MAKALAH PEMANASAN GLOBAL -
PLH------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalh ini membahas
tentang Pemanasan global atau global warming. Makalah ini disusun
berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan
oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik terang dalam
penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang
dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang
akan diperbincangkan.
1.2. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan juga sebagai prasyarat agar dapat mengikuti Ujian Tengah
Semester (UTS). Selain itu penyusunan ini juga untuk membuka
jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada saat ini. Harapan
penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya
sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan
untuk referensi ataupun bahan bacaan semataBAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan
bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer.
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti
meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga
menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan
mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan
suhu.
2.2 Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi
panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap
oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada
gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di
atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat
(60F/16C) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan
hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa
efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18C.
Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di
atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi
menjadi semakin panas.
2.3 Penyebab Pemanasan Global
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu
yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara,
hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri,
khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon
dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak
bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri,
sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan
pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti
juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang
dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida,
chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang
terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari.
Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya
untuk menjadi atap sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti
bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang
berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan
global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah
secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara
maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil.
Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah
wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan.
Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat
habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan
makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di
negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan
dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan
bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon,
menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim
mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan
tanah.
2.4 Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi
lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan
muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir,
perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna
dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas
sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi
kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi
prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan
produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan
wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada
antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan
muka air laut (sea level rise) dan banjir.
Dampak-dampak lainnya :
Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan,
dan banjir
Mencairnya es dan glasier di kutub
Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun
karena kekeringan yang berkepanjangan
Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas.
Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95
cm.
Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang
(coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke
daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga
(nyamuk)
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi
arus pengungsian
2.5 Solusi Pemanasan Global
Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak
air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil
terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and
Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging
menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan
seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan
FAO, Livestocks Long Shadow, 2006 dipaparkan bahwa peternakan
menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari
CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2). Selain
itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku
panduan Kick The Habit, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging
untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara
diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak
mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra
Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per
tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat
menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP)
melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah
kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam
atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah
mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke
atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar
Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah
Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap
menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah
menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per
tahunnya.
Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk
rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan,
gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1
liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang
2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa
memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan
pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
Kurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan
kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis
industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai
contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas,
keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang,
lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang
CO2.
Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari
pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa
produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang
oleh pertanian.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat
energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10
kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per
jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas
angin.
Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg
CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda
lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi
udara.
Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah
kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah.
Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa
makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu
mengurangi masalah ini!
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur
Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru menghemat 9
kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur
ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur
ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan
utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh
perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu
juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat
keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan
global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi
efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan
kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah
kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.2 SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan
bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada
satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga
serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk
menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang
sempurna ini. Stop global warming.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IPENDAHULUAN1.Latar BelakangPemanasan global merupakan
peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti, peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global
disebabkan oleh efek gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh
aktifitas manusia.Karena adanya pemanasan global suhu di planet
bumi menjadi semakin panas, makin banyaknya bencan alam dan
berbagai fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak
terkendali.2.PermasalahanDidalam isi karya tulis yang kami susun
ini telah kami ambil beberapa masalah, yaitu kami ingin mengatahui
dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah tersebut kami
rangkum dalam beberapa hal, yaitu :2.1apa yang dimaksud pemanasan
global?2.2Apa penyebab terjadinya pemanasan global?2.3Apa dampak
dari pemanasan global terhadap alam?2.4Apa dampak dari pemanasan
global pada bidang sosial dan politik?2.5Bagaimana cara
pengendalian pemanasan global?3.TujuanTujuan kami membuat karya
tulis ini bukan hanya untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran Bahas Indonesia, tetapi masih banyak tujuan lain dari
pembuatan karya tulis ini, diantaranya :a.Dapat menambah wawasan
yang lebih luas tentang pemanasan global.b.Agar kami dan para
pembaca pada umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang keadaan
alam tempat hidupnya.c.Agar menjadi motivasi bagi kami dan para
pembaca untuk menjaga dan menumbuhkan rasa cintanya terhadap alam
semesta ini.d.Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang
diterima di sekolah.4.Metode PenelitianPengumpulan data sangat
penting dan dibutuhkan dalam pembuatan karya tulis. Karena tanpa
adanya data-data yang lengkap tentang pemanasan global, kami
tentunya tidak akan bisa membuat karya tulis ini.Untuk dapat
mengumpulkan data dan informasi tentang pemanasan global, kami
menggunakan satu cara yaitu :a.Melalui internetInternet merupakan
salah satu fasilitas mendunia yang dapat menampilkan informasi dan
data-data yang akurat tentang pemanasan global. Dalam pembuatan
karya tulis ini kami memilih cara melalui internet, karena lebih
mudah dan cepat informasinya pun dapat dipercaya untuk lebih
memperjelas sumber data tentang pemanasan global.5.Kegunaan
PenelitianDengan adanya karya tulis ini, kami dapat lebih mengenal
luas tentang keadaan ala mini akibat adanya pemanasan global.
Selain itu juga karya tulis ini mendorong kami untuk lebih berfikir
aktif secara luas dan positif. Serta menjadi motivasi sebagai
penerus bangsa supaya tetap menjaga keutuhan alam tercinta, yaitu
planet bumi.6.Sistematika PenulisanKarya tulis ini disusun sesuai
dengan sistematika pembahasan dengan perincian susunannya sebgai
berikut :II. PEMBAHASANPengertian Pemanasan GlobalPenyebab
Pemanasan GlobalDampak terhadap alamDampak terhadap sosial dan
politikPengendalian Pemanasan GlobalIII.
