Top Banner
1 GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN Etlingera elatior UNTUK MODIFIKASI ELEKTRODA GLASSY CARBON SEBAGAI PENDETEKSI 4-NITROFENOL Rachmat Hidayanto 1 , Yoki Yulizar 2 , Rahmat Wibowo 3 1,2,3 Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, [email protected] Abstrak Nanopartikel emas (AuNP) telah berhasil disintesis dengan menggunakan ekstrak daun kecombrang(Etlingera elatior) fraksi air sebagai agen pereduksi dan penstabil. Konsentrasi optimum ekstrak adalah 63 x 10 -4 %(w/v) dengan kestabilan selama 7 hari. Nanopartikel emas dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV- Visible ,Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). Spektrum UV-Vis menunjukkan nilai panjang gelombang makssimum pada range 534-536 nm. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa senyawa golongan alkaloid, flavonoid, polifenol, tannin, dan saponin berperan sebagai agen penstabil. Distribusi ukuran rata-rata partikel berada pada 53.00 nm ditunjukkan oleh pengukuran PSA sedangkan karakterisasi TEM menunjukkan ukuran rata-rata sebesar 16-19 nm. Kristal AuNP@EDK yang terbentuk adalah face centered cubic. AuNP@EDK hasil sintesis selanjutnya digunakan untuk memodifiasi elektroda glassy carbon dengan metode drop casting untuk mendeteksi 4-nitrofenol(4-NP). AuNP yang dilapiskan secara drop casting pada permukaan elektroda glassy carbon dapat meningkatkan sensitifitas elektroda glassy carbon terhadap senyawa 4-NP dengan reprodusibilitas baik selama 10 kali pengukuran. Elektroda glassy carbon memiliki nilai batas deteksi sebesar 18.33 μM sementara elektroda GC sebesar 0.019 μM. Kata kunci : 4-Nitrofenol, ekstrak daun kecombrang, Glassy Carbon, Green Synthesis Abstract Gold nanoparticles(AuNP) have been synthesized by using a leaf extract kecombrang (Etlingera elatior) water fraction as reductor and stabilizing agent. The optimum concentration of the extract is 63 x 10-4% (w / v) with the stability for 7 days. Gold nanoparticles were characterized using UV-Visible spectrophotometer, Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). UV-Vis spectra show makssimum wavelength in the range 534-536 nm. FTIR characterization showed that the compound of alkaloids, flavonoids, polyphenols, tannins and saponins acted as a stabilizing agent. The average size distribution of the particles is at 53.00 nm shown by PSA measurement while TEM characterization showed an average size of 16-19 nm. Crystal of AuNP@EDK formed is a face centered cubic. Synthesized AuNP@EDK then used to modify glassy carbon electrode with drop casting method to detect 4-nitrophenol (4-NP).AuNP are coated by drop casting on the glassy carbon electrode surface can increase the sensitivity of the glassy carbon electrode to the compound 4-NP with good reproducibility during 10 measurements. Glassy carbon electrode has limit of detection of 18.33 μM while AuNP/GC electrode has limit of detection of 0,019 μM. Keyword : 4-Nitropheenol, kecombrang leaf extract, Glassy Carbon, Green Synthesis Pendahuluan Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959 oleh Richard Feyman dari California Institute of Technology, disiplin ilmu mengenai nanoteknologi terus berkembang Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016
22

GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

Oct 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

1    

GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN Etlingera elatior UNTUK MODIFIKASI ELEKTRODA

GLASSY CARBON SEBAGAI PENDETEKSI 4-NITROFENOL

Rachmat Hidayanto1, Yoki Yulizar2, Rahmat Wibowo3

1,2,3Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia,

[email protected]

Abstrak

Nanopartikel emas (AuNP) telah berhasil disintesis dengan menggunakan ekstrak daun kecombrang(Etlingera elatior) fraksi air sebagai agen pereduksi dan penstabil. Konsentrasi optimum ekstrak adalah 63 x 10-4%(w/v) dengan kestabilan selama 7 hari. Nanopartikel emas dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible ,Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). Spektrum UV-Vis menunjukkan nilai panjang gelombang makssimum pada range 534-536 nm. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa senyawa golongan alkaloid, flavonoid, polifenol, tannin, dan saponin berperan sebagai agen penstabil. Distribusi ukuran rata-rata partikel berada pada 53.00 nm ditunjukkan oleh pengukuran PSA sedangkan karakterisasi TEM menunjukkan ukuran rata-rata sebesar 16-19 nm. Kristal AuNP@EDK yang terbentuk adalah face centered cubic. AuNP@EDK hasil sintesis selanjutnya digunakan untuk memodifiasi elektroda glassy carbon dengan metode drop casting untuk mendeteksi 4-nitrofenol(4-NP). AuNP yang dilapiskan secara drop casting pada permukaan elektroda glassy carbon dapat meningkatkan sensitifitas elektroda glassy carbon terhadap senyawa 4-NP dengan reprodusibilitas baik selama 10 kali pengukuran. Elektroda glassy carbon memiliki nilai batas deteksi sebesar 18.33 µM sementara elektroda GC sebesar 0.019 µM. Kata kunci : 4-Nitrofenol, ekstrak daun kecombrang, Glassy Carbon, Green Synthesis

Abstract

Gold nanoparticles(AuNP) have been synthesized by using a leaf extract kecombrang (Etlingera elatior) water fraction as reductor and stabilizing agent. The optimum concentration of the extract is 63 x 10-4% (w / v) with the stability for 7 days. Gold nanoparticles were characterized using UV-Visible spectrophotometer, Fourier Transform Infra Red (FTIR) , Particle Size Aanalizer (PSA), X-Ray Difractometer (XRD),dan Transmission Elekctron Miscroscopy (TEM). UV-Vis spectra show makssimum wavelength in the range 534-536 nm. FTIR characterization showed that the compound of alkaloids, flavonoids, polyphenols, tannins and saponins acted as a stabilizing agent. The average size distribution of the particles is at 53.00 nm shown by PSA measurement while TEM characterization showed an average size of 16-19 nm. Crystal of AuNP@EDK formed is a face centered cubic. Synthesized AuNP@EDK then used to modify glassy carbon electrode with drop casting method to detect 4-nitrophenol (4-NP).AuNP are coated by drop casting on the glassy carbon electrode surface can increase the sensitivity of the glassy carbon electrode to the compound 4-NP with good reproducibility during 10 measurements. Glassy carbon electrode has limit of detection of 18.33 µM while AuNP/GC electrode has limit of detection of 0,019 µM. Keyword : 4-Nitropheenol, kecombrang leaf extract, Glassy Carbon, Green Synthesis Pendahuluan

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959 oleh Richard Feyman dari

California Institute of Technology, disiplin ilmu mengenai nanoteknologi terus berkembang

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 2: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

2    

pesat(Tuutijarvi et al., 2009; Bar et al., 2009). Beberapa penyababnya adalah keunggulan

sifat dan luasnya aplikasi dari nano material dibandingkan dengan bulk material. Bidang

medis (Sanvicens dan Marco 2008), industri berbasis katalis (Kalaiselvi et al., 2014), dan

sensor senyawa kimia (Chen dan Lo,2014) merupakan beberapa bidang yang telah

menggunakan nano material.

