Top Banner
BAB III PERUMAHAN dan PERMUKIMAN 3.9 Fakta dan Analisis 3.9.1 Fakta Aspek Perumahan dan Permukiman 3.9.1.1 Jumlah Perumahan dan Permukiman Kota Bogor merupakan salah satu kota sebagai penyangga ibukota negara yaitu Jakarta. Sebagai salah satu kota hinterland dari Jakarta, Bogor memiliki kegiatan perekonomian yang cukup tinggi seperti pusat-pusat perdagangan dan jasa serta berbagai tempat wisata seperti taman rekreasi yang tersebar di 6 kecamatan Kota Bogor. Oleh karena hal itu, maka Kota Bogor memerlukan pengembangan lahan untuk kebutuhan ruang perumahan dan permukiman. Berdasarkan luas peruntukkan permukiman, kecamatan Tanah Sareal merupakan Kecamatan yang paling tinggi persentase penggunaan lahannya untuk luas perumahan dan permukiman sebesar 59,71%. Sedangkan kecamatan yang terendah yaitu kecamatan Bogor Barat sebesar 32,09%. Persentase tersebut terus meningkat karena semakin meningkatnya pertumbuhan akan kebutuhan untuk perumahan dan permukiman dengan total wilayah kota Bogor yang tetap yaitu 11.850 Ha. Berdasarkan data jumlah rumah Kota Bogor tahun 2013, jumlah rumah terbanyak berada di kecamatan Bogor Barat yaitu 55.298 unit rumah dengan luas wilayah 3.285 Ha sedangan jumlah rumah yang paling sedikit berada di kecamatan Bogor Timur sebanyak 28.934 unit rumah dengan luas wilayah 1.015 Ha. Berikut adalah tabel jumlah perumahan dan permukiman Kota Bogor : Tabel 3.? Jumlah Perumahan Kota Bogor 2013 Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Jumlah Rumah Tangga (KK) Jumlah Rumah Te rbangun Bogor Selatan 3.081 38.294 47.539 Bogor Timur 1.015 20.103 27.924 Bogor Utara 1.772 36.523 47.748 Bogor Tengah 813 20.744 31.075 Bogor Barat 3.285 44.993 55.298 Tanah Sareal 1.884 41.947 51.300 Kota Bogor 11.850 202.604 260.884 Sumber : Kecamatan Dalam Angka 2014
31

Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Jan 22, 2018

Download

Real Estate

Ari Ella
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

BAB III

PERUMAHAN dan PERMUKIMAN

3.9 Fakta dan Analisis

3.9.1 Fakta Aspek Perumahan dan Permukiman

3.9.1.1 Jumlah Perumahan dan Permukiman

Kota Bogor merupakan salah satu kota sebagai penyangga ibukota negara yaitu Jakarta.

Sebagai salah satu kota hinterland dari Jakarta, Bogor memiliki kegiatan perekonomian

yang cukup tinggi seperti pusat-pusat perdagangan dan jasa serta berbagai tempat wisata

seperti taman rekreasi yang tersebar di 6 kecamatan Kota Bogor. Oleh karena hal itu,

maka Kota Bogor memerlukan pengembangan lahan untuk kebutuhan ruang perumahan

dan permukiman. Berdasarkan luas peruntukkan permukiman, kecamatan Tanah Sareal

merupakan Kecamatan yang paling tinggi persentase penggunaan lahannya untuk luas

perumahan dan permukiman sebesar 59,71%. Sedangkan kecamatan yang terendah yaitu

kecamatan Bogor Barat sebesar 32,09%. Persentase tersebut terus meningkat karena

semakin meningkatnya pertumbuhan akan kebutuhan untuk perumahan dan permukiman

dengan total wilayah kota Bogor yang tetap yaitu 11.850 Ha. Berdasarkan data jumlah

rumah Kota Bogor tahun 2013, jumlah rumah terbanyak berada di kecamatan Bogor

Barat yaitu 55.298 unit rumah dengan luas wilayah 3.285 Ha sedangan jumlah rumah

yang paling sedikit berada di kecamatan Bogor Timur sebanyak 28.934 unit rumah

dengan luas wilayah 1.015 Ha. Berikut adalah tabel jumlah perumahan dan permukiman

Kota Bogor :

Tabel 3.?

