Top Banner
FISIKA FISIKA DASAR DASAR Silabi Tujuan Instruksional Umum (TIU) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
44

gratis

Sep 26, 2015

Download

Documents

ZahirMohamad

gratis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • FISIKA
    DASAR

    Silabi

    Tujuan Instruksional Umum (TIU)

    Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

    Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.

  • TUJUAN UMUM

    Memberikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya.Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian persoalan fisika dasar terutama dalam pemakaian kalkulus dasar sebagai alat bantu.
  • RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

    PENDAHULUAN FISIKA, PENGUKURAN DAN PENGENALAN VEKTORKINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDAGERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASIGERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN GERAK MELINGKAR, GERAK RELATIFDINAMIKA BENDA : HUKUM NEWTONUSAHA DAN ENERGI, KEKEKALAN ENERGIMOMENTUM DAN IMPULS, KEKEKALAN MOMENTUM LINEARKINEMATIKA DAN DINAMIKA ROTASISTATIKA DAN DINAMIKA FLUIDA
  • BUKU ACUAN

    Serway, Reymond A, Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics, 2nd Ed.; Saunders, 1986Nolan, Peter J., 1993, Fundamentals of College Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne, Australia. Giancoli, Douglas C, Physics for Scientist and Engineers, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.Ohanian, Hans C., Physics, 2nd Ed, Norton, 1989.
  • Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).

    Apakah Fisika Itu ?

    Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari tentang gejala alam yang terjadi di jagad raya. Yang dimaksud dengan gejala alam tidak lain adalah sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi. Sifat-sifat dan interaksi antar materi antara lain ditunjukkan oleh adanya berbagai macam zat dalam berbagai fase. Terjadinya berbagai peristiwa alam, keadaan alam yang berwarna-warni, dll tidak lepas dari adanya interaksi antar materi dan radiasi.

    Ilmu fisika berkembang sesuai dengan hasil pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (metode ilmiah). Untuk melakukan pengamatan diperlukan imajinasi. Dari imajinasi orang tentang peristiwa alam timbul inspirasi untuk menjelaskannya sehingga tercipta teori. Dengan demikian fisika adalah ilmu pengetahuan yang merupakan hasil kreativitas manusia.

    Sama-sama hasil kreasi manusia, apa bedanya fisika dengan karya seni atau karya sastra ?

    Hasil kreasi dalam ilmu pengetahuan perlu diuji dalam suatu eksperimen. Dalam melakukan eksperimen perlu adanya pengukuran untuk memperoleh data. Sedangkan pengakuan atas karya seni/sastra didasarkan atas kesan/perasaan orang lain terhadap hasil karya tersebut.

    Dengan demikian apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah ?

    Metode Ilmiah adalah pemakaian cara berpikir yang logis untuk mendapatkan suatu model alam yang sesuai dengan hasil-hasil eksperimen.
    (Giancoli,1988, 1-1).

  • RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

    Definisi Ilmu Fisika : Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup serta interaksi dalam lingkup ruang dan waktu.Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut dengan physikos yang artinya alamiah.Orang yang mempelajari ilmu fisika adalah mengamati perilakudan sifat materi dalambidang yang beragam,mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisikapartikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
  • Ilmu Fisika juga berkaitan erat dengan matematika karena banyak teori fisika dinyatakan dalam notasi matematis. Perbedaannya adalah fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material.Aplikasi ilmu fisika banyak diterapkan pada bidang lain, misalnya : Geofisika, Biofisika, Fisika-kimia, Ekonofisika, dsb.
  • Teori utama dalam ilmu Fisika

    1. Mekanika Klasik :Hukum Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Dinamika fluida, Mekanika kontinuum.

    2. Elektromagnetik :Elektrostatik, Listrik, Magnetik, dan Persamaan Maxwell.

    3. Mekanika Kuantum : Persamaan Schrodinger dan Teori medan kuantum.

    4. Relativitas : Relativitas khusus dan umum.

  • Bidang utama dalam Fisika

    1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika plasma, BigBang, Inflasi kosmik, Relativitas umum, Hukum gravitasi universal.

