Top Banner
BAB I PENDAHULUAN Kanker ovarium merupakan penyabab utama kematian akibat kanker ke-5 ter bany ak di Ame rik a Seri kat dan me rupaka n salah sat u da ri 7 ke ganasan tersering di seluruh dunia. Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor ki sti k da n sebagi an keci l berbentuk tumor pa dat. Wa laupun keli ha tan nya mempunya i resp ons ya ng cuk up bai k den gan pen gob atan ya ng bak u, namun  prognosis kanker ovarium ini masih tetap elek. ! Kanker ovarium dapat mengenai semua "anita dari segala usia, mulai dari usia #$ hingga %$ tahun, arang teradi  pada "anita di ba"ah usia #$ tahun. &elapan puluh persen kanker muncul pada usia di atas '$ tahun, dan bila muncul sesudah menopause maka hampir ($) adalah ganas. ! Kanker ovarium merupaka n peny ebab kemati an terban yak dari semua kanke r ginek ologi . An gka kemati an yang tinggi ini diseba bkan karen a peny akit ini a"alnya bersi*at asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah teradi metastasis, sehingga +$-7$) pasien datang pada stadium lanut sehingga  penyakit ini disebut uga sebagai  silent killer . ! Karsinoma ovarium di/ndonesia sebesar (#) dari kanker 0inekologik dan menyebabkan 55) kematian akibat kegan asan ginek olog ik. &ata statist ik  American Cancer Society /n siden kanke r ovariu m didunia sekita r ') dari seluruh kegan asan pada "anita dan menempati  peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker . # Kanker ova rium umumn ya bar u men imb ulk an kel uha n apa bil a tela h meny ebar keron gga perito neum, pada keada an seperti ini tinda kan pemb edaha n dan terapi aduvan sering kali tidak menolong. Penderita akan meninggal karena mal nut risi dan obs truksi usu s hal us aki bat tumor int raperi toneal . # &iagnosis tumo r ga na s ini le bi h se ri ng di bu at sesuda h la pa ratomi at as in di ka si di temukannya tumo r ovar ium. Agar ti ndakan yang benar tidak terla mbat dilaku kan, seharu snya dilaku kan pemer iksaan histol ogik duran te operat ionem 1  frozen section atau beku2. Pada laparatomi uga ti dak boleh di lupaka n  pembilasan kavum peritonei untuk diperiksakan tentang ada3tidak adanya sel ganas 1sitologi eks*oliati* cairan ascites atau cairan bilasan kavum peritoneum2. ( 1
22

ginek ca ov

Jul 08, 2018

Download

Documents

Rizka Amelia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 1/22

BAB I

PENDAHULUAN

Kanker ovarium merupakan penyabab utama kematian akibat kanker ke-5

terbanyak di Amerika Serikat dan merupakan salah satu dari 7 keganasan

tersering di seluruh dunia. Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor 

kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Walaupun kelihatannya

mempunyai respons yang cukup baik dengan pengobatan yang baku, namun

 prognosis kanker ovarium ini masih tetap elek.! Kanker ovarium dapat mengenai

semua "anita dari segala usia, mulai dari usia #$ hingga %$ tahun, arang teradi

 pada "anita di ba"ah usia #$ tahun. &elapan puluh persen kanker muncul pada

usia di atas '$ tahun, dan bila muncul sesudah menopause maka hampir ($)

adalah ganas.!

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua

kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit

ini a"alnya bersi*at asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah

teradi metastasis, sehingga +$-7$) pasien datang pada stadium lanut sehingga

 penyakit ini disebut uga sebagai  silent killer .!

Karsinoma ovarium di/ndonesia

sebesar (#) dari kanker 0inekologik dan menyebabkan 55) kematian akibat

keganasan ginekologik. &ata statistik  American Cancer Society /nsiden kanker 

ovarium didunia sekitar ') dari seluruh keganasan pada "anita dan menempati

 peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker.#

Kanker ovarium umumnya baru menimbulkan keluhan apabila telah

menyebar kerongga peritoneum, pada keadaan seperti ini tindakan pembedahan

dan terapi aduvan sering kali tidak menolong. Penderita akan meninggal karenamalnutrisi dan obstruksi usus halus akibat tumor intraperitoneal.# &iagnosis

tumor ganas ini lebih sering dibuat sesudah laparatomi atas indikasi

ditemukannya tumor ovarium. Agar tindakan yang benar tidak terlambat

dilakukan, seharusnya dilakukan pemeriksaan histologik durante operationem

1 frozen section  atau beku2. Pada laparatomi uga tidak boleh dilupakan

 pembilasan kavum peritonei untuk diperiksakan tentang ada3tidak adanya sel

ganas 1sitologi eks*oliati* cairan ascites atau cairan bilasan kavum peritoneum2.(

1

Page 2: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 2/22

Kira-kira !5) tumor ovarium adalah ganas dan kanker ovarium

merupakan penyebab kematian "anita nomor lima. /nsiden keganasan meningkat

dengan pertambahan usia, rata-rata 5$-54 tahun. ebih dari %$) kematian akibat

kanker ovarium teradi antara umur (5-75 tahun. 6esiko seumur hidup

mengalami kanker ovarium di Amerika Serikat 1tidak berubah dalam ($

tahun2adalah !,'). Karena tumor ini sulit didiagnosis dan diobati dini,

kelangsungan hidup 5 tahunhanya sebesar (5-(%), meskipun kemoterapi dan

radioterapi sudah semakin baik.!