Jumlah Perumahan Kota Bogor 2013

Kecamatan Luas Wilayah

(Ha)

Jumlah Rumah

Tangga (KK)

Jumlah Rumah

Terbangun

Bogor Selatan 3.081 38.294 47.539

Bogor Timur 1.015 20.103 27.924

Bogor Utara 1.772 36.523 47.748

Bogor Tengah 813 20.744 31.075

Bogor Barat 3.285 44.993 55.298

Tanah Sareal 1.884 41.947 51.300

Kota Bogor 11.850 202.604 260.884

Sumber : Kecamatan Dalam Angka 2014

Page 2: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Grafik Jumlah Perumahan Kota Bogor Tahun 2013

Sumber : Kecamatan Dalam Angka 2014

Dari data pada tabel dan grafik jumlah perumahan dan permukiman yang tersedia di

Kota Bogor, terlihat bahwa jumlah rumah tangga (KK) terbanyak berada di kecamatan

Bogor Barat yaitu 44.993 KK dengan rumah terbangun sebanyak 55.298 unit rumah dan

jumlah rumah tangga (KK) terendah berada di Bogor Tengah sebanyak 20.744 KK

dengan rumah terbangun sebanyak 31.075 unit rumah.

Tabel 3.?

Data Jumlah Rumah Tangga (KK) Tahun 2008-2013

Kecamatan Jumlah Rumah Tangga (KK)

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Bogor Selatan 35.899 36.054 36.278 36.867 38.107 38.294

Bogor Timur 18.866 18.944 19.020 19.323 19.997 20.103

Bogor Utara 33.249 33.389 34.089 34.746 36.169 36.523

Bogor Tengah 22.390 22.485 20.280 20.429 20.854 20.744

Bogor Barat 41.025 41.199 42.217 42.965 44.634 44.993

Tanah Sareal 37.012 37.169 38.184 39.148 41.206 41.947

Kota Bogor 188.441 189.241 190.067 193.480 200.966 202.604

Sumber : BPS (Kota Bogor Dalam Angka)

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000

Bogor Selatan

Bogor Timur

Bogor Utara

Bogor Tengah

Bogor Barat

Tanah Sareal

Kota Bogor

47539

27924

47748

31075

55298

51300

260884

38294

20103

36523

20744

44993

41947

202604

Jumlah KK Jumlah Rumah

Page 3: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

3.9.1.2 Karakteristik Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Permukiman Swadaya dan Terstruktur

Permukiman swadaya adalah kawasan permukiman dimana pembangunan rumah

dilakukan secara individual. Pada kawasan ini luasan, tipe dan model rumah tidak ada

aturannya, masyarakat membangun dan merancang sendiri rumah sesuai dengan

keinginan mereka. Pada kawasan ini sarana dan prasarana permukiman dibangun oleh

pemerintah. Sedangkan permukiman terstruktur adalah perumahan yang dibangun oleh

pemerintah/ swasta/ developer/ kelompok masyarakat secara bersama dan membentuk

kelompok beberapa unit rumah. Biasanya perumahan terstruktur ini secara luasan

kavling, tipe rumah atau bentuk rumah sama. Perumahan terstruktur ini biasanya

dilengkapi dengan fasilitas pelayanan untuk kepentingan penduduk kompleks perumahan

tersebut.

Tabel 3.?

Luas Permukiman Swadaya dan Terstruktur di Kota Bogor Tahun 2013

Kecamatan Luas

Kecamatan

(Ha)

Luas Permukiman Pemukiman

Swadaya

Permukiman

Terstruktur

Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

Bogor Barat 3.285 1.054,25 32,09% 865 26,33% 189,25 5,76%

Bogor Selatan 3.081 1.113,60 36,14% 875,96 28,43% 237,64 7,71%

Bogor Tengah 813 378,40 46,54% 301,6 37,10% 76,8 9,45%

Bogor Timur 1.015 492,90 48,56% 329,76 32,49% 163,14 16,07%

Bogor Utara 1.772 808,09 45,60% 564,02 31,83% 244,07 13,77%

Tanah Sareal 1.884 1.124,89 59,71% 835,52 44,35% 289,37 15,36%

Kota Bogor 11.850 4.972,13 41,96% 3.771,86 31,83% 1.200,27 10,13%

Sumber : Hasil Perhitungan dan Interpretasi Peta, 2014 (RP3KP Kota Bogor)

Berdasarkan hasil perhitungan interpretasi peta diatas, luas permukiman Kota Bogor

adalah 4.972,13 Ha atau 41,96% dari luas kota. Di mana luas permukiman tersebut

terbagi menjadi dua yaitu permukiman swadaya seluas 3.771,86 Ha atau 31,83% dari

luas kota, dan permukiman terstruktur seluas 1.200,27 Ha adalah sebanyak 10,13% dari

luas kota.

Kecamatan Tanah Sareal merupakan kecamatan dengan luas permukiman lebih dari 50%

luas wilayah yaitu 59,71% atau hampir 60% dari luas wilayah. Hal ini sejalan dengan

arah perkembangan kota dimana perumahan permukiman diarahkan ke utara yaitu

kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Utara. Kecamatan dengan luas permukiman terendah

berada di Kecamatan Bogor Barat yaitu baru 32,09%, hal ini juga sejalan dengan arah

Page 4: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

perkembangan kota di mana sebagai wilayah di kecamatan Bogor Barat merupakan

kawasan non terbangun baik lindung maupun budidaya seperti pertanian.

Gambar 3.?

Permukiman Swadaya dan Terstruktur

Sumber : Dokumentasi RP3KP Kota Bogor

Sumber : Dokumentasi RP3KP Kota Bogor Permukiman Swadaya dan Terstruktur 2014

jkl

Page 5: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Karakteristik Perumahan Tidak Layak Huni

Perumahan tidak layak huni merupakan perumahan yang tidak layak untuk dihuni karena

kondisi sarana dan prasarana rumah tidak memadai. Dalam kategori karakteristik

perumahan tidak layak huni disini adalah permukiman kumuh. Kumuh juga dapat

dikategorikan berat, tinggi dan sedang. Karena permukiman kumuh juga disebabkan oleh

faktor finansial masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Bisa dilihat dari kategori

kekumuhan yang terjadi apakah masuk dalam kategori kumuh berat, sedang atau ringan.

Tabel 3.?

Sebaran Perumahan yang Berada di Lokasi Sempadan Tahun 2014

Kecamatan

Sungai Rel Kereta Api Tegangan Tinggi

Jumlah

Rumah

Tangga

(KK)

Jumlah

Rumah

(Unit)

Jumlah

Rumah

Tangga

(KK)

Jumlah

Rumah

(Unit)

Jumlah

Rumah

Tangga

(KK)

Jumlah

Rumah

(Unit)

Bogor Utara 5.065 3.818 0 0 301 373

Bogor Barat 904 492 0 0 52 82

Bogor Timur 205 220 0 0 190 210

Bogor Selatan 35 28 42 26 0 0

Bogor Tengah 2.094 1.823 235 3.760 0 0

Tanah Sareal 366 360 92 92 34 34

Kota Bogor 8.669 6.741 369 3.878 577 699

Sumber : RP3KP Kota Bogor

Berdasarkan tabel sebaran perumahan yang berada di 3 lokasi sempadan diatas, maka

rumah yang tersebar di sempadan sungai terbanyak berada di kecamatan Bogor Utara

sebanyak 3.818 unit rumah dengan jumlah rumah tangga sebanyak 5.065 KK, sedangkan

terendah berada di kecamatan Bogor Selatan sebanyak 28 unit rumah dengan jumlah

rumah tangga sebanyak 35 KK. Untuk perumahan yang tersebar di lokasi sempadan rel

kereta api, rel kereta api hanya melintasi 3 kecamatan di Kota Bogor yaitu Kecamatan

Bogor Tengah, Tanah Sareal dan Bogor Selatan. Perumahan yang berada di sempadan

rel kereta api terbanyak berada di kecamatan Bogor Tengah yaitu 3.760 unit rumah

dengan jumlah rumah tangga sebanyak 235 KK sedangkan yang terendah berada di

Bogor Selatan sebanyak 26 unit rumah dengan jumlah rumah tangga sebanyak 42 KK.

Dan untuk perumahan yang tersebar di lokasi sempadan tegangan tinggi (dibawah

Page 6: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

jaringan listrik SUTET) terbanyak berada di kecamatan Bogor Utara yaitu sebanyak 373

unit rumah dengan jumlah rumah tangga sebanyak 301 KK, sedangkan terendah berada

di kecamatan Tanah Sareal yaitu sebanyak 34 unit rumah dengan jumlah rumah tangga

sebanyak 34 KK.

Tabel 3.?

Jumlah Perumahan Tidak Layak Huni Tahun 2011-2013

Kecamatan Rumah Tidak Layak Huni

2011 2012 2013

Bogor Selatan 1.473 1.749 1.570

Bogor Timur 419 132 122

Bogor Utara 485 171 189

Bogor Tengah 1.723 252 273

Bogor Barat 1.079 660 631

Tanah Sareal 1.727 515 467

Kota Bogor 6.906 3.479 3.252

Sumber : Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

Berdasarkan tabel perumahan tidak layak huni selama kurun 3 tahun dari tahun 2011-

2031 diatas maka dapat dilihat Kecamatan yang paling banyak perubahan dari kawasan

tidak layak huni berubah menjadi layak huni dan terbanyak keberadaan perumahan tidak

layak huni adalah Kecamatan Tanah Sareal dari tahun 2011 sebanyak 1.727 unit

perumahan tidak layak huni, di tahun 2012 menjadi 515 unit dan pada tahun 2013

menjadi 467 unit. Sedangkan kecamatan yang permukiman tidak layak huni terendah

berada di kecamatan Bogor Timur, pada tahun 2011 sebanyak 419 unit perumahan tidak

layak huni lalu berubah menjadi layak huni pada tahun 2012 sebanyak 132 unit dan pada

tahun 2013 perumahan tidak layak huni menjadi 122 unit.

