Top Banner
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL PADA SUKU BAJAU USIA 45 TAHUN KE ATAS DI DESA MEKAR KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi OLEH : FEBYANA SESA PURWANINGRUM NIM. P00331015. 031 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-III GIZI 2018
79

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

Feb 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR

PINGGANG PANGGUL PADA SUKU BAJAU USIA 45 TAHUN KE ATAS

DI DESA MEKAR KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Gizi

OLEH :

FEBYANA SESA PURWANINGRUM

NIM. P00331015. 031

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-III GIZI2018

Page 2: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

2

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR

PINGGANG PANGGUL PADA SUKU BAJAU USIA 45 TAHUN KE ATAS

DI DESA MEKAR KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Gizi

OLEH :

FEBYANA SESA PURWANINGRUM

NIM. P00331015. 031

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-III GIZI

2018

Page 3: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

i

Page 4: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

ii

Page 5: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

iii

Page 6: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

iv

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR PINGGANGPANGGUL PADA SUKU BAJAU USIA 45 TAHUN KE ATAS DI DESA MEKAR

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

RINGKASAN

Febyana Sesa Purwaningrumdi bawah bimbingan Rita Irma dan Astati

Latar Belakang : Masyarakat Bajau membangun budaya erat dengan kehidupanmereka sebagai nelayan, pemanfaatan laut dan hasilnya yang ditunjang oleh pendidikandan sistem ekonomi. Kebiasaan makan yang terbentuk sejak kecil memanfaatkansumber laut seperti spesies ikan, cumi-cumi, kepiting, berbagai jenis kerang, bulu babi,gurita. Oleh sebab itu hal tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol dan rasiolingkar pinggang panggul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristikmasyarakat suku Bajau, kadar kolesterol dan rasio lingkar pinggang panggul.

Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional yangbertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol dan rasio lingkar pinggangpanggul yang dilaksanakan pada 15-22 Juli 2018 di Desa Mekar Kecamatan SoropiaKabupaten Konawe. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu 53 orang. Prosespengambilan data diperoleh melalui wawancara, pengambilan darah tepi danpengukuran lingkar pinggang panggul.

Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat suku Bajau memilikiusia 45-59 tahun dengan persentase 66,0%, dengan jenis kelamin perempuan yakni60,4%, dengan tingkat pendidikan sebagian besar tamat SD yakni 54,7%, pekerjaansebagian besar merupakan nelayan yakni 74,1%, agama 100% islam. Kadar kolesteroldalam kategori tinggi yaitu sebesar 50,9%. rasio lingkar pinggang panggul dalamkategori obesitas abdominal yaitu sebesar 75,4%.

Penelitian ini menyarankan perlunya tenaga kesehatan untuk memberikan edukasitentang pola hidup sehat, pesan gizi seimbang. dan melakukan pemeriksaan kesehatansecara rutin.

Kata kunci : kadar kolesterol, suku bajau, rasio lingkar pinggang panggul.

Daftar bacaan : 43 (2000-2017)

Page 7: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

v

DESCRIPTION OF CHOLESTEROL LEVELS AND WAIST HIPCIRCUMFERENCE RATIO ON BAJAU TRIBE OVER OF 45 YEARS OF OLD IN

VILLAGE MEKAR SUB DISTRICT SOROPIA KONAWE DISTRICT

ABSTRACT

Febyana Sesa Purwaningrumunder the guidance of Rita Irma and Astati

Introduction : The Bajau builds culture with their lives as fishermen, conservation andeconomics supported by education and economic systems. The eating habits that havebeen formed since childhood like: sea fish, squid, crabs, various types of shellfish, seaurchins and octopus. Therefore it can increase cholesterol levels and hip waistcircumference ratio. The aim of the study was to find out how the Bajau Tribecommunity, cholesterol level and hip waist circumference ratio.

Method : This type of research is descriptive observation which aims to determinecholesterol levels and circumference ratios carried out on 15-22 th July 2018 in MekarVillage, Soropia District, Konawe Regency. The sample used in the study was 53persons. The process of data collected by interviews, taking blood and measuring waisthip circumference.

Result : this study shows that 66% the Bajau was 45-59 years old, 60.4% female, mostof them graduated from elementary school 54.7%, 74.1% was fisherman, and theirreligion was 100% Islam. High cholesterol levels was 50.9%. waist and hipcircumference ratio in the category of abdominal obesity that is 75.4%.

This study suggest health workers to give education about healthy lifestyles, balancednutrition messages and medical check up.

Keywords: cholesterol level, bajau tribe, hip waist circumference ratio.

Reading list: 43 (2000-2017)

Page 8: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan

judul “Gambaran Kadar Kolesterol Dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul Pada Suku

Bajau Usia 45 Tahun ke atas di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe”

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Bidang Gizi.

Proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang

dalam penyusunannya yang tentunya tidak lepas dari bantuan moril dan materil pihak

lain. Karena itu sudah sepatutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Ibu Sri Yunancy Van Gobel, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kendari.

3. Ibu Rita Irma Irma, SST, MPH, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Astati, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh dewan penguji, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan

masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh dewan pengajar dan staf Jurusan Gizi Poltekkes atas segala nasehat dan

ilmu yang diberikan selama ini.

7. Puskesmas Soropia yang berhubungan dengan tempat pengambilan data.

8. Rekan – rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan tepat waktu.

9. Teruntuk Agung, Sinta dan Gita yang selalu memberikan semangat, motivasi untuk

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan tepat waktu.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Ucapan terima kasih yang tidak ternilai harganya penulis persembahan kepada

Bapak A. Porwadi dan Ibu Hartini atas segala kasih sayang yang tidak henti – hentinya

Page 9: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

vii

memberikan segenap perhatian, do’a dan dukungan moril selama penulis mengikuti

perkuliahan sampai penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis meyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaan penulisan sangat harapkan. Atas saran dan kritik, penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca, Amin.

Kendari, 7 Agustus 2018

Penulis

Page 10: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI............................................ ii

RINGKASAN ..................................................................................................... iii

ABSTRACT........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 7

A. Gambaran tentang Masyarakat Pesisir Pantai................................ 7

B. Kadar Kolesterol ............................................................................ 9

C. Rasio Lingkar Pinggang Panggul .................................................. 20

BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 25

A. Rancangan Penelitian..................................................................... 25

B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 25

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 25

D. Variabel Penelitian......................................................................... 27

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data................................................. 27

F. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 28

G. Definisi Operasional ...................................................................... 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 31

A. Hasil ............................................................................................... 31

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................ 31

2. Karakteristik Sampel................................................................ 32

Page 11: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

ix

3. Gambaran Kadar Kolesterol Sampel ....................................... 34

4. Gambaran Rasio Lingkar Pinggang Panggul Sampel.............. 34

B. Pembahasan ................................................................................... 35

1. Gambaran Umum Masyarakat Pesisir Pantai .......................... 35

2. Kadar Kolesterol Masyarakat Suku Bajau............................... 36

3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul Masyarakat Suku Bajau ..... 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 40

A. Kesimpulan .................................................................................... 40

B. Saran .............................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 41

LAMPIRAN........................................................................................................ 45

Page 12: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Uji Spesifitas Dan Sensitivitas Kolesterol Darah ......................................... 12

2. Kadar Kolesterol ........................................................................................... 19

3. Resiko Penyakit Degeneratif Menurut Jenis Kelamin Dan Umur ................ 23

4. Distribusi Tingkat Pendidikan di Desa Mekar .............................................. 31

5. Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian.................. 32

6. Distribusi Kategori Umur Masyarakat Suku Bajau ...................................... 32

7. Distribusi Kategori Jenis Kelamin Masyarakat Suku Bajau ......................... 33

8. Distribusi Kategori Pendidikan Masyarakat Suku Bajau.............................. 33

9. Distribusi Kategori Pekerjaan Mayarakat Suku Bajau.................................. 33

10. Distribusi Kadar Kolesterol Sampel.............................................................. 34

11. Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul Sampel .................................... 34

Page 13: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 46

2. Master Tabel.................................................................................................. 52

3. Daftar Gambar............................................................................................... 59

Page 14: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit yang banyak

menyebabkan kematian serta masih merupakan masalah kesehatan bagi negara-

negara yang maju maupun negara yang sedang berkembang. Diperkirakan dua kali

lipat dalam dua dekade mendatang, menjadikannya penyebab utama terbesar

kematian pada tahun 2020 (Zahrawardani, Herlambang dan Anggraheny, 2013).

Kasus Penyakit Jantung Koroner merupakan pembunuh nomor satu di

Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia, sekitar 38% orang yang mengalami

kejadian koroner akut akan meninggal pada tahun yang sama. Prevalensi Penyakit

Jantung Koroner terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Tierney,

2008). Penyakit Jantung Koroner menyumbang lebih dari 450.000 kematian di AS

pada tahun 2004. Dari hasil penelitian, kejadian Penyakit Jantung Koroner

terbanyak pada usia 35-74 tahun (Koenig et al, 2011)

Penderita Penyakit Jantung Koroner banyak didapatkan adanya faktor –

faktor risiko. Faktor risiko utama yaitu faktor risiko lipida yang meliputi kadar

kolesterol dan trigliserida. Negara Amerika pada saat ini 50% orang dewasa

didapatkan kadar kolesterolnya > 200 mg/dl dan ± 25% dari orang dewasa umur >

20 tahun dengan kadar kolesterol > 240 mg/dl, sehingga risiko terhadap penyakit

jantung koroner akan meningkat (Zahrawardani, Herlambang dan Anggraheny,

2013).

Peningkatan kadar kolesterol mempunyai perkiraan angka kematian di dunia

sekitar 2,6 juta. Angka kematian tertinggi sekitar 54% terjadi di Eropa, kemudian

Page 15: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

2

Amerika 48%. Wilayah Afrika dan Asia Tenggara menunjukkan 22,6% untuk

Afrika dan 29,0% untuk Asia Tenggara (World Health Organization (WHO), 2013).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, diketahui bahwa

prevalensi penyakit kardiovaskular (Penyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan

stroke) semakin meningkat seiring peningkatan umur. Pada tahun 2013 data

prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter

sebesar 0,5%, Sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5%. Di

Sulawesi Tenggara prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis

dokter sebesar 0,4%, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,7%.

Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016 menyatakan bahwa

Penyakit Jantung Koroner menempati posisi ke 7 penyakit tidak menular dengan

jumlah penderita 248 kasus. Ini adalah fenomena global yang timbul akibat pola

makan dan gaya hidup masyarakat yang berubah makin praktis dan serba cepat.

Terjadinya Penyakit Jantung Koroner tidak bisa lepas dari proses-proses yang

membuat pembuluh darah koroner menyempit. Aterosklerosis sebenarnya normal

terjadi pada semua orang seiring dengan bertambahnya usia, hanya saja bagaimana

kecepatan penyempitan tersebut berbeda-beda. Kolesterol dalam darah diedarkan

oleh lipoprotein, diantaranya ada dua jenis lipoprotein utama, yaitu Low Density

Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Konsekuensi

hiperlipidemia yang paling penting adalah peningkatan kolesterol serum, terutama

peningkatan LDL yang merupakan predisposisi terjadinya aterosklerosis serta

meningkatnya risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (Fathoni, 2011 dalam

Firdiansyah 2014).

