OLEH:TRISNAWANTA ASIH PASAMBOG 111 14 018SINDROM NEFRITIK AKUTPEMBIMBING KLINIK:dr. AMSYAR PRAJA, Sp. A
PENDAHULUAN Sindrom Nefritik Akut (SNA) : kumpulan gambaran klinis berupa oliguria, edema, hipertensi yang disertai adanya kelainan urinalisis (proteinuria kurang dari 2 gram/hari dan hematuri serta silinder eritrosit)
Sindrom nefritik akut atau glomerulonefritis akut
Penyakit dengan insiden yang tidak terlalu tinggi, sekitar 1 : 10.000. Sindrom nefritik akut pasca infeksi streptokokus tanpa gejala insidennya mencapai jumlah 4 - 5 kali lebih banyak. Umumnya menyerang semua usia, namun terutama laki-laki usia 3 - 7 tahun
Sindrom nefritik akut vs sindrom nefrotik akut
ANATOMI dan FISIOLOGI GINJAL
GLOMERULUS
DEFINISIKumpulan gejala klinis penurunan secara tiba tiba LFG + Retensi air dan garam
Oliguria - edema - hipertensi kelainan urinalisis
EPIDEMIOLOGISporadik maupun epidemik terutama menyerang anak-anak atau dewasa muda pada usia sekitar 4 -12 tahun dengan puncak usia 5 -6 tahun.
Lebih sering pada laki-laki dari pada wanita dengan rasio 2 : 1. Di Indonesia, penelitian multisenter selama 12 bulan pada tahun 1988 melaporkan 170 orang pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan, terbanyak di Surabaya (26,5%) diikuti oleh Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%). Perbandingan pasien laki-laki dan perempuan 1,3:1 dan terbanyak menyerang anak usia 6-8 tahun (40,6%)
ETIOLOGIFaktor Infeksi: - GNAPS, Streptococcus B hemoliticus group A tersering tipe 12 (kulit atau sal,napas), tipe lainnya 1,4,6,dan 25-Nefritis yang berhubungan dengan infeksi sistemik endokarditis bakterialis subakut. 2) Penyakit multisistemik antara lain : - Lupus eritematosus sistemik, - Purpura Henoch Schnolein, - Vaskulitis, 3) Penyakit Ginjal Primer : - Nefropati IgA, - Nefritis herediter (Sindrom Alport).(
GAMBARAN KLINISAdanya infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok dua minggu mendahului timbulnya sembab. Periode laten rata-rata 10 atau 21 hari setelah infeksi tenggorok atau kulit.
Hematuria dapat timbul berupa gross hematuria maupun mikroskopik
Variasi lain yang tidak spesifik bisa dijumpai seperti demam, malaise, nyeri, nafsu makan menurun, nyeri kepala, atau lesu
Hipertensi pada GNAPS dapat mendadak tinggi selama 3-5 hari.
Setelah itu tekanan darah menurun perlahan-lahan dalam waktu 1-2 minggu.
Edema bisa berupa wajah sembab, edem pretibial atau berupa gambaran sindrom nefrotik.
Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien dengan edem. Bendungan sirkulasi secara klinis bisa nyata dengan takipne dan dispneu.
Gejala gejala tersebut dapat disertai oliguria sampai anuria karena penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG).(
PATOFISIOLOGI
Edema terjadi pada 85% pasien SNA pasca infeksi streptokokus. Edema terjadi akibat retensi air dan Na
Hematuria : Reaksi imun glomerulus sehingga terjadi penurunan angka filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal yang mengakibatkan dilatasi arteriol aferen sehingga koefisien filtrasi kapiler glomerulus menurun dan terjadilah kerusakan glomerulus
Hipertensi mungkin akibat dari dua atau tiga faktor berikut yaitu,- gangguan keseimbangan natrium, - peranan sistem renin angiotensinogen dan - substansi renal medullary hypotensive factors, diduga prostaglandin
PEMERIKSAAN PENUNJANGFaal ginjal : Ureum, kreatinin, creatinine clearence,
Pemeriksaan darah :- Anemia ringan- Leukosit dan trombosit normal- Penurunan protein serum- Kadar immunoglobulin G (Ig G) menurun dalam darah- Kadar komplemen C3 menurun dalam darah- Adanya endapan Ig G dan C3 di glomerulus- Titer anti streptolysin O (ASTO) meninggi dalam darah
USG : Pembesaran ginjal bilateral, peningkatan ekogenesitas
DIAGNOSIS BANDINGSindrom nefrotikDiagnosis banding terdekat sindrom nefritik akut pasca infeksi streptokokus adalah penyebab lain dari sindrom nefritik akut yaitu penyakit-penyakit parenkim ginjal baik primer maupun sekunder
SNA dengan hipokomplemenemia dan SNA dengan normokomplemenemia.