2

Page 3: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 3/22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

umor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histogenesis

yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast 1ektodermal,

endodermal, dan mesodermal2 dengan si*at-si*at histologis maupun biologis

yang beraneka ragam.!

B. ANATOMI

8varium pada seorang "anita de"asa sebesar ibu ari tangan dan terletak 

di kiri dan kanan dekat pada dinding pelvis di *ossa ovarika. 8varium

 berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium. Pembuluh

darah kedua ovarium melalui ligamentum suspensorium ovarii.#

8varium mempunyai dua *ungsi yaitu 9

!. :enyimpan ovum 1telur2 yang dilepaskan satu setiap bulan.

#. :emproduksi hormon estrogen dan progesterone.

Gambar 2.1. Anatomi 8varium

C. EPIDEMIOLOGI

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua

kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena

 penyakit ini a"alnya bersi*at asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan

3

Page 4: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 4/22

apabila sudah teradi metastasis, sehingga +$-7$) pasien datang pada

stadium lanut.'

Gambar 2.2 Keadian Kanker 8varium

;mumnya secara histologis hampir seluruh kanker ovarium berasal dari

epitel, yaitu menempati sekitar %54$) dari seluruh kanker ovarium.

D. PATOLOGI

etak tumor yang tersembunyi dalam rongga perut dan sangat berbahaya

itu dapat menadi besar tanpa disadari oleh penderita. Pertumbuhan tumor 

 primer diikuti oleh in*iltrasi ke aringan sekitar yang menyebabkan pelbagai

keluhan samar-samar seperti perasaan sebah, makan sedikit terasa cepat

menadi kenyang, sering kembung dan na*su makan menurun.

Kecenderungan untuk melakukan implantasi di rongga perut merupakan ciri

khas suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan asites.(

umor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis

yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast 1ektodermal,

entodermal dan mesodermal2 dengan si*at-si*at histologis maupun biologis

yang beraneka ragam. 8leh sebab itu histiogenesis maupun klasi*ikasinya

masih sering menadi perdebatan. Semua klasi*ikasi tumor ovarium

mempunyai kelemahan oleh karena masih kurangnya pengetahuan tentang

histogenesis semua tumor ovarium dan oleh karena tumor ovarium yang

tampaknya serupa mempunyai asal yang berbeda.!

4

Page 5: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 5/22

Kira-kira +$) terdapat pada usia peri-menopausal, ($) dalam masa

reproduksi dan !$) pada usia yang auh lebih muda. umor ini dapat inak 

1benigna2, tidak elas inak tapi uga tidak pasti ganas 1borderline malignancy

atau carcinoma of low-malignant potensial 2 dan yang elas ganas 1true

malignant 2.!

E. PATOFISIOLOGI

:eskipun kanker ovarium menyebabkan !5-#$) kanker saluran

reproduksi "anita, kanker ini menyebabkan lebih banyak kematian dibanding

gabungan tumor lainnya. Kanker ovarium biasanya tidak bergeala sampai

dapat teraba atau menyebar luas.

Kanker ovarium lebih sering teradi pada "anita in*ertil atau yang pernah

mengalami abortus spontan berulang, terlambat hamil atau menderita kanker 

 payudara. &i Amerika Serikat, insidennya sebesar +-73!$$.$$$ dengan

keadian pada kulit hitam dan putih hampir sebanding.#

Kanker ovarium sering dihubungkan dengan "anita dengan angka

melahirkan yang rendah dan in*ertile3tidak subur. <al ini berkaitan dengan

 proses ovulasi dalam ovarium. Pada lapisan korteks, gamet mengalami

 perkembangan untuk menadi matang dan siap dilepaskan ke rahim dalam hal

ini teradi setiap bulannya. eorinya, perubahan epitel korteks secara terus

menerus untuk mematangkan gamet dapat memicu teradinya mutasi spontan

yang pada akhirnya menimbulkan kanker pada ovarium. Pada "anita yang

hamil proses ini terhenti untuk = 4 bulan sehingga resiko kanker semakin

turun. >aktor lain yang dapat meningkatkan resiko kanker adalah 9(

•:enstruasi yang terlalu a"al

• :enopause yang terlalu terlambat

• >aktor genetik, di mana dikatakan resiko tinggi terkena kanker ovarium

 bila ada mutasi pada gen BRCA 1 dan gen BRCA 2.

• 6i"ayat pernah menderita kanker payudara atau kanker lainnya pada usia

muda

• Sindrom ynch //

• idak pernah melahirkan

• :elahirkan pertama sekali pada usia ? (5 tahun.

