GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIR TELUK KENDARI KELURAHAN BENU-BENUA KECAMATAN KENDARI BARAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Keperawatan Pada Politeknik Kesehatan Kendari EKAPRI TOSEPU NIM : P00320014059 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017
103
Embed
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH …repository.poltekkes-kdi.ac.id/317/1/KTI EKAPRI TOSEPU FIX...pdfwaktu dan pemikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH
PESISIR TELUK KENDARI KELURAHAN BENU-BENUA
KECAMATAN KENDARI BARAT PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Diploma III Keperawatan Pada Politeknik Kesehatan Kendari
EKAPRI TOSEPU
NIM : P00320014059
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH
PESISIR TELUK KENDARI KELURAHAN BENU-BENUA
KECAMATAN KENDARI BARAT PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
Disusun dan Diajukan Oleh :
EKAPRI TOSEPU
NIM. P00320014059
Telah Mendapatkan Persetujuan Tim Pembibing
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH
PESISIR TELUK KENDARI KELURAHAN BENU-BENUA
KECAMATAN KENDARI BARAT PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
Disusun dan Diajukan Oleh :
EKAPRI TOSEPU
NIM. P00320014059
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada tanggal 26 Juli 2017 dan
“Masukkanlah Kritik dan Saran yang baik dalam Hati untuk membangun dirimu
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama dan bukan sebaliknya”
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk Ayah ku yang tersayang dan
Almarhumah Ibu ku yang tercinta, meski engkau tidak dapat lagi berada di
sampingku dan memberikan nasehat serta kritik semasa hidup mu dulu,
namun sampai saat ini pesan, nasehat, serta kritik mu selalu
membangunkan ku untuk bekerja secara mandiri.
v
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1. Nama : Ekapri Tosepu
2. Tempat Tanggal Lahir : Inolobu, 2 Februari 1995
3. Suku / Bangsa : Tolaki / Indonesia
4. Jenis Kelamin : Laki – Laki
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negri 1 Meluhu Tamat Tahun 2007
2. SMP Negri 4 Wawotobi Tamat Tahun 2010
3. SMKS Kesehatan Unaaha Tamat Tahun 2013
4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Masuk Tahun 2014
vi
ABSTRAK
Ekapri Tosepu (P00320014059). “Gambaran Sarana Sanitasi Masyarakat DiWilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua Kecamatan Kendari BaratProvinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”. Dibimbing oleh Muhaimin Sarananidan Dian Yuniar SR. Terdiri dari 6 BAB + 73 Halaman + 10 Tabel + 12lampiran. Sanitasi lingkungan yang sehat di daerah pesisir sangat di butuhkanagar terhindar dari penyakit-penyakit infeksi dan pencemaran lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat keadaan sarana sanitasi masyarakat diwilayah pesisir teluk Kendari (Sarana Penampungan Air Minum, Sarana Jamban,Sarana Saluran Pembuangan Air Limbah, dan Sarana Pembuangan Sampah). Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalahsemua KK (Kepala Keluarga) yang bermukim di wilayah pesisir teluk KendariKelurahan Benu-Benua sebanyak 234 KK, teknik Probability Sampling, Hasilpenelitian menggambarkan keadaan Sarana Penampungan Air Minum yangmemenuhi syarat kesehatan 28 orang (40%) dan yang tidak memenuhi syaratkesehatan yaitu 42 orang (60%), sarana jamban yang memenuhi syarat kesehatansebanyak 27 orang (39%) dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu 43orang (61%), sarana SPAL yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 70orang (100%), sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatansebanyak 70 orang (100%). Mengantisipasi terjadinya dampak buruk terhadapkesehatan diharapkan masyarakat untuk melakukan perubahan/perbaikan saranasanitasi sehingga memenuhi syarat kesehatan.Kata Kunci : Sarana Penampungan Air Minum, Sarana Jamban, Sarana SPAL,
dan Sarana Pembuangan Sampah.Daftar Pustaka : 25 (1990-2017).
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran
Sarana Sanitasi Masyarakat Di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-
Benua, Kecamatan Kendari Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”.
Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis sadari amat banyak aral yang
melintang, namun berkat Allah SWT yang senantiasa memberi petunjuk-Nya serta
keyakinan pada kemampuan diri sendiri, sehingga segalah hambatan yang penulis
hadapi dapat teratasi. Terima kasih yang tak ternilai penulis ucapkan kepada
Kedua Orang tua yang amat ku cintai, Ayahanda Baidaman bin Tosepu dan
Ibunda Almarhumah Nasniatin binti Korewan atas segala doa dan kasih sayang
yang diberikan kepada saya serta semua pengorbanan materil yang dilimpahkan,
tanpa ridho keduanya penulis tidak ada apa-apanya.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya secara khusus kepada kedua pembimbing yang terhormat Bapak
Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc selaku Pembimbing I dan kepada Ibu Dian
Yuniar SR. SKM.,M.Kep selaku Pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan
waktu dan pemikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat :
A. Latar Belakang....................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8C. Tujuan Penelitian................................................................................... 8D. Manfaat Penelitian................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Tentang Sanitasi Lingkungan................................................ 10
1. Pengertian Sanitasi Lingkungan ...................................................... 102. Ruang Lingkup Sanitasi Lingkungan .............................................. 113. Sarana Sanitasi dan Persyaratan ..................................................... 20
B. Tinjauan Tentang Sanitasi Lingkungan Pemukiman............................ 38C. Tinjauan Tentang Sanitasi Wilayah Pesisir .......................................... 38
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIANA. Dasar Pemikiran ................................................................................... 44B. Kerangka Pikir...................................................................................... 45C. Variabel Penelitian ............................................................................... 45D. Definisi Operasional ............................................................................. 46E. Alat Pengumpulan Data........................................................................ 49
BAB IV METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ..................................................................................... 50B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 50C. Populasi dan Sampel............................................................................. 50D. Jenis Data.............................................................................................. 52E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 52F. Pengolahan Data ................................................................................... 52G. Analisa Data ......................................................................................... 53H. Penyajian Data...................................................................................... 54
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian..................................................................................... 55B. Pembahasan .......................................................................................... 61
x
BAB VI KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan........................................................................................... 71B. Saran ..................................................................................................... 71
DAFTAR SINGKATANDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Pikir................................................................................... 45
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Syarat Kimia ............................................................................... 24Tabel 2.2 Tabel Syarat Fisika................................................................................ 25Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin Responden..................... 56Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Menurut Alamat Responden................................ 56Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Responden.......................... 57Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan Responden............................ 58Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Menurut Sarana PAM Responden ....................... 59Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Menurut Sarana Jamban Responden ................... 59Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Menurut Sarana SPAL Responden...................... 60Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Menurut Sarana Sampah Responden................... 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permintaan Persetujuan Menjadi Responden.
