Page 1
i
i
GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN INDEKS
MASSA TUBUH (IMT) DI PUSKESMAS MERGANGSAN
KOTA YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
VIYA URDIYANA
1114143
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
Page 4
iv
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di
Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta”.
Penelitian ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr. M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3. Eva Putriningrum, S.ST., MPH selaku pembimbing yang dengan sabar telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi, serta meberikan dorongan
penuh kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
4. Nendhi Wahyunia Utami, M. Keb selaku penguji penyusunan karya tulis ilmiah.
5. Kepala Puskesmas Mergangsan, Bidan dan pengurus Puskesmas Mergangsan,
Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis.
6. Ibu hamil trimester 1 yang telah bersedia menjadi responden sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah.
7. Kedua orang tua, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan
semangat pada penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Besar harapan penulis semoga penelitian
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu kebidanan. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar dalam penulisan karya tulis
ilmiah dapat lebih baik.
Yogyakarta, 09 Juni 2017
Penulis
Page 5
v
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
INTISARI ....................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................... 3
C.Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D.Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
E.Keaslian Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Teori ..................................................................................... 6
1. Status Gizi........................................................................................ 6
2. Kehamilan ...................................................................................... 19
B.Kerangka Teori .................................................................................. 22
C.Kerangka Konsep ............................................................................... 23
D.Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian ............................................................................... 24
B.Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 24
C.Populasi dan Sampel ......................................................................... 24
D.Variabel Penelitian ............................................................................ 25
E.Definisi Operasional dan Skala Penelitian ........................................ 26
F.Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................. 26
G.Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ...................................... 27
H.Etika Penelitian ................................................................................. 30
I.Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian................................................................................... 33
B.Pembahasan ........................................................................................ 36
Page 6
vi
vi
C.Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 38
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan .......................................................................................... 39
B.Saran .................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 7
vii
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1: Keaslian Penelitian........................................................................ 4
Tabel 2: Definisi Operasional ..................................................................... 26
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Responden
dilihat dari Karakteristik ............................................................... 34
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Status Gizi Ibu hamil ............................................... 35
Page 8
viii
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1: Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) ................................. 16
Gambar 2: Kerangka Teori.......................................................................... 22
Gambar 3: Kerangka Konsep ...................................................................... 23
Page 9
ix
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Kantor Kesatuan Bangsa
Kota Yogyakarta
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta
Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Dinas Perizinan Kota
Yogyakarta
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Puskesmas Mergangsan
Kota Yogyakarta
Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa Kota
Yogyakarta
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
Lampiran 8. Surat Permohonan Izin Penelitian Dinas Perizinan Kota Yogyakarta
Lampiran 9. Surat Permohonan Izin Penelitian Puskesmas Mergangsan Kota
Yogyakarta
Lampiran 10. Pernyataan Permohonan Responden
Lampiran 11. Pernyataan Kesediaan Responden
Lampiran 12. Pernyataan Kesediaan Responden
Lampiran 13. Lembar Konsultasi
Lampiran 14. Checklist
Lampiran 15. Output Data SPSS
Page 10
x
x
GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN INDEKS
MASSA TUBUH (IMT) DI PUSKESMAS MERGANGSAN
KOTA YOGYAKARTA
INTISARI
Viya Urdiyana1, Eva Putriningrum2
Latar Belakang: Rendahnya status gizi ibu selama kehamilan dapat mengakibatkan
berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi, diantaranya adalah bayi lahir dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Prevalensi BBLR di Kota Yogyakarta
mengalami peningkatan selama tahun 2013-2015 yaitu pada tahun 2013 sebesar
5,15%, pada tahun 2014 sebesar 5,65%, dan pada tahun 2015 sebesar 6,45%.
Prevalensi BBLR tertinggi di Kota Yogyakarta terdapat di Puskesmas Mergangsan,
yaitu sebesar 13,45%. BBLR merupakan salah satu dampak dari status gizi ibu hamil
yang rendah maka peneliti melakukan pengukuran langsung kepada 5 ibu hamil untuk
mengetahui IMT ibu hamil di Puskesmas Mergangsan yaitu terdapat 2 ibu hamil
dengan IMT rendah dan terdapat 3 ibu hamil dengan IMT normal.