Salah satu cara yang umum digunakan dalam sintesis nanoparrtikel emas adalah dengan

mereduksi ion emas menjadi logam emas yang kemudian proses pembentukan kristalnya

dikontrol oleh adanya agen penstabil. Namun beberapa senyawa yang umum digunakan

sebagai agen pereduksi seperti natrium tetraborohidrat (NaBH4) (Wagner et al., 2008),

hidrazin (Kawasaki et al., 2007), tetraklorida karbon (Theodore dan Kunz, 2005), dan sodium

sitrat (Schulz-Dobrick, et al., 2005) merupakan polutan bagi lingkungan ketika nano material

diproduksi secara masal(Bar et al., 2009).

Istilah “green synthesis” muncul sebagai rute alternatif dalam proses pembuatan nano

meterial. Istilah ini merujuk kepada penggunaan sistem biologi seperti ragi(Tian et al.,2010),

jamur (Fu et al.,2006), bakteri(Merin et al., 2010), dan ekstrak tanaman (Roy, 2013) yang

mudah didegradasi. Salah satu sistem biologi yang menarik peneliti adalah ekstrak tanaman

dikarenakan kemudahan dalam pembuatan, banyak tersebar, aman dalam penanganan, dan

banyaknya metabolit yang terdapat didalamnya (Roy, 2013). Di Indonesia penelitian tentang

ekstrak tanaman sebagai biomaterial dalam sintesis nano partikel baru berkembang beberapa

tahun terakhir . Beberapa ekstrak tanaman yang digunakan dalam sintesis nano partikel

diantaranya Azadiracta indica (Mimba), Centella asiatica (pegagan), Cerbera manghas

(Bintaro), Dillenia indica (Dillenia), Diospyros blancoi (Bisbul), Murraya paniculata

(Kemuning), Pometia pinnata (Matoa), Phalleria macrocarpa (Handayani et al., 2010), dan

Terminalia catappa(Lembang et al., 2010). Namun belum adanya laporan mengenai

pengunaan ektrak daun Etlingera elatior(Kecombrang).

Kecombrang merupakan tenaman yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara

termasuk Indonesia. E.W.C. Chan et al. (2009), melaporkan kandungan total fenolik dari

spesies etlingera didaerah peninsular Malaysia banyak terdapat dibagian daun lebih besar

dibandingkan akar. Senyawa golongan fenolik ini dapat digunakan sebagai anti bakteri gram

positif namun tidak bisa sebagai bakteri gram negatifSementara ekstrak kecombrang dalam

fasa air terdapat beberapa golongan senyawa seperti yaitu alkana, alkena, alkohol, asam

lemak, ester, dan fenol dimana tiga senyawa utama yang tedapat dalam jumlah besar adalah

3- metil-1-okso-2-buten 1-(21,41, 51-trihidroksi fenil), 1- dodekanol, serta 1-

tetradekena(Sukandar., et al., 2010). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 3: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

3    

senyawa golongan tersebut mampu menjadi agen penstabil dan pereduksi dalam sintesis nano

partikel emas. Shashi Prabha Dubey et al. (2010), melaporan ekstrak air daun tanaman Sorbus

aucuparia yang digunakan sebagai reduktor untuk sintesis perak dan emas nanopartikel dari

larutan garam mereka

Senyawa turunan benzena telah diketahui banyak berperan dalam bidang industri

berbasis bahan kimia. Namun dalam praktiknya banyak senyawa turunan benzena memiliki

bahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Salah satu senyawa turunan benzena yang

cukup banyak bersinggunan dalam kehidupan manusia adalah nitrofenol yang dapat berupa 3

isomer yaitu orto-nitrofenol, meta-nitrofenol, dan para-nitrofenol. Senyawa para-nitrofenol

atau dikenal juga 4-nitrofenol (4-NP) banyak digunakan sebagai bahan intermediet dalam

industri farmasi, zat warna dan pestisida, seperti fenitrothion dan parathion insektisida yang

dapat membalikkan dihidrolisis untuk membentuk 4-NP (Yin et al., 2010 dan Castillo et al.,

1997). Menurut EPA di Amerika, senyawa ini telah digolongkan sebagai prioritas polutan

dikarenakan toksisitas dan persisten(Yin et al.,2010). Inhalasi akut atau penelanan 4-NP

dalam waktu singkat bagi manusia dapat menyebabkan sakit kepala, mengantuk, mual dan

sianosis(P. Mulchandani et al., 2005).

Dengan banyaknya bahaya yang ditimbulkan oleh senyawa tersebut, deteksi

keberadaan senyawa tersebut menjadi hal yang penting. Beberapa metode telah

dikembangkan dalam deteksi 4-NP seperti spektrometri, arus injeksi, HPLC, elektroforesis

kapiler, dan sensor elektrokimia (Xu, Liu, Zhang, Duan, Xu, & Zhou, 2011). Salah satu

metode yang cukup banyak dikembangkan dalam deteksi 4-NP adalah dengan elektrokimia.

Metode ini memiliki keunggulan dalam hal kemudahan, biaya yang rendah, waktu

pengukuran yang cepat, dan Btas deteksi yang cukup baik (Chang et al., 2006).Metode HPLC

hanya mampu medeteksi 4-NP hingga konsentrasi 2,5μM(Almasi et al.,2011), metode

sspektorfotometri mampu medeteksi hingga konsentrasi 0.1μM(Toral et al.,1999) sementara

metode elektrokimia mampu medeteksi sampai konsentrasi 0.04μM(Sergio et al., 2015).

Modifikasi komponen dalam motode ini pun dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi

dan kinerja metode ini. Salah satunya adalah modifikasi dalam elektroda yang digunakan.

Elektroda Glassy Carbon(GC) merupakan salah satu elektroda yang cukup mudah didapat

dan memiliki beberapa keunggulan seperti kekuatan tinggi, ketahanan pada suhu tinggi,

permeasi gas yang rendah dan ketahanan yang sangat tinggi terhadap serangan kimia

(Odutemowo et al., 2015). Beberapa modifikasi elektroda glassy carbon (GC) yang

dilakukan antara lain menggunakan polimer seperti film poly(asam glutamat) (Zou et al.,

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 4: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

4    

2015), senyawa organik seperti trietilen glikol (Ren et al., 2015), dan nanopartikel

termodifikasi seperti nanopartkel emas (Idris. et al., 2015). Modifikasi elektroda GC

menggunakan nanopartikel menjadi salah satu cara yang cukup banyak dikembangkan karena

memberikan hasil yang cukup memuaskan. Sener Saglam et al. (2015), melaporkan

modifikasi elektroda GC dengan nanopartikel emas dengan menggunakan film poly(o-

fenilenediamin–anilin) sebagai agen penstabil mampu digunakan sebagai pendeteksi senyawa

nitroaromatik. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan dilakukan sintesis

nanopartikel emas menggunakan ektrak daun kecombrang yang dapat digunakan untuk

memodifikasi elektroda GC sehingga mampu meningkatkan kemampuan elektroda GC dalam

mendeteksi senyawa 4-nitrofenol.

