Top Banner
PRODUK DOMESTIK BRUTO: Metode Mengukur Kinerja Ekonomi (Seri Materi Kuliah ke-2 Sistem Neraca Nasional) Slamet Sutomo 1 1. Pendahuluan Materi kuliah ke-1 mengenai Sistem Neraca Nasional (SNN) atau System of National Accounts (SNA) telah menjelaskan bahwa salah satu neraca ekonomi yang perlu dibangun adalah neraca produksi (production account). Neraca ini menjelaskan besarnya produksi, karena isian neraca ini dicatat dalam satuan moneter, yang dihasilkan oleh suatu negara selama suatu periode waktu tertentu, misalnya selama satu tahun atau satu triwulan, dan sebagainya. Dari neraca produksi tersebut dapat diturunkan suatu indikator kinerja ekonomi negara bersangkutan yang disebut sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB menjelaskan secara lebih rinci mengenai produksi yang dihasilkan oleh suatu negara selama suatu periode waktu tertentu menurut rincian berbagai kegiatan ekonomi (economic activities), seperti pertanian, pertambangan, industri manufaktur, dan sebagainya yang membangun perekonomian negara bersangkutan. Pada sisi yang lain, PDB dapat juga dapat dilihat dari sisi penggunaannya (its uses) atau permintaannya (demand side), yaitu melihat penggunaan PDB oleh berbagai institusi, seperti oleh rumahtangga dan oleh pemerintah, yaitu untuk 1 Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jakarta. 1
96

Gross Domestic Product

May 09, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gross Domestic Product

PRODUK DOMESTIK BRUTO:Metode Mengukur Kinerja Ekonomi

(Seri Materi Kuliah ke-2 Sistem Neraca Nasional)

Slamet Sutomo1

1. PendahuluanMateri kuliah ke-1 mengenai Sistem Neraca

Nasional (SNN) atau System of National Accounts (SNA)telah menjelaskan bahwa salah satu neraca ekonomiyang perlu dibangun adalah neraca produksi(production account). Neraca ini menjelaskan besarnyaproduksi, karena isian neraca ini dicatat dalamsatuan moneter, yang dihasilkan oleh suatu negaraselama suatu periode waktu tertentu, misalnyaselama satu tahun atau satu triwulan, dansebagainya. Dari neraca produksi tersebut dapatditurunkan suatu indikator kinerja ekonomi negarabersangkutan yang disebut sebagai Produk DomestikBruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDBmenjelaskan secara lebih rinci mengenai produksiyang dihasilkan oleh suatu negara selama suatuperiode waktu tertentu menurut rincian berbagaikegiatan ekonomi (economic activities), sepertipertanian, pertambangan, industri manufaktur, dansebagainya yang membangun perekonomian negarabersangkutan.

Pada sisi yang lain, PDB dapat juga dapatdilihat dari sisi penggunaannya (its uses) ataupermintaannya (demand side), yaitu melihatpenggunaan PDB oleh berbagai institusi, sepertioleh rumahtangga dan oleh pemerintah, yaitu untuk1Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jakarta.

1

Page 2: Gross Domestic Product

memenuhi konsumi rumahtangga dan konsumsipemerintah, serta penggunaan PDB untuk investasiril (physical investment) atau pembentukan modal(capital formation) dan ekspor.

Materi kuliah ini akan menjelaskan konsep dandefinisi serta metode penyusunan PDB, dan analisisyang dapat dilakukan dengan menggunakan data PDB.Konsep dan definisi mengenai PDB perlu dijelaskanagar pengguna data PDB dapat memahami, misalnyaruang lingkup, dari data PDB. Metode penyusunanPDB atau seringkali disebut juga sebagai metodekompilasi PDB perlu dijelaskan agar pengguna PDBdapat memahami cara-cara melakukan penyusunan ataukompilasi data PDB dan apa yang terdapat secaraimpilisit dalam data PDB. Analisis PDB perludijelaskan agar pengguna data PDB dapat memahamikinerja apa saja yang dapat dijelaskan oleh dataPDB, misalnya untuk menjelaskan besarnya outputyang dihasilkan oleh suatu negara, atau untukmengukur laju pertumbuhan ekonomi.

Referensi yang digunakan pada bab ini, yaitumengenai konsep, definisi, dan metode penyusunanPDB, masih mengacu kepada SNA 1968 yangdipublikasi oleh United Nations. Kondisi inidilakukan karena sampai saat ini (tahun 2014)Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai suatu lembagayang berwenang dalam melakukan kompilasi PDB masihmenggunakan SNA 1968 dalam penyusunan dankompilasi PDB Indonesia. Pada tahun 2015, BPSmerencanakan akan melakukan perubahan penghitunganPDB dari berbasis SNA 1968 menjadi berbasis SNA2008 dan sekaligus mengubah tahun dasar dari tahun2000 menjadi tahun 2010. SNA 2008 merupakan

2

Page 3: Gross Domestic Product

panduan (guidelines) penghitungan SNA yang terakhiryang dipublikasi oleh United Nations. Tahun dasar(base year) adalah penetapan suatu tahun tertentusebagai dasar penghitungan PDB atas dasar hargakonstan, misalnya tahun 2000 atau tahun 2010,untuk menghitung PDB atas dasar harga konstantahun 2000 atau tahun 2010.2 Pada bagian akhirdari bab ini akan dijelaskan beberapa perubahanmengenai peralihan perubahan penyusunan PDB dariberbasis SNA 1968 menjadi SNA 2008 tersebut danperubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun2000 menjadi tahun 2010.

2. Arti Produk Domestik BrutoSebelumnya telah dinyatakan bahwa PDB atau

Produk Domestik Bruto merupakan terjemahan dariGross Domestic Product atau GDP. Dengan demikian,kata PDB terdiri dari 3 (tiga) kata lain yangdigabungkan, yaitu produk (product), domestik(domestic), dan bruto (gross). Oleh karena itu,perlu untuk memahami arti masing-masing katatersebut.

Arti produk adalah hasil atau output yangdihasilkan oleh suatu kegiatan ekonomi. Produkatau output tersebut dapat berupa barang (goods)atau jasa (services). Kegiatan ekonomi di pertanianmenghasilkan padi yang merupakan barang; kegiatanekonomi di lembaga keuangan menghasilkan jasakeuangan (financial services). Contoh-contoh laindapat dicari pada kegiatan ekonomi lainnya,

2Penjelasan mengenai hal ini (yaitu mengenai tahun dasar) untukmenghitung PDB harga konstan akan diberikan pada bagian selanjutnyapada materi kuliah ini.

3

Page 4: Gross Domestic Product

seperti pada kegiatan ekonomi industri manufakturyang menghasilkan tekstil, yang berupa barang ataugoods; kegiatan ekonomi jasa perorangan yangmenghasilkan jasa perbaikan komputer, yang berupajasa atau services. Jadi, PDB merupakan gambarankinerja perekonomian suatu negara yangmenghasilkan produk atau output berupa barang danjasa. Semua produk barang dan jasa tersebutdicatat dalam PDB sehingga pengguna data PDBmemahami bahwa suatu negara telah menghasilkansejumlah tertentu barang dan jasa selama suatuwaktu tertentu.

Produk atau output yang dihasilkan berbagaikegiatan ekonomi di negara bersangkutan perludijumlahkan sehingga menggambarkan produk atauoutput secara keseluruhan atau secara total. Jikaproduk atau output yang dihasilkan oleh berbagaikegiatan ekonomi di suatu negara dicatat dalamsatuan yang berbeda-beda, misalnya suatu produkdiukur dalam satuan ton sedangkan produk yang laindiukur dalam satuan meter, maka pencatatan kinerjaekonomi negara bersangkutan menjadi tidak dapatdilakukan. Agar pencatatan produk atau outputyang dihasilkan oleh suatu negara dapatdijumlahkan secara keseluruhan, maka satuan yangdigunakan harus sama, yaitu dalam satuan moneter,misalnya dalam satuan moneter yang digunakan olehnegara bersangkutan. Dengan demikian, produk atauoutput yang dihasilkan oleh negara tersebut secaratotal dapat digambarkan oleh besarnya PDB.

Kata kedua adalah domestik yang berartisuatu wilayah atau daerah yang meliputi daratandan lautan yang berada dalam batas-batas geografis

4

Page 5: Gross Domestic Product

suatu negara. Jadi, perkataan domestik memberikanbatasan mengenai produk atau output yangdihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi olehsuatu negara yang dibatasi oleh wilayah-wilayahgeografisnya. Misalnya, PDB Indonesia adalahproduk atau output yang dihasilkan oleh negaraIndonesia sesuai dengan batas-batas geografisIndonesia, baik daratan maupun lautan, tanpamemperhatikan apakah sumberdaya yang digunakanuntuk menghasilkan produk atau output tersebutmerupakan milik Indonesia atau bukan. Semua produkatau output yang dihasilkan oleh berbagai kegiatanekonomi di wilayah geografis Indonesia tanpamelihat kepemilikan sumberdaya seperti tenagakerjaatau modal (capital) merupakan PDB Indonesia.

Kata ketiga adalah bruto (gross) yangmempunyai arti bahwa dalam produk atau output yangdihasilkan oleh suatu negara masih mengandungkomponen-komponen pajak (taxes), khususnya pajaktidak langsung (indirect taxes), dan penyusutan(depreciation). Jadi, komponen-komponen pajak danpenyusutan belum dikeluarkan dari besarnya nilaiPDB sehingga perlu mencantumkan kata bruto dalamterminologi PDB.3

Dengan demikian, PDB dapat diartikan sebagaiproduk atau output yang dihasilkan oleh berbagai

3Dalam penjelasan selanjutnya pada materi kuliah ini akan diperolehpemahaman bahwa jika PDB ditambah dengan pendapatan dari faktorproduksi neto (net factor income), yaitu pendapatan faktor produksi dariluar dikurangi dengan pendapatan faktor produksi yang ke luar negeri,akan menghasilkan PNB (Produk Nasional Bruto atau Gross NationalProduct); dan jika PNB dikurangi dengan pajak tidak langsung neto (netindirect taxes) dan penyusutan (depreciation) akan menghasilkan pendapatannasional (National Income).

5

Page 6: Gross Domestic Product

kegiatan ekonomi di suatu negara, yang sesuaidengan batas-batas geografis yang disetujui secarainternasional, yang dinilai dengan satuan moneterdimana nilai PDB tersebut bersifat bruto dalampengertian masih mengandung pajak dan penyusutan.

Definisi 1PDB menjelaskan besarnya produk atau output yangdihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi di

wilayah domestik suatu negara selama suatu periodewaktu yang dinilai dalam satuan moneter

3. Faktor Produksi dan PDB Suatu negara berkembang sesuai dengan

pemanfaatan sumberdaya ekonomi (economic resources)yang tersedia dan digunakan. Sumberdaya-sumberdaya tersebut adalah sumberdaya tenagakerja(labor) dan sumberdaya modal (capital). Keduasumberdaya tersebut dalam ilmu ekonomi disebutsebagai faktor-faktor produksi (factors of production).Jadi, perkembangan ekonomi suatu negara ditentukanoleh pemanfaatan sumberdaya atau faktor produksitenagakerja dan faktor produksi modal (capital).Pernyataan tersebut biasanya disimbolkan denganY=f(K,L) dimana K = stok kapital (capital stock)4 danL = tenagakerja.

Definisi 2

4Stok capital atau capital stock secara sederhana dapat diartikan sebagaiakumulasi investasi selama suatu periode waktu. Misalnya investasipada tahun ke-t berjumlah 10, dan pada tahun ke-(t+1)berjumlah 20,maka stok capital pada tahun ke-(t+1) adalah sama dengan 10+20=30.

6

Page 7: Gross Domestic Product

Faktor produksi terdiri dari faktor produksitenagakerja dan faktor produksi modal

(kapital)Y = f(K, L)

Dengan faktor produksi tenagakerja, beberapakeping papan dan ditambah dengan bahan-bahanmaterial lainnya, dapat diubah menjadi, misalnya,sebuah kursi, dimana harga kursi tersebut lebihmahal dibandingkan dengan keping-keping papansemula. Contoh yang lain, dengan tenagakerja,suatu bidang lahan yang sudah diolah dapatdigunakan dan siap untuk ditanami bibit padi untukmenghasilkan padi yang mempuyai nilai lebih tinggidari pada bibit padi. Demikian juga dengan faktorproduksi modal atau kapital. Dengan menggunakanmesin tenun, serat-serat benang dapat diubahmenjadi sehelai kain dimana nilai kain tenuntersebut lebih tinggi dari pada nilai serat-seratbenang sebelumnya.

Definisi 3PDB mengukur apa yang tumbuh dari faktor-

faktor produksi yang digunakan oleh berbagaikegiatan produksi untuk menghasilkan outputdari input, yang dicerminkan oleh besarnya

nilai tambah yang dihasilkanJadi, PDB mengukur apa yang tumbuh dari

faktor-faktor produksi yang digunakan olehkegiatan-kegiatan produksi dalam proses produksiuntuk menghasilkan output dari input, yangdicerminkan oleh besarnya nilai tambah yangdihasilkan.

7

Page 8: Gross Domestic Product

4.

Gambar 2.1Proses Transformasi dari Input menjadi Output

5. Pendekatan Penghitungan PDBSecara umum, PDB dihitung atau dikompilasi

dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan (approach),yaitu:

a. Pendekatan produksi (production approach)yang menghasilkan PDB Produksi atau PDBmenurut kegiatan produksi (GDP by economicactivities),

b. Pendekatan penggunaan atau pengeluaran(expenditure approach), yang menghasilkan PDBPenggunaan atau PDB menurut pengeluaran(GDP by expenditures),

c. Pendekatan pendapatan (income approach) yangmenghasilkan PDB Pendapatan (GDP Income).

Definisi 4Terdapat 3 (tiga) jenis PDB, yaitu: PDB Produksi,

PDB Penggunaan atau PDB Pengeluaran, dan PDBPendapatan

Pada ketiga pendekatan penghitungan tersebut,

PDB masih mencakup penyusutan (depreciation) danpajak tidak langsung neto (pajak tak langsungdikurangi subsidi) atau net-indirect taxes.

8

Input

Proses Produksi

Output

Page 9: Gross Domestic Product

Pendekatan produksi menghitung PDB sebagaijumlah nilai tambah bruto dari barang dan jasayang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomiyang beroperasi dalam suatu wilayah geografissuatu negara selama suatu periode waktu tertentu.PDB Produksi Indonesia menghasilkan PDB menurut 9(sembilan) kegiatan ekonomi (economic activities) ataukegiatan produksi (production activities), yaitu:

a. Pertanian, peternakan, kehutanan danperikanan,

b. Pertambangan dan penggalian, c. Industri pengolahan, d. Listrik, gas, dan air bersih, e. Konstruksi, f. Perdagangan, hotel, dan restoran, g. Pengangkutan dan komunikasi, h. Lembaga keuangan, real estate, dan jasa

perusahaan, i. Jasa-jasa lainnya.

Penghitungan PDB Produksi merupakan hasilperkalian antara kuantitas produksi dengan unitharganya (atau v=pq dimana v adalah output atauproduksi, p adalah harga barang dan jasa, dan qadalah jumlah atau banyaknya barang dan jasa yangdihasilkan).

Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)menghitung PDB sebagai jumlah semua komponenpermintaan akhir (final demands), Dalam teoriekonomi, nilai PDB Penggunaan adalah sama denganjumlah seluruh komponen-komponen permintaan akhir,sehingga: Y=C+G+I+(X-M) dimana Y=PDB Penggunaanatau PDB Pengeluaran, dan:

9

Page 10: Gross Domestic Product

a. C adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga(household consumption expenditures) dan lembagaswasta nirlaba (non-profit organization),

b. G adalah pengeluaran konsumsi pemerintah(government consumption expenditures),

c. I adalah pembentukan modal tetap domestikbruto (gross fixed capital formation) termasukperubahan inventori (changes in inventory),dan

d. (X-M) adalah ekspor neto (ekspor netomerupakan ekspor dikurangi impor).

Dengan demikian, PDB Pengeluaran mencatatbesarnya pengeluaran-pengeluaran atau penggunaanPDB menurut komponen-komponennya, yaitu C, G, I,dan (X-M).

Pendekatan pendapatan (income approach)menghitung PDB sebagai jumlah balas jasa yangditerima oleh faktor-faktor produksi tenagakerjadan modal (capital) yang ikut serta dalam prosesproduksi di suatu negara, Balas jasa faktorproduksi yang dimaksud, secara garis besar,adalah:

a. Upah dan gaji (wages and salaries),b. Surplus usaha (operating surplus).

Secara lebih rinci, komponen surplus usahadapat merupakan, antara lain, adalah sewa (rents)atas lahan/tanah, gedung atau atas barang-barangmodal lainnya, bunga (interests), keuntungan (profits);semuanya dihitung sebelum dipotong pajakpenghasilan (income tax) dan pajak langsung lainnya(other direct taxes).

10

Page 11: Gross Domestic Product

Penghitungan PDB Pendapatan mencatat besarnyaPDB menurut komponen-komponen pendapatan, yaituupah dan gaji serta surplus usaha.

Catatan: sampai saat ini BPS, sebagai lembagayang berwenang dalam melakukan kompilasi PDB diIndonesia, baru hanya menyajikan 2 (dua) jenisPDB, yaitu PDB Produksi dan PDB Pengeluaran atauPDB Penggunaan, PDB Pendapatan belum tersediasecara eksplisit; tetapi akan dapat diperoleh jikapembaca menelusurinya dari tabel Input-OutputIndonesia yang dikompilasi setiap 5 tahun sekali,juga dilaksanakan oleh BPS.

Secara konsepsi, penghitungan PDB denganmenggunakan ketiga pendekatan tersebut akanmenghasilkan besar (nilai) PDB yang sama. Jika PDByang dihitung dengan menggunakan salah satupendekatan menghasilkan besarnya PDB yang berbedadari PDB dengan menggunakan pendekatan yang lainkarena, misalnya, dicatat dan dihitung secaraterpisah atau tersendiri oleh suatu unit kerjayang berbeda, maka perlu dilakukan suatu upayarekonsiliasi (reconciliation process). Upaya inidiperlukan untuk menemukan sisi-sisi tertentu darikomponen-komponen PDB yang perlu diperbaiki,misalnya karena data yang digunakan dianggap lemahdan kurang akurat, sehingga dengan demikianbesarnya PDB dengan menggunakan ketiga pendekatanmenjadi sama.

Definisi 5Proses rekonsiliasi merupakan suatu upaya agarbesarnya PDB yang dihitung dengan menggunakan

11

Page 12: Gross Domestic Product

ketiga pendekatan (produksi, penggunaan, danpendapatan) menjadi sama

6. PDB Harga Berlaku dan PDB Harga KonstanUntuk mengetahui besarnya produksi,

pengeluaran, dan pendapatan , PDB dinilai atasdasar harga berlaku (at current market prices).Pencatatan atau penghitungan PDB atas dasar hargaberlaku berarti bahwa nilai barang dan jasa yangdihasilkan (dari sisi produksi), atau nilai barangdan jasa yang dikonsumsi atau digunakan (dari sisipengeluaran), atau nilai upah dan gaji sertasurplus usaha yang dihasilkan (dari sisipendapatan) dicatat dan dihitung denganmenggunakan harga yang berlaku pada setiap waktupada saat PDB dikompilasi.

PDB atas dasar harga berlaku digunakan,antara lain, untuk melihat besarnya PDB pada suatutahun tertentu atau biasanya disebut juga untukmengetahui level PDB, atau untuk melihat perubahanstruktur ekonomi suatu negara.5

Definisi 6PDB atas dasar harga berlaku (GDP at current marketprices) mencatat dan menghitung PDB menurut hargapasar yang berlaku pada saat PDB dikompilasi

Selain mencatat atau menghitung PDB menurutharga berlaku, PDB juga dicatat dan dihitung atasdasar harga konstan (at constant prices). PDB atasdasar harga konstan artinya menilai besarnya PDB5Penjelasan mengenai hal ini akan diuraikan pada bagian berikutnyamengenai analisis data PDB.

12

Page 13: Gross Domestic Product

menurut harga pada suatu tahun dasar (base year’sprices) yang ditetapkan. Misalnya, PDB atas dasarharga konstan dihitung dan dicatat menggunakanharga pada tahun 2000, maka tahun 2000 dianggapsebagai tahun dasar, dan dengan demikian, besarnyaPDB atas dasar harga konstan pada tahun-tahun 2000dan seterusnya dihitung dan dicatat menggunakanharga-harga pada tahun 2000.

Metode pencatatan ini dilakukan untuk maksudpenghitungan laju pertumbuhan ekonomi (rate ofeconomic growth) yang biasanya diperoleh darimembandingkan besarnya PDB atas dasar hargakonstan suatu tahun dengan tahun yang lain untukmenghilangkan faktor kenaikan harga dalampenghitungan laju pertumbuhan ekonomi.6

Perkembangan ekonomi suatu negara dari satu tahunke tahun yang lain juga dipengaruhi oleh perubahanharga-harga. Agar PDB dapat mengukur lajupertumbuhan ekonomi yang sebenarnya (the real economicgrowth), maka pengaruh perubahan harga-harga dalamPDB perlu dihilangkan, dan kondisi ini dapattercapai dengan melakukan penghitungan PDB atasdasar harga konstan.

Definisi 7

PDB atas dasar harga konstan (GDP at constant prices)mencatat dan menghitung PDB berdasarkan harga-harga pada tahun dasar (at base year’s prices) yang

ditetapkan

7. Harga Konsumen dan Harga Produsen

6Idem, lihat pembahasan berikutnya mengenai analisis data PDB.13

Page 14: Gross Domestic Product

Harga konsumen adalah harga yang dibayar olehkonsumen pada waktu membeli suatu produk (barangatau jasa). Sedangkan harga produsen adalah hargakonsumen setelah dikurangi dengan besarnya biayapengangkutan (transport margins) dan marjinperdagangan (trade margins).

Definisi 8Harga Konsumen adalah harga yang dibayar olehkonsumen pada waktu membeli barang dan jasa,Harga Produsen = Harga Konsumen – (Marjin

Pengangkutan + Marjin Perdagangan)

Biaya pengangkutan adalah biaya yangdibutuhkan untuk mengangkut barang dan jasa dariprodusen ke konsumen. Dalam hal ini, biayapengangkutan dapat merupakan biaya pengangkutandari produsen ke pedagang besar, dan juga daripedagang besar ke pedagang eceran. Marjinpengangkutan merupakan output dari kegiatanpengangkutan.

Marjin perdagangan adalah keuntungan (marjin)yang diperoleh oleh pedagang pada waktu menjualbarang dan jasa yang diperdagangkan. Marjinperdagangan merupakan output dari kegiatanperdagangan.

Definisi 9Marjin pengangkutan adalah biaya-biaya

pengangkutan yang dibutuhkan untukmendistribusikan barang dan jasa dari produsen kekonsumen. Marjin perdagangan adalah keuntungan(marjin) yang diperoleh dari hasil menjual barang

dan jasa

14

Page 15: Gross Domestic Product

8. Output, Input Antara, dan Nilai Tambah7

Berikut penjelasan mengenai output, inputantara, dan nilai tambah yang digunakan dalampenghitungan PDB.

OutputPada bagian sebelumnya telah dijelaskan

mengenai arti output. Output diartikan sebagaisesuatu produk yang dihasilkan oleh suatu kegiatanekonomi dalam mentransformasi input melalui prosesproduksi. Output yang dihasilkan dapat berupabarang (goods) atau jasa (services).

Definisi 10Output atau produk yang dihasilkan oleh kegiatanekonomi dapat berupa barang (goods) dan dapat juga

berupa jasa (services)

Kegiatan ekonomi di pertanian menghasilkanpadi yang merupakan barang (goods); kegiatanekonomi di lembaga keuangan menghasilkan jasakeuangan (financial services). Kegiatan ekonomiindustri manufaktur menghasilkan tekstil yangberupa barang; kegiatan ekonomi jasa peroranganyang menghasilkan jasa perbaikan komputer, yangberupa jasa atau services.

Produk atau output yang dihasilkan olehberbagai kegiatan ekonomi dapat berupa:

a. Produk utama (main product), yaitu produkatau output yang memberikan nilai terbesar

7Lihat juga konsep dan definisi mengenai output, input antara, dannilai tambah yang dijelaskan pada materi kuliah ke-3 mengenai tabelInput-Ouput untuk melengkapi penjelasan-penjelasan pada bagian ini.

15

Page 16: Gross Domestic Product

terhadap keseluruhan kegiatan ekonomi,Misalnya, padi (gabah) merupakan produkutama dari kegiatan ekonomi padi,

b. Produk ikutan (by products), yaitu produkatau output yang dihasilkan bersama denganproduk utama dalam suatu proses produksiyang sama, Misalnya, jerami atau merangyang dihasilkan bersama dengan padi,guntingan kaleng pada proses pembuatanember, dan sebagainya,

c. Produk sampingan (secondary products), yaituproduk atau output yang dihasilkan bersamadengan produk utama tetapi tidak dari satuproses produksi yang sama, Produk inibiasanya berfungsi sebagai penunjangproduksi utama, misal produksi botol untukmenunjang produksi kecap dan minuman.

Definisi 11Output atau produk yang dihasilkan oleh suatu

kegiatan ekonomi terdiri dari produk utama, produkikutan, dan produk sampingan

Semua jenis output atau produk, baik produkutama maupun produk ikutan dan produk sekunder,perlu dicatat sebagai produk atau output yangdihasilkan oleh kegiatan ekonomi bersangkutan,yang dicatat dan diukur dalam satuan moneter darinegara bersangkutan, misalnya dalam nilai rupiahIndonesia.

Konsumsi (Input) Antara dan Konsumsi Akhir

16

Page 17: Gross Domestic Product

Penggunaan output atau produk berupa barangdan jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatanekonomi dapat dibedakan sebagai:

a. Barang dan jasa yang digunakan untukmemenuhi permintaan akhir (final demand),

b. Barang dan jasa yang digunakan untukmemenuhi permintaan antara (intermediateconsumption) atau input antara (intermediateinputs).

Barang dan jasa yang digunakan sebagaipermintaan akhir merupakan barang dan jasa yanghabis dikonsumsi (final use); sedangkan barang danjasa yang digunakan sebagai permintaan antaraadalah barang dan jasa yang digunakan dan diproseslebih lanjut untuk menghasilkan produk atau outputyang lain.

Definisi 12Dilihat dari penggunaannya, output dapat dibagimenjadi 2 (dua), yaitu output yang digunakan

sebagai permintaan akhir (final demand) dan outputyang digunakan sebagai permintaan antara

(intermediate consumption), Permintaan akhir adalahpermintaan terhadap barang dan jasa yang

dikonsumsi habis, sedangkan permintaan antara ataudisebut juga sebagai input antara (intermediate

inputs) adalah permintaan terhadap barang dan jasayang digunakan dan diproses kembali untuk

menghasilkan produk atau output lain

Nilai TambahContoh-contoh yang telah disajikan pada

bagian sebelumnya menunjukkan bagaimana faktor-

17

Page 18: Gross Domestic Product

faktor produksi tenagakerja dan kapital mampumengubah bahan material (inputs) menjadi suatuproduk (output) dimana nilai output tersebut lebihtinggi dari pada input yang digunakan semula.Dalam terminologi ekonomi, peningkatan nilai dariinput menjadi output disebut sebagai nilai tambah(value added) karena nilai input meningkat sebagaiakibat dari penggunaan faktor-faktor produksitenagakerja dan kapital.

Definisi 13Output = Input Antara + Nilai Tambah Bruto

Tambahan nilai yang diberikan oleh faktorproduksi tenagakerja diukur dalam bentuk balasjasa tenagakerja (compensation to employees), yaituupah dan gaji (wages and salaries); sedangkan tambahannilai yang diberikan oleh faktor produksi kapitaldiukur dalam balas jasa terhadap faktor produksikapital (compensation to capital), yaitu surplus usaha(operating surplus).

Istilah upah diartikan sebagai kompensasiyang diberikan kepada tenagakerja (karyawan) tidaktetap. Contoh, upah adalah honorarium yangdiberikan kepada karyawan lepas. Sedangkan gajidiartikan sebagai kompensasi yang diberikan kepadatenagakerja (karyawan) tetap.

Jumlah upah dan gaji dengan surplus usahaadalah sama dengan nilai tambah (value added),tepatnya adalah nilai tambah bruto (gross valueadded) karena dalam ukuran nilai tambah tersebutmasih mengandung pajak dan depresiasi.

18

Page 19: Gross Domestic Product

Input antara (intermediate inputs) merupakanpenggunaan berbagai barang dan jasa oleh suatukegiatan ekonomi dalam proses produksi untukmenghasilkan produk atau output lain. Barang danjasa yang digunakan dapat berasal dari produksidari kegiatan-kegiatan ekonomi lain, tetapi dapatjuga berasal dari hasil produksi sendiri. Barang-barang yang digunakan sebagai input antarabiasanya habis sekali pakai dan bukan merupakanbarang tahan lama. Contoh input antara, misalnya,adalah bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dansejenisnya.

Definisi 14Input Antara adalah semua barang dan jasa yangdigunakan dalam suatu proses produksi untuk

mentransformasi input menjadi output

Nilai tambah (bruto) atau kadang-kadangdisebut juga sebagai input primer (primary input)merupakan selisih output dengan input antara.Dalam SNA, nilai tambah disebut juga sebagai itempenyeimbang (balancing item) pada neraca produksi.

Definisi 15Nilai Tambah Bruto = Output - Input Antara

Nilai tambah bruto terdiri dari upah dangaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak taklangsung. Upah dan gaji merupakan balas jasa yangdiberikan kepada buruh/karyawan, baik dalam bentuk

19

Page 20: Gross Domestic Product

uang maupun barang. Termasuk dalam upah dan gajiadalah semua tunjangan (perumahan, kendaraan,kesehatan) dan bonus, uang lembur yang diberikanperusahaan kepada pekerja. Semua pendapatanpekerja tersebut masih dalam bentuk bruto atausebelum dipotong pajak penghasilan.

Surplus usaha mencakup sewa properti (tanah,hak cipta atau patent), bunga neto (bunga yangditerima dikurangi bunga yang dibayar) dankeuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaandihitung dalam bentuk bruto, yaitu sebelumdibagikan kepada pemilik saham berupa dividen dansebelum dipotong pajak perseroan. Penyusutanmerupakan nilai penyisihan keuntungan perusahaanuntuk akumulasi pengganti barang modal yang habisdipakai.

Sedangkan pajak tak langsung merupakan pajakyang dikenakan pemerintah untuk setiap transaksipenjualan yang dilakukan oleh perusahaan, sepertipajak pertambahan nilai (PPN), dimana pajaktersebut dibebankan kepada pembeli.

9. Institusi Ekonomi atau Pelaku-Pelaku EkonomiBerdasarkan SNA 1968, terdapat 3 (tiga)

pelaku-pelaku ekonomi domestik di suatu negara.Pelaku-pelaku ekonomi ini diistilahkan sebagaiunit-unit institusi ekonomi (economic institusionalunits). Karakteristik dari suatu unit institusiadalah kemampuan dalam memiliki harta-harta(assets), kewajiban (liabilities), dan melakukanaktivitas ekonomi (economic legal activities), sertamelakukan transaksi (economic transaction) denganunit-unit institusi ekonomi yang lain. Unit-unit

20

Page 21: Gross Domestic Product

institusi ekonomi merupakan suatu unit entitaslegal (legal entities) dalam arti hukum, misalnyamemiliki badan hukum, atau diakui keberadaannyasecara sosial (socially recognized), misalnyarumahtangga dan lembaga nirlaba.

Kotak 1A legal or social entity is one whose existence is recognized by law

or society independently of the persons, or other entities, that may own orcontrol it (para 4.6, SNA 2008).

Ketiga unit institusi ekonomi domestiktersebut adalah:

a. Rumahtangga (termasuk lembaga nirlaba),b. Perusahaan,c. Pemerintah.

Kotak 2A Household is a group of persons who share the same living

accommodation, who pool some, or all, of their income and wealth andwho consume certain types of godds and services collectively, mainlyhousing and food (para 4.4, SNA 2008).

Kotak 3Corporations or establishments produce for the market and aim to

sell their products at economically significant prices (para 4.18, SNA 2008).

Kotak 4Government units are unique kinds of legal entities established by

political processes that have legislative, judicial or executive authority overother institution units within a given area (para 4.9, SNA 2008).

21

Page 22: Gross Domestic Product

Ketiga unit institusi ekonomi tersebut secarabersama-sama membangun perekonomian domestiksecara total di suatu negara.

Definisi 16Unit institusi ekonomi adalah suatu unit ekonomi

yang memiliki legalitas hukum atau diakuikeberadaannya secara sosial, dan unit tersebutmemiliki kemampuan dalam memiliki harta-harta(assets), kewajiban (liabilities), dan melakukan

aktivitas ekonomi (economic legal activities), sertamelakukan transaksi (economic transaction) dengan

unit-unit institusi ekonomi yang lain

Disamping itu, terdapat unit institusiekonomi lain yang dapat melakukan transaksiekonomi dengan unit-unit institusi ekonomidomestik, yaitu luar negeri (rest of the world).

Kotak 5Rest of the world consists of non-resident institutional units that

enter into transactions with resident units, or have other economic linkswith resident unit (para 4.172, SNA 2008).

10. Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai PDB Produksi8

Bagian ini akan menjelaskan lebih lanjutmengenai PDB Produksi sebagaimana diuraikanberikut.

Klasifikasi Kegiatan Ekonomi atau KegiatanProduksi

8Materi kuliah ini tidak menjelaskan mengenai PDB Pendapatan karenaBPS sebagai lembaga resmi yang berwenang dalam melakukan kompilasiPDB belum menghasilkan PDB Pendapatan secara terpisah dari PDBProduksi dan PDB Pengeluaran.

22

Page 23: Gross Domestic Product

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwaklasifikasi PDB Produksi Indonesia terdiri darimenurut 9 (sembilan) kegiatan ekonomi (economicactivities) atau kegiatan produksi (production activities),yaitu:

a. Pertanian, peternakan, kehutanan danperikanan,

b. Pertambangan dan penggalian, c. Industri pengolahan, d. Listrik, gas, dan air bersih, e. Konstruksi, f. Perdagangan, hotel, dan restoran, g. Pengangkutan dan komunikasi, h. Lembaga keuangan, real estate, dan jasa

perusahaan, i. Jasa-jasa lainnya.

