BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Makalah Manajemen Keperawatan “Gaya Kepemimpinan Partisipatif”, adalah sebagai berikut ini : Organisasi sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang mana fungsi seorang pemimpin adalah untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan. Dalam pencapaian tujuannya pemimpin dapat mengambil macam - macam kepemimpinan yang salah satunya adalah kepemimipinan partisipatif yang pengambilan keputusannya meminta bawahan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Dalam organisasi kepemimpinan partisipatif sangat efisien digunakan karena mengikut sertakan bawahan - bawahan dalam pengambilan keputusan atau dengan kata lain seperti kepemimipinan yang demokrasi. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah yang telah dibuat dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ? 1.2.2 Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan ? 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Makalah Manajemen Keperawatan “Gaya Kepemimp-
inan Partisipatif”, adalah sebagai berikut ini :
Organisasi sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang mana
fungsi seorang pemimpin adalah untuk mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan. Dalam pencapaian tujuannya pemimpin dapat mengambil
macam - macam kepemimpinan yang salah satunya adalah kepemimipinan
partisipatif yang pengambilan keputusannya meminta bawahan untuk terli-
bat dalam pengambilan keputusan tersebut. Dalam organisasi kepemimp-
inan partisipatif sangat efisien digunakan karena mengikut sertakan bawa-
han - bawahan dalam pengambilan keputusan atau dengan kata lain seperti
kepemimipinan yang demokrasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang telah dibuat dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan ?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan partisipatif ?
1.2.4 Apa ciri - ciri gaya kepemimpinan partisipatif ?
1.2.5 Apa kelebihan dan kekurangan di dalam gaya kepemimpinan
partisipatif ?
1.2.6 Bagaimana karakteristik pengambilan keputusan di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif ?
1.2.7 Apa manfaat potensial dari partisipasi di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif ?
1.2.8 Apa tujuan partisipan di dalam gaya kepemimpinan partisipatif ?
1.2.9 Apa dampak dari partisipasi di dalam gaya kepemimpinan
partisipatif ?
1
1.2.10 Apa keterbatasan pengambilan keputusan partisipatif di dalam
gaya kepemimpinan partisipatif ?
1.2.11 Apa perbedaan antara gaya kepemimpinan partisipatif dengan
gaya kepemimpinan demokratis ?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini terdapat beberapa tujuan. Adapun beberapa tu-
juannya adalah sebagai berikut :
1.3.1 Ingin mengetahui tentang kepemimpinan.
1.3.2 Ingin mengetahui tentang gaya kepemimpinan.
1.3.3 Ingin mengetahui tentang gaya kepemimpinan partisipatif
1.3.4 Ingin mengetahui ciri - ciri gaya kepemimpinan partisipatif.
1.3.5 Ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.3.6 Ingin mengetahui karakteristik pengambilan keputusan di dalam
gaya kepemimpinan partisipatif.
1.3.7 Ingin mengetahui manfaat potensial dari partisipasi di dalam
gaya kepemimpinan partisipatif.
1.3.8 Ingin mengetahui tujuan partisipan di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.3.9 Ingin mengetahui dampak dari partisipasi di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.3.10 Ingin mengetahui keterbatasan pengambilan keputusan
partisipatif di dalam gaya kepemimpinan partisipatif.
1.3.11 Ingin mengetahui perbedaan antara gaya kepemimpinan
partisipatif dengan gaya kepemimpinan demokratis.
1.4 Manfaat Penulisan
Setelah menulis makalah ini, ada beberapa manfaat yang kami dap-
atkan. Manfaat - manfaatnya adalah sebagai berikut :
1.4.1 Mengetahui tentang kepemimpinan.
1.4.2 Mengetahui tentang gaya kepemimpinan.
2
1.4.3 Mengetahui tentang gaya kepemimpinan partisipatif.
1.4.4 Mengetahui ciri - ciri gaya kepemimpinan partisipatif.
1.4.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.4.6 Mengetahui karakteristik pengambilan keputusan di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.4.7 Mengetahui manfaat potensial dari partisipasi di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.4.8 Mengetahui tujuan partisipan di dalam gaya kepemimpinan
partisipatif.
1.4.9 Mengetahui dampak dari partisipasi di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif.
1.4.10 Mengetahui keterbatasan pengambilan keputusan partisipatif di
dalam gaya kepemimpinan partisipatif.
