Top Banner
TUGAS GEOLOGI CITRA PENGINDERAAN JAUH FENOMENA BANJIR MODEL BAHAYA BANJIR MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI KABUPATEN SAMPANG Jurnal Penginderaan Jau ! "l# $ N"# % Juni &'%& ( )&*++ Ole ( Nani, Sur-" Har-ani * Peneli.i Pu/a. Pe0an1aa.an Penginderaan Jau * LAPAN Di/u/un Ole ( Na0a ( EKA SUSETYANA SAPUTRA NIM ( 2%''%)''+ SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI &'%+
36

Gcpj Makalah Jurnal Banjir

Jul 05, 2018

Download

Documents

Xk Asmara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 1/36

TUGAS GEOLOGI CITRA PENGINDERAAN JAUH

FENOMENA BANJIR

MODEL BAHAYA BANJIR MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

DI KABUPATEN SAMPANG

Jurnal Penginderaan Jau !"l# $ N"# % Juni &'%& ( )&*++

Ole (

Nani, Sur-" Har-ani * Peneli.i Pu/a. Pe0an1aa.an Penginderaan Jau *

LAPAN

Di/u/un Ole (

Na0a ( EKA SUSETYANA SAPUTRA

NIM ( 2%''%)''+

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

&'%+

Page 2: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 2/36

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalahini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga

makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu auan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaa dalam pemahaman mahasis!a tentang "

Peman#aatan $itra Penginderaan %auh untuk &enomena 'enana 'anjir "

dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata

kuliah (eologi $itra dan Penginderaan %auh.

)arapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuandan pengalaman bagi para pembaa, sehingga saya dapat memperbaiki

bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki sangat kurang. *leh kerena itu saya harapkan kepada

para pembaa untuk memberikan masukan-masukan yang bersi#at

membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, ++ Mei +

  Penulis

Page 3: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 3/36

DAFTAR ISI

)alaman %udul/o0er11111111111111111111...

Kata Pengantar11111111111111111111111..

2a#tar 3si11111111111111111111111111..

'4' 3 Pendahuluan111111111111111111111..

3.+ 5atar 'elakang1111111111111111111.

3. Maksud dan Tujuan1111111111111111....

3.6 Pendahuluan1111111111111111111....

3.7 Model 'ahaya 'anjir1111111111111111.

3.8 Metodologi111111111111111111111

'4' 33 )asil dan Pembahasan1111111111111111.

33.+ Perhitungan bobot dalam model bahaya banjir111...

33. Peta 'ahaya 'anjir Kab.Sampang1111111111

'4' 333 Kesimpulan111111111111111111111.

2a#tar Rujukan/Pustaka1111111111111111111.

Page 4: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 4/36

BAB I

PENDAHULUAN

I#% La.ar Bela,ang

Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasa!arsa

terakhir ini. Perkembangannya meliputi aspek sensor, !ahana atau

kendaraan pemba!a sensor, jenis itra serta liputan dan ketersediaannya,

alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang

penggunaannya. 2i 3ndonesia, penggunaan #oto udara untuk sur0ey

pemetaan sumber daya telah dimulai oleh beberapa instansi pada a!al

tahun +9:-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber daya.

Mulai dari negara maju seperti 4merika Serikat, Kanada, Peranis,

%epang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan

per kapita yang rendah seperti 3ndia dan Republik Rakyat $ina. 'erbagai

satelit sumberdaya yang dilunurkan itu mena!arkan kemampuan yang

ber0ariasi, dari resolusi spasial , meter ;QuickBirth milik 4merika<hingga sekitar +,+ kilometer ;NOAA-AVHRR  juga milik 4merika Serikat<.

 'erbagai negara di =ropa, 4merika >tara, 4merika 5atin, 4sia dan

 bahkan 4#rika telah banyak meman#aatkan satelit itu untuk

pembangunan.

I#& Ma,/ud dan .u3uan 

2engan mempelajari penginderaan jauh dan interpretasi itra diharapkan

kita dapat menumbuhkan kemampuan, sehingga mempunyai perspekti#

yang luas mengenai eksistensi penginderaan jauh, baik pada masa lalu,

masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan berbagai

man#aat dari teknik penginderaan jauh di bidang penelitian banjir dan

model bahaya banjir dengan menggunakan data. Sehingga kita tahu apa

itu penginderaan jauh, man#aat, #ungsinya, dll.

Page 5: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 5/36

ABSTRAK

'anjir di 3ndonesia merupakan benana terbesar yang menempati

urutan pertama, hal ini dikemukakan oleh 'adan Nasional

Penanggulangan 'enana dalam data kebenanaan 'NP' tahun ?

:. Mengingat dampak benana banjir dapat menimbulkan korban ji!a

dan kerugian materi maka benana banjir perlu untuk diteliti. Salah satu

data yang dapat digunakan untuk penelitian banjir adalah data

penginderaan jauh. Keunggulan data historis yang baik memungkinkan

untuk melihat perubahan penutup/penggunaan lahan dari tahun ke tahundi suatu !ilayah. $akupan !ilayah dari data penginderaan jauh yang luas

memungkinkan untuk melihat dan menganalisis seara komprehensi#.

Metode yang digunakan dalam penelitian model bahaya banjir 

menggunakan beberapa 0ariabel, dimana setiap 0ariabel mempunyai klas

kriteria. Penentuan bobot setiap 0ariabel banjir dengan menggunakan

ara komposit yaitu Composite Mapping Analysis  dari setiap 0ariabel

banjir. )asil dari penelitian ini adalah penyebab utama banjir yang terjadidi Kabupaten Sampang adalah sistem lahan yang sebagian besar di Kota

Sampang berupa dataran gabungan muara dan Ra!a yang merupakan

dataran rendah serta dipiu oleh adanya hujan yang lebat. Model peta

bahaya banjir yang dihasilkan berdasarkan pembobotan 0ariabel banjir 

dengan metode multikriteria analisis yang merupakan #ungsi dari urah

hujan, liputan lahan, lereng, sistem lahan dan ele0asi.

