Top Banner
Gizi Terapan Gizi Terapan
24

Gizi Terapan

Oct 25, 2015

Download

Documents

Pablo Woodward

Biasanya setelah mencoba selama berbulan-bulan, makan sebanyak mungkin, latihan fitness yang ‘katanya’ sudah berat tetapi masih belum membuahkan hasil sama sekali, kita sudah mulai putus asa dan mengatakan kalau tubuh kurus kita adalah genetik atau sudah nasib. Kalau dalam 2-3 minggu belum ada hasil, PASTI ada yang salah.
Coba cek tips di bawah ini buat yang selama 2-3 minggu ototnya blm naik-naik:
1. Sudahkan kita makan 5-6x sehari, porsi sedang, dan mengurangi junk food? Memakan junk food bukan saja menambah lemak tidak sehat tetapi juga bisa memperlambat metabolisme tubuh menjadikan tubuh tidak bisa bekerja secara sehat.
2. Makan karbohidrat dan protein LANGSUNG setelah selesai latihan. Hal ini diperlukan untuk mengantikan glycogen atau gula dalam otot yang habis sewaktu kita latihan. Dan proteinnya dibutuhkan oleh otot yang baru saja kita ‘rusak’ dengan latihan berat.
3. Makan real food(bukan suplemen) MAKS 1 jam setelah latihan
4. Minum multivitamin (ini keharusan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gizi Terapan

Gizi TerapanGizi Terapan

Page 2: Gizi Terapan

Latar BelakangLatar Belakang

• Sejak tahun 1970 para pembuat Sejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan di dunia kebijakan pembangunan di dunia menyadari bahwa arti makanan lebih menyadari bahwa arti makanan lebih luas dari sekedar untuk memelihara luas dari sekedar untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja dan meningkatkan kesehatan saja tetapi merupakan salah satu faktor tetapi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan terpenting dalam mengembangkan kualitas SDMkualitas SDM

Page 3: Gizi Terapan

KonsepKonsep

• Margaret Mead : food pattern (pola Margaret Mead : food pattern (pola makan), adalah cara seseorang atau makan), adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan sekelompok orang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosio-terhadap tekanan ekonomi dan sosio-budaya yang dialaminyabudaya yang dialaminya

• Sosiobudaya : lingkungan, agama, adat, Sosiobudaya : lingkungan, agama, adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakatkebiasaan dan pendidikan masyarakat

Page 4: Gizi Terapan

Pola Pangan di IndonesiaPola Pangan di Indonesia• Pola Bahan Makanan Pokok (BPS,1990) :Pola Bahan Makanan Pokok (BPS,1990) :1.1. Pola Beras (> 90 % total kalori K.H Pola Beras (> 90 % total kalori K.H

Sumatera kecuali Lampung, Jawa Barat, Sumatera kecuali Lampung, Jawa Barat, Kalimantan dan NTB)Kalimantan dan NTB)

2.2. Pola Beras-Jagung dan umbi-umbian Pola Beras-Jagung dan umbi-umbian (Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, (Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Timor-Timor)Sulawesi Utara dan Timor-Timor)

3.3. Pola beras-umbi-umbian (Irian Jaya)Pola beras-umbi-umbian (Irian Jaya)4.4. Pola Beras-Umbi-umbian-Jagung Pola Beras-Umbi-umbian-Jagung

(Lampung, Yogyakarta dan Maluku)(Lampung, Yogyakarta dan Maluku)5.5. Lainnya (diluar kelompok tersebut : Jawa Lainnya (diluar kelompok tersebut : Jawa

Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTT)Tenggara dan NTT)

Page 5: Gizi Terapan

Komposisi energi, protein dan Komposisi energi, protein dan lemak bahan makanan (100 gr)lemak bahan makanan (100 gr)

Jenis Bahan Jenis Bahan MakananMakanan

Energi Energi (Kkal)(Kkal)

Protein Protein (gram)(gram)