Tinjuan Teoritis

Nano Parikel Emas

Salah satu jenis nano partikel yang menarik perhatian bagi para peneliti adalah nano

partikel emas(AuNP). Nano partikel emas telah lama dikenal dan digunakan oleh manusia

akibat warna unik yang timbul saat berinteraksi dengan sinar visible. Beberapa tahun terakhir,

sifat optis-elektronik ini banyak diteliti dan digunakan dalam aplikasi teknologi seperti

photovoltaic organik, sensor, agen pengobatan, konduktor elektronik dan bahkan sebagai

katalis(Huang et al., 2003). Kelebihan lain dari AuNP adalah kestabilan yang tinggi,

biokopabilitas yang baik terhadap tubuh, dan kemudahan dalam pengontrolan ukuran partikel

saat proses sintesis (Huang dan El-Sayed, 2010).

Kecombrang (Etlingera elatior)

Kecombrang (Etlingera Elatior) merupakan sejenis tumbuhan rempah yang bagian

bunga, buah, serta bijinya umum dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Tanaman ini tersebar

dari mulai Asia Tenggara, Australia, dan Hawaii(Chan., et al., 2011). Nama lainnya adalah

kincung (Medan), kincuang dan sambuang (Minangkabau) serta siantan (Malaya). Daunnya

tersusun berselang-seling dalam satu batang. Bunga kecombrang berbentuk seperti gasing

dan bertangkai, dilengkapi pula dengan daun yang melindunginya berwarna sama.

Kecombrang juga memiliki buah yang berbongkol mirip buah kelapa sawit, berbentuk bulat

dengan rambut halus di bagian luarnya dan berwarna ketika sudah masak. Di daerah Jawa

barat, kuntum kecombrang dimasak dan dijadikan lalapan. Sementara di Jawa Tengah

kecombrang dijadikan pecel dengan cara dikukus dan masih banyak lagi masakan khas

nusantara yang berbahan dasar kecombrang.

4-Nitrofenol

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 5: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

5    

Senyawa 4-NP merupakan salah satu limbah industri yang banyak dihasikan oleh

industri farmasi, zat warna dan pestisida, seperti fenitrothion dan parathion insektisida yang

dapat dihidrolisis untuk membentuk 4-NP (Yin et al., 2010 dan Castillo et al., 1997).

Senyawa tersebut berupa kristal berwarna agak kekuningan, tanpa bau, kemudian dapat

menimbulkan rasa seperti terbakar (HSDB, 1991). Senyawa tersebut cukup larut dalam air

dingin dan karbon disulfida, dan larut baik dalam alkohol, kloroform, aseton, pirimidin,

toluena, benzena panas, air panas, eter, larutan alkali hidroksida, dan karbonat. Senyawa

tersebut dapat menyublim dan sedikit menguap dengan sedikit pemanasan (HSDB, 1991). 4-

Nitrophenol, dapat meledak jika dicampur dengan dietil fosfit melalui pemanasan suhu

tinggi. Ketika dipanaskan untuk dekomposisi, senyawa ini memancarkan asap beracun dari

nitrogen oksida (Sax, 1989).

Elektrokimia

Elektrokimia merupakan studi reaksi di mana partikel bermuatan (ion atau elektron)

melintasi antarmuka antara dua fase materi, biasanya logam (elektroda) dan larutan

konduktif, atau electrolit.(Lower, 1994). Beberapa reaksi yang merupakan proses

elektrokimia antara lain proses elektroforesis, korosi, electroanalitical sensor, baterai, fuel

cell, elektroplating dll(Allen J., 2001). Reaksi pada elektrokimia melibatkan reaksi reduksi-

oksidasi (redoks). Dalam proses reaksi oksidasi, elektron akan dilepaskan sehingga bilangan

oksidasi suaru atom akan meningkat. Sementara dalam proses reaksi reduksi, elektron akan

ditangkap oleh atom sehingga terjadi penurunan bilangan oksidasi (Chang,2005).

Proses elektrokimia melibatkan elektroda dimana elektroda tempat terjadinya proses

oksidasi dinamakan anoda, sementara katoda adalah elektroda tempat terjadinya proses

reduksi. Proses elektroda (reaksi) berlangsung di permukaan elektroda dimana selama proses

menghasilkan ketidakseimbangan kecil dalam muatan listrik dari elektroda dan larutan

.(Lower, 1994). Selama proses oksidasi akan selalu diiringi oleh reaksi reduksi dan

sebaliknya.

Elektroda Glassy Carbon

Glassy Carbon(GC) adalah salah satu jenis alotrop karbon yang juga dikenal sebgai

karbon vitreous. Material ini merupakan bahan yang memiliki sifat karbon murni yang

digabungkan dengan sifat kaca dan keramik. Tidak seperti grafit, GC memiliki struktur mirip

fullerene. Hal ini menyebabkan berbagai macam sifat material unik. GC memiliki sifat fisik

dan kimia diantaranya ketahanan dalam suhu yang tinggi, ketahanan terhadap asam dan

korosi, impermeabel terhadap gas dan cairan, kekerasan dan ketahanan yang tinggi, dan

termal ekspansi yang rendah (Zittel, 1970).  Sifat fisik dan kimia dari GC telah menjadi bahan

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 6: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

6    

elektroda yang menarik dan banyak diterapkan.  Jenkins dan Kawamura (2001) menganalisis

mekanisme karbonisasi dan struktur GC menggunakan teknik yang berbeda dan

menyimpulkan bahwa bahan ini terdiri dari molekul pita aromatik, secara berorientasi secara

acak dengan cara yang rumit.

Metode

Hasil Penelitian

Preparasi Ekstrak Daun Kecombrang

Daun kecombrang yang digunakan dalam penelitian kali ini berasal dari perkebunan

didaerah Cibinong, Jawa Barat. Hasil identifikasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

menunjukkan bahwa daun kecombrang yang digunakan berasal dari suku zingiberaceae dan

berjenis Etlingera Elatior(Jack)R.M.Sm

Preparasi daun kecombrang dimulai dengan mencuci ±5 kg daun kecombrang segar

untuk membersihkannya dari debu dan partikulat lain yang menempel. Daun kecombrang

yaang sudah bersih dijemur diudara terbuka selama 10 hari tanpa terkena sinar matahari

langsung dengan tujuan untuk mengurangi kadar air dalam daun.

Gambar 1 a). Daun kecombrang segar b). Daun kecombrang kering yang telah dihaluskan

Ekstraksi Sampel

a b

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 7: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

7    

1000200030004000400

600

800

1000

Ekstrak EDK

Bilangan Gelombang (cm -1)

% T

1073

.43

1265

.36

1713

.83

3352

.43

2953

.14

1618

.35

1521

.90

1437

.03  

Proses penarikan senyawa matabolit sekunder dari daun keconbrang dilakukan

dengan maserasi dengan pelarut metanol pada suhu ruang. Metanol dipilih sebagai pelarut

dikarenakan metanol memiliki gugus polar dan non polar rantai pendek sehingga mampu

mearik senyawa yang memiliki kepolaran sedang.