Klasifikasi-klasifikasi utama tersebut dapatdirinci lagi menjadi klasifikasi beberapa sub-kegiatan ekonomi. Untuk kasus Indonesia,klasifikasi kegaitan ekonomi ini mengikutiKlasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)yang disusun oleh BPS yang mengikuti klasifikasiInternational Standard for Industrial Classifications (ISIC).Rinciannya adalah sebagai berikut.Kegiatan Pertanian, Peternakan, Kehutanan, danPerikanan

Kegiatan pertanian, peternakan, kehutanan,dan perikanan merupakan kegiatan produksi yangmelakukan pengolahan terhadap sumberdaya alam; danhasil yang diperoleh dari kegiatan ini padadasarnya merupakan barang-barang biologis (hidup)dan hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi

23

Page 24: Gross Domestic Product

kebutuhan hidup sendiri, atau untuk dijual kepadapihak lain. Proses pengolahan terhadap sumberdayaalam tersebut misalnya adalah pengolahan lahanuntuk bercocok tanam, pembibitan padi,pemeliharaan dan pemanenan tanaman pangan,perkebunan, dan holtikultura, pembibitan danbudidaya ternak dan unggas, penebangan kayu,pengambilan hasil-hasil hutan lainnya, perburuan,serta kegiatan pemeliharaan dan penangkapan ikan.

Kegiatan pengolahan lanjutan terhadap hasil-hasil yang diperoleh seperti menjemur ikan untukmenjadi ikan asin yang walaupun dilakukan secarasederhana dengan memberikan garam atau menggunakanperalatan yang sederhana seperti menggunakantampah untuk dijemur di panas matahari tidaktermasuk dalam kegiatan produksi ini, tetapi sudahtermasuk dalam kegiatan produksi industripengolahan.9

Dalam kegiatan produksi ini juga tidaktermasuk kegiatan yang tujuannya sebagai hobi,misalnya memancing ikan sebagai rekreasi,memelihara ayam sabungan, dan sebagainya.

Selain itu, kegiatan produksi ini dianggapmenghasilkan output jika telah menggunakan faktorproduksi dalam proses produksinya, misalnya telahmenggunakan tenaga manusia (faktor produksitenagakerja) untuk menghasilkan output. Contoh:jerami muda yang ditinggal di ladang setelahselesai panen yang langsung dimakan ternak diangapbukan sebagai output kegiatan produksi ini; tetapijika jerami muda ini diangkut oleh petani dari

9Lihat lebih lanjut penjelasan mengenai kegiatan produksi industripengolahan pada bagian ini.

24

Page 25: Gross Domestic Product

ladang dan diangkut ke kandang ternak untukdiberikan sebagai pakan ternak, maka jerami mudaini dimasukkan sebagai output hasil pertanian.

Kegiatan pertanian, peternakan, kehutanan danperikanan dirinci lagi menjadi sub-subkegiatanekonomi:

a. Tanaman bahan makanan,b. Tanaman perkebunan,c. Peternakan dan hasil-hasilnya,d. Kehutanan, dane. Perikanan.

Komoditi-komoditi kegiatan produksi iniantara lain adalah:

a.Komoditi-komoditi sebagai hasil bercocoktanam, baik yang diusahakan oleh rakyatatau oleh perkebunan besar seperti padi,jagung, ketela pohon, ubi rambat, umbi-umbian lainnya, kacang tanah, kedele,kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, tebu, kelapa, kopi, danrempah-rempah lainnya,

b.Komoditi-komoditi hasil usaha peternakan,termasuk anak ternak yang diperoleh, danpertambahan berat ternak yang dipelihara,seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing,domba, ayam, itik, dan lain-lainnya sertahasil-hasil peternakan seperti telor,susu, bulu domba, kotoran hewan jikadijual,

c.Komoditi-komoditi hasil kehutanan yangmencakup semua jenis kayu tebangan,tanaman hasil penghijauan, dan hasil-hasil

25

Page 26: Gross Domestic Product

hutan lainnya seperti rotan, damar,kayu/bambu,

d.Komoditi-komoditi hasil perburuan sepertidaging dan kulit rusa, dan sebagainya,

e.Komoditi-komoditi hasil perikanan baikyang ditangkap di perairan luas ataudibudidayakan, seperti di laut lepas,sawah, kolam, keramba, tambak, dan lain-lainnya.

Kegiatan Pertambangan dan Penggalian

Kegiatan pertambangan merupakan kegiatanproduksi untuk memperoleh segala macam barang-barang tambang, mineral, dan barang-barang galianlainnya, baik yang berbentuk padat, cair, maupungas yang terdapat di dalam maupun di permukaanbumi. Termasuk dalam kegiatan produksi ini adalahkegiatan penggaraman rakyat.

Sifat dan tujuan dari kegiatan produksi iniadalah untuk menciptakan nilai tambah dari barang-barang tambang dan galian sehingga dapatdimanfaatkan atau diproses lebih lanjut, ataudijual kepada pihak lain seperti diekspor, dansebagainya.

Kegiatan pertambangan dan penggalian dirincilagi menjadi sub-subkegiatan ekonomi:

a. Pertambangan minyak dan gas bumi,b. Pertambangan bukan minyak dan gas bumi,

danc. Penggalian.

Komoditi-komoditi kegiatan produksi iniantara lain adalah:

26

Page 27: Gross Domestic Product

a.Barang-barang tambang yang diperoleh daridalam bumi seperti batu bara, pasir besi,biji timah, bijih nikel, bijih tembaga,bijih bauksit, bijih mangan, biji emas,biji perak, minyak bumi, gas bumi, yodium,belerang, posfor,

b.Barang-barang galian lainnya seperti batu,pasir, kapur, tanah liat, kaolin, garam,dan sebagainya.

Kegiatan produksi pengilangan gas bumimenjadi gas alam cair (liquified natural gas) atau LNGtidak dicakup dalam kegiatan produksi ini karenakegiatan tersebut sudah merupakan kegiatanpengolahan industri. Demikian juga, pengolahanlebih lanjut terhadap komoditi-komoditi tambangseperti pengolahan minyak bumi menjadi bensin,avtur, dan sebagainya, serta peleburan danpemurnian barang-barang tambang dan galiantermasuk pemurnian air minum tidak termasuk dalamkegiatan produksi ini; tetapi dimasukkan dalamkegiatan produksi industri pengolahan yangterkait.

Kegiatan Industri PengolahanKegiatan industri pengolahan meliputi semua

kegiatan produksi yang bertujuan untukmeningkatkan nilai tambah barang dan jasa.

Proses produksi industri pengolahan dapatdilakukan secara mekanis, kimiawi, atau prosesproduksi lainnya, baik menggunakan alat-alatsederhana maupun menggunakan alat-alat modernseperti dengan menggunakan mesin-mesin. Proses

27

Page 28: Gross Domestic Product

tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan industri,perusahaan pertanian, pertambangan dan penggalian,maupun oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Jasa-jasa yang sifatnya terkait dengan kegiatanindustri pengolahan bersangkutan untukmenghasilkan output, seperti jasa maklon,perbaikan dan pemeliharaan mesin-mesin, dimasukkandalam output kegiatan produksi ini.

Termasuk dalam kegiatan industri pengolahanadalah kegiatan pengolahan sederhana sepertipembuatan minyak nabati, gula merah, pengupasandan pembersihan biji-bijian, pengirisan tembakau,pembuatan kopra, gaplek, sagu, dan penggaraman danpengeringan ikan, serta pengolahan barang setengahjadi.

Kegiatan industri pengolahan dirinci menjadi:a. Kegiatan industri pengolahan minyak dangas bumi (migas), dan

b. Kegiatan industri pengolahan bukanmigas.

Kegiatan industri pengolahan migas dibedakanmenjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:

a.Pengilangan minyak bumi,b.Pengilangan gas alam cair (LNG).

Kegiatan industri pengolahan bukan migasdibedakan menjadi 9 (sembilan) kelompok yaitu:

a. Industri makanan, minuman, dan tembakau,b. Industri benang, tekstil dan hasil-

hasilnya, barang dari kulit dan alas kaki,

28

Page 29: Gross Domestic Product

c. Industri kayu, bambu, rotan, dan hasil-hasilnya,

d. Industri kertas dan hasil-hasilnya,percetakan dan penerbitan,

e. Industri pupuk, pestisida, kimia dan hasil-hasilnya, obat-obatan dan jamu, barang darikaret dan plastik,

f. Industri semen dan barang galian bukanlogam,

g. Industri logam dasar, besi dan baja,h. Industri barang dari logam, barang

elektronik, alat listrik, alat angkutan,mesin dan peralatannya,

i. Industri pengolahan lainnya.

Komoditi-komoditi kegiatan industripengolahan antara lain adalah bensin, avtur, gasalam cair, makanan dan minuman kaleng, beras,tekstil, baju jadi (garmen), sepatu, triplek,meja, kursi, kertas, buku, pupuk, pestisida, jamu,semen, besi cor, alat-alat elektronik, alat-alatlistrik, mobil, sepeda motor, mesin potokopi,mesin cetak, dan sebagainya.

Kegiatan Listrik, Gas dan Air BersihKegiatan listrik, gas dan air bersih terdiri

dari 3 (tiga) subkegiatan produksi, yaitu:a.Subkegiatan listrik. Subkegiatan ini

mencakup pembangkitan dan penyalurantenaga listrik, baik oleh PerusahaanListrik Negara (PLN) maupun olehperusahaan Non-PLN, seperti pembangkitanlistrik yang dilakukan oleh perusahan

29

Page 30: Gross Domestic Product

milik Pemerintah Daerah, dan listrik yangdiusahakan oleh swasta (perorangan maupunperusahaan) dengan tujuan untuk dijual.Output listrik yang dibangkitkan atau yangdiproduksi meliputi listrik yang dijual,dipakai sendiri, hilang dalam transmisi,dan listrik yang dicuri.

b.Subkegiatan gas kota. Subkegiatan inimencakup penyediaan dan penyaluran gaskota kepada konsumen dengan menggunakanpipa. Di Indonesia, kegiatan ini hanyadilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara(PT PGN). Kegiatan produksi yangmenghasilkan gas Elpiji yang biasanyadigunakan sebagai bahan bakar untukmemasak dan sebagainya tidak termasukdalam kegiatan produksi ini; tetapidimasukkan dalam kegiatan produksiindustri pengolahan.

c.Subkegiatan air bersih. Subkegiatan inimencakup proses pembersihan, pemurnian danproses kimiawi lainnya untuk menghasilkanair bersih serta penyalurannya secaralangsung melalui pipa dan alat lain kerumah tangga, instansi pemerintah maupunswasta.

Kegiatan KonstruksiKegiatan konstruksi mencakup kegiatan-

kegiatan produksi yang hasil akhirnya berupabangunan atau konstruksi yang menyatu dengan lahankedudukannya, baik digunakan sebagai tempattinggal atau untuk bukan tempat tinggal. Kegiatan

30

Page 31: Gross Domestic Product

konstruksi terdiri dari beragam kegiatan sepertipembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikanberat maupun ringan berbagai jenis bangunan,misalnya bangunan tempat tinggal (rumah) ataubangunan bukan tempat tinggal (hotel, sekolah,rumah sakit, pusat pertokoan, pusat perdagangan,pergudangan, gedung olah raga, jembatan, jalanraya, bandara, pelabuhan, pembangunan instalasilistrik, gas, air bersih, dan komunikasi,pembuatan kolam pemeliharaan ikan, pencetakanlahan sawah, pembukaan hutan, pembangunan saluranirigasi, pembangunan taman kota, terowongan,waduk, banjir kanal, tempat-tempat rekreasi, dansebagainya).

Pekerjaan-pekerjaan konstruksi dapatdilakukan oleh kontraktor umum, kontraktor khusus,atau dilakukan secara individu (rumahtangga).Kontraktor umum adalah kontraktor yang mengerjakanpekerjaan konstruksi untuk pihak lain, sepertisuatu perusahaan yang memperoleh pekerjaankonstruksi untuk membangun gedung perkantoransuatu Kementerian. Kontraktor khusus adalahkontraktor yang mengerjakan pekerjaan konstruksiuntuk digunakan sendiri. Rumahtangga yangmembangun sendiri rumah tempat tinggalnya termasukdalam kegiatan konstruksi ini; dan pelaksanakegiatan konstruksi ini disebut sebagai kontraktorkhusus.

Kegiatan Perdagangan, Hotel dan RestoranKegiatan perdagangan, hotel, dan restoran

terdiri dari 3 (tiga) subkegiatan, yaitu:

31

Page 32: Gross Domestic Product

a. Perdagangan. Kegiatan ini merupakan semuakegiatan ekonomi yang meliputi kegiatanpembelian dan penjualan barang, baikbarang baru maupun bekas, untuk tujuanpenyaluran atau pendistribusian tanpamengubah sifat barang tersebut.

b. Hotel. Kegiatan ini meliputi usahapenyediaan akomodasi untuk umum berupatempat penginapan yang menggunakansebagian atau seluruh bangunan. Bungalow,vila, flat, dan tempat peristirahatanlainnya yang dimiliki oleh suatu instansiatau perusahaan yang terutama ditujukanuntuk dimanfaatkan oleh para anggota danpegawainya tidak termasuk dalam kegiatanini.

c. Restoran. Kegiatan ini meliputipenyediaan makanan dan minuman jadi yangdapat dinikmati langsung di tempatpenjualan, baik dengan tempat yang tetapmaupun tidak tetap, termasuk dalamkegiatan ini adalah penjualan makanan danminuman secara berkeliling. Penyediaanmakanan dan minuman yang bersifatmenunjang kegiatan utama tidak dimasukkansebagai kegiatan restoran, misalnyakegiatan penyediaan makanan dan minumanpada perhotelan, pada angkutan penumpangseperti di kapal laut, pesawat udara.

Subkegiatan perdagangan dibagi lagi menjadi 2(dua) kelompok, yaitu:

32

Page 33: Gross Domestic Product

a. Perdagangan besar. Kegiatan ini mencakupkegiatan pembelian dan penjualan kembalibarang baru atau bekas oleh pedagang dariprodusen atau importir ke pedagang besarlainnya, pedagang eceran, perusahaan, danlembaga yang tidak mencari untung,

b. Perdagangan eceran. Kegiatan ini mencakupkegiatan perdagangan yang umumnya melayanikonsumen perorangan atau rumahtangga,tanpa mengubah bentuk dari barang-barangdiperdagangkan, baik barang baru maupunbarang bekas.

Kegiatan Pengangkutan dan KomunikasiKegiatan pengangkutan dan komunikasi dirinci

menjadi sub-subkegiatan ekonomi:a. Pengangkutan, yang dirinci lagi menjadi:- Angkutan jalan rel, - Angkutan jalan raya,- Angkutan laut,- Angkutan sungai, danau, dan penyebarangan,- Angkutan udara,- Jasa penunjang angkutan.b. Komunikasi.

Subkegiatan pengangkutan merupakan kegiatanekonomi untuk mengangkut barang dan penumpang darisatu tempat ke tempat lainnya atas dasar suatupembayaran. Kegiatan pengangkutan dibagi menjadi:

Angkutan jalan rel, yang meliputi kegiatanpengangkutan penumpang dan barang dengan

33

Page 34: Gross Domestic Product

menggunakan jasa kereta api yang dikelolaoleh PT KAI (Kereta Api Indonesia).

Angkutan jalan raya, yaitu meliputi kegiatanpengangkutan penumpang dan barang denganmenggunakan moda angkutan jalan raya, baikbermotor atau tidak bermotor. Moda angkutanini di Indonesia biasanya dicirikan dengannomor plat kuning, yang diartikan sebagaimoda angkutan umum.

Angkutan laut, yang meliputi kegiatanpengangkutan penumpang dan barang denganmenggunakan kapal laut yang beroperasi didalam wilayah domestik atau beroperasi keluar daerah domestik. Kegiatan pelayaranlaut yang diusahakan hanya untuk menunjangkegiatan induknya tidak termasuk dalamkegiatan ini.

Angkutan sungai, danau dan penyeberangan,yang meliputi kegiatan pengangkutan penumpangdan barang dengan menggunakan kapal atauangkutan sungai dan danau, baik kapalbermotor ataupun tidak bermotor, sertakegiatan penyeberangan dengan menggunakanalat angkut kapal fery.

Angkutan udara, yang meliputi kegiatanpengangkutan penumpang dan barang denganmenggunakan pesawat udara komersial yangdiusahakan oleh perusahaan penerbangan yangberoperasi di Indonesia.

Jasa penunjang angkutan, yang mencakupkegiatan yang bersifat menunjang danmemperlancar kegiatan pengangkutan, sepertijasa-jasa pelabuhan laut, sungai, udara

34

Page 35: Gross Domestic Product

(bandar udara), darat (terminal dan parkir),bongkar muat (darat, sungai, laut dan udara),keagenan (armada, penumpang, dan barang),ekspedisi (kereta api, laut, udara), jalantol, pergudangan, dan jasa penunjang lainnya.

Subkegiatan komunikasi merupakan kegiatanpenyampaian berita dan lainnya dari suatu tempatke tempat lainnya dengan menggunakan sarana alatdan fasilitas pos (kegiatan pos dan giro) dantelekomunikasi, termasuk kegiatan penunjangnya.

Pos dan giro adalah kegiatan pengirimansurat, wesel, paket pos dan sebagainya, termasukpemberian jasa kepada pihak ketiga seperti jasagiro, jasa tabungan serta pungutan lainnya yangdilakukan oleh PT Pos Indonesia.

Telekomunikasi adalah kegiatan pengirimanberita melalui telepon, telepon selular, telex dantelegram yang dilakukan oleh perusahaantelekomunikasi seperti PT Telkom, PT Indosat, PTTelkomsel, PT Komselindo dan lainnya.

Penunjang komunikasi adalah kegiatan yangmenunjang kegiatan pos dan giro dan telekomunikasiyang dilakukan oleh perusahaan lainnya sepertikegiatan wartel dan warpostel.

Kegiatan Lembaga Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

Kegiatan lembaga keuangan, real estate, dan jasaperusahaan dirinci lagi menjadi sub-subkegiatanekonomi:

a. Lembaga keuangan bank,b. Lembaga keuangan bukan bank,

35

Page 36: Gross Domestic Product

c. Jasa penunjang keuangan,d. Real estate, dane. Jasa perusahaan.

Kegiatan lembaga keuangan bank terdiri darikegiatan jasa perbankan dan kegiatan moneter, yangmerupakan kegiatan penerimaan dan pemberianpinjaman, penyertaan modal usaha, pemberianjaminan bank, pembelian dan penjualan surat-suratberharga, jasa penyimpanan barang berharga, dansebagainya. Kegiatan ini mencakup bank sentral,bank umum, bank pembangunan, bank devisa, dan banktabungan, baik yang dikelola oleh pemerintahmaupun swasta.

Kegiatan lembaga keuangan bukan bank antaralain adalah lumbung desa, koperasi simpan pinjam,pedagang valuta asing, serta jasa pasar modal.Kegiatan jasa asuransi yang meliputi asuransi jiwadan non jiwa, termasuk asuransi sosial termasukdalam kegiatan lembaga keuangan bukan bank.10

Kegiatan real estate atau persewaan bangunanmeliputi sewa bangunan untuk tempat tinggal dansewa bangunan bukan tempat tinggal, sepertiperkantoran, pertokoan, serta usaha persewaantanah persil.

Kegiatan jasa perusahaan meliputi jasapengacara, notaris, akuntan, arsitek, konsultan,jasa pengadaan tenaga kerja, pengolahan data,periklanan, pemetaan, riset dan pemasaran,persewaan mesin dan peralatan, dan sebagainya.

10Rincian lebih lengkap mengenai lembaga keuangan bank dan lembagakeuangan bukan bank dapat dilihat pada materi kuliah ke-5 mengenaiNeraca Arus Dana (NAD).

36

Page 37: Gross Domestic Product

Kegiatan Jasa-jasaKegiatan jasa-jasa dirinci lagi menjadi sub-

subkegiatan ekonomi:a. Jasa pemerintahan umum, yang dirinci lagi

menjadi:- Administrasi pemerintahan dan pertahanan, - Jasa pemerintahan lainnya.b. Swasta, yang dirinci lagi menjadi:- Jasa sosial dan kemasyarakatan,- Jasa hiburan dan rekreasi,- Jasa perorangan dan rumahtangga.

Jasa Pemerintahan Umum Pada dasarnya jasa pemerintah umum terbagi 2

(dua), yaitu pertama, jasa administrasipemerintahan dan pertahanan, dan kedua jasapemerintah lainnya.

Jasa administrasi pemerintahan dan pertahananmerupakan kegiatan pemerintah dalam upaya melayanimasyarakat umum atau publik pada bidangadministrasi pemerintahan dan pertahanan. Jasaadminsitrasi pemerintahan dan pertahanan mencakupsemua jasa administrasi pemerintahan danpertahanan yang diberikan oleh kementerian dannon-kementerian, badan atau lembaga tinggi negara,kantor-kantor dan badan-badan yang berhubungandengan administrasi pemerintahan dan pertahananpada tingkat pemerintah pusat, propinsi,kabupaten/kota dan desa termasuk oleh TentaraNasional Indonesia (TNI) dan Polri. Jasapemerintahan dan pertahanan ini disebut jugadengan jasa pemerintah yang diberikan secara

37

Page 38: Gross Domestic Product

kolektif kepada masyarakat. Kegiatan pegawaipemerintah (pegawai negeri sipil) pada bidang jasasosial kemasyarakatan serta jasa hiburan,kebudayaan dan rekreasi seperti yang dilakukanoleh guru atau staf pengajar pemerintah, dokterdan paramedis pemerintah dan sebagainya yangbekerja di bidang administrasi pemerintah tetapitidak mengajar dan tidak melakukan pelayanan mediskepada masyarakat dan sebagainya termasuk dalamkategori kegiatan administrasi pemerintahan danpertahanan ini.

Sedangkan jasa pemerintah lainnya merupakankegiatan pemerintah dalam upaya melayanimasyarakat pada bidang jasa sosial kemasyarakatan(jasa pendidikan, kesehatan, dan jasa sosialkemasyarakatan lainnya) serta jasa hiburan,kebudayaan dan rekreasi seperti yang dilakukanoleh pemerintah. Jasa pemerintah lainnya meliputikegiatan pemerintah pada bidang jasa sosialkemasyarakatan seperti jasa pendidikan, jasakesehatan dan jasa sosial kemasyarakatan lainnya,yang diberikan oleh unit-unit pemerintah yangberhubungan dengan jasa-jasa yang telahdisebutkan, pada tingkat pemerintah pusat,propinsi, kabupaten/kota dan desa. Jasa pemerintahlainnya ini disebut juga sebagai jasa pemerintahyang diberikan secara individu kepada masyarakat.Guru atau staf pengajar di sekolah pemerintahdimasukkan dalam jasa pendidikan pemerintah;dokter atau para medis di rumah sakit ataupoliklinik atau klinik atau rumah bersalinpemerintah dimasukkan dalam jasa kesehatanpemerintah; aparat pemerintah yang melayani

38

Page 39: Gross Domestic Product

penyuluhan Keluarga Berencana (KB) dan memberikanpenyuluhan kepada masyarakat terasing dan lain-lain dimasukkan sebagai jasa sosial kemasyarakatanpemerintah lainnya. Sementara pegawai pemerintahyang menjual karcis masuk taman hiburanpemerintah, musium pemerintah atau yang melayanimasyarakat di perpustakaan pemerintah termasukdalam jasa hiburan, kebudayaan dan rekreasipemerintah.

Jasa SwastaJasa swasta terdiri dari jasa sosial

kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, sertajasa perorangan dan rumahtangga.

Jasa s osial k emasyarakatan meliputi jasapendidikan, kesehatan, palang merah, panti asuhan,panti wreda, rumah ibadah, dan sebagainya.

Jasa hiburan dan rekreasi meliputi kegiatanproduksi, distribusi, dan reproduksi film atauvideo, baik secara komersial maupun sebagai filmdokumenter untuk kepentingan pemerintah, jasabioskop dan panggung hiburan, studio radio,televisi swasta, perpustakaan, museum, kebunbinatang, gedung olahraga, kolam renang, klubmalam, taman hiburan, dan sebagainya.

Jasa perorangan dan rumahtangga adalah jasayang berkaitan erat dengan kepentingan perorangandan rumahtangga seperti tukang cukur, tukangjahit, jasa binatu, salon kecantikan, pembanturumahtangga, pengasuh bayi, dan sebagainya.Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasaperbengkelan yang meliputi bengkel kendaraan baik

39

Page 40: Gross Domestic Product

bermotor maupun tidak bermotor, serta jasareparasi alat-alat pribadi dan rumahtangga.

Metode Penghitungan PDB ProduksiPDB Produksi harga berlaku dihitung atas

dasar harga produsen karena PDB Produksi inginmerinci semua kinerja yang dicapai oleh kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industrimanufaktur, dan sebagainya termasuk kegiatanpengangkutan dan kegiatan perdagangan.

Definisi 17PDB Produksi atas dasar harga berlaku dicatat dan

dihitung atas dasar harga produsen

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwaoutput kegiatan pengangkutan adalah marjinpengangkutan, dan output kegiatan perdaganganadalah marjin perdagangan. Kedua marjin iniseringkali diistilahkan sebagai marjinpengangkutan dan perdagangan atau transport and trademargins (TTM). Dan pada bagian sebelumnya jugatelah dijelaskan bahwa harga produsen adalah samadengan harga konsumen dikurangi dengan TTM.Dengan demikian, PDB Produksi yang dirinci menurutberbagai kegiatan ekonomi harus dicatat dandihitung atas dasar harga produsen.

Metode Penghitungan PDB Produksi Harga BerlakuPada bagian ini ingin diingatkan kembali

bahwa besaran nilai yang akan digunakan dalam

40

Page 41: Gross Domestic Product

penghitungan PDB Produksi adalah nilai tambah(value added) dari kegiatan-kegiatan ekonomi dimananilai tambah adalah selisih dari output denganinput antara.

Output suatu kegiatan ekonomi atas dasarharga berlaku, pada umumnya, merupakan perkaliankuantitas produksi dengan unit harganya, atau v=pqdimana v adalah output atau produksi, p adalahharga barang dan jasa, dan q adalah jumlah ataubanyaknya barang dan jasa yang dihasilkan.Sedangkan input antara adalah semua biaya-biayayang dikeluarkan untuk membeli berbagai barang danjasa yang dibutuhkan dalam proses produksimenghasilkan produk atau output. Lihat kembalipenjelasan mengenai hal ini pada bagiansebelumnya.

Beberapa catatan yang perlu diberikan disiniadalah:

a. Barang dan jasa yang dihasilkan tidakhanya yang dijual, tetapi juga termasukbarang dan jasa yang dihasilkan kegiatanekonomi tersebut yang diberikan kepadakaryawan, misalnya sebagai bonus,

b. Output atau produk yang dihasilkan olehsuatu kegiatan ekonomi juga termasukbarang-barang yang merupakan inventoribaik merupakan bentuk barang jadi ataubarang setengah jadi, Barang setengahjadi meliputi barang yang masih dalamproses pembuatan atau perakitan barang-barang,

c. Input antara adalah barang-barang yangtidak tahan lama dan jasa yang digunakan

41

Page 42: Gross Domestic Product

dalam proses produksi menghasilkan outputatau produk,

d. Pada dasarnya, semua pengeluaran rutindari suatu kegiatan ekonomi atau usahadimasukkan sebagai input atau biayaantara,

e. Dalam prakteknya, seringkali timbulpemahaman yang campur-aduk (mix) dalammembedakan input antara pada satu sisidengan balas jasa terhadap tenagakerjaatau karyawan (berupa upah dan gaji),pengeluaran konsumsi rumahtangga, ataupembentukan modal tetap bruto pada sisiyang lain, Konsep SNA atau PDB jelasmembedakan input antara dengan balas jasaterhadap tenagakerja; balas jasa terhadaptenagakerja (compensation to employees)merupakan komponen dari nilai tambah (valueadded), bukan sebagai komponen dari inputantara. Jika suatu perusahaan memberikansejumlah barang kepada karyawan sebagaibonus setiap, katakan, 6 bulan sekali,maka pengeluaran tersebut bukan dicatatsebagai antara antara dalam PDB, tetapidimasukkan sebagai bagian dari balas jasayang diberikan kepada karyawan,

f. Namun, pengeluaran untuk barang dan jasasebagai suatu kewajiban yang perludipenuhi dalam suatu proses produksidiperlakukan sebagai input antara. Sebagaicontoh, pembelian peralatan kerjakaryawan-karyawan tambang seperti lampu,jaket pelindung, dan peralatan-peralatan

42

Page 43: Gross Domestic Product

kerja lainnya termasuk misalnya bahanpeledak untuk maksud meledakkan tanah, dansebagainya, yang disetujui atas dasarsuatu kontrak, diperlakukan sebagai inputantara,

g. Pengeluaran karyawan yang dikeluarkan olehkaryawan itu sendiri ke dan dari tempatbekerja dimasukkan sebagai pengeluarankonsumsi rumahtangga dari karyawanbersangkutan. Jika pengeluaran inidibayar atau dibebankan kepada anggaranperusahaan, maka besarnya pengeluaran inidianggap sebagai bagian dari tambahanterhadap upah dan gaji karyawan.Penggantian uang perjalanan, uang makandan sejenisnya yang dilaksanakan olehseorang karyawan dalam hubungannya untukmelaksanakan tugas diperlakukan sebagaiinput antara. Pengeluaran perusahaan untukjasa kesehatan, obat-obatan dan rekreasiuntuk karyawannya pada umumnyadiperlakukan sebagai input antara, karenapengeluaran ini adalah untuk kepentinganperusahaan dan bukan kepentingan karyawansecara individu,

h. Perbaikan-perbaikan kecil dimasukkansebagai input antara; sedangkan perbaikan-perbaikan besar dimasukkan sebagaipembentukan modal tetap bruto. Misalnya,penggantian genteng suatu bangunandianggap sebagai perbaikan kecil;sedangkan perbaikan sistem saluran air

43

Page 44: Gross Domestic Product

pada suatu bangunan atau tempat tinggaldianggap sebagai perbaikan besar,

i. Perbaikan besar maupun perbaikan kecilkendaraan yang digunakan untuk keperluanpribadi (bukan untuk kegiatan usaha ataukegiatan ekonomi) dimasukkan sebagai inputatau biaya antara; tetapi jika kendaraantersebut digunakan untuk keperluan usaha,maka dimasukkan sebagai pembentukan modaltetap bruto,

j. Pengeluaran untuk riset, pengembangan, daneksplorasi, misalnya eksplorasi untukmencari barang-barang tambang,pengembangan produk-produk baru ataupengembangan peningkatan proses produksi,pengeluaran untuk riset dasar, dimasukkansebagai input atau biaya antara (walaupunmungkin pengeluaran-pengeluaran inidianggap sebagai investasi oleh perusahaanbersangkutan),11

k. Barang setengah jadi yang dihasilkan olehkegiatan konstruksi, misalnya gedung yangbelum selesai dibangun seluruhnya,termasuk sebagai output barang jadi padakegiatan konstruksi tersebut dandimasukkan sebagai pembentukan modal tetapbruto pada PDB Penggunaan atau PDBPengeluaran,

l. Pertambahan nilai dari kayu dan tanamanyang masih tumbuh tidak termasuk sebagai

11Menurut SNA 2008, biaya-biaya ini dimasukkan sebagai pembentukanmodal tetap bruto (investasi). Jadi, hal ini merupakan salah satuperubahan konsep dari SNA 1968 menjadi SNA 2008.

44

Page 45: Gross Domestic Product

output karena belum dianggap sebagaiproduk yang dihasilkan,

m. Output suatu kegiatan ekonomi yangmenghasilkan barang untuk tujuandipasarkan selama suatu periode tertentudapat tidak sama dengan penerimaanpenjualan selama periode tersebut karenabarang yang dijual selama suatu periodesebagian dapat diperoleh dari stok atauinventori produksi pada periodesebelumnya, dan sebaliknya produksi selamaperiode sekarang tidak seluruhnya terjualpada periode yang sama, sehingga sebagianmenjadi stok atau inventori pada periodeselanjutnya.

Metode Penghitungan PDB Produksi atas Dasar Harga KonstanSecara konsepsi, PDB Produksi atas dasar

harga konstan merupakan hasil bagi PDB Produksiatas dasar harga berlaku dengan indek hargaproduksi (production price index) yang relevan untukmasing-masing kegiatan ekonomi. Misalnya, PDBkegiatan pertanian atas dasar harga konstanmerupakan hasil bagi PDB kegiatan pertanian atasdasar harga berlaku dengan indek harga produksipertanian, demikian juga untuk PDB kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

Definisi 18PDB Produksi atas dasar harga konstan

merupakan hasil bagi PDB Produksi atas dasar hargaberlaku dengan indek harga produsen

45

Page 46: Gross Domestic Product

Pada sisi yang lain, PDB Produksi atas dasarharga konstan juga ditentukan oleh penentuan suatutahun tertentu yang akan digunakan sebagai tahundasar (base year). Misalnya tahun 2000 ditentukansebagai tahun dasar, maka indek harga produksipada tahun 2000 akan sama dengan 100, sedangkanbesarnya indek harga produsen pada tahun-tahunberikutnya akan mengikuti sesuai denganperkembangan harga produsen pada tahun-tahunselanjutnya.

Sampai dengan tahun 2015, BPS sebagai suatulembaga yang berwenang dalam melakukan kompilasiPDB, menggunakan tahun dasar 2000 sebagai tahundasar untuk penghitungan PDB Produksi, termasukjuga PDB Pengeluaran atau PDB Penggunaan, atasdasar harga konstan. Dengan demikian, indek hargaproduksi pada tahun 2000 ditetapkan sama dengan100, dan indek harga produksi pada tahun-tahunberikutnya mengikuti perkembangan harga-hargaprodusen yang terjadi, dan dijadikan sebagaipembagi terhadap PDB Produksi atas dasar berlakuuntuk menghasilkan PDB Produksi atas dasar hargakonstan.

Akan tetapi, indek harga produsen untukmaksud ini belum tersedia semuanya di BPS,sehingga dengan demikian BPS menggunakan indekharga yang lain, misalnya indek harga perdaganganbesar (IHPB), yang dipertimbangkan dapatmereperesentasikan indek harga produsen dimaksud.12

12Penggunaan indek harga perdagangan besar (IHPB) seringkalidipertanyakan oleh beberapa pengguna data PDB Indonesia karenadianggap kurang sesuai untuk digunakan sebagai aproksimasi indekharga produsen. Pada tahun 2015, sejalan dengan perubahan tahundasar dari tahun 2000 menjadi tahun 2010, indek harga produsen untukmasing-masing kegiatan ekonomi sudah disusun dan tersedia untuk

46

Page 47: Gross Domestic Product

Contoh Penghitungan PDB Kegiatan Tanaman Bahan MakananSubkegiatan tanaman bahan makanan yang

termasuk dalam kegiatan pertanian mencakupkomoditas-komoditas bahan makanan danhortikultura, seperti padi, jagung, ketela pohon,ketela rambat, kentang, sagu, kacang tanah, kacangkedelai, kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan,dan bahan makanan lainnya. Keterangan:klasifikasi komoditas-komoditas yang termasukdalam suatu kegiatan ekonomi dilakukan mengikutiKlasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI) yangdisusun oleh BPS yang bersumber penyusunannyamengikuti klasifikasi Central Product Classifications(CPC).