Pada kegiatan updating kawasan kumuh tahun 2013 terdapat 149 titik lokasi yang

disurvey dengan luasan ± 245,73 Ha. Dari hasil studi lapangan dan kajian diperoleh 114

titik spot kumuh dengan luasan ± 169,38 Ha dan terdapat 35 spot lokasi dengan luasan ±

80,15 Ha sudah menjadi tidak kumuh. Penambahan lokasi kumuh ini banyak disupport

oleh potensi kumuh yang berasal dari tahun 2008. Total spot baru kumuh tahun 2013

sebesar 82 titik lokasi dengan luasan ± 94,99 Ha. Kawasan kumuh ringan tahun 2013

terdapat 33 titik dengan luasan ± 57,77. Ha. Terdapat 35 titik spot kumuh dengan luasan

Page 7: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

± 80,15 Ha telah mengalami perubahan menjadi tidak kumuh karena telah dilakukan

intervensi oleh berbagai pihak dan program. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti tabel

dibawah ini :

Tabel 3.?

Identifikasi Kumuh Tahun 2013

Uraian Identifikasi

Tahun 2013

Kawasan

Kumuh

Tahun 2013

Kawasan

Kumuh

Ringan

Berubah

Tidak

Kumuh

Kumuh

Baru 2013

Titik Kumuh 149 81 33 35 82

Luas

Kawasan

(Ha)

245,73 165,58 57,77 80,15 94,99

Total Luas

Kawasan

(Ha)

245,73 165,58 80,15 94,99

Sumber: Updating Data Kawasan Kumuh Kota Bogor 2013 (RP3KP Kota Bogor)

Dari hasil data update Kawasan Kumuh Kota Bogor tahun 2013 maka dapat diketahui

bahwa titik kawasan kumuh yang terhampar di seluruh kecamatan Kota Bogor setiap

tahunnya selalu berkurang karena ada pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah yang

masuk dalam kategori kumuh berubah menjadi tidak kumuh.

Page 8: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Persebaran Permukiman Swadaya dan Terstruktur

Sumber : RP3KP Kota Bogor

Page 9: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Identifikasi Persebaran Permukiman Kumuh Tahun 2014

Sumber : RP3KP Kota Bogor

Page 10: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

3.9.2 Analisis Aspek Perumahan dan Permukiman

3.9.2.1 Analisis Kebutuhan Rumah Kota Bogor

Dalam menghitung jumlah kebutuhan rumah yang dibutuhkan setiap kecamatan di Kota

Bogor dibutuhkan analisis dengan perhitungan kebutuhan rumah atau biasa yang disebut

backlog. Dari hasil perhitungan backlog tersebut dapat mengetahui mana kecamatan

yang masih kekurangan rumah sehingga membutuhkan pengembangan rumah yang baru

dan mana kecamatan yang memiliki jumlah rumah yang lebih. Perhitungan backlog

dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 3.?

Analisis Backlog Perumahan Tahun 2013

Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga (KK)

Jumlah Rumah

Terbangun

Kelebihan Rumah

Bogor Selatan 38.294 47.539 9.245

Bogor Timur 20.103 27.924 7.821

Bogor Utara 36.523 47.748 11.225

Bogor Tengah 20.744 31.075 10.331

Bogor Barat 44.993 55.298 10.305

Tanah Sareal 41.947 51.300 9.353

Kota Bogor 202.604 260.884 58.280

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Berdasarkan tabel hasil analisis backlog diatas, maka dapat dilihat bahwa Kota Bogor

tidak memiliki backlog. Justru kelebihan rumah, hal ini disebabkan oleh jumlah rumah

yang terbangun pada semua kecamatan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah KK.

Maka Kota Bogor tidak memerlukan pembangunan rumah baru. Kecamatan yang

kelebihan rumah terbanyak berada di kecamatan Bogor Utara sebanyak 11.225 unit

rumah dan kecamatan yang kelebihan rumahnya paling sedikit berada di kecamatan

Bogor Timur sebanyak 7.821 unit rumah. Maka total jumlah kelebihan rumah yang ada

di kota Bogor adalah 58.280 unit rumah

Backlog = Jumlah Rumah Tangga/KK per kecamatan pada tahun t – Jumlah Bangunan Rumah per kecamatan pada tahun t

Page 11: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

3.9.2.2 Analisis Kepadatan Permukiman

Terjadinya kepadatan permukiman merupakan dampak akibat lebih banyaknya jumlah

rumah terbangun dengan luas wilayah yang terbatas. Seperti yang terjadi di kota Bogor,

berikut adalah hasil analisis yang dilakukan tim studio tentang kepadatan permukiman.

Berikut adalah rumus untuk menghitung kepadatan permukiman di Kota Bogor :

Tabel 3.?