Tujuan Penelitian: Diketahui gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian yang dilakukan adalah penelitian
observasional, rancangan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April-Mei dengan teknik
purposive sampling dan jumlah responden sebanyak 36 responden ibu hamil trimester
1. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan pengukur tinggi badan dan dihitung
menggunakan kalkulator. Analisis penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi
atau presentase.
Hasil Penelitian: Status gizi ibu hamil berdasarkan IMT di Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta sebagian besar responden dengan status gizi normal yaitu sebanyak 17
responden (47,2%). Ibu hamil dengan status gizi rendah yaitu sebanyak 11 responden
(30,6%), ibu hamil dengan status gizi tinggi sebanyak 3 responden (8,3%), dan ibu
hamil dengan status gizi kategori gemuk yaitu sebanyak 5 responden (13,9%).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa status gizi ibu hamil
berdasarkan Indeks massa Tubuh (IMT) di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta
dalam kategori normal.
Kata kunci: Status gizi, Ibu hamil, Indeks Massa Tubuh (IMT).
. 1Mahasiswa D-3 Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen D-3 Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Page 11
xi
xi
DESCRIPTION OF NUTRITIONAL STATUS OF PREGNANT WOMEN
BASED ON BODY MASS INDEX IN MERGANGSAN
PRIMARY HEALTH CENTER
OF YOGYAKARTA
ABSTRACT
Viya Urdiyana1, Eva Putriningrum2
Background: The low maternal nutritional status during pregnancy can lead to
various adverse effects for mothers and infants, such as those born with low birth
weight (LBW). The prevalence of LBW in Yogyakarta City has increased during
2013-2015 in 2013 by 5.15%, by 2014 by 5.65%, and by 2015 by 6.45%. The highest
prevalence of LBW in Yogyakarta City is found in Puskesmas Mergangsan, which is
13.45%. LBW is one of the impact of low nutritional status of pregnant mother so the
researcher do direct measurement to 5 pregnant mother to know IMT of pregnant
mother at Puskesmas Mergangsan that there are 2 pregnant women with low BMI and
there are 3 pregnant women with normal BMI.
Objective: Given the description of nutritional status of pregnant women based on
Body Mass Index (IMT) at Health Center Mergangsan Yogyakarta.
Method: The research design is observational research, quantitative descriptive
design with descriptive survey approach. Population in this research is trimester
pregnant woman 1 at primary health center Mergangsan Yogyakarta City. Sampling
conducted in April-May with purposive sampling technique and the number of
respondents as much as 36 respondents trimester pregnant women 1. Instrument used
is using a height meter and calculated using a calculator. The analysis of this study
used the frequency distribution or percentage.
Result: The nutritional status of pregnant women based on Body Mass Index (BMI)
in primary health center Mergangsan Yogyakarta City mostly respondent with normal
nutrient status that is 17 respondent (47,2%). Pregnant women who experienced low
nutritional status were 11 respondents (30.6%), pregnant women who experienced
high nutritional status as many as 3 respondents (8.3%), and pregnant women who
experienced more nutritional status that is 5 respondents (13, 9%).
Conclusion: From the results of this study, it can be concluded that the nutritional
status of pregnant women based on body mass index (IMT) at Health Center
Mergangsan Yogyakarta in the normal category.
Keywords: Nutritional status, Pregnant women, Body Mass Index (BMI).
1D-3 Midwifery Students of Stikes Jeneral Achmad Yani Yogyakarta 2Lecturer D-3 Midwifery Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Page 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber
daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan
kondisinya janin dalam kandungan. Status gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil
dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Status gizi ibu
normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan
bayi yang sehat, cukup bulan dan berat badan bayi normal. Kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil
(Waryana, 2010).
Gizi disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal
makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Gizi dalam masa kehamilan sangat
penting, bukan saja karena makanan yang diperoleh memengaruhi kesehatan ibu dan
bayi, tetapi juga berpengaruh saat menyusui nanti. Kebutuhan energi untuk kehamilan
yang normal perlu tambah kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari.
Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil sebesar 2500 kalori per hari,
terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, kalsium, dan zat besi (Muliawati,
2013).
Selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar 10-
12 kg, pada trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak berarti
yaitu sekitar 1-2 kg, sedangkan pada trimester II dan III kenaikan berat badan sekitar
0,4 kg tiap minggu (Kristiyanasari, 2010). Penambahan berat badan tersebut dinilai
dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT).
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di Indonesia.
Masalah gizi menjadi penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang
sebenarnya masih dapat dicegah. Rendahnya status gizi ibu selama kehamilan dapat
mengakibatkan berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi, diantaranya adalah
bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi BBLR memiliki risiko
1
Page 13
2
kematian 10-20 kali lebih besar dibandingkan bayi yang lahir dengan berat lahir
cukup. Oleh karena itu, perlu adanya deteksi dini dalam kehamilan yang dapat
mencerminkan pertumbuhan janin melalui penilaian status gizi ibu hamil (Chairunita
dkk, 2006 dalam Hanifah, 2009).
Prevalensi Berat Bayi lahir Rendah (BBLR) di tahun 2015 adalah 5,32%.
Prevalensi BBLR di DIY selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 mengalami
kenaikan yaitu pada tahun 2013 sebesar 4,73%, pada tahun 2014 sebesar 4,75%, dan
pada tahun 2015 sebesar 5,32%. Prevalensi BBLR tertinggi di DIY adalah di
Kabupaten Gunung Kidul yaitu sebesar 7,33%, tertinggi kedua di Kabupaten Kulon
Progo yaitu sebesar 6,95%, tertinggi ketiga di Kota Yogyakarta yaitu sebesar 6,45%
(Dinas Kesehatan DIY, 2016). Meskipun pevalensi BBLR di Kota Yogyakarta
merupakan yang tertinggi ketiga, namun prevalensi BBLR di Kota Yogyakarta dalam
setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 sebesar 5,15%, pada
tahun 2014 sebesar 5,65%, dan pada tahun 2015 sebesar 6,45%. Prevalensi BBLR
tertinggi di Kota Yogyakarta yaitu di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta, yaitu
sebesar 13,45% (Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2016).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2017 di
Puskesmas Mergangsan, Kota Yogyakarta yaitu penulis melakukan pemeriksaan
langsung kepada ibu hamil trimester 1 dengan cara mengukur tinggi badan kepada 5
ibu hamil untuk mengetahui berat badan ibu sebelum hamil dan tinggi badan ibu
hamil. Hasil pemeriksaan langsung dari 5 ibu hamil terdapat 3 ibu hamil dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah yaitu Ny. I sebesar 18.7, Ny. N sebesar 19.4 dan
Ny. T sebesar 18.1 artinya status gizi ibu di kategorikan di bawah normal, kemudian
terdapat 2 ibu hamil dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal yaitu Ny. A sebesar
22.9 dan Ny. S sebesar 21.6 artinya status gizi ibu di kategorikan normal. Di lihat dari
adanya masalah gizi pada ibu hamil tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Puskesmas
Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Page 14
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah
penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimana gambaran status gizi ibu hamil
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Puskesmas Mergangsan, Kota Yogaykarta
Tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) di Puskesmas Mergangsan, Kota Yogyakarta Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui persentase ibu hamil dengan status gizi rendah (low) di Puskesmas
Mergangsan, Kota Yogyakarta tahun 2017.
b. Diketahui persentase status gizi ibu hamil normal di Puskesmas Mergangsan,
Kota Yogyakarta tahun 2017.
c. Diketahui persentase status gizi ibu hamil tinggi (high) di Puskesmas
Mergangsan, Kota Yogyakarta tahun 2017.
