Perubahan fisiologi pada lansia Pemberian Obat Pada Lansia
Perubahan farmakokinetik
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin
terjadi pada fase ini adalah :
1. Berkurangnya keasaman lambung mengubah absorbs
obat-obat yang bersifat asam lemah, seperti aspirin.
2. Berkurangnya aliran darah ke saluran gastrointestinal
(berkurang 40-50%).
3. Berkurangnya laju motalitas gastrointestinal
(peristaltic) akan mengakibatkantertundanya mula kerja.
1. ABSORBSI
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin
terjadi pada fase ini adalah :
1. Akibat berkurangnya air tubuh pada orang lanjut usia,
obat-obat yang larut dalam air akan lebih
terkonsentrasi (pekat).
2. Terdapat peningkatan dalam rasio lemak terhadap air
pada orang lanjut usia.
3. Orang yang lanjut usia mempunyai serum protein dan
kadar albumin yang berkurang, sehingga terdapat
lebih sedikit tempat peningkatan pada protein,
akibatnya terdapat lebih banyak obat yang bebas.
2. DISTRIBUSI
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang
mungkin terjadi pada fase ini adalah :
1. Penurunan produksi enzim hati , aliran darah, dan
fungsi hati total.
2. Waktu paruh dari obat-obat meningkat, dan dapat
terjadi akumulasi obat
3. Metabolisme obat menginaktivasi obat dan
merupakan persiapan untuk eliminasi oleh ginjal
3. METABOLISME
A. Kesalahan peresepan
B. Kesalahan pasien
C. Ketidak-jelasan informasi pengobatan
D. Pasien sering lupa intruksi penggunaan obat
E. Untuk penderita tremor jangan diberi obat cairan yang
harus ditakar dengan sendok.
F. Sebaiknya etiket dibuat lebih besar agar mudah dibaca
1.
2. Sedativa-hipnotika
3. Anastetik
4. Antidepresan trisiklik
5. Obat saraf skizoprenia
6. Relaksan otot polos, anti spasmodic
7. Analgetika
8. Analgesik golongan narkotika
9. Analgesik antipretik
10.Analgesik antipiretik antiinflamasi
1. Obat-Obat Sistem Saraf Pusat
Ketidakpatuhan Pengobatan Pada Lansia
Berikut alasan beberapa ketidakpatuhan: 1. Terlalu banyak pengobatan pada waktu yang
berbeda-beda. 2. Tidak mengerti tujuan atau alasan pemakaian
obat. 3. Menurunnya daya ingat 4. Berkurangnya mobilitas dan keluwesan gerak 5. Gangguan penglihatan dan pendengaran 6. Kesulitan dalam membuka tutup botol 7. Efek samping dan reaksi yang merugikan dari
obat
Penyuluhan pada klien
1. Ulangi kembali pengobatan pada lansia atau pada keluarganya.
2. Jelaskan pada lansia atau pada keluarganya mengenai pentingnya kepatuhan pada regimen obat.
3. Siap sedia untuk menjawab pertanyaan klien. Berikan dukungan kepada orang lansia dan keluarganya.
4. Bicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengobatan.
Proses Keperawatan pada Lansia
• Kaji indera atau kesiagaan mental dari orang lansia. • Peroleh riwayat gangguan ginjal, hati, atau GI, dan
tentukan apakah terdapat gangguan penglihatan? • Tentukan jika orang lansia memakai obat bebas,
seberapa sering, dan dalam jangka waktu berapa.
1. Pengkajian
1. Gangguan sensori-persepsi : penglihatan, pendengaran yang
berhubungan dengan adanya hambatan penerimaan dan pengiriman
rangsangan.
2. Gangguan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan asupan tidak adekuat.
3. Kurang merawat diri yang berhubungan dengan penurunan minat
dalam merawat diri
4. Potensi cedera fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi
tubuh.
5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan kecemasan atau
nyeri
6. Perubahan pola eliminasi yang berhubungan dengan penyempitan
jalan napas atau adanya secret pada jalan napas.
7. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekuatan sendi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Pantau hasil laboratorium orang lansia dalam kaitannya
dengan fungsi ginjal dan hati.
2. Periksa kadar obat serum dan laporkan hasil yang
abnormal kepada perawat atau dokter yang bertugas.
3. Bicarakan dengan ahli farmasi atau dokter jika dosis obat
meragukan.
4. Pantau klien untuk reaksi yang merugikan jika beberapa
macam obat diberikan.
5. Kenali perubahan dari perilaku yang biasa atau
bertambahnya kebingungan yang berkaitan dengan aturan
obat.
3. Intervensi Keperawatan
4. IMPLEMENTASI
1. Memantau hasil laboratorium orang lansia dalam kaitannya dengan
fungsi ginjal dan hati.
2. Memeriksa kadar obat serum dari orang lansia seperti yang
diperintahkan dan melaporkan hasil yang abnormal kepada perawat
atau dokter yang bertugas.
3. Berkolaborasi dengan ahli farmasi atau dokter jika dosis obat
meragukan. Lihat buku referensi obat untuk dosis-dosis obat jika
yang dianjurkan bagi orang lansia.
4. Memantau klien untuk reaksi yang merugikan jika beberapa macam
obat diberikan.
5. Mengenali perubahan dari perilaku yang biasa atau bertambahnya
kebingungan yang berkaitan dengan aturan obat. melaporkan
perubahan-perubahan ini kepada perawat atau dokter