Top Banner
Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015 Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 549 GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI INDONESIA Afrizawati, SE, M.Si Politeknik Negeri Sriwijaya email:[email protected] ABSTRACT Tulisan ini membahas mengenai globalisasi dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Esensi globalisasi pada dasarnya adalah peningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupun antar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor- faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal asing, keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa.Globalisasi memiliki dampak negatif maupun positif namun dengan globalisasi dapat dilihat seberapa baik daya saingsuatu negarayang akhirnya berkaitan juga dengan tingkat investasi yang dicapai, namun kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan faktor pendukung dalam pencapaian tingkat investasi di Indonesia, kedua faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan data yang diperolehmenunjukkan daya saing Indonesia berada posisi ke 40 pada tahun 2013 diantara negera-negara ASEAN, dan berdasarkan index globalisasi Indonesia menempati urutan 90 dunia, sedangkan untuk PMDN capaian yang diperoleh tahun 2014 sebesar 71.8 persen dan 76.8 persen untuk PMA dan untuk realisasi persentase PMA dikawasan ASEAN indonesia memperoleh nilai 49 persen. Kata Kunci: Globalisasi, Kebijakan Pemerintah, Investasi I. PENDAHULUAN Perubahan-perubahan dalam perekonomian dunia begitu aktif dan dinamis hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya sisi teknologi informasi antar negara sehingga munculnya isu global meliputi kerjasama blok perdagangan, yang mengarah perdagangan barang dan jasa serta investasi, kemudian dilanjutkan dengan mencuatnya isu ketidaksetaraan, politik maupun ketimpangan pendapatan dan lain- lain. Saat ini globalisasi mempengaruhi perkembangan politik dan ekonomi Indonesia, globalisasi telah membuka lebar jalinan interaksi dan transaksi antar individu, kelompok dan antar negara yang membawa implikasi politik,ekonomi,sosial dan budaya beserta iptek (PEST) pada tingkat dan intensitas yang berbeda. Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah; bahkan tidak mengenal aturan lokal, regional, kebijakan negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia dan harus dihilangkan. Globalisasi berlaku di semua bidang kehidupan, serta menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya (Faisal, 2012). Menurut Brooking Institution dalam kajian nya “Top Ten Global Economic Challenges”globalisasi juga merupakan istilah yang digunakan untuk melihat multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta nilai-nilai hidupnya dan pelaksanaannya. Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalah peningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupun antar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor-
14

GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Mar 09, 2019

Download

Documents

vothuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 549

GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN IKLIMINVESTASI DI INDONESIA

Afrizawati, SE, M.Si

Politeknik Negeri Sriwijayaemail:[email protected]

ABSTRACTTulisan ini membahas mengenai globalisasi dan kebijakan pemerintah dalammeningkatkan iklim investasi di Indonesia. Esensi globalisasi pada dasarnya adalahpeningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupunantar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor-faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal asing,keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa.Globalisasi memiliki dampaknegatif maupun positif namun dengan globalisasi dapat dilihat seberapa baik dayasaingsuatu negarayang akhirnya berkaitan juga dengan tingkat investasi yang dicapai,namun kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan faktorpendukung dalam pencapaian tingkat investasi di Indonesia, kedua faktor tersebutsaling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan data yang diperolehmenunjukkandaya saing Indonesia berada posisi ke 40 pada tahun 2013 diantara negera-negaraASEAN, dan berdasarkan index globalisasi Indonesia menempati urutan 90 dunia,sedangkan untuk PMDN capaian yang diperoleh tahun 2014 sebesar 71.8 persen dan76.8 persen untuk PMA dan untuk realisasi persentase PMA dikawasan ASEANindonesia memperoleh nilai 49 persen.

Kata Kunci: Globalisasi, Kebijakan Pemerintah, Investasi

I. PENDAHULUANPerubahan-perubahan dalam perekonomian dunia begitu aktif dan dinamis hal iniditandai dengan semakin berkembangnya sisi teknologi informasi antar negarasehingga munculnya isu global meliputi kerjasama blok perdagangan, yang mengarahperdagangan barang dan jasa serta investasi, kemudian dilanjutkan denganmencuatnya isu ketidaksetaraan, politik maupun ketimpangan pendapatan dan lain-lain. Saat ini globalisasi mempengaruhi perkembangan politik dan ekonomi Indonesia,globalisasi telah membuka lebar jalinan interaksi dan transaksi antar individu,kelompok dan antar negara yang membawa implikasi politik,ekonomi,sosial danbudaya beserta iptek (PEST) pada tingkat dan intensitas yang berbeda.

Globalisasi adalah suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistemyang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanyabatas-batas wilayah; bahkan tidak mengenal aturan lokal, regional, kebijakan negarayang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yangdianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia dan harus dihilangkan.Globalisasi berlaku di semua bidang kehidupan, serta menggambarkan prosespercepatan interaksi yang luas seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya(Faisal, 2012). Menurut Brooking Institution dalam kajian nya “Top Ten GlobalEconomic Challenges”globalisasi juga merupakan istilah yang digunakan untuk melihatmulti lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besardidorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta nilai-nilai hidupnya danpelaksanaannya.

Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalahpeningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupunantar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor-

Page 2: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 550

faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal asing,keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa (Latief, 2000). Menurut(Thoha 2002) terdapat sepuluh prioritas tantangan atau isu ekonomi global yangberdampak pada hubungan antar negara maupun kelompok masyarakat yaitu : 1)energi dan keamanan lingkungan hidup (energy and enviromental security), 2) konflikdan kemiskinan (conflict and poverty), 3) persaingan di era baru globalisasi (competingin a new era of globalisation), 4) ketimpangan global (global imbalance), 5)kemunculan kekuatan-kekuatan baru (rise of new powers), 6) pengecualian/kekhususan ekonomi di timur tengah (economic exclusion in the middle east), 7)korporasi global dan dampaknya (global corporations, global impact), 8) krisikesehatan global (global health crisis), 9) struktur dan proses tata kelola secara global(global governance stalemate), 10) kemiskinan global (global poverty).

