Top Banner
i GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH TUGAS AKHIR Disusun Oleh : WAWAN KURNIAWAN 482013008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018
26

GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

Feb 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

i

GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

WAWAN KURNIAWAN

482013008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

ii

GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

Disusun Oleh :

WAWAN KURNIAWAN

482013008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN

REKREASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2018

Page 3: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

iii

Page 4: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

iv

Page 5: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

v

Page 6: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

vi

Page 7: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

vii

Page 8: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

viii

GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH

Wawan Kurniawan1, Angkit Kinasih2, Kukuh Pambuka Putra3

[email protected]

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

Universitas Kristen Satya Wacana

Abstrak

Latar belakang: Obesitas adalah kondisi di mana kadar lemak tubuh seseorang melebihi batas normal dan dapat terjadi pada segala usia, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia. Selain dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti stroke, diabetes, dan jantung koroner,

obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya masalah perkembangan sosial dan emosional anak. Penyebab terjadinya obesitas pada anak adalah menghabiskan lebih banyak waktu di depan TV,

komputer atau perangkat video game daripada bermain diluar ruangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas fisik anak-anak yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) berlebih. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang

akan mempelajari tentang aktivitas fisik anak dengan menggunakan kuisioner Physical Activity Questioner for Children (PAQ-C). Populasi pada penelitian ini adalah para siswa kelas 4 dan 5

sekolah dasar di Desa Butuh, Kecamatan Tengaran. Hasil: Berdasarkan analisa data diketahui bahwa responden terbanyak dengan perilaku aktivitas fisiknya sedang dan IMT berlebih sebanyak 12 (48,0%) responden. Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

perilaku aktivitas fisik anak obesitas dengan IMT di Sekolah Dasar Negeri Butuh.

Kata kunci: aktivitas fisik, obesitas anak, risiko obesitas.

Abstract

Background: Obesity is a condition in which a person's body fat levels exceed normal limits and can occur at any age, ranging from children, adults, to the elderly. Besides being able to

cause several diseases such as stroke, diabetes, and coronary heart disease, obesity can also cause problems in children's social and emotional development. The cause of obesity in children

is spending more time in front of a TV, computer or video game device than playing outdoors. Purpose: This study aims to find out how the physical activity of children who have excessive Body Mass Index (BMI). Method: his research is a quantitative descriptive study that will study

the physical activity of children by using the Physical Activity Questioner for Children (PAQ-C) questionnaire. The population in this study were the 4th and 5th grade students of the elementary

school in Butuh Village, Tengaran District. Result: Based on data analysis, it was found that the majority of respondents with moderate physical activity behavior and excessive BMI as many as 12 (48.0%) respondent. Conclusion: There is no significant relationship between the behavior of

physical activity of obese children and BMI in Butuh State Public Schools.

Keywords: child obesity, physical activity, risk of obesity.

Page 9: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

1

Pendahuluan

Obesitas adalah salah satu gangguan kronis yang paling umum di seluruh dunia. Secara

umum, obesitas adalah kondisi di mana Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang melebihi batas

normal [1]. Obesitas dapat diperkiraan dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar

pinggang yang secara efektif dapat memprediksi risiko penyakit metabolik. Banyak faktor yang

mendukung peningkatan risiko obesitas pada seseorang, antara lain: faktor genetik, gaya hidup

tidak sehat, dan lingkungan. Secara genetika, banyak dijumpai orangtua yang gemuk cenderung

mempunyai anak yang gemuk. Unsur sel lemak pada ibu hamil disertai obesitas secara otomatis

akan diturunkan kepada bayi dalam kandungan. Minimnya aktivitas fisik didukung dengan gaya

hidup sekunder, ketersediaan sarana prasarana yang semakin mudah merupakan salah satu

penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas [2].

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi nasional

obesitas pada anak usia 5 – 12 tahun meningkat menjadi 18,8% dari sebelumya 9,2% pada tahun

2010 [3]. Peningkatan prevalensi obesitas pada anak dapat menyebabkan terjadinya masalah

yang menyangkut perkembangan sosial dan emosional anak seperti: percaya diri rendah, rawan

diganggu anak lain, sering merasa cemas, depresi, dan menurunnya pencapaian akademis [4].

