Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN ALAT DI KAMAR ALAT INTERCAMP ATMI SURAKARTA Skripsi GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
54

GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

Mar 03, 2019

Download

Documents

truongduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN ALAT

DI KAMAR ALAT INTERCAMP ATMI SURAKARTA

Skripsi

GREGORIUS ADINUGROHO.W

I 1309014

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN ALAT

DI KAMAR ALAT INTERCAMP ATMI SURAKARTA

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

GREGORIUS ADINUGROHO.W

I 1309014

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 3: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan yang telah memberikan

penyertaan dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan laporan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan do’a

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan segenap

kerendahan hati dan rasa syukur mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntunku dan menerangiku. Berkat

dan rencana-Nya selalu menjadi yang terbaik untukku.

2. Bapak Kusno Adi Sambowo, ST, Ph.D, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik

Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT selaku Ketua Program S-1 Non

Reguler Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Yusuf Priyandari, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Irwan Iftadi, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan serta waktu yang tak ternilai

harganya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak Ilham Priadythama, ST, MT, selaku dosen penguji skripsi I dan Ibu

Fakhrina Fahma, STP, MT, selaku dosen penguji skripsi II yang telah

bersedia menguji, memberikan arahan dan masukan untuk skripsi ini.

7. Bapak Ir. Murman Budijanto, MT selaku pembimbing akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan dalam perkuliahan di Teknik

Industri.

8. Segenap Bapak dan Ibu dosen Teknik Industri yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

9. Para staf dan karyawan Jurusan Teknik Industri, atas segala bantuan dan

perhatiannya dalam kegiatan kuliah dan penyelesaian kskripsi ini.

10. Bapak YV.Yudha Samodra.HM, ST, M.Eng, selaku Academic Vice

Director Politeknik ATMI Surakarta dan Bapak Agus Kurniawan, ST,

Page 8: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

selaku Kepala WBS, atas ijin, saran dan bantuannya selama penelitian di

Kamar Alat Intercamp

11. Bapak Wahono, Bapak Purwoto, Bapak Nugroho, Bapak Prin, segenap

Instruktur WBS dan staff serta segenap mahasiswa Politeknik ATMI

Surakarta, terima kasih atas bantuan, saran dan waktu yang telah diberikan

selama penelitian di Kamar Alat Intercamp.

12. Keluarga tercinta : J.B.Wiryanto dan C.M.Karyanti serta adikku Sylvia

Hadiani.W yang selalu mendukung, menyemangati dan mendoakan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

13. Keluarga besar Tukangan, Ambarawa, Cebongan dan Burikan yang telah

menyemangati dan mendoakanku dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Fransisca Dikna Romana yang selalu menemaniku dalam suka maupun

duka, dengan setia dan kasih sayangnya telah menguatkan serta

memotivasiku.

15. Saudara Doni, Agni, Poponk, Hoedi, Hendri, Hary Ucox, Jo, Febri, Hari

Sajiwo, Indah, Pinrih, Dina, Nurul, Yoga, Gogor, Anggono dan teman-

teman Transfer Teknik Industri angkatan 2009 lainnya, terima kasih atas

dukungan, bantuan serta solidaritasnya. Semoga kekompakan dan

silaturahmi diantara kita akan terus terjalin.

16. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas

segala bimbingan, bantuan, kritik, dan saran dalam penyusunan tugas akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis dengan senang hati dan terbuka sangat mengharapkan

berbagai masukan maupun kritikan dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun siapa saja yang

membutuhkannya.

Surakarta, Maret 2012

Penulis

Page 9: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Gregorius Adinugroho.W, NIM : I1309014. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN ALAT DI KAMAR ALAT INTERCAMP ATMI SURAKARTA

. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Maret 2012.

Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta merupakan institusi pendidikan yang menitikberatkan perkuliahan pada kerja praktek bengkel dan ditunjang dengan sarana yang lengkap. Alat kerja sebagai sarana penunjang disimpan secara terpusat di suatu bagian yang disebut dengan Kamar Alat. Sistem yang berjalan saat ini memiliki beberapa permasalahan terkait informasi data alat kerja dan administrasi peminjaman alat kerja. Permasalahan tersebut timbul karena informasi yang ada berupa informasi lisan dan tidak ada dokumen tertulis yang mencatat data-data tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini merancang sistem informasi peminjaman alat yang berbasis komputer.

Tahapan penelitian dimulai dari proses identifikasi permasalahan dalam sistem sekarang, perancangan prosedur usulan, lalu dilanjutkan perancangan basis data untuk sistem informasi. Tahap identifikasi sistem sekarang dan prosedur usulan disajikan dalam bentuk flowchart. Perancangan basis data menggunakan Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk mengetahui semua entitas yang terlibat dan hubungan yang terjadi antar entitas. Graphic User Interface (GUI) dikembangkan dengan menggunakan software Visual Basic 6.

Penelitian ini menghasilkan prosedur baku dalam proses peminjaman alat dan sistem informasi berbasis komputer untuk mengelola data alat kerja dan administrasi peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp. Sistem informasi tersebut ditujukan untuk mendukung dan memudahkan mahasiswa dan petugas dalam kerja praktek. Sistem informasi ini dirancang supaya dapat diakses melalui jaringan LAN (local area network) ATMI Surakarta.

Kata kunci : sistem informasi, peminjaman alat kerja, flowchart, entity relationship diagram (ERD), ATMI Surakarta. xvii + 112 halaman; 72 gambar; 61 tabel; 4 lampiran Daftar Pustaka : 14 (1995-2011)

Page 10: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Gregorius Adinugroho.W, NIM : I1309014. TOOL MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT IN INTERCAMP TOOL ROOM ATMI SURAKARTA

. Surakarta : Departement of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, Maret 2012.

Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta is an education institution which focuses the lectures on practical workshop and also supports the students with complete facilities. Tools as the supporting facilities are stored centrally in an area called Kamar Alat. The existing system has problems related to the information about tools catalogue and tool circulation administration. These problems occured because the existing information is in verbal form and there is no written document to record these data. Therefore, this research design a computer-based tool circulation information system.

The stages of this research consist of identification problems in the existing system, design new procedures and the database design for the information system. Identification phase of the existing system and the new procedure are presented in flowcharts. The database design use Entity-Relationship Diagram (ERD) to discover all entities which involved in the system and relationships between them. The Graphic User Interface (GUI) is developed using Visual Basic 6 software.

This research has developed standard procedures of tool circulation and a computer-based information system for managing the tools catalogue and tool circulation administration in Kamar Alat Intercamp. The information system is intended to support and facilitate students and staff in the practical lectures. The information system is designed to be accessible over the LAN (Local Area Network) of ATMI Surakarta.

Keyword: information system, tools circulation process, flowchart, entity relationship diagram (ERD), ATMI Surakarta. xvii + 112 pages; 72 pictures; 61 tables; 4 attachments References : 14 (1995-2011)

Page 11: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR VALIDASI .................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH ................. iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ I-1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... I-5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... I-5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... I-6

1.5 Batasan Masalah ....................................................................... I-6

1.6 Asumsi Penelitian ..................................................................... I-6

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................... I-6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum ATMI Surakarta .......................................... II-1

2.1.1 Visi ATMI Surakarta .................................................... II-2

2.2 Dasar Teori...... ........................................................................ II-2

2.2.1 Sistem... ........................................................................ II-2

2.2.2 Informasi ....................................................................... II-5

2.2.3 Sistem Informasi ........................................................... II-6

2.2.4 Basis Data ..................................................................... II-8

2.2.5 Perancangan ERM ........................................................ II-9

2.2.6 ERD...... ........................................................................ II-10

2.2.7 Arsitektur Client-Server ............................................... II-12

Page 12: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.2.8 Metode Pengembangan Sistem Informasi .................... II-14

2.2.9 Tahapan Metode Prototyping ....................................... II-15

2.2.10 Kode Baris (barcode) ................................................... II-17

2.2.11 Penelitian Terdahulu. .................................................... II-20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Identifikasi Masalah ...................................................... III-2

3.1.1 Studi Lapangan ............................................................. III-2

3.1.2 Studi Literatur ............................................................... III-2

3.1.3 Identifikasi Masalah ..................................................... III-2

3.1.4 Perumusan Masalah ...................................................... III-3

3.2 Tahap Perancangan Sistem ....................................................... III-3

3.2.1 Identifikasi Sistem Sekarang ........................................ III-3

3.2.2 Perancangan Sistem ...................................................... III-5

3.2.3 Validasi ......................................................................... III-7

3.3 Tahap Implementasi dan Analisis Hasil ................................... III-8

3.3.1 Implemantasi ................................................................ III-8

3.3.2 Analisis Hasil ................................................................ III-8

3.3.3 Kesimpulan dan Saran .................................................. III-8

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Sistem Sekarang ......................................................... IV-1

4.1.1 Karakteristik Peminjaman ............................................ IV-1

4.1.2 Analisis Alur Peminjaman Saat Ini .............................. IV-9

4.1.3 Identifikasi dan Analisis Kebutuhan SIM .................... IV-14

4.1.4 Aturan – aturan lain ...................................................... IV-19

4.2 Diagram Proses Usulan ............................................................ IV-21

4.2.1 Form Peminjaman Usulan ............................................ IV-21

4.2.2 Prosedur Peminjaman Usulan ....................................... IV-23

4.2.3 Prosedur Pengembalian Usulan ................................... IV-24

4.2.4 Prosedur Tukar Koin Usulan ........................................ IV-26

4.3 Perancangan Kerangka Kerja Sistem ....................................... IV-28

4.4 Perancangan Basis Data ........................................................... IV-30

4.4.1 Identifikasi Mahasiswa ................................................. IV-31

Page 13: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.4.2 Identifikasi Alat Kerja .................................................. IV-32

4.4.3 Identifikasi Basis Data .................................................. IV-39

4.5 Perancangan Interface Program ............................................... IV-46

4.5.1 Perancangan GUI .......................................................... IV-46

4.5.2 Perancangan Hak Akses User ....................................... IV-60

4.5.3 Pembuatan Sistem Informasi ....................................... IV-61

4.6 Validasi ............ ........................................................................ IV-62

BAB V ANALISIS HASIL

5.1 Hasil Implementasi ................................................................... V-1

5.2 Analisis Sistem Usulan ............................................................. V-2

5.3 Rencana Instalasi Sistem .......................................................... V-4

5.3.1 Rencana Konversi Sistem ............................................. V-4

5.3.2 Faktor Penentu Keberhasilan ........................................ V-5

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ....... ...................................................................... VI-1