Analisis Kepadatan Permukiman Tahun 2013

Kecamatan Luas Wilayah

(Ha)

Jumlah Rumah

Terbangun

Kepadatan

Permukiman

(unit rumah/Ha)

Bogor Selatan 3.081 47.539 15

Bogor Timur 1.015 27.924 28

Bogor Utara 1.772 47.748 27

Bogor Tengah 813 31.075 38

Bogor Barat 3.285 55.298 17

Tanah Sareal 1.884 51.300 27

Kota Bogor 11.850 260.884 22

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Berdasarkan dari tabel diatas, dengan luas wilayah Kota Bogor seluas 11.850 Ha dan

jumlah terbangun sebanyak 261.894 unit rumah maka dapat diketahui bahwa kepadatan

permukiman tertinggi berada di Kecamatan Bogor Tengah sebesar 38 unit rumah/Ha.

Hal ini karena Bogor Tengah merupakan pusat dari berbagai kegiatan perekonomian dan

pemerintahan Kota Bogor. Sedangkan tingkat kepadatan permukiman terendah berada di

Kecamatan Bogor Selatan sebesar 15 unit rumah /Ha. Dan untuk Kota Bogor kepadatan

permukimannya sebesar 22 unit rumah/Ha.

Page 12: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Sumber : Hasil Dokumentasi Survei Tim Studio 2015

Gambar 3.?

Grafik Kepadatan Permukiman

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio 2015

Gambar 3.?

Kepadatan Permukiman

0

20

40

60

80

100

Jumlah Rumah

Terbangun

Luas Wilayah (Ha)

Kepadatan Permukiman

Page 13: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Sumber : Hasil Dokumentasi Survei Tim Studio 2015

3.9.2.3 Analisis Perumahan di Kawasan Rawan Bencana

Untuk mengetahui sebaran perumahan yang berada di sekitar rawan bencana maka

dibutuhkan analisis perumahan yang berada di kawasan rawan bencana. Kategori rawan

bencana disini adalah bencana rawan banjir. Hal ini karena Kota Bogor dihimpit oleh 6

sungai, yaitu DAS Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi dan Cibalok.

Dari 6 kecamatan yang tersebar di Kota Bogor terdapat titik-titik rawan bencana banjir

yang terletak dekat dengan perumahan dan permukiman.

Titik rawan bencana banjir yang tersebar di semua kecamatan Kota Bogor yaitu

sebanyak 68 titik rawan bencana banjir. Di Kecamatan Bogor Selatan titik rawan

bencana yang tersebar sebanyak 7 titik, Bogor Tengah 9 titik, Bogor Timur 8 titik, Bogor

Barat 13 titik, Bogor Utara 17 titik dan Tanah Sareal 14 titik. Oleh karena itu,

berdasarkan jumlah titik rawan bencana banjir yang tersebar di seluruh kecamatan

tersebut maka kecamatan yang memiliki keberadaan titik rawan bencana terbanyak

adalah Kecamatan Bogor Utara yaitu sebanyak 17 titik, sedangkan kecamatan yang

keberadaan titik rawan bencana paling sedikit berada di Kecamatan Bogor Selatan yaitu

sebanyak 7 titik. Kawasan perumahan dan permukiman yang berada di titik-titik rawan

bencana banjir tersebut, letaknya juga tidak jauh dari sempadan sungai yang terhampar

di Kota Bogor.

Gambar 3.? Rumah di Sempadan Sungai

Page 14: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Peta Persebaran Rawan Bencana Permukiman Swadaya dan Terstruktur Kota Bogor

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio 2015

Page 15: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

3.9.2.4 Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung

3.9.2.4.1 Analisis Daya Dukung

Analisis Kesesuaian Lahan

Untuk mengetahui daya dukung perumahan maka dibutuhkan luas kesesuaian lahan di

Kota Bogor yang dapat melihat karakteristik kesesuaian lahan pada Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007 mengenai Pedoman Kriteria Teknis Kawasan

Budidaya. Berikut ini adalah tabel karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan :

Tabel 3.?

Karakteristik Lokasi dan Kesesuaian Lahan

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.41/PRT/M/2007

Berdasarkan tabel karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan terhadap permukiman diatas

maka diketahui data luas kesesuaian lahan terhadap permukiman berikut ini :

Permukiman

Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0-

25%)

Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah

oleh penyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air

PDAM suplai air antara 60 liter/jiwa/hari – 100 liter/jiwa/hari

Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir,

erosi dan abrasi)

Drainase baik sampai sedang

Tidak berada pada wilayah sempadan

sungai/pantai/waduk/danau/mata air/saluran pengairan/rel

kereta api dan daerah aman penerbangan

Tidak berada pada kawasan lindung

Tidak terletak pada kawasan budidaya pertanian/penyangga

Menghindari sawah irigasi teknis

Page 16: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Kesesuaian Lahan Permukiman

Kecamatan Luas Lahan Sesuai

untuk Permukiman

(Ha)

Luas Lahan

Permukiman

Terbangun yang

Sesuai Untuk

Permukiman (Ha)

Luas Lahan Bukan

Peruntukkan

Permukiman (Ha)

