Top Banner

of 18

Grand Case Hemotoraks

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    1/18

    Grand Case

    HEMATOTORAKS

    Oleh :

    Septriana Putri 1110313006

    Preseptor :

    dr. Juli s!ail" Sp.# Sp.TK$

    #A%A& 'M( #E)AH

    RS(P )R M. )JAM' PA)A&%

    *AK('TAS KE)OKTERA& (&$ERSTAS A&)A'AS

    +016

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    2/18

    #A#

    PE&)AH('(A&

    Dinding toraks (dada) secara anatomis tersusun dari kulit, fasia, otot dada, jurai

    neurovaskular pada dinding dada, serta kerangka dada. Pernafasan berlangsung dengan

     bantuan gerak dinding dada. Jaringan paru dibentuk oleh jutaan alveolus yang mengembang

    dan mengempis sesuai dengan mengembang dan mengecilnya rongga dada.1

    Deasa ini kejadian trauma meningkat dalam kehidupan semenjak semakin luasnya

     penggunaan kendaraan otomotif. !ayangnya, penyakit akibat trauma sering ditelantarkan

    sehingga menjadi penyebab kematian utama pada kelompok usia muda dan produktif di

    seluruh dunia. "rauma dapat bersifat tajam ataupun tumpul. #orban kecelakaan lalu lintas

    dapat diduga jenisnya dengan meneliti riayat trauma dengan cermat.1

    $ematotoraks adalah trauma berupa perdarahan ke dalam rongga dada antara paru

    dan dinding dada interna yang biasa disebut dengan rongga pleura. $ematotoraks dapat

    diklasifikasikan menurut jumlah darah yang ada% kecil, sedang, atau besar. $ematotoraks

    dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tembus pada dada. Pada cedera dada, perdarahan mungkin berasal dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh, yang

    menyebabkan darah mengumpul di rongga pleura. &ejala yang dapat muncul dapat tidak 

    menonjol. $ematotoraks biasanya tidak menimbulkan nyeri selain dari luka yang berdarah di

    dinding dada. #adang, gejala dan tanda anemia atau syok hipovolemik menjadi keluhan

    utama dan gejala yang pertama muncul.'

    nsiden terjadinya hematotoraks di dunia cukup tinggi, dimana cedera dada menjadi

     peringkat ketiga di dunia penyebab mortalitas setelah kanker dan gangguan kardiovaskuler di

    dunia. nsiden di merika !erikat, setiap tahun sekitar *++.+++ kasus hematotoraks

    dilaporkan. #omplikasi yang dapat terjadi seperti syok akibat perdarahan masif dari arteri

    atau organ yang robek, abses paru atau empiema, atau sumbatan fibrotik di kavitas pleura

    ( fibrothorax).*.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    3/18

      #A#

      T&JA(A& P(STAKA

    +.1 Anato!i Tora,s

    Dinding toraks (dada) secara anatomis tersusun dari kulit, fasia, otot dada, jurai

    neurovascular pada dinding dada, serta kerangka dada. #erangka dada sendiri terdiri dari

    sternum, 1' pasang tulang iga beserta tulang raan iga, dan vertebra torakalis beserta diskus

    intervertebralis. 1+ pasang iga pertama berakhir di anterior dalma segmen tulang raan dan

    ' pasang yang melayang. -tot dada terdiri atas dua bagian, yaitu otot intrinsik yang

    membentuk dinding dada yang sesungguhnya, serta otot ekstrinsik yang berperan pada

    gerakan dada, seperti otot ekstremitas superior, otot dinding abdomen, dan punggung. -tot

    intrinsik terdiri dari * lapisan, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. apisan luar tersusun

    atas m. interkostalis eksternus dan m. levatores kostarum, lapisan tengah hanya dibentuk oleh

    m. interkostalis internus, sedangkan lapisan dalam disusun oleh m. interkostalis intimus, m,

    subkostalis, dan m. tranversus kostalis. /ungsi dinding dada tidak hanya melindungi isi

    rongga dada (organ vital berupa paru dan jantung) tetapi juga menyediakan fungsi mekanik 

     pernafasan. Pernafasan berlangsung dengan bentuan gerak dinding dada. nspirasi terjadi

    karena kontraksi m. interkostalis dan diafragma, yang menyebabkan rongga dada membesar sehingga udara akan terhisap melalui trakea dan bronkus.1,0