d. Diketahui persentase status gizi ibu hamil gemuk (obese) di Puskesmas
Mergangsan, Kota Yogyakarta tahun 2017.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan menjadi suatu bahan referensi untuk menunjang
keilmuan mata kuliah Asuhan kebidanan kehamilan tentang status gizi ibu
hamil bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Page 15
4
2. Manfaat Praktis
a. Ibu Hamil
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan memberikan
informasi ibu hamil untuk meningkatkan peran serta dalam melakukan
pencegahan dan penanggulangan pada ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
b. Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pelaksana dan
pengelola status gizi ibu hamil sebagai bahan informasi dalam menentukan
kebijakan sebagai upaya meningkatkan pencegahan terhadap masalah
status gizi ibu hamil serta mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan.
c. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan pertimbangan
untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada status gizi ibu
hamil.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan
Sandra Fikawati,
Dwi Wahyuni,
dan Ahmad
Syafiq (2012)
Status Gizi Ibu
Hamil dan Berat
Lahir Bayi Pada
Kelompok
Vegetarian.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tidak ditemukan
hubungan antara IMT
prahamil dan kenaikan
berat badan ibu
vegetarian. Namun
terdapat hubungan yang
bermakna antara status
gizi ibu dengan berat
lahir bayi. Berdasarkan
dengan hasil uji
korelasi koefisien
kontingensi
Pada variabel,
waktu dan
tempat
penelitian,
pengambilan
sampel
menggunakan
jenis
probability
sampling.
Page 16
5
menunjukkan korelasi
kuat ® = 0,611 dan
signifikansi dari
hubungan kedua
variabel tersebut adalah
p = 0,01 (p< 0,05).
Yongky,
Hardinsyah,
Gulardi dan
Marhamah
(2011)
Status Gizi Awal
Kehamilan dan
Pertambahan
Berat Badan Ibu
Hamil Kaitannya
dengan BBLR
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
status gizi awal
kehamilan
mempengaruhi hasil
kelahiran yang di amati
berdasarkan BBLR
Waktu dan
tempat
penelitian,
jumlah
responden,
menggunakan
data sekunder
Andi Muh Asrul
Irawan, Abdul
Razak Thaha,
dan Devinta
Virani (2013)
Hubungan
Asupan Energi
dan Protein
dengan Status
IMT dan LILA
Ibu
Prakonsepsional
di Kecamatan
Ujung Tanah dan
Biringkanaya kota
Makassar
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
ada hubungan antara
asupan energi dan
protein dengan status
IMT dengan nilai p
masing-masing sebesar
(p=0.004;p=0.044).
Variabel,
waktu dan
tempat
penelitian,
metode
analitik, data
sekunder.
Page 17
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mergangsan yang beralamat di Jl.
Kolonel 98 Yogyakarta. Puskesmas Mergangsan mempunyai beberapa unit
pelayanan diantaranya yaitu ruang pendaftaran, Poli lansia, Poli KIA, Poli Gizi,
Ruang Bersalin (VK), Poli gigi, Laboratorium, Apotek, ruang rawat inap.
Puskesmas Mergangsan memiliki tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan
perawat.
Puskesmas Mergangsan merupakan puskesmas rawat inap melayani
pertolongan persalinan. Jumlah seluruh bidan yang ada di Puskesmas
Mergangsan Kota Yogyakarta adalah 17 bidan. Bidan yang ada di ruang bersalin
dan rawat inap adalah 17 bidan, 1 bidan TU rawat inap dan 4 bidan ada di bagian
kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana (KB).
Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta memiliki Poli Gizi yaitu
berfungsi untuk mencegah dan menangani pasien yang mengalami kekurangan
gizi maupun yang kelebihan gizi. Ahli gizi selalu memberikan konseling kepada
pasien yang sedang memiliki masalah terhadap gizi. Kemudian di dalam ruang
bersalin ibu yang memasuki kala 1 fase aktif di observasi secara rutin, bidan
mengutamakan kenyamanan pasien untuk mengurangi rasa nyeri pada saat
persalinan menggunakan metode distraksi dan massage.
2. Analisis Hasil Penelitian
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan usia kehamilan pertama dapat dilihat
dari tabel dibawah ini:
33
Page 18
34
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan,
Pekerjaan, Paritas, Jarak Kelahiran dan Usia Kehamilan Pertama di
Puskesmas Mergangsan, Kota Yogyakarta
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Usia
<20 tahun 0 0
20-35 tahun 26 72,2
>35 tahun 10 27,8
Jumlah 36 100,0
Pendidikan
Tidak Sekolah 0 0
Lulus SD 3 8,3
Lulus SMP 2 5,6
Lulus SMA 13 36,1
Lulus Perguruan Tinggi 18 50,0
Jumlah 36 100,0
Pekerjaan
IRT 13 36,1
Swasta 21 58,3
Wiraswasta 1 2,8
PNS 1 2,8
Jumlah 36 100,0
Paritas
Primigravida 14 38,9
Multigravida 22 61,1
Grandemultigravida 0 0,0
Jumlah 36 100,0
Usia Kehamilan Pertama
<20 tahun 5 13,9
20-35 tahun 29 80,6
>35 tahun 2 5,6
Jumlah 36 100,0
(Sumber: Data Primer, 2017)
Dari tabel di atas menggambarkan distribusi frekuensi usia, pendidikan,
pekerjaan, paritas, dan usia kehamilan pertama dari 36 responden. Hasil penelitian
berdasarkan karakteristik usia diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 1
dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 19 responden (52,8%). Berdasarkan
pendidikan diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 1 dengan pendidikan
Page 19
35
perguruan tinggi yaitu sebanyak 18 responden (50,0%). Dilihat dari karakteristik ibu
berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 1 dengan
pekerjaan swasta yaitu sebanyak 21 responden (58,3%). Berdasarkan paritas
diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 1 dengan paritas primipara yaitu
sebanyak 14 responden (38,9%). Sedangkan berdasarkan usia kehamilan pertama
diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester 1 dengan usia 20-29 tahun yaitu
sebanyak 29 responden (80,6%).
3. Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Ibu
Hamil dilihat dari Indeks Massa Tubuh (IMT)
Status Gizi
Berdasarkan IMT
Frekuensi Persentase (%)
Rendah (Low) = <19.8 11 30,6
Normal = 19.8-26 17 47,2
Tinggi (High) = 26-29 3 8,3
Gemuk (Obese) = >29 5 13,9
Jumlah 36 100,0
(Sumber: Data Primer, 2017)
Hasil penelitian berdasarkan tabel di atas menggambarkan bahwa status gizi
sebagian besar responden yang paling banyak adalah dengan status gizi normal yaitu
sebanyak 17 responden (47,2%).
Page 20
36
B. Pembahasan
Hasil penelitian status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dikategorikan menjadi 4 yaitu rendah (low), normal, tinggi (high) dan gemuk
(obese). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi yang dialami oleh ibu
hamil trimester 1 di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta sebagian besar
mengalami normal yaitu sebanyak 17 responden (47,2%), namun masih ada ibu hamil
dalam kondisi status gizi rendah yaitu sebanyak 11 responden (30,6%), status gizi
tinggi sebanyak 3 responden (8,3%) dan status gizi obesitas sebanyak 5 responden
(13,9%).
Kemenkes RI (2010) menyatakan bahwa ibu yang sehat akan melahirkan
bayi yang sehat, janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi dalam tubuh ibunya, oleh karena
itu ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan
pertumbuhan janin, kebutuhan ibu dan untuk memproduksi ASI. Penelitian ini
menggambarkan bahwa ibu hamil yang mengalami status gizi baik/normal jika dilihat
dari karakteristik umur responden menunjukkan bahwa umur ibu hamil trimester 1 di
Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta sebagian besar mempunyai umur 20-35
tahun yaitu sebanyak 26 responden (72,2%). Usia reproduksi wanita digolongkan
menjadi dua yaitu usia reproduksi sehat dan usia repsroduksi tidak sehat, usia
reproduksi sehat yaitu mulai dari usia 20-35 tahun, sedangkan usia reproduksi tidak
sehat yaitu usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa usia ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Mergangsan Kota
Yogyakarta sebagian besar kondisi wanita dalam keadaan baik dan tidak berisiko
tinggi. Wanita berusia 20-35 tahun secara fisik sudah siap hamil dan organ
reproduksinya sudah terbentuk dengan sempurna. Apabila ibu hamil yang umurnya
terlalu muda dan terlalu tua akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan gizi yang
diperlukan (Maryam, 2016). Status gizi ibu hamil sangat memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan bayi didalam kandungan, jika status gizi ibu selama masa
Page 21
37
kehamilan terpenuhi maka bayi akan tumbuh dan berkembang secara normal
sehingga berat badan bayi juga akan normal (Sholihah, 2008).
