Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material - LIPI Ged. 470 Kawasan Puspiptek Serpong - Tangerang Selatan 15314 www.metalurgi.lipi.go.id (021) 7560911 / 7563205 "Kenapa repot-repot mengubah dunia jika kita bisa merubah diri sendiri?" Itulah kalimat yang pernah diucapkan Mahatma Gandhi dalam menyikapi perubahan. Bagaimana sebuah kalimat dari tokoh spiritual India tersebut dapat direlevansikan dengan Laporan Tahunan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material tahun 2014 ini? Sebenarnya tidak masalah siapa yang mengucapkan kalimat tersebut, namun yang perlu digaris bawahi bahwa perubahan memang diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Tahun 2014 adalah momen penting khususnya bagi LIPI sebagai lembaga penelitian, karena pada saat itulah Reformasi Birokrasi diberlakukan dengan membawa semangat menuju konsep good governance. Terkait hal tersebut, Pusat Penelitian Metalurgi (P2M) LIPI berganti nama menjadi Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material (P2MM) LIPI. Tentu saja diharapkan perubahan nama itu bukan sekedar formalitas belaka, namun selayaknya semua aspek termasuk manajemen organisasi dan penelitian berubah menjadi lebih baik. Apalagi ditahun tersebut P2MM LIPI telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008. Tentu tidak ada alasan bagi organisasi untuk tidak bergerak maju. Dalam merangkum semua hal tersebut, seluruh kegiatan mencakup organisasi, tata kerja, sarana pendukung, kegiatan ilmiah, anggaran belanja, kegiatan penelitian, termasuk juga perubahan terkait Rerformasi Birokrasi telah disusun oleh Bidang Pengelolaan Dan Diseminasi Hasil Penelitian P2MM LIPI dalam bentuk Laporan Tahunan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material tahun 2014 ini. Semoga bermanfaat.
263
Embed
good governanceslimm.metalurgi.lipi.go.id/ir/assets/uploaded/Laporan... · 2018. 2. 20. · Bidang Metalurgi Fisik dan anufaktur mempunyai M tugas melaksanakan penyiapan bahan dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material - LIPI
Ged. 470 Kawasan Puspiptek Serpong - Tangerang Selatan 15314
www.metalurgi.lipi.go.id
(021) 7560911 / 7563205
"Kenapa repot-repot mengubah dunia jika kita bisa merubah diri sendiri?" Itulah
kalimat yang pernah diucapkan Mahatma Gandhi dalam menyikapi perubahan.
Bagaimana sebuah kalimat dari tokoh spiritual India tersebut dapat
direlevansikan dengan Laporan Tahunan Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material tahun 2014 ini?
Sebenarnya tidak masalah siapa yang mengucapkan kalimat tersebut, namun
yang perlu digaris bawahi bahwa perubahan memang diperlukan untuk
mencapai hasil yang lebih baik di masa depan. Tahun 2014 adalah momen
penting khususnya bagi LIPI sebagai lembaga penelitian, karena pada saat
itulah Reformasi Birokrasi diberlakukan dengan membawa semangat menuju
konsep good governance. Terkait hal tersebut, Pusat Penelitian Metalurgi
(P2M) LIPI berganti nama menjadi Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material
(P2MM) LIPI. Tentu saja diharapkan perubahan nama itu bukan sekedar
formalitas belaka, namun selayaknya semua aspek termasuk manajemen
organisasi dan penelitian berubah menjadi lebih baik. Apalagi ditahun tersebut
P2MM LIPI telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008. Tentu tidak ada
alasan bagi organisasi untuk tidak bergerak maju.
Dalam merangkum semua hal tersebut, seluruh kegiatan mencakup organisasi,
tata kerja, sarana pendukung, kegiatan ilmiah, anggaran belanja, kegiatan
penelitian, termasuk juga perubahan terkait Rerformasi Birokrasi telah disusun
oleh Bidang Pengelolaan Dan Diseminasi Hasil Penelitian P2MM LIPI dalam
bentuk Laporan Tahunan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material tahun 2014
ini. Semoga bermanfaat.
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
PU
SA
T P
EN
EL
ITIA
N M
ET
AL
UR
GI D
AN
MA
TE
RIA
L L
IPI 2
01
4
Bidang Pengelolaan Dan Diseminasi Hasil Penelitian Pusat Penelitian Metalurgi Dan Material LIPI
(editor)
PUSAT PENELITIAN METALURGI DAN MATERIAL
LIPI
TAHUN 2014
LAPORAN TAHUNAN
LAPORAN TAHUNAN
PUSAT PENELITIAN METALURGI DAN MATERIAL
TAHUN 2014
Bidang Pengelolaan Dan Diseminasi Hasil Penelitian P2MM
(Editor)
PENGANTAR
uji syukur kehadirat Allah
SWT Tuhan YME, karena
dengan rahmat dan
karunia-Nya maka Laporan
Tahunan 2014 dari Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material
(P2MM) – LIPI dapat diselesaikan
dengan baik.
Tahun 2014 merupakan
tahun penutup dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ke -2 2010 – 2014. Di tahun 2014 ini P2MM
LIPI menyelesaikan kewajibannya dalam melaksanakan
kegiatan penelitian kompetensi inti (tematik) serta mengelola
anggaran tahun terakhir kegatan Kompetitif LIPI Advanced
Materials dan Nanoteknologi yang bersifat lintas kedeputian.
Selain itu kegiatan penelitian dari sumber pendanaan non-LIPI
yang dilakukan oleh peneliti P2MM LIPI adalah SINAS Ristek
dan Litbang Kementerian Pertanian. Dua seminar nasional pun
diselenggarakan di akhir tahun 2014, sebagai upaya
P
mensosialisasikan hasil-hasil penelitian di 2014 yaitu Seminar
Nasional Biomaterial dan Seminar Nasional Material Metalurgi.
Pada bulan Juni 2014, Pusat Penelitian Metalurgi
(P2M) – LIPI resmi berubah nomenklatur menjadi Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM) – LIPI.
Restrukturisasi organisasi (RO) pun juga dilakukan di mana
jumlah Eselon 3 berkurang dari sebelumnya enam (6) menjadi
dua (2), serta Eselon 4 dari delapan (8) menjadi lima (5). Tahun
2014 juga merupakan tahun pertama di mana P2MM LIPI
berjalan dengan sertifikasi ISO 9001: 2008. Walaupun belum
sempurna, tetapi beberapa SOP (standard operation
procedures) berbasis ISO 9001:2008 telah mulai diterapkan
secara reguler. Di akhir tahun 2014 dilakukan kaji ulang
pelaksanaan ISO 9001: 2008, dan hasilnya menunjukkan bahwa
P2MM LIPI perlu melakukan beberapa peningkatan atau
continual improvement. Tunjangan kinerja di 2014 telah
dibayarkan berbasis penilaian kinerja (60%) dan kedisiplinan
(40%). Aspek-aspek tersebut merupakan sebagian dari upaya
P2MM LIPI dalam mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(RB).
Besar harapan kami bahwa hasil dan pengalaman
yang diperoleh di tahun 2014 dapat menjadi modal bagi sivitas
P2MM LIPI untuk dapat meningkatkan kinerja di RPJMN ke-3
2015 – 2019. Semoga dokumen Laporan Tahunan 2014 ini dapat
memberikan informasi dan manfaat yang berguna bagi para
pemangku kepentingan di bidang metalurgi dan material.
Terimakasih atas perhatiannya.
Tangerang Selatan, Januari 2015
Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material – LIPI
Dr.-Ing. Andika W. Pramono, M.Sc
PENGANTAR ........................................... i
SEJARAH SINGKAT ................................ 1
ORGANISASI, TATA KERJA
DAN SARANA PENDUKUNG
Tugas dan Fungsi ............................................ 6
P2MM Sebelum Reformasi Birokrasi .............. 8
P2MM Setelah Reformasi Birokrasi ................ 11
EDITORIAL EDITOR PDHP TEAM 2015 LAYOUT Arif Nurhakim CONTENT Ika Kartika Bahari Nono Darsono Arif Nurhakim Noor Hidayah Asep Jumarsa CONTRIBUTORS Kapuslit Kabag TU Kepegawaian Keuangan Umum dan Prasana Kelompok Penelitian PUBLISHER Bidang Pengelolaan dan Diseminasi P2MM LIPI 2015 OFFICE Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI Ged. 470 Kawasan Perkantoran Puspiptek Tangerang Selatan +6217563205 ext. 407 Copyright by. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian P2MM LIPI 2015
LAPORAH TAHUNAN PUSAT PENELITIAN METALURGI DAN MATERIAL LIPI 2014
ejarah ilmu metalurgi diawali dengan teknologi
pengolahan hasil pertambangan. Perkembangan
historis metalurgi besi dapat ditemukan dalam
berbagai budaya dan peradaban lampau, yang hingga
kini dapat dirasakan manfaatnya dalam pembangunan
peradaban modern.
Di Indonesia, perkembangan ilmu metalurgi berimbas
kepada perkembangan pembangunan di era modern ini.
Globalisasi dan pasar bebas menuntut terciptanya teknologi
mandiri yang disokong oleh profesionalisme SDM untuk
menciptakan daya saing dengan negara lain. Aplikasi ilmu
metalurgi dalam kehidupan manusia diharapkan mampu
menciptakan tatanan kehidupan dan kesejahteraan yang lebih
baik, khususnya di Indonesia.
s SEJARAH SINGKAT
1 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pusat Penelitian (Puslit)
Metalurgi merupakan salah
satu satuan kerja dibawah
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) yang fokus
terhadap penelitian dan
pengembangan ilmu
metalurgi dan material. Hal
tersebut disokong oleh SDM
yang terdiri dari peneliti dan
staf yang profesional dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Berikut adalah nama-nama dari Direktur Lembaga
Metalurgi Nasional / Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Metalurgi / Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI
dan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI :
1. Ir. Djoewito Atmowidjojo
2. Ir. Sukarna Djaja
3. Dr. Nilyardi Kahar
4. Drs. Tun A. Saanin
5. Dr. Ir. Rudi Subagja
6. Ir. Eddy Dwi Tjahjono
7. Dr. Ing. Andika Widya Pramono, M.Sc.
"Pusat Penelitian Metalurgi LIPI dibentuk
dengan Keputusan Kepala LIPI No.