Lemak Lemak (gram)(gram)

BerasBeras

JagungJagung

Ubi jalarUbi jalar

Ubi Ubi kayu/singkongkayu/singkong

360360

355355

123123

146146

6,86,8

9,29,2

1,81,8

1,21,2

0,70,7

3,93,9

0,70,7

0,30,3

Page 6: Gizi Terapan

Peranan Sosio-Kultural MakananPeranan Sosio-Kultural Makanan(Den Hartog, Hautvast dan den (Den Hartog, Hautvast dan den Hartog, 1980)Hartog, 1980)

• Fungsi kenikmatan atau GastronomikFungsi kenikmatan atau Gastronomik

• Makanan untuk menyatakan Jati diriMakanan untuk menyatakan Jati diri

• Fungsi religi dan magisFungsi religi dan magis

• Fungsi komunikasiFungsi komunikasi

• Fungsi Status EkonomiFungsi Status Ekonomi

• Simbol KekuasaanSimbol Kekuasaan

Page 7: Gizi Terapan

Penganekaragaman PanganPenganekaragaman Pangan

• Repelita V : salah satu langkah Repelita V : salah satu langkah kebijaksanaan pangan dan gizi adalah kebijaksanaan pangan dan gizi adalah penganekaragaman konsumsi pangan penganekaragaman konsumsi pangan atau diversifikasi konsumsi pangan atau diversifikasi konsumsi pangan yaitu meningkatkan kesadaran yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola masyarakat terhadap pentingnya pola pangan yang beraneka ragam untuk pangan yang beraneka ragam untuk meningkatkan mutu gizinyameningkatkan mutu gizinya

Page 8: Gizi Terapan

Konsep Penganekaragaman Konsep Penganekaragaman PanganPangan

• Menganekarahamkan pola konsumsi pangan Menganekarahamkan pola konsumsi pangan masyarakat dalam meningkatkan mutu gizi masyarakat dalam meningkatkan mutu gizi makanan yang dikonsumsi yang pada makanan yang dikonsumsi yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi akhirnya akan meningkatkan status gizi penduduk.penduduk.

• Arah penganekaragaman makanan bagi Arah penganekaragaman makanan bagi negara berkembang (FAO/WHO) : 50 % kalori negara berkembang (FAO/WHO) : 50 % kalori makanan pokok, 15-20 % energi dari pangan makanan pokok, 15-20 % energi dari pangan hewani, 20-25 % energi dari kacang-hewani, 20-25 % energi dari kacang-kacangan/biji berminyak, 8 % energi gula, kacangan/biji berminyak, 8 % energi gula, serta 5 % dari sayur dan buah-buahanserta 5 % dari sayur dan buah-buahan

Page 9: Gizi Terapan

Pola Menu SeimbangPola Menu Seimbang• Sejak tahun 1950 : Sejak tahun 1950 : • di perkenalkan oleh Prof. Poorwo Sudarmo di perkenalkan oleh Prof. Poorwo Sudarmo

(bapak ilmu gizi) yaitu : 4 sehat 5 sempurna(bapak ilmu gizi) yaitu : 4 sehat 5 sempurna• 1995 : Pedoman Umum Gizi Seimbang 1995 : Pedoman Umum Gizi Seimbang

(PUGS); 13 % dasar gizi seimbang.(PUGS); 13 % dasar gizi seimbang.• Menu seimbang :Menu seimbang :MMenu yang terdiri dari enu yang terdiri dari

beraneka ragam makanan dalam jumlah dan beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan perbaikan sel-pemeliharaan dan perbaikan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembanganpertumbuhan dan perkembangan

Page 10: Gizi Terapan

4 Sehat 5 Sempurna4 Sehat 5 Sempurna

1.1. Makanan Pokok (memberi rasa kenyang): nasi, Makanan Pokok (memberi rasa kenyang): nasi, jagung, ubi jalar,singkong, talas,sagu serta hasil jagung, ubi jalar,singkong, talas,sagu serta hasil olah seperti mie, bihun, makaroni dsb.olah seperti mie, bihun, makaroni dsb.

2.2. Lauk (memberi rasa nikmat : a) hewani : daging, Lauk (memberi rasa nikmat : a) hewani : daging, ayam, ikan dan kerang, telur dsb. B) Nabati : ayam, ikan dan kerang, telur dsb. B) Nabati : kacang-kacangan dan hasil olah seperti : kacang kacang-kacangan dan hasil olah seperti : kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, tahu, kedelai, kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe dan oncomtempe dan oncom

3.3. Sayur (memberi rasa segar dan melancarkan Sayur (memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan) : daun-daunan, umbi-proses menelan makanan) : daun-daunan, umbi-umbian, kacang-kacangan dsbumbian, kacang-kacangan dsb

4.4. Buah (mencuci mulut) : pepaya, nenas, pisang, Buah (mencuci mulut) : pepaya, nenas, pisang, jeruk,dsbjeruk,dsb

5.5. SusuSusu

Page 11: Gizi Terapan

Cara memilih bahan makanan Cara memilih bahan makanan (2)(2)

• Bahan makanan pokok : dewasa = 300-500 Bahan makanan pokok : dewasa = 300-500 gram beras atau sebanyak 3-5 piring nasigram beras atau sebanyak 3-5 piring nasi

• Lauk : sebaiknya terdiri dari campuran lauk Lauk : sebaiknya terdiri dari campuran lauk hewani dan nabati. Kandungan serat tinggi hewani dan nabati. Kandungan serat tinggi dlam kacang-kacangan (Burkitt dan dlam kacang-kacangan (Burkitt dan Trowell,1975) dihubungkan dengan Trowell,1975) dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung koroner, pencegahan penyakit jantung koroner, divertikular, apendisitis, hemoroid, kanker divertikular, apendisitis, hemoroid, kanker usus besar, batu empeduusus besar, batu empedu,, DM DM. .

• Porsi lauk hewani = 100 gr / 2 potong ikan tau Porsi lauk hewani = 100 gr / 2 potong ikan tau daging atau ayam sehari. Porsi lauk nabati = daging atau ayam sehari. Porsi lauk nabati = 100-150 gr atau 4-6 potong tempe sehari100-150 gr atau 4-6 potong tempe sehari

Page 12: Gizi Terapan

Cara memilih bahan makanan Cara memilih bahan makanan (2)(2)

• Sayur-sayuran : porsi sayuran dalam Sayur-sayuran : porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan sehari bentuk tercampur yang dianjurkan sehari untuk dewasa adalah sebanyak 150-200 gr untuk dewasa adalah sebanyak 150-200 gr atau 11/2-2 mangkok sehari.atau 11/2-2 mangkok sehari.

• Buah : Porsi buah = 200-300 gr atau 2-3 Buah : Porsi buah = 200-300 gr atau 2-3 potong sehari berupa pepaya atau buah potong sehari berupa pepaya atau buah lain.lain.

• Susu : porsi yang dianjurkan anak-anak, Susu : porsi yang dianjurkan anak-anak, bumil/buteki = 1-2 gls perharibumil/buteki = 1-2 gls perhari

Page 13: Gizi Terapan

PUGSPUGS

• Latar belakang : dalam rangka memenuhi Latar belakang : dalam rangka memenuhi salah satu rekomendasi konferensi gizi salah satu rekomendasi konferensi gizi Internasional di Roma (1992) untuk Internasional di Roma (1992) untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan mencapai dan memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi (kesejahteraan gizi (nutritional well-beingnutritional well-being) ) semua penduduk yang merupakan semua penduduk yang merupakan prasyarat untuk pembangunan SDMprasyarat untuk pembangunan SDM

• Merupakan penjabaran lebih lanjut dari Merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurnapedoman 4 sehat 5 sempurna

