Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014
Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014
GEOLOGI REGIONAL FORMASI SAMBIPITU
I. Geologi RegionalZona pegunungan selatan merupakan pegunungan
struktural yang memanjang dari barat ke timur searah dengan
geometri Pulau Jawa, dan terbagi menjadi pegunungan selatan Jawa
Timur dan pegunungan selatan jawa barat. Sehingga yang dimaksud
dengan pegunungan selatan ialah pegunungan yang terletak pada
bagian selatan Jawa Tengah, mulai dari bagian tenggara dari
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, memanjang ke arah timur
sepanjang pantai selatan Jawa Timur.Secara morfologis daerah
Pegunungan Selatan merupakan pegunungan yang dapat dibedakan
menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu:1. Satuan morfologi
perbukitan berrelief sedang sampai kuat, yaitu daerah yang
ditempati oleh batupasir dan breksi vulkanik dan batuan beku dari
Formasi Semilir, Nglanggran atau Wuni dan Besole. Daerah ini
terdapat mulai dari daerah sekitar Imogiri di bagian barat,
memanjang ke utara hingga Prambanan, membelok ke timur (Pegunungan
Baturagung) dan terus ke arah timur melewati Perbukitan Panggung,
Plopoh, Kambengan hingga di kawasan yang terpotong oleh jalan raya
antara Pacitan-Slahung.2. Satuan dataran tinggi terdapat di daerah
Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu. Daerah ini rata-rata
berketinggian 400 m di atas muka laut, dengan topografi yang hampir
rata dan pada umumnya ditempati oleh batugamping.3. Satuan
perbukitan kerucut, meliputi daerah dari sebelah timur Parangtritis
memanjang ke timur melewati daerah Baron, Sadang terus ke timur
melewati Punung hingga ke daearh sekitar Pacitan. Daerah ini
tersusun oleh bukit-bukit kecil maupun berbentuk kerucut, tersusun
oleh batugamping klastik maupun jenis batugamping yang
lain.Diantara ketiga satuan morfologi tersebut diatas di sebelah
selatan terdapat suatu dataran rendah luas, mulai Wonogiri di utara
hingga Giritrontro-Pracimantoro di selatan. Dataran lini
dikelilingi oleh unsur-unsur geologis Pegunungan Selatan, sedangkan
bagian bawah dialasi oleh batugamping Formasi Kepek yang tertutup
oleh endapan Kuarter. Dataran rendah ini disebut sebagai Depresi
Wonogiri-Baturetno, yang saat ini sebagian besar merupakan daerah
genangan Waduk Gajahmungkur.II. Stratigrafi RegionalDari
penyimpulan hasil peneliti terdahulu, secara garis besar
stratigrafi daerah Pegunungan dapat dinyatakan dalam dua macam
urutan.Yang pertama adalah stratigrafi bagian barat, yang pada
dasarnya bersumber kepada hasil penelitian Bothe (1929). Sedangkan
bagian timur, yang terletak di sebelah selatan dan tenggara depresi
Wonogiri-Baturetno urutan stratigrafinya disusun oleh Sartono
(1958).III. Stratigrafi Pegunungan Selatan bagian baratPegunungan
Selatan bagian barat secara umum tersusun oleh batuan sedimen
volkaniklastik dan batuan karbonat. Batuan volkaniklastiknya
sebagian besar terbentuk oleh pengendapan gayaberat (gravity
depositional processes) yang menghasilkan endapan kurang lebih
setebal 4000 meter. Hampir seluruh batuan sedimen tersebut
mempunyai kemiringan ke selatan. Penamaan satuan litostratigrafi
Pegunungan Selatan telah banyak dikemukakan oleh beberapa peneliti
yang membedakan stratigrafi wilayah bagian barat (Parangtritis
Wonosari) dan wilayah bagian timur (Wonosari Pacitan). Urutan
stratigrafi Pegunungan Selatan bagian barat telah diteliti antara
lain oleh Bothe (1929), van Bemmelen (1949), Sumarso dan Ismoyowati
(1975), Sartono (1964), Nahrowi, dkk (1978) dan Suyoto (1992) serta
Wartono dan Surono dengan perubahan (1994).
Urutan stratigrafi penyusun Pegunungan Selatan bagian barat dari
tua ke muda adalah :1. Formasi Kebo-Butak2. Formasi Semilir3.
Formasi Nglanggran4. Formasi Sambipitu5. Formasi Oyo-Wonosari6.
Endapan Kuarter
IV. Stratigrafi Regional Formasi SambipituLokasi tipe formasi
ini terletak di Desa Sambipitu pada jalan raya
Yogyakarta-Patuk-Wonosari kilometer 27,8. Secara lateral,
penyebaran formasi ini sejajar di sebelah selatan Formasi
Nglanggran, di kaki selatan Subzona Baturagung, namun menyempit dan
kemudian menghilang di sebelah timur. Ketebalan Formasi Sambipitu
ini mencapai 230 meter.Batuan penyusun formasi ini di bagian bawah
terdiri dari batupasir kasar, kemudian ke atas berangsur menjadi
batupasir halus yang berselang-seling dengan serpih, batulanau dan
batulempung. Pada bagian bawah kelompok batuan ini tidak mengandung
bahan karbonat atau batupasirnya masih menunjukkan sifat vulkanik.
Namun semakin ke atas sifat vulkanik ini berubah, terutama
batupasir, mengandung bahan karbonat. Pada batupasir gampingan ini
sering dijumpai fragmen dari koral dan forminifera besar yang
berasal dari lingkungan terumbu laut dangkal, yang terseret masuk
ke dalam lingkungan yang lebih dalam akibat pengaruh arus turbid.
Formasi Sambipitu mempunyai kedudukan menjemari dan selaras di atas
Formasi Nglanggran. Ke arah atas, Formasi Sambipitu berubah secara
gradasional menjadi Formasi Wonosari (Anggota Oyo). Formasi
Sambipitu terbentuk selama jaman Miosen, yaitu antara N4-N8 atau
NN2-NN5.Kandungan fosil bentoniknya menunjukkan adanya percampuran
antara endapan lingkungan laut dangkal dan laut dalam. Dengan hanya
tersusun oleh batupasir tuf serta meningkatnya kandungan karbonat
di dalam Formasi Sambipitu ini diperkirakan sebagai fase penurunan
dari kegiatan gunungapi di Pegunungan Selatan pada waktu itu.
Nama: Erlangga Dwi P.NIM : 111.120.016Plug : 6Page 1