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden.
Lampiran 3 : Lembar Observasi.
Lampiran 4 : Master Tabel dan Tabulasi Hasil Penelitian.
Lampiran 5 : Surat Pengantar Pengambilan Data Awal.
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal.
Lampiran 7 : Surat permohonan Izin Penelitian.
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian Dari Badan Litbang Provinsi Sulta.
Lampiran 9 : Surat Rekomendasi Penelitian Dari Badan Kesatuan dan Politik
Provinsi Sulta.
Lampiran 10 : Surat Rekomendasi Penelitian.
Lampiran 11 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.
Lampiran 12 : Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) Sanitasi adalah
penyediaan sarana dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia
seperti urin dan feces. Istilah 'sanitasi' juga mengacu kepada pemeliharaan
kondisi higienis melalui upaya pengelolaan sampah dan pengolahan limbah
cair. Sanitasi diartikan sebagai alat pengumpulan dan pembuangan tinja serta
air buangan masyarakat secara higienis sehingga tidak membahayakan bagi
kesehatan seseorang maupun masyarakat secara keseluruhan (Sholehah dkk,
2014).
Krisis sanitasi terutama terjadi pada permukiman informal yang sangat
padat di seluruh dunia. Situasi ini tidak terbatas pada pemukiman perkotaan
dan dapat dijumpai di pinggiran kota miskin, kota dagang kecil, desa besar,
permukiman peri-urban dan tempat lainnya di negara-negara berkembang.
Di negara-negara berkembang, sekitar 90 persen dari air limbah dibuang
tanpa diproses dahulu ke sungai, danau dan area pesisir. Di Asia, lebih dari
750 juta orang masih melakukan buang air besar (BAB) di tempat terbuka,
sehingga meninggalkan tinja mereka di tanah yang kemudian
mengontaminasi lingkungan sekitarnya, memasuki perairan dan pada
akhirnya, berdampak pada mata pencaharian dan kesehatan seluruh
masyarakat (Sanitation Drive, 2015).
2
UNICEF baru-baru ini menyatakan bahwa sebanyak 55 juta orang di
indonesia masih melakukan Buang Air Besar Sembarang (BABS). Badan
Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa capaian sanitasi layak di indonesia pada
tahun 2013 baru mencapai angka 59,71%. Angka ini masih berada di bawah
rata-rata capaian akses sanitasi layak di nagara-negara asia tenggara. Perilaku
buang air besar sembarang (BABS) dapat mengakibatkan pencemaran air
dan bahkan membahayakan kesehatan manusia. (Kementrian PU dan
perumahan rakyat RI, 2017).
World Bank Water Sanitation Program (WSP) mengemukakan,
bahwa Indonesia berada di urutan kedua di dunia sebagai negara dengan
sanitasi buruk. Menurut data yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih
buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah
(Diela, 2013 dalam Sholehah dkk, 2014).
PBB tahun 2010 telah mencanangkan bahwa sanitasi menjadi hak
asasi manusia. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menegah (RPJMN) ke-III tahun 2015-2019 Kementrian Kesehatan pada
tahun 2015, mempunyai tujuan yaitu meningkatnya status kesehatan
masyarakat. Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang
akan dicapai diantaranya yaitu meningkatnya upaya prilaku hidup bersih dan
sehat
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ± 18.110 pulau dengan garis
3
pantai sepanjang 108.000 km. Sehingga wajar apabila sekarang ini wilayah
pesisir dan laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru dalam
memenuhi kesejahteraan rakyat (Mallewai, 2013 dalam Sholehah dkk,
2014).
Menurut Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang terakhir telah
disempurnakan melalui Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan
bahwa wilayah daerah Provinsi terdiri dari wilayah daratan dan wilayah laut
sejauh 12 mil laut yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau
kearah perairan kepulauan, sedangkan kewenangan daerah kabupaten/kota
sejauh sepertiga dari batas laut daerah Provinsi Melalui pelimpahan
kewenangan tersebut, maka daerah dapat lebih leluasa dalam merencanakan
dan mengelola sumberdaya wilayah pesisir, termasuk jasa lingkungan
lainnya bagi kepentingan pembangunan daerah itu sendiri. Khususnya
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan wilayah lautan lebih luas dari
pada daratan yang dikelilingi oleh lautan dan pesisir. (Muttaqiena, 2009
dalam Sholehah dkk, 2014).
Pertumbuhan penduduk dan pesatnya kegiatan pembangunan di
wilayah pesisir seperti pemukiman, perikanan, pelabuhan, objek wisata
dan lain-lain, maka tekanan ekologis terhadap ekosistem sumberdaya pesisir
dan laut ini semakin meningkat, sehingga meningkatnya tekanan ini
tentunya mengakibatkan berbagai macam pencemaran seperti; pencemaran
air laut akibat pembuangan sampah di laut dan air limbah di laut serta
berbagai macam aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan sehingga
4
dari dampak tersebut dapat mengakibatkan gangguan masalah kesehatan
yang ada seperti kesehatan berbasis lingkungan (Mallewali, 2013 dalam
Sholehah dkk, 2014).
Hasil survei levels & trends in child mortality tahun 2014
menujukkan lebih dari 370 anak berusia balita di indonesia setiap hari
meninggal dunia dikarenakan diare dan pneumonia akibat sanitasi dan
kebersihan yang buruk ternyata cukup besar (Kementrian PU dan perumahan
rakyat RI, 2017).
Berdasarkan target Millennium Development Goals (MDGs),
Indonesia harus mampuh untuk meningkatkan hingga 68,87% proporsi
penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman,
dengan indikator sumber air terlindungi dan air perpipaan, serta akses
terhadap fasilitas sanitasi dasar, dengan indikator jamban tangki septik
memadai, akan tetapi pada tahun 2015 indonesia baru mampu mencapai
angka sebesar 62,41% dari Target Millennium Development Goals (MDGs)
2015 yang di tetapkan sebesar 68,87% (Kemenkes RI, 2016).
Data Penduduk Sulawesi Tenggara menggunakan sumber air minum
yang bervariasi, seperti Sumur Gali Terlindung (SGT), Sumur Gali dengan
Pompa (SGP), Sumur Bor dengan Pompa (SBP), Terminal Air (TA), Mata
Air Terlindung (MAT), Penampungan Air Hujan (PAH) dan PDAM.
