Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di dalam scenario I pada modul gastroentrohepatik disebutkan bahwa pasien yang berumur 27 tahun tersebut mengalami nyeri ulu hati yang diserati dengan rasa mual, kembung, sendawa berlebih dan kadang seperti terbakar. Permasalahan tersebutlah yang akan kita bahas dalam laporan ini. B. RUMUSAN MASALAH Adakah hubungan antara stress dengan penyakit gastrointestinal? Adakah hubungan rokok + alcohol dengan penyakit gastrointestinal? Adakah hubungan maag dengan penyakit sekarang? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui penyakit Ulkus gaster, Gastritis, IMA dan Hepatitis? 2. Untuk mengetahui yang sebaiknya dilakukan untuk pasian pada sekenario? Nyeri Ulu Hati | 1
40
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: gastritis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam scenario I pada modul gastroentrohepatik disebutkan bahwa pasien yang

berumur 27 tahun tersebut mengalami nyeri ulu hati yang diserati dengan rasa mual,

kembung, sendawa berlebih dan kadang seperti terbakar. Permasalahan tersebutlah yang

akan kita bahas dalam laporan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Adakah hubungan antara stress dengan penyakit gastrointestinal?

Adakah hubungan rokok + alcohol dengan penyakit gastrointestinal?

Adakah hubungan maag dengan penyakit sekarang?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui penyakit Ulkus gaster, Gastritis, IMA dan Hepatitis?

2. Untuk mengetahui yang sebaiknya dilakukan untuk pasian pada sekenario?

Nyeri Ulu Hati | 1

Page 2: gastritis

BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)

adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,

mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses

tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,

usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ

yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Nyeri Ulu Hati | 2

Page 3: gastritis

a. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut

biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan

lengkap yang berakhir di anus.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut di-

lapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di per-

mukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Pen-

ciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai

macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang

(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari ke-

lenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-en-

zim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim

(misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

b. Tenggorokan ( Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yu-

nani yaitu Pharynk.

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak

mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak

bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut

dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang

bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan

lubang yang disebut ismus fausium

Tekak terdiri dari; Bagian superior = bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian

media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama

tinggi dengan laring.

Nyeri Ulu Hati | 3

Page 4: gastritis

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang

menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut orofaring,

bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring

yang menghubungkan orofaring dengan laring

d. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari

bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

e. Lambung

Lambung terletak pada epigastrium dan terdiri dari mukosa, submukosa, lapisan otot

yang tebal, dan serosa. Mukosa ventriculus berlipat-lipat atau rugae. Secara anatomis

ventriculus terbagi atas kardiaka, fundus, korpus, dan pilorus. Sphincter cardia

mengalirkan makanan masuk ke dalam ventriculus dan mencegah reflux isi ventriculus

memasuki oesophagus kembali. Di bagian pilorus ada sphincter piloricum. Saat sphincter

ini berrelaksasi makanan masuk ke dalam duodenum, dan ketika berkontraksi sphincter

ini mencegah terjadinya aliran balik isi duodenum (bagian usus halus) ke dalam

ventriculus (Budiyanto, 2005; Faradillah, Firman, dan Anita. 2009).

Lapisan epitel mukosa lambung terdiri dari sel mukus tanpa sel goblet. Kelenjar

bervariasi strukturnya sesuai dengan bagiannya. Pada bagian cardiac kelenjar terutama

adalah sel mukus. Pada bagian fundus dan corpus kelenjar mengandung sel parietal yang

mensekresi HCl dan faktor intrinsik, dan chief cell mensekresi pepsinogen. Bagian

pilorus mengandung sel G yang mensekresi gastrin (Chandrasoma, 2006).

Nyeri Ulu Hati | 4

Page 5: gastritis

Mukosa lambung dilindungi oleh berbagai mekanisme dari efek erosif asam

lambung. Sel mukosa memiliki permukaan apikal spesifik yang mampu menahan difusi

asam ke dalam sel. Mukus dan HCO3 dapat menetralkan asam di daerah dekat

permukaan sel. Prostaglandin E yang dibentuk dan disekresi oleh mukosa lambung

melindungi lambung dan duodenum dengan merangsang peningkatan sekresi bikarbonat,

mukus lambung, aliran darah mukosa, dan kecepatan regenarasi sel mukosa. Aliran darah

mukosa yang bagus, iskemia dapat mengurangi ketahanan mukosa (Price dan Wilson,

2006).

Fungsi utama lambung adalah sebagai tempat penampungan makanan, menyediakan

makanan ke duodenum dengan jumlah sedikit secara teratur. Cairan asam lambung

mengandung enzim pepsin yang memecah protein menjadi pepton dan protease. Asam

lambung juga bersifat antibakteri. Molekul sederhana seperti besi, alkohol, dan glukosa

dapat diabsorbsi dari lambung (Guyton, 1997).

f. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara

lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-

zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang

melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang

dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,

gula dan lemak.

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M

sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ).

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (je-

junum), dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Dudenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah

lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari

merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir

di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak

terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berk-

isar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari Nyeri Ulu Hati | 5

Page 6: gastritis

pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum

digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang meru-

pakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfin-

gter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari

usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada

manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian

usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan

mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),

yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus

dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat

dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit

sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris mod-

ern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencer-

naan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan je-

junum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau

sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

f. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.

Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

Nyeri Ulu Hati | 6

Page 7: gastritis

Kolon asendens (kanan)

Kolon transversum

Kolon desendens (kiri)

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa ba-

han dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa

menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi

yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

g. Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu

kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus be-

sar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian be-

sar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum

yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

h. Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ

ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menye-

babkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis

(infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix

(atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai

cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun

lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal

atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Nyeri Ulu Hati | 7

Page 8: gastritis

Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian

yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

i. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang be-

rawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini

berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong

karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon

desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang

air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam

rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan de-

fekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar,

di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode

yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak

yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk

menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari

tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari

usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari

tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama

anus.

j. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas

terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua

belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

* Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaanNyeri Ulu Hati | 8

Page 9: gastritis

* Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke

dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat

dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan

oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah

mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikar-

bonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

k. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berba-

gai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi

dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan

obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang

bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani

untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah

yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung

dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.

Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang

masuk diolah.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan

zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

l. Kandung empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang da-

pat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.

Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau

gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang

dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui salu-

ran empedu.

Nyeri Ulu Hati | 9

Page 10: gastritis

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

· Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

· Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)

yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

B. ULKUS GASTER

1. Definisi

Ulkus gaster adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat/oval, ukuran >5 mm

kedalam sub mucosal pada mukosa lambung akibat terputusnya kontinuitas/integritas

mukosa lambung. Ulkus gaster merupakan luka terbuka dengan pinggir edema diserati

indurasi dengan dasar ulkus ditutupi debris.

2. Etiologi

Ulkus gaster biasanya disebabkan oleh :

1. Faktor asam lambung (difusi balik ion H+) : bahan iritan akan menimbulkan defek

mukosa barier dan terjadi difusi balik ion H+. Histamin terangsang untuk lebih banyak

mengeluarkan asam lambung, timbul dilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh

kapiler, kerusakan mukosa lambung, gastritis akut / kronis, dan ulkus gaster.

2. Disfungsi pilorik (refluks empedu dan motilitas antrum) : bila mekanisme penutu-

pan sfingter pilorus tidak baik, artinya tidak cukup berespon terhadap rangsangan

sekretin atau kolesistokinin, akan terjadi refluks empedu dari duodenum ke antrum

lambung, sehingga terjadi defek pada mukosa barier yang menimbulkan difusi balik

ion H+. Ulkus gaster yang letaknya dekat dengan pilorus biasanya memperlambat ger-

akan antrum, memperlambat pengosongan lambung melalui gerakan propulsif antrum.

3. Helycobacter pylori : infeksi kuman ini akan menimbulkan pangastritis kronik atrofi

sel mukosa korpus dan kelenjar, metaplasia intestinal dan hipoasiditas.

4. Patofisiologi

Asam lambung dalam kondisi yang normal akan membantu dalam pencernaan

dengan produksi yang sesuai dengan keperluan sehingga akan berfungsi secara fisiolo-

gis tapi dalam keadaan sekresi yang berlebihan akan menjadikan lambung teriritasi

atau walaupun sekresi asam lambung normal tapi daya tahan mukosa lambung rendah

juga akan menyebabkan iritasi.

Nyeri Ulu Hati | 10

Page 11: gastritis

5. Gambaran Klinis

Ulkus gastrikum cenderung menyebabkan pembengkakan jaringan yang

menuju ke usus halus, sehingga bisa menghalangi lewatnya makanan yang berasal dari

Nyeri Ulu Hati | 11

Page 12: gastritis

lambung. Hal ini bisa menyebabkan perut kembung, mual atau muntah setelah makan.

Disampinng itu perangsangan makanan terhadap ulkus akan menyebabkan stimulasi

pengeluaran gastrin untuk merangsang reseptor saraf aferen 5-HT3 yang merupakan

pusat mual dan muntah yang banyak pada gaster. Gejala ulkus gastrikum seringkali

tidak memiliki pola yang sama dengan ulkus duodenalis. Makan bisa menyebabkan

timbulnya nyeri, bukan mengurangi nyeri. Sakit perut timbul setelah makan, rasa sakit

dirasakan sebelah kiri perut, rasa tidak nyaman. Ulkus gastrikum cenderung

menyebabkan pembengkakan jaringan yang menuju ke usus halus, sehingga bisa

menghalangi lewatnya makanan yang berasal dari lambung. Hal ini bisa menyebabkan

perut kembung, mual atau muntah setelah makan.

6. DIAGNOSA

a. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik atau

distensi abdominal.

b. Bising usus mungkin tidak ada.

c. Pemeriksaan dengan barium terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya

ulkus, namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan.

d. Endoskopi GI atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus

dan lesi. Melalui endoskopi mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsy di-

dapatkan. Endoskopi telah diketahui dapat mendeteksi beberapa lesi yang tidak

terlihat melalui pemeriksaan sinar X karena ukuran atau lokasinya.

e. Feces dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium adalah negatif ter-

hadap darah samar.

f. Pemeriksaan sekretori lambung merupakan nilai yang menentukan dalam mendi-

agnosis aklorhidria(tidak terdapat asam hdroklorida dalam getah lambung) dan

sindrom zollinger-ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan atau antasida, dan

tidak adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasikan adanya ulkus.

g. Adanya H. Pylory dapat ditentukan dengan biopsy dan histology melalui kultur,

meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus. serta tes serologis terhadap

antibody pada antigen H. Pylori.

7. Terapi

Nyeri Ulu Hati | 12

Page 13: gastritis

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengontrol keasaman lambung

termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan tindakan pembedahan. Penurunan

stress dan istirahat.

a. Non Medikamentosa

Istirahat

Perubahan gaya hidup

Obat-obatan

Modifikasi diet

Penghentian merokok

Penghentian minum alkohol

b. Medikamentosa

Antasida

Untuk menghilangkan keluhan rasa sakit/dyspepsia.

Koloid bismuth

Untuk membentuk lapisan penangkal bersama protein pada dasar ulkus dan

melindunginya terhadap pengaruh asam dan pepsin, mempunyai efek bakterisidal

terhadap H. Pilory.

Sukralfat

Untuk membantu sintesa prostaglandin, menembah sekresi bikarbonat dan mucus,

meningkatkan daya pertahanan dan perbaikan mukosa

Prostaglandin

Digunakan sebagai penangkal ulkus gaster pada pasien yang menggunakan OAINS.

C. GASTRITIS

1. Definisi

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu

gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi

yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan

tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang

dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor –

Nyeri Ulu Hati | 13

Page 14: gastritis

factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat

penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.

Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya borok (ulcer) dan dapat

meningkatkan resiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak orang, gastritis

bukanlah penyakit yang serius dan dapat segera membaik dengan pengobatan.

2. Etiologi

Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada bagian kiri

atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa mempunyai panjang

berkisar antara 10 inchi dan dapat mengembang untuk menampung makanan atau

minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam keadaan kosong, maka ia akan

melipat, mirip seperti sebuah akordion. Ketika lambung mulai terisi dan mengembang,

lipatan - lipatan tersebut secara bertahap membuka.

Lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara bertahap

melepaskannya ke dalam usus kecil. Ketika makanan masuk ke dalam esophagus,

sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esophagus dan lambung

(esophageal sphincter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk ke lambung.

Setelah masuk ke lambung cincin in menutup. Dinding lambung terdiri dari lapisan

lapisan otot yang kuat. Ketika makanan berada di lambung, dinding lambung akan

mulai menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang sama, kelenjar - kelenjar

yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai mengeluarkan cairan lambung

(termasuk enzim - enzim dan asam lambung) untuk lebih menghancurkan makanan

tersebut.

Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida. Asam ini

sangat korosif sehingga paku besi pun dapat larut dalam cairan ini. Dinding lambung

dilindungi oleh mukosa - mukosa bicarbonate (sebuah lapisan penyangga yang

mengeluarkan ion bicarbonate secara regular sehingga menyeimbangkan keasaman

dalam lambung) sehingga terhindar dari sifat korosif asam hidroklorida.

Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan

mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab yang

dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :

Nyeri Ulu Hati | 14

Page 15: gastritis

Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori

yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.

Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditu-

larkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat

memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H.

pylori sering terjadi pada masa kanak - kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika

tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penye-

bab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. In-

feksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar

yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lam-

bung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana

kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak. Peneliti menyim-

pulkan bahwa tingkat asam lambung yang rendah dapat mengakibatkan racun-racun

yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara sem-

purna dari lambung sehingga meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker

lambung. Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak

mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini mengindikasikan

bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini

sedangkan yang lain tidak.

Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat analgesik anti in-

flamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menye-

babkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang

bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat - obat tersebut hanya

sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pe-

makaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat

mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis

mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan ter-

hadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.

Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendara-

han dan gastritis.

Nyeri Ulu Hati | 15

Page 16: gastritis

Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau in-

feksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lam-

bung.

Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem keke-

balan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini

mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung,

menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan menganggu pro-

duksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vita-

min B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat mengakibatkan pernicious anemia,

sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem

dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua.

Crohn's disease. Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis

pada dinding saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan per-

adangan pada dinding lambung. Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala

dari Crohn's disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih

menyolok daripada gejala-gejala gastritis.

Radiasi and kemoterapi. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radi-

asi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat

berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil

radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan

mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding

lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.

Penyakit bile reflux. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna

lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan,

empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam

kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve)

akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak

bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengaki-

batkan peradangan dan gastritis.

Faktor-faktor lain. Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lain-

nya seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal.

Nyeri Ulu Hati | 16

Page 17: gastritis

3. Patofisiologi

Obat-obatan seperti aspirin dan NSAID menghambat sintesis prostaglandin E

pada mukosa, menyebabkan mukosa lebih peka terhadap asam, sehingga lebih mudah

erosi. Alkohol menyebabkan gastritis akut sering terjadi setelah minum banyak

alkohol. Stress seperti luka bakar, infark miokard, lesi intrakranial, dan pasca operasi

sering dihubungkan dengan erosi lambung. Organisme H. pylori melekat pada epitel

lambung dan menghancurkan bagian mukosa pelindung meninggalkan daerah epitel

yang gundul.

4. Manifestasi Klinis

Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda –

tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut antara

lain:

Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih

baik atau lebih buruk ketika makan

Mual

Muntah

Kehilangan selera

Kembung

Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan

Kehilangan berat badan

Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan

sakit pada perut bagian atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara

bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas

dan terasa penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak

menyebabkan apapun.

Kadang, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini

jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok pada

Nyeri Ulu Hati | 17

Page 18: gastritis

lambung. Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat

darah pada feces dan memerlukan perawatan segera.

5. Diagnosis

Bila seorang pasien didiagnosa terkena gastritis, biasanya dilanjutkan dengan

pemeriksaan tambahan untuk mengetahui secara jelas penyebabnya. Pemeriksaan

tersebut meliputi :

Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H. pylori

dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan

bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien

tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia,

yang terjadi akibat pendarahan lambung akibat gastritis.

Pemeriksaan pernapasan. Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh

bakteri H. pylori atau tidak.

Pemeriksaan feces. Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau

tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga

dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini menunjukkan adanya pendara-

han pada lambung.

Endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat adanya

ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-

X. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel (en-

doskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus

kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dimati-rasakan (anestesi) sebelum endoskop

dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada

jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil

sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke

laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30

Nyeri Ulu Hati | 18

Page 19: gastritis

menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi

harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau dua

jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa

tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.

Ronsen saluran cerna bagian atas. Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis

atau penyakit pencernaan lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terle-

bih dahulu sebelum dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan

terlihat lebih jelas ketika di ronsen.

D. INFARK MIOKARD AKUT

1. Definisi

Infark Myokard Akut (IMA) adalah suatu keadaan nekrosis miokard yang

akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Hudack & Galo 1996).

Infark Miocard Akut adalah kematian jaringan miokard diakibatkan oleh kerusakan

aliran darah koroner miokard (oenyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan

oleh aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan

(Carpenito L.J. , 2000).

Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan

seluler yang irreversibel dan kematian otot atau nekrosis.

Gambaran distribusi dipengaruhi umur, geografis, jenis kelamin dan faktor resiko

sesuai dengan angina pektoris atau penyakit jantung koroner pada umumnya.

2. Patogenesis

Umumnya Infark Miokard didasari oleh adanya arteriosklerosis pembuluh darah

koroner. Secara marfologis Infark Miokard dapat berupa transmural atau sub

endokardial. Infark Miokard transmural mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi

pada distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada Infark Miokard subendokardial,

nekrosis hanya terjadi pada bagian dalam dinding ventrikel dan umumnya berbercak-

bercak dan tidak konfluens seperti Infark Miokard transmural. Infark Miokard

subendokardial dapat regional (terjadi pada distribusi satu-satu arteri koronaria) atau

Nyeri Ulu Hati | 19

Page 20: gastritis

difus (terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner). Patogenitas dan perjalanan

kedua jenis Infark Miokard ini berbeda.

3. Patofisiologi

Segera setelah terjadi Infark Miokard daerah miokard setempat akan

memperlihatkan penonjolan sitolik (diskinesia) dengan akibat menurunnya ejeksi

fraction, isi sekuncup, dan peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik

ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium

kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium kiri diatas 25 mmHg yang lama akan

menyebabkan transudat cairan ke jaringan interstitium paru (gagal jantung).

Pemburukan hemodinamik ini bukan saja disebabkan karena daerah infark, tetapi juga

daerah iskemik disekitarnya. Miokard yang masih relatif baik akan mengdakan

kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsang adrenergik untuk mempertahankan

curah jantung tetapi dengan peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini

jelas tidak memadai jika daerah yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau

bahkan sudah fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang kompensasi masih normal

maka pemburukan hemodinamik akan minimal. Sebaliknya jika infark luas dan

miokard yang harus berkompensasi juga buruk akibat iskemia atau infark lama,

tekanan akhir diastolik akan naik dan gagal jantung terjadi.

Perubahan-perubahan hemodinamik Infark Miokard ini tidak statis. Bila Infark

Miokard makin tenang fungsi jantung membaik walaupun tidak diobati. Hal ini

disebabkan daerah-daerah yang tadi iskemik mengalami perbaikan. Perubahan

hemodinamik akan terjadi bila iskemik berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya

mekanis penyulit seperti rupture septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan

aneurisma ventrikel akan memperburuk faal hemodinamik jantung.

Aritmia merupakan penyulit Infark Miokard yang tersering dan terjadi pada

saat pertama serangan. Hal ini disebabkan karena perubahan masa refrakter, daya

hantar rangsang dan kepekaan terhadap rangsangan. Sistem saraf otonom juga

berperan terhadap terjadinya aritmia. Penderita Infark Miokard umumnya mengalami

peningkatan tonus parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia meningkat.

Sedangkan peningkatan tonus simpatis pada Infark Miokard anterior akan

mempertinggi kecenderungan fibrilasi ventrikel dan perluasan infark.

4. Gejala Klinis

Nyeri Ulu Hati | 20

Page 21: gastritis

Khas adalah nyeri dada retroternal, seperti diremas-remas dan tertekan, nyeri

menjalar ke lengan, (kiri) bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium.

Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris dan tidak responsif terhadap

nitrogliserin. Kadang-kadang terutama pada penderita diabetik dan orantua tidak

ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing,

keringat dingin, berdebar-debar, atau penderita sering ketakutan.

Walaupun Infark Miokard merupakan manifestasi pertama dari penyakit

jantung koroner, namun bila anamnesa dilakukan secara teliti sering didahului oleh

angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.

Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada berkarakteristik khas dan bahkan

dapat normal. Dapat ditemui bunyi jantung kedua yang pecah paradoksal irama gallop.

Adanya krepitasi basal merupakan tanda bendungan paru. Takikardi, kulit pecah,

dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat. Kadang-kadang

ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau teraba di dinding pada Infark Miokard

anterior.

5. Penatalaksanaan

1. Upaya pembatasan perluasan Infark Miokard

2. Pemberian obat-obat trombolitik (streptokinase/urokinase) dengan atau tanpa dis-

usul angioplasti (perkutaneus transluminal koroner angioplasty)

3. Pemberian obat penghambat adrenoreseptor-beta untuk pencegahan sekunder

pasca infark.

E. HEPATITIS

1. Definisi

Hepatitis adalah peradangan organ hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang

berlangsung kurang dari enam bulan disebut hepatitis akut. Hepatitis yang berlangsung

lebih dari enam bulan disebut hepatitis kronis.

2. Etiologi

Hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, E. Hepatitis juga bisa

terjadi karena infeksi virus lain seperti mononukleosis infeksiosa dan infeksi

cytamegalovirus. Penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-

obatan.

Nyeri Ulu Hati | 21

Page 22: gastritis

3. Hepatitis A

Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali

menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya

melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman

yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai

contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran

manusia penderita. Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu

sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan

gejala terserang penyakit Hepatitis A.

1. Gejala Hepatitis A

Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti

kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan

kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang

terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc,

thypus, dll.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A

Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama

munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan

untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan

terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol

sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh

dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah

dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi

seseorang yang berada disekitar penderita.

5. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya

didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati

dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua

penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan

Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang

yang terinfeksi Hepatitis B.

Nyeri Ulu Hati | 22

Page 23: gastritis

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke

bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun

penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B

dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif

akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

1. Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah

demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun

bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,

sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka

akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B,

maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara

injeksi.

a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;

- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan

nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini

cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat

monitor bersinambungan dari dokter.

- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih

efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap

fungsi ginjal.

- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B

kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual

dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian

obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;

Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif

pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan

sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A,

Nyeri Ulu Hati | 23

Page 24: gastritis

INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali

dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini

adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya.

Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan

demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah

pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini,

seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual),

pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan

banyak kasus Hepatitis B.

6. Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis

C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik

(terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain

disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas,

akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-

sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi

Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.

1. Gejala Hepatitis C

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak

menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun

beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit

perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice"

(jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada

pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang

enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon

alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis

C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah

Nyeri Ulu Hati | 24

Page 25: gastritis

perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada

penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita

tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium

awalnya.

F. PEMECAHAN KASUS

1. Skenario

Tn. Abdul, 27 tahun, datang ke UGD umum dengan keluhan utama: Nyeri ulu

hati, yang disertai rasa mual, kembung, sendawa berlebih dan terkadang rasa seperti

terbakar. Hal ini sering dialami terutama bila sering lembur kerja, pola makan tidak

teratur, dan dalam keadaan stress, kurang lebih dalam satu bulan ini. Nyeri diperut kiri

atas kemudian terasa menjalar kepunggung, kali ini dirasa tak tertahankan setelah

makan malam. Merasa punya sakit maag, kurang lebih sejak 6 bulan tapi tidak pernah

diperiksakan. Sebagai Peragawan, untuk menjaga bentuk tubuh, pasien sengaja jarang

makan. Merokok 1 bungkus rokok kretek, kadang-kadang jika selesai fassion show

pasien sering nongkrong di night club hingga dini hari sambil minum minuman

beralkohol.

2. Pemecahan Kasus

i. Identitas

a. Nama : Tn. Abdul

b. Usia : 27 tahun

c. Jenis kelamin : laki-laki

ii. Anamnesa

a. Keluhan utama : nyeri epigastrium

b. Keluhan penyerta : perasaan mual, kembung,sendawa berlebihan dan terkadang

rasa seperti terbakar

c. Riwayat penyakit dahulu : pernah mengalami maag sejak 6 bulan yang

lalu.

d. Riwayat penyakit keluarga : kakak pasin pernah mengalami hal yang sama

e. Pola hidup : makan tidak teratur, merokok 1 bungkus perhari dan minum

minuman beralkohol

iii. Pemeriksaan fisik

Kepala/leher : normal

Thoraks : normalNyeri Ulu Hati | 25

Page 26: gastritis

Abdomen:

• inspeksi : normal

• Palpasi : nyeri tekan pada daerah epigastrium

• Perkusi : timpani (+).

• Auskultasi : peristaltik usus meningkat.

iv. Diagnosa banding

• Ulkus Gaster

• Gastritis

• IMA

• Hepatitis

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil diskusi yang telah kami lakukan, kami menyimpulakan bahwa pasien ini

mengalami Ulkus Gaster. Hal ini kami simpulkan berdasarkan keluhan yang disebutkan

oleh pasien bahwa pasien mengalami nyeri ulu hati yang diserati dengan rasa mual,

kembung, sendawa berlebih dan kadang seperti terbakar.

Nyeri Ulu Hati | 26

Page 27: gastritis

DAFTAR PUSTAKA

1. Aru W.Sudoyo dkk, Sidarta. 2009, Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV jilid 1, FKUI,

Jakarta.

2. Guyton & Hall. 2009, Buku ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, Buku kedokteran

EGC.

3. New Abdi.Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan.didapat 15.00.16 desember 2010

http://menulisweblog.com.html.update:2010

4. Tukak(ulkus) gaster.didapat 15.02.16 desember 2010

http://beravoduniaku.com.html.update:2009

5. Dr. Hariswc.Gangguan Motilitas.didapat 15.04.16 desember 2010

http://dr.hariswc_site.com.html.update:2006

6. Penyakit hepatitis.didapat 15.20.16 desember 2010

http://google.com.html.update:2008

Nyeri Ulu Hati | 27