Ekstrak metanol kasar yang didapat dimurnikan dengan cara ekstraksi. Proses Fraksi

metanol yang didapat yaitu sebanyak 85 mL kemudian dipekatkan pada suhu di bawah 40oC

dengan mengguanakan vacuum rotatory eveporator hingga volume ±9 mL untuk mengurangi

kadar metanol dalam larutan. Fraksi kental metanol diencerkan kembali dengan aquabides

hingga bervolume 85 mL dan diekstraksi lebih lanjut menggunakan etil asetat 1:1(v/v) secara

bertahap dengan volume masing-masing 30 mL, 30 mL, dan 25 mL selama 1 jam setiap kali

ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan hingga terbentuk dua fasa yaitu fraksi air yang berada

dibagian atas dengan warna coklat bening dan fraksi etil asetat dibagian bawah dengan warna

coklat gelap. Etil asetat akan memisahkan senyawa semipolar dari fraksi air. Fraksi air yang

didapat kemudian digunakan untuk sintesis AuNP. EDK yang didapat selanjutnya dihitung

kadar senyawa metabolitnya dan didapatkan ekstrak padat sebanyak 3.519 gram sehingga

persen rendemen dari 50 gram serbuk daun kecombrang adalah sebesar 7.038%.

Karakterisasi Ekstrak Daun Kecombrang

Berdasarkan hasil uji fitokimia terlihat bahawa selama proses ektraksi terpenoid yang

semula ada dalam fraksi metanol telah hilang dari EDK. Terpenoid yang memiliki kepolaran

rendah kemungkinan telah terekstraksi kedalam n-heksana. Hasil uji fitokimia EDK

menunjukkan masih terkandungnya beberapa senyawa seperti flavonoid, alkaloid, tannin,

polifenol, dan saponin.

Gambar 2. Spektra FTIR ekstrak daun kecombrang konsentrasi 4.14%(w/v) Berdasarkan data spektrum FTIR diatas didapatkan beberapa gugus yang terdapat

dalam senyawa seperti hidroksil pada bilangan gelombang 3352,41 cm-1, karbonil pada

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 8: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

8    

bilangan gelombang 1713,83 cm-1, cincin benzena pada bilangan gelombang 1618,35 dan

1521,90 cm-1 yang merupakan gugus dalam senyawa flavonoid, polifenol dan tannin.

Kehadiran gugus aromatis C-N pada bilangan gelombang 1073,43 cm-1 menandakan

keberadaan senyawa alkaloid. Senyawa saponin dibuktikan dari keberadaan ikatan rangkap

C=C pada bilangan gelombang 1713,83 cm-1 , C-H aromatis pada bilangan gelombang

1437,03 cm-1 , dan karbonil pada bilangan gelombang 1713,83 cm-1 .

Pembuatan Larutan HauCl4 0.001 M

Proses pembuatan AuNP dilakukan dengan cara bottom-up dimana AuNP dibuat dari

ion emas. Ion emas didapatkan dari larutan HAuCl4 yang akan terionisasi menjadi ion H+,

Au3+,dan Cl-. Larutan HauCl4 dibuat dengan cara melarutkan 0.3 gram emas kedalam

aquaregia(HCl 37%:HNO3 65% 1:4(mol:mol)). Proses oksidasi Au(0) menjadi Au(III) dapat

terjadi akibat adanya oksidator kuat yaitu NO3- yang akan menjadi gas NO2.Au(III) yang

terbentuk kemudian akan membentuk kompleks dengan ion Cl- sebagai ligan membentuk ion

tetrakloro aurat(III),[AuCl4]-,yang diseimbangkan oleh kation H+ dari larutan. Persamaan

reaksi yang terjadi adalah :

Au(s) + 4HCl(aq) + HNO3(aq) HAuCl4(aq) + NO(g) + 2H2O(g)

Proses oksidasi logam Au(0) menjadi ion Au(III) juga dibantu oleh pemanasan pada

suhu 120oC untuk mempercepat proses oksidasi. Proses pemanasan dilakukan hingga

terbentuk hablur berwarna putih mengilap.

Gambar 3. Spektra UV-Vis Senyawa HAuCl4 1.10-4M

Hasil karakterisasi spektrofotometer UV-Vis pada Gambar 3 menunjukkan nilai

panjang gelombang maksimum pada 210 nm dengan absorbansi sebesar 1.11. Nilai panjang

gelombang ini masuk kedalam nilai panjang gelombang ion [AuCl4]-.

Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Emas dengan Variasi Konsentrasi Ekstrak

Daun Kecombrang

200 400 600 8000

0.5

1

Panjang Gelombang (nm)

Abs

orba

nsi

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 9: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

9    

Gambar 4. Kurva Absorbansi AuNP terhadap waktu sintesis pada setiap konsentrasi ekstrak Gambar 4 menunjukkan pembentukan AuNP pada setiap konsentrasi yang diukur

setiap waktu. Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi optimum

pembentukan AuNP adalah pada konsentrasi 6,3x10-3%(w/v). Pemilihan kondisi optimum ini

didasarkan pada besarnya absorbansi yang sebanding dengan konsentrasi AuNP yang

dihasilkan pada wakru yang lebih singkat. Kurva hubungan konsentrasi ekstrak terhadap

absorbansi AuNP masih berbanding lurus pada konsentrasi dibawah 6,3x10-3%(w/v) dimana

semakin besar konsentrasi ekstrak semakin banyak AuNP yang terbentuk. Hal ini dapat

terjadi karena semakin banyak agen pereduksi yang ditambahkan semakin banyak AuNP

yang direduksi dan dihasilkan. Namun semakin banyak konsentrasi ekstrak ditambahkan

menyebabkan absorbansi AuNP yang menurun yang menunjukkan bahwa konsentrasi AuNP

yang dihasilkan menurun. Hal ini dapat terjadi dikarenakan terdapatnya persaingan reduksi

antara ion Au3+ dengan ekstrak daun sendiri sehingga AuNP yang dihasilkan jumlahnya

menurun(Yasmin, Akbar et. al, 2014).

Gambar 5. Spektum UV-Vis AuNP dengan konsentrasi ekstrak 6,3x10-4% pada berbagai waktu

sintesis Spektrum UV-Vis pada konsentrasi optimum ekstrak 6,3x10-3%(w/v) ditunjukkan

pada gambar 5 yang memperlihatkan bahwa waktu optimum sintesis AuNP pada kondisi

tersebut adalah 60 menit.

