Top Banner
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA WAJIB GESA MESTA (GERAKAN MEDIA MASSA MELEK PARIWISATA) UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI PARIWISATA INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM-GAGASAN TERTULIS (GT) Diusulkan oleh : Nasrulloh Muzaki (12040274050) Ariek Prihandini (12040274030) Febriana Harini (13040274015)
29

Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Mar 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

WAJIB GESA MESTA (GERAKAN MEDIA MASSA MELEK PARIWISATA)UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :PKM-GAGASAN TERTULIS (GT)

Diusulkan oleh :Nasrulloh Muzaki (12040274050)Ariek Prihandini (12040274030)Febriana Harini (13040274015)

Page 2: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYASURABAYA2015

Page 3: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

HALAMAN PENGESAHANPKM GAGASAN TERTULIS (GT)

1. Judul Kegiatan : WAJIB GESA MESTA (GERAKAN MEDIA

MASSA MELEK PARIWISATA) UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI PARIWISATA INDONESIA

2. Bidang Kegiatan : PKM Gagasan Tertulis (GT)3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a) Nama Lengkap : Nasrulloh Muzakib) NIM : 12040274050c) Jurusan : Pendidikan Geografid) Universitas : Universitas Negeri Surabayae) Alamat Rumah : Kamulan, Durenan,Trenggalekf) Nomor HP : 087755383622g) Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang

5. Dosen Pendampinga) Nama Lengkap : Drs. Agus Sutedjo, M.Si.b) NIDN :c) Alamat Rumah :d) Nomor HP :

Surabaya, 22 Maret 2015

Menyetujui,Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Drs. Agus Sutedjo, M.Si

Ketua PelaksanaKegiatan

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dr. Ketut Prasetyo,

Dosen Pembimbing

Drs. Agus Sutedjo,M.Si

Page 4: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah, Penulis memanjatkansyukur ke hadirat Allah swt. yang telah memberikankesehatan, waktu serta kelapangan sehingga ProgramKreativitas Mahasiswa berjudul “Wajib GESA MESTA(Gerakan Media Massa Melek Pariwisata) untukMeningkatkan Promosi Pariwisata Indonesia” ini bisaselesai dengan baik.

Pariwisata telah menjadi sektor yang besar danmenjadi industri andalan negara. Setiap orang tahukeragaman alam dan budaya Indonesia sangat besar. Semuakeragaman itu menjadi potensi wisata yang besar danmampu menarik wisatawan sehingga dapat menyumbangdevisa negara. Namun faktanya, industri pariwisataIndonesia kalah dari negara tetangga yang notabenekeragaman wisatanya masih kalah jauh.

Melalui PKM-GT ini, penulis ingin memaparkangagasan efektif untuk memecahkan kalahnya industrikepariwisataan Indonesia. Penulis juga menghaturkanterima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyakmembantu demi selesainya PKM-GT ini. Terima kasihkepada pembimbing, Bapak Agus Sutedjo selakupembimbing, kepada orang tua, serta rekan-rekan penulisyang telah berkontribusi banyak.

Penulis berharap gagasan yang tertuang dalam PKMGT ini bisa membantu memecahkan masalah promosipariwisata secara nyata. Kajian lebih lanjut tentuharus dilakukan demi sempurnanya kinerja gagasan ini.

Surabaya, 22 Maret 2015Ttd,

Dosen Pembimbing

Drs. Agus Sutedjo,M.Si

Page 5: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Penulis

Page 6: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

PendahuluanLatar Belakang

Beberapa badan internasional seperti PBB, BankDunia dan World Tourism Organization (WTO), menempatkankegiatan berwisata sebagai kegiatan yang tidak bisadipisahkan dari kehidupan manusia. Sebelum abad ke-20,kegiatan berwisata hanya dilakukan olah golongan orangkaya. Tapi sekarang, hampir semua golongan menjadikanberwisata sebagai bagian dari kegiatannya. Dalam halini, Indonesia juga mendapatkan dampak denganmeningkatnya sektor kepariwisataan.

