- 0 -
- 0 -
- 1 -
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah menuntun kami dalam menyelesaikan Buku
Panduan kegiatan Debate Competition tingkat Universitas Wilayah III (Indramayu,
Majalengka, Cirebon dan Kuningan). Adapun nama kegiatan yang kami usulkan adalah
Rangkaian Event Akamigas 2015 atau REAMIGAS-2015.
REAMIGAS-2015 merupakan merupakan program yang dicanangkan oleh Media
Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa Akamigas Balongan bersama dengan Himpunan
Mahasiswa Jurusan yang ada di Akamigas Balongan dan Badan Eksekutif Mahasiswa
(Departemen Pendidikan) dalam rangka mengembangkan kemampuan mahasiwa dalam
bidang keilmuan dan keprofesian serta menumbuhkan semangat konservasi energi kepada
Masyarakat khususnya Pelajar dan Mahasiswa.
Akhirnya, panitia mengharapkan dukungan moral dan material dari semua unsur Akamigas
Balongan untuk pelaksanaan kegiatan ini.
Panitia,
REAMIGAS-2015
- 2 -
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................................................................... -1-
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... -2-
1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Tema ....................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.4. Target ...................................................................................................................... 2
1.5. Peserta ..................................................................................................................... 2
2. SISTEM, PELAKSANAAN DAN FORMAT LOMBA ............................................... 4
2.1. Sistem Lomba ......................................................................................................... 4
2.2. Pelaksanaan Lomba ................................................................................................ 4
2.2.1. Tahap Persiapan ............................................................................................... 4
2.2.2. Alokasi Waktu ................................................................................................. 5
2.2.3. Matching Team ................................................................................................ 5
2.3. Format Lomba ......................................................................................................... 5
2.3.1. Perhitungan Waktu .......................................................................................... 6
2.3.1. Definisi ............................................................................................................ 6
3. LO (Liaison Officer) ...................................................................................................... 6
4. SUPPORTER ................................................................................................................. 6
5. PENJURIAN (adjudicator) ............................................................................................ 7
5.1. Juri .......................................................................................................................... 7
5.2. Mekanisme Penilaian .............................................................................................. 7
6. PEMENANG .................................................................................................................. 9
7. MATERI LOMBA (MOTION) ..................................................................................... 9
8. TEMPAT DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 10
8. PENDAFTARAN......................................................................................................... 10
8. FASILITAS PESERTA ............................................................................................... 11
8. REWARD..................................................................................................................... 11
9. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 11
10. KONTRIBUSI .............................................................................................................. 11
11. LAIN-LAIN .................................................................................................................. 12
12. KORESPODENSI ........................................................................................................ 12
- 3 -
13. PENUTUP ................................................................................................................ 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber daya energi yang tergolong melimpah. Hampir semua
jenis energi ada dalam wilayah Indonesia. Sehingga upaya meningkatkan akses masyarakat
terhadap energi yang cukup dan terjangkau merupakan faktor esensial dalam upaya
menurunkan tingkat kemiskinan, memperbaiki kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Namun seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia tentunya
berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan energi.
Hal tersebut merupakan tantangan yang tidak ringan guna mewujudkan ketahanan
dan kemandirian energi nasional. Untuk itu pemerintah telah menyiapkan Kebijakan
Energi Nasional (KEN) sebagai arah dan pedoman pengelolaan energi nasional.
Tantangan terbesar ketahanan energi adalah masih besarnya ketergantungan
Indonesia terhadap minyak bumi. Akibat produksi yang terus mengalami penurunan serta
konsumsi yang terus meningkat menyebabkan impor minyak bumi semakin besar. Selain
itu kebijakan subsidi harga BBM juga dinilai membuat pengembangan sumber energi EBT
(Energi Baru Terbaharukan) tidak berjalan dengan baik. Karena hal tersebut timbullah
kebijakan subsidi energi fosil, terutama minyak bumi secara bertahap harus segera dihapus
agar masyarakat perlahan-lahan dapat beralih kepada penggunaan energi terbarukan
sehingga penggunaan EBT diberikan insentif. Namun hal tersebut sangat dieluhkan oleh
masyarakat karena energi fosil merupakan komoditi utama dalam sektor energi.
Peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional
melalui kebijakan energi nasional. peran perguruan tinggi sebagaimana fungsi Tri
Dharmanya yang memiliki sumber daya manusia dinamis dan tidak terbatas dalam
berperan untuk mendukung keberhasilan mengamankan kebijakan energi Indonesia
menuju 2050. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi/ mahasiswa yaitu
dapat berperan melalaui: Pengawalan terhadap implementasi regulasi-regulasi sektor
energi; Penelitian pengembangan energi terbarukan untuk bisa lebih efisisen; Penelitian
penelitian inovasi menemukan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan;
Peningkatan inovasi inovasi teknologi energi agar ketergantungan terhadap Negara lain
menurun. Hal lain yang juga dapat dilakukan perguruan tinggi yaitu: memberi dukungan
kajian terhadap arah dan implementasi kebijakan-kebijakan pengelolaan energi agar
terjamin keamanannya (secure) dan berkelanjutan (sustain): misalnya kebijakan exploitasi
2
dan ekspor, tarif listrik nasional, sistem kelistrikan nasional, feed in tarif terhadap energi
terbarukan, sektor transportasi yang lebih efisien, subsidi energi.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Akademi Minyak dan Gas Balongan Debate
Competiiton dengan Judul Implementasi Kebijakan Energi Nasional. Kegiatan ini
diadakan agar di kalangan Mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberi dukungan
kajian terhadap arah dan implementasi kebijakan-kebijakan pengelolaan energi.
1.2. Tema
Debate Competition 2015 (REAMIGAS-2015), Implementasi Kebijakan Energi
Nasional.
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan argumentasi.
1.3.2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mendirikan Kemandirian
Energi.
1.3.3. Meningkatkan daya saing mahasiswa dalam berperan aktif untuk memberi
dukungan kajian terhadap implementasi kebijakan energi nasional.
1.4. Target
Tercapainya semua tujuan yang telah ditetapkan.
1.5. Peserta
Mahasiswa Universitas wilayah III (berbagai jurusan):
a. Cirebon
b. Majalengka
c. Indramayu
d. Kuningan
Tata Tertib Baku peserta Debate Competition REAMIGAS-2015 adalah:
A. Peserta
a. Peserta adalah mahasiswa S1 atau DIII aktif perguruan tinggi wilayah III (Cirebon,
Indramayu, Majalengka dan Kuningan)
b. Satu tim terdiri atas 3 Speaker.
c. Setiap peserta hanya boleh menjadi anggota sebuah tim
d. Anggota tim tidak boleh diganti.
e. Setiap Perguruan Tinggi berhak mengirimkan maksimal 3 (tiga) tim, terkecuali
pihak penyelanggara Acara (Akamigas Balongan).
3
f. Tim boleh dibentuk dari mahasiswa yang berbeda fakultas/ jurusan selama masih
dari Universitas yang sama.
g. Peserta Wajib menggunakan pakaian yang sopan dan rapih dan Name Tag saat
perlombaan.
h. Peserta harus menghormati panitia dan peserta lainnya.
i. Peserta diharapkan hadir ke tempat acara tepat waktu. Keterlambatan akan beresiko
diskualifikasi. Keterlambatan bukan tanggung jawab panitia.
j. Dimohon untuk tidak membunyikan handphone selama acara.
k. Peserta diperbolehkan untuk membuka referensi HANYA pada saat Case building
selama 15 menit.
l. Peserta harus sudah pada formasi 5 menit sebelum perlombaan dimulai.
m. Peserta dilarang membawa handphone/alat komunikasi lain, referensi maupun
Buku (hanya diperbolehkan membawa Buku catatan yang telah disiapkan oleh
panitia) selama debate dimulai.