Page 16: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

3

Pengukuran status gizi dengan menggunakan pengukuran rasio lingkar

pinggang panggul (RLPP) dapat digunakan untuk mendeteksi penyebaran lemak

pada jaringan adiposa (Waspadji, 2003 dalam Rahmawati, Rahmawaty, Soviana,

2016). Jaringan adiposa terdapat di seluruh bagian tubuh, salah satunya di perut.

Lemak yang berada pada dinding perut lebih berisiko dibandingkan penimbunan di

tempat lain. Sel-sel lemak yang berada pada dinding perut memiliki ukuran lebih

besar dan didominasi oleh LDL. Timbunan lemak yang semakin banyak di dalam

rongga perut akan diikuti dengan tingginya kadar LDL. Peningkatan kadar LDL

akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis dan meningkatkan risiko terjadinya

penyakit jantung dan pembuluh darah (Soeharto, 2004 dalam Rahmawati,

Rahmawaty, Soviana, 2016).

Rasio lingkar Pinggang Panggul lebih sensitif dalam menilai distribusi lemak

dalam tubuh terutama yang berada di dinding abdomen. Ukuran lingkar pinggang,

menggambarkan tingginya deposit lemak berbahaya dalam tubuh, sementara lingkar

pinggul merupakan faktor protektif terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler.

Dibandingkan dengan IMT pengukuran ini tiga kali lebih besar merefleksikan

keberadaan lemak berbahaya dalam dinding abdomen (Sunarti dan Maryani, 2013).

Berdasarkan penelitian Septyaningrum dan Martini tahun 2014 dengan

menggunakan pengukuran lingkar perut dan rasio lingkar pinggang panggul

diketahui bahwa dari 60 sampel 49 sampel memiliki status gizi obesitas abdominal

dengan pengukuran menggunakan rasio lingkar pinggang panggul dan 45 sampel

memiliki status gizi obesitas abdominal dengan pengukuran lingkar perut. Hal ini

menunjukkan bahwa pengukuran menggunakan rasio lingkar pinggang panggul

Page 17: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

4

lebih sensitif terhadap penimbunan lemak yang terdapat di abdominal dibandingkan

dengan pengukuran lingkar perut.

Rasio lingkar pinggang panggul digunakan untuk menilai perubahan status

lemak intra abdominal. Lingkar perut mengalami penurunan diikuti juga dengan

penurunan lingkar panggul, sehingga rasio lingkar pinggang panggul tidak berubah

(Soegih dan K.Wiramihardja, 2009).

Keterbatasan penggunaan pengukuran rasio lingkar pinggang panggul

kemungkinan seseorang mempunyai rasio lingkar pinggang panggul di bawah

standar namun mempunyai lingkar pinggang besar yang mana lingkar pinggang

besar juga menunjukkan adanya penumpukan lemak didaerah abdominal yang dapat

mengindikasikan risiko berbagai penyakit seperti diabetes dan kardiovaskular

(Fahmida dan Drupadi, 2007).

Penelitian menunjukkan bahwa wanita akan kehilangan 30 hingga 50 persen

dari massa otot total pada usia 45 tahun. Karena proses penuaan, Metabolisme tubuh

secara alami akan melambat dan mobilitas yang rendah mempercepat proses

penggantian massa otot dengan lemak tubuh. Penurunan massa otot membantu

untuk mengurangi konsumsi kalori dan hampir setiap makanan diubah menjadi

lemak. Sedangkan pada Pria di usia 50 tahun mengalami peningkatan kadar

kolesterol (Ujiani, 2015).

Masyarakat Bajau di Sulawesi Tenggara adalah kelompok masyarakat yang

awalnya dikenal sebagai Seanomedic (manusia perahu), melakukan seluruh aktivitas

hidupnya dalam perahu termasuk melahirkan, membesarkan anak, kemudian

berpindah-pindah dari pulau ke pulau dari tanjung ke tanjung mengikuti populasi

Page 18: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

5

ikan. Meskipun saat ini masyarakat Bajau bermukim di darat, mereka tidak dapat

jauh dari laut (Wiralis, dkk, 2014).

Masyarakat Bajau membangun budaya erat dengan kehidupan mereka

sebagai nelayan, pemanfaatan laut dan hasilnya yang ditunjang oleh pendidikan dan

sistem ekonomi. Kebiasaan makan yang terbentuk sejak kecil memanfaatkan sumber

laut seperti spesies ikan, cumi-cumi, kepiting, berbagai jenis kerang, bulu babi,

gurita (Wiralis dkk, 2014).

Oleh karena itu, pada masyarakat pesisir pantai terdapat gaya hidup yang

tidak disadari menjadi faktor risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung dan

pembuluh darah misalnya hipertensi. Hal ini dikaitkan dengan kecenderungan

masyarakat pesisir pantai mengonsumsi natrium tinggi dan konsumsi hewan laut

yang memiliki kadar kolesterol lebih tinggi (Saputra dan Anam, 2016).

Pengetahuan masyarakat suku Bajau tentang pengobatan yang sangat kurang

karena tingkat pendidikan yang sangat rendah juga menjadi faktor rendahnya

cakupan tersebut. Data tentang penyakit degeneratif tidak tersedia karena rendahnya

pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat suku Bajau (Barlin, dkk, 2008).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016 di Kecamatan Soropia

Kabupaten Konawe terdapat 4 desa dengan suku Bajau terbanyak dibanding desa

lain yaitu desa Mekar, desa Bokori, desa Samajaya, desa Bajau Indah. Namun desa

Mekar yang memiliki jumlah penduduk terbanyak sehingga penelitian dilakukan di

desa Mekar.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui kadar

kolesterol dan rasio lingkar pinggang panggul pada suku bajau usia 45 tahun ke atas

di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

Page 19: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kadar kolesterol dan

rasio lingkar pinggang panggul pada suku bajau usia 45 tahun ke atas di Desa Mekar

Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum : Mengetahui Kadar Kolesterol dan Rasio Lingkar Pinggang

Panggul Pada Suku Bajau Usia 45 tahun keatas di Desa Mekar Kecamatan

Soropia Kabupaten Konawe.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik masyarakat suku Bajau usia 45 tahun ke atas di

Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

b. Mengetahui Kadar Kolesterol Masyarakat Suku Bajau usia 45 tahun ke atas

di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

c. Mengetahui Rasio Lingkar Pinggang Panggul Masyarakat Suku Bajau usia

45 tahun ke atas di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

a. Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga

pendidikan, menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan

pada lembaga pendidikan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan

yang ada.

b. Agar dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa Tingkat 2 dan Tingkat 1

dalam pengembangan ilmu pendidikan dan bagi pembaca lainnya agar dapat

menambah wawasan dan informasi tentang penyakit degeneratif.

Page 20: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

7

2. Bagi Masyarakat Suku Bajau

a. Mengetahui Kadar Kolesterol sehingga dapat mengontrol Kadar Kolesterol

apabila tinggi.

b. Mengetahui status gizi masyarakat suku Bajau dengan mengukur Rasio

Lingkar Pinggang Panggul.

3. Bagi Mahasiswa

a. Menerapkan Ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berkuliah.

b. Menambah pengalaman wawancara pada Suku Bajau.

Page 21: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Gambaran tentang Masyarakat Pesisir Pantai dan Kesehatannya

Di Indonesia, terdapat beberapa suku bangsa yang masih menerapkan pola

budaya maritim dalam setiap sendi kehidupannya. Salah satu suku bangsa yang

sangat terkenal sebagai pendukung kebudayaan maritim yaitu Suku Bajau. Suku

Bajau merupakan suku yang hidup bebas mengembara di lautan luas sehingga sering

dikenal sebagai pengembara laut (sea nomads). Pada beberapa literatur bahkan Suku

Bajau diidentifikasikan dengan berbagai julukan di antaranya sebagai manusia

perahu atau sea gypsy. Suku Bajau banyak ditemukan di perairan selat Makassar,

Teluk Bone, daerah Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Banggai, Teluk Tomini,

Maluku Utara dan peraian Laut Sulawesi (Suryanegara, Suprajaka, Nahib, 2015).

Suku Bajau adalah sebuah yang tidak terpisahkan dengan laut. Laut bagi

orang Bajau merupakan cermin kehidupan masa lalu, kekinian, dan harapan masa

depan, selain itu laut juga dianggap sebagai kawan, jalan, dan persemayaman para

leluhur. Jadi, laut adalah segalanya. Bajau merupakan suku yang sering disebut

dengan suku laut karena bergantung pada laut untuk pemenuhan kehidupannya

sehari-hari (Baskara dan Astuti, 2011). Suku Bajau dikenal sebagai pelaut ulung

yang hidup dan matinya berada di atas lautan, bahkan awalnya dulu seluruh

kehidupan mereka dihabiskan di atas perahu di perahu yang selalu mengarungi

lautan (Suyuti, N 2011).

Untuk mempertahankan hidupnya 99,5% Suku Bajau di Sulawesi Tenggara

bermata pencaharian sebagai nelayan, sering mengkonsumsi ikan merupakan ciri

masyarakat pantai. Ikan merupakan salah satu makanan dengan kandungan Natrium

Page 22: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

9

yang tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hipertensi lebih banyak pada

wilayah pantai dibandingkan dengan wilayah pengunungan. Hasil analisis pada

penelitian menunjukkan bahwa asupan natrium tertinggi adalah wilayah pesisir.

Dari penelitian yang dilakukannya penyebab tingginya hipertensi disebabkan oleh

pola kebiasaan masyarakat yang cenderung mengasinkan makanan olahan laut

(Rusliafa, Amiruddin, Noor, 2014).

Selain itu konsumsi makanan laut yang tinggi juga berperan dalam

kecenderungan hipertensi di daerah pesisir pantai. Salah satu faktor risiko hipertensi

adalah kandungan lemak di dalam tubuh seperti yang dinyatakan bahwa

hiperkolesterolemia menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi (Dedullah, Malonda,

Joseph, 2015).

Hasil penelitian Darwis, Rofiqoh, Irma tahun 2013 ditemukan sebesar

12,1% masyarakat suku Bajau di desa Batuawu kecamatan Kabaena Selatan

kabupaten Bombana berada dalam kategori tidak normal.

2. Kadar Kolesterol

a. Pengertian Kolesterol

Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural semua sel

dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol terdapat dalam

konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati dimana kolesterol

disintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan pembentukan sejumlah

steroid penting, seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal

korteks, estrogen, androgen, dan progesterone. Sebaliknya kolesterol dapat

membahayakan tubuh. Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di

dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga

Page 23: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

10

menyebabkan penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan

terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung

koroner dan bila pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular (Almatsier,

2009).

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna

kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat

diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak

terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia.

Kolesterol mempunyai makna penting karena merupakan unsur utama dalam

lipoprotein plasma dan membran plasma serta menjadi prekursor sejumlah besar

senyawa steroid (City & Noni, 2013).

Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol

HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa disebut dengan kolesterol baik dan

kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) disebut dengan kolesterol jahat.

Kolesterol LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri koroner

yang menyebabkan penyumbatan, karena itu LDL disebut sebagai kolesterol

jahat (Kowalski, 2010).

Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang

dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk

membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat

garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila

takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting

dalam tubuh (Nilawati dkk, 2008). Kolesterol tidak larut dalam darah. Kolesterol

Page 24: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

11

diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang

tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein (Morrel, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian tentang konsumsi tinggi asam lemak jenuh

akan meningkatkan kadar kolesterol plasma, diperkirakan setiap penambahan

asam lemak jenuh 1% dari total kalori terjadi peningkatan kolesterol darah

sebanyak 1,9 mg/dl. Menurut National Cholesterol Education Program (NCEP)

menganjurkan untuk membatasi konsumsi asam lemak jenuh <10% total kalori

dan jika kadar kolesterol masih tinggi dianjurkan untuk mengurangi sampai 7%

total kalori (Suwardi, 2007).

b. Cara Pengukuran Kolesterol

Pasien yang akan melakukan pengukuran lipid harus melakukan puasa

dengan rekomendasi 12 jam pada waktu pengambilan sampel darah. Puasa

dibutuhkan dikarenakan kadar trigliserida meningkat dan menurun secara

dramatis pada keadaan post prandial, dan nilai kolesterol LDL dihitung melalui

perhitungan kolesterol serum total dan konsentrasi kolesterol HDL. Perhitungan

ini berdasarkan sebuah rumus yang disebut Friedwald equation, paling akurat

untuk konsentrasi trigliserida dibawah 400 mg/dl. Equasi Friedwald memberikan

perkiraan kadar kolesterol LDL puasa yang umumnya diantara 4 mg/dl dari nilai

sebenarnya ketika konsentrasi trigliserida dibawah 400 mg/dl. Metode-metode

baru untuk secara langsung menghitung LDL telah dikembangkan. Ketika

akurasi, presisi dan harga untuk perhitungan ini bisa diterima, laboratorium

dapat tidak menggunakan lagi equasi Friedewald untuk perhitungan kolesterol

LDL. Namun, konsentrasi trigliserida tetap perlu untuk dilakukan perhitungan

ketika profil lipid ditentukan, sehingga puasa tetap diperlukan. Tes yang lebih

Page 25: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

12

canggih dari fraksi komposisi lipoprotein yang terisolasi digunakan pada

keadaan tertentu, termasuk rasio kolesterol pada trigliserida. Pengayaan VLDL

oleh kolesterol ester terdapat biasanya pada dysbetalipoproteinemia familial

yang terdapat pada homozigositas untuk Apo E2. Genotip Apo E dapat

ditentukan oleh analisa PCR (Polymerase Chain Reaction). Imunoasay yang

berguna secara klinis tersedia untuk Apo B dan Lp(a) (Malloy dan Kane, 2011).

Hasil penelitian Sblendorio, Palmeri dan Riccioni (2008) menunjukkan

pengukuran darah perifer lebih tinggi 2,87% dari pengukuran kolesterol darah

plasma vena, namun hasil keduanya tidak berbeda bermakna secara statistik.

Hasil yang berbeda ditunjukkan pada penelitian Greenland et al. (1990) yaitu

kedua pengukuran berbeda signifikan dengan kolesterol darah perifer lebih

tinggi dibandingkan dengan kolesterol darah serum vena. Hal ini terjadi karena

perbedaan konssntrasi pada kedua sampel (vena dan perifer).

Sensitivitas adalah kemampuan alat untuk mengidentifikasi secara benar

seseorang terdiagnosis dibandingkan dengan gold standard. Spesifitas adalah

kemampuan alat untuk mengidentifikasi secara benar seseorang tidak

terdiagnosis dibandingkan dengan gold standars. Pada tabel dibawah ini uji

sensitivitas dan spesifitas di dasarkan pada nilai kolesterol total tinggi yaitu

≥200 mg/dl.

Tabel 1Uji Spesifitas Dan Sensitivitas Kolesterol Darah

Kolesterol darah vena ≥240 mg/dlYa Tidak

Kolesterol darah perifer ≥200mg/dl.

Ya 23 8

Tidak 0 130Sensitivitas 100%Spesifitas 94,2%

(Sumber : Venary, 2017)

Page 26: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

13

Alat yang digunakan untuk mengukur kadar Kolesterol melalui darah tepi

adalah alat tes kolesterol Easy Touch dengan tingkat ketelitian 95%.

Alat yang digunakan untuk mengukur kadar Kolesterol melalui darah

vena adalah spektofotometer.

Adapun cara mengukur kadar kolesterol melalui darah tepi adalah

sebagai berikut:

1) Masukan baterai & nyalakan alat.

2) Set jam, tanggal & tahun pada alat.

3) Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.

4) Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.

5) Apabila pada layar muncul “Ok” artinya alat siap dipakai.

6) Setiap botol strip pada gula darah, asam urat & kolestrol terdapat chip test.

7) Gunakan chip asam urat untuk test asam urat & chip kolestrol untuk test

kolestrol, Chip gula untuk test Gula.

8) Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.

9) Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.

10) Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman

jarum sesuai nomor.

11) Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan ujung jari.

12) Tembakkan jarum pada ujung jari & tekan supaya darah keluar.

13) Darah disentuh pada tepi samping strip & bukan ditetes diatas tengah strip

alat test darah EasyTouch.

14) Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah.

15) Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep.

Page 27: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

14

16) Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.

17) Cabut jarumnya dari lancing juga stripnya & buang.

18) Chip di simpan ke botol lagi.

19) Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai.

20) Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap strip.

Adapun alat, bahan dan prosedur mengukur kadar kolesterol melalui

darah vena adalah sebagai berikut:

1) Alat

a) Spuit Injection 3 ml

b) Tourniquet

c) Tabung reaksi

d) Centrifuge

e) Fotometer Star Dust FC

f) Clinipette 10 p1 dan 1000 p1

g) Blue tip

h) Yellow tip

2) Bahan

a) Serum darah vena

b) Plasma dengan antikoagulan EDTA

c) Kapas

d) Alkohol 70%

e) Reagen Kolesterol

Page 28: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

15

3) Prosedur Pengambilan Sampel Darah

a) Membersihkan tempat yang diambil yaltu pada vena fossa cubiti dengan

kapas alkohol 70% dan biarkan sampai kering.

b) Memasang ikatan pembendung (tourniquet) pada lengan bagian atas dan

meminta pasien untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali

agar vena terlihat jelas.

c) Menegangkan kulit atas vena tersebut dengan jan-jan tangan kin agar

vena tidak bergerak.

d) Menusuk vena pelan-pelan sampai ujung jarum masuk ke lumen vena,

dengan lubang jarum menghadap ke atas.

e) Melepas atau merenggangkan pembendungan dengan pelan-pelan ditanik

penghisap spuit sampai didapatkan jumlah darah yang dikehendaki.

f) Melepaskan pembendungan.

g) Menaruh kapas di atas jarum, kemudian dicabut sempnit dan jarumnya.

h) Meminta pasien untuk menekan tempat tusukan tadi selama beberapa

menit dengan kapas/plester.

i) Angkatlah jarum dan semprit dan alirkanlah darah ke dalam tabung yang

tersedia melalui dinding (Gandasoebrata, 2007).

4) Prosedur Membuat Serum

a) Darah yang baru diambil tanpa antikoagulan, dibiarkan 20 menit supaya

membeku sampai sempurna, dan ditunggu sampai cairan/serumnya

keluar dan bekuan.

Page 29: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

16

b) Memutar tabung yang berisi darah tersebut dalam centrifuge dengan

kecepatan 3000 rpm selama 15 menit maka akan didapatkan serum yang

jernih di bagian atas dan sedimen hasil di bagian bawah.

c) Serum yang didapat dipipet lalu dipindahkan ke tabung reaksi lain yang

bersih.

d) Memberi label yang berisi tanggal pengambilan, nama pasien, dan jenis

kelamin.

5) Prosedur Membuat Plasma EDTA

a) Sediakan tabung yang berisi 2 mg EDTA.

b) Alirkan 2 ml darah vena ke dalam tabung tersebut dan semprit tanpa

jarum.

c) Tutuplah botol dan segera mencampur darah dengan antikoagulans

EDTA selama 60 detik atau lebih.

d) Memutar tabung yang berisi darah tersebut dalam centrifuge dengan

kecepatan 3000 rpm selama 10 menit maka akan didapatkan plasma

EDTA yang jernih di bagian atas dan sedimen hasil di bagian bawah.

e) Plasma EDTA yang didapat dipipet lalu dipindahkan ke tabung reaksi

lain yang bersih.

f) Memberi label yang berisi tanggal pengambilan, nama pasien, dan jenis

kelamin.

6) Prosedur Pemeriksaan Kolesterol Total

a) Metode: CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-Peroxidase Aminoantipyrine

Phenol)

Page 30: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

17

b) Prinsip: Pengukuran kolesterol total setelah oksidasi dan hidrolisa enzym

indikator kolorimetri adalah chinonimine yang dihasilkan dan 4-

aminoantipyrine dan phenol dengan hydrogen peroksida dengan bantuan

katalis deraxida.

c) Reaksi

Cholesterol + H2O CHE cholesterol + Fatty Acid

Cholesterol + O2 CHE cholesterol-3-one + H2O2

2 H2O2+ 4-aminoantipyrine + phenol POD chinonimine + 4 H2O2

d) Cara Kerja

Panjang gelombang : 546 nm

Tebal cuvet : 1 cm

Suhu : 37 °C

Pengukuran terhadap blanko reagen

7) Jenis Blanko Sampel Standart

a) Sampel – 10 µl –

b) Standart – – 10 µl

c) Aguadest 10 µl – –

d) Reagent 1000 µl 1000 µl 1000 µl

e) Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37°C, kemudian di baca hasilnya.

Baca absorbansi dengan reagen blangko dalam 60 menit.

f) Operasional Photometer Star Dust FC

g) Hubungkan photometer star dust FC dengan listrik

h) Nyalakan alat dengan menekan struff volt

i) Tekan tombol ON

Page 31: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

18

j) Tekan tombol “wash” dan aquadest dihisap melalui selang dengan cara

masukkan selang ke dalam beaker glass yang berisi aquadest sambil

menekan tombol penghisap

k) Masukkan nomor kode, untuk pemeriksaan kolesterol menggunakan

nomor 81

l) Calibrate (Y/N ) apabila belum pernah atau akan dikaIibras ulang. Tekan

Y untuk mengkalibrasi ulang

m) Tunggu sebentar hingga muncul ”Insert Blank”.

n) Blanko aquadest dihisap melalui selang sambil menekan tombol

penghisap.

o) Tunggu sebentar hingga muncul “Insert Standart”.

p) Standart dihisap melalui selang sambil menekan tombol penghisap.

q) Tunggu sebentar hingga muncul “Insert Sampel”.

r) Sampel yang telah siap dihisap melalui selang sambil menekan tornbol

penghisap.

s) Menunggu tiga kali 30 detik untuk mengetahui hasilnya.