    2. Fisika atom, molekul dan optik

    3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika nuklir.

    4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat, Fisika material, Fisika polimer dsb.

  • Perilaku partikel di dalam ruang dari waktu ke waktu, termasuk bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.

    Interaksi

    Gravitasi Elektromagnet Lemah Kuat

    PERISITIWA ALAM

    Besaran Gaya

    Untuk menjelaskan peristiwa alam perlu idealisasi. Partikel merupakan idealisasi dari benda pejal. Partikel memiliki massa tetapi ukurannya sedemikian kecil sehingga secara geometris dapat dipandang sebagai sebuah titik.

    Ruang : menurut geometri Euclides terdiri atas tiga variabel bebas (tiga dimensi). Posisi partikel bisa maju atau mundur.

    Waktu : Besaran yang mencerminkan alur peristiwa. Alur peristiwa selalu maju.

    Interaksi : hubungan timbal balik antar partikel. Untuk menyatakan besarnya interaksi antar partikel digunakan besaran gaya.

    Interaksi gravitasi : hubungan timbal balik antar partikel bermassa. Interaksi ini dinyatakan dengan Hukum Newton.

    Interaksi Elektromagnetik : hubungan timbal balik antar partikel bermuatan. Interaksi ini dinyatakan dengan Hukum Coulomb.

    Interaksi Lemah : interaksi yang terjadi pada peluruhan beta.

    Interaksi Kuat : Interaksi yang menyatukan proton di dalam inti.

  • Fisika

    Klasik

    Kuantum

    (sebelum 1920)

    (setelah 1920)

    Posisi dan Momentum
    partikel dapat ditetapkan
    secara tepat ruang dan waktu merupakan
    dua hal yang terpisah
    Ketidak pastian Posisi
    dan Momentum partikelruang dan waktu
    merupakan satu kesatuan

    Hukum Newton

    Dualisme
    Gelombang-Partikel

    Peristiwa fisika terjadi di panggung ruang tiga dimensi (dalam geometri Euclides) dan berubah dengan waktu.

    Di dalam fisika klasik pada suatu posisi tertentu kita dapat menentukan secara pasti berapa momentum partikel. Perkembangan fisika klasik didasari oleh Hukum Newton.

    Pada fisika Kuantum, jika kita hanya dapat menentukan kebolehjadian posisi dan momentum sebagaimana dinyatakan oleh prinsip Heisenberg. Perkembangannya didasarkan pada Dualisme Gelombang-Partikel.

  • Perangkat Keilmuan Fisika

    Diskripsi keadaan dan Interaksi

    Model Interaksi

    Diskripsi
    Makroskopik

    Diskripsi
    Mikroskopik

    Mekanika

    Termodinamika

    Gelombang

    Mekanika Kuantum

    Mekanika Statistik

    Interaksi gravitasi

    Interaksi elektromagnetik

    Interaksi kuat

    Interaksi lemah

    Kajian Keilmuan Fisika

    Struktur materi

    Gejala
    Alam

    Sistem
    Alam

    Sistem Rekayasa

    Sistem Lain

    Interaksi Fundamental

    Zat padat

    Molekul

    Atom

    Inti

    Partikel Elementer

    dll

    Cahaya

    Akustik

    dll.

    Bumi

    Atmosfer

    Kehidupan, dll.

    Reaktor nuklir, dll.

    Teknik-Teknik Eksperimental

    jalinan

    STRUKTUR KEILMUAN FISIKA

    Mekanika

    Cabang ilmu fisika yang membahas tentang gerakan benda (makroskopis)

    Termodinamika

    Cabang ilmu fisika yang membahas mengenai panas, suhu dan kelakuan partikel dalam jumlah yang cukup besar

    Elektromegnetik

    Cabang ilmu fisika yang membahas tentang teori kelistrikan, teori kemagnetan dan gelombang elektromagnetik

    Mekanika kuantum

    Cabang fisika yang membahas kelakuan partikel mikroskopis

  • Metode Ilmiah

    Pengamatan terhadap

    Peristiwa alam

    Hipotesa

    Eksperimen

    TidakCocok

    Teori

    Prediksi

    Hasil

    positif

    Hasil negatif

    Perbaiki teori

    Uji prediksi

    Metode Ilmiah meliputi lima langkah berikut :

    Pengamatan : Pengambilan data, baik dari pengamatan langsung atau dari eksperimen.

    Hipotesa : penalaran sementara terhadap peristiwa yang diamati yang masih perlu diuji kebenarannya dengan eksperimen.

    Eksperimen : Suatu prosedur tertentu yang dilakukan untuk mendapatkan, menguji atau mendemonstrasikan suatu peristiwa. Jika hasilnya tidak sesuai dengan hipotesa, hipotesa tersebut perlu dimodifikasi. Hipotesa yang baru perlu diuji ulang dengan melakukan eksperimen lagi.

    Teori : Jika hipotesa cocok dengan hasil eksperimen (dalam batas-batas tertentu), hipotesa tersebut diterima sebagai teori

    Prediksi : Dengan teori dapat diprediksi berbagai hal yang mungkin terjadi. Prediksi tersebut perlu diuji dengan suatu eksperimen. Jika hasilnya positif ditingkatkan/diperluas prediksi. Jika hasil negatif, teori tersebut perlu disempurnakan.

    Mengingat tidak ada alat ukur yang sempurna, pengujian dengan eksperimen tidak dapat dituntut hasil yang tepat seperti yang diprediksikan.

  • BESARAN FISIKA
    DAN
    SISTEM SATUAN

    Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.

  • Model

    Pengamatan
    Peristiwa Alam

    Eksperimen

    Pengukuran

    Besaran Fisika

    Apakah yang diukur ?

    Dalam proses ilmiah dilakukan pengamatan terhadap peristiwa alam dan eksperimen. Untuk menyusun eksperimen diperlukan suatu model dari peristiwa nyata.

    Model : Imaginasi ilmuwan tentang peristiwa alam yang dibuat untuk menjelaskan peristiwa alam yang sesungguhnya dengan berdasar pada idealisasi dan asumsi-asumsi.

    Baik dalam pengamatan peristiwa alam ataupun eksperimen diperlukan pengukuran besaran fisika.

  • Pengukuran

    Kuantitas

    (Hasil Pengukuran)

    Alat Ukur

    Penyajian

    Harga

    Satuan

    Standar ukuran

    Sistem satuan

    Kalibrasi

    Sistem Matrik

    SI

    Pengukuran dilakukan untuk memperoleh Hasil Pengukuran. Untuk itu diperlukan Alat Ukur.

    Ada dua komponen penting dalam penyajian Hasil Pengukuran, yaitu Harga dan Satuan.

    Untuk menentukan Harga dan Satuan diperlukan Standar ukuran dan Sistem Satuan. (Terdapat berbagai sistem satuan, baik yang berlaku secara lokal/tradisional maupun internasional).

    Untuk membuat alat ukur perlu dilakukan Kalibrasi.

    Kalibrasi dilakukan berdasarkan standar ukuran (acuan) dan satuan yang dipakai.

    Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam sistem satuan dan sistem penyajian harga (angka).

    Dalam dunia keilmuan telah disepakati bahwa sistem satuan yang dipakai adalah Sistem Internasional atau SI (Le Systeme International dUnites) dan penyajian harga digunakan Sistem Matriks (desimal).

  • Besaran
    Fisika

    Konseptual

    Matematis

    Besaran Pokok

    Besaran Turunan

    Besaran Skalar

    Besaran Vektor

    : besaran yang ditetapkan

    dengan suatu standar ukuran

    : Besaran yang dirumuskan

    dari besaran-besaran pokok

    : hanya memiliki nilai

    : memiliki nilai dan arah

    Apakah besaran fisika ?

