perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Farmasi NIKEN RAHMAWATI PUTRI M3509045 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
46
Embed
GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN
YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL
DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA
TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Ahli Madya Farmasi
NIKEN RAHMAWATI PUTRI
M3509045
DIPLOMA 3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ atau dicabut.
Surakarta, 30 Juli 2012 Penulis, Niken Rahmawati Putri M. 3509045
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL DI PUSKESMAS I KECAMATAN
KARTASURA TAHUN 2011
NIKEN RAHMAWATI PUTRI Jurusan D3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sebelas Maret Surakarta
INTISARI
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau essensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang penyebabnya diketahui. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi pasien pada kelompok usia dan jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dan dilakukan secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien terdiagnosa hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan menggunakan program Microsoft excel tahun 2007, dikelompokkan distribusi penderita hipertensi essensial berdasarkan kelompok usia dan jenis kelaminnya.
Hasil analisis data diperoleh distribusi kelompok usia yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 yaitu pasien dengan jenjang umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang berturut-turut sebesar 23,7%, 29,6% dan 25,1% serta kelompok jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 dari kalangan wanita/perempuan sebesar 62,3% yang erat kaitannya dengan peristiwa pramenopause hingga menopause. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa hipertensi mulai meningkat signifikan kelompok usia diatas 40 tahun dan didominasi penderita dari kalangan berjenis kelamin perempuan. Kata Kunci : Hipertensi essensial, Usia, Jenis Kelamin, Puskesmas I Kecamatan Kartasura.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
REPRESENTATED THE DOMINANT AGE GROUP AND GENDER OF ESSENSIAL HYPERTENSION IN PUBLIC HEALTH CENTER I
KARTASURA DISTRICT AT 2011
NIKEN RAHMAWATI PUTRI Departement of Diploma Pharmacy, Faculty of Mathematic and Science
Sebelas Maret University
ABSTRACT
Hypertension is a disease that occurs due to an increase in blood pressure. Hypertension classified into 2 types: primary or essential hypertension of unknown cause and secondary hypertension of known causes.This Studied was to determine distribution of essensial hypertension patients classified by age and gender in Public Health Center I Kartasura District at 2011.
This study used non experimental method which included descriptive study and retrospectively. Samples in this study are the whole patients which diagnosed as people with essensial hypertension in Public Health Center I Kartasura District at 2011. The techniques of processing data and data analysis performed using Microsoft Excel 2007 program by classifying the distribution of essential hypertension by age group and gender.
The analysis of data obtained that distribution of the dominant age group with essential hypertension in Public Health Center I Kartasura District in 2011 are as follow patients with levels between the ages of 41-50 years, 51-60 years and 61-70 are respectively of 23.7%, 29, 6% and 25.1%, and the dominant gender with essential hypertension in Public Health Center I Kartasura District at 2011 are the women by 62.3% which is closely related to the events of premenopausal until menopause. The results of this study indicate that essensial hypertension began to rise significantly above 40 years age group and dominated with female patients. Keyword : Essensial hypertension, age, gender, Public Health Center I Kartasura District
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Tetapi (Ikutilah Alloh), Alloh-lah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong”
(Q.S Ali Imran : 150)
“Segala sesuatu dapat diperoleh dengan adanya niat dan doa, karena dalam niat
terkandung kemauan; dorongan; semangat; usaha; dan kesungguh-sungguhan”
(Penulis)
“Bermimpilah, segala sesuatu berawal dari mimpi”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini
ku persembahkan untuk Bapak dan Mamakku
tercinta atas segala pengorbanannya serta
untuk kakak-kakakku tersayang atas
dukungannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT penulis
panjatkan atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dengan judul “Gambaran Kelompok Usia dan Jenis Kelamin yang
Dominan Mengidap Hipertensi Essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura Tahun
2011”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam rangka
menyelesaikan studi Diploma III untuk memperoleh gelar ahli madya farmasi.
Selama penelitian dan penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons), Ph.D., selaku dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta
periode 2011 sampai sekarang.
2. Bapak Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi D3 Farmasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Surakarta serta selaku dosen pembimbing akademik penulis.