0 100 200 3000

0.2

0.4

0.6

0.8

waktu(menit)

Absorbansi

9.10-4%2,7.10-3%

6,3.10-3%4,5.10-3%

9.10-3%1,1.10-2%

200 400 600 8000

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Panjang Gelombang (nm)

Abs

oban

si

10 menit30 menit40 menit50 menit60 menit70 menit80 menit90 menitEDK 6,3.10-3%Larutan HAuCl4

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 10: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

10    

Gambar 6. Hubungan panjang gelombang maksimum dan absorbansi AuNP pada konsentrasi ekstrak 6,3 x 10-

3%(w/v)

Gambar 4.6. menunjukkan pada waktu 60 menit memperlihatkan nilai absorbansi

yang sudah cukup besar dan panjang gelombang maksimum yang rendah. Absorbansi

berkaitan dengan jumlah spesi zat yang menyerap cahaya dimana nilainya berbanding lurus

dengan jumlah spesi zat tersebut. Sementara nilai panjang gelombang menunjukkan besarnya

energi yang dibutuhkan untuk elektron bertransisi. Pada kondisi atom emas bebas, atom

logam emas memiliki nilai energi transisi tertentu, tetapi saat atom-atom logam emas tersebut

berikatan secara ikatan logam, maka akan terbentuk band gap yang nilainya akan lebih kecil

dibanding energi yang dibutuhkan untuk elektron valensi ion emas bertransisi akibat adanya

overlap antara orbital hibrida yang terbentuk. Namun, emas yang berinteraksi dengan cahaya

hanya atom emas pada permukaan sehingga serapan sinar akan dipengaruhi oleh luas

permukaan dan banyaknya atom emas yang membentuk cluster. Semakin banyak emas yang

membentuk ikatan semakin kecil band gap yang dihasilkan sehingga energi yang dibtuhkan

untuk transisi elektronik semakin mengecil akibatnya nilai panjang gelombang maksimum

serapan akan bergeser kearah yang lebih besar.(Oxtoby et al.,2005)

Gambar 7. Spektrum FTIR AuNP pada kondisi optimum dengan spektrum FTIR ekstrak 6,3x10-3%(w/v)

531 532 533 534 535 536 537 538 539

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0 20 40 60 80 100

Panj

ang

Gel

omba

ng

Abs

orba

nsi

Waktu (menit)

Absorbansi

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 11: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

11    

Spektra IR pada Gambar 7 menunjukkan perubahan yang signifikan pada bilangan

gelombang 3352.43 cm-1 pada ekstrak yang merupakan puncak dari gugus O-H yang awalnya

melebar menjadi lebih sempit dan bergeser kearah bilangan gelombang 3419.89 cm-1. Hal ini

terjadi akibat penurunan jumlah ikatan hidrogen antar senyawa metabolit sekunder dalam

ekstrak setelah berinteraksi dengan AuNP. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya pergesaran

pada bilangan gelombang 1382.06 cm-1 yang merupakan puncak streching C-O dari alkohol

kearah bilangan gelombang 1395.58 cm-1. Pergeseran kearah bilangan gelombang lebih tinggi

ini menunjukkan terjadinya pelemahan ikatan hidrogen menjadi ikatan kovalen koordinasi

dengan logam emas. Penurunan jumlah ikatan hidrogen dapat terjadi akibat perannya sebagai

agen pengstabil maupun menjadi egen pereduksi. Gugus C-N pada ekstrak daun kecombrang

juga mengalami pergeseran bilangan gelombang dari 1073.43 cm-1 menjadi 1177.59 cm-

1yang menunjukkan terjadinya interaksi dengan AuNP. Gugus lain yang mengalami

pergeseran adalah pada ikatan C-C aromatis yang bergeser kebilangan gelombang 1640.83

cm-1. Pergeseran tersebut dapat terjadi akibat interaksi ikatan rangkap yang kaya akan

elektron dengan orbital kosong emas AuNP yang mengakibatkan berubahnya kekuatan ikatan

antara atom karbon pada sistem aromatis baik tunggal dan rangkap. Pada bilangan gelombang

1713.83 cm-1 dan 1618.3 cm-1 tidak terjadi pergeseran yang menandakan bahwa tidak adanya

interaksi antara AuNP dengan gugus karbonil pada senyawa metabolit sekunder ekstrak daun

kecombrang. Berdasarkan perubahan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa interaksi ekstrak

daun kecombrang dengan AuNP sebagai agen penstabil adalah pada gugus O-H, C-N dan

C=C pada cincin aromatis.

Gambar 8 Kurva distribusi ukuran AuNP@EDK dengan konsentrasi ekstrak 6,3.10-3 %(w/v) menggunakan PSA

Gambar 8 menunjukkan rata-rata distribusi ukuran partikel berada pada 53.85

nm.Namun ukuran AuNP yang terukur pada PSA merupakan ukuran keseluruhan dari AuNP

dan capping agen. Munculnya satu puncak pada pengukuran dengan nilai polidispersitas

indeks sebesar 0.357 yang rendah yang menunjukkan homogenitas ukuran yang baik dari

AuNP yang dihasilkan.

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 12: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

12    

Pada AuNP@EDK hasil sintesis pada kondisi optimum ini didapatkan nilai zeta

potensial yang cukup negatif yaitu -22.3 mV seperti ditujukkan Gambar 9. Hal tersebut

menandakan stabilitas AuNP@EDK yang cukup baik. Bentuk kurva yang tajam

menunjukkan bahwa homogenitas nilai zeta potensial pada setiap permukaan AuNP.

Gambar 9. Kurva zeta potensial AuNP pada konsentrasi ekstrak optimum 6,3x10-3%(w/v)

Gambar 10. Kurva zeta potensial ektrak daun kecombrang 4.14%(w/v)

Nilai zeta potensial yang negatif ini didapatkan dari ekstrak daun kecombrang yang

mengalami prubahan muatan menjadi lebih negatif seperti ditunjukkan pada Gambar 10

dimana nilai zeta potensial ekstrak daun kecombrang sebesar -14.7 mV. Nilai zeta potensial

ekstrak sebelum dan sesudah digunakan sebagai agen pereduksi dan penstabil yang menjadi

lebih negatif ini dapat diakibatkan oleh perubahan muatan total ekstrak daun kecombrang

akibat beberapa hal seperti deprotonasi ketika terjadi proses reduksi Au(III) menjadi Au(0).

Gambar 11. Pencitraan TEM AuNP pada kondisi optimum ekstrak dengan perbesaran A. 38.000 kali B.68.000 kali C.

690.000 kali D. SAED pattern AuNP@EDK

Gambar 11. menunjukkan hasil karakterisasi menggunakan TEM menunjukkan

ukuran AuNP yang dihasilkan memiliki diameter rata-rata 16-19 nm dengan bentuk sperik

dan terdispersi merata. Bentuk AuNP diwakili oleh gambar yang berwarna gelap sementara

lingkungan sekitar berwarna keabuan menuju terang. Perbedaan warna ini dikarenakan

A B   C D

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 13: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

13    

perbedaan densitas dan kristanilitas zat(Carabineiro, Sonia et. al.,2012). Densitas yang besar

akan mampu menghalangi elektron yang ditembakkan kesampel untuk mencapai detektor

sehingga akan mebentuk permukaan gelap. Warna gelap yang merata pada bentuk AuNP

menunjukkan bahwa kristanilitas AuNP yang cukup baik.