Masuknya Indonesia dalam proses globalisasi pada saat ini ditandai olehserangkaian kebijakan yang diarahkan untuk membuka ekonomi domestik dalamrangka memperluas serta memperdalam integrasi dengan kalangan pelaku ekonomi ditingkat internasional atau global. Negara-negara yang sekarang ini disebut sebagainegara modern menempuh pembangunananya melalui tiga tahapan, yaitu unifikasi(unification), industrialisasi (industrialization), dan kesejahteraan sosial (social welfare).

Gambar 1.1Dampak Globalisasi Bagi Indonesia

Sumber: Bandoeng, 2013

Di tingkat pertama, yang menjadi masalah berat ialah bagaimana mencapaiintegrasi politik untuk menciptakan persatuan dan kesatuan nasional. Kemudian ditingkat kedua, perjuangan menekankan pada pembangunan ekonomi dan modernisasipolitik. Pada tingkat ketiga, tugas negara yang terutama adalah melindungi masyarakatdari sisi negatif pengaruh industrialisasi, memperbaiki kesalahan pada tahapsebelumnya, dengan menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat (Rowland,2009).

Dampak negatif maupun positif globalisasi yang melanda bangsa dan negaraindonesia antara lain dapat dilihat pada faktorkepemilikan modal, yang modalnya besarakan semakin kuat dan yang lemah tersingkir, karena pemerintah hanya sebagairegulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.Selanjutnya sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padatkarya sudah semakin ditinggalkan.Namun dengan globalisasi, perekonomian kita dapatmenyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdaganganmenjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.

Selanjutnya dampak yang dirasakan diera globalisasi saat ini hilangnya rasacinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiridi Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan

Page 3: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 551

gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Karenahal tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri,pendapatan warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakanwarga Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.Untuk itu perlu adanya strategi bagi Indonesia dalam menghadapi globalisasi diseluruhaspek sosial, ekonomi maupun budaya.

Indonesia adalah termasuk negara berkembang dengan kegiatan untukmeningkatkan usaha perekonomian nasionalnya adalah pada investasi, investasimerupakan aktivitas kegiatan penanaman modal, baik oleh penanam modal dalamnegeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah NegaraRepublik Indonesia. investasi memiliki tujuan untuk mengolah potensi ekonomi menjadisuatu kekuatan ekonomi yang nyata.Pada kondisi saat ini investasi diposisikan sebagaisektor yang paling berpengaruh dalam setiap perekonomian hal ini mengindikasikanbahwa dengan merujuk pada besaran investasi maka kita dapat memperkirakantingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara yang bersangkutan. Definisiinvestasi itu sendiri ialah kegiatan ekonomi utama yang dapat menjadi prime moverpembangunan ekonomi suatu wilayah, melalui dampaknya yang luas terhadapberbagai upaya perbaikan tatanan kegiatan ekonomi masyarakatnya (Marzuki, 2007).

Dengan investasi akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, akanmeningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat, sehingga dapat meningkatkanpertumbuhan ekonomi wilayah tersebut secara berkelanjutan. Oleh karena itu hampirsemua pemerintah diberbagai tingkatan, selalu berusaha mencari cara untukmendorong kegiatan investasi di wilayahnya masing-masing. Tapi dalam prakteknya,tentu saja hal itu bukanlah sesuatu yang mudah direalisasikan, terdapat hambatanyang harus dilalui oleh para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia,hambatan tersebut berupa kendala yang harus dihadapi Indonesia dalam dalammeningkatkan iklim investasi.

Ada beberapa faktor yang menjadi permasalahan investasi di Indonesia yaitukondisi prosedur perizinanyang masih sulit walaupun pemerintah sekarang ini telahmelakukan perubahan namun belum sepenuhnya dilaksanakan didaerah-daerah,kemudianbelum tegaknya Law and Order di Indonesia yang dirasakan sangatmengganggu iklim investasi itu sendiri, belum lengkapnya infrastruktur, pelayananpublik yang tidak satu pintu, dan perilaku korupsi oleh oknum-oknum tertentu,kemudian keharmonisan peraturan antara pemerintah pusat dan daerah yang belumterjalin secara komunikatif dan juga dibutuhkan adanya kepastian hukum antara dipusat dan daerah selanjutnya terdapat pula faktor yang bersumber dari calon investoritu sendiri yang saat ini masih condong untuk wait and see hal ini dikarenakan krisisekonomi yang dialami dunia dan berimbas pada Indonesia juga.

Untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi oleh Indonesia maka perluadanya kebijakan pemerintah yang berpihak pada peningkatan iklim investasi itusendiri, pemerintah harus memiliki konsep kebijakan yang ramah pada investorsehingga mereka dapat leluasa menanamkan dananya di Indonesia, kebijakantersebut bukan untuk membuat investor menjadi berkuasa di negara kita namunkebijakan tersebut dapat menjadi cara agar indonesia menjadi salah satu sasaranutama di kawasan Asia Tenggara dalam berinvestasi. Meskipun ekonomi Indonesiastabil, tangguh, dan tingkat konsumsi yang tinggi menjadi elemen utama yang menarikinvestor ke Indonesia, itu bukan dasar yang kuat untuk menarik investor untukberinvestasi, namun peraturan di bidang investasilah yang dapat menjadi pondasi agarPMA maupun PMDN dapat bermain di Indonesia.

Rumusan MasalahDari penjelasan diatas maka dapat ditarik benang merah permasalahan, berupa“Bagaimanakah globalisasi dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ikliminvestasi di Indonesia ?”

Page 4: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 552

II.STUDI PUSTAKA2.1. Teori GlobalisasiGlobalisasi mengarah pada suatu perjanjian baru, negara-negara maju menciptakankondisi ekonomi dunia yang berujung pada ketidakberdayaan negara berkembang.Perintah untuk menghapuskan subsidi berbagai kebutuhan rakyat adalah upayanegara industri untuk mengeruk keuntungan dari sistem perdagangan bebas yangdiciptakannya kawasan dunia akan melebur menjadi kultur dunia baru akanmenciptakan kebudayaan yang bersifat homogen, yaitu kebudayaan dunia, sehinggagejala ini akan menciptakan perdamaian dunia akibat homogenitas kultural globalisasijustru merupakan sebuah fenomena yang negatif sebab globalisasi justru melahirkandominansi negara-negara adikuasa terhadap negara-negara dunia ketiga.

