1050.0080.0459303984.82E-03-6.78E-034.59E-05-0.00360.00001296
0.2010.0020.0459303989.23E-03-2.37E-035.61E-06-0.00960.00009216
0.3430.0190.0459303981.58E-024.15E-031.73E-050.00740.00005476
0.5880.0270.0459303982.70E-021.54E-022.37E-040.01540.00023716
0.01165.25E-044.04E-040.0004892
Tabel 32. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien Relasi
kehilangan tekanan untuk Elbow
Nilai koefisien determinasinya adalah: 0.826sehingga nilai
koefisien korelasinya: 0.908
7.6.2 Hubungan antara tekanan (P) dengan aliran kecepatan
(v)
Hubungan antara tekanan (P) dengan aliran kecepatan (v) dapat
dituliskan dengan persamaan:
Untuk x = v2
1 Pa = 1 N/m2 = 0.102 kg/m2y = P (kg/m2)V (m3)T (second)A (m2)Q
(m3/s) v = Q/A (m/s2)x = v2 (m2/s2)xyx2
980392.1570.0001353.140.00031424.299E-051.37E-011.87E-021.84E+043.51E-04
1176470.590.0001453.190.00031424.545E-051.45E-012.09E-022.46E+044.38E-04
1372549.020.000153.070.00031424.886E-051.56E-012.42E-023.32E+045.85E-04
1568627.450.000163.20.00031420.000051.59E-012.53E-023.97E+046.41E-04
1764705.880.0001653.130.00031425.272E-051.68E-012.81E-024.97E+047.92E-04
1960784.310.000172.890.00031425.882E-051.87E-013.51E-026.87E+041.23E-03
Tabel 33. Pengolahan Data untuk mencari koefisien kehilangan
energi
Nilai b dan a dapat dicari dengan menggunakan rumus
= 6.26E+03
-9.05E+03
sehingga persamaan regresinya adalah . Maka nilai koefisien
kehilangan energi yang didapatkan adalah:
Nilai koefisien kehilangan energi (k) berdasarkan literatur
adalah 439x0.102=44,78 , sehingga kesalahan relatif yang
didapatkan:
Nilai koefisien korelasi dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut.
No.y=P(kg/m)x=V(m/s)xBf(x) = b.x[f(x)-][y-][y-]
110000000.03721.38E-036,230,0008,6211.93593E+12-400,000160,000,000,000
212000000.1051.10E-026,230,00068,6861.7724E+12-200,00040,000,000,000
314000000.2014.04E-026,230,000251,6981.3186E+1200
416000000.3431.18E-016,230,000732,9534.44951E+11200,00040,000,000,000
518000000.5883.46E-016,230,0002,153,9855.68494E+11400,000160,000,000,000
6.04037E+12400,000,000,000
1,400,000
Tabel 34. Pengolahan Data Untuk Mencari Koefisien KorelasiNilai
koefisien determinasinya adalah:
sehingga nilai koefisien korelasinya:
7.6Analisa 7.6.1Analisa Percobaan Percobaan ini merupakan
percobaan H07, yaitu Kehilangan Tekanan (Energi) Pada Aliran Dalam
Pipa Melalui Lengkungan, Perubahan Penampang Dan Katup dengan
tujuan Menentukan Koefisien Kehilangan Energi dari lengkungan,
perubahan penampang, dan katup pada pipa. Praktikum ini dilakukan
dengan dua prosedur, yaitu dengan mencari hubungan kehilangan
energi (headloss) dengan kuadrat kecepatan aliran dan headloss
dengan kecepatan aliran serta dengan mencari hubungan headloss
dengan kecepatan aliran dan tekanan dengan kuadrat kecepatan
aliran. Tujuannya adalah untuk mendapatkan koefisien kehilangan
energi pada hubungan kehilangan energy (headloss) dengan kuadratik
kecepatan aliran dan mendapatkan koefisien kehilangan energy pada
kecepatan aliran dengan tekanan.Gambar 2. Pemeriksaan alatMenurut
prosedur percobaan, alat-alat yang dibutuhkan adalah meja hidrolika
dan perangkat peraga Kehilangan Energi Pada Aliran Melalui Pipa
yang dilengkapi pipa untuk mengukur perubahan ketinggian. Pada
praktikum ini semua alat-alat telah tersedia pada meja hidrolika.
Pada percobaan pertama yaitu untuk menentukan koefisien kehilangan
energi dari lengkungan, perubahan penampang, dan katup pada
pipa,alat-alat telah tersedia dan telah dirangkai dengan baik.