Gambar 12. Pola difraksi pengukuran XRD dari nanopartikel emas dengan konsentrasi ekstrak 6.3 10-3%(w/v)

Hasil pengukuran XRD pada Gambar 4.12 menunjukkan pundak pada nilai 2 theta

38.2125, 44.3800, 64.7800, 77.6300, dan 81.6000. Nilai ini tidak jauh berbeda dari nilai data

JCPDS No 96-110-0139 kristal Au yang memiliki nilai 2 theta sebesar 38.185, 44.393,

64.657, 77.549, 81.724. Perbadingan nilai 2 theta yang muncul pada AuNP@EDK dengan

kristal emas pada data JCPDS ditunjukkan pada gambar 12. Berdasarkan data JCPDS

tersebut diketahui bahwa kristal emas yang terbentuk memiliki bentuk kristal fcc(face

centered cubic). Bentuk melebar pada sisi sebelah kiri yang menandakan keberadaan struktur

amorf berasal dari pelat kaca yang digunakan. Puncak ini dapat muncul dikarenakan lapisan

nanopartikel emas yang terbentuk terlalu tipis dan tidak merata sehingga kaca sebagai tempat

pelapis dapat memberikan pola difraksi.

AuNP yang telah disintesis memiliki batas dimana partikel tersebut tetap dapat

bertahan dalam bentuk partikel terdispersi dalam air. Salah satu faktor yang mempengaruhi

ketahanan AuNP agar dapat tetap terdispersi dalam bentuk koloid adalah waktu. Gambar 13

memperlihatkan kestabilan AuNP selama 21 hari.

200 300 400 500 600 700 8000

0.2

0.4

0.6

0.8

Panjang Gelombang (nm)

Abs

orba

nsi

1 hari2 hari3 hari4 hari8 hari10 hari21 hari

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 14: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

14    

Gambar 13. Spektrum UV-Vis AuNP dengan konsentrasi ekstrak 6,3x10-3% (w/v) selama 21 hari.

Spektrum UV-Vis pada Gambar 14 menunjukkan bahwa AuNP memiliki kestabilan

dalam hal homogenitas ukuran AuNp yang dihasilkan dimana puncak serapan yang

dihasilkan tidak melebar.

Gambar 14. Hubungan panjang gelombang dan absorbansi AuNP@EDK dalam 21 hari

4.4. Modifikasi Elektroda Glassy Carbon dengan Nanopartikel Emas Melalui Metode

Drop Casting

Peoses pengamplasan dilakukan dengan menggunakan serbuk α-alumina 0.3 µm dan

0.005 µm. Pemilihan serbuk α-alumina sebagai agen pembersih dikarenakan α-alumina

memiliki kristal dengan kekerasan yang cukup tinggi (indeks mohr 9) yang tahan terhadap

goresan dengan benda lain sehingga saat proses pengamplasan dilakukan α-alumina tidak

akan mengalami kerusakan. Pengamplasan dimulai dengan ukuran serbuk α-alumina yang

lebih besar terlebih dahulu yaitu 0.3 µm lalu dilanjutkan dengan serbuk α-alumina yang

berukuran lebih kecil yaitu 0.05 µm. Pembersihan selanjutnya dilakukan secara elektrokimia

Gambar 15. Voltamogram elektroda GC dengan larutan H2SO4 0.05M terhadap elektroda Ag/AgCl

Voltamogram proses pembersihan electroda GC pada Gambar 15 menunjukkan tidak

adanya puncak reaksi oksidasi maupun reduksi. Larutan H2SO4 ini mampu menjadi oksidator

senyawa senyawa yang masih menempel pada permkaan elektroda sehingga mampu terlepas

ke larutan H2SO4. Tidak adanya puncak reaksi oksidasi maupun reduksi pada potensial yang

diberikan menunjukkan bahwa tidak ada pengotor yang berifat elektroaktif pada permukaan

530

531

532

533

534

535

0.4

0.5

0.6

0.7

0 5 10 15 20 25

Panj

ang

Gel

omba

ng

Abs

orba

nsi

Waktu(hari)

Absorbansi

-1 0 1

0

0.00005

0.0001

Potensial (V)

Aru

s (A

)

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 15: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

15    

elektroda yang akan mengganggu proses analisis dan elektroda telah siap digunakan dan

dimodifikasi.

Gambar 16. Karakterisasi elektrokimia elektroda GC terhadap K3Fe(CN)6 5 dengan variasi scan rate

Berdasarkan kurva pada gambar 16 diperoleh luas permukaan elektroda GC sebesar

0.6756 cm2 yang didapat dengan menghubungkan kurva pada Gambar 4.19 dengan

persamaan Randles-Savcik. Hasil pengukuran secara geometri didapatkan luas permukaan

elektroda adalah sebesar 0.7 cm2. Perbandingan nilai luas permukaan secara elektrokimia

dan geometri yang mendekati 1 menunjukkan terdapat kekasaran pada permukaan (surface

roughness) elektroda. Nilai kekasaran ini masih cukup ideal sebagai elektroda untuk proses

elektrokimia.

Gambar 17. Siklik voltamogram elektroda GC dan elektroda AuNP/GCE terhadap larutan 4-nitrofenol

pada konsentrasi 10 µM

Berdasarkan Gambar 17 dapat dilihat bahwa modifikasi AuNP pada permukaan

elektroda GC memberikan respon arus yang berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa

AuNP telah berhasil dilapiskan pada permukaan elektroda GC.

Penentuan Batas Deteksi 4-Nitrofenol pada Elektroda GC dan Elektroda AuNP/GC

-1 0 1

-0.0005

0

0.0005

Aru

s (A

)

Potensial (V)

Scanrate 50mV/sScanrate 80mV/sScanrate 120 mV/sScanrate 250 mV/s

-0.5 0 0.5 1

0

0.00005

0.0001

0.00015

Potensial (V)

Aru

s (A

)

Bare GCEAuNP/GCE

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 16: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

16    

Gambar 18. Cyclic votamogram eletktroda GC terhadap variasi larutan 4-NP(a) 0 µM (b) 5 µM (c) 10 µM (d) 25

µM (e) 50 µM (f) 100 µM (g) 400 µM (h) 600 µM (i) 800 µM (j) 1000 µM

Gambar 19. Cyclic votamogram eletktroda AuNP/GC terhadap variasi larutan 4-NP(a) 0 µM (b) 5 µM (c) 10 µM

(d) 25 µM (e) 50 µM (f) 100 µM (g) 400 µM (h) 600 µM (i) 800 µM (j) 1000 µM

Penentuan batas deteksi elektroda GC dan AuNP/GCE dilakukan untuk mengetahui

konsentrasi minimum 4-NP yang dapat dideteksi oleh kedua tersebut. Gambar 18 dan 19

menunjukkan persamaan linier kurva kalibrasi. Perhitungan menggunakan persamaan 3So/a

pada yang dihubungkan dengan kurva kalibrasi menunjukkan nilai batas deteksi untuk

elektroda GC adalah sebesar 18.33 µM sedangkan untuk elektroda AuNP/GCE sebesar 0.019

µM. Nilai tersebut dapat dijadikan alasan bahwa pada pengukuran 4-NP pada konsentrasi 10

µM menggunakan elektrod GC tidak menunjukkan perbedaan dengan larutan buffer fosfat

pH 7 sebagai blanko.