3. Ibu Yeni Farida, S. Farm, Apt., selaku dosen pembimbing tugas akhir yang
senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
4. Seluruh staf baik pengajar dan laboran di Program Studi D3 Farmasi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Sancaya, Mbak Wahyu dan Mbak Ervin selaku pegawai di Puskesmas I
Kecamatan Kartasura yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan dalam
proses pengambilan data di Puskesmas I Kecamatan Kartasura.
6. Yang tercinta kedua orang tua dan kakak-kakakku yang telah memberikan
dukungan, doa dan bantuannya baik moril maupun materil.
7. Teman-teman yang selalu memberikan keceriaan dan semangat pantang
menyerahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik secara
langsung maupun tidak langsung berperan dalam tersusunnya tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan. Besar harapan penulis agar tugas akhir ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya, serta penyususn senantiasa mengharapkan masukan, kritik
dan saran yang membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
resiko lain yang dapat diubah seperti obesitas, merokok, alcohol, stress dan lain
sebagainya. Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang
semakin besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai
risiko terkena hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi
lebih besar sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi
yaitu sekitar 40% dengan kematian sekitar 50% diatas umur 60 tahun. Hal ini
disebabkan oleh perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon
(Sugiarto, 2007).
Distribusi pasien hipertensi berdasarkan umur di Puskesmas I Kecamatan
Kartasura tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram batang distribusi pasien hipertensi essensial berdasarkan jenjang umur
Berdasarkan data di atas diperoleh umur pasien hipertensi meningkat
signifikan sebesar 15,7% mulai umur 40 tahun dan kejadian hipertensi essensial
di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 paling banyak diderita oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pasien dengan jenjang umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang
berturut-turut sebesar 23,7%, 29,6% dan 25,1%. Namun menginjak usia di atas
60 tahun, jumlah pasien penderita hipertensi essensial mengalami penurunan
sebesar 4,5% dan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Hal itu berkaitan
dengan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yaitu di level 60-an tahun
untuk laki-laki berbanding level 70-an tahun untuk perempuan (BPS, 2011).
Sehingga adanya mortalitas merupakan penyebab penurunan jumlah penderita
hipertensi yang mulai terjadi pada kelompok umur di atas 60 tahun.
Dari analisis diketahui bahwa semakin tinggi umur seseorang maka
semakin tinggi terjadinya hipertensi. Hipertensi dapat timbul disemua usia
walaupun sebagian besar pasien umumnya berusia lebih dari 40 tahun. Penebalan
pembuluh darah pada usia tua sudah mulai terjadi dan dinding pembuluh darah
sudah mulai melemah dan menebal (Roslina, 2008). Hal ini terjadi karena pada
usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan (Sigarlaki, 2006).
Berdasarkan hasil data umur pasien hipertensi dalam penelitian, kasus
hipertensi mulai banyak terjadi yaitu di atas umur 40 tahun. Dengan
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat. Setelah umur 45
tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan
zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur
menyempit dan menjadi kaku. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa
perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia
lanjut sensitivitasnya sudah berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah
berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun (Dian
dkk., 2009). Jadi dapat diketahui bahwa peningkatan umur pasien mempengaruhi
peningkatan kejadian hipertensi.
Penderita dengan tekanan darah tinggi tanpa ada sebab-sebab organis yang
jelas dapat menerapkan sendiri pola hidup untuk menurunkan tensinya. Pola
hidup yang baik juga meningkatkan efektivitas obat-obat antihipertensi dan
mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh. Maka untuk usia seseorang
di bawah 40 tahun sebaiknya melakukan langkah-langkah pencegahan antara lain
:
1) Menguruskan badan. Berat badan berlebihan (kegemukan) menyebabkan
bertambanya volume-darah dan perluasan system sirkulasi.
2) Mengurangi garam. Tindakan ini dianggap sebagai salah satu terpenting
karena bila kadar Na di filtrate glomerulli rendah, maka lebih banyak air
yang dikeluarkan untuk menormalisasi kadar garam dalam darah. Akibatnya
tekanan darah akan turun.
3) Membatasi kolesterol berguna untuk membatasi resiko arterosklerosis.
Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal dibentuk di
dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol
memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain
produksi hormon). Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama:
kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jahat dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai
kolesterol baik. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL
berperan membawa kolesterol dari sel ke hati. Kadar kolesterol LDL yang
tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan
munculnya aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan
penimbunan plak di dinding pembuluh darah (Anonim, 2012).
4) Berhenti merokok. Kandungan nikotin pada tembakau memperkuat kerja
jantung dan menciutkan arteri kecil ingga sirkulasi darah berkurang dan
tekanan darah meningkat. Karbonmonoksida hasil pembakaran asap rokok
mengikat hemoglobin lebih cepat dan lebih kuat daripada oksigen, seingga
penyerapan O2 di paru-paru sangat dikurangi.
5) Cukup istirahat dan tidur adalah penting, karena selama periode itu
tekanan darah turun serta mengurangi stress.
6) Olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan dara yang tinggi. Telah
dibuktikan bahwa jalan (agak cepat) setiap hari (minimal 3x seminggu)
selama sekurang-kurangnya ½ jam cukup untuk member asil penurunan
tekanan darah (Tjay dan Rahardja, 2007).
Sedangkan untuk pasien dengan umur di atas 40 tahun yang telah
terdiagnosa hipertensi dapat diberikan terapi farmakologi berdasarkan profil
patofisiologinya yaitu :
1) Penderita hipertensi berusia muda (dewasa).
Pada mayoritas pasien-pasien hipertensi, tekanan darah dapat
dikendalikan secara memadai dengan beberapa obat; namun demikian untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pemilihan dari berbagai macam deretan pilihan terapeutik diperlukan kriteria
selain efektivitas. Pertimbangan segi hemodinamika dan segi hormonal
memberikan beberapa petunjuk dalam pemilihan obat. Penderita ini biasanya
bercirikan individu aktif dengan tonus simpatetik yang meninggi dan
aktivitas rennin plasma yang meningkat; volume cairan ekstraseluler
biasanya normal atau menurun (Woodley dan Whelan, 1992).
Oleh karena itu untuk penderita golongan ini lebih baik diberikan
inhibitor enzim perubahan angiotensin, kombinasi alpha-beta blocker,
calcium channel blocker dan alpha-l selective lebih disukai. Antagonis
adrenergik beta saja juga efektif namun menimbulkan pengaruh yang
merugikan pada high density lipoprotein (HDL) kolesterol, menyebabkan
disfungsi seksual serta menurunkan kemampuan fisik seorang atlit karena
menurunkan curah jantung (Woodley dan Whelan, 1992).
2) Penderita hipertensi lanjut usia.
Penderita hipertensi berusia 60 tahun atau lebih seringkali mempunyai
masalah medik lain yang dapat merubah pemilihan terapi anti hipertensi
inisial. Kenaikan tahanan pembuluh darah merupakan ciri hipertensi pada
usia lanjut, dan pada umumnya para pasien ini mempunyai aktivitas renin
plasma yang menurun dan hipertrofi ventrikel kiri yang lebih besar
dibandingkan dengan penderita hipertensi berusia muda. Diuretik sering
dipilih sebagai terapi inisial dan telah terbukti menurunkan insiden stroke,
gagal jantung berat, dan infrak miokard fatal. Kalsium antagonis
menurunkan tahanan pembuluh darah, tidak berpengaruh merugikan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kadar lipid sehingga merupakan pilihan yang baik bagi penderita usia lanjut.
Inhibitor ACE dapat digunakan tapi secara teoristis tidak ideal karena
menimbulkan penurunan kadar rennin. Obat golongan antagonis andrenergik
beta pada umumnya tidak digunakan karena obat itu menurunkan tahanan
pembuluh darah, menurunkan curah jantung, dan kadar kolesterol HDL
(Woodley dan Whelan, 1992).
Obat-obat yang menimbulkan hipotensi postural jarang terjadi namun
sedasi sering terjadi. Pada pasien berusia lanjut usia dengan hipertensi
sistolik saja (HSS), dapat diberikan diuretika dosis rendah sebagai terapi
awal missal klortalidon atau hidroklorthiazid. Labetolol baik pada dosis
rendah karena ektivitas simpatomimetik intrinsik yang dimilikinya maka
obat itu dapat digunakan pada penderita usia lanjut dengan denyut rendah
dan insufisiensi arterial atau disfungsi ventrikel kiri. Terapi hendaknya
dimulai dengan dosis yang lebih kecil daripada dosis biasanya dengan
penyesuaian pada interval yang lebih panjang (Woodley dan Whelan, 1992).