     

    &ambar '.1 natomi ertebrae (!umber% natomy 2etter)

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    4/18

    Jurai neurovaskular pada dinding dada terletak pada sulkus kosta di antara m.

    interkostalis internus dan m. interkostalis intimus. 3ongga dada diatas dibatasi oleh thoracic

    outlet   (pintu atas dada) yaitu bidang yang dibatasi oleh tulang belakang, iga , dan

    manubrium sternum, sedangkan dibaah, rongga dada (kavum toraks) dipisahkan dari

    rongga perut oleh diafragma.1

      &ambar '.' natomi #avitas "oraks. !umber% (natomy 2etter)

    !etiap paru diliputi oleh sebuah kantong yang terdiri dari dua selaput serosa yang

    disebut pleura, dimana pleura terdiri dari dua, yakni pleura parietalis yang melapisi dinding

    toraks dan pleura viseralis yang meliputi paru4paru, termasuk permukaannya dalam fisura.

    5avitas pleuralis adalah ruang potensial antara kedua lembar pleura dan berisi selapis cairan

     pleura serosa yang melumas permukaan pleura yang bergeser secara lancar satu sama lain

    selama pernafasan berlangsung.6 

    Paru normal bersifat ringan, lunak, dan menyerupai spons. Paru junga kenyal dan

    dapat menciut sampai sekitar sepertiga besarnya, apabila kavitas torakis dibuka. Paru kanan

    dan kiri terpisah oleh jantung dan pembuluh darah besar dalam mediastinum medius. Paru

     berhubungan dengan jantung dan trakea melalui struktur dalam radiks pulmonis. 3adiks

     pulmonis adalah daerah peralihan pleura viseralis ke pleura parietalis yang menghubungkan

    fasies mediastinalis paru dengan jantung dan trakea. $ilum pulmonis berisi brincus, pembuluh pulmonal, pembuluh bronkial, pembuluh limfe, dan saraf yang menuju ke paru

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    5/18

    atau sebaliknya. /isura hori7ontalis dan fisura oblik pada pleura visceral membagi paru

    menjadi lobus. 8asing4masing paru memiliki puncak (ape9), tiga permukaan (fasies costalis,

    fasies mediastinalis, dan fasies diafragmatika), dan tiga tepi (margo superior, margo inferior,

    dan margo anterior).6

    +.+. He!atotora,s

    $ematotoraks atau hematotoraks adalah adanya darah atau akumulasi darah yang

    masuk ke areal pleura (antara pleura viseralis dan pleura parietalis). :iasanya disebabkam

    oleh trauma tumpul atau trauma tajam pada dada, yang mengakibatkan robeknya membran

    serosa pada dinding dada bagian dalam atau selaput pembungkus paru. 3obekan ini

    mengakibatkan darah mengalir ke dalam rongga pleura, yang akan mengakibatkan penekanan

     pada paru. !umber perdarahan umumnya berasal dari arteri interkostalis atau arteri mamaria

    interna. Penampakan klinis yang ditemukan sesuai dengan besarnya perdarahan atau jumlah

    darah yang terakumulasi, sehingga perlu diperhatikan adanya tanda dan gejala instabilitas

    hemodinamik dan depresi pernafasan.;, pada foto

    3ontgen, perkusi pekak sampai iga ?. Perkiraan jumlah darah yang terakumulasi

    @*++ ml.

    '. $ematotoraks sedang, yaitu yang tampak sebagai bayangan yang menutup 104*0>

     pada foto 3ontgen, perkusi pekak sampai iga , dengan perkiraan jumlah akumulasi

    darah @ pada foto

    3ontgen, perkusi pekak sampai iga atau cranial. Jumlah perkiraan darah dapat

    mencapai A

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    6/18

    • "rauma tumpul dada kadang dapat mengakibatkan robeknya pembuluh darah

    internal.

    Patofisiologi pada hematotoraks ini terjadi apabila pada trauma tumpul dada, tulang

    rusuk dapat menyayat jaringan paru atau arteri, sehingga menyebabkan darah berkumpul di

    ruang pleura. Pada trauma penetrasi, benda tajam seperti pisau atau peluru yang menembus

     paru mengakibatkan pecahnya membran serosa yang melapisi atau menutupi toraks dan paru.