PENUTUPKesimpulanSaranDAFTAR PUSTAKABAB IIPEMBAHASAN2.1.Pemanasan
GlobalPemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global
pada permukaan bumi telah meningkat 0,74+0,180C (1,33+0,320F)
selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata
global sejak pertengahan abad ke 20. Kemungkinan besar disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk
semua akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi
masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang
dijadikan acuan oleh Proyek IPCC meunjukan suhu permukaan global
akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 11,50F) antara tahun 2020 dan
2140.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada
masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga
tahun 2000. Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan
terus berlanjut selama lebih dari 1000 tahun. Walaupun tingkat
emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya
kapasitas kalor lautan.Meningkatnya suhu global diperkitakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti naiknyapermukaan air
laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang
laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan
punahnya berbagai jenis hewan.2.2. Penyebab Pemanasan GlobalEfek
Rumah KacaSegala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari
matahari, sebagaian besar berbentuk radiasi gelombang pendek.
Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan berubah dari
cahaya menjadi panas. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas
dan memantulkan kembali. Sisanya sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah, gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya
gas-gas rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida,
sulfurdioksida, dan metana yang menajadi perangkap gelombang
radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus menerus akan
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan terus meningkat.Dengan semakin
meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakian banyak
panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah lebih
panas 330C (590F) dari suhu semulanya. Jika tidak ada efek rumah
kaca suhu bumi hanya -180C hingga es akan menutupi seluruh
permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-gas tersebut
berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan pemanasan global.Umpan
BalikUmpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2.
Pemanasan pada walnya akan menyebabkan lebih banyaknya uap air yang
menguap ke atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas rumah
kaca. Pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah air di
udara sampai tercapainya siuatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Umpan balik meningkatkan kandungan air di udara namunkelembaban
relatif di udara hampir konstan atau agak menurun, karena udara
menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara perlahan
dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke
permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya
jika dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar
matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan
efek pendingin.Variasi MatahariVariasi yang dihasilkan dari
matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan.
Variasi matahari akan memanaskan stratosfer. Fenomena variasi
matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi,
mungkintelah memberikan efek pemanasan di masa pra industri hingga
tahun 1950.Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin
telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata
selama periode 1900-2000 dan sebar 25-35% antara tahun 1980 dan
2000.Menurut beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya
membawa pengaruh kecil terhadap pemanasan global, yaitu sekitar
0,07%.2.3. Dampak Terhadap AlamIklim Mulai Tidak StabilSelama
pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es
akan mencair Musim tnam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu
pada musim dingin dan malam hari akan cendrung meningkat. Daerah
hangat akan menjadi lembab karena lebih banayak air yang menguap
dari lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan cuaca hujan.
Badai akan menjadi lebih sering, air akan lebih cepat menguap dari
tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah menjadi kering.
Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim.Peningkatan Permukan LautKetika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut.
Tinggi permukaan laut diseluruh dunia telah meningkat 10-25cm (9-10
inchi) selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan
lebih lanjut 9-88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi
laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat
menenggewlamkan beberapa negara.Suhu Global Cendrung
MeningkatBagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan
mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih
lamanya masa tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering
di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung
yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan
hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih
hebat.Gangguan EkologiHewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang
sulit menghidari dari efek pemanasan ini, karena sebagaian besar
lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau ke selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan musnah.2.4. Dampak Sosial dan
BudayaPerubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan nkematian.
Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim
dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub
utara dapat menyebabkan penyakit yang dengan bencana alam (banjir,
badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana
alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi,
difisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit dan
lain-lain.Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran
penyakit melalui air. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah
karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk berkembangbiak.
Dengan adanya perubahan iklim ini, maka munculah spesies vektor
penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri, plasmodium menjadi
lebih resisten terhadap obat tertentu yang targetnya adalah
organisme tersebut.Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa
spesies yang akan punah karena perubahan ekosistem. Gradasi
lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vektor-vektor diseases.
Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang
tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit
saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.2.5. Pengendalian
Pemanasan GlobalPengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek
yang dilakukan sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah
semakin berubahnya iklim pada masa depan. Kerusakan yang pernah
dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya:a.Daerah pantai dapat
dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya
air laut.b.Pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk
pindah ke daerah yang lebih tinggi.Adapun dua cara pendekatan utama
untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca:a.Mencegah
karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbonnya di tempat lain.b.Mengurangi produksi gas
rumah kaca.2.6. Cara Menghilangkan KarbonCara yang paling mudah
untuk menghilangkan karbondioksida adalah dengan memelihara
pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi terutama yang muda
dan cepat.Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara
langsung. Caranya dengan menyuntikan gas tersebut ke sumur-sumur
minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar dari perut bumi.
BAB IIIPENUTUPKesimpulanPemanasan global adalah peningkatan suhu
rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi. Penyebab terbesar
pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas
manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak
negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, perubahan
jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya
berbagai penyakit.Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan
cara mengatasi efek yang ditimbulkan sambil melakukan
langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan
karbondioksida di atmosfir dengan cara menanam dan memelihara
pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas rumah
kaca.-------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB
IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKarya tulis dengan judulPengaruh Pemanasan
Global Pada Kehidupan di Duniaini adalah untuk mengetahui seberapa
besar bahaya yang mengancam akibat global warming ini. Banyak
sekali orang-orang yang melakukan hal yang menyebabkan global
warming, entah mereka tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan
saja. Karena itu penulis membuat karya tulis ini dengan tujuan
mengingatkan bahaya pemanasan global yang boleh dibilang tidak lama
lagi akan mencapai puncaknya.Menurut penulis, pemanasan global
sudah cukup parah untuk saat ini, dan akan memperparah jika tidak
ada usaha untuk diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita sekarang
malah memperparah keaadaan dengan cara seperti menambah jumlah
emisi gas kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak CO2, memakai
hairspray yang mengandung aerosol, dsb.Harapan penulis, pemanasan
global bisa dicegah se-maksimal mungkin dengan cara, salah satunya
mungkin kita semua bisa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan
lebih memilih memakai sepeda, karena selain berolahraga,
menggunakan sepeda juga tidak menyebabkan pemanasan global. Tetapi
pada kenyataannya, hal seperti itu sangat sulit untuk diwujudkan.