Anak-anak berisiko terkena obesitas karena mereka belum mampu seutuhnya menentukan

pola hidup sehat. Anak-anak lebih suka menghabiskan banyak waktu di depan TV, komputer

atau perangkat video game daripada bermain diluar ruangan. Kebiasaan konsumsi juga

berpengaruh terhadap terjadinya obesitas pada anak [5]. Pencegahan obesitas pada anak

sebaiknya dilakukan karena akan berpengaruh terhadap kesehatan di masa depan (dewasa) dan

berpengaruh terhadap risiko beberapa penyakit. Pencegahan harus dimulai sejak dini dengan

menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Menerapkan pola makan hidup sehat, yakni

dengan mengurangi makanan yang manis dan minim zat gizi seperti makanan cepat saji (fast

food).

Setelah melakukan survey dan wawancara dengan kepala desa dan guru-guru yang mengajar

di sekolah dasar Di desa Butuh, Kecamatan Tengaran, sebagian besar mata pencaharian warga

disana adalah sebagai buruh pabrik. Dengan demikian para orang tua kurang memperhatikan

pola makan dan aktivitas yang di lakukan anak-anak mereka, karena jam kerja yang dimulai

Page 10: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

2

sejak pagi hari sampai sore hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas

fisik anak-anak yang memiliki IMT berlebih di desa butuh.

Metode

Penelitian ini adalah studi kuantitatif deskriptif yang dilakukan pada bulan Februari

hingga Maret 2018. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar yang

berada di Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Sampel target berdasarkan

kriteria inklusi sebagai berikut: 1) IMT ≥ 25, 2) siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar, dan 3)

bersedia menjadi responden penelitian. Kriteria eksklusi yang diterapkan dalam penelitian ini

adalah hal-hal lain diluar kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi

berat badan, tinggi badan, dan gambaran ativitas fisik. Variabel yang akan dipelajari adalah

intensitas aktivitas fisik yang dilakukan anak. Untuk memperoleh data intensitas aktivitas fisik

menggunakan Physical Activity Questioner for Children (PAQ-C).

Tabel 3.1. Rumus yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Physical Activity

Questioner for Children (PAQ-C).

Keterangan :

P : Presentase

F : Frekuensi

N : Jumlah sampel

P = F x 100%

N

Page 11: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

3

Tabel 4.1. Cara mengukur IMT.

BB (kg)

IMT= ----------------------

TB (m) x TB (m)

Keterangan = BB (berat badan).

TB (tinggi badan).

Tabel 03. Klasifikasi IMT yang di pakai penelitian ini berdasarkan Klasifikasi IMT dari

Depkes RI 2013.

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) (kg/ m2)

Kurus IMT < 18,5

Normal IMT ≥ 18,5 - < 25,9

Berat Badan Lebih IMT ≥ 25,0 - < 27

Obesitas IMT ≥ 27

Klasifikasi aktivitas fisik anak dapat diketahui dengan menghitung nilai yang paling

sering muncul pada kuesioner Physical Activity Questioner for Children (PAQ-C) yang telah

diisi oleh responden Bobot nilai yang terdapat pada kuesioner PAQ-C menggunakan skala Likert

1 sampai 5. Nilai 1 menunjukkan intesitas Sangat Rendah, nilai 2 (Rendah), nilai 3 (Sedang), 4

(Tinggi), 5 (Sangat Tinggi). Hasil analisis data menggunakan Physical Activity Questioner for

Children (PAQ-C) dihitung menggunakan rumus: (Frekuensi/Jumlah Sampel) x 100% [6].

Penelitian ini mendapat izin dari Komite Etika Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UKSW dan disertai surat izin. Sebelum pengambilan data, peneliti meminta

persetujuan disertai memberikan informed concent kepada setiap responden.

Hasil

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di tiga SD yang berada di desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Provinsi

Jawa Tengah. Ke tiga Sekolah Dasar tersebut yaitu SD Negeri Butuh 01, SD Negeri Butuh 02,

dan SDIT Nurul Islam Butuh.

Page 12: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

4

Dari hasil pengukuran IMT seluruh siswa yang berjumlah 245 anak dari tiga Sekolah

Dasar yang berada di Desa Butuh, ditemukan 25 siswa yang di kategorikan kelebihan berat

badan. Sebanyak 24 ( 96%) responden termasuk dalam kategori berat badan berlebih

(overweight), dan sisanya 1 (4%) termasuk dalam kategori obesitas.

