Top Banner

of 21

GONTOR-Modul Klas6 (2)

Nov 02, 2015

Download

Documents

Althaf Fathan

modul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pengantar Thibb NabawiPengobatan dan Penyembuhan Nabawi pada dasarnya dapat di kategorikan sebagai berikut :

Spiritual Ilahiyah, yang lazim disebut ruqyah Obat natural, yaitu pensifatan terhadap jenis pengobatan tertentu, berupa resep (madu, tin, zaitun, habbatus-sauda, qusthul-hindy, henna, nabq, dll.)

Pengobatan terapis dengan berbagai macam jenisnya, seperti hijamah, mengusapkan air liur di bagian yang sakit.

Paduan di antara tiga jenis di atas.

Pengertian HijamahMenurut bahasa, al-hijamah berarti profesi tukang bekam. Berasal dari akar kata: yang Berarti mencegah, menyedot, memalingkan, memagut, mematuk, menjauhkan sedangkan al- hajam artinya orang yang berprofesi sebagai ahli hijamah, bisa juga disebut al-hajim. Hijamah disebut pula dengan nama bekam blood cupping, cupping therapy, blood letting, kop atau cantuk batangkik.Secara terminologis hijamah ialah metode pengobatan dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu dan pengeluaran darah statis melalui insisi tipis pada perifer cutis. Definsi yang lebih luas iaah metode pengobatan dengan dua proses cupping di kulit dan perlukaan atau penngeluaran darah darinya, untuk mengelurkan substansi patologis, yaitu substansi penyebab penyakit dan substansi yang berkaitan dengan penyakit.

Rasulullah hanya mengenal cara mengeluarkan darah ialah dengan sayatan bukan tusukan atau ats-tsaqbu. Pengeluran darah pada zaman Rasulullah menggunakan syafrah, yakni pisau besi yang ujungnya lancip tanpa gagang, bermata satu atau dua.Cupping, Kulit dan Insisi.

Dalam mencoba dan memahami Hijamah adalah sejak proses awal inflamasi atau radang dengan ukuran ringan dan temporal terjadi pada saat hijamah, yang dimulai dengan cupping di kulit dalam jangka waktu yang relatif singkat, yakni sekitar lima menit untuk sekali masa cupping, lalu dilanjutkan dengan cupping berikutnya yang berbarengan dengan pengeluaran darah. Secara makroskopik, radang ini ditandai dengan beberapa hal:

Rubor, yakni kulit berwarna merah, terjadi karena jaringan yang meradang menghimpun banyak darah disebabkan dilatasi kapiler-kapilernya dan bahkan kapiler-kapiler yang tadinya kosong menjadi berisi darah juga, yang tadinya menyempit dengan sedikit darah menjadi melebar mengalami dilatasi dan terisi banyak darah

Dolor adalah rasa nyeri mungkin disebabkan pengaruh zat pada ujung saraf perasa yang dilepaskan oleh sel yang cedera. Boleh jadi zat ini histamin. Atau, boleh jadi rasa nyeri itu juga disebabkan oleh tekanan yang meninggi dalam jaringan akibat terjadinya eksudat.

Calor adalah kenaikan suhu atau panas tubuh, sebagai akibat dari peningkatan sirkulasi darah. Namun naiknya suhu ini tidak melebihi suhu di rectum, sehingga (dapat) diambil kesimpulan bahwa peningkatan metabolisme tidak seberapa menyebabkan kenaikan suhu ini hingga ke tingkat abnormal

Tumor adalah munculnya benjolan atau pembengkakan yang melebihi permukaan kulit normal, disebabkan sebagian oleh hiperemi dan sebagian besar oleh eksudat yang terjadi pada radang. Fungsio laesa. Proses cupping di kulit dan dilanjutkan dengan insisi merupakan proses inflamasi. Hal ini ditandai dari kadar C-reactive protein yang meningkat. Sedangkan inflamasi itu sendiri adalah respons tubuh normal terhadap manifestasi asing berupa: rubor, kalor, dolor, tumor, dan fungsio laesa. Peristiwa ini penting dalam proses eliminasi patogen. Hal ini terjadi karena aktivasi berbagai macam sel, salah satunya sel mast. Sel ini dirangsang oleh mediator inflamasi dari kerusakan jaringan berupa turunan asam arakhidonat yang kemudian mensekresi salah satu mediator inflamasi lain berupa histamin.

Histamin sebagai vasomodulator yang fungsinya adalah melebarkan diameter pembuluh darah lokal sehingga aliran darah menuju jaringan tersebut menjadi lebih banyak. Hal ini bermanfaat dalam mengenyahkan benda asing dari tubuh lebih optimal.