Mengingat keegoisan kita sendiri yang mementingkan kepentingan
pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat saat
sampai di sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan, malah ada juga
yang mungkin berpikiran nanti tatanan rambutnya rusak jika naik
sepeda. Oleh karena itu mungkin kita harus berpikir dalam-dalam dan
berusaha se-maksimal mungkin untuk memperlambat pemanasan global,
dengan cara yang tidak terlalu rumit, tetapi berarti untuk bumi.1.2
Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka timbul
masalah:1. Apakah pemanasan global itu?2. Apakah bahaya dan
pengaruh pemanasan global itu?3. Bagaimana cara mengendalikan
pemanasan global?1.3 Tujuan Penulisan1. Agar kita mengetahui apa
itu pemanasan global?2. Agar kita dapat mengetahui bahaya dan
pengaruh akibat terjadinya pemanasan global.3. Kita sebagai manusia
yang masih membutuhkan bumi ini dapat berpikir keras cara
memperlambat pemanasan global dan mengatasi kerusakan parah akibat
pemanasan global.
1.4 Manfaat Penelitian1. Bagi penulisAgar kita sebagai siswa
terpelajar bias mengatasi dan mengetahui pemnasan gelobal dan untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia.2. Bagi masyarakatKita sebagai
masyarakat Indonesia bias mengetagui apa itu pemanasan gelobal dan
bisa menanggulangi bagaimana cara untuk menangani dan mencega
pemanasan gelobal. Sehingga kita tidak mendapat kan kerugian dari
pemanasan gelobal.1.5 Metode Pengumpulan DataPenulis memperoleh
data sebagai bahan dalam penulisan Karya Ilmiah ini, penulis
melakukan kajian pustaka, membagikan kuisioner,study tour ke LAPAN
dan melakukan browsing internet.
BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian Pemanasan GlobalPemanasan global
adalah adanya proses peningkatansuhurata-rataatmosfer,laut, dan
daratanBumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 0.18 Cselama seratus tahun
terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC)
menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasigas-gas rumah kacaakibat aktivitas
manusia melaluiefek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dari negara-negaraG8. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang
dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5 F) antara tahun
1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah
kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode
hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan
terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat
emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya
kapasitas panas dari lautan.Meningkatnya suhu global diperkirakan
akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat
pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnyagletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.Beberapa
hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat
ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai
apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan
negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasiProtokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi
gas-gas rumah kaca.2.2. Penyebab Utama Pemanasan Global1. Efek
rumah kacaSegala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasukcahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas
dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai
radiasiinfra merahgelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian
panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlahgas rumah kacaantara lainuap air,karbondioksida,
danmetanayang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu
rata-rata tahunanbumiterus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana kaca dalamrumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya.Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena
tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur
rata-rata sebesar 15 C (59 F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33
C (59 F) dengan efek rumah kaca[3](tanpanya suhu bumi hanya -18 C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi
sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di
atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.2. Efek umpan
balikEfek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi
oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh
adalah pada penguapanair. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya
gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyaknya air yangmenguapke atmosfer. Karenauap
airsendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut
dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air.3. Radiasi MatahariTerdapat
hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya
aktivitas Matahari akan memanaskanstratosfersebaliknya efek rumah
kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian
bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[8]yang tidak
akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini. (Penipisanlapisan ozonjuga dapat memberikan
efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai
akhir tahun 1970-an.) Fenomena radiasi Matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek
pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950.[9][10]Ada beberapa hasil penelitian
yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan
dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University
mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap
45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode
1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan
rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat
ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca
dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan
bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga
telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh
Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada
dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.2.3.
