Top Banner
HORMON GONAD OLEH dr.Desfi Delfiana
29

Gonad.ppt

Dec 28, 2015

Download

Documents

Alfiannor
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gonad.ppt

HORMON GONAD

OLEH

dr.Desfi Delfiana

Page 2: Gonad.ppt

Sel benih

Gonad

Hormon seks

Pelaksanaan fungsi gonad secara tepat sangat penting bagi proses reproduksi.

Page 3: Gonad.ppt

TESTIS

Kedua fungsi testis dilaksanakan oleh 3 sel khusus: Spermatogonia

terdapat dalam tubulus seminiferus Sel Leydig (sel interstitialis)

Tersebar dalam jaringan ikat di antara tubulus seminiferus dan menghasilkan testosterone sebagai reaksi terhadap LH.

Sel sertoliMembentuk membran basalis bagi tubulus seminiferus untuk memberikan lingkungan yang diperlukan bagi diferensiasi serta maturasi sel-sel benih.

Page 4: Gonad.ppt

Distribusi

Diangkut oleh SHBG atau TEBG yang disekresi hati.

Produksi SHBG ditingkatkan oleh: Hormon estrogen Penyakit hati tertentu Hipertiroidisme

Produksi SHBG dikurangi oleh: Usia Hormon androgen Hipotiroid

Page 5: Gonad.ppt

Metabolisme

Kecepatan sekresi testosteron ± 5mg/hari pada laki-laki dewasa normal.

Langsung dilepas begitu dihasilkan. Testosteron mengalami metabolisme

menjadi: Estradiol (1-5%) Androstenediol (2%) DHT (4%)

Page 6: Gonad.ppt

Dihidrotestosteron (DHT)

Dihasilkan dari testosteron melalui reduksi cincin A lewat kerja enzim α-reduktase

Disekresikan oleh testis 50-100 μg per hari.

Page 7: Gonad.ppt

17-estradiol (E2)

E2 mrpk hormon seks wanita, diproduksi dalam jumlah sedikit tapi bermakna, dimana fungsinya belum pasti.

E2 dihasilkan oleh reaksi aromatisasi perifer testosteron dan androstenedion.

Peningkatan rasio E2 bebas : testosteron ginekomastia terutama pada manula, penderita penyakit hati kronis dan hipertiroid.

Page 8: Gonad.ppt

Lintasan metabolik yang mungkin dijalani testosteron: Oksidasi posisi-17

Terjadi dalam banyak jaringan terutama hati 17-ketosteroid (inaktif) androsteron dan etikolanolon, yang dikonjugasikan dalam hati dengan glukuronida dan sulfat seny. Larut air ekskresi

Reduksi ikatan rangkap cincin A serta gugus 3 keton

Membentuk DHT yang poten. Proses ini terjadi dalam jaringan sasaran.

Page 9: Gonad.ppt

Pengaturan Fungsi Testis

1. Steroidogenesis testikuler diatur oleh LH

2. Spermatogenesis diatur oleh FSH dan testosteron

3. Androgen mempengaruhi proses fisiologik kompleks (Diferensiasi seks, Spermatogenesis, Perilaku bercorak jantan)

4. Androgen bekerja melalui mekanisme nukleus (spt steroid adrenal).

Mengaktifkan gen spesifik, misalnya ABP Mensintesis sejumlah enzim, terutama pada ginjal. Merangsang replikasi sel

Page 10: Gonad.ppt

Patofisiologi

Defisiensi testosteron (Hipogonadisme primer/sekunder)

Defisiensi enzim 5 α-reduktase

Berat genotif XY fenotif wanita

Ringan uretra letak abnormal. Defisiensi reseptor testosteron atau DHT

atau reseptor yang abnormal sindroma feminisasi testikuler

Page 11: Gonad.ppt

OVARIUM

Biosintesis dan Metabolisme Aromatase

Testosteron -----------------> 17 β-estradiol (E2) + met lain

P-450

Aromatase 16 α-hidroksilase

Androstenedion -------------> estron ---------------------> Estriol

P-450 (E1)

Page 12: Gonad.ppt

Distribusi

Estrogen terikat SHBG Progestin terikat CBG Hormon-hormon ini tidak disimpan,langsung

disekresikan pada saat dihasilkan.

Page 13: Gonad.ppt

Metabolisme

Estrogen

Hati mengubah estradiol dan estron menjadi estriol

Progestin

Hati secara aktif memetabolisir progesteron, sehingga tidak efektif diberikan per oral.

Page 14: Gonad.ppt

Fungsi Hormon Ovarium

Menyiapkan fungsi penentu struktural bagi sistem reproduksi wanita

Estrogen merangsang perkembangan jaringan yang terlibat dalam reproduksi

Estradiol mempunyai efek anabolik terhadap tulang dan kartilago

Estrogen menyebabkan vasodilatasi dan penyebaran panas.

Progestin mempunyai efek: Menurunkan aktifitas proliferatif hormon estrogen Mengubah epitel uterus dari fase proliferatif Mengurangi kehilangan panas.

Page 15: Gonad.ppt

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi pada manusia terjadi akibat interaksi kompleks antara hipotalamus, hipofise dan ovarium.

Normalnya bervariasi antara 25 – 35 hari (rata-rata 28 hari)

Dibagi menjadi: Fase folikuler Fase luteal Fase menstruasi

Page 16: Gonad.ppt

Fase Folikular

Folikel membesar dibawah pengaruh FSH Bersama dengan itu kadar E2 meningkat dan

mencapai maksimal 24 jam sebelum puncak LH (FSH),membuat hipofise peka terhadap GnRH.

Puncak LH menunjukkan akhir fase folikular dan mendahului peristiwa ovulasi 16-18 jam sebelumnya.

Pemberian preparat estrogen dosis tinggi akan menekan pelepasan LH serta FSH dan menghambat kerja GnRH terhadap hipofise.

Page 17: Gonad.ppt

Fase Luteal (14±2 hari)

Setelah ovulasi, sel-sel granulosa dari folikel yang mengalami ruptur akan mengadakan luteinisasi membentuk korpus luteum, yang akan segera membentuk estradiol dan progesteron.

Progesteron diperlukan untuk membuat dan mempertahankan endometrium sekretorik yang melaksanakan pemberian makanan bagi blastosit yang tertanam.

LH diperlukan untuk pemeliharaan awal korpus luteum, hipofise yang memasoknya selama ±10 hari.

Jika implantasi terjadi (± hari ke 22-24), fungsi LH diambil alih oleh hCG

Jika tidak korpus luteum regresi menstruasi. Setelah endometrium rontok, siklus haid baru dimulai lagi.

Page 18: Gonad.ppt

Kehamilan

Blastosit yang sudah tertanam trofoblast Trofoblast terorganisir plasenta Plasenta berfungsi untuk:

Melaksanakan hubungan nutrisi antara embrio dan sirkulasi maternal.

Memproduksi sejumlah hormon

Page 19: Gonad.ppt

hCG

Fungsi utama adalah untuk mendukung korpus luteum sampai plasenta dapat menghasilkan progesteron dalam jumlah cukup untuk mendukung kehamilan.

hCG dapat dideteksi beberapa hari setelah implantasi (merupakan dasar tes kehamilan).

Kadarnya mencapai puncak pada pertengahan trimester pertama kemudian turun berangsur-angsur sepanjang sisa umur kehamilan.

Page 20: Gonad.ppt

Progestin

Sumber utama untuk 68 hari pertama kehamilan adalah korpus luteum, sisanya plasenta.

Korpus luteum tetap berfungsi tetapi plasenta membuat progesteron 30-40 x lebih banyak dari korpus luteum.

Plasenta tidak mensintesis kolesterol sehingga keberadaan kolesterol sangat tergantung pada pasokan maternal.

Page 21: Gonad.ppt

Estrogen Konsentrasi estradiol, estron dan estriol dalam plasma

meningkat bertahap sepanjang kehamilan. Kelenjar adrenal janin menghasilkan

dehidroepiandrosteron (DHEA) dan DHEA sulfat yang oleh hati janin dirubah menjadi derivat 16 α-hidroksi sedang oleh plasenta dirubah menjadi estriol kemudian lewat sirkulasi plasenta menuju hati ibu untuk dikonjugasikan menjadi glukuronida dan diekskresikan lewat urin.

Untuk mengetahui fungsi fetoplasenta diukur estriol plasma

Untuk mengetahui fungsi proses maternal-fetal diukur estriol urin.

Page 22: Gonad.ppt

Laktogen Plasenta

Disebut juga korionik somatomammotropik (bersifat seperti hormon pertumbuhan dan prolaktin) atau hormon pertumbuhan plasenta.

Fungsi fisiologik belum pasti.

Page 23: Gonad.ppt

Persalinan

Sampai saat ini fungsi penyebab berakhirnya kehamilan belum diketahui.

Hormon yang digunakan untuk memperlancar proses melahirkan oksitosin

Persalinan dimulai serviks dilatasi, mencetuskan refleks neural yang meningkatkan pelepasan oksitosin kontraksi uterus

Reseptor oksitosin pada uterus saat kehamilan aterm 100x lebih banyak daripada awal kehamilan.

Kadar estrogen dan progesteron turun dengan cepat begitu plasenta dilahirkan.

Page 24: Gonad.ppt

Laktasi Estrogen pertumbuhan duktus Progestin proliferasi alveolus, menghambat produksi

dan sekresi ASI dalam kehamilan lanjut. Jaringan kelenjar mammae mulai tumbuh pada masa

pubertas beriringan dengan penumpukan jaringan adipose. Perkembangan ekstensif terjadi pada masa kehamilan dimana jaringan kelenjar tersebut terpapar estrogen dan progesteron dosis tinggi. Differensiasi lengkap terjadi dengan kerja tambahan dari hormon prolaktin, yang pada kehamilan meningkat dari < 2 mg/dl menjadi >200 mg/dl. Fungsinya adalah untuk mensintesis berbagai protein susu (laktalbumin, laktoglobulin dan kasein)

Page 25: Gonad.ppt

Laktasi dimulai ketika progesteron menurun saat post partum. Pada saat post partum kadar prolaktin juga menurun tapi dirangsang kembali setiap episode pengisapan puting, sehingga laktasi dapat terus berlanjut.

Pengisapan puting juga melepaskan oksitosin dari hipofise posterior kontraksi sel-sel mioepitel duktus alveolaris penyemprotan ASI.

Page 26: Gonad.ppt

Menopause

Terjadi bersamaan dengan lenyapnya semua folikel dan produksi estrogen ovarium.

Tidak ada sumber alternatif progesteron. Estron (hormon estrogen lemah) masih diproduksi

dalam jumlah besar lewat reaksi aromatisasi androstenedion tetapi tidak cukup untuk menekan kadar gonadotropin hipofise, sehingga kadar LH dan FSH meningkat (ciri khas).

Permasalahan post menopause: Atrofi jaringan seks sekunder (terutama epithelium traktus

urinarius pars inferior dan vagina). Osteoporosis

Page 27: Gonad.ppt

Preparat Sintetik

Estrogen Kontrasepsi

Dietilstilbestrol 17 α-etinil estradiol Mestranin

Ketiganya dapat memperlambat metabolisme hati sehingga dapat digunakan per oral.

Kehamilan kembarKlomifen sitrat (clomid) bersaing dengan estradiol untuk berikatan dengan reseptor dalam hipotalamus pelepasan GnRH peningkatan LH dan FSH pelepasan folikel-folikel (biasanya >1) matur serempak kembar

Page 28: Gonad.ppt

Anti kanker (Nafoksidin,Tamoksifen)Keduanya berikatan dengan reseptor estrogen yang sangat stabil dengan kromatin sehingga tidak dapat didaur ulang dan menghambat kerja estradiol dalam waktu lama.

Progestin Derivat 19 nortestosteron yang tersubtitusi oleh gugus 17

α-alkil (misalnya: noretindron) Medroksi progesterone asetat (provera)

Menghambat ovulasi selama beberapa bulan jadi dapat diberikan dalam bentuk injeksi depo IM. Selain itu juga dapat menghambat pertumbuhan sel karsinoma endometrium.

Page 29: Gonad.ppt

Patofisiologis

Hipogonadisme Primer Hipogonadisme Sekunder Disgenesis Gonad (sindroma Turner) Sindroma Ovarium Polikistik (sindroma Stein-

Leventhae) Mola Hidatidosa Benigna atau Maligna

Koriokarsinoma