I#4 PENDAHULUAN

'anjir yang melanda di berbagai !ilayah 3ndonesia merupakan

suatu #enomena logis karena negara ini berada di daerah tropis dengan

urah hujan yang sangat besar. Menurut data kebenanaan 'adan

Nasional Penanggulangan 'enana ;'NP'< tahun ? 9 banjir 

merupakan benana terbesar yang menempati urutan pertama. Selain itu,

Page 6: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 6/36

berbagai pemiu yang dapat di identi#ikasi adalah perubahan lahan di

daerah hulu seperti pembukaan hutan dan perkembangan !ilayah

perkotaan yang sangat epat. Pembukaan hutan di daerah hulu akan

menyebabkan air hujan tidak dapat diserap oleh tanah dan langsung

menjadi air limpasan yang langsung mengalir ke sungai. 2ebit air sungai

akan menjadi lebih besar, dan akhirnya menyebabkan banjir.

Perkembangan perkotaan yang tidak diiringi dengan pengelolaan yang

baik akan menyebab-kan sistem drainase perkotaan akan memburuk, air 

tidak dapat mengalir dengan semestinya sehingga menyebab-kan

genangan banjir.

&enomena-#enomena tersebut ter-jadi di negara kita, namun antara

!ilayah satu dengan yang lain dapat berbeda penyebabnya. Kajian

mengenai penyebab utama banjir di suatu !ilayah sangat penting.

Pengetahuan tentang #aktor penyebab banjir dapat digunakan untuk

in#ormasi pembuatan model bahaya banjir seara komprehensi#. 4nalisa

multi-kriteria dapat digunakan untuk melihat kriteria spesi#ik dari penyebab

banjir di suatu !ilayah, selanjutnya daerah bahaya banjir dapat dipetakan.)al ini diharapkan dapat mengatasi dan mengurangi dampak yang terjadi

akibat benana banjir.

'erdasarkan kenyataan di lapangan bah!a permasalahan banjir yang

terjadi di Kabupaten Sampang disebabkan oleh jumlah aliran yang masuk

ke Kota Sampang sangat besar sehingga akumulasi aliran ;flow 

accumulation< sangat tinggi. Selain jumlah aliran yang sangat besar kekota Sampang, juga terjadinya sedimentasi yang sangat tinggi di sungai

yang melintas di kota Sampang, serta sistem drainase yang kurang baik

terutama di daerah perkotaan. Permasalahan tersebut yang dapat memiu

terjadinya banjir di Sampang, sehingga berdasarkan per-masalahan

tersebut perlunya penanganan banjir di Kabupaten Sampang ini seara

komprehensi#.

Page 7: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 7/36

Salah satu data yang dapat digunakan untuk analisis model bahaya

banjir adalah penggunaan data peng-inderaan jauh. Keunggulan data

peng-inderaan jauh mempunyai data historis yang baik dan

memungkinkan untuk melihat perubahan liputan lahan dari tahun ke tahun

di suatu !ilayah. $akupan !ilayah dari data penginderaan jauh yang luas

memungkinkan untuk melihat dan menganalisis seara komprehensi# 

!ilayah kajian, sehingga penyebab utama banjir dapat diketahui. 2ata ini

 juga dapat digunakan sebagai masukan dalam pemodelan daerah bahaya

banjir. Penelitian ini bertujuan untuk pembuatan model bahaya banjir 

dengan menggunakan data penginderaan jauh, dengan mengetahui

penyebab utama banjir di !ilayah kajian, serta pembuatan peta bahayabanjir di Kabupaten Sampang.

I#2 MODEL BAHAYA BANJIR

Penelitian model banjir !ilayah urban/perkotaan dengan menggunakan

data penginderaan jauh telah dilakukan oleh =lena ;<. 2ata yang

digunakan selain data penginderaan jauh, juga digunakan data iklim, datahistoris banjir, dan #aktor sosial ekonomi yang diintegrasikan

menggunakan sistem in#ormasi geogra#is. Metode yang diguna-kan

meliputi@ analisis hidrologi data hujan dan sungai, analisis kejadian banjir 

dan kaitannya dengan kondisi hujan, Aonasi bahaya banjir dibuat

berdasarkan pendekatan geomor#ologi berbasis data penginderaan jauh.

)asil akhir berupa peta tematis kerentanan banjir dengan 7 kategori@ tidak

rentan, rentan rendah, rentan sedang, dan rentan tinggi. Sedangkanpembuatan peta bahaya banjir menggunakan teknologi eographic 

!nformation "ystem;(3S<.

Penelitian daerah ra!an banjir ini menggunakan metode M$=

dilakukan oleh (. Yalin dan B. 4kyurek ;7<, dimana metode

Multicriteria #$aluation  ;M$=< menunjukkan pentingnya pengam-bil

keputusan dalam menentukan bobot dan metode yang tepat. M$=

digunakan untuk menghitung bobot setiap #aktor. Selain metode M$= juga

Page 8: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 8/36

digunakan %eighte& 'inear Com(ination ;C5$< untuk menyusun kembali

daerah rentan banjir. 'obot dan nilai-nilai dari kriteria dapat berubah

sesuai dengan daerah penelitian. 4pabila karakteristik berubah, maka

hasilnya akan menunjukkan kondisi yang berbeda. 2aerah ra!an banjir 

dalam penelitian di !ilayah studi diklasi#ikasikan ke dalam 8 kelas yang

terdiri dari@ tinggi, tinggi sampai dengan sedang, sedang, sedang sampai

dengan rendah, dan rendah.

Pembuatan model bahaya banjir menggunakan data penginderaan jauh di

Kabupaten Sampang menggunakan beberapa 0ariabel banjir, dimana

0ariabel banjir yang digunakan dalam penelitian ini meliputi antara lain@0ariabel urah hujan, 0ariabel liputan lahan, 0ariabel lereng, 0ariabel

sistem lahan dan 0ariabel ele0asi. Pemakaian 0ariabel banjir dalam

penelitian ini mengau pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Kementerian Pekerjaan >mum yang dimodi#ikasi sesuai dengan kondisi

daerah penelitian. 2alam pelaksanaan proses pembuatan model bahaya

banjir diperlukan bobot setiap 0ariabel tersebut, dimana setiap 0ariabel

mempunyai kelas kriteria. Penentuan bobot setiap 0ariabel banjir denganmenggunakan ara komposit dari setiap 0ariabel banjir, ara komposit

tersebut yang sering disebut dengan istilah Composite Mapping Analysis

atau $M4 ;Suratijaya, :<.