Bogor Selatan 341 336 288,91

Bogor Timur 246 158 146,64

Bogor Utara 496 449 3,78

Bogor Tengah 263 204 29,71

Bogor Barat 695 548 21,20

Tanah Sareal 757 635 0,12

Kota Bogor 2.797 2.330 490,37

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Berdasarkan tabel diatas, bisa diketahui luas lahan yang sesuai untuk permukiman

terluas berada di kecamatan Tanah Sareal dengan luas 757 Ha dan luas lahan

permukiman yang sudah terbangun dan sesuai peruntukkannya untuk permukiman

terluas berada di kecamatan Tanah Sareal dengan luas 635 Ha dan luas lahan yang tidak

boleh dibangun untuk permukiman terluas berada di kecamatan Bogor Selatan.

3.9.2.4.2 Analisis Daya Tampung

Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, maka dapat mengetahui jumlah daya tampung

perumahan. Daya tampung perumahan dibutuhkan untuk mengetahui banyaknya jumlah

rumah yang dapat dibangun dan dikembangkan. Berikut adalah rumus perhitungan daya

tampung perumahan.

Luas Lahan Perumahan dan Permukiman Baru = Luas Lahan yang sesuai untuk

Permukiman – Luas lahan Permukiman Terbangun yang terletak di kawasan yang

sesuai untuk Permukiman

Page 17: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Ketentuan Proporsi Perbandingan Luas Lahan Permukiman Baru dan Luas Lahan PSU dengan Asumsi Perbandingan 70% : 30%

Sumber : Manual Penyusunan dan Analisis RP4D

Luas lahan bagi

permukiman &

infrastruktur

baru = 100%

Luas lahan bagi

permukiman baru

= 70%

Luas lahan bagi

PSU = 30%

Proporsi Luas

Lahan Permukiman

1:3:6

Luas lahan bagi permukiman

dengan proporsi ‘1’ = 70% x 10%

Luas lahan bagi permukiman

dengan proporsi ‘6’ = 70% x 60%

Luas lahan bagi permukiman

dengan proporsi ‘3’ = 70% x 30%

Page 18: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Analisis Daya Tampung Perumahan

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan Luas Lahan

Sesuai untuk

Permukiman

(Ha)

Luas Lahan

Permukiman

Terbangun yang

Sesuai Untuk

Permukiman (Ha)

Luas Lahan

untuk

Pembangunan

Permukiman

Baru (Ha)

Luas Lahan

Bagi PSU

(Ha)

Proporsi

1 3 6

Bogor Selatan 341

336 5 1,41 0,33 0,99 1,98

Bogor Timur 246

158 88 26,47 6,18 18,53 37,06

Bogor Utara 496

449 47 14,13 3,30 9,89 19,78

Bogor Tengah 263

204 59 17,62 4,11 12,33 24,67

Bogor Barat 695

548 147 43,99 10,26 30,79 61,59

Tanah Sareal 757

635 121 36,44 8,50 25,51 51,02

Kota Bogor 2.797

2.330 467 140,07 32,68 98,05 196,09

Page 19: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Berdasarkan dari tabel diatas diketahui bahwa luas lahan bagi permukiman baru Kota

Bogor adalah 467 ha. Untuk luas lahan permukiman baru dengan proporsi 1 atau 10%

rumah mewah terbanyak berada di Bogor Barat dengan luas 10,26 ha dan luas lahan

permukiman baru dengan luas lahan terkecil berada di kecamatan Bogor Selatan.

Sedangkan untuk luas lahan permukiman baru proporsi 3 atau 30% rumah menengah

terbanyak berada di kecamatan Bogor Barat dan luas lahan permukiman baru dengan

luas lahan terkecil berada di kecamatan Bogor Selatan. Lalu untuk luas lahan

permukiman baru proporsi 6 atau 60% rumah sederhana terbanyak juga berada di

kecamatan Bogor Barat dan luas lahan permukiman baru dengan luas lahan terkecil juga

berada di kecamatan Bogor Selatan. Dari hasil analisis proporsi diatas, kecamatan

Bogor Barat merupakan kecamatan yang masih memiliki sisa lahan yang paling luas

untuk menampung pengembangan permukiman baru dengan 3 jenis proporsi yang

berbeda. Sedangkan kecamatan Bogor Selatan adalah kecamatan yang tidak

memungkinkan untuk dilaksanakannya pengembangan permukiman baru karena luas

lahan untuk menampung permukiman baru tidak mencukupi.

Page 20: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

3.9.2.5 Proyeksi Pengembangan Perumahan dan Permukiman

Untuk menghitung jumlah rumah tangga seperti diatas, maka dibutuhkan sebuah

asumsi yaitu 1 keluarga berjumlah 5 orang. Oleh karena asumsi yang digunakan

seperti itu maka rumus jumlah rumah tangga (KK) adalah jumlah penduduk dibagi

5. Selain itu, jumlah rumah tangga (KK) dari tahun ke tahun ada yang mengalami

peningkatan ada yang menurun artinya tidak menunjukkan suatu lonjakan

perkembangan yang signifikan dan relatif sama. Oleh sebab itu, proyeksi

pertumbuhan jumlah rumah tangga (KK) pun menggunakan metode eksponensial.