5

Page 6: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 6/22

umor ganas ovarium pada anak-anak paling sering berasal dari sel benih,

sedangkan pada "anita de"asa adalah tumor ganas epitel 1? 4$)2, sebesar 

7$) bermetastasis ke luar panggul pada saat diagnosis. empat metastasis

adalah sebagai berikut@ peritoneum 1%5)2, pelvis dan nodus lim*e aorta

1%$)2, omentum 17$)2, ovarium kontralateral 17$)2, nodus lim*e

mediastinum atau supraklavikula 15$)2, hati 1(5)2, pleura 1(()2, paru

1#5)2, uterus 1#$)2, vagina 1!5)2, tulang 1!5)2, limpa 15-!$)2, ginal 15-

!$)2, adrenal 15-!$)2, kulit 15-!$)2, vulva 1!)2 dan otak 1!)2. 8varium

 uga dapat menadi tempat metastasis tumor primer lainnya atau karena

 perluasan langsung.#

F. STADIUM

Penentuan stadium neoplasma ovarium yang paling luas digunakan adalah

menurut  International ederation of !ynecology and "bstetrics  1>/082.

/ngatlah bah"a penentuan stadium kanker ovarium mencakup semua

 penemuan saat operasi, berla"anan dengan kanker serviks dan vulva yang

 penentuan stadiumnya didasarkan atas temuan klinis non operati*.(

Tabel 2.1 FIGO sta!" s#stem $%r %&ar!a" 'a"'er (

STADIUM KETE)ANGAN

I Pertumbuhan terbatas pada ovarium/ A Pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak ada asietas yang berisi sel ganas,

tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul utuh/ Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak asietas, berisi sel ganas, tidak 

ada tumor di permukaan luar, kapsul intak/ B umor dengan stadium !a dan !b tetapi ada tumor dipermukaan luar atau kedua

ovarium atau kapsul pecah atau dengan asietas berisi sel ganas atau dengan

 bilasan peritoneum positi* 

II Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke panggul// A Perluasan atau metastasis ke uterus dan atau tuba// Perluasan aringan pelvis lainnya// B umor stadium #a dan #b tetapi pada tumor dengan permukaan satu atau kedua

ovarium, kapsul pecah atau dengan asitas yang mengandung sel ganas dengan

 bilasan peritoneum positi* 

III umor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di peritoneum di luar 

 pelvis dan atau retroperitoneal positi*. umor terbatas dalam pelvis kecil tetapi

sel histologi terbukti meluas ke usus besar atau omentum

6

Page 7: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 7/22

/// A umor terbatas di pelvis kecil dengan kelenar getah bening negati* tetapi secara

histologi dan dikon*irmasi secara mikroskopis terdapat adanya pertumbuhan

1seeding2 dipermukaan peritoneum abdominal/// umor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant dipermukaan

 peritoneum dan terbukti secara mikroskopis, diameter melebihi # cm, dan

kelenar getah bening negative

/// B /mplant di abdoment dengan diameter ? # cm dan atau kelenar getah bening

retroperitoneal atau inguinal positi* 

I* Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis auh. ila

e*usi pleura dan hasil sitologinya positi* dalam stadium ', begitu uga metastasis

ke permukaan liver 

G. PEN+EBA)AN

umor ganas ovarium menyebar secara lim*ogen ke kelenar para aorta,

mediastinal, dan supraklavikular untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang

 auh, terutama paru-paru, hati dan otak.(

H. MANIFESTASI KLINIK 

Anamnesis yang cermat dan pemeriksaan *isik yang lengkap sangat

 penting. 6asa tidak nyaman dan rasa penuh diperut, serta cepat merasa

kenyang sering berhubungan dengan kanker ovarium. Kanker ovarium pada

stadium dini tidak memberikan keluhan. Keluhan yang timbul berhubungan

dengan peningkatan massa tumor, penyebaran tumor pada permukaan serosa

dari kolon dan asites. 0eala lain yang sering timbul adalah mudah lelah,

 perut membuncit, sering kencing dan na*as pendek akibat e*usi pleura dan

asites yang masi*.(

&engan meningkatnya usia kemungkinan keganasan akan meningkat

 pula. Secara umum akan teradi peningkatan risiko keganasan mencapai !()

 pada premenopause dan '5) setelah menopause. &engan melakukan

 pemeriksaan bimanual akan membantu dalam memperkirakan ukuran, lokasi,

konsistensi dan mobilitas dari massa tumor. Penemuan *isik yang paling

sering adalah massa adneksa, massa abdomen, asites atau nodulasi.setiap

massa yang ter*iksir dalam cul-de-sac  posterior harus dipertimbangkan

kemungkinan ganas, seperti massa berukuran besar dan ter*iksir.

7

Page 8: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 8/22

Kea"asa" %&ar!,m -!eta/,! setela/ sta-!,m la"0,t. Ge0ala -a" ta"-a

ea"asa" #a!t,

• Perubahan menstruasi.

• 6asa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama 1dyspareunia2.

• 0angguan pencernaan yang menetap, seperti9 kembung, mual.

• 8bstruksi pada vesica urinaria 1poliuria sampai dengan anuria2

ataurektum 1obstipasi dan konstipasi2.

• :assa tumor dipelvis. umor memiliki bagian padat, ireguler dan ter*iksir 

kedinding panggul, bila tanda-tanda tersebut ada maka keganasan perlu

dicurigai.

• umor cepat membesar 

erbenol-benol• erdapat asites

• ubuh bagian atas kering, sedangkan bagian ba"ah teradi edema tungkai.