Standar kadar kolesterol dalam darah menurut NCEP ATP III

(National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III)

tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Page 32: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

19

Tabel 2Kadar Kolesterol

Kolesterol Total Kategori< 200 Normal≥ 200 Tinggi

Kolesterol LDL Kategori< 100 Optimal

100 – 129 Sub Optimal130 – 159 Perbatasan160 – 189 Tinggi

≥ 190 Sangat TinggiKolesterol HDL Kategori

≥ 60 Tinggi< 40 Rendah

(Sumber : NCEP ATP III, 2011)

c. Cara Pengukuran Kolesterol

Kelebihan kolesterol dalam darah mudah melekat pada dinding sebelah

dalam pembuluh darah, selanjutnya LDL akan menembus dinding pembuluh

darah melalui lapisan endotel, masuk ke lapisan pembuluh darah yang lebih

dalam disebut intima. LDL yang telah menyusup kedalam intima akan

mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang telah

teroksidasi dan akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan

menarik monosit (salah satu jenis darah putih) menembus lapisan endotel dan

masuk kedalam intima, LDL yang teroksidasi juga sering memacu terbentuknya

zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi

magrofag. LDL teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL

yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa.

(LIPI, 2009).

Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang

makin lama makin membesar sehingga membentuk benjolan yang akan

menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah. Keadaan akan makin

Page 33: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

20

memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna akan merangsang sel-sel otot

pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk kedalam

intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin

banyak. (LIPI, 2009).

Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol)

membuat pembuluh darah menjadi sempit dan aliran darah menjadi kurang

lancar. Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah

pecah, meninggalkan “luka” pada dinding pembuluh darah yang dapat

mengaktifkan pembentukan bekuan darah. Pembuluh darah dikarenakan sudah

mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan

darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total yang dikenal sebagai

aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah). Penyempitan

dan pengerasan ini apabila cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke otot

jantung tidak memadai, maka menimbulkan sakit atau nyeri dada yang disebut

angina, bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang

disebut infark miokard dan apabila meluas akan menimbulkan gagal jantung.

(LIPI, 2009).

3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul

a. Pengertian

Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP) merupakan salah satu

pengukuran antropometri yang biasa digunakan untuk mengetahui distribusi

lemak tubuh. RLPP digunakan pada pengukuran obesitas sentral/abdominal

dimana tempat jaringan lemak viseral disimpan. (Vazquez et al., 2007).

Page 34: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

21

Pengukuran RLPP digunakan untuk mengetahui timbunan lemak dalam

rongga perut, penurunan berat badan dan untuk mengetahui tingkat risiko

penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat badan seperti penyakit

jantung, diabetes melitus dan stroke (Mueller dan Nicole, 2008 dalam

Rahmawati, Rahmawaty, Soviana, 2016).

Rata-rata seseorang yang memiliki pinggang yang besar juga memiliki

panggul yang besar karena adanya penumpukan lemak di rongga perut

(Williams, 2007 dalam Rahmawati, Rahmawaty, Soviana, 2016).

b. Cara Pengukuran

Mengukur lingkar pinggang panggul harus menggunakan pita ukur

berbahan fiberglass : lebar 1 cm, fleksibel dan tidak mudah patah.

Pengukuran Rasio Lingkar Pinggang Panggul dilakukan secara terpisah

antara laki-laki dan perempuan. Rasio Pinggang diperoleh dari mencari tulang

supra illiac dan tulang rusuk paling bawah. Ukur dengan pita berapa jarak antara

kedua titik tersebut, lalu bagi dua. Dari titik ini diperoleh lingkar pinggang

dengan melingkarkan pita ukur. Lingkar pinggul diperoleh dengan mencari

puncak bokong dan melingkarkan pita ukur (Hidayatulloh, dkk, 2011).

Adapun cara mengukur Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul adalah

sebagai berikut:

1) Lingkar Pinggang

a) Pakaian yang digunakan subjek longgar (tidak menekan), sehingga alat

ukur dapat diletakkan dengan sempurna.

b) Subjek berdiri tegak dengan perut dalam keadaan relaks.

Page 35: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

22

c) Pengukur jongkok menghadap ke subjek, sehingga dapat menentukan

dengan baik tingkat maksimal dari pinggang.

d) Pengukur meletakkan alat ukur melingkar secara horizontal pada bagian

pinggang yang paling kecil. Seorang pembantu diperlukan untuk

meletakkan alat ukur dengan tepat. Bagi subjek yang gemuk, dimana

sulit menentukan bagian pinggang yang paling kecil, daerah yang harus

diukur adalah antara tulang rusuk dengan tonjolan iliaca

e) Alat ukur tidak terlalu kencang dan juga terlalu longgar. Cukup

menyentuh kulit, tidak sampai menekan kulit.

f) Catat hasil pengukuran sesuai angka pada pita hingga 0,1 cm terdekat.

2) Lingkar Panggul

a) Pakaian yang digunakan subjek longgar (tidak menekan), sehingga alat

ukur dapat diletakkan dengan sempurna.

b) Subjek berdiri tegak, kedua lengan tangan berada pada kedua sisi tubuh

dan kaki rapat.

c) Pengukur jongkok di samping subjek sehingga dapat menentukan dengan

baik tingkat maksimal dari pinggul.

d) Pengukur meletakkan alat ukur melingkar secara horizontal pada bagian

pinggul. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur

dengan tepat.

e) Alat ukur tidak terlalu kencang dan juga terlalu longgar. Cukup

menyentuh kulit, tidak sampai menekan kulit.

f) Catat hasil pengukuran sesuai angka pada pita hingga 0,1 cm terdekat.

(Imanuddin, dkk, 2014).

Page 36: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

23

Rasio Lingkar Pinggang Panggul mempunyai cut off point yang berbeda

untuk tiap etnisya. Untuk ras Kaukasia nilai >0,95 untuk laki-laki dan >0,80

untuk perempuan menunjukkan obesitas abdominal. Pada populasi Asia,

walaupun beberapa studi menyatakan bahwa terdapat persentase lemak tubuh

yang tinggi dan peningkatan faktor risiko pada klasifikasi BMI lebih rendah

dibandingkan ras Kaukasia, tetapi nilai cut off point untuk rasio ini sama dengan

Kaukasia (Huxley et al, 2010; James et al, 2010 Hidayatulloh, dkk, 2011).

Menurut WHO Rasio Lingkar Pinggang Panggul untuk penduduk Asia

yaitu nilai RLPP >0,95 untuk laki-laki dan >0,80 untuk perempuan

menunjukkan obesitas abdominal.

Rumus menentukan Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul, yaitu sebagai

berikut:

RasioLingkarPinggangPanggul = LingkarPinggang(cm)LingkarPanggul(cm)Resiko penyakit degeneratif berdasarkan pengukuran Rasio Lingkar

Pinggang Panggul, berbeda menurut jenis kelamin dan kelompok umur, seperti

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3

Resiko Penyakit Degeneratif Menurut Jenis Kelamin Dan Umur

Jenis kelaminKelompok

umurResiko

Low Moderate High Very HighPria 20-29 < 0,83 0,83 – 0,88 0,89 – 0,94 ˃ 0,94

30-39 < 0,84 0,84 – 0,91 0,92 – 0,96 ˃ 0,9640-49 < 0,88 0,88 – 0,95 0,96 – 1,00 ˃ 1,00

Wanita 20-29 < 0,71 0,71 – 0,77 0,78 – 0,82 ˃ 0,8230-39 < 0,72 0,72 – 0,78 0,79 – 0,84 ˃ 0,8440-49 < 0,73 0,73 – 0,79 0,80 – 0,87 ˃ 0,87

(Sumber: Imanuddin dkk, 2014)

Page 37: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

24

c. Resiko Penyakit Degeneratif berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Indikator yang digunakan untuk mengukur obesitas diantaranya adalah

pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP). Pengukuran lingkar

pinggang lebih sensitif dalam menilai distribusi lemak dalam tubuh terutama

yang berada di dinding abdomen dan juga digunakan untuk mengidentifikasi 2

tipe dari distribusi lemak, yaitu tipe android (pada bagian atas) dan gynecoid

(pada bagian bawah). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengukuran

lingkar pinggang memiliki korelasi yang lebih baik dengan distribusi lemak

pada abdomen (Rokhmah, Handayani dan Al-Rasyid, 2015)

Semakin gemuk seseorang maka ukuran lingkar pinggang dan lingkar

panggul akan semakin membesar sehingga rasio lingkar pinggang dan panggul

meningkat. Seseorang yang memiliki rasio lingkar pinggang panggul yang

tinggi, memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke. Hal ini terjadi karena

penumpukan lemak di perut (abdominal obesity) mempunyai pengaruh pada

peningkatan kadar kolesterol (Hidayatulloh, dkk, 2011).

Page 38: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian Deskriptif

Observasional yang bertujuan mengetahui Gambaran Rasio Lingkar Pinggang

Panggul dan Kolesterol Pada Suku Bajau Usia 45 Tahun keatas di Desa Mekar

Kecamatan Soropia.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada Bulan Juli 2018.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten

Konawe.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian masyarakat Bajau usia 45 tahun keatas yang berada di

Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe yang tercatat sebagai

warga sebanyak 61 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan frame dilakukan dengan menggunakan

Data Sekunder berdasarkan jumlah penduduk terbanyak. Teknik pengambilan

sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling (pengambilan sampel

secara acak sederhana). Dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

Page 39: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

26

a) Tinggal dan Menetap di Desa Mekar Kecamatan Soropia.

b) Sampel bersuku Bajau.

c) Populasi yang dijadikan sampel berusia 45 tahun tahun ke atas.

d) Bersedia di wawancara.

e) Dapat memahami dan menjawab pertanyaan dengan baik.

Penentuan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut:

n = Z12 – α/2 P(1-P)N

d2(N-1) + P(1-P) Z12 – α/2

P = estimasi proporsi subyek dengan kondisi tertentu

d = deviasi proporsi (%)

α = error tipe I (0,05)

Z1 – α/2 = nilai Z-skor untuk 1-α/2 ( 1,96 jika α = 0,05)

N = jumlah populasi

n = jumlah sampel hasil hitungan

Menghitung sampel menggunakan kadar kolesterol Desa Mekar Kecamatan

Soropia Kabupaten Konawe sebagai berikut:

P = estimasi proporsi kadar kolesterol 35,9% (Riskesdas, 2013)

d = deviasi proporsi (5%)

Z1 – α/2 = nilai Z-skor untuk 1-α/2 ( 1,96 jika α = 0,05)

N = jumlah populasi (61 orang)

n = jumlah sampel hasil hitungan

Page 40: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

27

n = Z12 – α/2 P(1-P)N

d2(N-1) + P(1-P) Z12 – α/2

n = (1,96)2 35,9%(1-35,9%) 61

(5%)2(61-1) + 35,9%(1-35,9%) (1,96)2

n = 3,8416 . 0,359 (1-0,359) 61

(0,0025)2 (60) + 0,359 (1-0,359) (3,8416)

n = 3,8416 . 0,359 (0,641) 61

(5%)2(60) + 0,359 (0,641) (3,8416)

n = 53,92553417

0,15 + 0,88402515

n = 53,92553417

1,03402515

n = 52,1 = 53 sampel.