Tabel 3.?

Hasil Proyeksi Jumlah KK Tahun 2013-2031

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Berdasarkan hasil proyeksi jumlah KK diatas, maka jumlah KK paling banyak

berada di kecamatan Bogor Barat dari tahun 2013 sebanyak 44.993 KK diproyeksi

sampai tahun 2031 menjadi 68.646 KK. Sedangkan kecamatan dengan jumlah KK

terendah berada di Bogor Timur di tahun 2013 sebanyak 20.103 KK dan diproyeksi

sampai tahun 2031 menjadi 27.294 KK. Jadi, kota Bogor memiliki jumlah KK pada

tahun 2013 sebanyak 202.604 KK kemudian di proyeksi sampai tahun 2031

menjadi 295.041 KK.

Kecamatan 2013 2018 2023 2028 2031

Bogor Selatan 38.294 41.789 45.490 49.519 52.105

Bogor Timur 20.103 21.914 23.845 25.946 27.294

Bogor Utara 36.523 41.321 46.559 52.462 56.356

Bogor Tengah 20.744 19.078 17.848 16.698 16.043

Bogor Barat 44.993 50.785 57.026 64.034 68.646

Tanah Sareal 41.947 49.337 57.840 67.809 74.597

Kota Bogor 202.604 224.225 248.609 276.466 295.041

Page 21: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Peta Proyeksi Jumlah KK Tahun 2013-2031 Kota Bogor

Sumber : Hasil Analisis Tim Studio 2015

KK Tahun 2013 =

36.523 KK

Diproyeksi menjadi

KK Tahun 2031 =

56.356 KK

KK Tahun 2013 =

20.103 KK

Diproyeksi menjadi

KK Tahun 2031 =

27.294 KK

KK Tahun 2013 = 38.924 KK

Diproyeksi menjadi KK Tahun 2031 =

52.105 KK

KK Tahun 2013 = 41.947 KK

Diproyeksi menjadi KK Tahun 2031 =

74.597 KK

KK Tahun 2013 =

20.744 KK

Diproyeksi menjadi

KK Tahun 2031 =

16.043 KK

KK Tahun 2013 =

44.993 KK

Diproyeksi menjadi

KK Tahun 2031 =

68.646 KK

Page 22: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Dalam menghitung proyeksi kebutuhan rumah, untuk menghasilkan demand

rumah maka data jumlah KK tahun 2018 dikurang dengan jumlah KK tahun 2013

menghasilkan permintaan akan terbangunnya perumahan pada tahun 2018.

Sedangkan untuk mengetahui kebutuhan rumah total perhitungannya adalah

backlog ditambah dengan permintaan rumah. Dan untuk memenuhi pembangunan

rumah baru digunakan proporsi 1:3:6 atau disebut dengan 1 rumah mewah

berbanding 3 rumah menengah berbanding 6 rumah sederhana yang berasal dari

Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara

Perumahan Rakyat Nomor : 648--384 Tahun 1992 tentang Pedoman

Pembangunan Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang

Berimbang.

Page 23: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah Tahun 2013-2018

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan KK Tahun 2013

Rumah Tahun

2013

Kelebihan Rumah

Tahun

2013

KK Tahun 2018

Demand Rumah

(KK 2018 –

KK 2013)

Kelebihan Rumah Tahun

2018

Bogor Selatan 38.294 47.539 9.245 41.789 3.496 5.749

Bogor Timur 20.103 27.924 7.821 21.914 1.811 6.010

Bogor Utara 36.523 47.748 11.225 41.321 4.798 6.427

Bogor Tengah 20.744 31.075 10.331 19.078 -1.665 11.986

Bogor Barat 44.993 55.298 10.305 50.785 5.792 4.513

Tanah Sareal 41.947 51.300 9.353 49.337 7.389 1.964

Kota Bogor 202.604 260.884 58.280 224.225 21.621 36.659

Page 24: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Rumah dengan Proporsi Rumah Berimbang 1:3:6 Tahun 2018

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan Kelebihan

Rumah

Tahun

2018

Proporsi (Kelebihan Rumah)

1 3 6

Bogor Selatan 5.749 575 h 1.725 3.449

Bogor Timur 6.010 601 1.803 3.606

Bogor Utara 6.427 643 1.928 3.856

Bogor Tengah 11.986 1.199 3.596 7.192

Bogor Barat 4.513 451 1.354 2.708

Tanah Sareal 1.964 196 589 1.178

Kota Bogor 36.659 3.666 10.998 21.995

Page 25: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah Tahun 2013-2023

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan KK Tahun

2013

Rumah

Tahun

2013

Kelebihan

Rumah

Tahun 2013

KK Tahun

2023

Demand

Rumah

(KK 2023 –

KK 2013)

Backlog

Tahun 2023

Kelebihan

Rumah

Tahun 2023

Bogor Selatan 38.294 47.539 9.245 45.490 6.566 2.679

Bogor Timur 20.103 28.934 7.821 23.845 3.742 4.079 Bogor Utara 36.523 47.748

11.225 46.559 10.036

1.189

Bogor Tengah 20.744 31.075

10.331 17.848 -2.896

13.227

Bogor Barat 44.993 55.298

10.305 57.026 12.033

1.728

Tanah Sareal 41.947 51.300

9.353 57.840 15.893

6.540

Kota Bogor 202.604 261.894

58.280 248.609 46.005

12.275

Page 26: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Gambar 3.?

Proyeksi Rumah dengan Proporsi Rumah Berimbang 1:3:6 Tahun 2023

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan Backlog

Tahun

2023

Kelebihan Rumah

Tahun

2023

Proporsi

1 3 6

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Bogor Selatan 2.679 268 804 1.607

Bogor Timur 4.079 408 1.224 2.447

Bogor Utara 1.189 119 357 713

Bogor Tengah 13.227 1.323 3.968 7.936

Bogor Barat 1.728 173 518 1.037

Tanah Sareal 6.540 654 1.962 3.924

Kota Bogor 12.275 1.228 3.683 7.365

Page 27: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah Tahun 2013-2028

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan KK Tahun

2013

Rumah

Tahun

2013

Kelebihan

Rumah

Tahun 2013

KK Tahun

2028

Demand

Rumah

(KK 2028 –

KK 2013)

Backlog

Tahun 2028

Kelebihan

Rumah

Tahun 2028

Bogor Selatan 38.294 47.539 9.245 49.519 10.595 1.350

Bogor Timur 20.103 28.934 7.821 25.946 5.843 1.978 Bogor Utara 36.523 47.748

11.225 52.462 15.939

4.714

Bogor Tengah 20.744 31.075

10.331 16.698 -4.046

14.377

Bogor Barat 44.993 55.298

10.305 64.034 19.401

8.736

Tanah Sareal 41.947 51.300

9.353 67.809 25.862

16.509

Kota Bogor 202.604 261.894

58.280 276.466 73.862

15.582

Page 28: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah dengan Proporsi Rumah Berimbang 1 : 3 : 6

Tahun 2028

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan Backlog

Tahun 2028

Kelebihan

Rumah Tahun

2028

Proporsi

1 3 6

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Bogor Selatan 1.350 135 405 810

Bogor Timur 1.978 198 593 1.187

Bogor Utara 4.714 471 1.414 2.828

Bogor Tengah 14.377 1.438 4.313 8.626

Bogor Barat 8.736 874 2.621 5.242

Tanah Sareal 16.509 1.651 4.953 9.905

Kota Bogor 15.582 1.558 4.675 9.349

Page 29: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah Tahun 2013-2031

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan KK Tahun

2013

Rumah

Tahun

2013

Kelebihan

Rumah

Tahun 2013

KK Tahun

2031

Demand

Rumah

(KK 2031 –

KK 2013)

Backlog

Tahun 2031

Kelebihan

Rumah

Tahun 2031

Bogor Selatan 38.294 47.539 9.245 52.105 13.181 3.936 Bogor Timur 20.103 28.934 7.821 27.294 7.191 630

Bogor Utara 36.523 47.748

11.225 56.356 19.833

8.608

Bogor Tengah 20.744 31.075

10.331 16.043 -4.701

15.032

Bogor Barat 44.993 55.298

10.305 68.646 23.653

13.348

Tanah Sareal 41.947 51.300

9.353 74.597 32.650

23.297

Kota Bogor 202.604 261.894

58.280 295.041 92.437

34.157

Page 30: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor

Tabel 3.?

Proyeksi Jumlah Kebutuhan Rumah dengan Proporsi Rumah Berimbang 1 : 3 : 6

Tahun 2031

Sumber : Hasil Perhitungan Tim Studio 2015

Kecamatan Backlog

Tahun

2031

Kelebihan

Rumah

Tahun

2031

Proporsi

1 3 6

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Backlog Kelebihan

Rumah

Bogor Selatan 3.936 394 1.181 2.362

Bogor Timur 630 63 189 378

Bogor Utara 8.608 861 2.582 5.165

Bogor Tengah 15.032 1.503 4.510 9.019

Bogor Barat 13.348 1.335 4.004 8.009

Tanah Sareal 23.297 2.330 6.989 13.978

Kota Bogor 34.157 3.416 10.247 20.494

Page 31: Gambaran Umum Perumahan dan Permukiman Kota Bogor