Globalisasi merupakan gejala mengglobalnya sosiokultural antar bangsasehingga kultur antar bangsa di dunia seolah-olah telah melebur menjadi kultur dunia(global), akibatnya hubungan antar bangsa semakin dekat dengan mengglobalnyabatas-batas kultural antar bangsa di berbagai kawasan dunia, yakni munculnya sebuahsistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadisebuah masyarakat tunggal yang global. Malcom Waters berpendapat bahwaglobalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat pembatasan geografis padakeadaan sosial-budaya menjadi kuarang penting, yang terjelma didalamkesadaranorang. Kemudian Emmanuel Ritcher menyatakan globalisasi merupakan jaringan kerjaglobal yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yand sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

Globalisasi dapat dipahami sebagai seperangkat transformasi yang salingmemperkuat dunia, yang meliputi hal-hal berikut:1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, seperti telepon genggam, televisi satelit,

dan internet menjadi alat komunikasi global yang cepat2. Pasar dan produksi ekonomi berakibat ketergantungan lintas negara akibat

pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan secara internsional misalnya:MNC (Multi National Corporation), dan World Trade Organization (WTO).

3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama:televisi, film, music, dan transmisi berita, dan olah raga internsional

4. Meningkatnya masalah bersama, diantaranya adalah a. Ekonomi ketergantungannegara berkembang dengan hutang dan investasi negara maju, b. Lingkunganinvestasi di negara berkembang membawa dampak pencemaran lingkungan darilimbah industri, c. Permasalahan lazim lainnya mewabahnya penyakit impor sepertivirus HIV, SARS, H5N1, mewabahnya peredaran obat terlarang jaringan terorismeinternasional dan lain-lain

Fenomena GlobalisasiFenomena globalisasi yang sedang dihadapkan oleh umat manusia semenjak

abad 20 dapat ditandai oleh beberapa hal diantaranya:1. Arus Etnis, ditandai dengan monilitas manusia yang tinggi dalam bentuk

imigran, turis, pengungsi, tenaga kerja dan pendatang. Arus manusia ini telahmelewati batas-batas teritorial negara.

2. Arus Teknologi, yang ditandai dengan mobilitas teknologi, munculnyamultinational corporation dan transnational corporation yang kegiatannya dapatmenembus batas-batas negara.

3. Arus Keuangan, yang ditandai dengan makin tingginya mobilitas modal,investasi, pembelian melalui intternat penyimpanan uang di bank asing.

Page 5: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 553

4. Arus Media, yang ditandai dengan makin kuatnya mobilitas informasi, baikmelalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa tersebut dibelahandunia seakan- akan berada dihadapan kita karena cepatnya informasi.

5. Arus Ide yang ditandai dengan makin derasnya nilai baru yang masuk kesuatunegara. Dalam arus ide ini muncul isu-isu yang telah menjadi bagian darimasyarakat internasional.isu-isu merupakan isu internasioanl yang tidak hanyaberlaku disuatu wilayah nasional negara.

Berdasarkan fenomena yang nampak pada globalisasi, dapat dijumpai adanyatanda-tanda yang dapat kita rasakan didalam kehidupan sehari-hari tentang globalisasiyaitu: 1) Meningkatnya perdagangan global, 2)Meningkatnya aliran modalinternasional, diantaranya investasi langsung luar negeri, 3) Meningkatknya aliran datalintas batas, seperti internet, satelit komunikasi dan telepon, 4) Adanya desakanberbagi pihak untuk mengadili para penjahat perang di Mahkamah KejahatanInternasional (Internasional Criminal Court) dan adanya gerakan untuk menyerukankeadilan internasional. 5) Meningkatkan pertukaran budaya (culture exchange)internasional. 6) Menyebarluasnya paham multikulturalisme dan semakin besar akseindividu terhadap berbagai macam budaya, 7) Meningkatnya perjalanan dan turismelintas negara, 8) Berkembangnya infrasturktur telekomunikasi global,9)Berkembangnya sistem keuangan global, 10) Meningkatnya aktivitas perekonomiandunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional, 11) Meningkatnyaperan organisasi-organisasi internasional WTO, WIPO, IMF yang berurusan dengantraksaksi internasional.

Aspek-aspek Globalisasia. Aspek Ekonomi, mengacu kepada makin menyatunya unit-unit ekonomi di

dunia kedalam satuunit eonomi duniab. Aspek Kebudayaan dan Keagamaan, mengacu kepada gagasan yang datang

dari seluruh dunia, terutama masyrakat negara maju yang berangsur-angsurmengubah pola gaagasan budyaa dan agama alsi suatu bangsa.

c. Aspek Teknolagi, Adanya perkembanagan teknologi informasi yang padaakhirnya menyatukan dunia menjadi sebuah tempattanpa batas.

d. Aspek Demografi, merujuk kepada penghijrahan manusia yang berlakusehingga merubah pola demografi sebuah negara.

2.2. Kebijakan PemerintahKebijakan pemerintah sebagai dasar penanaman modal yaitu tertuang pada

pasal 4 ayat 2 yang isinya pemerintah memberi perlakuan yang sama bagi penanammodal dalam negeri dan penanam modal asing dengan tetap memperhatikankepentingan nasional (Pasal 4 ayat 2) undang-undang penanaman modal diIndonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asingsebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentangPerubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang PenanamanModal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman ModalDalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968tentang Penanaman Modal Dalam Negeri perlu diganti karena tidak sesuai lagi dengankebutuhan percepatan perkembangan perekonomian dan pembangunan hukumnasional, khususnya di bidang penanaman modal. yang jelas menerangkan“menguasai hajat hidup orang banyak” dengan porsi atau persentase modal asingnyasebesar 49 persen(Nurul Ghazy, 2009).