Berdasarkan perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel yang akan

dilakukan penelitian sebanyak 53 sampel.

D. Variabel Penelitian

1. Karakteristik masyarakat suku Bajau di Desa Mekar Kecamatan Soropia.

2. Kadar Kolesterol.

3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul.

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

a. Karakteristik suku Bajau, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, agama dan suku dikumpul dengan cara wawancara dengan

menanyakan pertanyaan mengenai karakteristik suku Bajau.

Page 41: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

28

b. Data Kadar Kolesterol diperoleh dengan mengambil darah tepi pasien

menggunakan alat tes kolesterol dan mengisi hasil pengukuran pada

kuesioner yang telah disediakan. Pengambilan darah tepi dilakukan oleh

Mahasiwa Semester 6 Jurusan Analis Kesehatan STIKES Mandala Waluya

Prodi DIV yaitu Ayub Hastiawan dan La Ode Muh. Awalul Anshory.

c. Data Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul dikumpulkan data lingkar

pinggang dan lingkar panggul kemudian di bagi untuk mengetahui rasio

lingkar pinggang dan panggul menggunakan alat pita ukur berbahan

fiberglass : lebar 1 cm, fleksibel dan tidak mudah patah. Pengukuran

dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Dikatakan data sekunder bila pengambilan data yang diinginkan diperoleh

dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan peneliti sendiri. Data

sekunder diperoleh dari Website Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe

Tahun 2016.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Karakteristik Masyarakat suku Bajau

Data ini diolah berdasarkan jawaban responden tentang karakteristik

masyarakat meliputi: nama, jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan

responden.

Page 42: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

29

b. Kadar Kolesterol

Data ini diolah berdasarkan hasil pengukuran kadar kolesterol

responden. Kemudian data tersebut dikategori kedalam dua kelompok yaitu

normal dan tinggi.

c. Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Data ini diperoleh berdasarkan hasil pengukuran lingkar pinggang dan

panggul responden. Lalu lingkar pinggang dibagi dengan lingkar panggul

untuk mendapatkan rasionya. Kemudian data tersebut dikategorikan kedalam

2 kelompok yaitu obesitas abdominal dan normal.

2. Analisa Data

Analisa data pada penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan

software komputer yaitu SPSS 16.0 untuk melihat karakteristik masyarakat suku

bajau, rasio lingkar pinggang panggul dan kadar kolesterol dengan penyajian

data menggunakan tabel.

G. Definisi Operasional

1. Karakteristik Masyarakat suku Bajau

Karateristik masyarakat meliputi nama, jenis kelamin, umur, pendidikan

dan pekerjaan masyarakat suku Bajau di desa Mekar Kecamatan Soropia

Kabupaten Konawe.

2. Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol adalah nilai kolesterol darah tepi. Kadar kolesterol total

menurut NCEP ATP III (National Cholesterol Education Program Adult

Treatment Panel III) tahun 2011 dikategorikan sebagai berikut:

a) Kategori normal : < 200 mg/dl

Page 43: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

30

b) Kategori tinggi : ≥ 200 mg/dl

3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Rasio lingkar pinggang panggul adalah pengukuran lingkar pinggang dan

pengukuran lingkar panggul kemudian dibagi. Rasio lingkar pinggang panggul

dikategorikan sebagai berikut:

a. Pria, jika > 0,95 kategori obesitas abdominal. Jika ≤ 0,95 kategori normal.

b. Wanita, jika > 0,80 kategori obesitas abdominal. Jika ≤ 0,80 kategori

normal.

Page 44: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Mekar merupakan salah satu desa dari 15 desa/kelurahan di

wilayah kecamatan Soropia yang terletak pada dataran rendah dengan ketinggian

diatas pemukiman laut antara 0-50 meter, yang dihuni sebagian besar suku

Bajau dan suku-suku lain yang telah lama membaur dengan masyarakat

setempat. Batas-batas wilayah desa Mekar adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Gunung Tahura

b. Sebelah Selatan : Desa Sama Jaya

c. Sebelah Barat : Pulau Bokori

d. Sebelah Timur : Desa Bajoe

Desa Mekar memiliki luas wilayah yaitu sebesar 2,61 km2. Desa Mekar

memiliki jumlah penduduk 193 Kepala Keluarga dan 435 jiwa yang tersebar di

tiga dusun.

Tabel 4

Distribusi Tingkat Pendidikan di Desa Mekar

No Tingkat Pendidikan n %1.2.3.4.5.6.7.

Tidak pernah sekolahBelum sekolah (usia 1-5 tahun)Tidak/belum tamat SDTamat SD/sederajatTamat SLTP/sederajatTamat SLTA/sederajatPerguruan Tinggi/sederajat

165847154905614

3,713,310,835,420,712,93,2

Jumlah 435 100,0(Sumber : Data Sekunder Profil Desa Mekar, 2016)

Page 45: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

32

Berdasarkan data pada tabel diatas, menunjukkan bahwa masyarakat di

Desa Mekar sebagian besar tamat SD yakni 154 orang dengan persentase

35,4%.

Tabel 5

Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah KK %1.2.3.4.5.

PetaniPNS/TNI/POLRIPedagangBuruh bangunan/TukangNelayan

23432

143

1,01,522,41,074,1

Jumlah 193 100,0(Sumber : Data Sekunder Profil Desa Mekar, 2015)

Berdasarkan tabel diatas di ketahui bahwa masyarakat desa Mekar

sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan yaitu 143 jumlah kepala

keluarga dengan persentase 74,1%.

2. Karakteristik Sampel

a. Umur

Tabel 6

Distribusi Kategori Umur Masyarakat Suku Bajau

Kategori Umur (tahun) n %46-5051-60>60

142217

26,441,532,1

Total 53 100,0

Berdasarkan tabel diketahui bahwa masyarakat suku Bajau berusia 51-

60 tahun yakni 22 sampel dengan persentase 41,5%. Berdasarkan penelitian

Ujiani tahun 2015 diketahui bahwa usia 51-60 merupakan usia paling

beresiko memiliki kadar kolesterol tinggi.

Page 46: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

33

b. Jenis Kelamin

Tabel 7

Distribusi Kategori Jenis Kelamin Masyarakat Suku Bajau

Kategori Jenis Kelamin n %Laki-LakiPerempuan

2132

39,660,4

Total 53 100,0

Berdasarkan kategori jenis kelamin pada masyarakat suku Bajau di

desa Mekar diketahui bahwa sebagian besar masyarakat jenis kelamin

perempuan yaitu 32 sampel dengan persentase 60,4%.

c. Pendidikan

Tabel 8

Distribusi Kategori Pendidikan Masyarakat Suku Bajau

Kategori Pendidikan n %Tidak sekolahSDSMPSMA/SMKSekolah Rakyat

629819

11,354,715,11,917,0

Total 53 100,0

Berdasarkan kategori pendidikan pada masyarakat suku bajau di desa

Mekar diketahui Sekolah Dasar yaitu 29 sampel dengan persentase 54,70%.

d. Pekerjaan

Tabel 9

Distribusi Kategori Pekerjaan Mayarakat Suku Bajau

Kategori Pekerjaan n %NelayanIbu Rumah TanggaPenjual ikanPenjual makananPenjahitPengrajin tikarBuruh

212036111

39,637,75,711,31,91,91,9

Total 53 100,0

Page 47: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

34

Berdasarkan kategori pekerjaan pada masyarakat suku bajau di desa

Mekar diketahui bahwa sebagian besar adalah nelayan yaitu 21 sampel

dengan persentase 39,6%.

e. Agama

Berdasarkan kategori agama pada masyarakat suku bajau di desa

Mekar diketahui bahwa agama Islam sebanyak 53 orang dengan persentase

100,0%.

3. Gambaran Kadar Kolesterol Sampel

Tabel 10

Distribusi Kadar Kolesterol Sampel

Kategori n %Normal (<200 mg/dl)Tinggi (≥200 mg/dl)

2627

49,150,9

Total 53 100,0

Berdasarkan kategori kadar kolesterol masyarakat suku bajau di desa

Mekar diketahui bahwa kadar kolesterol kategori tinggi yakni 27 sampel dengan

persentase 50,9%.

Rata-rata kadar kolesterol masyarakat suku Bajau di desa Mekar adalah

203,9 mg/dl. Nilai minimum dan nilai maksimum kadar kolesterol masyarakat

suku Bajau di desa Mekar adalah 102,0 mg/dl dan 324 mg/dl. Standar deviasai

kadar kolesterol masyarakat suku Bajau di desa Mekar adalah 53,3 mg/dl.

4. Gambaran Rasio Lingkar Pinggang Panggul Sampel

Tabel 11

Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul Sampel

Kategori n %NormalObesitas abdominal

1340

24,675,4

Total 53 100,0

Page 48: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

35

Berdasarkan kategori rasio lingkar pinggang panggul pada masyarakat

suku bajau di desa Mekar diketahui bahwa kategori obesitas abdominal yakni 40

sampel dengan persentase 75,4%.

Rata-rata rasio lingkar pinggang panggul masyarakat suku Bajau di desa

Mekar adalah 0,8 cm. Nilai minimum dan nilai maksimum rasio lingkar

pinggang panggul masyarakat suku Bajau di desa Mekar adalah 0,6 cm dan 0,97

cm. Standar deviasi rasio lingkar pinggang panggul masyarakat suku Bajau di

desa Mekar adalah 0,07 cm.

B. Pembahasan

1. Gambaran Umum Masyarakat Pesisir Pantai

Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan

sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada

pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir melalui kegiatan penangkapan dan

budidaya. Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat suku Bajau di desa

Mekar sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan yang setiap harinya

berada dilaut dan bertahan hidup dengan memanfaatkan hasil laut.

Selain itu juga dari segi tingkat pendidikan masyarakat suku Bajau di

desa Mekar memiliki tingkat pendidikan hanya sampai tamat SD. Menurut

penelitian Humune, Rumapea dan Palar tahun 2008 pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki masyarakat pesisir pantai masih terbilang rendah

karena pengetahuan dan pemahanan dari masyarakat pesisir masih kurang

mengenai sumber daya perikanan yang mereka miliki dan kurangnya memiliki

pengetahuan dan keterampilan terutama dalam penguasaan teknologi.

Pendidikan dan pelatihan sangatlah penting dalam meningkatkan sumber daya

Page 49: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

36

manusia. Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan sumber daya

manusia karena pengetahuan akan diperoleh salah satunya dengan pendidikan,

pendidikan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan angka kemiskinan

dan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia yang diakibatkan

rendahnya tingkat pendidikan dimasyarakat. Keterampilan yang dimiliki

masyarakat pesisir khususnya nelayan diperoleh secara turu-temurun masyarakat

pesisir atau nelayan cenderung apatis dan tidak ada keinginan untuk dapat

meningkatkan keterampilannya. Hal ini yang menyebabkan tidak ada

peningkatan dalam mengelola potensi perikanan yang dimiliki masyarakat untuk

itu masyarakat belum bisa melihat keuntungan atau dampak dari peningkatan

keterampilan.

