Bentuk muka bumi Mengalami perubahan akibat proses
Endogen
Eksogen
Topografi (relief)
Berupa
Berupa
Diastropisme Dibedakan menjadi
Gempa
Vulkansme
Degradasi
Agradasi
Antropegenik / aktivitas organisme Melalui Pelapukan
Epirogenesis
Orogenesis
Menimbulkan terjadinmya
Melalui
Sedimentasi
Contohnya
Meteroit / meteor jatuh Dapat berupa Bentuk struktural Berupa
Gunung api
Lipatan
Patahan
Rekahan
Pelapukan Berupa
Gerakan masa
Erosi dan transporatasi
Sedimentasi Bentuknya
Fisik / Mekanik
Kimiawi
Organik
Edimentasi eolis
Edimentasi fluvial
Sedimentasi pantai
Dibedakan menjadi
Runtuhan
Longsoran
Aliran
Kombinasi Disebabkan oleh
Air
Air laut
Angin
Glasial
Berdasarkan komposisi penysusunnya, bumi dibagi menjadi tiga
lapisan yaitu1. Lapisan teratas disebut Litosfer 2. Lapisan kedua
disebut Mesosfer 3. Lapisan yang terdalam disebut Astenosfer
Litosfer Lapisan yang tipis, kaku (rigid), padat, keras, dan
kuat Terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock)
dibanding astenosfer dan mesosfer Tersusun atas Silikat (SiO2)
Tebal 100 km; mencakup kerak bumi, bagian atas mantel bumi. Tempat
berpijak, beraktivitas, dan tempat tumbuh (tanaman),dimanfaatkan
sebagai penghasil bahan tambang, mineral, dan aktivitas
pertanian
Kerak bumi terdiri atas: Kerak benua (Continental crust) Kerak
samudera (Oceanic crust)
Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera Kerak Benua
(Continental Crust)Lapisan Si-Al (Silisium Aluminium) Aluminium
dalam jumlah besar Tersusun atas Batuan Tua Granitis
Kerak Samudera (Oceanic Crust)Lapisan Si-Ma (Silisium Magnesium)
Magnesium dalam jumlah banyak Terdiri atas Batuan Basaltis; lebih
muda, lebih padat dibanding kerak benua Unsur-unsur pembentuk:
Mineral Silikat (Magnesium, Besi, Kalsium, dan sedikit
Aluminium
Unsur-unsur pembentuk: Mineral Silikat (kaya Aluminium,
Potassium, dan Sodium)
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi)
Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:
Vulkanisme Tektonik Diatropisme Seisme
1. Vulkanisme: segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer
yang menyusupke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan
bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang
turut berperan dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan
sekitar gunung. Bentuk-bentuk material vulkanik: Bentuk cair yaitu
lava dan lahar Bentuk padat (disebut eflata atau piroklastik)
antara lain: bom, lapili, pasir vulkanik, dan abu vulkanik Bentuk
gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida
Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api:a. Magma Basaltik -
Kadar silika yang rendah dan relatif encer - Dihasilkan dari
letusan yang relatif tenang karena gas dalam magma dikeluarkan
dengan cepat melalui celah atau retakan - magma basaltik ditemui
pada sejumlah gunung di dunia, sehingga dikenal sebagai tipe Hawaii
dan tipe Poehoe - tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe magma
basaltik adalah tipe gunung api perisai b. Magma Silika -
Mengandung kadar silika yang tinggi dan bersifat kental Magma
basaltik Poehoe
- Menyebabkan letusan yang sangat hebat, karena magma yang
bersifat kentalmenyebabkan gas sukar memisahkan diri dari magma.
Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama dan menjadi
tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan.
- Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau
strato dan gunung apimaar
Tipe Erupsi a. Erupsi Linier - erupsi linier yaitu erupsi yang
terjadi pada lubang yang berbentuk memanjang - magma yang keluar
bersifat sangat encer dan menutupi wilayah yang sangat luasErupsi
linier
b. Erupsi areal - erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada
lubang yang berukuran besar dan luas - letusan tersebut terjadi
karena posisi dapur magma berada dekat permukaanc. Erupsi sentral -
Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi
berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit.
- Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu:
Gunung api perisai Gunung api maar Gunung api strato
Gunung api perisai Dibentuk dari hasil erupsi efusif/aliran yang
terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer.
Contoh: Gunung api di Kepulauan HawaiiGunung api perisai
Gunung api maar
Gunung api maar Gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau
ledakan.Memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal
sehingga dengan satu kali letusan maka aktivitas gunung api
tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau
Gunung api strato Gunung api strato merupakan gunung api
berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena
letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api
strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di
Indonesia
Gunung api strato
Gempa Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat
adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang
dirambatkan hingga ke permukaan bumi. Berdasarkan penyebabnya,
gempa dibedakan menjadi: Gempa tektonik, yaitu gempa yang
mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan
batuan (dislokasi) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi
sebelum, pada saat, maupun sesudah letusan gunung api. Gempa
runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian
atas rongga di dalam litosfer Berdasarkan hiposentrum (pusat
gempa), gempa dibedakan menjadi: a. Gempa dalam (300-700 km) b.
Gempa intermediet (100-300 km) c. Gempa dangkal ( episentrumnya
berbentuk garis (g. Tektonik) Gempa sentral => episntrumnya
berbentuk titik (g. Vulkanik dan G. Runtuhan
Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi:
Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km Gempa jauh, jika
episentrum 10.000 km Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000
kmBerdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi: gempa
laut, jika episentrumnya terletak di dasar/permukaan laut gempa
daratan, jika episentrumnya terdapat di daratan Bentuk Muka Bumi
akibat Proses Diatropisme Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran
muka bumi yang terkena efeknya, proses diatropisme dibedakan
menjadi: a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan, bukit
b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang
memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis
Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi: a.