Gambar 2.( 0eala a"al kanker ovarium

Barber 314526 me"!"ata" 7erl,"#a 7er/at!a" /,s,s b!la -alam

7emer!saa" -!0,m7a! /al8/al sebaa! ber!,t (

1# Adanya massa tumor di daerah ovarium

2# 0erakan tumor terbatas

$# Permukaan tumor irreguler 

%# Adanya tumor di daerah cul de sac

&# :assa tumor bilateral

'# umor daerah panggul yang membesar dalam observasi

(# Adanya asites

)# Adanya omental cake atau hepatomegali

*# umor di daerah panggul setelah menopause

8

Page 9: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 9/22

D!sa!a 314546 mengamati perbedaan-perbedaan antara tumor inak dan

ganas ovarium, baik pada pemeriksaan panggul maupun pada saat

 pembedahan@ sehingga ke"aspadaan terhadap adanya keganasan tersebut

dapat lebih terarah lagi,

Tabel 1.2 Penemuan pada pemeriksaan panggul ' 

J!"a Ga"as

Si*at

Konsistensi

0erakan

Permukaan

Asites

enolan di daerah cul de sac

Pertumbuhan

;nilateral

kistik 

 bebas

licin

sedikit3tidak ada

tidak ada

lambat

ilateral

 padat

terbatas

tidak licin

 banyak 

ada

cepat

Tabel 2.2 Penemuan pada saat pembedahan

J!"a Ga"as

Permukaan papiler 

/ntrakistik papiler 

Konsistensi padat

ilateral

Perlengketan

Asites

 Cekrosis

/mplantasi pada peritoneum

Kapsel utuh

Konsistensi kistik 

Darang

 arang

 arang

 arang

 arang

 arang

 arang

 arang

sering

sering

sangat sering

sangat sering

sangat sering

sering

sering

sering

serng

sering

 arang

 arang

9

Page 10: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 10/22

Sedangkan mengemukakan penggunaan suatu indeks untuk 

melakukan diagnosis keganasan ovarium prabedah, dengan % variabel

yang masing-masing diberi bobot dengan skor dan nilai pisah untuk 

indeks ini adalah (. Skor (-5 menunukkan kecurigaan keganasan,

sedangkan skor + atau lebih dapat dikatakan ganas (

Tabel 2.( /ndeks keganasan ovarium

N%. Pet,"0, D!a"%s!s *ar!abel S%r

!

#

(

'

5

+

7

%

amanya pembesaran perut atau tumor 

Keadaan umum

ingkat kekurusan

Konsistensi tumor 

Permukaan tumor 

0erakan tumor 

Ascites

E& ! am

a. ambat 1lebih dari !+ bulan atau tak ada pembesaran2

 b. Bepat 1!+ bulan atau kurang2

a. aik  

 b. Kurang3tidak baik a. Cormal3gemuk  b. Kurus

a. Kistik homogen b. Solid homogenc. :acam-macama. 6ata3licin b. erbenol3tidak teratur 

a. ebas b. ak bebasa. ak ada b. Ada

a. 6endah 1+$ mm atau kurang2 b. inggi 1lebih dari +$ mm2

$

!

$

!$!

$!#

$!

$!

$!

$!

I. DIAGNOSIS

:elihat topogra*i ovarium hampir tak memungkinkan kita melakukan

deteksi dini tumor ganas ovarium oleh karena letaknya sangat tersembunyi.

idak ada ui penapisan rutin yang tersedia untuk kanker ovarium. 0eala

 berupa nyeri yang teradi ika terdapat regangan yang bermakna, peradangan,

torsi atau traksi. Penekanan pada pelvis mungkin teradi ika tumor besar.

Pembesaran lingkar perut, penambahan atau penurunan berat badan dan

geala-geala saluran cerna berkisar dari gangguan cerna hingga obstruksi

usus, dapat teradi pada kanker ovarium. (

&iagnosis didasarkan atas ( tanda dan geala yang biasanya muncul dalam

 peralanan penyakitnya yang sudah agak lanut.(

10

Page 11: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 11/22

!. 0eala desakan yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan

in*iltrasi ke aringan sekitar.

#. 0eala diseminasi3penyebaran yang diakibatkan oleh implantasi peritoneal

dan bermani*estasi adanya ascites.(. 0eala hormonal yang bermani*estasi sebagai de*eminisasi, maskulinisasi

atau hiperesterogenisme@ intensitas geala ini sangat bervariasi dengan

tipe histologik tumor dan usia penderita.

Pemeriksaan ginekologik dan palpasi abdominal akan mendapatkan tumor 

atau massa, di dalam panggul dengan bermacam-macam konsistensi mulai

dari yang kistik sampai yang solid 1padat2. Kondisi yang sebenarnya dari

tumor arang dapat ditegakkan hanya dengan pemeriksaan klinik. Pemakaian

;S0 dan B-scan dapat memberi in*ormasi yang berharga mengenai ukuran

tumor dan perluasannya sebelum pembedahan. aparatomi eksplorati* 

disertai biopsi potong beku 1 frozen section2 masih tetap merupakan prosedur 

diagnostik paling berguna untuk mendapat gambaran sebenarnya mengenai

tumor dan perluasannya serta menentukan strategi penanganan selanutnya.