Pada penelitian dengan judul Kolesterol Total Darah pada orang dewasa

Indonesia yang dilakukan oleh Morgarita dkk pada tahun 2014 dengan 51

responden, menjelaskan adanya gambaran risiko hiperkolesterolemia pada jenis

kelamin laki-laki (70,6%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (29,4%).

Penelitian dengan gambaran yang sama dilakukan oleh Zahrawardani tahun

2012 pada 128 responden pekerja administrasi penelitian didapatkan jenis

kelamin laki-laki memiliki kadar kolesterol tinggi merupakan responden

terbanyak (68,80%).

2. Kadar Kolesterol Masyarakat Suku Bajau

Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa pada masyarakat suku

Bajau di desa Mekar memiliki kadar kolesterol tinggi yakni 27 sampel dengan

persentase 50,9%. Rata-rata kadar kolesterol masyarakat suku Bajau yakni 203,9

mg/dl. Standar deviasi kadar kolesterol masyarakat suku Bajau yakni 53,3

Page 50: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

37

mg/dl. nilai minimum dan nilai maksimum kadar kolesterol masyarakat suku

Bajau yakni 102,0 mg/dl dan 324,0 mg/dl.

Hasil penelitian Sudarsono, Purnomo dan Suryani tahun 2008 bahwa

konsumsi ikan pada suku Bajau 7,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan

non Bajau. Hal ini menunjukkan perbandingan konsumsi ikan kedua sampel

sangat berbeda yang disebabkan oleh pola dan kebiasaan makan serta latar

belakang budaya masyarakat setempat.

Penelitian Haryanti tahun 2010 tentang asupan lemak dengan kadar

kolesterol total dan trigliserida darah pada pasien penyakit jantung koroner

(PJK) rawat jalan di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana pada sampel ini

memiliki pola makan tinggi lemak dan cenderung bersantan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa asupan lemak mempunyai hubungan yang bermakna

dengan kadar kolesterol total.

Menurut Sastriamidjojo tahun 2009 menyebutkan bahwa konsumsi

makanan yang tinggi lemak dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol

total dan kadar LDL. Hati akan mempunyai cukup kadar kolesterol dan akan

menghentikan pengambilan LDL yang dapat meningkatkan kadar kolesterol

total. Hasil penelitian Nurrahmani menyatakan orang yang berisiko memiliki

kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang menerapkan pola makan yang

mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh (ditemukan pada

daging, mentega, keju dan krim) dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL

dalam darah.

Page 51: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

38

3. Rasio Lingkar Pinggang Panggul Masyarakat Suku Bajau

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar masyarakat

suku Bajau di desa Mekar memiliki obesitas abdominal yakni 40 sampel dengan

persentase 75,4%. Rata-rata rasio lingkar pinggang panggul masyarakat suku

Bajau yakni 0,86 cm. Standar deviasi rasio lingkar pinggang panggul

masyarakat suku Bajau yakni 0,07 cm. nilai minimum dan nilai maksimum rasio

lingkar pinggang panggul masyarakat suku Bajau yakni 0,6 cm dan 0,97 cm.

Menurut Damayanti (2010), penyebab bertambahnya lingkar pinggang

perut atau pinggang ini bisa berbagai macam, diantaranya yang pertama gaya

hidup, pola makan yang tidak benar dan kebiasaan hidup yang kurang aktivitas

dan konsumsi makanan yang berlebih dari energi yang dibutuhkan. Semakin

bertambahnya usia dan aktivitas yang kurang di imbangi dengan asupan kalori

tinggi menyebabkan bertambahnya berat badan dan lingkar pinggang/lingkar

perut. Hasilnya semakin bertambahnya usia semakin bertambah lingkar

pinggang/lingkar perut. Faktor genetik juga dapat menambah ukuran lingkar

pinggang karena terjadi penumpukan lemak diperut secara genetik.

Menurut Waspadji dalam buku Sudargo tahun 2014 kelebihan jaringan

lemak umumnya akan disimpan dijaringan adipose dibawah kulit di rongga

perut. Setiap jumlah lemak dan karbohidrat makanan yang tidak langsung

digunakan akan disimpan dijaringan adipose dalam bentuk trigliserida.

Penimbunan lemak tubuh terutama di daerah pinggang atau abdominal, sehingga

distribusi lemak bersifat sentral.

Berdasarkan hasil penelitian Sudarto, Irma dan Yunanci tahun 2015

menunjukkan ada hubungan antara obesitas abdominal dengan kadar kolesterol

Page 52: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

39

darah. Obesitas abdominal berkaitan dengan kejadian hiperkolesterolemia hal ini

disebabkan adanya penimbunan lemak yang berlebihan. Kelebihan ini akan

disimpan dijaringan adipose dibawah kulit atau di rongga perut. Dengan

demikian menyebabkan rasio lingkar pinggang panggul lebih besar dari batas

normalnya.

Berdasarkan penelitian Wiyono rasio lingkar pinggang pinggul secara

bermakna berhubungan dengan Kolesterol Total. Kadar Kolesterol Total

meningkat sejalan dengan meningkatnya nilai RLPP setelah dikontrol oleh IMT

dan Umur. RLPP, IMT dan Umur secara bermakna berkontribusi sebesar

11.00% tehadap kadar Kolesterol Total. Kontribusi RLPP sebagai variabel

independen utama dalam persamaan terhadap Kolesterol Total sebesar 29.0%.

Kelompok usia 45 tahun ke atas berisiko mengalami penurunan fungsi

dan sistem organ serta pola hidup yang salah sejak usia 40 tahun sehingga

meningkatkan risiko terjadinya obesitas abdominal dan meningkatkan risiko

penyakit kardiovaskular.

Pada penelitian ini untuk pengukuran lingkar pinggang dan lingkar

panggul terdapat beberapa sampel yang dilakukan pengukuran menggunakan

pita ukur yang tidak menempel pada kulit. Hal ini disebabkan oleh sampel tidak

memberikan izin pita ukur menyentuh kulitnya.

Page 53: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar masyarakat suku Bajau berusia 51-60 tahun yakni 22 sampel

dengan persentase 41,5%, dengan jenis kelamin perempuan yakni 32 sampel

dengan persentase 60,4%, dengan tingkat pendidikan sebagian besar tamat SD

yakni 29 sampel dengan persentase 54,7%, pekerjaan sebagian besar merupakan

nelayan yakni 21 sampel dengan persentase 74,1%, agama Islam yakni 53

sampel dengan persentase 100%.

2. Sebagian dari masyarakat suku Bajau memiliki kadar kolesterol dalam kategori

tinggi yaitu 27 sampel dengan persentase 50,9%

3. Sebagian besar masyarakat suku Bajau memiliki rasio lingkar pinggang panggul

dalam kategori obesitas abdominal yaitu 40 sampel dengan persentase 75,4%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diberikan yaitu:

1. Tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada masyarakat suku bajau tentang

pola hidup sehat, pesan gizi seimbang.

2. Masyarakat suku Bajau diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara

rutin untuk mengetahui status kesehatannya.

3. Pada penelitian ini terdapat beberapa pengukuran sampel untuk lingkar pinggang

dan lingkar pinggul tidak langsung menempel pada kulit, sehingga diharapkan

pada penelitian selanjutnya dapat menempel pada kulit.

Page 54: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

41

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, M.A., Kowalski, S.R. (2010). A Comparative analysis of the Libyan nationalessential medicines list and the WHO model list of essential medicines. Tersediadalam (http://creativecommons.org/licences/by-nc/3.0). Diakses pada 8 Januari2018.

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia PustakaUtama. Hal: 63

Anonim, 2017. Pedoman Menulis Karya Ilmiah. Prodi DIII Gizi. Kendari.

Ardhilla City, Oktaviani Noni, (2013). DIASKOL JANTROKE (Diabetes Millitus,Asam Urat, Kolesterol, Jantung, dan Stroke). IN AzNa Books. Yogyakarta. hal30-35

Barlin Adam dkk. 2008. Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bajodi Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara Tahun 2008. Jurnal Madani. FKMUMI Volume 1 nomor 2 tahun 2008

Baskara B dan Astuti O. 2011. The Pamali of Wakatobi Bajo and its Role for MarineConservation. Journal of Indonesia Coral Reefs, 1(2), Situshttp://coastalunhas.com/incres/data/68863483a175a6bf9c7411bd5f2c0439.pdf.Diakses 8 Januari 2018.

BPS Konawe, 2016. Kecamatan Soropia dalam Angka. Konawe.

Damayanti, L. (2010). Penyebab Perut Buncit dalam http://kesehatan.kompas.com,Diakses tanggal 23 Juli 2018.

Dedullah RF, Malonda NS, Joseph WBS. 2015. Hubungan antara faktor risikohipertensi dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di kelurahanmotoboi kecil kecamatan kotamobagu selatan kota kotamobagu. Jurnal kesmasfkm. (3):155-63.

Departement of Health and Human Service. 2011. ATP III Guidelines At-A-GlanceQuick Desk Reference. U.S.

Eleanor Bull, Jonathan Morrell. Simple Guide Kolesterol. Jakarta: Erlangga; 2007. p.57.

Firdiansyah,M,H. (2014). Hubungan antar Rasio Kadar Kolesterol Total TerhadapHigh Density Lipoprotein (HDL) dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner diRSUD Dr. Moewardi. Fakultas Kedokteran Universitas MuhammadiyahSurakarta. Hal: 5-6. Diakses pada tanggal 12 Desember 2017.

Gandasoebrata. 2007. Penuntun Labiratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Page 55: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

42

Haryanti. 2010. Hubungan Asupan Lemak dengan Kadar Kolesterol Total danTrigliserida Darah pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Rawat Jalan diRSUD Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurusan Gizi Poltekkes Depkes Kendari.

Hidayatullah, dkk. 2011. Hubungan Faktor Risiko Obesitas dengan Rasio LingkarPinggang Pinggul Mahasiswa FKM UI. FKM UI.

Humune JP, Rumapea P, Palar N. 2008. Pengembangan Sumber Daya Manusia padaMasyarakat Pesisir Pantai di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Imanuddin, Yuliana, Hasan, Hattab, 2014. Penuntun Praktikum Penilaian Status GiziAntropometri Gizi. Poltekkes Kemenkes. Kendari. Hal: 13-15.

Irma R, Gobel SYN, Sudarto IP. 2016. Konsumsi lemak, obesitas abdominal dan kadarkolesterol darah karyawan BRI Syariah kota Kendari. Jurnal Sainmed. EdisiDesember 2016. Volume 8 Nomor 2 Halaman 159-163.

KEMENKES, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Hal : 90-93.

Koenig, W., Karakas, M., Zierer, A., Herder, C., Baumert, J., & Meisinger. C., 2011.Oxidized LDL and the Risk of Coronary Heart Disease: Clinical Chemistry;196-200.