HIPOKOMPLEMENEMIANORMOKOMPLEMENEMIAGlomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus (GNAPS)
Endokarditis bakterialis subakut
Shunt nefritis
Lupus eritematosus sistemik (LES) Purpura Henoch-Schonlein (PHS) Nefropati IgA
PENATALAKSANAANSIMPTOMATIKSUPPORTIFEDUKASITujunan utama pengobatan : hipertensi dan edemaIstirahat 3-4 minggu
Diet 35 kal/kg berat badan perhari, diet protein hewani 0,5 0,7 g/kg BB, lemak tak jenuh, dan rendah garam yaitu 2 gr/hri, asupan elektrolit dibatasi, Na 20 meq/hri, rendah kalium yaitu kurang dari 70 90 meq/hri. Ca 600 1000 mg/hri. Retriksi cairan cairan 1 L/hri
Hipertensi : CCB dan ACE inhibitorH. Ringan : 130/90 Observasi tanpa terapiH. Sedang : >140 150/>100 Hidralazin oral/IMH. Berat : Hidlralazin 0,15 0,30 mg/kgBB/IV dapat diulang setiap 2 4 jamKrisis hipertensi : >180/>120 : diazoxid 2 5 mg/kgBB IV secara bersama dengan furosemih 2 mg/kgBB/IV
Antibiotika diindikasikan untuk pengobatan infeksi streptokokus. Pilihan obat yang direkomendasikan adalah penicillin G oral 4 x 250 mg selama 7-10 hari atau injeksi benzatin penisilin 50.000 IU/KgBB IM atau eritromisin oral 40 mg/KgBB selama 10 hari bila alergi penisilin
Kapan harus dirawat???Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai Penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat ( klirens kreatinin < 60 ml/1 menit/1,73 m2), BUN > 50 mg, Anak dengan tanda dan gejala uremia, muntah, letargi, hipertensi ensefalopati, anuria atau oliguria menetap
Penderita dan keluarganya perlu dijelaskan mengenai perjalanan dan prognosis penyakitnya.
Kesembuhan yang sempurna diharapkan (95%), masih ada kemungkinan kecil terjadinya kelainan yang menetap dan bahkan memburuk (5%).
Rencana pemantauan selanjutnya, pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan urine untuk protein dan hematuria dilakukan dengan interval 4-6 minggu untuk 6 bulan pertama, kemudian tiap 3-6 bulan sampai hematuria dan proteinuria menghilang dan tekanan darah normal untuk selama 1 tahun.
KOMPLIKASIOliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari, terjadi sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus.
Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan uremia, hiperkalemia, dan hiperfosfatemia. Walau oliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum kadang-kadang di perlukan.
Hipertensi ensefalopati, didapatkan gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-kejang. Ini disebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan edema otak.
Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma.
Jantung dapat membesar dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.
Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun.
PROGNOSISUmur saat serangan, derajat berat penyakit, galur streptokukus tertentu, pola serangan sporadik atau epidemik, tingkat penurunan fungsi ginjal dan gambaran histologis glomerulus.
Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding anak yang lebih besar atau orang dewasa oleh karena GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik glomerulus.
Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal menunjukkan prognosis yang baik.
Bentuk perjalanan penyakit ini paling sering ditemukan terutama pada pasien anak-anak (80 - 85%).
Gejala-gejala klinis seperti edema paru akut, hipertensi, edema dan oliguri, segera hilang setelah terjadi diuresis, biasanya setelah beberapa hari/minggu.
Kelainan sedimen urin terutama hematuri mikroskopis baru hilang setelah beberapa bulan, bahkan hingga beberapa tahun
Gross hematuria : hilang dalam 1 -3 mingguMikroskopik hemturia : hilang setelah 6 bulan dapat bertahan sampai 1 thnProteinuria hilang dalam 2 -3 bulan pertama
TERIMA KASIH STREPTOCOCCUSMr. AND Mrs. REN