&iagnosis tergantung penilaian klinis, laboratorium dan pembedahan yang

tepat.(

J. LABO)ATO)IUM

Evaluasi perioperati* untuk kecurigaan kanker ovarium meliputi

 pemeriksaan darah lengkap dan hitung enis, kimia darah, urinalisis, sitologi

serviks dan vagina, pemeriksaan radiologi dada dan perut, pielogra*i

intravena, barium enema dan mungkin ui *ungsi hati, pro*il koagulasi,

 pemeriksaan gastrointestinal serial. Akhirnya, antigen tumor berupa Ba!#5 atau

BEA dapat membantu dalam mengevaluasi keganasan. '

K. PEME)IKSAAN PENUNJANG

!. ;S0 0inekologi

;ltrasonogra*i merupakan pemeriksaan penunang dalam diagnosis suatu

tumor ganas atau inak. Pada keganasan akan memberikan gambaran

11

Page 12: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 12/22

dengan septa internal, padat, berpapil, dan dapat ditemukan adanya asites.

Walaupun ada pemeriksaan yang lebih canggih seperti B-Scan, :6/, dan

 positron tomogra*i akan memberikan gambaran yang lebih mengesankan,

namun pada penelitian tidak menunukan tingkat sensiti*itas dan

spesi*isitas yang lebih baik dari ultrasonogra*i.

#. B-Scan 1Computed +omograp,y Scanning 2 dan :6/ 1 agnetic

 Resonance Imaging 2.

(. aparoskopi

'. Parasentesis cairan asites

Pengambilan cairan asites dengan parasintesis tidak dianurkan pada

 penderita dengan asites yang disertai massa pelvis, karena dapat

menyebabkan pecahnya dinding kista akibat bagian yang diduga asitesternyata kista yang memenuhi rongga perut. Pengeluaran cairan asites

hanya dibenarkan apabila penderita mengeluh sesak akibat desakan pada

dia*ragma. ila terdapat cairan ascites yang tidak dapat diterangkan

asalnya atau sebabnya 1misalnya akibat Cirr,osis ,epatis2, laparatomi

eksplorati* harus dialankan.

5. umor marker 

Serum BA !#5 saat ini merupakan petanda tumor yang paling sering

digunakan dalam penapisan kanker ovarium enis epitel, "alaupun sering

disertai keterbatasan. Perhatian telah pula diarahkan pada adanya petanda

tumor untuk enis sel germinal, antara lain  Alp,a-fetoprotein  1A>P2,

 .actic acid de,idrogenase  1&<2, ,uman placental lactogen  1hP2,

 plasental-like alkaline p,osp,atase  1PAP2 dan ,uman c,orionic

 gonadotrop,in1hB02.

L. TATALAKSANA

Pada dasarnya setiap tumor ovarium yang diameternya lebih dari 5

sentimeter merupakan indikasi untuk tindakan laparatomi, karena

kecenderungan untuk mengalami komplikasi. Apabila tumor ovarium tidak 

memberikan geala dan diameternya kurang dari 5 sentimeter, biasanya

merupakan kista *olikel atau kista lutein.(

Pengobatan baku dari kanker ovarium stadium a"al adalah dengan

 pembedahan radikal berupa pengangkatan tumor secara utuh, pengangkatan

uterus beserta kedua tuba dan ovarium, pengangkatan omentum,

12

Page 13: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 13/22

 pengangkatan kelenar getah bening, pengambilan sampel dari peritoneum

dan dia*ragma, serta melakukan bilasan rongga peritoneum di beberapa

tempat untuk pemeriksaan sitologi. indakan pembedahan ini uga

dimaksudkan untuk menentukan stadium dari kanker ovarium tersebut

1 surgical staging 2. Setelah pembedahan radikal ini, ika diperlukan diberikan

terapi aduvant dengan kemoterapi, radioterapi atau immunoterapi.#

O7eras!

erapi standar terdiri atas histerektomi abdominal total 1A<2,

salpingooo*orektomo bilateral 1S82 dan omentektomi serta APP

1optional2. Codus retroperitoneal harus dipalpasi dan dibiopsi ika

mencurigakan. Sebanyak mungkin tumor 1untuk memperkecil2 harus

diangkat untuk mengurangi keseluruhan massa tumor. Camun

 pembedahan lebih radikal belum terbukti menambah man*aat. &apat

didahului frozen section untuk kepastian ganas dan tindakan operasi lebih

lanut. <asil operasi harus dilakukan pemeriksaan PA, sehingga kepastian

klasi*ikasi tumor dapat ditetapkan untuk menentukan terapi.

Pada sebagian kasus, penyakit terlalu luas untuk histerektomitotal,

adneksektomi dan omentektomi.pada kasus-kasus seperti ini sebaiknya

sebanyak mungkin tumor diangkat untuk meningkatkan hasil terapi

tambahan 1kemoterapi dan terapi radiasi2. 8perasi tumor ganas

diharapkan dengan cara debulking  1cytoreducti/e2 pengambilan

sebanyak mungkin aringan tumor sampai dalam batas aman. &engan

debulking   memungkinkan kemoterapi maupun radioterapi menadi lebih

e*ekti*.