Grafik 4.1. Perilaku Aktivitas Fisik Reponden Anak Obesitas di SD Negeri Butuh

Berdasarkan Gambar 5.1 diketahui terbanyak responden dengan perilaku aktivitas fisik

sedang sebanyak 12 (48,0%) responden, 9 (36%) responden termasuk dalam aktifitas ringan, 2

(8%) responden termasuk dalam aktifitas berat, sisanya 1 responden beraktifitas sangat ringan

dan 1 sangat berat.

Tabel 5.2. Hubungan IMT dengan Perilaku Aktivitas Fisik Anak dengan IMT berlebih

Reponden di Sekolah Dasar Negeri Butuh

Variabel

IMT

Berat Badan Lebih

n (%)

Obesitas

n (%)

Aktivitas Fisik

Sangat Ringan 1 (4,0) 0 (0,0)

Ringan 8 (32,0) 1 (4,0)

Sedang 12 (48,0) 0 (0,0)

Berat 2 (8,0) 0 (0,0)

Sangat Berat 1 (4,0) 0 (0,0)

Jumlah 24 (96,0) 1 (4,0)

SangatRingan

Ringan Sedang BeratSangatBerat

Persentase(%) 4 36 48 8 4

0

10

20

30

40

50

60

Page 13: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

5

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa responden terbanyak dengan perilaku aktivitas

fisiknya sedang dan IMT-nya berat badan lebih sebanyak 12 (48,0%) responden. Hal ini berarti

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku aktivitas fisik anak dengan IMT berlebih

di Sekolah Dasar Negeri Butuh.

Pembahasan

Pada masa usia sekolah anak mengalami masa pertumbuhan. Tumbuh kembang anak usia

sekolah tergantung pada kualitas dan kuantitas nutrisi [7]. Status gizi anak dapat dipengaruhi

oleh tingkat konsumsi makanan termasuk jajanan dan aktifitas fisik. Apabila pada masa

pertumbuhan tingkat konsumsi makanan dan jajanan tidak terkontrol hingga melebihi fungsi

makanan pokok dan tidak terkontrol dengan benar akan dapat menyebabkan malnutrisi [8].

Hasil analisis menunjukkan bahwa diketahui terbanyak responden dengan perilaku

aktivitas fisik sedang sebanyak 12 (48,0%) responden. Perilaku aktivitas fisik sedang siswa

Sekolah Dasar Negeri Butuh membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang

berirama atau kelenturan (flexibility), berlari kecil, tenis meja, bermain petak umpet, bermain

lompat tali, bermain kejar-kejaran. Masa sekolah (5-13 tahun) atau masa pertengahan kanak-

kanak, anak mulai tertarik untuk melakukan permainan fisik, menguji perkembangan kekuatan

atau tenaganya, kemampuan gerak, bebas aktivitas secara spontan [9]. Pada masa pertengahan

kanak-kanak, anak mulai mengenal sejumlah aktivitas fisik yang ada di dalam maupun di luar

sekolah melalui bermain, karena salah satu fungsi bermain adalah mengeluarkan energi dari

mendapatkan kepuasan dari melakukan hal-hal yang terbatas dari tekanan hidup [10]. Anak usia

5-13 tahun merupakan tahap inisiasi yaitu anak mulai membedakan kemampuan aktivitas dengan

teman-temannya. Usia 9-12 tahun anak mulai mengerti tentang kompetisi , karena pada usia ini

merupakan tahapan pembentukan, sehingga anak dapat memahami tugas, perintah, dan aturan

kompleks dari suatu cabang olahraga [8].

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbanyak perilaku aktivitas fisik sedang sebanyak 14

(31,1%) responden sedangkan aktivitas fisik sedang-berat sebanyak 60,4%. Aktivitas fisik adalah

setiap gerak tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi [11].

Aktivitas fisik yang kurangnya merupakan faktor resiko independen untuk penyakit kronis, dan

Page 14: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

6

secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global [12]. Aktivitas fisik ialah

gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi.