n. Peserta dilarang makan saat sedang bertanding.
o. Diharapkan peserta tidak meninggalkan tempat berlangsungnya lomba, kecuali jika
hal yang sangat mendesak peserta bisa meminta izin kepada panitia.
p. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat, sehingga peserta diminta untuk tidak
melakukan tindakan yang memprovokasi atau anarkis jika tidak dinyatakan
menang.
q. Panitia berhak memperingatkan dan mendiskualifikasi peserta apabila persyaratan
di atas tidak dipenuhi.
r. Seluruh Peraturan dan Tata Tertib dari panitia tidak dapat diganggu gugat.
B. Liaison Officer (LO)
a. 1 TIM harus mempunyai 1 orang LO
b. Liaison Officer Wajib mengikuti Technical Meeting.
c. Liaison Officer Bertanggung Jawab untuk melakukan registrasi TIM nya.
d. Liaison Officer Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang berasal
dari panitia Debate Competition REAMIGAS 2015.
e. Liaison Bertanggung jawab terhadap kelengkapan TIM nya saat acara berlangsung.
f. Liaison Officer Berhak mewakili TIM nya dalan penentuan Match-ups di babak
penyisihan.
4
2. SISTEM, PELAKSANAAN, DAN FORMAT LOMBA
2.1. Sistem Lomba
Sistem debat yang digunakan dalam Debate Competition REAMIGAS-2015 adalah
Australasian Parliamentary System (APS) dengan tahapan sbb:
Preliminary Rounds. Ini merupakan babak penyisihan untuk jumlah tim maksimal
16 tim (Bisa kurang dari 16 team) terbagi dalam 2 ruang debat . 8 tim (masing-
masing kelas 4 team) terbaik berhak maju ke babak selanjutnya.
Quarter Final Rounds. Babak ini merupakan babak perempat final. Dalam babak
ini, terdapat 8 tim terbagi dalam 2 ruang debat. 4 (empat) tim terbaik (masing-
masing kelas 2 team) akan maju ke babak berikutnya.
Semifinal Rounds. Babak ini mempertemukan 4 tim terbaik yang terbagi dalam satu
ruang debat. 2 (dua) tim terbaik akan maju ke babak selanjutnya.
Grand Final Round. Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan 2
(dua) tim terbaik dalam satu ruangan. Dari babak ini, akan dipilih Juara 1 dan 2.
2.2. Pelaksanaan Lomba
2.2.1. Tahap Persiapan
Ruangan pertandingan, Match-ups dan Case building akan diumumkan sebelum mosi debat dirilis.
Materi-materi yang telah di persiapkan (print-out materi, koran, majalah, dan media elektronik) dapat digunakan dalam waktu persiapan/ Case building selama 15
Menit. Materi yang telah dipersiapkan dapat dibawa dalam pertandingan, namun
tidak dapat digunakan saat sedang menyampaikan pendapat.
Masing masing pembicara dalam tim diperbolehkan membawa/membaca buku catatan dari panitia saat menyampaikan pendapat, asal tidak
mengganggu performance.
Tim harus melakukan persiapan sendiri. Setelah mosi mosi dirilis, tidak diperbolehkan adanya kontak antara tim dengan siapapun dengan maksud
membantu proses persiapan debat. Untuk menghindari hal tersebut, alat komunikasi
peserta dilarang untuk digunakan dan untuk sementara akan dikumpulkan pada
panitia dan saat pertandingan berlangsung.
Tim diharuskan menempati posisi masing-masing yang telah ditentukan 5 menit sebelum waktu kompetisi dimulai.
Tim dianggap gugur apabila ketika waktu gilirannya tidak ada dalam ruangan dan tidak ada toleransi waktu untuk menunggu.
Pertandingan debat akan dimulai setelah waktu persiapan/ Case building (15 menit) usai, dan panel juri telah tiba dalam ruangan tersebut.