Nilai batas deteksi lektroda AuNP/GCE yang lebih rendah dibandingkan dengan

elektroda GC menunjukkan bahwa AuNP hasil green synthesis mampu meningkatkan kinerja

elektroda GC dalam mendeteksi 4-NP. AuNP yang berukuran kecil pada permukaan

elektroda GC mampu meningkatkan situs aktif tempat terjadinya proses elektrokimia 4-NP.

Paulo et al., (2014) melaporkan bahwa beberapa senyawa organik sebagai agen penstabil

bermuatan dalam sistem nanopartikel mampu menjadi agen pentransfer elektron yang baik

sehingga mampu meningkatkan kinetika dan termodinamika pada proses elektrokimia. Agen

penstabil yang terbuat dari ekstrak daun kecombrang diduga memiliki peran yang sama

dengan agen penstabil yang dilaporkan oleh Paulo et al. dalam peningkatan respon arus pada

deteksi 4-NP. Senyawa metabolit sekunder yang esktrak daun kecombrang memiliki banyak

-0.5 0 0.5 1

-0.0002

-0.0001

0

0.0001

Potensial (V)

Aru

s (A

)

-0.5 0 0.5 1-0.0004

-0.0002

0

0.0002

0.0004

Potensial (V)

Aru

s (A

)

-0.5 0 0.5

0.00004

0.00006

0.00008

0.0001

-0.5 0 0.5 10

0.00005

0.0001

a

j

a

j

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 17: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

17    

elektron terdelokalisasi mampu meningkatkan proses transfer elektron selama siklus

berlangsung.

Kesimpulan

Nanopartikel Au telah berhasil disintesis dengan menggunakan ekstrak daun kecombrang

fraksi air dalam kondisi suhu dan cahaya ruang dengan rata-rata ukuran partikel sebesar 16-

19 nm berbentuk sperik Pola difraksi XRD menunjukkan bentuk kristal AuNP yang terbentuk

adalah face centered cubic. Konsentrasi optimum ekstrak dalam larutan sebesar 6,3x10-

3%(w/v). Nanopartikel Au pada kondisi optimum tersebut memiliki kestabilan yang baik

selama 7 hari. Berdasarkan spektrum IR, Senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin,

polifenol dan tannin merupakan golongan senyawa yang diduga sebagai agen pereduksi dan

penstabil. Nanopartikel Au hasil sintesis dapat digunakan untuk modifikasi elektroda glassy

carbon secara drop casting yang mampu meningkatkan sensitifitas elektroda GC sebagai

pendeteksi 4-Nitrofenol.

Saran

a. Melakukan variasi kondisi sintesis AuNP@EDK seperti konsentrasi HAuCl4, pH, dan

suhu

b. Melakukan variasi kondisi pengukuran pada pengukuran sensor seperti pH, dan

jumlah penetesan pada drop casting

c. Melakukan pengujian terhadap 4-NP dengan adanya interferensi seperti isomer

Melakukan pengukuran terhadap kestabilan elektroda AuNP/GC

Daftar Referensi

Al Lafi ,Abdul G. dan Jamal Al Abdullah.(2015). Cesium and cobalt adsorption on synthetic

nano manganese oxide: A two dimensional infra-red correlation spectroscopic

investigation. Journal of Molecular Structure,1093(2015).13–23.

Allen, J. Bard., Larry R. Faulkner.(2001). Electrochemical Methods fundamentals and

application. New York: John Wiley & sons

Anastas, P. T.; Warner, J. C. (September, 2015)Green Chemistry: Theory and Practice,

Oxford University Press: New York, 1998, p.30.

http://advancinggreenchemistry.org/green-chem-101/what-is-gc/#sthash.5pd17VkE.dpuf

Arutselvi, R., T. Balasaravanan, P. Ponmurugan, N. Muthu Saranji, and P.Suresh. (2012).

Phytochemical Screening and Comparative Study of Anti Microbial Activity of Leaves

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 18: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

18    

and Rhizomes of Turmeric Varieties. Asian Journal of Plant Science and Research, 2

(2): 212-219

ASTM 2456-06 Standard Terminology Relating to Nanotechnology. Available at:

http://www.astm.org/Standard/index.shtml

Bar H, Bhui DK, Sahoo GP, Sarkar P, De SP, Misra A. Green synthesis of silver

nanoparticles using latex of Jatropha curcas. Colloids Surf A(2009);339:134–9.

Bar,Harekrishna, et al.(2009).  Green synthesis of silver nanoparticles using seed extract of

Jatropha curcas.  Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects 348 (2009) 212–

216

C.C,Chang, Chen, C.L., Liu, J.S. dan Chang, C.H., (2006), The Electro-Oxidation of

Formaldehide at a Boron Doped Diamond Electrode, Analitical Letters, 39, 2581-2589

Carabineiro, Sonia A.C.(2012). Analytical electron microscopy of gold nanoparticles on

nano/microdiamond supports. Current Microscopy Contributions to Advances in Science

and Technology(A.Méndez-Vilas,Ed.)

Castillo,M, R. Domingues, M.F. Alpendurada, D. Barcelo, Persistence of selected pesticides

and their phenolic transformation products in natural waters using off-line liquid solid

extraction followed by liquid chromatographic techniques, Anal. Chim. Acta 353

(1997):133–142.

Das, J, P. Velusamy(2014). Catalytic reduction of methylene blue using biogenic gold

nanoparticles from Sesbania grandiflora L. JTICE-888; No. of Pages 6

Daizy Philip, C.Unni.(2010).  Extracellular biosynthesis of gold and silver nanoparticles using

Krishna tulsi(Ocimum sanctum) leaf.  Physica E,43 (2011) 1318–1322.

Dubeya, Shashi Prabha, Manu Lahtinenb, Mika Sillanpääa.(2010). Bioprospective of Sorbus

aucuparia leaf extract in development of silver and gold nanocolloids. Colloids and

Surfaces B: Biointerfaces 80 (2010):26–33.

Dekanski, Aleksandar et al.,(2001). Glassy carbon electrodes: I. Characterization and

electrochemical activation. Carbon. 39(2001): 1195–1205

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 19: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

19    

Dubeya,Shashi Prabha, Manu Lahtinenb, Mika Sillanpääa.(2010). Green synthesis and

characterizations of silver and gold nanoparticles using leaf extract of Rosa rugosa.

Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects 364 (2010):34–41

Dubeya ,Shashi Prabha, Manu Lahtinenb, Mika Sillanpääa.(2010). Tansy fruit mediated

greener synthesis of silver and gold nanoparticles. Process Biochemistry 45(2010):1065–

1071.

EWC , Chen Lim YY, Ling SK, Tan SP, Lim KK, Khoo MGH.(2009) Caffeoylquinic acid

from leaves of Etlingera species (Zingiberaceae). LWT - Food Sci Technol 2009;

42:1026-30

Fu, M., Li, Q., Sun, D., Lu, Y., Ning, H.N., Deng, X., Wang, H.,Huang, J., 2006. Rapid

preparation process of silvernanoparticles by bioreduction and their

characterizations.Chinese Journal of Chemical Engineering 14, 114–117.