1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001, dan berada dibawah Kedeputian
Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian
LIPI"
2 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pada tahun 2014, berdasarkan Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor B/752/M.PANRB/2/2014 tanggal 5 Februari 2014, LIPI
mengeluarkan Peraturan Kepala
LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Hal tersebut mengatur
tentang Reformasi Birokrasi (RB)
yang secara langsung merubah
struktur organisasi (Reorganisasi)
seluruh Satuan Kerja (Satker)
dibawah LIPI, termasuk
diantaranya adalah Pusat
Penelitian Metalurgi.
Tahun 2014 juga merupakan tahun pertama di mana
P2MM LIPI berjalan dengan sertifikasi ISO 9001: 2008. Di akhir
tahun 2014 dilakukan kaji ulang pelaksanaan ISO 9001: 2008,
dan hasilnya menunjukkan bahwa P2MM LIPI perlu melakukan
beberapa peningkatan atau continual improvement
Sebelum menjalankan Reformasi Birokrasi, dalam
menjalankan fungsinya, roda organisasi dipimpin oleh Kepala
"Pada 24 Juni 2014 secara resmi Pusat
Penelitian Metalurgi LIPI
mengalami perubahan nama
menjadi Pusat Penelitian
Metalurgi Dan Material LIPI"
3 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pusat Penelitian (Kapuslit) yang membawahi Bagian Tata
Usaha, empat Bidang Penelitian dan Bidang Sarana Penelitian.
Bagian Tata Usaha membawahi empat Sub Bagian,
yaitu : Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, Sub
Bagian Umum, serta Sub Bagian Jasa dan Informasi.
Bidang-bidang Penelitian terdiri dari Rekayasa
Metalurgi, Konservasi Bahan, Metalurgi Fisik dan Manufaktur,
Metalurgi Ekstraksi, serta Sarana Penelitian.
Bidang Sarana Penelitian sendiri membawahi empat
Sub Bidang, yaitu : Subbid Sarana Rekayasa Metalurgi, Subbid
Sarana Konservasi Bahan, Subbid Sarana Metalurgi Fisik dan
Manufaktur, dan Subbid Sarana Metalurgi Ekstraksi.
Setelah melaksanakan Reformasi Birokrasi, struktur
organisasi mengalami perubahan. Kepala Pusat Penelitian
(Kapuslit) dalam struktur baru membawahi Bidang
Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian, Bagian Tata
Usaha, serta empat Kelompok Penelitian (Keltian).
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
membawahi dua Sub Bidang, yakni : Pengelolaan Hasil
Penelitian dan Diseminasi dan Kerjasama.
4 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Bagian Tata Usaha membawahi tiga Sub Bagian, yakni
Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, serta Sub
Bagian Sarana dan Umum.
Sedangkan empat Kelompok Penelitian (Keltian) terdiri
dari Keltian Pengembangan Baja Unggul Nasional Berbasis
Laterit, Keltian Pengembangan Material Biokompatibel Untuk
Implan dan Alat Medis, Keltian Proses Pengelolaan dan
Peningkatan Nilai Tambah Nikel Laterit, Mineral Kasiterit, dan
Mineral Dolomit, serta Keltian Pengembangan Material Untuk
Industri Energi. Masing-masing Keltian dipimpin oleh seorang
Koordinator Keltian.
Disamping kegiatan penelitian, Puslit Metalurgi LIPI
juga melaksanakan kegiatan bimbingan dan pelayanan jasa
kepada masyarakat yang membutuhkan, serta kegiatan
penguatan kelembagaan.
Laporan Tahunan ini akan menyampaikan hasil
pelaksanaan tugas dan kegiatan Pusat Penelitian Metalurgi
dan Material LIPI pada Tahun Anggaran 2014.
5 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Tugas & Fungsi
ugas Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI
adalah Melaksanakan penelitian dan penyiapan
kebijakan,
penyusunan pedoman,
pemberian bimbingan
teknis, penyusunan
rencana dan program,
pelaksanaan penelitian
bidang Metalurgi dan
Material serta evaluasi
dan penyusunan laporan
T "Ruang lingkup tugas dan fungsi Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI diuraikan dengan jelas dalam Peraturan Kepala
LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI)"
ORGANISASI, TATA KERJA DAN SARANA PENDUKUNG
6 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
edangkan fungsi Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material LIPI adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Metalurgi
dan Material
2. Penyusunan pedoman, pembinaan dan pemberian
bimbingan teknis penelitian bidang Metalurgi dan
Material
3. Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan
penelitian bidang Metalurgi dan Material
4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang
Metalurgi dan Material
5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
Metalurgi dan Material
6. Pelaksanaan urusan tata usaha
S
7 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
P2M
M S
EBEL
UM
REFO
RMA
SI B
IRO
KRA
SI ebelum 24 Juni 2014, Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Penelitian Metalurgi LIPI
tertuang dalam Keputusan Kepala LIPI tentang
Tata Kerja dan Organisasi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001
tertanggal 5 Juni 2001. Berikut adalah deskripsi
singkat mengenai bidang dan bagian dalam Struktur
Organisasi Pusat Penelitian Metalurgi LIPI tahun 2014
sebelum Reformasi Birokrasi :
Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
urusan kepegawaian, keuangan, umum serta jasa dan
informasi.
Bagian Tata Usaha terdiri dari empat Sub Bagian yaitu:
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Jasa dan Informasi
S
8 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Bidang Metalurgi Ekstraksi
Bidang Metalurgi Ekstraksi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman,
24 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Mutasi Pegawai
utasi adalah perubahan setatus kepegawaian,
baik itu karena kenaikan gaji berkala (KGB),
kenaikan pangkat, ataupun pensiun. Berikut
adalah data-data mutasi pegawai di Pusat Penelitian Metalurgi
dan Material LIPI tahun 2014 :
M
25 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Daftar Mutasi No Pegawai Jenis Mutasi TMT
1 Ir. Ronald Nasoetion, MT
Kenaikan Pangkat IV/c
01/01/2014
Pemberhentian Sementara Jab.
Fungsional 01/07/2014
2 Ir. Rahardjo Binudi KGB 01/08/2014
3 Dr. Ir. Djusman Sajuti Menduduki Jab.
Fungsional 01/06/2014
4 Dr. Ir. F. Firdiyono Kenaikan Pangkat IV/a 01/04/2014
5 Ir. Harsisto, M. Eng KGB 01/02/2014 6 Drs. Sundjono KGB 01/02/2014 7 Syamsuddin KGB 01/10/2014
8 RM. Bintang Adjiantoro, MT
Pemberhentian Jab. Struktural 17/06/2014
Kenaikan Pangkat IV/d
01/10/2014
9 Dadang Taryana KGB 01/05/2014 10 Sugandi KGB 01/08/2014 11 Yosep Edy Kusmayadi KGB 01/09/2014
12 Ir. Toni Bambang Romijarso, MT
KGB 01/01/2014 Kenaikan Pangkat
IV/b 01/10/2014
13 Agus Ahmad Arifin, A.Md KGB 01/01/2014
14 Susanto, A.Md
Pemberhentian Jab. Struktural
17/06/2014
Menduduki Jab. Teknisi Litkayasa 01/07/2014
Menduduki Jab. Peneliti Muda Gol.
III/c 01/07/2014
KGB 01/09/2014
26 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
15 Entang Sutriasih KGB 01/10/2014
16 Saefudin, ST Pemberhentian Jab.
Struktural 17/06/2014
17 Wawan Wartawan KGB 01/01/2014
18 Bahari, BE Menduduki Jab.
Kasubid Pengelolaan Hasil Penelitian
24/06/2014
19 Endang Ruslan KGB 01/06/2014 20 Muhamad Yahya KGB 01/01/2014
21 Ramelan KGB 01/08/2014
Kenaikan Pangkat III/b
01/10/2014
22 Waluyo KGB 01/09/2014
23 Drs. Arip Mulyadi, SH Pemberhentian Jab.
Fungsional 31/03/2014
KGB 01/12/2014 24 Sofyan KGB 01/09/2014
25 Gugun Gumilar
KGB 01/01/2014 Pemberhentian Jab.
Struktural 17/05/2014
Kasubid Sarana dan Umum 01/07/2014
26 Ir. Toat Nursalam KGB 01/07/2014 27 Wawan Kusnawan KGB 01/07/2014 28 Ir. Edi Herianto KGB 01/09/2014 29 Sawono KGB 01/08/2014 30 Ade Haris Surya KGB 01/12/2014
31 Sri Mulyaningsih, ST, M.Si Pembebasan Fungsional
31/03/2014
32 Dr. Efendi
Pemberhentian Jab. Struktural 17/06/2014
Kenaikan Pangkat IV/b 01/10/2014
33 Dr. Andika Widya Pramono, M.Sc
KGB 01/01/2014 Kenaikan Pangkat
IV/c 01/04/2014
27 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Menduduki Jab. Kapuslit Metalurgi dan Material LIPI
24/06/2014
34 I Nyoman GPA, ST, M.Si KGB 01/03/2014
Kenaikan Pangkat III/c 01/04/2014
35 Dr. Agung Immaduddin Pemberhentian Jab.
Struktural 17/06/2014
KGB 01/12/2014
36 Dr. Ika Kartika, ST, MT
KGB 01/03/2014 Pemberhentian Jab.
Struktural 17/06/2014
Pj. Kabid Pengelolaan dan Diseminasi Hasil
Penelitian 24/06/2014
37 Cahya Sutowo, MT Menduduki Jab.
Fungsional Peneliti Muda
01/11/2014
38 Iwan Setiawan, M.Si KGB 01/03/2014
Aktif Kembali Fungsional 01/10/2014
39 Iwan Dwi Antoro, MT Menduduki Jab.
Fungsional 01/08/2014
40 Dedi Pria Utama KGB 01/03/2014 41 Rahma Nisa Hakim KGB 01/03/2014 42 Latifa Hanum Lalasari, MT KGB 01/01/2014 43 Asep Jumarsa, S.Sos KGB 01/03/2014
44 Dr. Gadang Priyotomo
Pemberhentian Jab. Struktural 17/06/2014
Menduduki Jab. Fungsional Peneliti
Madya 01/07/2014
45 Bintoro SIswayanti, MT KGB 01/12/2014
46 Murni Handayani, MT Pemberhentian Sementara Tunj.
Umum 01/03/2014
47 Ariyo Suharyanto, ST KGB 01/01/2014
28 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
51 Fataykadri Citrawati, MT Pemberhentian Sementara Tunj.
Umum 01/03/2014
52 Hendrik, M.Sc Pengangkatan CPNS 01/01/2014 53 Yani Kusliani, S. Si KGB 01/01/2014 54 Dr. Ikhlasul Amal, M.Si Pengangkatan CPNS 01/01/2014 55 Joko Triwardono, A.Md KGB 01/01/2014 56 Tri Arini, ST KGB 01/01/2014 57 Sigit Dwi Yudanto, M.Si KGB 01/01/2014 58 Nurhayati Indah Ciptasari, MT KGB 01/01/2014
59 Agus Budi Prasetiyo, MT Menduduki Jab. Fungsional 01/10/2014
60 Eni Febriana, ST Menduduki Jab. Fungsional
01/02/2014
61 Eko Prio Wibowo, SE KGB 01/12/2014
62 Anton Suryantoro, ST
Menduduki Jab. Fungsional
01/01/2014
Pembebasan Sementara Jb.
Fungsional 30/09/2014
63 Ahmad Royani, ST KGB 01/12/2014
64 Dina Astivian, S.Ip Pemberhentian Jab. Struktural
19/02/2014
29 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pelantikan Jab. Struktural 17/06/2014
65 Fitri Yendra, A.Md KGB 01/01/2014
66 Moch. Syaiful Anwar, MT
KGB 01/01/2014 Menduduki Jab.
Fungsional 01/07/2017
Kenaikan Pangkat III/c 01/10/2014
67 Ari Yustisia Akbar, S.Si Kenaikan Pangkat III/b
01/04/2014
68 Lia Andriyah, ST KGB 01/12/2014 69 Maria Trisnawati, A. Md KGB 01/12/2014 70 Arif Nurhakim, S. Sos KGB 01/01/2014 71 Yulinda Lestari, ST KGB 01/12/2014 72 Heri Nugraha, A.Md KGB 01/12/2014 73 Rosliana, SE Pengangkatan CPNS 01/01/2014 74 Dyah Annur, M.Sc Pengangkatan CPNS 01/01/2014
75 Franciska Pramuji Lestari, ST Pemberhentian Jab,
Fungsional 31/01/2014
KGB 01/12/2014
76 Ilfa Rizki Amelia, SE
Kenaikan Pangkat III/b 01/04/2014
Pengangkatan Jab, Struktural
01/07/2014
77 Hanum Septian Merril, SE KGB 01/12/2014 78 Gilang Ramadhan, SE KGB 01/12/2014 79 Arini Nikitasari, ST Pengangkatan CPNS 01/01/2014 80 Yosephin D. Rahmayani, S. Si Pengangkatan CPNS 01/01/2014 81 M. Yunan Hasbi, ST Pengangkatan CPNS 01/01/2014 82 Galih Senopati, ST Pengangkatan CPNS 01/01/2014 83 Lutviasari Nuraini, S.Si Pengangkatan CPNS 01/01/2014
30 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pegawai Pensiun 2014
No Pegawai Jabatan TMT Pensiun
1 Ir. Yusuf Peneliti Utama 1 Januari 2014
2 Irawan Teknisi 1 Januari 2014
3 Lili Romli Teknisi 1 September 2014
4 Ir. Hartati Soeroso
Peneliti Madya 1 Maret 2014
5 Ir. Immanuel Ginting
Peneliti Madya 1 Oktober 2014
"Sementara itu, terdapat dua pegawai yang berpindah tugas, yaitu Dr. Solihin, M. Eng ke
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI dan Dr. Nurul Taufiqurohman, M. Eng ke Pusat Inovasi LIPI"
31 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Tugas Belajar ada Tahun 2014, terdapat beberapa pegawai yang
menjalani program Tugas Belajar untuk jenjang S2 dan
S3, baik di dalam negeri (7 orang), maupun di luar
negeri (6 orang).
Berikut adalah nama-nama pegawai yang menjalani
Tugas Belajar :
P
32 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Tugas Belajar Dalam Negeri
No Nama Universitas Jenjang
1 Yulinda Lestari, ST
Universitas Indonesia S2
2 Franciska Pramuji Lestari, ST
Universitas Indonesia S2
3 Tri Arini, ST Universitas Indonesia S2
4 Fendy Rokhmanto, ST
Universitas Indonesia S2
5 Gilang Nugraha, ST
Institut Teknologi Bandung
S2
6 Iwan Setiawan, M.Si
Universitas Indonesia S3
7 Latifa Hanum Lalasari, M.Si
Universitas Indonesia S3
*Latifa Hanum Lalasari, S.Si, M.Si telah menyelesaikan program S3 pada bulan Agustus 2014 dan telah aktif kembali terhitung sejak September 2014
33 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Tugas Belajar Luar Negeri
No Nama Negara Jenjang
1 Murni Handayani, S.Si Jepang S3
2 Fatayalkadri, C, M.Si Australia S3
3 Ari Yustisia Akbar, ST Jepang S2
4 Sri Mulyaningsih, M.T Jerman S3
5 Yudi Nugraha Thata,
MT Jerman S3
6 Anton Suryantoro, S.Si Jerman S2
34 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
SARANA DAN PRASARANA
arana dan Prasarana utama yang dimiliki Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material LIPI untuk
mendukung kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Gedung utama sebanyak 4 buah dengan luas total 7300 M2
2. Laboratorium Jasa Pengujian, yang terdiri dari :
a) Laboratorium Analisa Kimia
b) Laboratorium Pengujian Mekanik dan Metalografi
c) Laboratorium Pengujian Korosi Logam
d) Laboratorium Pengujian Superkonduktivitas
e) Laboratorium Mineral Dressing
f) Laboratorium Hidrometalurgi dan Elektrometalurgi
g) Laboratorium Pirometalurgi
h) Laboratorium Teknik Pengecoran Logam
i) Laboratorium Teknik Pembentukan Material
j) Laboratorium Modifikasi Permukaan Material
k) Laboratorium Rekayasa Metalurgi
l) Laboratorium Pengendalian Korosi
S
35 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
KERJASAMA una mensinergikan dan mengoptimalkan
sumberdaya yang dimiliki, pada tahun 2014 Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material LIPI telah
menjalin kerjasama penelitian dengan berbagai pihak, yaitu
dengan BATAN, UI, P2F, LIPI, Masyarakat
Nano Indonesia, Metalurgi UI, Masyarakat
Biomaterial Indonesia, dan UNAIR.
G
KERJASAMA DAN LAYANAN JASA IPTEK
36 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
PELAYANAN JASA alam rangka meningkatkan pendayagunaan hasil-
hasil kegiatan penelitian dan membantu
permasalahan yang
sedang dihadapi oleh masyarakat
dalam bidang Metalurgi dan
Material, Pusat Penelitian
Metalurgi dan Material LIPI telah
menyediakan kegiatan pelayanan
jasa.
Kegiatan pelayanan jasa yang
dapat diberikan oleh Pusat
Penelitian Metalurgi dan Material
LIPI meliputi :
a. Penelitian Pengembangan
serta Studi
b. Rekayasa dan Instalasi
c. Uji Mutu dan Analisis
d. Pendidikan dan Pelatihan
D "Pelayanan
jasa tersebut dilakukan terhadap instansi
pemerintah, badan usaha milik negara
(BUMN ), swasta dan
perorangan"
37 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
e. Penyediaan Bahan
f. Penyediaan Informasi
g. Jasa lainnya di bidang Iptek
Pelayanan jasa tersebut meliputi empat bidang utama
yang jadi garapan Puslit Metalurgi dan Material LIPI, yaitu :
a. Metalurgi Ekstraksi : pengujian dan pengembangan
proses, penanggulangan pencemaran dan lain-lainnya.
b. Metalurgi Fisik dan Manufaktur : karakterisasi
dan peningkatan mutu bahan logam/paduan logam, proses
perlakuan permukaan logam dan teknik pembentukan dan
manufaktur.
c. Konservasi Bahan : bahan penanggulangan korosi,
karakterisasi lingkungan korosi, teknologi penanggulangan
korosi.
d. Rekayasa Metalurgi : rekayasa sistem dan peralatan,
rekayasa dan kelayakan industri, rekayasa perbaikan dan
perawatan dan pengujian material dan analisis material.