Perangkat peraga kehilangan tekanan energy ini terdiri dari tujuh
perubahan penampang, yaitu lengkungan berjenjang (mitre),
pembesaran penampang (enlargement), pengecilan penampang
(contranction), lengkung panjang (long bend), lengkung pendek
(short bend), lengkung 45o, dan lengkung siku (elbow).
Lengkung-lengkung ini memiliki perbedaan sudut dan panjang yang
akan mempengaruhi energi air yang melaju ketika melewati lengkungan
tersebut. Ketujuh lengkung ini dilengkapi dengan manometer untuk
mengukur tinggi tekanan yang terjadi pada setiap penampang
tersebut.Manometer pertama untuk mengukur lengkung berjenjang
(mitre) diantara manometer 1 dan 2. Ketinggian yang terbaca pada
manometer disebut dengan h1 dan h2. Manometer kedua untuk mengukur
pembesaran penampang (enlargement) diantara manometer 2 dan 3.
Ketinggian yang terbaca pada manometer disebut dengan h2 dan h3.
Manometer ketiga untuk mengukur pengecilan penampang (contranction)
diantara manometer 3 dan 4. Ketinggian yang terbaca pada manometer
disebut dengan h3 dan h4. Manometer keempat untuk mengukur lengkung
panjang (long bend), diantara manometer 4 dan 5. Ketinggian yang
terbaca pada manometer disebut dengan h4 dan h5. Manometer kelima
untuk mengukur lengkung pendek (short bend), diantara manometer 5
dan 6. Ketinggian yang terbaca pada manometer disebut dengan h5 dan
h6. Manometer keenam untuk mengukur lengkung 45o, diantara
manometer 6 dan 7. Ketinggian yang terbaca pada manometer disebut
dengan h6 dan h7. Manometer ketujuh untuk mengukur lengkung siku
(elbow), diantara manometer 7 dan 8. Ketinggian yang terbaca pada
manometer disebut dengan h7 dan h8.
Gambar 3. Manometer yang terbaca
Percobaan prosedur pertama dilakukan dengan menggunakan lima
variasi flowrate untuk mengukur tinggi tekanan pada setiap
penampang, kemudian melakukan pengukuran debit air. Lima variasi
flowrate digunakan untuk mendapat variasi pengolahan data yang
mendekati hasil yang cukup akurat. Lima variasi flowrate yang
digunakan untuk mendapatkan variasi data adalah 5 LPM, 7.5 LPM, 10
LPM, 12.5 LPM, 15 LPM.Percobaan dilanjutkan dengan percobaan
prosedur kedua yaitu mencari hubungan antara tekanan dengan
kecepatan aliran. Hal yang pertama kali dilakukan adalah mengan
menutup katup aliran air (alat no. 12) sehingga air tidak dapat
keluar melalui pipa tersebut. Atur tekanan yang terjadi sebesar 10
psi. Hitung volume air yang keluar dari pipa kecil selama 3 detik.
Catat volume dan tekanan yang terjadi. Ulangi hal yang sama untuk
tekanan 12 psi, 14 psi, 16 psi, 18 psi dan 20 psi.
7.6.2.Analisa HasilBerdasarkan data yang telah diperoleh dengan
melakukan prosedur percobaan, terlihat bahwa semakin tinggi
flowratenya, akan mempengaruhi kecepatan air. Kecepatan air akan
berpengaruh pada ketinggian tekanan, yaitu semakin tinggi kecepatan
air maka tekanan yang diberikan pada masing-masing pipa akan
semakin besar. Hal ini berpengaruh pada nilai koefisien kehilangan
energinya, karena semakin besar nilai tekanannya maka semakin besar
kehilangan energinya.Pada prosedur pertama, dari data yang terbaca
pada manometer, dapat ditemukan besar masing-masing koefisien
kehilangan energy pada masing-masing pipa. Nilai tersebut dapat
diperoleh dengan melakukan pengolahan data dengan mencari hubungan
antara headloss dengan kuadrat kecepatan aliran dan hubungan antara
tekanan dengan kecepatan aliran melalui persamaan: Tekanan dengan
kuadrat kecepatan aliran:
Dengan membandingkan nilai koefisien kehilangan energi yang
diperoleh pada percobaan dengan nilai koefisien kehilangan energi
berdasarkan literatur sebagai dasar, maka diperoleh pula kesalahan
relatif yang terjadi dalam percobaan.Jenis PenampangKoefisien
PercobaanKoefisien TeoriKesalahan Relatif
Lengkung Berjenjang1.3602561661.277.106%
Enlargement0.3130060730.2715.92%
Contraction0.89655540.890.007%
Long Bend1.0903218040.5118.06%
Short Bend0.631014090.5612.68 %
4501.4649393841.2220,07%
Elbow 9.0115440688.56.02%
Tabel 35. Pengolahan Data Koefisien Percobaan dan Kesalahan
Relatif pada Hubungan Tekanan dan Kuadrat Kecepatan AliranSetelah
mendapatkan koefisien percobaan dari masing masing pipa, kita dapat
mencari bagaimana hubungan antara tekanan dan kuadrat kecepatan
aliran dengan cara mencari koefisien korelasi. Jika hasil yang
didapat semakin mendekati 1, maka korelasi antara tekanan dan
kuadrat kecepatan aliran tersebut besar, begitu pun
sebaliknya.Artinya jika data yang didapat mendekati nilai 1, data
yang didapat mempunyai akurasi yang tinggi.