Prinsip kerja hijamah dapat dikategorikan menjadi dua yaitu Penyedotan di kulit dan Pengeluaran darah dari pembuluh darah dari kapiler. Penyedotan dikulit memiliki indikasi yang biasa terjadi di antaranya :

Terjadi VASODILATASI pembuluh darah, khususnya pada kapiler,

MIKROSIRKULASI di kapiler, sfingter prakapiler dan venula pascakapiler, peredaran darah menjadi lancer. Vasodilatasi dan mikrosirkulasi darah ini membuat kerja jantung menjadi lebih ringan alias meningkatkan kerja jantung

Terjadinya INFLAMASI RINGAN pada jaringan kulit yang sehat, yang menimbulkan reaksi positif tubuh terhadap jasad renik & zat-zat asing, kemudian berlanjut dengan terjadinya proses pelepasan serotonin, bradikinin, histamin dan zat-zat lainnya

SEMILEUKOSITOSIS

Inflamasi ringan menimbulkan relaksasi pada otot-otot yang kaku

Sentralisasi sel dan zat-zat asing, toksin, oksidant dan unsur-unsur yang tidak baik di sekitar organ yang mengalami gangguan

Anestesi lokal alami yang memiliki efektifitas sekitar 60%, sehingga insisi hampir tidak terasa Mengaktivasi RES, retikuloendotelial sistem yang bertugas mendaur ulang, merombak eritrosit yang sudah tua

Mendorong lisis pada eritrosit yang sudah tua dan penngeluarannya melalui fenestra di kapiler.Syarthoh, Insisi, Sayatan, Torehan

Sayatan hijamah secara anatomis hanya sebatas mengenai pembuluh darah perifer, penghubung arteri dan vena di bagian paling dekat dengan permukaan kulit luar, di bawah stratum corneum dan pada jalur stratum basale, yakni mengenai pembuluh darah KAPILER pada EPIDERMIS. Sedangkan alat yang biasa di pakai dalam hijamah yaitu JARUM/LANCET dan SURGICAL BLADE, kedua alat itu memiliki perbedaan antara lain:

JARUM/LANCET

Rasanya cenderung lebih sakit karena ujung jarum mengenai lebih banyak pembuluh darah dan simpul syaraf Ujung jarum masuk lebih dalam di lapisan kulit hingga ke dermis dan bahkan subcutis Darah yang keluar, di samping darah kotor juga berupa darah segar Darah keluar dari pembuluh darah yang lebih besar di dermis atau subcutis, bukan dari pembuluh darah kapiler Pola kerjanya adalah tusukan, bukan sayatan, sehingga kurang mendatangkan efek kesembuhan, terutama untuk kasus penyakit yang kronis dan akut Tidak ada satu kata pun dalam hadits Rasulullah yang menyebutkan tusukan (ats-tsaqbu).Di dalam kitab-kitab syuruh disebutkan sayatan menggunakan syafrah (pisau), bukan al-ibrah (jarum) Penderita kanker/tumor mengalami akibat yang tidak nyaman setelah dihijamah, seperti tidak dapat tidur, demam, lebih sakit (Lihat pula testimony Ukhti Enung) Lebih mengundang peningkatan resiko, terutama pada titik-titik larangan, seperti di lutut belakang (kelumpuhan karena keluarnya cairan sinovial) dan cervical 7 ke bawah (kesemutan di lidah) Tidak mengakibatkan scar karena hanya tusukan menggunakan jarum Merusak lebih banyak jaringan kulit sehat karena ujung jarum masuk lebih dalamSURGICAL BLADE

Justru tidak lebih sakit daripada menggunakan jarum

Hanya di permukaan kulit, sangat tipis dan hanya pada lapisan kulit epidermis

Darah yang keluar hanya darah kotor saja, selagi sayatan tidak dalam dan memang tidak boleh dalam.

Darah keluar dari pembuluh darah kapiler di epidermis

Pola kerjanya adalah sayatan, bukan tusukan, dengan hasil pembelahan sel darah yang lebih banyak dan lebih optimal, sehingga lebih efektif mendatangkan efek kesembuhan

Di dalam hadits Rasulullah disebutkan sayatan (asy-syarthah).Disebutkan sayatan menggunakan asy-syafrah (pisau).