1.4.11 Mengetahui perbedaan antara gaya kepemimpinan partisipatif
dengan gaya kepemimpinan demokratis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan menurut para ahli, antara lain :
Menurut Tead, Terry, Hoyt (dalam Kartono, 2003), definisi
kepemimpinan adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk
membimbing orang lain dalam mencapai tujuan - tujuan yang diinginkan
kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003), definisi kepemimpinan
adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.
Menurut Sulivan dan Decker (1989), bahwa kepemimpinan adalah
penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain dan
untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik - baiknya sesuai dengan
kemampuannya.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseo-
rang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, menuntun atau membimbing,
menggerakan orang lain agar dapat melaksanakan tugas untuk mencapai tu-
juan organisasi. (LAN Republik Indonesia, 1996 (LAN RI, 1996)).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
2.2 Definisi Gaya Kepemimpinan
4
Definisi gaya kepemimpinan, antara lain :
Raph White dan Ronald Lippitt dalam Winardi (2000), menyatakan
bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu gaya yang digunakan oleh seorang
pemimpin untuk mempengaruhi bawahan. Adapun gaya kepemimpinan
tersebut adalah gaya pemimpin yang otokratis yang didasarkan atas
kekuatan pada tangan seseorang, gaya kepemimpinan demokratis hanya
memberi perintah setelah mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan
bawahan, gaya kepemimpinan Laissez - Faire tidak pernah mengendalikan
bawahaannya sepenuhnya.
Definisi gaya kepemimpinan menurut Nawawi (2003, Halaman : 115),
adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para anggota
organisasi atau bawahannya. Menurut Tjiptono (2006, Halaman : 161), gaya
kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinter-
aksi dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan adalah merupakan cara -
cara orang memimpin. Sifat, kebiasaan, tempramen, watak, dan kepribadian
sendiri yang unik khas. Sebagai gaya yang diterapkan oleh seorang
pemimpin pada situasi tertentu, demi tercapainya tujuan yang telah ditetap-
kan. (Mangkuprawira, 2004, Halaman : 23).
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku seseorang pemimpin untuk
memimpin bawahan, mengatur dan merumuskan, menerapkan suatu
pekerjaan dan tugas yang dilaksanakan oleh masing - masing bawahan
dalam arti kapan dilakukan dan di mana melaksanakannya, dan bagaimana
tugas - tugas itu dicapai. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digu-
nakan pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya
kepemimpinan ini dapat diambil manfaatnya untuk dipergunakan sebagai
pemimpin dalam memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseo-
rang pemimpin pada saat mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau
bawahan.
2.3 Definisi Gaya Kepemimpinan Partisipatif
5
Definisi gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
Kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai persamaan kekuatan
dan sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan dengan melakukan
konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. (Bass (1990)
dalam Zhang (2005)). Kepemimpinan partisipatif berhubungan dengan
penggunaan berbagai prosedur keputusan yang memperbolehkan pengaruh
orang lain mempengaruhi keputusan pemimpin. Istilah lain yang biasa digu-
nakan untuk mengacu aspek - aspek kepemimpinan partisipatif termasuk
konsultasi, pembuatan keputusan bersama, pembagian kekuasaan, desentral-
isasi, dan manajemen demokratis.
Kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha - usaha oleh seorang
manajer untuk mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam
pengambilan keputusan yang jika tidak akan dibuat tersendiri oleh manajer
tersebut. Kepemimpinan ini mencakup aspek - aspek kekuasaan seperti
bersama - sama menanggung kekuasaan, pemberian kekuasaan, dan proses -
proses mempengaruhi yang timbal balik. Sedangkan yang menyangkut as-
pek - aspek perilaku kepemimpinan seperti prosedur - prosedur spesifik
yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain untuk memperoleh
gagasan dan saran - saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk
proses pengambilan keputusan dan pendelegasian kekuasaan.
2.4 Ciri - Ciri Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Ciri - ciri gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak.
2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawa-
han.
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawa-
han.
4. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara
pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan.
5. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan
para bawahan dilakukan secara wajar.
6
6. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan.
7. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, per-
timbangan, atau pendapat.
8. Tugas - tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat per-
mintaan daripada instruksi.
9. Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling
percaya, dan saling menghormati.
Sedangkan menurut Burhanuddin, bahwa ada beberapa ciri atau
karakteristik gaya kepemimpinan partisipatif, sebagai berikut :
1. Bekerja secara aktif dengan bawahan baik perseorangan maupun
kelompok.
2. Mengikut sertakan bawahan secara tepat dalam pengambilan keputu-
san.