Page 14: Gizi Terapan

Konsep Dasar Gizi Konsep Dasar Gizi SeimbangSeimbang• Menjamin keseimbangan zat-zat giziMenjamin keseimbangan zat-zat gizi• Pengelompokan bahan makanan Pengelompokan bahan makanan

berdasarkan pada 3 fungsi utama :1) berdasarkan pada 3 fungsi utama :1) sumber energi/tenaga 2) sumber zat sumber energi/tenaga 2) sumber zat pembangun dan 3) sumber zat pembangun dan 3) sumber zat pengaturpengatur

• Untuk mencapai gizi seimbang, Untuk mencapai gizi seimbang, susunan makanan sehari terdiri dari susunan makanan sehari terdiri dari campuran ketiganyacampuran ketiganya

Page 15: Gizi Terapan

13 Pesan Dasar PUGS13 Pesan Dasar PUGS1.1. Makanlah aneka ragam makananMakanlah aneka ragam makanan2.2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energiMakanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi3.3. Makanlah makanan sumber K.H, ½ dari kebutuhan Makanlah makanan sumber K.H, ½ dari kebutuhan

energienergi4.4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari

kebutuhan energikebutuhan energi5.5. Gunakan garam beriodiumGunakan garam beriodium6.6. Makanlah makanan sumber zat besiMakanlah makanan sumber zat besi7.7. Berikan Asi saja kepada bayi sampai umur 4 blnBerikan Asi saja kepada bayi sampai umur 4 bln8.8. Biasakan makan pagiBiasakan makan pagi9.9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnyaMinumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya10.10.Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teraturLakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur11.11.Hindari minum minuman beralkoholHindari minum minuman beralkohol12.12.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatanMakanlah makanan yang aman bagi kesehatan13.13.Bacalah label pada makanan yang dikemasBacalah label pada makanan yang dikemas

Page 16: Gizi Terapan

Daftar Bahan Makanan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)Penukar (DBMP)

• Untuk memudahkan penyusunan Untuk memudahkan penyusunan menu yang bervariasi dan bergizimenu yang bervariasi dan bergizi

• 1972 : pertama kali diperkenalkan di 1972 : pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia oleh Persatuan Ahli Gizi IndonesiaIndonesia

• 1996 : Daftar Padanan Bahan 1996 : Daftar Padanan Bahan Makanan oleh Direktorat GiziMakanan oleh Direktorat Gizi

Page 17: Gizi Terapan

Daftar Bahan Makanan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)Penukar (DBMP)• Bahan makanan dibagi dalam 8 Bahan makanan dibagi dalam 8

golongan:golongan:1.1. Bahan makanan sumber K.HBahan makanan sumber K.H2.2. Bahan makanan sumber protein hewaniBahan makanan sumber protein hewani3.3. Bahan makanan sumber protein nabatiBahan makanan sumber protein nabati4.4. SayuranSayuran5.5. Buah-buahanBuah-buahan6.6. SusuSusu7.7. MinyakMinyak8.8. gulagula

Page 18: Gizi Terapan

Angka Kecukupan Gizi Angka Kecukupan Gizi ((Recommended Dietary AllowancesRecommended Dietary Allowances /RDA)/RDA)• Taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang Taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang

berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai vukup berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai vukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat.sehat.

tidak sama dengan :tidak sama dengan : Kebutuhan gizi (Kebutuhan gizi (dietary requirementsdietary requirements) : ) :

banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.adekuat.