'ahaya banjir merupakan #ungsi dari urah hujan, liputan lahan,

lereng, sistem lahan dan ele0asi. Seara matematis bahaya banjir dapat

dikemukakan dengan #ormula sebagai berikut@Baa-a Ban3ir 5 1 6CH7 PL7 L7 SL7 E8 ;-+< Keterangan@

$) D $urah )ujan

P5 D 5iputan 5ahan

5 D 5ereng

S5 D Sistem 5ahan

= D =le0asi

Page 9: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 9/36

I#) METODOLOGI

Da.a

2ata yang digunakan dalam penelitian ini data 5andsat tahun

dilakukan pengolahan data klasi#ikasi liputan lahan untuk mengetahui

kondisi liputan lahan sebelum terjadi peru-bahan, data Spot 8 tahun +

dilaku-kan pengolahan data klasi#ikasi liputan lahan untuk mengetahui

kondisi liputan lahan sekarang. 2ata 2=M untuk analisis kondisi !ilayah

atau topogra#i, peta tanah dan peta lan& system juga digunakan sebagai

salah satu input dalam pembuatan pemodelan bahaya banjir.

Me."de

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa multi-kriteriadengan melihat #aktor utama penyebab banjir di suatu !ilayah. 4nalisis

banjir juga akan dilakukan untuk melihat daerah bahaya banjir akibat

liputan lahan di !ilayah hulu. (ambar 6-+ berikut ini merupakan diagram

alir renana penelitian model bahaya banjir dengan menggunakan data

penginderaan jauh.

DEM-SRTM Sistem

Landsat

(2002) Data TRMMSpot-5

(2010) 1998 -2008

KlasifkasiEkstaksi Ekstaksi Ekstaksi Ekstaksi

Leen! Ele"asi Sistem La#an

Data $%a#

&%'an

Lip%tan

la#an Leen!

Ele"a

si

Dataan

(an'i

Rata-ata

$&) *on (an'i

S%"e+,nalisis

en+e.a. ,nalisis M%lti-kiteia den!anLapan!an

Page 10: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 10/36

/tama (an'i ,nalisis Spasial Ke'adian (an'i

  nomasi

an'i

MediaMassa

(,&,, (,*3R

Gambar 3-1: Diagram alir penelitian

 jauh pada (ambar 6-+ dapat diuraikan bah!a data 2ari diagram alir 

penelitian model bahaya banjir dengan menggunakan data penginderaan

penginderaan jauh yang berupa itra 5andsat dan itra Spot dilakukanklasi#ikasi dihasilkan peta liputan lahan, dan dari data )igital   #le$ation

Mo&el-"huttle Ra&ar *opographic Mapping ;2=M-SRTM< dilakukan

ekstraksi  dihasilkan in#ormasi lereng dan ele0asi. Sedangkan dari peta

sistem lahan dilakukan ekstraksi dihasilkan in#ormasi sistem lahan, dan

dari data *ropical   Rainfall Measurement Mission ;TRMM<  dilakukan

ekstraksi dihasilkan in#ormasi urah hujan. Sedangkan in#ormasi sur0ey

lapangan dan in#ormasi banjir yang diperoleh dari media massa ;baik

media etak maupun elektronik< untuk menganalisis penyebab utama

banjir di daerah penelitian. 2ari analisis penyebab banjir ditambah dengan

lima 0ariabel banjir tersebut di atas, selanjutnya dilakukan analisis multi-

kriteria dengan analisis spasial kejadian banjir sehingga akan dihasilkan

model bahaya banjir.

Penen.uan M"del Baa-a Ban3ir 

Penentuan model bahaya banjir dalam penelitian model bahaya

banjir di Kabupaten Sampang ini menggunakan beberapa 0ariabel, antara

lain meliputi@ urah hujan, liputan lahan, lereng, sistem lahan dan ele0asi.

Proses pembuatan model bahaya banjir diperlukan bobot setiap 0ariabel

banjir dan setiap 0ariabel banjir mempunyai kelas kriteria.

'erdasarkan perhitungan mean  spatial dari setiap 0ariabel banjir 

selanjutnya dapat dihitung bobot setiap 0ariabel banjir, dengan asumsi

bah!a@

Page 11: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 11/36

a< Potensi banjir disebabkan oleh beberapa #aktor dengan bobot

sama,

b< Ranking dan skor setiap kriteria E setiap #aktor mengau pada penelitian.

Perhitungan bobot untuk pem-buatan model bahaya banjir menggunakan

Composite Mapping Analysis ;$M4<, dengan langkah-langkah sebagai

berikut@

Penentuan peta kejadian banjir ber-dasarkan posisi lokasi dan #rekuensi

banjir yang terjadi di lapangan dengan asumsi@

  F Potensi banjir disebabkan oleh bebe-rapa #aktor dengan bobot sama.

Rangking dan skor setiap kriteria dan setiap #aktor mengau pada

penelitian sebelumnya. Point pertama tersebut dihasilkan distribusidaerah banjir dan luas daerah banjir.

Selanjutnya peta distribusi banjir dilakukan o$erlay   dengan setiap

0ariabel banjir, dimana 0ariabel banjir meliputi@ urah hujan, liputan

lahan, lereng, sistem lahan, ele0asi. Proses tumpang susun yang

dilakukan dengan setiap 0ariabel banjir ini dihasilkan tabulasi hasil

o$erlay  setiap 0ariabel banjir.

Perhitungan rasio banjir setiap kriteria untuk semua 0ariabel dan kriteria. )asil yang diperoleh berupa bobot relati# yang disebut mean spasial+ 

Selanjutnya dilakukan composite  semua 0ariabel, sehingga diperoleh

bobot setiap 0ariabel penyebab banjir.