    Pecahnya membran ini memungkinkan masuknya darah ke dalam rongga pleura.<

    &ambar '.* Patofisiologi

    $ematotoraks

    8anifestasi

    klinis dari hematotoraks

     biasanya tidak 

    menimbulkan

    nyeri selain dari lokasi

    tempat trauma. "rauma

    di pleura viseralis

    umumnya juga tidak 

    menimbulkan nyeri. #adang,

    gejala anemia atau syok 

    hipovolemik menjadi keluhan

    dan gejala yang pertama muncul.1,= 

    3espon tubuh dengan adanya hematotoraks dimanifestasikan dalam ' cara mayor,

    yaitu%1+

    1. 3espon hemodinamik sangat bergantung pada jumlah perdarahan yang terjadi. "anda

    syok seperti takikardi, takipneu, dan nadi yang lemah dapat muncul pada pasien yang

    kehilangan sampai *+> atau lebih volume darah

    '. 3espon respiratori, dimana akumulasi darah pada pleura dapat mengganggu

     pergerakan nafas. Pada kasus trauma, dapat terjadi gangguan ventilasi dan oksigenasi,

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    7/18

    khususnya jika terdapat trauma dinding dada. kumulasi darah dalam jumlah besar 

    dapat menyebabkan dispneu.

    !ecara umum gejala klinis dari hematotoraks ditandai dengan%

    • gangguan proses inspirasi

    •  perubahan kedalaman pernafasan

    • sesak nafas mendadak dan terjadi serangan dispneu dari ringan hingga berat

    • nyeri dada

    • adanya perdarahan nyata yang masif 

    • sianosis

    • hipoksia

    • takikardi

    • hipotensi

    • agitasi

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada hematotoraks, yaitu%1+,11

    1. /oto 3ontgen atau Chest X-Ray, menunjukkan adanya akumulasi cairan pada area

    rongga pleura di sisi yang terkena, ditandai dengan gambaran hipodens dan adanya

     penyimpangan struktur mediastinal yang disebut mediastinum shift (jantung). Chest 

     X-Ray digunakan sebagai penegak diagnosis yang lebih sensitif.

    '. 5" !can biasanya diindikasikan untuk mengetahui evaluasi dan jumlah clotting (bekuan darah).

    *.  Blood Gas Analysis dilakukan tergantung derajat fungsi paru yang dipengaruhi dan

    gangguan mekanik pernafasan, dimana saturasi oksigen umumnya menurun dengan

    kadar Pa5-' dapat normal atau menurun.

    . Pemeriksaan cek darah lengkap umumnya pada hematotoraks menunjukkan kadar 

    hemoglobin dan hematokrit menurun.

    Penatalaksanaan dari hematotoraks ini bertujuan untuk mengevakuasi darah dan

    melakukan pengembangan paru secepatnya, serta penanganan hemodinamik segera untuk 

    menghindari kegagalan sirkulasi. Penatalaksanaan dari hematotoraks tergantung dari jumlah

    darah yang terakumulasi di dalam paru, yaitu%1

    a. $ematotoraks kecil, biasanya cukup diobservasi, melakukan gerakan aktif seperti

    fisioterapi, dan tidak memerlukan tindakan khusus.

     b. $ematotoraks sedang, dilakukan aspirasi dengan dilakukan pungsi dan penderita

    diberikan transfusi.

    c. $ematotoraks berat, diberikan penyalir sekat air di ruang antariga serta transfusi.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    8/18

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    9/18

    o !istem yang paling sederhana dan sering digunakan pada pasien

     simple pneumotoraks.

    o "erdiri dari botol dengan penutup segel yang mempunyai ' lubang

    selang, yaitu untuk ventilasi dan untuk masuk ke dalam botol.

    o ir steril dimasukkan ke dalam botol sampai ujung selang

    terendam ' mm untuk mencegah masuknya udara ke dalam tabung

    yang menyebabkan kolaps paru.

    o !elang untuk ventilasi dalam botol dibiarkan terbuka untuk 

    memfasilitasi udara dari rongga pleura keluar.

    o Drainage tergantung dari mekanisme pernafasan dan gravitasi.

    o Endulasi pada selang cairan mengikuti irama pernafasan% inspirasi

    akan meningkat dan ekspirasi menurun.