Jenis PenampangKoefisien Korelasi
Lengkung Berjenjang1.03844238
Enlargement0.884
Contraction1.078939234
Long Bend1.35
Short Bend1.23
4501.4004
Elbow 0.908
Tabel 36 . Pengolahan Data Koefisien Korelasi Tekanan dan
Kuadrat Kecepatan Aliran
Dari data di atas, terlihat bahwa koefisien relasi yang didapat
dari pengolahan data untuk masing-masing manometer adalah mendekati
1. Artinya, nilai yang didapat dari perhitungan regresi linear
mempunyai tingkat keakuratan yang baik. Pada koefisien kehilangan
energy Long Bend nilai yang didapatkan kurang sesuai dengan nilai
literature yaitu koefisien yang didapat adalah 1.090321804
sedangkan koefisien kehilangan energy menurut literaturnya adalah
0.5. Jika dilihat dari perhitungan dan data yang telah didapatkan,
berdasarkan pengamatan dari pipa lain, dapat dikatakan bahwa data
yang didapat dan perhitungan yang telah dilakukan telah benar dan
akurat. Artinya nilai literature yang didapat dari rumus atau
sumber yang ada belum sesuai dengan nilai yang telah didapat.
Percobaan pada prosedur pertama juga menghasilkan nilai hubungan
antara tekanan dan kuadrat kecepatan tersebut yang ditunjukan dari
grafik persamaan regresi linear:
Jenis PenampangPersamaan Garis
Lengkung Berjenjangy = 0.06933008x
Enlargementy = 0.015953419x
Contractiony = 0.045695994x
Long Bendy = 0.055571957x
Short Bendy = 0,02671x
450y = 0,075591x
Elbow y = 0,0446x
.Tabe 37. Tabel persamaan garis yang dibuat oleh tiap
penampang
Melalui persamaan kedua yang menyatakan hubungan tekanan dengan
kecepatan aliran, didapat koefisien percobaan pada masing masing
penampang.
Jenis PenampangKoefisien PercobaanKoefisien TeoriKesalahan
Relatif
Lengkung Berjenjang1.3602561661.277.106%
Enlargement0.3130060730.2715.92%
Contraction0.89655540.890.007%
Long Bend1.0903218040.5118.06%
Short Bend0.631014090.5612.68 %
4501.4649393841.2220,07%
Elbow 9.0115440688.56.02%
Tabe 38. Tabel kesalahan Relatif pada Hubungan Tekanan dan
Kecepatan AliranPada tabel diatas yang menyatakan hubungan antara
Tekanan dan Kecepatan Aliran, masing masing harus memiliki
koefisien korelasi yang bernilai mendekati 1. Jadi, semakin
mendekati angka1, maka hubungan semakin terlihat, jika tidak
mendekati angka 0 maka antara Tekanan dan Kecepatan Aliran tidak
memiliki hubungan.Jenis PenampangKoefisien Korelasi
Lengkung Berjenjang1.03844238
Enlargement0.884
Contraction1.078939234
Long Bend1.35
Short Bend1.23
4501.4004
Elbow 0.908
Tabel 39. Pengolahan Data Koefisien Korelasi Tekanan dan
Kecepatan AliranDari persamaan kedua, didapat persamaan yang berupa
kurva pada tiap tiap penampang aliran.Jenis PenampangPersamaan
Garis
Lengkung Berjenjangy = 0.06933008x2
Enlargementy = 0.015953419x2
Contractiony = 0.045695994x2
Long Bendy = 0.055571957x2
Short Bendy = 0,02671x 2
450y = 0,075591x2
Elbow y = 0,0446x2
Dari data di atas, terlihat bahwa pengolahan data dengan
menggunakan kecepatan kuadratik sama besarnya dengan kecepatan. Ini
terlihat dari nilai koefisien kehilangan energy yang besarnya
sama.Percobaan kedua adalah mencari hubungan antara tekanan dengan
kuadrat kecepatan aliran dan tekanan dengan kecepatan aliran
melalui persamaan:Hubungan tekanan dengan kuadrat kecepatan
aliran
Hubungan tekanan dengan kecepatan aliran