Page 12: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 12/36

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

II#% Peri.ungan B"9". dala0 M"del Baa-a Ban3ir

Perhitungan bobot bahaya banjir menggunakan Composite

Mapping   Analysis ;$M4<, berdasarkan #rekuensi  kejadian banjir yang

terjadi di lapangan, rata-rata urah hujan, liputan lahan, kelerengan,

liputan lahan, sistem lahan, dan ketinggian.

Kejadian banjir di Sampang dalam kurun !aktu + tahun dari tahun sampai dengan tahun ++seperti pada Tabel 7-+. Kejadian banjir 

terbesar terjadi di Kelurahan Panggung sebanyak 8 kejadian, sedangkan

kejadian banjir sebanyak 7 kali terjadi di (unung Madah, kejadian banjir 

sebanyak 6 kali terjadi di Pasean dan 2alpenang, kejadian banjir 

sebanyak kali terjadi di 4engsareh, (unung Sekar, dan Kamoning,

kejadian banjir terjadi satu kali terjadi di Tanggumong, Pekalongan,dan

'anyumas. Peta #rekuensi kejadian banjir dapat dilihat pada (ambar 7-+,

Page 13: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 13/36

dimana #rekuensi kejadian banjir 8 kali dalam peta ditunjukkan !arna

merah, #rekuensi kejadian banjir 7 kali dalam peta ditunjukkan !arna

merah muda ;pink<, #rekuensi kejadian banjir 6 kali dalam peta ditunjukkan

!arna kuning, #rekuensi kejadian banjir kali dalam peta ditunjukkan

!arna biru, #rekuensi kejadian banjir + kali dalam peta ditunjukkan !arna

hijau.

Rata-rata urah hujan dihasilkan dari data *ropical Rainfall Measurement 

Mission ;TRMM< selama kurun !aktu ++  tahun dari tahun +99G sampai

tahun G ;(ambar 7-<, dimana di Keamatan Sampang rata-rata urah

hujan hanya diperoleh kelas urah hujan yaitu urah hujan antara ?

6 mm yang tersebar di hampir seluruh !ilayah keamatan Sampangdan dalam peta ditunjukkan dengan !arna biru muda, sedangkan kelas

urah hujan antara 6-7 mm terdapat disebagian saja kelurahan

 4engsareh, tepatnya di 4engsareh bagian barat dan dalam peta

ditujukkan dengan !arna biru tua.

Page 14: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 14/36

Tabel 7-+@ K=%4234N '4N%3R 23 S4MP4N(

  F

De/a:Kel#

  F T

aun   F

  F

  F

&''&

  F

&''4

  F

&''2

  F

&'')

&''  F

&'';

&'' &'' &'% &'%

  F

  F

  F  F

Panggung F

  F  F

Pasean F

  F  F

(unung F  F

Madah F  F

2alpenang

  F

0

  F

0 F

  F  F

 4engsareh F

  F  F

(unung

  F

0 F  F

Sekar F

  F

Tanggumong F

  F  F

Pekalongan F

  F  F

Kamuning F

  F

Page 15: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 15/36

  F

'anyumas F

  F Sumber@ Kompas -++

  F

  F

  F

  F

  F

  F 5iputan lahan di Keamatan Sampang diperoleh dari hasil

pengolahan data penginderaan jauh itra Spot 8 tahun +, dimana

untuk daerah Sampang dihasilkan 9 kelas liputan lahan, yang terdiri dari

kebun ampur, ladang/tegalan, lahan terbuka, mangro0e, permukiman,

sa!ah, semak belukar, tambak, dan tubuh air. 2ari hasil klasi#ikasi liputanlahan bah!a Keamatan Sampang didominasi oleh sa!ah, permukiman,

kebun ampur dan tambak, seperti yang ditunjukkan pada (ambar 7-6.

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F (ambar 7-+@ Peta kejadian banjir berdasar-kan posisi lokasi dan #rekuensi banjir 

  F

Page 16: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 16/36

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F  F (ambar 7-@ Rata-rata urah hujan

  F

  F

  F

  F Keterangan  F  F Kebun $ampur 

  F 5adang/tegalan

  F5ahan terbuka

  F Mangro0e

  F Permukiman

  F Sa!ah

  F Semak belukar 

  F Tambak

  F Tubuh air 

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F (ambar 7-6@ 5iputan lahan

  F Kondisi lereng di Keamatan Sampang dihasilkan dari hasil

ekstraksi

Page 17: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 17/36

  F )igital #le$ation Mo&el , "huttle Ra&ar *opographic 

Mapping ;2=M-SRTM<,  dimana Cilayah Keamatan

Sampang terdiri dari 7 kelas lereng, yang terdiri darikelas -G

H, G-+8 H, +8-8 H, dan 8-78 H, dimana Keamatan

Sampang ini didominasi oleh lereng dengan kelas -G H dan

kelas G-+8 H, sedangkan lereng dengan kelas +8-8 H dan

8-78 H hanya sebagian keil saja dariluas Keamatan

Sampang. Peta kelerengan di Keamatan Sampang dapat

dilihat pada (ambar 7-7.

  F

  F  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F  F   (ambar 7-7@ Kelerengan

  F Sistem lahan yang ada di Keamatan Sampang terdiri dari 7

sistem lahan, antara lain@ dataran bergelombang, dataran gabungan,

ra!a, teras belakang, dan teras karsik. Sistem lahan diKeamatan

didominasioleh dataran gabungan dan teras belakang, sedangkan dataran

bergelombang, teras karsik dan ra!ahanya sebagiankeil saja.

Sistemlahan dalam kelas ra!a berlokasi di bagian selatan dari Cilayah

Keamatan Sampang. Peta sistem lahan di Keamatan Sampang dapat

dilihat pada (ambar 7-8.

Page 18: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 18/36

  F

  F =le0asi atau ketinggian tempat di Keamatan Sampang

dihasilkan dari hasil ekstraksi )igital #le$ation Mo&el   ,  "huttle Ra&ar 

*opographic Mapping   ;2=M-SRTM<, dimana Cilayah Keamatan

Sampang dikelaskan menjadi beberapa kelas ketinggian dengan inter0al

ketinggian sebesar + meter. 'erdasarkan peta ketinggian tempat yang

dihasilkan bah!a di Cilayah Keamatan Sampang didominasi oleh

ketinggian antara -+ meter dan + - meter, sedangkan

ketinggiandiatas : meter hanya sebagian keil saja. Peta ketinggian atau

ele0asi di Keamatan Sampang dapat dilihat pada (ambar 7-.