Untuk menghitung PDB subkegiatan tanamanbahan makanan atas dasar harga berlaku, formulabahwa output atau produksi adalah sama dengankuantitas dikalikan dengan harga (v=pq) digunakanuntuk maksud ini. Data produksi diperoleh dariSubdirektorat Tanaman Pangan dan SubdirektoratHortikultura BPS, dan dari sumber data ini dapatdiperoleh PDB subkegiatan tanaman bahan makananatas dasar harga berlaku. Untuk menghitung PDBsubkegiatan tanaman pangan atas dasar hargakonstan, data indek Harga Perdagangan Besar (IHPB)yang diperoleh dari Subdirektorat HargaPerdagangan Besar BPS digunakan untuk membagi PDBharga berlaku untuk menjadi PDB harga konstan.

Contoh untuk subkegiatan-subkegiatan yanglain, pembaca dapat berkonsultasi dengan

maksud ini, sehingga BPS dalam menghitung PDB Produksi atas dasarharga konstan sudah dapat menggunakan indek harga produsen.

47

Page 48: Gross Domestic Product

Direktorat Neraca Produksi BPS atau DirektoratNeraca Pengeluaran BPS.

Metode Estimasi PDB ProduksiKonsep mengenai metode pencatatan dan

penghitungan PDB Produksi telah dijelaskan padabagian sebelumnya, dan secara singkat adalahsebagai berikut:

a. PDB Produksi atas dasar harga berlakudicatat dari hasil sensus, survei, atausumber-sumber lainnya seperti pencatatansecara administrasi mengenai output yangdihasilkan dan input antara yangdibutuhkan untuk dapat memperolehperkiraan besarnya nilai tambah dariberbagai kegiatan ekonomi di suatu negara,

b. PDB Produksi atas dasar harga konstandiperoleh sebagai hasil bagi PDB Produksiatas dasar harga berlaku dengan indekharga produsen yang relevan.

Akan tetapi, dalam prakteknya tidak semuadata yang dibutuhkan tersedia, baik untukmenghitung PDB Produksi atas dasar harga berlakumaupun untuk menghitung PDB Produksi atas dasarharga konstan. Dan oleh karena itu, SNA 1968memberikan suatu metode estimasi untukmemperkirakan besarnya PDB Produksi. Metodeestimasi tersebut adalah:

a. Metode Revaluasi,b. Metode Ekstrapolasi,c. Metode Deflasi,d. Metode Double deflation, dan

48

Page 49: Gross Domestic Product

e. Metode Interpolasi.

Metode RevaluasiMetode revaluasi adalah suatu metode untuk

memperkirakan terlebih dahulu PDB Produksi atasdasar harga konstan suatu kegiatan ekonomi.Caranya adalah dengan mengalikan banyaknyaproduksi (dalam satuan kuantum) yang dihasilkanpada tahun yang berjalan dengan harga pada tahundasar (tahun 2000), dan estimasi tersebutmenghasilkan PDB atas dasar harga konstan padatahun berjalan suatu kegiatan ekonomi.

Untuk memperoleh nilai tambah atas dasarharga konstan, output tersebut dikalikan denganrasio nilai tambah yang disepakati (misalnya darihasil survei atau berdasarkan ’pengalaman’)sehingga dengan demikian nilai tambah atas dasarharga konstan diperoleh. Lihat tabel 2.1 di bawah.

Jika estimasi nilai tambah (PDB) atas dasarharga konstan ini dikalikan dengan indek hargaprodusennya, maka akan dihasilkan PDB atas dasarharga berlaku.

Tabel 2.1Contoh Metode Revaluasi

Tahun t t+1 t+2 t+31. Produksi (kg) 200 210 225 2302. Harga (Rp/kg) 203. Output Harga Konstan

(Rp; 1x2)4000 4200 4500 4600

4. Nilai Tambah HargaKonstan (Rp; misal

3400 3570 3825 3910

49

Page 50: Gross Domestic Product

85%)

Metode EkstrapolasiMetode ekstrapolasi adalah suatu metode untuk

memperkirakan terlebih dahulu PDB Produksi atasdasar harga konstan suatu kegiatan ekonomi.Caranya adalah dengan mengalikan banyaknyaproduksi pada tahun  dasar  dengan suatu indekproduksi (kuantum) pada tahun-tahun berjalan,sehingga menghasilkan output pada tahun berjalansuatu kegiatan ekonomi dalam satuan kuantum. Jikaoutput ini dikalikan dengan harga pada tahundasar, maka output atas dasar harga konstan padatahun-tahun berjalan dapat diperoleh.

Untuk memperoleh nilai tambah atas dasarharga konstan, output tersebut dikalikan denganrasio nilai tambah yang disepakati (misalnya darihasil survei atau berdasarkan ’pengalaman’)sehingga dengan demikian nilai tambah atas dasarharga konstan diperoleh. Lihat tabel 2.2 di bawahini.

Jika estimasi nilai tambah (PDB) atas dasarharga konstan ini dikalikan dengan indek hargaprodusennya, maka akan dihasilkan PDB atas dasarharga berlaku.

50

Page 51: Gross Domestic Product

Tabel 2.2Contoh Metode Ekstrapolasi

Tahun T t+1 t+2 t+31. Produksi (kg) 2002. Indek Produksi (%) 100 105 113 1153. Harga (Rp/kg) 204. Output Harga Konstan

(Rp)4000 4200 4520 4600

5. Nilai Tambah HargaKonstan (Rp; misal85%)

3400 3570 3842 3910

Metode DeflasiMetode deflasi adalah suatu metode untuk

memperkirakan terlebih dahulu output atas dasarharga berlaku suatu kegiatan ekonomi yangdiperoleh, misalnya dari hasil survei atau hasilpendataan lainnya. Jika output atas dasar hargaberlaku dibagi dengan indek harga produsen yangrelevan dari kegiatan ekonomi tersebut, makaoutput atas dasar harga konstan dapat diperoleh.

Untuk memperoleh nilai tambah atas dasarharga konstan, output tersebut dikalikan denganrasio nilai tambah yang disepakati (misalnya darihasil survei atau berdasarkan ’pengalaman’)sehingga dengan demikian nilai tambah atas dasarharga konstan diperoleh. Lihat tabel 2.3 dibawah.

Tabel 2.3Contoh Metode Deflasi

51

Page 52: Gross Domestic Product

Tahun T t+1 t+2 t+31. Produksi (kg) 200 210 225 2302. Harga (Rp/kg) 20 22 24 263. Output Harga Berlaku

(Rp)4000 4620 5400 5980

4. Indek Harga Produsen(%)

100 110 120 130

5. Output Harga Konstan(Rp)

4000 4200 4500 4600

6. Nilai Tambah HargaKonstan (Rp; misal 85%)

3400 3570 3825 3910

Metode Double DeflationMetode double deflation merupakan suatu metode

untuk memperkirakan terlebih dahulu output atasdasar harga berlaku suatu kegiatan ekonomi yangdiperoleh yang mirip dengan metode deflasi.Hanya, pada metode double deflation, deflasi dilakukandua kali yaitu untuk memperoleh output atas dasarharga konstan dan nilai tambah atas dasar hargakonstan.

Dari metode deflasi sudah dapat dipahamibahwa output atas dasar harga berlaku suatukegiatan ekonomi dapat diperoleh, yaitu denganmengalikan banyaknya produksi (dalam satuankuantum) dengan harga berlaku pada masing-masingtahun berjalan. Pada metode double deflation, outputatas dasar harga berlaku perlu dibagi dengan indekharga produsen yang relevan dari kegiatan ekonomitersebut untuk menghasilkan output atas dasarharga konstan; dan juga input antara atas dasarharga berlaku perlu dibagi dengan indek hargaprodusen yang relevan untuk menghasilkan input

52

Page 53: Gross Domestic Product

antara atas dasar harga konstan. Selisih outputatas dasar harga konstan dengan input antara atasdasar harga kosntan akan menghasilkan nilai tambahatas dasar harga konstan. Lihat tabel 2.4 dibawah.

Tabel 2.4Contoh Metode Double Deflation

Tahun T t+1 t+2 t+31. Output Harga Berlaku

(Rp)4000 4620 5400 5980

2. Indek Harga Produsenuntuk output(%)

100 110 120 130

3. Output Harga Konstan(Rp)

4000 4200 4500 4600

4. Input Antara HargaBerlaku (Rp)

2600 2700 3200 3500

5. Indek Harga Produsenuntuk Input Antara (%)

100 105 110 120

6. Input Antara HargaKonstan (Rp)

2600 2571 2909 2917

7. Nilai Tambah HargaBerlaku (Rp)

1400 1920 2200 2480

8. Nilai Tambah HargaBerlaku (Rp)

1400 1629 1591 1683

Metode InterpolasiDisamping keempat metode estimasi tersebut,

terdapat satu lagi metode estimasi PDB yangdisebut sebagai metode interpolasi. Metode inimemperkirakan output barang dan jasa pada suatuwaktu berdasarkan data PDB yang tersedia, misalnyamemperkirakan output atau PDB pada tahun ke-tdengan menggunakan data tahun ke-(t-1) dan tahunke-(t+1).

53

Page 54: Gross Domestic Product

Misalkan pada tahun ke-(t-1) diketahui bahwabesarnya PDB adalah 100 dan pada tahun ke-(t+1)adalah 150, maka besarnya PDB pada tahun ke-tdiperkirakan adalah sebesar (100+150)/2=125 karenabesarnya PDB pada tahun ke-t diperkirakan adalah ½dari tahun ke-(t-1) dan tahun ke-(t+1).

Estimasi PDB dengan menggunakan metodeinterpolasi dapat dimulai dengan menghitung atasdasar harga berlaku atau atas dasar harga konstan.Estimasi atas dasar harga konstan atau atas dasarberlaku dapat dilakukan dengan menggunakan keempatmetode estimasi sebelumnya.

11. Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai PDBPengeluaran

Berikut adalah penjelasan lebih lanjutmengenai PDB Pengeluaran atau PDB Penggunaanmenurut komponen-komponennya.

Komponen-komponen PDB PengeluaranPada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa

komponen-komponen PDB Pengeluaran atau PDBPenggunaan adalah:

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga(household consumption expenditures) dan lembagaswasta nirlaba (non-profit organization),

b. Pengeluaran konsumsi pemerintah (governmentconsumption expenditures),

c. Pembentukan modal tetap domestik bruto(gross fixed capital formation) termasukperubahan inventori (changes in inventory),dan

54

Page 55: Gross Domestic Product

e. Ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspordikurangi impor).

Keterangan: klasifikasi pengeluaran konsumsirumahtangga mengikuti klasifikasi dalam COICOP(Classification of Individual Consumption according to Purposes).Klasifikasi pengeluran konsumsi lembaga nirlabamengikuti klasifikasi dalam COPNI (Classification of thepurposes of Nonprofit Institutions serving households).Klasifikasi pengeluaran konsumsi pemerintahmengikuti klasifikasi dalam COFOG (Classification ofFunction of Government). Klasifikasi ekspor dan impormengikuti klasifikasi dalam HS (Harmonized System)dan SITC (Standard Industrial Trade Classification).

Metode Penghitungan PDB PengeluaranBeberapa hal yang perlu dipahami mengenai

metode penghitungan PDB Pengeluaran atau PDBPenggunaan adalah sebagai berikut:

a. Metode estimasi PDB Pengeluaran atau PDBPenggunaan dapat dilakukan denganmenggunakan salah satu atau kombinasi darimetode estimasi yang dilakukan untuk PDBProduksi, yaitu metode revaluasi, metodeekstrapolasi, metode deflasi, metode doubledeflation dan metode interpolasi, Lihatpenjelasan mengenai hal ini pada bagiansebelumnya,

b. Karena PDB Produksi harga berlalu dihitungatas dasar harga produsen, maka agarkonsisten dengan PDB Produksi, maka PDBPengeluaran atau PDB Penggunaan hargaberlaku juga dihitung atas dasar hargaprodusen.

55

Page 56: Gross Domestic Product

Definisi 19PDB Pengeluaran atau PDB Penggunaan Harga Berlakudicatat dan dihitung atas dasar harga produsen

Pengeluaran Konsumsi RumahtanggaPengeluaran konsumsi rumahtangga mencakup

semua pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa(berbagai komoditas makanan dan bukan makanan),dikurangi dengan penjualan neto barang bekas dansisa yang dilakukan oleh rumah tangga, selamasuatu periode tahun tertentu, termasuk pengeluarankonsumsi yang dilakukan oleh lembaga swasta yangtidak mencari untung (lembaga nirlaba).

Perkiraan besarnya pengeluaran konsumsirumahtangga atas dasar harga berlaku didasarkankepada data Survei Sosial Ekonomi Nasional(Susenas) yang diselenggarakan oleh BPS sebagaidata pokok. Dari data Susenas dapat diperolehinformasi mengenai pengeluaran konsumsi masyarakatmenurut berbagai komoditas, seperti konsumsiterhadap beras, daging, susu, dan sebagainya yangtermasuk sebagai komoditas-komoditas makanan, danjuga pengeluaran konsumsi untuk komoditas-komoditas bukan-makanan seperti biayatransportasi, biaya rekreasi dan sebagainya.

Definisi 20Pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah semuapengeluaran terhadap barang dan jasa oleh

rumahtangga untuk memenuhi berbagai kebutuhanrumahtangga baik berupa makanan atau bukan makanan

56

Page 57: Gross Domestic Product

Karena Susenas merupakan data survei yangmenjelaskan pengeluaran konsumsi sebagianmasyarakat atau rumahtangga yang termasuk dalamsurvei, bukan data Sensus yang menjelaskan totalpengeluaran konsumsi rumahtangga keseluruhan, makadari data Susenas tersebut perlu dicari besarnyarata-rata pengeluaran konsumsi rumahtangga. Jikarata-rata pengeluaran konsumsi rumahtangga inidikalikan dengan jumlah penduduk pertengahan tahunpada tahun bersangkutan akan diperoleh perkiraanjumlah pengeluaran konsumsi rumahtangga secaratotal. Besarnya perkiraan ini menunjukkanestimasi total pengeluaran konsumsi rumahtanggayang akan dimasukkan dalam PDB Pengeluaran untukkomponen pengeluaran konsumsi rumahtangga.

Susenas diselenggarakan oleh BPS setiap tigatahun sekali, sehingga terdapat tahun-tahun dimanainformasi mengenai pengeluaran konsumsirumahtangga tidak dapat diperoleh. Untuk tahun-tahun dimana data Susenas belum tersedia, modelelastisitas pendapatan terhadap perubahanpermintaan barang-barang konsumsi (income elasticity onconsumption)13 digunakan untuk memperkirakanpengeluaran konsumsi rumahtangga terhadap masing-masing barang dan jasa yang dikonsumsi. Denganmenggunakan elastisitas pendapatan ini, perkiraanmengenai pengeluaran konsumsi rumahtangga menurutberbagai jenis barang dan jasa (atau komoditas)dapat dilakukan sehingga pengeluaran konsumsirumahtangga secara total dapat diperoleh.

13Lihat penjelasan mengenai elastisitas pendapatan terhadap konsumsipada buku-buku teks teori ekonomi mikro.

57

Page 58: Gross Domestic Product

Sebagai salah satu rekonsiliasi terhadapperkiraan pengeluaran konsumsi rumahtangga dengancara-cara tersebut di atas, perbandingan dengantabel Input-Output (tabel I-O) untuk tahun-tahundimana tabel I-O tersedia perlu dilakukan.Rekonsiliasi ini menghasilkan beberapa perapihanterhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga dansekaligus memberikan perkiraan mengenaipengeluaran konsumsi lembaga swasta yang tidakmencari untung (lembaga nirlaba) dalam PDBPengeluaran atas dasar harga berlaku. Rekonsiliasidimaksud, antara lain, adalah menggunakan rasiopengeluaran konsumsi rumahtangga PDB Pengeluaranyang diperoleh dari Susenas dengan pengeluarankonsumsi rumahtangga menurut tabel I-O, baikmengenai total pengeluaran maupun mengenai rasiorincian pengeluaran menurut barang dan jasa.Tabel I-O menunjukkan besarnya pengeluarankonsumsi rumahtangga pada kuadran permintaanakhir.14 Dengan mengikuti hasil yang diberikanoleh tabel I-O sebagai kontrol yang perlu diikuti,maka pengeluaran konsumsi rumahtangga menjaditerekonsiliasi, sehingga diperoleh datapengeluaran konsumsi rumah tangga yang ’baru’, dandengan cara ini sekaligus pengeluaran konsumsilembaga swasta yang tidak mencari untung (lembaganirlaba) atas dasar harga berlaku dapat diperoleh.

Perkiraan besarnya pengeluaran konsumsi rumahtangga atas dasar harga konstan (dimana termasukdalam klasifikasi ini adalah pengeluaran konsumsilembaga swasta yang tidak mencari untung atau

14Lihat materi kuliah selanjutnya (materi kuliah ke-3) mengenaiAnalisis Input-Output.

58

Page 59: Gross Domestic Product

lembaga nirlaba) dilakukan dengan menggunakanmetode revaluasi untuk kelompok makanan danmenggunakan metode deflasi untuk kelompok bukanmakanan dengan indek harga konsumen (IHK) yangrelevan sebagai deflatornya (pembagi untukbesarnya harga berlaku). Lihat kembali bagiansebelumnya yang menjelaskan metode revaluasi danmetode deflasi.

Pengeluaran Konsumsi PemerintahPemerintah sebagai konsumen akhir mencakup

pemerintah umum yang terdiri dari pemerintah pusatyang meliputi unit-unit kementerian, lembaga-lembaga non-kementerian dan lembaga-lembagapemerintah lainnya, serta pemerintah daerahpropinsi, kabupaten/kota dan desa termasuk unit-unit kerja yang terkait didalamnya. Pengeluarankonsumsi pemerintah mencakup pengeluaran untukbelanja pegawai dan belanja barang, termasukbelanja perjalanan, pemeliharaan dan pengeluaranlain yang bersifat rutin, baik yang dilakukan olehpemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah.Jika pemerintah menghasilkan suatu produk yangmenghasilkan pendapatan dan produk tersebut tidakdikonsumsi sendiri oleh pemerintah tetapidikonsumsi oleh masyarakat, maka pendapatan initidak termasuk dalam pengeluaran pemerintah. Dalampengeluaran konsumsi pemerintah masih termasukkomponen penyusutan.

Definisi 21Pengeluaran konsumsi pemerintah adalah pengeluaranpemerintah, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh

59

Page 60: Gross Domestic Product

pemerintah daerah, yang mencakup pengeluaran untukbelanja pegawai dan belanja barang, yang bersifat

rutin

Sumber data utama yang digunakan untukmemperkirakan pengeluaran konsumsi pemerintah atasdasar harga berlaku adalah realisasi belanja rutindan pembangunan, Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (APBN) yang diperoleh dari DirektoratJenderal Perbendaharaan, Kementerian KeuanganRepublik Indonesia untuk estimasi konsumsipemerintah pusat, serta data realisasi pengeluaranpemerintah propinsi, kabupaten/kota dan desa yangdikumpulkan oleh BPS dalam publikasi StatistikKeuangan Pemerintah Daerah Propinsi,Kabupaten/Kota dan Desa, untuk perkiraanpengeluaran konsumsi pemerintah daerah. Besarnyapenyusutan pemerintah pusat diperkirakan 20% (duapuluh persen) dari nilai pembentukan modal tetapbruto pemerintah, sedangkan penyusutan untukpemerintah daerah diperkirakan sekitar 5% (limapersen) dari jumlah belanja pegawai.15

Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasarharga konstan untuk belanja pegawai dihitungdengan menggunakan metode ekstrapolasi danmenggunakan indek tertimbang jumlah pegawai negerisipil (PNS) menurut golongan kepangkatan sebagaiekstrapolatornya, sedangkan untuk belanja barangdihitung dengan menggunakan metode deflasi danmenggunakan indek harga perdagangan besar (IHPB)umum tanpa ekspor sebagai deflatornya.

15Estimasi ini didasarkan kepada ‘pengalaman’ BPS selama melakukankompilasi PDB Pengeluaran.

60

Page 61: Gross Domestic Product

Pembentukan Modal Tetap BrutoPembentukan modal tetap domestik bruto (gross

fixed capital formation) didefinisikan sebagaipengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barangmodal baru yang berasal dari dalam negeri(domestik) dan barang-barang modal baru ataupunbekas dari luar negeri. Barang modal adalahperalatan yang digunakan untuk menghasilkan produkatau output dan biasanya memiliki umur pakai satutahun atau lebih.

Definisi 22Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) adalah

pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barangmodal baru yang berasal dari dalam negeri

(domestik) dan barang-barang modal baru maupunbekas dari luar negeri

Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB)dapat dibedakan menurut barang-barang modal (capitalgoods), yaitu:

a. Barang-barang modal dalam bentuk bangunanatau konstruksi;

b. Barang-barang modal dalam bentukmesin-mesin dan alat-alat perlengkapan;

c. Barang-barang modal dalam bentuk alatangkutan; dan

d. Barang-barang modal lainnya (sepertibibit).

Metode yang digunakan untuk penghitunganpembentukan modal tetap (PMTB) atas dasar hargaberlaku adalah pendekatan arus barang (commodity

61

Page 62: Gross Domestic Product

flow approach). Pendekatan ini memperkirakanbesarnya porsi (persentase) banyaknya output yangdihasilkan oleh suatu kegiatan ekonomi dan produk-produk impor yang menjadi barang-barang modal,Misalnya output domestik dan produk-produk imporsektor konstruksi yang diperkirakan menjadibarang-barang modal berupa bangunan ataukonstruksi adalah sekitar 95 persen dari masing-masing output domestik atau impor tersebut; yangdiperkirakan menjadi barang modal berupa mesin-mesin dan peralatan dan berupa alat-alat angkutanadalah sekitar 50 persen; sedangkan yang menjadibibit diperkirakan sekitar 5 persen. BPSmenetapkan besarnya porsi (persentase) tersebutberdasarkan data yang berasal dari berbagaisumber, seperti dari hasil perhitungan outputsektor konstruksi yang menjadi barang-barang modalyang dilakukan oleh Direktorat Neraca ProduksiBPS, publikasi Statistik Industri Besar danSedang, dan Statistik Impor yang diterbitkan olehBPS.

Untuk menghitung besarnya pembentukan modaltetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstandigunakan kombinasi metode estimasi PDB, sepertimetode ekstrapolasi dan metode deflasi (lihatpenjelasan mengenai ini pada bagian sebelumnya).

PMTB berupa barang-barang modal konstruksiyang berasal dari output domestik menggunakanmetode ekstrapolasi dengan menggunakan indek hargaproduksi sebagai deflatornya, sedangkan yangberasal dari impor menggunakan metode deflasidengan menggunakan indek harga perdagangan besar(IHPB) sebagai deflatornya. PMTB berupa mesin-

62

Page 63: Gross Domestic Product

mesin dan alat perlengkapan serta berupa alatangkutan dan berupa barang-barang modal lainnya(seperti bibit) yang berasal dari output domestikmenggunakan metode ekstrapolasi dengan menggunakanindek harga produsen sebagai deflatornya,sedangkan yang berasal dari impor menggunakanmetode deflasi dan menggunakan IHPB sebagaideflatornya, Perubahan Inventori

Inventori (inventory) merupakan output atauproduk yang dihasilkan oleh suatu kegiatan ekonomitetapi belum sepenuhnya selesai dikerjakan ataudisebut sebagai barang setengah jadi, misalnyameja atau kursi yang masih berbentuk kerangkadasar yang belum dicat, dan sebagainya. Perubahaninventori adalah selisih posisi akhir denganposisi awal inventori pada suatu waktu, Misalnya,perubahan inventori pada suatu tahun adalahselisih inventori pada akhir tahun denganinventori pada awal tahun.

Definisi 22Inventori adalah output atau produk yang

belum sepenuhnya selesai dikerjakan, Perubahaninventori adalah selisih inventori akhir dikurangi

dengan inventori awal

Data inventori pada awalnya merupakan datadalam satuan kuantum yang diperoleh dari berbagaipublikasi direktorat-direktorat terkait yang adadi BPS, seperti dari publikasi-publikasi StatistikPertanian, Statistik Pertambangan, StatistikIndustri Besar dan Sedang, dan sebagainya. Data

63

Page 64: Gross Domestic Product

inventori yang tersedia, misalnya, adalahinventori komoditas perkebunan, peternakan,kehutanan, pertambangan dan industri manufaktur.

Data inventori yang disajikan dalam satuankuantum tersebut kemudian dikalikan dengan harga’estimasi’ masing-masing komoditas, yaitu denganmemperkirakan besarnya biaya produksi yangdibutuhkan sampai produk yang dihasilkan menjadiproduk berupa inventori (misalnya barang setengahjadi), Hasil yang diperoleh adalah perkiraanbesarnya inventori pada suatu waktu atas dasarharga berlaku.

Sementara itu, sumber data inventori yanglain adalah yang berasal dari Laporan Keuanganperusahaan-perusahaan dimana inventori sudahdinilai dalam satuan moneter. Data inventori initidak mencantumkan kuantum dalam laporan-laporannya.

Penghitungan perubahan inventori atas dasarharga konstan untuk komoditas-komoditas inventoriyang mempunyai data kuantum dilakukan denganmenggunakan metode revaluasi dengan menggunakanindek harga produsen sebagai deflatornya;sedangkan untuk komoditi inventori yang tidakmempunyai kuantum dilakukan dengan menggunakanmetode deflasi dengan menggunakan indek hargaperdagangan besar (IHPB) sebagai deflatornya.

Diskrepansi StatistikDiskrepansi statistik bukan merupakan

komponen dari PDB Pengeluaran atau PDB Penggunaan.Akan tetapi, diskrepansi statistik merupakanperbadaan antara PDB Produksi dengan PDB

64

Page 65: Gross Domestic Product

Pengeluaran atau PDB Penggunaan sebagai akibatdari proses penghitungan yang terpisah terhadapkedua PDB tersebut.

Karena secara konsep kedua PDB ini harusmemiliki besaran total yang sama, maka jikaterdapat diskrepansi statistik dalam PDBmemberikan pengertian bahwa kedua besaran totalPDB Produksi dan PDB Pengeluaran adalah tidaksama, dan oleh karena itu membutuhkan suatupenyesuaian atau upaya-upaya rekonsiliasi.

Ekspor dan ImporEkspor dan impor merupakan transaksi ekonomi

yang dilakukan oleh penduduk domestik suatu negara(residen) dengan penduduk negara lain (bukanresiden). Transaksi ekonomi ini dapat merupakankegaitan-kegiatan ekspor dan impor barang danjasa. Ekspor dan impor barang, antara lain,adalah ekspor dan impor garmen, bahan-bahanmakanan, mesin-mesin dan kendaraan roda empat atauroda dua, dan sebagainya; sedangkan ekspor danimpor jasa, antara lain, adalah ekspor dan imporjasa pengangkutan, jasa asuransi, jasa komunikasi,jasa pariwisata, jasa-jasa lainnya. Termasuk jugadalam kategori ekspor adalah pembelian langsungatas barang dan jasa di wilayah domestik suatunegara oleh penduduk negara lain; dan sebaliknya,termasuk juga dalam kategori impor adalahpembelian langsung atas barang dan jasa di luarnegeri oleh penduduk suatu negara.

Definisi 23

65

Page 66: Gross Domestic Product

Ekspor dan impor adalah transaksi ekonomiyang dilakukan oleh penduduk domestik suatu negara

(residen) dengan penduduk negara lain (bukanresiden), Transaksi ekonomi dalam ekspor dan

impor mencakup berbagai komoditas barang dan jasa

Data yang digunakan untuk menyusun ekspordan impor diperoleh dari berbagai sumber, sepertidari publikasi Statistik Ekspor dan Impor yangditerbitkan oleh BPS untuk ekspor dan imporbarang, dan publikasi Neraca Pembayaran yangdipublikasi baik oleh Bank Indonesia atau olehInternational Monetary Funds (IMF) untuk ekspor danimpor jasa, atau dari data Kementerian Energi danSumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesiauntuk data ekspor dan impor minyak bumi dan gas.

Berdasarkan SNA 1968, besarnya ekspor barangdinilai berdasarkan harga free on board (fob), sedangkanbesarnya impor dinilai berdasarkan harga costinsurance freight (cif), Harga fob adalah harga barangyang diekspor sampai di pelabuhan ekspor;sedangkan harga cif adalah harga barang yangdiimpor termasuk biaya asuransi (insurance) danbiaya angkut (freight), misalnya biaya angkut denganmenggunakan kapal laut.

Biasanya besarnya ekspor dan impor dinilaidalam satuan dolar Amerika Serikat (US dollars), danuntuk mengkonversi besarnya ekspor dan impor dalamsatuan moneter domestik, misalnya dalam nilairupiah (Rp), maka nilai US dollars tersebut harusdikalikan dengan nilai tukar rupiah terhadap USdollar (Rp per 1 US dollar). Nilai tukar rupiahterhadap US dollars dibedakan untuk transaksi ekspor

66

Page 67: Gross Domestic Product

dan untuk transaksi impor, Untuk transaksi ekspordigunakan rata-rata tertimbang nilai tukar beli(kurs beli) US dollar terhadap rupiah yang diperolehdari Bank Indonesia per bulan yang ditimbangdengan nilai besarnya nilai nominal transaksiekspor bulanan; sedangkan untuk impor digunakanrata-rata tertimbang kurs jual US dollar per bulanyang ditimbang dengan besarnya nilai nominaltransaksi impor bulanan.

Untuk menghitung besarnya ekspor dan imporatas dasar harga konstan digunakan kombinasimetode estimasi PDB, seperti metode ekstrapolasidan metode deflasi (lihat penjelasan mengenai inipada bagian sebelumnya), Ekspor barang dan jasadihitung dengan menggunakan metode ekstrapolasidengan menggunakan indek harga produksi sebagaideflatornya, sedangkan impor barang dan jasadihitungan dengan menggunakan metode deflasidengan menggunakan indek harga perdagangan besar(IHPB) sebagai deflatornya.

12.Analisis Deskriptif PDB Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa

data PDB dapat menjelaskan kinerja ekonomi(economic performances) suatu negara, dan rincian-rinciannya menurut berbagai kegiatan ekonomi,Bagian ini akan menjelaskan bagaimana menggunakandata PDB sebagai alat analisis untuk mengetahuikinerja-kinerja ekonomi tersebut.

Untuk ilustrasi, tabel 2.5 dan tabel 2.6disajikan di bawah ini. Tabel 2.5 menyajikan PDBProduksi Indonesia atas dasar harga berlaku, dan

67

Page 68: Gross Domestic Product

tabel 2.6 menyajikan PDB Produksi Indonesia atasdasar harga konstan.

Tabel 2.5PDB Produksi Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku

(Rp Milyar)Tahun ke-t sampai dengan Tahun ke-(t+3)

Kegiatan Ekonomi t (t+1)(t+2) (t+3)

PertanianPertambangan/PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas, Air BersihKonstruksiPerdag, Hotel, RestoranPengangkutan/KomunikasiKeungan, RE, Jasa PrshJasa-jasa

329.124,60

364.169,30 433.223,40 541.931,50

205.252,00

309.014,10 366.520,80 440.609,60

644.342,60

760.361,30 919.539,30 1.068.653,

90

23.730,30 26.693,80 30.354,80 34.723,80

151.247,60

195.110,60 251.132,30 304.996,80

368.555,90

431.620,20 501.542,40 592.304,10

142.292,00

180.584,90 231.523,50 264.263,30

194.410,90

230.522,70 269.121,40 305.213,50

236.870,30

276.204,20 336.258,90 398.196,70

Jumlah 2.295.826,20

2.774.281,10

3.339.216,80 3.950.893,20

Tabel 2.6

68

Page 69: Gross Domestic Product

PDB Produksi Indonesia Atas Dasar Harga Konstan(Rp Milyar)

Tahun ke-t sampai dengan Tahun ke-(t+3)

Kegiatan Ekonomi t (t+1)

(t+2) (t+3)Pertanian

Pertambangan/

Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, Air

Bersih

Konstruksi

Perdag, Hotel,

Restoran

Pengangkutan/

Komunikasi

Keungan, RE, Jasa

Prsh

Jasa-jasa

247.163,6

0253.881,70 262.402,80

271.509,30

160.100,5

0165.222,60 168.031,70

171.278,40

469.952,4

0491.561,40 514.100,30

538.084,60

10.897,60 11.584,10 12.251,00

13.517,00

96.334,40 103.598,40 112.233,60

121.808,90

271.142,2

0293.654,00 312.518,70

340.437,10

96.896,70 109.261,50 124.808,90

142.326,70

151.123,3

0161.252,20 170.074,30

183.659,30

152.906,1

0160.799,30 170.705,40

181.706,00

Jumlah 1.656.516,80

1.750.815,20

1.847.126,70 1.964.327,30

Catatan: pada ilustrasi ini hanya dicontohkanmengenai PDB Produksi Indonesia; tetapi ilustrasidengan menggunakan, misalnya, PDB PengeluaranIndonesia juga dapat dilakukan karena akanmenghasilkan analisis yang sama dengan perbedaanpada rincian komponen-komponen pada masing-masingPDB.

69

Page 70: Gross Domestic Product

Untuk Menjelaskan Besarnya Output EkonomiBesarnya output ekonomi yang dihasilkan oleh

suatu negara dapat dijelaskan oleh besarnya PDBatas dasar harga berlaku negara bersangkutan,Catatan: untuk menjelaskan output ekonomi selalugunakan PDB atas dasar harga berlaku.

Ketentuan 1Untuk menunjukkan besarnya output ekonomi

yang dihasilkan oleh suatu negara pada suatuwaktu, gunakan PDB atas dasar harga berlaku

Misalnya dari tabel 2.5, yaitu tabel yangmenunjukkan PDB Produksi Indonesia atas dasarharga berlaku, dapat diperoleh informasi bahwaoutput ekonomi Indonesia pada tahun ke-t berjumlahRp 2295,8 triliun, sedangkan pada tahun ke-(t+3)berjumlah Rp 3950,9 triliun. Kadangkala, keadaanini dinyatakan dengan mengatakan bahwa level PDBIndonesia pada tahun ke-t adalah Rp 2295,8triliun, sedangkan pada tahun ke-(t+3) adalah Rp3950,9 triliun, yang memberikan pengertian yangsama dengan pernyataan di atas.

Pada sisi yang lain, dari tabel 2.5 jugadapat ditunjukkan bahwa output ekonomi yangdihasilkan oleh Indonesia cenderung meningkat daritahun ke-t ke tahun (t+3), yaitu meningkat dari Rp2295,8 triliun pada tahun ke-t menjadi Rp 3950,9triliun pada tahun ke-(t+3).