Tidak mengalami akibat-akibat tersebut selagi dilakukan secara benar

Meminimalisir terjadinya dampak-dampak tersebut, apalagi bagi penghijamah yang kurang mendalami anatomi tubuh. Dapat mengakibatkan scar permanen jika torehan terlalu dalam. Tidak mengakibatkan banyak kerusakan jaringan kulit sehat selagi torehan.Darah Hijamah

I. Karakteristik darah yaitu : Volume pd orang dewasa 4-5 l. Pada manusia berwarna merah terang, kaya akan oksigen dan merah gelap bila kekurangan oksigen. Terdiri dari 45% sel: sel darah merah, sel darah putih, platelet, dan 55% plasma yang terdiri dari berbagai protein, partikel, dan serum. Sel darah terbentuk di sumsum tulang, protein dlm darah kebanyakan dibentuk di hati.II. Fungsi darah yaitu :

Mengangkut: O2 sebagai hasil respirasi dari pulmo ke jaringan. CO2 sebagai residu metabolisme dari jaringan ke pulmo. Sari-sari makanan dan air. Sisa metabolisme lain. Mengedarkan hormon. Mengatur suhu tubuh. Mengatur keseimbangan asam basa. Sebagai pertahanan tubuh.

Plasma DarahProtein pada plasma: Fibrinogen sebagai faktor pembekuan darah. Albumin sebagai pengatur tekanan osmotik. Globulin sebagai pembentuk antibodi.Serum terdiri dari cairan jernih putih kekuninganMengapa darah dapat membeku?Darah dalam pembuluh darah dapat dicegah pembekuannya karena adanya zat pro-koagulan dan anti-koagulan yang seimbang. Sedang di luar tubuh, darah cenderung membeku karena tidak adanya anti-koagulan alami seperti thrombomodulin, suatu protein yang menempel pada dinding endotel pembuluh darah, yang mengikat thrombin sehingga tidak terjadi pembekuan darah. Selain itu, thrombomodulin juga meng-aktivasi protein C pada plasma yang meng-inaktivasi faktor V dan VIII pembekuan. Lapisan glikokaliks pada dinding pembuluh darah yang menghambat aktivasi faktor-faktor pembekuan.

Dengan ketidak-adaannya antikoagulan alami tersebut seperti jika darah dipindahkan dari pembuluh darah dunia luar, terjadi ketidak seimbangan antara pro-koagulan dan anti-koagulan, terjadilah pembekuan darah. Darah hijamah yang telah dikeluarkan akan tetap membeku walau dimasukkan ke dalam tadung EDTA tabung yang memiliki zat anti-koagulan. Hal ini ditengarai karena darah statis yang menetap di jaringan mencegah eliminasi trombosit yg umurnya 4 hari.Pengambilan darah yang tidak bersirkulasi (statis) dari jaringan tubuh. Karena eritrosit dalam darah seharusnya memiliki masa hidup 120 hari, yang kemudian jika masa itu telah lewat ia harus dirombak ulang. Perombakan ini dapat terjadi di sistem retikuloendotelial yang tersebar di banyak jaringan, limpa, dan hati. Darah bekam (yg statis) menunjukkan morfologi korpuskulum eritrosit yang abnormal karena lewatnya masa hidup, yang sejalan dengan ketidak sempurnaan eritrosit sebagai pembawa oksigen.Titik Hijamah

I. Menetapkan Titik Hijamah Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan dan gejala klinis Titik di sekitar lokasi keluhan.

Titik yang berlawanan dengan lokasi keluhan.

Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.

Titik-titik Nabawi yang didasarkan pada praktik yang dilakukan Nabi sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits Rasululloh SAW. Titik yang didasarkan pada pengalaman para shahabat Rasulullah, pakar kedokteran Islam dan ulama terdahulu

Titik berdasarkan rumus.

Titik berdasarkan pengalaman pribadi melalui eksperimen, kajian anatomis, fisiologis dan patologis.

Titik-titik berdasarkan pengalaman mengobati pasien dalam jumlah yang banyak

Titik-titik bekam berdasarkan uji klinis, tes laboratorium dan penelitian yang terukur.