G. Gambaran Kelompok Jenis Kelamin Penderita Hipertensi
Jenis kelamin merupakan faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah
(Roslina, 2008). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lely
dkk., (2009) bahwa jenis kelamin perempuan (52,1%) lebih banyak menderita
hipertensi dibandingkan laki-laki (47,9%). Wanita masa pramenopause mulai
kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama melindungi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laki-laki38%
Perempuan62%
Penderita Hipertensi
pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon
estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami,
yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun (Dian dkk., 2009)
sehingga menopause erat kaitannya dengan kejadian hipertensi pada jenis
kelamin perempuan.
Distribusi pasien hipertensi berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas I
Kecamatan Kartasura tahun 2011 dapat digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram distribusi Pasien Hipertensi Essensial berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Gambar 3 di atas, diperoleh pasien jenis kelamin perempuan
yang menderita hipertensi sebanyak 544 orang (62,3%) dan pasien dengan jenis
kelamin laki-laki menderita hipertensi sebanyak 329 orang (37,7%). Pada
penelitian sebelumnya oleh Sigarlaki (2006) memperoleh data bahwa distribusi
penderita hipertensi lebih didominasi wanita/perempuan (55,88%) dibandingkan
laki-laki (44,12%). Kuswardhani (2006) menemukan kejadian hipertensi lebih
tinggi pada perempuan (39%) dibandingkan pada laki-laki (31%) serta diperkuat
oleh hasil penelitian lainnya oleh Roslina (2008) menemukan penderita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hipertensi pada pria sebesar 28,2% dan wanita sebesar 71,8%. Dari hasil studi
beberapa pustaka, hal tersebut disebabkan oleh adanya menopause yang dialami
pada semua wanita/perempuan. Wanita yang belum mengalami menopause
dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High
Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor
pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis (Dian dkk., 2009).
Estrogen merupakan vasodilator dengan meningkatkan sintesis nitrit oksida
dan mengurangi produksi endotelin-1 & AT II, memodulasi acetilkolin dan
serotonin, sekresi protasiklin dan CCI meningkat (Perez et al., 2009).
H. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian kali ini terdapat beberapa keterbatasan baik dalam
pengambilan data maupun analisa data. Keterbatasan penelitian meliputi:
1. Data yang dimiliki Puskesmas hanya berupa data kunjungan pasien yang
hanya memuat nomor indeks pasien, nama pasien, tanggal kunjungan,
alamat pasien, dan umur pasein namun tidak memuat data tekanan darah
pasien.
2. Adanya data pasien ganda dalam catatan kunjungan yang terdiagnosa
hipertensi sehingga harus dideterminasi secara akurat menggunakan nomor
indeks dan data demografi pasien yang ada.
3. Karena data analisa menggunakan seluruh data kunjungan pasien, maka
metode pemilihan datanya dengan menyeleksi satu persatu pasien
menggunakan keterangan demografi maupun keterangan lainnya (nomor
indeks).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin
Data jenis kelamin dikelompokkan dari pasien dengan diagnosa utama hipertensi
primer di Puskesmas I Kecamatan Katasura Januari - Desember 2011 dan
dihitung persentasenya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari analisis data diperoleh distribusi kelompok usia yang dominan
mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun
2011 yaitu kejadian hipertensi mulai meningkat signifikan pada kelompok
usia diatas 40 tahun dan paling banyak diderita oleh pasien dengan jenjang
umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang berturut-turut sebesar
23,7%, 29,6% dan 25,1%. Namun menginjak usia di atas 60 tahun, jumlah
pasien penderita hipertensi essensial mengalami penurunan sebesar 4,5% dan
semakin menurun seiring bertambahnya usia.
2. Untuk kelompok jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial
di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 yaitu banyak penderita dari
kalangan wanita/perempuan sebesar 62,3% yang erat kaitannya dengan
peristiwa pramenopause hingga menopause.
B. Saran
1. Sebaiknya untuk pasien yang telah terdiagnosa hipertensi essensial
melakukan pengaturan pola hidup untuk mengurangi resiko penyakit jantung
dan pembuluh yang dapat menyebabkan kerusakan organ fatal atau bahkan
kematian.