6.2 Saran ............... ........................................................................ VI-1

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar ide rancangan................................................................. ................ IV-18

Tabel 4.2. Data identifikasi mahasiswa...................................................... ............... IV-32

Tabel 4.3. Klasifikasi alat potong............................................................. ................. IV-34 Tabel 4.4. Klasifikasi alat ukur................................................................ .................. IV-35

Tabel 4.5. Klasifikasi alat pendukung....................................................... ................. IV-36

Tabel 4.6. Identifikasi lokasi penyimpanan................................................ ............... IV-37

Tabel 4.7. Kode lokasi Kamar Alat............................................................ ................ IV-37

Tabel 4.8. Kode jenis alat kerja................................................................. ................. IV-38

Tabel 4.9. Tabel data petugas.................................................................... ................. IV-39

Tabel 4.10. Tabel data mahasiswa............................................................... ................ IV-40

Tabel 4.11. Tabel kode prodi........................................................................ ............... IV-40 Tabel 4.12. Tabel kode operasi..................................................................... ............... IV-40

Tabel 4.13. Tabel material............................................................................ ............... IV-40

Tabel 4.14. Tabel jenis alat........................................................................... ............... IV-40

Tabel 4.15. Tabel spesifikasi alat................................................................ ................. IV-40

Tabel 4.16. Tabel lokasi penyimpanan......................................................................... IV-41

Tabel 4.17. Tabel rak penyimpanan........................................................ ..................... IV-41

Tabel 4.18. Tabel peminjaman..................................................................................... IV-41 Tabel 4.19. Tabel kerusakan.................................................................... .................... IV-41

Tabel 4.20. Tabel peminjaman detail........................................................................ ... IV-41

Tabel 4.21. Tabel kode kamar alat................................................................. .............. IV-42

Tabel 4.22. Kamus data petugas............................................................. ..................... IV-42

Tabel 4.23. Kamus data mahasiswa........................................................... .................. IV-42

Tabel 4.24. Kamus data kode prodi.......................................................... ................... IV-42

Tabel 4.25. Kamus data kode operasi................................................................ .......... IV-42

Tabel 4.26. Kamus data jenis alat............................................................... ................. IV-43 Tabel 4.27. Kamus data spesifikasi alat...................................................... ................. IV-43

Tabel 4.28. Kamus data lokasi penyimpanan..................................................... .......... IV-43

Tabel 4.29. Kamus data rak penyimpanan................................................ ................... IV-43

Tabel 4.30. Kamus data peminjaman................................................... ........................ IV-43

Tabel 4.31. Kamus data kode kamar alat........................................................... .......... IV-43

Tabel 4.32. Kamus data kerusakan............................................................... ............... IV-44

Tabel 4.33. Kamus peminjaman detail....................................................... .................. IV-44

Page 15: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 4.34. Kamus data data material....................................................... ................... IV-44

Tabel 4.35. Rancangan hak akses user........................................................ ................ IV-61

Tabel 4.36. Kelas valid dan invalid dari Form Input Petugas..................................... . IV-63

Tabel 4.37 Sample data dummy Form Input Petugas..................................... ............. IV-63

Tabel 4.38. Kelas valid dan invalid dari Form Input Mahasiswa................................. IV-63

Tabel 4.39. Sample data dummy Form Input Mahasiswa.................................... ........ IV-64

Tabel 4.40. Kelas valid dan invalid dari Form Input Prodi.......................................... IV-64

Tabel 4.41. Sample data dummy Form Input Prodi...................................................... IV-64

Tabel 4.42. Kelas valid dan invalid dari Form Input Kode Operasi............................. IV-64

Tabel 4.43. Sample data dummy Form Input Kode Operasi.................................... .... IV-65

Tabel 4.44. Kelas valid dan invalid dari Form Input Material................................... .. IV-65

Tabel 4.45. Sample data dummy Form Input Material.................................... ............. IV-65

Tabel 4.46. Kelas valid dan invalid dari Form Input Jenis Alat................................... IV-65

Tabel 4.47. Sample data dummy Form Input Jenis Alat................................... ........... IV-65

Tabel 4.48. Kelas valid dan invalid dari Form Input Spesifikasi Alat........................ . IV-66

Tabel 4.49. Sample data dummy Form Input Spesifikasi Alat.................................... . IV-66

Tabel 4.50. Kelas valid dan invalid dari Form Input Kode Kamar Alat...................... IV-66

Tabel 4.51. Sample data dummy Form Input Kode Kamar Alat................................. . IV-66

Tabel 4.52. Kelas valid dan invalid dari Form Input Lokasi Penyimpanan................. IV-67

Tabel 4.53. Sample data dummy Form Input Lokasi Penyimpanan............................ . IV-67

Tabel 4.54. Kelas valid dan invalid dari Form Input Rak Penyimpanan...................... IV-67

Tabel 4.55. Sample data dummy Form Input Rak Penyimpanan............................... .. IV-67

Tabel 4.56. Kelas valid dan invalid dari Form Input Peminjaman............................... IV-68

Tabel 4.57. Sample data dummy Form Input Peminjaman................................... ...... IV-68

Tabel 4.58. Kelas valid dan invalid dari Form Input Kerusakan................................. IV-68

Tabel 4.59. Sample data dummy Form Input Kerusakan.................................... ......... IV-68

Tabel 4.60. Kelas valid dan invalid dari Form Input Peminjaman Detail.................... IV-69

Tabel 4.61. Sample data dummy Form Input Peminjaman Detail............................. ... IV-69

Page 16: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem.................................................... ................ II-

Gambar

4

2.2. Pilar-pilar informasi yang berguna................................................ ..... II-6

Gambar 2.3. Komponen dari sistem informasi................................................. ........ II-7

Gambar 2.4. Notasi kardinalitas crows foot.............................................................. II-10

Gambar 2.5. Lambang entitas pada ERD.................................................. ............... II-11

Gambar 2.6. Lambang relasi pada ERD.................................................... ............... II-11

Gambar 2.7. Lambang atribut pada ERD.................................................. ............... II-12

Gambar 2.8. Arsitektur client - server...................................................... ................ II-12

Gambar 2.9. Model thin client.................................................................. ................ II-13

Gambar 2.10. Model fat client.................................................................... ................ II-13

Gambar 2.11. Tahapan metode Prototyping............................................... ................ II-16

Gambar 2.12. Barcode dengan kode 39...................................................................... II-18

Gambar 2.13. Barcode dengan kode ITF.................................................................... II-19

Gambar 2.14. Barcode dengan kode 128.................................................................... II-20

Gambar 2.15. Barcode 2D.......................................................................... ................ II-20

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian.......................................................... ................ III-1

Gambar 4.1. Bentuk koin mahasiswa ATMI............................................ ................ IV-2

Gambar 4.2. Kamar Alat pada kampus Intercamp.............................................. ...... IV-3

Gambar 4.3. Toolman yang sedang melayani peminjaman...................... ................ IV-4

Gambar 4.4. Keadaan Kamar Alat pada peak time................................... ................ IV-5

Gambar 4.5. Kegiatan mahasiswa TLE.................................................... ................ IV-6

Gambar 4.6. Rak F pada Kamar Alat Intercamp..................................... ................. IV-6

Gambar 4.7. Layout laci penyimpanan twist drill..................................................... IV-7

Gambar 4.8. Bevel Protector................................................................... ................. IV-8

Gambar 4.9. Twist drill dan Shell End Mill............................................ .................. IV-8

Gambar 4.10. Alur peminjaman alat sekarang........................................ ................... IV-10

Gambar 4.11. Alur pengembalian alat sekarang........................................ ................. IV-11

Gambar 4.12. Alur proses tukar koin sekarang........................................ .................. IV-13

Gambar 4.13. Rekapitulasi kesulitan mahasiswa Tk.I................................ ................ IV-15

Gambar 4.14. Rekapitulasi kesulitan mahasiswa TLE................................ ............... IV-15

Gambar 4.15. Faktor penyebab kesulitan mahasiswa Tk.I......................... ................ IV-16

Gambar 4.16. Faktor penyebab kesulitan mahasiswa TLE......................... ............... IV-16

Gambar 4.17. Form Peminjaman usulan...................................................... .............. IV-22

Page 17: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar 4.18. Alur peminjaman usulan................................................... ................... IV-23

Gambar 4.19. Alur pengembalian usulan......................................................... .......... IV-25

Gambar 4.20. Alur tukar koin usulan.................................................... ..................... IV-27

Gambar 4.21. Kerangka kerja sistem............................................................ .............. IV-28

Gambar 4.22. Kartu mahasiswa ATMI Surakarta...................................... ................ IV-32

Gambar 4.23. Alat potong dalam kerja praktek.......................................... ................ IV-33

Gambar 4.24. Alat ukur dalam kerja praktek............................................. ................ IV-35

Gambar 4.25. Alat pendukung dalam kerja praktek.................................... ............... IV-36

Gambar 4.26. Contoh barcode lokasi dengan kode tipe 128...................................... IV-38

Gambar 4.27. Contoh kartu identifikasi lokasi........................................... ................ IV-38

Gambar 4.28. ERD dari proses peminjaman............................................... ............... IV-39

Gambar 4.29. Relasi antar tabel.................................................................. ................ IV-45

Gambar 4.30. Form Log In.......................................................................... ............... IV-46

Gambar 4.31. Form Utama......................................................................... ................ IV-47

Gambar 4.32. Drop down menu pemakaian................................................ ............... IV-47

Gambar 4.33. Drop down menu input data................................................. ................ IV-48

Gambar 4.34. Drop down menu cari data.................................................. ................. IV-48

Gambar 4.35. Form Kamar Alat........................................................ ......................... IV-48

Gambar 4.36. Form Rak Penyimpanan...................................................... ................ IV-49

Gambar 4.37. Form Detail Lokasi Penyimpanan....................................... ................ IV-49

Gambar 4.38. Form Jenis Alat................................................................... ................. IV-50

Gambar 4.39. Form Spesifikasi Alat........................................................... ............... IV-51

Gambar 4.40. Form Material...................................................................... ................ IV-51

Gambar 4.41. Form Operasi Kerja............................................................. ................ IV-52

Gambar 4.42. Form Data Petugas............................................................. ................. IV-52

Gambar 4.43. Form Data Mahasiswa......................................................... ................ IV-53

Gambar 4.44. Form Data Prodi................................................................. ................. IV-53

Gambar 4.45. Form Peminjaman................................................................................ IV-54

Gambar 4.46. Form Peminjaman Detail.................................................................. ... IV-55

Gambar 4.47. Form Kerusakan.................................................................... .............. IV-55

Gambar 4.48. Form Pencarian Alat Kerja................................................................. . IV-56

Gambar 4.49. Laporan persediaan alat versi cetak.................................................. ... IV-56

Gambar 4.50. Form Detail Informasi Alat................................................................. . IV-57

Gambar 4.51. Form Detail Lokasi Penyimpanan Alat................................................ IV-58

Gambar 4.52. Form Pencarian Peminajaman............................................................ . IV-58

Page 18: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar 4.53. Laporan peminjaman alat versi cetak................................................... IV-59

Gambar 4.54. Form Pembuatan Barcode Lokasi....................................................... . IV-60

Gambar 4.55. Barcode lokasi versi cetak................................................................. .. IV-60

Gambar 5.1. Sistem konversi langsung..................................................... ............... V-5

Page 19: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

penentuan tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan

sistematika penulisan. Keseluruhan pokok bahasan dalam bab ini diharapkan

memberikan gambaran umum tentang penelitian.

1.1 Latar Belakang

Informasi merupakan suatu sumber daya yang penting dalam sebuah institusi.

Apabila informasi dapat dikelola dengan baik, sebagaimana sumber daya lainnya,

informasi dapat membantu mengembangkan dan memperbaiki kinerja institusi

tersebut. Pengelolaan yang baik dari sekumpulan informasi dapat dilihat dari

kecepatan penyampaian, kemudahan akses, akurat dan relevan (Jogiyanto, 2005).

Oleh karena informasi merupakan sumber daya yang penting, perancangan sistem

informasi yang tepat dan adanya dukungan manajemen dapat menghasilkan

perbaikan dan kemajuan bagi institusi tersebut.

Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta merupakan institusi

pendidikan yang memfokuskan diri dalam mencetak ahli madya yang mahir di

bidang proses manufaktur. Lulusan ATMI diharapkan mampu mengerjakan dan

merekayasa proses manufaktur di dunia industri dengan baik. Oleh karena itu,

ATMI Surakarta menitikberatkan perkuliahan pada kerja praktek bengkel dan

ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Pada kerja praktek bengkel,

setiap mahasiswa difasilitasi dengan satu mesin dan kelengkapan kerja lainnya.

Mesin–mesin tersebut ditata pada stasiun kerja seperti stasiun kerja milling,

stasiun kerja bubut dan stasiun kerja gerinda. Adapun kelengkapan kerja lainnya

disimpan secara terpusat di suatu bagian yang disebut dengan Kamar Alat.

Kamar Alat merupakan bagian yang dikhususkan untuk mengelola alat kerja

untuk membantu kegiatan perkuliahan dan produksi yang melibatkan mahasiswa,

karyawan, instruktur dan semua civitas akademika di ATMI. Kamar Alat

merupakan tempat penyimpanan dan peminjaman alat kerja. Proses penyimpanan

dan administrasi peminjaman alat kerja ini dilayani oleh satu hingga dua orang

Page 20: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 2

petugas yang disebut dengan Toolman. Kadangkala proses peminjaman alat di

Kamar Alat Intercamp juga dibantu oleh mahasiswa tingkat akhir yang menjalani

proses Teaching and Learning Exercise (TLE). Tugas utama dari mahasiswa TLE

adalah mendampingi mahasiswa Tingkat I dalam kerja praktek bengkel, namun

mahasiswa TLE dapat membantu melayani proses peminjaman ketika Toolman

tidak berada di tempat. Proses peminjaman alat di Kamar Alat memiliki suatu

prosedur yang unik atau khas, yaitu menggunakan koin sebagai tanda jaminan

peminjaman. Setiap mahasiswa akan diberikan satu set koin yang terdiri dari

sepuluh buah koin pada awal tahun ajaran dan pada akhir tahun ajaran yang sama,

satu set koin tersebut harus dipertanggungjawabkan dan dikembalikan dengan

jumlah yang lengkap. Kesepuluh koin tersebut yang memiliki punching berupa

nomor koin yang sama. Dalam kegiatan praktek bengkel, setiap satu koin dapat

ditukarkan dengan satu buah alat kerja yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Koin ini

akan diletakkan pada tempat alat yang dipinjam oleh mahasiswa sebagai tanda

jaminan. Proses peminjaman ini dilayani oleh Toolman.

Pada saat ini, ATMI Surakarta memiliki dua kampus, yaitu kampus utama

yang terletak di Karangasem dan kampus II/International Campus (Intercamp)

yang terletak di Blulukan. Kampus Intercamp merupakan kampus untuk

memusatkan semua kegiatan perkuliahan untuk mahasiswa Tingkat I. Selain

mahasiswa Tingkat I, pada kampus Intercamp terdapat juga mahasiswa Tingkat II

dan III untuk program studi Teknik Mekatronika dan Teknik Perancangan Mesin.

Masing-masing kampus tersebut memiliki sejumlah Kamar Alat. Kampus

Karangasem memiliki sebelas Kamar Alat dan kampus Intercamp memiliki satu

Kamar Alat. Alat-alat kerja yang disimpan pada masing-masing Kamar Alat

berbeda-beda dan semua mahasiswa ATMI Surakarta diperbolehkan untuk

meminjam alat kerja yang dibutuhkannya di Kamar Alat manapun.

Pengelolaan alat kerja dan proses peminjaman di semua Kamar Alat ATMI

Surakarta yang dilakukan saat ini masih bersifat manual dan berjalan dengan

cukup baik. Namun terdapat beberapa kesulitan terkait proses peminjaman alat

kerja. Penyebaran angket dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi

mengenai kesulitan-kesulitan dan faktor-faktor penyebab terjadinya kesulitan

dalam proses peminjaman alat. Penyebaran angket dan wawancara dilakukan

Page 21: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 3

kepada Toolman sebagai petugas Kamar Alat, mahasiswa TLE sebagai personil

yang membantu melayani peminjaman dan mahasiswa Tingkat I yang melakukan

proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp. Penyebaran angket dan

wawancara tersebut hanya dilakukan di Kamar Alat Intercamp karena Kamar Alat

ini memiliki perbedaan yang unik dengan Kamar Alat yang lain. Perbedaanya

yaitu terdapat mahasiswa TLE yang membantu melayani proses peminjaman dan

mahasiswa yang melakukan proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat

Intercamp mayoritas adalah mahasiswa Tingkat I. Pada Kamar Alat lain, semua

mahasiswa termasuk mahasiswa TLE tidak diijinkan untuk melayani peminjaman.

Disamping itu, mahasiswa Tingkat I merupakan mahasiswa tingkat awal yang

belum mengenal jenis-jenis alat kerja dengan baik sehingga kerap mengalami

kesulitan dalam mengenali alat kerja.

Berdasarkan data angket yang diperoleh, terdapat beberapa kesulitan yang

sering dialami oleh mahasiswa dalam proses peminjaman alat kerja. Kesulitan-

kesulitan tersebut kemudian dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu teknis dan

administratif. Kelompok teknis merupakan kesulitan-kesulitan yang disebabkan

oleh kondisi teknis, yang berkaitan erat dengan kondisi, persediaan dan

keterbatasan alat kerja yang ada saat ini, sedangkan kelompok administratif

merupakan kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh kegiatan administasi dan

kualitas pelayanan dalam proses peminjaman. Dari hasil penyebaran angket

tersebut diketahui bahwa kesulitan-kesulitan yang termasuk dalam kelompok

teknis sebanyak 37%, dan 62% lainnya didominasi oleh kesulitan-kesulitan yang

termasuk dalam kelompok administratif.

Hasil dari penyebaran angket menunjukkan bahwa kesulitan administratif

yang paling sering dialami mahasiswa adalah terhambatnya proses peminjaman

bila Toolman sedang tidak berada di tempat. Masalah ini dapat diatasi dengan

bantuan dari mahasiswa TLE namun menimbulkan masalah yang lain, yaitu

proses peminjaman membutuhkan waktu lebih lama karena mahasiswa TLE tidak

hafal letak penyimpanan alat kerja yang akan dipinjam. Proses peminjaman yang

lebih lama akan menghambat kerja praktek bengkel mahasiswa yang disebut

dengan kompetensi. Menurut Politeknik ATMI Solo (2011), praktek kompetensi

diselenggarakan dalam jam praktek bengkel dan waktu penyelenggaraannya diatur

Page 22: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 4

oleh instruktur yang bersangkutan. Dalam proses pengerjaan kompetensi,

mahasiswa harus mengerjakan tugas dalam batas waktu yang disediakan untuk

mendapatkan nilai yang baik. Solusi lainnya adalah menambah jumlah Toolman di

Kamar Alat kampus Intercamp, namun hal tersebut bukanlah solusi yang optimal

karena akan menambah beban penggajian setiap bulannya untuk petugas baru dan

tidak memaksimalkan tingkat efektifitas dari petugas yang sudah ada.

Mahasiswa Tingkat I juga mengalami kesulitan saat mengambil kembali

koinnya di Kamar Alat. Hai ini terjadi karena mahasiswa terkadang lupa pada alat

kerja yang telah dipinjamnya karena pada saat digunakan di bengkel tercampur

dengan alat–alat kerja yang dipinjam oleh mahasiswa lain. Alat-alat kerja dapat

tercampur karena dalam kerja praktek kadangkala terjadi pinjam meminjam

dengan mahasiswa lainnya sehingga menyebabkan tertukarnya alat kerja.

Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian antara koin jaminan yang berada di lokasi

penyimpanan alat kerja yang dikembalikan dengan nomor koin mahasiswa yang

mengembalikan sehingga pengembalian alat tersebut ditolak oleh Toolman dan

mahasiswa tidak dapat mengambil koin miliknya. Masalah lain yang timbul

adalah terjadinya kesalahan pengembalian koin oleh Toolman saat mahasiswa

mengembalikan alat kerja. Hal ini terjadi karena semua informasi mengenai

administrasi peminjaman dilakukan secara manual, dalam hal ini hanya

mengandalkan buku rekap dan ingatan dari Toolman. Banyaknya jumlah

mahasiswa dan alat kerja membuat Toolman tidak hafal nomor koin yang dimiliki

oleh setiap mahasiswa.

Kesulitan administratif lainnya yaitu kesulitan yang dialami Toolman dalam

proses rekap peminjaman alat. Proses rekap ini hanya dilakukan satu minggu

sekali dan tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu karena membutuhkan waktu

pemeriksaan yang cukup lama. Hal ini terjadi karena proses rekap dilakukan

secara manual, yaitu dengan cara membuka laci penyimpanan satu persatu dan

mencatat alat apa saja yang masih dipinjam oleh mahasiswa. Kegunaan dari

proses rekap ini adalah untuk mengetahui alat kerja yang masih dipinjam

mahasiswa. Jika rekap ini tidak dilakukan, maka terjadi kekurangan persediaan

alat kerja.

Page 23: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 5

Kedua kampus ATMI Surakarta yang terpisah jarak cukup jauh juga

menimbulkan permasalahan, terutama pada informasi persediaan alat kerja yang

dibutuhkan. Informasi mengenai persediaan dan kondisi dari alat kerja tidak dapat

terpantau dengan baik dan sulit untuk diakses karena dilakukan pengelolaan

dengan cara manual, yaitu langsung mendatangi Kamar Alat setempat atau

menggunakan telepon untuk bertanya pada Toolman yang terkait.

Oleh karena itu, masalah–masalah tersebut dapat diatasi dengan

menggunakan sistem informasi peminjaman alat berbantukan komputer yang

dapat mengelola data alat kerja dan administrasi peminjaman. Dengan adanya

sistem informasi ini, diharapkan informasi mengenai peminjaman alat dapat lebih

mudah dan lebih cepat disampaikan karena dibantu oleh proses komputerisasi

sehingga dapat membantu perkerjaan Toolman dan mahasiswa TLE pada

khususnya serta meningkatkan kinerja kerja praktek mahasiswa dan institusi

ATMI pada umumnya serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi petugas Kamar

Alat dalam melayani proses peminjaman alat kerja.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengembangkan sistem

informasi peminjaman alat di Kamar Alat Intercamp ATMI Surakarta. Aplikasi

yang dikembangkan berbasis client–server yang memanfaatkan jalur Local Area

Network (LAN) untuk memudahkan ATMI Surakarta yang memiliki dua kampus

sehingga dapat saling memonitor persediaan alat kerja. Adapun metode yang

digunakan adalah Metode Prototyping.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang mengenai prosedur dan permasalahan yang

timbul dalam proses peminjaman alat di Kamar Alat ATMI Surakarta, sehingga

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Bagaimana

merancang sistem informasi berbantukan komputer yang dapat mengelola data

alat kerja dan administrasi peminjaman di Kamar Alat Intercamp ATMI

Surakarta”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

Page 24: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 6

1. Merancang prosedur baku dalam proses peminjaman dan pengembalian alat

kerja di Kamar Alat Intercamp ATMI Surakarta yang berbantukan komputer.

2. Merancang sistem informasi pengelolaan alat kerja dan administrasi

peminjaman di Kamar Alat Intercamp ATMI Surakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memudahkan tugas Toolman dalam mencatat administrasi peminjaman alat

dan data alat kerja serta menghemat waktu dalam pencarian koin yang hilang

di laci penyimpanan.

2. Memudahkan mahasiswa kerja praktek yang membutuhkan alat kerja.

3. Memudahkan tugas mahasiswa TLE saat membantu Toolman dalam mencari

alat kerja yang tersimpan di laci penyimpanan.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Rancangan sistem informasi difokuskan pada proses pengelolaan administrasi

peminjaman dan data alat kerja.

2. Data identifikasi yang digunakan hanya data mahasiswa ATMI Surakarta.

1.6 Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian yaitu tidak ada perubahan proses

peminjaman alat kerja selama penelitian dilakukan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan sistematika penelitian merupakan ilustrasi singkat mengenai bab-

bab utama yang terdapat dalam tugas akhir ini. Sistematika penulisan memberikan

gambaran dari langkah-langkah penelitian yang diperlukan dalam tugas akhir ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan sistematika

penulisan.

Page 25: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I - 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai sejarah ATMI Surakarta, visi misi,

pengertian sistem informasi, perancangan program, dan database.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahapan yang dilalui selama penelitian mulai dari

identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan, beserta penjelasan

dan gambar diagramnya.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data yang telah dikumpulkan, perancangan model dan

pembuatan sistem informasi.

BAB V : ANALISIS HASIL

Bab ini membahas analisis hasil rancangan yang dilakukan dalam

penelitian ini.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui

selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian

ini.

Page 26: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Mengenai ATMI Surakarta

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta (ATMI) di bawah naungan

Yayasan Karya Bakti Surakarta, berdiri pada tahun 1968 untuk menjawab

tantangan kekosongan tenaga ahli yang sangat dibutuhkan dalam proses

industrialisasi di Indonesia. Usaha ini diawali dengan pendirian bengkel praktek

yang dilengkapi dengan mesin-mesin perkakas konvensional atas bantuan

pemerintah Swiss, organisasi-organisasi sosial dari Swiss dan Jerman.

Tuntutan finansial untuk mampu mandiri dalam waktu yang relatif singkat

mendorong ATMI untuk menerapkan terobosan baru dalam sistem pendidikan

teknik yakni pola sekolah teknik dengan basis produksi. Dengan cara ini beban

biaya pendidikan yang tinggi bisa diatasi lewat keterlibatan siswa dalam

menghasilkan barang-barang yang bisa dipasarkan, disamping siswa sendiri bisa

langsung berorientasi pada dunia industri yang sebenarnya. Oleh karena pada diri

siswa sejak dini sudah ditanamkan sense of quality

Semangat inovasi yang menjiwai ATMI sejak awal secara konsisten terwujud

pula lewat kemauan untuk mengikuti perkembangan teknologi industri. Dengan

cepat ATMI melengkapi unit industri penunjang pendidikannya dengan sarana-

sarana mesin teknologi maju seperti CAD, CAM,

dan disiplin yang kuat, produk-

produk hasil kerja mereka dengan cepat bisa diterima di pasar industri bahkan

menjadi tolok ukur kualitas yang bisa diandalkan.

wire cut , EDM dan CNC.

Variasi produk-produknya pun semakin beragam, menyangkut antara lain Office

& School Furnitures, Hospital Equipments, Workshop Equipments, Mold-Dies

Sekarang ini ATMI mempunyai tiga program studi, yang terdiri dari :

,

berbagai jenis mesin, dan berbagai macam produk sesuai pesanan pelanggan.

1) Teknik Mesin Industri

2) Teknik Mekatronika

3) Teknik Perancangan Mekanik dan Mesin

Page 27: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

2.1.1.Visi ATMI Surakarta

Visi dasar ATMI Surakarta adalah menciptakan sebuah dunia industri yang

adil, hormat akan martabat manusia, dan bertanggung jawab atas keseimbangan

lingkungan.

Merupakan kewajiban ATMI surakarta dalam visi pendidikannya untuk

mendidik kaum muda menjadi tenaga profesional yang mampu membantu

perkembangan bangsa menuju masyarakat industri yang adil dan makmur. Fokus

pendidikan tidak hanya pada kemampuan teknis, tetapi juga tanggung jawab

moral dan sosial yang tercermin pada visinya, dirumuskan dalam sebuah trilogi

dengan bahasa latin, yaitu :

• Competencia (dalam keterampilan teknis)

• Conscientia (dalam tanggung jawab moral)

• Compassio (dalam pengaruh sosial dari kegiatan industri)

2.2 Dasar Teori

Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai teori-teori yang akan digunakan

dalam proses perancangan. Teori yang digunakan dalam perancangan yaitu teori

mengenai sistem informasi dan basis data.

2.2.1.Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya yang

berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Hopwood dan Bodnar,2000). Dalam

mendefinisikan suatu sistem terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan

prosedur dan pendekatan komponen. Pendekatan prosedur mendefinisikan sistem

sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama–sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan

sasaran yang tertentu. Pendekatan komponen mendefinisikan sistem sebagai

kumpulan elemen–elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Karakteristik sistem yang baik terlihat dari elemen–elemen penyusunnya.

Riswanto (2007) menjelaskan delapan elemen yang harus dimiliki oleh sistem

yang baik. Elemen–elemen tersebut yaitu :

Page 28: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

a. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen–komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian –

bagian dari sistem.

b. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Lingkungan yang bersifat menguntungkan harus tetap dijaga,

sedangkan yang bersifat merugikan harus dikendalikan supaya tidak

mengganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung sistem (interface)

Penguhubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

e. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan

keluaran.

f. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna.

g. Pengolahan sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan.

Page 29: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

h. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem.

Elemen–elemen kerja sistem dapat terlihat pada Gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem

Sumber : Riswanto, 2007

Sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai karakteristiknya.

Beberapa klasifikasi sistem adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan bentuknya

i. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran–pemikiran atau ide–

ide yang tidak tampak secara fisik.

ii. Sistem fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

b. Berdasarkan sifatnya :

i. Sistem alami (natural sistem)

Sistem alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak

dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

ii. Sistem buatan manusia (human made system)

Merupakan sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi

antara manusia dengan mesin (human machine- system).

Page 30: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

c. Berdasarkan perilakunya :

i. Sistem tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

ii. Sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

d. Berdasarkan lingkungannya :

i. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak

berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada

turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,

namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar–benar tertutup,

yaitu relatively closed system.

ii. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan

luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan

luar, maka harus mempunyai pengendali yang baik.