Dampak Pemanasan GlobalPara ilmuan menggunakan model komputer dari
temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk
mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para
ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan
global terhadapcuaca, tinggi permukaan air laut,pantai,pertanian,
kehidupan hewan liar dan kesehatanmanusia.1. CuacaPara ilmuan
memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara
dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih
dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan
semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur padamusim dingindan
malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan
menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakahkelembabantersebut
malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh
lagi. Hal ini disebabkan karenauap airmerupakangas rumah kaca,
sehingga keberadaannya akan meningkatkan efekinsulasipada
atmosfer.Badaiakan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan
mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang
memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode
yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim.2. Tinggi muka lautPerubahan tinggi
rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang
stabil secara geologi. Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan
lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan
banyak es di kutub, terutama sekitarGreenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia
telah meningkat 10 25 cm (4 10 inchi) selama abad ke-20, dan para
ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 88 cm (4 35
inchi) pada abad ke-21.Perubahan tinggi muka laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi)
akan menenggelamkan 6 persen daerahBelanda, 17,5 persen
daerahBangladesh, dan banyak pulau-pulau.Erosidari tebing, pantai,
dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk
melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin
hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit
kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem
pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari
rawa-rawa pantai diAmerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan
terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah
dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dariFlorida Everglades.3. PertanianOrang mungkin beranggapan bahwa
Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari
sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian SelatanKanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa
tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagianAfrikamungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian
gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.4. Hewan dan
tumbuhanHewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan
telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan
akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karenahabitatlamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan musnah.5. Kesehatan manusiaDi dunia
yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang
terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit
yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkannyamukdan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin
meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya
terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia
tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk
pembawaparasitmalaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60
persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, sepertidemam dengue,demam
kuning, danencephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya
insidenalergidan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat
akan memperbanyak polutan,sporamolddanserbuk sari.2.4 Pengendalian
Pemanasan GlobalKonsumsi totalbahan bakar fosildi dunia meningkat
sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau
yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah
pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah
mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk
mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.Kerusakan yang
parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat
dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya
air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di
pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara,
seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan
dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah
yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat
secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju
ke habitat yang lebih dingin.Ada dua pendekatan utama untuk
memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah
karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi
gas rumah kaca.1. Menghilangkan karbonCara yang paling mudah untuk
menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara
pepohonan dan menanampohonlebih banyak lagi. Pohon, terutama yang
muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat
banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon
dalamkayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahanhutantelah
mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang
tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya
ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan
pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi
hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam
mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.Gas karbondioksida
juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan
(menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong
agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihatEnhanced Oil Recovery).
Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah
tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer.
Hal ini telah dilakukan di salah satuanjungan pengeboran lepas
pantaiNorwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan
bersamagas alamditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer
sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.Salah satu sumber
penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Pada
abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai
sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini
sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah
karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan
karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak
apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian,
penggunaanenergi terbaharuidanenergi nuklirlebih mengurangi
pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun
kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang
berbahaya, bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.2.
Persetujuan internasionalKerjasama internasional diperlukan untuk
mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992,
padaEarth SummitdiRio de Janeiro,Brazil, 150 negara berikrar untuk
menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan
maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997
diJepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang
dikenal denganProtokol Kyoto.Perjanjian ini, yang belum
diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang
memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah
kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi
tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun
2012. Pada mulanya,Amerika Serikatmengajukan diri untuk melakukan
pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi
hingga 7 persen di bawah tingkat 1990;Uni Eropa, yang menginginkan
perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6
persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besarnegara berkembang,
tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.2.5
Mengukur Pemanasan GlobalPada awal 1896, para ilmuan beranggapan
bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer
dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global.Hipotesisini
dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada
program penelitian global yaitu International Geophysical Year,
mengambil sampel atmosfer dari puncak gunungMauna LoadiHawai. Hasil
pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi
karbondioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer
terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan
bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah
kaca di atmosfer.Para ilmuan juga telah lama menduga
bahwaiklimglobal semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu
memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari
waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu
bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang
menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada
akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini,
akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat
dipercaya.Stasiun cuacapada awalnya, terletak dekat dengan daerah
perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh
panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas
yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957,
data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak
jauh dari perkotaan), serta darisatelit. Data-data ini memberikan
pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan
planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini
menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi
benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat
bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi
setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun
1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.Dalam laporan yang
dikeluarkannya tahun 2001,Intergovernmental Panel on Climate
Change(IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah
meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861.
Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh
aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer.
IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5 F) antara tahun 1990
dan 2100.Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis.
Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi
beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi
masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.BAB
IIIPENUTUP3.1. KesimpulanSebenarnya pemanasan global itu sudah
terjadi sejak tahun 1861, tetapi belum parah seperti sekarang. Itu
menunjukan ada nya peningkatan suhu dari tahun ke tahun, sehingga
ada kemungkinan besar pemanasan global ini akan semakin parah di
masa depan.3.2 SaranSeperti yang kita tahu, sampai saat ini tidak
ada yang bisa mencegah pemanasan global, tetapi kita sebagai
generasi muda harus berusaha untuk mengurangi jalannya pemanasan
global. Dengan hal yang sangat kecil saja, seperti selalu
menggunakan kertas di kedua sisinya, matikan keran saat menggosok
gigi, menggunakan kembali amplop bekas, gunakan baterai isi ulang,
dll.-----------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang:Pemanasan global adalah suatu keadaan dimana
suhu di permukaan bumi menjadi lebih panas dibanding suhu normal.
Pemanasan global hanya sebuah wacana sekitar sepuluh tahun yang
lalu. Akan tetapi, sekarang pemanasan global adalah suatu kenyataan
yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia. Sudah banyak
fakta-fakta yang menunjukkan bahwa pemanasan global telah terjadi.
Diantaranya banyaknya beruang kutub yang mati kelaparan di kutub
utara, hal ini terjadi dikarenakan menipisnya lapisan es sehingga
mengakibatkan mereka kesulitan mencari makanan. Penelitian
menunjukkan bahwa banyak beruang kutub yang tidak memiliki cukup
banyak lapisan lemak tubuh untuk bertahan hidup. Selain itu, Suku
Inuit juga telah melihat banyaknya bongkahan-bongkahan es besar
bahkan gunung es menghilang secara tiba-tiba. Akan tetapi, hal yang
tak kalah mengerikan adalah terjadinya berbagai bencana alam di
seluruh bagian bumi.
1.2.Identifikasi MasalahPemanasan global mengakibatkan naiknya
suhu permukaan bumi sekitar 5 derajat celcius per tahun, hal ini
mengakibatkan terjadinya perubahan iklim di seluruh dunia.
Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya kantong-kantong es
di Kutub Utara maupun Kutub selatan, mencairnya kantong-kantong es
tentu saja akan mengakibatkan naiknya permukaan laut yang mungkin
akan menenggelamkan banyak pulau. Selain itu mencairnya
kantong-kantong es juga mengakibatkan runtuhnya pemukiman-pemukiman
penduduk di Siberia. Mencairnya kantong-kantong es tersebut telah
mengakibatkan mencairnya pondasi rumah-rumah yang terbuat dari
"permafrost". Permafrost adalah semacam batu-batuan yang telah
membeku paling tidak selama lebih dari dua tahun. Pemanasan global
tentu saja menyebabkan mencairnya permafrost tersebut dan
mengakibatkan permafrost tersebut menjadi tidak cukup kuat untuk
menyangga rumah-rumah tersebut. Hal ini tentu saja mengakibatkan
runtuhnya rumah-rumah tersebut.Pemanasan global disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Akan tetapi, pemanasan global sering
diakibatkan oleh polusi dari berbagai macam polutan seperti "Karbon
dioksida, Metan, gas CFC dan lain-lain." Karbon dioksida merupakan
gas yang memiliki peran utama dalam pemanasan global karena gas
inilah yang menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca
menyebabkan banyaknya panas dari bumi yang terperangkap, sehingga
meningkatkan suhu bumi. Sebenarnya gas ini berfungsi sebagai
penahan panas agar suhu bumi tetap dalam kondisi normal, tanpa gas
ini bumi akan menjadi planet es yang memiliki suhu kurang dari 10
derajat celcius. Akan tetapi, penelitian terakhir menunjukkan bahwa
kadar Karbon dioksida di atmosfer telah melewati ambang batas. Hal
ini mengakibatkan semakin banyak panas yang tertahan di bumi,
sehingga bumi menjadi lebih panas. Metan adalah gas yang dihasilkan
dari berbagai interaksi makhluk hidup dan bakteri. Sedangkan CFC
adalah gas yang dihasilkan dari pemakaian berbagai produk yang
mengandung CFC.
1.3.Pembatasan Masalah :Karbon dioksida dan CFC adalah dua dari
berbagai gas yang mengakibatkan pemanasan global dan berbagai
masalah lainnya. Jika Karbon dioksida menyebabkan terjadinya efek
rumah kaca, gas CFC mengakibatkan terbentuknya lubang pada lapisan
ozon. Pembentukan lubang ozon ini dimulai ketika penggunaan produk
yang mengandung CFC ini, kemudian gas CFC tersebut naik hingga ke
lapisan ozon dan bereaksi dengan ozon (O3) dan mengubahnya menjadi
Oksigen (O2). Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan ozon untuk
mencegah berbagai radiasi terutama radiasi berbahaya masuk ke bumi.
Lubang ozon yang terbentuk di kutub selatan disebabkan oleh gas
ini. Terbentuknya lubang tersebut telah membuat berbagai radiasi
dari
1.4 Tujuan PenulisanMakalah ini bertujan untuk: Menciptakan
Lingkungan hidup yang lestari Membudidayakan menanam pohon tumbuhan
Meminimalkan dampak pemanasan global
1.5 Manfaat dan kegunaan Penulisan
dalam melakukan pencegahan terhadap pemanasan global dapat
mencegah rusaknya bumi yang semakin merajalela,kita juga tau betapa
pentingnya menjaga bumi kita dari pemanasan global
&nb sp; BAB II
2.1Pemanasan Global (Global Warming)temperatur Bumi, yang
kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih hangat
dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air
laut, dan beragam dampak pada Pemanasan Global adalah suatu istilah
yang menunjukan adalahnya kenaikan rata-rata tanaman, kehidupan
liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara
mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian
adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.Mungkin sulit
untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan
pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah
yang memacu besarnya jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir
dan menyebabkan Buni menjadi lebih panas.Dahulu, semua perubahan
iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi
Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya
hidup melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi
Industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk
mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu
dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas
sedikit gas ke atmosfir, namun saat ini dengan 'bantuan'
pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan
hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di
atmosfir.Semenjak Revolusi Industri, kebutuhan energi untuk
menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti
energi yang kamu butuhkan untuk membuat pe-ermu, datang dari
makanan yang kamu makan. Tetapi energi lainnya, seperti energi yang
digunakan untuk menjalankan mobil dan sebagian besar emergi untuk
penerangan dan pemanasan rumah, datang dari bahan bakar seperti
batubara dan minyak bumi - atau lebih dikemal sebagai bahan bakar
fosil karena terjadi dari pembusukan fosil makhluk hidup.
Pembakaran bahan bakar fosil ini akan melepaskan gas rumah kaca ke
atmosfir.Kapan kita melepas Gas Rumah Kaca ke Udara ?Kapan saja
kamu .Nonton TV, Memasang AC, Menyalakan Lampu, Menggunakan
Pengering Rambut, Mengendarai Mobil, Bermain Video Game, Menyalakan
Radio, Mencuci atau Mengeringkan Pakaian dengan Mesin,Menggunakan
Microwave / Oven.Kamu telah membantu melepaskan Gas Rumah Kaca ke
udara. Mengapa? Karena setiap kali kamu melakukan hal-hal tersebut,
kamu membutuhkan tenaga listrik dan listrik dihasilkan melalui
pembangkit listrik - power plant - yang sevagian besar menggunakan
batubara dan minyak bumi. Sekali lagi, membakar batubara dan minyak
bumi menghasilkan gas rumah kaca.Hal-hal lain yang menyebabkan kita
membantu melepaskan GRK ke udara :Membuang sampah ke tempat
penimbunan sampah menghasilkan metana. Metana juga dihasilkan dari
limbah binatang yang dipelihara untuk menyuplai kebutuhan susu dan
daging (seperti sapi) dan juga dari pertambangan Batubara
;Mengendarai mobil;Menggunakan / membeli barang-barang produksi
pabrik karena proses produksinya melepas GRK ke udara.
Apakah Kita dapat membantu pencegahan pemanasan global ?Tentu
saja. Apabila kita mau mencoba, setiap orang dapat melaksanakan
bagiannya dalam membantu mencegah terjadinya pemanasan global.
Tidak ada yang mengatakan bahwa mengendarai mobil atau menggunakan
listrik adalah kegiatan yang salah. Kita hanya harus lebih pintar
dalam melaksanakannya. Beberapa orang mengurangi penggunaan energi
dengan melakukan carpooling atau pemakaian mobil bersama.
Contohnya, empat orang dapat berada dalam satu mobil yang sama
daripada mengendarai empat mobil berbeda untuk pergi ke tempat yang
sama.Berikut ini adalah hal-hal yang mudah tetapi dapat membuat
kamu ikut serta dalam menjaga Bumi menjadi tempat hidup yang lebih
baik !Membaca Belajar mengenai lingkungan adalah hal yang penting.
Ada banyak buku yang bisa kamu baca. Sebagai permulaan, minta
tolong guru atau pegawai perpustakaan untuk memberikan judul buku
yang bisa dibaca. Atau dengan semaraknya dunia internet, ada
baiknya kamu menjelajahi alam maya untuk mencari situs-situs yang
memberikan informasi mengenai lingkungan dan perubahan iklim.Hemat
Penggunaan Listrik, Matikan lampu, televisi, dan komputer ketika
kamu selasai menggunakannya. Naik Sepeda, Bis, dan Jalan Kaki
Dengan sekali-sekali naik bis, mengendarai sepeda, atau berjalan
kaki, kamu sudah menghemat penggunaan energi fossil. Berbicara
kepada Keluarga dan Teman Berbicara kepada keluarga dan temanmu
mengenai pemanasan global. Biarkan mereka mengetahui apa yang telah
kau pelajari.Penanaman Pohon Menanam pohon di rumah dan sekolah
adalah kegiatan yang menyenangkan dan salah satu cara yang bail
untuk mereduksi gas rumah kaca. Pohon mengabsorbsi CO2 dari
udara.Daur Ulang Mendaur ulang kaleng, botol, kantong plastik, dan
koran. Ketika kamu melakukan daur ulang, kamu mnguerangi jumlah
sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan kamu membantu
penyelamatan sumber daya alam, seperti pohon, minyak bumi, dan
bahan metal seperti alumunium.Ketika belanja, belilah barang yang
ramah lingkungan Salah satu cara untuk mengurangi pelepasan GRK ke
atmosfir adalah membeli produk yang hemat energi, seperti mobil,
barang elektronik dan lampu.Beberapa hal yang patut diperhatikan
Tahukah kamu bahwa kamu membantu menjaga lingkungan bila kami
membeli produk yang bisa didaur-ulang? Carilah produk yang memiliki
tanda daur ulang - tiga anah panah membentuk suatu siklus (nanti
ada gambar - red). Prokus yang dapat di daur ulang umumnya dibuat
dari benda yang telah digunakan. Umumnya untuk membuat produk daur
ulang lebih sedikit energi yang digunakan daripada produk baru.
Lebih sedikit energi digunakan, lebih baik.Energi dari Sinar
Matahari Bayangkan hari ini adalah hari yang sangat panas. Kamu
letakkan satu sendok es krim di pinggir jalan dan esnya langsung
meleleh. Kenapa? Kamu mungkin tahu sinar matahari menyebabkan es
itu leleh, tetapi kamu mungkin tidak tahu bahwa sinar matahari
memproduksi energi. Energi yang dikenal sebagai solar energy - cara
popular untuk mengatakan ' energi yang datang dari matahari dapat
digunakan untuk pemanasan ruimah, bangunan, air, dan untuk
menghasilkan listrik. Di Indonesia memang belum banyak, namun ini
adalah opsi yang menarik karena dapat dilakukan diseluruh pelosok
Indonesia.Mobil adalah kebutuhan utama, terutama dikota-kota besar.