3. Hubungan Perilaku Aktivitas Fisik dengan IMT Anak Obesitas

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor seperti genetik, lingkungan (gaya hidup),

dan psikologi [13]. Bersamaan dengan meningkatnya obesitas, prevelensi diabetes militus tipe II

juga meningkat sangat tajam dan peningkatan ini diperkirakan akan terus berlanjut dan para

penderita obesitas mempunyai resiko tinggi terjadinya resistensi insulin serta peningkatan kadar

gula darah. Sementara itu pradiebetes merupakan kondisi dimana kadar gula darah lebih tinggi

dari batas normal, namun belum cukup untuk dikategorikan sebagai diabetes [14]. Bila tidak

ditangani dengan baik, kondisi pradiabetes bisa berkembang menjadi diabetes. Anak-anak

berisiko terkena obesitas jika mereka tidak melakukan pola hidup sehat. Penyebab terjadinya

obesitas pada anak adalah anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan TV, komputer

atau perangkat video game daripada bermain diluar ruangan. Faktor makanan juga berpengaruh

terhadap terjadinya obesitas pada anak. Pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum anak menjadi

obesitas karena pencegahan lebih mudah daripada pengobatan [15].

Kesimpulan

Aktivitas fisik yang kurang akan berdampak pada peningkatan Indeks Massa Tubuh.

Selain berisiko terkena obesitas, aktivitas fisik yang kurang akan mengurangi produktivitas pada

individu. Anak-anak di desa butuh yang memiliki IMT berlebih, sebagian besar melakukan

aktivitas fisik sedang (48%).

Saran

Tindakan yang dapat dilakukan orang tua anak Sekolah Dasar Negeri Butuh dalam

pencegahan obesitas pada anak adalah dengan cara mengatur pola makan anak dan lebih

meningkatkan aktivitas fisik anak. Orang tua anak Sekolah Dasar Negeri Butuh berupaya

mengatasi berat badan anak dengan cara mengurangi uang jajan di sekolah dan selalu

mengingatkan anaknya untuk rajin berolahraga. Orang tua juga diharapkan untuk menyediakan

jajanan yang baik untuk kesehatan agara asupan gizi dapat terkontrol serta memperhatikan

kondisi fisik anak terutama pada berat badan dan tinggi badan anak.

Page 15: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

7

Guru Sekolah Dasar Negeri Butuh dan pihak pengelola kantin juga berperan dalam

pencegahan obesitas pada anak-anak, mereka bisa memberikan pengertian hingga menyediakan

jajanan yang baik untuk menunjang pertumbuhan dan memenuhi nilai gizi pertumbuhan anak.

Page 16: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

8

Daftar Pustaka

1. Michael W. Schwartz, Randy J. Seeley, Lori M. Zeltser, Adam Drewnowski, Eric Ravussin, Leanne M. Redman and RLL. Obesity Pathogenesis: An Endocrine Society

Scientific Statement. Endocr Soc. 2017;1–3.

2. Kartini S. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak Usia 5-15 Tahun. Progr Stud Anafarma Univ

Abdurrab. 2016;2–5.

3. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Peneliti Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI Tahun 2013. 2013;216–20.

4. Huriatul Masdar, Pragita Ayu Saputri, Dani Rosdiana, Fifia Chandra D. Depresi, ansietas, dan stres serta hubungannya dengan obesitas pada remaja. J Gizi Klin Indones. 2016;12:138–43.

5. K. R. Hesketh RL and EMF van S. Barriers and facilitators to young children’s physical activity and sedentary behaviour: a systematic review and synthesis of qualitative

literature. Pediatr Obes. 2017;987–9.

6. Kent C. Kowalski, Ph.D, Peter R. E. Crocker, Ph.D RMD. The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and Adolescents (PAQ-A) Manual. Coll Kinesiol Univ Saskatchewan 87 Campus Drive Saskatoon, SK, Canada. 2004;2–5.

7. Setiawati EC. Hubungan Asupan Nutrisi Dengan Obesitas Usia Dini Pada Anak Usia

Sekolah Dasar Di SDS Kartika Siliwangi 5 Cimahi. J Kesehat Kartika. 2009;53–5.

8. Febrianto Heri Kurniawan, Saichudin DM. Gambaran Perilaku Jajan Dan Aktivitas Fisik

Pada Siswa Sekolah Dasar Di SDN Oro-Oro Ombo 02 Kota Batu. Fak Ilmu Keolahragaan, Univ Negeri Malang. 2017;2–4.