2.2.2.Informasi

Informasi dan data adalah dua hal yang berbeda walaupun keduanya sangat

erat hubungannya. Data adalah bahan untuk informasi, dirumuskan sebagai

kumpulan dari simbol–simbol yang teratur yang menyatakan suatu keadaan,

jumlah, tindakan, pikiran dan lain sebagainya (Davis,1995). Sedangkan informasi

didefinisikan sebagai data yang telah diproses ke dalam bentuk yang berarti bagi

pemakai dan mempunyai nilai atau manfaat untuk pengambilan keputusan saat ini

atau mendatang (Davis,1995).

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut Jogiyanto

(2003) adalah sebagai berikut:

a. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas dan

mencerminkan maksudnya.

Page 31: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

b. Tepat pada waktunya (timelines), berarti informasi yang akan datang pada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

memiliki nilai lagi.

c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk

pemakainya.

Informasi yang berguna didukung oleh tiga pilar utama yaitu relevansi,

keakuratan dan tepat waktu. Jogiyanto (2003) menggambarkan pilar informasi ,

terlihat pada Gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2 Pilar–pilar informasi yang berguna

Sumber : Jogiyanto, 2003

2.2.3.Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan separangkat komponen yang saling

berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan

pengawasan organisasi. Pada hakikatnya, sistem informasi adalah suatu sistem

yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik

yang dilakukan secara manual dan atau berbantukan komputer dalam proses

pengambilan keputusan.

Suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang

diorganisasikan, bilamana dieksekusi dapat menyediakan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi.

Jogiyanto (2003) menggambarkan komponen-komponen yang terdapat dalam

sistem informasi, seperti pada Gambar 2.3 berikut :

Rele

van

Tepa

t Wak

tu

Akur

at

Informasi berguna

Page 32: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

Gambar 2.3 Komponen dari sistem informasi

Sumber : Jogiyanto, 2003

a. Komponen Input

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini

merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Input yang masuk dapat

langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan dapat disimpan

terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data.

b. Komponen Model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil

dari basis data yang diolah lewat suatu model–model tertentu. Model yang

digunakan pada sistem informasi dapat berupa model logika yang

menunjukkan suatu proses perbandingan logika atau model lainnya.

c. Komponen Output

Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna

bagi pemkainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem

informasi. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang

ada di basis data dan diproses dengan menggunakan model tertentu.

d. Komponen Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk mengolahnya.

e. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa

adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat

Page 33: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Teknologi mempercepat sistem

informasi dalam pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat

dikelompokkan ke dalam dua macam kategori,yaitu teknologi sistem komputer

(perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem komunikasi.

f. Komponen Kontrol

Kontrol digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Sistem kontrol dalam

sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sistem pengendali

umum dan sistem pengendali aplikasi. Sistem pengendali umum terdiri dari

kontrol organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik, keamanan

data dan komunikasi. Sedangkan sistem pengendali aplikasi terdiri dari

pengendalian masukan, pengendalian proses dan pengendalian keluaran.

Dari beberapa definisi sistem informasi tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa sistem informasi digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan

pengendalian dalam organisasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk

pengolahan data. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah berevolusi dari

pencatatan manual menjadi pencatatan terkomputerisasi dengan menggunakan

teknologi sistem informasi.

Peran utama dari SIM menurut Jogiyanto (2003) adalah:

1. Agar organisasi dapat beroperasi lebih efisien

2. Agar organisasi dapat beroperasi lebih efektif

3. Agar organisasi dapat berkomunikasi lebih baik

4. Agar organisasi dapat berkolaborasi lebih baik

5. Agar organisasi dapat meningkatkan usahanya dan lebih kompetitif

2.2.4.Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah

satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis

dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam

sistem informasi disebut dengan database system.

Page 34: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam

di dalam suatu organisasi. Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian

dapat memandang database dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Bagian

kredit dapat memandangnya sebagai data piutang, bagian penjualan dapat

memandangnya sebagai data penjualan, bagian personalia dapat memandangnya

sebagai data karyawan, bagian gudang dapat memandangnya sebagai data

persediaan. Semuanya terintegrasi dalam sebuah data yang umum. Berbeda

dengan sistem pengolahan data tradisional, sumber data ditangani sendiri-sendiri

untuk tiap aplikasinya.

2.2.5 Perancangan Basis Data dengan Entity-Relationship Model (ERM)

Database digunakan untuk menyimpan data yang terstruktur. Struktur data

ini dapat didesain menggunkan beberapa variasi teknis. Salah satu diantaranya

adalah entity-relationship modeling atau ERM. Model Entity-Relationship pada

awalnya disampaikan oleh Peter di tahun 1976 sebagai suatu cara untuk

menyatukan jaringan dan menggambarkan relational database. Singkatnya, ERM

adalah sebuah model konseptual dari data yang menggambarkan keadaan yang

sebenarnya dari entities dan relationships.

Hasil akhir dari proses ERM adalah Entity-Relationship Diagram (ERD).

Model data membutuhkan notasi grafis untuk merepresentasikannya. ERD adalah

tipe dari model konseptual atau semantic data model. Ada dua jenis

penggambaran ERD menurut Wahyudi (2008), yaitu :

1. Binary relationships : ada lebih dari satu entitas.

2. Recursive relationships : hanya ada satu entitas.

Jenis–jenis relasi antar entitas dalam ERD jenis binary relationship menurut

Wahyudi (2008) adalah :

1. One-to-one, yaitu satu elemen di entitas (A) tepat berasosiasi dengan satu

elemen di entitas (B). Contoh : pekerja dangan stasiun kerja.

2. One-to-many, yaitu satu elemen di entitas (A) berasosiasi nol,satu, atau lebih

elemen yang berada di entitas (B), tetapi untuk satu elemen di entitas (B) hanya

Page 35: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

berelasi dengan satu elemen di entitas (A). Contoh : Departemen dengan

proyek yang dikerjakan.

3. Many-to-many, yaitu satu elemen di entitas (A) berasosiasi dengan nol, satu,

atau lebih elemen di entitas (B), dan satu elemen di entitas B berasosiasi

dengan nol, satu, atau lebih elemen di entitas (A). Contoh : pekerja dengan

proyek yang dikerjakan.

Gambar 2.4 Notasi kardinalitas crows foot

Sumber : Wahyudi, 2008

One-to-one, One-to-many dan Many-to-many sering disebut dengan derajat

kardinalitas (Cardinality degree). Derajat kardinalitas mendefinisikan relasi di

antara sejumlah entitas. Dalam perkembangannya ada berbagai variasi atau cara

yang berbeda dalam menuliskan notasi kardinalitas. Berikut penggambaran notasi

kardinalitas berdasarkan crows foot, terlihat pada Gambar 2.4.

2.2.6 ERD (Entity-Relationship Diagram)

ERD merupakan output/hasil akhir dari proses analisis entity-relationship

model. Unsur – unsur yang terdapat dalam ERD menurut Wahyudi (2008) adalah :

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah objek yang (harus) ada di suatu unit usaha yang akan dibuat

komputerisasinya, atau entitas adalah sebuah objek yang unik yang bisa

dibedakan antara satu objek dengan objek lainnya (discrete object). Entitas

juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang nyata atau abstrak tentang data

yang akan kita simpan. Tiap entitas dibagi dalam lima kelas, yaitu : aturan

(rules), kejadian (events), lokasi (locations), sesuatu yang nyata (tangible

things), atau konsep (concepts). Entitas diklasifikasikan sebagai mandiri

(independent) atau bergantung (dependent). Sebuah independent entity adalah

Page 36: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

entitas yang tidak menggantungkan diri pada entitas lainnya untuk

mengidentifikasinya. Sebuah dependent entity adalah entitas yang tergantung

pada entitas lainnya untuk mengidentifikasinya. Dengan kata lain, keberadaan

dependent entity tidak ada artinya tanpa adanya independent entity. Setiap

entitas (kecuali dependent entity) harus memiliki kunci atribut (entity’s primary

key). Misalkan, pada data sekolah, entitas yang wajib ada yakni MURID.

Dalam laporan hasil belajar, terdapat pihak ORANG TUA. Keberadaan entitas

ORANG TUA tergantung dari entitas MURID. Notasi grafis entitas dalam

penggambaran ERD terlihat pada Gambar 2.5 berikut :

Gambar 2.5 Lambang entitas pada ERD

Sumber : Wahyudi, 2008

2. Relasi (Relationship)

Relasi adalah keterhubungan atau keterkaitan antara satu entitas dengan satu

atau lebih entitas lain. Contoh, di universitas ada entitas MAHASISWA dan

ada entitas DOSEN. Kedua entitas tersebut secara alamiah akan berkaitan,

misalkan dalam hal “DOSEN mengajar MAHASISWA”. Kardinalitas

didefinisikan sebagi banyaknya kejadian (occurences) dari sebuah entitas atas

satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan. Sebagai contoh, seorang

DOSEN akan memberi nilai kepada banyak MAHASISWA, dan jika dibalik,

seorang MAHASISWA mendapat nilai dari banyak DOSEN. Notasi grafis

relasi dalam penggambaran ERD terlihat pada Gambar 2.6 berikut :

Gambar 2.6 Lambang relasi pada ERD

Sumber : Wahyudi, 2008

3. Atribut (attribute)

Atribut atau field adalah suatu karakteristik yang digunakan untuk

menggambarkan seluruh bagian dari record. Kata lain dari atribut adalah

elemen data. Contohnya, elemen data untuk mahasiswa terdiri dari Nama,

Alamat, Tempat dan Tanggal Lahir, NIM dan sebagainya yang dibutuhkan oleh

universitas. Sebuah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut yang dapat

Page 37: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

mengidentifikasi secara unik (tunggal dan hanya ada satu) dari seluruh record

yang ada disebut dengan kunci primer (primary key) atau pengidentifikasian

(identifier). Sebagai contoh, pada lingkungan kampus, NIM tidak ada yang

sama antara para mahasiswa, sehingga NIM dapat dipilih sebagai kunci primer.