Pemeriksaan kualitas air yang dilakukan beberapa kabupaten terhadap
penyelenggara air minum di Sulawesi Tenggara tahun 2013, persentase
penduduk yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum yang layak
5
sebesar 55,51%, tahun 2014 menurun 31,94%, dan pada tahun 2015 kembali
mengalami peningkatan sebesar 42,23%, namun hal tersebut masih sangat jauh
untuk mencapai terget yang akan dicapai yaitu 80% penduduk yang memiliki
akses berkelanjutan terhadap air minum yang layak.
Berdasarkan presentase penduduk tahun 2013 yang memiliki akses
sanitasi layak (jamban sehat) baru mencapai 41.61%, tahun 2014 menurun
hingga 23,92%, dan tahun 2015 kembali mengalami kenaikan menjadi
41,36%, namun masih di bawah 50%. Bisa disimpulkan bahwa rata-rata
penduduk Sulawesi Tenggara telah menggunakan jamban, tapi lebih dari
setengahnya belum memenuhi syarat jamban sehat/sanitasi layak. Berdasarkan
laporan yang dihimpun dari dinas kabupaten/kota, presentase total rumah tangga
sehat di Sulawesi Tenggara pada tahun 2013 mencapai 42.53%, meningkat bila
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 37.34 %, pada tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 47,30%, dan pada tahun 2015 mencapai angka
sebesar 57,28%, namun hal tersebut masih sangat jauh untuk mencapai terget
yang akan dicapai yaitu 80% total rumah tangga sehat di Sulawesi Tenggara
Data primer adalah data yang di kumpulkan dengan menggunakan
kuisioner dan pengukuran langsung terhadap responden atau KK di
Kelurahan Benu-Benua.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan di
Puskesmas Benu-Benua, Kelurahan Benu-Benua, Kecamatan Kendari
Barat, Dinkes Kota Kendari dan instansi terkait lainnya.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
melakukan wawancara dan observasi pada lingkungan masyarakat dengan
menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi.
F. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dilakukan pengolahan data agar dapat dilakukan
analisis sehingga menghasilkan informasi yang benar menggunakan
Komputerisasi dan perhitungan manual menggunakan Exel, ada empat
tahapan pengolahan data yang harus dilalui yaitu :
53
1. Mengkode Data (Koding)
Pada tahap ini, peneliti memberikan kode-kode tertentu pada data-
data yang sudah dikumpul dengan tujuan memudahkan pengelolahan data
selanjutnya.
2. Mengedit Data (Editing)
Editing digunakan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang
sudah diisi.
3. Memberi Skor (Skoring)
Skoring adalah perhitungan secara manual dengan menggunakan
kalkulator untuk mengetahui presentase dari setiap hal yang di teliti.
4. Tabulation
Tabulasi data merupakan lanjutan dari pengkodean pada proses
pengolahan. Dalam hal ini setelah data tersebut dikoding kemudian
ditabulasi agar lebih mempermudah penyajian data dalam bentuk distribusi
frekuensi.
G. Analisa Data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan
persentase dari masing-masing variabel yanng diteliti dengan menggunakan
rumus:
Keterangan :
X : Jumlah persentase variabel yang diteliti
54
f : Jumlah kriteria penilaian terhadap responden
n : Jumlah sampel penelitian
K : Kostanta 100% (Hasan,2001 dalam Herianto, 2014).
H. Penyajian Data
Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi yang kemudian dinarasikan secara deskriptif variabel-variabel yang
telah diteliti.
55
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penlitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geogravis
Kelurahan Benu-Benua terletak di Kecamatan Kendari Barat
Provinsi Sualwesi Tenggara serta memiliki kondisi geografis daerah
pesisir yang berbatasan dengan :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Nipa-Nipa
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Kendari
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Punggaloba
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sodohoa
Luas wilayah Kelurahan Benu-Benua Sekitar 2.580 KM2 yang
terdiri atas 4 RW dan 10 RT dengan jumlah penduduk 2.553 jiwa
(laki-laki dan perempuan) yang terdiri dari 620 KK (Kepala keluarga).
2. Karakteristik Umum Responden
a. Jenis Kelamin
Jumlah dan persentase responden menurut jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel di bawah :
56
Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin Respondendi Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2017
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 62 89
2 Perempuan 8 11
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak
berjenis kelamin laki-laki yaitu 62 orang (89%) dan terendah yaitu
jumlah responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang
(11%).
b. Alamat Rumah KK
Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Menurut Alamat Rumah Respondendi Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
No Alamat Frekuensi Persentase (%)
1 RT 5 23 33
2 RT 6 16 23
3 RT 9 14 20
4 RT 10 17 24
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.2 Menunjukkan bahwa distribusi alamat rumah
responden yang terbanyak adalah RT 5 yaitu sebanyak 23 orang
(33%) dan yang terendah adalah RT 9 yaitu 14 orang (20%).
57
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Responden di Wilayah
Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua KecamatanKendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SD 11 16
2 SMP 13 18.5
3 SMA 27 38.5
4 DIPLOMA 5 7
5 SARJANA 12 17
6 Tidak Sekolah 2 3
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa distribusi pendidikan responden
yang terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 27 orang (38.5%) dan
pendidikan responden yang terendah adalah tidak sekolah yaitu 2
orang (3%).
58
d. Keadaan Sosial Ekonomi atau Pekerjaan
Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan Responden di Wilayah
Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua KecamatanKendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 IRT 2 3
2 WIRASWASTA 30 43
3 PNS 11 16
4 TNI/POLRI 1 1
5 NELAYAN 26 37
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.4 Menunjukkan bahwa distribusi pekerjaan responden
yang terbanyak adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 30 orang (43%)
dan yang terendah adalah TNI/POLRI yaitu 2 orang (3%).
3. Variabel Penelitian
a. Sarana Penampungan Air Minum
Distribusi responden berdasarkan sarana Penampungan Air
Minum di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
59
Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Menurut Sarana PAM Respondendi Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2017
No Sarana PAM Frekuensi Persentase (%)
1 Memenuhi Syarat 28 40
2 Tidak Memenuhi Syarat 42 60
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sarana Sanitasi Masyarakat
berdasarkan keadaan Sarana Penampungan Air Minum yang
terbanyak yaitu tidak memenuhi syarat kesehatan 42 orang (60%) dan
yang terendah memenuhi syarat kesehatan yaitu 28 orang (40%).
b. Sarana Jamban Keluarga
Distribusi responden berdasarkan Sarana Jamban Keluarga di
Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua Kecamatan
Kendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel di
bewah ini :
Tabel 5.6Distribusi Frekuensi Menurut Sarana Jamban Responden
di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-BenuaKecamatan Kendari Barat Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Sarana Jamban Frekuensi Persentase (%)
1 Memenuhi Syarat 27 39
2 Tidak Memenuhi Syarat 43 61
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
60
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sarana Sanitasi Masyarakat
berdasarkan keadaan Sarana Jamban Keluarga yang terbanyak yaitu
tidak memenuhi syarat kesehatan 43 orang (61%) dan yang terendah
memenuhi syarat kesehatan yaitu 27 orang (39%).