    Besaran fisika dapat dijelaskan secara konseptual maupun secara matematis.

  • Besaran Pokok
    (dalam SI)

    Massa

    Panjang

    Waktu

    Arus listrik

    Suhu

    Jumlah Zat

    Intensitas

    Satuan
    (dalam SI)

    kilogram (kg)

    meter (m)

    sekon (s)

    ampere (A)

    kelvin (K)

    mole (mol)

    kandela (cd)

  • SISTEM MATRIK DALAM SI

    Faktor

    Awalan

    Simbol

    1018

    exa-

    E

    1015

    peta-

    P

    1012

    tera-

    T

    109

    giga-

    G

    106

    mega-

    M

    103

    kilo-

    k

    102

    hekto-

    h

    101

    deka-

    da

    Faktor

    Awalan

    Simbol

    10-1

    desi-

    d

    10-2

    senti-

    c

    10-3

    mili-

    m

    10-6

    mikro-

    m

    10-9

    nano-

    n

    10-12

    piko-

    p

    10-15

    femto-

    f

    10-18

    ato-

    a

  • Definisi standar besaran pokok

    Panjang - meter :Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.Massa - kilogram :Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.Waktu - sekonSatu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar (ground state).
  • Besaran Turunan

    Contoh :

    Kecepatan

    pergeseran yang dilakukan persatuan waktusatuan : meter per sekon (ms-1)

    Percepatan

    perubahan kecepatan per satuan waktusatuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)

    Gaya

    massa kali percepatansatuan : newton (N) = kg m s-2
  • Dimensi

    Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika yang tidak bergantung pada satuan yang digunakan.

    Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam meter, mil, langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada dasarnya adalah panjang.

    Besaran Pokok

    Simbol
    Dimensi

    Massa

    M

    Panjang

    L

    Waktu

    T

    Arus listrik

    I

    Besaran Pokok

    Simbol
    Dimensi

    Suhu

    Q

    Jumlah Zat

    N

    Intensitas

    J

  • Analisa Dimensi

    Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi yang sama.Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.
  • Contoh :

    Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus

    berikut ini :

    yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan
    satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-
    samaan ini secara dimensional benar !

    Jawab :

    Dimensi perioda [T] :

    T

    Dimensi panjang tali [l] :

    L

    Dimensi percepatan gravitasi [g] :

    LT-2

    p : tak berdimensi

  • VEKTOR

    2.1

  • Sifat besaran fisis :

    SkalarVektor Besaran Skalar

    Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

    Contoh: waktu, suhu, volume, laju, energi

    Catatan: skalar tidak tergantung sistem koordinat

    Besaran Vektor

    Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.

    2.2

    2.1BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

    Contoh: kecepatan, percepatan, gaya

    Catatan: vektor tergantung sistem koordinat

    z

    x

    y

  • Gambar:

    Titik P : Titik pangkal vektor

    Titik Q: Ujung vektor

    Tanda panah: Arah vektor

    Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

    2.3

    Catatan:

    Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal

    Notasi Vektor

    A Huruf tebal

    Pakai tanda panah di atas

    A Huruf miring

    Besar vektor A = A = |A| (pakai tanda mutlak)

    2.2PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

    P

    Q

  • a.Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama

    A = B

    b.Dua vektor dikatakan tidak sama jika:

    1.Besar sama, arah berbeda

    2.Besar tidak sama, arah sama

    3.Besar dan arahnya berbeda

    2.4

    A

    B

    A

    B

    A B

    A

    B

    A

    B

    A B

    A B

  • 2.3OPERASI MATEMATIK VEKTOR

    Operasi jumlah dan selisih vektorOperasi kali

    2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR

    Metode:

    Jajaran GenjangSegitigaPoligonUraian

    1. Jajaran Genjang

    R = A + B

    Besarnya vektor R = | R | =

    2.5

    Besarnya vektor A+B = R = |R| =

    cos

    2

    2

    AB

    B

    A

    +

    +

    Besarnya vektor A-B = S = |S| =

    cos

    2

    AB

    B

    A

    -

    +

    2

    2

    2

    B

    -B

    R

    = A+B

    S

    = A-B

    A

    +

    =

    A

    B

  • 2.6

    2. Segitiga

    3. Poligon (Segi Banyak)

    Jika vektor A dan B searah = 0o : R = A + BJika vektor A dan B berlawanan arah = 180o : R = A - BJika vektor A dan B Saling tegak lurus = 90o : R = 0

    Catatan: Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik

    A+B

    +

    =

    A

    B

    A

    B

    +

    +

    +

    =

    A

    B

    C

    D

    A+B+C+D

    A

    B

    C

    D

  • Ay

    By

    Ax

    Bx

    A

    B

    Y

    X

    Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

    A = Ax.i + Ay.j ;B = Bx.i + By.j

    Ax = A cos ;Bx = B cos

    Ay = A sin ;By = B sin

    Besar vektor A + B = |A+B| = |R|

    |R| = |A + B| =

    Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg =

    2.7

    4. Uraian

    =

    arc tg

    Ry = Ay + By

    Rx = Ax + Bx

  • 1.Perkalian Skalar dengan Vektor

    2.Perkalian vektor dengan Vektor

    Perkalian Titik (Dot Product)Perkalian Silang (Cross Product)

    1.Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

    C = k A

    k: Skalar

    A: Vektor

    Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

    Catatan:

    Jika k positif arah C searah dengan AJika k negatif arah C berlawanan dengan A

    2.8

    2.3.2 PERKALIAN VEKTOR

    A

    C = 3A

    k = 3,

  • 2.Perkalian Vektor dengan Vektor

    Perkalian Titik (Dot Product)

    Hasilnya skalar

    A B= C

    C = skalar

    2.9

    Besarnya : C = |A||B| Cos

    A = |A| = besar vektor A

    B = |B| = besar vektor B

    = sudut antara vektor A dan B

    A

    B

    B cos

    A cos

  • 2.10

    Catatan :

    Jika A dan B saling tegak lurus A B = 0Jika A dan B searah A B = A BJika A dan B berlawanan arah A B = - A BKomutatif: A B = B ADistributif: A (B+C) = (A B) + (A C)
  • Perkalian Silang (Cross Product)

    Catatan :

    Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan

    Besarnya vektor C = A x B = A B sin

    2.11

    Hasilnya vektor

    Sifat-sifat :

    Tidak komutatif A x B B x AJika A dan B saling tegak lurus A x B = B x AJika A dan B searah atau berlawan arah A x B = 0

    A

    B

    C = A x B

    B

    A

    C = B x A

    =

  • 2.4VEKTOR SATUAN

    Vektor yang besarnya satu satuan

    Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)

    Z

    Y

    X

    j

    k

    i

    A

    Arah sumbu x:

    Arah sumbu y:

    Arah sumbu z:

    2.12

    Notasi

    Besar Vektor

  • 2.13

    Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product) Vektor Satuan Sifat-sifat Perkalian silang (Cross Product) Vektor Satuan

    i

    j

    k

    =

    =

    =

    =

    =

    =

    1

    0

    i

    i

    j

    i

    j

    j

    k

    j

    k

    k

    i

    k

    i x i

    j x j

    k x k

    =

    =

    =

    0

    i x j

    j x k

    k x i

    =

    =

    =

    k

    j

    i

  • 1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut :

    Jawab :

    Besar dan arah vektor pada gambar di samping :

    Contoh Soal

    Hitung : Besar dan arah vektor resultan.

    VektorBesar (m)Arah (o)A190B1545C16135D11207E22270VektorBesar (m)Arah(0)Komponen X(m)Komponen Y (m)ABCDE19151611220451352072701910.6-11.3-9.80010.611.3-5-22RX = 8.5RY = -5.1

    X

    Y

    E

    A

    C

    D

    B

    01

    .