II. Titik-titik Nabawi

Kahil

Ummu Mughits

Ar-Ras

Al-yafukn

Al-akhdaain

Al-katif

Al-warak

Ar rijl

Zhahrul QadamIII. Kesembuhan secara bertahap bukan Model Borongan

Titik hijamah langsung di sumber penyakit

Jangan menghijamah dengan banyak titik karena Rasulullah dihijamah tidak dengan banyak titik, Biar terjadi sentralisasi sel dan zat-zat asing, toksin, oksidant dan unsur-unsur yang tidak baik di sekitar organ yang mengalami gangguan

Malpraktek HijamahI. Beberapa Contoh malpraktek

Mengabaikan tempat dan lingkungan hijamah. Kurang perhatian terhadap darah hijamah . Keterbatasan penguasaan dasar-dasar patologi, fisiologi dan anatomi tubuh. Sayatan menggunakan silet. Sayatan menggunakan alat khusus bermata pisau. Hanya menggunakan tusukan dengan jarum tanpa mau menggunakan sayatan. Scar permanen karena sayatan yang terlalu dalam. Titik hijamah di organ tubuh yang dilarang. Titik hijamah yang kurang tepat sasaran. Titik hijamah terlalu banyak hingga menimbulkan bula extracell. Mengabaikan tahapan hijamah. Pola sterilisasi medan hijamah. Sterilisasi alat-alat hijamah. Mengabaikan penggunaan alat-alat medis modern untuk proses bedah.II. Dampak Malpraktek

Paralysis total temporal karena synovial tersedot. Kesemutan & nodul lokal di kaki karena asam urat. Kesemutan lidah, nodul pipi, sulit bicara karena titik kurang tepat. Perubahan motorik permanen karena kesalahan titik. Scar permanen karena insisi. Infeksi nosocomial.Hari, Tanggal,dan Bulan baik untuk HijamahI. Siklus Hijamah :

Jam

: Tidak terlalu dekat dengan makan

Harian

: tidak terlalu pagi, Siang hari pada waktu kemarau

Mingguan

: Senen, Selasa, Kamis Bulanan

: Tanggal 17, 19, 21, bulan Qomariah Dalil Siklus Hijamah

Shahih Sunan At-Tirmidzy, Al-Albany, 2/204.

Shahih Sunan Ibnu Majah, Hasan lighairihi menurut Al-Albany, 2/261.Berdasarkan beberapa hadits shahih tentang hari dan tanggal yang baik untuk hijamah, hingga hadits menghindari hijamah pada hari Rabu yang dihasankan Syaikh Al-Albany ini dan didhaifkan ulama lain, maka lebih baik pilihlah hari dan tanggal secara bertingkat, dari atas ke bawah, dari waktu yang paling baik dan seterusnya secara menurun berdasarkan peringkatnya, yang dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang, yakni: Grade pertama: Hari Senen, Selasa atau Kamis, bertepatan dengan tanggal 17, 19, atau 21 dari bulan Qamariyyah.

Grade kedua: Tanggal 17, 19, atau 21 dari bulan-bulan Hijriyah, meskipun tidak bertepatan dengan hari Senen, Selasa atau Kamis.

Grade ketiga: Hari Senen, Selasa atau Kamis dalam setiap minggu walau tidak bertepatan dengan tanggal 17, 19 atau 21 dari bulan-bulan Hijariyah.

Grade keempat: Hari Jumat, Sabtu atau Ahad dalam tiap minggu, yang tidak bertepatan dengan tanggal 17, 19, 21.

Grade kelima: Hari Rabu.

Hijamah Bagi Orang yang berpuasaI. Hadits-hadits larangan hijamah bagi orang berpuasa Dari Tsauban, dia pernah menemani Rasulullah di Baqi pada Ramadhan, lalu beliau mendapati seseorang yang dihijamah. Maka beliau bersabda,

Diriwayatkan Ibnu Majah, At-Tirmidzy, Ibnu Khuzaiman, HADITS SHAHIH : Sunan Abi Daud, Kitabush-Shiyam, 2375. HADITS SHAHIH. Shahih Ibnu Khuzaiman, 1971. HADITS SHAHIH MAUQUFII. Alasan Pelarangan

Larangan Rasulullah terhadap pelaku dan pasiennya

Dikhawatirkan dapat membatalkan puasa

Membuat badan menjadi lemahIII. Kesimpulan Boleh, bagi yang benar-benar fit

Boleh, selagi tidak membatalkan puasa

Lebih baik malam hari pada Ramadhan

Tidak, bagi yang kurang fit

Tidak, jika kemungkinan badannya lemah

Tidak, jika ada dugaan kuat akan membatalkan puasa

Tidak, jika ada dugaan kuat akan presock

Pengantar bagi calon PenghijamahI. Menjadi Penghijamah yang cerdas

Hindarkan hijamah, atau tunda bagi :

Pasien yang badannya terlalu dingin/panas

Pasien yang badannya terlalu lemah

Terlalu lapar/kenyang

Seusai transfuse darah, donor atau HD

Haid/Nifas yang keluar banyak darah

Anemia

HB terlalu rendah seusia HD atau Donor

Orang yang berpuasa syari

Solusi jika tetap dilakuka Hijamah :

Beri Sugesti

Lakukan pembekaman pada satu titik KHL

Jika satu titikpun tak kuat, hentikan bekam.