Laporan Tahunan Dinkes Prov Sultra, 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara.Kendari. Hal: 129-130.

Malloy, J.M., Kane, J.P., 2011. Disorders of Lipoprotein Metabolism. Amerika Serikat:McGraw Hill.

Morgarita Y dkk.2014. Kadar Kolesterol Total Darah Orang Dewasa Indonesia.[thesis]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Mulyani, Rita, 2016. Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) denganKadar Gula Darah pada Pegawai di Puskesmas Sakti Pidie. Action Jurnal. EdisiNovember 2016 Vol. 1, No. 2. Hal: 95.

Nilawati, S dkk., 2008. Care Yourself Kolesterol, Niaga Swadaya, Jakarta.

Nurrahmani, U. 2012. Stop! Kolesterol Tinggi. Jogjakarta: Group Relasi Inti Media;

Rahmawati, Rahmawaty, Soviana, 2016. Hubungan Asupan Lemak Dan Rasio LingkarPinggang Panggul (RLPP) dengan Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) padaWanita Menopause di Posyandu Ngudi Waluyo Surakarta. Jurnal Kesehatan.Edisi Desember 2016 Vol. 9, No. 2. Hal: 78

Rofiqoh, Irma, R, dan Darwis. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Ikan dengan KadarKolesterol dan Tekanan Darah pada Masyarakat Bajau di Desa Batuawu

Page 56: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

43

Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Konawe. Media Gizi dan Kesehatan.Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Volume 2 nomor 2. Hal: 55 – 59.

Rokhmah, Handayani, Al-Rasyid, 2015. Korelasi Lingkar Pinggang dan RasioLingkar Pinggang-Panggul Terhadap Kadar Glukosa Plasma menggunakan TesToleransi Glukosa Oral. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Edisi Juli 2015 Volume12 No 01. Hal. 29.

Rusliafa J, Amiruddin R, Noor NB. Komparatif kejadian hipertensi pada wilayahpesisir pantai dan pegunungan di kota kendari tahun 2014. MKMI.2014; 1:1-13.

Saputra, Anam. 2016. Gaya Hidup sebagai Faktor Resiko Hipertensi pada MasyarakatPesisir Pantai. Majority. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Volume 5nomor 3.

Sastromidjodjo. 2000. Pegangan Penatalaksana Nutrisi Pasien Jakarta: BinarupaAskara;

Sudargo dkk. 2014. Pola Makan dan Obesitas. Gajah Mada University Press.Yogyakarta. Hal : 12.

Sudarsono IMR, Purnomo LB, Suryani I. 2008. Hubungan Konsumsi Ikan denganTekanan Darah pada Suku Bajau di Sulawesi Tenggara. Media Gizi danKesehatan. Edisi Juni 2008 Volume 2 No. 1 Hal. 52.

Sunarti, Maryani S. 2013.Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul dengan PenyakitJantung Koroner di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Buletin Penelitian SistemKesehatan. Edisi Januari 2013 Volume 16 No 1. Hal. 75

Suryanegara, Suprajaka, Nahib, 2015. Perubahan Sosial pada Kehidupan Suku Bajo:Studi Kasus Di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Majalah Globe. EdisiJuni 2015. Volume 17 No. 1. Hal: 68

Suwardi, S. 2007. Hubungan antara Konsumsi Ikan dengan Kadar Kolesterol Darahpada Suku Bajo di Sultra. Skripsi yang tidak dipublikasikan, UGM Yogyakarta.

Suyuti N. 2011. Interaksi Orang Bajo dan Orang Bugis: dalam Konteks KearifanLokal-Global di Desa Sulaho, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.Jagad Bahari Nusantara. Situs http://centerformunawareducation.files.wordpress.com. Diakses 8 Januari 2018.

Tierney, L.M. 2008. Coronary Heart Disease, In: McPhee SJ, Papadakis MA (eds),Current Medical Diagnosis & Treatment. McGraw Hill Professional.

Ujiani S. 2015. Hubungan antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kadar KolesterolPenderita Obesitas RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan.Edisi April 2015. Volume VI nomor 1. Hal: 43 – 44.

Page 57: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

44

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI. (2009). Laporan Tahunan UPT Balai InformasiTeknologi Tahun anggaran 2009, Bandung.

Venary, AN. 2017. Perbandingan Kolesterol Darah Puasa Perifer dalam Evaluasi 10tahun Resiko Kardiovaskular pada Subyek di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Wibowo, Erwin, 2016. Perencanaan Intervensi Gizi Berbasis Fakta. UI Press.Jakarta. Hal: 24.

Wiralis, dkk. 2014. Budaya makan Tehete dan Tayung dalam upaya meningkatkankualitas menu pada keluarga suku Bajo relokasi di Pulau Bokor KabupatenKonawe. Pusat humaniora, kebijakan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,Badan LITBANGKES Kemenkes RI.

Yoeantafara A, Martini S. 2017. Pengaruh Pola Makan Terhadap Kadar KolesterolTotal. Jurnal MKMI. Volume 13 No. 4 Desember 2017. Hal : 307-308.

Zahrawardani D, Herlambang KS, Anggraheny HD. 2013. Analisis Faktor RisikoKejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. JurnalKedokteran Muhammadiyah. Volume 1 nomor 2 Tahun 2013. Hal: 14.

Page 58: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

45

LAMPIRAN

Page 59: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

46

RINCIAN INFORMASI UNTUK RESPONDEN

1. Saya adalah mahasiswa yang berasal dari program studi D-III Gizi Poltekkes

Kemenkes Kendari dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela

dengan penelitian yang berjudul “Gambaran Kadar Kolesterol dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul Pada Suku Bajau Usia 45 Tahun ke atas Di Kecamatan

Soropia.”

2. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Kadar Kolesterol

Rasio Lingkar Pinggang Panggul Pada Suku Bajau Di Kecamatan Soropia.

3. Penelitian ini dapat memberi manfaat berupa Masyarakat khususnya Kolesterol:

memberikan informasi tentang kadar Kolesterol dan rasio lingkar pinggang dan

panggul pada suku Bajau di desa Mekar.

4. Penelitian ini akan berlangsung selama maksimal 1 jam.

5. Bahan penelitian ini berupa pengukuran rasio lingkar pinggang panggul dan kadar

kolesterol.

6. Penelitian ini bersifat sukarela, tidak ada paksaan dan bisa sewaktu-waktu

mengundurkan diri dari penelitian ini.

7. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang belum jelas,

anda dapat menghubungi Febyana Sesa Purwaningrum (082214387519).

Page 60: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

47

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR PINGGANG

PANGGUL PADA SUKU BAJAU USIA 45 TAHUN KE ATAS DI DESA MEKAR

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Saya adalah mahasiswa Prodi DIII Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendariyang saat ini sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya memohon kesediaanwaktu ibu/bapak untuk melakukan wawancara dan pengukuran kolesterol serta rasiolingkar pinggang panggul selama maksimal 1 jam. Saya akan merahasiakan seluruhinformasi yang ibu/bapak berikan. Perlu saya informasikan bahwa keikut sertaanibu/bapak dalam wawancara ini bersifat suka rela dan data yang diperoleh bersifatrahasia.

Setelah dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat penelitian tentang “gambarankadar kolesterol dan rasio lingkar pinggang panggul masyarakat pada suku Bajauusia 45 tahun ke atas di desa Mekar kecamatan Soropia kabupaten Konawe”, makasaya:Nama :…………………................................……………..............

Alamat :………..……………………………………………………

No.HP :………..……………………………………………………

Secara suka rela dan tanpa ada paksaan setuju untuk menjadi responden dan diwawancarai dalam penelitian ini.

Soropia ,........../........................... 2018

Tanda tangan Responden

Nama:………….….........…

Page 61: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

48

Daftar Pertanyaan Penelitian Gambaran Kadar Kolesterol Dan Rasio LingkarPinggang Panggul Pada Masyarakat Suku Bajau Usia 45 Tahun ke atas di Desa

Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Agama :

B. Pengukuran Kadar Kolesterol

Kadar Kolesterol =........................mg/dl

Kategori =

1. Normal (jika <200)

2. Tinggi (jika ≥200)

C. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul

a. Lingkar Pinggang =

b. Lingkar Panggul =

Rasio Lingkar Pinggang Panggul =

Kategori =

1. Obesitas abdominal (jika pria >0,95 cm, wanita >0,80 cm)

2. Normal

Tanggal Wawancara :

Page 62: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

49

SOP PENGUKURAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL DAN

KOLESTEROL

A. Adapun cara mengukur Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul adalah sebagai

berikut:

1) Lingkar Pinggang

a) Pakaian yang digunakan subjek longgar (tidak menekan), sehingga alat ukur

dapat diletakkan dengan sempurna.

b) Subjek berdiri tegak dengan perut dalam keadaan relaks.

c) Pengukur jongkok menghadap ke subjek, sehingga dapat menentukan

dengan baik tingkat maksimal dari pinggang.

d) Pengukur meletakkan alat ukur melingkar secara horizontal pada bagian

pinggang yang paling kecil. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan

alat ukur dengan tepat. Bagi subjek yang gemuk, dimana sulit menentukan

bagian pinggang yang paling kecil, daerah yang harus diukur adalah antara

tulang rusuk dengan tonjolan iliaca.

e) Alat ukur tidak terlalu kencang dan juga terlalu longgar. Cukup menyentuh

kulit, tidak sampai menekan kulit.

f) Catat hasil pengukuran sesuai angka pada pita hingga 0,1 cm terdekat.

2) Lingkar Panggul

a) Pakaian yang digunakan subjek longgar (tidak menekan), sehingga alat ukur

dapat diletakkan dengan sempurna.

b) Subjek berdiri tegak, kedua lengan tangan berada pada kedua sisi tubuh dan

kaki rapat.

c) Pengukur jongkok di samping subjek sehingga dapat menentukan dengan

baik tingkat maksimal dari pinggul.

Page 63: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

50

d) Pengukur meletakkan alat ukur melingkar secara horizontal pada bagian

pinggul. Seorang pembantu diperlukan untuk meletakkan alat ukur dengan

tepat.

e) Alat ukur tidak terlalu kencang dan juga terlalu longgar. Cukup menyentuh

kulit, tidak sampai menekan kulit.

f) Catat hasil pengukuran sesuai angka pada pita hingga 0,1 cm terdekat.

Rumus menentukan Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul, yaitu sebagai

berikut:

RasioLingkarPinggangPanggul = LingkarPinggang(cm)LingkarPanggul(cm)B. Adapun cara mengukur kadar kolesterol melalui darah tepi adalah sebagai berikut:

1) Masukan baterai & nyalakan alat.

2) Set jam, tanggal & tahun pada alat.

3) Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.

4) Apabila pada layar muncul “Error” artinya alat rusak.

5) Apabila pada layar muncul “Ok” artinya alat siap dipakai.

6) Setiap botol strip kolestrol terdapat chip test.

7) Gunakan chip kolestrol untuk test kolestrol.

8) Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.

9) Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.

10) Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum

sesuai nomor.

11) Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan ujung jari.

