Top Banner
LESI NON-KARIES
33

GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Dec 26, 2015

Download

Documents

fkg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

LESI NON-KARIES

Page 2: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

KARIES

Page 3: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

KARIES

Page 4: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

KARIES GIGI SPESIFIK

Karies pada perokok, di bagian leher gigi

Page 5: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

BAKTERI DALAM PLAK

MAKANAN MENGANDUN

GGULAASAM

Proses Karies:

+ =

ASAM + GIGI =GIGI

BERLUBANG

Page 6: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

LESI NON-KARIES

Abrasi Abfraksi

ErosiAtrisi

Page 7: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Ausnya jaringan gigi akibat proses mekanis

Penyebab: pemakaian pasta gigi yang abrasif atau sikat gigi yang keras, menyikat gigi dengan tekanan kuat, kawat gigi yang terlalu mencengkeram (GTL)

Biasanya mengenai bagian serviks gigi sebelah bukal, gigi anterior maupun posterior

ABRASI

Page 8: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi
Page 9: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Gambaran klinis

Biasanya dijumpai di daerah servikal

Gigi yang sering terkena: P dan C

Lesi cenderung melebar

Abrasi …

Page 10: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Edukasi tentang pemilihan sikat gigi, frekuensi, cara dan lamanya menyikat gigi perubahan perilaku

Prosedur operatif: Aplikasi resin komposit

Pencegahan & Perawatan

Page 11: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

kerusakan permukaan gigi pada daerah servikal

Penyebab: tekanan pengunyahan yang berlebihan atau adanya halangan yang menganggu oklusi

ABFRAKSI

Page 12: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi
Page 13: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Gambaran klinis

Biasanya dijumpai di daerah servikal, bukal atau labial

Berbentuk parit yang dalam dan sempit, seperti huruf V

Umumnya terjadi hanya pada satu gigi

Abfraksi …

Page 14: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Pencegahan & Perawatan

Terapi penyesuaian oklusi Prosedur operatif: tambalan dengan

menggunakan bahan yang tidak kaku (resin komposit)

Page 15: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Kerusakan pada permukaan oklusal gigi kehilangan permukaan gigi secara bertahap

Penyebab: kontak antar gigi selama pengunyahan atau adanya parafungsi/kelainan fungsi seperti bruksism

ATRISI

Page 16: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi
Page 17: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Gambaran klinis

Dijumpai pada permukaan gigi yang berkontak saat pemakaian

Permukaan enamel rata dengan dentin

Kemungkinan terjadi fraktur tonjol gigi

Atrisi …

Page 18: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Pencegahan & Perawatan

Konsultasi psikologis Pembuatan night-guard

Page 19: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

proses hilangnya jaringan keras gigi yang tidak berhubungan dengan faktor mekanis faktor kimia

Erosi gigi harus dibedakan dari karies gigi Ditandai dengan terjadinya demineralisasi

pada gigi akibat asam persamaan Adanya keterlibatan bakteri dalam

membentuk asam pada proses karies gigi sedangkan pada erosi gigi tidak perbedaan

EROSI

Page 20: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Erosi gigi berasal dari asam yang bukan sebagai hasil fermentasi bakteri, sedangkan karies gigi berasal dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat oleh bakteri kariogenik dalam mulut

Page 21: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Penyebab:

1. Ekstrinsik: zat asam dari luar tubuh

a. Diet: makanan dan minuman dg pH rendah

b. Obat-obatan (asam khlorida)

c. Pekerjaan: pekerja pabrik/industri yang berhubungan dengan asam

d. Olahraga: berenang di air mengandung khlorin

Erosi …

Page 22: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Penyebab:

2. Intrinsik: zat asam dari dalam tubuh

a. Sendawa dari lambung

b. Muntah berulang (seperti pada penderita Gerd dan bulimia)

c. Masalah psikologi: stres berat, pecandu alkohol

d. Efek samping obat sitostatika: eg. Obat asma mengiritasi lambung

Page 23: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Beberapa jenis asam seperti asam sitrat, asam malat, asam tartarat dan asam laktat dijumpai hampir di setiap jenis makanan dan minuman maupun buah-buahan