9. Firman Henry Septianto. Kemampuan Motorik Kasar Antara Anak Laki-Laki Dan Perempuan Kelas IV Dan V Di SD Pengajaran 3 Kudus. Fak Ilmu Keolahragaan, Univ

Negeri Semarang. 2016;18–22.

10. Martin A, Jn B, Laird Y, Sproule J, Jj R, Dh S. Physical activity , diet and other

behavioural interventions for improving cognition and school achievement in children and adolescents with obesity or overweight. 2018;(3).

11. Westerterp KR. Physical activity and physical activity induced energy expenditure in humans: measurement , determinants , and effects. 2013;4(April):1–11.

12. Frank W. Booth, Ph.D. Lack of exercise is a major cause of chronic diseases. 2014;2(2):1143–211.

13. Made Rismawan, Ni Luh Putu Dina Susanti IGSA. Hubungan Antara Masalah Genetik Dan Faktor Psikologis Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa Kelas Enam Sekolah Dasar

Di Denpasar, Bali. 2013;75–81.

14. Khan MZ. Mechanism linking diabetes mellitus and obesity. 2014;587–91.

Page 17: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

9

15. Ayu R, Sartika D. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak. 2011;15(1):37–43.

Page 18: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

10

Lampiran.

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

Page 19: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

11

Page 20: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

12

Page 21: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

13

Lampiran 2. Informed Consent

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN

(Informed Consent)

Saya yang bernama Wawan Kurniawan, mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan

Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, dan saat

ini sedang melakukan penelitian untuk digunakan sebagai salah satu syarat menyelesaikan

program sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui aktivitas fisik yang dilakukan oleh siswa dengan IMT berlebih di Sekolah Dasar

Negeri Butuh, Tengaran.

Mohon kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya, dan

juga ketersediaannya untuk diizinkan melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (berat badan

dan tinggi badan). Jika saudara bersedia. Silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti

kesukarelaan saudara.

Setelah saudara memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan tanpa

paksaan dari siapapun bersedia ikut serta dalam penelitian ini dalam kondisi:

a. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya

dipergunakan untuk kepentingan ilmiah.

b. Saudara berhak untuk memutuskan keluar/tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian

ini tanpa harus menyampaikan alasan apapun. Jika ada hal yang kurang dipahami

saudara, dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Atas perhatian dan kesediaan saudara menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya

ucapkan terimakasih.

Desa Butuh, 24 Juli 2018

Responden Peneliti

( ) ( Wawan Kurniawan )

Page 22: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

14

Lampiran 3. Identitas Responden

I. Identifikasi Responden

1. Nama Lengkap :

2. Tempat Tanggal Lahir :

3. Usia :

4. Jenis Kelamin :

5. Alamat :

II. Pengukuran Indeks Massa Tubuh

No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

1 Berat Badan

2 Tinggi Badan

3 Indeks Massa Tubuh ( IMT )

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) (kg/ m2)

Kurus IMT < 18,5

Normal IMT ≥ 18,5 - < 25,9

Berat Badan Lebih IMT ≥ 25,0 - < 27

Obesitas IMT ≥ 27

Page 23: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

15

Lampiran 4. KuesionerAktivitas Fisik

Physical Activity questionnaire (sekolah dasar)

Nama : Umur :

Jenis Kelamin : laki-laki ( ) / perempuan ( ) Kelas :

Saya mencoba untuk mengetahui tentang tingkat aktivitas fisik Anda dari 7 hari terakhir (satu minggu terakhir). Ini termasuk olahraga atau pekerjaan yang membuat anda berkeringat atau membuat kaki anda merasa lelah, atau permainan yang membuat anda bernafas

dengan keras seperti lompat tali, berlari, memanjat, dan lainnya.

Ingat: 1. Tidak ada jawaban benar dan salah – ( ini bukan ujian ). 2. Tolong jawab semua pertanyaan sejujur dan seakurat mungkin – ( ini sangat penting ).

1. Aktivitas fisik di waktu luang anda: Sudahkah anda melakukan kegiatan berikut dalam 7 hari

terakhir (minggu lalu)? jika iya, berapa kali ( berilah tanda √ pada kolom tersebut )

No Aktivitas Fisik Tidak pernah 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 kali atau

lebih

1 Lompat tali

2 Berjalan

3 Bersepeda

4 Jogging atau berlari

5 Senam

6 Berenang

7 Kasti

8 Menari

9 Sepakbola

10 Bulu tangkis

11 Voli

12 Basket

13 Egrang

14 Gobak sodor

15 Kelereng

16 Petak umpet

17 Boi boi an ( moi )

18 Engklek / sundamanda

Lain lain, sebutkan ?