Jika satu titik KHL kuat, lanjutkan dengan 2 titik berikutnya.

Jika memungkinkan bisa ditambah 2 titik lagi.

Titik selanjutnya kondisional.

Jangan lakukan cupping pada :

Infeksi, lesi, cacar, luka baru

Patella dan lingkar lutut

Sendi-sendi tulang dan lipatan tubuh

Varices, Tumor, Kanker , massa

Vertebra.

Pusat Node lymphaticy cervicales, axillares dan ingulanes.

Lubang-lubang alami : Pusar, Putting susu, telinga dan lain-lain.

Bagian tubuh yang sakit karena asam urat tinggi.

Lingkar perut wanita hamil.

Hijamah perlu dilakukan secara bertahap terhadap :

Hipotensi.

Fisik Lemah, drop, kurang tidur.

Stroke.

Asam urat stadium tinggi, ureum dan kreatinin.

Titik UM tak boleh bareng dengan ZA 16 & 17.

HD karena gagal ginjal.

Komplikasi.

Kurangi kekuatan Cupping terhadap :

Penderita Kolesterol & Hipertensi.

Usia Lanjut, Kulit sudah mengeriput.

Anak-anak, minimal sekitar 1 tahun

Wanita yang kulitnya lentur.

Hati-hati lakukan Cupping & Torehan terhadap :

Penderita Keloid.

Perut wanita hamil.

Gagal Ginjal.

Darah Terlalu cair.

Di bagian Wajah.

Diabetes Melitus.

Cup & Instrumen lain hanya untuk satu Orang :

Hepatitis

HIV & AIDS

NAPZA

Penderita Paru

Herpes simplex

Demam chikungunya.

Flu Burung.

Teknis Hijamah

Lama cupping 3 5 menit

Jumlah sayatan satu titik 10 - 15

Jangan ulangi penyayatan

Panjang satu torehan sekitar 0.5 cm, jangan lebih

Jangan terlalu pelan saat menyayat

Torehan tidak boleh panjang, tidak boleh dalam

Jangan membekan lebih dari 4 titik sekaligus

Ruqyah Syariyah bagi pengobat dan PasienI. Ruqyah Syariyah.

Yang dimaksudkan ruqyah ialah bacaan yang lafazhnya bersumber dari Al-Quran atau As-Sunnah, atau bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syari, yakni berdasarkan pada riwayat-riwayat yang shahih atau yang disepakati para ulama.

Jadi bacaan ruqyah sama dengan bacaan doa yang dimaksudkan sebagai pengobatan dan perlindungan. Setiap orang Muslim meyakini kehebatan dan keampuan doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati dan sepenuh keyakinan kepada Allah, yang terkadang melebihi jenis pengobatan mana pun. Kisah tentang hal ini sangat banyak. Sebagai misal, seorang ibu yang sudah lanjut usia di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota di Banyuwangi, memiliki sebidang sawah sekitar ha yang ditanami padi. Pada musim tanam itu, hampir seluruh wilayah Banyuwangi terserang hama wereng sehingga memusnahkan seluruh tanaman padi yang hampir panen. Ketika semua tanaman padi habis dimakan wereng, yang aman dan selamat hanya milik wanita tua itu, utuh tanpa ada yang rusak dan betul-betul dapat memanen padi. Apa yang terjadi? Ternyata setiap hari, pagi dan sore, wanita tua itu berjalan mengelilingi sawahnya sambil membaca shalawat. Beliau tidak pernah sekolah, tidak pernah nyantri, tidak kenal baca-tulis dan bahkan tidak mengertai apa itu ruqyah.Syarat terpenting dalam pembacaan ruqyah, bahwa lafazhnya harus murni berasal dari matsurat, dari Al-Quran atau As-Sunnah dan tidak boleh yang berasal dari lafazh yang diciptakan manusia, siapa pun dia, tak peduli kiyai, ajengan, ustadz atau siapa pun, tidak boleh ada penambahan atau pengurangan sedikit pun terhadap lafazhnya. Karena ruqyah termasuk masalah ibadah, sementara prinsip hukum dalam ibadah ialah larangan kecuali yang diperbolehkan pembuat syariat.