Pada pengolahan data, praktikan diminta untuk menghitung tekanan
yang terjadi setelah aliran melalui pipa. Tekanan yang masuk pada
pipa tidak sama dengan tekanan yang keluar pada pipa dikarenakan di
dalam pipa terjadi gesekan antar air dan pipa sehingga gesekan
tersebut menjadi energy yang terbuang. Hal ini mengakibatkan
koefisien kehilangan energy akan lebih besar terhadap tekanan
dikarenakan tekanan yang masuk ke pipa besar dan semakin besar
tekanan yang diberikan maka koefisien kehilangan energy menjadi
besar sehingga tekanan yang keluar dari pipa akan menurun.Pada
pengolahan data ketiga ini, tekanan yang terjadi setelah aliran
melalui pipa dapat dihitung. Hasil yang didapat adalah 12500 kg/m2
dengan besarnya tekanan yang dihitung secara teori adalah 498.3
kg/m2. Untuk itu, kesalahan relatif yang dilakukan oleh praktikan
sebesar 179%. Persamaan yang dihasilkan dari pengolahan data ketiga
ini adalah .
7.6.3. Analisa KesalahanDalam setiap kegiatan praktikum
nilai-nilai yang didapat dari pengolahan data tidak selalu sesuai
dengan nilai literaturnya, ini dapat dilihat dalam kesalahan
relative yang diperoleh dari nilai koefisien gesek1. Permukaan alat
percobaan tidak datar sehingga saat pembacaan manometer tidak
terlalu akurat2. Nilai tekanan yang terbaca pada alat peraga tidak
akurat sehingga penghitungan tekanan mempunyai kesalahan relative
yang tinggi.3. Nilai koefisien kehilangan energy literature berbeda
menurut sumber dan refrerensinya, oleh karena itu banyak terjadi
perbedaan dan hal ini mempengaruhi nilai kesalahan relative.4.
Konversi satuan dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan,
sebagai contoh, nilai koefisien literature yang didapat mungkin
saja mempunyai satuan yang berbeda dari nilai koefisien kehilangan
energy yang didapat dari perhitungan pengolahan data.5. Kesalahan
juga terjadi saat pengukuran debit aliran. Kemungkinan terdapatnya
air yang tumpah saat praktikan menjauhkan tabung ukur dari kran
aliran air, serta pengukuran waktu yang kurang akurat. Ini dapat
menyebabkan data debit aliran yang diperoleh menjadi kurang tepat.
Kesalahan ini dapat diminimalisir dengan cara menggunakan lebih
dari satu sampel untuk setiap pengukuran debit dan merata-ratakan
hasilnya, sehingga kesalahan relatif akan lebih
kecil.7.7Kesimpulan1. Koefisien headloss tiap penampang mempunyai
nilai yang berbeda2. Koefisien headloss dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu tekanan, diameter pipa, kecepatan aliran, debit
aliran, dan sistem aliran pipa.3. Koefisien kehilangan energy dari
data yang telah diolah pada praktikum ini adalah sebeagai
berikut:Jenis PenampangKoefisien Percobaan
Lengkung Berjenjang1.360256166
Enlargement0.313006073
Contraction0.8965554
Long Bend1.090321804
Short Bend0.63101409
4501.464939384
Elbow 9.011544068
4. Diameter pipa akan berpengaruh terhadap luasan permukaan
sehingga semakin besar luas penampang pipa, maka kecepatan dan
tekanan air akan semakin besar.5. Gesekan yang dialami oleh fluida
terhadap pipa/benda yang melewatinya dapat menyebabkan adanya
headloss.
7.8Daftar pustakaDepartemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia. 2009. Modul Praktikum Mekanika Fluida dan
Hidrolika. Depok: Laboratorium Hidrolika,Hidrologi dan
Sungai.7.9Lampiran