5
2.2.2. Alokasi Waktu
Dua tim berhadapan sebagai affirmative (Government) dan negative Team (Opposition)
yang masing-masing beranggotakan 3 (tiga) orang peserta. Setiap team dikelompokan
sebagai 1st speaker, 2
nd speaker, 3
rd speaker dan Reply Speaker. Pembicara I, II dan III
memiliki waktu 3 menit untuk menyampaikan argummennya. Debat diakhiri dengan reply
speech (2 menit) yaitu penyampaian rangkuman oleh reply speaker yang ditentukan
sendiri oleh tim debat.
2.2.3. Matching Team
Pada babak Penyisihan, penentuan lawan debat akan dilakukan secara acak (random). Pada
babak semifinal akan ditentukan dengan Power Match System, dimana tim terlemah akan
bertemu dengan tim terkuat.
2.3. Format Lomba
Kompetisi ini menggunakan sistem gugur dalam setiap babak. Keseluruhannya dilaksanakan dalam 4 tahap, yakni penyisihan, perempat final, semi final, dan final.
Dalam setiap babak penyisihan terdiri dari beberapa sesi, yang akan diundi saat registrasiTechnical Meeting.
Dalam sebuah pertandingan terdiri atas 2 tim (Tim Pemerintah dan Tim Oposisi). Tim Pemerintah mendukung mosi (pro), sedangkan Tim Oposisi menentang mosi
(kontra).
Debat akan dinilai oleh tiga orang Dewan Juri. Dari ketiga Dewan Juri ini akan ditetapkan salah satu juri oleh panitia penyelenggara sebagai Ketua Dewan Juri.
Durasi waktu debat akan diawasi oleh seorang time keeper yang telah ditunjuk oleh panitia penyelenggara.
Sebuah tim terdiri dari 3 orang anggota. Tim dapat bertanding jika anggotanya lengkap. Tim tidak dibolehkan mengganti atau menambahkan anggota selama
pertandingan berlangsung. Anggota tim ini terbagi menjadi:
TIM PEMERINTAH atau TIM PRO
a. 1st b. 2nd c. 3rd
TIM OPOSISI atau TIM NEGATIF
a. 1st b. 2nd c. 3rd
Anggota tim memiliki kesempatan untuk bicara dengan urutan sebagai berikut: a. 1st Pro b. 1st Negatif c. 2nd Pro d. 2nd Negatif e. 3rd Pro f. 3rd Negatif g. Reply Speaker Opposition/Negatif (Pidato Jawaban disampaikan oleh 1st
Negatif /2nd
Negatif)
6
h. Reply Speaker Government/pro (Pidato Jawaban disampaikan oleh 1st Pro /2nd Pro)
Poin (a) sampai (f) diatas merupakan pidato utama, sedangkan poin (g) dan (h) merupakan pidato jawaban atau kesimpulan.
Debat menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.
Jalannya debat akan dipandu oleh seorang moderator (panitia)
2.3.1. Perhitungan Waktu
Dalam setiap sesi debat akan ada seorang timekeeper yang dipilih oleh dan dari panitia.
Tugas timekeeper adalah mengatur dan mengawasi waktu bicara setiap pembicara saat kompetisi berlangsung.
Penghitungan waktu dimulai saat pembicara memulai pidato.
Waktu berpidato, adalah: a. Pidato utama, : 3 menit b. Pidato jawaban, : 2 menit
Timekeeper akan memberi tanda waktu pada setiap pembicara dari tiap tim a. 1 kali ketukan menandai berakhirnya menit pertama
b. 2 kali ketukan menandai berakhirnya menit kedua
c. 3 kali ketukan menandai berakhirnya menit ketiga
d. Continue apabila waktu telah habis, hingga pembicara selesai
2.3.2. Definisi
Definisi adalah interpretasi dari mosi yang disampaikan oleh 1st Pro diawal pidatonya.
a. Definisi harus beralasan dan masuk akal.
b. Definisi harus menyatakan isu-isu atau permasalahan dalam mosi yang
diperdebatkan, menyatakan arti dalam mosi yang memerlukan klarifikasi, dan
menyajikannya secara jelas serta tautannya dengan mosi yang diperdebatkan.