Gable,K.(2013). FTIR Spectroscopy. kamis 06 agustus 2015,

http://chemistry.oregonstate.edu/courses/ch361-464/ch362/irinstrs.htm.

Gao, Yachen. (2007). Size effect of optical limiting in gold nanoparticles. Chemical Physics

336 (2007):99–102

H. Yin, Y. Zhou, S. Ai, X. Liu, L. Zhu, L. Lu, Electrochemical oxidative determination of 4-

nitrophenol based on a glassy carbon electrode modified with a hydroxyapatite

nanopowder, Microchim. Acta 169 (2010) 87–92.

Huang D.; Liao F.; Molesa, S.; Redinger, D.; Subramanian, V. Journal of the

Electrochemical Society(2003), 150, G412-417.

Idris. O. A et al., (2015). Electroanalysis of selenium in water on an electrodeposited gold-

nanoparticle modified glassy carbon electrode. Journal of Electroanalytical Chemistry,

758, (2015), 7–11

ISO ISO/TS 27687.(200)8 Nanotechnologies - Terminology and definitions for nano objects -

nanoparticle, nanofibre and nanoplate. September 2015,

http://www.iso.org/iso/home/news_index/news_archive/news.htm?refid=Ref1161

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 20: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

20    

Jae Yong Song, Hyeon-Kyeong Jang, Beom Soo Kim.(2009). Biological synthesis of gold

nanoparticles using Magnolia kobus and Diopyros kaki leaf extracts. Process

Biochemistry 44 (2009) 1133–1138.

Ju-Jie Ren, et al., (2015). The selectivity of triethylene glycol modified glassy carbon

electrode for charged and uncharged pieces. Chinese Chemical Letters, 26( 2015): 1421–

1425

Kawasaki, H., K. Nishimura, R. Arakawa. (2007). Influence of The Counterions of

Cetyltrimetylammonium Salts on The Surfactant Adsorption onto Gold Surfaces and The

Formation of Gold Nanoparticles. J. Phys. Chem. C, 111:2683-2690.

Kissinger, Peter T.(2000). Cyclic Voltammetry. Perdue University

Kumar, Dhiraj. 2012. Controlling the Size and Size Distribution of Gold Nanoparticles:A

Design of Experiment Study. International Journal of

Nanoscience.11,(2)(2012):1250023

Lower, Stephen K. (2000). Electrochemistry. Simon Fraser, University.

Merin, D.D., Prakash, S., Bhimba, B.V., 2010. Antibacterialscreening of silver nanoparticles

synthesized by marine microalgae. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine.3:797–

799.

Mulchandani, P, C.M. Hangarter, Y. Lei, W. Chen, A. Mulchandani, amperometric microbial

biosensor for p-nitrophenol using moraxella sp.-modified carbon paste electrode,

Biosens. Bioelectron. 21 (2005):523–527.

N, Sanvicens , Marco MP. Multifunctional nanoparticles–properties and prospects for their

use in human medicine. Trends Biotechnol.26(2008):425–33

Odutemowo,O.S. et al.(2015). High temperature annealing studies of strontium ion implanted

glassy carbon. doi:10.1016/j.nimb.2015.10.054

Oxtoby, David W et al.,(2005). Kimia Modern. Erlangga: Jakarta

Pawar, Harshal., Mugdha Karde, Nilesh Mundle, Pravin Jadhav and Kavita Mehra.(2014).

Phytochemical Evaluation and Curcumin Content Determination of Turmeric Rhizomes

Collected From Bhandara District of Maharashtra (India). Med chem, 4 (8): 588-591

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 21: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

21    

Devi ,P. Renuga., et al.(2014).  Synthesis and characterization of Arabic gum capped gold

nanoparticles for tumor-targeted drug delivery.  Materials Letters 139 (2015) 241 – 244.

Roy, Nidhija., et al.(2013).  Green synthesis of silver nanoparticles: An approach to overcome

toxicity.  Environmental toxicology and pharmacology.36(2013):807–812.

Saglam, Sener et al.,(2015). Electrochemical sensor for nitroaromatic type energetic materials

using gold nanoparticles/poly(o-phenylenediamine–aniline) film modified glassy carbon

electrode. Talanta. 139.2015:181-188

Sax, N.I.( 1975) Dangerous Properties of Industrial Materials. 4th ed. New York: Van

Nostrand Reinhold, p. 972

Schulz-Dobrick, M., K.V Sarathy, M. Jansen. (2005). Surfactant-free Synthesisand

Functionalization of Gold Nanoparticles. J. Am. Chem. Soc.,127:1281.

Sérgio da Silva,Paulo, et. al.(2014). Gold nanoparticles hosted in a water-soluble

silsesquioxane polymerapplied as a catalytic material onto an electrochemical sensor

fordetection of nitrophenol isomers. Journal of Hazardous Materials 273 (2014):70–77

Shu-Hua Lo., et al., (2015). Colorimetric detection of chromium(III) using O-phospho-l-

serine dithiocarbamic acid functionalized gold nanoparticles. Sensors and Actuators B:

Chemical. 220(2015):772–778.

Suresh ,Gopal.(2014). Green synthesis of silver nanoparticles using Delphinium denudatum

root extract exhibits antibacterial and mosquito larvicidal activities. Spectrochimica Acta

Part A: Molecular and Biomolecular Spectroscopy 127 (2014) 61–66

Sukandar ,Dede, Nani Radiastuti, Ira Jayanegara, Adeng Hudaya.(2010). Karakterisasi

Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Air Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Sebagai

Bahan Pangan Fungsional. Valensi, 2(1), (2010),333-339

T,Tuutijarvi, Lu J, Sillanpaa M, Chen G. J.Hazard Mater 2009;166:1415–20.

Theodore, L & R.G. Kunz. (2009). Nanotechnology: Environmental Implication

and Solution. John Wiley & Sons, Inc., New Jersey: xvi + 378 hlm.

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016

Page 22: GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN …

22    

Wagner, J., Tshikhudo, T.R., Kohler, J.M. (2008). Microfluidic Generation of Metal

Nanoparticles by Borohydride Reduction. Chem. Eng. J. 135, S104-S109.

Xiaohua Huang, Mostafa A. El-Sayed.(2010). Gold nanoparticles: Optical properties and

implementations in cancer diagnosis and photothermal therapy. Journal of Advanced

Research .1(2010):13–28

Xu, X., Liu, Z., Zhang, X., Duan, S., Xu, S., & Zhou, C. (2011). Electrochimica Acta, 142-

149.

Xuechou, Zou, et al.(2015). Interfacial electron transfer of glucose oxidase on poly(glutamic

acid)-modified glassy carbon electrode and glucose sensing. Analytical Biochemistry,

doi:10.1016/j.ab.2015.08.007

Yasmin, Akbar et al.,(2014). Optimization and stabilization of gold nanoparticles by using

herbal plant extract with microwave heating. doi:10.1186/s40580-014-0012-8

Green Synthesis ..., Rachmat Hidayanto, FMIPA UI, 2016