Page 24: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Erosi …

pH??? …

Page 25: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Gambaran klinis

Pada proses awal: terjadi pada permukaan enamel licin, dan berkilat

Pada proses lanjut: meluas sampai ke permukaan dentin pewarnaan

Biasanya terjadi pada permukaan labial gigi insisivus, pada gigi kaninus jarang terjadi

Page 26: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Mekanisme Proses awal: pelepasan kalsium email gigi

kehilangan sebagian elemen email meluas sampai ke dentin ngilu

Email gigi: hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) atau fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2)

Kedua unsur tersebut dalam suasana asam akan larut menjadi Ca2+, PO4

-9, F-, dan OH-. Ion H+ akan bereaksi dengan gugus PO4

-9, F-atau OH membentuk HSO4-, H2SO4

-, HF, atau H2O, sedangkan yang kompleks terbentuk CaHSO4, CaPO4, dan CaHPO4

Ca10(PO4)6F2 Ca10(PO4)6F2 + 2n H+ N Ca2+ + Ca10 – nH20 – 2n(PO4)6F2

Page 27: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Kecepatan melarutnya email dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH), konsentrasi asam, waktu melarut, dan ada tidaknya kalsium atau fosfat.9

Page 28: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Derajat erosi gigi (Cate, 1961): Etsa (Et) : Permukaan enamel gigi berkilat

seperti kaca tanpa kehilangan kontur gigi Derajat 1 Erosi (G 1) : Hilang lapisan enamel Derajat 2 Erosi (G2) : Hilang lapisan enamel

diikuti dentin terbuka Derajat 3 Erosi (G3) : Hilang lapisan enamel,

dentin dan dentin Derajat 4 Erosi (G4) : Hilang lapisan enamel,

dentin dan pulpa gigi.

Page 29: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Indeks pengukuran erosi gigi (O’Sullivan, 2000)

Kode Sisi Erosi Kode Derajat keparahan

A Hanya labial/bukal 0 Enamel normal

B Hanya ling/palatal 1 Permukaan enamel terlibat tanpa terjadi kehilangan kontour gigi

C Hanya oklusal/insisal 2 Hanya kehilangan permukaan enamel

D Labial + oklusal/insisal 3 Kehilangan enamel disertai dentin terbuka

E Lingual + oklusal/insisal 4 Kehilangan enamel dan dentin mencapai dej

F Multisurface 5 Kehilangan enamel dan dentin dengan pulpa terbuka

9 Tidak terukur

Banyaknya permukaan yang terkena

Kode (-)

< ½ permukaan terkena

Kode (+)

> ½ permukaan terkena

Page 30: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Pencegahan terjadinya Erosi•Meminum langsung atau harus dicairkan.•Meminum minuman ringan hanya pada waktu makan.•Waktu minum tidak boleh lama.•Sebaiknya menggunakan pipet.•Meminum minuman ringan yang didinginkan •Tidak dibolehkan mengulum minuman dalam mulut. •Tidak dibolehkan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi minuman ringan: minimal >20 menit•Sebaiknya minum susu, air putih atau makan keju setelah mengonsumsi minuman ringan yang mengandung asam.

Sebaiknya mengganti minuman ringan mengandung asam dengan minuman lain yang kurang bersifat erosif

Page 31: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Faktor yang mempengaruhi

Jenis minuman ringan Frekuensi mengonsumsi minuman

ringan Cara mengonsumsi minuman ringan Kandungan dalam minuman ringan

SALIVA : kalsium dan fosfor

Page 32: GM 2.4 - Erosi, Abrasi, Abfraksi Dan Atrisi

Abrasi Abfraksi

Atrisi Erosi

Hipersensitif Dentin