Definisi tidak boleh mengandung: a. Sebuah Truisme (pernyataan yang kebenarannya tidak dapat disangkal atau
diperdebatkan)
b. Sebuah Tautologi (paparan yang syarat akan repetisi dan tidak menambah
kejelasan dari maksud kalimat yang disampaikan)
c. Gagasan Irasional (pernyataan yang disampaikan tidak didasari oleh landasan
berpikir yang logis terhadap mosi yang diperdebatkan)
3. LO (Liaison Officer)
LO adalah berasal dari tiap-tiap Tim Universitas. LO bertugas untuk memandu dan
mengkoordinasi informasi yang didapat dari panitia REAMIGAS 2015 kepada timnya
masing-masing tentang penyelenggaraan (jadwal, ruang, fasilitas, teknis acara dsb) dan
memastikan kehadiran masing-masing timnya.
4. SUPPORTER
Setiap prodi/ kampus dihimbau untuk membawa supporter (maksimal 5 orang) dengan
kewajiban mematuhi tata tertib. Semua pengeluaran suporter merupakan tanggung jawab
kampus/prodi pengirim. Panitia tidak menyediakan snack dan makan siang bagi suporter.
7
5. PENJURIAN (adjudicator)
5.1. Juri
Adjudicator berasal dari internal dan eksternal Akamigas Balongan Indramayu.
5.2. Mekanisme Penilaian
a) Penilaian berdasarkan APS
b) Penilaian dilakukan performance individu dan team yang meliputi
b.1. Penilaian kasus meliputi: matter, manner, method.
Matter adalah seberapa jauh seorang pembicara mengetahui hal yang
dibicarakan. Hal ini menyangkut penyusunan kasus yang terdiri dari
argumen-argumen suportif dan logis yang disertai dengan pembuktian
yang tepat. Secara keseluruhan matter mengambil proporsi empat puluh
persen (40%) dari keseluruhan performa pembicara.
Manner adalah gaya dan cara seorang pembicara memberikan
argumentasinya. Hal ini meliputi intonasi, kontak mata, volume, bahasa
tubuh, dan komunikasi-komunikasi non-verbal lainnya. Manner
mengambil proporsi empat puluh persen (40%) dari keseluruhan
performa pembicara.
Method adalah pengaturan dan pengorganisasian kasus seorang
pembicara. Seorang pembicara mempunyai kewajiban untuk
menyanggah, memberikan argumen dan memberikan kesimpulan dalam
waktu yang telah diberikan, tidak lebih dan tidak kurang. Method
mengambil proporsi dua puluh persen (20%) dari keseluruhan performa
pembicara.
Dapat disimpulkan bahwa matter, manner dan method merupakan
keseluruhan dari performa seorang pembicara (seratus persen). Dan
seorang juri berkewajiban untuk membuat tiga hal ini menjadi panduan
utama dalam menilai sebuah debat.
B.2. Penilaian angka
Setelah seorang juri menilai kasus secara kualitatif, maka selanjutnya
harus ada penilaian secara kuantitatif untuk diserahkan kepada tim
tabulasi yang kemudian akan mempengaruhi peringkat tim. Penilaian
kuantitatif dilakukan dengan cara pengisian lembar juri.
8
Contoh Adjudicator sheet:
Government:
Speaker Name Matter
(27-33)
Manner
(27-33)
Method
(13-17)
Time Total
1st
2nd
3rd
(13-16) (13-16) (6-8)
Reply
Team Score
Opposition:
Speaker Name Matter
(27-33)
Manner
(27-33)
Method
(13-17)
Time Total
1st
2nd
3rd
(13-16) (13-16) (6-8)
Reply
Team Score
Winner:
Margin :
Adjudicator:
(.)