3. Mementingkan menjalankan tugas guna untuk mempertahankan
kepemimpinan dan kekuasaannya.
4. Menerima masukan dan nasihat yang bersifat membangun demi
perkembangan organisasi.
5. Memberikan motivasi secara penuh pada anggota organisasi.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Kelebihan dan kekurangan di dalam gaya kepemimpinan partisipatif,
antara lain :
1. Kelebihan di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Kelebihan di dalam gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organ-
isasi.
b. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputu-
san diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
c. Kegiatan - kegiatan didiskusikan, langkah - langkah umum
untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk -
petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif
prosedur yang dapat dipilih.
7
d. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih
dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
e. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
f. Pemimpin adalah objektif atau fact - minded dalam pujian dan
kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok
biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak peker-
jaan.
2. Kekurangan di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Kekurangan di dalam gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih
banyak.
b. Sulitnya pencapaian kesepakatan.
c. Banyak membutuhkan komunikasi dan koordinasi.
d. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengambil kepu-
tusan.
e. Memberikan persyaratan tingkat “skilled” (kepandaian) yang re-
latif tinggi bagi pemimpin.
f. Diperlukan adanya toleransi yang besar kepada ke dua belah pi-
hak karena jika tidak dapat menimbulkan kesalah pahaman.
2.6 Karakteristik Pengambilan Keputusan di dalam Gaya Kepemimpinan
Partisipatif
Terdapat macam - macam pengambilan keputusan, yang memberikan
kepada orang lain suatu pengaruh tertentu terhadap keputusan - keputusan
pemimpin tersebut.
Terdapat 4 karakteristik yang terkait dengan kepemimpinan partisi-
patif, yaitu :
1. Keputusan Otokratik.
Manajer membuat keputusan sendiri tanpa menanyakan opini
atau saran dari orang lain, dan orang - orang tersebut tidak mempunyai
pengaruh langsung terhadap keputusan tersebut, tidak ada partisipasi.
2. Konsultasi.
8
Manajer menanyakan opini dan gagasan, kemudian mengambil
keputusannya sendiri setelah mempertimbangkan secara serius saran -
saran dan perhatian mereka. Kepemimpinan ini memiliki tiga varietas,
antara lain :
a. Pemimpin membuat keputusan tanpa konsultasi terlebih dahulu,
namun kemudian bersedia memodifikasi karena adanya
keberatan atau keprihatinan pengikutnya.
b. Pemimpin memberi usulan sementara dan secara aktif men-
dorong orang untuk menyarankan cara - cara memperbaikinya.
c. Pemimpin menggunakan sebuah masalah dan meminta orang
lain untuk berpartisipasi dalam mendiagnosis dan mengem-
bangkan bermacam - macam pemecahan umum, namun kemu-
dian membuat keputusan sendiri.
3. Keputusan Bersama.
Manajer bertemu dengan orang lain untuk mendiskusikan
masalah keputusan tersebut, dan mengambil keputusan bersama, man-
ajer tidak mempunyai pengaruh lagi terhadap keputusan terakhir
seperti peserta lainnya.
4. Pendelegasian.
Manajer memberi wewenang kepada seorang individu atau
kelompok, kekuasaan, serta tanggung jawab untuk membuat
keputusan, manajer tersebut biasanya memberi spesifikasi mengenai
batas - batas dalam mana pilihan terakhir harus berada, dan
persetujuan terlebih dahulu mungkin atau mungkin tidak perlu diminta
sebelum keputusan tersebut dilaksanakan.
Keputusan Konsultasi. Keputusan Delegasi.
Autokratik. Bersama.
9
Tanpa Pengaruh Pengaruh Besar
Yang Lain. Dari yang Lain.
2.7 Manfaat Potensial dari Partisipasi di dalam Gaya Kepemimpinan
Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan manfaat potensial, yaitu :
1. Kualitas Keputusan.
10
Melibatkan orang lain dan membuat keputusan akan
meningkatkan kualitas keputusan karena partisipan memiliki infor-
masi dan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh pemimpin.
2. Penerimaan Keputusan.
Partisipan akan memandang sebagai keputusan mereka, yang se-
lanjutnya memotivasi untuk menerapknnya dengan berhasil.
3. Kepuasan terhadap Proses Keputusan.
Partisipan merasa diperlakukan secara bermartabat dan terhor-
mat saat dilibatkan dan akhirnya meningkatkan kepuasan.
4. Pengembangan Keterampilan Partisipan.
Pengalaman membantu membuat keputusan rumit dapat meng-
hasilkan pengembangan keterampilan dan kepercayaan yang lebih be-
sar oleh partisipan.
2.8 Tujuan Partisipan di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Tujuan partisipan di dalam gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
1. Konsultasi ke Bawah.
Tujuan partisipan konsultasi ke bawah di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Meningkatkan kualitas keputusan - keputusan dengan menarik
pengetahuan dan keahlian para bawahan dalam pemecahan
masalah.
b. Meningkatkan penerimaan bawahan terhadap keputusan - kepu-
tusan dengan memberikan mereka rasa turut memilikinya (sens
of belonging).
c. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengam-
bilan keputusan para bawahan dengan memberikan kepada
mereka pengalaman dalam membantu menganalisa masalah -
masalah keputusan dan mengevaluasi pemecahan - pemecahan-
nya.
d. Memudahkan pemecahan suatu konflik serta membangun tim.
2. Konsultasi Lateral.
11
Tujuan partisipan konsultasi lateral di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Meningkatkan kualitas keputusan dengan saling membagi
pengetahuan dan keterampilan di antara para manajer.
b. Memudahkan koordinasi dan kerja sama di antara para manajer
dari berbagai sub unit organisasi dengan tugas - tugas yang sal-
ing tergantung sama lain.
3. Konsultasi ke Atas.
Tujuan partisipan konsultasi ke atas di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Menarik keahlian dari atasan yang mungkin lebih besar.
b. Mengetahui bagaimana atasan merasa mengenai suatu masalah
tertentu dan bagaimana ia kemungkinannya akan bereaksi ter-
hadap berbagai usulan.
4. Konsultasi dengan Pihak Luar.
Tujuan partisipan konsultasi dengan pihak luar di dalam gaya
kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Membantu memastikan bahwa keputusan - keputusan yang
mempengaruhi mereka dipahami dan dimengerti.
b. Mengetahui kebutuhan - kebutuhan serta preferensi - preferensi
mereka.
c. Memperkuat jaringan kerja eksternal.
d. Memperbaiki koordinasi.
e. Memecahkan masalah bersama yang berhubungan dengan
pekerjaan.
2.9 Dampak dari Partisipasi di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Dampak dari partisipasi di dalam gaya kepemimpinan partisipatif,
antara lain :
12
Secara kontras, penemuan dari studi kasus yang deskriptif mengenai
para manajer yang efektif mendukung secara konsisten keuntungan
kepemimpinan partisipatif. Secara singkat, setelah lebih dari empat puluh
tahun penelitian mengenai kepemimpinan partisipasi, kita mendapatkan
konklusi bahwa kepemimpinan partisipatif kadang - kadang menghasilkan
kepuasan, usaha, dan kinerja lebih tinggi di waktu lain serta tidak demikian
adanya.
2.10 Keterbatasan Pengambilan Keputusan Partisipatif di dalam Gaya
Kepemimpinan Partisipatif
Pengambilan keputusan partisipatif memiliki keterbatasan (Yukl,
1998, Halaman : 140), yakni :
1. Bentuk partisipasi efektif pada situasi - situasi tertentu namun tidak
pada situasi lainnya. (Vrom dan Jago, 1988). Karena partisipasi
memakan waktu, kadang bertele - tele. Dalam keadaan darurat untuk
berkonsultasi dan berdiskusi tidak efektif. Seorang pemimpin harus
cepat dan tanggap dalam membuat keputusan dan mengambil kebi-
jakan sesuai dengan situasi dan kebutuhan manajemen dan organisasi.
2. Kecenderungan terjadinya partisipasi semu (pseudo participation), di
mana manajer mencoba untuk melibatkan bawahan dalam tugas tetapi
bukan dalam proses pengambilan keputusan. Kebanyakan para mana-
jer mencoba berkonsultasi dengan bawahannya akan tetapi masukan
dan gagasan dari para bawahan tidak diakomodir dalam pembuatan
keputusan dan pengambilan kebijakan.
2.11 Perbedaan Antara Gaya Kepemimpinan Partisipatif dengan Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Perbedaan antara gaya kepemimpinan partisipatif dengan gaya
kepemimpinan demokaratis, antara lain :
1. Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
13
Karakterisrtik gaya kepemimpinan partisipatif, antara lain :
a. Manajemen partisipatif senantiasa melibatkan diri atau involve
dalam suatu masalah yang dihadapi karyawan, hingga masalah
tuntas.
b. Ada ruang di mana karyawan diberikan kesempatan untuk
berkreasi, dalam batas tertentu.
c. Cocok untuk organisasi dalam kondisi yang stabil.
d. Tugas cukup, dengan resource yang cukup, dan waktu yang real-
istis.
e. Pendekatan organisasi dilakukan secara sistem dan human.
f. Pendekatan ini bagus untuk long - term, tetapi memerlukan
pemimpin yang cukup kharismatik.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis.