Rincian output ekonomi menurut berbagaikegiatan ekonomi, seperti oleh kegiatan pertanian,dapat juga ditunjukkan oleh tabel 2.5. Misalnya,

70

Page 71: Gross Domestic Product

kegiatan pertanian menghasilkan PDB sebesar Rp329,1 triliun pada tahun ke-t, dan Rp 541,9triliun pada tahun ke-(t+3). Tendensi PDB yangdihasilkan oleh kegiatan pertanian jugamenunjukkan peningkatan dari tahun ke-t ke tahun(t+3). Indikator yang serupa dapat juga dilakukandan diperoleh untuk kegiatan-kegiatan ekonomi yanglain.

Untuk Menjelaskan PDB per kapitaSalah satu indikator lain yang seringkali

ditunjukkan adalah mengenai PDB per kapita, yangmerupakan hasil bagi total PDB atas dasar hargaberlaku pada suatu tahun dengan jumlah pendudukpertengahan tahun di suatu negara pada tahun yangsama.

PDB per kapita = (Total PDB atas dasar hargaberlaku)/jumlah penduduk pertengahan

tahun ...............(2.1)

Misalkan jumlah penduduk Indonesiapertengahan tahun pada tahun ke-t adalah 195 juta,maka dapat diperoleh bahwa PDB per kapitaIndonesia pada tahun ke-t = (Rp 2295,8triliun)/195 juta = Rp 11,77 juta per tahun.

Ketentuan 2Untuk menunjukkan besarnya PDB per kapita

suatu negara pada suatu waktu, gunakan PDB atasdasar harga berlaku dan jumlah penduduk

pertengahan tahun71

Page 72: Gross Domestic Product

Catatan: PDB per kapita bukan merupakanindikator kesejahteraan masyarakat suatu negaratetapi menjelaskan output ekonomi (produktivitas)per kapita yang dihasilkan oleh penduduk suatunegara. Indikator PDB per kapita merupakanindikator yang paling sering dan mudah dilakukansebagai perbandingan antar negara (jika satuanmoneternya sudah dibuat sama, misalnya dalam USdollars).

Untuk Menjelaskan Struktur EkonomiPDB atas dasar harga berlaku juga dapat

digunakan untuk menjelaskan struktur ekonomi suatunegara atau untuk melihat perubahan strukturnya,Untuk menjelaskan struktur ekonomi, ubah PDB atasdasar harga berlaku menjadi nilai persentaseterhadap total PDBnya. Catatan: untuk menjelaskanstruktur ekonomi gunakan PDB atas dasar hargaberlaku.

Ketentuan 3Untuk menjelaskan struktur ekonomi suatu

negara pada suatu waktu, gunakan PDB atas dasarharga berlaku dalam bentuk persentase terhadap

total PDB

Misalnya, tabel 2.5 yang sebelumnyamenunjukkan PDB Produksi Indonesia atas dasarharga berlaku, dapat diubah menjadi nilaipersentase terhadap total PDBnya untuk menjelaskanstruktur ekonomi Indonesia dari tahun ke-t sampai

72

Page 73: Gross Domestic Product

dengan tahun ke-(t+3) sebagaimana ditunjukkan olehtabel 2.7.

Tabel 2.7 menunjukkan bahwa kegiatan industripengolahan merupakan kegiatan ekonomi Indonesiayang memberikan kontribusi yang terbesar selamatahun ke-t sampai dengan tahun ke-(t+3), yaitupada tahun ke-t sebesar 28,07% dan pada tahun ke-(t+3) sebesar 27,05%; sementara kegiatan-kegiatanekonomi yang lain memberikan kontribusi yang lebihrendah dari kegiatan industri pengolahan.Indikator tersebut juga menunjukkan bahwakontribusi kegiatan industri pengolahan cenderungturun dari tahun ke tahun.

Untuk Menjelaskan Laju Pertumbuhan EkonomiLaju pertumbuhan ekonomi (rate of economic

growth) menunjukkan tingkat keberhasilan suatunegara dalam meningkatkan output ekonomi darisuatu waktu ke waktu yang lain. Misalnya daritabel 2.5 ditunjukkan bahwa ekonomi Indonesiameningkat dari Rp 2295,8 triliun pada tahun ke-tmenjadi Rp 3950,9 triliun pada tahun ke-(t+3).

Jika laju pertumbuhan ekonomi dihitung daribesarnya PDB atas dasar harga berlaku dianggapkurang pas karena perkembangan ekonomi suatunegara dari satu tahun ke tahun juga dipengaruhioleh perubahan harga-harga, Agar PDB dapatmengukur laju pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya(the real economic growth), maka pengaruh perubahanharga-harga dalam PDB perlu dihilangkan, dankondisi ini dapat tercapai dengan melakukanpenghitungan laju pertumbuhan ekonomi dari PDBatas dasar harga konstan, Dengan perkataan lain,

73

Page 74: Gross Domestic Product

laju pertumbuhan ekonomi diperoleh darimembandingkan besarnya PDB atas dasar hargakonstan suatu tahun dengan tahun yang lain untukmenghilangkan faktor kenaikan harga dalampenghitungan laju pertumbuhan ekonomi.

Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi dapatdilakukan dengan menggunakan rumus:

r = (PDBt – PDB(t-1))/PDB(t-1) ...............(2.2)

dimanar = laju pertumbuhan ekonomiPDBt = Produk Domestik Bruto tahun ke-(t) atasdasar harga konstanPDB(t-1) = Produk Domestik Bruto tahun ke-(t-1) atasdasar harga konstan

Tabel 2.7Struktur Ekonomi Indonesia (dalam %)

Tahun ke-t sampai dengan Tahun ke-(t+3)

Kegiatan Ekonomi t (t+1)(t+2) (t+3)

Pertanian

Pertambangan/Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, Air

Bersih

Konstruksi

Perdag, Hotel, Restoran

Pengangkutan/Komunikasi

Keungan, RE, Jasa Prsh

Jasa-jasa

14,34 13,13 12,97 13,728,94 11,14 10,98 11,1528,07 27,41 27,54 27,051,03 0,96 0,91 0,886,59 7,03 7,52 7,7216,05 15,56 15,02 14,996,20 6,51 6,93 6,698,47 8,31 8,06 7,7310,32 9,96 10,07 10,08

74

Page 75: Gross Domestic Product

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Atau, laju pertumbuhan ekonomi dapat dihitung

dengan menggunakan rumus alternatif lain, yangdapt digunakan untuk menghitung rata-rata lajupertumbuhan eknomi selama suatu periode waktu:

PDBt = PDB0(1+r)n ..............(2.3)

dimanar = laju pertumbuhan ekonomiPDB0 = Produk Domestik Bruto tahun ke-0 atas dasarharga konstanPDBt = Produk Domestik Bruto tahun ke-t atas dasarharga konstann = jarak waktu dari tahun ke-0 sampai dengantahun ke-t

Catatan: beberapa terminologi laju pertumbuhanekonomi adalah sebagai berikut:

a. Laju pertumbuhan q-to-q (quarter to quarter) adalahlaju pertumbuhan ekonomi pada suatu triwulan(quarter) yang diperoleh dengan membandingkanbesarnya PDB atas dasar harga konstan padasuatu quarter (t) terhadap quarter sebelumnya(t-1),

b. Laju pertumbuhan y-on-y (year on year) adalahlaju pertumbuhan ekonomi suatu tahun (year)yang diperoleh dengan membandingkan besarnyaPDB atas dasar harga konstan pada suatu tahun(t) terhadap tahun sebelumnya (t-1),

c. Laju pertumbuhan c-to-c (cumulative to cumulative)adalah laju pertumbuhan ekonomi suatu

75

Page 76: Gross Domestic Product

kumulatif triwulan (cumulatives of some quarters ora quarter) yang diperoleh dengan membandingkanbesarnya PDB atas dasar harga konstan selamasatu periode waktu (misalnya selama triwulan1 + triwulan 2) pada tahun (t) terhadapperiode waktu yang sama (triwulan 1 +triwulan 2) pada tahun sebelumnya (t-1).

Ketentuan 3Untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi

suatu negara pada suatu waktu, gunakan PDB atasdasar harga konstan untuk menghilangkan pengaruh

inflasi pada data PDB

Tabel 2.8 memberikan contoh mengenai lajupertumbuhan ekonomi y-on-y yang dicapai Indonesiaselama tahun ke-(t+1) sampai dengan tahun ke-(t+3)dengan menggunakan rumus 2.1. Catatan: denganmenggunakan rumus 2.1, laju pertumbuhan ekonomi y-on-y pada tahun ke-t tidak dapat dihitung karenadata PDB Produksi Indonesia atas dasar hargakonstan pada tahun ke-(t-1) tidak tersedia.

Tabel 2.8 menunjukkan bahwa laju pertumbuhanekonomi Indonesia pada tahun ke-(t+1) adalah5,69%, pada tahun ke-(t+2) adalah 5,50%, dan padatahun ke-(t+3) adalah 6,35%.

Laju pertumbuhan ekonomi menurut berbagaikegiatan ekonomi juga dapat dijelaskan denganmenggunakan tabel 2.8, misalnya laju pertumbuhankegiatan pertanian pada tahun ke-(t+1), tahun ke-(t+2), dan tahun ke-(t+3) berturut-turut adalah2,72%, 3,36%, dan 3,47%.

76

Page 77: Gross Domestic Product

Tabel 2.8Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y, dalam

%)Tahun ke-(t=+1) sampai dengan Tahun ke-(t+3)

Kegiatan Ekonomi t (t+1)(t+2) (t+3)

Pertanian

Pertambangan/

Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, Air

Bersih

Konstruksi

Perdag, Hotel,

Restoran

Pengangkutan/

Komunikasi

Keungan, RE, Jasa

Prsh

Jasa-jasa

- 2,72 3,36 3,47- 3,20 1,70 1,93- 4,60 4,59 4,67- 6,30 5,76 10,33- 7,54 8,34 8,53- 8,30 6,42 8,93- 12,76 14,23 14,04- 6,70 5,47 7,99- 5,16 6,16 6,44

Jumlah - 5,69 5,50

Analisis yang serupa dapat diperoleh untukkegiatan-kegiatan ekonomi yang lain.

Catatan: dalam bagian ini tidak diberikancontoh-contoh mengenai penghitungan lajupertumbuhan ekonomi q-to-q atau c-to-c karena datayang disajikan (tabel 2.8) tidak relevan.

77

Page 78: Gross Domestic Product

Rumus (2.3) dapat digunakan untuk menghitungrata-rata laju pertumbuhan ekonomi selama suatuperiode waktu tertentu. Misalnya, denganmenggunakan rumus (2.3) dan data yang tersediapada tabel 2.6 diperoleh bahwa laju pertumbuhanekonomi yang dicapai Indonesia selama periodetahun ke-t sampai dengan tahun ke-(t+3) secararata-rata adalah 5,88%, yang diperoleh dari:

PDB atas dasar harga konstan pada tahun ke-(t+3)= Rp 1656,5 triliun.

PDB atas dasar harga konstan pada tahun ke-(t+3)= Rp 1964,3 triliun.

n = 3 1,1872 = (1+r)3

Sehingga r = 5,88%Tendensi Perubahan Harga

Perubahan harga secara umum atau menurutberbagai kegiatan ekonomi dapat ditunjukkan denganmenghitung implicit price index (IPI) dari data PDB atasdasar harga berlaku dan PDB atas dasar hargakonstan. Atau, dengan perkataan lain, IPI adalahperbandingan PDB atas dasar harga berlaku denganPDB atas dasar harga konstan. Kadang-kadang IPIdisebut juga sebagai deflator PDB.

Implicit Price Index = (PDB Atas Dasar HargaBerlaku)/(PDB Atas Dasar Harga Konstan) …….(2.4)

Karena PDB dihitung atas dasar hargaprodusen, maka IPI menjelaskan perubahan hargabarang dan jasa pada tingkat produsen.

78

Page 79: Gross Domestic Product

Tabel 2.9Deflator PDB Indonesia (dalam %)

Tahun ke-(t=+1) sampai dengan Tahun ke-(t+3)

Kegiatan Ekonomi t (t+1)(t+2) (t+3)

PertanianPertambangan/PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas, Air BersihKonstruksiPerdag, Hotel, RestoranPengangkutan/KomunikasiKeungan, RE, Jasa PrshJasa-jasa

133,16 143,44 165,10 199,60128,20 187,03 218,13 257,25137,11 154,68 178,86 198,60217,76 230,43 247,77 256,89157,00 188,33 223,76 250,39135,93 146,98 160,48 173,98146,85 165,28 185,50 185,67128,64 142,96 158,24 166,18154,91 171,77 196,98 219,14

Jumlah 138,59 158,46 180,78

Dari tabel 2.9 dapat ditunjukkan bahwa IPI

produksi di Indonesia telah meningkat dari 138,59pada tahun ke-t menjadi 201,13 pada tahun ke-(t+3). Artinya, dari tahun ke-t sampai tahun ke-(t+3) telah terjadi kenaikan harga-harga(produsen) barang dan jasa di Indonesia, baiksecara umum (total) atau menurut berbagai kegiatanekonomi.16

16Dari hasil hitungan ini dapat diketahui bahwa tahun ke-t bukanmerupakan tahun dasar dalam penghitungan PDB konstan karena IPI padatahun ke-t tidak sama dengan 100.

79

Page 80: Gross Domestic Product

Untuk mengetahui besarnya laju inflasi(inflation rate) pada masing-masing tahun, baik secaratotal atau secara umum atau menurut berbagaikegiatan ekonomi, dapat menggunakan tabel 2.9.Dari tabel 2.9 dapat diketahui bahwa laju inflasisecara umum di Indonesia dari tahun ke-(t+1)sampai dengan tahun ke-(t+3), masing-masing adalah14,33% pada tahun ke-(t+1), 14,09% pada tahun ke-(t+2), dan 11,26% pada tahun ke-(t+3).Keterangan: untuk menghitung laju inflasi,misalnya pada tahun ke-(t+1), diperoleh dari[(158,46-138,59)/138,59]*100%=14,33%; demikianjuga untuk menghitung laju inflasi pada tahun-tahun yang lain, baik secara agregat (total) ataumenurut kegiatan ekonomi.

Dari perbandingan laju inflasi secara umumdari informasi ini dapat dinyatakan bahwa lajuinflasi di Indonesia relatif masih tinggi (diatas10%) tetapi menunjukkan tendensi yang menurun daritahun ke-(t+1) ke tahun (t+3).

Catatan: penghitungan IPI dapat jugadiaplikasikan kepada PDB Pengeluaran atau PDBPenggunaan, tetapi pada bagian ini tidak diberikancontoh-contohnya. Catatan yang dapat dberikan disini adalah bahwa IPI pengeluaran konsumsirumahtangga dapat tidak sama atau berbeda denganbesaran Indek Harga Konsumen (IHK) yang oleh BPSdigunakan untuk menghitung laju inflasi.Perbedaan tersebut dapat disebabkan:

a. IHK mengukur laju inflasi pada tingkatkonsumen, dan IPI secara konseptualmengukur laju inflasi pada tingkatprodusen, bukan pada tingkat konsumen,

80

Page 81: Gross Domestic Product

b. IPI secara konseptual mencakup semuagolongan rumahtangga (rumahtangga kota danrumahtangga perdesaan) dan semua komoditas(karena mencakup semua kegiatan ekonomi disuatu negara), sedangkan IHK mencakuphanya sebagian saja rumahtangga dansebagian komoditas konsumsi rumahtanggasebagai konsekuensi dari pelaksanaan IHKdengan menggunakan metode survei bukansensus.

Incremental Capital Output Ratio (ICOR)Analisis deskriptif yang lain yang dapat

diperoleh dengan menggunakan data PDB, khususnyadengan menggunakan PDB Pengeluaran atau PDBPenggunaan atau PDB Permintaan, adalah analisisIncremental Capital Output Ratio (ICOR).

ICOR merupakan suatu besaran (koefisien) yangdiperoleh dari hasil bagi investasi (pembentukanmodal tetap bruto) dengan tambahan output(tambahan PDB). ICOR menjelaskan besarnyainvestasi (misalnya dalam satuan unit moneter)yang dibutuhkan jika ingin meningkatkan 1 unitmoneter output. Konsep ini didasarkan kepadapemahaman bahwa investment is the engine of economic growth,dengan pengertian bahwa faktor produksi yangberperan dalam menghasilkan output atau PDB adalahinvestasi fisik (pembentukan modal tetap bruto),ceteris paribus.

Untuk menghitung besarnya koefisien ICOR,perlu menggunakan data PDB Pengeluaran atas dasarharga konstan agar pengaruh inflasi dapatdikeluarkan dari data PDB.

81

Page 82: Gross Domestic Product

Ketentuan 4Untuk menghitung besaran koefisien ICOR,

gunakan PDB atas dasar harga konstan untukmenghilangkan pengaruh inflasi pada data PDB

Jika besaran koefisien ICOR sudah dapat

diperoleh, maka perkiraan besarnya investasi yangdibutuhkan untuk meningkatkan output ataumeningkatkan PDB dapat dilakukan.