Perlakuan Terhadap Penanaman Modala. Pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada semua penanam modal

yang berasal dari negara manapun yang melakukan kegiatan penanaman

Page 6: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 554

modal di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(Pasal 6 ayat 1). Namun demikian, perlakuan ini tidak berlaku bagi penanammodal dari suatu negara yang memperoleh hak istimewa berdasarkanperjanjian dengan Indonesia. (Pasal 6 ayat 2).

b. Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambilalihanhak kepemilikan penanam modal, kecuali dengan undang-undang (Pasal 7).

c. Dalam hal Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambilalihanhak kepemilikan , Pemerintah akan memberikan kompensasi yang jumlahnyaditetapkan berdasarkan harga pasar).

Pemerintah juga memberikan fasilitas kepada para investor dengan asumsimemenuhi salah satu kriteria berikut ini : (a). menyerap banyak tenaga kerja; (b).termasuk skala prioritas tinggi; (c). termasuk pembangunan infrastruktur; (d).melakukan alih teknologi; (e).melakukan industri pionir; (f).berada di daerah terpencil,daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu; (g).menjaga kelestarian lingkungan hidup; (h).melaksanakan kegiatan penelitian,pengembangan, dan inovasi; (i). bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah, ataukoperasi; atau (j). industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatanyang diproduksi di dalam negeri.

Kebijakan Pemerintah Yang Berhubungan Dengan InvestasiPada tahun 1994, pengaturan tentang Penanaman Modal Asing diatur dalam

Peraturan Pemerintah No. 20 Pasal 5 ayat 1 yang berbunyi, perusahaan asing bolehmelakukan kegiatan usaha yang tergolong penting bagi negara dan menguasai hajathidup orang banyak yaitu; (a). pelabuhan-pelabuhan. (b). produksi, trasnmisi dandistribusi tenaga listrik untuk umum. (c). telekomunikasi. (d). pelayaran. (e).penerbangan. (f). air minum. (g). kereta api umum. (h). pembangkit tenaga atom, dan(i). mass media (Nurul Ghazy, 2009). Ketiga, Undang-Undang Penanaman ModalAsing (PMA) tahun 2007 yang terletak pada Pasal 8 ayat 3 berbunyi penanam modeldiberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasi (pengembalian dana/pengembalianmodal) dalam valuta asing secara bebas, yang di dalam perincian praktisnya tidak adayang tidak boleh ditranfer ke negara asalnya.

2.3. Pengertian InvestasiInvestasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan

dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatubentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teoriekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapita ataumodal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yangakan datang ( barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atausuatu pabrik , pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebihjelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I+ G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (Muana Nanga, 2001).

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengankaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasiyang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minatuntuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan denganmeminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakandananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biayakesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkanbunga.

Fungsi Investasi

Page 7: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 555

Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakaninvestasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatannasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomibiasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi. Menurut(Branson, 1989: 285) investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi olehperkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.2. Tingkat bunga.3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.4. Kemajuan teknologi.5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi1. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)

a. Kondisi Internal Perusahaan. Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada dibawah kontrol Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi.Sedangka faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatanmonopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.

b. Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkandalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentangtingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.

2. Biaya Investasi.Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkatbunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makinmenurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minatakan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggidan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.

3. Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Efficiency ofInvestement (MEI)

a. Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan Tingkat Bunga MEC adalahtingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.

b. Marginal Effeciency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Investment (MEI)

III. METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan melalui buku-buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang terkait. Penelitian ini membutuhkan sumber datasekunder dari Badan Pusat Statistik, Badan Kordinasi Penanaman Modal, TradingEconomic maupun dari lembaga dunia lainnya seperti IMF, World Bankyangberhubungan dengan globalisasi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalampeningkatan investasi di Indonesia, data yang digunakan berupa data times Series,berupa index indikator globalisasi maupun tingkat pertumbuhan Investasi Indonesia.Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui secara konkrit hubungan globalisasi sertakebijakan pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

Rancangan PenelitianPenelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang berarti penelitian ini berusaha

mendeskripsikan dengan pendekatan dengan cara menganalisa berdasarkan datasekunder dan data literature bacaan yang berasal dari jurnal terpublikasi sertapublikasi data sekunder yang berasal dari World Bank, IMF, Badan KordinasiPenanaman Modal, Badan Pusat Statistik, Trading Economy yang mengacu pada datatingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, data tingkat investasi serta daya saingIndonesia di kawasan Asia. Kemudian dengan menghubungkan yang ada maka akan

Page 8: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 556

dilihat keterkaitan antara pembahasan dan selanjutnya disajikan secara deskritifanalisis.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Globalisasi dan Kebijakan Pemerintah bagi Iklim Investasi di IndonesiaGlobalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasiyang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenagakerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Globalisasijuga menuntut perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber dayaekonomi dan perusahaan. Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagaikesempatan untuk pengusaha-pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkanpeluang. Sebaliknya globalisasi juga telah menerkam mangsa yang lemah dalamaspek pemanfaatan teknologi, penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumberdaya manusia yang kapabel dan kompeten. Pada Dasarnya globalisasi jugamenimbulkan efek negatifbagi negara berkembang dimana dengan globalisasimasalah kemiskinan, pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakanlingkungan hidup semakin tinggi persentasenya.

Dengan adanya globalisasi sebenarnya mampu menimbulkan dampak positifbagi perekonomian yaitu dengan cara produksi industri dalam negeri harusditingkatkan sehingga globalisasi yang menimbulkan pasar bebas dapat dikuasai olehIndoensia, dan pada akhirnya aka tercipta kemudahan dalam bertransaksi dariberbagai negara dan dapat meningkatkan produksi dalam negeri juga. Selain ituglobalisasi dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara.Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai Negaramengimpor lebih banyak barang lagi dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumenmempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapatmenikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih murah.

Disatu sisi globalisasi juga berhubungan dengan daya saing Indonesia dalammenghadapi pasar antar negara regional maupun internasional, globalisasi jugamemberikan dampak terbukanya pangsa pasar dunia yang berujung pada masuknyainvestor asing ke Indonesia. Dari tabel 4.1 terlihat urutan Indonesia dalam hal dayasaing menempati peringkat ke lima, dibawah Singapura, Malaysia Brunei dan Thailand,namun berdasarkan gambar 4.1 realisasi PMA Indonesia menduduki peringkatpertama, ini menandakan bahwa globalisasi tetap memiliki pengaruh postif terhadapjumlah investor asing yang menanamkan investasinya ke Indonesia.