)a-!as!

;ntuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa, hanya e*ekti* pada enis

tumor yang peka terhadap sinar 1radiosensiti*2 seperti disgerminoma dan

tumor sel granulosa. 6adioterapi sebagai pengobatan lanutan umumnya

digunakan pada tingkat klinik ! dan # yang diberikan kepada panggul

saa atau seluruh rongga perut.

Kem%tera7!

:erupakan terapi tambahan a"al yang lebih disukai karena terapi radiasi

mempunyai keterbatasan 1misalnya merusak hati atau ginal2. Setelah

13

Page 14: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 14/22

mendapatkan radiasi atau kemoterapi, dapat dilakukan operasi ke dua

1eksplorasi ulang2 untuk mengambil sebanyak mungkin aringan tumor.

;ntuk memastikan keberhasilan penanganan dengan radioterapi

atau kemoterapi, laFim dilakukan laparotomi kedua 1 second-look 

laparotomi2, bahkan kadang sampai ketiga 1t,ird-look laparotomi2. <al

ini memungkinkan kita membuat penilaian akurat proses penyakit, hingga

dapat menetapkan strategi pengobatan selanutnya. isa dihentikan atau

 perlu dilanutkan dengan alternati* pengobatan lain.

M. KOMPLIKASI

8bstruksi usus merupakan komplikasi yang sering teradi pada kasus

tingkatan lanut yang dikelola dengan melakukan reseksi usus sekali atau

 beberapa kali untuk membuat by pass bila kondisi penderita mengiFinkan.#

N. P)OGNOSIS

Angka kelangsungan hidup 5 tahun 1 i/e years sur/i/al rate2 penderita

kanker ovarium stadium lanut hanya kira-kira #$-($).#

Prognosis dari tumor ovarium tergantung dari beberapa hal antara lain 9

• Stadium

• Denis histologis

• &eraatdi*erensiasitumor 

• 6esidutumor 

•  ree disease inter/al 

O. PENGAMATAN LANJUT

;ntuk tumor ganas ovarium skema3bagan pengamatan lanut 1 follow up

control 2 adalah sebagai berikut 9#

• Sampai ! tahun setelah penanganan, setiap # bulan.

• Kemudian sampai ( tahun setelah penanganan, setiap ' bulan.

• Kemudian sampai 5 tahun setelah penanganan, setiap + bulan

• Seterusnya setiap setahun sekali.

14

Page 15: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 15/22

BAB III

STATUS O)ANG SAKIT

I. IDENTITAS

 Cama 9 Cn. D<;mur 9 !7 tahun

Agama 9 /slam

Suku 9 Da"a

Pendidikan 9 S:P

Pekeraan 9 Pelaar  

Alamat 9 Dln. Simpang :arbo, 6antau Prapat

gl. :asuk 9 5 Covember #$!'

Pukul 9 !!.($ W/

 Co. :6 9 ## (! 4$

II. ANAMNESIS PEN+AKIT

Keluhan ;tama 9 Perut :embesar 

elaah 9 8s datang ke 6S. <ai :edan pada tanggal 5 Covember  

#$!' pukul !!.($ W/ diantar oleh keluarganya dengan

15

Page 16: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 16/22

keluhan perut membesar. <al ini telah dialami pasien seak 

= !$ bulan yang lalu, a"alnya terdapat benolan berukuran

kecil diperut dan kemudian mulai semakin membesar seak 

= 5 bulan yang lalu. Pada saat benolan berukuran kecil os

tidak merasa adanya nyeri, namun setelah agak membesar 

 barulah terasa nyeri. Ca*su makan menurun 1G2. 8s uga

merasakan mual dan muntah 1G2. 6i"ayat keluar darah dari

kemaluan diluar siklus menstruasi 1-2. 6i"ayat keputihan

1-2. 8s mengeluhkan AK dan A terganggu seak !

 bulan ini.

6i"ayat penyakit terdahulu 9 umor 8varium =' tahun yang lalu

6i"ayat 8perasi 9 aparotomi a3i tumor ovarium kanan ='

tahun yang lalu

6i"ayat <aid 9 :enarche →  !! tahun. eratur, siklus #% hari,

volume #H ganti pembalut3hari. ama haid 5-7 hari,

 Cyeri haid 1G2

6i"ayat Pernikahan 9 os belum pernah menikah

6i"ayat Kontrasepsi 9 1-2

6i"ayat Persalinan 9 1-2

III. PEME)IKSAAN FISIK 

Stat,s Prese"t

Keadaan ;mum 9 aik, giFi kesan cukup.

Sensorium 9 Bomposmentis Anemis 9 1G3G2

ekanan darah 9 4$37$ mm<g /kterik 9 1-2>rekuensi nadi 9 %% H3 menit Sianosis 9 1-2

>rekuensi na*as 9 #' H3 menit &yspnoe 9 1-2

Suhu 9 (+ $ B Edema 9 1-3-2

Stat,s G!"e%l%!