c. Sarana SPAL
Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Menurut Sarana SPAL Respondendi Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2017
No Sarana SPAL Frekuensi Persentase (%)
1 Memenuhi Syarat 0 0
2 Tidak Memenuhi Syarat 70 100
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sarana Sanitasi Masyarakat
berdasarkan keadaan Sarana Pembuangan Air Limbah yang terbanyak
yaitu tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 70 orang (100%).
d. Sarana Pembuangan Sampah
Tabel 5.8Distribusi Frekuensi Menurut Sarana Sampah Respondendi Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
Kecamatan Kendari Barat ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2017
No Sarana SPAL Frekuensi Persentase (%)
1 Memenuhi Syarat 0 0
2 Tidak Memenuhi Syarat 70 100
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer 2017
61
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Sarana Sanitasi Masyarakat
berdasarkan keadaan Sarana Pembuangan Sampah Keluarga yang
terbanyak yaitu tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 70 orang
(100%).
B. Pembahasan
1. Variabel Penelitian
a. Sarana Penampungan Air Minum
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan
Sarana Penampungan Air Minum pada Kelurahan Benu-Benua yang
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 28 orang (40%) dan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan yaitu 42 orang (60%), ini menunjukkan
bahwa 40% di Kelurahan Benu-Benua sudah memenuhi syarat
Kesehatan dalam hal sarana penampungan air minum.
Hasil penelitian pada responden, secara fisik Sarana
Penampungan Air Minum dan fisik air sudah memenuhi syarat
kesehatan tetapi ada sebagian masyarakat dalam hal Sarana
Penampungan Air Minum tidak dikelola dengan baik misalnya tidak
dibersihkannya wadah penampungan air minum setelah 3 hari
pemakaian, wadah penampungan air minum yang tidak tertutup dan
tidak mempunyai kran sehingga menyebabkan wadah penampungan
air minum menjadi tidak sehat dan bahkan menyebabkan timbulnya
bibit penyakit.
62
Dilihat dari segi pendidikan kepala keluarga yang diteliti
kebanyakan berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak
27 orang (38.5%) setelah melakukan cros cek terhadap data karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan didaptkan hasil yaitu sebanyak
17 orang atau 28% tidak memenuhi syarat kesehatan, hal ini menunjukkan
responden dengan pendidikan SMA bahwa dalam hal kebersihan wadah
penampungan air minum masih dirasa kurang karena mereka belum
mengerti tentang cara berperilaku hidup bersih dan sehat disamping itu
juga kebanyakan masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan yaitu sebanyak
26 orang (37%) setelah melakukan cros cek terhadap data karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil yaitu sebanyak 21
orang atau 30% tidak memenuhi syarat kesehatan, ini kemungkinan di
mengakibatkan karena tingkat kesibukan yang tinggi sehingga
menyebabkan kurangnya perhatian masyarakat dalam mengelola atau
membersihkan wadah penampungan air minum mereka setelah 3 hari
pemakaian.
Hal ini sejalan dengan Syarat Wadah Penampungan Air Minum
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Tahun 2014 tentang sanitasi total
berbasis masyarakat yang mengemukakan bahwa syarat wadah
penampungan air minum selalu tertutup, bersih atau bebas dari kotoran,
mempunyai kran, dan dibersihkan setelah 3 hari pemakaian. Serta
kondisi fisik air minum tidak berbau dan berwarna (Peraturan Mentri
Kesehatan No.416/Men.Kes/PER/IX/1990).
63
Hasil observasi dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa
masyarakat di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua
semuanya sudah mempunyai sarana penampungan air minum dan secara
fisik Sarana Penampungan Air Minum dan fisik air sudah memenuhi
syarat kesehatan akan tetapi ada sebagian masyarakat yang tidak
membersihkan wadah penampungan air minum setelah 3 hari pemakaian
dan wadah penampungan air minum yang tidak tertutup dan tidak
mempunyai kran sehingga disimpulkan bahwa sarana Penampungan Air
Minum tidak dikelola dengan baik sehingga dapat menyebabkan wadah
penampungan air minum menjadi tidak sehat dan bahkan menyebabkan
timbulnya bibit penyakit.
Penelitian ini juga didukung oleh Suning tahun 2014 bahwa
masyarakat yang memiliki sarana air bersih sebanyak 70% belum
memenuhi syarat kesehatan yang di akibatkan karena kurangnya perhatian
dari masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih.
b. Sarana Jamban
Hasil penelitian Sarana Sanitasi berdasarkan keadaan Sarana Jamban
Keluarga yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 27 orang (39%) dan
tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu 43 orang (61%), ini menunjukkan
bahwa 39% di Kelurahan Benu-Benua sudah memenuhi syarat Kesehatan
dalam hal sarana jamban dimana pada hasil observasi menunjukkan
semua responden memiliki sarana jamban dari jenis leher angsa, akan
tetapi sebagian dari responden memiliki jamban yang tidak memenuhi
64
syarat kesehatan karena tidak adanya ventilasi dan tidak adanya alat
pembersih yang disediakan.
Dilihat dari segi pendidikan kepala keluarga yang diteliti
kebanyakan berpendidikan SMA yaitu sebanyak 27 orang (38.5%) setelah
melakukan cros cek terhadap data karakteristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan didaptkan hasil yaitu sebanyak 12 orang atau 17% tidak
memenuhi syarat kesehatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan dalam
hal memperhatikan kebersihan sarana jamban seperti menyediakan alat
pembersih wadah penampungan air minum masih kurang karena mereka
tidak mengerti tentang cara berperilaku hidup bersih dan sehat disamping
itu juga kebanyakan masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan yaitu
sebanyak 26 orang (37%) setelah melakukan cros cek terhadap data
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil yaitu
sebanyak 21 orang atau 30% tidak memenuhi syarat kesehatan ini
menunjukkan kemungkinan tingginya tingkat kesibukan sehingga
menyebabkan kurangnya perhatian masyarakat dalam mengelola atau
manyediakan alat pembersih untuk sarana jamban mereka.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Notoadmodjo tahun 2007 dimana terdapat syarat-syarat yang harus
diperhatikan yaitu lantai kedap air atau kuat (terbuat dari bahan semen
atau ubin), mempunyai ventilasi, tidak menimbulkan bau, tidak
mengganggu pemadangan, terdapat alat pembersih dan jarak dari sumber
air bersih sekurang-kurangnya 15 meter.