Tabel 4.1Tingkat Daya Saing Negara ASEAN 2007-2013

Negara 2007-2008

2008-2009

2009-2010

2010-2011

2011-2012

2012-2013

Brunei 39 39 32 28 28 28Cambodia 110 109 110 109 97 85Indonesia 54 55 54 44 46 40Malaysia 21 21 24 26 21 25Philipines 71 71 87 85 75 65Singapore 7 5 3 3 2 2Thailand 28 34 36 38 39 38Vietnam 68 70 75 59 65 75Average 41 43 45 41 40 38

Sumber: Global Competitiveness Report, 2014

Walaupun daya saing indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengannegara kawasan ASEAN, namun globalisasi memberikan kesempatan bagi Indonesiauntuk ikut bermain dipasar global dengan terus menigkatkan pertumbuhan ekonomi,

Page 9: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 557

menstabilkan iklim politik, memberikan jaminan kepada pihak PMDN dan PMA dalampaket kebijakan stimulus fiskal maupun moneter sehingga dengan semakin terbukanyapasar investasi bagi investor luar maupun dalam akan berdampak pada tingkat hasilproduksi dalam negeri yang mana akan mendorong investor dalam negerimenanamkan modalnya kesektor industri untuk memproduksi barang yang berkualitastinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada akhirnya.

Pada gambar 4.1 terlihat index globalisasi dari berbagai negara didunia denganmerujuk pada indikator globalisasi.pada tahun 2012 posisi Indonesia pada globalisasiekonomi di peringkat ke 88 dan peringkat 147 pada globalisasi sosial namun padapolitik globalisasi Indonesia menempati peringkat ke 39.Hal ini menunjukkan bahwasecara kestabilan politik membuat Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk untukberinvestasi oleh para calon investor. Dengan sistem ekonomi, sosial dan politik yangkondusif membuat para investor tidak perlu menahan dananya untuk berinvestasi keIndonesia karena mereka pada dasarnya membutuhkan kepastian hukum dan politikagar aman bermain di negara kita.

Gambar 4.1Index Globalisasi Berbagai Negara

Sumber: KOF Swiss Economic Institute, 2013Digambar 4.2 data terlihattingkat realisasi PMA dari tahun ketahun mengalami

kenaikan, hal ini dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarikuntuk berinvestasi khususnya para investor global. Pengaruh globalisasi yang memilikibersifat positif terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat semakin tingginyatingkat persentase PMDN dan PMA yang terealisasi kedalam negeri.Tingkat PMDNmaupun PMA indonesia cenderung mengalami kenaikan. Indonesia memiliki kinerjayang baik dalam hal PMAdari data terakhir yang dikeluarkan oleh BKPM maka terlihathingga triwulan III September 2014 total penanaman modal sudah mencapai 324,7triliun rupiah dengan komposisi PMDN 33,4 persen dan PMA 66,6 persen. Realisasiinvestasi pada Januari sampai September 2014 sebesar Rp 342,7 T, meningkat 16,8%dari tahun sebelumnya yaitu Januari/September 2013 yang hanya Rp 293,3 T.

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 557

menstabilkan iklim politik, memberikan jaminan kepada pihak PMDN dan PMA dalampaket kebijakan stimulus fiskal maupun moneter sehingga dengan semakin terbukanyapasar investasi bagi investor luar maupun dalam akan berdampak pada tingkat hasilproduksi dalam negeri yang mana akan mendorong investor dalam negerimenanamkan modalnya kesektor industri untuk memproduksi barang yang berkualitastinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada akhirnya.

Pada gambar 4.1 terlihat index globalisasi dari berbagai negara didunia denganmerujuk pada indikator globalisasi.pada tahun 2012 posisi Indonesia pada globalisasiekonomi di peringkat ke 88 dan peringkat 147 pada globalisasi sosial namun padapolitik globalisasi Indonesia menempati peringkat ke 39.Hal ini menunjukkan bahwasecara kestabilan politik membuat Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk untukberinvestasi oleh para calon investor. Dengan sistem ekonomi, sosial dan politik yangkondusif membuat para investor tidak perlu menahan dananya untuk berinvestasi keIndonesia karena mereka pada dasarnya membutuhkan kepastian hukum dan politikagar aman bermain di negara kita.

Gambar 4.1Index Globalisasi Berbagai Negara

Sumber: KOF Swiss Economic Institute, 2013Digambar 4.2 data terlihattingkat realisasi PMA dari tahun ketahun mengalami

kenaikan, hal ini dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarikuntuk berinvestasi khususnya para investor global. Pengaruh globalisasi yang memilikibersifat positif terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat semakin tingginyatingkat persentase PMDN dan PMA yang terealisasi kedalam negeri.Tingkat PMDNmaupun PMA indonesia cenderung mengalami kenaikan. Indonesia memiliki kinerjayang baik dalam hal PMAdari data terakhir yang dikeluarkan oleh BKPM maka terlihathingga triwulan III September 2014 total penanaman modal sudah mencapai 324,7triliun rupiah dengan komposisi PMDN 33,4 persen dan PMA 66,6 persen. Realisasiinvestasi pada Januari sampai September 2014 sebesar Rp 342,7 T, meningkat 16,8%dari tahun sebelumnya yaitu Januari/September 2013 yang hanya Rp 293,3 T.

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 557

menstabilkan iklim politik, memberikan jaminan kepada pihak PMDN dan PMA dalampaket kebijakan stimulus fiskal maupun moneter sehingga dengan semakin terbukanyapasar investasi bagi investor luar maupun dalam akan berdampak pada tingkat hasilproduksi dalam negeri yang mana akan mendorong investor dalam negerimenanamkan modalnya kesektor industri untuk memproduksi barang yang berkualitastinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada akhirnya.