9
Penjelasan Penilaian:
Nilai Kualitatif
Score Matter Score Manner Score Method
1st,2
nd,3
rd Reply
speaker
1st,2
nd,3
rd Reply
speaker
1st,2
nd,3
rd Reply
speaker
Sangat Kurang 27 13 27 13 13
Kurang 28 14 28 14 14 6
Sedang 29-30 15 29-30 15 15 7
Di atas rata-rata 31-32 17 31-32 17 16 8
Sempurna 33 17 33 17 17
Matter dan Manner (Masing-masing 40%):
27 : Sangat Kurang, diharapkan adanya perbaikan
28 : Kurang
29-30 : Sedang
31-32 : Di atas rata-rata
33 : Sempurna
Margin Kemenangan (Perbedaan nilai total kedua tim):
1-4 : Kemenangan tipis
5-8 : Kemenangan jelas dengan salah satu tim memiliki keunggulan yang terlihat
9-12 : Kemenangan mutlak yang sangat terlihat dari kedua tim
6. PEMENANG
Pemenang terdiri atas : Pemenang I dan II, serta 5 Best Speaker pada saat Preliminary
Round.
7. MATERI LOMBA (MOTION)
Secara umum materi lomba (motion) meliputi isu-isu lokal mengenai Permasalahan Energi
(Fosil non Fosil), Implementasi Kebijakan Energi Nasional serta dampaknya terhadap
masyarakat, antara lain:
a. Penghapusan subsidi merupakan suatu implementasi kebijakan energi nasional
b. Pencapaian dikeluarkannya PP KEN (kebijakan energi nasional) kurang optimal
c. Pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia sangat baik, namun belum cukup
efisien bagi masyarakat
10
d. Mengoptimalkan energi terbarukan dengan meninggalkan energi fosil merupakan
suatu pencapaian yang sulit terealisasikan.
e. Melalui PP KEN, ketergantungan pada minyak bumi melalui diversifikasi energi
(penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam
rangka optimasi penyediaan energi) dirasa cukup berhasil
f. Dengan Adanya Subsidi BBM, akan menjadikan ketergantungan masyarakat
dengan energi fosil.
g. Tidak stabilnya harga BBM akibat kebijakan pemerintah mengakibatkan tingginya
angka kriminalitas dalam masyarakat.
h. Cadangan Minyak Bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam kurun waktu +
11 tahun mendatang.
i. Masih kurangnya koordinasi yang terpadu antara antara sektor energi dengan
sektor lain seperti industri, perdagangan, dan teknologi.
j. Kurang sinkronnya Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan Rencana Umum
Energi Nasional (RUEN) dalam koridor Kebijakan Energi Nasional yang akan
ditetapkan.
k. Perlunya peningkatan alokasi APBN untuk daerah yang berhasil melakukan
pengelolaan energi dengan baik dan mampu memaksimalkan pemanfaatan
pemanfaatan potensi energi di daerahnya.
l. Efisiensi penggunaan energi melalui strategi konservasi gagal karena adanya
kontradiksi antara kebijakan konservasi dengan kebijakan pemberian subsidi bbm
m. Masih bergantungnya sumber pendapatan Negara pada hasil sumber daya energi.
n. Ketidakjelasan wewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
pengelolaan energi yang mengakibatkan terhambatnya penerapan kebijakan energi
o. Sektor energi memerlukan biaya investasi yang cukup besar, sehingga diperlukan
dukungan finansial terutama dari perbankan nasional.
p. Proses pembuatan kebijakan harus transparan dan terbuka bagi masyarakat
sehingga masyarakat dapat berpartisipasi untuk menyempurnakan kebijakan itu
sendiri.
q. Situasi politik di Negara, terbatasnya tenaga ahli dan luas lahan menghambat
pengelolaan serta pemanfaatan cadangan energi nasional.
8. TEMPAT DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Debate Competition REAMIGAS-2015 akan dilaksanakan di Kampus II
Akademi Minyak dan Gas Balongan pada hari Minggu, 24 Mei 2015 (Jadwal terlampir)
9. PENDAFTARAN
Peserta Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000 / Tim. (rek BRI Syariah a.n Nova Srikandi 1020394157)
Paling lambat melakukan Registrasi tanggal 20 Mei 2015 Pukul 15.00 WIB.
11
Peserta mengirimkan bukti pendaftaran dengan format (Nama speakers dan Official, Asal Perguruan Tinggi) di alamat E-mail [email protected]
Peserta menunggu mendapat Balasan dari Panitia REAMIGAS 2015 berupa Kode Registrasi.
Peserta mengisi Formulir pendaftaran Online yang terdapat di http://goo.gl/forms/syrNT32l2I dengan memasukkan kode pembayaran.
Kuota Pendaftaran Hanya 16 Team atau kurang dari 16 Team.
Peserta dinyatakan gagal walaupun Peserta telah membayar, tetapi belum melakukan pendaftaran hingga batas akhir yang telah ditentukan.
Peserta wajib mengikuti Technical Meeting (TM) dengan menyerahkan : foto 3x4 berwarna
Fotocopy Kartu Mahasiswa
10. FASILITAS PESERTA
Peserta Lomba (3 Speakers dan LO) mendapat
Konsumsi (Snack dan Makan Siang).
Mendapat Buku Catatan Untuk Case Building.
11. REWARD
Juara 1 dan 2 Debate Competition: a. Plakat Juara b. Uang Tunai(Juara 1: Rp 750.000) dan (Juara 2: Rp 500.000) c. Sertifikat Juara dan Peserta d. Free Pass National Seminar Ticket
5 (Lima) Best Speaker: a. Masing-masing mendapat Rp.50.000 b. Mendapat Sertifikat Best Speaker
12. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN
Secara garis besar, acara dan jadwal kegiatan sbb:
Upacara pembukaan
Preliminary Rounds.
Quarter Final Rounds
Semifinal Rounds
Grand Final
Penutupan
13. KONTRIBUSI
Dalam kegiatan ini setiap tim wajib menyediakan akomodasi dan konsumsi supporter tim
peserta. Konsumsi Peserta dan LO disediakan oleh panitia
12
14. LAIN-LAIN
a) Penggunaan materi pendukung (printed material dari internet, Koran atau majalah) hanya bisa digunakan pada saat case building saja. Sedangkan pada saat lomba
materi tersebut tidak boleh diatas meja.
b) Peserta hanya diperbolehkan membawa buku catatan dari panitia pada saat debate c) Penggunaan laptop, blackberry, dan perangkat lainnya diperbolehkan untuk
mengakses internet pada saat case building.
d) Pada saat perlombaan handphone harus dalam keadaan tidak diaktifkan.
e) Peserta adalah mahasiswa S1 atau DIII aktif perguruan tinggi wilayah III (Cirebon,
Indramayu, Majalengka dan Kuningan)
f) Satu tim terdiri atas 3 Speaker dan 1 orang Official.
g) Setiap peserta hanya boleh menjadi anggota sebuah tim
h) Anggota tim tidak boleh diganti.
i) Setiap Perguruan Tinggi berhak mengirimkan maksimal 3 (tiga) tim.
j) Peserta (LO) Wajib mengikuti Technical Meeting.
k) Tim boleh dibentuk dari mahasiswa beda fakultas selama masih dari Universitas
yang sama.
l) Panitia berhak mendiskualifikasi peserta apabila persyaratan di atas tidak
dipenuhi.
15. KORESPODENSI
NO NAMA TELP/HP E-mail
1.
2.
Marsya Masyita
Utari Larasati
085798104760
087723482472
16. PENUTUP
Demikian Buku Panduan Debate Competition -2015 ini disusun untuk menjadi pedoman
bagi panitia, adjudicators, tim debaters dan LO.