Sesar / patahan (faults) Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran Bagian-bagian sesar: Gawir Bidang sesar Garis
sesar (fault line) Atap sesar (hangingwall) Alas sesar
(footwall)
Jenis-jenis sesar: sesar normal (normal fault) sesar naik
(reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45 atau < 30
(sesar naik yang kemiringannya < 30 disebut thrust fault) sesar
mendatar (strike slip fault)
Sesar normal
Sesar naik
Sesar mendatar
b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding)Gejala
perlipatan terjadi karena adanya geya tektonik yang menekan secara
horizontal pada suatu lapisan batuan. Bagian-bagian yang membentuk
struktur lipatan: a. sinklin, yaitu yang berbentuk cekung ke atas
b. Antiklin, yaitu yang berbentuk cembung ke atas c. Sayap (limb),
yaitu bagian yang miring, dimulai dari antiklin sampai sinklin
Bagian-bagian lipatan
Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong,
rebah
Lipatan tegak
Lipatan condong
Lipatan rebah
c. Rekahan atau kekar (joint) Berdasarkan cara pembetukannya,
terdapat dua jenis rekahan yaitu: shear atau compression joint,
yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan tension joint atau kekar
tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan Bentuk Muka
Bumi Akibat Tenaga Eksogen (tenaga dari luar bumi)
A. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka
bumi Berdasarkan penyebabnya, tenaga degradasi dibedakan atas: a.
Pelapukan Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi:
Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk
hidup Pelapukan fisis (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh
pengaruh cahaya matahari dan perubahan temperatur Pelapukan kimia,
merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai dengan
perubahan struktur kimia massa batuan tersebut = dolina, stalaktit
dll. b. Gerakan massa (mass wasting) Gerakan massa dapat dibedakan
menjadi: - Tanah longsor, karena tanah tidak ditumbuhi tanaman -
Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air - Rapan tanah, yaitu
gerakan tanah secara lambat ke arah bawah - Tanah amblas, karena
adanya rongga tanah - Tanah mendat, yaitu longsoran tanah yang
membentuk teras (tingkatan)
c. Erosi Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang
mengalami pelapukan dari suatu tempat ke tempat lain Berdasarkan
penyebabnya, erosi dibedakan menjadi: - erosi oleh air (erotion) -
erosi oleh es (gletser) - erosi angin (deflasi/korasi) - erosi oleh
air laut (abrasi)B. Agradasi a. Sedimentasi Sedimentasi merupakan
pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air, atau gletser
Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi
dibedakan menjadi: sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai
sedimentasi aeolis (sedimentasi teresterial), yaitu oleh angin
sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai
sedimentasi glasial
Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Wilayah Kikisan
Ciri wilayah kikisan: memiliki lereng yang miring dan lebih
tinggi dari daerah sekitarnya alur erosi merupakan tanda adanya
pengikisan lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis
daerah yang terkikis menjadi tidak subur pengikisan pada dataran
rendah berjalan lambatDilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan
dapat dikelompokkan menjadi: a. Wilayah dataran rendah ( 0 100
mdpl) b. Wilayah pertengahan ( 100 500 mdpl) c. Wilayah pegunungan
(500 1000 mdpl) d. Wilayah pegunungan tinggi (> 1000 mdpl)
Wilayah Endapan Ciri wilayah endapan: terbentuknya daerah cekungan
dan dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi memiliki kedalaman
tanah yang relatif tebal dan dalam biasanya wilayah endapan adalah
daerah yang subur adanya stratifikasi lapisan tanah kadang
ditemukan fosil makhluk hidup
Bentukan hasil pengendapan antara lain: Delta, merupakan hasil
pengendapan sungai Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai
Tanggul pantai Beting, yaitu endapan di tengah sungai Gosong, sama
seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak Meander, yaitu
belokan sungai 180 Sungai mati (oxbow lake)
Pembentukkan Tanah Faktor pembentuk tanah: - Iklim - Akumulasi
bahan organik - Vegetasi - Bahan induk tanah
- Topografi- Waktu
Horison tanah
1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau
sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil
dekomposisi serasah (Oa). 2. Horison A adalah horison mineral
berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap.
3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi
(tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi
kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) serta berwarna terang.
4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan
eluvial dari horison diatasnya. 5. Horison C adalah lapisan yang
bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi
perubahan secara kimiawi. 6. R adalah bahan induk tanah. => bad
rock Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah,
yaitu: 1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O
- A - E - B. 2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah
yang meliputi horison: O - A. 3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan
tanah yang meliputi horison: E - B.
Degradasi lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan Degradasi lahan
terjadi karena adanya: a. faktor manusia (karena aktivitasnya),
yaitu meliputi: - Penebangan hutan besar-besaran - Kerusakan lahan
akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya - Pertumbuhan
penduduk yang tinggi - Aktivitas pertanian yang seringkali tidak
cocok dengan kondisi lahan - Pembukaaan lahan di daerah pegunungan
- Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja b. Faktor
alam - Bencana alam - Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng
Dampak Degradasi Lahan: Terjadi perubahan kondisi iklim hilang
atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan hilangnya berbagai
jenis spesies makhluk hidup banjir atau kekeringan berkembangnya
masalah kemiskinan terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan
hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan