Gema... · 2017-11-01 · Bulan Agustus menjadi bulan yang sangat penting bagi kita. Perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia menjadi satu momentum berharga ... SAP pada hari Jumat,21

Salam RedaksiBulan Agustus menjadi bulan yang sangat penting bagi kita. Perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia menjadi satu momentum berharga yang kita rayakan dengan perayaan seremoni Go Live ERP Pelindo 1. Memang secara transaksional, proses Go Live ini sudah berlangsung sejak 01 Agustus.

Agar Implementasi ERP di Pelindo 1 menjadi efektif dan maksimal, maka dibentuk pulalah Shared Services Unit Pelindo 1 (SSP1). Seperti apa sebenarnya SSP1 ini? Di edisi ini, Gema Pelabuhan telah melakukan wawancara dengan Senior Vice President SSP1 Basuki Soleh, Vice President SSP1 Pengadaan Basrum Arito Banurea, Vice President SSP1 Keuangan Ichwal Fauzi Harahap, dan Vice President SSP1 SDM Helmi Manurung. Anda bisa membaca wawancara lengkapnya di rubrik interview.

Pembaca Gema yang budiman, pada edisi ini kami juga menyajikan profil Yusuf Masangken, Supervisor Terminal Penumpang Pelabuhan Belawan dalam rubrik profil. Yusuf yang sudah mengabdi selama 27 tahun lebih di Pelindo 1 akan bercerita tentang suka-duka melayani penumpang kapal serta persiapan menghadapi arus mudik dan arus balik saat libur lebaran lalu di Terminal Penumpang Pelabuhan Belawan.

Keindahan pulau-pulau terluar Sumatera Utara menjadi perhatian kami di edisi Juli ini. Pulau Berhala adalah salah satu pulau terluar itu. Kami akan membawa Anda berjalan-jalan menikmati liburan ke Pulau Berhala dalam liputan traveling edisi kali ini. Silahkan menikmati cerita perjalanan kami dalam artikel Sensai Berlibur di Pulau Terluar Indonesia.

Akhirnya, kami mengucapkan selamat membaca. Dirgahayu Republik Indonesia ke-72. Mari kita jadikan semangat kemerdekaan RI sebagai semangat untuk menjalankan Implementasi ERP dan SSP1 di Pelindo 1.

Salam,Redaksi Majalah Gema Pelabuhan

Gem

aM

ajal

ah Pel

abuh

an

Pembina/Penasehat :PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Corporate Secretary

Redaktur Pelaksana :Asisten Corporate Secretary Humas

Administrasi :Dico Milanda

Staff Redaksi :Rafika Aulia HasibuanRica Agnas GirsangSheila Ultri

Redaksi Gema Pelabuhan menerima tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca yang berkaitan dengan Pelindo 1

untuk tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca dapat dikirimkan via email ke alamat :

[email protected]

[email protected]

dilengkapi dengan identitas lengkap penulis

Petugas Pelindo 1 cabang Belawan sedang membantu seorang Ibu untuk memasuki KM Kelud pada angkutan Lebaran 2017

| No. 08 Agustus 2017 No. 08 Agustus 2017 | 4 5GemaMajalah

PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Daftar isi

Ceo noTeBAMBAnG eKA CAHyAnA

KUnjUnGAn KeKUALA TAnjUnG

KeMBAnGKAn KUALA TAnjUnG, PeLInDo 1 KeRjA SAMA DenGAn DUBAI PoRT woRLD

Go LIve eRP SeCARATRAnSAKSIonAL 01 AGUSTUS 2017

4 BUMn KIRIM PULUHAn SISwABeRPReSTASI SUMUT Ke MAMUjU

PeLInDo 1 RAIHPenGHARGAAn SMK3

PeLInDo 1 RAIH PenGHARGAAnDARI MenTeRI PeRHUBUnGAn

KAnToR PeLInDo 1 PeKAnBARUDI PeRAwAnG DIReSMIKAn

PeLInDo 1 TePUnG TAwARICALon jeMAAH HAjI

TRAnSfoRMASIonAL LeADeRSHIPUnTUK PeLInDo 1 HeBAT

PeLInDo 1 SeRAHKAn BAnTUAnKePADA PARA neLAyAn

DPP SP PeLInDo 1GeLAR HALAL BIHALAL

UPDATe SISTeM oPeRASIATAU RAnSoMwARe ATTACK

SUKA DUKADI TeRMInAL PenUMPAnG

PULAU BeRHALA, SenSASI BeRLIBURDI PULAU TeRLUAR InDoneSIA

SP PeLInDo 1 BeLAwAn BeRBAGIDenGAn KoRBAn KeBAKARAn

fIeLD TRIP CALPeG PeLInDo 1 KeCABAnG PeLABUHAn PeRAwAnG

ReSenSIBUKU & fILM

TeRMInoLoGI

BUMn, BUMD, DAn PeMKoTAnjUnGPInAnG KoLABoRASI CSR 2017

PRoGReS TeRMInAL PeTIKeMASBeLAwAn CAPAI 30%

SSP1 ADA UnTUK MeMPeRKUATPeLAyAnAn PeLInDo 1

BUKAn HAL BARU yAnG SULIT,TAPI MeLUPAKAn yAnG LAMA

TIDAK ADA yAnG SULITASAL KITA MAU BeKeRjA

SSP1 SeBAGAI PeLAyAn CABAnG

HIGH LIGHT SSP1

HIGH LIGHT CABAnG

IMPLeMenTASI SSP1 DI TPKDB

SoSIALISASI KeGIATAneMPLoyee PoRTAL (eP)8

10121416181920222324

3940424447474850

25262832333435363838

PANDU

SANDAR

MENARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

C E O N O t EBAMBAnG EkA CAhyAnA

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Salam Pelindo 1 Hebat,

Bapak Ibu Keluarga Besar Pelindo 1,

Pada 14 November 2016 kita telah memulai suatu usaha yang menjadi bagian

penting dari proses transformasi perusahaan. Pada saat itu kita tekadkan

bahwa Pelindo 1 harus memiliki infrastruktur teknologi terdepan yang dapat

mendukung perkembangan bisnis. ERP adalah jawaban atas tekad tersebut.

ERP akan memberikan efisiensi dan integrasi yang baik terhadap infrastruktur

teknologi dengan mengintegrasikan area-area operasional maupun back

office. Dengan memiliki infrastruktur teknologi yang baik, kita dapat fokus

meningkatkan kinerja perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan yaitu

pertumbuhan yang berkelanjutan. ERP akan membawa kita ke tujuan tersebut.

Bapak Ibu, penerapan ERP di Pelindo I juga menandakan kesiapan Pelindo I

untuk memasuki era digitalisasi. Ini merupakan modal utama dalam menjaga

kontinuitas pertumbuhan usaha. Di masa depan kunci memenangkan

persaingan adalah kesiapan perusahaan untuk melakukan digitalisasi seluruh

proses bisnis.

Penerapan ERP merupakan langkah pertama digitalisasi seluruh proses bisnis.

Sebagaimana telah kita saksikan bersama, implementasi ERP dengan konsep

“big bang” telah kita luncurkan melalui go live secara transactional pada

tanggal 1 Agustus 2017. Selama proses pelaksanaan, saya melihat bagaimana

komitmen yang dilakukan oleh Tim PMO ERP sejak penyiapan proyek, kick off,

penyusunan blueprint, testing, training, sampai dengan Go Live.

Atas nama perusahaan, saya mengucapkan terima kasih kepada tim PMO ERP

khususnya dan seluruh karyawan pada umumnya atas capaian kita ini.

Mulai saat ini kesuksesan ERP ada di tangan kita semua. Mari kita pergunakan

ERP semaksimal mungkin di semua lini. Pergunakanlah dengan disiplin dan

manfaatkan ilmu yang telah Bapak Ibu dapatkan dalam pelatihan yang

diberikan. Tim PMO ERP akan mendukung Bapak Ibu sekalian.

Selamat berkarya untuk perusahaan.

Bambang Eka Cahyana

Direktur Utama

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Frame This MonthPAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Menteri BUMN, Rini Soemarno bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djali dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengunjungi Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Dalam kunjungan ini didampingi oleh Dirut Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.Pelabuhan Kuala Tanjung yang juga merupakan proyek infrastruktur yang masuk dalam program strategis nasional di targetkan selesai dan beroperasi pada Semester II tahun 2017.

Kunjungan Ke Kuala Tanjung

Foto : Antara

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Dubai, 16 Juli 2017 – Pelindo 1 menandatangani kesepakatan kerja sama

dengan Dubai Port World (DP World), sebuah enabler terkemuka perdagangan global. Kerja sama ini merupakan bagian integral dari bantuan teknis supply chain dan pengembangan kapasitas untuk Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung dan Terminal Peti Kemas Belawan.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Bambang Eka

Cahyana selaku Direktur Utama Pelindo 1 dan Anil Wats selaku Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Operating Officer (COO) DP World, dengan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno.

Kemitraan Pelindo 1 dan DP World ini dimaksudkan untuk meningkatkan operasional dan keunggulan di Terminal Serbaguna & Kawasan Logistik Kuala Tanjung, Kawasan Industri Kuala Tanjung, Terminal Peti Kemas

Teks | Foto : Saut F

Kuala Tanjung, dan Terminal Peti Kemas Belawan. Selain itu kerjasama ini juga meliputi pelatihan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di Pelindo 1, sebagai fase awal pengembangan pelabuhan tahap kedua. Kerja sama antara Pelindo 1 dan DP World bertujuan untuk mengembangkan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional.

Kerja sama ini juga diyakini memiliki dampak signifikan

kEMBAnGkAn kUAlA TAnjUnG, PElinDo 1 kERjASAMA DEnGAn DUBAi PoRT WoRlD

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

terhadap volume transaksi peti kemas di wilayah kerja Pelindo 1. Manfaat terbesar dari kerja sama ini tentunya akan dirasakan oleh masyarakat.

Dengan hadirnya DP World di wilayah kerja Pelindo 1, peningkatan lalu lintas kapal diharapkan akan mengurangi biaya logistik. Penurunan biaya logistik akan berpengaruh pada penurunan harga barang yang dijual ke masyarakat.

Dengan kata lain, penandatanganan kerja sama bantuan teknis antara Pelindo 1 dan DP World bukan hanya akan menguntungkan kedua perusahaan, akan tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial di sekitar pelabuhan.

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Go liVE ERP SECARA TRAnSAkSionAl 01 AGUSTUS 2017

Pelindo 1 telah memantapkan langkah menuju perubahan sistem terintegrasi Enterprise

Resource Planning (ERP) dengan SAP yang diluncurkan secara transaksional pada hari Selasa, tanggal 01 Agustus 2017 tepat pukul 00.01 WIB di kantor pusat, Jalan Krakatau Ujung No 100 Medan. Go Live adalah penanda dimulainya pengimplementasian

sistem ERP-SAP secara sepenuhnya di Pelindo 1.

Acara diresmikan secara langsung oleh Direktur Utama, Bambang Eka Cahyana bersama seluruh jajaran Direksi yang ditandai dengan perhitungan mundur (counting down) secara serempak oleh seluruh jajaran struktural Pelindo I, dimulai dari 10 detik

Teks | Foto : Rafika

terakhir menuju pukul 00:00 WIB dan penekanan tombol Go Live ERP. Acara juga dimeriahkan oleh para Calon Pegawai Tahun 2017 yang menampilkan tarian dengan gerakan robot bersama Maskot Mr. ERP dan diakhiri dengan pemberian topi dan boneka ERP kepada Direktur Utama.

Sebagai Koordinator PMO

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Implementasi ERP di Pelindo 1, Sarmidi menyampaikan bahwa dalam pengimplementasian ERP ini banyak persiapan yang telah dilakukan yang melibatkan kesungguhan dari seluruh pegawai di perusahaan. Selain itu, persiapan data-data yang diperlukan pada saat migrasi juga telah dilakukan, dan yang juga tidak kalah penting juga telah dipastikan kesiapan SDM yang kompeten dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan, mulai dari Training To The Trainers (TTT) sampai dengan End User Training

(EUT).

Selanjutnya, dalam sambutannya Direktur Utama, Bambang Eka Cahyana menyampaikan bahwa dengan Implementasi ERP ini, Pelindo 1 semakin optimis mewujudkan cita-cita menjadi pelabuhan nomor satu di Indonesia.

Dalam acara Go Live ini juga dilakukan penyerahan buku panduan/starter pack dan CD user manual secara simbolis dari Koordinator PMO Implementasi

ERP kepada Direktur Utama. Untuk melihat secara langsung Impementasi ERP-SAP kecanggihan proses bisnis yang terintegrasi dan terotomatisasi, juga dilakukan simulasi proses bisnis yang melibatkan General Manager Cabang Pelabuhan Belawan Bapak Yarham Harid untuk melakukan proses approval purchase requisition (PR) melalui teknologi fiori (teknologi mobile dari SAP), yang menandakan bahwa sistem berhasil dilaksanakan dengan baik.

Sebelum Go Live secara transaksional ini, Tim PMO Implementasi ERP juga telah melakukan kegiatan sosialisasi kepada seluruh pejabat struktural di kantor pusat beserta General Manager dan Deputi General Manager cabang pelabuhan, tentang proses approval implementasi ERP-SAP pada hari Jumat,21 Juli 2017 yang dirangkaikan dengan kegiatan penandatanganan berita acara serah terima Master Data ERP SAP dari data owner (para GM dan para SM) kepada PMO Implementasi ERP yang disaksikan oleh Direktur Perencanaan dan pengembangan Bapak Iman A Sulaiman.

Melalui Go Live ERP secara transaksional 01 Agustus 2017 seluruh bisnis (back end) sudah harus menggunakan modul-modul dalam ERP-SAP, kepada seluruh End User juga harus siap mengoperasikan modul-modul ERP SAP sesuai pelatihan yang diikuti serta bagi pejabat struktural sudah harus melakukan proses approval/otoritasi melalui sistem ERP SAP.

Go Live ERP menjadi salah satu langkah nyata mewujudkan visi Pelindo 1 menjadi nomor satu di bisnis kepelabuhanan di Indonesia dan misi untuk menyediakan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi, berkualitas dan bernilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah.

Acara ditutup dengan foto bersama seluruh pejabat struktural kantor pusat dan tim PMO Implementasi ERP dan para calon pegawai 2017

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pelindo 1 bersama PTPN IV, PT Kawasan Industri Medan (KIM), dan PT

Hotel Indonesia Natour (HIN) mengirimkan 32 orang siswa SMA/SMK berprestasi asal Provinsi Sumatera Utara ke Mamuju, Sulawesi Barat melalui Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tahun 2017. Sebelum berangkat, para siswa tersebut diberikan pembekalan untuk mengikuti Program SMN di Sulawesi Barat. Pembekalan sekaligus pelepasan tersebut dilaksanakan pada 17 Juli 2017 di Hotel Inna Dharma Deli.

Program SMN ini merupakan program pertukaran pelajar yang menjadi bagian dari kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Difasilitasi oleh BUMN yang

dan Umum Pelindo 1 M. Hamied Wijaya, didampingi perwakilan dari PTPN IV, PT HIN, PT KIM dan perwakilan dari Kementerian BUMN beserta Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

“Program ini bertujuan untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan nusantara. Melalui pertukaran informasi dan pengalaman secara langsung, para siswa diharapkan dapat lebih memahami berbagai karakteristik budaya bangsa,” kata M. Hamied, Direktur SDM & Umum Pelindo 1 dalam sambutannya. “Kegiatan ini akan memuat program tentang pengetahuan, baik dari sisi kebudayaan, kewirausahaan, dan pendidikan. Para siswa ini adalah calon pemimpin masa

ada di Indonesia, program ini memberikan kesempatan kepada 32 Pelajar SMU/SMK/SLB kelas XI pada setiap provinsi. Para pelajar tersebut akan dikirimkan ke provinsi lainnya selama satu minggu untuk saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam provinsi lain. Program SMN ini sudah dilakukan sejak 2015 dan akan menjadi agenda tahunan BUMN seluruh Indonesia. Untuk tahun 2017 ini, Pelindo 1 mendapatkan wilayah Provinsi Sumatera Utara bersama PTPN IV, PT Kawasan Industri Medan (KIM), dan PT Hotel Indonesia Natour (HIN).

Acara pembekalan dan pelepasan peserta Program SMN asal Sumatera Utara ini dihadiri langsung oleh Direktur SDM

Teks : Rica | Foto : Irsan Mulyadi

4 BUMn kiRiM PUlUhAn SiSWA BERPRESTASi SUMUT kE MAMUjU

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

depan dan kami berharap, dengan program ini, mereka dapat melihat Indonesia penuh keberagaman sekaligus semakin mencintai Indonesia,” katanya lagi.

Para siswa yang akan berangkat ini juga diberikan juga asuransi selama perjalanan ke Sulawesi Barat. Selain mengirimkan para pelajar dari Sumut, pada tanggal yang sama, Pelindo 1, PTPN IV, PT KIM, dan PT HIN juga menerima pelajar dari Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan pertukaran pelajar

ini berlangsung pada tanggal 17 s/d 26 Juli 2017.

Para siswa ini merupakan siswa kelas XI yang terdiri dari 30 orang siswa SMA/SMK dan 2 oarng siswa penyandang disabilitas. Mereka dipilih berdasarkan performa akademik yang baik dan aktif berorganisasi, namun berasal dari keluarga kurang mampu. Selain 32 siswa, rombongan juga didampingi oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, dan Guru berprestasi dari Provinsi Sumatera Utara.

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pelindo 1 mendapat penghargaan atas konsistensinya menerapkan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan kerjanya. Apresiasi atas penerapan SMK3 ini dibuktikan dengan tiga penghargaan yang diterima oleh Pelindo 1, yaitu penghargaan atas penerapan SMK3 di Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB), Pelabuhan Dumai, dan Belawan International Container Terminal (BICT).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, M.Hanif Dhakiri dalam acara Penganugerahan Penghargaan K3 2017 di Kementerian Ketenagakerjaan RI di Jakarta (14 Juli 2017). Penghargaan ini diterima oleh General Manager TPKDB, Indra Pamulihan.

Pelindo 1 melihat aspek K3 sebagai hal yang sama pentingnya dengan fungsi bisnis maupun operasional di setiap lingkungan kerja Pelindo 1. Penerapan SMK3 tidak hanya untuk menjamin keselamatan para pekerja dari setiap institusi yang ada di pelabuhan, tetapi juga untuk Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak hanya diterapkan oleh Pelindo 1 di lini operasional saja seperti di terminal pelabuhan, tetapi juga di lingkungan kantor.

Untuk menjaga keselamatan kerja, di Pelindo 1 diterapkan beberapa hal berikut, yaitu penerapan SOP yg terstandarisasi dan teruji, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan penerapan budaya perusahaan Pelindo 1 (customer focus, integrity, profesionalism, dan team work).

Tahun ini ada 455 perusahaan yang memperoleh penghargaan K3. 455 perusahaan ini merupakan perusahaan yang melakukan audit Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) oleh badan audit yang ditunjuk pemerintah. Setiap organisasi diharuskan untuk menerapkan SMK3 guna melindungi tenaga kerja dan mitra kerja terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja. Ini sesuai dengan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, PP no 50/2012 tentang SMK3, dan UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

PElinDo 1 RAih PEnGhARGAAn SMk3

Teks : Rica | Foto : Indra P

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pelindo 1 meraih penghargaan dan apresiasi dari Menteri Perhubungan, Budi

Karya Sumadi, atas partisipasi dan peran aktif dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2017 (1438 H), pada tanggal 11 Juli 2017 di Jakarta. Pelindo 1 meraih penghargaan pada Kategori III Kementerian / Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, dan diterima oleh Senior Menejer Pelayanan Kapal dan Barang Pelindo 1, Mardiofi.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pemberian penghargaan ini dilakukan atas keberhasilan penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2017 yang merupakan hasil kerja bersama. “Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara mudik Lebaran tahun 2017. Saya ingin ini menjadikan kebersamaan, format komunikasi untuk bangsa kita,” jelas Budi Karya.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara, Kakorlantas Irjen Royke Lumowa, Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto, Dirjen Bina Marga

Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, serta jajaran Direksi di Lingkungan BUMN maupun swasta. Adapun penerima penghargaan tersebut adalah Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, BUMN, Mitra Kerja, dan Masyarakat.

Tidak lupa Menhub juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo yang telah memberikan visi Mudik Guyub Rukun. “Dengan visi yang diberikan oleh Presiden dan Wakil Presiden tentang Mudik Guyub Rukun ternyata itu tidak saja membuat kita guyub rukun tapi juga bisa membuat mudik berjalan dengan baik. Saya ingin sampaikan ucapan terima kasih dari Bapak Presiden, kepada Bapak dan Ibu sekalian yang sudah berjuang, yang sudah memberikan pikiran dan upaya agar mudik lebaran ini berjalan dengan baik,” jelas Budi.

Dalam pelayanan Angkutan Lebaran 2017, Pelindo 1 telah menyiapkan Angkutan Lebaran dengan melakukan pembenahan dan pemantauan pada 8 (delapan) cabang pelabuhan

Teks | Foto : Rica

yaitu Pelabuhan Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai Asahan, Dumai, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Tembilahan. Pelindo 1 juga menjaga seluruh fasilitas pendukung agar selalu siap untuk dipergunakan demi kelancaran arus mudik lebaran, dan memastikan keamanan dan keselamatan penumpang melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Selain itu, dalam pelayanan Angkutan Lebaran 2017 ini, Pelindo 1 juga menyelenggarakan Program Mudik Gratis Bareng Pelindo 1. Program ini bertujuan memudahkan masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halaman masing-masing dengan moda transportasi darat maupun laut. Program Mudik Gratis yang diselenggarakan Pelindo 1 ini melayani mudik gratis di 11 (sebelas) rute, yaitu Batam–Belawan, Pekanbaru-Padang, Perawang–Padang, Perawang-Medan, Pekanbaru–Medan, Medan–Aceh, Dumai–Medan, dan Medan–Tapanuli Selatan, Tanjung Pinang–Tarempa, Tanjung Pinang–Ranai, dan Tanjung Pinang–Kuala Maras. Program ini diikuti kurang lebih 2.500 masyarakat.

PElinDo 1 RAih PEnGhARGAAn DARi MEnTERi PERhUBUnGAn

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

kAnToR PElinDo 1 PEkAnBARU Di PERAWAnG DiRESMikAn

Gedung baru itu diresmikan Bupati Siak, Syamsuar pada Jumat, 7 Juli 2017 pagi

dengan ditandai pengguntingan pita pada pintu masuk gedung dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.

“Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” kata Dirut Pelindo 1 yang kemudian menjadikan kalimat pepatah itu sebagai dasar utama berdirinya gedung kantor baru Pelindo 1 Perawang Cabang Pekanbaru.

“Pelindo 1 ini hidupnya dari Perawang, tetapi berkantornya justru di Pekanbaru. Maka dari itu, perlu dilakukan pemindahan kantor Pelindo 1 Pekanbaru ke Perawang. Makanya disebut Cabang Pekanbaru,” kata Bambang lagi yang sempat

menyampaikan pantun sebelum memulai sambutannya.

Selanjutnya Pelindo 1 juga menyerahkan bantuan pendidikan untuk SMPN 11 Kecamatan Tualang senilai Rp 100 juta yang diserahkan secara simbolis kepada Bupati Siak, Syamsuar.

Dalam kesempatan yang sama, Syamsuar mengatakan sependapat dengan kata pepatah yang disampaikan Dirut Pelindo 1. Bahkan mars Pelindo 1 sendiri juga sudah sangat memotivasi seluruh karyawan dan stafnya untuk dapat bekerja lebih baik.

“Langkah yang diambil Pelindo 1 ini sudah tepat, memang sudah layak Pelindo 1 ini berkantor di Perawang. Keberadaan kantor ini

sangat dibutuhkan oleh karyawan yang selama ini bertugas di sini,” kata Bupati Negeri Istana Matahari Timur.

Syamsuar ingin program CSR Pelindo ini tetap berjalan dan dirasakan masyarakat sekitar. Seperti halnya bantuan pendidikan tadi, jumlahnya cukup besar untuk bantuan pendidikan di SMP tersebut.

“Begitu juga dengan bus gratis yang diberikan Pelindo 1 untuk masyarakat Kabupaten Siak, mudik lebaran ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bahkan untuk mudik natal dan tahun baru juga tetap disediakan bus mudik ini,” ucap Bupati berharap.

Teks | Foto : Beni Alwen

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

kAnToR PElinDo 1 PEkAnBARU Di PERAWAnG DiRESMikAn

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Sebagai wujud syukur dan kepedulian terhadap para pegawai dan

keluarganya, Manajemen Pelindo 1 melaksanakan Pelepasan dan Tepung Tawar Haji kepada 15 orang Calon Jemaah Haji Keluarga Besar Pelindo 1 tahun 1438 H (25 Juli 2017). Acara pelepasan dan Tepung Tawar Haji dilaksanakan di Mesjid Al Bahar, Kantor Pusat Pelindo 1. Acara ini dihadiri Jajaran Direksi, para pegawai dan Ustad Yazid Syamsudin, LC.

Direktur SDM dan Umum Pelindo I M Hamied Wijaya mengucapkan selamat kepada para calon jamaah haji yang dipanggil Allah ke rumah-Nya. “Alhamdulillah, kesempatan haji adalah kesempatan langka yang patut disyukuri. Jangan disia-siakan karena banyak saudara-saudara

kita yang masih mengantri untuk berhaji,” ujarnya.

Menurutnya, haji adalah kesempatan untuk meneladani dan mengamalkan amalan harian Nabi Muhammad SAW. “Ada tujuh amalan Rasulullah yang bisa diamalkan selama menunaikan ibadah haji yaitu salat berjamaah, salat tahajud, salat dhuha, menjaga wudhu, membaca Al Quran dan maknanya, infaq dan berdzikir,” jelas Hamied.

Hamied juga menghimbau kepada pegawai agar sering menyempatkan hadir dalam acara-acara kegamaan yang diadakan di kantor. Ketekunan beribadah tersebut akan membawa hati yang bersih dan ikhlas dalam menjalankan pekerjaan. “Saya ucapkan selamat jalan kepada para rekan-rekan

Teks : Rica | Foto : Idham

yang akan menunaikan ibadah haji. Semoga Bapak/Ibu semua diberikan kelancaran, mendapat keselamatan mulai dari berangkat hingga kembali ke tanah air, dan tentunya menjadi haji yang mabrur/mabrurah,” katanya.

Pelaksanaan tepung tawar haji dilaksanakan Pelindo 1 setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Tepung tawar adalah wujud rasa syukur dan apresiasi Manajemen kepada para pegawai, pensiunan, dan keluarga pegawai Pelindo 1. Dalam kesempatan tersebut, Ustazd Yazid Syamsudin, LC memberikan tausyiah kepada para calon jamaah haji. Setelah tausyiah, acara dirangkaian dengan menepungtawari para calon jemaah haji oleh Direksi dan Pejabat struktural lainnya.

PElinDo 1 TEPUnG TAWARi CAlon jEMAAh hAji

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Sejalan dengan rencana Pelindo 1 untuk berubah dan mengembangkan diri,

Pelindo 1 memberikan pembekalan bagi para calon pemimpin di Pelindo 1. Acara yang bertema Transformasional Leadership ini diadakan di Ruang Selat Malaka, Kantor Pusat Pelindo 1, 25 Juli 2017. Dalam acara ini, para leader dan calon leader diingatkan untuk berpikir melakukan transformasi dan improvement.

Hasunul Suhaimi, member dari ICF Associate Certified Coach (ACC) dan Dosen MMUI menjadi pembicara dan coach dalam kegiatan ini. Bapak yang juga pernah menjadi CEO di XL dan IM3 serta menjadi CMO di Indosat dan Telkomsel ini, memang sudah punya banyak pengalaman tentang bagaimana menjadi pemimpin yang siap melakukan transformasi pada perusahaan yang ia pimpin. Sehingga tidak heran, Suhamini pernah diganjar penghargaan sebagai Telecom Asia CEO of The Year pada tahun 2011 dan Top 20 Most Admired CEO oleh Warta Ekonomi pada tahun 2013.

“Transformational leaders don’t start by denying the world around them. Instead, they describe a future they’d like to create instead,” kata Suhaimi memulai paparannya. “Mungkin Anda ingin melakukan perubahan dalam perusahaan. Tetapi bagaimana caranya?” lanjutnya lagi. Untuk

mengadakan perubahan dalam perusahaan, menurut Suhaumi diperlukan tiga hal penting. Yakni; Visi, Inovasi, dan Improvement.

Ia pun kemudian memberikan paparan tentang bagaimana saat ia ingin melakukan perubahaan di XL pada tahun 2006. Saat itu, sebagai pemimpin ia mempunyai rencana perubahan dengan visi menjadikan XL sebagai provider nomor 1 dalam hal kualitas, operator nomor 2 se-Indonesia, dan visi ini akan tercapai dalam waktu 3 tahun. Setelah ada visi, yang perlu dilakukan adalah inovasi. “Temukan strategi yang tepat. Inovasi yang dilakukan dengan kreatifitas, digital mindset, dan managing self,” jelasnya. “Kemudian improvement. Influencing, managing people, and leader as a coach,” katanya lagi. Hasilnya, dengan upaya perubahan yang ia lakukan, pada tahun 2010, XL menjadi operator nomor 2 se-Indonesia. Belajar dari pengalaman Suhaimi,

Teks : Eka Dalanta | Foto : Jonas

ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus berani bermimpi besar, dream big, aim high. “To become a transformational leader, you need to create an attractive, inspiring vision a meaningful future, encourage people to buy into this vision, manage its delivery, and continue to build trusting relationship with your team members. Set a side time to develop your own leadership skill, and focus on your own personal development, so that you can become an inspiring role model for your people,” tegasnya kepada seluruh peserta yang hadir.

“Setiap orang bisa menjadi pemimpin. Karena itu persiapkan diri kita menjadi pemimpin sebelum kesempatan menjadi pemimpin itu datang,” katanya lagi. M. Hamied Wijaya, Direktur Umum dan SDM Pelindo 1 merasa senang sekali Husnul Suhaimi bisa hadir dan berbagai pengalaman dengan Pelindo 1.

TRAnSfoRMASionAl lEADERShiP UnTUk PElinDo 1 hEBAT

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pelindo 1 kembali menyerahkan bantuan kepada para nelayan yang

berada di Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Labuhan. Bantuan yang diberikan ini berupa fiber sebanyak 46 unit, perahu sebanyak 4 unit, jaring sebanyak 7 unit, genset sebanyak 10 unit, bola lampu sebanyak 10 unit, perbaikan perahu sebanyak 10 unit dan pancing cumi-cumi sebanyak 40 unit.

“Bantuan ini merupakan salah satu Program Bina Lingkungan Pelindo 1 yang disalurkan untuk membantu dan mendorong gerak perekonomian masyarakat di sekitar wilayah kerja Pelindo 1. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menunjang mata pencaharian mereka,” ujar Saiful Anwar, Senior Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) Pelindo 1 saat menyerahkan bantuan ini secara simbolis, yang

bertempat di Ruang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Kamis, 27 Juli 2017.

Sebagai perusahaan yang mengelola jasa kepelabuhanan, Pelindo 1 tidak hanya melakukan pencapaian target yang telah ditentukan manajemen, tetapi juga turut berperan dan bertanggung jawab dalam mendukung pengembangan dan kemajuan masyarakat di sekitar wilayah kerjanya, salah satunya kepada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

“Masyarakat nelayan merupakan lingkungan yang sangat dekat dengan bisnis kepelabuhahan yang dikelola oleh Pelindo 1. Melalui program bina lingkungan ini, diharapkan kehadiran Pelindo 1 dapat dirasakan langsung dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelas Saiful.

Teks : Rica | Foto : Dico

Progam bantuan kepada nelayan ini adalah program yang dilakukan secara berkelanjutan. Pelindo 1 berupaya untuk terus berkontribusi langsung dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Jalaludin, salah satu nelayan yang menerima bantuan ini mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Pelindo 1 untuk mengembangkan usaha para nelayan. “Harapan kami kedepannya Pelindo 1 dan para nelayan tetap dapat menjalin komunikasi dan sinergi yang baik serta Pelindo 1 semakin maju dalam mengembangkan bisnis demi memajukan perekonomian wilayah,” ujar Jalaludin.

PElinDo 1 SERAhkAn BAnTUAn kEPADA PARA nElAyAn

PAnDU


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Melalui Program dana CSR-nya, pada tahun 2017 ini tiga BUMN dan satu BUMD

Tanjungpinang melalui program kemitraan dan bina lingkungan memberikan bantuan sebanyak 72 unit mobile toko (Moko) kepada pemerintah Kota Tanjungpinang.

BUMN dan BUMD yang menyerahkan bantuan tersebut sebagai berikut : PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Tanjungpinang (sebanyak 20 unit), PD BPR Bestari Tanjungpinang (sebanyak 12 unit), Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang (sebanyak 20 unit), danBRI Cabang Tanjungpinang (sebanyak 20 unit).

Prosesi penyerahan bantuan Moko melalui dana CSR keempat BUMD dan BUMN itu disaksikan secara langsung oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Direktur BUMN dan BUMD terkait, serta Kepala Seksi Pengendalian Potensi Dunia Usaha Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial Kementerian Sosial R.I. Sebanyak 72 unit mobile toko (Moko) itu nantinya akan diserahkan kepada pihak-pihak yang secara teknis dinilai layak memenuhi kualifikasi dan kriteria tertentu.

Penyerahan Moko dilakukan dalam Kegiatan Fasilitasi Forum CSR/Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan yang diadakan di di Hotel Comfort Tanjungpinang (31 Juli 2017). Dalam pertemuan ini, Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH menghimbau dan mengajak para pelaku usaha di Tanjungpinang untuk terlibat secara langsung dalam program percepatan pembangunan daerah. Dukungan tersebut bisa dilakukan melalui penyediaan dana CSR sebagai bentuk tanggung jawab terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Walikota yakin progres pembangunan di Tanjungpinang dapat lebih dipercepat dibandingkan bila hanya menunggu program dan kegiatan pembangunan yang bersumber dari dana ABPD atau APBN.

“Di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah, pemerintah sangat mengharapkan peran aktif dan dukungan pihak swasta melalui dana CSR. Selama ini dana CSR lebih sering diberikan oleh BUMN atau BUMD saja. Pada kesempatan ini saya mengajak pihak-pihak swasta untuk bersama-sama membangun

perekonomian daerah melalui dana CSR,” kata Darmansyah.

Melaksanakan tanggungjawab sosial secara normatif merupakan kewajiban moral bagi jenis perusahaan apapun. Ketika perusahaan sebagai komunitas baru hadir di tengah-tengah masyarakat lokal, sudah menjadi keharusan untuk melakukan adaptasi dan memberikan kontribusi, dikarenakan keberadaannya telah memberikan dampak, baik positif maupun negatif.

Tidak hanya berkutat pada aspek normatif, saat ini CSR telah diatur dalam beberapa regulasi yang sifatnya mengikat agar ’perusahaan tertentu’ wajib melaksanakan tanggungjawab sosialnya. Terdapat proses panjang berkaitan dengan sejarah munculnya peraturan terkait Corporate Social Responsibility (CSR) atau program yang pada mulanya identik dengan istilah Community Development (CD), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

BUMn, BUMD, DAn PEMko TAnjUnGPinAnG kolABoRASi CSR 2017

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

PRoGRES TERMinAl PETikEMAS BElAWAn CAPAi 30%Teks : Ali Akbar | Foto : Humas Pelindo 1

Progres pembangunan perpanjangan terminal petikemas Pelabuhan Belawan untuk fase II sepanjang 350 meter sudah mencapai 30%.

Diharapkan pada akhir tahun ini pembangunannya bisa mencapai 50 persen. Sehingga nantinya pada tahun 2018 ditargetkan dapat dirampungkan. “Saat ini, pengerjaannya dalam tahapan reklamasi yang dilaksanakan anak perusahaan Pelindo 1 yakni PT Prima Terminal Petikemas.

Guna menghindari keluhan nelayan karena posisinya berada dekat alur pelayaran nelayan, Pelabuhan Cabang Belawan juga melakukan perubahan dan perawatan jalur. Terkait perubahan pola jalur tersebut, Pelindo 1 telah berkoordinasi dengan Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan, serta menyosialisasikannya dengan para nelayan.

Disebutkan proyek perpanjangan terminal petikemas Pelabuhan Belawan totalnya sepanjang 700 meter. Untuk tahap II ini pelaksanaan dan pendanaannya murni dari Pelindo1. Sedangkan pada fase I dilaksanakan pihak Kementerian Perhubungan.

Proyek pengembangan terminal petikemas ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan petikemas yang terus tumbuh. Saat ini kondisi terminal yang dimiliki Belawan panjangnya sebatas 950 meter, dengan pertumbuhan hingga 1,2 juta TEUS per tahunnya.

Humas Belawan International Container Terminal (BICT) Teuku Irfansyah menambahkan bahwa kinerja di BICT terus meningkat. Saat ini pihaknya telah melayani bongkar muat petikemas dengan capaian 50 boks petikemas per jam, yang sebelumnya hanya 32 boks.

Selain itu, manajemen BICT juga melakukan penataan pengamanan kawasan counter yard (CY) petikemas dengan pembatasan orang masuk ke wilayah objek vital tersebut. Bahkan BICT juga merencanakan penambahan 20 unit truck tracking, guna mempercepat pelayanan bongkar muat petikemas.

“Ke depan dengan penambahan perpanjangan terminal petikemas, Pelindo 1 bisa merebut pasar pelayanan petikemas di Selat Malaka,” pungkasnya.

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SSP1 ADA UnTUk MEMPERkUAT

PElAyAnAn PElinDo 1Teks : Eka Dalanta | Foto : Qodrat

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

BASUki SolEhSenIoR vICe PReSIDenT SSP1

Menjelang Go Live ERP di bulan Agustus, sebuah unit kerja baru mulai menjalankan

tugasnya. Sejak Mei 2017, unit baru ini sudah mulai bekerja dan menjalankan proses peralihan dari sistem lama ke sistem yang baru. Unit kerja tersebut adalah Shared Services Unit Pelindo 1 (SSP1). Seperti apa SSP1 bekerja? Yuk berkenalan lebih dekat dengan SSP1. Simak wawancara Gema Pelabuhan dengan Senior Vice President SSP1, Basuki Soleh.

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Karena Cabang A mengerjakan hal yang sama, Cabang B mengerjakan hal yang sama, Cabang C mengerjakan hal yang sama, semuanya akan ditarik ke SSP1. Kan semuanya sudah bisa online, akses bisa online, penilaian bisa online. Adanya SSP1 ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif.

jadi pola hubungan SSP1 dan eRP itu nantinya akan seperti apa, Pak?

Saat ini Pelindo 1 sedang membangun sistem ERP. User paling banyak dari ERP adalah Shared Services, jadi kita bekerja menggunakan ERP. Kalau PMO ERP begitu projectnya selesai, pekerjaannya selesai setelah implementasi, SSP1 ini akan seterusnya dan mungkin bahkan bisa berkembang.

Apa saja pelayanan yang akan diberikan oleh SSP1?

Ada 3 sementara ini. Keuangan, Pengadaan, dan SDM.

Apakah semua proses dari ketiga stream tersebut akan dilakukan di SSP1?

Kami bertugas menginput data. Stream Keuangan misalnya. Mereka melayani Hutang dan Piutang, jadi yang memposting (membukukan) seluruh pendapatan di Pelindo 1 dari semua cabang di bagian keuangan ini. Semua cabang bisa melihat informasinya di sistem. Begitu juga dengan manajemen. Jadi sebenarnya fungsi backoffice-nya yang kita tarik, fungsi front office-nya tetap di cabang masing-masing. SSP1 ada untuk memperkuat cabang di layanannya karena semua pekerjaan back office sudah kami ambil alih.

Kalau sekarang bagaimana kondisinya, Pak?

Sekarang ini, semua cabang gemuk-gemuk, banyak karyawannya, banyak mengerjakan backoffice, padahal cabang itu harusnya fokusnya ke marketing, Front office dan operasional. Fokus ke bagaimana cara melayani pelanggan dengan baik.

jika didefenisikan, SSP1 itu sebenarnya apa, Pak?

SSP1 (Shared Services Unit Pelindo 1) adalah satu unit kerja yang mengkonsolidasikan kegiatan yang bersifat administratif dan transaksional, yang sebelumnya dikerjakan secara desentralisasi di cabang maupun unit kerja, sekarang menjadi tersentralisasi di SSP1. Prosesnya didukung oleh infrastruktur dan sistem yang memadai yaitu ERP. Sebenarnya Shared Services ini didirikan sejalan dengan ERP. ERP membangun sistem lebih dahulu. Tapi SSP1 sudah dimulai sekitar Juni lalu sebelum Go Live ERP sebagai simulasi dan persiapan.

Apakah SSP1 bisa jalan tanpa eRP?

Bisa. Tapi tidak efektif. SSP1 tanpa ERP ini sudah berlangsung selama satu bulan, masih dengan sistem yang ada. Offline. Atau dengan sistem yang terpisah-pisah (manual). Hasilnya pasti kurang efektif. Tapi nanti dengan adanya ERP diharapkan bisa efektif.

Bagaimana jika sebaliknya, Pak, apakah eRP bisa berjalan tanpa SSP?

Bisanya pasti bisa. Tapi ERP tanpa SSP1 membuat ERP juga tidak mencapai hasil yang maksimal. User license untuk ERP kan mahal, jika tidak menggunakan SSP1 akan menjadi sia-sia. Tanpa SSP1 semua cabang masih harus mengerjakan kerjaan back office.

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Yang ketiga, cabang atau unit kerja bisa lebih fokus melayani pelanggan, lebih fokus melakukan operasional, lebih fokus menjual jasa, tidak lagi mengurusi back office. Cabang cukup mengajukan yang menjadi kebutuhan mereka, sepanjang masih sesuai dengan prosedur.

Bagaimana perbedaan peran antara SSP1 dengan kantor pusat dalam hubungan dengan kantor cabang dan unit? Bedanya, cabang itu di bawah kantor pusat, kebijakan-kebijakan, mandatori semua tergantung kantor pusat. Nah bagi SSP1, cabang justru customer kami. Customer kami adalah seluruh pegawai pelindo 1, seluruh cabang, seluruh unit kerja, dan seluruh vendor. Jadi kami harus bekerja berdasarkan budaya layanan yang mengutamakan kebutuhan pelanggan. Ini yang menjadi PR kami, bagaimana rekan-rekan di tim kami ini bisa mengedepankan budaya layanan.

Upaya apa yang dilakukan untuk memastikan budaya layanan itu bisa diterapkan di SSP1?

Saat itu, SSP1 dalam pelayanannya sudah menerapkan 6 nilai-nilai. Yakni, Responsive, Standarissasi Proses, Single Accountability, Konsisten, Inovasi, dan Berorientasi kepada Kepuasan Pelanggan. Nilai-nilai ini yang akan menuntun kami kepada pelayanan yang mengutamakan budaya layanan.

Kenapa Pelindo 1 perlu SSP1?

Pelindo 1 sedang melakukan transformasi perusahaan, banyak yang sedang dilakukan, salah satunya transformasi dalam pengelolaan back office-nya. Kalau kita menuntut kepada vendor untuk memberikan barang atau layanan yang baik, maka kita juga harus memberikan layanan yang baik pula kepada vendor. Terutama tentang ketepatan pembayaran. Yang terutama memang efektivitas dan efisiensi. Memang saat ini hampir semua perusahaan sudah membentuk Shared Services Unit. Kita bukan ikut-ikutan. Tapi bagaimana

Bagaimana dengan bagian Pengadaan seperti apa cara kerjanya, Pak?

Nantinya akan ada 2 unit kerja yang bisa melakukan pengadaan di Pelindo 1. BPP (Biro Pusat Pelelangan), yang sekarang dikenal sebagai logistik akan berubah menjadi BPP, dan SSP1 Pengadaan. Apa bedanya BPP dengan SSP1 pengadaan? BPP itu untuk pengadaan yang sifatnya strategis, misalnya investasi ataupun biaya yang memerlukan analisa yang tinggi. Kalau di SSP1 Pengadaan untuk pengadaan yang sifatnya rutin, yang tidak strategis. Misalnya Alat Tulis Kantor (ATK), Sparepart, dsb.

Untuk SSP1 SDM, apa saja yang akan menjadi bidang kerjanya?

SSP1 SDM akan mengurusi payroll, absensi, cuti, kenaikan pangkat berkala, dan lain-lain. Pokoknya semua layanan yang terkait dengan kesejahteraan pegawai tetapi yang tidak berupa kebijakan. Kalau kebijakan tetap di manajemen. Naik gaji misalnya, yang mengeluarkan SK-nya manajemen, setelah SK-nya keluar baru kami masukkan ke sistem untuk penyesuaian penggajian. Kalau kenaikan pangkat yang rutin per 4 tahun itu dari kami. Tetapi kalau kenaikan jabatan yang perlu evaluasi itu dari manajemen.

Perbedaan antara sistem yang ada sekarang dengan nantinya ketika SSP1 sudah berjalan dengan maksimal seperti apa?

Yang pertama adalah efisiensi. Selama ini di cabang yang mengurusi gaji saja ada 17 orang, sehingga nantinya akan ditarik satu orang saja untuk mengerjakannya. Jadi akan sangat efisien. Yang kedua ada standarisasi proses. Kalau dulu pembayaran hutang ke vendor belum ada standarnya berapa lama proses pembayaran. Sekarang kita akan punya standar. Tapi standar ini tidak akan sama untuk semua cabang. Kita punya SLA (Service Level Agreement) dengan masing-masing unit dan cabang. Standar ini akan disesuaikan dengan SLA.

caranya kita bisa lebih maju dan tidak ketinggalan. Itulah kenapa Pelindo 1 memerlukan SSP1. Adanya SSP1 juga akan memberikan kemudahan bagi menajemen untuk memotret kinerja.

Ada berapa banyak orang yang terlibat menjadi tim SSP1?

Saat ini masih 41 orang, masih jauh atau kurang dari standar yang direkomendasikan oleh konsultan. Idealnya, menurut kajian konsultan, dibutuhkan 90-an orang tim. Saat ini masih 41 orang karena SDM masih dibutuhkan di cabang dalam masa transisi ini. Sistem yang baru belum duduk. Kalau sudah duduk akan ditarik ke sini.

Apa yang akan menjadi tantangan bagi SSP1?

Ada yang harus diingat, bahwa Implementasi ERP dan Shared Services itu bukan sekadar sistem. Ini mindset dan people. Mindset orang harus berubah sama sekali. Bagi teman-teman yang terkena dampak, sebagian secara psikologis sudah menolak. Tapi ini menjadi tugas kami. Kerja kalau nggak ada tantangan bukan kerja. Itulah tugas kami. Tanggung jawab besar yang akan dilakukan tim SSP 1

Komunikasi dalam membangun sebuah sistem yang baru sangat diperlukan. Seperti apa bentuk-bentuk sosialisasi yang dilakukan SSP1?

Email blast ke seluruh pegawai pelindo 1. Tiap minggu ada tema-temanya. Pertama, kami memperkenalkan SSP1. Kedua, kami memperkenalkan apa aja sih layanannya SSP1. Ketiga kami perkenalkan contact centre, kalau ada masalah hubungi ke sini. Selanjutnya setiap ada event corporate kami menitipkan pesan. Seperti CEO Notes dari Direksi. Menurut saya, ini lebih dahsyat dan efektif ketimbang saya ngomong ke GM-nya. Kami lakukan juga sosialisasi secara langsung ke seluruh pegawai dan vendor. Kami mengadakan roadshow ke seluruh cabang agar semua pegawai di cabang-cabang memahami pelayanan SSP1.

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

hElMi MAnURUnGvICe PReSIDenT SSP1 SDM

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen

terpenting dalam sebuah perusahaan. Setelah Go Live ERP di bulan Agustus 2017, manajemen SDM ini akan dilakukan secara terpusat di SSP1 SDM. Tanggung jawab besar itu dikomandoi oleh bapak kelahiran Asahan, 22 Januari 1971. yang sebelumnya menjabat sebagai ASM Kesejahteraan SDM Pelindo 1 ini.

Di SSP 1 SDM, ruang lingkup kerjanya nantinya akan seperti apa?

Tugas selama ini tidak berubah banyak tapi bertambah banyak. Kita akan bekerja mulai dari SDM itu diangkat, bagaimana dia diangkat, bagaimana penggajiannya, bagaimana meng-input nilai RKB, bagaimana pembayaran bonusnya, bagaimana menata file pribadinya, bagaimana naik kelasnya, dan pensiunnya. Dari hilir sampai hulu ditangani oleh SSP1 SDM. Seluruh data pegawai

akan tersentral di SSP1 SDM. Saat ini apa saja yang sudah disentralisasi?

Penggajian (payroll), manajemen kehadiran, manajemen kinerja. Tiga kegiatan ini sudah disentralisasi. Selanjutnya data base akan disentralisasi, perjalanan dinas, yang selama ini terpisah di tiap cabang, itu kita sentralisasi di SSU SDM.

Bagaimana perbedaannya dengan sistem yang lama?

Perbedaanya dengan sistem selama ini, SK Pengangkatan dikeluarkan oleh bidang administrasi kesejahteraan SDM di tiap-tiap kantor cabang. Untuk pensiun juga dari adminsitrasi SDM berpindah ke SSP1. Untuk evaluasi jabatan kelas 10-20 yang selama ini diproses di Perencanaan Organisasi SDM akan dipindah ke SSP1 SDM. Untuk proses kenaikan kelas penghargaan selama ini diproses di Perencanaan Organisasi SDM juga pindah ke SSP1 SDM.

Untuk proses kenaikan berkala yang selama ini di proses di setiap cabang, akan pindah ke SSP1 SDM. Banyak proses yang selama ini di cabang di bidang BPO, sekarang disentralisasi di SSP1 SDM. Perjalanan dinas yang dilakukan bagian umum kantor pusat dan divisi umum cabang-cabang juga pindah ke SSP1 SDM. Jadi kami menangani perjalanan dinas seluruh pegawai di cabang.

Apa persiapan yang sudah dilakukan?

Kita sudah meminta semua data sisa perjalanan dinas dari semua cabang. Data tersebut sudah diserahkan kepada SSP1 SDM dan dibreak down untuk masing-masing cabang, data ini kita input ke sistem, sehingga pada saat Go Live tidak ada masalah lagi dan bisa diproses sistem yang baru di employee portal dan SAP.

Kesulitannya mengerjakan sistem yang baru ini seperti apa?

Ini sistem baru. Kalau pepatah bilang, bukan hal baru yang sulit tapi kita susah melupakan yang lama. Dengan sistem ini budaya perusahaan akan lebih terencana, lebih disiplin, sistem lebih rigid, tidak akan membedakan apakah Anda senior manager, apakah Anda GM, apakah Anda pelaksana, prosesnya sama, standarnya sama. Nilai-nilainya ada dan kita harus continous improvement.

Seperti apa goal SSU SDM?

Jelasnya adalah efisiensi dan efektifitas. Juga lebih transparan. Nggak ada lagi perjalanan dinas yang harusnya 3 hari tapi dijalani 2 hari. Semuanya sudah menjadi single sistem. Sistemnya terintegrasi. Dengan sistem ini kita menerapkan budaya berkinerja, bukan budaya asal bekerja, jadi jangan biasakan bekerja biasa tapi biasakanlah bekerja yang benar. Kalau ada yang bilang, Pak kan biasanya bisa, saya akan jawab, “Anda jangan bekerja seperti biasa tapi biasakan bekerja dengan benar.”

“BUkAn hAl BARU yAnG SUliT, TAPi MElUPAkAn yAnG lAMA”Teks : Eka Dalanta | Foto : Qodrat

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

BASRUM ARiTo BAnUREAvICe PReSIDenT SSP1 PenGADAAn

Selain SDM dan Keuangan, Pengadaan juga akan dilakukan secara terpusat

di SSP1 Pengadaan. Lalu apa perbedaannya dengan sistem lama sebelum implementasi ERP dan SSP1? Bapak kelahiran 6 September yang sebelumnya menjabat sebagai ASM Pemeliharaan di Direktorat Bisnis Bagian Fasilitas ini akan menceritakannya.

Seperti apa ruang lingkup pekerjaan SSP1 Pengadaan?

Pengadaan bertanggung jawab untuk proses pengadaan barang dan jasa untuk kategori rutin. Jenis-jenisnya seperti ATK, tiket perjalanan dan hotel, pakaian dinas, komputer (bukan jaringannya), dan lain-lain. Saya membawahi tiga jenis pengadaan yakni teknologi informasi, teknik dan operasional, dan Umum. Kami menangani apa yang diperlukan pengadaannya untuk seluruh cabang Pelindo 1.

Perbedaan dengan sistem sebelumnya?

Sebelum ada SSP1, pengadaan dilakukan secara desentralisasi. Masing-masing cabang bisa mengadakan pengadaan sendiri-sendiri. Sekarang sentralisasi ke SSP1 Pengadaan.

Adakah kesulitan untuk persiapan menjelang Go Live?

Memang selalu ada kesulitan, tapi kita continous improvement. Kesulitan paling utama adalah data-data dari cabang belum sepenuhnya kita dapat. Harapan kami, untuk semua pengadaan rutin ada kontrak payung sehingga semua kebutuhan cabang sudah akan terpenuhi selama 1 tahun. Kalau sudah ada kontrak payung, cabang tinggal kirimkan surat pesanan SSP1 Pengadaan, kami akan terbitkan Purchase Order (PO) ke vendornya, lalu vendornya akan menyiapkan dan menyerahkan, dan pembayaran akan dilakukan di sistem keuangan.

Kalau kesulitan untuk menjalankan sistem ini nantinya? Nggak ada sulitnya, yang penting kita mau bekerja dan ada teman-teman yang bisa kita ajak diskusi sehingga kesulitan itu bisa kita atasi bersama.

“TiDAk ADA yAnG SUliTASAl kiTA MAU BEkERjA”

Teks : Eka Dalanta | Foto : Qodrat

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

iChWAl fAUzi hARAhAPvICe PReSIDenT SSP1 KeUAnGAn

Salah satu stream pelayanan di SSP1 adalah SSP1 Keuangan. Bidang ini

dikomandoi oleh bapak kelahiran Medan, 23 November 1972, yang sebelumnya menjabat sebagai Assistan Manager Akuntasi Umum. Seperti apa peran SSP1 Keuangan bagi masa depan Pelindo 1? Yuk… simak!

Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab SSP1 Keuangan?

SSP1 Keuangan dibagi 2 sub stream. Piutang dan Hutang. Piutang, setelah Go Live, fokus pekerjaannya kepada billing monitoring, mengawasi jasa yang sudah kita berikan tetapi notanya belum terbit. Tim Piutang juga akan mengawasi seluruh penerimaan uang yang terkait dengan nota, memastikan nota itu telah dibayar oleh customer. Selanjutnya, terhadap kegiatan-kegiatan yang customer terlebih dahulu melakukan uang jaminan pekerjaan, itu juga kita pantau, kita sesuaikan

dengan nota rampungnya yang terbit belakangan. Lalu yang terkait dengan reimburse PPH 23 dari customer.

Kalau berkaitan dengan sub stream hutang bagaimana?

Ini biasanya menjadi ukuran sub stream kinerja kita, selalu naik ke permukaan karena ini terkait dengan pembayaran kepada vendor. Setelah Go Live ERP, sesuai dengan sistem SAP dan ERP yang ada, yang pertama harus dilakukan adalah verifikasi kelengkapan berkas tagihan dari vendor. Setelah sistem berjalan, Tim Hutang menginput ke sistem SAP sehingga terciptalah perkiraan utang terhadap vendor. Tugas sehari-harinya berkaitan dengan hutang ditambah dengan kelengkapan pajak.

Apa perbedaannya dengan sistem yang lama?

Sebenarnya keberadaan SSP1 untuk mendukung jalannya ERP. Yang

kedua, tujuannya mengurangi atau menghilangkan redudansi (double) pekerjaan yang dilakukan cabang atau kantor pusat. Kalau selama ini verifikasi dilakukan di cabang dan kantor pusat untuk pembayaran, setelah ini nanti, verifikasi hanya dilakukan di SSP1. Cabang nanti kebanyakan fungsiya adalah bekerjasama dengan vendor dalam melengkapi berkas tagihan yang sudah dapat dibayar. Ada satu atau dua tahap yang kita potong, jadi lebih efisien. Karena kita punya SLA (Service Level Agreement) dan ada single accountability, jadi pertanggungjawabannya jelas. Yang patut diketahui bersama, ada perbedaan antara verifikasi dan pembayaran. Tugas dari SSP1 ini adalah verifikasi dan input ke dalam sistem. Pembayarannya sendiri dilakukan oleh kantor pusat (bidang perbendaharaan). Jadi kita disini sebenarnya berfungsi bukan pejabat tetapi sebagai mitra dan sebagai pelayan cabang juga vendor. Kita akan terus berada on the track perbaikan terus-menerus perusahan. Esensi penerapan ERP adalah perbaikan terus-menerus.

Sistem penerimaan dan pembayaran nantinya seperti apa?

Penerimaan dan pembayaran itu tidak ada lagi dalam bentuk cash. Setting sistem ERP itu, seluruh pembayaran untuk nota akan terselesaikan secara otomatis by sistem. Kita tidak perlu melakukan input baru dalam sistem. Sistem itu sendiri yang akan meng-create pendapatan. Jadi begitu dibayar oleh customer akan terbukukan sendiri penerimaan waktu nota itu terbit. Tapi untuk hal-hal tertentu yang tidak bisa diselesaikan secara otomatis di sistem, itu yang kita awasi, billing monitoring, pendapatan-pendapatan yang post-nya tidak jelas akan kita coba upayakan dengan berkoordiansi dengan cabang.

Apa yang akan dilakukan pasca Go Live eRP?

Setelah go live SSP1 keuangan mendapatkan tugas yang menantang. Yang pertama kita tingkatkan efisiensi pelayanan kita kepada vendor, cabang, dan kantor pusat yang merupakan pelanggan SSP1. SSP1 Keuangan akan coba menyelesaikan tunggakan, perkiraan-perkiraan piutang yang tidak jelas. Memang pendapatannya ada, seolah-olah tinggi, tapi piutangnya juga tinggi, tutupnya.

“SSP1 SEBAGAi PElAyAn CABAnG”Teks : Eka Dalanta | Foto : Qodrat

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

HigH ligHt ssp1SoSIALISASI PRoSeS PenGADAAn DAn PenAGIHAn KePADA venDoR

Tim SSP1 Stream Keuangan dan Pengadaan memberikan sosialisasi kepada para vendor rekanan PT Pelindo I (Persero) (sebanyak 67 perusahaan) perihal mekanisme pengadaan dan penagihan pasca bidang SSP1 terbentuk (17 Juli 2017). Sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Rapat Selat Malaka Kantor pusat PT Pelindo I.

SoSIALISASI PRoSeS PeRjALAnAn DInAS

Tim SSP1 Stream SDM memberikan sosialisasi kepada para pegawai kantor pusat Pelindo I (sebanyak 150 orang) perihal mekanisme proses perjalanan dinas pasca bidang SSP1 terbentuk (7 Juli 2017). Sosialiasi ini diadakan di Ruang Rapat Selat Malaka di Kantor Pusat Pelindo I.

Teks | Foto : Sheila

RoADSHow SoSIALISASI PeLAyAnAn SSP1 TAHAP 1

Tim SSP1 mengadakan roadshow sosialisasi kepada para pegawai kantor pusat dan di tujuh cabang Pelindo I yang dimulai sejak 18 Juli 2017 hingga 27 Juli 2017. Adapun cabang-cabang yang menjadi tujuan roadshow adalah Cabang Belawan, BICT, TPKDB, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, dan Batam.

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pembukaan Audit Internal dan serah terima jabatan General Manajer Cabang Pelabuhan Malahayati, 20 Juli 2017.

Senam dan ceramah kesehatan untuk keluarga besar Ikatan Pensiunan Pelindo 1 yang dilaksanakan di Klinik Krakatau Medan.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Pelindo 1 dan PT Pertamina Patraniaga tentang kerjasama jasa kepelabuhanan dan pemanfaatan aset milik PT Pertamina Patraniaga di Dumai, 12 Juli 2017

Penandatanganan perjanjian (Addendum) kedua antara Pelindo 1 dan Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan tentang pengusahaan jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan yang diusahakan oleh Pelindo 1, 12 Juli 2017.

Teks | Foto : Humas Cabang

HigH ligHt CabangMEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Teks | Foto : Humas Cabang

HigH ligHt Cabang

Pelatihan EUT ERP ke pegawai cabang Pelindo I Dumai dilaksanakan agar seluruh end user bisa mengoperasikan ERP, 19 Juli 2017.

Sertijab Deputi dan Asmen Fasilitas Divisi Teknik Pelindo I Cab Dumai, 19 Juli 2017- Deputi GM Dumai (Jonathan Ginting.SE)- Asmen Fasilitas Cabang Dumai (Hendri Nurdiansyah)

Pelepasan Jemaah Haji Kabupaten Karimun melalui Terminal Penumpang Cabang Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, 29 Juli 2017.

Uji Coba POAC / Mooring master for MT. Ela Sultan ( GT 56.000 ) as deliver with MT. Buana Energi ( GT 13.543 ) as receiving, commence 18.25 WIB and finish 19.20 WIB. LT by Capt. Pasogit on Belawan STS area

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Belawan (TPKDB). Untuk itu telah terlaksana Implementasi dan Sosialisasi SSP1 di Cabang Teriminal Petikemas Domestik Belawan. Dengan Implementasi dan Sosialisasi ini diharapkan nantinya kedepan seluruh cabang di PT PELINDO1 dapat menerapkan dan menjalakan program ini dengan sebaik–baiknya.

Teks | Foto : Deni

Teks | Foto : Deni

Perubahan tidaklah mudah tapi perubahan bisa membawa kita ke arah yang lebih baik. Hal itu juga yang menjadi niat dari seluruh manajemen PT PELINDO1 khususnya cabang Terminal Peti Kemas Domestik

Sosialisasi (TPKDB) Employee Portal (EP) di Terminal Peti Kemas Domestik Belawan

berjalan dengan sangat antusias. Para peserta menyimak materi-materi EP yang dibawakan para trainer yaitu Jenny Omishari H dan Swandy Purba. Di samping itu, untuk menunjang kesiapan penggunaan EP yang sebentar lagi akan Go Live, sosialisasi ini diharapkan mampu membawa dampak perubahan yang besar bagi karyawan dan perusahaan Pelindo 1.

iMPlEMEnTASi SSP1 Di TPkDB

SoSiAliSASi kEGiATAn EMPloyEE PoRTAl (EP)

MEnARA


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SoSiAliSASi kEGiATAn EMPloyEE PoRTAl (EP)

DPP SP PElinDo 1 GElAR hAlAl BihAlAl

Dalam rangka menjalin silaturahmi seusai Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja (DPP SP) Pelindo 1 mengadakan acara halal bihalal.

Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Juli 2017 tampak sedikit berbeda. Halal bihalal yang memang menjadi acara rutin DPP SP ini biasanya digelar di kantor Pusat Pelindo 1. Namun kali ini DPP SP mendatangi langsung cabang-cabang Pelindo 1, seperti:Cabang Belawan, Terminal Peti Kemas Domestik (TPKDB), dan Belawan International Container Terminal (BICT).

“Biasanya kami mengadakan acara halal bihalal ini di kantor pusat. Tapi sekarang memang kami yang datang langsung ke cabang. Tujuannya kami datang ke cabang untuk mempermudah halal bihalal. Mungkin yang biasanya jadwal halal bihalal mengganggu pekerjaan anggota yang ada di cabang, sekarang mereka jadi lebih nyaman didatangi langsung,” ujar Kamal Akhyar, Ketua DPP SP Pelindo 1.

Selain itu, untuk mempermudah para anggota yang sibuk dalam pekerjaannya, DPP SP juga ingin melihat suasana kerja para anggota di cabang. Hal ini bertujuan untuk lebih memahami tugas-tugas yang dikerjakan oleh para pegawai. Acara halal bihalal yang diikuti oleh seluruh pengurus SP inti ini bisa lebih menciptakan suasana akrab yang terjalin pada semua anggota.

Halal bihalal yang diadakan DPP SP Pelindo 1 ini disambut baik oleh para pegawai yang berada di cabang Belawan, TPKDB, dan BICT. Para pegawai sempat terkejut atas kehadiran DPP SP. “Fungsi Serikat Pekerja itu adalah melayani dan memfasilitasi teman-teman pegawai, jadi harapannya SP bisa terus menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman pegawai,” tutup Kamal Akhyar.

Teks : Mariza | Foto : Kamal

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Mungkin Anda pernah mengalami atau sekadar mendengar tentang

virus yang bisa mematikan dan bisa mengunci total komputer Anda serta meminta bayaran agar komputer berfungsi kembali? Itulah yang dinamakan RANSOMWARE.

Ransom artinya tebusan dan ware artinya perangkat. Menurut Wikipedia versi bahasa Indonesia RANSOMWARE adalah jenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar.

Beberapa waktu lalu, Anda mungkin pernah mendengar WannaCry, salah satu ransomware

yang telah menyerang 200.000 perangkat di sekitar 150 negara, termasuk Amerika Serikat. Bisa kita bayangkan betapa besar dampak yang ditimbulkan jika suatu perusahaan yang mengandalkan perangkat kerja berupa PC Desktop atau PC laptop untuk kegiatan produktivitas atau administrasi jika diserang ransomware ini.

Apalagi Pelindo 1 akan menjalankan sistem ERP sejak Go Live di 1 Agustus. Sistem baru ini sangat mengandalkan perangkat teknologi informasi berupa PC Desktop atau Laptop di segment hardware dan sistem operasi windows dan SAP di segment software. Bisa dibayangkan bagaimana jika terkena dampak Ransomware dan berapa kerugian

yang ditimbulkan akibat masalah ini.

Kasus serangan ransomware ini juga pernah dialami oleh salah satu rekan kerja PT.PELINDO I yaitu MAERSK CO yang terkena serangan PETYA RANSOMWARE yang menyebabkan terganggunya kegiatan impor di kapal Meratus Medan 5. Seperti disampaikan melalui akun twitter @Maersk dan dikutip oleh Reuters.com.

Mengapa bisa terjadi? Apakah di suatu perusahaan tidak mempunyai ahli di bidang TI? Atau apakah kita lalai sehingga membuka situs-situs yang “BERBAHAYA” secara tidak sengaja? Ternyata kelemahan itu tidak melulu mengenai SDM atau personal yang berhubungan di

UPDATE SiSTEM oPERASi ATAU RAnSoMWARE ATTACk

Oleh: Rahmat SidikPelaksana Perawatan RTG Div Teknik BICT

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

bidang TI, tetapi kelemahan itu terdapat pada Sistem Operasi yang mungkin sejak awal di-install tidak pernah mendapatkan update dari Microsoft.

Jika pihak luar mengetahui kelemahan dari sistem operasi kita, mereka bisa memanfaatkannya untuk niat jahat yang ujung-ujungnya meminta tebusan. Seperti yang

dikutip dari halaman facebook grup Computer security.

Kelemahan itu terletak di SMB Protokol yang digunakan oleh sistem operasi windows pada kegunaan menyangkut file sharing, printer sharing, dan akses ke beberapa layanan remote windows service pada port TCP 139 dan 445. Dalam dunia TI kelemahan ini dikenal dengan

nama “ETERNAL BLUE”.

Tapi jangan khawatir karena Microsoft telah mengetahui celah kelemahan ini dan telah memberikan tambalan keamanan (security patch) yang bisa di download di situs Microsoft sendiri. Disini akan diberikan link untuk mendownload file patch tersebut. Klik di sini: https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx

Selain itu diperlukan kehati-hatian untuk tidak membuka link–link yang beresiko membuka jalan masuknya aplikasi-aplikasi yang bisa merusak sistem komputer. Memang banyak yang dirugikan jika kita tidak bisa menjaga indera yang diberikan Tuhan, terutama mata yang secara tidak langsung bisa merugikan perusahaan.

Semoga dengan updatenya sistem operasi kita dan kehati-hatian terhadap situs yang beresiko tersebut, serangan semacam Ransomware yang beredar di dunia maya bisa diatasi. Sehingga Sistem ERP yang sudah direncanakan perusahaan bisa berjalan sebagaimana mestinya dan berdampak baik bagi peningkatan produktivitas perusahaan.

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

M. yusuf MasangkenSupervisor Terminal Penumpang,

Cabang Pelabuhan Belawan

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

“SUkA DUkA Di TERMinAl PEnUMPAnG”

Teks : Eka | Foto : Qodrat

“Di terminal penumpang, kita bersentuhan langsung dengan pengguna jasa,” kata M. Yusuf Masangken saat menceritakan aktivitas yang dilakuan di bidang layanan penumpang yang ia pimpin. Penumpang yang turun dari kapal, perilakunya berbeda dengan perilaku penumpang di bandar udara. “Di kapal laut, penumpangnya sangat beragam. Banyak orang tua yang terkadang protes dengan peraturan baru yang kita buat di pelabuhan. Dulu nggak gini, protes mereka, tugas kita memberikan penjelasan dan edukasi kepada mereka,” jelas Yusuf.

Sejak Terminal Penumpang Bandar Deli mulai dioperasikan sekitar tahun 2015, banyak perubahan yang dilakukan, misalnya tentang peraturan pengantar, peraturan check in yang mengharuskan nama penumpang sesuai dengan nama yang tertera pada KTP, serta berbagai peraturan lainnya untuk membuat pelayanan di pelabuhan penumpang semakin baik.

Lelaki berdarah Karo kelahiran Binjai 11 Mei ini mulai bergabung dengan Pelindo 1 sejak tahun 1984 sebagai tenaga honorer koperasi. 6 tahun kemudian, tahun 1990, Yusuf mengikuti ujian penerimaan untuk ABK (Anak Buah Kapal) dan pada tahun 1991, ia ditempatkan di divisi kepanduan, dinas armada kepanduan bagian administrasi Cabang Pelabuhan Belawan hingga tahun 2007. Ia kemudian bergabung di bisnis terminal (Pusat Pelayanan Satu Atap/ PPSA Belawan) sejak tahun 2007. Ketika terminal penumpang beroperasi di Maret 2015, ia ditugaskan memimpin terminal ini. Bagi Yusuf, semua pekerjaan yang ia lakukan sangat berkesan. Di kepanduan, ia bertugas mencatat pergerakan kapal setiap bulannya, mendata jumlah pemakaian bahan bakar, menyusun anggaran, dan mendata perlengkapan.Tapi begitu masuk ke bisnis terminal, segmennya menjadi berbeda. Mereka bertugas melayani cara menyandarkan kapal. “Pertama kali gabung, saya bingung,” katanya. “Ada istilah piket kecil dan piket besar. Saya bingung maksudnya apa. Rupanya piket kecil itu ukuran dermaganya dari 0-100 meter, kalau sudah 300 meter disebut piket besar. Misalnya, jika ukuran kapal 60 meter berarti dermaganya bisa 60-100 meter. Ini disebut piket kecil,” Yusuf

bercerita sembari tertawa mengenang pengalaman pertamanya itu. “Di sini saya banyak belajar tetang penyandaran kapal. Memang tidak ada pelatihan khusus, tapi dari pengalaman, saya banyak belajar,” jelas bapak tiga anak ini.

Dalam bekerja, ia selalu berprinsip cepat kaki, ringan tangan. Maksudnya, ia akan selalu dengan penuh tanggung jawab mengerjakan tugas yang diberikan atasan. “Prinsipnya, saya selalu utamakan perintah atasan. Loyalitas saya berikan pada jenjang yang paling tinggi,” kata alumni SMAN 2 Binjai dan Universitas Dharma Wangsa ini. Saat arus mudik dan arus balik pada ramadhan dan lebaran lalu, Yusuf memastikan kesiapan timnya untuk tetap maksimal melakukan kegiatan. Jumlah arus mudik tahun ini sebanyak 14.063 orang dan arus balik sebanyak 14.866 orang. “Tanggung jawab mudik ini sebenarnya ada pada Otoritas Pelabuhan (OP) dan Syahbandar. Pelindo 1 hanya menyiapkan sarananya. Itu sudah kita lakukan dengan maksimal. Selain mengongkosi mudik gratis 850 orang dari Batam, Pelindo 1 juga menyediakan 7 bus gratis ke Aceh dan Padang Sidempuan,” kata penyuka olahraga bola kaki ini.

Selain memastikan kenyamanan terminal penumpang, kegiatan bongkar muat kapal juga menjadi tanggung jawabnya. Bekerja sebagai orang lapangan, menurut Yusuf tidak kenal tanggal merah ataupun hari minggu. “Kalendernya hitam semua. Hari Minggu pun kerja karena ada kapal masuk. Jadi harus pandai-pandai mengatur waktu untuk keluarga,” katanya. “Apalagi sebentar lagi saya mau pensiun. Setelah bekerja selama 27 tahun lebih di Pelindo 1, dua tahun lagi masa tugas saya sudah selesai. Jadi kesempatan mengabdi untuk perusahaan ini harus saya manfaatkan dengan baik,” kata bapak yang ingin menikmati masa pensiunnya ini bersama keluarga.

“Saya tidak mau berladang saat pensiun nanti. Saya sudah berladang dari kecil. Waktu SMA tugas saya ngangon lembu dan nderes karet. Masak setelah pensiun harus berladang lagi?” pungkas bapak yang menghabiskan masa kecilnya di Binjai ini.

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Kecil di Keluasan Samudra Pulau Berhala adalah satu dari sekian banyak pulau

kecil yang berada di wilayah perbatasan perairan Indonesia dengan negara-negara tetangga. Pulau Berhala berada di Selat Malaka, berbatasan dengan Malaysia. Sebagai pulau terluar Indonesia, pulau ini menjadi wilayah penjagaan perairan, melihat arus masuk kapal-kapal asing, jangan sampai pula diklaim oleh negara lain.

Perjalanan ke Pulau Berhala lebih lama dari yang saya bayangkan, sekitar 4 jam. Saya sudah pernah ke Pulau Pandang yang juga berada di Selat Malaka. Waktu itu waktu tempuhnya berkisar 3 jam. Jadi, awalnya saya berekspektasi waktu tempuhnya juga mungkin hanya berkisar tiga jam. Sedikit bosan memang bila tidak pandai menikmati laut dan setiap keadaan. Apalagi kalau sudah mulai mabuk laut dan sesak pipis. Hehe Perjalanan berangkat kami tak terlalu diberkati dengan cuaca yang cerah. Di kejauhan langit kelihatan gelap, hujan sudah nampak di kejauhan, di berbagai

sisi. Rintik-rintik, sehingga meskipun tak besar, membuat laut sedikit berombak. Kapal yang kami tumpangi adalah kapal kayu yang aman untuk ditumpangi sampai ke tujuan. Jadilah di tengah keluasan Selat Malaka, kami menikmati hujan di atas kapal.

Yes… akhirnya Tiba di BerhalaHampir 4 jam kapal kami sudah berjalan dengan kecepatan santai. Sejam sejam lalu, Pulau Berhala sudah kelihatan. Terasa semakin dekat dan terus semakin dekat. Tampak tiga gugusan pulau. Dua pulau kecil di kiri dan kanan dengan satu pulau utama yang jauh lebih besar dari keduanya. Pulau Berhala diapit dua pulau kecil di sisi kiri dan kanannya.

Pulau Sokong Kakek dan Pulau Sokong Nenek.

Dermaga Pulau Berhala yang kokoh sudah kelihatan. Di atas puncak bukit tampak menara suar dengan lambang burung garuda di atasnya. Dermaga ini kelihatan, menurut marinir yang saya ajak ngobrol, dermaga tersebut baru selesai sekitar awal tahun 2014 lalu.

Langit tidak lagi semendung di perjalanan tadi. Garis kebiruan di langit tampak cantik. Pun garis pantai yang kebiruan sudah sangat menggoda untuk disentuh. Saya bahagia, akhirnya sampai dan bisa menghirup udara laut dengan leluasa dari atas dermaga. Tulisan Welcome to Berhala Island ditulis dengan warna merah putih

Pulau Berhala, Sensasi

Berlibur di Pulau

Terluar Indonesia

Teks : Eka Dalanta | Foto : Andi Gultom

Jauh dekat 4000. Eh bukan, ini bukan angkot. Kami sedang dalam perjalanan ke Pulau Berhala. Jauh dekat, jangan pikirkan jauhnya.

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Pulau Berhala, Sensasi

Berlibur di Pulau

Terluar Indonesia

Teks : Eka Dalanta | Foto : Andi Gultom

Jauh dekat 4000. Eh bukan, ini bukan angkot. Kami sedang dalam perjalanan ke Pulau Berhala. Jauh dekat, jangan pikirkan jauhnya.

ditemani bendera merah putih memberi tanda jika mereka yang baru saja tiba sedang berada di teritori negara Indonesia. Pulau Sokong Kakek dan Pulau Sokong Nenek kelihatan mesra menjaga Pulau Berhala. Jika dilihat dari jauh ketiganya tampak seperti tubuh penyu degan kepala, tempurung, dan kakinya.

Jangan khawatir, di Pulau Berhala, meskipun tidak ada penginapan seperti hotel atau guest house, rumah tinggal para tentara dan navigator penjaga pulau biasa digunakan jika ada tamu yang datang. Jumlahnya cukup banyak, bisa untuk menampung sekitar 200 orang dan sepertinya memang dipersiapkan untuk para wisatawan. Kamar-kamar tersebut terawat baik dengan lantai keramik yang bersih, bangunan baru, dan kasur yang empuk. Ini jauh lebih baik dari yang saya bayangkan.

Di tempat ini, jangan pernah berniat untuk menjadikannya sebagai lokasi berbulan madu karenaaaaa… ada aturan yang sudah ditetapkan. Kamar antara laki-laki dan perempuan dipisah, tidak boleh bersatu meskipun itu untuk suami istri. Ini sudah menjadi aturan baku. Tentang kenapa, katanya berpantang sekaligus mungkin demi kenyamanan penghuni pulau ya. Hehehe…

Nah selain bisa menginap di kamar-kamar yang sudah disediakan, tepat di depan dermaga dan kamar-kamar di sebelah timur pulau, pengunjung bisa juga menikmati sensasi berlibur out door. Ya artinya, kamu harus membawa perlengkapan berkemah sendiri. Silahkan bawa tenda dan gelar sendiri tenda di areal aman di pinggiran pantai. Pinggiran pantai yang aman dari air pasang cukup luas kok. Bisa untuk 3-5 tenda di dekat dermaga. Di dekat kamar-kamar di sebelah timur dermaga lokasi berkemah jauh lebih luas lagi.

Oh ya… untuk kamar-kamar tersebut, setiap tamu dikenakan biaya Rp. 30.000 per orangnya. Hitungannya bukan per malam tapi per kunjungan. Jadi meskipun dalam sekali kunjungan kamu tinggal selama 1 minggu di Pulau Berhala, bayarannya tetap

Rp. 30.000. Saya terkesan lagi dengan sistem pembayaran yang sangat nyaman ini.

Berkemah di pinggiran pantai pasti memberikan kesan yang berbeda. Bisa mendengar suara debur ombak secara langsung adalah suasana mahal, tidak bisa dimiliki di kota yang tiap hari dipenuhi berisik suara kendaraan sampai larut malam. Kamu bisa merasakan angin laut, melihat bintang-bintang yang terlihat jauh lebih banyak karena tidak dihajar polusi cahaya. Ahhhh… ini kemewahan luar biasa. Itulah sebabnya saya sangat menyukai duduk dekat dengan alam.

Ngomong-ngomong soal aturan, ada beberapa aturan lagi yang harus dipatuhi setiap pengunjung di pulau ini. Para pengunjung berpantang membunuh setiap binatang hutan di Pulau Berhala. Baik itu burung, tupai, atau ular sekalipun. Seperti kejadian di minggu pagi saat dari arah kamar para tentara penjaga pulau terdengar suara gaduh. Ternyata seekor ular piton ingin memangsa ayam peliharaan mereka. Para tentara hanya mengusir ular tersebut pergi, mereka tidak membunuhnya. Pelestarian untuk menjaga keseimbangan alam. Sebab memang predator terbesar musuh alam semesta sesungguhnya adalah manusia dengan segala keserakahannya. Tssssah… saya ngomongnya sudah melantur. Hehehe…

Aturan lainnya adalah, para pengunjung disarankan untuk menjaga tutur dan sikap, aturan berpantang seperti pada beberapa tempat untuk membagun mitos dan sikap menjaga sekaligus menghormati diterapkan di Pulau Berhala.