38 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
"PERUSAHAAN YANG SERING MELAKUKAN
PENGUJIAN DI P2MM"
1. PT Essar Indonesia 2. PT Henendra jaya
Metal 3. PT Aneka Komkar
Utama 4. PT Gemala Kempa
Daya 5. PT Murinda Iron
Steel 6. PT Merak Energy 7. PT Pandrol Indonesia 8. PT Prima Source Asia 9. PT Hilari Indotama 10. PT Tridaya Dimas
Internasional 32. PT Pandrol 33. PT Intec 34. Surya University 35. PT Blue Scope
Indonesia
39 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pertemuan Ilmiah ada Tahun 2014, Pusat Penelitian Metalurgi dan
Material LIPI telah mengikuti dan menyelenggarakan
pertemuan ilmiah, dimana daftarnya adalah sebagai
berikut :
1 Nama Acara : Pelatihan Hukum/ In House Legal Training Tanggal/Tempat : 19 – 20 Mei 2014/ Hotel Permata Penyelenggara : Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek-
LIPI Peserta : Drs. Arip Mulyadi, S.H.
2 Nama Acara : Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat
Lanjutan Gel. V Tanggal/Tempat : 18 Mei 2014/ Pusbindiklat Peneliti-LIPI Penyelenggara : Pusbindiklat Peneliti-LIPI Peserta : Dedy Sufiandi
Eko Sulistiyono
3 Nama Acara : Leadership Development Program Tanggal/Tempat : 6 – 9 Mei 2014/ Hotel Mercure Convention
Center Penyelenggara : Sekretaris Utama-LIPI
P
KEGIATAN ILMIAH
40 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Peserta : Dr. Efendi Dr. Ika Kartika
4 Nama Acara : Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Gol.
III Gel.II Tanggal/Tempat : 21 April 2014/ Pusbindiklat Peneliti-LIPI Penyelenggara : Pusbindiklat Peneliti-LIPI Peserta : Galih Senopati
M. Yunan Hasbi Irwan Lutviasari Rosliana
5 Nama Acara : Pelatihan Drafting Paten Tingkat Dasar
Tanggal/Tempat : 21-22 Mei 2014/ Hotel Maharaja Penyelenggara : Pusat Inovasi-LIPI Peserta :
6 Nama Acara : Pelatihan Drafting Paten Tingkat Lanjut
Tanggal/Tempat : 27-29 Oktober 2014/ Wisma Aryanti Cisarua
Penyelenggara : Pusat Inovasi-LIPI Peserta : Iwan Dwi Antoro
Heri Nugraha Aryo
7 Nama Acara : Sosialisasi Dokumen DEP IPAL Terpadu
Puspiptek Tanggal/Tempat : 30 Oktober 2014/Gedung Graha Widya
Bhakti Puspiptek Penyelenggara : Deputi Jaringan Penyedia dengan
Pengguna-Puspiptek Peserta : Bahari, BE.
41 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
8 Nama Acara
:
Workshop Implementasi Pengelolaan Informasi Publik dan Kajian Branding
Tanggal/Tempat : 25-26 Juni 2014/Auditorium Lt.2 Gedung 10 Kampus LIPI
Penyelenggara : Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek-LIPI
Peserta : Dr. Nono Darsono
9 Nama Acara : Simposium Metrology and Global Energy Challange
Tanggal/Tempat : 4 Juni 2014/ Auditorium Utama LIPI Penyelenggara : KIM – LIPI Peserta : Dr. Ing Andika Widya Pramono, M.Sc.
10 Nama Acara : Diklat Teknis Peningkatan Kompetensi
12 Nama Acara : Seminar Ilmiah INSINAS 2014 Tanggal/Tempat : 1 – 2 Oktober 2014 / Hotel Horison, Jakarta Penyelenggara : Kedeputian Bidang Relevansi dan
Produktivitas IPTEK
42 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
anggaran belanja Pusat Penelitian Metalurgi dan Material
Tahun 2014 :
S
Anggaran Belanja
79 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
Dedi Sufiandi, ST
Pemanfaatan dan Diversifikasi Bahan
Baku Primer (Mineral) dan Bahan Baku
Sekunder (Daur Ulang)
Kritalisasi Senyawa LiMnOH Sebagai Bahan
Baku Baterai Padat Litium
asalah yang dihadapi dalam pemanfaatan
sumberdaya primer di
Indonesia adalah
masih rendahnya nilai
tambah sumberdaya primer
seperti mineral mangan.
Kemudian permasalahan
berikutnya adalah Indonesia
masih menjadi tujuan utama
pemasaran produk elektronik yang
menghasilkan limbah elektronik yang belum mampu di olah
seperti limbah baterai lithium. Karena masalah tersebut maka
M
Kegiatan Penelitian Tematik
80 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
dilakukan kegiatan pembuatan bahan lithium manganese yang
memiliki spesifikasi unggul dengan pendayagunaan
sumberdaya primer dan sekunder di Indonesia.Langkah
penelitian yang dilakukan adalah karakterisasi
bahan,penguasaan teknologi ektraksi untuk memperoleh
mangan grade,simulasi pembuatan litium manganese dari
bahan artificial dan optimasi pembuatan senyawa litium
manganese dari limbah baterai,kemudian pembuatan produk
LiMnO4 dari senyawa LiMnOH dengan proses kristalisasi
dengan variabel temperatur dan pH.Pembuatan bahan sintetis
litium manganese oksida diolah lebih lanjut menjadi bahan
baterai padat litium sebagai material lanjut (Advance
material). Keunggulan dari produk mempunyai rapat arus
tinggi,dapat diisi ulang dan ramah lingkungan,produk
dianalisis dengan menggunakan XRD SEM .
81 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pembuatan Kawat Superkonduktor Bi Sr-
Ca-Cu-O Dengan Menggunakan Teknik
Pit (Powder In Tube)
ada penelitian ini akan dibuat
pelet superkonduktor tipe
HTS dengan senyawa Bi-Sr-
Ca-Cu-O dengan metoda basah.
Keunggulan metoda basah dengan
reaksi padatan adalah pencampuran
ditiap unsurnya yang dapat terjadi
dengan homogen. Sehingga untuk
melakukan produksi masal, metoda ini
lebih memiliki potensi untuk dapat
diaplikasikan dalam produksi massal dibandingkan metoda
reaksi padatan. Pembuatan pellet BSCCO dilakukan dengan
pencampuran masing masing oksida logam tiap unsur, dan
kemudian dilarutkan dalam asam nitrat. Sampel kemudian
dianalisa dengan SEM, EDS, XRD dan pengukuran
P ● ● ●
Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
Pius Sebleku, ST
● ● ●
82 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
resistivitynya terhadap perubahan suhu dan magnet untuk
mengetahui suhu kritisnya.
83 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Alat Mesin Rolling
84 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Hasil Analisa XRD
85 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Perekayasaan Peralatan Pengolahan Material Sekunder Yang Ramah
Lingkungan
eduksi langsung bijih besi
menjadi besi sponge
dengan menggunakan
teknologi rotary kiln telah
diterapkan secara luas dan
komersial di beberapa Negara. Hal
ini tidak terlepas dari keunggulan
yang dimiliki oleh teknologi rotary
kiln dibandingkan dengan teknologi
pesaingnya.
Pada kegiatan penelitian ini
dilakukan percobaan pembuatan besi sponge dari bijih limonit
dengan menggunakan simulator rotary kiln. Selain percobaan
percobaan pembuatan besi sponge, kami juga melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap simulator tersebut.
Diantaranya: melakukan perbaikan burner WG 40 dan
pembuatan cooling box yang merupakan komponen-komponen
R Peneliti Kepala /
Penanggung Jawab
Iwan Dwi Antoro, MT
86 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
dari simulator rotary kiln tersebut. Pada penelitian ini bijih
limonit, batubara dan kapur digerus halus dan diayak sampai
dengan ukuran mesh -200#. Kemudian dilakukan analisa kimia
pada bijih limonit, kapur dan dekstrin. Pada batubara
dilakukan analisa proksimat. Komposit pellet dibuat dengan
komposisi bijih limonit dan batu bara 80:20, 85:15, dan 90:10.
Kapur ditambahkan sebesar 5 % dan dekstrin diimbuhkan
sebesar 2%. Komposit pellet yang terbentuk kemudian
dikeringkan sehingga menjadi dry pellet. Dry pellet ini
kemudian dilakukan proses reduksi dengan menggunakan
simulator rotary kiln pada temperatur 1000 C dengan variasi
waktu selama 30, 45, dan 60 menit. Selanjutnya pellet hasil
reduksi didinginkan dengan media air dan udara. Selanjutnya
FeNi spon dikarakterisasi untuk mengetahui pengaruh dari
variabel yang digunakan.
Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji Fe metal,
analisa komposisi kimia menggunakan XRD, SEM EDS, dan uji
kuat tekan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
perubahan persen Fe metal tidak sesuai teori. Persen Fe metal
menurun seiring bertambahnya komposisi batu bara dan
waktu reduksi yang digunakan, tetapi persen Ni meningkat
seiring bertambahnya waktu reduksi. Persen Fe metal tertinggi
diperoleh pada komposisi pelet 90:10% dengan waktu reduksi
87 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
30 menit yaitu 2,97%, sedangkan persen Ni tertinggi diperoleh
dengan waktu reduksi 60 menit yaitu 6,87%. kuat tekan FeNi
spon tertinggi diperoleh pada pendinginan menggunakan
media udara yaitu sebesar 25,2 kg/butir dengan waktu reduksi
30 menit dan penambahan 10% batu bara.
Komposit pellet setelah proses reduksi menggunakan simulator rotary kiln: (a) Komposit pellet diquenching ke dalam media air setelah proses reduksi (b) Komposit pellet diquenching media udara setelah proses reduksi
88 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Material Beton untuk Anoda Proteksi Katodik Arus Tanding
alam kegiatan
penelitian ini, tim
peneliti dari Pusat
Penelitian Metalurgi dan
Material LIPI telah mencoba
melakukan percobaan
perlindungan baja tulangan
beton dari serangan korosi dengan menggunakan proteksi
katodik arus tanding dengan sistem anoda mortar konduktif
sebagai anoda sekunder dan MMO-Ti sebagai anoda primer
serta inhibitor sodium nitrit.
Proteksi katodik arus tanding/arus proteksi dengan
menggunakan anoda MMO-Ti beton konduktif telah dilakukan
terhadap baja tulangan beton baru yang terendam didalam air
laut pada variasi arus proteksi. Tujuan penelitian ini adalah
menyigi kinerja arus proteksi untuk mengurangi agresifitas
lingkungan di sekitar beton bertulang baru dan untuk
mengevaluasi beton bertulang baru setelah diaplikasikan arus
proteksi. Proteksi katodik ini bervariasi dilakukan pada arus
D Peneliti Kepala / Penanggung Jawab
Moch. Syaiful Anwar, MT
89 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
proteksi 100, 150 dan 200 mA/m² dari luas penampang baja
tulangan. Standar NACE SP0290 digunakan sebagai kriteria
standar proteksi katodik ini. Beberapa pengujian untuk melihat
pengaruh arus proteksi pada saat power supply dihidupkan
dan dimatikan terhadap sifat korosi baja tulangan beton adalah
Open Circuit Potential (OCP) pada saat power supply
dihidupkan selama 3 menit dan kemudian dimatikan selama 4
jam, tafel polarisasi untuk mencatat potensial korosi, hambatan
polarisasi, laju korosi pada saat awal dan setelah diaplikasikan
arus proteksi dan cyclic polarisasi untuk mengetahui
kerentanan baja tulangan beton terhadap korosi pitting. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proteksi katodik yang
diaplikasikan telah memenuhi kriteria dari standar NACE
SP02090. Potensial korosi baja tulangan beton yang ditentukan
setelah 4 jam dari arus proteksi dimatikan menghasilkan nilai
potensial terendah/paling negatif dan nilai laju korosi lebih
rendah dari pada benda uji tanpa arus proteksi (PPC 1) selama
30 hari perendaman dan tanpa terjadinya korosi sumuran
(pitting).
Selain menggunakan proteksi katodik arus tanding, tim
peneliti juga telah mencoba menggunakan Sodium Nitrit
sebagai inhibitor korosi baja tulangan beton yang dilarutkan
didalam larutan sintetis beton. Telah dilakukan penelitian
90 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
pengaruh inhibitor sodium nitrit dengan variasi konsentrasi
0,1;0,3;dan 0,6 M untuk inhibisi korosi pada baja tulangan
beton dalam larutan sintetis beton pada variasi pH 11, 9, dan 7
dengan larutan 3,5% NaCl. Pengukuran potensial korosi (Ecorr)
dan laju korosi baja tulangan dilakukan dengan metode
polarisasi Tafel pada scan rate 1,5 mV/s berdasarkan standard
ASTM G-5. Pengukuran potensial korosi (Ecorr) dan laju korosi
baja tulangan beton dilakukan dengan merendam sampel uji
selama 30 hari dalam larutan uji. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa inhibitor sodium nitrit terbukti dapat
menaikkan potensial korosi (Ecorr) ke daerah pasif dan
menurunkan laju korosi pada baja tulangan beton yang
terkontaminasi klorida. Efisiensi inhibisi sodium nitrit yang
paling optimal adalah konsentrasi 0,6 M pada semua variasi pH
larutan uji.
91 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengambilan sampel Air Laut di Pantai Ancol Jakarta
Cetakan beton
Proses Mixing
92 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Proses Pengecoran Beton
Proses Curing
Sampel Beton Bertulang
Proses Pengecoran Sistem Anoda: MMO-Ti + Mortar
Konduktif
93 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Sampel Beton Bertulang Yang Dilapisi Oleh
Sistem Anoda
Proses Proteksi Katodik
Arus Tanding
Proses Pickling Baja
Tulangan
Pembuatan Sampel Untuk
Inhibitor Sodium Nitrit
94 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Soldering
Monting
Pembuatan larutan sintetis pori beton
Larutan Uji + Sampel Proses Perendaman
Selama 30 hari
95 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Proses Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) Dari Bijih Nikel Laterit
ndonesia merupakan
negara yang berlimpah
dengan sumber daya
alam (SDA) bijih nikel oksida
yang lazim disebut laterit. SDA
laterit tersebut berada di
Kawasan Timur Indonesia (KTI)
menyebar diberbagai tempat
terutama di Sulawesi Tenggara
(Sultra), Halmahera Maluku
Utara, dan pulau Gag Papua.
Adapun laterit terdiri dari dua jenis, yaitu limonit berkadar
nikel (Ni) rendah dan saprolit berkadar nikel (Ni) tinggi.
Saprolit dengan kadar Ni ≥ 1,8 % sudah diolah di Sultra
(Sulawesi Tenggara) dengan jalur proses pyrometalurgi untuk
memproduksi FeNi (ferro nikel) seperti produk BUMN PT Aneka
Tambang di Pomalaa. Atau Ni matte seperti produk PT Vale
Indonesia (dulu PT INCO) di Sorowako. Sedangkan laterit kadar
rendah yang terdiri dari limonit dan saprolit dengan
I Peneliti Kepala /
Penanggung Jawab
Ir. Puguh Prasetiyo
96 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
kandungan Ni < 1,8 %, belum diolah di Indonesia. Dari sisi lain
laterit kadar rendah ditanah air yang cadangannya
diperkirakan mencapai 2 milyar ton, belum dimanfaatkan
secara optimal.
Undang Undang Minerba (Mineral dan Batubara) nomor
4 tahun 2009 melarang ekspor bahan baku mineral, dan wajib
mengolah mineral di Indonesia per 12 Januari 2014. Padahal
sejak era pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930an
sampai akhir 2013, Indonesia mengekspor saprolit ke Jepang.
Ekspor limonit dengan persyaratan tertentu ke Australia mulai
1979/1980, dan ekspor laterit (limonit dan saprolit) ke China
pada tahun 2000an.
Atas dasar penjelasan diatas maka dilakukan penelitian
161 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Foto Alat Cryogenic Magnet Untuk Mengukur Resistivity
Circulation Pump
Helium Compressor
Computer System
Temperature, Magnet Controller dan Resistivity Measurement System
162 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Skema Cryogenic Magnet System
Main Unit Cryogenic Magnet System
163 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pembuatan Green Materials Dari
Bioplastik Dan Serat Nano-Selulosa
Dalam Skala Industri Untuk
Menggantikan Plastik Sintetik
ebutuhan
plastik sebagai
bahan baku
industri terus meningkat
mengingat kemudahannya
dalam proses (gampang
dibentuk), murah, dan
ringan. Sayangnya,
ketersediaan minyak bumi
sebagai sumber dari plastik
sintetik terus menurun
(bahan tidak terbarukan). Permasalahan lainnya, produk dari
plastik sintetik sulit terurai
sehingga mencemari lingkungan. Untuk alasan ini, kalangan
peneliti dan industri aktif mengembangkan berbagai plastik
K Peneliti Kepala / Penanggung Jawab
Dr. Lisman Suryanegara -------------------
Pusat Penelitian Biomaterial
LIPI
164 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
dari sumber hayati (bioplastik). Poliasam laktat (PLA) adalah
salah satu bioplastik yang sangat potensial untuk
menggantikan polimer sintetik. Sifat mekanik PLA lebih baik
dibandingkan PP dan dapat diproses dengan menggunakan
peralatan yang sama, sehingga pihak industri tidak perlu
investasi peralatan baru. Sayangnya, PLA belum bisa
diaplikasikan dalam skala industri mengingat ada beberapa
kelemahannya, diantaranya proses kristalisasi yang lambat
dapat menyebabkan produktivitas menurun. Selain itu, PLA
tidak tahan terhadap suhu tinggi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
penambahan serat nano-selulosa dan phosphonic acid zinc,
dapat memproses PLA secepat PP dengan sifat termal dan
mekanik yang lebih baik. Dalam proposal ini, kami akan
membuat green materials berbasis bioplastik (PLA) dengan
penguat serat selulosa berukuran nano dalam skala industri,
dengan tujuan untuk menggantikan pemakaian plastik sintetik.
Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan berupa paket teknologi
yang bisa langsung digunakan oleh pihak industri baik
elektronik maupun otomotif.
165 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pada tahun pertama (2013) telah dilakukan kegiatan
penelitian dan pembuatan komposit yang bertujuan untuk
meningkatkan sifat-sifat PLA. Pada tahun kedua (2014), fokus
penelitian telah diarahkan kepada modifikasi serat selulosa
dan PLA dengan tujuan mendapatkan afinitas yang baik antara
PLA dan selulosa ketika dicampurkan. Pada tahun ketiga, akan
dilakukan pembuatan green materials dari bioplastik (PLA)
yang diperkuat oleh serat selulosa dalam skala industri. Luaran
yang dihasilkan pada tahun 2014 berupa 6 buah publikasi
internasional dan 2 buah publikasi nasional.
166 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pembuatan Material TiO2 dari Mineral
Lokal Indonesia Untuk Pengembangan
Material Maju
ndonesia memiliki sumberdaya
mineral Ilmenit yang dapat
dibuat menjadi TiO2 sebagai
pigmen, bahan fotokatalis atau bahan
kimia lainnya, namun sampai dengan
saat ini belum dimanfaatkan secara
optimal. Disisi lain kebutuhan
Indonesia akan TiO2 untuk pigmen,
bahan fotokatalis dan aplikasi TiO2
lainnya terus meningkat dan sampai dengan saat ini bahan
tersebut masih harus diimport dalam jumlah yang cukup besar
dari berbagai negara. Oleh karena itu apabila Ilmenit Indonesia
dapat dimanfaatkan menjadi TiO2 maka akan memberikan
dampak positif bagi peningkatan nilai tambah Ilmenit
Indonesia dan pembangunan nasional. Permasalahannya
adalah bagaimana untuk dapat membuat TiO2 dari Ilmenit
Indonesia.
I ● ● ●
Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
Dr. Ir. Rudi Subagja
● ● ●
167 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Untuk mendapatkan TiO2 sebagai bahan fotokatalis dari
Ilmenit Indonesia, melalui kegiatan kompetitif LIPI, penulis
telah melakukan serangkaian kegiatan penelitian, dimana
hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa Ilmenit dapat
dibuat menjadi TiO2 melalui tahapan proses dekomposisi
dengan basa, pelarutan asam dan hidrolisis. Kemudian pada
tahun 2014, untuk mendapatkan bahan fotokatalis, terhadap
TiO2 yang dihasilkan dari penelitian tahun sebelumnya
dilakukan kegiatan penelitian kalsinasi TiO2 untuk mempelajari
pengaruh waktu dan temperatur kalsinasi terhadap perubahan
fasa TiO2.
Bahan Baku Percobaan Bahan baku TiO2 yang digunakan pada percobaan ini
diperoleh dari hasil proses hidrolisis larutan TiOSO4 yang
berasal dari hasil proses pelarutan Ilmenit dalam larutan asam
sulfat. Komposisi kimia TiO2 yang digunakan pada percobaan
ini adalah senyawa TiO2 sebesar 96,1% ; Fe2O3 sebesar 2,64 %
dan SnO2 sebesar 1,26 %.
168 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Peralatan Percobaan
Peralatan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
temperatur dan waktu terhadap perubahan fasa TiO2 adalah
tungku Mufle yang dapat dioperasikan sampai 1500 oC dan
dilengkapi dengan alat pengendali temperatur. Setelah
mengalami proses kalsinasi, sampel kemudian dianalisis
dengan alat difraksi sinar - X (XRD) untuk melihat fasa - fasa
yang terbentuk dalam TiO2.
Hasil Percobaan Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa fasa anatase lebih
mudah terbentuk pada temperature lebih rendah dari 600 o C,
sedangkan pada suhu diatas 700 0C fasa anatase yang
terbentuk sangat kecil, dan fasa yang dominan muncul pada
kalsin hasil proses kalsinansi adalah TiO2 dalam bentuk rutil.
Untuk mempelajari sifat fotokatalitik bahan TiO2, pada
percobaan ini, TiO2 hasil proses kalsinasi diaplikasikan untuk
menguraikan bahan pewarna methyl orange dan bahan
pewarna yang terdapat pada limbah Industri tekstil. Dari data
hasil percobaan dapat dilihat bahwa proses penguraian bahan
pewarna methyl orange akan berjalan dengan lebih baik
apabila menggunakan kalsin hasil proses kalsinasi pada
169 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
temperatur 400 o C sampai dengan 500 o C. Kemudian untuk
percobaan penguraian zat warna tekstil memperlihatkan
bahwa 100% zat warna yang ada dalam limbah tekstil dapat
dihilangkan apabila kedalam limbah tersebut ditambahkan
kalsin TiO2 dan larutan disinari dengan sinar ultra violet
selama 3 jam, sedangkan untuk waktu penyinaran 2 jam hanya
sekitar 97 % zat warna yang dapat dihilangkan
170 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Fasa anatase cenderung terbentuk pada proses kalsinasi TiO2 yang dilakukan pada temperatur lebih rendah dari 600 o C.
b. Kenaikan temperatur kalsinasi dari 300 o C menjadi 1000 o C menyebabkan intesitas fasa anatase yang terbentuk cenderung makin kecil
c. Peningkatan waktu kalsinasi cenderung menyebabkan berkurangnya intesitas fasa anatase yang teerbentuk cenderung makin kecil.
d. Hasil uji sifat fotokatalis TiO2 memperlihatkan bahwa Kalsin yang dipanaskan pada temperatur 400 o C sampai dengan 500 o C dapat menghilangkan 100 % zat warna methyl orange dan zat warna yang terdapat dalam limbah industri tekstil.
171 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Dan Aplikasi Blok Rem
Komposit Untuk Kereta Api Bekerjasama
Dengan PT. Inka
ebutuhan akan blok rem
komposit oleh industri
kereta api sangat besar.
PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI)
pada tahun 2012 memiliki lokomotif
sebanyak 486 unit, kereta 1.716
unit dan gerbong 6.249 unit
(Laporan Tahunan PT KAI 2012).
Setiap unit gerbong terdiri dari 8
roda yang memerlukan 16 unit blok
rem, dengan waktu pakai blok rem
3 bulan, maka selama 1 tahun akan
diperlukan 448.000 unit blok rem.
Selama ini kebutuhan blok rem
sebagian besar dipenuhi dari
impor dan sebagian kecil dari
produk dalam negeri. Selain PT. KAI, pengguna blok rem
K Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
ISMAIL BUDIMAN, S.Hut., M.Si
-----------------
Pusat Penelitian
Biomaterial LIPI
172 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
adalah PT. Industri Kereta Api (INKA). PT INKA menggunakan
blok rem dalam proses pembuatan satu rangkaian kereta api,
dimana salah satu penggunanya PT. KAI. Sedangkan PT KAI
menggunakan lebih banyak blok rem dalam rangka
pemeliharaan.
Penggunaan blok rem metal oleh PT. INKA dan PT. KAI
telah mulai diganti dengan blok rem komposit (mengandung
bahan hayati). Beberapa keuntungan pemakaian blok rem
komposit dibandingkan dengan blok rem metal antara lain
adalah lebih ringan, lebih awet atau tahan aus, dan
pemasangannya lebih mudah. Beberapa penelitian sudah
dilakukan dan sudah ada beberapa produsen lokal yang
membuat blok rem kereta api, tetapi produknya belum
sepenuhnya memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT KAI.
Karena itu diperlukan penelitian pembuatan blok rem komposit
yang bisa memenuhi standar tersebut.
Bahan baku blok rem komposit terdiri dari bahan
pengisi, bahan penguat, matriks perekat, dan bahan tambahan
lain. Pada penelitian ini bahan karbon alam dari tempurung
kelapa dan cangkang buah kelapa sawit digunakan sebagai
pengisi. Bahan penguat menggunakan serat alam sebagai
pengganti serat sintetis yaitu serat sabut kelapa dan serat
tandan kosong kelapa sawit. Serat alam juga berfungsi untuk
173 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
meningkatkan stabilitas koefisien friksi yang sangat diperlukan
pada pemakaian blok rem, mendorong pemberdayaan petani
serat alam dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) pada produk blok rem.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun. Pada
tahun pertama ini (tahun 2014) telah dilakukan pembuatan
sampel pembuatan blok rem komposit dengan beberapa
variasi bahan dan komposisi serta karakterisasinya. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa pada beberapa sifat, komposit
dengan menggunakan bahan alam telah memenuhi kriteria
yang ditetapkan oleh PT. KAI. Pada tahun pertama juga telah
dibuat prototipe dari blok rem komposit dengan spesifikasi
ukuran sesuai dengan blok rem kereta api komersial.
174 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Proses persiapan serat sabut kelapa dan serat tandan kosong kelapa sawit
Proses pengarangan cangkang buah kelapa sawit dan tempurung kelapa
175 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Proses Pembuatan Prototipe Blok Rem Komposit Untuk Kereta Api
Dan Prototipe Blok Rem Yang Dibuat
176 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Instrumen Differential
Thermal Analysis Untuk Analisis Termal
Material Maju Dan Nano Material
emahaman karakteristik
termal material yang
terjadi karena perubahan
struktur, ukuran dan
komposisi pada proses rekayasa
material, nano material, ekstraksi
material dll sangatlah diperlukan.
Banyak institusi penelitian dan
pendidikan di Indonesia yang
menginvestasikan dananya untuk pengadaan alat analisis
termal tersebut. Sayangnya, sistem analisis termal tersebut
rentan rusak dan memiliki suku cadang dengan harga yang
mahal.
Pada kegiatan ini, Pusat Penelitian Fisika, Pusat
Penelitian Metalurgi dan Pusat Penelitian KIM LIPI bekerja
sama untuk mengembangkan system analisa thermal berbasis
P Peneliti Kepala / Penanggung Jawab
Dr. Agus Sukarto Wismogroho
==================
Pusat Penelitian Fisika LIPI
177 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Differential Thermal Analysis (DTA) dengan menggabungkan
teknologi fisika teori, material, instrumentasi dan kalibrasinya.
Hasil kegiatan selam 3 tahun memperoleh prototype
system DTA yang dapat digunakan untuk keperluan analisa
pada suhu efektif 100-1100ºC. Sistem yang dikembangkan
memiliki akurasi yang cukup tinggi mencapai diatas 99%,
dengan ketahan terhadap noise mencapai dibawah 0.1ºC.
Spesifikasi ini sesuai dengan kebutuhan alat analisa DTA
komersial pada umumnya.
Selain itu, dengan teknologi yang dikuasai beberapa
teknologi berbasis thermal telah dapat dikuasai dan dibuat
prototipenya, seperti alat analisa Dilatometer, SSC, thermal
conductivity dll, serta alat proses material seperti furnace
1000C, 1300C, wire less rotary kiln temperature control, shaker
mill dll.