65
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di
Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua semuanya sudah
mempunyai jamban dan secara fisik jamban yang digunakkan sudah
memenuhi syarat kesehatan namun sebagian masyarakat masih memiliki
jamban yang belum memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat
membahayakan bagi kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Penelitian ini juga didukung oleh Suning tahun 2014 bahwa
masyarakat yang memiliki sarana jamban sebanyak 68% belum memenuhi
syarat kesehatan yang di akibatkan karena kurangnya perhatian dari
masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih.
c. Sarana Pembuangan Air Limbah
Hasil penelitian Sarana Sanitasi berdasarkan keadaan Sarana Saluran
Pembuangan Air Limbah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak
70 orang (100%), ini menunjukkan bahwa 100% di Kelurahan Benu-
Benua tidak memenuhi syarat Kesehatan dalam hal sarana pembuangan air
limbah dimana pada hasil observasi menunjukkan bahwa semua
responden telah memiliki sarana pembuangan air limbah yang terbuat dari
bahan kedap air akan tetapi sebagian besar dari responden memiliki sarana
SPAL yang langsung terkontaminasi langsung oleh tanah, tidak tertutup
serta menimbulkan bau.
Dilihat dari segi pendidikan kepala keluarga yang diteliti teridiri atas
SD, SMP, SMA maupun tingkat pendidikan tinggi secara keseluruhan
yaitu sebanyak 70 orang (100%) setelah melakukan cros cek terhadap data
66
karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan didaptkan hasil
yaitu sebanyak 70 orang atau 100% tidak memenuhi syarat kesehatan ini
menunjukkan bahwa pengetahuan dalam hal memperhatikan kebersihan
sarana SPAL kemungkinan masih kurang dan belum mengerti tentang cara
berperilaku hidup bersih dan sehat, disamping itu juga dilihat dari segi
pekerjaan yang digeluti oleh responden yang meliputi IRT, wiraswasta,
PNS, TNI/POLRI maupun nelayan yaitu sebanyak 70 orang (100%)
setelah melakukan cros cek terhadap data karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil yaitu sebanyak 70 orang atau
100% tidak memenuhi syarat kesehatan hal ini kemungkinan diakibatkan
karena kurangnya perhatian masyarakat dalam menjaga lingkungan dan
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Karena keberadaannya diwilayah pesisir teluk Kendari kebanyakan
masyarakat langsung membuang air sisa pakai mereka ke saluran
pembuangan yang langsung mengarah ke area teluk, hal ini menyebabkan
teluk Kendari menjadi tercemar akibat masih kurangnya kesadaran
masyarakat dalam memperhatikan kebersihan lingkungan mereka, hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan dalam hal memperhatikan kebersihan
sarana SPAL seperti membersihkan sampah yang berada didalam SPAL
bahkan menutup sarana SPAL agar tidak menimbulkan bau masih dirasa
kurang, karena mereka kemungkinan belum mendapatkan penyuluhan baik
dari pemerintah setempat maupun pusat mengenai tentang cara berperilaku
hidup bersih dan sehat.
67
Disamping itu juga dari pemerintah setempat yang tidak
memperhatikan kebersihan lingkungan warganya seperti melaksanankan
bakti social bersama masyarakat untuk membersihkan lingkungan tidak
dilakukan, sehingga menyebabkan daerah Kelurahan Benu-Benua
menjadi tidak sehat karena bau yang ditimbulkan dari sarana SPAL yang
tidak bersih dan tidak tertutup sehingga serta pada saat musim penghujann
datang dapat menyebabkan banjir karena tidak lancarnya aliran pada
SPAL masyarakat. Kebanyakan masyarakat yang bekerja sebagai
Wiraswasta ini menunjukkan tingkat kesibukan yang tinggi sehingga
berdampak kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah setempat
untuk bersama-sama dalam membersihkan lingkungan mereka.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Indonesian
Public Health tahun 2017 bahwa terdapat syarat-syarat yang harus
diperhatikan yaitu saluran pembuangan air limbah terbuat dari bahan
kedap air (disemen atau terbuat dari pipa) dan tertutup, dan tidak
menimbulkan bau.
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di
Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua semuanya belum
mempunyai sarana SPAL yang memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat
berdampak terjangkitnya masalah kesehatan. Air buangan masyarakat
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat membahayakan bagi
kesehatan seseorang maupun masyarakat secara keseluruhan (Sholehah
dkk, 2014).
68
Penelitian ini juga didukung oleh Suning tahun 2014 bahwa
masyarakat yang memiliki sarana pengelolaan air limbah sebanyak 80%
belum memenuhi syarat kesehatan yang di akibatkan karena kurangnya
perhatian dari masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih.
d. Sarana Pembuangan Sampah
Hasil penelitian Sarana Sanitasi berdasarkan keadaan Sarana
Pembuangan Sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebanyak 70
orang (100%), ini menunjukkan bahwa 100% di Kelurahan Benu-Benua
tidak memenuhi syarat Kesehatan dalam hal sarana pembuangan sampah
dimana pada hasil observasi penelitian menunjukkan hampir semua
responden tidak memiliki sarana pembuangan sampah didalam rumah
yang terdiri dari penampungan sampah permanen seperti tempat sampah
yang terbuat dari drom maupun semen dan tempat sampah yang tidak
permanen seperti terbuat dari dos/kantong plastik serta kebanyakan
masyarakat mempunyai sarana sampah yang konstruksinya tidak kuat,
mudah bocor sehingga sampah berserakan dan menyebabkan lingkungan
menjadi tidak bersih, tidak adanya penutup pada sarana sampah sehingga
menimbulkan bau, sarana sampah yang tidak mudah dibersihkan seperti
disediakan plastik didalamnya sehingga mudah untuk diangkat dan
dipindahkan kepembuangan sampah umum.