    ') B!D dengan sistem ' botolo Digunakan ' botol dimana botol pertama untuk mengumpulkan cairan

    drainase dan botol kedua untuk ater seal .

    o :otol pertama dihubungkan dengan selang drainase yang aalnya

    kosong dan hampa udara, selang pendek pada botol pertama

    dihubungkan dengan selang dibotol kedua yang berisi ater seal .

    o 5airan drainase dari rongga pleura masuk ke botol pertama dan udara

    dari rongga pleura masuk ke ater seal  botol kedua.

    o Prinsip kerja sama dengan sistem 1 botol yaitu udara dan cairan

    mengalir dari rongga pleura ke botol B!D dan udara dipompakan

    keluar melalui selang masuk ke B!D.

    o :iasanya digunakan untuk mengatasii hematotoraks,

    hemopneumotoraks, dan efusi pleura.

    *) B!D dengan sistem * botol

    o !ama dengan sistem ' botol, ditambah dengan 1 botol untuk 

    mengontrol jumlah hisapan yang digunakan.

    o Paling aman untuk mengatur jumlah hisapan.

    o

    Fang terpenting adalah kedalaman selang dibaah air pada botol ke*.Jumlah hisapan tergantung pada kedalaman ujung selang yang

    tertanam pada air botol B!D.

    o Drainase tergantung gravitasi dan jumlah hisapan yang ditambahkan.

    o :otol ke4* mempunyai * selang%

    4 "ube pendek diatas batas air dihubungkan dengan tube pada botol

    kedua

    4 "ube pendek lain dihubungkan dengan suction

    4 "ube ditengah yang panjang sampai di batas permukaan air dan

    terbuka ke atmosfer 

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    10/18

    &ambar '. Jenis Water Sealed Drainage (B!D)

    "eknik Pemasangan B!D

    a. "entukan tempat pemasangan, umumnya pada sela iga dan , di linea mid

    aksilaris pada sisi yang terkena

     b. Persiapkan tindakan aseptik dengan antiseptik dan melakukan inflitratif kulit,

    otot, dan pleura dengan lidokain 1> di ruang sela iga yang sesuai.

    c. nsisi transversal (hori7ontal) '4* cm pada tempat yang telah ditentukan dan

    diseksi tumpul melalui jaringan subkutan, tepat diatas iga

    d. "usuk pleura parietal dengan ujung klem kemudian dilebarkan. 8asukkan jari

    melalui lubang tersebut untuk mencegah melukai organ yang lain, memastikan

    sudah sampai rongga pleura, dan melepaskan perlengketan, bekuan darah, dan

    sebagainya

    e. #lem ujung proksimal tube torakostomi dan dorong tube ke dalam rongga

     pleura sesuai dengan panjang yang diinginkan

    f. 5ari adanya tanda  fogging   pada chest tube  pada saat ekspirasi atau dengar 

    aliran udara atau darah, sambung ujungnya ke B!D. Jahit tube pada

    tempatnya. "utup dengan kain kasa dan plester. /oto 3ontgen dada untuk 

    menilai posisi selang yang telah dimasukkan.

    Peraatan B!D (Water Sealed Drainage)%1*

    a. #lem tube ketika hendak mengganti botol.

     b. !istem drainase dikatakan paten apabila batas cairan bergerak bebas seiring

    dengan perubahan tekanan intrapleural.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    11/18

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    12/18

    #A#

      'APORA& KAS(S

    3.1. dentitas Pasien

     2ama % "n.

    Emur % *< tahun

    Jenis #elamin % aki4laki

    !uku % 8inangkabau

    gama % slam

    Pekerjaan % Birausasta

     2o. 83 % =*+'

    "anggal 8asuk % +6 Januari '+16

    3.+. Ana!nesis

    !eorang pasien laki4laki berusia *< tahun datang ke &D 3!EP Dr. 8. Djamil Padang

     pada tanggal +6 Januari '+16 dengan%

    Keluhan (ta!a

    !esak nafas hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

    Primary !urvey

    o iray% 5lear, tidak ada gangguan jalan nafas

    o :reathing% !pontan, gerakan dada tidak simetris, frekuensi nafas '< kaliCmenit

    o 5irculation% kral hangat, 53" G ' detik, "ekanan darah 1'+C=+ mm$g

    nadi 1++ kaliCmenit

    o Disability% #omposmentis, &5! 10 (086), pupil isokor ukuran

    *mmC*mm, refle9 cahaya HCH.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    13/18