16

Page 17: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 17/22

Abdomen 9 :embesar simetris, distensi 1-2, Peristaltik 1G2 melemah,

teraba masa padat dengan batas sulit ditentukan,

 permukaan rata, mobile, nyeri tekan 1G2, acites 1G2

/nspeculo 9 Portio licin, erosi 1-2, > 3 A 1-2, darah 1-2

I 9 ;terus ante*leksi besar biasa

Adneksa kiri teraba massa padat, mobile, permukaan rata,

nyeri 1-2

Has!l lab%rat%r!,m ta"al 981:82:1;

 Hematologi 

Dara/ r,t!" N!la! N!la! ),0,a" Sat,a"

<emoglobin J5: !# !+ g3dl<itung eritrosit ',$ (,4 - 5,+ !$J53l

<itung leukosit J11<:: ',$$$- !!,$$$ 3l

<ematokrit J292 (+-'7 )

<itung trombosit J9(5.::: !5$,$$$-'5$,$$$ 3l

au endap &arah =1:> $-#$ mm3am

Sr!""!" Ka"er

• BA !#5 9 #%+,4 ;3ml 1normal 9 $-(52

• <asil >oto horak 9 Bor dan Pulmo dalam batas normal

EK0 9 &C

Pemer!saa" USG

<epar 9 esar dan bentuk normal, permukaan rata, Echo parenkim normal,

tidak terlihat S8, B&, dan vaskuler baik 

0inal 9 esar dan bentuk normal, tidak tampak batu

ien 9 esar dan bentuk normal

0 9 esar dan bentuk normal, tidak tampak batu. ampak massa tumor 

 bersepta septa dari cavum pelvic sampai epigaster.

Kesan 9 Susp.umor 8varium

D!a"%s!s Seme"tara

17

Page 18: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 18/22

umor 8varium sinistra Susp. :alignancy

TE)API

8s merupakan pasien kiriman dari Pro*. dr. <:. >auFie Sahli, Sp.80 1K2

6encana SS tanggal 5 Covember Pukul !'.$$ W/

La7%ra" O7eras! LSS ta"al 9 N%&ember P,,l 1;.:: ?IB

• /bu dibaringkan di mea operasi dengan in*us dan kateter terpasang dengan

 baik.

• &ilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan alkohol 7$) pada

dinding abdomen lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.

• &iba"ah general anastesi dilakukan insisi midline dari kutis, subkutis pada #

 ari sim*isis sampai ( ari diatas pusat, perdarahan dikontrol dengan kauter.

• &engan menyisipkan pinset anatomis diba"ahnya, *ascia digunting kekanan

dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul.

• Peritonium diepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan keba"ah

kemudian dipasang hack blast.

• Evakuasi cavum abdomen, cairan acites 1G2 = ( liter. ;terus dalam batas

normal. ampak massa ovarium kiri L = !5H!$H%H%. ampak massa padat

 permukaan rata, tuba kanan dan kiri dalam batas normal

• alu diputuskan untuk dilakukan A<- S8

• Evaluasi perdarahan terkontrol.

• 6ongga abdomen dicuci dengan Cacl $,4) hangat, dibersihkan dari sisa

darah dengan kassa sebersih mungkin.

• Peritoneum di ahit secara continius dengan plain catgut no. (.$

• 8tot diahit dengan catgut no.#.$ secara simple

• >ascia diahit dengan continius dengan vicryl no. !.$

• Subkutis diahit dengan catgut no. #.$

• Kutis diahit dengan subkutikuler dengan vicryl no. '.$

• uka operasi dibersihkan dan ditutup dengan su*ratulle dan kasa steril.

• Keadaan umum ibu post operasi 9 stabil

• Daringan kedua ovarium, uterus, K0, Bairan Peritoneum dan 8mentum

dilakukan pemeriksaan PA

/nstruksi 9 A"asi vital sign, lakukan trans*usi darah W ( bag

Has!l lab%rat%r!,m ta"al >81:82:1;

 Hematologi 

18

Page 19: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 19/22

Dara/ r,t!" N!la! N!la!),0,a" Sat,a"

<emoglobin =11: !# !+ g3dl

<itung eritrosit 5,! (,4 - 5,+ !$J53l

<itung leukosit =12<:: ',$$$- !!,$$$ 3l

<ematokrit =(9: (+-'7 )<itung trombosit =;91.::: !5$,$$$-'5$,$$$ 3l

au endap darah =52 $-#$ mm3am

erapi 9

/I>& CAB $,4) #$gtt3menit

/n. Be*triaHon !gr3!#am

/n. Ketorolac ($ mg3%am

/n. ovenoH $,' mg3!#am

:etronidaFole drip 5$$mg3 % am

F%ll%@ U7 ta"al 5 N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IBS 9Cyeri perut luka operasi dan batuk 

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !#$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 %$H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 #'H3menit Sianosis 9 -

  9 (+,5MB 8edem 9 -3-

S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2lemah

  P3I 9 1-2

  38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 ;8P 5$cc via kateter3 am, "arna kuning pekat

  A 9 1-2, *latus 1-2

Has!l lab%rat%r!,m ta"al 581182:1;

 Hematologi 

Dara/ r,t!" N!la! N!la! ),0,a" Sat,a"