Dilihat dari segi pendidikan kepala keluarga yang diteliti teridiri atas
SD, SMP, SMA maupun tingkat pendidikan tinggi secara keseluruhan
yaitu sebanyak 70 orang (100%) setelah melakukan cros cek terhadap data
69
karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan didaptkan hasil
yaitu sebanyak 70 orang atau 100% tidak memenuhi syarat kesehatan ini
menunjukkan bahwa pengetahuan dalam hal memperhatikan peneyediaan
sarana sampah dirasa masih cukup kurang, disamping itu juga dilihat dari
segi pekerjaan yang digeluti oleh responden yang meliputi IRT,
wiraswasta, PNS, TNI/POLRI maupun nelayan yaitu sebanyak 70 orang
(100%) setelah melakukan cros cek terhadap data karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil yaitu sebanyak 70 orang atau
100% tidak memenuhi syarat kesehatan hal ini kemungkinan diakibatkan
karena kurangnya perhatian masyarakat dalam menjaga lingkungan dan
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Tempat sampah basah dan kering tidak dipisahkan serta ada sebagian
responden yang sama sekali tidak mempunyai sarana penampungan
sampah sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Herianto tahun 2014 bahwa terdapat syarat-syarat
sarana pembuangan sampah yang harus diperhatikan yaitu konstruksinya
kuat dan tidak mudah bocor sehingga sampah tidak berserakan (terbuat
dari bahan plastik, dan drom), mempunyai penutup, mudah dibersihkan
(tersedia plastik di dalamnya), tempat sampah basah dan kering harus
dipisahkan, dan sampah tidak berserakan (Herianto, 2014).
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di
Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua semuanya belum
70
mempunyai sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan
sehingga dapat berdampak terjangkitnya masalah kesehatan.
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari
sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab penyakit
(bacteri patogen), dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar
penyakit (vektor). Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik
sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan
masyarakat (Notoadmodjo, 2007).
Penelitian ini juga didukung oleh Suning tahun 2014 bahwa
masyarakat yang memiliki sarana pengelolaan air limbah sebanyak 82%
belum memenuhi syarat kesehatan yang di akibatkan karena kurangnya
perhatian dan kepedulian dari masyarakat untuk melakukan perilaku hidup
bersih.
71
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden yang
mempunyai sarana penampungan air minum yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 28 orang (40%) dan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan yaitu 42 orang (60%).
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden yang
mempunyai sarana jamban yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 27
orang (39%) dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu 43 orang
(61%).
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden yang
mempunyai sarana SPAL yang tidak memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 70 orang (100%).
4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden yang
mempunyai sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 70 orang (100%)
B. Saran
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat khususnya bagi peneliti dan
pihak-pihak terkait baik secara teoritis maupun praktis.
72
1. Bagi Instansi Terkait
Diharapkan kepada instansi terkait baik lingkup pemerintahan
Kelurahan Benu-Benua dan Puskesmas Benu-Benua untuk lebih dapat
mengefektifkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya prilaku hidup bersih, agar masyarakat bisa mengerti dan
memahami apa dampak yang ditimbulkan jika keadaan lingkungan tidak
memenuhi syarat kesehatan serta diharapakn agar pemerintah juga dapat
menambah penyediaan tempat sampah umum.
2. Bagi Masyarakat/Keluarga
Bagi masyarakat yang berada di Wilayah Pesisir Teluk Kendari
Kelurahan Benu-Benua khususnya yang memiliki sarana sanitasi
(Sarana Penampungan Air Minum, Sarana Jamban, Sarana SPAL, dan
Sarana Pembuangan Sampah) yang tidak memenuhi syarat kesehatan
agar dapat melakukan upaya perbaikan/perubahan sperti selalu
memperhatikan kebersihan sarana penempungan air minum,
menyediakan alat pembersih untuk sarana jamban, membersihkan dan
menutup got dan tidak membuang sampah pada saluran yang langsung
mengalir di areah pesisir dan menyediakan tempat sampah masing-
masing di dalam rumah sehingga keadaan sarana sanitasi dapat
memenuhi syarat kesehatan sehingga mengurangi terjadinya pencemaran
yang dapat menimbulkan masalah terganggunya kesehatan.
73
3. Manfaat Bagi Penelitian
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan menambah wawasan pengetahuan tentang sarana
sanitasi yang baik dan memenuhi syarat kesehatan.
Daftar Singkatan
BAB : Buang Air BesarBABS : Buang Air Besar SembarangBOD : Biological Oxygen DemandBPS : Badan Pusat StatistikIPAL : Instalasi Pengolahan Air LimbahKK : Kepala KeluargaKM : Kilo MeterMAT : Mata Air TerlindungiMDGs : Millennium Development GoalsNKRI : Negara Kesatuan Republik IndonesiaPAH : Penampungan Air HujanPAM : Perusahaan Air MinumPBB : Perserikatan Bangsa-BangsaPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumPMA : Perlindungan Mata AirPP : Sistem PerpipaanRT : Rukun TetanggaRW : Rukun WargaSBP : Sumur Bor dengan PompaSGT : Sumur Gali TerlindungiSGL : Sumur GaliSGP : Sumur Gali dengan PompaSPAL : Saluran Pembuangan Air LimbahSPT : Sumur Pompa TanganTA : Terminal AirTPA : Tempat Pembuangan Sampah AkhirTPS : Tempat Pembuangan Sampah SementaraWHO : World Health OrganizationWSP : Water Sanitation Program
Daftar Pustaka
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jakarta . 2015. EnsiklopediaWarga Jakarta. Jakarta Pedia.(http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Sanitasi_Lingkungan). Diakses tanggal 22 maret 2017.
Depkes RI. 1990. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 416 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2009. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 3 tentang SanitasiTotal Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2008. Peraturan Mentri Kesehatan RI Starategi Nasional tentangSanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 492 tentangPersyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2014. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 3 tentang SanitasiTotal Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Dinkes Sultra. 2014. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2013. Kendari:Dinkes Sultra.
Dinkes Sultra. 2015. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2014. Kendari:Dinkes Sultra.
Dinkes Sultra. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2015. Kendari:Dinkes Sultra.
Herianto.2014. Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pada Pasien Gastroesteritis.Kendari: KTI
Indonesia Development Magz. 2016. Sanitasi Buruk Gambaran Pesisir Indonesia.(http://indonesiadevelopmentmagz.com/2016/10/01/sanitasi-buruk-gambaran-pesisir-indonesia/). Di akses tanggal 22 maret 2017.
Indonesian Public Health. 2017. Karakteristik Pengolahan Air Limbah TempatPengolahan Makanan. (http://www.indonesian-publichealth.com/limbah-tempat-pengolahan-makanan/). Di akses tanggal 22 maret 2017.
Isanini. 2014. Gambaran Umum Tentang Sanitasi.(http://eprints.walisongo.ac.id/2835/3/094211006_Bab2.pdf). Di aksestanggal 22 maret 2017.
Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian KesehatanRI.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. 2017. Pusat KomunikasiPublik. Jakarta: kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI.
Notoadmodjo, Soekidjo.2007. Kesehatan Masyarakat: Llmu dan Seni. Jakarta:Rineka Cipta.
Data Kelurahan.2017. Rekapitulasi Data Penduduk Kelurahan Benu-Benua.Kendari: Kantor Kelurahan Benu-Benua.