Berbagai jenis pariwisata telah dibuka dalamjangka waktu yang cukup pendek. Jumlah titik diving dansnorkenling tidak terhitung banyaknya di perairanIndonesia. Sementara untuk wisata bahari, Indonesiamemiliki 33 titik yang tersebar dari Sabang sampaiMerauke. Di antaranya yang terkenal yaitu Lembeh,Manado, Bali, Lombok, Komodo dan Raja Ampat. Namunmeskipun demikian, sektor wisata bahari hanyamenyumbang 10% saja dari total devisa pariwisataIndonesia. Pada tahun 2013, total devisa pariwisataIndonesia mencapai 10 dollar AS, dan dari sektor wisatabahari hanya sebesar 1 dollar AS.

Fakta tersebut sangat berbeda dengan yang terjadidi negara tetangga, Malaysia. Dengan hanya mengandalkan11 wisata baharinya, Malaysia mampu menyumbang devisanegara sebesar 40%.

Selain dari sektor wisata bahari, sektor wisataekologi dan sosial-budaya juga sangat berlimpah.Indonesia memiliki keragaman suku dan budaya. Di sektordarat, Indonesia memiliki berbagai bentang lahan yangindah dan menakjubkan. Tapi masih saja Indonesia kalahjiga dibandingkan dengan negara-negara tetangga sepertiSingapura, Thailand dan Malaysia. Indonesia menempatiperingkat 72 dalam sektor periwisata dari 139 negara.

Page 7: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Sementara Thailand menduduki peringkat 42, Malaysia diperingkat 32 dan Singapura di peringkat 16.

Seperti yang dikutip dari (www.travel.detik.com),Menteri Kepariwisataan, Arief Yahya, mengatakan bahwaIndonesia kalah dalam hal “menjual”. Potensi wisatayang besar tidak dikemas dengan baik sehingga jarangorang yang tahu. Besar-kecil sebuah potensi wisatatetap membutuhkan promosi untuk peningkatan sektorpariwisata. Panca R Sautigu, Chief Executive Officer RajaMicemengatakan bahwa pariwisata di Indonesia kurangpromosi. Hal ini berdampak pada kurang lakunya paketwisata lokal. Dalam teori bauran pemasaran, pariwisatasebagai sektor jasa tidak bisa lepas dari promosi.

Menyikapi masalah di atas, penulis memilikigagasan inovatif untuk mengurangi permasalahankepariwisataan di Indonesia dan meningkatkan kunjunganwisatawan ke Indonesia baik domestik maupunmancanegara. Penulis mengusulkan gagasan “WAJIB GESAMESTA (Gerakan Media Masa Melek Pariwisata) untukMeningkatkan Kunjungan Wisatawan ke Indonesia.Tujuan dan Manfaat

1) Untuk meningkatkan promosi Pariwisata di Indonesiaagar dikenal banyak orang. Teori PsikologisKonsumen menyatakan bahwasannya masyarakatcenderung ingin mendatangi sebuah tempat yangpernah mereka lihat atau dengar daripada tempatbaru yang sama sekali belum pernah didengar.

2) Untuk mengoptimalkan peran media massa sebagaisarana promosi pariwisata. Secara resmi PresidenJokowi menjadikan pariwisata sebagai leading sectoryang harus didukung oleh sektor-sektor lain. Mediamassa sebagai bagian dari komunikasi harusmendukung keberhasilan leading sector.

GagasanKondisi Kekinian

Page 8: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Kepariwisataan menjadi sorotan banyak orang taklama setelah berita tentang peringkat prestasikepariwisataan negara-negara ASEAN turun. Indonesiamengalami peningkatan kunjungan wisatawan dari tahun2013 ke tahun 2014 sebesar 7,2%. Kenaikan kunjungantercatat mencapai 9,4 juta jiwa, melebihi target yangditetapkan sebelumnya yakni 9,3 juta.