Berikut adalah daftar nama, patent, dan hasil, dari
pengembangan teknologi instrument di laboratorium pengusul
:
178 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
1 a) Planetary ball mill PBM 4A bersudut dengan jar yang dapat dikondisikan sampai suhu di bawah -100ºC.
b) Patent: S00200700086)[9] c) BiMnO nano rod [10],
Al/Al2O3 nano composite coating on steel substrate[11]. FeAl coating untuk Al alloy[12] (Japan Patent: 2009-118738 [13]), FeAl coating [14, 15]
d) Sudah di komersialisasikan
2 a) High Energy Shaker Mill/
High Energy Mill-E3D Generasi 1,2, 3, 4 dan 5.
b) Patent: no P00200700207[16]
c) FeAl(Cr/Ni) nano struktur[17], Cu-Zn nano struktur[18], nano partikel Sr-ferrite[19]dll.
d) Sudah di komersialisasikan
3 a) High energy Piston mill
b) Patent: P00200800640 [20] c) Silica partikel (patent:
P00200600409 [21]), partikel pasir besi dll
179 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
4 a) Hot Mill, ball milling pada suhu tinggi, diatas 500ºC.
b) Patent: P00200800641 [22] c) FeAl hard coating [23],
Al/Al2O3 nano composite coating [11]
5 a) Attrition mill untuk
produksi partikel nano/sub mikro dalam jumlah besar
b) In house 2010 c) Pengembangan ferrite
core 6 a) DTA 100ºC – 1000ºC
b) DIPA 2011 c) Draft patent
7 a) Multi temperature milling
tools b) Insentif ristek 2011 c) Draft patent
180 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Thin Film Material
Photocatalyst Berbasis ZrO2 dengan
Menggunakan Metode Sol-Gel
plikasi foto katalis semi
kondutor sangat beragam
mulai dari pemecahan air
untuk menghasilkan H2 dan
O2, pengolahan air limbah, dan
pemakaian sensor untuk gas O2 pada
otomotif maupun sensor kelembaban.
Pemakaian fotokatalis masih didominasi
oleh TiO2 sebagai material semikondutor
karena material ini mempunyai energi
gap yang kecil. Akan tetapi pemakaian
TiO2 harus dibarengi dengan penggunaan co-catalyst untuk
menghindari terjadinya reaksi balik H2 dan O2 menjadi air. Co-
catalyst umumnya merupakan logam grup Pt, NiOx dan RuO2
yang relatif mahal dan membutuhkan ukuran nano sebagai
katalis. Salah satu nya adalah ZrO2, material ini walaupun
memiliki bandgap yang lebih lebar dibandingkan dengan TiO2
A Peneliti
Kepala /
Penanggung
Jawab
Dr. Nono
Darsono
181 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
akan tetapi mempunyai keuntungan lebih dibandingkan TiO2
seperti; material ini tidak membutuhkan katalis untuk
terjadinya proses fotokatalis, ketahanan akan proses
fotodegradasi akibat pemberian sinar UV, material ini
umumnya tahan terhadap korosi, dan banyak digunakan untuk
aplikasi medis. Dalam penelitian ini, akan dibuat lapisan tipis
(thin film) ZrO2 dengan menggunakan teknik sol-gel.
Kemudaian lapisan tipis akan diaplikasikan pada substrat
dengan menggunakan teknik celup. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan khazanah ilmu dalam bidang thin film dan
memberikan dampak yang nyata untuk membantu industri
dalam pengolahan limbah. Penelitian ini pun sangat menitik
beratkan pada pembuatan reaktor mini pengolahan limbah.
Beberapa faktor yang mendukung dalam penelitian ini adalah
tersedianya beberapa alat uji dan kompetensi dari peneliti
terkait.
182 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
183 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Beberapa target yang telah dicapai dalam tahun 2 (dua)
tahun ini adalah :
1. Terkuasainya teknologi dalam pembuatan sol.
2. Makalah ilmiah nasional dan internasional
3. Serta sebuah alat dukung peneletian dalambidang sol gel.
Dari hasil yang kami peroleh, kami telah berhasil
membuat lapisan thin film ZrO2, meskipun belum optimal.
Proses pembuatan sol gel menggunakan Zirconium n-
propoxide dengan penambahan asam asetat telah berhasil
dilakukan. Meskipun asam asetat di sini berfungsi sebagai
ligankelat untuk menstabilkan proses hidrolisis-kondensasi
dan meminimalkan aglomerasi zirkonia tetap saja ketika
larutan sol gel di aging terlalu lama akan berpengaruh
terhadap nilai viskositas sehingga berpengaruh pula terhadap
proses pelapisannya. Pemilihan dopant untuk menghasilkan
ZrO2 yang lebih baik dilakukan, dan dalam penelitian ini telah
dilakukan percobaan terhadap pengaruh penambahan
Lanthanum dan Titanium, Cobalt, Barium dan Besi.
184 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Dan Aplikasi Mortar Berbahan Baku Hayati Untuk Pelapis
Lantai Gerbong Kereta Api
ereta api merupakan
angkutan yang
efisien, mampu
mengangkut
penumpang dan barang dalam
jumlah banyak. Kereta api
umumnya terdiri dari lokomotif
dan rangkaian kereta atau
gerbong.
PT. Kereta Api Indonesia
(KAI) sebagai otoritas pelaksana
jasa transportasi kereta api di
Indonesia masih membutuhkan
gerbong dalam jumlah banyak.
Saat ini, PT. KAI melayani 400 ribu penumpang per hari. Pada
2019, PT. KAI ditargetkan mampu mengangkut 1,2 juta
penumpang perhari dengan kebutuhan gerbong sebanyak
1.440 unit.
K Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
Dr. Sasa Sofyan
Munawar ----------------
Pusat Penelitian Biomaterial LIPI
185 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Bertambahnya gerbong kereta api secara langsung
berdampak terhadap peningkatan beban rel. Untuk
meringankan beban rel tersebut, PT. Industri Kereta Api
(INKA) sebagai salah satu produsen gerbong kereta api yang
selama ini telah memenuhi kebutuhan PT. KAI di atas terus
berinovasi dalam membuat gerbong yang ringan dan kuat.
Salah satu komponen yang berpengaruh terhadap bobot
gerbong kereta api adalah lapisan lantai. Lapisan lantai terdiri
dari mortar dan rubber sheet. Material utama pembentuk
mortar adalah agregat dan pemlastis. Saat ini agregat masih
diimpor dari Jepang dan Korea dengan harga yang cukup
mahal. Salah satu keunggulan agregat impor adalah kerapatan
materialnya yang rendah sehingga akan memperingan
mortar/lapisan lantai dan gerbong secara keseluruhan dengan
nilai mekanis tinggi.
Untuk mengganti agregat impor, PT. INKA telah
mencoba membuat agregat dengan bahan lokal. Namun
demikian, hasil yang diperoleh belum seluruhnya sesuai
spesifikasi (kerapatan material masih tinggi). Sehingga perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut guna mendapatkan bahan
alternatif agregat ringan sehingga dihasilkan mortar yang
sesuai spesifikasi untuk penggunaan pada lantai gerbong
kereta api dan murah untuk diproduksi.
186 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
formula campuran semen mortar yang ringan dengan
menggunakan agregate dari bahan hayati dan mineral, dan
bahan cair/pemlastis sehingga dapat mengurangi bobot total
gerbong kereta api. Semen mortar yang dihasilkan diharapkan
dapat memenuhi spesifikasi terutama untuk peredam suara,
penyerap kalor, dan penahan goncangan.
Pada tahun 2014 telah dilakukan karakterisasi dan
formulasi mortar dengan agregat hayati (cangkang sawit, abu
bagas tebu dan abu sekam padi) dibandingkan dengan
agregat mineral (perlit dan hebel/aerated concrete). Hasilnya
menunjukkan bahwa agregat cangkang sawit mempunyai nilai
fisis dan mekanis yang lebih baik dari agregat lainnya.
Campuran agregat cangkang sawit dan agregat perlit juga
hebel menunjukkan kualitas fisik dan mekanis yang memenuhi
standar. Prototipe mortar telah dibuat. Publikasi dalam
seminar nasional dan internasional telah dilaksanakan.
Koordinasi dengan PT. INKA dan PT. Railindo Global Karya
terus diintensifkan untuk keberhasilan kerjasama penelitian
ini.
Pada tahun 2015 akan dilaksanakan penerapan dan
pengujian mortar sekala penuh pada lantai gerbong kereta api,
serta dilakukan studi tekno-ekonomi dan pembuatan komitmen
187 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
lebih lanjut dengan PT. INKA dan PT. Railindo Global Karya
(anak perusahaan PT. INKA) sebagai mitra dalam penelitian
ini.
188 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Rancang Bangun Komponen-Komponen Radar Menggunakan Teknologi Thick
Film Berbasis Alumina
ebutuhan modul
komponen elektronik
dan telekomunikasi di
Indonesia, terutama untuk
kebutuhan-kebutuhan yang
bersifat spesifik sangat sulit
sekali untuk didapatkan dan
masih tergantung dari luar
negeri. Terlebih lagi apabila
komponen elektronik tersebut
digunakan untuk keperluan
yang bersifat strategis seperti
peralatan militer, pemetaan, pemantau serta sistem navigasi.
Radar adalah salah satu peralatan untuk keperluan
pemantauan dan pendeteksi yang bersifat sangat strategis,
banyak digunakan dalam peralatan militer maupun peralatan
sipil. Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET–
LIPI) sejak tahun 2006 telah mengembangkan peralatan Radar
K Peneliti Kepala / Penanggung Jawab
Ir. I Dewa Putu Hermida, MT
---------------------- Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi
LIPI
189 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
sebagai antisipasi akan kebutuhan dalam negeri baik sipil
maupun militer, yang selama ini masih menggunakan produk-
produk dari luar negeri. Hal ini sesuai dengan himbauan
Menristek agar para peneliti di Indonesia melirik industri
Pertahanan dan Keamanan (Hankam) dari sisi teknologi
alutsista serta dikarenakan anggaran militer yang besar untuk
bidang Pertahanan, sehingga diharapkan dapat memperkuat
Sistem Inovasi Nasional (SINas), daya saing dan kemandirian.