    !econdary !urvey

    o !esak nafas sejak hari sebelum masuk rumah sakit, sesak dirasakan semakin

    meningkat, tidak dipengaruhi oleh aktivitas ataupun cuaca. !esak berkurang

     jika berubah posisi dengan menghadap ke kiri.

    o  2yeri pada dada kiri sejak hari sebelum masuk rumah sakit. 2yeri

     berlangsung progresif, tidak menjalar, bertambah dengan pergerakan.

    o :eberapa jam sebelum muncul keluhan pasien mengakui sedang mengendarai

    mobil dan terjadi tabrakan dengan mobil lain dari arah berlaanan. Pasien

    yang tidak menggunakan sabuk pengaman dan kemudian dada membentur 

    dengan stir mobil. Pasien mengaku tidak ingat dengan kecepatan mobil yang

    dikendarainya.

    o Pasien tetap sadar, tidak pusing setelah tabrakan

    o #eluar darah dari telinga tidak ada, mulut tidak ada, hidung tidak ada.o Pasien tidak mual dan muntah setelah tabrakan.

    o "rauma tempat lain tidak ada.

    3.3 Pe!eri,saan *isi, 

    #eadaan Emum % "ampak sakit sedang

    #esadaran % &5! 10

    "ekanan Darah % 1'+C=+ mm$g

     2adi % 1++ kaliCmenit

    !uhu % *6,;I5

    dema % tidak ada

    nemis % ada

    kterus % tidak ada

    Pemeriksaan 3egio

    o #ulit % tidak ditemukan kelainan

    o #epala% bentuk normochepal

    o 8ata % tidak ada udem palpebra, konjungtiva anemis HCH, sklera ikterik 4C4,

     pupil isokor (*mmC*mm), refleks cahaya HCH

    o 8ulut % nyeri tekan mandibula (4), krepitasi (4),o "elinga % simetris, sekret (4), darah (4), jejas (4)

    o $idung % bentuk simetris, nafas cuping hidung (4), sekret (4), darah (4)

    o 8ulut % &usi berdarah (4), lidah kotor (4), jejas (4), gigi lepas (4)

    o eher %

    nspeksi% deviasi trakea (4), luka memar (4), luka penetrasi (4), luka terbuka (4),

    distensi vena jugularis (4), pembesaran #&: (4)

    Palpasi% 2yeri (4), trakea di tengah

    o Paru %

    nspeksi% Pergerakan dada tidak simetris, pergerakan dada kiri tertinggal, luka

    memar (4), luka penetrasi (4), luka terbuka (4).

    Palpasi% /remitus menurun pada paru kiri, nyeri tekan (H)

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    14/18

    uskultasi% suara nafas kanan vesikular, suara nafas kiri tidak ada,

    hee7ing (4), ronki (4).

    Perkusi% sonor pada dada kanan dan pekak pada dada kiri.

    o Jantung%

    nspeksi% ktus kordis tidak terlihat

    Palpasi% ktus kordis teraba di 85! , ' cm medial dari linea midklavikula

    sinistra

    Perkusi% :atas atas% 5! linea parasternalis sinistra

      :atas kanan% 5! parasternalis de9tra

      :atas kiri % 5! 1 cm medial dari linea midklavikula sinistra

    uskultasi % bunyi jantung 4 regular, murmur (4), gallop (4)

    o bdomen %

    nspeksi% distensi (4), luka memar (4), luka penetrasi (4), luka robek (4)

    Palpasi% supel, nyeri tekan (4), nyeri lepas (4), defans muskular (4), hepar dan

    lien tidak teraba

    Perkusi% timpani, shifting dullness (4)

    uskultasi% bising usus (H) normal

    o kstremitas % akral hangat, udem (4C4), deformitas (4), 53" G ' detik 

    o !tatus okalis %

    3egio toraks sinistra%

    ook% Pergerakan dada kiri tertinggal

    /eel% 2yeri tekan (H) pada hemitoraks anterior sinistra.

    isten % !uara nafas kiri tidak ada

    3.- )ianosa Ker/a

    "rauma tumpul toraks dengan suspek hematotoraks sinistra

    3. )ianosa andin

    1. fusi Pleura

    3.6 Pe!eri,saan Penun/an

    o aboratorium ( +6 Januari '+16)