Kamu dapat membantu menghemat energi dengan menggunakan mobil yang
lebih sedikit menggunakan bahan bakar.ENERGY STAR Bebearapa benda,
seperti komputer, TV, Stereo, dan VCR mencantumkan label
bertuliskan "Energy" dengan gambar sebuah bintang. Produk dengan
label ENERGY STAR dibuat untuk menghemat energi. Membeli produk ini
akan membantu pelestarian lingkungan.Pemanasan Global dan
Membekunya Eropa Ada sebuah artikel menarik dari Science Daily yang
pernah saya baca yang membahas tentang dampak dari pemanasan global
di Eropa. Artikel ini ditulis berdasarkan pada hasil simulasi
numerik jangka panjang tentang apa yang akan terjadi jika laju
penambahan gas rumah kaca terus bertambah di atmosfer Bumi. Dalam
jangka panjang, ternyata Eropa akan semakin dingin jika pemanasan
global terus berlangsung. Pertanyaannya adalah: Apa yang
menyebabkan Eropa akan semakin dingin? Untuk membahas masalah ini,
sebelumnya anda perlu tahu tentang apa yang disebut dengan Great
Ocean Conveyor Belt, yaitu sebuah sirkulasi laut global yang di
dalam sirkulasi tersebut terjadi pemindahan energi panas yang
diserap oleh laut dari daerah tropis -yang mengalami radiasi
matahari yang relatif tetap sepanjang tahun- ke daerah lintang
menengah dan tinggi yang menerima energi radiasi matahari yang
berbeda pada saat musim dingin dan panas (akibat sumbu rotasi bumi
yang membentuk sudut 23.5 derajat terhadap garis edarnya).Akibat
suhu yang dingin di sekitar kutub utara (Greenland), maka akan
terjadi pembekuan air laut. Pembekuan air laut ini akan melepaskan
garam yang terkandung di dalam air laut tersebut (oleh sebab itu,
kenapa es di kutub tidak berasa asin karena garamnya tidak ikut
membeku). Pelepasan garam ini akan menjadikan salinitas air laut
menjadi lebih tinggi sehingga densitas air laut di sana pun menjadi
lebih tinggi pula, akibatnya massa air laut akan turun (dikenal
sebaga fenome sinking atau downwelling atau bisa juga disebut
sebagai arus laut yang bergerak ke kedalaman). Kekosongan akibat
turunnya massa air laut yang memiliki densitas yang besar tersebut
akan diisi oleh massa air laut di sekitarnya, yaitu dari daerah
lintang yang lebih rendah atau daerah tropis. Air laut di tropis
yang hangat inilah yang menjadikan iklim di lintang menengah dan
tinggi tetap cukup hangat .Pemanasan global akan menyebabkan
terjadinya pencairan es di kutub. Hal ini menyebabkan bertambahnya
jumlah air, sehingga terjadi pengenceran air laut. Akibatnya,
densitas air laut menjadi berkurang sehingga proses sinking atau
downwelling pun akan melemah. Melemahnya proses ini akan mengurangi
jumlah air hangat yang masuk dari daerah tropis. Akibat
selanjutnya, iklim di lintang menengah dan tinggi tidak lagi
sehangat sebelumnya, dan ini yang akan memicu terjadinya Eropa yang
membeku dalam jangka panjang.Pemanasan Global (?!?), Apa yang kita
(bisa) perbuat?Pemanasan global (?!?), mungkin sebagian besar dari
kita sudah tahu mengenai pemanasan global dari informasi yang kita
dapat melalui mass media akan tetapi biasanya memang dibahas dalam
skala kebijakan yang sangat besar. Nah bisakah kita sebagai orang
yang biasa ini berkontribusi positif terhadap pengurangan dampak
pemanasan global? Pastinya sih bisa.Pemanasan global adalah
kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin)
berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini,
Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan
dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini
adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak
bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya
yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer
semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang
dipancarkan ke Bumi (sumber dari Wikipedia). Jadi sih intinya Bumi
kita tuh memanas karena sinar matahari yang sudah masuk ke bumi
kita tidak bisa keluar lagi karena gas-gas rumah kaca tadi
membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar matahari tadi
(kalau mau baca lebih lengkap silahkan lihat di Wikipedia).(gambar
dari situs kementrian lingkungan hidup) Terus kalo suhu bumi
meningkat kenapa? Yang pastinya sih daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil.Nah terus hubungannya dengan Kota tempat kita tinggal
bagaimana? dan apa yang kita bisa lakukan? Dari pembicaraan dengan
teman, yang juga seorang petani dan petambak, dia bilang sekarang
(terutama 2-3 tahun ke belakang) sangat sulit untuk memprediksi
cuaca. Seperti yang kita tahu para petani memakai cuaca sebagai
patokan penanaman mereka, jadi kalo salah prediksi cuaca bisa-bisa
tidak bisa panen atau panennya jelek sehingga merugi.Dan satu lagi
mungkin yang efeknya bisa terasa langsung ke kita yaitu nyamuk. Kok
nyamuk? Karena nyamuk baik untuk berkembang biak di tempat yang
hangat, jadi mungkin saja semakin panjangnya musim demam berdarah
di indonesia karena temperature yang meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya.Nah terus apa sih yang bisa kita lakukan sebagai orang
biasa untuk berkontribusi positif dalam pengurangan pemanasan
global. Sebenernya sih mudah-mudah aja tapi tidak mudah untuk
dilakukan. Untuk kita yang dirumah kita bias :(1)Matikan semua alat
elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby
menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik. Artinya Anda
terus berkontribusi pada pemanasan global.(2)Pilihlah perlengkapan
elektronik serta lampu yang hemat energi(3)Saat matahari bersinar
hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian
kering secara alami(4)Matikan keran saat sedang menggosok
gigi(5)Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram
tanaman(6)Segera perbaiki keran yang bocor - keran bocor
menumpahkan air bersih hingga 13 liter air per hari(7)Jika mungkin
mandilah dengan menggunakan shower. Mandi berendam merupakan cara
yang paling boros air.(8)Selalu gunakan kertas di kedua
sisinya(9)Gunakan kembali amplop bekas(10)Jangan gunakan produk
sekali pakai seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan
cangkir plastic(11)Gunakan baterai isi ulang(12)Pilih kalkulator
bertenaga surya Kenapa kebanyakan kok yang berhubungan listrik?
Karena untuk memproduksi listrik kita masih memakai bahan bakar
yang berasal dari fosil, jadi dengan mengurangi konsumsi listrik
kita berkontribusi juga dalam pengurangan potensi polusi akibat
produksi listrik/energi tadi. Mungkin kita pikir, masak pengurangan
konsumsi listrik kita berpengaruh sih? Tapi kalo kita pikir yang
melakukan hal ini banyak orang, pengurangan konsumsi energinyapun
akan menjadi sangat besar.Jadi program dari PLN 17-22 bisa
dipraktekkan tuh Untuk tips-tips lain gaya hidup ramah lingkungan
di tempat kerja, saat berlibur maupun berbelanja dapat melihat
situs WWF Indonesia.Pemanasan global sudah bukan menjadi isu lagi
saat ini, pemanasan global sudah menjadi masalah yang harus kita
hadapi atau kita pecahkan bersama. Jadi marilah kita mulai
bersama-sama gaya hidup yang ramah lingkungan dari kita
sendiri.