• Didasarkan pada patokan berat badan untuk Didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender dan masing-masing kelompok umur, gender dan aktifitas fisikaktifitas fisik

Page 19: Gizi Terapan

Dasar Perhitungan AKGDasar Perhitungan AKG

1.1. Menetapkan berat badan patokan Menetapkan berat badan patokan untuk berbagai golongan pendudukuntuk berbagai golongan penduduk

2.2. Menggunakan rujukan WHO, FAO Menggunakan rujukan WHO, FAO dan Amerika Serikatdan Amerika Serikat

Page 20: Gizi Terapan

Masalah Gizi di IndonesiaMasalah Gizi di Indonesia

1.1. KEPKEP

2.2. Anemia Defisiensi Besi Anemia Defisiensi Besi

3.3. Gangguan Akibat Kekurangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)Iodium (GAKI)

4.4. Kurang Vitamin A (KVA)Kurang Vitamin A (KVA)

Page 21: Gizi Terapan

Penanggulangan Masalah Gizi Penanggulangan Masalah Gizi KurangKurang

• Secara terpadu :Secara terpadu :1.1. Peningkatan produksi beraneka ragam Peningkatan produksi beraneka ragam

panganpangan2.2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga

(UPGK)/ ketahanan pangan btk rumah tangga(UPGK)/ ketahanan pangan btk rumah tangga3.3. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu

dan sistem rujukandan sistem rujukan4.4. Peningkatan upaya keamanan pangan dan Peningkatan upaya keamanan pangan dan

gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)gizi (SKPG)

5.5. Peningkatan komunikasi, informasi dan Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakatedukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat

Page 22: Gizi Terapan

Penanggulangan Masalah Gizi Penanggulangan Masalah Gizi KurangKurang

• Secara terpadu :Secara terpadu :

6. 6. Peningkatan teknologi pangan untuk Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkaubermutu dan terjangkau

7. 7. Intervensi langsung kepada sasaran melalui Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vit A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul vit A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodiumkapsul minyak beriodium

8. 8. Peningkatan kesehatan lingkunganPeningkatan kesehatan lingkungan9. 9. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan Vit A, iodium Upaya fortifikasi bahan pangan dengan Vit A, iodium

dan zat besidan zat besi10. 10. Upaya pengawasan makanan dan minumanUpaya pengawasan makanan dan minuman11. 11. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan

gizigizi

Page 23: Gizi Terapan

Masalah Gizi lebih dan Masalah Gizi lebih dan penanggulangannyapenanggulangannya

• Muncul pada tahun-tahun PJP I (awal tahun Muncul pada tahun-tahun PJP I (awal tahun 1990-an)1990-an)

• Peningkatan pendapatan terutama Peningkatan pendapatan terutama masyarakat perkotaan menyebabkan masyarakat perkotaan menyebabkan perubahan pola makan. Pola makan perubahan pola makan. Pola makan tradisional (tinggi K.H, tinggi serat, rendah tradisional (tinggi K.H, tinggi serat, rendah lemak) menjadi Pola makan baru (rendah lemak) menjadi Pola makan baru (rendah K.H, rendah serat, tinggi lemak)K.H, rendah serat, tinggi lemak)

• 1989-1999 : prevalensi gizi lebih balita ( + 1989-1999 : prevalensi gizi lebih balita ( + 2,0 SB) meningkat 0,77 %, dewasa laki-laki 2,0 SB) meningkat 0,77 %, dewasa laki-laki (12,8 %, perempuan (20 %). Prevalensi (12,8 %, perempuan (20 %). Prevalensi obesitas laki-laki (2,5 %) dan Perempuan obesitas laki-laki (2,5 %) dan Perempuan (5,9%). Kriteria Obesitas = indeks Masa (5,9%). Kriteria Obesitas = indeks Masa Tubuh > 30,0, kegemukan 25,1-30,0Tubuh > 30,0, kegemukan 25,1-30,0

Page 24: Gizi Terapan

Masalah Gizi lebih dan Masalah Gizi lebih dan penanggulangannyapenanggulangannya

• Dampaknya : penyakit degeneratif Dampaknya : penyakit degeneratif (jantung koroner, DM, hipertensi, penyakit (jantung koroner, DM, hipertensi, penyakit hati)hati)

• Penanggulangan : menyeimbangkan Penanggulangan : menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan penambahan pengurangan makan dan penambahan latihan fisik atau olahraga serta latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup/stresmenghindari tekanan hidup/stres