Yang tidak kalah pentingnya, harus ada keyakinan bahwa bukan dzat ruqyah itu sendiri yang memberi pengaruh, tetapi yang memberi pengaruh adalah kekuasaan Allah, sedangkan ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja.*)Ruqyah dapat digunakan untuk mengobati segala macam penyakit, yang tampak maupun yang tidak tampak, menghilangkan gangguan jin dan syetan, sebagai perlindungan diri dari gangguan-gangguan mental dan kejiwaan yang bersifat internal maupun gangguan eksternal, untuk mendatangkan ketenangan hati dan kedamaian jiwa. Ruqyah dapat dibaca oleh orang yang bersangkutan atau dibaca seseorang bagi orang lain. Setiap orang Muslim mempunyai hak yang sama untuk membaca atau membacakan ruqyah, tanpa ada perbedaan di antara mereka, selagi memenuhi syarat-syaratnya menurut syariat.

Kami tidak akan berbicara tentang doa dan ruqyah secara panjang-lebar, karena bukan di sini tempatnya. Maka berikut ini kami sampaikan sebagian dari ruqyah syariiyah yang dikaitkan dengan hijamah dan pengobatan secara umum.

*) Doa dan Wirid, Yazid Abdul-Qadir Jawaz, hal. 253II. Ruqyah yang dapat dibaca Penghijamah Membaca taawwudz, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Al-Bukhary, Muslim, At-Tirmidzy, Ibnu Majah dan Ahmad, yakni: (AUUDZU BILLAAHI MINASY-SYAITHOONIR-RAJIIM)

Membaca Al-Fatihah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abu Said, riwayat Al-Bukhary, Muslim, At-Tirmidzy, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad, tentang sekumpulan shahabat yang mengobati seseorang yang tersengat binatang. Setelah dibacakan Al-Fatihah, maka orang tersebut sembuh.

Al-Muawwidzatain, yaitu surat Al-Falaq dan An-Nas. Yakni:

Surat Al-Baqarah: 4 ayat yang pertama dan 3 ayat yang terakhir.

Ayat Kursy (Riwayat Ibnu Majah dari Abu Laila).

Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim dan lain-lainnya dari Aisyah, bahwa jika ada orang sakit yang dibawa menghadap kepada beliau, maka beliau mengucapkan,

(ADZHIBIL-BASA ROBBAN-NAASI ISYFI WA ANTASY-SYAAFIY, LAA SYIFAAA ILLAA SYIFAAUKA SYIFAAAN LAA YUGHOODIRU SAQOMAN)

Singkirkan penyakit wahai Rabb manusia, sembuhkan, karena Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhn melainkan kesembuhan dari-Mu, suatu kesembuhan yang tidak disusuli penyakit. Diriwayatkan Muslim dan lain-lainnya, dari Abu Said, bahwa Jibril mendatangi Nabi seraya ebrtanya, Wahai Muhammad, apakah engkau sakit? Beliau menjawab, Ya. Maka Jibril membaca ruqyah,

Dengan asma Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari kejahatan segala jiwa atau mata pendengki, Allahlah yang menyembuhkanmu, dengan asma Allah aku meruqyahmu. 8. Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim dan Abu Daud, dari Aisyah, bahwa Nabi SAW biasa membaca kepada orang yang sakit,

Dengan asma Allah, dengan debu bumi kami, dengan ludah sebagian di antara kami, yang sakit menjadi sembuh dengan seizing Rabb kami. Diriwayatkan At-Tirmidzy, Abu Daud dan Ahmad, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Siapa yang menjenguk orang sakit selagi ajal belum dekat, lalu mengucapkan.. sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberikan kesembuhan dari penyakitnya. Bacaannya:

7X

Aku memohon kepada Allah yang Mahaagung, Rabb Arsy yang agung, agar menyembuhkanmu. 10. Diriwayatkan Al-Bukhary dan lain-lainnya, dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW pernah melindungi Al-Hasan dan Al-Husain, seraya mengucapkan,

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala syetan dan binatang berbisa dan dari segala mata yang suka mencela. 11. Diriwayatkan Abu Daud dan Ahmad, dari Ibnu Amr, Nabi SAW bersabda, Jika seseorang menjenguk orang sakit, hendaklah dia mengucapkan,

III. Yang dapat dibaca sendiri oleh orang yang sakit.

Diriwayatkan At-Tirmidzy, An-Nasay, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Utsman bin Abul-Ash, dia berkata, Rasulullah mendatangiku ketika aku sedang sakit parah. Maka beliau bersabda, Ucapkan tangan kananmu tujuh kali dan ucapkan,