19

20

2. Dalam 7 hari terakhir, selama kelas pendidikan jasmani, seberapa sering anda sangat aktif (bermain dengan serius, berlari, melompat, melempar)? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut ).

a. Saya tidak berolahraga

Page 24: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

16

b. Hampir tidak pernah

c. Terkadang

d. Cukup sering

e. Selalu

3. Dalam 7 hari terakhir, apa yang paling sering anda lakukan saat istirahat?. (pilih satu saja,

berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Duduk (berbicara, membaca, mengerjakan pekerjaan sekolah)

b. Berdiri di sekitar atau berjalan sekitar

c. Berlari atau bermain sebentar ( kurang dari 5 menit)

d. Berlari atau bermain agak lama ( lebih dari 5 menit )

e. Berlari dan bermain hampir sepanjang waktu

4. Dalam 7 hari terakhir, apa yang biasa anda lakukan saat makan siang (selain makan siang)?

(pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Duduk (berbicara, membaca, mengerjakan pekerjaan sekolah)

b. Berdiri di sekitar atau berjalan sekitar

c. Berlari atau bermain sebentar ( kurang dari 10 menit)

d. Berlari atau bermain agak lama ( lebih dari 10 menit)

e. Berlari dan bermain hampir sepanjang waktu

5. Dalam 7 hari terakhir, setelah sepulang sekolah, berapa hari anda melakukan olahraga, menari, atau bermain game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Tidak pernah

b. 1 kali dalam seminggu

c. 2 atau 3 dalam seminggu

d. 4 kali dalam seminggu

e. 5 kali dalam seminggu

6. Dalam 7 hari terakhir, pada sore hari, berapa hari anda melakukan olahraga, menari, atau

bermain game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Tidak pernah

b. 1 kali dalam seminggu

c. 2 atau 3 dalam seminggu

d. 4 atau 5 kali dalam seminggu

e. 6 atau 7 kali dalam seminggu

7. Pada akhir pekan lalu, berapa kali anda melakukan olahraga, menari, atau bermain game di mana anda sangat aktif? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

a. Tidak pernah

b. 1 kali dalam seminggu

c. 2 - 3 dalam seminggu

d. 4 - 5 dalam seminggu

Page 25: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

17

e. 6 kali atau lebih

8. Manakah dari berikut ini yang menggambarkan anda selama 7 hari terakhir? Baca kelima

pernyataan sebelum memutuskan satu jawaban yang menggambarkan Anda?

a. Semua atau sebagian besar waktu luang saya dihabiskan untuk melakukan hal-

hal yang melibatkan sedikit usaha fisik

b. Saya kadang-kadang (1-2 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di waktu

senggang saya (misalnya bermain olahraga, berlari, berenang, bersepeda,

melakukan senam)

c. Saya sering (3-4 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di waktu luang saya

d. Saya cukup sering (5-6 kali seminggu) melakukan aktivitas fisik di waktu luang

saya

e. Saya sangat sering (7 atau lebih dalam seminggu) melakukan aktivitas fisik di

waktu luang saya

9. Tandai seberapa sering anda melakukan aktivitas fisik (seperti bermain olahraga, permainan,

melakukan tarian, atau kegiatan fisik lainnya) untuk setiap hari, minggu lalu.

Hari Tidak pernah sedikit sedang Sering Sangat sering

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

minggu

10. Apakah Anda sakit minggu lalu, atau melakukan sesuatu mencegah anda tidak melakukan

aktivitas fisik normal anda? (pilih satu saja, berilah tanda √ pada kolom tersebut).

Iya

Tidak

Jika iya, apa yang menghalangi anda dalam beraktivitas fisik?..............................

Page 26: GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN … · viii GAMBARAN PERILAKU AKTIVITAS FISIK PADA ANAK DENGAN IMT BERLEBIH DI SEKOLAH DASAR NEGERI BUTUH Wawan Kurniawan1, Angkit

18

Dokumentasi