Notasi grafis relasi dalam penggambaran ERD terlihat pada Gambar 2.7

berikut :

Gambar 2.7 Lambang atribut pada ERD

Sumber : Wahyudi, 2008

2.2.7 Arsitektur Client-Server

Arsitektur client-server dimodelkan sebagai satu set layanan yang

disediakan oleh server dan satu atau lebih client yang memakai layanan server.

Client tidak perlu menyadari keberadaan server, tetapi juga sebaliknya tidak

mengetahui keberadaan client lain. Contoh arsitektur client-server dapat dilihat

pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Arsitektur client-server

Sumber : Proboyekti, 2008

Arsitektur client-server memiliki struktur yang terdiri dari 3 lapisan yang

harus ada, yaitu :

1. Lapisan Presentasi, yang berhubungan dengan penyajian informasi ke user dan

dengan semua interaksi user.

2. Lapisan Pemrosesan Aplikasi, yang berhubungan dengan implementasi logika

aplikasi.

Page 38: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

3. Lapisan Manajemen Data, yang berhubungan dengan operasi database.

Arsitektur client-server yang paling sederhana disebut dengan arsitektur

client-server two tier, dimana arsitektur client-server two tier memiliki dua

bentuk, yaitu :

1. Model Thin Client

Pada model ini, semua pemrosesan aplikasi dan manajemen data dilakukan

pada server. Client bertanggungjawab untuk menjalankan perangkat lunak

presentasi yang biasanya hanya berbentuk interface sistem atau Graphic User

Interface (GUI). Model thin client dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Model thin-client

Sumber : Proboyekti, 2008

Kelebihan :

a. Biaya lebih rendah.

b. Lebih cocok untuk model jaringan yang sederhana.

Kekurangan :

a. Menempatkan beban berat pemrosesan pada server.

b. Adak kekuatan pemrosesan yang besar, yang tersedia pada PC modern dan

tidak digunakan pada client.

2. Model Fat Client

Pada model ini, server hanya bertanggung jawab pada manajemen data.

Perangkat client bertanggungjawab pada logika aplikasi dan interaksi dengan

user. Model fat client dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Model fat client

Sumber : Proboyekti, 2008

Page 39: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

Kelebihan :

a. Menggunakan kekuatan pemrosesan yang besar dan mendistribusikan

pemrosesan logika aplikasi dan presentasi pada client.

b. Server hanya menangani seluruh transaksi database.

c. Pendistribusian pemrosesan lebih efektif.

Kekurangan :

a. Manajemen sistemnya lebih kompleks.

b. Biayanya lebih besar.

2.2.8 Metode Pengembangan Sistem Informasi

Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, metode yang digunakan

disesuaikan dengan sistem yang berjalan, sumber daya sistem informasi, hasil

yang diinginkan dari sistem informasi dan jadwal pemakaian sistem informasi

tersebut (Jogiyanto,2003). Metode–metode yang dapat digunakan dalam

mengembangkan sistem informasi adalah :

1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Merupakan metode pengembangan secara konvensional yang biasanya

dikerjakan oleh seorang analis sistem (system analyst), yaitu orang yang didik

khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional. Alasan

menggunakan seorang analis sistem pada metode ini karena digunakan untuk

mengembangkan sistem informasi yang kompleks, sehingga permasalahan

dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dangan

benar. Tahapan yang harus dilalui saat menggunakan metode ini adalah tahap

analisis, perancangan, implementasi dan perawatan sistem.

2. Metode Paket

Pengembangan metode paket adalah dengan cara membeli paket perangkat

lunak yang sudah ada. Paket ini dikembangkan oleh pihak ketiga, yaitu analis

sistem penjual paket. Paket yang sudah dibeli dapat dioperasikan oleh

departemen sistem informasi atau langsung digunakan oleh pemakai sistem.

Paket aplikasi banyak tersedia di pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang

bersifat umum, seperti misalnya aplikasi akuntansi, keuangan dan aplikasi–

aplikasi lainnya. Paket yang tersedia dapat berupa program aplikasi

sederhana, misalnya hanya aplikasi penggajian atau aplikasi persediaan saja,

Page 40: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

sampai dengan aplikasi yang lengkap dan kompleks seperti ERP. Jika paket

tersedia, perusahaan tidak perlu merancang dan menulis sendiri program

aplikasinya.

3. Metode Prototyping

Merupakan metode pangembangan secara bertahap, yaitu dengan

menggembangkan suatu prototype yang sederhana dan ditingkatkan dari

waktu ke waktu, sampai pada akhirnya selesai dikembangkan. Prototype

dikembangkan oleh sistem analis dan hasilnya dapat dioperasikan langsung

oleh pemakai sistem.

4. Metode End User Development (EUD)

Dalam menggunakan metode ini, pengembangannya dilakukan oleh pemakai

sistem itu sendiri dan hasilnya juga akan digunakan oleh pemakai sistem itu

sendiri. Faktor penentunya adalah efek dari sistem yang akan dikembangkan.

Jika efeknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang

sekaligus pangembang sistem itu saja, metode EUD tepat digunakan.

Sebaliknya, jika efeknya luas sampai ke organisasi, maka dapat berbahaya

karena jika terjadi kesalahan akan berpengaruh pada pemakai lainnya dan

organisasi secara luas.

5. Metode Outsourcing

Pengembangan metode ini dilakukan oleh pihak ketiga sekaligus dioperasikan

oleh pihak ketiga. Pemakai sistem dapat menerima informasi secara periodik

dari pihak ketiga atau dapat menggunakan teminal yang dihubungkan ke

tempat pihak ketiga yang mengoperasikannya. Metode ini biasanya

digunakan jika tidak memiliki sumber daya yang baik, misalnya tidak

mempunyai analis yang berkualitas dan tidak mempunyai teknologi yang

memadai.

2.2.9 Tahapan Pengembangan Sistem dengan Metode Prototyping

Pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini adalah jadwal

pemakaian sistem informasi yang harus segera, tidak dapat menunggu terlalu

lama. Metode prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan sistem

informasi yang harus segera dioperasikan jika tidak, permasalahan tidak dapat

diselesaikan secara cepat dan proses pengambilan keputusan menjadi terlambat.

Page 41: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

Prototype adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistam atau bagian dari

suatu sistam. Setelah dioperasikan, prototype ditingkatkan terus sesuai dengan

kebutuhan pemakai yang meningkat juga.

Prototyping adalah proses pengembangan secara cepat untuk digunakan

terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus, sampai didapatkan sistem yang

utuh. Proses membangun sistem ini dengan membuat prototype atau model awal,

mencobanya, meningkatkannya dan mencobanya lagi dan meningkatkannya dan

seterusnya sampai didapatkan sistem yang lengkap, yang disebut dengan proses

iteratif dari pengembangan sistem. Tahapan–tahapan yang dilakukan dalam

pengembangan sistem metode prototyping menurut Jogiyanto (2003) terlihat pada

Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Tahapan metode Prototyping

Sumber : Jogiyanto, 2003

1. Identifikasi kebutuhan pemakai

Perancang sistem dapat mewawancarai pemakai sistem tentang kebutuhan

pemakai sistem yang paling minimal terlebih dahulu.

Page 42: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

2. Membangun prototype

Prototype dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini dimungkinkan

karena pembuat sistem hanya membangun bagian yang paling mendasar

dahulu dari keseluruhan sistem. Hal lainnya yang memungkinkan pembuat

sistem membangun prototype dengan cepat adalah dengan menggunakan alat–

alat bantu generasi terbaru seperti DBMS dan CASE.

3. Menggunakan prototype

Pemakai sistem dianjurkan untuk menggunakan prototype, sehingga dapat

menilai kekurangan–kekurangan dari prototip, sehingga dapat memberi

masukan kepada pembuat sistem.

4. Merevisi dan meningkatkan prototype

Pembuat sistem memperbaiki prototype berdasarkan keinginan dari pemakai

sistem atau berdasarkan pengalamannya untuk membuat sistem sejenis yang

baik. Jika prototype belum lengkap, maka proses iterasi diulangi lagi dari

nomer 3.

5. Jika prototype sedah lengkap dan telah menjadi sistem yang dikehendaki,

proses iterasi dihentikan.

Kelebihan dari metode prototyping :

1. Sistem dapat dikembangkan dengan cepat.

2. Dapat mengakomodir ketidakpastian dalam rancangan.

3. Melibatkan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan.

Kekurangan dari metode prototyping :

1. Kualitas sistem kurang baik karena basis data tidak terintegrasi dengan baik.

2. Dokumentasi dari perancangan sistem kurang baik.

2.2.10 Kode Baris (Barcode)

Di awal perkembangannya, penggunaan barcode dilakukan untuk

membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket.

Tetapi, saat ini barcode sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti

misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan

secara otomatis pada perpustakaan. Barcode adalah sebuah bentuk artificial

identifier. Barcode merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Barcode

terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio tertentu.

Page 43: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

Barcode digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang

disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual

dicantumkan juga angka-angka dibawah barcode tersebut. Angka-angka tersebut

tidak mendasari pola barcode yang tercantum. Ukuran dari barcode tersebut dapat

diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin

yang membaca. Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode

scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah sehingga pengguna

(operator) hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat membaca

informasi/data dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada mengetikkan

data dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi.