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Istilah
REAMIGAS : Rangkaian Event Akamigas
APS : Australiasian Parliamentary System
Motion : Materi yang diperdebatkan
Government Team : Tim pemerintah yang setuju dengan motion
Opposition Team : Tim oposisi yang menentang motion
Affirmative Team : Government Team
Negative : Opposition Team
Case Building : Waktu yang diberikan kepada tim untuk menyusun
materi debat termasuk komposisi pembicara
Debater : Mahasiswa yang bertindak sebagai anggota tim debat
Adjudicator : Jury
14
Lampiran 2 : Jadwal dan Kegiatan
DAY TIME ACTIVITY
Minggu, 24 Mei
2015
07.00 08.00 08.00 08.15 08.15 08.30 08.30 10.50 10.50 11.00 11.00 11.10 11.10 11.25 11.25 12.35 12.35 13.30 13.30 13.40 13.40 13.55 13.55 15.05 15.05 15.15 15.15 15.25 15.25 15.40 15.40 16.25 16.25 16.35 16.35 17.00
Registrasi Peserta
Match Up and Motion Launch
Case Building
Debate Preliminary Round
Tabulation and announcement
Match Up and Motion Launch
Case Building
Debate Quarter Final
ISHOMA + Tabulasi
Match Up and Motion Launch
Case Building
Debate Semi final
Tabulation and announcement
Match Up and Motion Launched
Case Building
Debate Final
Tabulation and announcement
Penutupan
15
Lampiran 3: Tugas masing-masing debater
ROLE OF SPEAKERS
Government team terdiri dari 3 speaker:
1. First speaker
Mendefinisikan motion, agar debate bisa dibawa ke arah definisi yang
dinyatakan oleh first speaker dari positive team. (Memberikan batasan
batasan Debat)
Menyatakan setuju akan motion.
Menyampaikan team line (apa-apa yang akan disampaikan oleh masing-
masing speakernya) dan team split (seputar pembagian tugas apa yang akan
disampaikan guna meyakinkan juri).
Menyampaikan argumennya sendiri yang mendukung motion
2. Second speaker
Me-rebut (Menyanggah) apa yang disampaikan speaker sebelumnya dari tim
lawan (yaitu first speaker dari Negative team).
Menyampaikan argumennya sendiri (Harus punya argument yang beda
dengan first speakernya, argument baru).
Mendukung first speaker.
3. Third speaker
Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu second
speaker negative).
Menyampaikan argumen-argumen sebelumnya (tidak boleh ada argumen
baru) dengan menyertakan contoh-contoh yang mendukung posisi team.
4. Reply speaker
Menyampaikan kesimpulan
Menyampaikan kembali seluruh resume alasan, pernyataan kesetujuan team,
kelebihan posisi mereka.
Tidak memberi rebuttal lagi.
16
Opposition Team (Negative ):
Negative team adalah lawan dari government team. Tugasnya adalah tidak
menyetujui motion. Negative team terdiri dari 3 speaker, tugas-tugasnya sebenarnya
mirip-mirip dengan government team, tapi ada sedikit perbedaan.
1. First speaker
Memberi timbal balik atas definisi motion yang telah diberikan first speaker
dari positive team. (Jika Definisi dan Parameter Affirmative team diangggap
terlalu ketat/ tidak dapat diperdebatkan)
Menyatakan ketidaksetujuan timnya akan motion yang diberikan.
Menyampaikan team line dan team split.
Menyampaikan argumennya.
2. Second speaker
Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu second
speaker dari positive team).
Menyampaikan argumennya.
Mendukung first speakernya (negative).
3. Third speaker
Me-rebut apa yang disampaikan oleh pembicara sebelum dia (yaitu third
speaker dari positive team).
Menyampaikan argumen-argumen sebelumnya (tidak boleh ada argumen
baru) dengan menyertakan contoh-contoh yang mendukung posisi team.
4. Reply speaker
Memberikan kesimpulan
Menyampaikan kembali seluruh resume alasan, pernyataan kesetujuan team,
kelebihan posisi mereka.
Tidak memberi rebuttal lagi.