Rumus untuk menghitung ICOR adalah:

ICOR = ∆K/∆Y …….. (2.5)

dimana∆K = tambahan stok kapital (capital stock)∆Y = tambahan output (tambahan PDB)

Jika ∆K = I, maka:

ICOR = I/∆Y …….. (2.6)

dimanaI = besarnya investasi fisik (PMTB) yang samadengan ∆K

Untuk menghitung besaran koefisien ICOR untuksuatu periode waktu (lebih dari satu tahun), rumusICOR yang dapat digunakan adalah:

ICOR = I∑ t/ ∆Y∑ t …….. (2.7)

dimana

82

Page 83: Gross Domestic Product

I∑ t = jumlah investasi fisik (PMTB) tahun ke-tsampai dengan tahun ke-(t+i)∆Y∑ t = jumlah ∆PDB tahun ke-t sampai dengan tahun

ke-(t+i)i = 1,2,3,……

Untuk menggunakan rumus (2.7) sebagaiperkiraan besaran koefisien ICOR, dibutuhkanasumsi-asumsi, misalnya asumsi bahwa investasimenghasilkan output pada tahun yang sama (disebutsebagai asumsi lag 0 atau investasi tidak memilikiselang waktu untuk menghasilkan output), atauinvestasi menghasilkan output satu tahun kemudian(lag 1 atau investasi memiliki selang waktu 1tahun untuk menghasilkan output), dan seterusnya.

Berikut diberikan langkah-langkah untukmenghitung ICOR lag 0 dengan menggunakan PDBPengeluaran tahun ke-(t-1) sampai dengan tahun ke-(t+3). Langkah-langkah yang perlu dilakukanadalah sebagai berikut:

a. Sediakan tabel PDB Pengeluaran atas dasarharga konstan dari tahun ke-(t-1) sampaidengan tahun ke-(t+3),

b. Gunakan data PMTB dan data PDB pada tabeltersebut,

c. Jumlahkan PMTB tahun ke-t sampai dengantahun ke-(t+3),

d. Jumlahkan ∆PDB tahun ke-t sampai dengantahun ke-(t+3) (atau dapat juga diartikansebagai: PDB tahun ke-(t+3) dikurangidengan PDB tahun ke-(t-1)),

e. Perbandingan langkah c dengan langkah dmenghasilkan besarnya koefisien ICOR.

83

Page 84: Gross Domestic Product

Untuk memperkirakan besarnya investasi agarPDB meningkat dengan laju pertumbuhan ekonomitertentu, dapat menggunakan rumus berikut:

I = (ICOR)∆Y ………… (2.8)

Contoh untuk memperkirakan besarnya investasidengan asumsi laju pertumbuhan ekonomi suatunegara sudah ditetapkan. Misalkan besarnyakoefisien ICOR adalah 4,5 dan laju pertumbuhanekonomi yang ingin dicapai pada tahun ke-(t+4)adalah 7%, maka langkah-langkah untukmemperkirakan besarnya investasi (PMTB) pada tahunke-(t+4), dengan menggunakan data PDB tersebut diatas, adalah sebagai berikut:

a. Perkirakan PDB atas dasar harga konstanpada tahun ke-(t+4), yaitu: 107%*Rp1964327,3 milyar = Rp 2101830,3 milyar,

b. Perkirakan ∆PDB atau ∆Y, yaitu PDB atasdasar harga konstan tahun ke-(t+4)dikurangi dengan PDB atas dasar hargakonstan tahun ke-(t+3), Jadi: Rp2101830,3 milyar - Rp 1964327,3 milyar =Rp 137503,0 milyar,

c. Gunakan rumus I = (ICOR)*∆Y sehinggadiperoleh: I = (4,5)*Rp 137503,0 milyar =Rp 618763,5 milyar atas dasar hargakonstan,

d. Perkirakan inflasi dan implicit price index(IPI) PMTB pada tahun ke-(t+4), Misalkaninflasi pada tahun ke-(t+4) adalah 9%sedangkan IPI PMTB pada tahun ke(t+3)

84

Page 85: Gross Domestic Product

adalah 193,13, maka IPI atau deflator PMTBpada tahun ke-(t+4) adalah:193,13*109%=210,51,

e. Dengan demikian, perkiraan investasi fisik(PMTB) atas dasar harga berlaku pada tahunke-(t+4) adalah 210,51%* Rp 618763,5milyar = Rp 1302559,0 milyar atau sekitarRp 1302,6 triliun atas dasar hargaberlaku.

Jadi, simulasi tersebut di atas menghasilkanbahwa untuk meningkatkan ekonomi dengan lajupertumbuhan 7% pada tahun ke-(t+4) dibutuhkaninvestasi sekitar Rp 1302,6 triliun atas dasarharga berlaku,

13. PDB, PNB, dan Pendapatan NasionalDari PDB dapat diturunkan beberapa indikator

ekonomi penting lainnya, yaitu:a. Produk Nasional Bruto (PNB), Jika PDB

menjelaskan produk atau output yangdihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomidalam batas-batas geografis yang disetujuisecara internasional suatu negara tanpamempertimbangkan kepemilikan sumberdayatenagakerja dan modal yang digunakan padaproses produksi yang dilaksanakan, maka PNBsudah mempertimbangkan sisi kepemilikansumberdaya-sumberdaya tersebut dalam prosesproduksi. Artinya, terdapat sumberdaya-sumberdaya asing yang digunakan untukmenghasilkan PDB suatu negara sehingga balasjasa yang diterima sebagian akan mengalir ke

85

Page 86: Gross Domestic Product

negara tersebut (luar negeri), dan pada sisiyang lain terdapat sumberdaya-sumberdayanegara yang beroperasi di luar negeri danmenghasilkan balas jasa yang masuk kedomestik negara bersangkutan, Kedua balasjasa ini yang disebut sebagai factor income fromabroad perlu dipertimbangkan dalam menghitungPNB. Dengan demikian, PNB adalah PDBditambah dengan pendapatan neto faktorproduksi dari luar negeri (net factor income fromabroad). Pada kasus Indonesia, pendapatanneto faktor produksi dari luar negerimerupakan pendapatan atas faktor produksi(tenaga kerja dan modal) milik pendudukIndonesia yang diterima dari luar negeridikurangi dengan pendapatan atas faktorproduksi milik penduduk asing yang diperolehdi Indonesia.

b. Produk Nasional Neto (PNN) atau National Income(Pendapatan Nasional). Untuk memperolehindikator ini, PNB harus dikurangi denganpenyusutan atas barang-barang modal yangdigunakan dalam proses produksi selamasetahun dan pajak tidak langsung neto (pajaktidak langsung dikurangi dengan subsidi yangdiberikan oleh pemerintah).

14. Implementasi SNA 2008 dan Perubahan TahunDasar

Perubahan Struktur Perekonomian NasionalStruktur perekonomian nasional suatu negara

dapat berubah karena perubahan yang terjaditerhadap perekonomian negara itu sendiri atau

86

Page 87: Gross Domestic Product

merupakan dampak dari perubahan perekonomianglobal (internasional).

Misalnya, krisis finansial yang melandaIndonesia pada tahun 2008 mempengaruhi ekonomiIndonesia pada tahun-tahun selanjutnya, khususnyaberhubungan dengan nilai tukar rupiah terhadap USdollar yang cenderung melamah, sehingga mempengaruhiberbagai kegiatan ekonomi Indonesia lainnya,seperti ekspor dan impor; perubahan iklim diIndonesia yang berpengaruh terhadap besarnya panenraya padi.

Pada sisi lain, masuknya teknologi tinggidari luar negeri ke dalam negeri seperti sistemoperasi komputer canggih atau masuknya telepongenggam (mobile phone) dimana keduanya mempengaruhisistem operasional bisnis di Indonesia, penerapanperdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA),perubahan sistem pencatatan perdaganganinternasional dan meluasnya jasa layanan pasarmodal, merupakan beberapa contoh lain dariperubahan perekonomian global yang mempengaruhiperekonomian Indonesia.

Implementasi SNA 2008SNA 2008 dibangun karena mempertimbangkan

terjadinya berbagai perubahan strukturperekonomian baik secara nasional maupun secaraglobal selama periode-periode belakangan ini.Perubahan-perubahan tersebut perlu diadaptasidalam penghitungan kinerja ekonomi suatu negara,dan oleh karena itu United Nations dan berbagailembaga internasional lainnya merasa perlu untukmelakukan beberapa perubahan pada SNA sebelumnya

87

Page 88: Gross Domestic Product

menjadi SNA terbaru (SNA 2008). Lihat penjelasanmengenai hal ini pada bab 1 mengenai Sistem NeracaNasional (SNN).

Beberapa Perubahan-perubahan SNA 1968 menjadi SNA 2008a. Konsep SNA 1968:• Penelitian dan pengembangan (research and

development) diperlakukan sebagai biayaantara,

• Ekplorasi mineral diperlakukan sebagai biayaantara,

• Metode penghitungan output bank komersialmenggunakan metode imputed bank services,

• Output pertanian hanya mencakup output padasaat panen,

• Pembuatan produk original diperlakukansebagai biaya antara.

b. Konsep SNA 2008:• Penelitian dan pengembangan (research and

development) diperlakukan sebagai pembentukanmodal tetap bruto,

• Ekplorasi mineral diperlakukan sebagaipembentukan modal tetap bruto,

• Metode penghitungan output bank komersialmenggunakan metode Financial Intermediation ServicesIndirectly Measured (FISIM),

• Output pertanian hanya mencakup output padasaat panen ditambah dengan pertumbuhan hewandan tumbuhan mulai dari bibit sampai siapdipanen,

• Pembuatan produk original diperlakukansebagai pembentukan modal tetap bruto.

88

Page 89: Gross Domestic Product

c. PDB dibangun dengan Menggunakan SUTKlasifikasi SUT Indonesia terdiri dari 81

industri (kegiatan ekonomi) dan 246 komoditas. Klasifikasi kegiatan ekonomi (industri)

didasarkan kepada:• Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

(KBLI) 2009 atau International Standard of IndustrialClassifications (ISIC) Revision 4,

Sedangkan klasifikasi komoditas didasarkankepada:

• Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI)2010 atau Central Product Classification (CPC) version2.

Klasifikasi permintaan akhir (final demand)didasarkan kepada:

• Classification of Individual Cobsumption by Purposes(COICOP) untuk pengeluaran konsumsirumahtangga,

• Classification of Purposes of Non-Profit Institutions ServingHouseholds (COPNI) untuk pengeluaran konsumsilembaga non-profit yang melayani rumatangga(LNPRT),

• Classification of Functional of Government (COFOG)untuk pengeluaran konsumsi pemerintah,

• Harmonized System (HS) untuk kegiatan ekspordan impor.

Klasifikasi Rinci Kegiatan Ekonomi pada SUT (81industri)

1. Pertanian tanaman pangan89

Page 90: Gross Domestic Product

2. Pertanian hortikultura semusim3. Perkebunan semusim4. Pertanian hortikultura tahunan5. Pertanian hortikultura lainnya6. Perkebunan tahunan7. Peternakan8. Jasa pertanian dan perburuan9. Kehutanan dan penebangan kayu10. Perikanan tangkap11. Perikanan budidaya12. Pertambangan minyak bumi13. Pertambangan gas alam dan panas bumi14. Pertambangan batubara dan lignit15. Pertambangan pasir besi dan bijih besi16. Pertambangan bijih logam yang tidak

mengandung besi tidak termasuk bijih logammulia

17. Pertambangan bijih logam mulia18. Pertambangan dan penggalian lainnya19. Industri batubara dan pengilangan migas20. Industri makanan21. Industri minuman22. Industri pengolahan tembakau23. Industri tekstil24. Industri pakaian jadi25. Industri kulit, barang dari kulit, dan

alas kaki26. Industri kayu, barang dari kayu dan

gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan,dan sejenisnya

27. Industri kertas dan barang dari kertas28. Industri percetakan dan reproduksi

media rekaman90

Page 91: Gross Domestic Product

29. Industri bahan kimia dan barang daribahan kimia

30. Industri farmasi, produk obat kimia danobat tradisional

31. Industri karet, barang dari karet danplastik

32. Industri barang galian bukan logam33. Industri logam dasar34. Industri barang logam, bukan mesin dan

peralatannya 35. Industri komputer, barang elektronik,

dan optik36. Industri peralatan listrik37. Industri mesin dan perlengkapan ytdl38. Industri kendaraan bermotor, trailer,

dan semi trailer39. Industri alat angkutan lainnya40. Industri furnitur41. Industri pengolahan lainnya 42. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan

peralatan43. Ketenagalistrikan44. Gas45. Pengadaan air46. Konstruksi47. Reparasi dan perawatan mobil dan sepeda

motor48. Perdagangan besar, bukan mobil dan

sepeda motor49. Perdagangan eceran, bukan mobil dan

sepeda motor50. Angkutan rel51. Angkutan darat selain angkutan rel

91

Page 92: Gross Domestic Product

52. Angkutan laut53. Angkutan sungai, danau, dan

penyebarangan54. Angkutan udara55. Pergudangan dan jasa penunjang angkutan56. Pos dan kurir57. Penyediaan akomodasi58. Penyediaan makan-minum59. Penerbitan60. Produksi gambar bergerak, video, dan

program televisi, perekaman suara, danpenerbitan musik

61. Penyiaran dan pemrogaman62. Telekomunikasi63. Kegiatan pemograman, konsultansi

komputer dan kegiatan sejenisnya64. Bank65. Asuransi dan dana pensiun 66. Jasa keuangan lainnya67. Jasa penunjang keuangan68. Real estate69. Jasa perusahaan70. Jasa persewaan71. Administrasi pemerintahan, pertahanan,

dan jaminan sosial wajib72. Jasa pendidikan pemerintah73. Jasa pendidikan swasta 74. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

pemerintah75. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

swasta76. Jasa pemerintahan lainnya77. Kesenian, hiburan, dan rekreasi swasta

92

Page 93: Gross Domestic Product

78. Reparasi barang rumahtangga dan pribadilainnya

79. Kegiatan yang menghasilkan barang danjasa oleh rumahtangga yang digunakan sendiri

80. Jasa swasta lainnya81. Sewa rumah yang dihuni sendiri oleh

pemiliknyad. Perubahan Klasifikasi PDB Produksi

Konsep SNA 1968:1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan

perikanan2. Pertambangan dan penggalian3. Industri pengolahan4. Listrik, gas, dan air bersih5. Konstruksi6. Perdagangan, hotel, dan restoran7. Pengangkutan dan komunikasi8. Keuangan, real estate, dan jasa perusahaan9. Jasa-jasa

Konsep SNA 2008:a. Pertanian, kehutanan, dan perikananb. Pertambangan dan penggalianc. Industri pengolahand. Pengadaan listrik dan gase. Pengadaan airf. Konstruksig. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil

dan sepeda motorh. Transportasi dan pergudangani. Penyediaan akomodasi dan makan-minumj. Informasi dan komunikasik. Jasa keuangan

93

Page 94: Gross Domestic Product

l. Real estatem. Jasa perusahaan (1)n. Jasa perusahaan (2)o. Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan

jaminan sosial wajibp. Jasa pendidikanq. Jasa kesehatan dan kegiatan sosialr. Jasa lainnya (1)s. Jasa lainnya (2)t. Jasa lainnya (3)u. Jasa lainnya (4)

e. Perubahan Klasifikasi PDB Pengeluaran:Konsep SNA 1968:

1. Pengeluaran konsumsi rumahtangga2. Pengeluaran konsumsi pemerintah3. Pembentukan modal tetap bruto4. Perubahan inventori5. Ekspor6. Impor

Konsep SNA 2008:1. Pengeluaran konsumsi rumahtangga2. Pengeluaran konsumsi LNPRT3. Pengeluaran konsumsi pemerintah4. Pembentukan modal tetap bruto5. Perubahan inventori6. Ekspor7. Impor

f. Perubahan Tahun DasarPerubahan tahun dasar dilakukan dengan tujuan

untuk memberikan informasi atau gambaran yang94

Page 95: Gross Domestic Product

lebih baik mengenai keadaan perekonomian suatunegara agar sejalan dengan perkembanganperekonomian yang terjadi.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwatahun dasar (base year) digunakan untuk menghitungPDB atas dasar harga konstan (GDP at constant prices).PDB atas dasar harga konstan dihitung denganmembagi PDB atas dasar harga berlaku dengan indekharga produsen yang relevan. Dan dari PDB atasdasar harga konstan dapat dihitung besarnya lajupertumbuhan ekonomi (economic growth rate) yangterjadi dari tahun ke tahun di suatu negara.

Terakhir, Indonesia menggunakan tahun 2000sebagai tahun dasar (base year) untuk menghitung PDBIndonesia atas dasar harga konstan. Selamasepuluh tahun terakhir sejak tahun 2000 sampaidengan tahun 2010 telah banyak terjadi perubahanterhadap perekonomian nasional, yang dapat terjadisebagai dampak dari perubahan perekonomian global(internasional) atau karena perubahan padaperekonomian nasional itu sendiri.

Dengan perubahan struktur ekonomi yangterjadi di Indonesia, maka BPS bermaksud untukmelakukan perubahan tahun dasar dari tahun 2000menjadi suatu tahun dasar yang lebih relevan,yaitu tahun 2010. Pemilihan tahun 2010 sebagaitahun dasar yang baru untuk PDB Indonesiadidasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan:

a. Perekonomian Indonesia pada tahun 2010dianggap relatif stabil,

b. Telah terjadi perubahan struktur ekonomiselama sepuluh tahun terakhir terutamapada bidang informasi, teknologi, dan

95

Page 96: Gross Domestic Product

finansial yang berpengaruh terhadapmunculnya produk-produk baru dalamkegiatan ekonomi Indonesia.

Dengan demikian, perubahan-perubahan yangterjadi pada penghitungan PDB Indonesia, antaralain, adalah:

• PDB atas dasar harga konstan pada tahun 2010,sebelumnya dan sesudahnya, yang dicatatdengan menggunakan tahun 2000 sebagai tahundasar selanjutnya dicatat dengan menggunakantahun 2010 sebagai tahun dasar,

• Melakukan referencing, yaitu menggeser tahundasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 untukseri PDB atas dasar harga konstan tahun 2010.

96