Terdapat dua bentuk barcode yang banyak digunakan saat ini yaitu

barcode satu dimensi (1D) dan barcode dua dimensi (2D). Untuk barcode 1D

terdapat berbagai jenis kode, yaitu :

1. Kode 39 (code 3 of 9)

Kode 39 dapat mengkodekan karakter alphanumerik yaitu angka desimal dan

huruf besar serta tambahan karakter spesial -.*$/%+. Satu karakter dalam

kode 39 terdiri dari 9 elemen yaitu 5 bar (garis vertikal hitam) dan 4 spasi

(garis vertikal putih) yang disusun bergantian antara bar dan spasi. 3 dari 9

elemen tersebut memiliki ketebalan lebih tebal dari yang lainnya, oleh

karenanya kode ini biasa disebut juga code 3 of 9, 3 elemen yang lebih tebal

tersebut terdiri dari 2 bar dan 1 spasi. Elemen yang lebar mewakili digit biner

1 dan elemen yang sempit mewakili digit biner 0. Aplikasi barcode jenis code

39 adalah untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal

identitas. Contoh gambar barcode dengan kode 39 terlihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Barcode dengan kode 39

Sumber : Applied Barcode, 2011

2. Kode ITF (Interleaved 2 of 5)

Kode ITF hanya dapat mengkodekan angka saja dan sering digunakan pada

produk–produk yang memiliki kemasan dengan permukaan yang tidak rata

Page 44: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

(misalkan corrugated box), hal ini disebabkan struktur dan cara pengkodean

ITF yang unik. Setiap karakter pada kode ITF dikodekan dengan 5 elemen,

yaitu 2 eleman tebal dan 3 elemen sempit, dimana elemen tebal mewakili

digit biner 1, sedangkan elemen tipis mewakili digit biner 0 dengan

perbandingan ketebalan antara elemen tebal dengan elemen tipis 2:1 sampai

dengan 3:1. Keunikan dari kode ITF adalah pengkodean karakternya

tergantung pada posisi, sesuai dengan namanya interleaved, atau lebih

jelasnya sebagai berikut : karakter pertama dikodekan menggunakan bar

setelah start character, sedangkan karakter kedua dikodekan menggunakan

spasi secara interleaved pada karakter pertama, karena sifat berpasang-

pasangan itulah panjang message termasuk check character haruslah genap.

Jika jumlahnya ganjil maka harus ditambahkan karakter 0 pada awal message.

Contoh gambar barcode dengan kode ITF terlihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Barcode dengan kode ITF

Sumber : Applied Barcode, 2011

3. Kode 128

Kode 128 adalah barcode dengan kerapatan tinggi, dapat mengkodekan

keseluruhan simbol ASCII (128 karakter) dalam luasan yang paling minim

dibandingkan dengan barcode jenis lain, hal ini disebabkan karena kode 128

menggunakan 4 ketebalan elemen (bar atau spasi) yang berbeda (jenis lain

kebanyakan menggunakan 2 ketebalan elemen yang berbeda). Setiap karakter

pada kode 128 dikodekan menjadi 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan

ketebalan masing–masing elemen 1 kali sampai 4 kali ketebalan minimum

(module), jika dihitung dengan satuan module, maka setiap karakter kode 128

terdiri dari 11 module, kecuali untuk stop character yang terdiri dari 4 bar

Page 45: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

dan 3 spasi (13 module). Jumlah total module untuk bar selalu genap,

sedangkan untuk spasi selalu ganjil, selain itu kode 128 memiliki 3 sub set

karakter yang bersesuaian dengan start character-nya. Kode 128 ideal untuk

aplikasi seperti shipping and warehouse management (pengaturan maskapai

pelayaran dan pengelolaan gudang). Contoh gambar barcode dengan kode

128 terlihat pada Gambar 2.14.

Gambar 2.14 Barcode dengan kode 128

Sumber : Applied Barcode, 2011

Barcode 2D adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun

lalu, tetapi baru sekarang ini mulai populer. Barcode 2D ini memiliki

beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode 1D) yaitu,

dengan menggunakan barcode 2D, informasi atau data yang besar dapat

disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode 2D

adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter

di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2). Contoh

gambar barcode 2D terlihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Barcode 2D

Sumber : Applied Barcode, 2011

2.2.11 Penelitian Terdahulu Mengenai Sistem Informasi

Sistem informasi peminjaman alat telah dikembangkan oleh beberapa

peneliti, diantaranya Antoni (2009), Oktarina (2006) dan Alberto (2009). Antoni

(2009) merancang aplikasi penyewaan alat berat berbasis web pada PT. Global

Page 46: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

Prima Sarana. Aplikasi ini memberikan informasi penyewaan, perpanjangan,

pengembalian dan pembayaran penyewaan alat berat, serta informasi produk-

produk yang tersedia. Perancangan aplikasi ini menggunakan Macromedia

Dreamweaver 8 sebagai tampilan antar muka, PHP sebagai bahasa pemrograman,

Apache sebagai web server, dan MySQL sebagai basis data.

Oktarina (2006) merancang aplikasi sistem informasi peminjaman alat di

bengkel Polman Timah Bangka berbasis client-server. Aplikasi ini memperbaiki

sistem peminjaman dan pengembalian alat serta pengolahan data yang manual.

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Metode Prototipe karena

pemakai secara langsung terlibat dalam proses. Perancangan sistem menggunakan

Flow Map, DFD, Diagram Konteks, Kamus Data dan ERD. Sistem informasi

yang diusulkan menggunakan sistem komputerisasi dengan jaringan client-server.

Dan, implementasi sistem menggunakan program Borland Delphi 7.0.

Alberto (2009) merancang aplikasi sistem informasi peminjaman alat

bantu pengajaran di Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung.

Aplikasi ini memperbaiki sistem peminjaman dan pengembalian alat bantu ajar

seperti laptop dan projector. Metode pengembangan sistem yang digunakan

adalah Metode System Development Live Cycle (SDLC).

Page 47: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian, yaitu tahapan-

tahapan yang dilalui oleh peneliti yang membentuk sebuah alur yang sistematis.

Alur metodologi penelitian bisa dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Metodologi penelitian

Page 48: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-2

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

3.1.1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses

peminjaman alat yang berjalan saat ini untuk mengetahui gambaran umum

mengenai permasalahan yang ada. Dilakukan pengamatan secara langsung selama

tiga hari di Kamar Alat ATMI Intercamp pada tanggal 5 April 2011 sampai

dengan 7 April 2011. Pengamatan dikhususkan di Kamar Alat Intercamp karena

terdapat perbedaaan yang mencolok dalam pelayanan peminjaman, jika

dibandingkan dengan Kamar Alat lain yang ada di ATMI Surakarta, yaitu adanya

mahasiswa TLE yang membantu kegiatan pelayanan peminjaman dan mahasiswa

yang melakukan proses peminjaman alat kerja di Kamar Alat Intercamp mayoritas

adalah mahasiswa Tingkat I. Pada Kamar Alat lain, semua mahasiswa termasuk

mahasiswa TLE tidak diijinkan untuk melayani peminjaman, dan mahasiswa

Tingkat I merupakan mahasiswa tingkat awal yang belum mengenal jenis-jenis

alat kerja dengan baik sehingga kerap mengalami kesulitan dalam mengenali alat

kerja.. Hasil studi lapangan dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat latar

belakang dan perumusan masalah.

3.1.2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mempertajam pemahaman terhadap teori–

teori yang berkembang terkait dengan penelitian dan juga bertujuan untuk

mengetahui metode apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

yang diteliti. Adapun pustaka yang ditinjau meliputi tulisan-tulisan terkait dengan

sistem informasi manajemen, basis data, pemrograman dan perancangan Graphic

User Interface (GUI) yang baik.

3.1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil studi lapangan pendahuluan, dapat diidentifikasikan

bahwa masalah terjadi pada proses peminjaman yang saat ini berjalan di Kamar

Alat ATMI Intercamp adalah semua kegiatan administrasi peminjaman dan

pengelolaan data yang berhubungan dengan alat kerja dan mahasiswa masih

bersifat manual, yaitu mengandalkan ingatan petugas Kamar Alat/Toolman.

Page 49: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-3

Pengelolaan data yang bersifat manual ini menyebabkan timbulnya

permasalahan-permasalahan yang lain seperti kesulitan dan pemborosan waktu

dalam pencarian letak alat kerja oleh personil lain yang tidak hafal letak

penyimpanan alat kerja. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan

untuk merancang sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengelola data

alat kerja dan administrasi peminjaman dengan baik.

3.1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dilakukan untuk merangkum permasalahan yang terjadi

pada proses peminjaman alat, yaitu tidak adanya pengelolaan informasi yang baik

mengenai data administrasi peminjaman dan data alat kerja. Oleh karena itu, pada

penelitian ini akan difokuskan pada perancangan sistem informasi berbasis

komputer yang berbasis client–server dengan menggunakan metode Prototyping.

Metode ini digunakan karena sistem yang dirancang dapat dikembangkan dengan

cepat, dapat mengatasi ketidakpastian dalam rancangan dan melibatkan pemakai

sistem dalam tahapan pengembangan.

3.2 Tahap Perancangan Sistem

3.2.1. Identifikasi dan Analisis Sistem Sekarang

Identifikasi sistem sekarang dilakukan untuk mengenali sistem yang

berjalan saat ini secara lebih rinci dan mendalam. Hasil identifikasi sistem saat ini

berguna untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang ada dari sistem

sekarang. Kekurangan tersebut akan menujukkan kebutuhan yang harus dipenuhi

sistem usulan, yang akan dijawab oleh ide rancangan sistem usulan. Adapun

tahapan-tahapan dalam proses identifikasi sistem sekarang yaitu :

A. Pengenalan karakteristik peminjaman alat di Kamar Alat

Proses pengenalan karakteristik peminjaman dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung dalam proses peminjaman alat dan perkuliahan di

Intercamp selama kurang lebih satu minggu yang dimulai pada tanggal 11

April 2011 sampai dengan 15 April 2011. Adapun karakteristik yang diamati

adalah proses peminjaman dengan menggunakan koin, gambaran mengenai

Kamar Alat, petugas yang melayani peminjaman, layout laci penyimpanan,

identifikasi alat kerja dan jadwal kuliah praktek bengkel.

Page 50: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-4

B. Analisis terhadap alur peminjaman saat ini

Dari pengamatan lapangan pada sistem sekarang yaitu pada proses peminjaman

alat kerja, pengembalian dan proses tukar koin, dapat diketahui aliran kegiatan

dalam proses peminjaman saat ini. Aliran kegiatan tersebut digambarkan dalam

diagram alir/flowchart dan kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui

kelemahan yang ada pada aliran kegiatan proses peminjaman saat ini.

C. Identifikasi permasalahan sekarang

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang terjadi dalam

proses peminjaman saat ini, dilakukan penyebaran angket dan wawancara

dengan para personil yang sehari-harinya terlibat dalam proses peminjaman

alat kerja di Kamar Alat Intercamp. Penyebaran angket dilaksanakan pada

tanggal 11 April 2011 sampai dengan 5 Mei 2011. Angket disebarkan kepada

mahasiswa Tingkat I yang sehari-harinya merupakan konsumen/personil yang

meminjam alat kerja di Kamar Alat kampus Intercamp dan kepada mahasiswa

TLE yang merupakan pelaksana/personil yang bertugas membantu melayani

proses peminjaman alat kerja. Sedangkan untuk Toolman selaku petugas

Kamar Alat terkait, dilakukan wawancara lisan dengan pertanyaan terstruktur.

Adapun pertanyaan dalam angket dan wawancara tersebut hampir serupa, yaitu

menggali permasalahan seputar proses peminjaman alat di Kamar Alat yang

sering dialami dalam kerja praktek bengkel sehari-hari dan apakah faktor

penyebab munculnya kesulitan-kesulitan tersebut. Penyusunan pertanyaan dan

jawaban yang disediakan dalam angket tersebut dilakukan bersama Toolman

sebagai petugas yang setiap hari melayani proses peminjaman dan memahami

karakteristik peminjaman alat kerja tersebut. Bentuk angket yang disebarkan

adalah angket yang sederhana dan telah disediakan beberapa jawaban. Hal ini

dilakukan karena waktu luang mahasiswa dalam kegiatan kerja praktek

bengkel sangat sedikit, waktu istirahat yang singkat dan padatnya kegiatan

perkuliahan kerja praktek sehingga bentuk angket tersebut akan mempersingkat

waktu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Permasalahan

dan faktor yang muncul nantinya akan dikelompokan menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok teknis dan administratif. Kelompok teknis merupakan kesulitan

dan faktor-faktor yang berkaitan erat dengan kondisi, persediaan dan

Page 51: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-5

keterbatasan alat kerja yang ada saat ini. Sedangkan kelompok administratif,

berkaitan dengan kegiatan administasi dalam proses peminjaman alat dan

kualitas pelayanan peminjaman. Oleh karena penelitian ini berkaitan dengan

kegiatan administrasi, maka pengamatan lebih difokuskan pada faktor-faktor

yang bersifat administratif.

D. Analisis kebutuhan sistem informasi

Dari angket dan wawancara yang telah dilakukan, maka dapat diketahui

kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan dialami oleh

mahasiswa serta Toolman pada sistem sekarang. Kekurangan tersebut nantinya

akan diatasi dengan sistem informasi yang dirancang dalam penelitian ini.

Kekurangan-kekurangan yang ada merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

oleh sistem usulan, yang akan dijawab dengan ide rancangan sistem usulan.

E. Aturan-aturan lain

Aturan-aturan lain yang akan dibahas meliputi aturan saat terjadi kerusakan

alat kerja, kehilangan alat kerja dan keterlambatan pengembalian alat kerja,

yang berguna untuk lebih mengenali karakteristik peminjaman alat kerja di

ATMI Surakarta.

3.2.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap perancangan dan pembangunan sistem

informasi untuk mengatasi masalah–masalah yang terjadi pada sistem sekarang.

Adapun unsur-unsur perancangan yang berada didalamnya adalah :

A. Diagram proses usulan

Diagram usulan merupakan alur proses peminjaman yang baru, yang sesuai

dengan rancangan skema program sehingga proses administrasi peminjaman

alat kerja dapat dilakukan dengan lebih baik dan teratur. Diagram usulan

digambarkan dalam bentuk flowchart untuk mengetahui tahapan aktivitas yang

dilakukan oleh mahasiswa Tingkat I dan Toolman/mahasiswa TLE, selaku

personil yang terlibat dalam sistem usulan. Pada prosedur usulan juga

dijelaskan mengenai Form Peminjaman sebagai tanda bukti peminjaman dan

dokumen pengendali proses peminjaman. Diagram usulan terdiri dari alur

peminjaman usulan, alur pengembalian usulan dan alur tukar koin usulan.

Page 52: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-6

B. Perancangan kerangka kerja sistem

Pada tahap ini, dirancang framework/kerangka kerja sistem dari sistem

informasi yang akan dibangun. Dengan perancangan kerangka kerja yang tepat,

diharapkan sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan optimal. Dalam

perancangan kerangka kerja akan dijelaskan mengenai keseluruhan unsur-

unsur yang terlibat didalamnya yaitu mahasiswa, petugas, civitas akademika

ATMI Surakarta, komputer server lokal dan server pusat, serta aliran data

mengenai proses peminjaman alat kerja.

C. Perancangan basis data

Pada tahap ini yang dilakukan adalah perancangan basis data yang mendukung

sistem informasi. Adapun data yang dibutuhkan yaitu identifikasi mahasiswa

yang terdiri dari NIM, nomor koin, barcode kartu mahasiswa. Sedangkan

untuk identifikasi alat kerja terdiri dari pengelompokan alat kerja dan

identifikasi lokasi penyimpanan. Selanjutnya, dimasukkan data-data yang telah

dikumpulkan sebelumnya dan diintegrasikan dengan sistem informasi yang

dirancang. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan basis data dengan

Entity-Relationship Diagram (ERD). Basis data yang dirancang, diolah dengan

menggunakan software MySQL Database.

Tahapan dalam perancangan basis data ini adalah :

1. Identifikasi Entity-Relationship Diagram (ERD)

ERD berguna untuk menjelaskan/menggambarkan hubungan antar entitas

yang terlibat dalam proses peminjaman yaitu mahasiswa, alat , lokasi

penyimpanan dan petugas dengan relasi yang terjadi yaitu proses

peminjaman dan pencatatan kerusakan.

2. Pembentukan tabel data

Tabel data dibentuk untuk mempercepat proses penyampaian dan menjamin

keakuratan informasi yang disimpan dalam basis data.

3. Pembentukan kamus data

Berdasarkan tabel data yang sudah ada sebelumnya, tahap selanjutnya

adalah pembentukan kamus data yang berkaitan dengan field yang ada pada

masing-masing tabel. Kamus data ini meliputi komponen tabel beserta tipe

datanya, ukuran, keterangan dan contoh datanya.

Page 53: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-7

4. Menentukan relasi antar tabel

Tahap ini akan menunjukkan hasil akhir tabel yang telah dirancang dalam

bentuk diagram relasi. Dengan adanya penggambaran diagram relasi maka

pembuatan basis data yang dipakai dalam sistem informasi akan semakin

mudah.

D. Perancangan Interface

Tahapan dalam perancangan interface adalah :

1. Perancangan Graphic User Interface (GUI)

Meliputi tata letak setiap fitur yang digunakan pada sistem informasi dan

fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada interface, supaya pemakai

mudah mengerti dan tidak kesulitan dalam mengoperasikan program.

2. Perancangan hak akses

Perancangan hak akses akan mengatur wewenang masing-masing user

dalam mengakses data dalam sistem informasi. Ditujukan untuk menjamin

keamanan dan kelengkapan data serta mengantisipasi terjadinya perubahan

data oleh user yang tidak berwenang.

3. Pembuatan sistem informasi

Tahap ini adalah penulisan kode menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

Dengan didukung MySQL sebagai basis datanya untuk menyimpan data-data

yang diperlukan oleh sistem informasi.

3.2.3. Validasi

Validasi adalah pengujian sistem informasi yang telah dibuat untuk

mengetahui apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak, adakah kesalahan pada

sistem dan dapat diterapkan atau tidak pada sistem nyata. Tahap validasi sistem

dengan cara membagi input ke dalam kelas valid dan invalid. Setelah itu peneliti

mengambil sampel dari kelas tersebut untuk mengetahui fungsi yang diuji apakah

berjalan dengan baik atau tidak.

Kriteria yang diukur dalam uji validasi program yaitu :

1. Menghasilkan rancangan sistem informasi yang mampu menyimpan, mengelola

dan menyajikan informasi peminjaman alat dengan tepat.

• Pengujian dengan menggunakan metode black box, yaitu input “legal”

yang dimasukkan akan menghasilkan output yang benar dan tepat.

Page 54: GREGORIUS ADINUGROHO.W I 1309014 JURUSAN TEKNIK …... · erancangan sistem informasi peminjaman alat di kamar alat intercamp atmi surakarta skripsi gregorius adinugroho.w i 1309014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-8

• Kriteria validasi adalah : input data dummy yang dimasukkan pada tiap

fungsi menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan.

2. Rancangan sistem informasi dapat menyimpan, mengelola dan menyajikan

informasi secara cepat dengan menggunakan interface yang user friendly dan

waktu respon yang cepat.

3.3 Tahap Implementasi dan Analisis Hasil

Tahap akhir dari penelitian ini adalah penerapan sistem informasi yang telah

dibuat untuk mengetahui keefekifannya dalam mengatasi masalah yang terjadi dan

menganalisis hasilnya.

3.3.1. Implementasi

Implementasi merupakan penerapan/penggunaan sistem informasi yang

telah dirancang untuk membantu petugas Kamar Alat dalam pencatatan

administasi, memasukkan data peminjaman dan alat kerja, pencarian data

mengenai informasi peminjaman dan alat kerja, serta pembuatan laporan sesuai

dengan kebutuhan petugas Kamar Alat. Untuk mengimplementasikan sistem

informasi, dilakukan simulasi dari proses peminjaman dan pencarian alat kerja

untuk mewakili kondisi nyata dari sistem.

3.3.2. Analisis Hasil

Dari simulasi yang telah dilakukan, dianalisis dan ditinjau hasil dari

simulasi tersebut mengetahui keefektifan dan kelancaran akses dari sistem

informasi yang telah dirancang.

Kriteria dari keefektifan sistem informasi yaitu dapat menyimpan data yang

berkaitan dengan alat kerja dan mahasiswa pada field basis data yang benar.

Sedangkan kriteria dari kelancaran akses yaitu tombol fungsi dan tombol navigasi

dalam sistem informasi dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi

error/munculnya bug pada saat digunakan.

3.3.3. Kesimpulan dan Saran

Tahap akhir ini akan berisi tinjauan ulang, apakah tujuan penelitian sudah

dapat dicapai dan memberikan saran untuk perbaikan dan pengembangan untuk

penelitian selanjutnya.