  F 'erdasarkan peta yang dihasilkan tersebut, yang terdiri dari

peta rata-rata urah hujan, liputan lahan, lereng, sistemlahan

dan ele0asi atau ketinggian, selanjutnya dilakukan tumpang

susun dengan menggunakan teknik Sistem 3n#ormasi

(eogra#is ;S3(<, sehingga dihasilkan peta potensi banjir 

seperti pada (ambar 7-:. Selanjutnya langkah berikutnya

daripeta potensi banjir juga dilakukan tumpang susun

dengan peta kejadian banjir dengan teknik S3(,maka akan

dihasilkan peta kejadian banjir seperti yang ditunjukkan pada

(ambar 7-G.

Page 19: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 19/36

  F

  F   (ambar 7-@ Ketinggian

  F

  F

  F

  F   (ambar 7-:@ Potensi banjir 

Page 20: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 20/36

  F (ambar 7-G@ Potensi Kejadian

'anjir 

  F >ntuk memperoleh hasil per-hitungan mean spatial

selanjutnya dilakukan perhitungan dari setiap 0ariabel banjir, yang terdiri

dari urah

  F hujan, liputan lahan, lereng, sistem lahan, ele0asi, sehingga

diperoleh hasil mean spasial setiap 0ariabel banjir.)asil

perhitungan mean spasial   setiap 0ariabel banjir diperoleh

hasil bah!a mean  spasial 0ariabel urah hujan diperolehsebesar , seperti pada Tabel 7-, perhitungan mean

spasial   0ariabel liputan lahan diperoleh sebesar ,699

seperti pada Tabel 7-6, perhitungan mean spasial 0ariabel

lereng diperoleh  sebesar ,9+ seperti pada Tabel 7-7,

perhitungan mean spasial   0ariabel sistem lahan diperoleh

sebesar ,686 seperti pada Tabel 7-8, perhitungan mean

spasial 0ariabel ele0asi diperoleh  sebesar ,+ seperti

pada Tabel 7-.

  F

  F Tabel 7-@ P=R)3T>N(4N M#AN ".A*!A' I4R34'=5

$>R4) )>%4N 23 K=$4M4T4N S4MP4N(

  F

  F Cura

Hu3an   F

  F Lua

/ 6Ha8   F

  F P".en/i

Ban3ir 6Ha8   F F

  F Ra

/i" Ban3ir   F F F F F F F F

Page 21: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 21/36

  F +-

F F F F F F   F -

6 F

  F :

8.9 F +7+:. F F

  F .

6  F 6-

7 F

  F 7:.

+ F 7.+9 F F

  F .

GGG

  F %umlah F

  F :8

.8 F +7+.8 F F F

  F F F F

  F Mean

Spatial    F F

  F 0.2 

020 

  F Tabel 7-

6@ P=R)3T>N(4N

  F M# 

 AN ".A*!A'

  F I4R34'=5

53P>T4N 54)4N

  F 23

K=$4M4T4N  F S4MP4N

( F F F F F F  F F F F F F

  F Landu/e

  F Lua

/ 6Ha8   F

  F P".en/i

Ban3ir 6Ha8   F

  F Ra

/i" Ban3ir   F F F F F F F

  F Sa!ah

  F 69

7.6 F F G7G.+9 F F

  F .

+:

  F Kebun$ampur 

  F :7G.+6 F F G.6+ F F

  F .++

  F Permuki

man

  F +8

7.+ F F 79. F F

  F .6

  F 5ahan

terbuka

  F 77.

F F 6.6+ F F

  F .

:7  F Mangro0

e

  F 7.

G F F +G.77 F F

  F .7

6

  F Tambak

  F G

.8 F F 79.8 F F

  F .

:7  F Semak

belukar 

  F 9

.9+ F F . F F

  F .

  F Tubuh

air 

  F 68.

+ F F G.8 F F

  F .

6+:  F 5adang /

tegalan

  F 8+.

7 F F .77 F F

  F .

7:7  F F F :8 F F +7+.8 F F F

Page 22: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 22/36

.8

  F F F F

  F Mean

Spatial    F

  F 0.2 

399

  F  F Tabel 7-7@ P=R)3T>N(4N M#AN ".A*!A' I4R34'=5

5=R=N( 23 K=$4M4T4N S4MP4N(

  F

  F LEREN

G

  F Lua

/ 6Ha8

  F P".en/i

Ban3ir 6Ha8

  F Ra/i

" Ban3ir    F F

  F F F F F F

  F - GH

  F 7+88.9 F +6+.GG F

  F .6+66 F F

  F F F F F F  F

G - +8H

  F 6G+

.6 F +.6 F

  F .77

G F F  F F F F F F F

  F +8 - 8H

  F 8:.

+9 F +.:8 F

  F .8

+ F F

  F F F F F F  F

8-78H F :.:8 F . F

  F .

F F

  F F F F F F  F :8

.8 F +7+.6 F F F F

  F F F F F F

  F

  F Mean

Spatial 

  F 0.29

10    F F  F F F F F F F

  F Tabel 7-8@ P=R)3T>N(4N M#AN ".A*!A' I4R34'=5 S3ST=M 54)4N

23 K=$4M4T4N S4MP4N(   F F  F F F F F F F

  F Si/.e0   F Lua   F P".en/i   F F Ra/i  F F

Page 23: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 23/36

Laan / 6Ha8 Ban3ir 6Ha8 " Ban3ir    F F F F F F F

  F Teras

berkarang

  F 6:

. F GG.8 F

  F .9

6 F F

  F F F F F F  F

2ataran

  F

gabungan  F 6G:

.77 F +8.  F

  F .6G7

G  F F

  F Muara

;MKS<

  F F F

  F F F F F F  F

Ra!a

;K%P<

  F 6:.

:8 F :.9 F

  F .+G7

+ F F

  F F F F F F  F

Teras Kars

  F +.

8 F . F

  F .

F F  F F F F F F F

  F 2atan

bergelombang

  F +7G.

8 F . F

  F .

F F

  F F F F F F  F

%umlah

  F :8

.8 F +7+.8 F

  F .9

6 F F

  F F F F F F

  F

  F Mean

Spatial    F

  F 0.35 

30    F F

  F F F F F F  F

  F

  F Ke. ( )asil 4nalisis Spasial &rekuensi kejadian banjir

dengan potensi banjir di Ke. Sampang

  F

  F

  F

Page 24: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 24/36

  F Tabel 7-@ P=R)3T>N(4N M#AN ".A*!A' I4R34'=5

=5=I4S3 23 K=$4M4T4N S4MP4N(

  F

  F ELE!AS

I

  F Lua/

6Ha8

  F P".en/i

Ban3ir 6Ha8

  F Ra/i

" Ban3ir   F F F F

  F -8

  F 97.

: F +7+

  F .+

  F 8-+

  F 68:.8

6 F .8

  F .

  F %umlah

  F :8.

8 F +7+.8 F

  F F

  F Mean

Spatial 

  F 0.21

22 

  F )asil pengolahan data yang telah dilakukan dan hasil

perhitungan mean  spatial dari setiap 0ariabel banjir, yang  selanjutnya

dapat dilakukan perhitungan bobot setiap 0ariabel banjir, yang meliputi

0ariabel urah hujan, 0ariabel liputan lahan, 0ariabel lereng, 0ariabel

sistem lahan, dan 0ariabel ele0asi, dimana hasil perhitungan bobot

0ariabel banjir dengan metode Composit 

  F Mapping Analysis ;$M4< seperti terantum pada Tabel 7-:.

  F

  F 'erdasarkan hasil perhitungan setiap 0ariabel banjir di

Keamatan Sampang diperoleh hasil bah!a bobot yang paling tinggi

adalah sistem lahan sebesar :, sedangkan 0ariabel dengan bobot

terrendah adalah 0ariabel urah

hujan dan ele0asi sebesar +.>ntuk bobot 0ariabel liputan

lahan sebesar +9

  F dan bobot 0ariabel

lereng sebesar .

Seara matematis

model bahaya banjir di Kabupaten Sampang dapat di#ormu-

lasikan sebagai berikut@

  F

  F  F SmaD+JS$)

+9JSP5JS5

  F :JSS5+JS=

Page 25: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 25/36

  F

  F 2imana Sma adalah skoring bahaya banjir model $M4,

S$) nilai skor urah hujan, SP5 nilai skor liputan lahan, S5

nilai skor lereng, SS5 nilai skor sistem lahan dan S= adalah

nilai skor ele0asi.

  F 2ari hasil pengolahan data serta perhitungan pembobotan

dan skoring yang telah dilakukan seperti tersebut diatas, selanjutnya

bobot dan skoring tersebut dipergunakan untuk pembuatan peta bahaya

banjir di Kabupaten Sampang berdasarkan masing-masing 0ariabel dan

kriteria banjir yang diperoleh dari 2epartemen Pekerjaan

>mum/Kimpras!il, dimana hasil perhitungan pembobotan dan skoringpada setiap 0ariabel dan kriteria banjir dapat dilihat seperti pada Tabel 7-G.

  F Tabel 7-:@ '*'*T S=T34P I4R34'=5

'4N%3R

  F 2=N(4

N M=T*2=

  F COM.O

"!*# 

MA..!N 

  F F  ANA'/"!" ;$M4< F   F  F F F F F

  F !aria9el   F

  F Mean

S<a/ial   F   B"9".

  F $urah )ujan F

  F .

F +.

  F 5iputan 5ahan F

  F .69

9 F +9

  F 5ereng F

  F .9

8 F ,,

  F Sistem 5ahan F

  F .686

+ F,:

  F =le0asi F

  F .+

F +.

  F

  F Tabel 7-G@ P=M'*'*T4N 24N SK*R3N( P424 M4S3N(-M4S3N( I4R34'=5

  F

  F

N"#

  F !ar 

ia9le   F F Kri.eria

S B

Page 26: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 26/36

  F F F

  F 3klim/$urah F $urah )ujan L6 8

+

  F

  F )uj

an ;$)< F $urah )ujan ? 6 mm 7

  F F $urah )ujan + ? mm 6

  F

  F $

urah )ujan

  F 8 ? +

mm ,

  F

  F $

urah )ujan F 8 mm +

  F

5iputan

  F

5ahan

  F Permukiman/lahan terbuka/

sungai 8

+

  F

  F

;P5< F Sa!ah/tambak/mangro0e 7

  F F 5adang/tegalan/kebun 6

  F F Semak belukar/pasir  ,

  F

  F )

utan F +

  F

'entuk

  F

5ahan, F 2atar?5andai ? GH 8

,

  F

  F 5er 

eng ;5< F 'erombak G ? +8H 7

  F

  F 4

gak $uram,

  F 'ergelomba

ng, 'erbukit 6

  F

  F +

8 ? 8H F

  F

  F $uram?Sangat $uram 8 ?

78H ,

  F F Terjal?Sangat Terjal L78H +

  F F F F 2ataran gabungan Muara

Page 27: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 27/36

Sistem lahan ;K%P<, Ra!a 8

,

  F

  F

;S5<

  F ;

MKS< F

  F

  F 2ataran bergelombang

;44R< 7

  F F Punggung bukit keil ;54R< 6

  F F Teras berkarang ;PS3< ,

  F F Teras karstik ;SKN< +

  F =le

0asi ;=<

  F

 ? 8 m F 8

+

  F

  F 8

? + m F 7

  F

  F +

? +8 m F 6

  F

  F +

8? m F ,  F Selanjutnya dari hasil total skoring dan pembobotan 0ariabel

banjir dapat dikelaskan menjadi empat kelas bahaya banjir yang meliputi

kelas tidak ra!an banjir, sedang/ukup ra!an banjir, ra!an banjir, dan

sangat ra!an banjir, dengan perhitungan inter0al kelas banjir adalah

 jumlah bobot dikalikan skor maksimum setiap 0ariabel banjir dikurangi

 jumlah bobot dikalikan skor minimum setiap 0ariabel banjir dibagi dengan

 jumlah klas ;dalam perhitungan pada penelitian ini dibagi 7 kelas<.

Sehingga dari hasil perhitungan inter0al kelas banjir sebesar +, maka

diperoleh kelas bahaya banjir seperti pada Tabel 7-9.

  F

  = II#& Pe.a Baa-a Ban3ir Ka9u<a.en Sa0<ang

  F

  F Peta bahaya banjir dibuat ber-dasarkan beberapa 0ariabel

statis dan dinamis dengan pembobotan dan skoring. Iariabel statis yang

dipergunakan meliputi@ kemiringan lereng, ele0asi/ ketinggian, dan sistem

Page 28: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 28/36

lahan atau lan&  system yang terdiri atas kondisi #isiogra#i dan jenis batuan.

Sedangkan 0ariabel dinamis yang dipergunakan meliputi@ liputan lahan

dan urah hujan. Peta bahaya banjir yang akan dibuat adalah peta bahaya

banjir pada bulan 2esember. Peta bahaya banjir pada bulan 2esember 

dibuat berdasarkan perhitungan rata-rata urah hujan yang tertinggi di

Kabupaten Sampang selama kurun !aktu ++ tahun dari tahun +99G

sampai dengan tahun G, dimana rata-rata urah hujan terbesar terjadi

pada bulan 2esember, dimana rata-rata urah hujan menapai sebesar 

77G mm/bulan.

  F

  F )asil dari skoring dan pembobotan 0ariabel banjir diperolehpeta bahaya banjir bulan 2esember seperti pada (ambar 7-9.

'erdasarkan hasil peta bahaya banjir dapat dianalisis bah!a tingkat

sangat bahaya banjir dalam gambar ditunjukkan dengan !arna merah

terletak di bagian selatan Kabupaten Sampang tepat di daerah

Keamatan Sampang dan daerah tambak di Keamatan Sreseh dan

Keamatan %rengik. Sedangkan di bagian utara Kabupaten Sampang

tepatnya di daerah pantai Keamatan 'anyuates, Keamatan Ketapangdan Keamatan Sokobanah. 4dapun luas dari peta bahaya banjir bulan

2esember di Kabupaten Sampang seperti Tabel 7-9.

  F

  F 'erdasarkan peta bahaya banjir di Kabupaten Sampang

yang telah dihasilkan bah!a kelas bahaya sangat ra!an banjir seluas

.+:7,96 hektar atau sebesar +9,6H, kelas ra!an seluas .+6,:

hektar atau sebesar 77,+:H, kelas ukup ra!an seluas 79.8:9,:9 hektar atau 6,76H, dan kelas tidak ra!an seluas G,9 hektar atau sebesar 

,+8H. 2ari hasil luas bahaya banjir tersebut di atas dapat dikatakan

bah!a di Kabupaten Sampang termasuk dalam kategori ra!an banjir,

sehingga perlu adanya antisipasi dalam penanggulangan bahaya banjir di

!ilayah tersebut.

  F

  F Tabel 7-9@ 3NT=RI45 K=54S '4)4Y4 '4N%3R 23 K4'>P4T=N S4MP4N(

  F

Page 29: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 29/36

N"#   F In.er>al ,ela/   F Kela/ 9aa-a 9an3ir   F F F

  F + ? ,   F Tidak ra!an  F F F

  F ,+ ? 6   F Sedang / ukup ra!an  F F F

  F 6+ ? 7   F Ra!an  F F F

  F 7+ ? 8 F Sangat ra!an  F F F

  F

  F Tabel 7-9@ P=T4 '4)4Y4 '4N%3R '>54N 2=S=M'=R 23 K4'>P4T=N

S4MP4N(

  F

No. F Kelas 'ahaya F 5uas ;)a<

  F Persenta

se ;H< F  F F

  F+ F Sangat Ra!an F +:7.96 F +9.6 F

  F

F Ra!an F +6.: F 77.+: F  F

6 F $ukup Ra!an F 798:9.:9 F 6.76 F  F

7 F Tidak Ra!an F G.9 F .+8 F  F

  F %umlah F +6.8

  F + F

  F F F  F

  F

  F

  F

  F

Page 30: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 30/36

  F

  F

  F

  F

  F

  F (ambar 7-9@ Peta bahaya banjir Kabupaten Sampang

  F Setelah dilakukan sur0ey lapangan dapat diketahui

penyebab banjir di Kabupaten Sampang adalah selain disebabkan oleh 8

0ariabel banjir tersebut di atas juga disebabkan oleh luapan air sungai

yang ada di Keamatan Sampang yaitu Sungai Kemuning. 'erdasarkan

hasil sur0ey lapangan dengan ara mengukur posisi lokasi daerah batas

terluar yang terkena banjir menggunakan alat (PS, sehingga dapat

diketahui lokasi banjir yang sebenarnya di lapangan. Selanjutnya

dilakukan skoring dan pembobotan dari bu##er sungai dari + m hingga

8 m ;sesuai dengan kondisi di lapangan<. )asil yang diperoleh peta

bahaya banjir 

  F dengan tambahan 0ariabel banjir yaitu bu##er sungai, seperti

(ambar 7-+.

  F

  F Peta bahaya banjir yang dihasilkan ditunjukkan bah!a di

Kabupaten Sampang didominasi oleh kelas bahaya ukup ra!an seluas

89.96,G7 hektar atau sebesar 77,8 H, yang diikuti kelas bahaya dengan

tingkatan tidak ra!an seluas 7G.6+9,6 hektar atau sebesar 68,8+H.

Sementara kelas bahaya dengan tingkatan ra!an seluas .7:,+7 hektar 

atau sebesar +8,+H, sedangkan kelas bahya untuk tingkatan sangat

ra!an hanya seluas :.6G,: hektar atau sebesar 8,76 H. 5uas peta

bahaya banjir bulan 2esember dengan bu##er sungai di Kabupaten

Sampang seperti Tabel 7-+ berikut.