    94.

    =

    R =

    =

    2

    2

    X

    R

    R

    +

    5

    .

    8

    +

    y

    2

    )

    1

    .

    5

    (

    -

    2

    = 9.67 m

    5

    .

    8

    1

    .

    5

    -

    tg =

    = - 0,6

    Besar vektor R :

    Arah vektor R terhadap sumbu x positif :

    = 329.030 (terhadap x berlawanan arah jarum jam )

    2.14

  • 3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut ini :

    Jawab :

    Perkalian titik :

    A . B = 2.1 + (-2)(-3) + 4.2

    = 16

    2

    2

    (-3)

    2

    4

    2

    +

    +

    A

    29

    2. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa

    besar vektornya ?

    Vektor

    Jawab :

    =

    A

    =

    2i 3j + 4k

    A

    =

    =

    satuan

    2i 2j + 4k

    A

    =

    i 3j + 2k

    B

    =

    2

    3

    1

    4

    2

    2

    -

    -

    k

    j

    i

    Perkalian silang :

    A x B =

    = { (-2).2 4.(-3)} i {2.2 4.1} j + {2.(-3) (-2).1} k

    = (-4+12) i (4-4) j + (-6+4) k

    = 8i 0j 2j

    = 8i 2k

  • Besaran Vektor:

    Besaran yang memiliki besar (nilai/angka) dan arah

    Besaran Skalar:

    Besaran yang hanya memiliki besar (nilai/angka) saja

    Contoh besaran Vektor:

    Perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,dll

    Gambar Vektor

    Besar Vektor

    Arah Vektor

    Garis kerja Vektor

    Garis kerja Vektor

    Titik tangkap/titik pangkal Vektor

  • Soal-soal

    Penjumlahan & Pe

    ngurangan Vektor

    PENULISAN VEKTOR

    A

    A

    B

    AB

    =

    Vektor A

    Vektor AB

    =

    PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR

    Vektor hasil penjumlahan & pengurangan = Vektor Resultan

    ( R )

    Cara Jajaran Genjang

    Cara Poligon

  • Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor Yang Membentuk Sudut

    a. 90

    A

    B

    R = A + B

    a. = 90

    A

    B

    R = A + B

  • Penguraian Vektor Menjadi Komponen- Komponennya

    Ay

    Ax

    X

    Y

    R

    ?

    ???

    Dari Mana

  • Kesimpulan Dari Beberapa Kasus

    Besar Resultan yang mungkin dari dari dua buah vektor A dan B adalah:

    A B R A + B

    3 = 3

    - 3 = 3

    100 =

    5 =

    - 100 =

    - 5 =

    Keterangan:

    Bila sebuah bilangan diberi tanda mutlak ( . ), maka diambil nilai yang positif

    5

    5

    100

    100

    q

    cos

    2

    2

    2

    AB

    B

    A

    +

    +

    x

    y

    R

    R

    2

    2

    y

    x

    R

    R

    +

    A

    r

    a

    cos

    2

    2

    2

    AB

    B

    A

    R

    +

    +

    =

    j

    k

    A

    j

    A

    i

    A

    A

    z

    y

    x

    +

    +

    =

    1

    =

    =

    =

    A

    A

    A

    A

    A

    A

    A

    =

    k

    i

    90

    cos

    2

    2

    2

    AB

    B

    A

    R

    +

    +

    =

    0

    90

    cos

    =

    2

    2

    B

    A

    R

    +

    =

    a

    cos

    A

    A

    x

    =

    a

    sin

    A

    A

    y

    =

    ....

    =

    a

    Sudut

    Besar

    x

    y

    A

    A

    Tg

    =

    a

    =

    x

    y

    A

    A

    tg

    arc

    a

    T

    l

    g

    =

    2

    p

    2

    LT

    L

    T

    -

    =

    T

    =