12) Tembakkan jarum pada ujung jari & tekan supaya darah keluar.

Page 64: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

51

13) Darah disentuh pada tepi samping strip & bukan ditetes diatas tengah strip alat

test darah.

14) Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah.

15) Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep.

16) Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.

17) Cabut jarumnya dari lancing juga stripnya & buang.

18) Chip di simpan ke botol lagi.

19) Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai.

20) Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap strip.

Page 65: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

52

No Nama UsiaJenis

KelaminPendidikan Pekerjaan Agama

KadarKolesterol

(mg/dl)

Kategorikadar

kolesterol

LingkarPinggang

(cm)

LingkarPanggul

(cm)RLPP

KategoriRLPP

1 Rasyid 67 Laki-laki SMP Nelayan Islam 186 Normal 62 102,5 0,6 Normal

2 Jawir 53 Laki-laki SD Nelayan Islam 217 Tinggi 88,8 91,5 0,97Obesitas

abdominal

3Muhammad

jawas48 Laki-laki SMP Nelayan Islam 116 Normal 80,1 85,7 0,93 Normal

4 Ensung 56 Laki-laki SMP Nelayan Islam 220 Tinggi 71,3 73,2 0,97Obesitas

abdominal

5 Jumi 53 Laki-laki SD Nelayan Islam 226 Tinggi 73,8 76,8 0,96Obesitas

abdominal

6 Hadayang 57 Laki-laki SD Nelayan Islam 140 Normal 86,4 89,2 0,96Obesitas

abdominal

7 Mubing n. 76 Laki-lakiSekolahrakyat

Nelayan Islam 102 Normal 65,2 67,4 0,96Obesitas

abdominal8 Sanuna 68 Laki-laki SD Nelayan Islam 233 Tinggi 63,5 67,2 0,94 Normal9 Saide 61 Laki-laki SD Nelayan Islam 154 Normal 70,1 74,2 0,94 Normal

10 Herman 47 Laki-laki SMP Nelayan Islam 203 Tinggi 75,9 77,7 0,97Obesitas

abdominal

11 Ronjong 83 Laki-lakiSekolahrakyat

Nelayan Islam 156 Normal 85,9 92,5 0,92 Normal

12 Lampahu 50 Laki-laki SD Nelayan Islam 195 Normal 78 80 0,97Obesitas

abdominal

13 Madir 47 Laki-laki SD Nelayan Islam 245 Tinggi 74,5 76,5 0,97Obesitas

abdominal

14 Mada 66 Laki-lakiSekolahrakyat

Nelayan Islam 207 Tinggi 64,3 66,4 0,96Obesitas

abdominal15 Saripuddin 46 Laki-laki SMA Nelayan Islam 150 Normal 79,8 83,4 0,95 Normal16 H. 66 Laki-laki SD Nelayan Islam 203 Tinggi 69,8 75,8 0,92 Normal

Page 66: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

53

Aminuddin17 Jamaluddin 59 Laki-laki SD Nelayan Islam 319 Tinggi 68,2 73,7 0,92 Normal18 Nunu 53 Laki-laki SD Nelayan Islam 204 Tinggi 87,4 92,8 0,94 Normal

19 Nuhung 57 Laki-laki SD Nelayan Islam 278 Tinggi 94,9 98,4 0,96Obesitas

abdominal20 Gaus 63 Laki-laki SD Nelayan Islam 194 Normal 78 82,9 0,94 Normal21 Itung 50 Laki-laki SD Nelayan Islam 171 Normal 83 90 0,92 Normal

22 Jiwa 73 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 211 Tinggi 96 109 0,88

Obesitasabdominal

23 Sadia 51 Perempuan SDPenjual

ikanIslam 215 Tinggi 131,2 135 0,97

Obesitasabdominal

24 Rukia 58 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 140 Normal 81,5 89,5 0,91

Obesitasabdominal

25 Hawia 47 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 166 Normal 82 98,6 0,83

Obesitasabdominal

26 Suryani 48 Perempuan SMPIbu rumah

tanggaIslam 180 Normal 83 88,1 0,94

Obesitasabdominal

27 Anda 72 PerempuanSekolahrakyat

Penjualikan

Islam 199 Normal 84,4 100,9 0,83Obesitas

abdominal

28 Hadija 60 PerempuanSekolahrakyat

Ibu rumahtangga

Islam 273 Tinggi 85,5 102,1 0,83Obesitas

abdominal

29 Dasse 55 Perempuan SDPenjual

makananIslam 210 Tinggi 78,9 88 0,89

Obesitasabdominal

30 Attong 61 PerempuanSekolahrakyat

Ibu rumahtangga

Islam 147 Normal 67,7 79,5 0,85Obesitas

abdominal

31 Cakkar 58 Perempuan SDPenjual

makananIslam 166 Normal 86,5 101,5 0,85

Obesitasabdominal

32 Sri rahayu 46 Perempuan SMPPenjual

makananIslam 160 Normal 86,7 105,1 0,82

Obesitasabdominal

Page 67: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

54

33 Napisa 70 Perempuan SD Penjahit Islam 205 Tinggi 67,4 80,9 0,83Obesitas

abdominal

34 Leppang 63 Perempuan SDPenjual

makananIslam 141 Normal 90,5 102,2 0,88

Obesitasabdominal

35 Umi 48 Perempuan SDPenjual

makananIslam 236 Tinggi 68,6 72 0,95

Obesitasabdominal

36 Mina 77 PerempuanSekolahrakyat

Pengrajintikar

Islam 127 Normal 62,1 67,5 0,92Obesitas

abdominal

37 Kaca 59 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 286 Tinggi 71,8 82,6 0,86

Obesitasabdominal

38 Enna 48 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 268 Tinggi 63,7 102,7 0,62 Normal

39 Syamsiar 58 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 170 Normal 83,1 90,3 0,92

Obesitasabdominal

40 Ape 58 Perempuan SDPenjual

ikanIslam 290 Tinggi 68,8 72,3 0,95

Obesitasabdominal

41 Ndae 54 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 269 Tinggi 77,3 90,2 0,85

Obesitasabdominal

42 H. Paya 68 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 319 Tinggi 67,5 82 0,82

Obesitasabdominal

43 Hajar 58 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 244 Tinggi 91,1 96,5 0,94

Obesitasabdominal

44 Hasini 53 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 240 Tinggi 87,4 106 0,82

Obesitasabdominal

45 Dundoh 53 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 186 Normal 83 100 0,83

Obesitasabdominal

46 Nombo 62 PerempuanTidak

sekolahIbu rumah

tanggaIslam 268 Tinggi 69,5 80,9 0,85

Obesitasabdominal

47 Saena 62 PerempuanSekolahrakyat

Ibu rumahtangga

Islam 324 Tinggi 74,4 93 0,8 Normal

Page 68: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

55

48 Hamida 46 Perempuan SMP Buruh Islam 160 Normal 72 80 0,9Obesitas

abdominal

49 Ida 48 Perempuan SDPenjual

makananIslam 205 Tinggi 103 108,4 0,95

Obesitasabdominal

50 Iang 56 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 149 Normal 91,4 101 0,9

Obesitasabdominal

51 Masni 47 Perempuan SMPIbu rumah

tanggaIslam 166 Normal 73 84,7 0,86

Obesitasabdominal

52 Jaena 51 PerempuanSekolahrakyat

Ibu rumahtangga

Islam 178 Normal 59,9 72,9 0,82Obesitas

abdominal

53 Hamlia 53 Perempuan SDIbu rumah

tanggaIslam 194 Normal 73,5 86,3 0,85

Obesitasabdominal

Page 69: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

56

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau kategori umur

Frequency

Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid

46 3 5,7 5,7 5,7

47 4 7,5 7,5 13,2

48 5 9,4 9,4 22,6

50 2 3,8 3,8 26,4

51 2 3,8 3,8 30,2

53 6 11,3 11,3 41,5

54 1 1,9 1,9 43,4

55 1 1,9 1,9 45,3

56 2 3,8 3,8 49,1

57 2 3,8 3,8 52,8

58 5 9,4 9,4 62,3

59 2 3,8 3,8 66,0

60 1 1,9 1,9 67,9

61 2 3,8 3,8 71,7

62 2 3,8 3,8 75,5

63 2 3,8 3,8 79,2

66 2 3,8 3,8 83,0

67 1 1,9 1,9 84,9

68 2 3,8 3,8 88,7

70 1 1,9 1,9 90,6

72 1 1,9 1,9 92,5

73 1 1,9 1,9 94,3

76 1 1,9 1,9 96,2

77 1 1,9 1,9 98,1

83 1 1,9 1,9 100,0

Total 53 100,0 100,0

Kategori Umur

Frequency Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid

46-50 14 26,4 26,4 26,4

51-60 22 41,5 41,5 67,9

>60 17 32,1 32,1 100,0

Total 53 100,0 100,0

Page 70: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

57

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau kategori pendidikan

Frequency

Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid

tidak sekolah 6 11,3 11,3 11,3

SD 29 54,7 54,7 66,0

SMP 8 15,1 15,1 81,1

SMA 1 1,9 1,9 83,0

sekolahrakyat

9 17,0 17,0 100,0

Total 53 100,0 100,0

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau kategori pekerjaan

Frequency

Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid

Nelayan 21 39,6 39,6 39,6

ibu rumahtangga

20 37,7 37,7 77,4

penjual ikan 3 5,7 5,7 83,0

penjualmakanan

6 11,3 11,3 94,3

Penjahit 1 1,9 1,9 96,2

pengrajin tikar 1 1,9 1,9 98,1

buruh 1 1,9 1,9 100,0

Total 53 100,0 100,0

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau kategori jenis kelamin * B. KategoriPengukuran Kadar Kolesterol Crosstabulation

Count

B. Kategori Pengukuran KadarKolesterol

Total

normal perbatasan tinggi

A. KarakteristikMasyarakat suku Bajaukategori jenis kelamin

laki-laki 10 8 3 21

perempuan 16 6 10 32

Total 26 14 13 53

Page 71: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

58

B. Kategori Pengukuran Kadar Kolesterol

Frequency

Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid

normal 26 49,1 49,1 49,1

tinggi 27 50,9 50,9 100,0

Total 53 100,0 100,0

A. Karakteristik Masyarakat suku Bajau kategori jenis kelamin * C. KategoriPengukuran RLPP Crosstabulation

Count

C. Kategori Pengukuran RLPP Total

obesitasabdomina

l pria

obesitasabdominal wanita

normalpria

normalwanita

A. KarakteristikMasyarakatsuku Bajaukategori jeniskelamin

laki-laki 10 0 11 0 21

perempuan

0 30 0 2 32

Total 10 30 11 2 53

Page 72: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

59

Page 73: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

60

Page 74: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

61

Page 75: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

62

Page 76: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

63

Page 77: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

64

Page 78: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

65

Page 79: GAMBARAN KADAR KOLESTEROL DAN RASIO LINGKAR Karya …repository.poltekkes-kdi.ac.id/762/1/KTI.pdfprevalensi penyakit kardiovaskular (P enyakit Jantung Koroner, gagal jantung dan stroke)

66