Pada tahun 2011, PPET–LIPI telah membuat MoU dengan PT.
INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) sebagai pihak swasta
yang digandeng untuk memasarkan produk Radar yang telah
dibuat prototipnya. Permasalahan yang terjadi saat ini untuk
pengembangan produk strategis seperti Radar adalah sangat
sulitnya untuk memenuhi kebutuhan modul-modul dari
komponen Radar karena alasan keamanan, strategi serta daya
saing diantara produsen-produsen Radar di dunia, sehingga
sering sekali terbentur pada saat penyediaan modul-modul
dari komponen Radar yang dibutuhkan. Dengan alasan itu,
maka PPET-LIPI yang didukung oleh SDM serta peralatan yang
tersedia, mencoba untuk mengatasi permasalahan ini dengan
melakukan rancang bangun modul-modul komponen Radar
menggunakan substrat Alumina yang bisa bekerja sampai
rentang frekuensi diatas 10 GHz dengan berbasis Teknologi
190 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Film Tebal. Sehingga diharapkan mampu menjawab tantangan
yang ada, serta dapat melahirkan beberapa inovasi,
kemandirian teknologi serta daya saing yang tinggi dalam
perkembangan teknologi pertahanan dan keamanan di
Indonesia.
Tahapan Proses Fabrikasi Thick Film
191 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Realisasi Rangkaian RF Power Detector LTC5582 Tahap Awal
Fabrikasi Attenuator Digital
192 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Fabrikasi Attenuator Digital
Fabrikasi Attenuator Digital
193 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Modul Modul Yang Sudah Terpasang Pada Sistem Radar
Pengukuran Modul-Modul Yang Dibuat Dengan Menggunakan Alat Ukur Vector Network Analyzer (VNA)
194 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pembuatan Pupuk NPK Dengan
Kemampuan Pelepasan Lambat
Memanfaatkan Aplikasi Nanoteknologi
- Bekerjasama dengan Departemen Pertanian -
ada kegiatan penelitian ini
dilakukan pembuatan
pupuk dengan kemampuan
lepas lambat (Slow -
Released Fertilizer) dengan
memanfaatkan aplikasi nano teknologi.
Pada tahap awal penelitian, dilakukan
pembuatan partikel berskala nano
dengan metode mechanical milling
terhadap bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai sumber
nutrisi tanaman. Proses milling selama 2 jam jika
menggunakan alat HEM (High Energy Milling) dan waktu
P
Kegiatan Penelitian
Non DIPA
Peneliti Kepala / Penanggung
Jawab
Dr. Ikhlasul Amal, PH. D
195 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
milling selama 40 jam jika menggunakan instrument PBM
(Planetary Ball Mill) telah didapatkan partikel nano untuk SiO2
dan Fe2O3. Ukuran yang dihasilkan berkisar antara 300-600 nm.
Hasil ini sudah dapat dijadikan dasar untuk membuat pellet
pupuk berstruktur nano. Selanjutnya parameter proses yang
telah didapat akan diaplikasikan dalam membuat pupuk yang
diharapkan memiliki sifat pelepasan lambat. Dengan
penguasaan proses, maka apapun formulasi pupuk yang dibuat
akan dapat menyesuaikan. Pupuk slow-release nano dengan
metode komposit menggunakan bahan zeolit sudah dibuat dan
berdasarkan hasil laboratorium, memiliki kemampuan
pelepasan lambat hingga 50% dibandingkan dengan pupuk
konvensional.Pupuk ini telah diujikan pada tanaman jagung di
laboratorium rumah kaca.Selain itu pupuk lepas lambat dengan
metode pelapisan telah dipersiapkan dan pengujian secara
laboratorium menunjukkan kemampuan pelepasan lambat
hingga 30-50% dibandingan pupuk komersial tergantung
ketebalan pelapisan.Luaran yang dihasilkan pada kegiatan ini
adalah satu publikasi internasional, dua publikasi nasional,
dan satu draft publikasi internasional/nasional.
196 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
197 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
198 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
Pengembangan Teknologi Pengolahan
Sumber Daya Pasir Besi Menjadi Produk
Besi / Baja, Pigmen, Bahan Keramik,
Kosmetik, dan Fotokatalistik dalam
Mendukung Industri Nasional
- Bekerjasama dengan Kemenristek -
ndustri
manufaktur,
meskipun
dengan daya
saing yang masih relatif
rendah, merupakan
penyumbang PDB
terbesar dengan total
kontribusi mencapai 27 %
atau sekitar 1400 triliun
rupiah pertahun. Penyebab utama rendahnya daya saing
tersebut di antaranya adalah bahan baku yang merupakan
komponen utama produksi (hingga 40 %) diperoleh sebagian
I Peneliti Kepala /
Penanggung
Jawab Penelitian
Dr. Nurul Taufiqu
Rochman
199 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
besar atau hampir 90 % impor. Impor bahan setengah jadi
misalnya dari China, dilaporkan melebihi 100 triliun pada 2008.
Di sisi lain, sektor pertambangan dan galian berkontribusi
mencapai di atas 10 % atau sekitar 500 triliun rupiah dimana
sumber daya alam (SDA) kita hanya dieksploitasi tanpa diolah
lebih lanjut. SDA mineral ini merupakan sumber bahan baku
yang dapat diolah menjadi bahan baku industri setengah jadi
pengganti impor guna keperluan industri nasional. Dengan
mengolah SDA mineral lokal, kebutuhan bahan baku industri
domestik dapat dipenuhi dan sekaligus dapat meningkatkan
daya saing industri nasional karena ketahanan pasokan bahan
baku dan harga yang relatif dapat dikendalikan. Pengolahan
SDA mineral secara langsung juga dapat berkontribusi secara
ekonomi dalam peningkatan nilai tambah hingga 10 atau
bahkan 1000 kali lipat dari bahan baku mentah tanpa diolah.
SDA mineral pasir besi dengan total lebih dari 2 miliar ton dan
tersebar di sepanjang pantai selatan Jawa, Sumatra, Nusa
Tenggara Barat, dan lain sebagainya dengan kandungan
utama besi oksida, titania, silika dan alumina merupakan
sumber bahan baku industri besi/ baja, pigmen, keramik,
kosmetik, fotokatalistik dan lain sebagainya yang hingga kini
masih belum ditangani secara terintegrasi. Produk dari
pengolahan pasir besi utamanya dapat berupa besi ingot/ baja,
200 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
logam titanium, pigmen TiO2, black oxyde Fe3O4 untuk toner,
powder Al2O3.SiO2 untuk keramik, Nano TiO2 dan Fe3O4 untuk
farmasi dan medika dengan estimasi harga per kg bertutur-
turut 9 rb, 300 rb, 50 rb, 12 rb, 2 rb, 2 jt dan 1 jt rupiah. Dengan
mengolah SDA pasir besi, maka nilai tambah dapat
ditingkatkan hingga 10 hingga 20 rb kali lipat dan dapat
digunakan untuk produk pengganti impor sehingga
meningkatkan daya saing industri nasional. Di sisi lain,
program pemerintah dalam MP3EI menuntut kesiapan bahan
baku yang menunjang pembangunan infrastruktur, pabrik-
pabrik industri manufaktur, alat-alat transportasi, gedung,
perumahan dan lain sebagainya. Bahan baku ini semua
sebagian besar membutuhkan pasokan besi dan baja dalam
jumlah yang besar dan stabil yang hanya bisa diperoleh jika
kita mengolah SDA lokal yang terintegrasi dan mandiri. Oleh
karena itu, konsorsium riset ini dibentuk untuk menjawab
tantangan pengolahan SDA mineral pasir besi secara
terintegrasi guna menunjang industri nasional. Konsorsium ini
terdiri dari 11 institusi riset teknis, 2 institusi jejaring dan 4
industri mitra yang berminat menggunakan produk hasil riset
tersebut. Adapun tujuan dari penelitian konsorsium ini adalah
untuk pengembangan teknologi pengolahan SDA mineral pasir
besi dan aplikasinya pada produk besi/ baja, pigmen, keramik,
201 | L a p o r a n T a h u n a n P u s a t P e n e l i t i a n M e t a l u r g i L I P I t a h u n 2 0 1 4
kosmetik dan fotokatalistik dalam rangka memberikan nilai
tambah dan peningkatan daya saing industri nasional. Secara
umum tahapan penelitian konsorsium ini adalah pengolahan
dan pembuatan contoh produk pada Tahun I, kemudian
optimalisasi proses dan uji efisiensi pada masing-masing
produk serta pembentukan klaster konsorsium berbasis
roadmap aplikasi produk akhir pada Tahun II dan implementasi
dan transfer teknologi pada industri pengguna pada Tahun III.
Adapun metode penelitian secara garis besar adalah
pencucian dan pemisahan pasir besi dari pengotor organik,
Al2O3 dan SiO2 secara fisik termasuk magnet separator (Paten
Nurul dkk), sehingga diperoleh konsentrat besi oksida yang
mengandung ilmenite hingga 50-55 %. Al2O3.SiO2 yang
diperoleh digunakan untuk membuat material keramik khusus
dengan ketahanan impak untuk proteksi balistik yang
disebabkan oleh sifat mekanikanya yang tinggi khususnya
fracture toughness, dan cawan yang tahan terhadap suhu