2. Puskesmas sebaiknya melakukan penyuluhan ke desa-desa secara rutin
mengenai memberikan informasi tentang pencegahan resiko hipertensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan pengaturan pola hidup khususnya untuk sasaran kelompok usia
dewasa (> 18 tahun).
3. Sebaiknya untuk data pengobatan pasien maupun rekam medis pasien
disimpan juga dalam sistem komputerisasi database rekam medik Puskesmas
sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisa serta memperbanyak
penelitian lebih lanjut mengenai hipertensi di khususnya Puskesmas I
Kecamatan Kartasura.
4. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan kajian pada faktor resiko
lainnya yang berkaitan dengan kejadian hipertensi essensial agar diperoleh
informasi yang lebih lengkap untuk meningkatkan pembangunan kesehatan
di Indonesia khususnya di Kecamatan Kartasura. Penelitian lebih lanjut dapat
juga mengambil tema mengenai hipertensi sekunder dengan variabel resiko
yang lebih beragam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina
Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta.
Anonim, 2009a, MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi, Edisi 9 2009/2010, PT Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia), Jakarta, Hal A70.
Anonim, 2009b, Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2012, Kolesterol dan Stroke, http://www.strokebethesda.com/, 16 Agustus 2012.
Arwani dan Sunarno, 2007, Analisa Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah
antara Lengan Kanan dengan Lengan Kiri pada Penderita Hipertensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, Media Ners, Vol.1, No.2, Oktober 2007.
Benowitz, N.L., 2001, Obat Antihipertensi, Farmakologi: Dasar dan Klinik, Buku 1, Diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Uniersitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal 269-270.
BPS, 2011, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA), CV Permata Andika, Jakarta.
Budisetio, M., 2001, Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Penderita Usia Dewasa, Jurnal Kedokteran Trisakti : 2001, 20:2, hal 101-107.
Dian, A., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Sagita, S., 2009, Fakto-faktor yang Behubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008, Laporan Magang, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Riau.
Indrawati, L., Werdhasari, A., dan Yudi, A., 2009, Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia, Artikel, Media Peneliti dan Pengembang Kesehatan Volume XIX Nomor 4 Tahun 2009, hal 174-184.
Koren, G., 2004, Aspek Khusus Farmakologi Perinatal dan Pediatrik, Farmakologi : Dasar dan Klinik, Buku 3 Edisi 8, Diterjemahkan Oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Uniersitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal 495.
Kurniawan, A., 2002, Gizi Seimbang untuk Mencegah Hipertensi, Materi Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI.
Kuswardhani, R.A.T., 2006, Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia, Jurnal Penyakit Dalam, Volume 7, Nomor 2, Mei 2006 : 135-140, RSUP Sanglah Denpasar.
Perez, F.R.L, Chedraui, P., Gilbert, J.J, and Perez, G.C, 2009, Cardiovascular risk in menopausal women and prevalent related co-morbid conditions: facing the post-Women’s Health Initiative era, Fertility and Sterility Vol. 92, No. 4,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
October 2009, American Society for Reproductive Medicine, Published by Elsevier Inc.
Roslina, 2008, Analisa Determinan Hipertensi Essensial di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007, Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Santoso dan Setiawan, 2005, Penyakit Jantung Koroner, Cermin Dunia Kedokteran no. 147, SMF Penyakit Dalam RSUD Koja / Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida, Jakarta.
Setyawati, Nafrialdi dan Arini, 2008, Obat Gagal Jantung, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hal 299-300.
Sigarlaki, H.J.O., 2006, Karakteristik dan Faktor Berhubungan dengan Hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006, Makara, Kesehatan, Vol.10, No.2, Desember 2006 : 78-88.
Sugiarto, A., 2007, Faktor-faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar), Tesis, Program Studi Magister Epidemiologi. Universitas Diponegoro Semarang.
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting, edisi VI, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Williams and Wilkins, L., 2003, World Health Organization (WHO)/International Society of Hypertension (ISH) Statement on Management of Hypertension. Journal of Hypertension 2003:1983-1992, Vol.21 No 11, A Wolters Kluwer Company, U.K.
Woodley, M., dan Whelan, A., 1992, Pedoman Pengobatan diangkat dari : Manual of Medical Therapeutics, 27 th Edition, Departement of Medicine Washington University, Yayasan Essentia Medica dan Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal 106-110.