Namun prestasi ini belum bisa dikatakan memuaskanmengingat kenaikan kunjungan wisatawan negara tetanggajustru lebih besar. Misalnya saja Malaysia, padaperiode yang sama mampu memiliki peningkatan sektorwisata sebesar 9,5%. Hal ini berdampak pada pendapatanyang diperoleh. Indonesia hanya menyerap 9000 dollarAS, sementara Malaysia mampu memperoleh 27 ribu dollarAS. Setelah ditelisik, Indonesia hanya menyediakan 1/6saja dari total APBN yang dikeluarkan Malaysia untuksektor pariwisata.

Baru-baru ini, pemerintah menambah anggaranpariwisata dari 300 milyar menjadi 1,2 trilyun. DalamRATAS (Rapat Sebatas Semalam) yang dihadiri paramenteri, Presiden Jokowi, sebagaimana yang diberitakandi (www.republika.co.id), mengangkat sektor pariwisatasebagai leading sector. Hal ini mengharuskan kementeriandari sektor lain harus mendukung kementerian pariwisatamemajukan sektor pariwisata.

Pemerintah menetapkan target sebesar 12 jutawisatawan pada tahun 2015. Dan dalam jangka panjang,pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan pada tahun2019. Tapi tanpa kerja dan program yang lebih intensifdari tahun kemarin, target-target tersebut akan sulitdicapai. Target tersebut juga terhitung masih jauhdibandingkan dengan Malaysia yang telah didatangi 26juta wisatawan pada tahun 2014.

Rusman Ya’cub, anggota DPRD Kaltim seperti yangdilansir di (www.antarkaltim.com) mengatakan bahwa

Page 9: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

daripada menggencarkan promosi, lebih baik berfokusdulu pada perbaikan infrastrukturnya. Namun, jikadianalisis lebih dalam, pernyataan itu tidak sepenuhnyabenar. Perbaikan infrastruktur dan kunjungan wisatawanmemiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Pengelolapariwisata akan pesimis memperbaiki kondisi obyekwisata jika pengunjung yang datang hanya sedikit.Sebaliknya saat wisatawan banyak yang datang, merekaakan terkejar untuk memenuhi kebutuhan wisatawan denganmemperbaiki infrastruktur. Teori demand and supply akanberlaku di sini. Solusi yang pernah ditawarkan

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tahun2010 Nomor PM.69/HK.001/MKP/2010 Bab 1 pasal pertamamengatakan bahwa Badan Promosi Pariwisata Indonesiamerupakan lembaga swasta yang bersifat mandiri dalammelaksanakan kegiatan promosi pariwisata. Badan PromosiPariwisata distatuskan sebagai mitra pemerintah pusatdan pemerintah daerah. Padahal, kegiatan promosi tetapmembutuhkan turun tangan pemerintah langsung dan tidakmengandalkan mitra seutuhnya.

Dalam hal keimigrasian, pemerintah telahmenerapkan pembebasan visa kepada warga di 15 negarayang ingin berkunjung ke Indonesia. Pada Januari 2015kemarin, pemerintah menambahkan China, Jepang, Koreadan Rusia ke dalam daftar negara-negara penerimakebijakan pembebasan visa. Kebijakan ini dinilaiberhasil dengan meningkatnya turis-turis asal negara-negara tersebut dengan kenaikan bervariasi. Wisatawanasal China naik menjadi 145.749 orang hanya dalamrentang 2 bulan. Sementara turis asal Jepang naiksebanyak 32% dan turis asal korea sebanyak 17%. Tapifakta yang berlainan justru terjadi di Rusia. Wisatawanasal Rusia justru menurun sebanyak 42%, yakni semula17.471 orang menjadi 10.070 orang.

Page 10: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Pameran-pameran yang menunjukkan keberagaman obyekwisata beserta paket wisata di Indonesia juga telahbanyak digelar. Salah satu misalnya Indonesia Travel Fair(ITF). Pekan raya ini khusus memamerkan berbagai paketwisata yang dihadiri oleh berbagai tenant. Namunlaporan terakhir yang didapat setelah acara ini digelardi Hall B Jakarta Convention Center pada 13 sampai 15 Maret2015 kemarin menunjukkan bahwa paket berwisata ke luarnegeri justru lebih laris daripada paket wisata dalamnegeri. Penyelenggara pameran menjelaskan kurangnyapromosi dalam negeri menyebabkan paket wisata dalamnegeri kurang diminati.

Pembaruan branding country-pun juga sudah dilakukanoleh menteri kepariwisataan Indonesia di tahun 2015untuk menarik wisatawan. Menteri Pariwisata mengenalkankonsep “Wonderful Indonesia” sebagai identitas barupariwisata Indonesia. Branding ini sengaja didesaindengan menyesuaikan karakteristik Indonesia sepertiwonderful people, wonderful place, dan seterusnya. Nyoman S.Pendit (1994) menyatakan bahwa branding padakepariwisataan dimaksudkan untuk memberikan kesan kalauapa yang diharapkan wisatawan benar-benar didapatkanketika mengunjungi obyek wisata. Namun slogan ini hanyasemerbak di dunia maya melalui web menterikepariwisataan, dan dimengerti oleh mereka yangmenghadiri event-event kepariwisataan. Sementaramasyarakat secara luas masih asing dengan branding ini.Pengguna internet tidak akan tahu apa maksud WonderfulIndonesia jika tidak mengunjungi web Wonderful Indonesiasecara inisiatif. Demikian halnya dengan para siswa,ibu rumah tangga, pekerja kantoran, polisi, guru, danprofesi-profesi lainnya, tidak akan tahu karena merekatidak memiliki waktu untuk menghadiri even atau pamerankepariwisataan dan hanya membuka internet seperlunya.Dampak lebih lanjut, masyarakat secara luas tetap tidak

Page 11: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

tahu obyek wisata mengagumkan di seluruh Indonesia danhanya mengetahui obyek-obyek yang sudah terkenal saja.

Seberapa Jauh Bisa Diperbaiki dengan Gagasan yangDiajukan

Masalah kepariwisataan bukan terletak padakurangnya obyek periwisata atau mahalnya akses. Masalahyang terjadi justru terletak pada pengenalan obyekwisata itu sendiri. Peminat pariwisata atau mereka yangmemiliki hobi melancong akan tergugah untuk mencaritahu destinasi obyek wisata. Mereka akan mengunjungieven-even pariwisata untuk menambah wawasan mereka.

Namun yang menjadi masalah adalah masyarakatsecara luas yang tertarik hatinya untuk mengunjungiobyek wisata tapi tidak mau mencari terlebih dahuludestinasi mereka. Mereka yang memiliki profesi denganjam kerja tinggi tidak akan memiliki waktu untukmengunjungi even atau pameran kepariwisataan, atauhanya sekedar berselancar di dunia maya. Demikianhalnya dengan kalangan yang memiliki banyak waktu luangyang banyak menghabiskan waktu dengan bersantai sepertiibu rumah tangga, anak-anak atau pengangguran. Merekasenantiasa menghabiskan waktu dengan menonton TVsepanjang hari setelah usai melakukan aktivitasnya.

Pemecahan masalah dengan gagasan WAJIB GESA MESTAadalah dengan menghancurkan penghalang informasi ditengah kalangan masyarakat yang bervariasi. Promosidiselipkan ke dalam dunia mereka melalui media yangsering mereka gunakan. Bagi kalangan pekerja yangsangat sibuk dengan jam kerja tinggi hanya sempatmelihat berita secara singkat dari surat kabar atauportal berita online. Penerapan WAJIB GESA MESTA padakoran atau surat kabar dilakukan dengan mewajibkan tiapsurat kabar pada setiap edisi terbitannya minimal 1halaman penuh meliput tentang kepariwisataan. Isi

Page 12: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

dibebaskan selama masih dalam cakupan kepariwisataan,seperti liputan destinasi wisata, rute, liputan, danlainnya. Media cetak biasanya banyak digunakan olehkalangan pekerja yang sibuk, pelajar, atau akademisi.