    $emoglobin % 1+,' gCdl

    $ematokrit % *

    eukosit % 11.*;+Cmm*

    "rombosit % '+'.+++Cmm*

    P" % 1+,; detik  

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    15/18

    P"" % *0,1 detik  

    o /oto "horaks % (+; Januari '+16)

    $asil ekspertise 3ontgen toraks%4 "rakea letak tengah

    4 Pulmo % perselubungan homogen di basal hemitorak sinistra yang menutupi sinus

    kostofrenikus sinistra

    4 5or % dalam batas normal, sinus kostofrenikus dan diafragma kiri terselubung

    4 #esan % Pleura efusi sinistra

    3. )ianosis

    $emototoraks sinistra ec trauma tumpul H fraktur costae 35 , , sinistratertutup

    3.6 Tatala,sana

    /D 3 '+ tpm

    njeksi 5efopera7one '91 gr iv

    njeksi 3anitidine '91 iv

    njeksi #etorolac '9*+ mg iv

    Pronalges !upp

    Pemasangan B!D

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    16/18

    Tinda,an !edis 2an dila,u,an

    Pe!asanan 4S) 54ater Sealed )rainae

    i. Posisi setengah duduk dan dilakukan anestesi lokal

    ii. Desinfeksi lapangan operasi

    iii. nsisi anterior linea mid aksila setinggi 35

    iv. #eluar darah @1+++ ml, udara (4)

    v. nsersi toraks tube no. *'

    vi. /iksasi ke kulit, sambungkan ke botol B!D

      #A# $

      )SK(S

    !eorang pasien laki4laki berusia *< tahun dengan diagnosa hemototoraks sinistra ec

    trauma tumpul. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

     penunjang.

    Dari anamnesis, pasien merasa sesak nafas dan nyeri pada dada kiri ketika bernafas

    setelah kecelakaan lalu lintas. Pada saat terjadinya kecelakaan, dada kiri pasien terbentur 

    keras dengan stir mobil karena tidak mengguakan sabuk pengaman. $al ini dapat menunjang

    kemungkinan terjadinya trauma pada toraks, yang kemungkinan dengan jenis trauma tumpul.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    17/18

    Pada pemeriksaan fisik lokalis, pada torak didapatkan inspeksi dengan pergerakan dada tidak 

    simetris, pergerakan dada kiri tertinggal, kemudian pada palpasi dengan fremitus menurun

     pada paru kiri, perkusi dengan pekak   pada dada kiri, dan auskultasi dengan suara nafas kiri

    tidak ada.

    Pada pemeriksaan penunjang berupa foto 3ontgen toraks ditemukan adanya gambaran

    opak pada lapangan paru kiri yang menandakan adanya cairan pada paru kiri. 5airan dapat

     berasal dari cairan pleura atau darah. Entuk memastikan jenis cairan yang ada pada lapangan

     paru kiri tersebut, dilakukan pemasangan B!D (Water Sealed Drainage), dimana selain

    dapat mengetahui jenis cairan yang terdapat pada lapangan paru tersebut, juga dapat

    mengurangi gejala klinis yang dialami pasien.

    )A*TAR P(STAKA

    1. #oesbijanto $, dkk. Dinding !ora"s dan #leura. Dalam% :uku jar lmu :edah. disi #e4

    *. Jakarta% &5. '+1+.

    '. &opinath 2, dkk. !horacic !rauma. ndian Journal of "horacic and 5ardiovascular 

    !urgery ol.'+ 2o.*. ndia.

    *. $emmati $, dkk.  $%aluation of Chest and Abdominal &n'uries in !rauma #atients

     (ospitali)ed in the Surgery Ward of #oursina !eaching (ospital* Guillan* &ran. rchieves

    of "rauma 3esearch. #osar% '+1'.

  • 8/18/2019 Grand Case Hemotoraks

    18/18

    .ggerstedt, Jane 8.  (emothorax. e8edicine. .mdguidelines.comChemothora94

    traumatic. Diakses tanggal '* Januari '+16.

    0. 8osby dkk. !horacic !rauma. lsevier% E!. '++;.

    6. 8oore #, dkk. natomi #linis Dasar. Jakarta% $ippokrates. '++'.

    ;. #umpulan #uliah :edah. :agian :edah !taf Pengajar /akultas #edokteran Eniversitas

    ndonesia. Jakarta% 1=='