Ibu hamil yang mengalami gizi rendah berarti ibu sudah mengalami
kekurangan gizi dalam waktu yang telah lama, bila ini terjadi kebutuhan gizi untuk
proses tumbuh kembang janin menjadi terhambat sehingga ibu melahirkan bayi
BBLR. Ibu harus mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi
makanan yang baik (Kemenkes, 2014). Penelitian ini menggambarkan bahwa ibu
hamil yang berstatus gizi rendah jika dilihat dari karakteristik pendidikan responden
menunjukkan bahwa pendidikan ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Mergangsan
Kota Yogyakarta mempunyai pendidikan tinggi yaitu sebanyak 18 responden (50,0%)
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ismail (2014) dalam Andriani (2015) di
Kota Depok menyatakan bahwa meskipun ibu hamil berpendidikan tinggi tetapi
pendapatannya kurang maka secara otomatis ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan
gizi saat hamil. Penelitian Mahirawati (2014) di Sampang menunjukkan bahwa
pendidikan ibu hamil yang tinggi namun pendapatan kelurga rendah menyebabkan
daya beli rendah yang mengakibatkan belum terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil
dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitian Ausa (2013) dalam Andriani (2015) di
Kota Depok, gizi kurang juga dapat terjadi jika ibu berpendidikan tinggi kurang
mampu menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dan meskipun ibu hamil
yang berpendidikan rendah jika ibu tersebut rajin mendengarkan informasi mengenai
gizi maka ibu tersebut akan memiliki pengetahuan gizi yang lebih baik. Berdasarkan
teori yang diungkapkan oleh Maryam (2016) yaitu jika status gizi ibu hamil buruk,
maka dapat berpengaruh pada janin antara lain kegagalan pertumbuhan, BBLR,
prematur, atau kematian janin dalam kandungan. Pengaruh pada ibu hamil yaitu
kurang kalori protein, anemia, dan produksi ASI kurang. Pengaruh terhadap
persalinan yaitu SC, perdarahan dan persalinan lama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil trimester 1 di Puskesmas
Mergangsan Kota Yogyakarta yang mengalami gizi tinggi yaitu sebanyak 3
responden (8,3%), dan status gizi gemuk sebanyak 5 responden (13,9%). Jika dilihat
Page 22
38
dari karakteristik pekerjaan responden sebagian besar ibu hamil memiliki pekerjaan
yaitu sebagai karyawan swasta sebanyak 21 responden (58,3%) hal ini menunjukkan
bahwa ibu hamil yang memiliki pekerjaan akan lebih tinggi tingkat daya belinya,
sehingga mengakibatkan terpenuhinya semua kebutuhan yang diinginkan ibu hamil
kemudian dapat meningkatkan nafsu makan ibu hamil karena ibu hamil bisa
memakan makanan yang diinginkan. Jika ibu hamil mengalami gizi lebih dari normal
maka akan meningkatkan risiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi,
janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan (Kusmiyati, dkk, 2009).
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mengalami berbagai keterbasan yang mengakibatkan hasilnya belum
sesuai yang diharapkan, keterbatasan tersebeut meliputi:
1. Penelitian ini hanya meneliti tentang status gizi berdasarkan karakteristik usia,
pendidikan, pekerjaan, paritas dan usia kehamilan pertama. Sedangkan pada
penelitian ini tidak meneliti tentang kebiasaan dan pandangan wanita terhadap
makanan, status ekonomi, jarak kelahiran, pengetahuan zat gizi dalam makanan,
status kesehatan, suhu lingkungan dan asupan pangan.