  F

Page 31: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 31/36

  F  F  F  F  F  F  F  F  F

  F '4T4S 42M3N3STR4S3  F

  F ' 4T4SK4'>P4T=N  F

  F ' 4T4SK=$4M4T4N  F

  F '

 4T4S 2=S4  F  F 3N&*RM4S3

%4R3N(4N %454N24N S>N(43

  F  F %

 4R3N(4N%454N  F

  F % 4R3N(4NS>N(43

  F  F 3N&*RM4S3

'4)4Y4 '4N%3R

'>54N 2=S=M'=R  F  F S

angatRa!an  F

  F Ra!an  F

  F $ukup Ra!an  F

  F Tidak Ra!an  F

  F (ambar 7-+@ Peta bahaya banjir Kabupaten Sampang dengan bu##er sungai

  F

  F Tabel 7-+@ P=T4 '4)4Y4 '4N%3R '>54N 2=S=M'=R 2=N(4N '>&&=R 23

K4'>P4T=N S4MP4N(

  F

N"#   F Kela/ Baa-a

  F Lua

/ 6Ha8

  F Per/e

n.a/e 6?8   F  F F

  F

+ F Sangat Ra!an F :6G.: F 8.76 F  F

F Ra!an F 7:.+7 F +8.+ F

Page 32: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 32/36

  F

6 F $ukup Ra!an F 8996.G7 F 77.8 F  F

7 F Tidak Ra!an F 7G6+9.6 F 68.8+ F  F F %umlah F +6.8 F + F

  F

  F

  F

  F

  F

  = BAB III

  F KESIMPULAN

  F

  F Penelitian ini telah menghasilkan model pengolahan data

dalam proses pembuatan model peta bahaya banjir melalui perhitungan

pembobotan 0ariabel banjir dengan metode Composite Mapping   Analysis.

Seara matematis model bahaya banjir di Kabupaten Sampang di#ormu-

lasikan dengan pembobotan yaitu untuk urah hujan sebesar +, liputan

lahan sebesar +9, lereng sebesar , sistem lahan sebesar :, dan bobotuntuk ele0asi sebesar +.

  F

  F Penyebab utama banjir yang terjadi di Kabupaten Sampang

adalah sistem lahan yang sebagian besar di kota Sampang

berupa dataran gabungan muara dan Ra!a yang

merupakan dataran rendah serta dipiu oleh adanya hujan

yang lebat daerah setempat maupun hujan lebat di bagianhulu ;Keamatan Kedungdung dan Keamatan Robatal<

yang terletak di bagian utara kota Sampang, sehingga

mengakibatkan daerah hilir Keamatan Sampang terjadi

banjir. Selain tersebut di atas, penyebab banjir di Sampang

terjadi akibat luapan sungai Kemuning.

  F

  F 2alam penelitian model bahaya banjir di Kabupaten

Page 33: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 33/36

Sampang, maka penelitian ini dapat dilakukan penelitian lanjutan berupa

model resiko banjir di Kabupaten Sampang yang dapat berguna untuk

antisipasi dalam penanggulangan banjir.

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F

  F  F

  F

  F DAFTAR RUJUKAN:PUSTAKA

  F

  F 'adan Nasional Penanggulangan 'enana ;'NP'<, 9+

)ata 0e(encanaan  &i !n&onesia *ahun 1222 , 1223.  Pusdatin-

'NP', %akarta.  F

  F $ahyono S., . 4r(an 5loo&   Management !n "ura(aya

City6 Anticipating Changes in the Brantas Ri$er "ystem. Thesis S?

3T$ Netherland.

  F

  F 2epartemen Permukiman dan Prasarana Cilayah-'adan

5itbang Kimpras!il. +, Pedoman Teknis Pengelolaan5ingkungan dan Pemantauan 5ingkungan Penanggulangan 'anjir,

%akarta.

  F

  F =dna M. R., :. 5loo&plain !nun&ation  "imulation 4sing 

1) Hy&ro&ynamic Mo&elling Approach,  Thesis Master o# Siene

3nternational 3nstitute #or (eo-3n#ormation Siene and =arth

*bser0ation, 3T$ the Netherlands.

Page 34: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 34/36

  F

  F =lena '. $., . 5loo& Ha7ar&  Vulnera(ility an& Risk 

 Assessment in the city of *urrial(a Costa Rica

  F

  F Thesis S ? 3T$ Netherland

  F &alak N. and Mohammad S., 6. )ata  !ntegration for 

5loo& Risk Analysis (y using !"8R" as *ools

  F Researh 4ssoiate, National $entre o# =Oellene in

(eology >ni0ersity o# Pesha!ar, Pakistan.

  F

  F Nanik, S.)+ 2ony K. 4sni, &., Rohkis, K. dan Par!ati, ++

!n$entarisasi 9ona *ingkat 0erentanan Ban:ir &i Cilacap.  'uku

Peman#aatan 2ata Penginderaan %auh Satelit dan S3( >ntuk

Mitigasi Ra!an 'enana, 54P4N, %akarta.

  F

  F Mar#ai, M.4., 6. !" Mo&elling of  Ri$er an& *i&al 5loo& 

Ha7ar& in a %aterfront City Case "tu&y6 "emarang City Central 

;a$a !n&onesia+ Thesis Master o#  Siene 3nternational 3nstitute #or (eo-3n#ormation Siene and =arth *bser0ation, 3T$ the

Netherlands.

  F

  F Sagala, S. 4. )., .  Analysis of 5loo&   .hysical 

Vulnera(ility in Resi&ential Areas Case "tu&y6 Naga City *he

.hilippines. *hesis. =nshede, 3T$ Netherland.

  F  F Suratijaya, 3. N., :. *eknik .emo&elan  "pasial &alam

.engelolaan Alam &an 'ingkungan. 3nstitut Pertanian 'ogor ;3P'<,

'ogor.

  F

  F Yalin, (. and 4kyurek, B., 7.

  F

  F  Analysing 5loo& Vulnera(le Areas %ith Multicriteria

Page 35: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 35/36

#$aluation+ .rocee&ings !".R" Congress+ !stam(ul-*urk! 

Page 36: Gcpj Makalah Jurnal Banjir

8/16/2019 Gcpj Makalah Jurnal Banjir

http://slidepdf.com/reader/full/gcpj-makalah-jurnal-banjir 36/36