<emoglobin J111 !# !+ g3dl

<itung eritrosit 5,$ (,4 - 5,+ !$J53l

<itung leukosit =124:: ',$$$- !!,$$$ 3l

<ematokrit =(;5 (+-'7 )<itung trombosit =;>2.::: !5$,$$$-'5$,$$$ 3l

au endap darah =4; $-#$ mm3am

D!a"%s!s  9 Post SS G A<-S8 G <(

erapi 9/I>& CAB $,4) #$gtt3menit

/n. Be*triaHon !gr3!#am

/n. Ketorolac ($ mg3%am

/n. ovenoH $,' mg3!#am

:etronidaFole drip 5$$mg3 % am

F%ll%@ U7 ta"al 4 N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IB

19

Page 20: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 20/22

S 9Cyeri luka operasi

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !#$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 4$H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 #'H3menit Sianosis 9 -  9 (+,%MB 8edem 9 -3-

S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2 kuat

  P3I 9 1-2

  38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 1G2 via kateter, ;8P +$ cc3 am, Warna kuning ernih

  A 9 1-2, >latus 1G2

D!a"%sa  9 Post SS G A<-S8 G <'

erapi 9 /I>& CAB $,4) #$gtt3menit

/n. Be*triaHon !gr3!#am/n. Ketorolac ($ mg3%am

/n. ovenoH $,' mg3!#am

:etronidaFole drip 5$$mg3 % am

F%ll%@ U7 ta"al 1: N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IB

S 9 Cyeri luka operasi

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !#$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 %%H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 #$H3menit Sianosis 9 -

  9 (+,$MB 8edem 9 -3-

S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2

  P3I 9 1-2

38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 1G2 via kateter, ;8P 5$cc3am. Warna kuning ernih

  A 9 1-2, >latus 1G2

D!a"%sa  9 Post SS G A<-S8 G <5

erapi 9/I>& CAB $,4) #$gtt3menit/n. Be*triaHon !gr3!#am

/n. Ketorolac ($ mg3%am

/n. ovenoH $,' mg3!#am

:etronidaFole drip 5$$mg3 % am

63 a** in*use

0anti obat oral besok 

F%ll%@ U7 ta"al 11 N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IB

S 9 1-2

20

Page 21: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 21/22

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !#$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 7+H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 #$H3menit Sianosis 9 -

  9 (+,$MB 8edem 9 -3-S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2

  P3I 9 1-2

38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 1G2 via kateter ;8P +$cc3am "arna kuning ernih

  A 9 1G2, >latus 1G2

D!a"%sa  9 Post SS G A<-S8 G <+

erapi 9 ce*adroHil 5$$ mg (H!

:etronidaFole 5$$ mg (H!

Asam me*enamat tab (H! CeurodeH tab !H!

63 a** cateter urine

F%ll%@ U7 ta"al 12 N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IB

S 9 1-2

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !$$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 %%H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 #$H3menit Sianosis 9 -

  9 (+,$MB 8edem 9 -3-

S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2

  P3I 9 1-2

38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 1G2, A 1G2, >latus 1G2

D!a"%sa  9 Post SS G A<-S8 G <7

erapi 9 ce*adroHil 5$$ mg (H!

:etronidaFole 5$$ mg (H!

Asam me*enamat tab (H!

 CeurodeH tab !H!

63 esok PDapor supervisor dr. 6iFa 6ivany, Sp.80 1K2 → acc

F%ll%@ U7 ta"al 1( N%&ember 2:1; 7,,l :<.:: ?IB

S 9 1-2

8 9 Sensorium 9 Bompos :entis Anemis 9 -3-

  & 9 !!$37$ mm<g /kterik 9 -3-

  <6 9 %$H3menit &yspnoe 9 -

  66 9 ##H3menit Sianosis 9 -

  9 (+,$MB 8edem 9 -3-

S 9 Abd 9 Soepel, peristaltik 1G2

  P3I 9 1-2

21

Page 22: ginek ca ov

8/19/2019 ginek ca ov

http://slidepdf.com/reader/full/ginek-ca-ov 22/22

  38 9 ertutup verban, kesan kering

  AK 9 1G2, A 1G2, >latus 1G2

D!a"%sa  9 Post SS G A<-S8 G <%

erapi 9 ce*adroHil 5$$ mg (H!

:etronidaFole 5$$ mg (H!

Asam me*enamat tab (H!

 CeurodeH tab !H!

Pas!e" -!7erb%le/a" Ber%bat Jala"

DAFTA) PUSTAKA

!. Pra"irohardo, S. /lmu Kandungan. Dakarta9 Nayasan ina Pustaka Sar"ono

Pra"irohardo.#$$5.

#. usmar, . Kanker 8varium. &alam uku Acuan Casional 8nkologi

0inekologi. Editor9 :.>. AFis, Andriono, dan A..

Sai*uddin.Dakarta9Nayasan ina Pustaka Sar"ono Pra"irohardo, #$$+9 hal.

'+%-#57.

(. &e Dong, W. umor 8varium dalam uku Aar /lmu edah Edisi #. Dakarta9

E0B. #$$(97#4-7($.

'. Kumar I, Botran 6S, and 6obbins S. 6obbins asic Pathology 7th ed. Ce"

Nork9 W.. Saunders Bompany. #$$(.

22