Facing 768 StairsHari belum terlalu sore saat kami tiba di Pulau Berhala. Beberapa teman langsung mengajak untuk melihat langit dan laut dan keluasan samudra di sekeliling Pulau Berhala dari ketinggian menara suar. Ajakan ini rasanya cukup menggoda.

Berbekal sebotol air minum, saya dan Andi berjalan bersama 5 orang lainnya ditambah dengan satu orang navigator penjaga pulau. Perjalanan ke

menara suar terus menaik. Setelah menyelesaikan 165 anak tangga pertama, kami harus terus berjalan dan menuntaskan sekitar 615 anak tangga lagi. Wow… membayangkannya saja saya sudah teler. Tapi saya ingat lagi kata teman saya, “Jangan bayangkan jauhnya atau susahnya naik, tapi bayangkan apa yang kau dapatkan begitu sampai di puncak.” Iya, saya sadar kalimatnya benar. Saya hanya akan membayangkan apa yang akan saya lihat begitu tiba di atas puncak. Kalaupun nanti mengecewakan, saya tetap berbahagia karena saya sudah berhasil mengalahkan rasa tidak kuat atau malas dan berhasil menuntaskan rasa penasaran.

Kami berjalan pelan-pelan, nafas sudah terasa ngos-ngosan. Beberapa kali kami berhenti menjaga jarak masing-masing dan berusaha mengatur nafas. Tangga-tangga semakin tinggi. Di kiri tangga terdapat rel dari kayu sampai ke puncak tangga untuk mengangkut muatan-muatan bahan bangunan untuk membangun menara suar dan menara komunikasi yang tengah dibangun. Anak-anak tangga sebagian terasa licin karena berlumut. Untung tidak ada hujan sore itu.

Untuk melihat dari puncak menara, kami harus menaiki tangga lagi, sekitar 4 tingkat ruangan dengan tangga nyaris 90 derajat pada tingkat keempat. Untuk yang phobia ketinggian seperti saya dan Andi, saya salut dengan keberanian kami. Hehehe…

Di atas menara suar, angin cukup kencang membuat kadang suara hilang terbawa angin saat tengah berbicara. Langit sedang tidak terlalu bagus sore itu. Langit datar, flat, tidak ada goresan biru yang membuat indah. Langit serba abu-abu yang juga membuat laut mati warna. Laut tidak tampak biru. Tapi saya ingin tetap menikmati apapun yang saya temukan di sana. Angin, keluasan, kebebasan, dan keberanian mengalahkan rasa takut. Kami berhasil menghadapi 768 anak tangga yang tak banyak bicara tapi sangat menguras tenaga.

Kami pun bergegas pulang

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

karena hari sudah semakin sore mendekati pukul lima. Saran dari abang guide, sebaiknya sudah tiba di bawah sebelum pukul enam karena akan sangat gelap dan tidak terlalu aman berjalan dalam gelap di tangga-tangga berlumut. Jalan turun memang tak bikin lelah tapi cukup bikin nyali ciut bila melihat ke bawah.

Rumah untuk PenyuKeistimewaan lain Pulau Berhala adalah pulau ini merupakan tempat konservasi penyu. Penyu hijau, satwa asli pulau ini sendiri. Penangkaran penyu tersebut, menurut Sersan Sinaga, Pemimpin Satuan Regu penjaga pulau dari Angkatan Darat yang bertugas jaga, sudah mulai dilakukan sejak Pulau Berhala dikelola, sekitar tahun 2006. Sejak itu pula sudah lebih ribuan penyu yang dilepas kembali ke habitatnya, ke laut begitu mencapai usia dewasa. Penangkaran penyu yang dikelola oleh tentara ini saat ini sedang merawat lebih dari 30 tukik (anak penyu) berusia satu bulan. Saat tukik berusia tiga bulan nanti, tukik-tukik ini dilepas ke laut karena dirasa sudah cukup dewasa dan mampu menjaga dirinya bertahan dari pemangsa dan kesulitan alam. Selain tukik-tukik, di wadah penangkaran ada ratusan telur yang tengah dieramkan.

Oh ya para tentara penjaga pulau biasa berpatroli malam hari untuk mengumpulkan telur-telur penyu agar tidak sampai dimangsa oleh elang, ular atau hewan-hewan pemangsa lainnya. Dan… ternyata mereka pernah bertemu dengan penyu raksasa seberat lebih dari satu ton.

Untuk melihat penyu dewasa dan jejak-jejak mereka naik ke daratan, kita harus ke arah timur pulau, sekitar 15 menit berjalan bila melalui anak-anak tangga bila air sedang pasang atau 5 menit melalui pinggiran pantai ke arah timur bila air sedang surut. Malam itu, air sedang pasang, tak aman bila kami menyusur pinggiran pantai. Kami melalui anak-anak tangga.

Bila ingin bertemu dengan penyu, kita tidak boleh berisik. Mereka akan takut ke daratan bila mendengar suara berisik. Setiap makhluk hidup secara

insting akan menghindari bahaya dan pemangsa. Meskipun niatan kami bukan sebagai pemangsa, percayalah, tak ada penyu yang bisa membaca pikiran kita, seperti kita juga tak akan pernah fasih menyelami pikiran orang lain.

Kami berjalan tenang, malam pekat. Bintang-bintang di atas langit bersinar sangat terang dan indah. Andi berusaha merekam momen bintang-bintang tersebut dengan kameranya.

Di pasir pantai, jejak-jejak penyu terlihat beberapa. Bekas kemarin malam kata abang guide. Yang membuat takjub lagi adalah keajaiban di garis pantai. Garis pantai yang menyala terang, garis berwarna biru mengikuti lekuk sisa-sisa hempasan ombak. Garis biru yang dihasilkan plankton-plankton. Mereka bercahaya dalam gelap. Bahkan jika kakimu terhempas ombak dan mereka menempal di sandal, sendalmu kerlap seperti bintang biru. Saya suka memperhatikan mereka.

Sayang malam itu belum ada penyu yang naik ke pantai. Kami diminta untuk diam dan tenang, duduk bercakap-cakap tak jauh dari penginapan di sisi timur dermaga. Kami meringkuk di bawah jaket menunggu datangnya penyu. Namun sebelum penyu datang ke pinggiran pantai, hujan sudah mengusir kami pulang. Sudahlah, hari itu kami tidak berjodoh dengan penyu.

Dijaga Sepasang Pulau Yang Mesra Bagian menarik lainnya dari pulau ini adalah mitos tentang dua pulau penjaga di sisi kiri dan kanan Pulau Berhala. Adalah Pulau Sokong Kakek di sebelah barat dan Pulau Sokong Nenek

di sebelah timur. Sepasang pulau ini dimitoskan sebagai sepasang kakek dan nenek penghuni pertama Pulau Berhala. Entah bagaimana ceritanya, saya kurang mendapatkan rinciannya.

Pulau Sokong Kakek akan terlihat jelas saat kita berada di puncak menara suar. Pulau ini bila air surut bisa disinggahi para nelayan. Tidak ada garis pantai di sini, hanya ada lubang besar seperti celah gua sangat besar yang bisa dimasuki. Tapi cukup pengap, begitu cerita nelayan yang saya dapatkan dari tentara penjaga. Bila air naik tentu saja pulau ini tidak bisa disinggahi.

Sedangkan Pulau Sokong Nenek di sebelah timur, bila air sedang surut, kita bisa menyeberanginya dengan berjalan kaki dari Pulau Berhala. Pantainya menyatu dengan Pantai Pulau Berhala. Di pulau ini terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai makam si nenek.

Begitulah, dua hari terasa berjalan lambat di Pulau Berhala. Saya tidak dirong-rong gadget karena memang tidak ada sinyal, saya punya banyak waktu dengan pikiran-pikiran saya saat duduk atau rebahan menikmati angin laut di pinggir pantai.

How to get there: Untuk menuju Pulau Berhala, dari Dermaga Tanjung Beringin di Serdang Bedagai, kamu harus mengontak pos tentara untuk diizinkan menyebrang pulau. Kapal sudah disediakan oleh mereka. Untuk satu kapal bermuatan lebih dari 30 orang sekarang dikenakan biaya Rp. 4 juta (sebelum BBM naik Rp. 3 juta). Jadi memang sebaiknya beramai-ramai agar bisa sharing biaya. Untuk penginapan hanya dikenakan biaya Rp. 30 ribu per orang. Untuk makan, bila beramai-ramai dan tak membawa bekal sendiri, kamu bisa meminta disediakan juru masak yang akan men-charge Rp. 15.000 untuk sekali makan. Silahkan hitung sendiri berapa kali kebutuhan makan kamu di pulau.

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SAnDAR

Teks | Foto : Ade Irma

Serikat Pekerja Pelindo I Cabang Belawan yang didukung oleh Manajemen

Pelindo I Cabang Belawan memberikan bantuan kepada 50 anak korban kebakaran yang terdiri dari anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Keatas Pertama (SMP) di Kelurahan Belawan I Lorong Pancar, 15 Juli 2017.

Acara ini dilaksanakan di Terminal Penumpang Bandar Deli, Belawan dan dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja (Ketua DPC SP) Cabang Belawan Yusuf Masangken, General Manager Cabang Belawan yang diwakili oleh Pelaksana Harian Menejer SDM & Umum Khairul Ulya, Kepala Lingkungan setempat, dan Ketua Forum

Pembela Islam Belawan Badlun.Bantuan yang diberikan berupa 50 paket perlengkapan sekolah seperti buku, pulpen, dan pensil. “Kami berharap semoga paket ini dapat membantu anak-anak yang terkena dampak kebakaran dapat sekolah dan belajar di tahun ajaran baru ini,” kata Yusuf.

SP PElinDo i BElAWAn BERBAGi DEnGAn koRBAn kEBAkARAn

Berangkat dari Kantor Cabang Pelabuhan Pekanbaru, menggunakan

bus, beberapa calon pegawai (Calpeg) Pelindo 1 menuju Pelabuhan Perawang yang berjarak hampir 2 jam dari Kota Pekanbaru.

Setibanya di Kantor Pelabuhan Perawang, rombongan calon pegawai yang berasal dari penerimaan umum ini disambut oleh beberapa pejabat Pelindo 1 Cabang Pekanbaru, diantaranya General Manager Pelabuhan Pekanbaru yang diwakili oleh

Menejer SDM dan Umum Budi Syafrizal, Andi Fikri Nasution, Abri, Alfensius, dan Ricky Ganda, serta beberapa pejabat lainnya dan pegawai Cabang Pelindo 1 Pekanbaru. Rombongan Calpeg tersebut dipimpin oleh Suryono dan Irwansyah.

Field trip ini merupakan program Pelindo 1 untuk memperkenalkan lebih banyak tentang pelabuhan kepada para calon pegawai. Diharapkan dengan kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan menumbuhkan kecintaan terhadap kerja-kerja kepelabuhanan. Sehingga para calon pegawai ini bisa terpacu semangatnya dan bisa memberikan saran dan ide untuk kemajuan Pelindo 1, terutama untuk cabang-cabang yang mereka kunjungi.

Teks | Foto : Beni

fiElD TRiP CAlPEG PElinDo 1 kE PERAWAnG


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SAnDARSAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

SAnDARSAnDAR


PelabuhanGema

Majalah

Pelabuhan

Gema... · 2017-11-01 · Bulan Agustus menjadi bulan yang sangat penting bagi kita. Perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia menjadi satu momentum berharga ... SAP pada hari Jumat,21

Documents