Bagi kalangan yang senantiasa menghabiskan waktudi depan TV atau beraktivitas sambil mendengarkanradio, bisa diterapkan WAJIB GESA MESTA denganpengharusan penayangan satu iklan yang berisi tentangajakan berwisata ke obyek-obyek wisata Indonesia,pengenalan obyek yang kurang terkenal, dan lainnya.Tayangan iklan bisa dibuat sendiri menurut versimasing-masing stasiun TV atau berasal dari menterikepariwisataan. Pada media radio, sesuai fungsinya,iklan dapat berupa audio atau dialog yang mengajakpendengar untuk mengunjungi obyek wisata Indonesia ataumenceritakan fakta tentang sebuah obyek wisata.

Sementara pada media cyber, liputan pariwisatatelah banyak dipublikasi oleh pengguna internet. Telahbanyak blog dan web yang mengulas tentang obyekpariwisata di Indonesia atau hanya sekedar menceritakanpengalaman berlibur. Media ini hanya populer dikalangan tertentu, seperti pelajar, akademisi,programmer, atau para pecandu internet.

Sasaran lain yang tidak kalah penting adalahmenembus promosi ke luar negeri. Dewasa ini kementerianpariwisata gencar menggelar peragaan budaya ke luarnegeri. Promosi dilakukan secara langsung denganmenggelar pertunjukan tari tradisional. Melaluianalisis lebih lanjut, tidak mungkin setiap orang bisamendatangi tempat pertunjukan. Promosi melalui mediamassa tetap diperlukan dengan menayangkan iklan dichannel-channel luar negeri menggunakan bahasa asing.Atau membuat artikel dalam bahasa asing dan diterbitkandi surat kabar setempat. Dalam hal ini, kementeriankepariwisataan bekerjasama dengan kementerian

Page 13: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

komunikasi harus turun tangan secara langsung. Dengankenaikan anggaran yang telah diputuskan, promosi secaraelektronik ke luar negeri bisa dilakukan denganmembangun mitra kerjasama dengan media-media di luarnegeri.

Pihak-Pihak yang Dapat Membantu Jalanannya Gagasan

Untuk mengimplementasikan gagasan “WAJIB GESA MESTA” (Gerakan Media Masa Melek Pariwisata untuk MeningkatkanKunjungan Wisatawan ke Indonesia), pihak-pihak yang perlu dilibatkan untuk menjalin kerja sama antara lain:

1.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sebagai pemerintahan pusat yang mempunyaikewenangan mengeluarkan kebijakan terkait sektorpariwisata.

2.Kementerian Komunikasi dan Informatika IndonesiaMempunyai kewenangan untuk mengeluarkan Peraturan terkait “WAJIB GESA MESTA” dan berhubungan langsung dengan media massa.

3.Badan Promosi Pariwisata IndonesiaSebagai mitra pemerintah yang memiliki kewenangan tentang promosi pariwisata di Indonesia.

4.Pemerintah Daerah Sebagai satuan pemerintahan yang lebih kecildengan kewenangan otoritasi yang mengetahuipotensi wisata di daerahnya dan berkewajibanmemberika informasi tersebut kepada media untukdipromosikan dan diliput.

5.Media Massa (Media Elektronik, Media Cetak, MediaCyber)Sebagai pempublikasi potensial yang akan mempublikasikan destinasi wisata yang akan dipromosikan.

6.Wisatawan

Page 14: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Sebagai konsumen potensial yang akan mengunjungi destinasi wisata yang dipublikasikan.

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan

Untuk mewujudkan “WAJIB GESA MESTA” (Gerakan MediaMassa Melek Pariwisata untuk Meningkatkan KunjunganWisatawan ke Indonesia) ini, dibutuhkan empat langkah.Yakni, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, danpengawasan. Keempat langkah tersebut harus dilakukandengan menggandeng pihak internal dan eksternal secarabersinergi.