2. Penelitian ini hanya menggambarkan status gizi ibu hamil berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) tanpa menganalisis adanya hubungan atau pengaruh status
gizi ibu hamil terhadap kenaikan berat badan ibu selama hamil.
Page 23
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Ibu hamil trimester 1 sebagian besar mengalami status gizi normal yaitu
sebanyak 17 responden (47,2%).
2. Jumlah persentase ibu hamil trimester 1 yang mengalami status gizi rendah (Low)
dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) <19,8 yaitu sebanyak 11 responden
(30,6%).
3. Jumlah persentase ibu hamil trimester 1 yang mengalami status gizi normal
dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) 19,8-26 yaitu sebanyak 17 responden
(47,2%).
4. Jumlah persentase ibu hamil trimester 1 yang mengalami status gizi tinggi (High)
dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) 26-29 yaitu sebanyak 3 responden
(8,3%).
5. Jumlah persentase ibu hamil trimester 1 yang mengalami status gizi gemuk
(Obese) dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) >29 yaitu sebanyak 5
responden (13,9%).
B. Saran
Beberapa saran yang disampaikan dari kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagi Ibu hamil
Dapat menerapkan ilmu atau informasi tentang kesehatan ibu hamil yang sudah
diberikan oleh bidan dan ahli gizi guna untuk meningkatkan peran serta dalam
melakukan pencegahan dan penanggulangan pada ibu hamil baik yang
mengalami kekurangan dan kelebihan gizi ataupun yang normal dengan cara
mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan selalu aktif untuk
memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatan.
39
Page 24
40
2. Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat lebih aktif lagi dalam memberikan penyuluhan atau KIE
tentang gizi ibu hamil dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil
agar program yang sudah dijalankan dapat lebih bermanfaat lagi untuk ibu hamil.
3. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan memasukkan faktor-faktor
lain yang dapat memengaruhi status gizi ibu hamil dan dapat mengembangkan
penelitian menjadi dua variabel.
Page 25
41
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, Soetardjo, Susirah dan Soekart, Moesijanti. (2011), Gizi Seimbang
dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Adriani, M. dan Wirjatmadi, B. (2012), Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.
Jakarta: Kencana.
Andriani, Z. (2015), Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Ukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota Depok, Skripsi, Sarjana,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arisman. (2010), Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan DIY. (2016), Profil Kesehatan D.I.Yogyakata tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2016), Profil Kesehatan Kota Yogyakarta tahun
2016.
Ferial, E.W. (2011), Hubungan Antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSUD Daya Kota
Makassar. Jurnal Alam dan Lingkungan, 2 (3): 11-21.
Hanifah, L. (2009), Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan
Bayi Lahir (Studi Kasus di RB Pokasi), Karya Tulis Ilmiah, Sarjana,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.
Hidayat, A. A. A. (2014), Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data:
Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.
Husin, F. (2014), Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan Makanan
Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI, 2010.
Kusmiyati, dkk. (2009), Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Page 26
42
Mahirawati, V. K. (2014), Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning dan
Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 17(2): 193-202.
Marmi. (2011), Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
. (2014), Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Maryam, S. (2016), Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurul, K. dan Musyarofah. (2016), Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil akan
Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Bayi Lahir di BPS Artiningsih
Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1): 98-115.
Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti. (2009), Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sharlin, J. dan Edelstein, S. (2015), Buku Ajar Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC.
Sibagariang, Ellya, Eva. (2010), Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta Timur:
Trans Info Media.
Sholihah, L. (2008). Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta: Diva Press
Sugiyono. (2012), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sulistyaningsih. (2011), Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukmadinata, N. S. (2015), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Posdakarya.
Page 27
43
Supariasa, D. N. (2014), Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Waryana. (2010), Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Muliawati, Siti,. Lestari, Tri. (2013) faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis di Puskesmas Sambi di Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun
2012. Infokes, 3:66-76
Page 28
44
L
A
M
P
I
R
A
N