Karakteristik gaya kepemimpinan demokratis, antara lain :
a. Segalanya diserahkan ke karyawan.
b. Pemimpin hanya mengarahkan dengan tidak dominan.
c. Suara karyawan sangat didengar.
d. Pendekatan ini cocok untuk organisasi yang bersifat terbuka dan
tidak terlalu heterogen, di mana setiap karyawan sudah mem-
punyai area yang dominan.
e. Pendekatan ini bisa dibentuk secara sempurna dalam waktu
yang cukup lama.
f. Bagus untuk diterapkan dalam kondisi yang sudah ideal, di
mana setiap karyawan sudah punya kompetensi masing - masing
dan sudah cukup matur.
g. Kalau kondisi sudah ideal seperti ini, biasanya isunya hanya
satu, yaitu kaderisasi.
BAB III
CONTOH KASUS DI DALAM GAYA KEPEMIMPINAN
PARTISIPATIF
14
3.1 Contoh Kasus di dalam Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Analisa Kasus :
Bapak Suganda baru saja diangkat menjadi kepala ruangan interna di
Rumah Sakit Swasta “Sumber Sehat”. Ia merasa senang sekali dengan
promosi yang ia dapatkan dan merasa percaya diri akan dapat memimpin
ruangan interna tersebut untuk dapat berkembang menjadi lebih baik. Dalam
menjalankan tugasnya sebagai kepala ruangan, Bapak Suganda mencoba
gaya kepemimpinan partisipatif yang dianggapnya sebagai gaya
kepemimpinan yang tepat untuk situasi ruangan interna pada saat itu. Bapak
Suganda berupaya menjalankan tugasnya sebaik mungkin terutama ia
fokuskan pada hal - hal yang bersifat tugas - tugas manajerial dan kepuasan
pasien dan keluarga pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit (RS).
Namun, baru 1 bulan memimpin ia mulai menghadapi permasalahan
yang berdatangan. Mulai dari komplain - komplain pasien dan keluarga
pasien mengenai pelayanan keperawatan yang kurang memuaskan dan
sarana - sarana kesehatan yang tidak memadai. Setelah 4 bulan memimpin,
Bapak Suganda belum merasakan perannya sebagai change agent belum
terlaksana dengan baik. Komplain - komplain dari pasien dan keluarga
pasien terus berdatangan menuntut kualitas pelayanan keperawatan yang
berkualitas. Komunikasi pemimpin dan staf keperawatan juga belum
berjalan dengan baik.
Ketika Bapak Suganda berusaha mengklarifikasi komplain - komplain
pasien dan keluarga pasien tersebut kepada perawat - perawat di ruangan
interna, ia mendapatkan informasi bahwa beban kerja perawat di ruangan
interna lumayan cukup berat. Karena kurangnya tenaga kerja perawat di
ruangan interna tersebut terbatas, selain itu perawat - perawat juga
mengeluhkan bahwa gaji yang diterima tidak sesuai dengan beban kerjanya.
Di mana perbandingan jumlah perawat dengan jumlah pasien adalah 1 : 10.
Pemain - Pemain :
1. Tri Wibowo Suganda : Kepala Ruangan (Karu).
2. Muhammad Zainul Arif : Kepala Tim (Katim).
3. Yani Priyasmi : Perawat 1.
15
4. Yuli Yantika : Perawat 2.
5. Bibin Ismi : Perawat 3.
6. Allifta Nur Fadilah : Perawat 4.
7. Amin Diah Rahayu : Pasien 1.
8. Zahrotun Nadiroh : Pasien 2.
9. Indra Adi Prasetyo : Pasien 3.
10. Elfa Nurmalinda : Pasien 4.
11. Qoirun Nissa : Keluarga Pasien 1 (Amin Diah Rahayu).
12. Widhi Sarehati : Keluarga Pasien 2 (Zahrotun Nadiroh).
13. Wawan Kurniawan : Keluarga Pasien 3 (Indra Adi Prasetyo).
14. Nurmaya Handayani : Keluarga Pasien 4 (Elfa Nurmalinda).