Pada gambar 4.1 terlihat index globalisasi dari berbagai negara didunia denganmerujuk pada indikator globalisasi.pada tahun 2012 posisi Indonesia pada globalisasiekonomi di peringkat ke 88 dan peringkat 147 pada globalisasi sosial namun padapolitik globalisasi Indonesia menempati peringkat ke 39.Hal ini menunjukkan bahwasecara kestabilan politik membuat Indonesia menjadi salah satu sasaran empuk untukberinvestasi oleh para calon investor. Dengan sistem ekonomi, sosial dan politik yangkondusif membuat para investor tidak perlu menahan dananya untuk berinvestasi keIndonesia karena mereka pada dasarnya membutuhkan kepastian hukum dan politikagar aman bermain di negara kita.

Gambar 4.1Index Globalisasi Berbagai Negara

Sumber: KOF Swiss Economic Institute, 2013Digambar 4.2 data terlihattingkat realisasi PMA dari tahun ketahun mengalami

kenaikan, hal ini dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarikuntuk berinvestasi khususnya para investor global. Pengaruh globalisasi yang memilikibersifat positif terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat semakin tingginyatingkat persentase PMDN dan PMA yang terealisasi kedalam negeri.Tingkat PMDNmaupun PMA indonesia cenderung mengalami kenaikan. Indonesia memiliki kinerjayang baik dalam hal PMAdari data terakhir yang dikeluarkan oleh BKPM maka terlihathingga triwulan III September 2014 total penanaman modal sudah mencapai 324,7triliun rupiah dengan komposisi PMDN 33,4 persen dan PMA 66,6 persen. Realisasiinvestasi pada Januari sampai September 2014 sebesar Rp 342,7 T, meningkat 16,8%dari tahun sebelumnya yaitu Januari/September 2013 yang hanya Rp 293,3 T.

Page 10: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 558

Gambar 4. 2Capaian PMDN dan PMA Indonesia

Sumber: BKPM, 2015Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku, penangguhan Pajak

Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untukkeperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktutertentu, kemudian Pemerintah memberikan kemudahan pelayanan dan/atau perizinankepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh hak atas tanah; fasilitaspelayanan keimigrasian; dan fasilitas perizinan impor adalah beberapa bentukkebijakan pemerintah sebagai upaya menarik investor dalam dan luar negeri bermaindi Indonesia yang termaktub dalam undang-undang penanaman modal. Sehinggabeberapa masalah yang ada seperti kondisi prosedur perizinan yang masih sulit, belumtegaknya Law and Order di Indonesia, belum lengkapnya infrastruktur, pelayananpublik yang tidak satu pintu, ketidak keharmonisan peraturan antara pemerintah pusatdan daerah yang belum terjalin secara komunikatif dapat diatasi secara bertahap.

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang berpihak kepada para pemilik danayaitu investor adalah salah stu cara untuk mempercepat pembangunan ekonominasional dan mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia sehinggapengolahan potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakanmodal yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri dapattrealisasikan. Dan bahwa dalam menghadapi perubahan perekonomian global sertakeikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional perlu diciptakan iklimpenanaman modal yang kondusif, promotif, memberikan kepastian hukum, keadilan,dan efisien dengan tetap memperhatikan kepentingan ekonomi nasional.

Page 11: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 559

Gambar 4.3Realisasi PMA Indonesia

Sumber: Trading Economic, 2015

Gambar diatas menunjukkan realisasi PMA masuk ke berbagai negara ASEAN,telihat Indonesia mempunyai persentase cukup tinggi dibandingkan dengan negara lainsebesar 49%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat penanaman investor di Indonesiasemakin membaik apalagi negara Amerika Serikat telah menyatakan minatnyameningkatkaninvestasi di Indonesia. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia kinimencakup 85persen dari total investasi di Indonesia, dan jumlah PMA ini berpotensibesar untuk terus tumbuh. Kemudian persentase yang paling sedikit diduduki olehnegara Myanmar dan Laos yang seperti diketahui kedua negara tersebut masih diliputikonflik internal sehingga investor masih menahan diri untuk menginvestasikan dananyake mereka.

Dibutuhkan upaya lain guna meningkatkan daya saing Indonesia di matainvestor global. Perkembangan investasi di Indonesia, yang didukungoleh analisis datapada dasarnya yang mempengaruhipertumbuhan investasi di Indonesia, seperti tingkatpertumbuhan GDP, ekspor, impor dan lain-lain juga dapat memperngaruhi tingkatinvestasi PMA maupun PMDN di Indonesia, investasi pada dasarnya menyumbangpertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya jangka panjang (Hausnan 2000), olehsebab itu untuk mendorong tingkat investasi semakin tinggi maka perlu dibuatperbaikan secara integralpadapolitical risk, business conditionsdan hal tersebut sedangdilakukan oleh pemerintah dengan melakukan paket-paket kebijakan untukmeningkatkan eksistensi ekonomi di bidang pemberdayaan investasi.

4.2. Implementasi Kebijakan PemerintahStrategi pembangunan ekonomi yang menekankan pada pembangunan sektor

industri menjadi pilihan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Kebijakan tersebutmerupakan langkah maju pemerintah dalam mengatasi globalisasi. Perubahansumberdevisa dan sumber pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor ekstraktif kesektorindustri manufaktur telah mendorong terjadinya perubahan struktur industrinasional.Arah kebijakan industrialisasi Indonesia juga mengalami perubahan,meskipun awalnyadimaksudkan merombak struktur ekonomi yang timpang dancondong pada corakagraris.Fenomena ini mempengaruhi struktur ekspor Indonesiadari ekspotir produkagraris ke produk manufaktur. Struktur demografis mengakibatkanindustrialisasi diIndonesia sangat potensial untuk mengarah pada industri manufakturpadat karya.

Bisa dikatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menghadapi globalisasimembawa perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas. Oleh karena itu penting

Myanmar1%

Philipines19%

Singapore11%

Thailand8%

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 559

Gambar 4.3Realisasi PMA Indonesia

Sumber: Trading Economic, 2015

Gambar diatas menunjukkan realisasi PMA masuk ke berbagai negara ASEAN,telihat Indonesia mempunyai persentase cukup tinggi dibandingkan dengan negara lainsebesar 49%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat penanaman investor di Indonesiasemakin membaik apalagi negara Amerika Serikat telah menyatakan minatnyameningkatkaninvestasi di Indonesia. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia kinimencakup 85persen dari total investasi di Indonesia, dan jumlah PMA ini berpotensibesar untuk terus tumbuh. Kemudian persentase yang paling sedikit diduduki olehnegara Myanmar dan Laos yang seperti diketahui kedua negara tersebut masih diliputikonflik internal sehingga investor masih menahan diri untuk menginvestasikan dananyake mereka.