Sistematika pelaksanaan “WAJIB GESTA MESTA”

Pertama, Kementerian Kepariwisataan danKementerian Komunikasi melakukan konsolidasi untuksaling bekerja sama dalam melakukan gagasan inimengingat masing-masing kementrian menaungi substansi-substansi yang dibutuhkan. Kedua pihak harus melakukanpembagian kerja agar gagasan ini terlaksana denganotimal. Kementerian Kepariwisataan merupakan major-roleyang akan terkena dampak langsung. Sementara

Page 15: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

kementerian komunikasi memiliki wewenang atas mediamassa yang menjadi alat utama.

Kedua, masing-masing kementerian melakukankoordinasi dengan lembaga-lembaga naungannya.Kementerian Pariwisata harus bekerja sama dengan Pemdadari tiap daerah terkait data-data obyek wisata dankeadaan yang faktual. Sementara kementerian komunikasimelakukan koordinasi dengan media massa dan mengenalkangagasan ini secara jelas. Media massa distatuskansebagai mitra kerja sekaligus sebagai lembaga naungannegara yang harus mentaati peraturan yang telah dibuat.Gagasan Wajib Gesa Mesta memiliki fungsi punishment-system kepada mitra yang tidak mau melakukan peraturansetelah diberikan sosialisasi oleh kementeriankomunikasi. Sementara kepada mitra media massa yangmelaksanakan gagasan dengan baik akan diberikan awarduntuk meningkatkan kinerja.

Ketiga, mitra media massa baik elektronik maupuncetak melaksanakan peraturan yang telah diputuskan olehMenteri Komunikasi bekerjasama dengan MenteriKepariwisataan sesuai dengan gagasan penulis. Kinerjamitra didasarkan pada kemampuan dan cakupan masing-masing media. Misalnya koran Jawa Pos sebagai salahsatu mitra media massa cetak. Koran Jawa Pos radarJember tentu hanya akan meliput kepariwisataan diKabupaten Jember. Sementara bagi sebuah stasiuntelevisi yang memiliki cakupan siaran se-nasional bisameliput kepariwisataan dari daerah manapun kepadamasyarakat. Badan Promosi Pariwisata Indonesia wajibmemberikan informasi dan umpan balik kepada media massauntuk memperluas promosi.

Wajib Gesa Mesta bersifat keseharusan. Poinpenting ini menjadi senjata utama keberhasilan gagasan.Menggencarkan promosi yang sebelumnya menjadipenghalang kepariwisataan di Indonesia dengan seluruh

Page 16: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

masyarakat. Baik media massa maupun Badan PromosiPariwisata Indonesia, keduanya harus menyadari hal inidengan sangat untuk optimalnya kinerja.

Keempat, melaksanakan pengawasan dan pengendalian.Pengawasan merupakan bagian yang tidak kalah pentingsetelah gagasan dilaksanakan. Tugas ini secara khususdilaksanakan oleh Menteri Kepariwisataan dan MenteriKomunikasi. Dan secara umum diawasi oleh masyarakat.Setiap substansi harus melaksanakan tugasnya sesuaidengan bagiannya masing-masing. Punishing and awardingditerapkan untuk peningkatan kinerja.

KesimpulanGagasan

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan keIndonesia, penulis mengajukan gagasan “Wajib Gesa Mesta(Gerakan Media Massa Melek Pariwisata)” yang memiliki 2fungsi utama. Pertama, Mengajak media masa untukberperan aktif dalam mempromosikan potensi pariwisata.Kedua, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan keIndonesia sekaligus membantu keberhasilan targetpemerintah yakni menarik 20 juta wisatawan di tahun2019.Teknik Implementasi Gagasan

Pertama, identifikasi pariwisata. Yakni melakukanobservasi terhadap pariwisata Indonesia. Kegiatan inidilakukan untuk menghimpun data kepariwisataan danpermasalahan yang muncul. Misalnya intensitas kunjunganwisatawan pada obyek obyek wisata. Data data yangdiperoleh kemudian digunakan untuk mengetahui potensiwisata. Sebagai dasar pengajuan gagasan, penulis jugamengidentifikasi seberapa besar sumbangsih media masadalam promosi pariwisata.

Kedua, melakukan riset kelayakan gagasan. Dalamriset ini dilakukan pengukuran kelayakan gagasan darisegi tingkat kunjungan wisatawan. Melalui promosi yang

Page 17: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

telah digencarkan, apakah terjadi kemajuan intensitaskunjungan wisatawan ataukah tidak.

Langkah selanjutnya adalah melaksanakn gagasanGerakan Media Masa Melek Pariwisata. Dalam langkah ini,menghimpun semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaangerakan media masa melek pariwisata. Kemudian melakukanpendekatan secara intensif kepada media masa.Pendekatan yang dimaksud adalah melakukan sosialisasikepada media masa terkait gagasan gerakan media masamelek pariwisata. Terakhir adalah melakukan kontrolterhadap media masa sebagai pelaksana gagasan tersebut.Prediksi Keberhasilan Gagasan

Sesungguhnya tujuan utama publisitas pariwisataadalah membangkitkan perhatian (Pendit, 1994:294).Perhatian akan memunculkan minat dan kesenangan.Gagasan Gerakan Wajib Gesa Mesta dapat mewujudkan haltersebut sehingga masyarakat akan tertarik untukmendatangi obyek wisata yang dipromosikan. Fakta yangterjadi menunjukkan bahwa besarnya potensi wisata tidakmenjadi kunci utama selama publikasi masih kurang.Dengan gagasan ini, media massa akan berperan aktifdalam mempromosikan kepariwisataan di Indonesia.Potensi wisata yang besar akan diketahui banyak orangdari dalam maupun luar negeri, sehingga memancingkedatangan wisatawan ke Indonesia.

Page 18: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

LampiranBiodata Ketua PelaksanaA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nasrulloh Muzaki2 Jenis Kelamin Laki-laki3 Program Studi Pendidikan Geografi4 NIM 120402740505 Tempat dan Tanggal

Lahir Trenggalek, 29 Oktober 1993

6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 087755383622

B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

Nama Institusi

MadrasahWajibBelajar(MWB)Kamulan

SMPN 1Durenan

MATerpaduAl AnwarDurenen

Jurusan IPSTahun Masuk-Lulus

2000 -2006

2006 -2009

2009 -2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan

Ilmiah /Seminar

Judul ArtikelIlmiah

Waktu danTempat

1 Seminar Interdisipliner

2 3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan

InstitusiPemberi

Penghargaan

Tahun

1

Page 19: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untukmemenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah …..………………………………………..

Surabaya, 22 Maret 2015Pengusul,

Nasrulloh MuzakiBiodata Anggota Pelaksana 1A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ariek Prihandini2 Jenis Kelamin Perempuan3 Program Studi Pendidikan Geografi4 NIM 120402740305 Tempat dan Tanggal

Lahir Lumajang, 10 Januari 1994

6 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085733403905

B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

Nama Institusi

SD NegeriTukum 02

SMP Negeri03 Lumajang

SMA Negeri 02Lumajang

Jurusan - - IPSTahun Masuk-Lulus

2000-2006 2006-2009 2009-2012

Page 20: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan

Ilmiah /Seminar

Judul ArtikelIlmiah

Waktu danTempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan

InstitusiPemberi

Penghargaan

Tahun

1Juara 2 Lomba Sinopsis Bahasa Indonesia se-Kabupaten Lumajang

PemdaKabupatenLumajang

2006

2 Juara 2 Olimpiade Nasional Ekonomi Kabupaten Lumajang

MenteriPendidikan

danKebudayaan

2012

3 Juara 1 MTQ Cabang Karya Tulis Ilmiah Islami (LKTI) Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya

FakultasIlmu

Sosial,Universitas

NegeriSurabaya

2014

3 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untukmemenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah …..………………………………………..