Sanitation Drive. 2015.Sanitasi Menjaga Lingkungan Tetap Bersih.(http://sanitationdrive2015.org/wp-content/uploads/2013/11/Ind-Planners-Guide-Fact-Sheet-5.pdf). Di akses tanggal 22 maret 2017.
Sholehah dkk. 2014. Gambaran Sarana Sanitasi Dasar Manyarakat PesisirPantai Dusun Talaga Desa Kairatu Kecamatan Kairatu Kabupaten SeramBagian Barat Tahun 2014. (http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/download/1237/1222). Di aksestanggal 22 maret 2017.
Sugiono.2007. Metode Penelititan Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suning, Dkk.2014.Fenomena Empiris Budaya Sanitasi Masyarakat Pesisir SedatiDalam Perspektif Grounded Theory. Google Cendekia
Undang-undang RI No.23 Tahun 1992. Tentang Kesehatan. Jakarta.
Lampiran 1
SURAT PERMINTAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Responden
Di –
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :
Nama : EKAPRI TOSEPU
Nim : P00320014095
Sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan keperawatan,
bermaksud akan mmelakukan peneltian dengan judul penelitian “Gambaran
Sarana Sanitasi Masyarakat Di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kelurahan Benu-
benua, Kecamatan Kendari Barat, Provinsi Sulawesi tenggara”
Sehubungan dengan hal itu, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan
waktu menjadi responden dalam penelitian ini, anda berhak untuk menyetujui atau
menolak menjadi responden. Apabila disetujui, maka Bapak/Ibu dipersilahkan
untuk menandatangani surat persetujuan responden ini.
Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
EKAPRI TOSEPU
Lampiran 2
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, bersedia turut berpartisipasi
sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Kendari yang bernama Ekapri Tosepu, Nim : P00320014059, dengan
judul penelitian “Gambaran Sarana Sanitasi Masyarakat Di Wilayah Pesisir Teluk
Kendari Kelurahan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat, Provinsi Sulawesi
tenggara”
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian bahwa
segala informasi tentang penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan
untuk kepentingan peneliti, saya mengerti dan menyadari bahwa penelitian ini
tidak akan merugikan atau berakibat negativ terhadap saya. Sehingga jawaban
yang diberikan adalah jawaban yang sebenar-benarnya.
Kendari, 2017
Responden
( )
Lampiran 3
OBSERVASI
Judul Penelitian : Gambaran Sarana Sanitasi Masyarakat Di Wilayah Pesisir
Teluk Kendari Kelurahan Benu-Benua, Kecamatan Kendari
Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara.
No. KK :
Nama :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Tanggal Penelitian :
Petunjuk : Bacalah tiap pokok dengan cermat dan berikan tanda √ pada
Kotak jawaban yang anda pilih.
A. Sarana Penampungan Air Minum
NO PERTANYAANPenampugan Air Bersih
Ya Tidak
1Sarana penampungan air minumtertutup
2Sarana penempugan air minumdibersihkan setelah 3 hari pemakaian
3Sarana penampungan air minumnampak bersih atau bebas dari kotoran
4Sarana penampungan air minummempunyai kran
5Syarat fisik air tidak berbau danberwarna
B. Sarana Jamban Keluarga
NO PERTANYAANSarana Jamban Keluarga
Ya Tidak
1Jamban Leher Angsa atau Cempulungyang Tertutup Rapat
2 Lantai terbuat dari semen atau ubin3 Mempunyai ventilasi4 Tidak menimbulkan bau5 Tidak mengganggu pemandangan6 Terdapat alat pembersih7 Jarak dengan Sumber Air <15 m
C. Sarana Pembuangan Air Limbah
NO PERTANYAANSarana Pembuangan Air
LimbahYa Tidak
1Saluran Pembuangan Air limbahTerbuat Dari Bahan Kedap Air(disemen atau terbuat dari pipa)
2Saluran Pembuangan Air limbah SelaluTertutup
3 Tidak menimbulkan bau
D. Sarana Pembuangan Sampah Keluarga
NO PERTANYAANSarana Pembuangan
SampahYa Tidak
1Kontsruksinya kuat dan tidak mudahbocor (terbuat dari bahan plastik ataudrom).
Nomor : DL.09.02/6/67/2017Lampiran : -Perihal : Surat Pengantar Pengambilan Data
Kepada Yth
Direktur Poltekkes KendariDi-
Tempat
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir Mahasiswa Poltekkes KendariJurusan Keperawatan :
Nama : Ekapri TosepuNIM : P00320014059
Akan melakukan pengambilan data awal penelitian karya tulis ilmiah di KantorKecamatan Kendari Barat Kota Kendari, sebagai bahan penyelesaian tugas akhirdi Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari, maka kamimohon untuk diberikan surat pengambilan data untuk makdsud tersebut.
Demikian permohonan ini, atas bantuannya diucapakan terima kasih.
KEMENTERAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Nomor : DL.11.02/1/412/2017Lampiran : -Perihal : Izin Pengambilan Data Awal Penelitian
Yang Terhormat,Kepala Puskesmas Benu-benuadi-
Tempat
Dengan Hormat,Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian
mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.Nama : Ekapri TosepuNIM : P00320014059Jurusan/Prodi : D III KeperawatanData Yang : 1. Data kejadian penyakit diare pada anak balitaDiperlukan 2. Data 10 besar penyakit
3. Data observasi terhadap lingkungan rumah4. Data hasil wawancara terhadap tingkat
pengetahuan keluarga tentang sanitasi
Untuk diberikan izin pengembilan data awal penelitian diKecamatan Kendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dankerjasamanya diucapkan terima kasih.