Dibutuhkan upaya lain guna meningkatkan daya saing Indonesia di matainvestor global. Perkembangan investasi di Indonesia, yang didukungoleh analisis datapada dasarnya yang mempengaruhipertumbuhan investasi di Indonesia, seperti tingkatpertumbuhan GDP, ekspor, impor dan lain-lain juga dapat memperngaruhi tingkatinvestasi PMA maupun PMDN di Indonesia, investasi pada dasarnya menyumbangpertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya jangka panjang (Hausnan 2000), olehsebab itu untuk mendorong tingkat investasi semakin tinggi maka perlu dibuatperbaikan secara integralpadapolitical risk, business conditionsdan hal tersebut sedangdilakukan oleh pemerintah dengan melakukan paket-paket kebijakan untukmeningkatkan eksistensi ekonomi di bidang pemberdayaan investasi.

4.2. Implementasi Kebijakan PemerintahStrategi pembangunan ekonomi yang menekankan pada pembangunan sektor

industri menjadi pilihan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Kebijakan tersebutmerupakan langkah maju pemerintah dalam mengatasi globalisasi. Perubahansumberdevisa dan sumber pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor ekstraktif kesektorindustri manufaktur telah mendorong terjadinya perubahan struktur industrinasional.Arah kebijakan industrialisasi Indonesia juga mengalami perubahan,meskipun awalnyadimaksudkan merombak struktur ekonomi yang timpang dancondong pada corakagraris.Fenomena ini mempengaruhi struktur ekspor Indonesiadari ekspotir produkagraris ke produk manufaktur. Struktur demografis mengakibatkanindustrialisasi diIndonesia sangat potensial untuk mengarah pada industri manufakturpadat karya.

Bisa dikatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menghadapi globalisasimembawa perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas. Oleh karena itu penting

Malaysia7%Laos

1%

Indonesia49%

Myanmar1%

Philipines19%

Thailand8%

Vietnam4%PMA

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 559

Gambar 4.3Realisasi PMA Indonesia

Sumber: Trading Economic, 2015

Gambar diatas menunjukkan realisasi PMA masuk ke berbagai negara ASEAN,telihat Indonesia mempunyai persentase cukup tinggi dibandingkan dengan negara lainsebesar 49%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat penanaman investor di Indonesiasemakin membaik apalagi negara Amerika Serikat telah menyatakan minatnyameningkatkaninvestasi di Indonesia. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia kinimencakup 85persen dari total investasi di Indonesia, dan jumlah PMA ini berpotensibesar untuk terus tumbuh. Kemudian persentase yang paling sedikit diduduki olehnegara Myanmar dan Laos yang seperti diketahui kedua negara tersebut masih diliputikonflik internal sehingga investor masih menahan diri untuk menginvestasikan dananyake mereka.

Dibutuhkan upaya lain guna meningkatkan daya saing Indonesia di matainvestor global. Perkembangan investasi di Indonesia, yang didukungoleh analisis datapada dasarnya yang mempengaruhipertumbuhan investasi di Indonesia, seperti tingkatpertumbuhan GDP, ekspor, impor dan lain-lain juga dapat memperngaruhi tingkatinvestasi PMA maupun PMDN di Indonesia, investasi pada dasarnya menyumbangpertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya jangka panjang (Hausnan 2000), olehsebab itu untuk mendorong tingkat investasi semakin tinggi maka perlu dibuatperbaikan secara integralpadapolitical risk, business conditionsdan hal tersebut sedangdilakukan oleh pemerintah dengan melakukan paket-paket kebijakan untukmeningkatkan eksistensi ekonomi di bidang pemberdayaan investasi.

4.2. Implementasi Kebijakan PemerintahStrategi pembangunan ekonomi yang menekankan pada pembangunan sektor

industri menjadi pilihan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Kebijakan tersebutmerupakan langkah maju pemerintah dalam mengatasi globalisasi. Perubahansumberdevisa dan sumber pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor ekstraktif kesektorindustri manufaktur telah mendorong terjadinya perubahan struktur industrinasional.Arah kebijakan industrialisasi Indonesia juga mengalami perubahan,meskipun awalnyadimaksudkan merombak struktur ekonomi yang timpang dancondong pada corakagraris.Fenomena ini mempengaruhi struktur ekspor Indonesiadari ekspotir produkagraris ke produk manufaktur. Struktur demografis mengakibatkanindustrialisasi diIndonesia sangat potensial untuk mengarah pada industri manufakturpadat karya.

Bisa dikatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menghadapi globalisasimembawa perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas. Oleh karena itu penting

Page 12: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 560

bagi pemerintah dalam mengatasi dampak globalisasi dan pengaruhnya terhadapkehidupan negara berkembang khususnya Indonesia, di mana hanya bangsa ataunegara yang memiliki daya saing yang tinggi dengan dukungan struktur usaha yangjelas, sistem kerja yang efisien, serta budaya korporasi yang berbasis pada jiwakewirausahaan yang akan mampu memanfaatkan peluang globalisasi seoptimalmungkin.sehingga globalisasi menjadi sarana intervensi asing dalam bentukPenanaman Modal kedalam negeri.

Untuk mendukung kebijakan pemerintah disektor peningkatan investasi baikPMDN maupun PMA, ada baiknya pemerintah menyederhanakan proses perizinanpenanaman modal dipusat maupun didaerah. Adanya UU PM No.25 2007 harus diakuimerupakan suatu kemajuan besar dalam upaya selama ini menyederhanakan prosesperizinan penanaman modal untuk meningkatkan investasi di dalam negeri. Namun,hasilnya sangat tergantung pada bagaimana implementasinya di lapangan. Olehkarena itu, implementasiya harus dimonitor secaraketat, khususnya di daerah. Jangansampai nantinya hanya wacana pemerintah saja sehingga akhirnya UU tersebuttidakberlaku efektif di lapangan.