Pemanasan global atauglobal warmingmerupakan masalah serius yang
sedang mengancam bumi kita saat ini. Salah satu akibat
daripemanasan globaladalah rusaknyalapisan Ozondanperubahan
iklimyang tidak menentu.Ozon adalah lapisan mantel bumi,yang
berfungsi melindungi bumi beserta isinya dari sinar ultra violet
secara langsung. Bisa dibayangkan jika tidak ada lagi lapisan ozon
yang melindungi bumi, maka tidak akan ada lagi siklus kehidupan.
Kalau boleh saya bilang dunia bakal kiamat. Ngeri bgt khan..?!
Pernahkah kita semua memikirkan, bagaimana keadaan ozon saat
ini? Menurut penelitian para ilmuwan dunia, lapisan ozon telah
mengalami penipisan dari tahun ke tahun. Bahkan katanya saat ini
sudah ada lubang ozon di dareah Arizona. Lubang ozon itu terbentuk
karna adanya dampak dari pemanasan global (global warming),efek
rumah kacadan lainnya.
Gambar di atas memperlihatkan bagaimana proses
terjadinyapemanasan bumi (pemanasan global).
Bila ada lubamg ozon berarti di situlah sinar UV memancarkan
sinarnya secara langsung, tanpa adanya penyaring (lapisan Ozon).
Semua mahkluk hidup di bumi tidak akan mampu bersentuhan langsung
dengan sinar UV tersebut. Cahaya matahari yang kita terima/rasakan
setiap hari, sudah merupakan hasil penyaringan dari ozon. Sehingga
sudah tidak bebrbahaya lagi bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya
di muka bumi.Perubahan iklim yang tidak menentu akibat dari
pemanasan global sudah banyak dirasakan saat ini. Beberapa daerah
di indonesia telah mengalami curah hujan yang sangat rendah
sehingga terjadi krisis air (kekeringan). Sedangkan di dareah
lainnya malah curah hujan yang sangat tinggi sehingga terjadi
banjir dan tanah longsor.BAB IIIPENUTUPkesimpulan:
Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut berikut:Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan
serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub,
kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan
dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu,
migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi
aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan
terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan
terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk,
(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan
resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus
diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global,
yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan
banjir.Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan
adalahnya kenaikan rata-rata tanaman, kehidupan liar, dan manusia.
Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan
perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan
global yang disebabkan ulah manusia.Mungkin sulit untuk dibayangkan
bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan pada iklim di Bumi.
Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya
jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir dan menyebabkan Bumi
menjadi lebih panas.Pemanasan global mengakibatkan naiknya suhu
permukaan bumi sekitar 5 derajat celcius per tahun, hal ini
mengakibatkan terjadinya perubahan iklim di seluruh dunia.
Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya kantong-kantong es
di Kutub Utara maupun Kutub selatan, mencairnya kantong-kantong es
tentu saja akan mengakibatkan naiknya permukaan laut yang mungkin
akan menenggelamkan banyak pulau. Selain itu mencairnya
kantong-kantong es juga mengakibatkan runtuhnya pemukiman-pemukiman
penduduk di Siberia. Mencairnya kantong-kantong es tersebut telah
mengakibatkan mencairnya pondasi rumah-rumah yang terbuat dari
"permafrost". Permafrost adalah semacam batu-batuan yang telah
membeku paling tidak selama lebih dari dua tahun. Pemanasan global
tentu saja menyebabkan mencairnya permafrost tersebut dan
mengakibatkan permafrost tersebut menjadi tidak cukup kuat untuk
menyangga rumah-rumah tersebut. Hal ini tentu saja mengakibatkan
runtuhnya rumah-rumah tersebut.Pemanasan global disebabkan oleh
berbagai macam faktor. Akan tetapi, pemanasan global sering
diakibatkan oleh polusi dari berbagai macam polutan seperti "Karbon
dioksida, Metan, gas CFC dan lain-lain." Karbon dioksida merupakan
gas yang memiliki peran utama dalam pemanasan global karena gas
inilah yang menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca
menyebabkan banyaknya panas dari bumi yang terperangkak.Penelitian
yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait
langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas
manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan
oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk
sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on
Climate Change (IPCC).ap, sehinggaBila ada lubamg ozon berarti di
situlah sinar UV memancarkan sinarnya secara langsung, tanpa adanya
penyaring (lapisan Ozon). Semua mahkluk hidup di bumi tidak akan
mampu bersentuhan langsung dengan sinar UV tersebut. Cahaya
matahari yang kita terima/rasakan setiap hari, sudah merupakan
hasil penyaringan dari ozon. Sehingga sudah tidak bebrbahaya lagi
bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya di muka bumi.Perubahan iklim
yang tidak menentu akibat dari pemanasan global sudah banyak
dirasakan saat ini. Beberapa daerah di indonesia telah mengalami
curah hujan yang sangat rendah sehingga terjadi krisis air
(kekeringan). Sedangkan di dareah lainnya malah curah hujan yang
sangat tinggi sehingga terjadi banjir dan tanah
longsor.meningkatkan suhu bumi.
SaranUntuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup
yang lebih baik kita harus.
Untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang
lebih baik kita harus.1. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum
waktunya.Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak
akan hilang.2. Turunkan suhu AC Anda.Hindari penggunaan suhu
maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman
saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan
ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena
hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan
ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik
Anda.3. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan
AC.Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam
kantor An