KEMENTERAN KESEHATAN RIBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Nomor : DL.11.02/1/1411/2017Lampiran : 1 (satu) eks.Perihal : Permohonan Izin Penelitian
Yang Terhormat,Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan Hormat,Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian
mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.Nama : Ekapri TosepuNIM : P00320014059Jurusan/Prodi : D III KeperawatanJudul Penelitian : Gambaran Sarana Sanitasi Masyarakat di
Wilayah Pesisir Teluk Kendari KelurahanBenu-Benua Kecamatan Kendari BaratProvinsi Sulawesi Tenggara
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengambangan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dankerjasamanya diucapkan terima kasih.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENELITIAN DAN PENGAMBANGANKompleks Bumi Praja Andounohu Telp. (0401) 3136256 Kendari 93232
Kendari, 7 juni 2017
KepadaNomor : 070/2406/Blitbang/2017 Yth. Walikota KendariLampiran : - di –Perihal : Izin Penelitian KENDARI
Berdasarkan Surat Direktur Poltekes Kendari Nomor : DL.11.02/1/1411/2017tanggal 7 Juli 2017 perihal tersebut di atas, Mahasiswa di bawah ini :
Nama : EKAPRI TOSEPUNIM : P00320014059Prog. Studi : D-III KeperawatanPekerjaan : MahasiswaLokasi Penelitian : Wilayah Peisir Teluk Kendari Kel. Benu-Benua Kec. Kendari
Barat Kota Kendari
Bermaksud untuk melakukan penelitian/pengambilan Data di Daerah/KantorSaudara dalam rangka penyusunan KTI, dengan judul :
“GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIRTELUK KENDARI KELURAHAN BENU-BENUA KECAMATAN KENDARI BARAT
PROVINSI SULAWESI TENGGARA”
Yang akan dilaksanakan dari tanggal : 07 Juni 2017 sampai selesaiSehubungan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatandimaksud dengan ketentuan :1. Senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati perundangan-
undangan yang berlaku.2. Tidak mengadakan kegiatan lain yang bertentangan dengan rencana semula.3. Dalam setiap kegiatan dilapangan agar pihak Peneliti senantiasa koordinasi dengan
pemerintah setempat.4. Wajib menghormati Adat Istiadat yang berlaku di daerah setempat.5. Mneyerahkan 1 (satu) examplar copy hasil penelitian kepada Gubernur Sultra Cq.
Kepala Badana Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara.6. Surat Izin akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku apabila ternyata
pemegang surat izin ini tidak menaati ketentuan tersebut di atas.Demikian Surat Izin Penelitian diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
T e m b u s a n :1. Gubernur Sulawesi Tenggara (sebagai laporan) di Kendari;2. Direktur poltekes Kendari di Kendari;3. Kepala Badan Kesbang Kota Kendari di Kendari;4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari di Kendari;5. Camat Kendari Barat di Tempat;6. Lurah Benu-Benua di Tempat;7. Mahasiswa yang bersangkutan;
PEMERINTAH KOTA KENDARIBADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIKJl. Drs. H. Abdullah Silondae No.8 Telp. (0401) 3131068 Kendari
REKOMENDASI PENELITIANNomor : 070/281/VI/2017
a. Dasar : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2014tentang perubahan atas Peratuaran Menteri Dalam NegeriNomor 64 Tahun tentang Pedoman PenerbitanRekomendasi Penelitian.
2.Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 2 Tahun 2008tentang urusan pemerintahan yang menjadi kewenanganpemerintahan Kota Kendari (Lembaran Daerah Kota KendariTahun 2008 Nomor 2).
b. Menimbang : Surat Kepala Badan dan Politik Provinsi Sulawesi TenggaraNomor 070/2406 tanggal 07 Juni 2017 perihal rekomendasipenelitian.
MEMBERITAHUKAN BAHWA :
a. Nama : EKAPRI TOSEPUb. Tempat/Identitas : Kel. Meluhu, Kec. Meluhu/7402254202950001c. Untuk : 1) melakukan penelitian dengan proposal/Tesis berjudul :
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DIWILAYAH PESISIR TELUK KENDARI KELURAHANBENU-BENUA KECAMATAN KENDARI BARAT PROV.SULTRA
2) Lokasi Penelitian : Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kel.Benu-Benua Kec. Kendari Barat Kota Kendari
3) Waktu Kegiatan :Juni-Juli 20174) Bidang Penelitian : Sosial5) Status Penelitian : Baru
Melaporkan Hasil pelaksanaan kegiatan kepada Walikota Kendari Cq. Kepala BadanKesbang dan Politik Kota Kendari.
T e m b u s a n :1. Walikota Kendari (sebagai laporan) di kendari;2. Direktur Poltekkes Kendari di Kendari;3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari di Kendari:4. Camat Kendari Barat di Kendari;5. Lurah Benu-Benua di Kendari;6. Yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PEMERINTAH KOTA KENDARIKELURAHAN BENU-BENUA
Jl. Kkatua No. 79 Kendari
REKOMENDASI PENELITIANNomor : 070/29/2017
a. Dasar : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2014tentang perubahan atas Peratuaran Menteri Dalam Negeri Nomor64 Tahun tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian.
2. Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 2 Tahun 2008 tentangurusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahanKota Kendari (Lembaran Daerah Kota Kendari Tahun 2008 Nomor2).
b. Menimbang : Surat Kepala Badan dan Politik Provinsi Sulawesi TenggaraNomor 070/2406 tanggal 07 Juni 2017 perihal rekomendasi penelitian.
MEMBERITAHUKAN BAHWA :
a. Nama : EKAPRI TOSEPUb. Tempat/Identitas : Kel. Meluhu, Kec. Meluhu/7402254202950001c. Untuk : 1) melakukan penelitian dengan proposal/Tesis berjudul :
GAMBARAN SARANA SANITASI MASYARAKAT DIWILAYAH PESISIR TELUK KENDARI KELURAHANBENU-BENUA KECAMATAN KENDARI BARAT PROV.SULTRA
2) Lokasi Penelitian : Wilayah Pesisir Teluk Kendari Kel.Benu-Benua Kec. Kendari Barat Kota Kendari
3) Waktu Kegiatan : Juni-Juli 20174) Bidang Penelitian : Sosial5) Status Penelitian : Baru
Melaporkan Hasil pelaksanaan kegiatan kepada Walikota Kendari Cq. Kepala Badan Kesbang danPolitik Kota Kendari.
T e m b u s a n :1. Walikota Kendari (sebagai laporan) di kendari;2. Direktur Poltekkes Kendari di Kendari;3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari di Kendari:4. Camat Kendari Barat di Kendari;5. Yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya.6. A r s i p
PEMERINTAH KOTA KENDARIKELURAHAN BENU-BENUA
Jl. Kkatua No.79 Kendari
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
Nomor : 070 / 37 /2017
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :JUHARDIN DEMA.,S.Sos.M.AP
Nip : 197406152008011022
Jabatan : Lurah Benu-Benua
Dengan ini menyatakan bahwa :
Nama :EKAPRI TOSEPU
Nim : P00320014059
Jurusan : DIII Keperawatan
Institusi : Poltekkes Kemenkes Kendari
Benar-benar telah melakukan penelitian di Kelurahan Benu-Benua Kecamatan
Kendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 10 Juni – 19 Juni 2017,
dengan judul :
“Gambaran Sarana Sanitasi Masyarakat di wilayah pesisir teluk Kendari
Kelurahan Benu-Benua Kecamatan Kendari Barat Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017”.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
DOKUMENTASI PENELITIAN
A. Dokumentasi Pemeriksaan Sarana Penampungan Air Minum