V. KESIMPULAN DAN SARANPengaruh negatif maupun positif globalisasi yang melanda bangsa dan negaraindonesia antara lain dapat dilihat pada faktor yang memiliki modal yang besar akansemakin kuat dan yang lemah tersingkir, karena pemerintah hanya sebagai regulasidalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.Selanjutnya sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padatkarya sudah semakin ditinggalkan. Kemudian dengan globalisasi, perekonomian kitadapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatanperdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.

Dibutuhkan upaya lain guna meningkatkan daya saing Indonesia di matainvestor global. Perkembangan investasi di Indonesia, yang didukungoleh analisis datavariabel diketahui bahwa pada dasarnya yang mempengaruhipertumbuhan investasi diIndonesia adalah variabel makro ekonomi (GDP, growth,ekspor, dsb), sedangkanvariabel non ekonomi kurang mendukung terjadinya fluktuasiPMA maupun PMDN diIndonesia. Investasi pada dasarnya menyumbang pertumbuhan ekonomi suatu negarakhususnya jangka panjang (Hausnan 2000), oleh sebab itu untuk mendorong tingkatinvestasi semakin tinggi maka perlu dibuat perbaikan secara integralpadapolitical risk,business conditions.

SARANGlobalisasi dan kebijakan pemerintah merupakan faktor pendukung untuk peningkatansektor investasi Indonesia, sebagai salah satu aktivitas yang mendasari pasar bebas,maka diperlukan kesiapan komprehensif Indonesia dalam peleburan diri kedalamglobalisasi yang telah terjadi sekarang ini, begitu juga perkembangan investasi diIndonesia, didukungoleh analisis data globalisasi dapat memperngaruhi tingkatinvestasi PMA maupun PMDN di Indonesia, investasi pada dasarnya menyumbangpertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya jangka panjang (Hausnan 2000), olehsebab itu perlu kebijakan yang konkrit sebagai daya tarik investor berinvestasi diIndonesia seperti memberlakukan paket-paket kebijakan untuk meningkatkaneksistensi ekonomi di bidang pemberdayaan investasi.

Dikarenakan penelitian ini hanya bersifat analisis deskriptif kualitatif maka,diharapkan penelitian kedepannya dapat melakukan rangkaian analisis kuantitatifdengan menggunakan data perhitungan yang akurat dan teknik analisis yang salingberhubungan makadiharapkan kedepannya hasil analisis yang diperoleh dapatmenambah wawasan keilmuan bagi para peneliti, mahasiswa maupun yangmembahas kajian teoritis ekonomi makro. Dan dengan menambah pokok bahasan

Page 13: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 561

tidak hanya berkisar mengenai investasi dan globalisasi tetapi juga dapat menambahvariabel inti lainnya seperti melihat fenomena Asean Economic Community maupunindikator ekonomi lainnya

VI. DAFTAR PUSTAKAAfif Faisal. 2012. Globalisasi dan Indonesia. Rangkaian Kolom Kluster. Universitas

Bina Nusantara

Branson H William. 1989. Macroeconomic Theory And Policy. Harper and RowPublishers. New York

Dochak Latief. 2000. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global.Muhammadiyah University Press, Surakarta

Elisabeth Adriana. Globalisasi Dan Perubahan Politik Indonesia. Masyarakat IlmuPemerintahan Indonesia. Diakses 24 Oktober 2015

Mahmud Thoha. 2002. Globalisasi Krisis Ekonomi dan Kebangkitan EkonomiKerakyatan. Penerbit Pustaka Quantum, Jakarta.

Marsuki. 2007. Meningkatkan Investasi dan Daya Saing Produk-produk Unggulan.Seminar Investasi LEKPIS.

Nanga Muana. 2001. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Perdana. PT.Radja Grafindo Persada. Jakarta

Nurul Ghazy. 2009. Pengaruh Globalisasi terhadap Kedaulatan Negara Indonesia.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta.

Pasaribu B. F. Rowland. 2009. Dampak Globalisasi Dalam Kehidupan Berbangsa danBernegara. Universitas Gunadarma.

Ricardo Hausnan dan Eduardo Fernandez-Arias. 2000. “Foreign DirectInvestment:Good Cholesterol. Inter American Development Bank, WorkingPaper No 417.

Sarwedi. 2002. Investasi Asing Langsung Di Indonesia Dan Faktor YangMempengaruhinya. Jurusan Ekonomi Akuntansi. Universitas Kristen Petra.

Simanjuntak. J. Payaman. 2015. Strategi Peningkatan Produktivitas Dan Daya SaingIndonesia. Seminar Segmen Integrasi ECOSOC. Jakarta.

Tambunan Tulus. 2007. Daya Saing Indonesia Dalam Menarik Investasi Asing.Seminar Bank Indonesia. Jakarta.

The Brooking Institution. Top Ten Global Economic Challenges: An Assessment ofGlobal Risks and Priorities:. Diakses 24 Oktober 2015.

Wayanwija. 2015. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa danBernegara. Data Analytics.

http://id.tradingeconomics.com/indonesia/foreign-direct-investment.Penanaman ModalAsing. Diakses tanggal 31 Oktober 2015

https://noviwilyaini.wordpress.com/2014/03/11/globalisasi-dalam-bidang-ekonomi/.

Globalisasidalambidang ekonomi. Diakses Tanggal 13 November 2015

Page 14: GLOBALISASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM …seabc.unsri.ac.id/seabc2017/2015/41_IE_SEABC_Afrizawati.pdf · Politeknik Negeri Sriwijaya ... daya saing Indonesia berada posisi ke

Proceeding Sriwijaya Economic and Busimess Conference 2015

Call for Papers Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian ISBN 979-587-563-9 562

http://slideplayer.info/slide/3056216/.AndrianBandoeng.2013. Modernisasi danGlobalisasi. Diakses Tanggal 13 November 2015

http://globalization.kof.ethz.ch/ Globalization Index. Diakses Tanggal 13 November2015