Aku berlindung dengan kemuliaan Allah,, qudrah dan kekuasaan-Nya dari keburukan yang aku dapati. Diriwayatkan Muslim dan lain-lainnya, dari Khaulah bintu Hakim, dia berkata, Aku pernahmendengar Rasulullah bersabda, Siapa yang singga di suatu tempat lalu dia mengucapkan .., maka tidak ada sesuatu pun yang akan mengganggunya. Bacaannya:

Diriwayatkan Abu Daud, Ahmad dan Malik, dari Amr bin Syuaib, dari kakeknya, bahwa Rasulullah SAW mengajari para shahabat beberapa kalimat untuk mengusir kegundahan dan ketakutan,

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari bisikan syetan, agar mereka tidak menghampiriku.Larangan Hijamah dan Kontra Indikasi RelatifI. Larangan berkaitan dengan bagian tubuh yang berbahaya.

Bagian perut wanita yang sedang hamil Tepat di bagian varises Lubang tubuh alami seperti : bagian kelamin, mata, telinga, anus, hidung, mulut, puting susu. Bagian leher depan ( kerongkongan ) Pada daerah lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan (lympatic system). Tepat dibagian tumor & luka. Lingkar lutut Liver kanan Pusat-pusat kelenjar getah bening cervicalis, axillaris dan inguinalis.II. Larangan Berkaitan dengan penyakit dan kondisi tertentu.

Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali dilakukan oleh pembekam yang benar-benar ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini. Pasien yang fisiknya sangat lemah dan/atau kelelahan, kecuali..... Orang tua yang sudah sangat lemah, kecuali...... Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan), kecuali..... penderita penyakit gila, kesurupan, terkena sihir, dan sebagainya kecuali....... Penderita penyakit hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi akut dan kronis, kecuali Penderita sirosis akut dan kronik, kecuali............. Pasien setelah mengalami muntah sehingga kondisinya kembali stabil, kecuali.......... Pasien yang sedang melakukan cuci darah ( gagal ginjal ). Kecuali...... Pasien yang mengalami kelainan klep jatung, kecuali di bawah pengawasan dokter dan kecuali................ Wanita yang sedang menstruasi atau nifas sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan cukup banyak, kecuali............. Orang yang kondisinya tidak stabil karena menerita tekanan darah rendah (hipotensi), kecuali....... Pada penderita dengan kelainan cairan sendi (synovial), dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam diletakkan pada daerah yang sakit, melainkan diletakkan di sekitarnya

Wanita hamil terutama di daerah lingkar perut

Orang yang baru saja melakukan donor darah, kecuali setelah berlalu beberapa hari, tergantung pada kondisi kesehatannya

Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam keadaan kelaparan

Tidak dianjurkan melakukan mandi air dingin sesudah berbekam, tetapi boleh mandi dengan menggunakan air hangat minimal setengah jam sesudah bekam.

Pasien yang menderita anemia (kurang darah) kronis.

Pasien yang memiliki riwayat penyakit hemofilia.III. Larangan Berkaitan dengan Alat dan Instrumen Bekam serta Tempat: Pengeluaran darah menggunakan silet cukur dan alat apa pun yang tidak steril Menggunakan tissu untuk membersihkan kulit sebelum bekam dan membersihkan darah dari kulit saat tindakan bekam karena efek carsinogenic. Membuang limbah bekam langsung ke tempat sampah Menggunakan alat-alat bekam yang sama sekali tidak disteril Melakukan pembekaman di tempat-tempat terbuka, banyak debu dan tidak mencerminkan tempat bekam yang layak Melakukan pembekaman padahal tidak memiliki alat-alat bekam yang standar Larangan Berkaitan dengan Perilaku Umum Saat Membekam Tidak menjaga sterilisasi alat-alat yang sedang digunakan, tanpa kecuali. Melakukan pemijatan setelah mengenakan handscoen Memegang berbagai macam benda di sekitar tempat bekam, apalagi jika ada darah yang mengenai hanscoen. Tidak memberikan perhatian yang optimal terhadap masalah darah, seperti bertindak sembrono membiarkan darah tercecer di lantai Meletakkan kop bekam yang sudah terpakai dan terkena darah di sembarang tempat, seperti di atas meja, di kursi, di lantai. Merancukan fungsi tangan kanan dengan kiri untuk memegang alat-alat bekam dan membersihkan darah bekam. Misal, khususkan tangan kiri hanya untuk membersihkan darah.PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSIBerbicara tentang bekam berarti bicara tentang bedh minor. Bicara bedah minor berarti bicara tentang darah. Bicara tentang darah berarti bicara tentang infeksi, yaitu migrasi mikroorganisme, bakteri, virus, penyakit dari alat ke manusia, dari manusia ke manusia. Pembicaraan tentang semua ini masuk ke ranah Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI).Istilah lain adalah Infeksi nosokomial atau Healtcare Associated Disease (HAD). Efek HAD menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia, 8,7% pasien RS menderita infeksi selama menjalani perawatan di RS. Di negara berkembang, diperkirakan >40% pasien di RS terserang infeksi nosokomial / HAD. Maka strategi yang terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nosokomial / HAD adalah peningkatan peran petugas kesehatan dalam pengendalian infeksi melalui penerapan prosedur kewaspadaan.Di antara sebab terjadinya HAD dalam pengobatan bekam adalah:

Kemunculan praktik bekam secara individu Praktik bekam inhouse Memanfaatkan sentimen relijius dan berlindung di balik motif dakwah Tidak adanya SOP bekam yang merata Minimnya kontrol hukum, kontrol kelembagaan dn sosial Egoisme yang dominan mengemuka ketimbang kajian ilmiah medik Minimnya pengetahuan dasar tentang psikologi keperawatan yang Islamy Minimnya pengetahuan dasar berkaitan dengan bekam, seperti mengenai darah, antisepsi, disinfeksi, sterilisasi, hingga ke sistem pemusnahan limbahHAD bekam terjadi karena ada SUMBER dan ada PENYEBAB. Sumber HAD adalah:

Pasien

Alat/instrument

Perlengkapan

Lingkungan

Perilaku pembekam

Penyebabnya:

Mikroorganisme

Duh atau cairan tubuh

Resistensi kuman, bakteri, jamur dan penyakit

Daya tahan tubuh manusiaINSTRUMEN BEKAM STERIL: Sterilizer Gelas kop dan handpump

Surgical blade / bisturi

Scapel

Lancing device

Lancet

Klem arteri

Nampan steinless steel

Nierbeken steinless steel

Kom steinless steel

Korentang dan kom

Kasa steril

Kapas

Masker

Handscoen

Plastik kuning

Rak instrument

Gunting

Minyak habbah sauda atau zaitun

Iodine povidone

Spray alkohol

SISTEM STERILISASI INSTRUMENTahapan umum pembersihan instrument bekam:

Dekontaminasi

Desinfeksi: Tingkat Rendah (DTR), Tingkat Sedang (DTS), Tingkat Tinggi (DTT)

Sterilisasi.

Fase desinfeksi hingga sterilisasi: Semua alat dibawa ke tempat sanitizer khusus, terdiri dua zink

Menyemprotkan H2O2 ke alat-alat yang terkena darah kecuali dari bahan ogam

Guyur dengan air mengalir di zink pertama

Guyur dengan air di zink kedua.

Ulanngi langkah sebelumnya jika masih ada darah

Cuci dengan sabun dan guyur dengan air mengalir

Rendam dengan cairan klorin selama 15 menit dan tutup rapat tempatnya

Penirisan

Masukkan ke dalam sterilizer

PENANGANAN LIMBAH BEKAM

Hubugan dengan bekam, limbah ada tiga macam: Noninfeksius, infeksius dan dangerous infeksius. Noninfeksius seperti kertas bekas wadah alat-alat bekam. Infeksius kasa yang terkena darah. Dangerous infeksius, lancet dan surgical blade.

Karena limbah bekam termasuk limbah yang berbahaya bagi orang lain dan kehidupan sekitar, maka limbah bekam dikategorikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Maka cara penannganan limbah B3 tak boleh sembarangan.

Ada beberapa jenis dan cara pemusnahan limbah yang dilakukan para pembekam, dari yanf terendah dan buruk, hingga yang paling baik dan ideal:

1. Pembekam menyerahkan limbah kepada pasien agar membawanya dan memusnahkan sendiri

2. Limbah langsung dibuang di tempat sampah depan rumah atau pinggir jalan

3. Dipendam di dalam tanah

4. Dibakar di sekitar perumahan

5. Dibakar di tempat terpencil

6. Dibakar di dalam tungku khusus, masih mengelurkan polutan asap

7. Dibakar di insenerator tanpa polutan

8. Kerja sama dengan puskesmas atau rumah sakit

9. Kerja sama dengan perusahaan khusus pemusnah limbah B3

TAHAPAN PRAKTIKUM BEKAM:Tahapan inti:

Praktikum penguasaan instrument

Praktikum Algophobia Shock Therapy for Incision (ASTFI)

Demonstrasi fase dan tahapan bekam

Praktikum berpasangan