Surabaya, 22 Maret 2015Pengusul,

Page 21: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Ariek Prihandini

Page 22: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Biodata Anggota Pelaksana 2A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Febriana Harini2 Jenis Kelamin Perempuan3 Program Studi Pendidikan Geografi4 NIM 130402740155 Tempat dan Tanggal

Lahir Tuban, 27 Februari 1995

6 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085736151224

B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

Nama Institusi

SD N 1Widang

SMP N 2Widang

SMA N 2Tuban

Jurusan - - IPSTahun Masuk-Lulus

2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan

Ilmiah /Seminar

Judul ArtikelIlmiah

Waktu danTempat

1 2 3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan

InstitusiPemberi

Penghargaan

Tahun

1 Juara 2 Siswa BerprestasiLomba Cerdas Cermat

DinasPendidikan,Pemuda danOlahragaKec.Widang

2005

2 Juara 2 Lomba CerdasCermat Pengetahuan Umum

DinasPendidikan,Pemuda dan

2005

Page 23: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

OlahragaKec.Widang

3 Juara 1 Lomba Gerak JalanTim Putri Tingkat Kabupaten

PemerintahDaerah,

KabupatenTuban

2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untukmemenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah …..………………………………………..

Surabaya, 22 Maret 2015Pengusul,

Febriana Harini

Biodata Dosen PembimbingA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Drs. H. Agus Sutedjo, M.Si.

2 Jenis Kelamin Laki-laki3 Program Studi Dosen Jurusan Pendidikan

Geografi Pengampu mata kuliah Geografi Pariwisata.

4 NIDN 1959082019900210015 Tempat dan Tanggal

Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP

Page 24: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan

Ilmiah /Seminar

Judul ArtikelIlmiah

Waktu danTempat

1 2 3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan

InstitusiPemberi

Penghargaan

Tahun

1 2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untukmemenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah …..………………………………………..

Surabaya, 22 Maret 2015Pengusul,

Nasrulloh Muzaki

Page 25: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Studi

BidangIlmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Nasrulloh Muzaki (12040274050)

Pendidikan Geografi

Geografipariwisata

Satu minggu

Gagasan, pemantapan gagasan, identifikasi alur kinerja dan konsep

2 Ariek Prihandini (12040274030)

Pendidikan Geografi

Geografipariwisata

Satu minggu

Telaah pustaka, fakta, pematangan latar belakang,fakta kondisi kekinian

3 Febriana Harini (13040274015)

Pendidikan Geografi

Geografipariwisata

Satu minggu

Identifikasi langkah-langkah implementasi, identifikasi pihakyang terkait dan mitra

Page 26: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata
Page 27: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI SURABAYAJl. Ketintang, Surabaya – 60231 Telp. (031) 8280009, 828080, 8286075 (hunting) Fax (031)8280804Jl. Lidah Wetan, Surabaya – 60213 Telp. (031) 7532160) Fax (031) 7532112

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :Nama : Nasrulloh MuzakiNIM : 12040274050Program Studi : Pendidikan GeografiFakultas : Ilmu Sosial

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM GagasanTerpadu (GT) saya dengan judul : “Wajib GESA MESTA(Gerakan Media Massa Melek Pariwisata) untukMeningkatkan Promosi Pariwisata Indonesia” yangdiusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat originaldan belum pernah dibiayai oleh lemabaga atau sumberdana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukanketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka sayabersedia dituntut dan diproses sesuai denganketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruhbiaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengansesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 22 Maret 2015

Page 28: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata

Ketua PelaksanaKegiatan

Wakil Rektor BidangKemahasiswaan

Dr. Ketut Prasetyo,

Page 29: Gerakan Media Masa Melek Pariwisata